eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet Kantong Plastik Greeneration Indonesia Dwita Arlinda1,Rosnandar Romli.2, Lilis Puspitasari3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author :
[email protected]
Abstract The title of the research is Headbag Mob Activity by Plastic Bag Diet Campaign Team Greeneration Indonesia. The research aims to observe the activities of Headbag Mob by Diet Plastic Bag campaign. The method that used is qualitative with descriptive case study approach. Data obtained through an active participant observation, interviews, documents, video recordings and photographs of Headbag Mob Jakarta, and statistical material. The keywords are Headbag Mob and campaign. The results showed Headbag Mob motivated by research in 2009 that dominant of society forget to bring reusable bag. Headbag Mob packed with fun concept, referenced by fun theory, improv everywhere, V for Vendetta, Monster Bag and Keukeun . Headbag Mob held with fun concept attended almost by one thousand people. In conclusion, Headbag Mob held because many people need to remember bring reusable bag. Headbag Mob packed with fun concept. Implementation of Headbag Mob Jakarta showed that fun campaign will be acceptable in society. Keyword : Headbag Mob, campaign
Pendahuluan Headbag Mob adalah salah satu media kampanye Diet Kantong Plastik yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat
agar membawa tas belanja
sendiri. Headbag Mob dilatarbelakangi oleh hasil
Riset Greeneration Indonesia
pada tahun 2009 yang menyatakan bahwa sebanyak 73% responden telah memiliki tas belanja sendiri, namun 79% dari mereka tidak membawanya saat berbelanja karena lupa (63%) dan malas (15%).
1
Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama 3 Dosen Pembimbing Pendamping 2
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Konsep Headbag Mob merupakan kolaborasi ide antara Greeneration Indonesia dengan House The House (Konsultan Kreatif GI). Headbag Mob terinpirasi oleh dua
konsep, yaitu fun theory dan improv everywhere.
Setelah
melalui brain storming, dua konsep tersebut dianggap sangat bisa diterima oleh masyarakat karena GI dapat mengedukasi peserta tanpa membuat peserta merasa diedukasi karena mereka melakukan sesuatu yang menyenangkan. Headbag Mob Jakarta diadakan atas kolaborasi antara tim Diet Kantong Plastik dari Greeneration Indonesia, Green Student Movement, dan Earth Hour Indonesia. Headbag Mob (HBM) telah dilaksanakan di dua kota, yaitu Bandung tanggal 5 Februari dan Jakarta tanggal 27 Mei 2012. Headbag Mob Jakata diadakan di area car free day Hotel Indonesia. Diikuti oleh oleh sekitar seribu peserta. Gabungan dari komunitas, anak-anak sekolah dasar, dan masyarakat umum. Headbag Mob Jakarta pun berhasil diliput dan mendapat tempat pemberitaan di beberapa media massa maupun online dalam skala lokal maupun nasional. Beberapa komunitas turut hadir, seperti komunitas shuffle, Demian Magic Academy, Soulam, Kampus Jaket Biru, Ikahimbi, SSE Green Teacher, KOFIS, COSMO STIE-BI. Sedangkan peserta umum terdiri dari anak-anak muda, anak-anak kecil, dan dewasa.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Kegiatan diawali dengan penukaran dua kantong plastik bekas dengan satu tas baGoes secara cuma-cuma, kemudian peserta dapat menggambar di tas tersebut dengan tema „Ekspresikan Wajah Diet Kantong Plastikmu!‟. Kantong plastik yang terkumpul kemudian digantung di mannequin agar masyarakat dapat melihat banyaknya sampah plastik yang mereka hasilkan. Setelah menggambar di tas baGoes, peserta melakukan pergerakan massal dengan menggunakan Headbag (tas baGoes yang telah dilukis)
mengitari bundaran HI lalu kempabi ke pusat
acara di depan menara BCA. Plastik-plastik yang terkumpul kemudian disalurkan kepada pengepul plastik agar dapat diolah lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Headbag Mob sebagai strategi kampanye Diet Kantong Plastik memiliki konsep yang lain dari kebanyakan kampanye lingkungan yang dalam aksinya membentang spanduk dan menyebarkan sticker atau leaflet ke masyarakat. Headbag Mob dibuat lebih halus dan menggunakan konsep yang menyenangkan untuk lebih bisa diterima oleh masyarakat. Greeneration Indonesia sebagai penggagas Diet Kantong Plastik adalah salah satu perusahaan yang menawarkan gaya hidup ramah lingkungan melalui produk dan program. Sejak berdiri, GI telah berkomitmen untuk fokus pada isu seputar energi, air, sampah dan udara. GI memilih masalah sampah plastik sebagai isu lingkungan yang menjadi fokus pertama dalam kiprah bisnisnya. Dorongan ini timbul akibat kejadian longsor gunung sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005 silam. Bencana alam ini begitu memprihatinkan dan menjadi bukti bahwa sampah yang dihasilkan masyarakat jumlahnya menggunung dan jika tidak ditangani dengan baik maka akan membahayakan hidup manusia itu sendiri. Plastik merupakan satu dari sekian jenis sampah yang berbahaya bagi lingkungan karena kandungan zatnya, lama waktunya untuk diurai oleh tanah dan jumlahnya yang menumpuk. Namun plastik sampai saat ini telah menjadi konsumsi masyarakat karena sifatnya yang praktis. Paradigma mengenai sifat plastik yang praktis itulah yang membuat masyarakat sulit untuk beralih ke
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
kantong belanja pakai ulang atau reusable bag. Hasil riset Greeneration Indonesia pada tahun 2009, menyatakan bahwa jumlah sampah kantong plastik yang dihasilkan setiap orang per tahunnya adalah sebanyak 700 lembar. 1 Jumlah tersebut sangat menghawatirkan dan perlu diadakan aksi nyata untuk mencegah peningkatan sampah plastik GI membentuk sebuah program bertajuk Kampanye Diet Kantong Plastik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk mencegah penggunaan kantong plastik secara berlebihan dengan cara mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan kantong plastik di kehidupan sehari-hari. GI mengadakan kampanye Diet Kantong Plastik ini dengan membentuk beberapa strategi kampanye dilengkapi dengan solusi tas belanja pakai ulang (reusable bag) bernama „baGoes bag„ yang lebih praktis karena dapat dilipat dan tahan digunakan sampai 1000 kali. GI menjalankan strategi tertentu dalam kampanye Diet Kantong Plastik untuk dapat berkampanye secara nasional dan memberikan dampak yang besar. Pertama, GI berkampanye melalui media informasi Diet Kantong Plastik, yakni website, twitter, dan facebook. Website diproyeksikan sebagai ajang komunikasi dan metode kampanye yang efektif untuk menjaring dukungan masyarakat dalam kampanye. Konten website ditampilkan dengan fitur-fitur menarik seperti infografik, gallery, games, dan artikel. Masyarakat dapat berkontribusi dengan memberikan karya tulisan atau menjadi relawan dengan mengunjungi website DKP. Twitter dan facebook
menjadi media kampanye yang efektif untuk
menjangkau khalayak yang aktif di jejaring sosial. Strategi kedua adalah dengan mendorong partisipasi pemerintah. GI mendorong pemerintah kota untuk memberikan himbauan atau peraturan mengenai penggunaan kantong plastik. Strategi ketiga adalah menggalang dukungan retailer. Retailer merupakan salah satu pengguna kantong plastik terbesar. Oleh karena itu, GI mendorong dukungan pihak retailer terhadap kampanye DKP. Strategi terakhir adalah dengan mengadakan aktivitas massal yang merupakan cara untuk melibatkan masyarakat 1
Hasil wawancara via email dengan Vanessa, 8 Maret 2012.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dalam kampanye DKP secara langsung. Bentuk aktivitas massal yang dilakukan adalah Headbag Mob dan Plastic Exchange. Headbag Mob sebagai bentuk aktivitas massal dari strategi kampanye Diet Kantong Plastik memiliki keunikasn tersendiri terutama dari pengemasan pesannya yang pada intinya mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan kantong plastik. Keunikan yang ada pada kegiatan Headbag Mob ini melatarbelakangi dipilihnya Headbag Mob untuk diteliti.
Kajian Pustaka
Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksi mereka. Definisi yang mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek, dan bahkan diri mereka sendirilah yang menentukan perilaku mereka. Manusia bertindak hanya berdasarkan definisi atau penafsiran mereka atas objek-objek di sekeliling mereka. Rogers & Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Perubahan yang dilakukan kampanye selalu terkait dengan aspek pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behavioural) (Pfau dan Parrot, 1993). Ostergaard (2002) menyebut ketiga aspek tersebut dengan istilah 3A sebagai kependekan dari awareness, attitude dan action. Ketiga aspek ini
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
saling terkait dan merupakan sasaran pengaruh yang mesti dicapai secara bertahap agar satu kondisi perubahan dapat tercipta. Kampanye bersifat terbuka dan isi pesannya tidak ditujukan untuk menyesatkan khalayak, maka tidak diperlukan tindakan pemaksaan dalam upaya untuk memengaruhi publik. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi yakni mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Berbicara mengenai konstruksi pesan yang baik oleh pelaku kampanye, perlu dilakukan analisis situasi (dalam istilah Putz) atau dapat juga disebut riset formatif. Menurut Snyder, riset formatif adalah riset yang dilakukan dalam masa perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengostruksi program kampanye yang lebih baik. Ungkapan lebih baik ini biasanya ditandai oleh „lima tepat‟ yakni tepat fokus kampanye, tepat khalayak sasaran, tepat pesan, tepat saluran dan tepat agen perubahan. Pengaturan mengenai penempatan argumentasi dalam pesan kampanye diperlukan. Apakah argumentasi itu akan ditempatkan di awal, di tengah atau di akhir dari suatu pesan kampanye. Penempatan ini erat kaitannya dengan cara penyusunan pesan yang meliputi susunan klimaks, antiklimaks dan susunan piramidal. Bila pelaku kampanye menginginkan pengaturan klimaks, maka ia harus
menempatkan argumentasi terbaiknya
di akhir.
Sebaliknya untuk
antiklimaks, argumentasi terbaik ditempatkan di awal pesan kampanye. Sementara susunan piramidal, materi pesan terpenting ditempatkan di bagian tengah pembicaraan. Fishbein dan Ajzen mengatakan bahwa pesan akan mempunyai pengaruh yang besar untuk mengubah perilaku khalayak jika dikemas sesuai dengan kepercayaan yang ada pada diri khalayak.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik (utuh) dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dandengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2010:6) Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi suatu „kasus‟ dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar. Di antara semua ragam studi kasus, kecenderungan yang paling menonjol adalah upaya untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, yakni mengapa keputusan itu diambil, bagaimana ia diterapkan, dan apa pula hasilnya (Schramm, dalam Yin, 1981). Penelitian ini
menggunakan desain studi kasus bersifat tunggal yang
hanya mencakup sebuah lingkungan sosial yaitu Greeneration Indonesia sebagai suatu perusahaan yang mengadakan kampanye Diet Kantong Plastik. Dilihat dari aspek pemilihan kasus sebagai objek penelitian, penelitian ini menggunakan studi kasus dengan jenis adalah instrumental case study karena kasus dijadikan sebagai sarana untuk memahami hal lain di luar kasus. Maksudnya adalah, Headbag Mob adalah alat untuk memahami kampanye Diet Kantong Plastik yang dilakukan oleh Greeneration Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Wawancara mendalam (Depth Interview) pada tim kampanye Diet Kantong Plastik dan anggota HTH yang berperan dalam pembentukan
konsep Headbag
Mob, observasi partisipan aktif, dan analisis dokumen.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Keunikan Kasus
Keunikan Headbag Mob terletak pada pengemasan pesannya. Benang merah dari pesan Headbag tidak lain adalah mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan kantong plastik. Dari benang merah itu, dibuat pesan-pesan spesifik secara simbolis yang tercermin melalui rangkaian aktivitas selama event Headbag Mob berlangsung. Pesan dikemas dengan mereferensi konsep fun theory, improv everywhere, Monster Bag, V for Vendetta, dan acara Keukeun yang diadakan oleh HTH.
Lewat Headbag Mob, tim kampanye Diet Kantong Plastik
berusaha untuk mengedukasi peserta mengenai Diet Kantong Plastik tanpa membuat peserta merasa sedang diedukasi. Lewat Headbag Mob pula pelaku kampanye berharap dapat memperluas dampak kampanye Diet Kantong Plastik secara nasional. Greeneration Indonesia berusaha membuat suatu kampanye dengan cara yang berbeda di saat kampanye lainnya berlangsung dengan adanya pembentangan spanduk bertuliskan gagasan-gagasan yang akan disampaikan kepada khalayak.
Hasil dan Pembahasan
Latar Belakang Headbag Mob Riset yang dilakukan GI pada tahun 2009 merupakan suatu langkah analisis masalah yang perlu dilakukan sebelum merencanakan dan menjalankan kampanye Diet Kantong Plastik. “It is imposible to change attitudes or behaviour through communications campaign without knowing what the starting point is” (Gregory, 2000)
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Titik tolak untuk merancang suatu perubahan lewat kampanye adalah dengan membuat perencanaan. Langkah awal suatu perencanaan adalah melakukan analisis masalah. Menurut Snyder (Gudykunts, 2002). Akhir tahun 2009, GI melihat Circle K sebagai sebuah retailer yang potensinya cukup besar untuk diajak berkolaborasi dalam mengatasi jumlah penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Untuk itu, GI melakukan riset dengan tujuan untuk mengetahui opini masyarakat mengenai kantong plastik serta menjadi sumber data GI dalam membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk diterapkan di Circle K. Selain Itu, hasil riset 2009 juga menjadi acuan bagi pelaksanaan kampanye Diet Kantong Plastik. Headbag
Mob
ada
berdasarkan
hasil
riset
tahun
2009
yang
memperlihatkan bahwa sebanyak 63% responden lupa membawa kantong plastik. Hal ini mendorong GI untuk aktivitas massal yang tujuannya adalah mengingatkan masyarakat agar tidak lupa membawa reusable bag. Berdasarkan riset
tahun 2009 pula, GI mengetahui karakteristik khalayak bahwa masyarakat
saai ini sudah mengetahui bahwa menggunakan kantong plastik itu berbahaya bagi lingkungan karena sampahnya namun belum ada aksi nyata yang mereka lakukan. Oleh karena itu, GI melalui t im Kampanye Diet Kantong Plastik berusaha mendorong aksi nyata dari masyarakat dengan membawa sebuah solusi tas belanja lipat yang praktis dan penyampaian pesan kampanye melalui kegiatan yang menyenangkan seperti Headbag Mob. Pengemasan Pesan Headbag Mob Fishbein dan Ajzen mengatakan bahwa pesan akan mempunyai pengaruh yang besar untuk mengubah perilaku khalayak jika dikemas sesuai dengan kepercayaan yang ada pada diri khalayak. Berdasarkan riset 2009, diketahui bahwa masyarakat sebenarnya sudah mengetahui bahaya penggunaan kantong plastik terutama setelah menjadi sampah. Mengacu dari hasil riset tersebut, Headbag Mob dikemas dengan cara yang fun agar masyarakat yang sudah
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya kantong plastik, tidak merasa „digurui‟. Pengemasan pesan Headbag Mob mengambil referensi dari konsep Fun Theory, Improv Everywhere, V for Vendetta, dan Monster Bag.. Seluruh narasumber sepakat bahwa dengan yang menyenangkan, orang cenderung akan lebih mudah menerima pesan yang disampaikan. Tim HTH belajar dari pengalaman mereka melaksanakan acara keukeun. Sementara itu, tim DKP berusaha mengarahkan konsep yang mereka inginkan, yaitu fun theory dan improv everywhere sesuai dengan makna yang mereka bentuk terhadap konsep-konsep itu. Di mana fun theory adalah salah satu cara untuk mengajak orang merubah perilaku dengan cara yang fun dan Imrov Everywhere adalah konsep yang membuat kehebohan di ruang publik. Inti pesan Headbag Mob adalah Diet Kantong Plastik. Benang merah ini berusaha disampaikan melalui aktivitas Headbag Mob yang dilakukan oleh para peserta. Rangkaian aktivitas Headbag Mob memiliki maknanya tersendiri mulai dari penukaran plastik hingga long march. Monster Kresek sebagai atribut acara juga memiliki maknanya tersendiri sebagai representasi dari bahaya timbunan sampah plastik yang dihasilkan oleh setiap orang. Berdasarkan Teori interaksi simbolik, bahwa teori tersebut berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek. Interaksi simbolik menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksi. Definisi yang mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek, dan bahkan diri mereka sendirilah
yang
menetukan perilaku
mereka.
Manusia
bertindak
hanya
berdasarkan definisi atau penafsiran mereka atas objek-objek di sekeliling mereka. Dalam proses pengemasan pesan Headbag Mob, terjadi proses interaksi simbolik. Greeneration Indonesia juga terinspirasi oleh kegiatan Keukeun yang diadakan oleh House The House dan dikonsep dengan cara yang menyenangkan. Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
GI ingin agar konsep tersebut juga bisa diterapkan di kampanye Diet Kantong Plastik. HTH sebagai tim kreatif pada saat pembentukan konsep Headbag Mob, mencetuskan untuk mengadakan aktivitas massal yang di dalamnya terdapat aktivitas menggambar sebagai wujud dari konsep fun theory yang ddiajukan GI. HTH berusaha memenuhi harapan GI dengan mengaplikasikan konsep yang pernah mereka bentuk untuk acara Keukeun, ke kampanye DKP. HTH memaknai fun sebagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang dan membuat semua orang tersenyum ketika melakukannya. HTH kemudian menerapkan konsep fun theory melalui aktivitas menggambar. Tim Diet Kantong Plastik juga menyusun rangkaian aktivitas pada acara Headbag Mob dan mengemasnya menurut definisi mereka atas konsep fun theory, improv everywhere, Monster Bag, dan film V for Vendetta. Sehingga terbentuklah suatu rangkaian aktivitas Headbag Mob yang mengandung pesan Diet Kantong Plastik dengan kemasan menyenangkan yang akan membuat peserta menikmati kegiatan Headbag Mob. Dalam proses pengemasan pesan ini, tim Diet Kantong Plastik bersama HTH membayangkan apa yang akan terjadi dengan khalayak saat melakukan rangkaian aktivitas tersebut dan mempertimbangkan respon dan harapan khalayak atas kegiatan Headbag Mob yang seharusnya menyenangkan. Headbag Mob Jakarta Headbag Mob dibuat konsepnya oleh beberapa pihak dari Greeneration Indonesia berkolaborasi dengan tim kreatif dari House The House.Tim berangkat dari analisis situasi yang menjadi latar belakang tercetusnya ide Headbag Mob, yakni hasil riset tahun 2009. Kemudian dari situ ide dikembangkan melalui diskusi tim. Pendapat muncul dari setiap anggota tim berdasarkan persepsi dan pengalaman masing-masing mengenai suatu kegiatan yang fun. Tindakan persuasi di dalam kampanye terlihat dari dramatisasi gagasangagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengajak mereka untuk terlibat baik secara simbolis maupun praktis. Pfau dan Parrot (1993) mengatakan, “Campaigns are inherently persuasive communication activities”. Maksudnya
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
adalah persuasi secara inheren terkandung dalam kampanye. Dengan demikian, setiap tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi. Headbag Mob adalah strategi kampanye Diet Kantong Plastik yang pesan utamanya adalah
mengajak
masyarakat
untuk
berdiat
kantong
plastik.
Penyampaian pesan tersebut dilakukan melalui rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh peserta Headbag Mob muali dari penukaran dua kantong plastik hingga long match sambil mengenakan reusable bag di kepala. Perencanaan pesan merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam masa perencanaan kampanye. Pesan kampanye merupakan sarana yang akan membawa sasaran mengikuti apa yang diinginkan dari program kampanye, yang pada akhirnya akan sampai pada pencapaian tujuan kampanye. Agar hasil yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan, maka pesan harus disusun berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Makna adalah produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan dinegosiasikan melalui penggunaan bahasa. Makna rangkaian aktivitas Headbag Mob yang dibentuk oleh tim DKP, merupakan
hasil
dari
negosiasi
antar
anggota
tim kampanye
dengan
membayangkan ekspektasi peserta ketika acara berlangsung. Pemaknaan rangkaian aktivitas tersebut dibentuk melalui penggunaan bahasa yang maknanya telah disepakati sebelumnya, seperti apa itu penukaran kantong plastik, menggantung kantong plastik di manekin, menggambar, memakai tas di kepala, dan long march. Individu merespons suatu situasi simbolik. Mereka merespons lingkungan, termasuk objek fisik (benda) dan objek sosial (perilaku manusia) berdasarkan makna yang dikandung komponen-komponen tersebut bagi mereka. Monster kresek adalah atribut acara yang dikenakan oleh relawan pada saat Headbag Mob berlangsung. Relawan monster kresek merespons kostum kresek dengan berperilaku seperti monster yang menakut-nakuti peserta. Relawan monster kresek ketika mengenakan kostum tersebut berusaha memahami terlebih dahulu seperti apa seharusnya perilaku monster. Monster identik dengan „menyeramkan‟.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Monster
kresek
merupakan ikon Diet
Kantong Plastik
yang
berusaha
menunjukkan kepada masyarakat mengenai bahaya timbunan sampah kantong plastik. Saat
pelaksanaan
Headbag
Mob
Jakarta,
argumentasi
terpenting
disampaikan di pertengahan acara. Ini terlihat dari long march sambil mengenakan tas baGoes di yang berlangsung di pertengahan acara. Aktivitas tersebut mengandung tujuan Headbag Mob yakni membenamkan pemikiran Diet Kantong Plastik di masyarakat dengan membuat mereka ingat untuk membawa reusable bag. Dengan kata lain, Headbag Mob Jakarta menggunakan susunan piramidal dalam pengaturan pesannya, karena pesan terpenting ditempatkan di bagian tengah acara. Dalam buku Manajemen Kampanye, karya Antar Venus, dikatakan bahwa penysunan pesan kampanye terdiri dari klimaks, antiklimaks, dan pramidal. Jika tingkat ketertarikan khalayak rendah, maka pengaturan pesan hendaknya menggunakan susunan antiklimaks, yakni argumentasi terbaik diletakkan di bagian awal kampanye. Sementara jika tingkat ketertarikan khalayak tinggi, maka pengaturan pesan sebaiknya menggunakan susunan klimaks, yakni menempatkan argumentasi terbaik di bagian akhir. Kampanye DKP melalui acara Headbag Mob melibatkan masyarakat secara langsung mulai dari awal hingga akhir acara. Dikatakan dalam buku Manajemen Kampanye bahwa untuk isu pesan kampanye yang memunculkan keterlibatan yang tinggi pada diri khalayak atau gagasan yang bersifat personal maka sebaiknya komunikator membiarkan khalayak membuat kesimpulan sendiri. Sementara untuk gagasan yang bersifat impersonal, penyajian kesimpulan akan membuat komunikasi lebih efektif. Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh tim kampanye DKP yaitu melibatkan khalayak banyak secara langsung pada acara Headbag Mob dan menyampaikan pesan lebih secara implisit melalui simbol-simbol nonverbal dan
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
hanya sekilas menyampaikan maknanya. Tim kampanye lebih menyerahkan kepada peserta untuk menyimpulkannya sendiri.
Kesimpulan
Berikut kesimpulan penelitian mengenai kegiatan Headbag Mob dalam Kampanye Diet Kantong Plastik yang diadakan oleh Greeneration Indonesia: 1. Headbag Mob ada karena Greeneration Indonesia menganggap bahwa pada dasarnya masyarakat sudah tahu mengenai bahaya sampah kantong plastik. Namun tindakan nyata masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan meggantinya dengan reusable bag, terhambat oleh sikap malas dan lupa. Menyikapi hal tersebut, Greeneration Indonesia melalui tim Diet Kantong Plastik menjalankan sebuah kegiatan yang fun dan identik dengan aksi memakai reusable bag di kepala. Kegiatan tersebut adalah Headbag Mob. Tujuan Headbag Mob tersirat dari aksi memakai reusable bag di kepala, yaitu membenamkan pemikiran di kepala masyarakat untuk selalu ingat membawa dan menggunakan reusable bag untuk mencegah penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Headbag Mob terinspirasi dari fun theory. Pengonsep acara percaya bahwa dengan konsep kampanye yang menyenangkan, gagasan Diet Kantong Plastik akan lebih mudah diterima tanpa membuat masyarakat merasa „digurui‟ soal lingkungan. 2. Inti pesan Headbag Mob adalah Diet Kantong Plastik, yakni bijak menggunakan kantong plastik. Pesan ini kemudian disampaikan ke dalam rangkaian aktivitas Headbag Mob yang bermakna. Aktivitas dalam kegiatan Headbag Mob dikemas berdasarkan referensi dari konsep fun theory, improv everywhere, film V for Vendetta, Monster Bag dan Keukeun. Pada dasarnya GI ingin menjadikan Headbag Mob sebagai 148 Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
sebuah kegiatan yang fun dalam kampanye Diet Kantong Plastik sehingga akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Kegiatan yang fun
ini
dimaknai sebagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang dan membuat orang tersenyum saat melakukannya. Konsep fun ini dituangkan dalam setiap rangkaian aktivitas Headbag Mob terutama pada aktivitas menggambar. 3. Greeneration Indonesia berkolaborasi dengan Green Student Movement (GSM) – WALHI dan Earth Hour Indonesia mengadakan kegiatan Headbag Mob Jakarta pada 27 Mei 2012 di Car Free Day Bundahan HI. Headbag Mob diikuti oleh hampir seribu orang peserta yang terdiri dari beberapa komunitas di Jakarta, anak-anak sekolah dasar, dan masyarakat umum yang baik itu usia muda maupun tua. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa kampanye khususnya di bidang lingkungan, jika dijalankan dengan konsep yang menyenangkan, maka akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Daftar Pustaka
Ardianto,
Elvinaro.
2010.Metodologi Penelitian untuk
Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2009. Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjadjaran Moleong, J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Ruslan, Rosady. 2002. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Salim, Agus. 2006. Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara wacana Satori, Djam‟an dan A. Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Venus, Antar.2009. Manajemen Kampanye, Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye
Komunikasi.
Bandung:
Simbiosa
Rekatama Media
Sumber Lain http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/12/03/11/m0pgv8-aktifislingkungan-rampok-tas-plastik-pengunjung-kbs
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 17
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
http://edukasi.kompas.com/read/2010/10/31/18381976/Greeneration.Hanya.Ingin .Indonesia.Lestari http://dietkantongplastik.info/ http://greeneration.org/ http://indopageants.blogspot.com/2012/02/liputan-acara-diet-kantongplastik.html http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/02/22/IMZ/mbm.20100222.IMZ 132789.id.html http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/04/29/89608/Sampah-Plastik-yangTenggelam-di-Pasifik/3 http://id.wikipedia.org/wiki/Milis http://telco.elmoudy.com/standard-operating-procedure http://id.wikipedia.org/wiki/Diet http://www.thefuntheory.com/ http://improveverywhere.com/missions/
Hasil Riset Greeneration Indonesia Tahun 2009 Proposal Kampanye Diet Kantong Plastik 2012
Dwita Arlinda - Kegiatan Headbag MOB oleh Tim Kampanye Diet... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 17 of 17