“Kecerdasan Spritual Dengan Terapi Dzikir” Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spiritual Diklat Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Prajabatan Golongan III Pusdiklat Ciputat Tanggal, 29 Oktober 2012 s.d 07 November 2012
Oleh Irma Djanapa Bulow Widyaiswra Muda Balai Diklat Keagamaan Manado A.Pendahuluan Manusia adalah mahluk sprtual, karena itu tentu saja kita tidak bisa melepaskan diri dari kebetmaknaan spritual. Apabila melihat sekitar kita, sering kali orang orang yang meninggalkan dunia spritualnya menjadi mudah terombang ambing dalam kebimbangan, keraguan, dan kehilangan makna dalam hidupnya. Mereka kemudian terjebak dalam dunia yang menekankan nilai nilai materialisme sehingga muda sekali mengalami kehampaan hidup ketika nilai nilai materialisme tidak lagi bisa memberikan makna dalam hidupnya. Clinebel (Hawari, 1996) menegaskan bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan dasar spritual yang harus terpenuhinya. Kebutuhan dasar spritual (spritual needs) ini jika terpenuhi akan memunculkan perasaan aman, damai, dan tentram, serta membebaskan manusia dari perasaan cemas, hampa dan takut. Tak salah lagi apabila ada manusia untuk menguatkan resiliensi dirinya dari sebuah ancaman atau bahaya adalah dengan memperkaya kebermaknaan spritual dalam kehidupanya. Spritualitas tidak saja dapat ditemui di dalam masjid masjid, gereja gereja, kuil kuil ataupun vihara vihara, tetapi spiritualitas terdapat di dalam keseluruhan perjalanan kehidupan manusia, setiap segi dan aspek dalam kehidupan. Menurut Harjani Hefni dalam bukunya The Seven Islamic daily habits, Sehat adalah nikmat besar bagi manusia, Allah mempersiapkan pada tubuh manusia perangkat agar layak hidup sehat dan bugar. Seluruh perangkat dirancang mampu beroperasi dalam waktu yang telah ditentukan. Ada perangkat yang dipasang untuk menolak penyakit dari Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 1
luar, dan ada bahan bahan di alam yang disediakan untuk memperkuat daya tahan tubuh atau untuk mengobati tubuh yang terserang sakit.Dengan kesehatan manusia dapat beribadah, beraktifitas dan berkarya, Kalau menderita sakit, kita diminta segera berobat dan mohon kepada Allah agar diberikan kesembuhan. Selain menyediakan kebutuhan lain yang menjadi konsumsi bathin, yaitu kebahagiaan, kenyamanan, kedamaian dan ketentraman. Kebutuhan paling mendasar dari batin adalah kehadiran Nabi dan Rasul yang mengajarkan Kitab suci kepada mereka. Kesadaran manusia akan kebutuhan ini membuat hidup mereka tentram dan berkwalitas. Dari sumber kenabian inilah rahasia kebahagiaan dan kesuksesan hakiki ditemukan. Dari sumber ini juga diketahui tujuan hidup, begitu juga dengan standar nilai baik dan buruk. B. Permasalahan Mata diklat “Kecerdasan Spirtual” sesuai dengan Perka LAN No. 11 Tahun 2011 termasuk salah satu mata diklat baru yang diperuntukan pada Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, dimana para widyaiswara masih sangat membutuhkan materi ini, untuk mempelajarinya sebagai bahan ajar mata Diklat tersebut maka ini sangat penting.Saya adalah salah satu peserta Diklat Kewidyaiswaraan substansi Diklat Prajabatan Mata Diklat Kecerdasan Spritual , di lingkungan Kementerian agama yang dilaksanakan Badan Litbang dan Diklat Pusdiklat Tenaga Administrasi di Ciputat Tanggal 20 Oktober samapai 7 November 2012, kami dimintakan untuk membuat materi pelengkap modul untuk menyempurnakan modul “ Kecerdasan Spritual” Pendidikan
dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, Saya memilih tema dengan judul “ Kecerdasan Spritual dengan Terapi Dzikir” untuk ditambahkan pada Bab IV “ Menginternalisasi Kecerdasan spritual” materi ini berisikan Pengertian spritual, Pengertian dzikir dan macamya, Terapi dzikir juga Kuis Skala kecerdasan Spritual untuk memudahkan dan memudahkan widyaiswara untuk dapat mengukur sejauh mana peserta diklat memaknai Kecerdasan spritual dalam kehidupanya sehari hari. Diharapkan modul sederhana ini dapat bermanfaat bagi Peserta Diklat Prajabatan Golongan III dimasa mendatang. C. Pembahasan 1.Pengertian Spiritual Spiritual Qoutient; Kata spiritual adalah setiap perbuatan yang berhubungan dengan hal-hal bathin, rohani, upacara-uparaca keagamaan dan sejenisnya Spiritual adalah berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin)36 nilai-nilai kemanusiaan yang non materi, seperti; kebenaran,kebaikan, keindahan, kesucian, dan cita. Spiritual Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 2
quotient adalah kecerdasanjiwa. Ia adalah kecerdasan yang dapat membantu manusia menyembuhkan dan membangun diri manusia secara utuh.Kecerdasan didefinisikan bermacam-macam. Para ahli termasuk para psikolog, tidak sepakat dalam mendefinisikan apa itu kecerdasan. Karena memang tidak mudah mendefinisikan kecerdasan. Bukan saja karena definisi kecerdasan itu berkembang, sejalan dengan perkembangan ilmiah menyangkut studi kecerdasan dan sains-sains yang berkaitan dengan otak manusia, seperti neurologi atau neurobiologi atau neurosains. Tetapi juga karena penekanan definisi kecerdasan tersebut sudah barang tentu akan sangat bergantung : pertama, pada pandangan
dunia,
filsafat
manusia,
dan
filsafat
ilmu
yang
mendasarinya; kedua, bergantung pada teori kecerdasan itu sendiri. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Menurut Alfred Binet dan Theodore Simon, kecerdasan terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1) kemampuan mengarahkan pikiran dan atau tindakan 2) kemampuan mengubah arah
tindakan
jika
tindakan
tersebut
telah
dilakukan,
dan
3)
kemampuan
mengkritik diri sendiri. Sedangkan menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam bukunyaMenerobos
SQ,
menegaskan
bahwa
kecerdasan
itu
beragam,
Spiritual
Quotient dimaksudkan sebagai kecerdasan untuk mengahadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkanprilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang itu lebih bermakna dibandingkan dengan yang lainnya. SQ adalah kecerdasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang berada dibagian diri yang dalam, berhubungan dengan kearifan, penghayatan ketuhanan, menumbuhkan otak dan watak manusia menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas dan tabah dalam menghadapi kehidupan, dan SQ merupakan kecerdasan tertinggi. Dari berbagai hasil penelitian, telah banyak terbukti bahwa kecerdasan spiritual memiliki peran yang jauh lebih penting dari pada kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak barulah syarat minimal untuk meraih keberhasilan dan prestasi puncak. Terbukti banyak orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi, tetapi terpuruk ditengah persaingan. Sebaliknya banyak yang memiliki kecerdasan intelektual biasa-biasa saja justru sukses menjadi bintang-bintang kinerja, pemimpin dan pengusaha. Secara historis, sejak awal seluruh aliran psikologi barat, sebagaimana ditetapkan oleh Freud, bersandar pada dua proses psikologis: proses primer yang disebut dengan IQ (berdasarkan “jaringan syaraf assosiatif di otak”) dan proses dengan EQ (berdasarkan “jaringan syaraf serial di otak”). Perbedaan penting antara SQ dan EQ tersebut terletak pada daya ubahnya. Berkaitan dengan perkembangan konsep spiritual dalam psikologi Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 3
sebagai latar belakang kemunculan kecerdasan spiritual, menurut Jalaludin Rahmat menunjukkan bahwa sejak tahun 1969, ketika Jounal of Prepersonal Psychology terbit untuk pertama kalinya , psikologi mulai mengarahkan perhatiannya pada dimensi spiritual. Latar belakang historis psikologi tranpersonal itu didahului oleh tiga aliran ilmu jiwa sebelumnya yakni, behaviorisme, psikoanalisis dan humanistik. Behaviorisme dimulai dari Pavlop pada akhir abad ke 19. Behaviorisme adalah aliran ilmu jiwa yang tidak peduli terhadap jiwa, yang memandang psikologis bukan sebagai gangguan kejiwaan melainkan sebagai
perilaku
yang
menyimpang
(maladaptive
behavior)
akibat
pelaziman
(conditioning) yang terus menerus. Ia merupakan ilmu jiwa yang mendefinisikan perilaku maladaptif sebagai reaksi yang tidak dikehendaki akibat proses belajar keliru atau stres yang berlebihan. Peristiwamental tersebut ada yang disadari dan juga ada yang tidak disadari tetapi mud diakses, dan mental yang paling akhirlah yang banyak menarik perhatian. Psikologi humanistik, aliran ini muncul pada pertengahan abad ke 20sebagai reaksi atas behaviorisme dan psikoanalisis. Menurut pandangan ini,behaviorisme dan psikoanalisis telah mereduksi manusia sebagai mesin atau makhluk yang rendah. Manurut aliran humanistik untuk memahami diri dan kesehatan, manusia harus memahami ketiganya. Yaitu dimensi spiritual, fisik dan psikologis.Penelitian tentang dimensi spiritual manusia dimulai sejak tahun 1969, penelitian tersebut dilakukan untuk memahami gejala-gejala ruhaniyah,kesadaran kosmis, aktuaisasi transpersonal, pengalaman spiritual dan akhirnya kesadaran spiritual. Dalam kerangka inilah Zohar mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar. 2. Pengertian Dzikir dan Macamnya Spiritual Quotient (SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif oleh karena itu SQ adalah kecerdasan manusia yang paling tinggi. Hal ini secara langsungatau tidak langsung berhubungan dengan kemampuan manusia mentransendensikan diri: “transendensi merupakan kualitas tertinggi dari kehidupan spiritual Dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu asal kata dari dzakarah, yazdkuru, dzikran yang mempunyai arti sebut dan ingat ( Yunus,1972; Abubakar,1991). Dzikir juga merupakan asal kata dzikir yang artinya ingat,sebut, dan ajaran (Arifin,1986; Abdullah1991). Selain definisi di atas ada beberapa pengertian dzikir yang terdapat dalam alquran yakni : Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 4
Dzikir dimaknakan sebagai pelajaran seperti yang terdapat pada firman Allah swt : “Walaqad yassarnal Qur’ana lidzdzikri fahal minmuddakir”., Artinya, “ Dan sungggu kami telah memudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ? (QS. Al-Qamar (54):17) Dzikir dimaknakan sebagai kemuliaan yang besar, seperti firman Allah SWT “Wainnahu ladzikrull laka wa liqaumika wa saufa tus”alun”, Artinya, “ Dan sesungguhnya Alquran itu benar benar adalah suatu keuliaan yang besar bagimu dan bagi umatmu dan kelak Anda akan diminta pertanggungjawaban’, (QS.AzZuhruf (43) : 44) Dzikir dimaknakan sebagai penjelasan sebagaimana dalam firman Allah SWT : “Dzikru rahmati rabbika “abdahu Zakariyya”. Artinya, “Yang dibacakan ni adalah penjelasan tentang rahmat Tuhan Anda kepada hambanya, Zakaria “. (QS.Maryam (19) :2 ) Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa menurut Alquran dan sunah, dzikir diartikan sebagai segala macam bentuk mengingat Allah, menyebut nama Allah, baik dengan cara membaca tahlil, tasbih, tahmid, taqdis, takbir, tasmiyah, hasballah, asmaul husna, maupun membaca doa doa yang mat’sur dari Rasulullah SAW. Usman (1975) membagi model dzikir berdasarkan pusat aktivitas dzikirnya menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut : Dzikir dalam arti ingat yang sebelumnya lupa atau lalai, artinya, manusia kembali berdzikir setelah lalai mengingat Allah SWT. Dalam jangka waktu tetentu, kemudian dia bertaubat untuk senantiasa mengingat - Nya Dzikir dalam arti kekal ingatanya. Artinya, setelah manusia tersebut bertaubat yang sebenar benarnya kemudian dia akan selalu ingat akan Allah Beberapa manfaat dari dzikir yangditerangkan oleh Alquran adalah sebagai berikut ( Nasution,1990) Menentramkan, membuat hati menjadi damai. Sebagaimana firman Allah SWT ; “ Yaitu orang - orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah (dzikir). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah – lah hati menjadi tentram “ (QS.Ar-ra’d (15): 28). Ayat ini menegaskan bahwa jika perasaan manusia mengalami kesusahan, kegelisahan, maka berdzikirlah, Insya Allah hati manusia akan menjadi tenang dengan rahmat_Nya, Melalui dzikir, hati menjadi tentram dan damai, melalui kedamaian ini maka jiwa dipenuhi oleh emosi positif seperti bahagia dan optimis. Menambah
keyakinan,
keberanian.
Sebagaimana
firman
Allah
SWT
:
“Sesungguhnya orang orang yang beriman itu adalahmereka yang apabilah disebut Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 5
Allah, gemetarlah hati mereka dan apbilah dibacakan kepada mereka ayat ayat Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. “ QS. Al-Anfal (8) :2) Melalui dzikir jiwa bertambah yakin akan kebesaran Allah SWT sehingga menjadikan kita berani menghadapi tantangan apapun, asalkan tidak bertentangan dengan larangan Allah SWT. 3. Terapi Dzikir Dzikir merupakan ungkapan mendalam dari seorang hamba yang merasa tidak mampu memilih kata kata buat mengungkapkan rasa terima kasih dan syukurnya kepada Allah. Pengakuan yang tinggi terhadap pemberian Allah akan membuatnya semakin mencintai dan mengagumi dan mengagumi pemberi dan memaafkan apa yang diberikan sesuai dengan ridho yang memberi. Selain mengajarkan zdikir dan do’a yang bermakna umum, Nabi Muhammad juga mengajarkan doa dan dzikir yang khusus setiap peristiwa, Kalau kita perhatikan redaksinya doa dan dzikir yang beliau ajarkan tersebut melatih kita untuk melakukan dua hal sekaligus ; mensyukuri pemberani dan menikmati pemberian. Kecerdasan sprtual akan membawa individu di dalam spritualisas yang sehat, yaitu spritualitas yang memberikan penghargaan terhadap kebebasan personal, otonomi, harga diri, termasuk juga di dalamnya mengajak individu untuk menjalankan tanggung jawab. Spritual yang sehat tidak menafikan kemanusiaan manusia, tidak mengabaikan hati nurani, namun justru seantiasa mengajak individu pada kasih sayang, cinta dan pedamaian. Sprtualitas yang sehat merupakan pengkristalan dari kebijaksanaan yang seantiasa menghargai perbedaan, kreatifitas dan membebaskan manusia dari kezaliman. 4. Kesimpulan Dzikir akan membantu individu di dalam menghadapi kesulitan kesulitan hidupnya, karena dengan dzikir individu melakukan penyerahan diri secara total kepada Allah SWT yang kemudian akan menimbulak harapan baru ( new hopefullness) dan optimisme (New optimism) dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan pertolongaNya.
Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 6
Berikut ini terdaat skala kekhusyukan dzikir untuk mengetahui seberapa tinggi kecerdasan spritual Anda. Isilah skala ini dengan sejujurnya seperti apa yang anda alami sehingga hasil yang diperoleh merupakan keadaan diri anda yang sesungguhnya SKALA KECERDASAN SPRITUAL (SQ) Jawablah pertanyaan pertanyaan dibawah ini dengan mengisi tanda silang (X) Pada kolom yang tersedia. Pahamilah bahwa Jawaban anda merupakan kenyataan sesungguhnya yang anda alami, bukan merupakan rekayasa anda sendiri, Jawablah dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat merupakan gambaran diri Anda yang sebenarnya No
Pernyataan
Sering
Kadang
Jarang
Kadang (SRG) 1
(KDG)
Tidak Pernah
(JRG)
(TP)
Secara umum kehidupan spritual saya cukup bermakna
2
Saya
memiliki
pemahaman
yang
mendalam tentang kehidupan kehidupan spritual saya 3
Secara umum, saya merasa dekat dengan Tuhan
4
Saya
mampu menghayati kegiatan
peribadatan saya secara bermakna 5
Saya merasakan kehidupan spritual saya meberikan
kekuatan
dan
dukungan
dalam kehidupan sehari hari 6*
Saya tidak yakin dengan kedekatan Tuhan dalam hidup saya
7*
Saya cenderung tidak mau tahutentang Kehidupan spritual saya
8
Kehidupan
spritual
saya
banyak
mewarnai kehidupan saya sehari hari 9
Saya
berusaha
mengamalkan
ajaran
ajaran agama saya anut secara konsisten 10* Saya muak dengan ajaran ajaran agama yang saya anut 11* Saya merasa Tuhan tidak berlaku adil dalam kehidupan saya 12
Saya
yakin
bahwa
karunia
Tuhan
Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 7
amatlah luas 13
Ketika hidup saya bermasalah saya senantiasa yakin bahwa Tuhan akan membatu saya
14
Bagi saya, doa doa yang saya panjatkan kepada Tuhan memberikan kekuatan tersendiri bagi hidup saya
15
Saya bisa memahami secara cukup baik tentang hakikat keberadaan Tuhan
16
Saya tidak bisa hidup secara bermakna, tanpa petunjuk dari Tuhan
17
Saya merasa Tuhan senantiasa menyertai setiap langkah langkah di kehidupan saya
18* Saya
tidak
meyakini
bahwa
Tuhan
senantiasa berada dalam hidup saya 19
Saya berada dalam kesusahan, saya meyakini
bahwa
Tuhan
akan
memberikan Jalan terbaik 20
Saya menggantungkan harapan harapan saya kepada belas Kasih dari Tuhan
21* Saya merasa hidup saya penuh dengan dosa dosa 22* Saya tidak peduli dengan ajaran ajaran agama yang ada 23
Kedekatan saya dengan Tuhan telah banyak memberikan pencerahan dalam hidup saya
24* Kehidupan spritual saya terasa gersang 25* Saya merasa tidak memperoleh apa apa dari kehidupan spritual saya 26
Saya meyakini bahwa kasih sayang harus diberikan kepada setiap manusia
27
Bagi saya kasih sayang harus diberikan kepada setiap manusia
28
Ketika saya disakiti oleh orang lain, saya biasanya mendoakan kebaikan untuk orang tersebut
29
Saya
mampu
memaafkan
kesalahan
Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 8
kesalahan orang lain 30
Saya
berusaha
banyak
berbuat
kebajikan/kebaikan dalam hidup saya
SKORING Jumlahkan semua jawban Anda dengan mengikuti petunjuk penskorannya. Untuk nomor item tanda bintang (*) Sering (SRG)
=3
Kadang kadang (KDG)
=2
Jarang (JRG)
=1
Tidak pernah (TP)
=0
Sedangkan pada item dengan tanda bintang(*) maka skoringnya menjadi : Sering
=0
Kadang kadang (KDG)
=1
Jarang (JRG)
=2
Tidak pernah (TP)
=3
Selanjutnya jumlah seluruh skor anda dijumlahkan, lalu bandingkan dengan norma dibawah ini, Sebagai contoh jika skor anda keselurah 55, berarti anda dalam kategori sedang, jika jumlah skor total anda 80 berarti anda masuk kategori tinggi. 56 – 90 = tinggi 36 – 55 = sedang 0 – 35 = rendah
Interpretasi Jika anda termasuk dalam kategori tinggi (skor 56-90), berarti anda memiliki kecerdasan spritual yang tinggi, Anda telah mengamalkan apa yang anda yakini dalam kehidupan anda sehari hari. Kehidupan spritual anda sangat kaya dan penuh makna. Anda memiliki perasaan kedekatan dengan Tuhan, dan perasaan kedekatan tersebur banyak membawa kedamaian dalam hidup anda. Kehidupan spritual anda tidak saja membebaskan diri anda dari belenggu nafsu nafsu, tetapi juga telah memperkaya potensi diri anda secara keselurahn Jika anda termasuk
dalam kategori sedang (skor 34 – 55) berarti kehidupan
spritual anda cukup bermakna, walaupun terkadang anda masih kebingungan dan Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 9
terombang ambing dalam kesalahan. Tampaknya anda belum mengamalkan apa yang diajarkan oleh keyakinan yang anda miliki dalam kehidupan sehari hari. Anda masih saja kadang kadang terbawah oleh nafsu nafsu yang menjebak anda dalam kehampaan. Ada baiknya anda terus meningatkan kehidupan spritual Anda sehingga semakin memperkaya potensi diri anda secara keseluruhan Jika anda termasuk dalam kategori rendah (skor 35 -0), berarti anda memiliki kehidupan spritual yang gersang dan tak bermakna . Anda masih diliputi oleh kegalauan hati, kebimbangan, keraguan dan keresahan, anda masih mencari cari makna dalam kehidupan sritual anda. Anda masih mencari Tuhan dalam pergulatan yang tiada henti. Sumber: 1. Triantoro Safaria, Nofran Eka Saputra ; Manajemen Emosi ( Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda), Bumi Askara Jakarta 2009 2. Zohar,D ; SQ Memanfaatkan kecerdasan Spritual dalam berfikir integralistik dan holistik untuk memaknai kehidupan, 2000. 3. Harjani Hefni ; The seven Islamic daily habits, Hidup islami dan modern berbasis Al-Fatiha, Pustaka Ikadi Jakarta 2009 4. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2247919-pengertiankecerdasan-spiritual/#ixzz29zuBtQme, diterbitkan 09 Januari 2012, Kujungan, 01 Noveber 2012
Materi Pelengkap Modul Kecerdasan Spritual
Irma Djanapa Bulow
Page 10