KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
ARTIKEL ILMIAH
WELNI PEBRINA NPM 10080137
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Welni Pebrina1, Silvia Marni2, Adrias3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan berikut ini: (1) Siswa memandang kegiatan membaca adalah kegiatan yang membosankan. (2) Siswa kurang berminat dalam kegiatan membaca. (3) Siswa belum bisa melakukan kegiatan membaca cepat dengan baik dan benar. (4) Siswa menganggap kegiatan membaca cepat sulit untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kemampuan membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa. Pertama, kecepatan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong sedang yaitu 182 yang berkisar antara 151-200 KPM. Kedua, pemahaman isi bacaan Siswa SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan tergolong rendah yaitu 54,06. Ketiga, rata-rata kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong “kurang efektif” dengan rata-rata 98,15. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong kurang efektif berkisar antara 151-200 KPM dengan kualifikasi sedang dengan mean 98,15.
Kata kunci: Membaca Cepat, 250 Kata, Siswa
Ability To Read Fast 250 Words Per Minute Variety Of Discourse Wrote A Student Of Class VIII SMP Country 1 Of Sutera District Of The Southern Coast By Welni Pebrina1, Silvia Marni2, Adrias3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT The study this background by the problem following this: (1) students looked at the act of reading is an activity that is boring, (2) students less interested in reading, (3) the students could not conducting any activity recite rapidly with good and right, (4) students assume the act of reading fast hard to do. This study aimed at to know ability to read fast 250 words per minute variety of discourse wrote a student of class VIII SMP Country 1 Sutera district of coastal southern. A kind of this research is quantitative study by using the method descriptive. Based on analysis of data concluded that. First, speed read a student of class VIII SMP Country 1 Sutera appertain being namely 182 of which are ranged between 151-200 KPM. Second, understanding the contents of its readings students SMP Country 1 Sutera district of coastal southern appertain low namely 54,06. Third, the average capability recite rapidly a student of class VIII SMP Country 1 Sutera appertainless effectivewith an average 98,15. So, can be concluded that ability to read fast a student of class VIII SMP Country 1 Sutera appertain less effective range between 151-200 KPM with qualifying being with the mean 98,15.
Key Word: Read Fast, 250 Word, Students
PENDAHULUAN Pelajaran membaca mempunyai peranan yang sangat penting. Kegiatan membaca adalah hal yang mudah dilakukan, tetapi terkadang terkesan sangat membosankan. Siswa belum bisa melakukan bagaimana membaca dengan cara yang benar dan baik, terutama cara membaca cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Agustina (2008:4) mengungkapkan membaca merupakan suatu proses kegiatan yang kompleks dan rumit, serta mengindikasikan bahwa kemampuan membaca itu adalah kemampuan yang spesifik. Latar belakang kemampuan faktor internal dan faktor eksternal seseorang menyebabkan setiap orang mempunyai kemampuan membaca yang berbeda-beda dengan orang lain. Tarigan (1979:7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui katakata/bahasa tulis. Menurut Agustina (2008:147) membaca cepat adalah kegiatan membaca yang berorientasi pada kecepatan membaca dan sekaligus pemahaman yang intens terhadap bacaan tersebut. Membaca cepat terkait dua hal yang mesti tercakup di dalamnya, yaitu (1) kecepatan, (2) pemahaman. Ada dua hal yang dituju dalam membaca cepat, yaitu (1) kecepatan yang tinggi dan memadai, (2) pemahaman yang tinggi. Satu di antara bentuk keterampilan membaca yang diajarkan kepada siswa di sekolah, khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah membaca cepat. Pembelajaran membaca cepat terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP/sederajat kelas VIII dengan standar kompetensi 3. memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat dan Kompetensi Dasar (KD) 3.3 menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit (Depdiknas, 2006:50). Menurut Soedarso (2004:18), kecepatan membaca harus fleksibel. Artinya kecepatan tidak harus selalu sama, adakalanya kecepatan itu diperlambat. Pemahaman bacaan merupakan proses yang melibatkan pemanfaatan berbagai kemampuan. Setelah melakukan kegiatan membaca sebaiknya dapat mengingat informasi dalam bacaan tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman antara lain kecepatan membaca, tujuan membaca, sifat materi bacaan, tata letak materi bacaan, dan lingkungan tempat membaca. Dengan proses pemahaman isi, bacaan yang dibaca akan lebih terarah dan mudah untuk dipahami isinya.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan motode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 287 orang siswa, yang terdiri dari sembilan kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2011:124) Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu . Sampel penelitian ini adalah kelas VIII.1 yang terdiri dari 32 orang siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera. Data penelitian ini adalah nilai kemampuan membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis siswa kelas VIII SMP N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen penelitian ini berupa tes unjuk kerja membaca cepat wacana 250 kata per menit, tes objektif (pilihan ganda) untuk mengukur pemahaman isi bacaan. Jumlah Soal yang diujikan adalah 10 butir dengan jawaban pilihan ganda. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara berikut. Pertama, guru melakukan proses pembelajaran dengan menjelaskan materi tentang membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis. Kedua, siswa mengerjakan tes membaca cepat 250 kata per menit ragam wacana tulis yaitu wacana narasi. Ketiga, siswa menjawab pertanyaan berupa tes objektif (pilihan ganda) sebanyak 10 butir berkaitan dengan wacana yang telah dibaca. Penganalisisan data dilakukan dengan langkah berikut ini: 1) memeriksa hasil kerja siswa dari hasil tes yang dilakukan, 2) memberi skor dari hasil tes yang telah dilakukan. Pemberian skor sesuai dengan kriteria penilaian yang diberikan, 3) mengitung kecepatan membaca cepat siswa dan
pemahaman isi bacaan siswa, 4) menghitung Kemampuan membaca cepat 250 KPM wacana narasi, 5) menentukan rata-rata hitung kemampuan membaca cepat wacana narasi dan, 6) membahas hasil analisis dan membuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa. Pertama, kecepatan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong sedang yaitu 182 yang berkisar antara 151-200 KPM. Kedua, pemahaman isi bacaan Siswa SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan tergolong rendah yaitu 54,06. Ketiga, rata-rata kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong “kurang efektif” dengan rata-rata 98,15. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong kurang efektif dengan mean 98,15. 1.
Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Data yang diperoleh berdasarkan kecepatan membaca siswa dapat digambarkan yaitu berkisar antara 151-200 kata per menit (KPM) dan 201-250 KPM. Siswa yang kecepatan membaca 105 KPM berjumlah 3 orang tergolong rendah, siswa yang kecepatan membaca 122 berjumlah 1 orang tergolong rendah, siswa yang kecepatan membaca 131 berjumlah 1 orang tergolong rendah, siswa yang kecepatan membaca 150 berjumlah 1 orang tergolong rendah, siswa yang kecepatan membaca 151 berjumlah 1 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 159 berjumlah 1 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 169 berjumlah 5 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 179 berjumlah 1 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 183 berjumlah 1 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 185 berjumlah 5 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 193 berjumlah 3 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 203 berjumlah 1 orang tergolong tinggi, siswa yang kecepatan membaca 207 berjumlah 1 orang tergolong tinggi, siswa yang kecepatan membaca 228 berjumlah 3 orang tergolong sedang, siswa yang kecepatan membaca 235 berjumlah 1 orang tergolong tinggi, siswa yang kecepatan membaca 250 berjumlah 3 orang tergolong tinggi. 2.
Pemahaman Isi Bacaan Berdasarkan data hasil pemahaman isi bacaan dapat digambarkan yaitu tingkat pemahaman isi bacaan 10-59% berada pada kualifikasi rendah berjumlah 17 orang yaitu siswa yang nilai pemahaman bacaan 30 berjumlah 5 orang, nilai pemahaman bacaan 40 berjumlah 5 orang, dan nilai pemahaman bacaan 50 berjumlah 7 orang. Tingkat pemahaman isi bacaan 60-79% berada pada kualifikasi sedang berjumlah 12 orang yaitu siswa yang nilai pemahaman isi bacaan 60 berjumlah 5 orang dan siswa yang nilai pemahaman isi bacaan 70 berjumlah 7 orang. Tingkat pemahaman isi bacaan 80-100% berada pada kualifikasi tinggi berjumlah 3 orang yaitu siswa yang nilai pemahaman isi bacaan 80 berjumlah 3 orang. 3.
Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP N 1 Sutera Berdasarkan data kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dapat digambarkan bahwa dari 32 orang siswa berada pada kualifikasi kurang efektif karena rata-rata kecepatan membaca 182 dengan pemahaman isi bacaan rata-rata 54,06 berada pada rentangan 151-200 KPM dengan pemahaman bacaan 60%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1) secara umum kecepatan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong sedang yaitu dengan rata-rata 182, 2) pemahaman isi bacaan Siswa SMP Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan tergolong rendah dengan rata-rata 54,06, 3) kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sutera tergolong kurang efektif dengan rata-rata 98,15.
18 16
14 12 10 8 6 4 2
0 Tidak Efektif
Kurang Efektif
Efektif
Gambar 3. Histogram Kemampuan Membaca Cepat Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran, yaitu pertama, guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Sutera sebaiknya lebih banyak memberikan latihan membaca cepat kepada siswa. Kedua, pihak sekolah diharapkan memberikan sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan minat dan bakat dalam membaca. Ketiga, siswa sebaiknya menambah pengetahuan tentang konsep membaca serta memperbanyak latihan membaca, khususnya membaca cepat.
KEPUSTAKAAN Agustina. 2008. “Pembelajaran Keterampilan Membaca.” Buku Ajar. Padang: Fakultas Bahasa Sastra Seni Universitas Negeri Padang. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Padang: Badan Standar Nasional Pendidikan Depdiknas. Soedarso. 2004. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.