KEBIJAKAN PENERBITAN KAMPUS MAHASISWA DI ISI DENPASAR
I Wayan Setem
[email protected] Prodi Seni Lukis, FSRD, Institut Seni Indonesia Denpasar
Seminar Lokakarya Penulisan Koran Kampus Denpasar, 22 Juli 2013
MENCIPTA = SEBAGAI KERJA ILMIAH Agar dikatakan ilmiah maka dibutuhkan eksplanasi (yang tadinya subjektif dan imajiner bisa objektif dan dapat diprediksi secara optimal). Mencipta dan mengekplanasi (menulis) merupakan satu paket yang utuh Seperti partikel-gelombang. Sekala-niskala
TUJUAN PKM Meningkatkan minat baca (reading habit) Meningkatkan kemampuan menulis dan menyusun berita Menumbuhkan minat terhadap jurnalistik
PERBANDINGAN JUMLAH PUBLIKASI TERINDEKS DI SCOPUS
Sumber: SCIMAGO Journal Ranking (http://www.scimagojr.com)
DIAGRAM ALIR PENERBITAN NASKAH
NASKAH diterima
Penulis
Buku Besar diperbaiki Sidang Penyunting
Ketua
diterima
Penulis
ditolak Percetakan TERBIT
ALUR KERJA 1 2
Evaluasi Kelayakan
NASKAH Layak Muat
3 4C Pengetikan dgn Komputer 5C
5B
Tak Layak Muat
4A
P E N U L I S
Pendistribusian 9 8
4B
Penyuntingan Format & Bahasa 5A Penyuntingan Akhir
7
Percetakan CAKRA Siap Edar Koreksi Naskah Pracetak
Setting 6
Naskah Pracetak
PERCETAKAN
Naskah
Desain, Layout, setting, Pracetak (montage)
Pembuatan plat cetak
cetak
Jilid Sortir susun
potong
sortir
HAL POKOK
Naskah / Artikel adalah inti pokok bisnis koran (Produk Universitas Press) Perlu dilakukan perburuan naskah bermutu dari calon-calon penulis bermutu Perlu manajemen naskah yang baik oleh pengelola koran Untuk mencapai agar naskah memiliki daya tarik dan dapat dimuat maka naskah wajib menjadi utuh, lurus, jelas, gamblang, dan enak dibaca.
PERMASALAHAN PENGELOLA
Supaya kegiatan penerbitan koran berjalan lancar, pengadaan naskah perlu mendapatkan perhatian utama. Untuk menjamin kelangsungan hidup koran dengan naskah bermutu, Hendaknya koran memiliki Bank Naskah. Naskah yang masuk biasanya masih belum sempurna sehingga perlu dimatangkan.
PERMASALAHAN CALON PENULIS
Yang sering jadi masalah dalam mengonsepsi adalah kecendrungan untuk cepat-cepat mengevaluasi (mensensor) dan memurnikan konsep sebelum ide-idenya dituangkan dalam bentuk tulisan terlebih dahulu.
Faktor-faktor yang kerap menjadi kendala penulisan =
kekhwatiran kalau tidak tepat atau benar, tidak memenuhi ekspektasi umum, kalimat yang dituliskannya tidak ilmiah dan tidak objektif, tidak indah. ketidak percayaan diri untuk menyatakan ide-ide orisinal yang belum diteorikan oleh pakar atau yang belum dibuktikan secara empiris.
TULISAN YANG DAPAT DISUMBNGKAN Halaman Berita (news page) 1. Laporan 2. Kisah sebuah cerita (feature) Halaman Pendapat (Opinion Page) 1. Artikel opini 2. Kolom (column) 3. Timbangan buku atau cerita fiksi 4. Surat pembaca (letters) 5. Kartun, komik, cerita pendek, ilustrasi dan foto
POTENSI SUMBER NASKAH YANG SELALU ADA
Aktifitas dan fenomena yang ada disekitar kampus atau yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Semua tulisan harus mampu menunjukkan kemampuan berpikir secara runut, tertib dan sistematis, objektif dan tidak emosional.
Pintu Pencegan Plagiat Penulis sebagai Kontributor
Masyarakat sebagai Kontrol
Sanksi Disinsentif
Percetakan sebagai Pabrik
Penyunting sebagai Keeper
KEWAJIBAN KEWENANGAN PENYUNTING
Memersiapkan naskah orang lain yang akan diterbitkan semata-mata untuk melancarkan arus informasi guna memajukan ilmu dan bukan untuk disalahgunaan buat maksudmaksud lain
Bahwa penyunting hanya bertanggung jawab pada bentuk formal penerbitan dan bahwa hanya pengarangnyalah yang bertanggung jawab atas isi dan segala pernyataan dalam setiap tulisan.
KEWAJIBAN
Penyunting dituntut agar setiap kali akan meloloskan suatu naskah, terutama yang meragukan mutunya selalu akan menanyakan pada dirinya sendiri secara jujur, bersediakah namanya muncul sebagai penulis karangan seperti itu
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LARANGAN PENYUNTING
Kriminal Bermodus Menolak ‘Menolak suatu naskah yang diperoleh dari naskah karena akan menulis naskah serupa atas namanya sendiri
KEWAJIBAN
Kriminal Bermoduskan Mendiamkan ‘Mendiamkan suatu naskah yang diperoleh dari naskah lalu menerbitkan tulisan serupa atas namanya sendiri
KEWAJIBAN
PERSYARATAN NASKAH
Timeliness, Waktu merupakan nilai berita yang sangat penting. Berita adalah sekarang. Berita adalah sesuatu yang baru, sedang berlangsung, dan seringkali adalah kelanjutan dari hari ini atau saat sebelumnya.
Significance, Berkaitan dengan kejadian yang mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca. Nilai berita yang terkandung dalam kejadian akan menjadi magnet yang menyebabkan pembaca tertarik kepada berita yang ditulis.
Magnitude, Kejadian yang berkaitan dengan hal-hal besar secara kuantitatif, akan menarik dan menggugah rasa ingin tahu pembaca. Contoh, Pembantaian secara massal, yang menewaskan 50 mahasiswa peserta OSMA di kampus Anda tentu lebih menarik perhatian pembaca ketimbang kejadian tewasnya 1 mahasiswa akibat pembantaian pada saat OSMA di kampus lain.
The unusual, Berita adalah keanehan. Kejadian yang tidak lazim adalah berita besar. Anekdot wartawan lewat kalimat yang klise; kalau anjing menggigit orang itu bukasn berita, tapi kalau orang mengguigit anjing itu bahkan untuk halamana satu. Hal-hal yang ganjil menarik minat pembaca.
Proximity, Kejadian yang dekat dengan pembaca akan menarik perhatian pembaca. Kedekatan yang dimaksud bisa bersifat baik geografis maupun emosional.
Prominence, Hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal pembaca memiliki nilai berita tinggi. Pepatah mengatakan: nama menciptakan berita. Masyarakat suka membaca aktivitas para pemimpin, figur publik, artis, dan sebagainya
Semoga Bermanfaat
TERIMA KASIH