Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Mulai dari Pengambilan Sampel di Lapangan, Identifikasi di Laboratorium, Pengolahan Data dan Penulisan Tesis Bulan Kegiatan Pengambilan sampel di lapangan Identifikasi di laboratorium Pengolahan data Penulisan
April 2011
Mei 2011
Juni 2011
+++ +++ +
++ +++++
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Spesies dan Jumlah Individu Makroinvertebrata Air yang Didapatkan Masing-masing Stasiun Penelitian (dalam 9 Plot Sampel) di Sepanjang Aliran Sungai Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai Spesies 1. Blatta sp 2. Platambus maculates 3. Orectochilus sp 4. Haliplus sp 5.Caenis moesta 6.Baetis sp 7.Hiptogenia sp 8.Asellus aquaticus 9.Cordulegaster boltenii 10.Hypsibius sp 11. Coenagrion mercuriale 12. Gerris sp 13. Gomphus vulgatissimus 14. Enallagma cyathigerum 15. Mayatrichia ayama 16. Philopotamus montanus 17. Rhycophila dorsalis 18. Lumbriculus sp 19. Megascolex sp 20. Branchiura sowerbyi 21. Limnodrillus sp1 22. Limnodrillus sp2 23. Tubifex sp 24. Helobdella stagnalis 25. Penaeus sp 26. Sphaerium sp 27. Pila ampullaceal 28. Heliacus variegates 29. Thiara sp 30. Liotina sp 31. Quoyia decollate 32. Strombus sp 33. Euchelus atratus 34. Bellamya javanica Jumlah spesies Jumlah individu
1 6 4 2 5 3 2 9 3 7 4 2 8 17 2 14 74
2 13 2 4 2 15 9 2 3 3 2 7 65 99 197 2 4 4 17 433
Stasiun 3 2 2 2 2 13 27 43 4 2 35 337 13 12 482
4 3 4 2 3 3 3 7 19 5 769 97 10 2 945 2 9 16 1883
5 2 4 2 2 9 5 2 537 19 62 7 25 3 15 14 694
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Prosedur Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Prosedur kerja a. Persiapan Pengujian Untuk melakukan pengujian kita menyiapkan botol Winkler ukuran 100 ml yang dilengkapi dengan water seal yang berfungsi menahan masuknya udara kedalam botol winkler. Masukkan contoh uji ke dalam botol winkler sampai meluap, hati75 hati jangan sampai terjadi gelembung udara, kemudian tutup rapat jangan sampai ada gelembung udara didalam botolnya. Lalu lakukan pengujian contoh uji dengan segera. b. Prosedur Contoh uji yang sudah disiapkan ditambahkan 1 mL Manganes (MnSO4) dan 1 mL alkali iodida Azida (MnSO4) dengan ujung pipet tepat di atas permukaan larutan.Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna. Biarkan gumpalan mengendap selama 5 menit sampai dengan 10 menit. Kemudian ditambahkan 1 mL H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut sempurna. Lalu diambil contoh uji sebanyak 50 mL, masukkan ke dalam erlenmeyer 150 mL, setelah itu dititrasi dengan Natrium tiosulfat (Na2S2O3) sampai terjadi perubahan warna kuning pucat lalu tambahkan 1 mL indikator amilum/kanji lalu dititrasi dilanjutkan sampai contoh uji berwarna bening. Banyaknya Volume titrasi larutan natrium tiosulfat merupakan hasil DO. (SNI atau JIS K 0102 – 1995 No.21)
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Prosedur Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD Prosedur kerja a. Persiapan Pengujian Untuk melakukan pengujian kita menyiapkan 4 botol Winkler ukuran 100 ml yang terdiri dari 2 botol untuk DO awal dan duplo, 2 botol untuk DO akhir dan duplo yang dilengkapi dengan water seal yang berfungsi menahan masuknya udara kedalam botol winkler. Masukkan contoh uji ke dalam masing-masing botol winkler sampai meluap, hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara, kemudian tutup rapat jangan sampai ada gelembung udara didalam botolnya. Untuk DO akhir dan duplo disimpan dalam inkubator pada temperatur 20 0C selama 5 hari, sedangkan DO awal dan duplo langsung dilakukan pengujian. b. Prosedur Contoh uji untuk DO awal yang sudah disiapkan ditambahkan 1 mL Manganes (MnSO4) dan 1 mL alkali iodida Azida (MnSO4) dengan ujung pipet tepat di atas permukaan larutan.Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna. Biarkan gumpalan mengendap selama 5 menit sampai dengan 10 menit. Kemudian ditambahkan 1 mL H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut sempurna. Lalu diambil contoh uji sebanyak 50 mL, masukkan ke dalam erlenmeyer 150 mL, setelah itu dititrasi dengan Natrium tiosulfat (Na2S2O3) sampai terjadi perubahan warna kuning pucat lalu tambahkan 1 mL indikator amilum/kanji lalu dititrasi dilanjutkan sampai contoh uji berwarna bening. Banyaknya Volume titrasi larutan natrium tiosulfat merupakan hasil DO awal. Setelah selesai 5 hari diinkubasi DO akhir dikeluarkan dan dilakukan pengujian dengan perlakuan sama dengan penentuan DO awal. Banyaknya Volume titrasi larutan natrium tiosulfat merupakan DO akhir. c. Perhitungan. Hitung Nilai BOD5 dengan menggunakan rumus sebagai berikut: mg/l BOD5 = DO Awal – DO Akhir
(SNI atau JIS K 0102 – 1995 No.21)
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Prosedur Kerja Pengukuran Kadar Organik Substrat
Prosedur Kerja: Pada masing- masing lokasi pengamatan diambil substrat dasarnya, kemudian di campur (dihomogenkan) didalam ember. Substrat dasar yang telah dihomogenkan diambil sebanyak 100 gram kedalam cawan petridis, kemudian masukkan kedalam oven dengan suhu 45 0C selama 1 jam. Lalu ditimbang untuk mendapatkan berat konstan tanah dan hasilnya dicatat. Substrat dasar yang telah ditimbang digerus (dihaluskan) dengan lumping, lalu dikeringkan kembali kedalam oven dengan suhu 45 0C selama 1 jam. Setelah kering diambil sebanyak 5 gram kedalam cawan porselin, kemudian dibakar di dalam tanur/tungku dengan suhu 600 0C selama 3 jam sampai menjadi abu. Abu yang dihasilkan ditimbang dan dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan Kandungan Organik Substrat. Rumus: A–B KO = ----------- x 100 % A Di mana : KO = Kandungan organic A = Berat konstan substrat B = Berat abu
(Barus, 2004)
78
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Foto Peralatan
Gambar 6. Van Veen Grab
Gambar 7. Surber Net 79
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Foto Sampel Makroinvertebrata
Gambar 8. Tubifex sp
Gambar 9. Quoyia decollate 80
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Bellamya javanica
Gambar 11. Strombus sp
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Pila ampullaceal
Gambar 13. Lumbriculus sp
Universitas Sumatera Utara