Kehancuran Golongan Komunis di Indonesia Abstrak
Komunisme pernah menjadi aliran politik yang sangat berpengaruh di Indonesia. Tiga peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dikaitkan dengannya, yakni Peristiwa 1926, 1948 dan 1965. Namun pokok bahasan tulisan ini adalah pada proses kehancuran mereka pada tahun 1966. Pemerintah Orde Baru berhasil menguburnya hingga sekarang, meskipun sudah tidak berkuasa lagi sejak 21 Mei 1998. Oleh: Abdul Syukur (Dosen Jurusan Sejarah UNJ)
K o m u n i s m e be r a s a l d a r i p e m i k i r a n Ka r l H e i n r i c h M ar x , seorang ilmuwan Jerman yang hidup pada abad ke-19 (181-1883). A j a r a n n y a di k em b a n g k a n o l e h Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin untuk membangkitkan revolusi Rusia untuk menumbangkan kekaisaran Rusia pada tahun 1917. Di atas reruntuhan Kekaisaran Rusia itulah L e n i n m e m ba n gu n U n i S o vi e t berdasarkan ideologi Komunisme yang merupakan perpaduan antara pemikiran Marx dengan pengalaman bangsa Rusia. Untuk m e ny e b a r k a n K o m u n i s m e k e se l u r u h d u ni a , L e n i n m em b e n t u k C o m i nt e r n (Comunisme Internasional). Tujuannya adalah membangkitkan revolusi komunis di seulurh dunia untuk menghancurkan kapitalisme, kolonialisme dan imperialisme. Di antara utusan resmi Comintern adalah Tan Malaka dari Hindia Belanda (Indonesia) yang bertugas membangkitkan revolusi komunis di Asia Tenggara, khususnya Hindia Belanda. Namun ia bukanlah orang pertama yang menyebarkan komunisme di Hindia Belanda. Penyebar komunisme pertama di Hindia Belanda adalah Hendricus Josephus Fransiscus Marie S n e e v l i e t ( 1 8 8 3 - 1 9 4 2 ) . To k o h intelektual Marxis ini menjadi ketua persatuan buruh kereta api dan term di negeri Belanda pada tahun 1 9 0 9 . E m p a t t ah u n k e m u d i a n menetap di Indonesia yang saat itu masih menjadi jajahan Belanda. Di n e g e r i j a j ah a n i n i , S n e e v l i e t menghimpun buruh kereta api dan trem. Pada tahun 1914 ia Jurnal Sejarah Lontar
mendirikan I n di s c h e S o c i aa l Democratische Partij (ISDV) dan banyak mempengaruhi kader-kader terbaik Sarekat Islam di Semarang, Jawa Tengah. 1 Akibatnya SI pecah m e n j a d i d u a , SI M e r a h y a n g dipengaruhi Sneevliet dan SI Putih yang menolak pengaruh Sneevliet. Pada tahun 1918 Sneevliet kembali ke negeri Belanda karena diusir oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. K e p e r g i a n S n e e vl i e t t i d a k m embua t komuni sm e lenya p di Hindia Belanda. Kepemimpinannya diambil alih para kader terbaiknya, Semaun dan Dharsono. Pada tahun 1921 keduanya mendirikan Perserikatan Komunis Hindia Timur. Mayoritas tokoh dan anggotanya b e r a s a l d ar i SI M e r a h . M e r e k a segera mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia seiring dengan kebangkitan nasionalisme Indonesia. Pengaruh mereka sangat kuat dalam organisasi buruh kereta api dan trem. Saat itu kereta api dan trem merupakan alat transfortasi paling modern. Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menghancurkan PKI setelah mereka melancarkan pemberontakan pada tahun 19261927. Banyak tokoh PKI yang dibuang ke Boven Digul, Irian Barat (Irian Jaya dan sekarang Papua Barat). Bangkitnya Golongan Komunis Sejak tahun 1927 PKI menjadi partai terlarang. Mereka bangkit lagi s e t e l a h k e m e r d ek a a n R e p u b l i k 1
Arnold C. Brackman, Indonesian Communism : A History,
(New York : Frederick Preager, 1964),h 7-15
1 Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
Indonesia. Pada bulan Oktober 1945 pemerintah Indonesia mengumumkan p e m b e r l ak u a n sistem m ul t i par t a i sehi ngg a ber di r i l a h partai-partai politik berdasarkan ideologinya. Secara garis besar ada lima aliran dalam pemikiran politik di Indonesia sepanjang tahun 19451965 yaitu Islamisme, Komunisme, Nasionalisme Radikal, Sosialisme D em okr at , da n Tr adi si onal i sm e Jawa.2 Pada 11 Agustus 1948 Kepala Perwakilan RI di PrahaChekoslovakia Suripno kembali ke I n do n e s i a . I a m e m b a w a s er t a s e k r e t a r i s n y a ya n g b e r n a m a Soeparto alias Muso, seorang tokoh komunis yang melarikan diri ke Uni Soviet se t a l a h k e g a g al a n pemberontakan komunis 1926 di Banten, Jawa Barat. 3 Selama di pengasingan, Muso menjadi salah satu tokoh komunisme internasional y a n g b e r p u sa t d i U n i S o v i et . Posisinya inilah yang membuatnya dapat mempengaruhi pimpinan PKI agar menerapkan garis keras dalam perjuangannya. Dalam konferensi PKI pada 26-27 Agutus 1948 ia diangkat sebagai Sekjen Politbiro PKI. Di bawah kepemimpinnya j u m l a h a ng g o t a P K I s e ge r a membesar dari 3000 menjadi 30.000 setelah Muso berhasil menggabungkan PKI dengan Partai Sosialis Indonesia, Pemuda Sosialis I n do n e s i a ( P e si n d o ) , S en t r a l Organisasi Buruh Seluruh Indonesia ( S O B SI ) , d a n P a r t a i Buruh 4 Indonesia. Mereka melakukan penentang anny a secar a terbuk a terhada p pem er i nt a h Republ i k I ndonesi a t e r u t a m a d a l a m m e n g a h ad p i Belanda. Gerakan mereka berpusat di kota Madiun, Jawa Timur. Pada 19 September 1948 mereka
mendirikan negara komunis Soviet. N a m u n p e m er i nt a h d i b a w a h kepemimpinan Presiden Soekarno dan Wakil Presi den Mohammad Hatta berhasil menggagalkannya. Untuk kedua kalinya PKI mengalami kehancuran se t e l a h g a ga l melancarkan pemberontakan. Sementara itu Peristiwa Madiun menyebabkan terjadinya percepatan regenerasi kepemimpinan PKI dari generasi tua kepada gen er as i m u da ny a sepe r t i D . N . A i d i t , N yo t o , Su d i s m a n d a n Sudisman. M er e k a adalah pemimpin utama PKI pada tahun 1950-an. Di bawah kepemimpinan Dja’far Noer Aidit (terkadang D.N. dibaca pula Dipa Nusantara), PKI berhasil menjadi partai terbesar keempat dalam Pemilu 1955. 5 P e r o l e h a n s u ar an y a b e r a d a d i bawah PNI, Masyumi, dan Partai NU. Pengaruh PKI di Indonesia sem ak i n k ua t se t el a h Pr e si de n Soe ka r n o m en ge l uar ka n D ek r i t Pr esi de n pad a 5 Jul i 195 9 da n menjalankan politik luar negeri y a n g a g r e s i f da l a m m e n e n t a n g Nekolim (New Kolonialism e dan Imperialisme) sepanjang awal tahun 1960-an. S o e ka r n o s an g a t bergantung terhadap dukungan massa m a u pu n jaringan internasional PKI untuk menghadapi Negara-negara Nekolim. Hanya TNI Angkatan Darat yang menjadi penghalang utama PKI untuk memperbesar pengaruhnya di Indonesia. Pembunuhan Pimpinan Angkatan Darat. Pada tanggal 1 Oktober 1965 seki t a r puku l 02. 30- 04. 3 0 WI B (Waktu Indonesia Barat) di Jakarta telah terjadi s e r a n g k ai a n p e n c u l i k a n d a n p e m b u n u ha n terhadap beberapa perwira tinggi Angkatan Darat yang memegang jabatan penting di MBAD (Markas Besar Angkatan Darat). Mereka itu
2
Herbert Feith dan Lance Castles, Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965 (Jakarta: LP3ES, 1988), h. liii-lxvii. 3 Himawan Soetanto, Madiun Dari Republik ke Republik, (Jakarta: KATA, 2008), h. 75. 4 Ann Swift “The Road to Madiun” The Indonesian Communist Uprising of 1948. Cornell Modern Indonesian Project. Southeast Asia Program. Cornell University, New York 1989, h. 57-59
Jurnal Sejarah Lontar
5
Jacques Lerclerc, “Aidit Dan Partai Pada Tahun 1950” dalam Prisma (no. 7, tahun 1982), h. 65-71
2
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
adalah : Letjen. Ahmad Yani (Men/ P a n g a d ) , M a y j e n . R . S o e pr a p t o (Deputy II Men/Pangad), Mayjen. Harjono Mas Tirtodarmo (Deputy III Men/Pangad), Mayjen. S.Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen. D.I. Panjaitan (Asisten VI Men/Pangad) dan Brigjen. Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman AD). Pada peristiwa ini Jenderal A.H. Nasution (Menhankam) berhasil lolos dari usaha penculikan. Tetapi putrinya yang bernama Ade Irma Suryani dan baru berumur 5 tahun serta ajudannya yang bernama Lettu. Piere Andreas Tendean meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. 6 Nasution baru keluar dari p e r s e m b u ny i a n d a n b e r g ab u n g dengan pasukan Kostrad (Kmando Strategis Angkat an Darat) yang dipimpin oleh Mayjen. Soeharto pada pukul 18.00 WIB. 7 Operasi penculikan ini dilakukan oleh pasukan resimen Cakrabirawa. 8 Peristiwa penculikan terhadap para perwira tinggi Angkatan Darat ini disampaikan oleh Mashuri, SH kepada Panglima Kostrad Mayjen Soeharto pada pukul 06.00. Mashuri a d a l a h se k r e t ar i s R T ( R u k u n Tetangga) dimana Soeharto tinggal dan ia mendapat kabar penculikan ini dari Kapten Brimob Hamid Sj a m s udd i n . Set el a h m e nda pa t pemberitahuan dari tetangganya ini, S o e h a r t o se g e r a b e r a n g k a t k e kantornya, Markas Kostrad yang terletak di jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Ia sampai di kan t o r ny a s eki t a r pu ku l 06 . 3 0 WIB. 9 Sebenarnya berita tentang apa yang terjadi saat itu masih simpang siur. Soeharto untuk sementara 6
Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, Tragedi nasional Percobaan Kup G 30 S/PKI Di Indonesia (Jakarta : Intermassa, 1990), cet. II, h. 16-23. 7 G. Dwipayana dan Nazarudin Sjamsuddin, Jejak Langkah Pak Harto : 1 Oktober 1965-27 Maret 1968, (Jakarta : Lamtoro Gung Persada, 1991), h. 5. 8 Resimen Cakrabirawa didirikan pada tanggal 14 Mei 1962, sebagai pasukan Khusus pengawal Presiden Soekarno. Kekuatan Resimen Cakrabirawa terdiri dari satu battalion Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Kepolisian komandan tertingginya adalah Brigjen. Sobur. Lihat otobiografi M. Panggabean, Berjuang Dan Mengabdi, (Jakarta : Sinar Harapan, 1993), h. 355 9
O.G. Roeder, The Smiling General: President Soeharto of Indonesia, (Jakarta : Gunung Agung, 1969), h. 11.
Jurnal Sejarah Lontar
3
mengambil-alih komando di Angkatan Darat. Jabatannya selaku Panglima Kostrad menjadikan ia sebagai perwira paling tinggi jabatannya. Pengambil-alihan ini d i s e t u j u i ol e h p a r a p e r w i r a Angkatan Darat. Pada saat yang bersamaan, H. S u b c h a n Z E , sa l a h s e o r a n g pem i m pi n par t a i N U dat an g ke k a n t o r K od a m V J a k a r t a . I a menemui Mayjen . Umar Wi r ah adi ku su m a yan g sa a t i t u menjabat sebagai Panglima Kodam V Jak ar t a . 1 0 Sub cha n m em i nt a bantuan senjata kepada Umar untuk m enghancur ka n PKI , kar en a i a yakin peristiwa penculikan ini didalangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Hari itu juga Subchan m e n g a d a k a n k on t a k t e r u t am a dengan partai dan ormas I slam lainnya untuk penggalangan massa guna membantu Angkatan Darat dalam menghancurkan PKI. Hal serupa juga dilakukan oleh Letkol. Prodjokusumo di lingkungan intern M uham madi yah . I a m embent u k Kokam (Korps Komando Angkatan Muda Muhammadiyah). 11 Ti n d a k a n p e n gg a l a n g a n massa yang dilakukan golongan Islam ini cukup berani karena kabar penculikan sendiri masih simpang siur. Kesimpangsiuran ini segera terjawab d e ng a n adanya pengumuman resmi dari Letkol. Untung, ko m an d a n pleton Cakrabirawa. Pada pukul 07.20 WIB melalui RRI (Radio Republik Indonesia) pusat, ia memaklumkan dirinya sebagai pemimpin Gerakan 30 September yang telah melakukan penculikan terhadap beberapa perwira tinggi Angkatan Darat. 12
10
Umar Wirahadi kusuma, “Tenang, Sabar, Dan Ulet”, dalam G. Dwipayana dan Nazarudin Sjamsuddin, Diantara Para Sahabat : 70 Tahun Pak Harto, (Jakarta : Lamtoro Gung Pesada, 1993), h. 28. 11 M.T. Arifin, Muhammadiyah Potret Yang Berubah, (Surakarta : Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat Sosial Dan Budaya Kependidikan, 1990), h. 304. 12 Sebagian isi pidato Letkol Untung dapat dilihat dalam Antara, 1 Oktober 1965.
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
Pada pukul 13.00 WIB, Letkol. Untung kembali memberikan pengumuman yaitu t e nt a n g demisionernya Kabinet Dwikora dan p e m b e n t u ka n D e w a n R e v o l u s i Indonesia. 13 Pengumuman terakhir ini memperjelas tujuan dari gerakan 30 September yaitu mengambil-alih k e k u a s a a n d i I n d o n e s i a . P ar a perwira Angkatan Darat di Kostrad memutuskan untuk menghadapi pasukan pember ontak tersebut. Operasi penumpasan ini dipimpin oleh Pangkostrad Mayjen. Soeharto. Pada pukul 18.30 WIB, ia memerintahkan Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) Kolonel Sarwo Edhi Wibowo untuk merebut kantor RRI pusat dan gedung telekomunikasi yang telah di k u a s a i oleh para pemberontak. RPKAD, pasukan elit TNI Angkatan Darat, ini dapat menguasai kedua gedung ini dalam waktu hanya beberapa jam. Sementara itu pasukan pemberontak mundur ke pangkalan udara Halim Perdana Kusumah yang terletak di Jakarta Timur. Halim ternyata merupakan pusat kekuatan militer pemberontak. Karena Halim berada di bawah kekuasaan Angkatan Udara. 14 Pangkostrad Mayjen. Soeharto, segera memrintahkan pasukan RPKAD untuk mengepung daerah Halim. Dalam pengepungan ini RPKAD dibantu oleh batalion Para Kujang dari Divisi Siliwangi di J a w a B ar a t . P en g e p u n g a n i n i sempat menegangkan hubungan a n t a r a A n g ka t a n U d a r a d a n Angkatan Darat. Ketegangan ini tidak sampai pecah menjadi konflik senjata sebab pada tanggal 3 Oktober 1965 pukul 01.30 WIB, Presiden Soekarno memerintahkan pasukan pemberontak yang berada di Halim agar menyerahkan diri. Dengan demikian kekuatan militer
pemberontak di Jakarta dapat dilumpuhkan. Sementara Mayjen. Soeharto sibuk memimpin operasi penumpasan secara militer terhadap para pemberontak, maka Mayjen. Sutjipto, ketua G V KOTI (Komando Tertinggi)15 bekerja sama d e n g a n S ub c h a n m e n g u n d a n g semua pimpinan partai politik di Jakarta. Pertemuan ini diadakan pada tanggal 2 Oktober 1965 di markas Kostrad. Dalam pertemuan ini hanya PKI dan Parkindo (Partai Kristen Indonesia) yang tidak hadir. Pada pertemuan ini Mayjen. Soejipto mendesak para pimpinan partai untuk menentukan pilihan apakah memilih komunis atau Angkatan Darat. Para pimpian partai akhirnya memilih untuk bergabung bersama Angkatan Darat dalam menghadapi PKI. Realisasi dari dukungan para p i m p i a n pa r t a i a d a l a h d en g a n m e m b e n t u k B a da n K o o r d i n a s i Pengganyangan kontra Revolusioner Gerakan 30 September. Badan ini n a n t i n y a d i u ba h m e n j a d i K A P Gestapu K e sa t u a n Aksi ( P e n g g a n ya n g a n Gerakan S e p t e m b e r Ti g a P u l u h ) y a n g berfungsi sebagai pusat p e n g g a l a ng a n massa guna menghadapi PKI. Te t a p i p e m b e n t u ka n ba d a n i n i t i da k diumumkan m e n u ng g u perkembangan dari pengepungan di pangkalan udara Halim Perdana Kusumah. Subchan yang diangkat sebagai k o or d i n a t o r segera menjadikan rumahnya sebagai markas kekuatan anti komunis. Pada tanggal 4 Oktober 1965 para pemimpin partai dan ormas dari berbagai unsur mengadakan ceramah umum yang bertempat di Ta m a n S u n d a K e l a p a , J a k a r t a Pusat. Para pembicaranya antara lain H.M. Subchan Z.E, dan Yahya Ubaid (keduanya dari NU),
13
15
KOTI adalah lembaga tertinggi dalam struktur operasi gabungan dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia. KOTI dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno selaku Panglima tertinggi. Jabatan G v khusus mengurusi bidang politik. Lihat Kusumah Hadiningrat, Sejarah Operasi-Operasi Gabungan Dalam Rangka Dwikora. (Jakarta : De . Hankam, 1971), h. 40-45.
G. Dwipayana dan Nazarudin Sjamsuddin,“Jejak ” op. cit.,h. 5 Pada tahun 1999 terbit karya Aristides Kattopo, Menyingkap Kabut Halim 1965 (Jakarta: Sinar Harapan, 1999) yang menepis hubungan antara TNI Angkatan Udara dan G30S/PKI. 14
Jurnal Sejarah Lontar
4
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
Pr oj okusum o ( M uham m adi yah) , Syeh Marhaban (PSII), Tejomulyo (Katolik) dan lain-lain. 16 Acara ini diakhiri d e n ga n pernyataan bersama mengutuk tindakan kudeta 30 September yang telah memakan korban 6 Jenderal. Pernyataan ini secara tegas menyatakan bahwa PKI sebagai dalang kudeta oleh karenannya PKI dan ormasormasnya harus segera dibubarkan. 17 Pada saat inilah d i b e n t u k K A P - G e s t a p u d en g a n Ketua : Subchan Z.E, Sekretaris : harry Tjan Silalahi (Katolik), Ketua Pengerahan Massa : Lukman Harun ( M u h a m m a di y a h ) , K e a m a n a n : Erwin Baharudin (IPKI), Keuangan : Sy a r i f u dd i n H a r a h a p ( H M I ) , Anggot a : Agu s Sudono , I sm ai l Hasan SH, Yahya Ubaid SH, LIem Bian Kie, Mar’i Muhammad, Syar i fudi n Si rega r Pahu , Ram l i Harahap, Husain Umar, dan lainlain. Dalam perkembangannya KAP Gestapu membentuk semacam presidium yang terdiri dari unsurunsur NU, Partai Katolik, Parkindo, IPKI, Perti, Muhammadiyah, Gasbiindo, dan Soksi. 18 Tampilnya Subchan memimpin KAP-Gestapu, menurut Harry Tjan Silalahi karena dia adalah tokoh partai NU yang disegani dan popular di kalangan kaum muda. 19 Pengumuman pendirian KAPG e s t a p u i n i de n g a n s e n g a j a didahului beberapa jam oleh acara pengangkatan jenazah para perwira tinggi Angkatan Darat yang menjadi korban kudeta. Pengangkatannya dilakukan pada pukul 13.00 WIB da n l angsun g dibaw a ke MB A D (Markas Besar Angkatan Darat) yang terletak di Jakarta Pusat. Jenazah baru di kebumikan pada esok harinya tanggal 5 Oktober 1965. 16
Catatan kaki no. 6 dari Arief Mudatsir Mandan, “Subchan Z.E. dalam Konstelasi Politik Pasca 1965, Prisma No. Khusus (1991), h. 202. 17 Isi pernyataan terdiri dari 11 point, isi lengkapnya lihat .H. Nasution, Memenuhi Panggilan Tugas jilid VI, (Jakarta : Masagung, 1989) cet II, h. 274-275 18 Arief Mudatsis Mandan, loc.cit. 19 Ibid. 20 Ansor adalah organisasi kepemudaan yang berafiliasi ke partai NU.
Jurnal Sejarah Lontar
5
Kondisi jenazah yang sudah dalam keadaan rusak ini ditambah dengan agitasi k e a g am a a n mampu membangkitkan sikap anti komunis yang luarbiasa. Pada tanggal 5 O k t o b e r 1 96 5 j al a n - j a l a n y a n g menjadi rute penguburan jenazah para perwira ini di penuhi oleh rakyat I nd o n e si a , t e r ut a m a masyarakat kota Jakarta. Tiga hari s e t e l a h a c a r a pe n g u b u r a n ( 8 Oktober ), beberapa ribu pemuda Ansor 20 membakar habis markas Besar PKI di Kramat Raya (Jakarta P u s a t ) . 21 Aksi kekerasan ini mengawali k eg i a t a n - k eg i a t a n d e m o n s t r as i y an g menuntut pembubaran PKI beserta ormasormasnya. Sikap Presiden Soekarno yang tidak mau mengakui PKI sebagai dalang kudeta memperbesar gelombang demonstrasi menuntut pembubaran PKI. Para pemimpin KAP-Gestapu memecah para a n g g o t a n y a m e nj a d i k e s at u a n kesatuan y an g lebih kecil berdasarkan profesi. Pada tanggal 25 Oktober 1965 berdirilah KAMI (Kesatuan Aksi M a h a s i sw a Indonesia). 22 Syarrif Thayeb, “ Tegas, Konsisten, Tetapi Luwes” Kem ud i a n be r t ur ut - t u r u t berdiri KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) dan KAWI (Kesatuan Aksi Wanita I ndonesia) . Or mas - or m a s I sl a m terlibat banyak dalam pendirian kelompok Kesatuan Aksi ini, misalnya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 23 menjadi unsur paling dominan di dalam KAMI, sedangkan PII (Pelajar Islam Indonesia), 24 Ansor, dan Pemuda Muhammadiyah banyak terlibat di d a l a m K A PPI . An g g o t a K AH M I ( Ke l u ar g a Al um n i H M I ) ba ny a k 20
Ansor adalah organisasi kepemudaan yang berafiliasi ke partai NU. O.G Roider, op. cit., h. 62. M. Panggabean, Berjuang Dan Mengabdi, ( Jakarta : Sinar Harapan, 1993 ), h. 340. 22 Syarrif Thayeb, “Tegas, Konsisten, Tetapi Luwes”, dalam G.Dwipayana, Diantara… op. cit. , h. 691 21
23
HMI adalah organisasi kemahasiswaan yang tidak berafilisasi kepada partai politik manapun. Tetapi secara ideologis HMI lebih dekat kepada Masyumi dibanding dengan partai NU, Peri atau PSII. 24 PII adalah organisasi kemahasiswaan yang berafilisasi ke partai Masyumi
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
t e r l i b a t d a l a m K A SI . D i an t a r a kelompok Kesatuan Aksi ini KAMI adalah kelompok yang paling besar dan menjadi pelopor utama tidak hanya d al a m rangka menghancurka n PKI tetapi juga menyingkirkan Presiden Soekarno. Ada semacam pembagian tugas yang tidak tertulis antara k e l o m p o k KA P - G e s t a p u d e ng a n Kesatuan Aksi. Jika KAP-Gestapu m e n g a d a k a n t ek a n a n k e p a d a pemerintah melalui jalur formal, y a i t u m e l al u i D P R G R ( D e w a n Perwakilan Rakyat Gotong Royong). Maka kelompok Kesatuan Aksi menggunakan jal ur non formal. Tetapi jalur formal yang dilakukan KAP-Gestapu tidak efektif. Sehingga k e l o m p o k K e s at u a n A k s i t e r u s menerus mengadakan aksi demonstrasi menuntut pembubaran PKI. Pada periode inilah dikenal istilah “parlemen jalanan”. Klimaks dari demonstrasi terjadi pada tangal 10 Januari 1966 dimana setelah mengadakan seminar di fakultas Ekonomi UI, kelompok Kesatuan Aksi mengadakan aksi demonstrasi b e s a r - b e sa r a n di d e p a n I st a n a N eg ar a . D al a m d em o ns t r a s i i n i disampaikan tiga tuntutan. Pertama, pembubaran PKI, kedua pembersihan aparatur Negara dari unsur-unsur PKI, dan ketiga perbaikan ekonomi.25 Pemerintah menganggap serius aksi demonstrasi ini, sehingga pada tanggal 15 Januari 1966 Presiden Soekarno memanggil semua Menteri Kabinet Dwikora untuk mengadakan rapat darurat di Istana Bogor. Dalam rapat ini P r e s i d e n So e k a r n o m e n d i r i k a n instruksi untuk m e m b e nt u k Barisan Pendukung Soekarno (BPS). Pembentukan BPS secara langsung dianggap sebagai tukang buat ker us uha n . Ti n d aka n ke r a s i n i menambah kebencian kesatuan aksi kepada Presiden Soekarno. Sehingga tema d e m o n st r a s i
merekapun bergeser dari anti-PKI m enj ad i ant i- Soekarno . Selam a akhir bulan Januari sampai awal Maret 1966 sering terjadi bentrokan fisik antara BPS yang didukung oleh Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian dengan KAMI yang didukung oleh Angkatan Darat, terutama RPKAD. 26 Pasukan RPKAD dibawah pimpinan Kolonel Sarwo Edi Wibowo memberi perlindungan penuh kepada KAMI. R P K A D m e n e m pa t k a n p a s u k a n pansernya di UI yang telah menjadi m a r k a s K A M I . 2 7 Te t a p i k o n f l i k senjata antar pasukan Angkatan Bersenjata tidak sampai terjadi. Situasi di Jakarta semakin genting setelah Presiden Soekarno pada tanggal 24 Januari 1966 memutuskan untuk membubarkan K A M I . 28 P a r a p i m p i n a n p a r t a i ditekan untuk menandat angan i surat k e p u t us a n tentang pembubaran KAMI. P e r k e m b a ng a n d i J a k a r t a m e m p u n y a i p en ga r u h k u a t k e d a e r a h - d ae r a h . A k s i t u nt u t a n pembubaran PKI diikuti dengan pembunuhan massal para kader maupun simpatisan PKI. Golongan Islam memegang peranan penting d a l a m p e m b u n uh a n t e r s e b u t . Sehingga daerah-daerah dimana posisi golongan Islam kuat, maka PKI dengan cepat dihancurkan. Para Panglima daerah memanfaatkan sikap anti komunis golongan Islam, seperti yang dilakukan oleh Mayjen. Ishak Djuarsa di Aceh dan Brigjen. S a r w o E d i e W i bo w o d i M e d a n . Kedua panglima ini menggalang massa Islam untuk menghancurkan PKI dan PNI yang sebelumnya d i k e n a l m e m pu ny a i h u b u n g a n dekat dengan PKI. Proses penghancuran PKI di Pulau Jawa, terutama daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, lebih keras lagi. Sebab di dua wilayah ini PKI memiliki basis massa yang sama kuat. Di Jawa Timur anggota NU
25
R.Z.,Lerissa, op. cit., h. 344. G. Dwipayana, “ Jejak …” op. cit. h. 39.
Jurnal Sejarah Lontar
26
Cristiano Wibisono, Aksi-Aksi Tritura, (Semarang : Yayasan Management Informasi, 1980), cet II, h. 32-35. 27 R.Z.Leirissa, op.cit., h. 348. 28 G. Dwipayana, “ Jejak …” op. cit., h. 47.
6
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
memegang peranan dominan dalam menghancurkan PKI. Sementara di Jawa Tengah, penghancuran PKI mendapat bantuan dari pasukan RPKAD. Tetapi angora NU tetap memegang peranan di dalamnya. Di wilayah Jawa Barat, pengaruh PKI sangat kecil. Dan panglima daerahnya, Mayjen. Ibrahim Adjie telah lama membekukan aktifitas PKI beserta ormas-ormasnya di Jawa Barat. Proses penghancuran PKI berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 1965. Memasuki t a hu n 1966, kekuatan PKI praktis telah mengalami kelumpuhan. Pada 12 Maret 1966 Panglima Kostrad / Panglima K o p ka m t i b M ay j e n S o e h a r t o s e t el a h m e n d a p a t k a n Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden S o ek ar n o langsung membubarkan PKI beserta ormasormasnya. Tindakannya mendapat dukungan luas dari kekuatan sipil antikomunis yang berada di luar maupun dalam parlemen. Pada 5 Juli 1966 pimpinan parlemen yang saat itu dipimpin Jenderal Abdul Haris Nasut ion, menerbitkan TAP MPRS No: XXV/ MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Menyebarkan atau Mengembangkan Paham atau Ajaran Komunis/Marxis-Leninisme. Sejak itu PKI beserta ormaso r a m s n y a m e n j a d i o r g a ni s a s i terlarang di seluruh wilayah negara Republik I ndonesia. Pemerintah O r d e B a r u ss e l a m a 3 2 t a h u n menjalankan TAP MPRS NO. XXV secara konsisten sehingga menutup ruang gerak golongan komunis untuk bangkit kembali. Pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001) pernah mencoba untuk menekan MPR agar mencabut TAP MPRS NO. XXV. Namun usahanya m e n g a l a m i ke ga g a l a n k a r e n a m e n d a p a t t a n t an g a n l u a s da r i seluruh kekuatan antikomunis di Indonesia, baik yang berada di dalam maupun di luar MPR. Pada 22 Juli 2001 Presiden Abdurrahman Wahid menerbitkan M a k l u m a t Pr e s i de n y a n g b e r i s i Jurnal Sejarah Lontar
7
pembubaran parlemen (MPR dan DPR). Keesokan harinya giliran pimpinan MPR yang memecat Abdurrahman Wahid dari jabatan P r e s i d e n . I a d i ga n t i k a n W a k i l Presiden Megawati Soekarnoputeri hingga tahun 2004. Berdasarkan Pemilu Presiden 2004, Megawati digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua Presiden RI ini m e m p e r t e ga s d u k u n g a n ny a terhadap pemberlakuan TAP MPR NO. XXV sehingga menutup rapat kembali bangkitnya komunisme di Indonesia. Kesimpulan Hingga tahun 1966 PKI telah mengalami tiga kali kehancuran, yakni pada tahun 1927, 1948, dan 1966 . N am u n PK I sel al u dapa t bangkit kembali berkat kepiawaian pemimpin mudanya seperti yang terjadi pada tahun 1945 dan 1950an. Aidit adalah tokoh PKI paling b e r h a s i l d al a m m e m b e s a r ka n partainya maupun memperbesar pengaru h golonga n kom uni s di Indonesia. Di bawah pengaruhnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Indonesia dari Persatuan BangsaB a n g s a ( P B B ) s e t e l a h ga g a l mendapat dukungan PBB untuk m e n g g a g a l k a n r en c a n a I n g g r i s membentuk negara federasi Malaysia. Di samping itu juga, Aidit berhasil mempengaruhi Presiden Soekarno untuk membentuk poros Jakarta – Peking. Awal tahun 1960-an merupakan puncak kejayaan PKI di Indonesia. Namun mereka justeru mengalami kehancuran pada saat sedang b er a d a di puncak kejayaannya. Jenderal Soeharto dan Jenderal Abdul Haris Nasution adalah dua tokoh utama dalam penghancuran golongan komunis di I n do n e s i a . Namun golongan komunis tidak dapat bangkit lagi setelah kehancurannya pada tahun 1966 karena Presiden Soeharto selama berkuasa selama 32 tahun sangat k on s i st e n s i dalam menjalankan TAP MPR NO. XXV.
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008
Daftar Pustaka Antara, 1 Oktober 1965.Arifin, M.T. 1990. Muhammadiyah Potret Yang Berubah, Surakarta : Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat Sosial Dan Budaya Kependidikan.Brackman, Arnold C. 1964. Indonesian Communism : A History, New York : Frederick Preager. Dwipayana, G. dan Nazarudin Sjamsuddin, 1991, Jejak Langkah Pak Harto : 1 Oktober 1965-27 Maret 1968, Jakarta : Lamtoro Gung Persada. Feith, Herbert dan Lance Castles, 1988 Pemikiran Politik Indonesia 19451965, Jakarta: LP3ES. Kattopo, Aristides. 1999. Menyingkap Kabut Halim 1966, Jakarta: Sinar Harapan. Kusumah Hadiningrat, Kusumah, 1971 Sejarah Operasi-Operasi Gabungan Dalam Rangka Dwikora. (Jakarta : De . Hankam. Leirissa, R.Z., 1993. Jenderal Maraden Panggabean Berjuang Dan Mengabdi, Jakarta : Sinar Harapan. Lerclerc, Jacques “Aidit Dan Partai Pada Tahun 1950” dalam Prisma no. 7, tahun 1982. Mandan,Arief Mudatsir, “Subchan Z.E. dalam Konstelasi Politik Pasca 1965, Prisma No. Khusus 1991 Nasution, Abdul Haris, 1989. Memenuhi Panggilan Tugas jilid VI, Jakarta : Masagung. Notosusanto, Nugroho dan Ismail Saleh, 1990, Tragedi nasional Percobaan Kup G 30 S/PKI Di Indonesia, Jakarta : Intermassa. Roeder, O.G. 1969, The Smiling General: President Soeharto of Indonesia, (Jakarta : GunungAgung. Soetanto, Himawan. 2007, Madiun Dari Republik ke Republik, Jakarta: KATA. Swift,Ann, “The Road to Madiun” The Indonesian Communist Uprising of 1948. Cornell Modern Indonesian Project. Southeast Asia Program. Cornell University, New York 1989. Thayeb, Sjarif, “Tegas, Konsisten, Tetapi Luwes”, dalam G.Dwipayana, 1993.
Jurnal Sejarah Lontar
Wibisono, Cristiano, 1980. Aksi-Aksi Tritura, Semarang : Yayasan Management Informasi. Wirahadikusuma, Umar “Tenang, Sabar, Dan Ulet”, dalam G. Dwipayana dan Nazarudin Sjamsuddin, 1993 Djend. soeharto: Diantara Para Sahabat : 70 Tahun Pak Harto, Jakarta : Lamtoro Gung Persada
8
Vol.5 No.2 Juli - Desember 2008