04/11/2015
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN RAWA GAMBUT INDONESIA : PENYEBAB,FAKTOR PENDUKUNG,DAN ALTERNATIF PENGELOLAANNYA.
Acep Akbar
BADAN LITBANG KEHUTANAN BALAI PENELITIAN KEHUTANAN BANJARBARU
OUTLINE PENDAHULUAN
PENYEBAB PEMANASAN AWAL FAKTOR PENDUKUNG TERJADINYA KEBAKARAN PENGELOLAAN KEBAKARAN YANG DAPAT DILAKUKAN PENUTUP
1
04/11/2015
PENDAHULUAN PERISTIWA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN HAMPIR TERJADI SETIAP TAHUN TERAKHIR TERJADI PADA TAHUN 2014 (JUNI-SEPTEMBER), TAHUN 2013,PRESIDEN RI SEMPAT MEMINTA MAAF KHUSUS KEPADA MALAYSIA DAN SINGAPURA KEBAKARAN BERSKALA KECIL TIDAK MENGUNDANG PERHATIAN SEHINGGA SERING KEGIATAN PENCEGAHAN DIABAIKAN KEBAKARAN PADA DASARNYA ADALAH PERISTIWA MENJALARNYA API LIAR (WILD FIRE) YANG PASTI BERAWAL DARI API KECIL DAN BERSIFAT SETEMPAT KARAKTERISTIK KEBAKARAN DARI ASPEK SOSIAL UNSUR-UNSURNYA MELIPUTI SUMBER PEMICU YAITU MANUSIA PENGGUNA API, PENGETAHUAN DAN KESADARAN SEMUA PIHAK TENTANG PROSES DAN KERUGIAN AKIBAT KEBAKARAN DAN PENERAPAN TEKNIK-TEKNIK PENCEGAHAN KEBAKARAN KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT PERLU DICERMATI KEMBALI MELALUI ASPEK-ASPEK PENYEBAB PEMANASAN AWAL DAN FAKTOR PENDUKUNG. MELALUI PEMAHAMAN KEDUA ASPEK TERSEBUT MAKA SOLUSI PENCEGAHAN DAPAT DIPEROLEH.
DATA TITIK API SETIAP BULAN PERIODE 2002-2008 KASUS DI KALTENG
2
04/11/2015
ADA 3 KELOMPOK PENYULUT API AWAL DI HUTAN DAN LAHAN RAWA GAMBUT
1. Pembakaran vegetasi baik masyarakat tingkat bawah maupun tingkat pelaku usaha 2. Aktivitas pembakaran dalam pemanfaatan SDA
3. Pembakaran lahan tidur dan penguasaan lahan
Lahan Gambut yang luas
Kering tak balik dan sulit dipulih kan
Bahan bakar berlimpah
Pengua saan lahan yang luas
Gejala alam elnino
Faktor Pendukung kebakaran
Alokasi penggunaan lahan tdk tepat
Degradasi hutan & lahan
Pertimba ngan ekonomi
Perubahan karakteristik kependuduk an
3
04/11/2015
DISTRIBUSI LAHAN GAMBUT DI INDONESIA
22,8%
41,1%
0,5% 1,6% 23,1%
• Lahan Gambut Indonesia 10% dari luas lahan Indonesia tetapi dapat menghasilkan emisi C > 50% dari emisi total area (P3HKA, 2013) • Stok C di lahan gambut 10X hutan terbaik di tanah mineral (P3HKA, 2013).
Pengelolaan Kebakaran Alternatif Pemberdayaan Masyarakat sekitar hutan
Memba ngun Hutan Berisiko Kecil Kebakaran
No .
Model Pengurangan Risiko
1.
Pengembangan Jenis sistem agroforestry Pembukaan lahan
3.
Pengaturan jarak tanam
4.
Pembersihan ranting bawah
5.
Manajemen bahan utamanya gulma
bakar
6.
Penanaman rumput pakan ternak
pendek
7.
Pembuatan sekat bakar
8.
Pembuatan sumur air
9.
Pengadaan sederhana
10 .
Pembuatan menara pengamat asap
alat
Kabuoaten dan provinsi
Nama organisasi
Indikator keberhasilan
Purwajaya
Kutai Kerta Negara
PKBM 1998 tdk ada kebakaran
Ada organisasi&sarana &aktivitas
Ujoh Halang
Kutai Barat,Kaltim
PKBM, ada kearifan lokal &tdk Kebakaran
Adanya peraturan desa ttg kebakaran
Mawangi.
Loksado, HSS, Kalsel
MPA Desa, kearifan lokal, tumbuh sendiri
Ada organisasi&sarana pamadaman
Loksado.
Riam Kalsel
Pos Api Kampung, Sejak berjalan pembinaan mereka trampil
Ada organisasi&Sarana Prasarana
Riam Kiwa
Pengaron, Kalsel
PAK
Telah tertanam sikap mencegah kebakaran
Desa2Pel angkaraya
Palangkaraya, Kalteng
TSA Organiasi
Siikap mencegah kebakaran
Lebiung Gajah
OKI, Sumsel
RPK, kearifan lokal,
Ada organisasi, kerjasama dan kedisiplinan
dgn
2.
cabang
Nama Desa.
dan
pemadam
Kiwa,
4
04/11/2015
Desa Tahapan
Mantangai Hilir
Katunjung
Lawang Kajang
Madara
Batampang
I
Mendirik dan meneweng
Mendirik dan meneweng
Mendirik dan meneweng
Tamaruh dan newen
Mandirik dan meneweng
1-2 bl STH
1-2 bl STH
1 bl STJ
1 bl STJ
1 bl STJ
Mengeang dirik
Mengekey
Mengekeng upak kayu
Ngekay
Mempakeang
10 hari
10 hari
30 hari
30 hari
30-40 hari
Menatas batas tana
Membuat tatas
Membuat tatas
Rangrangan
Menatas
Lebar 2-3 m
2-3 m
2-3 m
1-2 m
1-2 m
Bakehu tutu tana
Menusul tana
Menusul hinga belap
Nutung
menusul
Korek api,geretan
Korek api, geretan
Korek api, geretan
Korek api, macis, geretan
Korek api, geretan
Napayah Mawi
Menyimpuk
Menyimpuk
Ipanruk
Menyimpuk
Mencegah api sisa
Mencegah api sisa
Mencegah api sisa
Mencegah api sisa
Mencegah api sisa
Manugal pare Padi gunung
Manugal pare Padi gunung
Manugal pare Padi gunung
Muaw Padi gunung
Menugal Padi gunung
PEMBAKARAN TERKENDALI DARI II KEARIFAN LOKAL III
IV
V
VI
MEMADAMKAN API DINI/AWAL
Anggota regu kelompok petani
Ketua kelompok
KEARIFAN LOKAL
Gayung baisi danum, Putting kayu injarat, Pisau,arit, Mempelum riwut
Kepyok, swater, pompa punggung, ada pompa Statis&bak portable
INPUT TEKNOLOGI
Tebasan Pembak aran
angin
Tebasan
Api kecil
Temmes,1992; Nicolas, 1999 menyarankan-- 13 jenis alat
5
04/11/2015
Penelitian Yang Telah Dilakukan Tersedianya teknik pemadaman dgn Unit Pickup,s.punggung, pacitan dan kepyok Tersedianya teknik pemadaman dgn stik jarum Tersedianya hasil rekayasa alat pemadam 10 jenis
1.
Teknik Pemadaman Kebakaran di lahan Kering
1988-2002
2.
Teknik Pemadaman Kebakaran di Lahan Gambut
1988-2002
3
Rekayasa Alat Pemadaman Api Hutan dan Lahan
1988-2002
4.
Pembangunan Model Hutan Berisiko Kecil Kebakaran
2003
Diketahui pebangunan hutan berisiiko kecil kebakaran
5.
Kajian Status IPTEK Penanggulangan Kebakaran Hutan
2003
Tersedia informasi IPTEK penanggulangan kebakaran
6.
Kajian Sosioanthropologis Penyebab Kebakaran Hutan di Kalimantan
2003
7.
Pengaruh Jenis dan Pola Pemeliharaan tanaman hutan terhadap kondisi Bahan Bakar Potensial bawah Tegakan
2004
8.
Studi Sistem Pengaturan Pembakaran Lahan Masyarakat
2004
Tersedia informasi penggunapengguna api dan pendukungnya Peranan jenis&polatanam berpengaruh terhadap muatan Bahan bakar Ada keteraturan sistem
9.
Pengaruh Prekuensi Penyiangan untuk menurunkan Risiko Kebakaran pada Hutan Tanaman
2005
10.
Dampak Kebakaran Terhadap Pemulihan Alami Stok Karbon
2008
11
Dampak Pembakaran Terhadap Produktivitas Lahan di Rawa Gambut
2007
Penyiangan 3 kali /th, tebas total telah menurunkan ridiko bahaya kebakaran Pembakaran telah memurunkan prod lahan Acep Akbar dkk
12.
Pencegahan Kebakaran HRG Berbasis Masyarakat
2012
Acep Akbar dkk
Penelitian terbaru yang dilakukan No. 13.
Judul Penelitian
Tahun
Peneliti
Karakteristik Gulma Hubungannya dengan Indikator Kerawanan Kebakaran di Hutan Rawa Gambut
2013
Gulma Stenoclaea polustris, Ciclosorusys aridus, dan neprolevis exaltata menjadi indikator kerawanan
6
04/11/2015
Intensitas Pemeliharaan dan minimasi Bahan Bakar
No
Sumber api
PENGETAHUAN MASYARAKAT LOKAL
Pola Agroforestry Jelutung
Jumlah Responden (%) di 5 desa Mantangai hilir
Katunjung
Lawang Kajang
Madara
Batampang
1
Petani Ladang
100
95,8
100
100
56,2
2
Penangkap ikan
56,2
66,7
62,5
52,1
82,2
3
Pengayu
0
0
4,2
0
10,4
4
Pendulang emas
0
0
4,2
0
0
5
Petani rotan
0
4,2
0
0
37,5
6
Pengrajin perahu
4,2
0
0
0
4,2
7
Pencari HHBK
10,4
4,2
0
0
8,7
8
Peternak sistem lepas
0
0
0
0
0
9
Perokok
4,8
0
0
0
0
7
04/11/2015
ADA PERGESERAN NILAI-NILAI KEARIFAN DALAM HAL PENGUASAAN LAHAN ( 0,5-1 ha- 4 ha) DAN JARAK LADANG (0,5-1km – 7km)
•
I P T E K
Hasil analisis penunjang dgn regresi menunjukkan ada korelasi tinggi (Young,1982) antara luas ladang dg muatan bahan bakar potensial
Ada korelasi sangat kuat antara jarak ladang ke Pemukiman dg muatan bahan bakar potensial
Muatan BB(gr/m²)
Muatan BB(gr/m2)
Y= 610,4+172,3 X
Y= 639,8+38,4 X
N=14, R²=0,9 Muatan BB(gr/m²), ha
N=14, R²=0,97, gr/m², km
-Kebakaran ditentukan oleh 3 faktor :bahan bakar,oksigen, dan panas-Hasil utama kebakaran adalah CO2,CO,SO2,NOx serta partikel koloid lainnya-tinggi api berhubungan dengan tinggi BBReaktivitas BB ditentukan oleh kadar air dan senyawa kimia BB, Kejadian kebakaran berkorelasi dengan curah hujan, Kecepatan api permukaan HRG BB pakis 26-52M2/menit dlm vol BB 12,3 kg/m2-Kecepatan api bawah gambut 50150 cm/hari=muatan BB pakis 6,75 kg/m2,semak 11 kg/m2,belukar 19kg/m2, material gambut 502,5 kg/m2
Y G
D I D A P A T
•
PENCEGAHAN
-Pencegahan
kebakaran harus dimulai dari pengguna api lahan-Mengembangkan jenis dgn sistim agroforestryPersiapan lahan diarahkan menuju PLTB,BB organik dijadikan Bokasi,Pembuatan dan rekayasa alat, sekitar 10 macam alat dibuat BPK BJB, Terapkan CBFM, Pencegahan yang berkesinambungan.
KARAKTER ISTIK API& BB FAKTOR PENYEBA B& PENDUK UNG DETEKSI DINI
-Indikator Hotspot berkorelasi dgn luas terbakar di Kalteng-Ada model peramalan kejadian kebakaran 2 bl kedepan berdasarkan hubungan curah hujan dgn hotspot di Kalteng IRI-CCROM-Penggunaan KBDI dgn menggunakan 3 klas kerawanan: Rendah/Hijau 0999, Sedang/Kuning 10001499,tinggi/Merah 15002000
•
-Kebakaran hutan terjadi: HP,HT,HKKebakaran lahan terjadi pada : lahan tidur masyarakat,perkebunan,transmigrasi,pe rtanian.-pembakaran terkendali sering dilakukan pada persiapan perladanganPemicu kebakaran berawal dari pembakaran persiapan ladang,HTI,Perkebunan,penebang liar,pencari ikan&HHBK, dan lahan tidur-Faktor pendukung terdiri dari BB berlimpah,gejala alam El-NINO, penguasaan lahan terlalu luas,alokasi penggunaan lahan tidak tepat,degradasi,perubahan karakteristik.kependudukan
PEMADAMAN
-Kebutuhan air utk pemadaman HRG 800 lt/m2 utk kedalaman 1m-Strategi mematikan api HRG dimulai dgn organisasi pemadaman terdiri dari Komandan api, Regu Pemadam 3 org,Regu Rintis 2 org, Regu Sumur 3 org,Regu selang Pemadam 3 org,Regu Pogjet 2 org,Regu Konsumsi&P3K 2 org.BPK BJB telah merekayasa 10 macam alat utk pemadaman HRG-Teknik hujan buatan, pemadaman dgn pesawat terbang. Mobil slip-on.
8
04/11/2015
No.
Jenis Inovasi,
Matapencaharian (orang)
pendidikan
PTL
PI
X 2h
X 2t
PLL
Suka
Tidak suka
Suka
Tidak suka
Suka
Tidak suka
1
Penyuluhan kontak langsung
73
7
77
3
66
14
8,6
5,99
2
Pelatihan kebakaran
72
8
77
3
65
15
9,47
5,99
3
Pesan lewat khotbah, gereja, tokoh adat
66
14
71
9
76
4
6,26
5,99
4
Pendidikan kebakaran dan lingkungan di SD
64
16
71
9
75
5
7,07
5,99
5
Kampanye film dan video
63
17
72
8
74
6
7,65
5,99
6
Pesan pencegahan di TVRI
73
7
69
11
62
18
6,07
5,99
7
Pesan lewat leaflet dan brosur
68
12
74
6
69
11
7,08
5,99
Temmes, 1991; Chandler et al. 1983; Roger&Shoemaker, 1971;
Penentuan Format Kolaborasi Dalam PKBM No
Stakeholder
Peran
Kewenangan/Hak
Bahan Kolaborasi
1
Masyarakat petani ladang &penangkap ikan
Subyek mengajukan aspirasi, kebutuhan
Mengelola lahan miliknya
2.
Kelompok Tani dan Regu Pengendali Kebakaran Desa
Mengkoordinir pencegahan kebakaran Desa
3.
Penyuluh Kehutanan/Commu nity facilitator
4.
5.
Satkoorlak &Satlak PB&P,Brigdalkarhu t,Posko Dalkarhutla,Aparat Desa LSM
Media Kolaborasi dan Lembaga Control Mediasi aspirasi, memberikan inovasi Kebijakan, manajemen dan operasional
Aktivitas pembakaran terkendali,pemadaman dini, pendidikan lingkungan&Penerapan teknik2 pencegahan kebakaran Penerapan teknik pencegahan kebakaran&pendidikan
6.
Pelaku usaha
Memperjuangka n aspirasi masyarakat, Pengembangan ekonomi
Memberi penyuluhan
SDA
Otoritas, regulasi, fasilitasi
SDA
Usul, Lobi, protes
Aktivitas pencegahan di Desa
Promosi, kemiteraan
Ekonomi ramah lingkungan
9
04/11/2015
PENUTUP
Ada 5 kesimpulan dan 1 saran yang dapat Disampaikan dalam Penelitian kebakaran Di Lahan Gambut
Pemicu api 8 tahun terakhir adalah Pengguna api perladangan, pemanfaatan SDA,lahan tidur Masyarakat ,sehingga perlu menjadi obyek PKBM
Pembangunan model Hutan berisiko kecil kebakaran
Upaya pemberdayaan Masyarakat sekitar Hutan merupakan pola Pencegahan menjanjikan Keberhasilan pencegahan Merupakan keberhasilan Mengatasi dampak negatif
Model2 CBFM seperti :PKBM,TSA,RPK, ,PAK, dan MPA contoh yang berhasil Mencegah kebakaran di HRG
KEBAKARAN H&L MENJADI TERKENDALI
PKBM perlu dikembangkan Ke seluruh desa Difasilitasi pelatihan, pengetahuan Lingkungan, pembuatan aturan desa, dan peralatan pemadam sederhana
10