Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Komponen penilaian meliputi : 1. Letak 2. Kontruksi 3. Persyaratan, seperti : a. Alat sembahyang b. Lantai c. Ventilasi d. Pencahayaan e. Tempat sandal dan sepatu f. Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus
Menuju Masjid yang Bersih dan Sehat Minggu, 06 September 09 - by : ihsan faisal Oleh : IhVan FaiVal, M.Ag *) “Hanya yang memakmurkan masjidmasjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan idak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS.al-Taubah : 18) Permasalahan masjid dan pemberdayaannya merupakan hal yang menarik untuk terus dibicarakan. Hal ini bukan hanya karena masjid dijadikan tempat sakral umat Islam tapi juga merupakan bagian riil dari kehidupan umat manusia. Upaya pemberdayaan masjid yang dilakukan dalam berbagaisegi di antaranya sisiIdarah (pengelolaan administrasi & organisasi), Imarah (program kegiatan), dan Ri¶ayah (pemeliharaan sarana/isik). Satu hal yang menjadi program pemberdayaan masjid dan jama¶ahnya adalah upaya mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program inisangat urgen bagi umat Islam dan masjidnya karena bisa membukikan nilai kemuliaan Ajaran Islam yang sebenarnya. LaWaU Belakang MaValah Dalam khazanah referensi pustaka Islam, bab yang membahas tentang kebersihan / kesucian dikenal dengan isilah Thaharah. Darisekian banyak kitab iqh yang ada, rata-rata bab thaharah ini diletakkan di awal pembahasan. Satu contoh kitab iqh/hadits yang popular adalah Bulugh al-Maram. Dalam kitab tersebut pun bab Thaharah menjadi pembuka dari bab-bab selanjutnya, hal ini memberikan indikator bahwa Islam sangat menjunjung inggi sikap dan sifat kebersihan dan kesucian. Kebersihan dan kesucian selain menjadi prasyarat darisahnya ibadah mahdhah juga menjadi permasalahan dasar (basic problem) bagi umat Islam. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagiseiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang seinggi-ingginya. Masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan01/01/02 Insitut Manajemen Masjid : Menuju Masjid \ang Bersih dan Sehat immasjid.com/cetak.php?id=925 2/6 kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan akif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya untuk dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupannya sehari-hari, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum termasuk masjid.
PHBS yang harus dilakukan oleh seiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun idur sampai idur kembali. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan akif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Penerapan PHBS di lingkungan masjid merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan dan memberdayakan para pengurus dan jama¶ah masjid tersebut untuk hidup bersih dan sehat. PHBS; program pemerintah \ang Islami ProvinsiJawa Barat merupakan sebuah wilayah yang memiliki potensi keagamaan yang begitu besar, dari mulai jumlah penganut agama Islam, sarana pendidikan (madrasah, pesantren, majelis ta¶lim, dll), sarana ibadah (masjid, mushalla, dll). Sesuai dengan Perda 9 Tahun 2008 mengenaiRPJP (Rancangan Program Jangka Panjang) tahun 2005-2025, Jawa Barat memilki visi menjadi Provinsi termaju diIndonesia. Salah satu misi dariRPJP tersebut adalah mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari. RPJP tersebut diterjemahkan dalam RPJMD tahap II (2008-2013) dengan salah satu sasaran bidang kesehatan yaitu peningkatan pelaksanaan program hidup bersih dan sehat. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagiseiap penduduk agar mewujudkan derajat kesehatan yang opimal. Dengan kata lain, masyarakat diharapkan mampu berparisipasi akif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Masyarakat diharapkan menjadisubyek dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan mempunyai peran menentukan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan fokus pembangunan nasional. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang opimal banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan dan perilaku. Kondisi lingkungan yang jelek dan perilaku yang idak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, selanjutnya dapat menurunkan kualitas SDM. Konsep Henrik L.Blum mengenai derajat kesehatan Mordibitas dan Mortalitas mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut ditentukan oleh : lingkungan 45 %, perilaku 30 %, pelayanan kesehatan 20 %, dan keturunan 5 %. Dengan teori tersebut menyiratkan pemahaman bahwa faktor perilaku manusia berperan cukup signiikan dalam suatu keberhasilan proses kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas01/01/02 Insitut Manajemen Masjid : Menuju Masjid \ang Bersih dan Sehat immasjid.com/cetak.php?id=925 3/6 kesadaran sendirisehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan akif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Perilaku kesehatan ini dianggap pening karena menjadi penyebab masalah kesehatan. Selain itu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan impelementasi mewujudkan hak asasi manusia, bisa dilakukan sejak usia dini, pembiasaan dalam hidup sehari-hari, dan akan memberikan contoh bagi masyarakat lain. Masalah kesehatan akan muncul dari iga hal: 1) bibit penyakit, hal ini mesi dimusnahkan. 2) lingkungan kurang sehat, jalan keluarnya adalah harus disehatkan. 3) perilaku kurang sehat, solusinya adalah mengubah perilaku tersebut. Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bisa dilakukan di dalam rumah tangga, insitusi kesehatan, insitusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat-tempat umum. Salah satu tatanan tempat umum yang sering dikunjungi oleh umat Islam khususnya adalah masjid. Selain argumen mendasar secara aqli, dalam ajaran Islam terdapat banyak landasanlandasan naqli yang menegaskan urgensinya kebersihan dan kesehatan yang merupakan tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Salah satu ungkapan yang populer dan kadung sudah dianggap sebagai hadits (padahal bukan) adalah kalimat “An nadhaafatu minalIiman” (kebersihan itu sebagian dari iman). Terlepas dari kajian ilmu hadits, yang pasi keterangan tersebut sudah menjadi pematri umat Islam untuk mewujudkan an-Nadhaafah tersebut. Ungkapan tersebut semesinya idak sekedar liveservice an sich, hanya kata-kata yang tanpa makna dan buki nyata. Kebersihan dan kesehatan harus benar-benar diinternalisasikan dalam kehidupan nyata umat Islam, menjadi nilai-nilai yang Islami. Mengapa PHBS perlX di Masjid ? Salah satu tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat umum adalah masjid. Masjid merupakan tempat sentral umat Islam khususnya yang sering digunakan seiap saat, tak
kurang sebanyak lima kali dalam sehari tempat ini digunakan. Masjid memilikisedikitnya empat kekuatan, di antaranya: kekuatan historis (sejarah), spiritual, isik, dan fugsional. Masjid bukanlah hanya sekedar bangunan isik lambang tempat peribadatan umat Islam semata, melainkan memiliki makna yang luas, di antaranya : 1. Berkaitan dengan aspek individual; terciptanya umat yang beriman dan bertaqwa sesuai irman Allah SWT dalam QS.al-Hujurat : 15 dan al-Maidah : 13 2. Berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan; membentuk umat yang siap menjalankan kehidupan social dalam berbagaisituasi dan kondisi yang dihadapi dalam berbangsa dan bernegara sesuaiirman Allah QS.al-Ra¶d : 11, al-Ahzab : 23, dan al-Ahkaf : 2301/01/02 Insitut Manajemen Masjid : Menuju Masjid \ang Bersih dan Sehat immasjid.com/cetak.php?id=925 4/6 3. Berkaitan dengan isik; bangunannya sebagai pembukian ketauhidan dan kekokohan jalinan sosial konstrukif dan produkif yang terkait erat dengan lingkungan sekitarnya yang berkeseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup dunia dan akhirat sesuai dengan irman Allah QS. al-Taubah : 18, 105. IndikaWoU PHBS di MaVjid Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendirisehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan akif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat di masjid melipui : menggunakan jamban sehat, memberantas jenik nyamuk, menggunakan air bersih, membuang sampah pada tempatnya, memelihara kebersihan dan kerapihan sarana, idak meludah disembarang tempat, dan idak merokok di dalam masjid. a. Menggunakan air bersih adalah jamaah/pengunjung masjid menggunakan air bersih yang memenuhisyarat isik (idak berwarna, idak keruh, idak berasa dan idak berbau) untuk kebutuhan melakukan ibadah yang berasal darisumur galian, sumur pompa, mata air, penampungan air hujan dan air ledeng yang terlindung dan berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah. b. Menggunakan jamban sehat adalah jama¶ah/pengunjung masjid menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa dengan sepitank yang dipisah antara laki-laki dan perempuan. c. Membuang sampah pada tempatnya adalah jamaah masjid membuang sampah pada tempat yang telah tersedia dan bagian dalamnya dilapisi plasik serta tertutup. d. Tidak merokok di dalam masjid adalah jamaah masjid idak merokok di dalam masjid. e. Tidak meludah disembarang tempat mengandung makna bahwa tempat meludah bisa dilakukan di tempat sampah atau pergi ke toilet. f. Memberantas jenik nyamuk adalah pengurus masjid dan masyarakat sekitar melaksanakan pemberatasan sarang nyamuk di masjid dan sekitarnya satu kali dalam seminggu , juga memeriksa tambahan lainnya seperi penampungan air, bak mandi, talang air, dan sebagainya. Strategi dan langkah-langkah dalam peningkatan PHBS di masjid Upaya maksimal dalam mewujudkam PHBS di masjid ini memerlukan keseragaman dari semua elemen jamaah danpengurus. Karena itu di antara strategi yang dapat dilakukan antara lain : 1. Melaksanakan advokasi yakni pendekatan kepada para pengambil keputusan/kebijakan diseiap ingkat pemerintahan, mulai dari kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, bahkan RW dan RT. Tujuan advokasi adalah untuk memperoleh dukungan dan01/01/02 Insitut Manajemen Masjid : Menuju Masjid \ang Bersih dan Sehat immasjid.com/cetak.php?id=925 5/6 kesepakatan (dana, sarana, tenaga, dan lain-lain) dalam penerapan dan pelaksanaan PHBS di masjid, dengan demikian seluruh jajaran pemegang kebijakan tersebut menyadari betapa peningnya mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masjid. 2. Melakukan Bina Suasana Upaya ini dilakukan untuk membangun opini masyarakat guna mendukung penerapan PHBS di masjid. Bina Suasana dilakukan oleh petugas puskesmas bersama dengan tokoh agama di ingkat kecamatan/kelurahan dengan memanfaatkan media-media dan kesempatan-kesempatan yang ada. 3. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat a. Penyampaian materi PHBS dengan bahasa agama oleh para penceramah/ustadz/khaib
dalam seiap kegiatan yang dilaksanakan di masjid. Hal ini bisa diaplikasikan dalam pengajian, khutbah jum¶at, bullein masjid, dan lain-lain b. Membersihkan sarana dan fasilitas peribadatan secara berkala seminggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan oleh DKM atau pengurus masjid c. Melakukan pemantauan implementasi indikator PHBS di masjid secara berkala setahun dua kali, sehingga berkesinambungan. Pemantauan dilakukan oleh pengurus bersama petugas kesehatan. Hasil pemantauan dibahas bersama pengurus masjid dan menjadi data peningkatan PHBS masjid di puskesmas. Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan ke masjid atau dengan melihat laporan pelaksana kegiatan di puskesmas d. Secara bertahap DKM/pengurus masjid bersama dengan masyarakat dapat mengenali masalah kesehatan, mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Selain itu diharapkan masyarakat dapat meneruskan proses pembelajaran bagi keluarga dan masyarakat sekitar tempat inggal masing-masing. Dengan beberapa poin pemikiran di atas, semoga harapan kita sebagai umat Islam bisa membentuk dan menjadikan masjid sebagai tempat ibadah yang sesuai dengan tuntutan ajaran Islam dan aspek kesehatan serta kebersihannya. Hal tersebut tentunya bisa tercapai dengan segala usaha maksimal kita semua. Semoga. Wallahu a¶lam bis-shawwab
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks