KEEFEKTIFAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SDN GUGUS PLANGKAWATI SEMARANG SKRIPSI Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Fifin Eka Yuliana 1401412126
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Fifin Eka Yuliana
NIM
: 1401412126
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
judul skripsi
: Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang.
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan hasil karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126 berjudul “Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Selasa
tanggal
: 2 Agustus 2016
Semarang,
iii
Agustus 2016
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126 berjudul “Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Senin
tanggal
: 15 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya meereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas Alva Edison) “Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula” (Peneliti)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk Ibu dan Bapak tercinta (Ibu Kasmiati dan Bapak Sulastur) beserta keluarga, terimakasih atas kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi, dan doa yang selalu menyertai langkahku.
v
PRAKATA Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang”. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan sumbang saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk studi dan menyelesaikan skripsi; 2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian; 3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini; 4. Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes. Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan pengalaman hidup yang bermakna; 5. Drs. Jaino, M.Pd. Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan motivasi; 6. Dra. Sri Hartati, M.Pd. Penguji Utama yang dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan yang bermanfaat selama ujian sampai skripsi ini dapat terselesaikan; 7. Dra. Mudrikah, M.Si. Kepala SD Negeri Gedawang 01 yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian; 8. Sri Rochani, S.Pd, M.Si. Kepala SD Negeri Gedawang 02 dan Guru Kelas IV SD Negeri Gedawang 02 yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian dan telah membantu pelaksanaan penelitian ini; 9. Ernayanti, S.Pd. Guru Kelas IV SD Negeri Gedawang 01 yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini;
vi
10. Siswa Kelas IV SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02 yang bersedia bekerjasama dengan peneliti; 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bantuan dan bimbingan yang diberikan menjadi amal kebaikan dan skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang,
Peneliti
vii
2016
ABSTRAK Yuliana, Fifin Eka. 2016. Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes.,II Drs.Jaino, Mpd. Data awal menunjukkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang belum maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah pembelajaran di kelas sudah menggunakan pembelajaran kooperatif, tetapi belum terlihat jelas nama model pembelajarannya, bahan ajar yang digunakan LKS dan menggunakan buku paket, guru pada pembelajaran menggunakan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Selain itu, kesempatan siswa untuk berdiskusi belum dilakukan secara maksimal. Sehingga siswa cenderung individualis dan belum bisa berfikir secara kritis dalam menyelesaikan permasalahan. Model pembelajaran Picture and Picture dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga siswa dapat berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan, selain itu juga model ini sangat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa sekolah dasar, karena model ini membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih mengetahui aplikasi materi yang akan disampaikan melalui gambar. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model pembelajaran jigsaw lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas IV SDN Gugus Dewi Sartika Pati. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas IV SDN Gugus Dewi Sartika Pati. Bentuk penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan desain Non equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dan terpilih SDN Gedawang 01 sebagai kelompok eksperimen dan SDN Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, catatan lapangan, dokumentasi dan wawancara tidak terstruktur. Data hasil belajar dianalisis dengan uji-t dan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih besar daripada kelass kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 80,02 , sedangkan kelas kontrol 73,88. Hasil uji t menunjukkan thitung sebesar 9,38318, sedangkan ttabel sebesar 2,02. Karena thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut. Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture efektifterhadap hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan Fisik siswa kelas IV SDN GugusPlangkawati Semarang. Kata kunci: IPA; keefektifan; picture and picture;
viii
DAFTARISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v PRAKATA ...................................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................ 10
1.3
Tujuan Penelitian.................................................................................. 10
1.4
Manfaat Penelitian................................................................................ 10
1.5
Definisi Operasional ............................................................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Kajian Teori .......................................................................................... 13
2.1.1 Hakikat Belajar ..................................................................................... 13 2.1.2 Hakikat Pembelajaran .......................................................................... 18 2.1.3 Hasil Belajar ......................................................................................... 20 2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................... 22 2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA di SD ......................................................... 24 2.1.6 Model Pembelajaran ............................................................................. 27 2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 28
ix
2.1.8 Model Pembelajaran Picture and Picture ............................................ 30 2.1.9 Belajar Kelompok ................................................................................ 31 2.1.10 Teori Belajar Yang Mendukung ........................................................... 34 2.2
Kajian Empiris...................................................................................... 39
2.3
Kerangka Berpikir ................................................................................ 43
2.4
Hipotesis Penelitian .............................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Desain Eksperimen ............................................................... 45
3.2
Prosedur Penelitian ............................................................................... 47
3.3
Subjek Penelitian, Lokasi, dan Waktu Penelitian ................................ 49
3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................................. 49 3.3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................. 49 3.3.3 Waktu Penelitian .................................................................................. 49 3.4
Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 49
3.4.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 49 3.4.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 50 3.5
Variabel Penelitian ............................................................................... 51
3.6
Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 52
3.6.1 Dokumentasi......................................................................................... 52 3.6.2 Wawancara tidak terstruktur ................................................................ 53 3.6.3 Catatan Lapangan ................................................................................. 53 3.6.4 Tes ........................................................................................................ 54 3.7
Uji Coba Instrumen,Validitas, dan Reliabilitas .................................... 54
3.7.1 Uji Coba Instrumen .............................................................................. 54 3.7.2 Validitas ............................................................................................... 55 3.7.3 Reliabilitas ............................................................................................ 56 3.7.4 Daya Pembeda ...................................................................................... 57 3.7.5 Taraf Kesukaran Soal....................................................................... 58 3.8
Analisis Data ........................................................................................ 60
3.8.1 Analisis Data Awal ............................................................................... 60 3.8.2 Analisis Data Akhir .............................................................................. 61
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian .................................................................................... 65
4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian ............................................................... 65 4.1.2 Analisis Data Awal ............................................................................... 69 4.1.3 Analisis Data Akhir .............................................................................. 71 4.2
Pembahasan .......................................................................................... 79
4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................. 79 4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 84 BAB V PENUTUP 5.1
Simpulan............................................................................................... 87
5.2
Saran ..................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89 LAMPIRAN .................................................................................................... 93
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang ...... 50 Tabel 3.2 Kriteria Skor Gain ......................................................................... 64 Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Soal ........................................................ 66 Tabel 4.2 Hasil Analisis Daya Beda Soal...................................................... 68 Tabel 4.3 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal ............................................ 69 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Populasi ....................................................... 70 Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi ................................................... 71 Tabel 4.6 Nilai Pretest Kelompok dan Kelompok Kontrol........................... 72 Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Pretest ........................................................... 74 Tabel 4.8 Nilai Posttest Kelompok dan Kelompok Kontrol ......................... 74 Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Posttest .......................................................... 76 Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest ......................................... 78
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1
Desain Eksperimen ................................................................... 46
Gambar 4.1
Diagram Validitas Soal............................................................. 67
Gambar 4.2
Diagram Hasil Analisis Daya Beda Soal .................................. 68
Gambar 4.3
Diagram Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal ......................... 69
Gambar 4.4
Diagram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol..... 72
Gambar 4.5
Diagram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 75
Gambar 4.6
Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest...................... 78
xiii
DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 2.1
Alur Kerangka Berpikir ............................................................ 43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Kisi-kisi Soal Uji Coba............................................................. 94
Lampiran 2
Soal Uji Coba ........................................................................... 97
Lampiran 3
Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Taraf Kesukaran ......... 105
Lampiran 4
Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................... 110
Lampiran 5
Soal Pretest dan Posttest .......................................................... 113
Lampiran 6
Uji Normalitas dan Homogenitas Populasi .............................. 120
Lampiran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 .................. 128
Lampiran 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 .................. 143
Lampiran 9
Rencana Pelaksanaan Pem\belajaran Eksperimen 3................. 161
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4 .................. 178 Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ........................ 195 Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ........................ 208 Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 3 ........................ 225 Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 4 ........................ 240 Lampiran 15 Catatan Lapangan ..................................................................... 255 Lampiran 16 Daftar Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........ 270 Lampiran 17 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen ............... 271 Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol ...................... 272 Lampiran 19 Uji Kesamaan Dua Varians DataPretest .................................. 273 Lampiran 20 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata DataPretest ............................... 274 Lampiran 21 Daftar Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....... 275 Lampiran 22 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen .............. 276 Lampiran 23 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol ..................... 277 Lampiran 24 Uji Kesamaan Dua Varians Data Posttest ................................ 278 Lampiran 25 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest ............................ 279 Lampiran 26 Hasil Uji Gain ........................................................................... 280 Lampiran 27 Hasil Pengamatan Ranah Afektif dan Psikomotor ................... 281 Lampiran 28 Hasil Wawancara ...................................................................... 299
xv
Lampiran 29 Surat-surat Penelitian................................................................ 300 Lampiran 30 Foto-foto Dokumentasi ............................................................. 310
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran yang layak tanpa terkecuali. Guru sebagai fasilitator harus memahami kebijakan pendidikan, menguasai berbagai ketrampilan, keahlian agar dapat bekerja secara optimal dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 dijelaskan mengenai tujuan pendidikan, yaitu berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan dari pendidikan nasional tersebut merupakan suatu rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
1
2
Demi tercapainya tujuan dari pendidikan itu, maka diperlukan suatu peraturan yang mengatur tentang standar bagi pendidikan itu sendiri. Hal tersebut seperti tertulis pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah menetapkan kurikulum pada jenjang dasar (sekolah dasar). Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar terdiri dari beberapa kelompok mata pelajaran. Salah satunya yakni kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA adalah rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab-akibatnya. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori. Ada dua hal berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah (Wisudawati, 2014: 22 ). IPA merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Tujuan pembelajaran IPA SD/MI dalam KTSP yang tercantum dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, bertujuan agar siswa
3
memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan mapersalah dan membuat keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberi ruang yang cukup untuk berkreasi, memunculkan ide gagasan yang selaras dengan bakat, minat, fisik dan suasana psikologi siswa. Sebagai seorang pendidik yang profesional, seorang guru dituntut agar mampu mengupayakan hal tersebut.
4
Pada tahun 2012 hasil studi PISA, diketahui bahwa kemampuan sains siswa Indonesia masih rendah. PISA atau Programme for International Student Assessment sendiri merupakan sebuah program penilaian internasional yang dikembangkan dan diikuti oleh negara-negara yang berpartisipasi didalamnya, dan diselenggarakan terhadap anak-anak usia 15 tahun. Hasil studi ini dapat dijadikan rujukan
mengenai
rendahnya
kemampuan
sains
anak-anak
Indonesia
dibandingkan dengan negara lain. Dalam laporan hasil PISA 2012 (OECD, 2013) dituliskan bahwa rata-rata nilai sains siswa Indonesia adalah 382. Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 negara peserta, atau dengan kata lain menempati peringkat kedua terbawah dari seluruh negara peserta PISA. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih memiliki kualitas yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, khususnya dalam bidang sains. Seorang guru yang mengajarkan IPA di sekolah dasar, haruslah memahami konsep-konsep dari pelajaran IPA itu sendiri. Selain itu guru juga harus membuat proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin. Hal yang tidak boleh dilupakan yaitu guru harus memahami karakteristik dari siswa di sekolah dasar. Karena itu guru tidaklah mungkin mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka. Kita akan selalu dituntut untuk memahami betul karakteristik siswa, arti belajar dan tujuan kegiatan belajar bagi mereka di sekolah dasar. Cakupan mata pelajaran IPA sebagian berisi pengetahuan-pengetahuan yang bersifat hafalan yang harus diketahui oleh siswa, sehingga sering kali siswa dituntut untuk mengingat materi yang banyak tanpa ada pemahaman dalam diri siswa.
5
Berdasarkan observasi di kelas IV SDN Gugus Plangkawati ditemukan beberapa
permasalahan
dalam
pembelajaran
IPA.
Diantaranya
adalah
pembelajaran di kelas sudah menggunakan pembelajaran kooperatif, tetapi belum terlihat jelas nama model pembelajarannya, bahan ajar yang digunakan guru LKS dan menggunakan buku paket, guru pada proses pembelajaran menggunakan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Selain itu, kesempatan siswa untuk berdiskusi belum dilakukan secara maksimal. Sehingga, siswa cenderung individualis dan belum bisa berfikir secara kritis dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran. Sehingga suasana pembelajaran menjadi kurang menyenangkan. Pembelajaran yang kurang menyenangkan tentunya tidak dapat membantu siswa agar aktif bertanya dan berani mengeluarkan pendapat. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan pendidikan yang dimaksud dalam UU No. 20 tahun 2003 dimana disebutkan bahwa melalui pendidikan siswa dapat mengembangkan potensinya. Demi terwujudnya pendidikan yang dapat membantu siswa untuk dapat aktif bertanya dan berani mengungkapkan pendapat, guru harus bisa mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensinya, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkreasi. Dari hasil observasi tersebut juga diketahui bahwa sebagian besar siswa belum mencapai KKM yang sudah ditentukan. Sehingga guru perlu menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Gugus Plangkawati menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SD Gedawang 01 Semarang didapat rata-
6
rata hasil belajar dari 43 siswa ada 20 siswa (46,51%) yang tidak tuntas, SD Gedawang 02 Semarang dari 41 siswa ada 8 siswa (19,51%) yang tidak tuntas, dari SD Banyumanik 01 Semarang dari 41 siswa ada 9 siswa (23,68%) tidak tuntas, dari SD Pudakpayung 01 dari 40 siswa ada 4 siswa (10%) yang tidak tuntas, dari SD Pudakpayung 02 dari 46 siswa ada 6 siswa (13,04%) yang tidak tuntas, dan dari SD Pudakpayung 03 dari 44 siswa ada 12 siswa (27,27%) yang tidak tuntas. Dari data yang diperoleh maka perlu dilaksanakan penelitian eksperimen untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan hasil belajar IPA. Untuk
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan,
maka
pembelajaran cooperative learning dalam hal ini picture and picture adalah salah satu model pembelajaran yang dirasa dapat mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan aktivitas siswa. Menurut Silberman (2011: 30), dengan belajar secara berkelompok siswa SD memperoleh rasa aman. Dia berpendapat “perasaan saling memiliki memungkinkan siswa untuk menghadapi tantangan. Ketika siswa belajar bersama teman, mereka mendapat dukungan emosional dan intelektual yang pengetahuan
mereka.”
memungkinkan mereka melampaui ambang
Silberman
(2011:
30)
juga
berpendapat
bahwa
mengelompokkan siswa dan memberi mereka tugas untuk dikerjakan bersama merupakan cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka. Siswa menjadi cenderung lebih terlibat dalam aktivitas belajar karena mereka mengerjakan secara bersama-sama.
7
Model picture and picture adalah model yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahanpermasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penerapan model picture and picture dalam pembelajaran membuat pengetahuan siswa lebih berkesan namun tetap memiliki kelemahan diantaranya adalah memakan banyak waktu dan adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh bekerja sama dengan yang lain, (Miftahul Huda, 2014: 239). Menurut Aris Shoimin (2014: 125) model picture and picture memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1) Memudahkan siswa untuk mkelekeemahami apa yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pembelajaran. 2) Siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi dengan gambar-gambar. 3) Siswa dapat membaca satu per satu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan. 4) Siswa lebih berkonsentrasi dan merasa asik karena tugas yang diberikan oleh guru berkaitan dengan permainan mereka sehari-hari, yakni bermain gambar. 5) Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar. 6) Manarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambargambar.
8
Dari kelebihan model yang dipaparkan di atas, model pembelajaran picture and picture dirasa sangat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa sekolah dasar. Karena model ini membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih mengetahui aplikasi dari materi yang akan disampaikan melalui gambar. Selain itu juga pembelajaran ini akan lebih bermakna bagi siswa karena siswa terlibat dalam proses penemuan bagi pengetahuan mereka. Sehingga diharapkan dapat lebih efektif dalam pembelajaran IPA di SD. Penelitian yang mendukung dalam pemecahan masalah ini adalah penelitian yang dilakukan oleh I Kd. Putra Jaya, dkk (2014) yang berjudul “Model Pembelajaran Picture and Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo”. Hasil penelitiannya adalah didapatkan nilai rata - rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol (79,29>74,06) dan hasil analisis uji-t diketahui
=
(α = 0.05, 61) = 2.00. Dengan demikian disimpulkan bahwa model
2,02 >
pembelajaran picture and picture berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SD Gugus Budi Utomo Denpasar Timur Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Ni Md Kurniati, dkk (2014) yang berjudul “Pengaruh Metode Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus Kecamatan Buleleng”. Adapun hasil penelitiannya yaitu berdasarkan hasil analisis data, diperoleh =5,194 dan
, (pada taraf signifikansi 5%) = 2,021. Hal ini berarti bahwa
9
>
, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang belajar menggunakan metode Picture and Picture dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Penelitian lain juga dilakukan oleh Endah Purwaningsih pada tahun 2012, yang berjudul “Improving Students Writing Skill Through Picture and Picture at The Eight Grad Students of SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo in Academic Year 2012/2013”. Berdasarkan hasil penelitian ini, pelaksanaan picture and picture dapat meningkatkan siswa kompetensi dalam menulis teks deskriptif pada siswa kelas SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo, terlihat dari peningkatan rata-rata siswa skor dari 58 meningkat menjadi 76,25. Akhirnya, peneliti memberikan saran bahwa guru bahasa inggris dapat menggunakan gambar dalam pembelajaran yang dapat mengundang siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin meneliti keefektifan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran IPA yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Antara lain dapat meningkatkan keefektifan siswa, membangun daya ingat siswa, mendorong guru lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menjadi aktif dan termotivasi, serta siswa lebih kritis dan teliti dalam mengamati persoalan belajar. Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian eksperimen dengan judul “Keefektifan Model Picture and Picture
10
terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang”
1.2
RUMUSAN MASALAH Apakah penerapan model picture and picture lebih efektif terhadap hasil
belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang?
1.3
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui keefektifan model picture and picture terhadap hasil
belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang.
1.4
MANFAAT PENELITIAN
1.4.1
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat
teoritis dan praktis. Secara teoritis, model picture and picture mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemecahan masalah guru dalam membelajarkan materi IPA.
11
1.4.2
Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Siswa Siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bermakna melalui penerapan model picture and picture sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPA dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 1.4.2.2 Bagi Guru Pembelajaran melalui model picture and picture diharapkan dapat membantu guru untuk lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran dan memungkinkan guru secara aktif membimbing diskusi kelompok kecil dan per orangan, serta mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya. 1.4.2.3 Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, meningkatkan mutu lulusan sekolah, serta dapat mendorong sekolah untuk melakukan pembelajaran yang inovatif. 1.4.2.4 Bagi Peneliti Bagi peneliti, hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan model picture and picture pada pembelajaran IPA. Hasil penelitian ini juga digunakan sebagai alternatif model pembelajaran di kelas apabila peneliti sudah terjun di dunia pendidikan sebagai guru.
12
1.5
Definisi Operasional
1) Pengertian keefektifan menurut Hamdani (2010:194) merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan individu dalam mencapai sasaran atau tingkat pencapaian tujuantujuan. 2) Model Pembelajaran Picture and Picture merupakan model belajar aktif dengan media gambar. Penggunaan gambar sebagai media penyampaian materi dapat menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar siswa. 3) Hasil belajar siswa adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2015: 30). 4) Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang dihadapinya (Abu Ahmadi, 2013: 111).
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar Seriap manusia akan mengalami proses untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap individu. Melalui kegiatan belajar, individu memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Ada beberapa pandangan tentang definisi belajar. Menurut Slameto (2010: 2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, tetapi aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku. Menurut Siregar, dkk (2014: 3) belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Kegiatan belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya sendiri. Kosasih (2014: 2) berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku, yakni ditandai oleh adanya sesuatu yang baru pada diri seseorang, entah itu bentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, ataupun kecakapan. Belajar merupakan hasil dari suatu pengalaman, yakni berupa interaksi dengan sumber belajar yang berupa lingkungan, buku (bacaan), ataupun orang.
13
14
Pendapat lain dari Hamalik (2011: 27), menyebutkan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is difined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil pelatihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya. Dari beberapa definisi mengenai pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam belajar, belajar memiliki prinsip-prinsip dalam pelaksanaannya. Prinsip belajar merupakan ketentuan yang dijadikan pegangan pelaksanaan kegiatan belajar. Menurut Suprijono (2014: 4), menyebutkan bahwa ada 3 prinsip belajar. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. 2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
15
4. Positif atau berakumulasi. 5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai any relatively permanent change in an organism’s behavioral reperoire that occurs an result of experience. 7. Bertujuan dan berarah. 8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Slameto (2010: 27-28), prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar Dalam belajar setiap siswa harus berpartisipasi aktif, menimbulkan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional, dan perlu ada interaksi siswa dengan lingkungan. 2) Sesuai hakekat belajar Belajar adalah proses kontinu, maka harus tahap demi tahap sesuai perkembangannya. 3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
16
Belajar bersifat keseluruhan dengan penyajian sederhana, sehingga siswa mudah mengerti. 4) Syarat keberhasilan belajar Belajar memerlukan sarana yang cukup agar siswa belajar dengan tenang. Perlu ulangan berkali-kali agar materi mendalam pada siswa. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau tindakan seseorang untuk melakukan perubahan pada diri sendiri. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dari diri seseorang yang dihasilkan dari pengalaman yang dialami. Perubahan yang diharapkan merupakan berubahan yang bersifat positif yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang buruk menjadi lebih baik. Dalam belajar kita tidak akan terlepas dari tujuan belajar. Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Menurut Sardiman (2011: 26) menyebutkan bahwa tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu: (1) Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. (2) Penanaman konsep dan ketrampilan. Penenaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani.
17
Ketrampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada ketrampilan gerak/ penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar (3) Penanaman sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Selain memiliki tujuan, juga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi belajar, menurut Hamalik (2014: 32), menyatakan bahwa belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut adalah sebagi berikut: (1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris dan sebagainya maupun kegiatankegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan. (2) Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali. (3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasannya. (4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya.
18
(5) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman. (6) Pengalaman masa lampau dan pengertian yang telah dimiliki oleh siswa. (7) Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. (8) Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. (9) Faktor-faktor fisiologis.
Kondisi
badan siswa
yang belajar sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar (10) Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran. 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan, dari sanalah lingkup terkecil sacara formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Menurut Winata Putra (2008: 1.18), menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi
19
karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosialkultural dalam lingkungan masyarakat. Pembelajaran bukan hanya proses menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, melainkan proses memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Menurut Komalasari (2011: 3), berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakanm dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, yaitu: 1. Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem Pembelajarn terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi. Komponen tersebut antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/ alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remidial dan pengayaan). 2. Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses belajar meliputi: 1. Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut penyiapan alat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan guru untuk membaca buku atau media cetak lainnya yang akan disajikan kepada siswa.
20
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak. 3. dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. Menindak lanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk pengayaan, dapat pula berupa pemberian layanan pengajaran tambahan (remidial teaching) bagi siswa yang berkesulitan belajar. Selain itu, pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang tela ditetapkan sebelumnya (Trianto, 2014:19). Dari uraian tentang pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, yaitu meliputi persiapan, pelakssanaan pembelajaran dengan mengaju pada persiapan pembelajaran, dan pengaruh pendekatan dan metode-metode pembelajaran yang digunakan. 2.1.3 Hasil Belajar Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata
21
yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Menurut Oemar Hamalik (2015: 30) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu sendiri. Menurut Susanto (2014: 5), menyebutkan secara sederhana bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajarn atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Pendapat lain diungkapkan Dimyati dan Mudjiono (2009: 250-251) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Suprihatiningrum (2016: 38) hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif adalah
kemampuan
berhubungan
dengan
berpikiran,
mengetahui,
dan
memecahkan masalah seperti pengetahuan komprehensifik, aplikatif, sintesis, analisis dan pengetahuan evaluatif. Aspek afektif adalah kemampuan yang
22
berhubungan dengan sifat, nilai, minat, dan apresiasi. Sedangkan aspek psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kawasan psikomotor mencakup, tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang didapat oleh individu dan merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada ranah kognitif. Sehingga, peneliti akan mengolah data dari tes yang diberikan kepada siswa yang akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa. 2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA Dalam kurikulum KTSP, IPA adalah salah satu mata pelajaran yang wajib di sekolah. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab-akibatnya. Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, IPA sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam, sudah seyogyanya harus dikuasai oleh siswa. Menurut Carin dan Sund (1989) dalam Samatowa (2010: 20) menyebutkan bahwa unsur IPA terdiri dari tiga macam yaitu proses produk dan sikap.
23
1) Proses artinya, proses pemecahan masalah pada IPA menungkinkan adanya prosedur yang sistemastis melalui metode ilmiah. 2) Produk artinya, IPA menghasilkan sebuah fakta, prinsip, teori dan hukum. Produk IPA tersebut membantu siswa untuk memahami tentang alam dan menerapkannya dalam kehidupan. 3) Sikap artinya, IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang fenomena alam serta hubungan sebab akibat. Oleh karena itu IPA sebagai sikap menuntut siswa agar mampu menanggapi fenomena alam secara bijaksana. Asih Widi Wisudawati (2014: 24) menambahkan satu unsur untuk IPA yaitu aplikasi. Aplikasi artinya, metode ilmiah dan konsep IPA diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai kreativitas, sehingga pemahaman IPA di SD sebagai bekal dasar pengenalan konsep IPA. Merujuk pada pengertian IPA, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: pertama, proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; kedua, produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; ketiga, sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended; keempat, aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2007: 100). Sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum, bahwa pembelajaran IPA sesuai dengan teori taksonomi Bloom yang menyebutkan bahwa tujuan utama dari
24
pembelajaran
adalah
dapat
memberikan
pengetahuan
(kognitif).
Selain
memberikan pengetahuan (kognitif), pembelajaran IPA juga diharapkan dapat memberikan ketrampilan (psikomotorik), dan kemampuan sikap (afektif). Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan kumpulan fakta yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam yang tersusun secara sistematis dan lebih menekankan pada pendekatan ketrampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan sendiri fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip ilmiah yang berpengaruh positif dan dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari. 2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA di SD IPA sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD atau MI diharapkan ada penekanan pembelajaran yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah. Menurut Usman Samatowa (2010:4) ada berbagai
alasan
yang
menyebabkan IPA perlu dimasukkan dalam mata pelajaran di Sekolah Dasar, yakni: (a) IPA berfaedah bagi suatu bangsa. IPA merupakan dasar teknologi dan sering disebut sebagi tulang punggung pembangunan, (b) bila diajarkan dengan cara yang tepat, IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, (c) bila IPA diajarkan melalui percobaanpercobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa , maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran hapalan semata melainkan mata pelajaran yang bermakna dan berkesan
25
bagi siswa, (d) IPA merupakan mata pelajaran yang memiliki potensi yang dapat membentuk kepribadian siswa secara keseluruhan. Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah siswa dapat menyadari keterbatasan kemampuannya, sehingga memiliki rasa ingin tahu untuk menggali pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan mereka. Hal ini tentu saja harus ditunjang dengan perkembangan dan meningkatkannya rasa ingin tahu siswa, cara siswa mengkaji informasi dan mencari berbagai bentuk aplikasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila perkembangan IPA diarahkan dengan tujuan yang demikian, diharapkan pembelajaran IPA disekolah dasar dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam memberdayakan siswa untuk bekal dimasa depan. Berhubungan dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar”. Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. (Radyan, 2014)
26
Berikut merupakan kerucut pengalaman Edgar Dale mulai dari pengalaman langsung (konkret) sampai lambang kata (abstrak): Lambang Kata
Lambang Visual Gambar Diam, Rekaman Radio Gambar Hidup Pameran Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda Tiruan/Pengamatan Pengalaman Langsung
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Dasar pengembangan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Dengan demikian, pembelajaran IPA penting diterapkan di sekolah dasar agar siswa dapat mempelajari gejala-gejala alam disekitarnya secara dini sehingga siswa dapat menggali informasi untuk mendapatkan suatu persepsi baru tentang lingkungan disekitarnya. Pembelajaran IPA harus memperbanyak menggunakan pengalaman langsung agar daya ingat siswa terhadap hal yang baru dipelajari dapat bertahan lebih lama dalam memori otak.
27
2.1.6 Model Pembelajaran Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumbersumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian model pembelajaran, diantaranya Agus Suprijono (2012: 45) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model
pembelajaran
merupakan
kerangka
konseptual
yang
menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan harus mempertimbangkan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta tingkat kemampuan peserta didik (Trianto, 2014:24). Menurut Priansa (2015: 150), berpendapat bahwa model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Model dapat dipahami juga sebagai gambaran tentang keadaan sesungguhnya. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
28
sistematis dan terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Model pembelajaran juga dapat dipahami sebagai blueorint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang kurikulum maupun guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Dari beberapa pemikiran tentang model pembelajaran seperti yang dikemukakan di atas, dapat kita ambil kesimpulan tentang model pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar. Selain itu, model pembelajaran juga bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanankan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanankan aktivitas-aktivitas pembelajaran. 2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan akan mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang mereka miliki. Di samping itu, siswa secara penuh dan sadar dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Menurut (Trianto, 2007: 27), model pembelajaran cooperative learning bernaung pada teori kontruktivisme,
29
yang pengajarannya menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Sedangkan menurut Agus Suprijono (2012: 54) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termsuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pendapat lain bahwa pembelajaran kooperatif diyakini sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda Miftahul Huda (2015: 27). Menurut Rusman (2014: 207) pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pembelajaran secara tim 2) Didasarkan pada manajemen kooperatif 3) Kemauan untuk bekerja sama 4) Keterampilan bekerja sama Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada kerja sama dan interaksi antar siswa yang heterogen untuk memperdalam tingkat pemahaman mereka mengenai suatu pembelajaran.
30
2.1.8 Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Menurut Shoimin (2014: 122), menyatakan model picture and picture adalah suatu model belajar menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sebelumnya guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan, baik dalam bentuk kartu atau carta ukuran besar. Gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas pengertian. Melalui gambar, siswa mengetahui hal-hal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai tujuan instruksional karena selain merupakan media yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Menurut Huda (2014: 239), menyatakan keuntungan model pembelajaran picture and picture anatara lain: 1) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa; 2) siswa dilatih berpikir logis dan sistematis; 3) siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; 4) motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan; dan 5) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sedangkan menurut Hamdani (2011: 89), menyebutkan kekurangan model ini adalah memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif.
31
Langkah-langkah pembelajaran model picture and picture menurut Suprijono (2012: 125) yaitu: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (2) Menyajikan materi sebagai pengantar (3) Guru menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi (4) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara bergantian (5) Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut (6) Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai (7) Kesimpulan/ rangkuman Berdasarkan uraian di atas, menurut saya model pembelajaran picture and picture memiliki keistimewaan diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi tentang materi dalam bentuk gambar. Penyajian materi dalam bentuk gambar dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan keaktifan siswa, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan. Indikator model pembelajaran picture and picture adalah terciptanya suasana belajar menyenangkan yang memungkinkan siswa untuk aktif bertanya dan berani mengeluarkan pendapat sehingga hubungan antara guru dan siswa berjalan secara seimbang. 2.1.9 Belajar Kelompok Agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar, maka siswa perlu dilatih mengembangkan ketrampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara
32
mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis agar tidak terkesan monoton. Dalam setiap model pembelajaran apapun yang digunakan dalam pembelajaran, ceramah tidak akan terlepas dari model yang digunakan, termasuk juga dalam belajar kelompok. Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang dihadapinya (Abu Ahmadi, 2004: 111). Sedangkan menurut Nana S. Sukmadinata (dalam M. Jumarin, 2000 : 50) mengemukakan pengertian bimbingan kelompok yaitu “usaha penyuluh pendidikan atau guru untuk membantu anak atau siswa yang berlangsung dalam situasi kelompok. Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa belajar kelompok mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan kedewasaan dan meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai materi apapun yang mereka kehendaki secara belajar bersama-sama. Dengan melalukan kerja kelompok siswa memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengeksplor bakat yang mereka miliki,serta memilih teman yang mereka anggap baik dan tepat untuk belajar bersama-sama, sehingga mereka dapat dengan mudah menguasai semua pengetahuan yang mereka harapkan. Samsudin (dalam Jumarin, 2000 : 63) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok belajar mempunyai tujuan: 1) Dapat menguasai ilmu pengetahuan dan kecakapan secara bersama-sama. 2) Dapat mengatasi kesulitan-kesulitan, terutama dalam belajar bersama-sama.
33
3) Dapat belajar bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan khususnya dalam belajar dari anggota kelompok yang lain. 4) Membiasakan menghargai pendapat dan usulan orang lain. 5) Berlatih belajar mengeluarkan ;pendapat dan usul kepada orang lain. 6) Dapat memupuk gotong royong bagi anggota kelompoknya. Manfaat bimbingan belajar kelompok antara lain: 1) Belajar dalam kelompok belajar dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan dan dinamis karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Agar efektif dan tidak berubah menjadi bermain diperlukan pembimbing 2) Tersedianya kondisi belajar yang nyaman, 3) Mudah saling memberi informasi, 4) Dapat menghemat biaya untuk sarana belajar karena siswa dapat saling berbagi pakai fasilitas atau sarana belajar, 5) Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, 6) Siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar, 7) Siswa dapat berperan aktif dalam mengelola pengetahuan yang telah dimiliki untuk memecahkan suatu masalah. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui belajar secara kelompok dapat membantu siswa tersebut meningkatkan prestasi belajarnya, 8) Dengan belajar kelompok, dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa. Siswa dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina kesetiakawanan
34
sosial antara siswa dengan siswa. (Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain 2002:63), 9) Dapat membantu siswa dalam rangka bertukar pikiran mengenai soal-soal yang akan dibahas tersebut, kebiasaan tukar pikiran antara siswa yang satu dengan siswa yang lain akan memacu cara belajar untuk lebih mengetahui banyak tentang objek atau bahan yang sedang dipelajari. 2.1.10 Teori Belajar yang Mendukung Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk meperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut Siregar dan Nara (2011: 25-42) teori belajar dibagi menjadi 4 yaitu: 2.1.10.1
Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik atau aliran tingkah laku, belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Belajar menurut psikogi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya (Thobroni, 2011: 64). Sejalan dengan Rifa’I dan Anni (2012: 89) belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku dapat berwujud perilaku tampak (overt behavior) atau
35
perilaku yang tidak tampak (innert behavior). Perilaku yang tampak misalnya: menulis, memukul, menendang. Sedangkan perilaku yang tidak tampak misalnya: berfikir, menalar, dan berkhayal. Perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil belajar bersifat permanen. Teori belajar Behaviorisme adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori ini menggunakan model hubungan stimulus respon dan menempatkan peserta didik sebagai individu yang pasif. 2.1.10.2
Teori Belajar Kognitivisme
Teori ini lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Bagi penganut aliran Kognitivisme belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori kognitivistik, ilmu berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-pisah, tapi melalui proses yang mengalir bersambung-sambung menyeluruh.Menurut psikologi kognitif, belajar dipandang sebagai suatu usaha utuk mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Piaget (dalam Rifa’i, 2012: 32-35) menggambarkan tahap perkembangan kognitif seseorang mencakup empat tahap, yaitu:
36
a) Tahap Sensorimotori (0 – 2 Tahun) Pada tahap ini pengetahuan masih terbatas pada persepsi yang diperoleh dari penginderaan dan kegiatan motorik. Perilaku yang dimiliki masih terbatas pada respons, motorik sederhana yang disebabkan oleh rangsangan penginderaan. b) Tahap Praoperasional (2 – 7 Tahun) Pada tahap ini pemikiran lebih bersifat simbolis, egosentries dan intuitif sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. Pada tahap simbolis (2 – 4 tahun) anak sudah mampu mempresentasikan objek yang tidak nampak dan penggunaan bahasa mulai berkembang yang ditunjukan dengan sikap bermain sehingga muncul egoisme dan animisme. c) Tahap Operasional Konkret (7 – 11 Tahun) Pada tahap ini siswa mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkret dan kemampuan untuk menggolonggolongkan sudah ada. Operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan pada yang konkret atau nyata, dapat dilihat, diraba atau dirasa dari suatu benda atau kejadian. d) Tahap Operasional Formal (11 – 15 Tahun) Pada tahap ini siswa sudah bisa berpikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem verbal. Siswa juga mampu berpikir spekulatif tentang kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan teori kognitif menekankan belajar merupakan peristiwa mental seseorang dari adaptasi intelektual. Jadi,
37
dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran dapat lebih efektif dan bermakna sehingga akan lebih memudahkan dalam pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture terdapat beberapa harapan diantaranya kemampuan untuk menggolonggolongkan, operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan pada yang nyata, dapat dilihat atau dirasa dari suatu kejadian, mencarian informasi baru, menganalisis berbagai masalah, menarik simpulan dan sebagainya. Hal tersebut sangat didukung oleh teori belajar kognitif 2.1.10.3
Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia.
Dari
teori-teori
belajar,
seperti
behavioristik,
kognitif,
dan
konstruktivistik, teori inilah yang paling abstrak, yang paling mendekati dunia filsafat daripada dunia pendidikan. Pada kenyataanya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain teori ini lenih tertarik pada gagasan tentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa yang diamati dalam dunia keseharian. Thobroni dan Mustofa (2011: 157) menjelaskan bahwa bagi para penganut teori humanistik, proses belajar harus bermuara pada manusia. Pendapat tersebut didukung oleh Rifa’i dan Anni, bahwa teori humanistik menganggap bahwa pembelajaran merupakan wahana bagi siswa untuk melakukan aktualisasi diri, sehingga pendidik harus membangun kecenderungan dan mengorganisir kelas agar siswa melakukan kotak dengan peristiwa-peristiwa yang bermakna. Fokus
38
utama teori ini adalah hasil pendidikan yang bersifat afektif, belajar tentang caracara belajar (learning how to lear) dan meningkatkan kreativitas dan semua potensi siswa. 2.1.10.4
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memacahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Trianto, 2014: 29). Konstruktivisme menekankan pada belajar sebagai proses operatif dan autentik. Belajar operatif adalah belajar memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Sedangkan belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan hanya sekadar mempelajari teks-teks, terpenting adalah bagaimana menghubungkan teks itu dengan kondisi nyata (Agus Suprijono, 2012: 39). Berdasarkan uraian tersebut maka teori belajar yang mendasari penelitian ini adalah adalah teori belajar kognitivisme dan konstruksivisme. Berdasarkan teori kognitif piaget, peserta didik usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran hendaklah menggunakan benda-benda konkrit dan sesuai dengan situasi nyata sehingga siswa mudah memahami materi yang diberikan guru. Teori konstruktivisme
39
digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan pengalaman siswa dalam menerima pengetahuan, karena pada pembelajaran siswa dituntut untuk memikirkan, menanggapi, dan memecahkan permasalahan yang diberikan guru secara mandiri dengan mengontruksi berbagai pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
2.2 KAJIAN EMPIRIS Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya adalah: Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ulil Aidi (2014), yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Sikap Toleran terhadap Keberagaman Siswa”. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Picture and Picture menunjukkan hasil yaitu pada siklus I secara keseluruhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 47,37%, sedangkan hasil observasi pelaksanaan PTK pada siklus II secara keseluruhan
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
sebesar
78,95%.
Peningkatan kegiatan layanan setiap siklus dari siklus I ke siklus II sebesar 78,95% - 47,37%, = 31,58%. Simpulan dari penelitian ini adalah: dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan 47,37% siswa memahami akan arti rasa toleransi pada Pembelajaran dengan Model Picture and Picture, di siklus II siswa mengalami peningkatan dalam pemahamannya tentang arti rasa toleransi Pembelajaran dengan Model Picture and Picture sebasar 78,95%, mereka
40
lebih banyak bersosial dan berani mngungkapkan pendapatnya pada saat diskusi maupun saat pembelajaran.. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Bambang Riyono volume 2 tahun 2015, yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Picture and Picture dengan Strategi Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa”. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar afektif menunjukkan peningkatan 4 sikap yang berada pada kriteria baik dan sangat baik. Hasil belajar psikomotorik menunjukkan 3 aspek yang dinilai pada kriteria baik dan sangat baik. Hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa 77,8% siswa tuntas KKM. Dalam hal ini, nilai LDS lebih dominan menentukan nilai akhir dibandingkan nilai posttest. Hasil analisis tanggapan model picture and picture dengan strategi inkuiri terbukti efektif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi protista. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi, dkk (2013) yang berjudul “pengaruh Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis data diperoleh rata-rata post-test pada kelas eksperimen diperoleh sebesar 77,85 sedangkan kelas kontrol sebesar 74,17. Hasil perhitungan effect size data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,3 diklasifikasikan dalam kategori sedang, yang berarti bahwa penerapan model picture and picture memberikan pengaruh yang sedang terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas III Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Selatan.
41
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh I Komang Gunadi (2013), yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Tutor Sebaya Berbantuan Picture and Picture terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Sukasada tahun Ajaran 2011/2012”. Dari pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 5% dan dk 79 diperoleh sebesar 5,493 dengan
sebesar 1,990, karena
, maka Ho
ditolak, ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar antara siswa yang belajar dengan menggunakan penerapan model pembelajaran dengan teknik tutor sebaya berbantuan picture and picture dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2011/2012. Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Subbarono Pri Hartoyo, dkk volume 3 tahun 2013, yang berjudul “Implementasi Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas VI SLB Negeri Klungkung”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi metode picture and picture dapat meningkatkan ketrampilan dalam menulis cerita pada pelajaran Bahasa Indonesia, dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai tscore : -8,613 <
= -2,060 peningkatan dari hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Maryam Lalilehvand volume 8 nomor 3 tahun 2012, yang berjudul “The Effects of Text Length and Picture on Reading Comprehension of Iranian EFL Students”. hasil penelitian ini
42
menunjukkan panjang teks bacaan tidak mempengaruhi pemahaman bacaan pembaca, nemun menunjukkan bahwa gambar memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemampuan belajar peserta didik. Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Varibia Zulkarnaen, dkk volume 2 nomor 3 tahun 2013, yang berjudul “The Effect of Using Composite Pictures On reading Comprehension Achievement of The Seventh Grade Students at SMP N 2 Tenggarang Bondowoso”. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai rata-rata (M) dari kelompok eksperimen adalah 75,91 dan kelompok kontrol adalah 59,52 dan nilai t-test adalah 3,016 dan t-tabel 5% dan derajat kebebasan 70 adalah 2,00. Hasil nilai rata-rata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan juga nilai t-test adalah lebih tinggi dari t-tabel. Ini berarti bahwa penggunaan gambar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi pemahaman membaca ketujuh siswa kelas di SMPN 2 Tenggarang Bandowoso. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan model Picture and Picture efektif meningkatkan hasil dan aktivitas belajar, serta pemahaman siswa. Penelitian yang dilakukan sebelumnya relevan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penggunaan model Picture and Picture. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan. Perbedaan tersebut yakni terletak pada mata pelajaran, materi pelajaran, permasalahan yang dialami, subjek, tempat penelitian, dan penggunaan media
pembelajaran.
Peneliti
akan
melakukan
penelitian
eksperimen
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik di kelas IV SD Gugus Plangkawati Semarang.
43
2.3 KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan kajian teori di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran picture and picture, sedangkan variabel terikat penelitian adalah hasil belajar IPA. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol dengan perlakuan yang berbeda. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa. Setelah itu kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X) dengan model pembelajaran picture and picture dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Kemudian kedua kelompok diberikan posttest yang hasilnya dibandingkan. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan pada bagan di bawah ini:
Keefektifan Model Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest
Pretest
Model Pembelajaran Picture and Picture
Belajar Kelompok
Posttest
Posttest
Hasil Bagan 2.1 Keefektifan Model Pembelajaran Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA
44
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penlitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melaui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (Sugiyono, 2012: 96). Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) Hipotesis Nol (Ho) Model picture and picture tidak lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan Fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Ho: μ1 = μ2 (tidak beda). (2) Hipotesis Akhir (Ha) Model picture and picture lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan Fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang Ho: μ1 ≠ μ2 (berbeda).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN DESAIN EKSPERIMEN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (Sugiyono, 2012: 11). Metode eksperimen selalu dilakukan dengan maskud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode ini merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri yaitu adanya kelompok kontrolnya. Dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu keadaan, kemudian diteliti akibatnya, dengan kata lain penelitian eksperimen dilakukan untuk mencari hubungan sebab akibat, antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi faktor-faktor lain yang mengganggu. Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu Pre-Eksperimen Design, True Eksperimental Design, Faktorial Design, dan Quasi Eksperimental Design (Sugiyono, 2012: 108). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Quasi eksperimental biasa disebut dengan eksperimen semu, karena dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kelas sampel yang sudah ada, tanpa harus membentuk kelas eksperimen baru. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus dalam pembelajaran yaitu menggunakan
45
46
model pembelajaran Picture and Picture sedangkan kelompok kontrol tidak (menggunakan ceramah bervariasi). Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Grup Design. Pada design ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing tidak dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jenis ini dipakai dua kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Pada kelompok yang satu dikenakan perlakuan sedangkan kelompok yang lainnya tidak dikenakan. Pada akhir eksperimen dilakukan uji beda 2 kelompok tersebut dengan posttest. Adapun desain eksperimen adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013: 116) O1
X O2 ........................... O3 O4 Gambar 3.1 Desain Eksperimen
Keterangan : O1
: Pretest
kelompok
eksperimen
sebelum
diberi
perlakuan O2
: Postest kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran picture and picture
X
: Perlakuan yang diberikan
O3
: Pretest kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan
O4
: Kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan
47
3.2 PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pembuatan laporan penelitian. 1. Tahap Persiapan Penelitian a.
Melakukan observasi untuk mengetahui kondisi sekolah dan proses pembelajaran IPA kelas IV
b.
Penentuan populasi dan sampel penelitian dari subyek penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan menggunakan teknik cluster random sampling untuk mengambil sampel dua kelompok yang memiliki karakteristik sama secara acak.
c.
Pembuatan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LKS yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture serta perangkat pembelajaran dengan menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan).
d.
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu: instrumen pembelajaran (silabus dan RPP) dan instrumen evaluasi (kisi-kisi dan soal tes). Tes berupa soal kemampuan berpikir kritis untuk evaluasi yang diuji cobakan pada kelas diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelas IV selain yang dijadikan sebagai objek penelitian.
e.
Melakukan analisis instrumen uji coba butir soal kemampuan berpikir kritis. Menganalisis hasil uji coba soal sehingga diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
48
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Gugus Plangkawati Semarang, pada kelas IV SDN Gedawang 01 Semarang dijadikan sebagai kelas eksperimen, kelas IV SDN Gedawang 02 Semarang dijadikan sebagai kelas kontrol, dan SDN Banyumanik 01 dijadikan sebagai kelas uji coba soal. Penelitian dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x 45 menit. Tahap pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti. Secara garis besar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan Penelitian kelas Eksperimen 1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan model pembelajaran Picture and Picture pada materi Perubahan Lingkungan Fisik, kegiatan ini berlangsung 4 kali pertemuan. 2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa pada setiap akhir pertemuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran. b. Pelaksanaan Penelitian kelas Kontrol 1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan) pada materi Perubahan Lingkungan Fisik, kegiatan ini berlangsung 4 kali pertemuan. 2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa pada setiap akhir pertemuan untuk mengetahui kemapuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran. 3. Tahap Analisis Data
49
a. Setelah pembelajaran selesai pada masing-masing kelompok, kedua kelompok diberikan posttest dengan tes yang sama dengan pretest. b. Hasil posttest kedua kelompok dibandingkan dan dilakukan analisis data akhir menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan pengujian hipotesis..
3.3 SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.3.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati. Penelitian ini difokuskan pada dua sekolah yang sudah terpilih secara random yaitu SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02. 3.3.2 Lokasi Penelitian Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Gugus Plangkawati Semarang. 3.3.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN di Gugus Plangkawati, yang terdiri dari SDN Pudakpayung 01, SDN Pudakpayung 02, SDN
50
Pudakpayung 03, SDN Gedawang 01, SDN Gedawang 02, SDN Banyumanik 01, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
Laki-Laki
Perempuan
SDN Gedawang 01
27
16
43
SDN Gedawang 02
30
11
41
SDN Banyumanik 01
16
22
41
SDN Pudakpayung 01
18
22
40
SDN Pudakpayung 02
24
22
46
SDN Pudakpayung 03
26
18
44
Jumlah
141
111
255
Nama Sekolah
Jumlah Siswa
3.4.2 Sampel Menurut Sugiyono (2012: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini diambil secara acak menggunakan teknik cluster random sampling untuk mengambil sampel dua kelompok yang memiliki karakteristik sama secara acak. Penentuan sampel dalam penelitian ini didasarkan atas beberapa faktor diantaranya adalah letak geografis sekolah, kualifikasi guru yang sama yakni lulusan S1 dengan status PNS atau pengalaman mengajar guru yang sudah lama, saran dan prasarana sekolah yang dapat digunakan kelompok eksperimen dan kontrol, serta kemampuan awal siswa yang relatif sama.
51
Maka pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik cluster random sampling mendapatkan hasil sebagai berikut: 1) SDN Gedawang 01 untuk kelas eksperimen Jumlah siswa pada kelas IV adalah 43 siswa. Pada kelas ini akan diberikan suatu treatment atau perlakuan model pembelajaran picture and picture. 2) SDN Gedawang 02 untuk kelas kontrol Jumlah siswa pada kelas IV adalah 41. Pada kelas ini tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan. Kelas ini dijadikan sebagai kelas kontrol dan menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan). 3) SDN Banyumanik 01 untuk kelas uji coba Jumlah siswa pada kelas IV adalah 41. Pada kelas ini hanya digunakan untuk uji coba soal.
3.5 VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian adalah sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Pada penelitian ini, variabel-variabel yang akan diteliti adalah model pembelajaran picture and picture, hasil belajar, dan materi ajar. 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas atau disebut variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
52
terikat (Sugiyono, 2012: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran picture and picture. 3.5.2 Variabel Terikat Variabel terikat atau disebut variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati. 3.5.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2012:64). Penelitian ini, variabel yang dikontrol yaitu materi yang diajarkan.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ada 3 teknik, yaitu dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, dan tes. Berikut penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yaitu: 3.6.1 Dokumentasi Dokumen yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya, (Arikunto, 2010: 274). Jadi pengumpulan data dilakukan dengan cara menghimpun tulisan, gambar, atau karya-karya monumental atau memanfaatkan dokumen yang sudah ada. Dalam penelitian ini, dokumentasi
53
digunakan untuk mencari data jumlah siswa kelas IV SD Gugus Plangkawati Semarang. Data jumlah siswa kelas IV di SD Gugus Plangkawati Semarang meliputi data jumlah siswa kelas IV di SD Negeri Gedawang 01, dan data jumlah siswa kelas IV SD Negeri Gedawang 02 Semarang. Jumlah dan daftar nama siswa kelas IV SD Negeri Gedawang 01 dan SD Negeri Gedawang 02 selengkapnya ada pada lampiran. 3.6.2 Wawancara tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono 2011: 191). Wawancara tidak terstruktur ini digunakan peneliti untuk memperoleh data awal dari penelitian yaitu berupa model pembelajaran apakah yang digunakan guru selama ini. Selain itu, wawancara juga peneliti gunakan untuk mengklarifikasi dan melengkapi data jika ada perbedaan antara data yang tertulis dan data yang sebenarnya. 3.6.3 Catatan Lapangan Segala tulisan yang ditulis pada saat pembelajaran berlangsung, mencatat tentang kejadian baik dari siswa maupun guru. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data (Endang Poerwanti, 2008:2-46). Dalam penelitian ini catatan lapangan dibuat setiap pembelajaran IPA pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal ini bertujuan agar kejadian yang terjadi selama pembelajaran tidak ada yang terlewatkan.
54
3.6.4 Tes Menurut Sudjana (1999: 35), tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidian dan pengajaran. Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Banyumanik 01 dan SD Negeri Gedawang 01 Semarang dengan materi perubahan lingkungan fisik dari kedua kelompok setelah masingmasing memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda dengan jumlah 50 soal dengan empat jawaban alternatif.
3.7 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS 3.7.1 Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2011: 148). Di dalam sebuah penelitian pasti membutuhkan instrumen penelitian guna menjadi alat ukur untuk memperoleh data penelitian. Beberapa instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu kisi-kisi soal, soal-soal tes, lembar jawab tes, kunci jawaban tes, pedoman penilaian, dan lembar pengamatan. Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan kepada siswa diluar sampel yaitu siswa kelas IV SDN Banyumanik 01 dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut telah mendapatkan materi tentang Perubahan Lingkungan Fisik. Jumlah soal yang digunakan dalam uji coba sebanyak 50 soal berbentuk objektif atau pilihan ganda.
55
3.7.2 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrument dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrument tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang diukur. Instrumen yang berupa harus memiliki validitas konstruk dan validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrumen. Apakah instrumen tepat mengukur hal yang ingin diukur, apakah butir-butir pertanyaan telah mewakili aspek-aspek yang akan diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2015: 177) Pengujian validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Validitas ini digunakan dengan menilai butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Endang Poerwanti (2008:4-37) menyatakan bahwa validitas isi hanya digunakan untuk mengukur variabel dengan cakupan materi yang jelas, misalnya saja dalam tes hasil belajar, alat ukur digunakan untuk dapat mengukur penguasaan siswa terhadap kompetensi bidang studi yang dipersyaratkan. Pengujian validitas yang dilakukan peneliti menggunakan microsoft excel dengan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan : : koefisien korelasi biserial : rata-rata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
56
: rata-rata skor total : standar deviasi dari skor total : proporsi siswa yang menjawab benar : proporsi siswa yang menjawab salah (Suharsimi Arikunto, 2013:87-93) 3.7.3 Reliabilitas Reliabel adalah kemantapan alat ukur dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajekan hasil. Keajegan dapat diartikan sebagai konsistensi skor yang diperoleh dari orang yang sama dan gejala yang sama. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Sugiyono (2010:173), Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Rumus yang digunakan peneliti untuk menguji reliabilitas pada soal pilihan ganda adalah rumus K-R.20 menggunakan microsoft excel . Dimana rumus KR.20 adalah sebagai berikut: (
)(
∑
)
Keterangan : reliabilitas instrument : banyak butir soal : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
57
S
: standar deviasi dari tes
∑
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
(Suharsimi Arikunto, 2013: 115) Selanjutnya koefisien reliabilitas ini dikonsultasikan dengan kriteria derajat relilabilitas yang telah dimodifikasi berdasarkan klasifikasi guilfrod sebagai berikut: = reliabilitas sangat rendah = reliabilitas rendah = reliabilitas sedang = reliabilitas tinggi = reliabilitas sangat tinggi Teknik dengan kriteria di atas, maka peneliti menetapkan derajat reliabilitas yang tinggi 3.7.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Pada daya beda, seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah (Arikunto, 2012: 226). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (Suharsimi Arikunto, 2013: 226). Untuk menghitung daya beda menggunakan microsoft excel dapat digunakan rumus:
58
Keterangan: D
: daya beda : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya beda: D
: 0,00 sampai 0,20
: jelek (poor)
D
: 0,21 sampai 0,40
: cukup (satisfactory)
D
: 0,41 sampai 0,70
: baik (good)
D
: 0,71 sampai 1,00
: baik sekali (excellent)
D
: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. (Suharsimi Arikunto, 2013:232)
3.7.5 Taraf Kesukaran Soal Analisis taraf kesukaran soal/instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap butir soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
59
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi Arikunto 2009:207). Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficult index). Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P yang berarti “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan P = 0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P = 0,20. Sebaliknya soal dengan P = 0,30 lebih sukar jika dibandingkan dengan P = 0,80. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan microsoft excel dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
= indeks kesukaran
B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
(Suharsimi Arikunto 2013:223) Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut. (1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal kategori sukar, (2) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal kategori sedang, (3) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal kategori mudah. (Suharsimi Arikunto, 2013:225).
60
3.8 ANALISIS DATA 3.8.1 Analisis Data Awal 3.8.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data untuk mengetahui apakah data dari sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena data yang berdistribusi normal akan lebih mudah dihubungkan dan dibandingkan. Uji normalitas data menggunakan Uji Liliefors. Langkah-langkah uji normalitas data menggunakan uji liliefors berbantuan microsoft excel sebagai berikut: a)
Hipotesis uji:
Ho: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal b) Pilih nilai signifikan alpha 5% (0,05) c)
Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar
d) Cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data. e)
Tentukan nilai Z (angka baku) ̅
f)
Tentukan peluang dari F(Zi) = P (Zi)
g) Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan Zi yaitu S(Zi) h) Hitung selisih mutlak dari nomor 5 dan 6 yaitu |F(Zi) – S(Zi)| i)
Statistik ujinya adalah nilai terbesar dari |F(Zi) – S(Zi)|
j)
Berdasarkan nilai alpha 5% yang dipilih, tentukan titik kritis L
Keputusan: Ho diterima jika
<
dan dalam hal lainnya tolak Ho
61
3.8.1.2 Uji Homogenitas Dua Varians Sebelum dilakukan penelitian populasi harus dalam keadaan homogen agar dalam pengambilan sampel dapat dilakukan teknik random sampling. Penelitian sampel boleh dilaksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen. Uji homogenitas varians populasi ini digunakan untuk menentukan apakah varians populasi homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Jika kedua kelompok tersebut memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Untuk mengetahui homogenitas populasi yang berdistribusi normal dilakukan menggunakan microsoft excel dengan uji Barlett yaitu dengan menggunakan rumus: { Dengan B = (log s2) Σ(n1-1) dan s2=
∑
}
∑ ∑
keterangan: s2 : varians gabungan dari semua sampel ni : banyaknya siswa pada kelompok I B : harga satuan Bartlett Suatu populasi dikatakan homogen jika
hitung<
tabel
(Sudjana, 2002:263).
3.8.2 Analisis Data Akhir 3.8.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil belajar peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data
62
menggunakan uji Lilliefors berbantuan microsoft excel dengan langkah-langkah sebagai berikut: a)
Hipotesis uji:
Ho: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal b) Pilih nilai signifikansi alpha biasanya 5% (0,05) c)
Data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
d) Cari rata-rata, simpangan baku (standar deviasi) dari sampel data. e)
Tentukan nilai Z (angka baku) ̅
f)
Tentukan peluang dari F(Zi) = P(Zi)
g) Hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan Zi yaitu S(Zi) h) Hitung selisih mutlak dari nomor 5 dan 6 yaitu |F(Zi) - S(Zi)| i)
Statistik ujinya adalah nilai terbesar dari |F(Zi) - S(Zi)|
j)
Berdasarkan nilai alpha 5% yang dipilih, tentukan titik kritis L
Keputusan: Ho diterima jika Lo< Ltabel dan dalam hal lainnya tolak Ho 3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Uji homogenitas yang dilakukan peneliti menggunakan microsoft excel. Hipotesis yang akan diuji adalah: :
=
63
: Keterangan : = varians nilai hasil belajar kelas eksperimen = varians nilai hasil belajar kelas kontrol Rumus yang digunakan : F= Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika
(Sudjana, 2005:249).
3.8.2.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) Hipotesis yang akan diujikan adalah:
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji pihak kanan berbantuan microsoft excel menggunakan rumus Polled Varian karena Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: = √
(
Keterangan : : rata-rata nilai data akhir kelas eksperimen : rata-rata nilai data akhir kelas kontrol S
: simpangan baku total : simpangan baku kelas eksperimen : simpangan baku kelas kontrol
)
.
64
: banyaknya anggota kelas eksperimen : simpangan baku kelas kontrol dk = n1+n2-2 (Sugiyono, 2012:138) Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika thitung> ttabel 3.8.2.4 Uji Gain Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretest, posttest, dan N-Gain untuk mengetahui seberapa besar keefektifan model pembelajaran picture and picture yang dilihat dari hasil pretest dan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus gain ternormalisasi menurut Sundayana (2014: 151) sebagai berikut:
Keterangan: g
= Gain ternomalisasi
Spost = Skor posttest Spre = Skor pretest Smaks = Skor maksimum Kriteria skor gain disajikan pada tabel berikut Tabel 3.2 Kriteria Skor Gain Besar Persentase
Interpretasi
0,00 < g < 0,30
Rendah
0,30 ≤ g < 0,70
Sedang
0,70 ≤ g ≤ 1,00
Tinggi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Februari hingga Mei 2016. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Gugus Planhgkawati Semarang yang difokuskan pada dua SD yaitu SD Negeri Gedawang 01 sebagai kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan SD Negeri Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, diskusi dan penugasan). Variabel yang dipengaruhi adalah hasil belajar IPA dan variabel yang dikontrol adalah materi Perubahan Lingkungan Fisik. 4.1.1
Analisis Instrumen Penelitian Uji coba instrumen dilakukan sebelum pengambilan data hasil belajar
siswa. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda, dan taraf kesukaran soal. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes. Tes tersebut berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir yang diuji cobakan di SD lain yang tidak digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tetapi masih dalam satu gugus yang sama yaitu Gugus Plangkawati Semarang. Uji coba soal dilakukan dalam satu gugus karena kondisinya relatif sama, tetapi SD yang digunakan sebagai tempat uji coba soal
65
66
letaknya jauh dari SD yang digunakan sebagai tempat penelitian, sehingga kerahasiaan soal terjamin. 4.1.1.1 Validitas Soal Butir soal yang diujikan berjumlah 50 soal pilihan ganda dengan materi perubahan lingkungan fisik. Uji validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi biserial ( pada (
). Hasil perhitungan dikonsultasikan
) dengan taraf signifikan 5%. Harga (
signifikannya 5% adalah 0,308. Jika
>
) jika N = 41 dan taraf maka butir soal dinyatakan
valid. Hasil analisis menyebutkan bahwa dari 50 soal terdapat 40 soal yang valid dan terdapat 10 soal yang tidak valid. Rekapitulasi hasil analisis validitas soal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Kriteria Valid
Butir Soal 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 50.
Tidak Valid
3, 5, 13, 15, 17, 23, 38, 43, 45, 49.
Untuk menjelaskan perbandingan jumlah soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada gambar 4.1
67
Diagram Validitas Soal 20%
Valid 80%
Tidak Valid
Gambar 4.1 Diadram Validitas Soal 4.1.1.2 Reliabilitas Soal Reliabel adalah kemantapan alat ukur dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajekan hasil. Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menguji keajegan instrumen sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:173), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas soal dihitung menggunakan rumus korelasi K-R 20. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh lebih besar dari
dengan klasifikasi
sebesar 0,918. Harga sehingga soal reliabel
dengan kriteria sangat tinggi. 4.1.1.3 Daya Beda Soal Daya beda soal diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu jelek (soal tidak dipakai), cukup (soal diterima namun diperbaiki) dan baik (soal diterima dengan baik). Daya beda soal dapat dilihat dari besarnya angka pada indeks deskriminasi. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada 50 butir soal terdapat 8 butir soal kategori jelek, 22 butir soal kategori cukup, dan 20 butir soal
68
kategori baik. Rekapitulasi hasil analisis daya beda soal dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut Tabel 4.2 Hasil Uji Daya Beda Soal Kriteria
Butir Soal
Baik
1, 2, 6, 9, 11, 22, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 48
Cukup
4, 5, 7, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 27, 31, 34, 39, 44, 46, 47, 50
Jelek
3, 13, 15, 17, 23, 43, 45, 49
Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut
Diagram Hasil Analisi Daya Beda Soal 30
22
20
20
8
10
Jelek Cukup Baik
0 Baik
Cukup
Jelek
Gambar 4.2 Diagram Hasil Uji Daya Beda Soal 4.1.1.4 Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran soal digunakan untuk mengukur mudah sukarnya soal. Indeks kesukaran soal dibagi menjadi tiga kriteria yaitu mudah, sedang dan sukar. Dari perhitungan taraf kesukaran dengan berbantuan Microsoft Excel 2007,
69
terdapat 12 butir soal kategori mudah, 25 butir soal kategori sedang, dan 13 butir soal kategori sukar. Rekapitulasi hasil analisis taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut Tabel 4.3 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Kriteria
Butir Soal
Mudah
3, 7, 8, 15, 17, 18, 20, 23, 24, 30, 38, 43
Sedang
1, 2, 4, 6, 9, 11, 14, 16, 22, 26, 27, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 44, 45, 48, 49
Sukar
5, 10, 12, 13, 19, 21, 25, 28, 31, 41, 46, 47, 50
Berikut perbandingan hasil analisis tafar kesukaran soal apabila dilihat dalam diagram di bawah ini Diagram Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal 25
25 20 15
13
12
10
Sukar Sedang Mudah
5 0 Mudah
Sedang
Sukar
Gambar 4.3 Diagram Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal 4.1.2
Analisis Data Awal Analisisi data awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal
populasi sebelum dilakukan pengambilan sampel. Analisis terdiri dari uji
70
normalitas dan homogenitas pada nilai mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas data satu gugus dapat dijelakan sebagai berikut: 4.1.2.1 Uji Normalitas Populasi Uji normalitas data satu gugus menggunakan uji Liliefors berbantuan microsoft excel. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam Tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Populasi Data SDN Gedawang 01
Jumlah Lo Siswa 43 0,1306
Lt (5%) 0,135
SDN Gedawang 02
41
0,1244
0,138
SDN Banyumanik 01
38
0,1272
0,144
SDN Pudakpayung 01
40
0,0912
0,140
SDN Pudakpayung 02
46
0,0945
0,131
SDN Pudakpayung 03
44
0,125
0,134
Keterangan Ho diterima, data berdistribusi normal Ho diterima, data berdistribusi normal Ho diterima, data berdistribusi normal Ho diterima, data berdistribusi normal Ho diterima, data berdistribusi normal Ho diterima, data berdistribusi normal
Dari perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Liliefors berbantuan Microsoft Excel 2007 pada data populasi di SDN Gugus Plangkawati Semarang menunjukkan bahwa Lt
Lo dengan taraf signifikan 5% sehingga
disimpulkan bahwa data populasi SDN Gugus Plangkawati Semarang berdistribusi normal. 4.1.2.2 Uji Homogenitas
71
Uji homogenitas varians populasi digunakan untuk menentukan apakah varians populasi homogen atau tidak. Sebelum menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara cluster random sampling, terlebih dahulu populasi harus homogen. Uji homogenitas populasi dalam penelitian ini menggunakan rumus pengujian Homogenitas Barlett berbantuan Microsoft Excel 2007. Berikut hasil perhitungan uji Homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi
Kelompok
Jumlah Siswa
2
X
X2tabel hitung
7,667
(5%) 14,07
Keterangan
SDN Gedawang 01
43
Ho diterima, data
SDN Gedawang 02
41
mempunyai
SDN Banyumanik 01
38
varians yang sama
SDN Pudakpayung 01
40
(homogen)
SDN Pudakpayung 02
46
SDN Pudakpayung 03
44
Berdasarkan data di atas dapat diketahui x2hitung sebesar 7,667. Untuk signifikansi 5% diperoleh x2tabel sebesar 14,07. Karena x2hitung< x2tabel maka data satu gugus mempunyai varians yang sama atau bisa disebut homogen. 4.1.3
Analisis Data Akhir
4.1.3.1 Analisis Data Pretest Sekolah yang digunakan sebagai penelitian, yaitu SDN Gedawang 01 sebagai kelompok eksperimen dan SDN Gedawang 02 sebagai kelompok kontrol, sebelum diberikan perlakuan kedua SD tersebut harus memiliki kondisi awal yang sama terlebih dahulu. Sehingga perlu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas,
72
uji kesamaan rata-rata dari nilai pretest tentang materi Perubahan Lingkungan Fisik. Data pretest memberikan gambaran kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol
Data
Pretest
Kelompok
Jumlah Siswa
Nilai
Nilai
Tertinggi Terendah
Rata-rata
Eksperimen
43
82,50
27,50
64,6
Kontrol
41
80
27,50
63,23
Berdasarkan tabel 4.6 nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diperjelas pada diagram di bawah ini
Diagram nilai pretest kelompok kontrol dan eksperimen
90
82.5
80
80 70
64.6
63.23
60
Nilai Tertinggi
50
Nilai Terendah
40 30
27.5
27.5
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Rata-rata
20 10 0
Gambar 4.4 Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol 4.1.3.1.1
Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung menggunakan uji Liliefors berbantuan program microsoft excel. Dengan hasil perhitungan pada nilai pretest kelompok
73
eksperimen diperoleh Lo = 0,0924. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 43 adalah 0,135. Karena Lo < Lkritik yaitu 0,0924 < 0,135 maka Ho diterima, sehingga data kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh Lo = 0,1117. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 41 adalah 0,138. Karena Lo < Lkritik yaitu 0,1117 < 0,138 maka Ho diterima, sehingga data kelompok kontrol juga berdistribusi normal. 4.1.3.1.2
Uji Homogenitas Dua Varians
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai varians yang sama atau berbeda. Perhitungan uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dihitung menggunakan rumus F dengan berbantuan microsoft excel. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 1,0778 sedangkan nilai Ftabel sebesar 1,87. Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan data bersifat homogen. 4.1.3.1.3
Uji Kesamaan Rata-rata
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dapat disimpulkan bahwa data pretest berdistribusi normal dan mempunyai varians yang tidak berbeda. Uji kesamaan rata-rata nilai pretest menggunakan rumus Polled Varian berbantuan program microsoft excel menghasilkan thitung sebesar 1,85011, dan nilai ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena t hitung < ttabel yaitu 1,85011 < 2,02, maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan antara kedua kelompok. Ketiga uji yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kondisi awal yang sama. Rekapitulasi
74
hasil uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Analisis Data Pretest Uji Normalitas
Kelompok Eksperimen
Nilai Lo = 0,0924
Kontrol
Lo = 0,1117
Homogenitas
Eksperimen dan Kontrol
Fhitung= 1,0778
Kesamaan rata-rata
Eksperimen dan Kontrol
thitung = 1,85011
Keterangan Terima Ho, data berdistribusi normal Terima Ho, data berdistribusi normal Terima Ho, kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. Terima Ho, tidak ada perbedaan antara kedua kelompok
4.1.3.2 Analisis Data Posttest Analisis akhir digunakan peneliti untuk menganalisis nilai posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan akhir yang diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan. Berikut nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Jumlah
Nilai
Nilai
Rata-
Siswa
Tertinggi
Terendah
rata
Eksperimen
43
98
63
80,02
Kontrol
41
88
50
73,88
Data
Kelompok
Posttest
Berdasarkan tabel 4.8 nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diperjelas pada diagram dibawah ini
75
120 100
88
diagram nilai posttest kelompok kontrol dan eksperimen 98 80.02
73.88
80 60
50
50
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
40
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
20 0
Gambar 4.5 Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kemudian nilai posttest kedua kelompok tersebut diuji normalitas, homogenitas dua varians, uji t dan uji gain. 4.1.3.2.1
Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung menggunakan Liliefors dengan berbantuan microsoft excel. Pada perhitungan nilai posttest kelompok eksperimen diperoleh Lo = 0,1056. Lkritik 5% dari banyaknya data sebanyak 43 adalah 0,135. Karena Lo < Lkritik yaitu 0,1056 < 0,135 maka Ho diterima, sehingga data kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pada perhitungan kelompok kontrol diperoleh Lo = 0,0775. Lkritik 5% dari jumlah data sebanyak 41 adalah 0,138. Karena Lo < Lkritik yaitu 0,0775 < 0,138 maka Ho diterima, sehingga data kelompok kontrol juga berdistribusi normal. 4.1.3.2.2
Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan varians untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama atau berbeda. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji homogenitasnya menggunakan rumus F dengan berbantuan microsoft excel
76
dan diperoleh Fhitung sebesar 1,1934 sedangkan nilai Ftabel sebesar 1,87. Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan data bersifat homogen. 4.1.3.2.3
Uji (T) Posttest
Uji t-test digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata hasil Post posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hassil perhitungan data posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat diketahui dari hasil perhitungan menggunakan rumus Polled Varian dengan berbantuan program microsoft excel diperoleh hasil thitung sebesar 9,383, sedangkan ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung > ttabel yaitu 9,383 > 2,02, maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut. Rekapitulasi hasil uji kondisi akhir dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tebel 4.9 Hasil Analisis Data Posttest Uji Normalitas
Kelompok Eksperimen
Kontrol
Homogenitas dua varians
Eksperimen dan Kontrol
Perbedaan ratarata
Eksperimen dan Kontrol
Nilai Lo = 0,1056
Keterangan Terima Ho, data berdistribusi normal Lo = 0,0775 Terima Ho, data berdistribusi normal Fhitung = 1,87 Terima Ho, kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. thitung = 9,38318 Tolak Ho, ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok
77
Hasil analisis uji t nilai posttest kedua kelompok tersebut menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hipotesis uji pihak kanan, maka rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Keputusan uji diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti “model pembelajaran Picture and Picture lebih efektif terhadap hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik, maka ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perrlakuan. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya keefektifan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV materi perubahan lingkungan fisik.” 4.1.3.2.4
Analisis Uji Gain
Analisis data selanjutnya yaitu dilakukan perhitungan peningkatan (gain) skor rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain ternormalisasi digunakan untuk menganalisis hasil pretest dan posttest dan untuk menunjukkan tingkat keefektifan perlakuan dari perolehan posttest. Dari perhitungan uji gain kelompok eksperimen diperoleh sebesar 0,44. Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,7 maka peningkatan belajar termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai gain yang diperoleh sebesar 0,29, karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,3 maka peningkatan belajar termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture lebih efektif daripada yang menggunakan ceramah bervariasi (tanya jawab, penugasan dan
78
diskusi). Peningkatan nilai pretest dan posttest dapat dilihat dalam Tabel 4.10 di bawah ini Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
43
41
Skor Pretest
64,55
63,23
Skor Posttest
80,02
73,88
Rata-rata Gain (x)
0,44
0,29
Sedang
Rendah
Jumlah Sampel
Kategori
Untuk memperjelas tabel 4.10 dapat dilihat dari diagram peningkatan nilai pretest dan posttest sebagai berikut
100
Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest 80.02 73.88 64.55 63.23
0 Kontrol
Pretest
Posttest Eksperimen
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest
4.2 Pembahasan 4.2.1
Pemaknaan Temuan Keberhasilan belajar dapat diukur dari pemerolehan hasil belajar. Hasil
belajar diperoleh dari kagiatan belajar yang berlangsung karena interaksi pendidik dan peserta didik secara sadar sehingga memperoleh suatu pengalaman belajar.
79
Pengalaman belajar tersebut dapat berupa sikap, ketrampilan, pengetahuan, nilai, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2014: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pada penelitian ini lebih ditekankan pada ranah kognitif namun juga tidak mengesampingkan ranah afektif dan psikomotor. Hal ini dikarenakan ketiganya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Penilaian hasil belajar ranah afektif dan psikomotor didapatkan dari pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Penelitian hasil belajar tersebut dinilai secara holistik, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pemaknaan temuan penelitian ini didasarkan pada hasil catatan lapangan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dirancang untuk empat kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit tiap pertemuan, sehingga jumlah keseluruhan alokasi waktu 8 x 35 menit. Penelitian pada kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan pada waktu yang berbeda namun diberikan materi bahasan yang sama yaitu materi perubahan lingkungan fisik. Penelitian pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 3 Mei, 4 Mei, 10 Mei dan 11 Mei. Sedangkan untuk kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 3 Mei, 6 Mei, 10 Mei dan 13 Mei. Adapaun pada tanggal 3 Mei penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran yang berbeda. Pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dapat membantu siswa untuk aktif bertanya dan
80
berani
mengeluarkan
pendapat
sehingga
memungkinkan
siswa
untuk
mengembangkan potensinya, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui contoh-contoh gambar yang disajikan. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah utama ketika menggunakan model Picture and Picture yaitu guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru menyajikan materi sebagai pengantar. Penyajian materi sebagai pengantar adalah sesuatu yang penting. Hal ini sesuai dengan pendapat Aris Shoimin (2014: 123) bahwa kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari penyajian materi sebagai pengantar. Hal ini karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang diperlajari. Langkah selanjutnya dalam model pembelajaran ini adalah guru menunjuk atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Miftahul Huda (2014: 236) menyebutkan bahwa gambar-gambar dalam pembelajaran menjadi perangkat utama selama proses pembelajaran. Untuk itulah sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru harus sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta berukuran besar. Gambar-gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan Power Point. Kemudian guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan
81
urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Penanaman konsep melalui gambar sesuai dengan pendapat Aris Shoimin (2014: 123) bahwa gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas pengertian. Melalui gambar, siswa mengetahui halhal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru mencapai tujuan instruksional. Karena selain media yang murah dan mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas dan tidak mudah dilupakan. Sebelum menerapkan model pembelajaran Picture and Picture terlebih dahulu memberikan soal pretest sebanyak 40 butir soal pilihan ganda tentang materi perubahan lingkungan fisik. Dari hasil pretest rata-rata siswa mendapatkan nilai sebesar 64,56. Kemudian diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture, dan pada akhir pembelajaran siswa diberikan soal evaluasi berupa soal posttest sebanyak 40 butir soal pilihan ganda sama seperti saat pretest. Setelah data diolah, hasil posttest menunjukkan rata-rata nilai sebesar 80,02. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Picture and Picture meningkat, sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2015: 30) bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang yang telah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dan dapat dilihat dari indikator ketuntasan hasil belajar siswa >75% secara individu dan >85% secara keseluruhan (Hamdani, 2011: 60) maka pembelajaran dikatakan berhasil.
82
Dari hasil perhitungan uji t nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa thitung sebesar 1,85011. Sedangkan ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung< ttabel yaitu 1,85011< 2,02, maka Ho diterima yaitu tidak ada perbedaan antara kedua kelompok. Dan setelah diberikan perlakuan, hasil uji t menunjukkan bahwa thitung sebesar 9,383, sedangkan ttabel sebesar 2,02 pada taraf kesukaran 5% dan dk sebesar 82. Karena thitung> ttabel yaitu 9,383> 2,02, maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan. Adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dapat dilihat dari uji gain pada kelompok eksperimen sebesar 0,44. Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,7, maka peningkatan belajar termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai gain yang diperoleh sebesar 0,29, karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0,3 maka peningkatan belajar termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran picture and picture lebih efektif. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ni Md Kurniati, Sudana dan Garminah pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus I Kecamatan Buleleng” yang menunjukkan bahwa dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa thitung
83
sebesar 5,194. Sedangkan ttabel dengan dk = 49 pada taraf signifikan 5% adalah 2,021. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (5,194 > 2,021) sehingga h0 ditolak dan h1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang belajar menggunakan metode Picture and Picture dengan kelompok siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Semester Genap di Gugus I kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran 2012/2013. Selain itu, juga didukung penelitian yang dilakukan oleh I Kd Putra Jaya, Adnyana Putra, I Wayan Darsana pada tahun 2014 yang berjudul “Model Pembelajaran Picture and Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo” dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang menunjukkan thitung = 2.02 untuk dk = 61 dengan taraf signifikan5%. Berdasarkan kriteria pengujian, thitung> ttabel (2.02 > 2.00) maka h0 ditolak dan h1 diterima. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi, Sugiyono dan Suryani pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti pelajaran dengan menerapkan model
84
picture and picture (kelas eksperimen) dan pembelajaran tanpa menerapkan model picture and picture (kelas kontrol). Hal ini terbukti dari hasil uji t yang menunjukkan thitung sebesar 1,7740 untuk dk = 66 dengan taraf signifikan 5% dan ttabel sebesar 1,6697. Karena thitung (1,7740) > ttabel 1,6697) dengan demikian Ha diterima dan terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture lebih berpengaruh positif dalam pembelajaran dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. 4.2.2
Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian adalah keterlibatan hasil penelitian dengan
manfaat yang diharapkan. Implikasi hasil penelitian meliputi implikasi secara teoritis, praktis, dan pedagogis. 4.2.2.1 Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian dengan teori yang dikaji di dalam kajian teori serta keterlibatan hasil penelitian dengan manfaat teoritis yang diharapkan. Implikasi teoritis menunjukkan adanya temuan-temuan yang positif dalam perbaikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan modle pembelajaran picture and picture hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini juga menambah wawasan pendidik akan model pembelajaran inovatif terutama model pembelajaran picture and picture. 4.2.2.2 Implikasi Praktis
85
Implikasi praktis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya serta keterlibatan hasil penelitian dengan manfaat praktis yang diharapkan. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan guru atau peneliti tentang penerapan model pembelajaran picture and picture yang dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan bagi guru yang ingin menggunakan pembelajaran picture and picture dalam melaksanakan pembelajaran IPA maupun mata pelajaran lain. 4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Implikasi pedagogis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian dengan gambaran umum keefektifan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran IPA. Walaupun pada pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pengontrolan variabel, namun keefektifan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran IPA tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor baik intern maupun ekstern. Slameto (2010: 54), menyatakan bahwa faktor intern meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, bakat, minat, motif, kematangan, dan kesiapan. Secara umum siswa kelas IV SDN Gedawang 01 memiliki kesehatan yang baik, tidak cacat tubuh, memiliki tingkat intelegensi yang tidak terpaut jauh, dan siap menerima pembelajaran. Perbedaan perhatian, bakat, minat, motif dan kematangan sedikit mempengaruhi hasil ketrampilan menulis siswa. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat (Slameto, 2010: 60). Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol hanya dibedakan pada penerapan model pembelajarannya saja, sementara
86
materi, kemampuan guru dan jumlah pertemuan disamakan. Hasil penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran picture and picture. Peningkatan hasil belajar ditunjukkan dari peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture lebih efektif pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik, karena terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
BAB V PENUTUP
1.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dengan judul keefektifan model pembelajaran Picture and Picture terhadap hasil belajar pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawari Semarang dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture efektif untuk meningkatkan
hasil belajar IPA materi
perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapat 9,38318
2,02 sehingga thitung
ttabel.
Berdasarkan analisis tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya keefektifan penggunaan model pembelajaran Picture and Picture
terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV materi perubahan
lingkungan fisik. Dengan ini hipotesis yang berbunyi “ Model pembelajaran Picture and Picture lebih efektif daripada ceramah dengan variasi (diskusi, tanya jawab dan penugasan) pada siswa kelas IV SDN Gugus Plangkawati Semarang” dapat diterima.
1.2 SARAN Saran yang diberikan oleh peneliti dalam menerapkan model pembelajaran picture and picture ditujukan untuk beberapa pihak. Saran yang diberikan
87
88
ditujukan bagi peserta didik, bagi guru, dan bagi kepala sekolah. Bagi siswa, dalam mengikuti proses diskusi hendaknya siswa menghargai siswa lain yang sedang tampil membacakan hasil diskusi kelompok mereka. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang sedang mereka pelajari. Saran yang peneliti berikan untuk guru yaitu sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi perubahan lingkungan fisik supaya siswa tidak meraasa bosean dan tidak merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat lebih maksimal. Sedangkan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, hendaknya kapala sekolah memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada materi perubahan lingkungan fisik, memberikan dukungan, dan partisipasinya, sehingga pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Fauzi, dkk. 2013. “Pengaruh Model Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD”. Jurnal Pendidikan Aidi, Ulil. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Sikap Toleran terhadap Keberagaman Siswa. Jurnal Ilmiah, Volume 2 Nomor 1. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gunadi, Komang. 2012. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Tutor Sebaya Berbantuan Picture and Picture terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Sukasada Tahun Ajaran 2011/2012. Kumpulan Artikel Mahasiswa pendidikan Teknik Informatikan, Volume 1, Nomor 3, ISSN 2252-9063.” Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
89
90
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Jelilehvand, Maryam. 2012. The Effects of Text Length and Picture on Reading Comprehension of Iranian EFL Students, Volume 8, Nomor 3. Komalasari, Koko. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama Kurniati, Ni Md. 2014. Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Semester Genap di Gugus 1 Kecamatan Buleleng. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas. Priansa. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Pri, Hartoyo dkk. 2013. “Implementasi Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita bagi Siswa Kelas VI SLB Negeri
Klungkung.
E-journal
Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan Ganesha, Volume 3.” Purwaningsih, Endah. 2012. Improving Students Writing Skill Trough Picture and Picture at The Eight Grade Students of SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo. Putra Jaya, Adnyana dan Darsana. 2014. “Model Pembelajaran Picture and Picture Berpengaruh Berbantuan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
91
dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD Gugus Budi Utomo. Jurnal Pendidikan, Volume 2, Nomor 1” RC, Achmad Rifa’i dan C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Riyono,
Bambang
dan
Amin
Retnoningsih.
2015.
“Efektifitas
Model
Pembelajaran Picture and Picture dengan Strategi Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal if Biology Education, Volume 4 Nomor 2, ISSN 166-172” Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Siregar, Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2002. Methode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixes Methods). Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
92
Sulistiyorini,
Sri.
2007.
Hakekat
Pembelajaran
IPA
di
SD.
http://cumanulissaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-disd.html. diakses 15/3/2016 Suprihatiningrum. 2016. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar _______. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group Thobroni Muhammad dan Mustofa Arif. 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Pengembangan Wacan dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Universitas Terbuka Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3. Varibia Zulkarnaen, dkk. 2013. “The Effect of Using Composite Pictures On reading Comprehension Achievement of The Seventh Grade Students at SMP N 2 Tenggarang Bondowoso”. Volume 2 nomor 3. Widodo, Ari, dkk. 2007. Pendidika Ipa di SD. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Wisudawati, dkk. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara
93
LAMPIRAN
94
Lampiran 1 KISI-KISI SOAL UJI COBA KOGNITIF Satuan Pendidikan Kelas / Semester Materi Standar Kompetensi Standar kompetensi
: SDN Gugus Plangkawati : IV/II : Perubahan Lingkungan Fisik Mata pelajaran : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Ranah Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis soal Nomor soal Kognitif 10. Memahami peru- 10.1 Mendeskripsi- 10.1.1 Menyebutkan beberapa Pilihan 1, 34, C1 bahan
lingkungan kan berbagai penye-
contoh lingkungan fisik
: IPA Kunci Jawaban B, B
ganda
fisik dan pengaruh- bab perubahan nya terhadap dara- lingkungan fisik tan.
(angin, hujan,
10.1.2 Menyebutkan perubahan Pilihan lingkungan fisik
C1
ganda
7, 16, 23, 27,
B, C, C,
29, 35, 36, 38
C, B, C,
cahaya, matahari,
D, B
dan gelombang air laut)
10.1.3 Menjelaskan perubahan Pilihan lingkungan fisik
C2
Ganda
9, 10, 13, 20,
A, D, B,
28, 39, 45, 47
C, A, A, B, A
10.1.4 Mengemukakan berba-gai Pilihan faktor
penyebab ganda
C3
14, 19, 25,
B, B, D,
26, 33
D, A
95
perubahan
lingkungan
fisik
10.1.5 Mengidentifikasi penga- Pilihan ruh
angin
perubahan
C1
2, 3, 4, 49, 50
terhadap Ganda
C, A, D, D, A
lingkungan
fisik
10.1.6 Mengidentifikasi penga- Pilihan ruh
hujan
C1
5, 6, 31, 48
A, D, B, B
C4
8, 32, 40, 44
B, C, C, D
C5
24, 37
C, C
terhadap ganda
perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh Pilihan gelombang laut terhadap Ganda perubahan lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh Pilihan matahari
terhadap ganda
perubahan lingkungan
96
10.1.9
Menyimpulkan mencegah
cara Pilihan
C6
15, 17, 18, 46
C, B, D, C
C6
12, 21, 30, 42,
C, A, D,
43
B, D
11, 22, 41
A, B, D
kerusakan ganda
lingkungan
10.1.10 Menghubungkan pe- Pilihan ngaruh angin terhadap ganda daratan
10.1.11
Memperjelas pencegahan lingkungan
cara Pilihan
kerusakan ganda
C5
97
Lampiran 2 A. Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan B. Kompetensi Dasar 10. 1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut) C. Indikator 10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik 10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik 10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik 10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik 10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan 10.1.7
Menganalisis
pengaruh
gelombang
laut
terhadap
perubahan
lingkungan 10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan 10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan 10.1.10 Menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan 10.1.11 memperjelas cara pencegahan kerusakan lingkungan
SOAL UJI COBA Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang …. a. diam
c. dingin
b. bergerak
d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah …. a. merusak tanaman
c. menggerakkan kincir angin
b. mengalirkan air sungai
d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Untuk menangkap ikan ke tengah laut dengan perahu layar, nelayan memanfaatkan angin .... a. laut
c. bahorok
98 b. kumbang
d. gendhing
4. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh …. a. awan
c. hujan
b. angin
d. matahari
5. Contoh perubahan lingkungan karena pengaruh hujan adalah …. a. tanah longsor
c. batuan lapuk
b. tanah tandus
d. debu beterbangan
6. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan …. a. mengandung oksigen
c. mengakibatkan air bersih
b. membawa banyak oksigen
d. membersihkan kotoran di udara
7. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan …. a. waktu
c. kecepatan
b. cuaca
d. gerak
8. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
9. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
10. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu tempat dinamakan .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
11. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara …. a. akarnya yang kuat menahan tanah b. daunnya banyak mengandung air c. menggunakan air untuk fotosintesa d. batangnya selalu basah oleh air 12. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat .... a. irigasi
c. terasering
b. reboisasi
d. penghijauan
13. Erosi dapat mengakibatkan .... a. kesuburan tanah bertambah
c. air tanah bertambah banyak
b. hilangnya kesuburan tanah
d. tanah menjadi gembur
99 14. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena …. a. kekurangan air
c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis
d. banyak tumbuhan mati
15. Erosi dapat dicegah dengan cara berikut, kecuali .... a. reboisasi
c. membuat hujan turun
b. membuat sengkedan
d. mencegah penebangan hutan
16. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi .... a. badai
c. banjir
b. gempa bumi
d. gunung meletus
17. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir adalah …. a. membuat poskamling
c. membuat pos bantuan korban
b. membersihkan saluran air
d. menggalang dana korban banjir
18. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya melakukan hal-hal berikut, kecuali .... a. membersihkan selokan-selokan dari sampah b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak mampat c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai d. membuang sampah ke sungai-sungai 19. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi …. a. abrasi
c. surut
b. pasang
d. banjir
20. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena …. a. banyak nelayan mencari ikan b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal c. air tidak cukup untuk berlabuh d. ukuran kapal terlalu besar 21. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak terdapat ... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor. a. sengkedan
c. tembok beton
b. hutan bakau
d. reboisasi
22. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai .... a. tempat berteduh
c. petunjuk arah
b. pemecah ombak
d. memelihara hewan laut
23. Pengikisan batu karang atau tepian pantai disebabkan oleh ....
100 a. air hujan
c. gelombang laut
b. angin
d. cahaya matahari
24. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami .... a. pengerasan
c. keretakan
b. Pengerutan
d. pemuaian
25. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik sebagai berikut, kecuali .... a. hujan
c. angin
b. gelombang laut
d. rotasi bumi
26. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa-peristiwa berikut, kecuali .... a. angin topan
c. erosi
b. kebakaran hutan
d. reboisasi
27. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena .... a. hujan
c. gempa bumi
b. badai
d. puting beliung
28. Reboisasi yaitu program .... a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna 29. Karang
Bolong
merupakan
pantai
tempat
wisata
yang
indah,
pembentukannya disebabkan oleh .... a. erosi
c. irigasi
b. abrasi
d. reboisasi
30. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah .... a. pandai
c. kelapa
b. beringin
d. bakau
31. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah .... a. badai
c. badai topan
b. banjir bandang
d. banjir kiriman
101 32. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan disebut .... a. abrasi
c. tsunami
b. topan
d. tornado
33. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran sungai disebut .... a. lava
c. air panas
b. lumpur
d. awan panas
34. Angin yang tampak pada gambar disebut angin .... a. sepoi-sepoi
c. badai
b. tornado
d. puyuh
35. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya .... a. erosi b. badai c. abrasi d. pasang naik 36. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut .... a. irigasi b. erosi c. reboisasi d. terasering 37. Jika kamu melihat suatu gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohonpohon untuk menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah harus melakukan .... a. transmigrasi
c. reboisasi
b. irigasi
d. urbanisasi
38. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut ialah .... a. longsor
c. badai
b. tsunami
d. angin puting beliung
39. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah .... a. erosi
c. tanah amblas
b. banjir
d. ombak
40. Abrasi dipengaruhi oleh .... a. permukaan air laut
c. gelombang laut
102 b. aliran air hujan cukup kuat
d. gempa
41. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah miring ialah .... a. menanami dengan tanaman b. tidak membuang sampah sembarangan c. membuat daerah resapan air d. membuat terasering 42. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut .... a. erosi
c. banjir
b. abrasi
d. tsunami
43. Pasang naik dan pasang surut permukaan air laut sangat dipengaruhi oleh .... a. matahari
c. bulan
b. bintang
d. angin
44. Gelombang air laut timbul karena adanya .... a. abrasi
c. tsunami
b. erosi
d. angin
45. Penanaman pohon di daerah yang tanahnya kosong dan tidak termanfaatkan disebut .... a. abrasi
c. diversifikasi
b. reboisasi
d. terasering
46. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, kecuali .... a. membuat tanggul
c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang
d. menanam pohon bakau
47. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut dengan pelapukan .... a. pelapukan fisika
c. pelapukan kimiawi
b. pelapukan biologi
d. pelapukan buatan
48. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan adalah .... a. sampah-sampah larut terbawa ke sungai b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih c. sungai-sungai dan danau menjadi tidak kering
103 d. dapat dengan mudah terjadi banjir 49. Angin darat dapat terjadi karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Angin darat terjadi pada .... a. pagi hari
c. sore hari
b. siang hari
d. malam hari
50. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat dan angin laut ini disebabkan oleh.... a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
104 KUNCI JAWABAN 1. B
11. A
21. A
31. B
41. D
2. C
12. C
22. B
32. C
42. B
3. A
13. B
23. C
33. A
43. D
4. D
14. B
24. C
34. B
44. D
5. A
15. C
25. D
35. C
45. B
6. D
16. C
26. D
36. D
46. C
7. B
17. B
27. C
37. C
47. A
8. B
18. D
28. A
38. B
48. B
9. A
19. B
29. B
39. A
49. D
10. D
20. C
30. D
40. C
50. A
105
Lampiran 3 ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN, DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UC-14 UC-20 UC-23 UC-12 UC-07 UC-22 UC-30 UC-33 UC-16 UC-15 UC-11 UC-34 UC-10 UC-32 UC-28 UC-09 UC-21 UC-31 UC-01 UC-37 UC-18 UC-40 UC-02 UC-39 UC-29 UC-27 UC-24 UC-19 UC-05 UC-25 UC-36 UC-08 UC-26 UC-41 UC-06 UC-13 UC-17 UC-03 UC-38 UC-35 UC-04 Jumlah
Validitas
Mp Mt P Q Pq St
rpbis rtabel
Reliabilitas
Tingkat Daya Pembeda Kesukaran
Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria JBA + JBB JSA+JSB IK Kriteria kriteria P Q Pq pq St
r11
No Soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 26
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 28
35,38 27,56 0,38 0,62 0,2358 10,614 0,578
32,23 27,56 0,62 0,38 0,2358 10,614 0,561
27,56 27,56 0,98 0,02 0,0232 10,614 0,000
30,00 27,56 0,67 0,33 0,2222 10,614 0,325
0,308 Valid
0,308 Valid
0,308 Tidak
14 2 21 21 0,571 Baik 16 42 0,381 Sedang Dipakai
18 8 21 21 0,48 Baik 26 42 0,619 Sedang Dipakai
0,38 0,62 0,2358 9,8118 97,3195 0,918
o Soal 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 28
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 32
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 35
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 28
10 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11
0,00 27,56 0,26 0,74 0,1933 10,614 -1,547
30,64 27,56 0,67 0,33 0,2222 10,614 0,411
30,16 27,56 0,76 0,24 0,1814 10,614 0,437
29,29 27,56 0,83 0,17 0,1389 10,614 0,363
30,89 27,56 0,67 0,33 0,2222 10,614 0,444
34,73 27,56 0,26 0,74 0,1933 10,614 0,402
0,308 Valid
0,308 Tidak
0,308 Valid
0,308 Valid
0,308 Valid
0,308 Valid
0,308 Valid
21 20 21 21 0,05 Jelek 41 42 0,976 Mudah Dibuang
17 11 21 21 0,29 Cukup 28 42 0,667 Sedang Dipakai
9 2 21 21 0,33 Cukup 11 42 0,262 Sukar Dibuang
19 9 21 21 0,48 Baik 28 42 0,667 Sedang Dipakai
20 12 21 21 0,38 Cukup 32 42 0,762 Mudah Dipakai
20 15 21 21 0,24 Cukup 35 42 0,833 Mudah Dipakai
20 8 21 21 0,57 Baik 28 42 0,667 Sedang Dipakai
9 2 21 21 0,33 Cukup 11 42 0,262 Sukar Dipakai
0,62 0,38
0,98 0,02
0,67 0,33
0,26 0,74
0,67 0,33
0,76 0,24
0,83 0,17
0,67 0,33
0,26 0,74
0,236
0,0232
0,222
0,1933
0,2222
0,181
0,1389
0,222
0,1933
106 Keterangan Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UC-14 UC-20 UC-23 UC-12 UC-07 UC-22 UC-30 UC-33 UC-16 UC-15 UC-11 UC-34 UC-10 UC-32 UC-28 UC-09 UC-21 UC-31 UC-01 UC-37 UC-18 UC-40 UC-02 UC-39 UC-29 UC-27 UC-24 UC-19 UC-05 UC-25 UC-36 UC-08 UC-26 UC-41 UC-06 UC-13 UC-17 UC-03 UC-38 UC-35 UC-04 Jumlah
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Validitas
No
Mp Mt p q pq St rpbis rtabel Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria JBA + JBB JSA+JSB IK Kriteria kriteria p q pq
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26
12 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
13 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 12
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 20
32,54
38,25
31,42
32,30
29,19
27,56
27,56
27,56
27,56
27,56
0,62
0,19
0,29
0,48
0,38
0,81
0,71
0,2358
0,1542
10,614 0,598 0,308 Valid 20 6 21 21 0,67 Baik 26 42 0,619 Sedang Dipakai 0,62 0,38 0,236
Spq
7,9433
St
97,3195
r11
0,937
Keterangan
Dipakai
Dibuang Dipakai No Soal 15 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 31 25
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 40
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 36
19 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 36
31,12
27,98
29,06
35,89
29,36
27,56
27,56
27,56
27,56
27,56
0,74
0,60
0,95
0,86
0,21
0,86
0,52
0,26
0,40
0,05
0,14
0,79
0,14
0,2041
0,2494
0,1933
0,2409
0,0454
0,1224
0,1684
0,1224
10,614
10,614
10,614
10,614
10,614
10,614
10,614
10,614
10,614
0,488
0,230
0,426
0,258
0,407
0,174
0,345
0,410
0,415
0,308 Valid 7 1 21 21 0,29 Cukup 8 42 0,190 Sukar Dipakai 0,19 0,81 0,1542
0,308 Tidak 7 5 21 21 0,10 Jelek 12 42 0,286 Sukar Dibuang 0,29 0,71 0,204
0,308 Valid 13 7 21 21 0,29 Cukup 20 42 0,476 Sedang Dipakai 0,48 0,52 0,2494
0,308 Tidak 17 14 21 21 0,14 Jelek 31 42 0,738 Mudah Dibuang 0,74 0,26 0,1933
0,308 Valid 15 10 21 21 0,24 Cukup 25 42 0,595 Sedang Dipakai 0,60 0,40 0,241
0,308 Tidak 21 19 21 21 0,10 Jelek 40 42 0,952 Mudah Dibuang 0,95 0,05 0,0454
0,308 Valid 21 15 21 21 0,29 Cukup 36 42 0,857 Mudah Dipakai 0,86 0,14 0,122
0,308 Valid 7 2 21 21 0,24 Cukup 9 42 0,214 Sukar Dipakai 0,21 0,79 0,1684
0,308 Valid 21 15 21 21 0,29 Cukup 36 42 0,857 Mudah Dipakai 0,86 0,14 0,122
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
107
21 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 22
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 39
No Soal 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 31
25 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 24
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 27
28 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 26
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 31
Mp Mt p q pq St
37,70 27,56 0,24 0,76 0,1814 10,614
32,82 27,56 0,52 0,48 0,2494 10,614
28,26 27,56 0,93 0,07 0,0663 10,614
29,94 27,56 0,74 0,26 0,1933 10,614
42,57 27,56 0,17 0,83 0,1389 10,614
30,71 27,56 0,57 0,43 0,2449 10,614
30,22 27,56 0,64 0,36 0,2296 10,614
37,25 27,56 0,29 0,71 0,2041 10,614
32,23 27,56 0,62 0,38 0,2358 10,614
30,90 27,56 0,74 0,26 0,1933 10,614
rpbis rtabel
0,534
0,519
0,236
0,376
0,632
0,342
0,336
0,577
0,561
0,529
0,308 Valid 9 1 21 21 0,38 Cukup 10 42 0,238 Sukar Dipakai 0,24 0,76
0,308 Valid 17 5 21 21 0,57 Baik 22 42 0,524 Sedang Dipakai 0,52 0,48
0,308 Tidak 21 18 21 21 0,14 Jelek 39 42 0,929 Mudah Dibuang 0,93 0,07
0,308 Valid 19 12 21 21 0,33 Cukup 31 42 0,738 Mudah Dipakai 0,74 0,26
0,308 Valid 7 0 21 21 0,33 Cukup 7 42 0,167 Sukar Dipakai 0,17 0,83
0,308 Valid 17 7 21 21 0,48 Baik 24 42 0,571 Sedang Dipakai 0,57 0,43
0,308 Valid 17 10 21 21 0,33 Cukup 27 42 0,643 Sedang Dipakai 0,64 0,36
0,308 Valid 12 0 21 21 0,57 Baik 12 42 0,286 Sukar Dipakai 0,29 0,71
0,308 Valid 19 7 21 21 0,57 Baik 26 42 0,619 Sedang Dipakai 0,62 0,38
0,308 Valid 20 11 21 21 0,43 Baik 31 42 0,738 Mudah Dipakai 0,74 0,26
0,1814
0,249
0,0663
0,1933
0,1389
0,245
0,2296
0,204
0,2358
0,1933
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UC-14 UC-20 UC-23 UC-12 UC-07 UC-22 UC-30 UC-33 UC-16 UC-15 UC-11 UC-34 UC-10 UC-32 UC-28 UC-09 UC-21 UC-31 UC-01 UC-37 UC-18 UC-40 UC-02 UC-39 UC-29 UC-27 UC-24 UC-19 UC-05 UC-25 UC-36 UC-08 UC-26 UC-41 UC-06 UC-13 UC-17 UC-03 UC-38 UC-35 UC-04 Jumlah
Validitas
No
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria JBA +JBB JSA+JSB IK Kriteria kriteria p q pq Spq
6,2069
St
97,3195
r11
0,955
Keterangan
Dipakai
108
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UC-14 UC-20 UC-23 UC-12 UC-07 UC-22 UC-30 UC-33 UC-16 UC-15 UC-11 UC-34 UC-10 UC-32 UC-28 UC-09 UC-21 UC-31 UC-01 UC-37 UC-18 UC-40 UC-02 UC-39 UC-29 UC-27 UC-24 UC-19 UC-05 UC-25 UC-36 UC-08 UC-26 UC-41 UC-06 UC-13 UC-17 UC-03 UC-38 UC-35 UC-04 Jumlah Mp Mt
Validitas
No
p q pq St
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
rpbis rtabel Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria JBA +JBB JSA+JSB IK Kriteria kriteria
p q pq
31 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 37,71 27,56 0,17 0,83 0,1389 10,614
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 26 31,65 27,56 0,62 0,38 0,2358 10,614
33 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 27 30,67 27,56 0,64 0,36 0,2296 10,614
No Soal 34 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14 19 34,00 33,95 27,56 27,56 0,33 0,45 0,67 0,55 0,2222 0,2477 10,614 10,614
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 35,50 27,56 0,43 0,57 0,2449 10,614
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 27 32,11 27,56 0,64 0,36 0,2296 10,614
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 30 29,40 27,56 0,71 0,29 0,2041 10,614
39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 25 30,84 27,56 0,60 0,40 0,2409 10,614
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 28 31,36 27,56 0,67 0,33 0,2222 10,614
0,428
0,492
0,393
0,429
0,547
0,648
0,575
0,274
0,375
0,506
0,308 Valid 6 1 21 21 0,24 Cukup
0,308 Valid 18 8 21 21 0,48 Baik
0,308 Valid 18 9 21 21 0,43 Baik
0,308 Valid 10 4 21 21 0,29 Cukup
0,308 Valid 15 4 21 21 0,52 Baik
0,308 Valid 15 3 21 21 0,57 Baik
0,308 Valid 20 7 21 21 0,62 Baik
0,308 Tidak 20 10 21 21 0,48 Baik
0,308 Valid 16 9 21 21 0,33 Cukup
0,308 Valid 19 9 21 21 0,48 Baik
7 42 0,167 Sukar Dipakai 0,17 0,83 0,139
26 42 0,619 Sedang Dipakai 0,62 0,38 0,2358
27 42 0,643 Sedang Dipakai 0,64 0,36 0,23
14 42 0,333 Sedang Dipakai 0,33 0,67 0,2222
19 42 0,452 Sedang Dipakai 0,45 0,55 0,248
18 42 0,429 Sedang Dipakai 0,43 0,57 0,2449
27 42 0,643 Sedang Dipakai 0,64 0,36 0,23
30 42 0,714 Mudah Dibuang 0,71 0,29 0,2041
25 42 0,595 Sedang Dipakai 0,60 0,40 0,241
28 42 0,667 Sedang Dipakai 0,67 0,33 0,2222
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Spq
4,2698
St
97,3195
r11
0,976
Keterangan
Dipakai
109
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UC-14 UC-20 UC-23 UC-12 UC-07 UC-22 UC-30 UC-33 UC-16 UC-15 UC-11 UC-34 UC-10 UC-32 UC-28 UC-09 UC-21 UC-31 UC-01 UC-37 UC-18 UC-40 UC-02 UC-39 UC-29 UC-27 UC-24 UC-19 UC-05 UC-25 UC-36 UC-08 UC-26 UC-41 UC-06 UC-13 UC-17 UC-03 UC-38 UC-35 UC-04 Jumlah Mp Mt
Validitas
No
p q pq St
Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
rpbis rtabel Kriteria JBA JBB JSA JSB DP Kriteria JBA + JBB JSA+JSB IK Kriteria kriteria P Q Pq
41 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 36,82 27,56 0,26 0,74 0,1933 10,614
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 21 32,81 27,56 0,50 0,50 0,2500 10,614
43 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 26,33 27,56 0,71 0,29 0,2041 10,614
No Soal 44 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 21 31,10 27,56 0,50 0,50 0,2500 10,614
45 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 28 27,39 27,56 0,67 0,33 0,2222 10,614
46 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 39,00 27,56 0,21 0,79 0,1684 10,614
47 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 44,20 27,56 0,12 0,88 0,1049 10,614
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 24 32,33 27,56 0,57 0,43 0,2449 10,614
49 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 23 25,48 27,56 0,55 0,45 0,2477 10,614
50 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 9 34,67 27,56 0,21 0,79 0,1684 10,614
0,520
0,494
-0,183
0,333
-0,022
0,563
0,576
0,519
-0,216
0,350
0,308 Valid 10 1 21 21 0,43 Baik 11 42 0,262 Sukar Dipakai 0,26 0,74 0,193
0,308 Valid 15 6 21 21 0,43 Baik 21 42 0,500 Sedang Dipakai 0,50 0,50 0,2500
0,308 Tidak 14 16 21 21 -0,10 Jelek 30 42 0,714 Mudah Dibuang 0,71 0,29 0,2041
0,308 Valid 14 7 21 21 0,33 Cukup 21 42 0,500 Sedang Dipakai 0,50 0,50 0,25
0,308 Tidak 14 14 21 21 0,00 Jelek 28 42 0,667 Sedang Dibuang 0,67 0,33 0,2222
0,308 Valid 8 1 21 21 0,33 Cukup 9 42 0,214 Sukar Dipakai 0,21 0,79 0,168
0,308 Valid 5 0 21 21 0,24 Cukup 5 42 0,119 Sukar Dipakai 0,12 0,88 0,1049
0,308 Valid 17 7 21 21 0,48 Baik 24 42 0,571 Sedang Dipakai 0,57 0,43 0,245
0,308 Tidak 9 14 21 21 -0,24 Jelek 23 42 0,548 Sedang Dibuang 0,55 0,45 0,2477
0,308 Valid 7 2 21 21 0,24 Cukup 9 42 0,214 Sukar Dipakai 0,21 0,79 0,168
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Spq
2,0539
St
97,3195
r11 Keterangan
0,999 Dipakai
Y
Y2
46 46 45 43 42 39 41 39 39 35 34 34 33 32 31 29 28 28 27 27 26 26 26 25 25 25 24 22 21 19 19 18 18 17 16 16 16 15 14 13 11 1130
2116 2116 2025 1849 1764 1521 1681 1521 1521 1225 1156 1156 1089 1024 961 841 784 784 729 729 676 676 676 625 625 625 576 484 441 361 361 324 324 289 256 256 256 225 196 169 121 35134
k Spq s2 r11
= = = =
50 9,812 112,658 0,932
110
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST Satuan Pendidikan : SDN Gugus Plangkawati Kelas / Semester Materi : Perubahan Lingkungan Fisik Mata pelajaran Standar Kompetensi : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Standar kompetensi 10.
Kompetensi Dasar
Memahami 10.1
perubahan
Mendeskripsikan
Indikator soal
Jenis soal
10.1.1 Menyebutkan beberapa Pilihan contoh lingkungan fisik
: IV/II : IPA
Ranah Kognitif C1
1, 34,
Kunci Jawaban B, B
C1
7, 16, 27, 29,
B, C, C,
35, 36
B, C, D
9, 10, 20,
A, D, C,
28, 39, 47
A, A, A
14, 19, 25,
B, B, D,
26, 33
D, A
Nomor soal
ganda
lingkungan fisik dan berbagai penyebab pengaruhnya
perubahan
terhadap daratan.
lingkungan fisik
10.1.2 Menyebutkan perubahan Pilihan lingkungan fisik
ganda
(angin, hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut)
10.1.3 Menjelaskan perubahan Pilihan lingkungan fisik
Ganda
10.1.4 Mengemukakan berbagai Pilihan faktor
C2
penyebab ganda
C3
111
perubahan
lingkungan
fisik
10.1.5 Mengidentifikasi penga- Pilihan ruh
angin
perubahan
C1
2, 4, 50
C, D, A
C1
6, 31, 48
D, B, B
C4
8, 32, 40, 44
B, C, C, D
C5
24, 37
C, C
terhadap Ganda lingkungan
fisik
10.1.6 Mengidentifikasi penga- Pilihan ruh
hujan
terhadap ganda
perubahan lingkungan
10.1.7 Menganalisis pengaruh Pilihan gelombang laut terhadap Ganda perubahan lingkungan
10.1.8 Memperjelas pengaruh Pilihan matahari
terhadap ganda
perubahan lingkungan
112
10.1.9
Menyimpulkan mencegah
cara Pilihan
C6
18, 46
D, C
C6
12, 21, 30, 42,
C, A, D, B
C5
11, 22, 41
A, B, D
kerusakan ganda
lingkungan
10.1.10
Menghubungkan Pilihan pengaruh angin terhadap ganda daratan
10.1.11
Memperjelas pencegahan lingkungan
cara Pilihan
kerusakan ganda
113 Lampiran 5 A. Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan B. Kompetensi Dasar 10. 1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut) C. Indikator 10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik 10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik 10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik 10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik 10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan 10.1.7
Menganalisis
pengaruh
gelombang
laut
terhadap
perubahan
lingkungan 10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan 10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan 10.1.10 Menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan 10.1.11 memperjelas cara pencegahan kerusakan lingkungan
SOAL PRETEST DAN POSTTEST Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang …. a. diam
c. dingin
b. bergerak
d. panas
2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah …. a. merusak tanaman
c. menggerakkan kincir angin
b. mengalirkan air sungai
d. merobohkan bangunan dan rumah
3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh …. a. awan
c. hujan
b. angin
d. matahari
4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan ….
114 a. mengandung oksigen
c. mengakibatkan air bersih
b. membawa banyak oksigen
d. membersihkan kotoran di udara
5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan …. a. waktu
c. kecepatan
b. cuaca
d. gerak
6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu tempat dinamakan .... a. erosi
c. reboisasi
b. abrasi
d. sedimentasi
9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara …. a. akarnya yang kuat menahan tanah
c. menggunakan air untuk fotosintesa
b. daunnya banyak mengandung air
d. batangnya selalu basah oleh air
10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat .... a. irigasi
c. terasering
b. reboisasi
d. penghijauan
11. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena …. a. kekurangan air
c. kekurangan pupuk
b. humus hanyut terkikis
d. banyak tumbuhan mati
12. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi .... a. gunung meletus
c. banjir
b. gempa bumi
d. badai
13. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya melakukan hal-hal berikut, kecuali .... a. membersihkan selokan-selokan dari sampah b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai d. membuang sampah ke sungai-sungai
115 14. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi …. a. abrasi
c. surut
b. pasang
d. banjir
15. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena …. a. banyak nelayan mencari ikan
c. air tidak cukup untuk berlabuh
b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal c. air tidak cukup untuk berlabuh d. ukuran kapal terlalu besar 16. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor. a. sengkedan
c. tembok beton
b. hutan bakau
d. reboisasi
17. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai .... a. tempat berteduh
c.petunjuk arah
b. pemecah ombak
d. memelihara hewan laut
18. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami .... a. pengerasan
c. keretakan
b. pengerutan
d. pemuaian
19. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik sebagai berikut, kecuali .... a. hujan
c. angin
b. gelombang laut
d. rotasi bumi
20. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali .... a. angin topan
c. erosi
b. kebakaran hutan
d. reboisasi
21. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena .... a. hujan
c. gempa bumi
b. badai
d. puting beliung
22. Reboisasi yaitu program .... a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur
116 c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna 23. Karang
Bolong
merupakan
pantai
tempat
wisata
yang
indah,
pembentukannya disebabkan oleh .... a. erosi
c. irigasi
b. abrasi
d. reboisasi
24. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah .... a. pandai
c. kelapa
b. beringin
d. bakau
25. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah .... a. badai
c. badai topan
b. banjir bandang
d. banjir kiriman
26. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan disebut .... a. abrasi
c. tsunami
b. topan
d. tornado
27. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran sungai disebut .... a. lava
c. air panas
b. lumpur
d. awan panas
28. Angin yang tampak pada gambar disebut angin .... a. sepoi-sepoi
c. badai
b. tornado
d. puyuh
29. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya .... a. erosi b. badai c. abrasi d. pasang naik 30. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut .... a. irigasi b. erosi c. reboisasi
117 d. terasering 31. Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah harus melakukan .... a. transmigrasi
c. reboisasi
b. irigasi
d. urbanisasi
32. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah .... a. erosi
c. tanah amblas
b. banjir
d. ombak besar
33. Abrasi dipengaruhi oleh .... a. permukaan air laut
c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup kuat
d. gempa
34. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah miring ialah .... a. menanami dengan tanaman
c. membuat daerah resapan air
b. tidak membuang sampah sembarangan c. membuat daerah resapan air d. membuat terasering 35. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut .... a. erosi
c. banjir
b. abrasi
d. tsunami
36. Gelombang air laut timbul karena adanya .... a. abrasi
c. tsunami
b. erosi
d. angin
37. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali .... a. membuat tanggul
c. menghambat saluran air
b. membuat pemecah gelombang
d. menanam pohon bakau
38. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut dengan pelapukan .... a. fisika
c. kimiawi
b. biologi
d. buatan
118 39. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan adalah .... a. sampah larut terbawa ke sungai b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih c. sungai dan danau menjadi tidak kering d. dapat dengan mudah terjadi banjir 40. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat dan angin laut ini disebabkan oleh.... a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
119 KUNCI JAWABAN 1. B 2. C 3. D 4. D 5. B 6. B 7. A 8. D 9. A 10. C
11. B 12. C 13. D 14. B 15. C 16. A 17. B 18. C 19. D 20. D
21. C 22. A 23. B 24. D 25. B 26. C 27. A 28. B 29. C 30. D
31. C 32. A 33. C 34. D 35. B 36. D 37. C 38. A 39. B 40. A
120
Lampiran 6 UJI NORMALITAS DATA SDN GEDAWANG 01 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43
Xi 50,00 58,00 58,00 59,00 60,00 60,00 60,00 60,00 62,00 62,00 63,00 64,00 65,00 65,00 65,00 65,00 66,00 67,00 67,00 67,00 68,00 68,00 68,00 68,00 69,00 69,00 69,00 69,00 70,00 70,00 70,00 72,00 72,00 74,00 75,00 75,00 78,00 78,00 78,00 79,00 80,00 85,00 88,00
Zi -2,39 -1,34 -1,34 -1,21 -1,08 -1,08 -1,08 -1,08 -0,82 -0,82 -0,69 -0,56 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,30 -0,16 -0,16 -0,16 -0,03 -0,03 -0,03 -0,03 0,10 0,10 0,10 0,10 0,23 0,23 0,23 0,49 0,49 0,75 0,88 0,88 1,28 1,28 1,28 1,41 1,54 2,19 2,59
Z tabel 0,4916 0,4103 0,4103 0,3872 0,3601 0,3601 0,3601 0,3601 0,2936 0,2936 0,2543 0,2113 0,1650 0,1650 0,1650 0,1650 0,1161 0,0653 0,0653 0,0653 0,0134 0,0134 0,0134 0,0134 0,0388 0,0388 0,0388 0,0388 0,0903 0,0903 0,0903 0,1880 0,1880 0,2740 0,3114 0,3114 0,3990 0,3990 0,3990 0,4202 0,4379 0,4858 0,4951
F (Zi) 0,0084 0,0897 0,0897 0,1128 0,1399 0,1399 0,1399 0,1399 0,2064 0,2064 0,2457 0,2887 0,3350 0,3350 0,3350 0,3350 0,3839 0,4347 0,4347 0,4347 0,4866 0,4866 0,4866 0,4866 0,5388 0,5388 0,5388 0,5388 0,5903 0,5903 0,5903 0,6880 0,6880 0,7740 0,8114 0,8114 0,8990 0,8990 0,8990 0,9202 0,9379 0,9858 0,9951
S (Zi) 0,0233 0,0698 0,0698 0,0930 0,1860 0,1860 0,1860 0,1860 0,2326 0,2326 0,2558 0,2791 0,3721 0,3721 0,3721 0,3721 0,3953 0,4651 0,4651 0,4651 0,5581 0,5581 0,5581 0,5581 0,6512 0,6512 0,6512 0,6512 0,7209 0,7209 0,7209 0,7674 0,7674 0,7907 0,8372 0,8372 0,9070 0,9070 0,9070 0,9302 0,9535 0,9767 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0148 0,0199 0,0199 0,0198 0,0462 0,0462 0,0462 0,0462 0,0262 0,0262 0,0101 0,0096 0,0371 0,0371 0,0371 0,0371 0,0115 0,0304 0,0304 0,0304 0,0715 0,0715 0,0715 0,0715 0,1124 0,1124 0,1124 0,1124 0,1306 0,1306 0,1306 0,0794 0,0794 0,0167 0,0258 0,0258 0,0080 0,0080 0,0080 0,0100 0,0156 0,0091 0,0049
= 2935
Lo
= 0,1306
= 68,2558 = 58,3378 = 7,64
L5% (43)
= 0,135
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,1306
Daerah penolakan Ho 0,135
121 UJI NORMALITAS DATA SDN GEDAWANG 02 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41
Xi 50,00 50,00 50,00 50,00 52,00 65,00 65,00 65,00 68,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 72,00 72,00 72,00 72,00 72,00 74,00 74,00 75,00 75,00 76,00 76,00 76,00 76,00 78,00 80,00 80,00 82,00 82,00 84,00 85,00 85,00 86,00 90,00 90,00
Zi -2,14 -2,14 -2,14 -2,14 -1,94 -0,69 -0,69 -0,69 -0,40 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 0,18 0,18 0,27 0,27 0,37 0,37 0,37 0,37 0,56 0,75 0,75 0,95 0,95 1,14 1,24 1,24 1,33 1,72 1,72
Z tabel 0,4837 0,4837 0,4837 0,4837 0,4740 0,2552 0,2552 0,2552 0,1561 0,0828 0,0828 0,0828 0,0828 0,0828 0,0828 0,0828 0,0828 0,0066 0,0066 0,0066 0,0066 0,0066 0,0699 0,0699 0,1074 0,1074 0,1439 0,1439 0,1439 0,1439 0,2128 0,2747 0,2747 0,3282 0,3282 0,3728 0,3918 0,3918 0,4086 0,4571 0,4571
F (Zi) 0,0163 0,0163 0,0163 0,0163 0,0260 0,2448 0,2448 0,2448 0,3439 0,4172 0,4172 0,4172 0,4172 0,4172 0,4172 0,4172 0,4172 0,4934 0,4934 0,4934 0,4934 0,4934 0,5699 0,5699 0,6074 0,6074 0,6439 0,6439 0,6439 0,6439 0,7128 0,7747 0,7747 0,8282 0,8282 0,8728 0,8918 0,8918 0,9086 0,9571 0,9571
S (Zi) 0,0976 0,0976 0,0976 0,0976 0,1220 0,1951 0,1951 0,1951 0,2195 0,4146 0,4146 0,4146 0,4146 0,4146 0,4146 0,4146 0,4146 0,5366 0,5366 0,5366 0,5366 0,5366 0,5854 0,5854 0,6341 0,6341 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7561 0,8049 0,8049 0,8537 0,8537 0,8780 0,9268 0,9268 0,9512 1,0000 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0812 0,0812 0,0812 0,0812 0,0960 0,0497 0,0497 0,0497 0,1244 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0431 0,0431 0,0431 0,0431 0,0431 0,0154 0,0154 0,0267 0,0267 0,0878 0,0878 0,0878 0,0878 0,0433 0,0302 0,0302 0,0255 0,0255 0,0053 0,0351 0,0351 0,0426 0,0429 0,0429
= 2959
Lo
= 0,1244
= 72,1707 = 107,745 = 10,38
L5% (43)
= 0,138
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,1244
Daerah penolakan Ho 0,138
122 UJI NORMALITAS DATA SDN BANYUMANIK 01 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38
Xi 57,00 59,00 60,00 61,00 66,00 66,00 66,00 67,00 67,00 68,00 68,00 68,00 69,00 70,00 70,00 70,00 70,00 71,00 72,00 73,00 73,00 74,00 74,00 77,00 80,00 80,00 81,00 81,00 84,00 84,00 84,00 86,00 87,00 87,00 87,00 89,00 90,00 91,00
Zi -1,85 -1,64 -1,53 -1,42 -0,89 -0,89 -0,89 -0,79 -0,79 -0,68 -0,68 -0,68 -0,57 -0,47 -0,47 -0,47 -0,47 -0,36 -0,25 -0,15 -0,15 -0,04 -0,04 0,28 0,60 0,60 0,70 0,70 1,02 1,02 1,02 1,23 1,34 1,34 1,34 1,55 1,66 1,76
Z tabel 0,4678 0,4491 0,4370 0,4227 0,3139 0,3139 0,3139 0,2841 0,2841 0,2517 0,2517 0,2517 0,2168 0,1798 0,1798 0,1798 0,1798 0,1409 0,1005 0,0589 0,0589 0,0167 0,0167 0,1091 0,2243 0,2243 0,2587 0,2587 0,3464 0,3464 0,3464 0,3913 0,4098 0,4098 0,4098 0,4397 0,4514 0,4612
F (Zi) 0,0322 0,0509 0,0630 0,0773 0,1861 0,1861 0,1861 0,2159 0,2159 0,2483 0,2483 0,2483 0,2832 0,3202 0,3202 0,3202 0,3202 0,3591 0,3995 0,4411 0,4411 0,4833 0,4833 0,6091 0,7243 0,7243 0,7587 0,7587 0,8464 0,8464 0,8464 0,8913 0,9098 0,9098 0,9098 0,9397 0,9514 0,9612
S (Zi) 0,0263 0,0526 0,0789 0,1053 0,1842 0,1842 0,1842 0,2368 0,2368 0,3158 0,3158 0,3158 0,3421 0,4474 0,4474 0,4474 0,4474 0,4737 0,5000 0,5526 0,5526 0,6053 0,6053 0,6316 0,6842 0,6842 0,7368 0,7368 0,8158 0,8158 0,8158 0,8421 0,9211 0,9211 0,9211 0,9474 0,9737 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0059 0,0017 0,0159 0,0280 0,0019 0,0019 0,0019 0,0209 0,0209 0,0674 0,0674 0,0674 0,0589 0,1272 0,1272 0,1272 0,1272 0,1146 0,1005 0,1116 0,1116 0,1220 0,1220 0,0225 0,0401 0,0401 0,0218 0,0218 0,0306 0,0306 0,0306 0,0492 0,0112 0,0112 0,0112 0,0077 0,0223 0,0388
= 2827
Lo
= 0,1272
= 74,3947 = 88,5156 = 9,41
L5% (43)
= 0,144
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,1272
Daerah penolakan Ho 0,144
123 UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 01 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40
Xi 64,00 65,00 65,00 66,00 68,00 68,00 68,00 70,00 70,00 70,00 72,00 73,00 73,00 74,00 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 78,00 78,00 78,00 78,00 78,00 80,00 80,00 82,00 82,00 83,00 83,00 83,00 83,00 85,00 85,00 85,00 86,00 88,00 88,00 94,00 94,00
Zi -1,71 -1,58 -1,58 -1,45 -1,20 -1,20 -1,20 -0,94 -0,94 -0,94 -0,68 -0,55 -0,55 -0,42 -0,30 -0,30 -0,30 -0,30 -0,30 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,35 0,35 0,60 0,60 0,73 0,73 0,73 0,73 0,99 0,99 0,99 1,12 1,38 1,38 2,15 2,15
Z tabel 0,4563 0,4431 0,4431 0,4268 0,3840 0,3840 0,3840 0,3260 0,3260 0,3260 0,2521 0,2098 0,2098 0,1643 0,1162 0,1162 0,1162 0,1162 0,1162 0,0358 0,0358 0,0358 0,0358 0,0358 0,1357 0,1357 0,2271 0,2271 0,2681 0,2681 0,2681 0,2681 0,3389 0,3389 0,3389 0,3683 0,4155 0,4155 0,4841 0,4841
F (Zi) 0,0437 0,0569 0,0569 0,0732 0,1160 0,1160 0,1160 0,1740 0,1740 0,1740 0,2479 0,2902 0,2902 0,3357 0,3838 0,3838 0,3838 0,3838 0,3838 0,5358 0,5358 0,5358 0,5358 0,5358 0,6357 0,6357 0,7271 0,7271 0,7681 0,7681 0,7681 0,7681 0,8389 0,8389 0,8389 0,8683 0,9155 0,9155 0,9841 0,9841
S (Zi) 0,0250 0,0750 0,0750 0,1000 0,1750 0,1750 0,1750 0,2500 0,2500 0,2500 0,2750 0,3250 0,3250 0,3500 0,4750 0,4750 0,4750 0,4750 0,4750 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6500 0,6500 0,7000 0,7000 0,8000 0,8000 0,8000 0,8000 0,8750 0,8750 0,8750 0,9000 0,9500 0,9500 1,0000 1,0000
= 3092
Lo
= 0,0912
= 77,3 = 60,5231 = 7,78
L5% (43)
= 0,140
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0187 0,0181 0,0181 0,0268 0,0590 0,0590 0,0590 0,0760 0,0760 0,0760 0,0271 0,0348 0,0348 0,0143 0,0912 0,0912 0,0912 0,0912 0,0912 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 0,0143 0,0143 0,0271 0,0271 0,0319 0,0319 0,0319 0,0319 0,0361 0,0361 0,0361 0,0317 0,0345 0,0345 0,0159 0,0159
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,0912
Daerah penolakan Ho 0,140
124
UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 02 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-43
Xi 63,00 64,00 64,00 65,00 65,00 65,00 68,00 68,00 69,00 69,00 69,00 72,00 73,00 73,00 75,00 75,00 75,00 75,00 76,00 78,00 78,00 78,00 78,00 79,00 79,00 80,00 82,00 82,00 82,00 83,00 84,00 84,00 85,00 85,00 86,00 86,00 86,00 87,00 88,00 88,00 90,00 92,00 92,00 94,00 94,00 95,00
Zi -1,72 -1,61 -1,61 -1,50 -1,50 -1,50 -1,17 -1,17 -1,06 -1,06 -1,06 -0,73 -0,62 -0,62 -0,40 -0,40 -0,40 -0,40 -0,29 -0,07 -0,07 -0,07 -0,07 0,04 0,04 0,15 0,37 0,37 0,37 0,48 0,59 0,59 0,70 0,70 0,81 0,81 0,81 0,92 1,03 1,03 1,25 1,47 1,47 1,69 1,69 1,80
Z tabel 0,4572 0,4462 0,4462 0,4331 0,4331 0,4331 0,3789 0,3789 0,3554 0,3554 0,3554 0,2674 0,2326 0,2326 0,1558 0,1558 0,1558 0,1558 0,1146 0,0285 0,0285 0,0285 0,0285 0,0152 0,0152 0,0588 0,1434 0,1434 0,1434 0,1835 0,2215 0,2215 0,2571 0,2571 0,2901 0,2901 0,2901 0,3203 0,3477 0,3477 0,3936 0,4286 0,4286 0,4540 0,4540 0,4637
F (Zi) 0,0428 0,0538 0,0538 0,0669 0,0669 0,0669 0,1211 0,1211 0,1446 0,1446 0,1446 0,2326 0,2674 0,2674 0,3442 0,3442 0,3442 0,3442 0,3854 0,4715 0,4715 0,4715 0,4715 0,5152 0,5152 0,5588 0,6434 0,6434 0,6434 0,6835 0,7215 0,7215 0,7571 0,7571 0,7901 0,7901 0,7901 0,8203 0,8477 0,8477 0,8936 0,9286 0,9286 0,9540 0,9540 0,9637
S (Zi) 0,0217 0,0652 0,0652 0,1304 0,1304 0,1304 0,1739 0,1739 0,2391 0,2391 0,2391 0,2609 0,3043 0,3043 0,3913 0,3913 0,3913 0,3913 0,4130 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5435 0,5435 0,5652 0,6304 0,6304 0,6304 0,6522 0,6957 0,6957 0,7391 0,7391 0,8043 0,8043 0,8043 0,8261 0,8696 0,8696 0,8913 0,9348 0,9348 0,9783 0,9783 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0211 0,0114 0,0114 0,0635 0,0635 0,0635 0,0528 0,0528 0,0945 0,0945 0,0945 0,0283 0,0369 0,0369 0,0471 0,0471 0,0471 0,0471 0,0276 0,0285 0,0285 0,0285 0,0285 0,0282 0,0282 0,0064 0,0130 0,0130 0,0130 0,0313 0,0258 0,0258 0,0180 0,0180 0,0142 0,0142 0,0142 0,0058 0,0219 0,0219 0,0023 0,0062 0,0062 0,0242 0,0242 0,0363
= 3618
Lo
= 0,0945
= 78,6522 = 82,9430 = 9,11
L5% (43)
= 0,131
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,0945
Daerah penolakan Ho 0,131
125 UJI NORMALITAS DATA SDN PUDAKPAYUNG 03 Hipotesis: Ho : Data Berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Untuk menguji hipotesis ini digunakan Liliefors test dengan kriteria: Ho diterima apabila Lo < L kritik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
x s
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44
Xi 62,00 62,00 63,00 63,00 63,00 64,00 64,00 64,00 65,00 65,00 65,00 65,00 68,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 72,00 72,00 72,00 72,00 74,00 74,00 75,00 75,00 75,00 76,00 76,00 76,00 78,00 80,00 80,00 80,00 82,00 84,00 85,00 85,00 86,00 92,00
Zi -1,40 -1,40 -1,26 -1,26 -1,26 -1,13 -1,13 -1,13 -0,99 -0,99 -0,99 -0,99 -0,59 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,32 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 0,22 0,22 0,36 0,36 0,36 0,49 0,49 0,49 0,76 1,03 1,03 1,03 1,30 1,57 1,70 1,70 1,84 2,65
Z tabel 0,4188 0,4188 0,3966 0,3966 0,3966 0,3702 0,3702 0,3702 0,3396 0,3396 0,3396 0,3396 0,2218 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,0195 0,0195 0,0195 0,0195 0,0873 0,0873 0,1389 0,1389 0,1389 0,1880 0,1880 0,1880 0,2763 0,3484 0,3484 0,3484 0,4030 0,4416 0,4558 0,4558 0,4670 0,4959
F (Zi) 0,0812 0,0812 0,1034 0,1034 0,1034 0,1298 0,1298 0,1298 0,1604 0,1604 0,1604 0,1604 0,2782 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,3750 0,4805 0,4805 0,4805 0,4805 0,5873 0,5873 0,6389 0,6389 0,6389 0,6880 0,6880 0,6880 0,7763 0,8484 0,8484 0,8484 0,9030 0,9416 0,9558 0,9558 0,9670 0,9959
S (Zi) 0,0455 0,0455 0,1136 0,1136 0,1136 0,1818 0,1818 0,1818 0,2727 0,2727 0,2727 0,2727 0,2955 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5000 0,5909 0,5909 0,5909 0,5909 0,6364 0,6364 0,7045 0,7045 0,7045 0,7727 0,7727 0,7727 0,7955 0,8636 0,8636 0,8636 0,8864 0,9091 0,9545 0,9545 0,9773 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0357 0,0357 0,0102 0,0102 0,0102 0,0520 0,0520 0,0520 0,1123 0,1123 0,1123 0,1123 0,0173 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1250 0,1105 0,1105 0,1105 0,1105 0,0491 0,0491 0,0657 0,0657 0,0657 0,0847 0,0847 0,0847 0,0191 0,0153 0,0153 0,0153 0,0167 0,0325 0,0012 0,0012 0,0103 0,0041
= 3184
Lo
= 0,1250
= 72,3636 = 55,0275 = 7,42
L5% (43)
= 0,134
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal Daerah penerimaan Ho 0,1250
Daerah penolakan Ho 0,134
126 TEBEL PERHITUNGAN HOMOGENITAS Kelas No
Gedawang 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
X
2
S Ni - 1 (Ni-1) Log Si (Ni-1)Si
2
Gedawang 2
Banyumanik 1
Pudakpayung 1
Pudakpayung 2
Pudakpayung 3
50 58 58 59 60 60 60 60 62 62 63 64 65 65 65 65 66 67 67 67 68 68 68 68 69 69 69 69 70 70 70 72 72 74 75 75 78 78 78 79 80 85 88
50 50 50 50 52 65 65 65 68 70 70 70 70 70 70 70 70 72 72 72 72 72 74 74 75 75 76 76 76 76 78 80 80 82 82 84 85 85 86 90 90
57 59 60 61 66 66 66 67 67 68 68 68 69 70 70 70 70 71 72 73 73 74 74 77 80 80 81 81 84 84 84 86 87 87 87 89 90 91
64 65 65 66 68 68 68 70 70 70 72 73 73 74 75 75 75 75 75 78 78 78 78 78 80 80 82 82 83 83 83 83 85 85 85 86 88 88 94 94
63 64 64 65 65 65 68 68 69 69 69 72 73 73 75 75 75 75 76 78 78 78 78 79 79 80 82 82 82 83 84 84 85 85 86 86 86 87 88 88 90 92 92 94 94 95
62 62 63 63 63 64 64 64 65 65 65 65 68 70 70 70 70 70 70 70 70 70 72 72 72 72 74 74 75 75 75 76 76 76 78 80 80 80 82 84 85 85 86 92
2935
2959
2827
3092
3618
3184
68,26
72,17
74,39
77,30
78,65
72,36
58,34 42
107,75 40
88,52 37
60,52 39
82,94 45
55,03 43
246,00
74,17
81,30
72,04
69,49
86,35
74,84
458,19
2450,19
4309,80
3275,08
2360,40
3732,43
2366,18
18494,09
127 UJI HOMOGENITAS DATA Hipotesis Ho : H :
= = .... ....
Kriteria: Ho diterima jika
(1- ) (k-1)
<
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
( )(k-1)
Pengujian hipotesis Sampel
ni
dk = ni - 1
Si2
(dk) Si2
log Si2
(dk) log Si2
A B C D E F
43 41 38 40 46 44 252
42 40 37 39 45 43 246
58,34 107,75 88,52 60,52 82,94 55,03 453,09
2450,19 4309,80 3275,08 2360,40 3732,43 2366,18 18494,09
1,7659 2,0324 1,9470 1,7819 1,9188 1,7406 11,1866
74,170 81,296 72,040 69,495 86,345 74,845 458,190
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah : (ni 1) S2 = = = 75,179 (ni 1) Log S2 = 1,8761 Harga satuan B B = (Log S2 ) = 1,8761 x 246 = 461,52
-1
= (Ln 10) {B - ( ) log } = 2,3026 {} = 7,667461,52 – 458,1905 = 7,667 Untuk = 5% dengan dk = k – 1= 6-1=5 diperoleh x2
Daerah penerimaan Ho
7,6667 Karena
<
= 14,07
Daerah penolakan Ho
14,07 maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama
128
Lampiran 7
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN I
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 01 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Indikator Dasar Pokok 10.1 Perubahan 10.1.1 Menyebutkan Mendeskripsi Lingkubeberapa contoh -kan berbangan Fisik lingkungan fisik gai penyebab 10.1.2 Menyebutkan perubahan perubahan lingkungan lingkungan fisik fisik (angin, 10.1.3 Menjelaskan hujan, cahaperubahan ya matahari lingkungan fisik dan gelombang air laut)
Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menunjukkan contoh gambar tentang lingkungan fisik seperti bangunan sekolah, tempat tinggal, dan lautan. (eksplorasi) 3. Guru menempelkan gambar tentang contohcontoh lingkungan fisik dipapan tulis (eksplorasi) 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang contoh gambar lingkungan fisik yang
Media Peraga Power point yang berisi gambar tentang lingkung -an fisik
Alokasi Sumber Penilaian Waktu Belajar 2 x 35 1. Standar isi Prosedur 2. Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) 3. Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
129
ditunjukkan oleh guru (eksplorasi) 5. Siswa mengamati gambar yang berisikan contoh-contoh lingkungan fisik (elaborasi) 6. Guru menjelaskan tentang materi perubahan lingkungan fisik kepada siswa 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru 8. Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya (elaborasi) 9. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (konfirmasi) 10. Anggota kelompok diminta untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (konfirmasi) 11. Berdasarkan hasil
Heri. 2008. Instrumen Ilmu Penilaian Pengetahuan Evaluasi Alam 4: dan untuk SD lembar dan MI observasi Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
130
diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi perubahan lingkungan fisik (eksplorasi) 12. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan pembelajaran.
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
131
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan 1
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik 10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik 10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang pengertian materi lingkungan fisik siswa dapat menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik dengan benar. 2. Dengan contoh gambar tentang lingkungan fisik yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat menyebutkan perubahan terhadap lingkungan fisik dengan tepat. 3. Dengan penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik, siswa dapat menjelaskan kembali penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik dengan berani.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
132
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan
Diskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa 2. Appersepsi (guru meminta siswa mengamati lingkungan sekitar kelas) 3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
Kegiatan Inti (picture picture)
and
dicapai (sintak picture and picture 1)
menit
2. Guru menyajikan materi tentang perubahan lingkungan fisik sebagai pengantar (sintak picture and picture 2) 3. Guru menunjukkan contoh gambar tentang lingkungan fisik seperti bangunan sekolah, tempat tinggal, dan lautan. (sintak picture and picture 3) 4. Guru menempelkan gambar tentang contohcontoh
lingkungan
fisik
dipapan
50
tulis
(eksplorasi) 5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
133
tentang contoh gambar lingkungan fisik yang ditunjukkan oleh guru (eksplorasi) 6. Siswa mengamati gambar yang berisikan contoh-contoh lingkungan fisik (elaborasi) 7. Dengan gambar yang ditunjukkan kepada siswa, guru menjelaskan apa itu lingkungan fisik 8. Guru menjelaskan tentang materi perubahan lingkungan fisik kepada siswa 9. Siswa memperhatikan penjelasan guru 10.
Siswa
dikelompokkan
dengan
teman
sebangkunya (elaborasi) 11. Setiap
kelompok
diberi
lembar
kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman sebangkunya dibantu bimbingan dari guru (elaborasi) 12.
Setelah siswa selesai mengerjakan, guru
meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (sintak picture and picture 4) 13. Anggota
kelompok
diminta
untuk
menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (konfirmasi) 14. Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi perubahan lingkungan fisik (eksplorasi) 15. Kemudian kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan (sintak picture and picture 5) 16. Siswa diberikan jawaban yang benar apabila terjadi kekeliruan dalam menyampaikan hasil diskusi (sintak picture and picture 6)
134
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami (konfirmasi) 18. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi) 19. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah
pahaman
dalam
pembelajaran
(konfirmasi) 20. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi) Kegiatan
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Penutup
10 menit
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1.
Media : -
2.
I.
Gambar berbagai jenis lingkungan fisik
Sumber Belajar : -
Silabus kelas IV
-
Standar isi
-
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes a) Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
b) Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok) c) Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
135
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja b) Tes tertulis
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian) 4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
136
Materi Pembelajaran
Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan Lingkungan fisik adalah lingkungan tempat dimana manusia hidup, dalam hal ini adalah alam semesta. Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan permukaan bumi kita. Permukaan bumi ada yang tertutup oleh tanah dan ada yang tertutup oleh air. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan. Beberapa daerah daratan berada di tempat yang rendah, misalnya lembah. Ada juga daerah daratan yang berada di tempat tinggi, misalnya perbukitan dan pegunungan. Daerah pegunungan lebih tinggi dibandingkan daerah perbukitan. Permukaan bumi yang tertutup oleh air disebut perairan. Daerah perairan antara lain rawa-rawa, danau, sungai, dan lautan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam, misalnya banjir dan kekeringan. Peristiwa alam dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adanya perubahan cuaca. Kamu pasti pernah melihat keadaan alam di lingkunganmu yang meliputi mendung, hujan, panas, dan angin. Keadaan alam seperti itu disebut cuaca. Cuaca dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cuaca ini dapat mempengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan, yaitu faktor buatan dan faktor alami. Faktor buatan: menebang hutan sembarangan, membuang sampah di sungai, limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya. Sedangkan faktor alami: hujan, angin, gelombang laut, dan sinar matahari.
137
Media
138
Lembar kerja kelompok
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu! Faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan 1. Faktor buatan a. ... b. ... c. ...
2. Faktor alami a. ... b. ... c. .... d. .... e. ....
139
Kisi-Kisi KISI – KISI SOAL
Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Kelas / Semester
: IV/ II
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator Pencapaian
Dasar 10.1
10.1.1 Menyebutkan
Mendeskripsi-
beberapa con-
kan
toh lingkungan
berbagai
penyebab perubahan
(angin,
fisik hujan,
cahaya mataha-
C2
V
C3
C4
C5
C6
Jum
Soal
Soal
Soal
Pilihan 1
1
Ganda
V
Pilihan 3, 5, 6
perubahan
Ganda
lingkungan
6, 7, 8, 10
fisik
ri, dan gelomba- 10.1.3 Menjelaskan ng air laut)
C1
Bentuk No.
fisik
lingku- 10.1.2 Menyebutkan
ngan
Ranah
perubahan lingkungan fisik
V
Pilihan 2, 4, 3 Ganda
9
140
Soal Evaluasi 1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang …. a. diam c. dingin b. bergerak d. panas 2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah …. a. merusak tanaman b. mengalirkan air sungai c. menggerakkan kincir angin d. merobohkan bangunan dan rumah 3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh …. a. awan c. hujan b. angin d. matahari 4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan …. a. mengandung oksigen b. membawa banyak oksigen c. mengakibatkan air bersih d. membersihkan kotoran di udara 5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan …. a. waktu c. kecepatan b. cuaca d. gerak 6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu tempat dinamakan .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara …. a. akarnya yang kuat menahan tanah b. daunnya banyak mengandung air c. menggunakan air untuk fotosintesa d. batangnya selalu basah oleh air 10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat .... a. irigasi c. terasering b. reboisasi d. penghijauan
141
Kunci jawaban 1. B 2. C 3. D 4. D 5. B
6. B 7. A 8. D 9. A 10. C
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
142
Sintak model Picture and Picrute Berikut ini adalah langkah-langkahnya : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/ rangkuman
143
Lampiran 8
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN II
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 01 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Dasar Pokok 10.1 Perubahan Mendeskripsi Lingku-kan berbangan Fisik gai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
10.1.4 mengemukakan 1. Guru menyampaikan berbagai faktor kompetensi yang ingin penyebab dicapai. perubahan 2. Guru menempelkan lingkungan fisik gambar tentang contoh10.1.5 mengidentifikasi contoh faktor penyebab pengaruh angin perubahan lingkungan terhadap terhadap di papan tulis perubahan (eksplorasi). lingkungan fisik 3. Guru melakukan tanya 10.1.6 mengidentifikasi jawab dengan siswa pengaruh hujan tentang faktor-faktor terhadap penyebab perubahan perubahan lingkungan berdasarkan lingkungan gambar yang ditempel di papan tulis (eksplorasi). 4. Siswa mengamati
Media Alokasi Sumber Penilaian Peraga Waktu Belajar Power 2 x 35 1. Standar isi Prosedur point 2. Silabus kelas penilaian yang IV semester 1. Tes awal berisi II (pretest) gambar 3. Wahono, 2. Tes tentang Budi. 2008. proses faktorIlmu Penge(ada faktor tahuan Alam berupa penyeb4: untuk SD LKK) kan perudan MI 3. Tes bahan Kelas IV. akhir lingkung Jakarta : (posttest -an fisik Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
144
5.
6.
7.
8.
9.
gambar yang berisikan contoh gambar perubahan lingkungan fisik (elaborasi). Siswa dikelompokkan dengan teman sebangku (elaborasi). Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok untuk didiskusikan dengan teman sebangkunya dibantu bimbingan dari guru (elaborasi). Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (konfirmasi). Anggota kelompok diminta untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (konfirmasi). Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi tentang faktor-
Heri. 2008. Instrumen Ilmu Penilaian Pengetahuan Evaluasi Alam 4: dan untuk SD lembar dan MI observasi Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
145
faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 10. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi). 11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum dimengerti siswa. 12. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
146
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan II
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik 10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang materi lingkungan fisik siswa dapat mengemukakan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat. 2. Dengan contoh gambar angin yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik dengan benar. 3. Melalui contoh gambar tentang hujan yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
147
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan
Diskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Menarik perhatian dan memotivasi siswa 2. Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya) 3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
Kegiatan Inti (picture picture)
and
dicapai (sintak picture and picture 1)
menit
2. Guru menyajikan materi tentang penyebab perubahan lingkungan fisik sebagai pengantar (sintak picture and picture 2) 3. Guru menempelkan gambar tentang contohcontoh faktor penyebab perubahan lingkungan di papan tulis (eksplorasi) (sintak picture and picture 3) 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan
berdasarkan
gambar
50
yang
ditempel di papan tulis (eksplorasi) 5. Siswa mengamati gambar yang berisikan
148
contoh gambar perubahan lingkungan fisik (elaborasi) 6. Siswa dikelompokkan dengan teman sebangku (elaborasi) 7. Setiap
kelompok
diberi
lembar
kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman sebangkunya dibantu bimbingan dari guru (elaborasi) 8. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (sintak picture and picture 4) 9. Anggota kelompok diminta untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (sintak picture and picture 5) 10.
Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru
mulai menjelaskan materi tentang faktorfaktor penyebab perubahan lingkungan fisik (sintak picture and picture 6) 11. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi) 12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum dimengerti siswa 13. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah
pahaman
dalam
pembelajaran
(konfirmasi) 14. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi) Kegiatan Penutup
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan
10 menit
149
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : -
Gambar lingkungan fisik, gambar angin, gambar hujan
2. Sumber Belajar :
I.
-
Silabus kelas IV
-
Standar isi
-
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes a) Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
b) Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok) c) Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis
: dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian)
150
4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
151
Materi Pembelajaran
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yaitu faktor buatan dan faktor alami. Faktor buatan diantaranya: a. Menebang hutan sembarangan b. Membuang sampah di sungai c. Limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya Faktor alami diantaranya : a. Hujan Di bukit-bukit atau pegunungan, erosi dan longsor akibat air hujan dapat dicegah dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon di hutan yang gundul. Untuk pencegahan erosi dapat pula bukit-bukit dibuat bertingkat tingkat membentuk sengkedan atau terasering. Sengkedan dapat digunakan untuk sawah dan tanaman lain yang berguna untuk menahan aliran air. Banjir dapat dicegah oleh masyarakat, yaitu dengan cara: 1. tidak membuang sampah ke sungai; 2. tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai; 3. tidak melakukan penebangan liar. Pemerintah dapat mencegah banjir dengan cara: 1. melakukan pengerukan sungai-sungai yang dangkal; 2. melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul; 3. memperingatkan bahaya akibat penebangan liar kepada masyarakat. b. Angin c. Gelombang air laut d. Sinar Matahari Kekeringan pada tanah dapat mengakibatkan tanah menjadi retakretak. Perubahan yang tampak akibat kekeringan, yaitu di daerah pertanian yang biasanya hijau oleh pohon-pohon tampak gersang. Kerusakan karena kekeringan, tanah menjadi kurang subur. Untuk pencegahan kekeringan di daerah pertanian atau pesawahan dibuat irigasi yaitu aliran sungai dibendung kemudian aliran air dibagi secara teratur sehingga semua daerah kebagian air.
152
e. Gempa bumi Gempa bumi ada yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang disebut gempa vulkanik dan gempa tektonik akibat terjadi patahan lempengan lapisan bumi di bawah permukaan laut dengan kedalaman mencapai puluhan kilometer. Apabila terjadi retakan lempengan bumi di dasar laut, gempa yang terjadi dapat mengakibatkan Tsunami. f. Gunung meletus Gunung
meletus
merupakan
kejadian
alam,
manusia
tidak
dapat
mencegahnya. Gunung dapat meletus akibat tekanan magma dari dalam bumi mendorong pasir yang ada di puncak gunung. Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. a. Terjadinya angin darat dan angin laut Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore. Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut. Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut.
153
Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut. b. Pengaruh angin yang merugikan Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian. Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai atau topan. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah: 1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara). 2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon. 3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo. 4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang). 5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali. c. Pengaruh angin yang menguntungkan Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain: 1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin. 2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun perahu layar. 3. Angin
digunakan
untuk
bermain
layang-layang.
Angin
dapat
menguntungkan dan merugikan kita. Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Lingkungan Fisik Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Keuntungan terjadinya hujan antara lain: 1. Tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam. 2. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. 3. Air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih. Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain: a. Banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan bangunan yang ada. b. Erosi, sering terjadi di daerah yang miring.
154
Media
hujan terus menerus yang mengakibatkan banjir Hujan mngakibatkan tanah longsor
perlu dibuat sengkedan untuk mencegah erosi Angin puting beliung
Badai gurun di padang pasir
Gelombang air laut
badai salju
155
Penanaman hutan bakau untuk mencegah abrasi
Gunung meletus
Akibat gempa bumi
156
Lembar kerja peserta didik No.
Peristiwa
Faktor Alami
Faktor Buatan
1.
Gempa bumi yang merusak bangunan
2.
Limbah pabrik yang tidak terkontrol
3.
Angin badai
4.
Gunung meletus
5.
Penebangan hutan secara liar
6.
Pasang surut gelombang air laut
7.
Badai gurun di padang pasir
8.
Badai salju
9.
Membuang sampah sembarangan
10.
Hujan banjir
lebat
yang mengakibatkan
157
Kisi-Kisi KISI – KISI SOAL
Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Kelas / Semester
: IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator Pencapaian
Dasar 10.1
Ranah C1
C2
Bentuk No. C3
C4
C5
C6 Soal
Soal
Jum Soal
10.1.4 Mengemukakan
Mendeskripsi-
berbagai
kan
penyebab
berbagai
faktor
V
Pilihan 1, 3, 3 Ganda
5, 6,
penyebab peru-
perubahan
7, 8,
bahan lingkung-
lingkungan fisik
9,
an fisik (angin, 10.1.5 Mengidentifikasi hujan,
cahaya
matahari, gelombang laut)
dan air
pengaruh
angin V
terhadap perubahan
Pilihan 10
4
Ganda
lingkungan
fisik 10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh
hujan V
terhadap perubahan fisik
lingkungan
Pilihan 2, 4, Ganda
3
158
Soal Evaluasi Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena …. a. kekurangan air c. kekurangan pupuk b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati 2. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi .... a. gunung Meletus c. banjir b. gempa bumi d. badai 3. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya melakukan hal-hal berikut, kecuali .... a. membersihkan selokan-selokan dari sampah b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai d. membuang sampah ke sungai-sungai 4. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi …. a. abrasi c. surut b. pasang d. banjir 5. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena …. a. banyak nelayan mencari ikan b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal c. air tidak cukup untuk berlabuh d. ukuran kapal terlalu besar 6. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor. a. sengkedan c. tembok beton b. hutan bakau d. reboisasi 7. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai .... a. tempat berteduh c. petunjuk arah b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut 8. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami .... a. pengerasan c. keretakan b. pengerutan d. pemuaian 9. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik sebagai berikut, kecuali .... a. hujan c. angin b. gelombang laut d. rotasi bumi 10. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali .... a. angin topan c. erosi b. kebakaran hutan d. reboisasi 1.
159
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
B C D B C
6. A 7. B 8. C 9. D 10. D
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
160
Sintak model Picture and Picrute Berikut ini adalah langkah-langkahnya : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/ rangkuman
161
Lampiran 9 SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN III Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 01 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Dasar Pokok 10.1 Perubahan Mendeskripsi Lingku-kan berbangan Fisik gai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
10.1.7 Menganalisis 1. Guru menyampaikan pengaruh gelomkompetensi yang ingin bang laut terhadicapai. dap perubahan 2. Guru munujukkan lingkungan contoh gambar tentang 10.1.8 Memperjelas gelombang laut, pengaruh matahari dan kerusakan matahari terhadap lingkungan kepada perubahan siswa (eksplorasi). lingkungan 3. Guru menempelkan 10.1.9 Menyimpulkan contoh gambar cara mencegah gelombang laut, kerusakan matahari, dan lingkungan kerusakan lingkungan di papan tulis (eksplorasi). 4. Siswa mengamati gambar yang berisikan
Media Alokasi Sumber Penilaian Peraga Waktu Belajar Power 2 x 35 1. Standar isi Prosedur point 2. Silabus kelas penilaian yang IV semester 1. Tes awal berisi II (pretest) gambar 3. Wahono, 2. Tes gelombaBudi. 2008. proses ng laut, Ilmu Penge(ada matahari tahuan Alam berupa dan 4: untuk SD LKK) kerusadan MI 3. Tes kan Kelas IV. akhir lingkung Jakarta : (posttest -an Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
162
5.
6.
7.
8.
9.
contoh gambar kerusakan lingkungan, gelombang laut, dan matahari (elaborasi). Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya (elaborasi). Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok untuk didiskusikan dengan teman sebangkunya dibantu bimbingan dari guru (elaborasi). Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (konfirmasi). Anggota kelompok diminta untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (konfirmasi). Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrumen Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
163
materi pengaruh gelombang laut, pengaruh matahari dan kerusakan lingkungan (eksplorasi). 10. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi). 11. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
164
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Gedawang 01
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan III
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.7
Menganalisis
pengaruh
gelombang
laut
terhadap
perubahan
lingkungan 10.1.8 Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan 10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui contoh gambar gelombang air laut yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan lingkungan fisik dengan benar. 2. Dengan penjelasan guru tentang manfaat cahaya matahari, siswa dapat memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik dengan tepat. 3. Dengan penjelasan guru tentang materi kerusakan lingkungan, siswa dapat menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
165
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran picture and picture
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan
Diskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 5. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa 6. Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya) 7. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
Kegiatan Inti (picture picture)
and
dicapai. (sintak picture and picture 1)
menit
2. Guru menyajikan materi tentang pengaruh gelombang
laut
terhadap
perubahan
lingkungan sebagai pengantar (sintak picture and picture 2) 3. Guru munujukkan contoh gambar tentang gelombang laut, matahari dan kerusakan lingkungan kepada siswa (sintak picture and picture 3) 4. Guru
menempelkan
contoh
gambar
gelombang laut, matahari, dan kerusakan lingkungan di papan tulis (eksplorasi).
50
166
5. Siswa mengamati gambar yang berisikan contoh
gambar
kerusakan
lingkungan,
gelombang laut, dan matahari (elaborasi). 6. Siswa
dikelompokkan
dengan
teman
sebangkunya (elaborasi). 7. Setiap
kelompok
diberi
lembar
kerja
kelompok untuk didiskusikan dengan teman sebangkunya dibantu bimbingan dari guru (elaborasi). 8. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas (konfirmasi). (sintak picture and picture 4) 9. Anggota kelompok diminta untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lainnya (sintak picture and picture 5) 10. Berdasarkan hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi pengaruh gelombang laut, pengaruh matahari dan kerusakan lingkungan (sintak picture and picture 6) 11. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi). 12. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah
pahaman
dalam
pembelajaran
(konfirmasi). 13. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi). Kegiatan
1.
Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Penutup 2.
Guru
memberikan
tes
evaluasi
yang
berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan.
10 menit
167
3.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu.
4.
Guru menutup pelajaran dan memberi salam.
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : - Macam-macam gambar gelombang laut, matahari dan kerusakan lingkungan 2. Sumber Belajar : - Silabus kelas IV - Standar isi - Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I.
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes 1. Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok) 3. Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis
: dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian)
168
4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
169
Materi Pembelajaran
Pengaruh Gelombang Laut Gelombang laut dapat terjadi karena pengaruh angin dan gempa. Gelombanglaut yang disebabkan oleh angin terjadi akibat adanya gerakan air laut di permukaansehingga arah gelombang tergantung pada kecepatan angin dan waktu di mana anginbertiup. Sedangkan gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi terjadi akibatadanya tanah longsor atau letusan gunung berapi di dasar laut.
Pengaruh Matahari Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar di bumi yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari membuat keadaan di permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas dari matahari, bumi ini akan membeku seperti es. Pelapukan batuan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut pelapukan fisika. Sedangkan pelapukan lain bisa disebabkan oleh makhluk hidup (pelapukan biologi) dan pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia (pelapukan kimiawi). Panas matahari dapat juga menyebabkan kebakaran hutan yang sering terjadi pada musim kemarau.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor. 1. Cara Mencegah Erosi Erosi dapat terjadi pada setiap permukaan tanah terutama tanah yang gundul (tidak terlindung oleh tumbuh-tumbuhan). Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain: a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan reboisasi
170
b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada tanah yang miring, c. membuat waduk atau bendungan penampungan air, d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
2. Cara Mencegah Abrasi Abrasi disebabkan pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Arah gelombang air laut ditentukan oleh arah angin yang bergerak di permukaan laut dan besarnya gelombang air laut bergantung pada kecepatan angin. Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di antaranya: a. Membuat tanggul Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai yang dapat menyebabkan abrasi. b. Membuat pemecah gelombang Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat beton yang dipasang di perairan pantai. c. Menanam pohon bakau Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak atau gelombang air laut.
3. Cara Mencegah Banjir Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk mencegah banjir dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah dan mencegah penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan penghijauan dan reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
171
4. Cara Mencegah Longsor Beberapa cara mencegah terjadinya tanah longsor: a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah. b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
172
Media
173
Lampiran 3 Lembar kerja peserta didik No. 1.
Peristiwa Erosi
Cara Mencegah 1. 2. 3.
2.
Abrasi
1. 2. 3.
3.
Banjir
1. 2. 3.
174
KISI – KISI SOAL Sekolah Mata Pelajaran Alokasi Waktu Kelas / Semester
: Sekolah Dasar : IPA : 2 x 35 menit : IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator
Ranah
Dasar
Pencapaian
C1
10.1
10.1.7 Menganalisis
Mendeskripsi-
pengaruh ge-
kan
lombang laut
berbagai
penye-bab
terhadap
perubahan
perubahan
lingkungan fisik
lingkungan
(angin,
hujan, 10.1.8 Memperjelas
cahaya matahari
pengaruh ma-
dan gelombang
tahari terha-
air laut)
dap
peruba-
han
lingku-
C2
V
V
Bentuk No. C3
C4
C5
C6
Soal
Soal
Jum Soal
Pilihan
1,2,6,
3
Ganda
7, 9,
Pilihan
5,8
4
2,4,10
3
Ganda
ngan 10.1.9 Menyimpulkan
cara
mencegah kerusakan lingkungan
V
Pilihan Ganda
175
Soal Evaluasi 1.
Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena .... a. hujan c. gempa bumi b. badai d. puting beliung 2. Reboisasi yaitu program .... a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna 3. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah, pembentukannya disebabkan oleh .... a. erosi c. irigasi b. abrasi d. reboisasi 4. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah .... a. pandai c. kelapa b. beringin d. bakau 5. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah .... a. badai c. badai topan b. banjir bandang d. banjir kiriman 6. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan disebut .... a. abrasi c. tsunami b. topan d. tornado 7. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran sungai disebut .... a. lava c. air panas b. lumpur d. awan panas 8. Angin yang tampak pada gambar disebut angin .... a. sepoi-sepoi c. badai b. tornado d. puyuh 9. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya .... a. Erosi c. abrasi b. Badai d. pasang naik 10. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut .... a. irigasi c. reboisasi b. erosi d. terasering
176
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
C A B D B
6. C 7. A 8. B 9. C 10. D
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
177
Sintak model Picture and Picrute Berikut ini adalah langkah-langkahnya : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/ rangkuman
178
Lampiran
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN IV
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 01 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Indikator Kegiatan Pembelajaran Dasar Pokok 10.1 Perubahan 10.1.10 Mengubungkan 1. Guru menyampaikan Mendeskripsi Lingkunpengaruh angin kompetensi yang ingin -kan berbagan Fisik terhadap daratan dicapai. gai penyebab 10.1.11 Mendeskripsikan 2. Guru menunjukkan perubahan cara pencegahan beberapa contoh gamlingkungan kerusakan bar pengaruh angin fisik (angin, lingkungan terhadap daratan dan hujan, cahagambar cara pencegaya matahari han kerusakan lingkudan gelomngan. bang air laut) 3. Guru menggali pengetahuan siswa tentang contoh gambar yang ditunjukkan oleh guru dengan bertanya jawab dengan siswa (eksplorasi). 4. Guru menjelaskan ma-
Media Alokasi Peraga Waktu Power 2 x 35 point yang berisi gambar kerusakan daratan oleh angin dan gambar cara pencegahan kerusakan lingkung -an.
1. 2.
3.
4.
Sumber Penilaian Belajar Standar isi Prosedur Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan Sulistiyanto, Non tes
179
teri kerusakan lingkungan fisik. 5. Siswa memperhatikan penjelasan guru (elaborasi). 6. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan (eksplorasi). 7. Guru membagikan lembar kerja kelompok pada masing-masing kelompok. 8. Guru memimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja kelompok. 9. Siswa berdiskusi dengan massing-masing kelompok. 10. Guru menunjuk salah seorang siswa yang berani mengungkapkan hasil kerja kelompok. 11. Kelompok yang lain menyimak dan menanggapi hasil diskusi kelompok lain. (konfirmasi).
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrumen Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
180
12. Berdasarkan hasil diskusi siswa guru menjelaskan bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan dengan benar (konfirmasi). 13. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi). 14. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran.
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
181
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 01 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan IV
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.10 Mengubungkan pengaruh angin terhadap daratan 10.1.11 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui
penjelasan
guru
tentang
pengaruh
angin
siswa
dapat
menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan dengan benar. 2. Dengan menunjukkan contoh-contoh gambar kerusakan lingkungan, siswa dapat mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran picture and picture
182
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan
Diskripsi Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa 2. Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya) 3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
Kegiatan Inti (picture picture)
and
dicapai. (sintak picture and picture 1)
menit
2. Guru menyajikan materi tentang pengaruh angin terhadap daratan sebagai pengantar (sintak picture and picture 2) 3. Guru menunjukkan beberapa contoh gambar lingkungan fisik kepada siswa (sintak picture and picture 3) 4. Guru menggali pengetahuan siswa tentang contoh gambar yang ditunjukkan oleh guru dengan
bertanya
jawab
dengan
siswa
(eksplorasi). 5. Guru
menjelaskan
materi
kerusakan
lingkungan fisik 6. Siswa
memperhatikan
penjelasan
50
guru
(elaborasi) 7. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
183
bagaimana
cara
mencegah
kerusakan
lingkungan (eksplorasi). 8. Guru membagikan lembar kerja kelompok pada masing-masing kelompok. 9. Guru memimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja kelompok. 10.
Siswa berdiskusi dengan massing-masing
kelompok. 11. Guru menunjuk salah seorang siswa yang berani mengungkapkan hasil kerja kelompok (sintak picture and picture 4) 12. Kelompok
yang
lain
menyimak
dan
menanggapi hasil diskusi kelompok lain (sintak picture and picture 5) 13. Berdasarkan menjelaskan
hasil
diskusi
bagaimana
siswa
cara
guru
mencegah
kerusakan lingkungan dengan benar (sintak picture and picture 6) 14. Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui oleh siswa (konfirmasi) 15. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 16. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi) Kegiatan Penutup
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
10 menit
184
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : -
Macam-macam gambar kerusakan lingkungan
2. Sumber Belajar :
I.
-
Silabus kelas IV
-
Standar isi
-
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes 1.
Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
2.
Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3.
Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja b) Tes tertulis 3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian)
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
185
4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
186
Materi Pembelajaran
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. a. Terjadinya angin darat dan angin laut Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore. Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut. Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut. Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut. b. Pengaruh angin yang merugikan Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian. Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai atau topan. Angin yang berkekuatan besar dapat menerjang segala yang dilaluinya. Bangunan yang kokoh pun bisa roboh dan hancur. Pohon-pohon banyak yang tumbang sehingga menimpa rumah atau kendaraan di bawahnya.
187
Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah: 1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara). 2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon. 3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo. 4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang). 5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain: 1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin. 2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun perahu layar. 3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat menguntungkan dan merugikan kita.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor. Cara Mencegah Erosi Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain: a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan reboisasi b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada tanah yang miring, c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
188
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
Cara Mencegah Abrasi Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di antaranya: a. Membuat tanggul Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai yang dapat menyebabkan abrasi. b. Membuat pemecah gelombang Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat beton yang dipasang di perairan pantai. c. Menanam pohon bakau Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak atau gelombang air laut. Cara Mencegah Banjir Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk mencegah banjir dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah dan mencegah penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan penghijauan dan reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir. Cara Mencegah Longsor Kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara: a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah. b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah.
189
Media
190
Lembar kerja kelompok
Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.
Terdapat 3 contoh kerusakan lingkungan, deskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan tersebut! 1.
Deskripsikan kerusakan gambar
cara
pencegahan
lingkungan
pada
disamping
!
.....
2.
Deskripsikan kerusakan gambar
cara
pencegahan
lingkungan
pada
disamping
!
.....
3.
Deskripsikan cara pencegahan kerusakan gambar .....
lingkungan
pada
disamping
!
191
KISI – KISI SOAL
Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Kelas / Semester
: IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator
Ranah
Dasar
Pencapaian
C1
10.1
10.1.10
Mendeskripsi-
menghubungkan
kan
C2
V
berbagai pengaruh angin ter-
penyebab
ling-
kungan
fisik 10.1.11
mata- cara pencegahan kedan rusakan lingkungan
gelombang air laut)
C5
C6
Jum.
Soal
Soal
Soal
Pilihan
2,3,5 6
Ganda
,6,8, 10
(angin, hujan, Mendeskripsikan
hari
C4
No.
pe- hadap daratan
rubahan
cahaya
C3
Bentuk
V
Pilihan
1,4,7 4
Ganda
,9,
192
Soal Evaluasi 1.
Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah harus melakukan .... a. transmigrasi c. reboisasi b. irigasi d. urbanisasi 2. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah .... a. erosi c. tanah amblas b. banjir d. ombak besar 3. Abrasi dipengaruhi oleh .... a. permukaan air laut c. gelombang laut b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa 4. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah miring ialah .... a. menanami dengan tanaman c. membuat daerah resapan air b. tidak membuang sampah sembarangan d. membuat terasering 5. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut .... a. erosi c. banjir b. abrasi d. tsunami 6. Gelombang air laut timbul karena adanya .... a. abrasi c. tsunami b. erosi d. angin 7. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali .... a. membuat tanggul c. menghambat saluran air b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau 8. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut dengan pelapukan .... a. fisika c. kimiawi b. biologi d. buatan 9. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan adalah .... a. sampah larut terbawa ke sungai b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih c. sungai dan danau menjadi tidak kering d. dapat dengan mudah terjadi banjir 10. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat dan angin laut ini disebabkan oleh.... a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
193
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
C A C D B
6. D 7. C 8. A 9. B 10. A
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
194
Sintak model Picture and Picrute Berikut ini adalah langkah-langkahnya : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru mrnunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/ rangkuman
195
Lampiran
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL PERTEMUAN I
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 02 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Indikator Dasar Pokok 10.1 Perubahan 10.1.1 Menyebutkan Mendeskripsi Lingkunbeberapa contoh -kan berbagan Fisik lingkungan fisik gai penyebab 10.1.2 Menyebutkan perubahan perubahan lingkungan lingkungan fisik fisik (angin, 10.1.3 Menjelaskan hujan, cahaperubahan ya matahari lingkungan fisik dan gelombang air laut)
Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menjelaskan pengertian lingkungan fisik (eksplorasi). 3. Guru menjelaskan tentang perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pengertian
Media Peraga -
Alokasi Sumber Penilaian Waktu Belajar 2 x 35 1. Standar isi Prosedur 2. Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) 3. Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
196
lingkungan fisik serta perubahan lingkungan fisik (elaborasi). 6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan yang kurang dipahami (elaborasi). 7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi yang belum dipahami siswa (konfirmasi). 8. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran.
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrume n Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
197
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
198
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan 1
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.1 Menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik 10.1.2 Menyebutkan perubahan lingkungan fisik 10.1.3 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang pengertian materi lingkungan fisik siswa dapat menyebutkan beberapa contoh lingkungan fisik dengan benar. 2. Dengan contoh gambar tentang lingkungan fisik yang ditunjukkan guru, siswa dapat menyebutkan perubahan terhadap lingkungan fisik dengan tepat. 3. Dengan penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik, siswa dapat menjelaskan kembali penjelasan guru tentang perubahan lingkungan fisik dengan berani.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
199
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. 2. Appersepsi (guru meminta siswa mengamati lingkungan sekitar kelas). 3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
menit
2. Guru menjelaskan pengertian lingkungan fisik (eksplorasi). 3. Guru
menjelaskan
tentang
perubahan
lingkungan fisik (eksplorasi). 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
perubahan
lingkungan
fisik
penjelasan
guru
(eksplorasi). 5. Siswa
50
mendengarkan
mengenai pengertian lingkungan fisik serta perubahan lingkungan fisik (elaborasi). 6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
200
yang kurang dipahami (elaborasi). 7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi
yang
belum
dipahami
siswa
(konfirmasi). 8. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman dalam pembelajaran (konfirmasi). 9. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi). Kegiatan
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Penutup
10 menit
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu. 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : a.
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
2. Sumber Belajar : a.
Silabus kelas IV
b.
Standar isi
c.
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I. Penilaian atau evaluasi 1.
2.
Prosedur Tes 1.
Tes awal
2.
Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3.
Tes Akhir
Jenis Tes
: ada (dalam apersepsi)
: ada (dalam evaluasi)
201
a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja b) Tes tertulis 3.
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian)
4.
Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
202
Materi Pembelajaran
Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan Lingkungan fisik adalah lingkungan tempat dimana manusia hidup, dalam hal ini adalah alam semesta. Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan permukaan bumi kita. Permukaan bumi ada yang tertutup oleh tanah dan ada yang tertutup oleh air. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan. Beberapa daerah daratan berada di tempat yang rendah, misalnya lembah. Ada juga daerah daratan yang berada di tempat tinggi, misalnya perbukitan dan pegunungan. Daerah pegunungan lebih tinggi dibandingkan daerah perbukitan. Permukaan bumi yang tertutup oleh air disebut perairan. Daerah perairan antara lain rawa-rawa, danau, sungai, dan lautan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam, misalnya banjir dan kekeringan. Peristiwa alam dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adanya perubahan cuaca. Kamu pasti pernah melihat keadaan alam di lingkunganmu yang meliputi mendung, hujan, panas, dan angin. Keadaan alam seperti itu disebut cuaca. Cuaca dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cuaca ini dapat mempengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan, yaitu faktor buatan dan faktor alami. Faktor buatan: menebang hutan sembarangan, membuang sampah di sungai, limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya. Sedangkan faktor alami: hujan, angin, gelombang laut, dan sinar matahari.
203
Media
204
Lembar kerja kelompok
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu! Faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan 1.
Faktor buatan a. ... b. ... c. ...
2.
Faktor alami a. ... b. ... c. .... d. .... e. ....
205
KISI – KISI SOAL Sekolah Mata Pelajaran Alokasi Waktu Kelas / Semester
: Sekolah Dasar : IPA : 2 x 35 menit : IV/ II
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator
Ranah
Dasar
Pencapaian
C1
10.1
10.1.1 Menyebut-
V
Mendeskripsi
kan bebera-
kan berbagai
pa
penyebab
lingkungan
perubahan
fisik
lingkungan
10.1.2 Menyebut-
C2
Bentuk C3
C4
C5
C6
Soal Pilihan
No.
Jum
Soal Soal 1
Ganda
contoh
fisik (angin,
kan peruba-
hujan,
han lingku-
cahaya
ngan fisik
V
Pilihan Ganda
3,5,6 6 ,7,8, 10
matahari, dan 10.1.3 Menjelasgelombang
kan
air laut)
perubahan lingkungan fisik
V
Pilihan Ganda
2,4,9 3
206
Soal Evaluasi Nama No. Absen
: :
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang benar! 1. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. Angin adalah udara yang …. a. diam c. dingin b. bergerak d. panas 2. Pengaruh angin yang menguntungkan adalah …. a. merusak tanaman c. menggerakkan kincir angin b. mengalirkan air sungai d. merobohkan bangunan dan rumah 3. Perubahan udara dingin menjadi panas dipengaruhi oleh …. a. awan c. hujan b. angin d. matahari 4. Hujan membuat udara menjadi bersih karena air hujan …. a. mengandung oksigen c. mengakibatkan air bersih b. membawa banyak oksigen d. membersihkan kotoran di udara 5. Lingkungan dapat bertambah baik atau buruk akibat perubahan …. a. waktu c. kecepatan b. cuaca d. gerak 6. Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 7. Pengikisan daratan oleh air atau angin disebut .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 8. Pasir, tanah dan batu yang terbawa aliran air kemudian diendapkan di suatu tempat dinamakan .... a. erosi c. reboisasi b. abrasi d. sedimentasi 9. Tanaman pelindung dapat mencegah erosi dengan cara …. a. akarnya yang kuat menahan tanah b. daunnya banyak mengandung air c. menggunakan air untuk fotosintesa d. batangnya selalu basah oleh air 10. Untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng gunung dibuat .... a. irigasi c. terasering b. reboisasi d. penghijauan
207
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
B C D D B
6. B 7. A 8. D 9. A 10. C
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
208
Lampiran
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL PERTEMUAN II
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 02 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Dasar Pokok 10.1 Perubahan Mendeskripsi Lingkun-kan berbagan Fisik gai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
10.1.4 mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik 10.1.5 mengidentifikasi pengaruh angin terhadap terhadap perubahan lingkungan fisik 10.1.6 mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menjelaskan materi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 3. Guru menjelaskan materi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 4. Guru menjelaskan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (eksplorasi).
Media Peraga
Alokasi Sumber Penilaian Waktu Belajar 2 x 35 1. Standar isi Prosedur 2. Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) 3. Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
209
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 6. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (elaborasi). 7. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan yang kurang dipahami (elaborasi). 8. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi yang belum dipahami siswa (konfirmasi). 9. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrume n Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
210
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
211
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan II
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.4 Mengemukakan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik 10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik 10.1.6 Mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru tentang materi lingkungan fisik siswa dapat mengemukakan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dengan tepat. 2. Dengan contoh gambar angin yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh angin terhadap perubahan lingkungan fisik dengan benar. 3. Melalui contoh gambar tentang hujan yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh hujan terhadap perubahan lingkungan fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
212
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 5. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa 6. Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya) 7. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
menit
2. Guru menjelaskan materi pengaruh angin terhadap
perubahan
lingkungan
fisik
(eksplorasi). 3. Guru menjelaskan materi pengaruh hujan terhadap
50
perubahan
lingkungan
fisik
(eksplorasi). 4. Guru menjelaskan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (eksplorasi).
213
6. Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
mengenai berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (elaborasi). 7. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan yang kurang dipahami (elaborasi). 8. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi
yang
belum
dipahami
siswa
(konfirmasi). 9. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 10. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi). Kegiatan Penutup
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : a. Buku pelajaran IPA SD kelas IV 2. Sumber Belajar : a. Silabus kelas IV b. Standar isi c. Buku pelajaran IPA SD kelas IV
I.
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes 1. Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
10 menit
214
2. Tes dalam proses :ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok) 3. Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis
: dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian) 4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
215
Materi Pembelajaran
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan yaitu faktor buatan dan faktor alami. Faktor buatan diantaranya: a. Menebang hutan sembarangan b. Membuang sampah di sungai c. Limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempatnya Faktor alami diantaranya : a. Hujan Di bukit-bukit atau pegunungan, erosi dan longsor akibat air hujan dapat dicegah dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon di hutan yang gundul. Untuk pencegahan erosi dapat pula bukit-bukit dibuat bertingkat tingkat membentuk sengkedan atau terasering. Sengkedan dapat digunakan untuk sawah dan tanaman lain yang berguna untuk menahan aliran air. Banjir dapat dicegah oleh masyarakat, yaitu dengan cara: 1. tidak membuang sampah ke sungai; 2. tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai; 3. tidak melakukan penebangan liar. Pemerintah dapat mencegah banjir dengan cara: 1. melakukan pengerukan sungai-sungai yang dangkal; 2. melakukan reboisasi di hutan-hutan yang gundul; 3. memperingatkan bahaya akibat penebangan liar kepada masyarakat. b. Angin c. Gelombang air laut d. Sinar Matahari Pada musim kemarau, panas matahari menyebabkan air yang ada di permukaan tanah menguap, tanah menjadi kering tumbuhan banyak yang mati kalau tidak disiram. Kekeringan pada tanah dapat mengakibatkan tanah menjadi retakretak. Perubahan yang tampak akibat kekeringan, yaitu di daerah pertanian yang biasanya hijau oleh pohon-pohon tampak gersang. Kerusakan
karena
kekeringan, tanah menjadi kurang subur. Untuk pencegahan kekeringan di daerah
216
pertanian atau pesawahan dibuat irigasi yaitu aliran sungai dibendung kemudian aliran air dibagi secara teratur sehingga semua daerah kebagian air. e. Gempa bumi Gempa bumi ada yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang disebut gempa vulkanik dan gempa tektonik akibat terjadi patahan lempengan lapisan bumi di bawah permukaan laut dengan kedalaman mencapai puluhan kilometer. Apabila terjadi retakan lempengan bumi di dasar laut, gempa yang terjadi dapat mengakibatkan Tsunami, yaitu terjadinya gelombang air laut yang sangat besar dan tinggi sehingga air laut terempas menuju daratan sepanjang pantai bahkan bisa mencapai jarak 5 kilometer yang menghancurkan seluruh yang ada di daratan. f. Gunung meletus Gunung
meletus
merupakan
kejadian
alam,
manusia
tidak
dapat
mencegahnya. Pada saat gunung meletus dapat terjadi awan panas yang menyembur ke udara. Jika tertiup angin akan menyebabkan hujan abu. Cairan magma atau lava yang panas keluar dan mengalir ke lereng gunung melalui sungai-sungai. Akibat gunung meletus daratan yang terkena cairan magma akan rusak karena tertimbun magma. Hujan abu dapat menimpa daerah-daerah sekitar gunung, seperti pesawahan, pertanian bahkan pemukiman penduduk. Hujan abu dapat membahayakan jiwa manusia kalau terus-menerus terisap, apalagi awan panas karena suhunya dapat mencapai lebih dari seratus derajat celsius. Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. a. Terjadinya angin darat dan angin laut Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.
217
Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut. Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut. Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut. b. Pengaruh angin yang merugikan Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian. Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah: 1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara). 2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon. 3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo. 4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang). 5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali. c. Pengaruh angin yang menguntungkan Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain: 1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin. 2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun perahu layar. 3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat menguntungkan dan merugikan kita.
218
Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Lingkungan Fisik Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Keuntungan terjadinya hujan antara lain: 1. Tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam. 2. Hujan membuat udara menjadi lebih segar. 3. Air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih. Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain: a. Banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan bangunan yang ada. b. Erosi, sering terjadi di daerah yang miring.
219
Media
hujan terus menerus yang mengakibatkan banjir
Badai gurun di padang pasir
badai salju
Hujan mngakibatkan tanah longsor
Gelombang air laut perlu dibuat sengkedan untuk mencegah erosi
Angin puting beliung
220
Penanaman hutan bakau untuk mencegah abrasi
Akibat gempa bumi
Gunung meletus
221
Lembar kerja peserta didik No.
Peristiwa
Faktor Alami
Faktor Buatan
1.
Gempa bumi yang merusak bangunan
2.
Limbah pabrik yang tidak terkontrol
3.
Angin badai
4.
Gunung meletus
5.
Penebangan hutan secara liar
6.
Pasang surut gelombang air laut
7.
Badai gurun di padang pasir
8.
Badai salju
9.
Membuang sampah sembarangan
10.
Hujan banjir
lebat
yang mengakibatkan
222
Kisi-Kisi KISI – KISI SOAL
Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Kelas / Semester
: IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator
Ranah
Dasar
Pencapaian
C1
10.1
C3
C4
C5
C6 Soal
Soal Soal
10.1.7
Mendeskripsi- Mengemukakan kan
C2
Bentuk No. Jum
berbagai berbagai
penyebab
pe- penyebab
V
Pilihan
faktor
1-3
3
Ganda
4-7
4
Pilihan
8-
3
Ganda
10
Ganda
peruba-
rubahan
ling- han lingkungan fisik
kungan
fisik 10.1.8
(angin, hujan, Mengidentifikasi cahaya hari,dan
mata- pengaruh
angin
terhadap peruba-han
Pilihan V
gelombang air lingkungan fisik laut)
10.1.9 Mengidentifikasi pengaruh
hujan
terhadap peruba-han lingkungan fisik
V
223
Soal Evaluasi 1. Erosi mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur, karena …. a. kekurangan air c. kekurangan pupuk b. humus hanyut terkikis d. banyak tumbuhan mati 2. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi .... a. gunung meletus c. banjir b. gempa bumi d. badai 3. Untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan rumahmu, sebaiknya melakukan hal-hal berikut, kecuali .... a. membersihkan selokan-selokan dari sampah b. memperbaiki aliran air selokan agar tidak tersumbat c. memberantas rumah-rumah liar di bantaran sungai d. membuang sampah ke sungai-sungai 4. Air akan semakin tinggi di laut saat terjadi …. a. abrasi c. surut b. pasang d. banjir 5. Saat air surut kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga karena …. a. banyak nelayan mencari ikan b. banyak ikan mengganggu jalannya kapal c. air tidak cukup untuk berlabuh d. ukuran kapal terlalu besar 6. Di lahan pertanian atau perkebunan yang miring seperti perbukitan banyak terdapat .... untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor. a. sengkedan c. tembok beton b. hutan bakau d. reboisasi 7. Hutan bakau di pinggiran pantai berfungsi sebagai .... a. tempat berteduh c. petunjuk arah b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut 8. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami .... a. pengerasan c. keretakan b. pengerutan d. pemuaian 9. Perubahan pada daratan disebabkan oleh perubahan faktor lingkungan fisik sebagai berikut, kecuali .... a. hujan c. angin b. gelombang laut d. rotasi bumi 10. Perubahan pada daratan disebabkan oleh peristiwa berikut, kecuali .... a. angin topan c. erosi b. kebakaran hutan d. reboisasi
224
Kunci jawaban 1. B 2. C 3. D 4. B 5. C
6. A 7. B 8. C 9. D 10. D
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
225
Lampiran
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL PERTEMUAN III
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 02 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Indikator Dasar Pokok 10.1 Perubahan 10.1.7 Menganalisis Mendeskripsi Lingkunpengaruh -kan berbagan Fisik gelombang laut gai penyebab terhadap perubahan perubahan lingkungan lingkungan fisik (angin, 10.1.8 Memperjelas hujan, cahapengaruh matahari ya matahari terhadap dan gelomperubahan bang air laut) lingkungan 10.1.9 Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru menjelaskan pengaruh gelombang laut terhadap perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 3. Guru menjelaskan pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik (eksplorasi). 4. Guru menjelaskan cara mencegah kerusakan lingkungan (eksplorasi).
Media Peraga
Alokasi Sumber Penilaian Waktu Belajar 2 x 35 1. Standar isi Prosedur 2. Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) 3. Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
226
5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara pencegahan kerusakan alam (eksplorasi). 6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan guru yang kurang dipahami (elaborasi). 7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi yang belum dipahami siswa (konfirmasi). 8. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman dalam pembelajaran (konfirmasi). 9. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi).
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrumen Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
227
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
228
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan III
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.7
Menganalisis
pengaruh
gelombang
laut
terhadap
perubahan
lingkungan 10.1.8
Memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan
10.1.9
Menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui contoh gambar gelombang air laut yang ditunjukkan oleh guru, siswa dapat menganalisis pengaruh gelombang laut terhadap perubahan lingkungan fisik dengan benar. 2. Dengan penjelasan guru tentang manfaat cahaya matahari, siswa dapat memperjelas pengaruh matahari terhadap perubahan lingkungan fisik dengan tepat. 3. Dengan penjelasan guru tentang materi kerusakan lingkungan, siswa dapat menyimpulkan cara mencegah kerusakan lingkungan dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik F. Metode dan Model Pembelajaran
229
1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran konvensional
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 9. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. 10.
Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya). 11.
Guru menyampaikan materi pokok yang
akan dipelajari. 12. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
menit
2. Guru menjelaskan pengaruh gelombang laut terhadap
perubahan
lingkungan
fisik
(eksplorasi). 3. Guru
50
menjelaskan
terhadap
perubahan
pengaruh
matahari
lingkungan
fisik
(eksplorasi). 4. Guru menjelaskan cara mencegah kerusakan lingkungan (eksplorasi). 5. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara pencegahan kerusakan alam (eksplorasi). 6. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan
230
guru yang kurang dipahami (elaborasi). 7. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi
yang
belum
dipahami
siswa
(konfirmasi). 8. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman dalam pembelajaran (konfirmasi). 9. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi). Kegiatan
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Penutup
10 menit
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu. 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : a.
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
2. Sumber Belajar :
I.
a.
Silabus kelas IV
b.
Standar isi
c.
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes 1. Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
2. Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok) 3. Tes Akhir 2. Jenis Tes
: ada (dalam evaluasi)
231
a) Tes tidak tertulis
: dalam appersepsi dan untuk kerja
b) Tes tertulis
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian) 4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
232
Materi Pembelajaran
Pengaruh Gelombang Laut Gelombang laut dapat terjadi karena pengaruh angin dan gempa. Gelombang laut yang disebabkan oleh angin terjadi akibat adanya gerakan air laut di permukaan sehingga arah gelombang tergantung pada kecepatan angin dan waktu di mana angin bertiup. Sedangkan gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi terjadi akibat adanya tanah longsor atau letusan gunung berapi di dasar laut.
Pengaruh Matahari Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar di bumi yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari membuat keadaan di permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas dari matahari, bumi ini akan membeku seperti es. Pelapukan batuan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut pelapukan fisika. Sedangkan pelapukan lain bisa disebabkan oleh makhluk hidup (pelapukan biologi) dan pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia (pelapukan kimiawi). Panas matahari dapat juga menyebabkan kebakaran hutan yang sering terjadi pada musim kemarau.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor. Cara Mencegah Erosi Erosi dapat terjadi pada setiap permukaan tanah terutama tanah yang gundul (tidak terlindung oleh tumbuh-tumbuhan). Selain itu erosi dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kemiringan tanah. Tanah yang terkena erosi akan menjadi keras dan tandus. Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain:
233
a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan reboisasi b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada tanah yang miring, c. membuat waduk atau bendungan penampungan air, d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar.
Cara Mencegah Abrasi Abrasi disebabkan pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Arah gelombang air laut ditentukan oleh arah angin yang bergerak di permukaan laut dan besarnya gelombang air laut bergantung pada kecepatan angin. Selain itu, ada tidaknya pohon pelindung, jenis batuan, dan tanah di pantai juga berpengaruh terhadap abrasi. Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di antaranya: a. Membuat tanggul Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai yang dapat menyebabkan abrasi. b. Membuat pemecah gelombang Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat beton yang dipasang di perairan pantai. c. Menanam pohon bakau Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak atau gelombang air laut.
Cara Mencegah Banjir Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara untuk
234
mencegah banjir dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempat sampah dan mencegah penebangan dan penggundulan hutan. Selain itu dilakukan penghijauan dan reboisasi untuk mencegah terjadinya banjir.
Cara Mencegah Longsor Curah hujan yang tinggi, tanah berlapis, tanah miring, dan hilangnya pohon pelindung merupakan faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Dari faktor penyebab tersebut, kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara: a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah. b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
235
Media
236
Lembar kerja peserta didik No. 1.
Peristiwa Erosi
Cara Mencegah 1. 2. 3.
2.
Abrasi
1. 2. 3.
3.
Banjir
1. 2. 3.
237
KISI – KISI SOAL Sekolah Mata Pelajaran Alokasi Waktu Kelas / Semester
: Sekolah Dasar : IPA : 2 x 35 menit : IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi Dasar 10.1
Indikator Pencapaian
Ranah C1
C3
C4
C5
C6
Jum.
Soal
Soal
Soal
Pilihan
1-3
3
Ganda 4-7
4
10.1.7 Menganalisis
Mendeskripsi
pengaruh
ge- V
-kan berbagai
lombang
laut
penyebab pe-
terhadap
rubahan ling-
perubahan
kungan fisik
lingkungan
(angin, jan,
C2
Bentuk No.
Ganda
hu- 10.1.8 Memperjelas
cahaya
pengaruh
ma-
matahari dan
tahari terha-dap
gelombang
peruba-han
air laut)
lingku-ngan 10.1.9 Menyimpul-kan cara men-cegah kerusakan lingkungan
Pilihan V
V
Pilihan Ganda 810
3
238
Soal Evaluasi 1. Di suatu daerah, tiba-tiba bumi terasa bergetar, rumah-rumah banyak yang retak-retak. Keadaan ini bisa terjadi karena .... a. hujan c. gempa bumi b. badai d. puting beliung 2. Reboisasi yaitu program .... a. penanaman kembali pohon-pohon di hutan gundul b. pemupukan tanah-tanah yang kurang subur c. pengaturan perairan untuk daerah pertanian d. penebangan pohon-pohon yang tidak berguna 3. Karang Bolong merupakan pantai tempat wisata yang indah, pembentukannya disebabkan oleh .... a. erosi c. irigasi b. abrasi d. reboisasi 4. Pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah .... a. pandai c. kelapa b. beringin d. bakau 5. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil menyeret batu-batuan dan lumpur ke daerah yang lebih rendah adalah .... a. badai c. badai topan b. banjir bandang d. banjir kiriman 6. Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan disebut .... a. abrasi c. tsunami b. topan d. tornado 7. Material panas yang keluar dari gunung berapi dan meluncur mengikuti aliran sungai disebut .... a. lava c. air panas b. lumpur d. awan panas 8. Angin yang tampak pada gambar disebut angin .... a. sepoi-sepoi c. badai b. tornado d. puyuh 9. Pembentukan pantai seperti pada gambar akibat terjadinya .... a. erosi c. abrasi b. badai d. pasang naik 10. Penataan sawah dibukit seperti pada gambar disebut .... a. irigasi c. reboisasi b. erosi d. terasering
239
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
C A B D B
6. C 7. A 8. B 9. C 10. D
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa
Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
240
Lampiran
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL PERTEMUAN IV
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SDN Gedawang 02 : IPA : IV/ II : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Kompetensi Materi Indikator Kegiatan Pembelajaran Dasar Pokok 10.1 Perubahan 10.1.10 Mengubungkan 1. Guru menyampaikan Mendeskripsi Lingkunpengaruh angin kompetensi yang -kan berbagan Fisik terhadap daratan ingin dicapai. gai penyebab 10.1.11 Mendeskripsikan 2. Guru menjelaskan perubahan cara pencegahan pengaruh angin lingkungan kerusakan terhadap daratan fisik (angin, lingkungan (eksplorasi). hujan, caha3. Guru menjelaskan ya matahari cara pencegahan dan gelomkerusakan bang air laut) lingkungan.(eksplora si). 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara pencegahan kerusakan lingkungan (eksplorasi).
Media Peraga
Alokasi Sumber Penilaian Waktu Belajar 2 x 35 1. Standar isi Prosedur 2. Silabus kelas penilaian IV semester 1. Tes awal II (pretest) 3. Wahono, 2. Tes Budi. 2008. proses Ilmu Penge(ada tahuan Alam berupa 4: untuk SD LKK) dan MI 3. Tes Kelas IV. akhir Jakarta : (posttest Pusat ) Perbukuan, Departemen Teknik Pendidikan Penilaian Nasional Tes dan 4. Sulistiyanto, Non tes
241
5. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan guru yang kurang dipahami (elaborasi). 6. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi yang belum dipahami siswa (konfirmasi). 7. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 6. Rositawaty, Aris. 2008. Ilmu Pengetahu-
Instrumen Penilaian Evaluasi dan lembar observasi
242
an Alam 4: untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
243
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gedawang 02 Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IV/ II
Alokasi Waktu
: 2 X 35 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan IV
A. Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan
B. Kompetensi Dasar 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut)
C. Indikator 10.1.10 Mengubungkan pengaruh angin terhadap daratan 10.1.11 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui
penjelasan
guru
tentang
pengaruh
angin
siswa
dapat
menghubungkan pengaruh angin terhadap daratan dengan benar. 2. Dengan menunjukkan contoh-contoh gambar kerusakan lingkungan, siswa dapat mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan fisik dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran 1. Lingkungan fisik
F. Metode dan Model Pembelajaran 1.
Metode
: Ceramah, tanya jawab, penugasan
2.
Model pembelajaran konvensional
244
G. Langkah- langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pra Pembelajaran
10
1. Salam pembuka
menit
2. Mengkondisikan siswa dalam keadaan tertib 3. Presensi dan berdoa 4. Mempersiapkan media dan sumber belajar Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa 2. Appersepsi
(guru
mengulang
materi
sebelumnya) 3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
menit
2. Guru menjelaskan pengaruh angin terhadap daratan (eksplorasi). 3. Guru menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan.(eksplorasi). 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
cara
pencegahan
kerusakan
lingkungan (eksplorasi). 5. Siswa bertanya pada guru jika ada penjelasan guru yang kurang dipahami (elaborasi). 6. Guru menjawab pertanyaan siswa mengenai materi
50
yang
belum
dipahami
siswa
(konfirmasi). 7. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalahan pemahaman dalam pembelajaran (konfirmasi).
245
8. Guru memberikan penguatan pada siswa (konfirmasi). Kegiatan
1. Guru
menutup
pembelajaran
dengan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Penutup
10 menit
2. Guru memberikan tes evaluasi yang berkaitan dengan materi yang baru saja diajarkan 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu 4. Guru menutup pelajaran dan memberi salam
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media : a.
Macam-macam gambar kerusakan lingkungan
2. Sumber Belajar :
I.
a.
Silabus kelas IV
b.
Standar isi
c.
Buku pelajaran IPA SD kelas IV
Penilaian atau evaluasi 1. Prosedur Tes 1.
Tes awal
: ada (dalam apersepsi)
2.
Tes dalam proses : ada (saat eksplorasi dan hasil kerja kelompok)
3.
Tes Akhir
: ada (dalam evaluasi)
2. Jenis Tes a) Tes tidak tertulis : dalam appersepsi dan untuk kerja b) Tes tertulis 3. Bentuk Tes a) Tanya jawab b) Untuk kerja c) Essay (uraian)
: pada kerja kelompok dan di akhir pembelajaran
246
4. Alat tes a) Lembar tes
: terlampir
b) Lembar pengamatan
: terlampir
Semarang, Observer
Fifin Eka Yuliana NIM: 1401412126
2016
247
Materi Pembelajaran
Pengaruh Angin terhadap Perubahan Lingkungan Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan. a. Terjadinya angin darat dan angin laut Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore. Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut. Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut. Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut. b. Pengaruh angin yang merugikan Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian. Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai atau topan. Angin yang berkekuatan besar dapat menerjang segala yang dilaluinya. Bangunan yang kokoh pun bisa roboh dan hancur. Pohon-pohon banyak yang tumbang sehingga menimpa rumah atau kendaraan di bawahnya.
248
Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban jiwa. Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah: 1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara). 2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon. 3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo. 4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang). 5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. Angin Tornado membentuk sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.
c. Pengaruh angin yang menguntungkan Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh manusia antara lain: 1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin. 2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun perahu layar. 3. Angin
digunakan
untuk
bermain
layang-layang.
Angin
dapat
menguntungkan dan merugikan kita.
Cara Mencegah Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan tingkah laku manusia. Contoh penyebab kerusakan lingkungan adalah erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor. Cara Mencegah Erosi Banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya erosi, antara lain: a. menanami kembali tanah yang gundul dan tandus dengan penghijauan dan reboisasi b. membuat sistem terasering atau sengkedan (tanah bertingkat-tingkat) pada tanah yang miring, c. membuat waduk atau bendungan penampungan air,
249
d. tidak menebangi pohon atau hutan secara liar. Cara Mencegah Abrasi Upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya abrasi, di antaranya: a. Membuat tanggul Tanggul di tepi pantai berguna untuk menahan ombak yang menghantam pantai yang dapat menyebabkan abrasi. b. Membuat pemecah gelombang Gelombang laut yang besar dapat dipecah menjadi lebih kecil dengan membuat beton yang dipasang di perairan pantai. c. Menanam pohon bakau Penanaman pohon bakau di pantai juga dapat mencegah abrasi. Pohon ini mempunyai akar tunjang yang banyak dan kuat sehingga mampu menahan ombak atau gelombang air laut. Cara Mencegah Banjir Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, terhambatnya saluran air, dan hilangnya resapan air. Manusia banyak membuang sampah ke aliran atau saluran air yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Apabila terjadi hujan, maka air tidak dapat mengalir lancar sehingga mengakibatkan banjir. Selain itu, penggundulan hutan akan menyebabkan air tidak diserap oleh tumbuhan sehingga apabila terjadi hujan dapat terjadi banjir. Cara Mencegah Longsor Kita dapat mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara: a. Pengolahan tanah miring dengan sistem terasering, sehingga air dapat mengalir teratur dan tidak masuk di antara lapisan tanah. b. Menanami tanah miring dengan pohon pelindung yang mempunyai akar yang banyak dan panjang. Akar tersebut berfungsi sebagai penahan lapisan tanah. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut. Perubahan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti abrasi, erosi, banjir, dan tanah longsor.
250
Media
251
Lembar kerja kelompok
Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.
Terdapat 3 contoh kerusakan lingkungan, deskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan tersebut! 1.
Deskripsikan
cara
pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar disamping! .....
2.
Deskripsikan
cara
pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar disamping! .....
3.
Deskripsikan
cara
pencegahan
kerusakan lingkungan pada gambar disamping! .....
252
KISI – KISI SOAL
Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: IPA
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Kelas / Semester
: IV/ 1I
Standart Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan Kompetensi
Indikator
Ranah
Dasar
Pencapaian
C1
10.1
10.1.10
V
Mendeskripsi-
menghubungkan
kan
C2
C3
C4
C5
C6
Bentuk
No.
Jum.
Soal
Soal
Soal
Pilihan
2,3,5 6
Ganda
,6,8,
berbagai pengaruh angin ter-
penyebab
10
pe- hadap daratan
rubahan
ling-
kungan
fisik 10.1.11
Pilihan
1,4,7 4
(angin, hujan, Mendeskripsikan
Ganda
,9
cahaya hari
mata- cara pencegahan kedan rusakan lingkungan
gelombang air laut)
V
253
Soal Evaluasi 1. Jika ada gunung yang tampak cokelat, tidak ada lagi pohon-pohon untuk menyerap air hujan yang turun. Yang akan kamu sarankan adalah pemerintah harus melakukan .... a. transmigrasi c. reboisasi b. irigasi d. urbanisasi 2. Hal yang akan terjadi akibat pengikisan tanah oleh air dan angin ialah .... a. erosi c. tanah amblas b. banjir d. ombak besar 3. Abrasi dipengaruhi oleh .... a. permukaan air laut c. gelombang laut b. aliran air hujan cukup kuat d. gempa 4. Berikut ini, yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan di daerah miring ialah .... a. menanami dengan tanaman c. membuat daerah reasapan air b. tidak membuang sampah sembarangan d. membuat terasering 5. Pengikisan daratan karena pengaruh air laut disebut .... a. erosi c. banjir b. abrasi d. tsunami 6. Gelombang air laut timbul karena adanya .... a. abrasi c. tsunami b. erosi d. angin 7. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, kecuali .... a. membuat tanggul c. menghambat saluran air b. membuat pemecah gelombang d. menanam pohon bakau 8. Pelapukan buatan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut dengan pelapukan .... a. fisika c. kimiawi b. biologi d. buatan 9. Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Berikut yang merupakan keuntungan terjadinya hujan adalah .... a. sampah larut terbawa ke sungai b. air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih c. sungai dan danau menjadi tidak kering d. dapat dengan mudah terjadi banjir 10. Angin dibedakan menjadi angin darat dan angin laut. Terjadinya angin darat dan angin laut ini disebabkan oleh.... a. perbedaan suhu antara daratan dan lautan b. perbedaan waktu antara daratan dan lautan
254
c. perbedaan tekanan antara daratan dan lautan d. perbedaan kecepatan antara daratan dan lautan
255
Kunci jawaban 1. 2. 3. 4. 5.
C A C D B
6. D 7. C 8. A 9. B 10. A
Penilaian N = jumlah betul x 10 = 10 x 10 = 100 Penilaian Afektif No Nama Siswa Mengikuti
Menjawab Melengkapi Keberanian
Percaya diri
Jumlah Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tabel Rentang Nilai Afektif Skor Kriteria 17 Skor 21 Sangat baik 13 Skor < 17 Baik 9 Skor < 13 Cukup 5 Skor < 9 Kurang Penilaian Psikomotor No. Nama Persiapan Siswa 1 2 3 4
Pelaksanaan 1
2
3
Tabel Rentang Nilai Psikomotor Skor Kriteria 9,75 Skor 12 Sangat baik 7,5 Skor < 9,75 Baik 5,25 Skor 7,5 Cukup 3 Skor < 5,25 Kurang
4
Produk 1
2
3
4
Jumlah Ket. Skor
Ket.
256
Lampiran CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Selasa, 03 Mei 2016
Pertemuan ke-
:1
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Gedawang 01 siswa masuk tepat pukul 07.00 WIB. Saat bel berbunyi siswa belarian menuju depan kelas masing-masing untuk berbaris sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa bebaris dipimpin oleh ketua kelas. Setalah masuk ke dalam kelas, siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Hal ini ditunjukkan pada gambar nomor 1 pada lampiran 30 (halaman 309). Selanjutnya ketua kelas menyiapkan dan memimpin teman-temannya untuk memberi hortmat pada guru kelas yaitu Ibu Ernayanti yang biasa dipanggi Bu Erna oleh anak-anak kelas IV. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu ditunjukkan oleh gambar nomor 2 pada lampiran 30 (halaman 309). Selanjutnya guru kelas menyampaikan bahwa akan mengukur pemahaman siswa sebelum pembelajaran materi perubahan lingkungan fisik dengan memberikan soal pretest beserta tata cara pengerjaannya. Semua siswa mengerjakan soal pretest dengan tenang, ditunjukkan pada gambar nomor 3 lampiran 30 (halaman309). Setelah anak-anak selesai mengerjakan soal pretest guru mempersiapkan pembelajaran
dengan
menyiapkan
gambar-gambar
pembelajaran
yang
ditampilkan melalui LCD yang ada di dalam kelas. Selama pembelajaran siswa sangat antusias ketika guru menyajikan gambar-gambar sesuai dengan indikator pembelajaran, hal ini ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman 309). Selanjutnya siswa mengamati gambar-gamabr yang disajikan oleh guru. Guru memancing pengetahuan siswa dari gambar yang disajikan dengan cara
257
tanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa dikelompokkan secara heterogen, dan guru membagikan lembar kerja kelompok kepada siswa. Siswa mengelompok sesuai dengan kelompok masing-masing serta mengerjakan lembar kerja kelompok dengan arahan guru, yang tunjukkan pada gambar nomor 5 lampiran 30 (halaman 309) Setelah diskusi selesai guru menunjuk salah satu perwakilan dari kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, dan anggota siswa yang lain ikut menanggapi. Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Yaitu tentang pengertian perubahan lingkungan fisik dan contoh-contoh perubahan lingkungan fisik. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
Semarang, 03 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
258
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Rabu, 04 Mei 2016
Pertemuan ke-
:2
Tepat pukul 07.00 WIB ber berbunyi tanda siswa harus segera masuk ke dalam kelas. Sebelum masuk ke dalam kelas, meraka berbaris dengan rapi di depan kelas mereka dengan dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu siswa masuk ke dalam kelas bergantian dengan rapi, setelah itu ketua kelas menyiapkan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru kelasnya, Ibu Erna, hal ini ditunjukkan pada gambar nomer 1 lampiran 30 (halaman ...). Seperti biasa sebelum pembelajaran dimulai, guru kelas yaitu Ibu Erna mengecak kehadiran siswa dengan memanggil satu-satu nama siswa, (gambar nomer 2 halaman 309). Selanjutnya guru sedikit mengulas pembelajaran sebelumnya, dengan memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa. Hal ini bertujuan untuk mengecak sejauh mana daya ingat siswa terhadap materi yang telah diterima sebelumnya. Kemudian guru menyiapkan gambar sesuai dengan indikator pembelajaran. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran ini, hal ini ditunjukkan pada gambar nomer 4 lampiran 30 (halaman 309). Melalui gambar yang disajikan guru bertanya jawab dengan siswa. Setalah penjelasan tentang materi melalui gambargambar tersebut dirasa cukup maka siswa dikelompokkan dan diberi lembar kerja kelompok. Siswa mengelompok mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan bimbingan guru, yang ditunjukkan pada gambar nomor 5 pada lampiran 30 (halaman 309). Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya, dan anggota siswa yang lain ikut menanggapi.
259
Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Yaitu tentang pengertian perubahan lingkungan fisik dan contohcontoh perubahan lingkungan fisik. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
Semarang, 04 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
260
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Subjek Hari / tanggal Pertemuan ke-
: SD Negeri Gedawang 01 (Kelas Eksperimen) : IV / II : IPA : Seluruh siswa kelas IV : Senin, 10 Mei 2016 :3
Pukul 07.00 WIB seluruh siswa langsung berbaris di depan kelas dengan rapi. Kemudiam masuk ke dalam kelas dan langsung berdo’a. Setelah itu, ketua kelas menyiapkan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru kelas. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu. Selanjutnya guru sedikit memberikan ulasan kepada siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab. Media pembelajaran berupa gambar disiapkan guru, melalui gambar pada power point yang sudah dipersiapkan sesuai dengan materi pembelajaran saat ini, guru mulai menjelaskan kepada siswa. Hal ini ditunjukkan pada gambar nomor 6 pada lampiran 30 (halaman 310). Melalui gambar yang disajikan guru bertanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa dikelompokkan dan diberi lembar kerja kelompok. Siswa mengelompok mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan bimbingan guru. Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi. Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok. Semarang, 04 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
261
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 01
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Rabu, 11 Mei 2016
Pertemuan ke-
:4
Bel berbunyi tanda masuk kelas pukul 07.00 WIB. Seluruh siswa bergegas untuk berbaris di depan kelas dengan rapi. Selanjutnya siswa masuk ke dalam kelas dan langsung berdo’a. Setelah itu, ketua kelas menyiapkan dan memimpin untuk memberi hormat kepada guru kelas. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, guru kelas mengecek kehadiran seluruh siswa dengan memanggil namanya satu per satu. Selanjutnya guru sedikit memberikan ulasan kepada siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab. Selama pembelajaran siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran karena pembelajaran disajikan dengan gambargambar yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman 309). Melalui gambar yang disajikan guru bertanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa dikelompokkan dan diberi lembar kerja kelompok. Siswa mengelompok mengerjakan kerja kelompok dengan arahan dan bimbingan guru. Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi. Selanjutnya, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari ini. Kemudian, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru. Kelompok yang paling kompak dan paling baik kerja kelompoknya mendapatkan penghargaan dari guru dengan tujuan agar kelompok lain termotivasi untuk lebih baik lagi ketika belajar dalam bentuk kelompok.
262
Pada pembelajaran keempat diadakan posttest dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 40 butir soal untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi perubahan lingkungan fisik setelah pembelajaran sebanyak empat kali dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Siswa dengan tenang mengerjakan soal posttest, kegiatan ini dibuktikan pada gambar nomor 7 lampiran 30 (halaman 310).
Semarang, 11 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
263
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Selasa, 03 Mei 2016
Pertemuan ke-
:1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SD Negeri Gedawang 02 siswa masuk ke kelas setelah istirahat pada pukul 09.30 WIB yang ditandai dengan tanda bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari, kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 1 lampiran 30 (halaman 309). Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya memberi salam kepada Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas menyampaikan bahwa akan mengukur pemahaman siswa sebelum pembelajaran materi perubahan lingkungan fisik dengan memberikan soal pretest beserta tata cara pengerjaannya. Semua siswa mengerjakan soal pretest dengan tenang, ditunjukkan pada gambar nomor 2 pada lampiran 30 (halaman 309). Setelah selesai mengerjakan soal pretest, pembelajaran dimulai. Semua siswa antusias ketika guru kelas memberikan motivasi dengan sedikit nyanyian motivasi. Awalnya para siswa hanya mendengarkan saja karena belum mengerti lagunya. Namun, akhirnya siswa sangat senang dan termotivasi dengan lagu tersebut. Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Setelah
264
dijelaskan oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa bersama teman semeja. Semua siswa merasa senang ketika bekerjasama dengan teman semeja. Kemudian beberapa pasangan diminta untuk memaparkan hasil diskusi dengan teman semeja. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang , 03 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
265
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Jumat, 06 Mei 2016
Pertemuan ke-
:2
Setelah istirahat siswa masuk ke kelas pada pukul 09.30 WIB yang ditandai dengan tanda bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk memberi salam kepada guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan motivasi dengan sedikit tepuk motivasi, semua siswa antusias menirukan tepuk motivasi yang dicontohkan gurunya. Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 3 lampiran 30 (halaman 309). Setelah dijelaskan oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa bersama teman semeja dengan tenang dan saling bekerjasama. Semua siswa merasa senang ketika bekerjasama dengan teman semeja karena sudah biasa berkomunikasi. Kemudian beberapa pasangan diminta untuk memaparkan hasil diskusi dengan teman semeja. Siswa yang lain mendengarkan pemaparan siswa yang ditunjuk dengan cermat dan memberikan tepuk tangan ketika pemaparan telah selesai dilakukan. Siswa yang memaparkan kemudian kembali duduk di tempat duduknya masing-masing.
266
Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang, 06 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
267
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawng 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Selasa, 10 Mei 2016
Pertemuan ke-
:3
Pukul 09.30 WIB selururh siswa berbondong-bondong menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari pada ketiga ini karena pada jam pertama adalah pelajaran olahraga. Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk berdo’a dan memberi salam guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan motivasi dengan sedikit lagu motivasi, semua siswa antusias menirukan lagu motivasi yang dicontohkan gurunya. Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Selain memjelaskan pada siswa dengan ceramah, sesekali guru juga menuliskan materi di papan tulis agar siswa lebih mengerti. Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman 309). Setelah dijelaskan oleh guru, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa bersama teman semeja dengan tenang dan saling bekerjasama. Semua siswa merasa senang ketika bekerjasama dengan teman semeja karena sudah biasa berkomunikasi. Kemudian beberapa pasangan diminta untuk memaparkan hasil diskusi dengan teman semeja. Siswa yang lain mendengarkan pemaparan siswa yang ditunjuk dengan cermat dan memberikan tepuk tangan ketika pemaparan
268
telah selesai dilakukan. Siswa yang memaparkan kemudian kembali duduk di tempat duduknya masing-masing. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan percaya diri. Di akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan salam.
Semarang, 10 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
269
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah
: SD Negeri Gedawang 02 (Kelas Kontrol)
Kelas / Semester : IV / II Mata Pelajaran
: IPA
Subjek
: Seluruh siswa kelas IV
Hari / tanggal
: Jumat, 13 Mei 2016
Pertemuan ke-
:4
Siswa masuk ke kelas pada pukul 07.00 WIB yang ditandai dengan tanda bel berbunyi. Setelah bel berbunyi para siswa berbondong-bondong menuju kelas dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing dengan rapi sambil menyiapkan buku pelajaran yang akan dipelajari pada jam pertama. Kemudian guru kelas IV masuk ke dalam kelas untuk mengkondisikan siswa dan ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk berdo’a dan memberi salam guru kelas mereka yaitu Ibu Widji. Selanjutnya guru kelas memberikaan motivasi dengan sedikit tepuk motivasi, semua siswa antusias menirukan tepuk motivasi yang dicontohkan gurunya. Pada saat pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi sebelumnya yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Semua siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru dan sesekali guru memberikan pertanyaan singkat kepada siswa untuk mengecek konsentrasi siswa. Pada saat guru mengecek pemahaman siswa ada beberapa orang yang benar-benar memperhatikan penjelasan guru dan ada juga beberapa yang tengah asik mengobrol dengan teman sebangku tanpa memperhatikan penjelasan dari guru. Sesekali guru mencatat di papan tulis, siswa juga ikut mencatat apa yang dituliskan guru di papan tulis. Kegiatan ini ditunjukkan pada gambar nomor 4 lampiran 30 (halaman 309).
270
Pada pembelajaran keempat ini diadakan posttest dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 40 butir soal untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan materi perubahan lingkungan fisik setelah pembelajaran sebanyak empat kali.
Semarang, 13 Mei 2016 Observer,
Fifin Eka Yuliana NIM 1401412126
271
Lampiran DATA NILAI PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Kelompok Eksperimen No Kode Nilai 1 Eks1 62,50 2 Eks2 72,50 3 Eks3 70,00 4 Eks4 45,00 5 Eks5 82,50 6 Eks6 60,00 7 Eks7 82,50 8 Eks8 82,50 9 Eks9 65,00 10 Eks10 77,50 11 Eks11 80,00 12 Eks12 70,00 13 Eks13 62,50 14 Eks14 75,00 15 Eks15 75,00 16 Eks16 27,50 17 Eks17 80,00 18 Eks18 60,00 19 Eks19 75,00 20 Eks20 35,00 21 Eks21 62,50 22 Eks22 65,00 23 Eks23 72,50 24 Eks24 62,50 25 Eks25 55,00 26 Eks26 70,00 27 Eks27 42,50 28 Eks28 52,50 29 Eks29 52,50 30 Eks30 78,50 31 Eks31 47,50 32 Eks32 52,50 33 Eks33 60,00 34 Eks34 75,00 35 Eks35 82,50 36 Eks36 72,50 37 Eks37 70,00 38 Eks38 70,00 39 Eks39 75,00 40 Eks40 55,00 41 Eks41 60,00 42 Eks42 60,00 43 Eks43 42,50 = 2776
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kelompok Kontrol Kode Nilai Kk1 70,00 Kk2 60,00 Kk3 57,50 Kk4 40,00 Kk5 67,50 Kk6 65,00 Kk7 77,50 Kk8 50,00 Kk9 67,50 Kk10 67,50 Kk11 80,00 Kk12 70,00 Kk13 72,50 Kk14 50,00 Kk15 75,00 Kk16 70,00 Kk17 45,00 Kk18 65,00 Kk19 65,00 Kk20 65,00 Kk21 47,50 Kk22 75,00 Kk23 72,50 Kk24 60,00 Kk25 50,00 Kk26 75,00 Kk27 65,00 Kk28 72,50 Kk29 65,00 Kk30 77,50 Kk31 65,00 Kk32 77,50 Kk33 72,50 Kk34 77,50 Kk35 32,50 Kk36 67,50 Kk37 75,00 Kk38 42,50 Kk39 65,00 Kk40 50,00 Kk41 27,50
= 43
x
= 60,558 = 181,967
= 2593 = 41
x
= 63,23 = 168,8262
272
Lampiran UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
x s
Kode Eks16 Eks20 Eks27 Eks43 Eks4 Eks31 Eks29 Eks32 Eks28 Eks40 Eks25 Eks41 Eks18 Eks33 Eks6 Eks42 Eks13 Eks1 Eks21 Eks24 Eks9 Eks22 Eks26 Eks3 Eks38 Eks36 Eks12 Eks2 Eks37 Eks23 Eks10 Eks19 Eks11 Eks14 Eks30 Eks8 Eks7 Eks15 Eks34 Eks39 Eks17 Eks5 Eks35
Xi 27,50 35,00 42,50 42,50 45,00 47,50 52,50 52,50 52,50 55,00 55,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 62,50 62,50 62,50 65,00 65,00 65,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 72,50 72,50 72,50 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 77,50 78,50 80,00 80,00 82,50 82,50 82,50 82,50
Zi -2,75 -2,20 -1,64 -1,64 -1,45 -1,27 -0,90 -0,90 -0,90 -0,71 -0,71 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,16 -0,16 -0,16 0,03 0,03 0,03 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,58 0,58 0,58 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,96 1,03 1,14 1,14 1,33 1,33 1,33 1,33
Z tabel 0,4970 0,4860 0,4495 0,4495 0,4271 0,3978 0,3155 0,3155 0,3155 0,2621 0,2621 0,1339 0,1339 0,1339 0,1339 0,1339 0,0623 0,0623 0,0623 0,0113 0,0113 0,0113 0,1551 0,1551 0,1551 0,1551 0,1551 0,2206 0,2206 0,2206 0,2793 0,2793 0,2793 0,2793 0,2793 0,3303 0,3484 0,3730 0,3730 0,4076 0,4076 0,4076 0,4076
F (Zi) 0,0030 0,0140 0,0505 0,0505 0,0729 0,1022 0,1845 0,1845 0,1845 0,2379 0,2379 0,3661 0,3661 0,3661 0,3661 0,3661 0,4377 0,4377 0,4377 0,5113 0,5113 0,5113 0,6551 0,6551 0,6551 0,6551 0,6551 0,7206 0,7206 0,7206 0,7793 0,7793 0,7793 0,7793 0,7793 0,8303 0,8484 0,8730 0,8730 0,9076 0,9076 0,9076 0,9076
S (Zi) 0,0233 0,0465 0,0930 0,0930 0,1163 0,1395 0,2093 0,2093 0,2093 0,2558 0,2558 0,3721 0,3721 0,3721 0,3721 0,3721 0,4419 0,4419 0,4419 0,5116 0,5116 0,5116 0,6279 0,6279 0,6279 0,6279 0,6279 0,6977 0,6977 0,6977 0,8140 0,8140 0,8140 0,8140 0,8140 0,8372 0,8605 0,9070 0,9070 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0203 0,0325 0,0425 0,0425 0,0434 0,0374 0,0248 0,0248 0,0248 0,0179 0,0179 0,0060 0,0060 0,0060 0,0060 0,0060 0,0042 0,0042 0,0042 0,0003 0,0003 0,0003 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272 0,0229 0,0229 0,0229 0,0346 0,0346 0,0346 0,0346 0,0346 0,0069 0,0121 0,0340 0,0340 0,0924 0,0924 0,0924 0,0924
= 2778,5
Lo
= 0,0924
= 64,6163 = 181,87 = 13,49
L5% (43)
= 0,135
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
273
Lampiran UJI NORMALITAS DATA HASIL PRETEST KELOMPOK KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kode Kk41 Kk35 Kk4 Kk38 Kk21 Kk14 Kk17 Kk8 Kk40 Kk25 Kk3 Kk24 Kk31 Kk6 Kk2 Kk29 Kk36 Kk9 Kk19 Kk27 Kk10 Kk20 Kk39 Kk13 Kk16 Kk5 Kk18 Kk33 Kk12 Kk23 Kk1 Kk28 Kk37 Kk26 Kk22 Kk7 Kk11 Kk32 Kk30 Kk15 Kk34
Xi 27,50 32,50 40,00 42,50 45,00 47,50 50,00 50,00 50,00 50,00 57,50 60,00 60,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 67,50 67,50 67,50 67,50 70,00 70,00 70,00 72,50 72,50 72,50 72,50 75,00 75,00 75,00 75,00 77,50 77,50 77,50 77,50 80,00
Zi -2,75 -2,37 -1,79 -1,60 -1,40 -1,21 -1,02 -1,02 -1,02 -1,02 -0,44 -0,25 -0,25 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,33 0,33 0,33 0,33 0,52 0,52 0,52 0,71 0,71 0,71 0,71 0,91 0,91 0,91 0,91 1,10 1,10 1,10 1,10 1,29
Z tabel 0,4970 0,4910 0,4631 0,4447 0,4197 0,3870 0,3457 0,3457 0,3457 0,3457 0,1704 0,0982 0,0982 0,0541 0,0541 0,0541 0,0541 0,0541 0,0541 0,0541 0,0541 0,1287 0,1287 0,1287 0,1287 0,1988 0,1988 0,1988 0,2622 0,2622 0,2622 0,2622 0,3175 0,3175 0,3175 0,3175 0,3639 0,3639 0,3639 0,3639 0,4016
F (Zi) 0,0030 0,0090 0,0369 0,0553 0,0803 0,1130 0,1543 0,1543 0,1543 0,1543 0,3296 0,4018 0,4018 0,5541 0,5541 0,5541 0,5541 0,5541 0,5541 0,5541 0,5541 0,6287 0,6287 0,6287 0,6287 0,6988 0,6988 0,6988 0,7622 0,7622 0,7622 0,7622 0,8175 0,8175 0,8175 0,8175 0,8639 0,8639 0,8639 0,8639 0,9016
S (Zi) 0,0244 0,0488 0,0732 0,0976 0,1220 0,1463 0,2439 0,2439 0,2439 0,2439 0,2683 0,3171 0,3171 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,6098 0,6098 0,6098 0,6098 0,6829 0,6829 0,6829 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,9756 0,9756 0,9756 0,9756 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0214 0,0398 0,0363 0,0423 0,0417 0,0333 0,0896 0,0896 0,0896 0,0896 0,0613 0,0847 0,0847 0,0419 0,0419 0,0419 0,0419 0,0419 0,0419 0,0419 0,0419 0,0190 0,0190 0,0190 0,0190 0,0159 0,0159 0,0159 0,0183 0,0183 0,0183 0,0183 0,0606 0,0606 0,0606 0,0606 0,1117 0,1117 0,1117 0,1117 0,0984
= 2592,5
Lo
= 0,1117
x
= 63,2317 = 168,83 = 12,99
L5% (43)
= 0,138
s Kesimpulan
Karena Lo < Lkritik maka data berdistribusi normal
274
Lampiran UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENELITIAN (PRETEST) Hipotesis Ho = Ha =
=
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: F= Ho diterima apabila F
Daerah penerimaan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi Jumlah N x Varians ( ) Standart deviasi (s)
Kelompok Eksperimen 2776 43 64,56 181,9668 13,49
Kelompok Kontrol 2593 41 63,23 168,83 7,95
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F=
= 1,0778
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb-1=43-1=42 dk penyebut = nk-1= 41-1=40 = 1,87
Daerah penerimaan Ho
1,0778 1,87 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
275
Lampiran UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PENELITIAN (PRETEST) Hipotesis Ho = Ha = > Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t= √
x (
)
Dimana, dari data diperoleh: Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Jumlah 2776 N 43 64,56 x 181,9668 Varians ( ) Standart Deviasi (s) 13,49 t
Kelompok Kontrol 2593 41 63,23 63,2317 7,95
= √
(
)
= √
= =
√ √
= 1,85011 Pada = 5% dengan dk = 43+41-2=82 diperoleh
= 2,02
Daerah penerimaan Ho
-2,02
1,850 2,02
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut.
276
Lampiran DAFTAR NILAI POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kelompok Eksperimen Kode Nilai Eks1 73 Eks2 80 Eks3 75 Eks4 70 Eks5 70 Eks6 75 Eks7 85 Eks8 83 Eks9 68 Eks10 95 Eks11 90 Eks12 85 Eks13 75 Eks14 85 Eks15 88 Eks16 65 Eks17 85 Eks18 63 Eks19 85 Eks20 68 Eks21 73 Eks22 75 Eks23 93 Eks24 95 Eks25 78 Eks26 80 Eks27 70 Eks28 60 Eks29 65 Eks30 75 Eks31 65 Eks32 73 Eks33 70 Eks34 95 Eks35 65 Eks36 60 Eks37 83 Eks38 75 Eks39 65 Eks40 60 Eks41 60 Eks42 75 Eks43 85
= 3258
= 43
x
= 75,767 = 105,564
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kelompok Kontrol Kode Nilai Kk1 85 Kk2 73 Kk3 63 Kk4 60 Kk5 75 Kk6 68 Kk7 85 Kk8 60 Kk9 70 Kk10 73 Kk11 88 Kk12 80 Kk13 80 Kk14 60 Kk15 88 Kk16 88 Kk17 65 Kk18 75 Kk19 70 Kk20 73 Kk21 65 Kk22 85 Kk23 83 Kk24 68 Kk25 73 Kk26 80 Kk27 70 Kk28 78 Kk29 78 Kk30 88 Kk31 65 Kk32 85 Kk33 78 Kk34 88 Kk35 60 Kk36 68 Kk37 88 Kk38 75 Kk39 73 Kk40 60 Kk41 50
= 3029 = 41
x
= 73,88 = 98,6348
277
Lampiran UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kode Eks29 Eks40 Eks41 Eks36 Eks18 Eks16 Eks31 Eks28 Eks39 Eks35 Eks20 Eks9 Eks5 Eks27 Eks4 Eks32 Eks1 Eks33 Eks6 Eks21 Eks13 Eks42 Eks22 Eks3 Eks38 Eks30 Eks26 Eks25 Eks2 Eks37 Eks19 Eks7 Eks43 Eks17 Eks12 Eks11 Eks14 Eks8 Eks24 Eks10 Eks15 Eks23 Eks34
x
Xi 60,00 60,00 60,00 60,00 63,00 65,00 65,00 65,00 65,00 65,00 68,00 68,00 70,00 70,00 70,00 70,00 73,00 73,00 73,00 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 78,00 80,00 80,00 83,00 83,00 85,00 85,00 85,00 85,00 85,00 85,00 88,00 90,00 93,00 95,00 95,00 95,00
Zi -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 -1,24 -1,05 -1,05 -1,05 -1,05 -1,05 -0,76 -0,76 -0,56 -0,56 -0,56 -0,56 -0,27 -0,27 -0,27 -0,07 -0,07 -0,07 -0,07 -0,07 -0,07 -0,07 0,22 0,41 0,41 0,70 0,70 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 1,19 1,39 1,68 1,87 1,87 1,87
Z tabel 0,4376 0,4376 0,4376 0,4376 0,3930 0,3527 0,3527 0,3527 0,3527 0,3527 0,2752 0,2752 0,2127 0,2127 0,2127 0,2127 0,1062 0,1062 0,1062 0,0298 0,0298 0,0298 0,0298 0,0298 0,0298 0,0298 0,0860 0,1598 0,1598 0,2593 0,2593 0,3156 0,3156 0,3156 0,3156 0,3156 0,3156 0,3831 0,4170 0,4533 0,4694 0,4694 0,4694
F (Zi) 0,0624 0,0624 0,0624 0,0624 0,1070 0,1473 0,1473 0,1473 0,1473 0,1473 0,2248 0,2248 0,2873 0,2873 0,2873 0,2873 0,3938 0,3938 0,3938 0,4702 0,4702 0,4702 0,4702 0,4702 0,4702 0,4702 0,5860 0,6598 0,6598 0,7593 0,7593 0,8156 0,8156 0,8156 0,8156 0,8156 0,8156 0,8831 0,9170 0,9533 0,9694 0,9694 0,9694
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0306 0,0306 0,0306 0,0306 0,0093 0,0852 0,0852 0,0852 0,0852 0,0852 0,0542 0,0542 0,0848 0,0848 0,0848 0,0848 0,0480 0,0480 0,0480 0,1344 0,1344 0,1344 0,1344 0,1344 0,1344 0,1344 0,0419 0,0146 0,0146 0,0383 0,0383 0,0449 0,0449 0,0449 0,0449 0,0449 0,0449 0,0006 0,0100 0,0230 0,0306 0,0306 0,0306
= 3258
Lo
= 0,1344
= 75,7674
L5% (43)
= 0,135
= 105,56 s
S (Zi) 0,0930 0,0930 0,0930 0,0930 0,1163 0,2326 0,2326 0,2326 0,2326 0,2326 0,2791 0,2791 0,3721 0,3721 0,3721 0,3721 0,4419 0,4419 0,4419 0,6047 0,6047 0,6047 0,6047 0,6047 0,6047 0,6047 0,6279 0,6744 0,6744 0,7209 0,7209 0,8605 0,8605 0,8605 0,8605 0,8605 0,8605 0,8837 0,9070 0,9302 1,0000 1,0000 1,0000
= 10,27
Kesimpulan Karena Lo < L kritik, maka data berdistribusi normal
278
Lampiran UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELOMPOK KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Kode Kk41 Kk35 Kk4 Kk14 Kk8 Kk40 Kk3 Kk21 Kk17 Kk31 Kk24 Kk6 Kk36 Kk9 Kk19 Kk27 Kk25 Kk2 Kk10 Kk20 Kk39 Kk38 Kk5 Kk18 Kk33 Kk28 Kk29 Kk13 Kk12 Kk26 Kk23 Kk1 Kk22 Kk37 Kk11 Kk15 Kk34 Kk7 Kk32 Kk16 Kk30
x
Xi 50,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 62,50 65,00 65,00 65,00 67,50 67,50 67,50 70,00 70,00 70,00 72,50 72,50 72,50 72,50 72,50 75,00 75,00 75,00 77,50 77,50 78,00 80,00 80,00 80,00 82,50 85,00 85,00 85,00 85,00 87,50 87,50 87,50 87,50 88,00 88,00
Zi -2,40 -1,40 -1,40 -1,40 -1,40 -1,40 -1,15 -0,89 -0,89 -0,89 -0,64 -0,64 -0,64 -0,39 -0,39 -0,39 -0,14 -0,14 -0,14 -0,14 -0,14 0,11 0,11 0,11 0,36 0,36 0,42 0,62 0,62 0,62 0,87 1,12 1,12 1,12 1,12 1,37 1,37 1,37 1,37 1,42 1,42
Z tabel 0,4919 0,4188 0,4188 0,4188 0,4188 0,4188 0,3740 0,3143 0,3143 0,3143 0,2396 0,2396 0,2396 0,1519 0,1519 0,1519 0,0552 0,0552 0,0552 0,0552 0,0552 0,0450 0,0450 0,0450 0,1423 0,1423 0,1609 0,2312 0,2312 0,2312 0,3073 0,3686 0,3686 0,3686 0,3686 0,4149 0,4149 0,4149 0,4149 0,4225 0,4225
F (Zi) 0,0081 0,0812 0,0812 0,0812 0,0812 0,0812 0,1260 0,1857 0,1857 0,1857 0,2604 0,2604 0,2604 0,3481 0,3481 0,3481 0,4448 0,4448 0,4448 0,4448 0,4448 0,5450 0,5450 0,5450 0,6423 0,6423 0,6609 0,7312 0,7312 0,7312 0,8073 0,8686 0,8686 0,8686 0,8686 0,9149 0,9149 0,9149 0,9149 0,9225 0,9225
S (Zi) 0,0244 0,1463 0,1463 0,1463 0,1463 0,1463 0,1707 0,2439 0,2439 0,2439 0,3171 0,3171 0,3171 0,3902 0,3902 0,3902 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5122 0,5854 0,5854 0,5854 0,6341 0,6341 0,6585 0,7317 0,7317 0,7317 0,7561 0,8537 0,8537 0,8537 0,8537 0,9512 0,9512 0,9512 0,9512 1,0000 1,0000
|F(Zi) -S(Zi)| 0,0163 0,0652 0,0652 0,0652 0,0652 0,0652 0,0448 0,0582 0,0582 0,0582 0,0567 0,0567 0,0567 0,0422 0,0422 0,0422 0,0674 0,0674 0,0674 0,0674 0,0674 0,0404 0,0404 0,0404 0,0082 0,0082 0,0024 0,0005 0,0005 0,0005 0,0512 0,0150 0,0150 0,0150 0,0150 0,0363 0,0363 0,0363 0,0363 0,0775 0,0775
= 3029
Lo
= 0,0775
= 73,878 = 98,63 = 9,93
L5% (43)
= 0,138
s Kesimpulan Karena Lo < L kritik maka data berdistribusi normal
279
Lampiran UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENELITIAN (POSTTEST) Hipotesis Ho = Ha
=
=
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: F= Ho diterima apabila F
Daerah penerimaan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi Jumlah N x Varians ( ) Standart deviasi (s)
Kelompok Eksperimen 3441 43 80,02 88,1661 9,39
Kelompok Kontrol 3029 41 73,88 73,8780 8,60
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F=
= 1,1934
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb-1=43-1=42 dk penyebut = nk-1= 41-1=40 = 1,87
Daerah penerimaan Ho
1,1934
1,87
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
280
Lampiran UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA POSTTEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho =
Ha = > Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t= √
x (
)
Dimana, dari data diperoleh: Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Jumlah 3441 N 43 80,02 x 88,1661 Varians ( ) Standart Deviasi (s) 9,39 t
Kelompok Kontrol 3029 41 73,88 73,8780 8,60
= √
(
)
= √
= =
√ √
= 9,38318 Pada = 5% dengan dk = 43+41-2=82 diperoleh
= 2,02
Daerah penerimaan Ho
-2,02
2,02
9,383
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut.
281
Lampiran PERHITUNGAN PENINGKATAN SKOR RATA-RATA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
A. Kelompok Eksperimen Peningkatan Relatif
=
= = 0,44 Kriteria Pengujian g 0,7 = Tinggi 0,3 < g < 0,7 = Sedang g 0,3 = Rendah Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.7, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori sedang B. Kelompok Kontrol Peningkatan Relatif
=
= = 0,290 Kriteria Pengujian g 0,7 = Tinggi 0,3 < g < 0,7 = Sedang g 0,3 = Rendah Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.3, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori rendah
282
Lampiran HASIL PENGAMATAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR PENILAIAN ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS IV No. Sikap yang Indikator Tampak Diamati 1. Mengikuti a. siswa datang tepat waktu dan duduk dengan rapi b. siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai c. siswa bersemangat saat kegiatan apersepsi d. siswa menyiapkan alat yang digunakan untuk belajar 2. Menjawab a. siswa mengangkat tangan terlebih dahulu dalam menjawab pertanyaan b. siswa mengamati guru dalam menyajikan gambar c. menjawab pertanyaan dari guru dengan benar d. aktif dalam pembelajaran 3. Melengkapi a. memperhatikan contoh gambar yang ditunjukkan guru b. aktif bertanya c. mengurutkan gambar yang disajikan guru d. mendiskusikan bersama kelompok 4. Keberanian a. berani bertanya b. berani mempresentasikan hasil diskusi c. berani mengungkapkan pendapat d. berani menjawab pertanyaan 5. Percaya Diri a. berpendapat tanpa ragu-ragu b. mempu membuat keputusan dengan percaya diri c. tidak canggung saat membacakan hasil diskusi d. menjawab pertanyaan dengan lantang Tabel Rentang Nilai Afektif Skor 17 Skor 20 13 Skor < 17 9 Skor < 13 5 Skor < 9
Kriteria Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
Skor
283
PENILAIAN RANAH AFEKTIF : Eksperimen :1
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Percaya diri 1 2 3 √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
15 14 17 15 18 18 17 18 17 18 17 19 14 17 16 18 15 17 14 16 19 19 17 17 19 18 18 18 17 18 18 17 18 17 18 18 18 18 17 17 18 18 18 740 17,20
B B B B A A A A A A A A B A B A B A B B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
284
Kategori
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
: Eksperimen :2
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sangat Baik
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Percaya diri 1 2 3 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 15 17 16 19 18 17 18 18 18 18 19 14 17 16 18 16 17 15 16 19 19 17 17 19 18 18 18 17 18 18 17 18 17 18 18 18 18 17 17 18 18 18 750 17,44
A B A B A A A A A A A A B A B A B A B B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
285
Kategori
Kelompok Pertemuan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Nama Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Sangat Baik
: Eksperimen :3 Mengikuti
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 17 17 18 19 18 18 20 18 18 18 19 16 17 16 19 17 17 15 16 19 19 17 17 19 18 18 18 17 18 18 19 18 17 18 18 18 18 18 17 18 18 18 764 17,76 Sangat
A A A A A A A A A A A A B A B A A A C B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
286
Baik
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
: Eksperimen :4 Mengikuti
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 17 19 18 19 19 18 20 19 19 19 19 17 20 17 20 18 17 16 18 19 20 19 17 19 18 18 18 17 19 19 20 18 17 19 18 18 19 18 17 19 18 20 791 18,39 Sangat Baik
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
287
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
: Kontrol :1
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 1 2 3 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 17 19 18 19 19 18 20 19 19 19 19 17 20 17 20 18 17 16 18 19 20 19 17 19 18 18 18 17 19 19 20 18 17 19 18 18 19 18 17 19 753 18,36 Sangat Baik
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
288
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
: Kontrol :2
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 1 2 3 √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 17 17 18 19 16 18 16 19 17 19 19 17 20 17 20 18 17 16 18 19 20 19 17 19 18 18 18 17 19 19 17 18 17 19 18 18 19 18 17 19 739 18,02 Sangat Baik
A A A A A B A B A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A
289
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
: Kontrol :3
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 1 2 3 - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
17 17 18 18 19 17 18 19 17 19 19 19 17 20 17 20 18 17 16 18 19 18 19 17 19 18 18 18 17 19 19 19 18 17 19 18 18 19 18 17 19 743 18,12 Sangat Baik
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
290
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
: Kontrol :4
Mengikuti 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menjawab 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
Melengkapi
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keberanian 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Percaya diri 1 2 3 √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
18 17 18 18 19 19 18 19 19 19 19 19 17 18 17 20 18 17 16 18 19 20 19 17 19 18 18 18 17 19 19 20 18 17 19 18 18 19 18 17 19 749 18,26 Sangat Baik
A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
291
Indikator Penilaian Ranah Psikomotor No. 1.
Ketrampilan yang
Deskriptor
Diamati Persiapan
a. Siswa duduk dengan rapi b. Mengamati saat guru menyajikan gambargambar pembelajaran c. Aktif dalam pembelajaran d. Tidak membuat kegaduhan saat diskusi kelompok
2.
Pelaksanaan
a. Antusias dalam pembelajaran b. Menjawab pertanyaan sesuai dengan gambar yang disajikan c. Memaksimalkan waktu diskusi d. Menghargai pendapat teman saat diskusi
3.
Produk
a. Menyelesaikan diskusi tepat waktu b. Mengkomunikasikan hasil diskusi c. Menanggapi pendapat anggota kelompok d. Membuat simpulan dari diskusi
Tabel Rentang Nilai Skor Skor 9,75 Skor 12 7,5 Skor < 9,75 5,25 Skor < 7,5 3 Skor < 5,25
Kriteria Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
292
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR Kelompok Pertemuan
: Eksperimen :1
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 8 10 9 10 10 10 11 10 10 10 11 8 10 10 10 9 10 8 10 11 11 11 10 11 11 11 11 10 11 11 10 12 10 10 11 11 11 11 10 11 12 11 442 10,27 Sangat Baik
B B A B A A A A A A A A B A A A B A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
293
Kelompk Pertemuan
: Eksperimen :2
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 8 10 9 10 10 10 11 10 10 10 11 8 10 10 10 9 10 8 10 11 11 11 10 11 11 11 11 10 11 11 10 12 10 10 11 11 11 11 10 11 11 11 441 10,25 Sangat Baik
B B A B A A A A A A A A B A A A B A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
294
Kelompok Pertemuan
: Eksperimen :3
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 8 10 9 10 10 10 11 10 10 10 11 8 10 10 10 9 10 8 10 11 11 11 10 11 11 11 11 10 11 11 10 12 10 10 11 11 11 11 10 11 11 11 441 10,25 Sangat Baik
B B A B A A A A A A A A A A A A B A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
295
Kelompok Pertemuan
: Eksperimen :4
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 8 9 8 10 10 9 11 10 10 9 11 8 10 10 9 9 9 8 10 10 11 11 10 10 11 10 11 10 11 11 10 11 10 9 11 10 11 11 9 11 11 11 428 9,95 Sangat Baik
B B B B A A B A A A B A B A A B B B B A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A A
296
Kelompok Pertemuan
: Kontrol :1
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 8 10 9 10 9 10 11 10 10 10 11 8 10 10 10 9 10 8 10 10 11 11 10 11 9 11 11 10 11 11 8 12 10 8 9 10 10 11 10 10 406 9,90 Sangat Baik
B B A B A B A A A A A A B A A A B A B A A A A A A A A A A A A B A A B B A A A A A
297
Kelompok Pertemuan
: Kontrol :2
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 11 11 10 9 11 10 12 11 9 11 11 10 12 9 12 11 9 9 11 11 11 12 9 10 11 10 11 9 11 11 12 11 9 11 11 11 11 12 9 11 432 10,53 Sangat Baik
B A A A B A A A A B A A A A B A A B B A A A A B A A A A B A A A A B A A A A A B A
298
Kelompok Pertemuan No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
: Kontrol :3 Persiapan
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
9 10 10 11 11 9 11 12 11 11 12 11 10 12 9 11 11 10 9 11 8 12 12 9 11 11 9 11 10 10 11 10 12 9 11 11 9 12 9 10 11 429 10,46 Sangat Baik
B A A A A B A A A A A A A A B A A A B A B A A B A A B A A A A A A B A A B A B A A
299
Kelompok Pertemuan
: Kontrol :4
No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41
Persiapan 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah Rata-rata Kategori
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Produk 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor
Ket.
11 9 11 11 11 10 9 12 11 10 12 11 9 12 9 11 11 9 9 11 11 11 12 10 10 9 11 11 10 11 11 11 11 10 11 11 9 12 12 10 11 434 10,58 Sangat Baik
A B A A A A B A A A A A B A B A A B B A A A A A A B A A A A A A A A A A B A A A A
300
Lampiran HASIL WAWANCARA No. 1.
2.
Pertanyaan Berapa lama pengalaman ibu mengajar di sekolah dasar? Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran di kelas?
3.
Kendala apa yang sering Ibu jumpai di kelas saat pembelajaran?
4.
Apakah dalam pembelajaran IPA ibu selalu menggunakan model pembelajaran yang inovatif?
5.
Bagaimana ketertarikan siswa terhadap pembelajaran IPA?
6.
Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas IV? Apakah Apakah siswa berperan aktif ketika pembelajaran IPA?
7.
Jawaban Narasumber 1 Narasumber 2 Pengalaman belajar Pengalaman saya sudah 37 tahun. mengajar saya sudah 34 tahun. Metode ceramah. Metode menjelaskan Karena dengan ceramah dengan ceramah. siswa akan lebih paham Karena dengan apa yang disampaikan ceramah guru guru. menjadi lebih mudah menjelaskan materi ke siswa. Kendala yang sering Masalah yang sering dijumpai biasanya saya temui yaitu kurangnya minat belajar siswa sering kali anak, anak sering kali gaduh pada saat tidak memperhatikan guru menjelaskan guru, materi, Beberapa kali guru Guru pernah pernah menggunakan menggunakan model model pembelajaran pembelajaran yang yang inovatif, tetapi ya inovatif seperti menyesuaikan berbantuan gambar sikonnya. dalam pembelajaran, tetapi hanya sesekali dalam pembelajaran. Tidak semua siswa suka Antusias anak pelajaran IPA, ada terhadap beberapa anak yang pembelajaran IPA tidak suka saat tergantung pada pelajaran IPA. materinya, sulit atau mudahnya. Masih ada beberpa Masih perlu siswa yang belum perbaikan lagi. tuntas KKM. Tergantung kondisi Ada sebagian yang siswa. aktif ada juga yang tidak.
301
Lampiran
302
303
304
305
306
307
308
309
310
Lampiran DOKUMENTASI Kelas Eksperimen (SDN Gedawang 01)
Kelas Kontrol SDN Gedawang 02
Gambar 1 Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
Gambar 1 siswa duduk rapi menyiapkan buku
Gambar 2 Guru mengecek kehadiran siswa
Gambar 2 siswa mengerjakan pretest
Gambar 3 Semua siswa mengerjakan soal pretest
Gambar 3 Guru menjelaskan materi
Gambar 4 Siswa sangat antusias dalam pembelajaran
Gambar 4 Guru mencatat di papan tulis
Gambar 5 Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja kelompok
Gambar 7 Mengerjakan posttest
Gambar 6 (Guru menjelaskan dengan media gambar)