KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT): TINJAUAN BERITA SURAT KABAR DI INDONESIA. --------------------------------------------------------------------------------------------------DOMESTIC VIOLENCE: A NEWS REVIEW IN INDONESIA’S NEWSPAPPER Fajar Syuderajat Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran
[email protected] /HP: 085862638181
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia.” Dengan tujuan untuk (1) mengetahui bagaimana bentuk-bentuk KDRT; (2) mengetahui apa penyebabnya; (3) menganalisis dan merekomendasikan solusi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi terbitan Harian Kompas pada rentang waktu Januari-Agustus 2014. Dari 233 terbitan, terdapat 49 berita mengenai kekerasan domestik yang terdiri dari 12 kasus kekerasan seksual, 1 psikologis, 29 fisik, dan 7 berlatar belakang ekonomi. Kesimpulan penelitian: Bentuk-bentuk KDRT yang terjadi yaitu kekerasan seksual, psikologis, fisik, dan ekonomi; Penyebab terjadinya KDRT ialah sifat agresif manusia yang didukung oleh rasa superioritas yang lahir karena sistem patriarkis serta kemampuan berkomunikasi untuk memecahkan masalah yang rendah; Dan rekomendasi solusinya adalah agar pemerintah membuat undang-undang khusus yang menangani KDRT, serta merubah mindset patriarkis menjadi mind-set gender yang berkeadilan melalui serangkaian pendidikan dan pembelajaran. Di samping itu juga dibutuhkan regulasi yang ketat tentang tayangan kekerasan dan pornografi di media massa, yang membuat masyarakat menjadi permisif dengan kekerasan dan penganiayaan seksual. Kata Kunci: berita, surat Kabar, KDRT, kekerasan dalam rumah tangga
ABSTRACT The study, entitled "domestic violence (KDRT): review of the News newspapers in Indonesia." With the aims to (1) find out how forms of KDRT; (2) knowing what the cause; (3) analyze and recommend solutions. The method used is descriptive research with the population issue Daily Kompas on a span of January-
JURNAL RISET KOMUNIKASI
1
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
August 2014. Regarding of 233 publications, there are 49 news regarding domestic violence consisting of 12 cases of sexual violence, 1 psychological, 29 physical and 7 economic background. The research conclusion: KDRT forms are happening in sexual violence, psychological, physical, and economic; The cause of the occurrence of KDRT is the aggressive nature of man are powered by a sense of superiority that was born because of the patriarkis system and the low of ability to communicate in order to solve the problem; And recommendation solution is to let the Government make special legislation dealing with KDRT, as well as changing the mind-set patriarkis into a mind-set that gender justice through a series of education and learning. In addition it also required strict regulation about exposure of violence and pornography in the media, that make the public be permissive with violence and sexual molestation. Keywords: News, newspapers, KDRT, domestic violence
JURNAL RISET KOMUNIKASI
2
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
dalamnya, maka ini dapat digolongkan
PENDAHULUAN Belum ada satu definisi yang dapat
merepresentasikan
komprehensif dalam
mengenai
Rumah
sebagai kejahatan.
secara
Namun KDRT adalah bentuk
Kekerasan
kejahatan domestik yang sering kali
Tangga
(KDRT).
tertutupi
Namun secara umum yang termasuk
terkunci.
dalam
pengaduan
tindak
kekerasan
adalah
oleh
pintu
rumah
Berdasarkan yang
yang
pengaduan-
diterima
oleh
melakukan kontrol dengan intimidasi,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
kekerasan
yang
berjumlah ratusan. Mitra Perempuan
meliputi tindakan seksual, psikologis,
(untuk wilayah Jabotabek), misalnya
fisik dan ekonomi yang dilakukan
dan Lembaga Rifka Annissa (untuk
individu terhadap individu yang lain
wilayah
dalam hubungan rumah tangga atau
Yogyakarta),
hubungan yang intim (karib).
lembaga
dan
pemaksaan
Kekerasan
domestik
dapat
dikategorikan sebagai kejahatan. Ada sejumlah alasan mengapa kekerasan domestik
harus
Tengah keduanya
yang
dan adalah
memfokuskan
diri
dalam soal kekerasan domestik. Dan boleh jadi kasus sebenarnya melebihi dari jumlah yang sudah dilaporkan.
sebagai
Penelitian ini adalah tentang
kejahatan, antara lain karena kejahatan
bagaimana Bentuk, Penyebab, dan
domestik ini umumnya terjadi karena
Rekomendasi
masih
adanya
Kekerasan
antara
mereka
kekerasan
disebut
Jawa
diskriminasi yang
dengan
posisi
melakukan
mereka
yang
menjadi korban kekerasan. Biasanya
mereka
yang
dominan dibandingkan mereka yang menjadi korban. Dan jika ini terjadi di tangga
yang
menjadi
tempat
berteduh
bagi
seharusnya
berlindung
setiap
dalam
mengenai
Rumah
Tangga
(KDRT) yang ditinjau dari Analisis Isi Berita Surat Kabar Kompas pada tahun 2014 sebanyak 233 terbitan selama
melakukan kekerasan merasa posisinya
rumah
Solusi
individu
bulan Januari hingga Agustus. Metode deskriptif dipilih sebagai cara untuk membuka masalah penelitian. Pertimbangan Kompas sebagai surat kabar yang dipilih adalah karena
dan
Harian Kompas merupakan harian
di
nasional terbesar di Indonesia yang
JURNAL RISET KOMUNIKASI
3
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
memiliki oplah lebih dari satu juta kopi
kehebatan;
kesengitan;
perharinya dan memiliki coverage
kedahsyatan;
terluas yaitu tingkat kelurahan (desa)
perkosaan (Kamus Bahasa Latin, Hal.
di Indonesia Bagian Barat dan Bali
930). Di bawah ini ada beberapa
hingga tingkat kabupaten di seluruh
kutipan mengenai definisi kekerasan
Indonesia Bagian Tengah dan Timur.
dari berbagai sumber, semoga bisa memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
kegarangan;
gambaran
aniaya;
yang
utuh
dalam memahami apa itu kekerasan.
1.Pengertian KDRT
Menurut
Belum ada satu definisi yang dapat
kebengisan;
merepresentasikan
secara
Indonesia adalah
Kamus
Kontemporer,
perihal
atau
Bahasa kekerasan
sifat
keras,
kekerasan
paksaan, perbuatan yang menyebabkan
dalam rumah tangga. Namun secara
kerusakan fisik atau barang orang lain
umum yang termasuk dalam tindak
(Kamus
kekerasan adalah melakukan kontrol,
Kontemporer, Hal. 716). Sedangkan
kekerasan
Kamus
komprehensif
mengenai
dan
pemaksaan
yang
Bahasa
Webster,
Indonesia
mendefinisikan
meliputi tindakan seksual, psikologis,
kekerasan
fisik dan ekonomi yang dilakukan
kekuatan fisik untuk melukai atau
individu terhadap individu yang lain
menganiaya, perlakuan atau prosedur
dalam hubungan rumah tangga atau
yang kasar serta keras. Dilukai oleh
hubungan yang intim (karib).
atau
Cukup sulit untuk membuat satu definisi utuh tentang kekerasan, dikarenakan
adanya
pandangan
obyektif dan subyektif manusia, yang masing-masing mempunyai penilaian berbeda dalam menentukan tingkatan dan faktor atau tindakan apa saja yang dapat
dimasukkan
dalam
kategori
kekerasan. Kekerasan sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu violentia , yang berarti
kekerasan;
keganasan;
sebagai
terluka
penyimpangan, perkataan
tidak
penggunaan
dikarenakan
pelanggaran, senonoh:
atau kejam.
Sesuatu yang kuat, bergolak, atau hebat dan cenderung menghancurkan atau memaksa. Perasaan atau ekspresi yang berapi-api, juga termasuk hal-hal yang timbul dari aksi atau perasaan tersebut:
suatu
bentrokan
atau
kerusuhan (Kamus Webster, hal. 1319: Exertion of physical force so as to injure or abuse, an instance of violent treatment or procedure, injury by or as
JURNAL RISET KOMUNIKASI
4
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
if by distortion, infringement, or
by one person on another for the
profanation:
purpose of achieving the user's ends).
turbulent,
outrage. or
furious
Intense, and
often
2. Bentuk-bentuk kekerasan
destructive action or force, vehement feeling or expression, also: an instance of such action or feeling: a clashing or jarring quality.
and
conflict.
Volume.
I
dikatakan bahwa kekerasan adalah suatu
aksi
atau
tindakan
dengan
kekuatan fisik antara sesama manusia, yang
legitimasinya
masih
bisa
diperdebatkan (Encyclopedia violence, peace, and conflict. Anthropology of violence
and
perempuanlah yang sering menjadi korban dari KDRT karena posisinya yang inferior dibanding laki-laki. Data
Dalam Encyclopedia violence, peace,
Tidak dapat disangkal bahwa
conflict.
Hal.
statistik yang lengkap dan resmi soal ini belum tersedia, namun kumpulan fakta hasil inventarisasi LSM-LSM pendamping perempuan menunjukkan bahwa
sebagian
besar
korban
kekerasan domestik adalah perempuan. Ada dua alasan setidaknya kenapa terjadi kekosongan data itu:
89: Pertama,
Violence, is an act or a threat of
karena
physical force between persons, the
domestik
legitimacy of which may be contested).
kejahatan oleh masyarakat. Peristiwa
Namun dalam artikel lain—pada buku
seperti
yang
pembantu
sama—menyebutkan
bahwa
tidak
kekerasan
dikenal
penyiksaan dan
sebagai
terhadap
kekerasan
istri,
lainnya
kekerasan adalah penggunaan atau
dianggap sebagai masalah pribadi,
manifestasi dari kekuatan fisik; dalam
masalah rumah tangga orang lain,
konteks ini, penggunaan kekuatan fisik
sehingga pihak luar termasuk penegak
oleh seseorang terhadap yang lain
hukum tidak selayaknya turut campur.
dengan tujuan untuk mendapatkan
Kedua,
kebanyakan
korban
keinginan si pengguna kekerasan itu
tidak berbicara secara terbuka tentang
sendiri (Encyclopedia violence, peace,
kasusnya. Ini terjadi karena kasus-
and conflict. Childrearing, violent and
kasus tersebut tidak dianggap penting,
non-violent. Hal. 239: Violence is the
diremehkan, atau dianggap sebagai
use or manifestation of physical force;
sebuah aib keluarga yang justru harus
in this article, the use of physical force
ditutup-tutupi.
JURNAL RISET KOMUNIKASI
5
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
Jadi fenomena KDRT yang terangkat
ke
fenomena
permukaan
gunung
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
adalah
es.
Artinya,
sebagian besar kasus tidak dilaporkan dan tidak diberitakan oleh surat kabar atau media massa lainnya.
Adapun
kekerasan yang diberitakan oleh harian umum KOMPAS di 233 hari terbit selama bulan Januari-Agustus 2014 yaitu:
Selama bulan Januari-Agustus
Tabel1. Bentuk-bentuk Kekerasan,
2014 harian umum Kompas memuat 49 berita
Korban, dan Pelaku
yang berkaitan dengan
kekerasan domestik. Jumlah tersebut jauh di bawah (lebih sedikit) dari
No
Bentuk Kekerasan
1.
Seksual
pengaduan-pengaduan yang diterima oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
2.
Psikologis
3.
Fisik
(LSM) yang concern yaitu misalnya Mitra
Perempuan
Jabotabek)
(untuk
dan
wilayah
Lembaga
Rifka
memfokuskan
Pelaku
Anak Suami perempuan (bapak) (kandung atau tiri) Suami Pembantu (bapak) rumah tangga Suami Istri, mertua Istri Suami Anak laki-laki Suami (kandung (bapak), atau tiri) istri (ibu)
diri
dalam soal kekerasan domestik. Suami
Mitra selama menerima
Perempuan
mencatat
tahun
2013-2014
telah
879
pengaduan
kasus
kekerasan terhadap perempuan dalam rumah
tangga
yang
terjadi
Ju m 5 7
1 9 4
5
dan Yogyakarta), keduanya adalah yang
Korban
Anak perempuan (kandung atau tiri) Pembantu rumah tangga
Annissa (untuk wilayah Jawa Tengah
lembaga
bentuk-bentuk
Menantu
4.
Ekonomi
Istri Pembantu rumah tangga
Suami (bapak), Istri (ibu) Suami, istri, anak ( keluarga majikan) Anak lakilaki (tiri atau kandung) Mertua laki-laki Suami Suami, istri (majikan)
Jumlah Total Kasus
6
3 2
2 5
49
di
Jabotabek, dengan pelaku kekerasan
PEMBAHASAN
terbanyak adalah suami (69-74%). Sementara itu Lembaga Rifka Annissa telah menerima pengaduan sebanyak
Deskripsi dan Analisis tabel: a. Bentuk
kekerasan
seksual
994 kali selama tahun 2013-2014
seluruhnya yang menjadi korban
tentang
adalah perempuan dalam hal ini
terhadap
kekerasan istri
yang
yang
terjadi
terjadi
di
yaitu
anak
perempuan
JURNAL RISET KOMUNIKASI
6
baik
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
kandung maupun tiri berjumlah 5
mertua, juga pembunuhan suami
(lima)
(bapak) oleh anak kandungnya
orang
dan
pembantu
rumah tangga sebanyak 7 (tujuh)
sendiri.
orang. Bentuk kekerasan seksual ini dilakukan seluruhnya oleh kepala rumah tangga dengan kategori
pelecehan
seksual
hingga pemerkosaan.
Jumlah
total kasus bentuk kekerasan seksual yaitu 12.
kekerasan
ekonomi
sebanyak 7 (tujuh) kasus ini didominasi oleh kasus pembantu rumah tangga yang gajinya tidak dibayarkan
oleh
majikannya
terdapat 5 (lima) kasus dan 2
b. Bentuk kekerasan psikologis adalah merupakan hal paling menarik karena ada korban yaitu kepala rumah tangga (suami) yang
d. Bentuk
memilih
(dua)
kasus
suami
tidak
menafkahi istrinya sehingga sang istri
menjadi
pekerja
seks
komersial dan pengedar narkoba.
mengakhiri
hidupnya dengan cara gantung diri karena tekanan ekonomi yang
diperuncing
Penyebab Kekerasan
rongrongan
Banyak
faktor
yang
istri dan mertuanya sebanyak 1
menyebabkan kekerasan dapat terjadi.
(satu) kasus.
Kekerasan bisa muncul karena adanya
c. Bentuk
kekerasan
fisik
motivasi-motivasi
serta
keinginan
merupakan
bentuk
kekerasan
dalam diri manusia. Ketika motivasi
terbanyak
yang
muncul
serta keinginan dalam diri pelaku
kepermukaan yaitu sebanyak 29
kekerasan tidak terpenuhi, maka dia
kasus. Bentuk kekerasan fisik ini
akan mencari jalan untuk itu. Dan saat
bervariasi
bentuk
dialog pun menemui jalan buntu,
yang
kekerasan menjadi cara yang paling
dan
efektif untuk mengabulkan niat si
pada
penganiayaan menyebabkan
kematian
perkosaan yang dilanjuti dengan pembunuhan.
Pada
bentuk
kekerasan fisik ini yang menarik adalah
kasus
penganiayayaan
menantu yang dilakukan oleh
pelaku. Kekerasan
juga
dikatakan
merupakan fenomena manusiawi yang khas. Ditengarai penyebabnya adalah agresivitas yang ada pada diri manusia,
JURNAL RISET KOMUNIKASI
7
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
yang
mengakar
dalam
kehidupan
negara didasarkan semata-mata pada
biologis dan psikis. Agresivitas yang
rasa takut pada warga negaranya.
ada dalam diri manusia sama dengan
Namun dengan cara ini kondisi negara
yang dimiliki oleh binatang, hanya saja
yang stabil tidak akan tercapai, karena
di dalam manusia, agresivitas memiliki
kekuasaan yang hanya berdasarkan
tingkat kualitas yang khusus. Hal
kekerasan dan intimidasi tidak akan
inilah yang membuat mahluk hidup
pernah
berjuang untuk bertahan hidup, seperti
memperkuat aparat penindasnya untuk
dikemukakan
menjaga kekuasaan.
oleh
Darwin
bahwa
agresivitas memegang peranan besar dalam proses evolusi. Pendapat merupakan
stabil,
Dalam penyebab
bahwa
sesuatu
kekerasan
yang
alamiah
meskipun
penguasa
konteks
KDRT,
lahirnya kekerasan yaitu
sifat agresif yang dimiliki oleh pelaku dan
adanya
ketidakmampuan
manusia juga dikatakan oleh Thomas
berkomunikasi yang sehat di dalam
Hobbes (1588-1679), yang percaya
keluarga. Sifat agresit tersebut menjadi
bahwa manusia adalah mahluk yang
lebih mudah di ekspresikan menjadi
dikuasai
oleh
tindakan yang represif karena adanya
irasional,
anarkis,
dorongan-dorongan dan
perasaan berkuasa secara dominan.
membenci sehingga menjadi jahat,
Korban dari KDRT adalah orang-orang
kasar, buas dan pendek pikir. Dengan
yang memiliki inferioritas terhadap
kata lain, manusia menurut Hobbes
pelaku kekerasan. Dan karena sistem
adalah Homo Homini Lupus , manusia
nilai yang kita anut adalah sistem
yang saling memangsa sesamanya.
patriarkis
Bertolak
terhadap
kecenderungan bahwa pelaku adalah
manusia ini, maka Hobbes melihat
laki-laki yang memiliki sifat agresif,
bahwa kekerasan merupakan keadaan
memiliki
alamiah manusia dan hanya suatu
tinggi, namun memiliki ketidakmaupan
pemerintahan
yang
dalam hal berkomunikasi secara sehat.
menggunakan kekerasan terpusat dan
Selain itu sebagian besar dari pelaku
memiliki
yang
kekerasan memiliki tingkat pendidikan
disebut dengan Levia than) yang dapat
yang rendah, namun untuk menentukan
mengatasi keadaan ini. Dengan kata
apakah adakah korelasi yang signifikan
lain, menurut Hobbes, keberadaan
antara tindakan kekerasan terhadap
dari
saling
anggapan
iri
negara
kekuatanlah
(atau
maka
perasaan
terdapat
berkuasa
JURNAL RISET KOMUNIKASI
8
yang
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
tingkat pendidikan harus diadakan
kekerasan
berpeluang
penelitian lebih lanjut.
bahwa hidupnya akan dibimbing oleh kekerasan,
lebih
peluang
besar
terjadinya
kekejaman terhadap anak lebih tinggi
Dampak Kekerasan
dalam rumah tangga yang mengalami Dampak
Kekerasan
Domestik/Kekerasan tangga
meliputi
dalam
rumah
dampak
medis,
emosional, professional, dan pribadi. Dampak
Medis:
keluarga
kekerasan domestik dan anak-anak yang menjadi saksi kekerasan akan menjadi trauma termasuk di dalamnya perilaku anti sosial dan depresi.
yang
mengalami kekerasan domestik akan pergi ke ruang gawat darurat 6 kali
SIMPULAN DAN SARAN
lebih banyak dengan mereka yang
Dalam Undang-undang yang
tidak mengalaminya, dan pergi ke
ada, Kekerasan Domestik ini belum
dokter 8 kali lebih banyak dari mereka
dianggap
yang tidak mengalami. Tentu mereka
tertentu,
membutuhkan biaya kesehatan yang
dipertimbangkan
lebih besar.
perlindungan hukum lebih lanjut baik
Dampak Emosional: Depresi,
sebagai
tindak
sehingga
kriminal
tidak
pula
perlunya
dalam bentuk aksi dari penegak hukum
penyalahgunaan obat dan alkohol,
maupun
kecemasan, percobaan bunuh diri,
kepolisianpun
keadaan stres pasca trauma, rendahnya
mencatat kasus yang terjadi ke dalam
kepercayaan diri.
kejahatan secara umum, tanpa spesifik
Dampak
secara
profesional:
dalam
peraturan.
selama
ini
Pihak hanya
ke dalam kekerasan domestik. Situasi di atas membuat adanya
kinerja yang buruk, lebih banyak untuk
kebutuhan untuk membuat peraturan
mengatasi persoalan, antara lain karena
atau Undang-undang yang khusus
membutuhkan dampingan (konseling),
membahas Kekerasan Domestik ini
ketakutan kehilangan pekerjaan dan
sebagai
sementara
menguntungkan korban karena dapat
waktu
yang
digunakan
bekerja,
korban
terus
menyikapi
mendapat kekerasan. Dampak yang
hidup
pribadi: dalam
suatu
anak-anak lingkungan
kebutuhannya
kejahatan,
suatu
hal
kasus
ini
dengan
secara
spesifik.
Kebutuhan korban kekerasan domestik
JURNAL RISET KOMUNIKASI
9
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
antara lain mengatur tentang proses
sisi pandang regulasi maka selain
tuntutan hukum, legalitas bagi korban
perombakan KUHP maka perlu juga
dalam bersikap terhadap masyarakat
adanya regulasi yang mengatur secara
sekitarnya (artinya kekerasan domestik
ketat
tidak lagi dianggap sebagai suatu
pornografi di media massa.
tayangan
kekerasan
‘rahasia dapur orang' melainkan suatu permasalahan konseling
publik),
bagi
perintah
para
pelakunya,
pemisahan sementara antara korban dan pelaku selama proses hukum berlanjut
(untuk
berlanjutnya
mencegah
kekerasan)
prosedur
bantuan
sampai
medis
dan
penyidikan. Pada saat yang bersamaan perlu
dilakukan
perubahan
pada
undang-undang yang masih bersifat diskriminatif
terhadap
perempuan
seperti UU No.1 tahun 1974, PP No.9 tahun 1975 serta KUHP, sementara itu Undang-undang tahun 2004 tentang penghapusan KDRT masih
belum
berjalan. Selain dari persoalan regulasi hukum
positif
mengakomodir
yang
KDRT,
patut
belum juga
dipertimbangkan adalah sosialisasi dan pendidikan bagi masyarakat tengtang bagimana
kekerasan
sama
sekali
bukanlah sebuah solusi dari masalah. Terpaan media juga disinyalir menjadi salah satu pendorong bagi pelaku kekerasan untuk melakukan aksinya. Jadi manakala berbicara kekerasan dari JURNAL RISET KOMUNIKASI
10
dan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT): Tinjauan Berita Surat Kabar di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Ahimsa-Putra, Heddy Shri, Strukturalisme LéviStrauss: Mitos dan Karya Sastra, Galang Press, Yogyakarta, 2001. Berger,
Arthur Asa, Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer, Tiara Wacana, Yogya, 2000.
Moleong, Lexi J., Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995. Peter Salim, Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press: Jakarta.
Creswell, John W., Qualitative Inquiry and Research Design: Chosing Among Five Traditions, SAGE Publications, California, 1997. DeVito,
Fisher,
Joseph A., Human Communication, HarperCollins Publisher, New York, 1996. B. Aubrey, Komunikasi: Mekanistis, Interaksional, Pragmatis, Rosdakarya, 1990.
Teori-teori Perspektif Psikologis, dan Remaja Bandung,
K. Prent C.M., J. Adisubrata & W.J. Purwadarminta. 1969. Kamus Bahasa Latin. Kanisius. Jogyakarta. Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Yayasan Indonesiatera, Magelang, 2001. Lester R Kurtz (Editor). 2008. Encyclopedia of Violence, Peace, & Conflict. Elsevier. London. Merriam-Webster Dictionary. 1982. Merriam-Webster Inc.: London. JURNAL RISET KOMUNIKASI
11