Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
1
KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION Husna Purnama Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu kegiatan fungsional yang ada dalam suatu perusahaan dan memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Salah satu tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang atau jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Selanjutnya perusahaan dapat menentukan harga serta mempromosikan dan mendistribusikan produknya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan Promosi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dalam kaitannya dengan Memasarkan Western Union di Bandar Lampung.
___________________________ Keywords : Kebijakan Promosi
PENDAHULUAN Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan, semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pemasaran. Pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia usaha, untuk selalu mencari, memperoleh dan mempertahankan pangsa pasarnya. Oleh sebab itu setiap perusahaan harus menetapkan, menerapkan suatu strategi dan melaksanakan kegiatan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan atau lembaga lainnya tergantung pada berhasil atau tidaknya kegiatan pemasaran. Pemasaran adalah : proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Dalam upaya memasarkan produknya sebaik mungkin dalam usaha pencapaian target PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung harus mampu melaksanakan pemasaran terpadu. Dalam hal ini kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan pokok dari pemasaran yang menunjang dalam memperoleh laba, maka PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung harus dapat mengkombinasikan unsurunsur yang ada dalam bauran promosi dengan baik. Terutama dalam berupaya memasuki pasar yang dituju.
Unsur-unsur bauran pemasaran terdiri dari : 1) Kebijakan Produk 2) Kebikakan Harga 3) Kebijakan Promosi 4.)Kebijakan Saluran Distribusi
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
Alur distribusinya Pengiriman dan Pengambilan
yaitu
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan Promosi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dalam kaitannya dengan Memasarkan Western Union di Bandar Lampung. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Kegiatan pemasaran perusahaan tersebut harus dapat memberikan kepuasan kepada pengonsumsi hal tesebut dimaksudkan agar pengonsumsi mempunyai anggapan bahwa perusahaan tersebut benar-benar mengutamakan kepuasan pengonsumsi. Definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler Manejemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan- tujuan individu dan organisasi. (Kotler, Philip, 1997 : 13 ). Menurut Basu Swastha dan
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
2
Irawan mengatakan bahwa Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. (Swastha, Basu dan Irawan, 1990 : 7 ). Manajemen Pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, kegiatan ini bertujuan untuk menimbulkan pertukaran yang diinginkan baik yang menyangkut barang dan jasa maupun benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial, dan kebudayanaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Segala kegiatan perusahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba. Perusahaan tidak hanya sekedar menjual barang saja, tetapi lebih dari itu dimana perusahaan harus memperhatikan konsumen beserta kebutuhannya.
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
Beberapa konsep yang digunakan sebagai landasan pada PT. Pos Indonesia (Persero) dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran antara lain : 1)Konsep Produksi 2) Konsep Produk 3)Konsep Penjualan 4) Konsep Pemasaran 5) Konsep Sosial Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Menurut Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo (1995 : 222) Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Menginformasikan berupa :
(informing),
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar d. Menjelaskan cara kerja suatu produk e. Meluruskan kesan yang keliru, f. Membangun citra perusahaan
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
3
2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) untuk : a. Membentuk pilihan merek b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga 3. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas : a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan Para ahli ekonomi membagi kegiatan promosi menjadi empat macam, yaitu : 1. Periklanan (Advertising) periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba serta individu-individu. Tujuan perusahaan menggunakan periklanan adalah : a. Mendukung program Personal Selling dan kegiatan promosi yang lain
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
4
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
Promosi penjualan adalah “ bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Jenis-jenis media yang digunakan : Surat kabar, Majalah , Radio Televisi
Tujuan dari promosi penjualan, yaitu : 1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan atau konsumen akhir 2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara 3. mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan wiraniaga dan iklan. Sifat-sifat promosi penjualan, antara lain : 1. Komunikasi 2. Insentif 3. Undangan Strategi Swot merupakan suatu alat yang digunakan untuk menganalisis suatu organisasi secara keseluruhan guna mengembangkan kekuatan serta kelemahan internal organisasi melalui kesempatan dan ancaman yang ada di lingkungan eksternal.
2. Personal Selling (Wiraniaga) Personal Selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan yang mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Sifat-sifat Personal Salling, antara lain : a) Personal Confrontation b)Cultivation c) Response Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1) Prospecting 2) Targeting 3) Communicating 4) Selling 5) Serviling 6) Information gathering 7) Allocating Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non-personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produkyang bersangkutan. Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) Dalam perusahan yang kapabilitasnya kuat, faktor-faktor pemasaran akan muncul sebagai kekuatan utama. Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, perusahaan perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut.
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
Tiap-tiap perusahaan harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara priodik. Jelas, perusaan tidak perlu memperbaiki setiap kelemahannya ataupun merasa bangga dengan kekuatannya. Pertanyaan yang penting adalah apakah perusahaan itu harus membatasi diri pada peluang dimana perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang dibutuhkan, atau harus mampertimbangkan untuk meraih peluang yang lebih baik walaupun perusahaan tersebut harus mendapattkan atau mengembangkan kekuatan tertentu. (Kotler, Philip, 2003 :115) Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Treatness) Umumnya perusahaan harus memantau kekuatan lingkungan makro yang menjadi penentu (demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (Pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang berdampak pada kemampuan memperoleh laba. Perusahaan tersebut harus membentuk sistem inteligen pemasaran untuk melacak tren dan perkembangan penting yang lain. Terhadap masing-masing tren atau perkembangan itu, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dan penelitian lapangan
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
5
Alat analisis yang digunakan adalah alat analisis kualitatif, yaitu dengan menerangkan kebijakan promosi yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung dalam memasarkan Western Union. HASIL DAN PEMBAHASAN Di dalam dunia pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk, menumbuhkan citra merek, mendorong peningkatan penjualan semaksimal mungkin lazim di sebut kegiatan promosi. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara langsung melalui bertatap muka dengan pembeli dan secara tidak langsung melalui media massa. Dengan demikian, maka kegiatan promosi merupakan salah satu variabel penting yang harus dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Hal tersebut semakin bertambah penting mengingat banyak produk yang sejenis dari merek lain yang dipasarkan oleh perusahaan pesaing. Dalam proses memasuki lingkungan pasar baru dan dalam upaya pengenalan produk mereka pada konsumen PT. Pos Indonesia (Persero), melakukan kegiatan perencanaan strategi, manajemen strategi yang dalam artian umum didefinisikan sebagai berikut: “Suatu seni dari pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan-keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuannya dimasa
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
datang” (Philip Kotler, 2001 : 36) dan ia juga mempopulerkan pembagian kiat bauran pemasaran kedalam produk, harga, tempat, promosi, proses, orang dan phisichal evidence kegiatan bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero)dapat dilihat pada table 1. Untuk lebih mengefektifkan dan mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan promosi, hendaknya perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kegiatan promosi yang telah dilaksanakan selama ini sehingga perusahaan dapat mengetahui secara jelas perangkat mana dari bauran promosi yang paling mengenai sasaran dan dapat dijadikan andalan dalam melakukan kegiatan promosi pada waktu yang akan datang tanpa mengabaikan perangkan-perangkat promosi lainnya. Bauran promosi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) di Bandar Lampung dapat dilihat pada table 2. Begitu juga dengan bauran biaya dari media promosi adalah sangat penting untuk diketahui biaya mana yang paling efesien dan tepat sehingga dapat dicapai hasil yang diharapkan. Pentingnya promosi dalam pemasaran merupakan alasan penulis untuk membahas masalah ini secara khusus tanpa mengabaikan masalah yang lainnya. Pelaksanaan kegiatan promosi yang efektif diperlukan langkah-langkah utama, dalam mengembangkan komunikasi dan promosi yang efektif adalah komunikator pemasaran harus
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
6
mengidentifikasikan audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesannya. Memilih saluran komunikasi, mengalokasikan total anggaran promosi, memutuskan mengenai bauran promosi, mengukur hasil promosi. Mengelola dan mengkoordinasikan suatu kombinasi variabel promosi yang baik untuk meningkatkan volume penjualan yang seoptimal mungkin. Bauran promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan terdiri dari : 1. Periklanan (advertising) Periklanan merupakan kegiatan promosi bukan orang pribadi yang di selenggarakan melalui media bayaran dengan sponsor yang nyata. Untuk produk yang masih dalam tahap perkenalan, kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menciptakan kesadaran konsumen akan produk tersebut, karena pada masa permulaan suatu produk belum banyak di kenal orang. Dengan periklanan diharapkan konsumen akan mengetahui merek atau nama produk yang baru dipasarkan. Untuk produk yang telah dalam tahap kedewasaan seperti WU, perusahaan juga melaksanakan kegiatan periklanan di samping kegiatan promosi lain. Pada tahap ini periklanan masih dilaksnakan perusahanaan karena adanya tingkat persaingan yang tinggi, sebab jika perusahaan tidak melakukan, maka perusahaan akan dapat kehilangan pangsa pasarnya sebagai akibat dari kegiatan periklanan yang dilaksanakan oleh perusahaanperusahaan pesaing.
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
tabel
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
7
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
8
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
Dengan demikian pada tahap kedewasaan ini, periklanan tidak lagi berfungsi untuk menciptakan kesadaran konsumen akan produk, tetapi lebih berfungsi untuk mengimbangi periklanan yang dilaksnakan oleh perusahaan saingan dan juga untuk mengingatkan konsumen tentang produk di pasaran. Kegiatan periklanan yang dilaksanakan perusahaan, yaitu : Iklan stiker dan Iklan melalui Brosur 2. Wiraniaga (Personal selling) Wiraniaga merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya. PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung tidak menggunakan bauran promosi jenis ini. 3. Publisitas PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung belum menggunakan bauran promosi yaitu publisitas sehingga rangsangan terhadap konsumen kurang maksimal. Jika PT. Pos Indonesia (Persero) menggunakan publisitas dengan memakai media televisi dan radio maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsumen. 4. Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen secara
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
9
langsung agar mau membeli suatu produk dengan merek tertentu. Kegiatan promosi penjualan yang dilaksanakan perusahaan adalah melalui beberapa cara sebagai berikut: 1) Peragaan, yaitu mengadakan pertunjukan untuk menunjukan sifat-sifat yang dimiliki Produk, agar dapat memberikan keyakinan kepada konsumen akan fungsi dari produk. 2) Pemberian hadiah kepada pembeli berupa : kalender, dan berbagai hadiah lainnya. Dalam melaksanakan suatu kegiatan promosi setiap perusahaan terlebih dahulu perlu mengadakan suatu perencanaan. Sebab selain kegiatan promosi ini memerlukan biaya, tenaga dan pikiran yang besar, juga sangat menentukan bagi tercapainya tujuan perusahaan. Bila kegiatan promosi tidak berhasil bukan saja kerugian uang yang akan diderita tetapi segala sesuatu yang di telah rencanakan perusahaanpun akan siasia. Untuk mengatasi hal demikian hendaknya perusahaan merencanakan kegiatan promosi dengan baik. Dengan baiknya perencanaan kegiatan promosi, kemungkinan kegagalan dapat dihindarkan. Dengan pula halnya dengan PT.Pos Indonesia ini, agar tujuan promosinya dapat di capai, maka perusahaan harus membuat suatu perencanaan promosi yang baik. Faktor-faktor yang perlu di perhatikan oleh PT. Pos dalam perencanaan promosi adalah Tujuan Promosi dan Segmentasi Pasar Adapun variabel-variabel lingkungan yang dapat
Husna Purnama : Kebijakan Promosi Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung Dalam Memasarkan Western Union
mempengaruhi pemasaran produk WU adalah sebagai berikut : 1.Faktor Demografi 2.Faktor persaingan 3.Kekuatan-kekuatan ekonomi 4.Kekuatan-kekuatan teknologi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menyimpulkan : 1) Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung belum maksimal dan efisien. 2) Periklanan merupakan suatu yang penting dalam memasarkan produk yang tidak lepas dari faktor-faktor manusia, barang dan tempat. Sebagai unsur komunikasi non personal, pada dasarnya telah digunakan cukup banyak variasi periklanan. Pada saat ini PT. Pos Indonesia (Persero) hanya menggunakan iklan jenis brosur dan stiker, sehingga belum mencapai target yang maksimal karena brosur dan stiker tersebut jumlahnya terbatas. 3) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung dalam kegiatan promosinya tidak menggunakan promosi penjualan hal ini disebabkan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung tidak bergerak dalam bidang penjualan barang. 4) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung belum menggunakan bauran promosi yaitu publisitas sehingga
Jurnal Sains dan Inovasi IV(1)1-10(2008)
10
rangsangan terhadap konsumen kurang maksimal. Jika PT. Pos Indonesia (Persero) menggunakan publisitas dengan memakai media televisi dan radio maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsumen. Saran 1. Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah kebijakan dalam melakukan koordinasi kegiatan promosi, sehingga perusahaan akan mencapai target yang diharapkan. 2. Dalam menjalankan kegiatan promosinya PT. Pos Indonesia (Persero) Bandar Lampung perlu menambah kegiatan dengan publisitas dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial dalam suatu media seperti media cetak dan media elektronik. DAFTAR PUSTAKA Kotler,
Philips 2005. Manajemen Pemasaran Jilid I. Indeks, Jakarta
Bangsawan, Satria 2003. Manajemen Pemasaran, Penerbit Universitas Lampung – Bandar Lampung DH. Basu swastha 1995. Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga Penerbit Liberty. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy 1997. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Penerbit Andi Yogyakarta