1
KEMAMPUAN MENGANALISIS FUNGSI UNSUR-UNSUR KALIMAT PADA ARTIKEL SURAT KABAR KOMPAS SISWA KELAS XI SMA PLUS PGRI CIBINONG
Abdul Wahab Amirulloh1, Rina Rosdiana2, Sandi Budiana3
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel Surat Kabar Kompas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan peneliti adalah teknik tes prestasi. Teknik tes prestasi digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada saat siswa menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong angkatan 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA I berjumlah 45 siswa. Kemampuan siswa menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel Surat Kabar Kompas dapat dilihat dari data hasil tes siswa. Hasil yang diperoleh penulis mengenai kemampuan siswa menganalisis fungsi unsur kalimat dalam artikel adalah sejumlah 10 siswa (22%) sangat mampu dengan rentang nilai 8,5-10; sejumlah 29 siswa (65%) mampu dengan rentang nilai 7,5-8,4; sejumlah 6 siswa (13%) cukup mampu dengan rentang nilai 6,0-7,4; tidak ada siswa (0%) kurang mampu dengan rentang nilai 4,0-5,9; dan tidak ada siswa (0%) tidak mampu dengan nilai 0-3,9. Nilai rata-rata adalah 8,1 yang menunjukkan mampu. Kesulitan yang dialami siswa bervariasi dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat dalam artikel. Kesulitan yang dialami oleh siswa, yaitu: 1) Ketidak tersediaan buku panduan yang dimiliki oleh siswa berkenaan dengan materi fungsi unsur kalimat; 2) Kesulitan menentukan penggalan yang masih berada dalam satu fungsi pada kalimat; 3) Kesulitan siswa menentukan fungsi unsur dalam kalimat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong mampu menganalisis fungsi unsur-unsur pada kalimat dalam sebuah artikel dan kesulitan yang dialami siswa bervariasi. Kata Kunci: Kalimat, Artikel, dan Surat Kabar
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Pakuan Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Pakuan 3) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Pakuan 2)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pakuan, Mei 2013
2
ABSTRACT This research aims to determine the students' ability to analyze the function of the elements of the sentence in the article Compass Newspapers. The method used in this research is a qualitative method using qualitative descriptive research. The technique used is a technique researchers achievement tests. Engineering achievement test used to measure the achievement of someone having learned something and to know the constraints faced when students analyze the function of the elements of the sentence in the article. The population in this research were all students of class XI High School Plus PGRI Cibinong class of 2011. The samples in this research were all students of class XI Science I are 45 students. The ability of students to analyze the function of the elements of the sentence in the article Compass Newspapers can be seen from the test data of students. Results obtained by researcher on the student's ability to analyze the function of sentence elements in the article are a number of 10 students (22%) are very capable with a range of values from 8.5 to 10; total of 29 students (65%) were able to value ranges from 7.5 to 8.4 ; some 6 students (13%) is quite capable with a range of values from 6.0 to 7.4; no student (0%) are less able to value ranges from 4.0 to 5.9, and no student (0%) not able with a value of 0-3,9. The average value is 8.1 which indicates afford. Difficulties experienced by students vary in analyzing the function of elements of the sentence in the article. Difficulties experienced by students, namely: 1) The lack of unavailability of books owned by the student guide with respect to the material elements of the function of the sentence; 2) difficulty determining which fragments are still in the function of the sentence; 3) difficulty of students to determine the function of elements in a sentence. Thus, it can be concluded that the students of class XI High School Plus PGRI Cibinong able to analyze the function of the elements of the sentences in an article and the difficulties experienced by students varies. Keyword: Sentence, Articles, and Newspaper
Pendahuluan Seperti bahasa pada umumnya, bahasa Indonesia pun menyampaikan ide atau gagasan dalam bentuk ucapan yang bermakna. Ucapan tersebut bisa terbentuk dari kalimat, baik berupa kalimat pernyataan, pertanyaan, maupun perintah. Kalimat merupakan satuan bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan terdiri atas klausa. Suatu kalimat terdiri dari unsur-unsur yang membentuk kalimat tersebut. Unsurunsur tersebut memiliki fungsi masingmasing dalam membentuk sebuah kalimat.
Fungsi itu bersifat sintaksis, artinya dengan urutan kata atau frase dalam kalimat. Berdasarkan fungsinya, unsurunsur kalimat ada yang disebut subjek, predikat, objek, pelengkap (pelengkap subjek, pelengkap objek), dan keterangan (menunjukkan waktu, tempat, sebab, akibat, cara, dan modalitas). Penggunaan kalimat tersebut bisa dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Banyak karya yang berupa tulisan, di antaranya artikel. Artikel biasa dipublikasikan melalui media massa cetak seperti surat kabar, surat kabar, atau majalah. Hal tersebut memungkinkan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
3
artikel dapat dibaca oleh siapapun dan bahkan di manapun karena tulisan artikel selesai dibaca satu kali dudukan, dan isinya secara keseluruhan dapat segera diketahui (Paryati Sudarman, 2008:143). Berdasarkan uraian di atas, maka menganalisis fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat dalam artikel merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi pemakai bahasa (termasuk siswa SMA) khususnya dalam memahami sebuah artikel. Semakin terampil dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat dalam sebuah artikel, maka semakin mudah memahami artikel tersebut. Analisis fungsi unsur-unsur kalimat sebenarnya sudah dipelajari di SMA, bahkan siswa sudah mempelajarinya sejak berada pada jenjang SMP. Pada jenjang SMA, siswa dituntut agar mampu menganalisis fungsi unsur-unsur yang terdapat pada kalimat yang lebih kompleks. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah dalam memahami kalimat yang lebih kompleks tersebut. Oleh karena itu, artikel merupakan salah satu objek yang tepat dalam mengasah kemampuan siswa SMA dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat. Sekolah yang penulis pilih yaitu SMA Plus PGRI Cibinong. Pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa di SMA tersebut tersedia berbagai program yang mengasah keterampilan kejuruan para siswa, di antaranya yaitu jurnalistik dan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang sangat erat kaitannya dengan artikel. Artikel yang penulis gunakan yaitu artikel yang terdapat pada surat kabar
Kompas. Surat kabar ini dipilih penulis dengan pertimbangan bahwa surat kabar tersebut merupakan surat kabar menjadi salah satu surat kabar ternama pada lingkup nasional. Sehubungan dengan hal di atas, pada kesempatan kali ini penulis meneliti kemampuan menganalisis fungsi unsurunsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong Fokus Masalah 1. Bagaimana kemampuan menentukan fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong? 2. Adakah kesulitan dalam menentukan fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong? Agar penelitian lebih terfokus maka penulis membatasi penelitian pada penganalisisan fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas dan kesulitan yang dialami siswa. Tujuan Penelitian 1. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong. 2. Mengetahui kesulitan dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat pada artikel surat kabar Kompas siswa kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong. Kajian Teori
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
4
Dalam buku yang berjudul Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, Ramlan (2005:23) menjelaskan bahwa kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Zainal Arifin dan Junaiyah (2008: 70) menyatakan bahwa berdasarkan fungsinya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan. Dipandang dari segi jumlah dan jenis klausa, maka kalimat dapatlah dibedakan menjadi kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk (Cook; Elson dan Pickett dalam Tarigan, 1984:9). Dalam sebuah kalimat haruslah terdapat unsur yang membentuknya sehingga makna dari kalimat tersebut dapat dipahami. Zaenal Arifin dan Junaiyah (2008:10) dalam buku Sintaksis menjelaskan bahwa “unsur-unsur kalimat ada yang disebut subjek, predikat (transitif, intransitif), objek, pelengkap (pelengkap subjek, pelengkap objek), serta keterangan (keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan sebab, keterangan akibat, keterangan cara, keterangan modalitas)”. Surat kabar merupakan media massa cetak yang tertua dibandingkan dengan media massa cetak yang lainnya. Sampai hari ini surat kabar merupakan media massa cetak yang paling banyak dinikmati oleh para pembaca di seluruh dunia (Paryati Sudarman, 2008:10). Artikel berisi opini seseorang yang megupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau
kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), memengaruhi, dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Secara teknis jurnalistik, artikel merupakan salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah. Artikel diartikan sebagai sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur (M. Romli, 2001:31). Metode Penelitian Metode yang digunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Ciri metode ini yaitu tidak mempermasalahkan objek yang dikaji, penekanan pada gejala aktual atau yang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dan biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hasil analisis fungsi unsur kalimat dalam artikel oleh siswa kelas XI IPA 1 Reguler SMA Plus PGRI Cibinong angkatan 2010, dengan jumlah 45 siswa. Alasan penulis melakukan penelitian terhadap siswa-siswi SMA Plus PGRI Cibinong, khususnya angkatan 2010 guna melihat penerapan ilmu yang mereka dapatkan di kelas XI. Langkah- langkah Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terapat tiga tahap,
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
5
yaitu: 1) Pengumpulan Data 2) Analisis Data 3) Pengecekan Keabsahan Data. A. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama pada langkah penelitian ini adalah mendapatkan data. Menurut Arikunto (2006: 222) teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga, yaitu: penggunaan tes, penggunaan kuesioner atau angket dan penggunaan metode interviu. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang diuraikan oleh pakar tersebut, maka dalam penelitian ini penulis membatasinya pada penggunaan teknik tes dan angket. B. Analisis Data Setelah langkah persiapan, peneliti melakukan langkah-langkah analisis data, yaitu: 1. Mengumpulkan kalimat temuan dari artikel yang sudah dianalisis oleh siswa. 2. Menghitung jumlah hasil analisis yang telah dilakukan oleh siswa. 3. Mengklasifikasi taraf kemampuan jenjang siswa dalam menganalisis paragraf. 4. Menyimpulkan hasil yang telah diklasifikasikan ke dalam taraf tingkat kemampuan. C. Pengecekan Keabsahan Data Untuk mendapatkan data yang lengkap, penulis menggunakan teknik triangulation (triangulasi), yakni kombinasi metodologi untuk memahami satu fenomena (Chaedar, 2006:150). Triangulasi juga dilakukan
untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah dikumpulkan. Triangulasi dilakukan oleh tiga orang kompeten dalam bidang religius dan sastra. Ketiga orang tersebut ialah Efvi Yunitasari, S.Pd. (EY) sebagai dosen Bahasa Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan sejak Maret 2012, Giyanti, S.Pd. (G) sebagai guru Bahasa Indonesia di SMA Plus PGRI Cibinong sejak Juli 2007, serta Nugraha, S.Pd. (N) sebagai guru Bahasa Indonesia di sebagai guru Bahasa Indonesia di Yayasan Al-Azhar Cibinong sejak Juli 2012. Temuan Penelitian Seluruh kalimat yang telah dianalisis oles siswa dapat dikelompokkan ke dalam 25 kalimat yang berbeda. Kalimat-kalimat yang telah dianalisis oleh siswa adalah sebagai berikut. No. Kalimat Fungsi 1 Ribuan orang terlibat S–P–K dalam proses perencanaan dan evakuasi korban. 2 Ibu pertiwi menangis. S–P 3 Bangsa Indonesia S–P–O membangun industri –K pesawat terbang sejak 1976. 4 Penonton yang harus S–P–O selalu membayar biaya permainan. 5 Mereka bahkan sempat S – P – O mengunjungi pabrik di – K Bandung.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
6
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Hari ini kita dikejutkan lagi dengan kehadiran pesawat komersial dari Rusia. Di tengah tragedi Shukoi ini ada sesuatu yang sangat dipahami oleh Vladimir Putin. Kita mengetahui hadirnya pesawat ini karena kecelakaan yang terjadi. Bangsa Indonesia hari ini lebih memilih (men-)jadi penonton. Bangsa Indonesia dikejutkan oleh jatuhnya pesawat Sukhoi Supet Jet 100 di Gunung Salak, Bogor. Dalam pidatonya Putin menyatakan Sukhoi adalah kebangkitan Rusia. Pada tahun 1980-an, China telah menyatakan kekagumannya atas perkembangan industri negara kita. Pada tahun 1995 Indonesia mencatat sejarah atas keberhasilan membuat pesawat sendiri. Hingga tahun 1997, krisis ekonomi berimbas ke negara kita.
K–S–P –K
15
K–S–P –K
16 17
S–P–O – K (S – P)
18
S–K–P –0 19 S–P–K –K
20 K–S–P –O
K–S–P –O–K
21
22 K–S–P –O–K 23
K–S–P –K
24
IMF melarang Indonesia meneruskan proyek pengembangan pesawat terbangnya. Indonesia terus melangkah maju. Pemerintah Rusia, negara asal pesawat ini mengirimkan 78 ahli.
S–P–O –P–O
Kebangkitan ini hanya akan lahir dari kesungguhan seorang presiden. Seorang presiden yang mau memahami bahwa IPTN bukan hanya sekedar proyek pembuatan pesawat terbang. Pesawat canggih N250 dengan tekanologi fly-by-wire ini sepenuhnya buatan anak-anak Indonesia. Kejayaan Indonesia dalam industri kedirgantaraan tinggal selangkah lagi. Lahirnya pesawat CN 235 yang telah memukau industri kedirgantaraan dunia. Kita mengetahui IPTN bukan sanggup membuat ekor pesawat. Putin juga sangat faham siapa saja pesaing yang sedang
S–P–K
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
S–P– PEL S–P–O
S–P–O –K
S–K– K–P
S–K–P
S–P–O
S–P– O1 – O2
S–P– O1 – O2 – K
7
25
bermain di Indonesia. Pada pameran Paris Air Show tahun 1994, Indonesia berhasil memenangi kontrak pembelian sebanyak 120 pesawat.
K–S–P –O– PEL
Pembahasan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan data ketepatan siswa menganalisis fungsi subjek sebanyak 416 fungsi (92,4 %) dari total fungsi Subjek (S) pada keseluruhan kalimat berjumlah 450 fungsi; sebanyak 370 fungsi (90,2 %) dari total fungsi Predikat (P) pada keseluruhan kalimat berjumlah 410 fungsi; sebanyak 187 fungsi (72,8 %) dari total fungsi Objek (O) pada keseluruhan kalimat berjumlah 257 fungsi; sebanyak 248 fungsi (53,6 %) dari total fungsi Keterangan (K) pada keseluruhan kalimat berjumlah 463 fungsi; sebanyak 0 fungsi (0 %) dari total fungsi Pelengkap (PEL) pada keseluruhan kalimat berjumlah 17 fungsi. Hasil triangulasi menyatakan bahwa dari 450 kalimat yang telah dianalisis fungsi unsur-unsurnya oleh siswa sebagian besar analisis fungsi unsurunsur kalimat disetujui oleh triangulator. Tiga kalimat tidak disetujui oleh G dan N, sedangkan EY tidak menyetujui dua kalimat saja. Hasil triangulasi dirincikan sebagai berikut. 1. EY= 445 kalimat/98,9 % setuju 5 kalimat/1,1 % tidak setuju 2. G = 406 kalimat/90,2 % setuju, 44 kalimat/9,8 % tidak setuju 3. N = 406 kalimat/90,2 % setuju, 44 kalimat/9,8 % tidak setuju
Secara umum (90,2%) triagulator setuju dan hanya sebagian kecil (9,8%) analisis fungsi unsur-unsur kalimat yang tidak disetujui oleh triangulator. Hasil yang diperoleh penulis mengenai kemampuan siswa menganalisis fungsi unsur kalimat dalam artikel adalah sejumlah 10 siswa (22%) dikatakan sangat mampu dengan rentang nilai 8,5-10; sejumlah 29 siswa (65%) dikatakan mampu dengan rentang nilai 7,5-8,4; sejumlah 6 siswa (13%) dikatakan cukup mampu dengan rentang nilai 6,0-7,4; tidak ada siswa (0%) dikatakan kurang mampu dengan rentang nilai 4,0-5,9; dan tidak ada siswa (0%) dikatakan tidak mampu menganalisis fungsi unsur kalimat dalam dengan nilai 0-3,9. Nilai rata-rata adalah 8,1 yang menunjukkan mampu. Kesulitan yang dialami siswa bervariasi dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat dalam artikel. Variasi kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu: 1) ketidak tersediaan buku panduan yang dimiliki oleh siswa; 2) kesulitan menentukan penggalan yang masih berada dalam satu fungsi; 3) kesulitan siswa menentukan fungsi unsur dalam kalimat. Simpulan Siswa mampu menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat dalam artikel. Hal tersebut dilihat dari nilai rata-rata siswa adalah 8,1 yang menunjukkan mampu. Kesulitan yang dialami siswa bervariasi dalam menganalisis fungsi unsur-unsur kalimat dalam artikel. Variasi kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu: 1) ketidak tersediaan buku panduan yang dimiliki oleh siswa; 2) kesulitan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
8
menentukan penggalan yang masih berada dalam satu fungsi; 3) kesulitan siswa menentukan fungsi unsur dalam kalimat.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Daftar Pustaka Alwasilah, Chaedar. 2006. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya. Arifin, Zainal dan Junaiyah H. M. 2008. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo. Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia Revisi (10). Jakarta: Akademika Pressindo. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta. Effendy, O. U. 2000. Dinamika Komunikasi. Rosda Karya: Bandung. Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo. Junaiyah H. M. dan E. Zaenal Arifin. 2010. Keutuhan Wacana. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 1979. Tata Indonesia. Ende: Nusa Indah.
Moeliono, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Bahasa
Maliki, Imam. 1999. Pembinaan dan Pengambangan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Parera, J.D. 2009. Dasar-Dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga. Purnaningsih, N. 1999. Pemanfaatan sumber informasi tentang usaha tani oleh petani. Tesis. Bogor: Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Rahardjo, Mudjia. 2010. Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif . Melalui
[10/3/12] Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono. Romli, Asep Syamsul. 2001. Jurnalistik Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Samsuri, 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia. Suhendra. 2006. Teori Wacana Bahasa Bahasa Indonesia. Bogor: Laboratorium Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pakuan. Surakhmad, 1976. Pengantar Metode dan Teknik Penelitian. Bandung: Tarsito. Sudarman, Paryati. 2008. Menulis Di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013
9
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Syamsudin, 1992. Studi Analisis Wacana. Bandung: Alfabeta. Tarigan, HG. 1984. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa. BIDATA PENULIS Abdul Wahab Amirulloh, dilahirkan di Bogor, 05 Maret 1989. Putera kedua dari empat bersaudara. Ayah bernama Fadil dan ibu bernama Djamiasih. Berdomisili di Desa Nanggewer Mekar RT 03 RW 01, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pada tahun 1996 menempuh jenjang pendidikan pertama di SDN Kandang Roda. Lulus pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP PGRI Nanggewer sejak tahun 2001 hingga tahun 2004. Setelah itu, pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan di MAN 1 Cibinong. Lulus pada tahun 2007. Selanjutnya mengenyam Pendidikan Perguruan Tinggi di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan. Saat ini, selain menjadi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Plus PGRI Cibinong, penulis juga menjadi staf pengajar di Pondok Pesantren Majma’ul Anhar (PPMA) Cibinong.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unipersitas Pakuan, Mei 2013