LAPORAN SITUASI (Bagian 3) PENANGANAN GEMPA 6,2 SR DI SIGIE SULAWESI TENGAH Rabu, 12 September 2012 I.
II.
Informasi Kunci
Bupati Sigie menetapkan status keadaan darurat dari 26 Agustus 2012 sampai 9 September 2012, 2012 pada gempa empa bumi tektonik berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang ngguncang sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah,, 18 agustus lalu. Masyarakat korban gempa sigie di tiga kecamatan masih tinggal pada tenda-tenda tenda seadanya dengan atap terpal dengan dinding yang terbuka dengan kondisi dan tanpa lampu penerangan. Di Kecamatan kulawi maupun gumbasa masih sering terjadi gempa susulan dan longsor sehingga masyarakat masih khawatir dan mengalami trauma untuk tinggal di dekat gedung. Masyarakat dan anak anak-anak membutuhkan pendampingan psikososial karena belum ada lembaga yang menyentuh ke wilayah tersebut. Suplay uplay logistik baik dari pemerintah maupun swadaya masih tepenuhi, tepenuhi akan tetapi makanan bagi anak-anak anak dan bayi kurang di perhatikan. Masyarakat di camp pengungsian mulai mengalami gangguan kesehatan seperti ISPA. Dua SD yang mengalami kerusakan melakukan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat yang tidak layak.
Gambaran Situasi
Kabupaten Sigi terletak antara 00 52’ 16” LS – 20 03’ 21” LS dan 1190 38’ 45” BT – 1200 21’ 24” BT dan memiliki wilayah seluas 5.196,02 kilometer persegi terdiri atas 15 kecamatan dimana Kecamatan Kulawi merupakan kecamatan terluas (1.053,56 km2) sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Dolo yang hanya memiliki luas 36,05 km2. Wilayah terkena dampak adalah 3 Kecamatan, Kecamatan, yakni Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Lindu. Kecamatan gumbasa maupun kulawi terletak di wilayah yang dekat dengan perbukitan 50 km dari kota palu sementara kec lindu berada di wilayah taman
nasional yang terletak dengan jarak yang harus di tempuh dengan kendaraan roda 4 selama 2 jam dan di lanjut denga roda 2 selama satu jam ( ojek khusus, dengan tarif 200.000/ perojek ). Jumlah penduduk pada tiga kecamatan ini adalah 1683 KK dengan jumlah jiwa 8535 Jiwa, yang tersebar di 14 Kelurahan/ Desa di 3 Kecamatan tersebut. Berikut adalah rincian pesebaran penduduk pada masing-masing kecamatan :
No 1
Nama Kecamatan Kec.Gumbasa
Jumlah KK/Jiwa 564 KK 2890 Jiwa
2
Kec.Kulawi
556 KK 2805 Jiwa
3
Kec.Lindu
563 KK 2840 Jiwa
Nama Desa 1. Desa Tuva 2. Desa Pakuli 3. Desa Omo 4. Desa Simoro 1. Desa Namo 2. Desa Bolapapo 3. Desa Boladangko 4. Desa Tangkolowi 5. Desa Salua 6. Desa Matauwe 1. Desa Tomado 2. Desa Puro’o 3. Desa Anca 4. Desa Langkom
Adapun data kerusakan akibat terjadi bencana adalah sebagai berikut : NO 1
Nama Kecamatan Kec Gumbasa a.Jumlah rumah rusak
b.Jumlah Korban Jiwa
2
Kec. Kulawi a.Jumlah rumah rusak
b.Jumlah Korban Jiwa
3
Kec .Lindu a.Jumlah rumah rusak
b.Jumlah korban jiwa
Jenis Kerusakan Rumah rusak berat Rumah rusak sedang Rumah rusak ringan Luka Berat Luka Ringan Meninggal
213 unit 118 unit 176 Unit 9 orang 21 orang -
Rumah rusak berat Rumah rusak sedang Rumah rusak ringan Luka Berat Luka Ringan Meninggal
55 unit 118 unit 392 unit 1 orang
Rumah rusak berat Rumah rusak sedang Rumah rusak ringan Luka Berat Luka Ringan Meninggal
204 Unit 115 Unit 182 Unit 9 Orang 11 Orang 4 Orang
Dengan Jumlah total dampak kerusakan adalah sebagai berikut : No 1 2
Jenis Kerusakan Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang
Jumlah
Jumlah 472 Rumah 351 Rumah
3 4 5 6
Rumah Rusak Ringan Korban Jiwa Luka berat Korban Luka Ringan Meninggal
683 Rumah 18 Orang 32 Orang 5 Orang
Adapun sarana umum yang mengalami kerusakan adalah : No 1 2 3 3
Nama Fasilitas Umum SD N Tuva SDN Salua Masjid Gereja
Jumlah 1 1 2 1
Wilayah Desa Tuva,Kec Gumbasa Desa Salua,Kec Kulawi Desa Tuva dan Desa Salua Desa Tuva
Gambaran Pengungsi a. Kondisi Pengungsian Sampai saat ini Masyarakat korban gempa sigie di tiga kecamatan tersebut, mereka masih tinggal di tenda seadanya yang mereka dirikan di sekitar rumah. ada satu camp pengungsian komunitas di kecamatan kulawi dengan jumlah 25 KK ( jiwa 200 Jiwa) di mana sebagian dari mereka sejumlah 70 an anak adalah usia anak-anak yang mengungsi di bawah kebun coklat kondisi pengugsian mereka sangat jauh dari layak karena mereka masih banyak yang tinggal di camp pengungsian hanya dengan atap terpal dengan dinding yang sangat terbuka dengan kondisi tanpa lampu penerangan yang layak dan penuh dengan nyamuk karena di arena perkebunan. Di Kec kulawi maupun gumbasa masih sering terjadi gempa susulan dan longsor sehingga masyarakat masih sangat khawatir dan mengalami trauma untuk tinggal di dekat gedung atau di dekat rumahnya karena khwatir rumah itu akan ambruk sewaktu-waktu. Masyarakat yang mengungsi di kebon coklat melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi menggunakan sungai yang ada di dekat kebun coklat dan untuk menjangkau lokasi kebun coklat harus menyeberang jembatan gantung yang sudah tua dan sangat berbahaya terutama untuk anak-anak. Di lokasi camp pengungsian belum ada satupun lembaga yang masuk di wilayah tersebut yang mendampingi kondisi psikososial mereka ,anak-anak di wilayah tersebut tidak ada yang mengarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang di butuhkan anak-anak
Dari sisi logistik mereka masih bisa mendapatkan suplay logistik baik dari pemerintah maupun swadaya karena pada dasarnya mata pencaharian mereka tidak terganggu kondisi yang ada adalah mereka tidak mempunyai rumah dan mereka tidak bisa secepatnya membuat rumah sementara, karena sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut adalah masyarakat miskin dengan penghasilan musiman. Kondisi kesehatan anak dan makanan bagi anak-anak dan bayi kurang di perhatikan dengan baik yang mereka punyai rata-rata adalah makanan orang dewasa sehingga yang terjadi anak-anak lebih banyak makan-makanan instan (mie instan) tanpa ada makanan tambahan lain . b. Kondisi Kesehatan Masyarakat korban gempa sigie kebanyakan menderita penyakit ISPA dan Diare pelayanan kesehatan di wilayah tersebut di fasilitasi oleh puskesmas pembantu di bawah naungan dinkes, dalam satu wilayah di kec kulawi setiap hari mereka ratarata menerima pasien sejumlah 35 orang. c. Kondisi Lingkungan Hampir semua wilayah yang ada di gumbasa maupun di kulawi saat ini rawan longsor dan rawan mendapatkan banjir kiriman dari kec.lindu mengingat di kecamatan lindu ada danau yang sangat rawan jebol ke wilayah kulawi maupun gumbasa.sampai saat ini wilayah tersebut masih merasakan adanya gempa susulan sementara kondisi udara di lingkungan tersebut banyak yang berdebu hal ini di akibatkan karena saat ini banyak rumah-rumah yang sedang di robohkan karena berbahaya jika di tempati. d. Kondisi Pendidikan anak Dari sisi pendidikan ada dua sekolah SD yang mengalami kerusakan dan melakukan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat yang tidak layak di gunakan sebagai sekolah darurat karena dalam satu tenda darurat ( tenda peleton) di gunakan untuk tiga kelas sehingga jam belajar mengajar di buat dua kloter yaitu jam 07.00-10,00 untuk kelas 1,2,3 dan jam 10.00-12.00 kelas 4,5,6 kondisi tenda yang sangat panas dan berdebu membuat ke tidak efektifan kegiatan belajar mengajar selain hal tersebut semua anak tidak memiliki lagi alat tulis yang memadai untuk di gunakan karena alat tulis yang di miliki rusak tertimbun gempa. (gambar di atas adalah tenda yang di jadikan sekolah darurat). e. Kondisi Psikologis Baik anak-anak maupun orang dewasa sebagian besar sudah merasa tidak nyaman sudah mulai banyak mengeluh, bahkan dari catatan dinas kesehatan sudah tiga
orang mengalami despresi, kondisi anak-anak sangat tidak teratur, di sekolah sudah tidak bisa belajar dengan nyaman dan di camp pengungsian pun tidak ada yang mendampingi mereka. f.
Kondisi Geografis Kecamatan gumbasa maupun kulawi terletak di wilayah yang dekat dengan perbukitan 50 km dari kota palu sementara kec lindu berada di wilayah taman nasional yang terletak dengan jarak yang harus di tempuh dengan kendaraan roda 4 selama 2 jam dan di lanjut denga roda 2 selama satu jam ( ojek khusus,dengan tarif 200.000 perojek )
III.
IV.
Respon Pemerintah
Sebanyak 310 personil TNI dikerahkan untuk mengatasi bencana bersama BPBD, relawan, tagana, PMI, SAR, dan sebagainya. Pemerintah telah mendropping Air dengan menggunakan 25 sepeda motor ke Kecamatan Lindu. Rencana Respon Tanggap darurat sampai 12 September 2012. Mensos menyalurkan bantuan beras untuk korban melalui posko utama bencana gempa di Desa Tuva dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi.
Respon MDMC
Pendirian Posko Sejauh ini MDMC terus melakukan koordinasi dengan Koordinator POSKO Bapak Muh Amin Parakkasi Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Tengah. Dimana MDMC Sulawesi Tengah telah membentuk struktur tanggap darurat untuk penanganan gempa Sigie Sulawesi Tengah. Keluruhan pengurus Operasional Posko berjumlah 13 orang relawan. (untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada lampiran)* Berdasarkan Rapat Pleno Muhammadiyah kegiatan penanganan bencana gempa sigie di serahkan ke PW Pemuda Muhammadiyah mengingat Kabupaten Sigie belum terbentuk PDM di daerah tersebut Pengurus yang sudah di bentuk mulai terjun ke lapangan pada tanggal 21 Agustus. Adapun kegiatan yang sudah dan sedang di lakukan adalah sebagai berikut : 1. Membuka Posko di kota Palu dengan kontak person yaitu bapak Amin ketua PWPM HP 081 341 000 224 2. Melakukan Asesment 3. Menggalang Dana
Pada Hari Minggu, 2 September 2012 Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutus 2 orang pengurus yakni Sudara Indrayanto dan Saudari Sarniyah untuk melakukan assesment dan pengorganisasian jejaring Muhammadiyah yang ada di lokasi kejadian. Selain itu LPB juga memberikan dana operasional posko tanggap darurat untuk korban gempa sigi. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang di lakukan oleh relawan Muhammadiyah di lapangan: No 2 Sept 2102 3 Sept 2012
Waktu 13.15-01.00 01.00-02.00 08.00-17.00
4 Sept 2012
17.00-19.00 19.00-23.30 23.30-01.30 08.00-22.00
22.00-selesai
Kegiatan Tiba di Palu Koordinasi dengan Tim Palu Kunjungan ke Kabupaten Sigie 1. Koordinasi ke BPBD dan Pos inguk lapangan 2. Koordinasi dengan Puskesmas 3. Kunjungan ke Camp Pengungsian,di dua kecamatan Gumbasa dan Kulawi. 4. Kunjungan ke sekolah Darurat di kec kulawi Istirahat Koordinasi dengan PWM Melanjutkan diskusi pembentukan LPB
Kunjungan ke Parigi Moutong 1. Koordinasi dg PDM Parigimoutong 2. Koordinasi dengan pemerintah Kabupaten (Bupati Parigie moutong dan jajaran ) 3. Kunjungan ke camp pengungsian dan lokasi bencana 4. Koordinasi dg PDM terkait tindak lanjut dari kegiatan penanganan banjir bandang parigie moutong. Membuat Laporan
Pengkoordinasian Hari ini Rabu, 5 September 2012 utusan MDMC telah melakukan Universitas
koordinasi dengan
Muhammadiyah Palu dan tim logistik PWM untuk mengkoordinasikan
penanganan dan respon tanggap daurat. Dalam pelaksanaan kegiatan ada beberapa permasalahan yang membuat kegiatan tidak bisa berjalan dengan baik di antaranya : 1. Kurangnya SDM yang siap melaksanakan tugas dalam penanganan bencana (yang bisa melaksanakan tugas hanyalah ketua PWPM dan Ketua PW Nasyiah itu pun karena mereka suami istri dan mereka di bantu oleh satu orang anak yang mereka fasilitasi )
2. PW Muhammadiyah memiliki permasalahan serius dalam pengorganisasian adapun permasalahan tersebut di antaranya : •
Kantor Kosong tidak ada kegiatan kesekretariatan tidak memiliki staf tidak
memliki
sekretaris
yang
bisa
menjalankan
fungsi-fungsi
kesekretariatan ( sekretaris sudah meninggal ) •
Personel PW Muhammadiyah sibuk dengan kegiatan pribadi masingmasing para pimpinan yang sudah di tunjuk banyak yang keluar kota dan menjadi pejabat dan tidak ada yang bisa menjalinkan komunikasi sehingga semua kegiatan wilayah dapat di katakan tidak berjalan dengan baik.(mati)
•
Ada permasalahan antara PW Muhammadiyah dengan amal usaha muhammadiyah dalam hal ini kampus universitas muhammadiyah palu yang sampai sekarrang belum bisa di selesaikan
•
PW Muh Sulteng tidak memiliki cukup dana buat membiayai kegiatan hal ini di karenakan PW tidak mendapat masukan dana dari amal usaha baik kampus maupun sekolah (dikdasmen tidak berjalan ) dan PW juga tidak mendapakan operasional dari pemerintah .sehingga untuk operasional organisasi lebih banyak menggunakan dana pribadi pimpinan
•
PW tidak mempunyai agenda rapat rutin yang bisa di pakai sebagai wadah untuk membahas masalah-masalah organisasi.
Bantuan Logistik Posko penanganan bencana sigie tidak mendapatkan subsidi dana operasional dari PWM dan posko penerimaan logistik juga tidak berjalan dengan baik sehingga kebutuhan operasional hanya di dapatkan dari LPB PP muhammadiyah senilai Rp 5.000.000 sehingga kegiatan posko hanya membagikan logistik di sesuaikan dengan yang mereka dapatkan ( sangat terbatas) kondisi saat ini posko tidak memiliki dana untuk operasional bahkan untuk mengirimkan logistik ke parigi dan koordinasi dengan PDM Parigie mereka tidak memiliki dana
V.
Analisa Kebutuhan
Berdasarkan data dan hasil dari asesment yang kami lakukan bahwa kebutuhan yang harus segera di penuhi dalam penanganan pengunsi untuk wilayah kabupaten sigie adalah sebagai berikut : No
Sasaran
Jenis Kebutuhan
1
Anak-anak
1. Untuk kebutuhan pendidikan anak memerlukan alat tulis mengingat alat tulis yang mereka punyai sudah rusak ada dua sekolahan yaitu di kec gumbasa dan kulawi dengan jumlah anak sebanyak 500 2. Di perlukan adanya pendampingan psikososial bagi mereka di karenakan berdasarkan keterangan dari BPBD dan hasil survey tidak ada satupun lembaga yang menangani hal tersebut . 3. Berkaitan dengan kondisi kesehatan anak mereka membutuhkan tambahan nutrisi mengingat makanan yang mereka miliki adalah makanan orang-orang dewasa di tambah saat ini mereka harus tinggal di camp pengungsian yang kurang layak dengan cuaca yang sering hujan.
2
Orang Dewasa
1. Hal yang masih di butuhkan untuk orang dewasa adalah
kebutuhan
penunjang
untuk
melengkapi
tempat tinggal sementara yang mereka huni .adapun kebutuhan yang di saat ini masih di butuhkan adalah : 1. Tenda Terpal 2. Selimut 3. Alat Mandi 4. Perlengkapan Perempuan 5. Minyak Goreng ,Gula,Teh 6. Alas tidur
Sumber : 1. 2. 3. 4.
Relawan Muhammadiyah di Lapangan www. Bnpb.go.id Dokumentasi gambar dari Relawan Muhammadiyah http://www.sigikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=108&Ite mid=121 5. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/09/02/104308/Korban-GempaSigi-Butuh-2-5-Ton-Beras-per-Hari
Kontak
MDMC Budi Santosa (Koordinator Tanggap Darurat)
: 0856 4386 7971
Arif Nur Kholis (Sekertaris MDMC)
: 0813 9228 5348
Indrayanto (Tanggap Darurat)
: 0812 2832 4625
Lokal
PWM Sulawesi Tengah d/a. JL.KH Dahlan No. 12 Palu 94111 Drs. H. Syamsuddin H. Chalid, M.Pd (Ketua PWM Sulteng) : 0813 4146 5615 Bapak Amin (Koordinator Posko-Ketua PWPM)
: 081 341 000 224
Lampiran * SUSUNAN PENGURUS POSKO TERPADU MUHAMMADIYAH SULAWESI TENGAH UNTUK BANTUAN BENCANA GEMPA SIGI
A. B. C.
Penanggung Jawab : PW Muhammadiyah Sulawesi Tengah Koordinator : Ketua PW PemudaMuhammadiyahSulteng Parakkasi) Divisi-divisi 1. DivisiKesekretariatan : - Mulkus Kisman - Asmar Arafah
(Muh
Amin
2. DivisiHumas/Informasi: - Abd Hanif - Fery Irawan 3. DivisiKeuangan
: - Abd Akhir Lamantu
4. DivisiPendataan
: - Moh Nasihin
5. DivisiPenggalangan Dana/Bantuan
: - KetuaPW Nasyiatul Aisyiyah Sulteng (Mizan S. Yurampole) : - KetuaDPD IMM Sulteng (Galib Idris) - KetuaPW IPM Sulteng (Abd Gafir)
6. DivisiDistribusi
: - MohIlyasPadduntu - Umar Faisal, S.Sos - Ir. MursyidSaduan
Data Kerugian akibat Gempa
Data yang diambil langsung Tim Terpadu Muhammadiyah Sulawesi Tengah (Tahap I) No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama KK
Mislan Ahmad Mahfud Ali Ameli Yasin Husni Mahyudin Tawil Wahidin Fandi Suwandi Makmur Pasua Joni Ade
Jumlah Anggota KK Oran 4 g Oran 6 g Oran 4 g Oran 6 g Oran 6 g Oran 4 g Oran 3 g Oran 4 g Oran 4 g Oran 6 g Oran 5 g Oran 4 g Oran 4 g Oran 4 g Oran 4 g
Kebutuhan Kerugian Rusak Berat Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat
Jangka Pendek Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako Sembako
Jangka Menengah Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring Selimut, Piring
Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor, Kompor,
Jangka Panjang Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan Bahan Bangunan
Data yang diambil langsung Tim Terpadu Muhammadiyah Sulawesi Tengah (Tahap II) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Irwan Arifin Taking Pipi Dahlan Ari Dona Essang Merlin Ali Ameli Yunus Yasin Jalwi Habang A. Manson Asri Mislan Husni Mahyudin Mas-Toha Latang Plores Nawir Kru Tawil Samina Wahidin Saudin Makmur Lemma Pasua Mustamin/Ramli Joni Papa Pira (Enya) Pa Mustafa Sahri l Sumijar L
Dusun III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III III
Kerusakan RR RR RR RS RR RR RR RR RB RB RR RB RB RR RR RS RB RB RB RS RS RS RB RR RB RR RB RB RB RS RB RB RB RS RB RS RB
38 39 40 41 42 43 44 45 46
Hudaya mama Fatma Om Fitri Mama Tora mama Kimsu Dahli Lukman Lopi Pani
III III III III III III III III III
RR RS RS RS RB RR RB RB RR
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Om Rabi Papa Rismi Papa Jafar Papa Jusma Papa Jamil Jamil Papa Ayu/Hase Agus Husen Om. Abu Papa Edi Papa Ningsi Husen T
II II II II II II II II II II II II
RR RB RR RR RR RR RR RS RR RB RB RB