No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2014 (2.316.758 orang), atau berkurang sebanyak 86.769 orang dibanding angkatan kerja Februari 2015 (2.458.784 orang).
Jumlah penduduk yang bekerja di Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.324.805 orang, bertambah sebanyak 52.173 orang dibanding keadaan Agustus 2014 (2.272.632 orang), atau berkurang sebanyak 100.368 orang dibanding keadaan pada Februari 2015 (2.425.173 orang).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 1,99 persen, mengalami peningkatan baik dibanding dengan TPT Februari 2015 sebesar 1,37 persen, maupun dibandingkan dengan Agustus 2014 sebesar 1,90 persen.
Penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 meningkat sebesar 2,30 persen dari kondisi Agustus 2014, namun terdapat variasi antar sektornya. Sektor perdagangan, keuangan, dan transportasi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 16,67 persen, 12,27 persen, dan 6,81 persen. Sementara, sektor industri, jasa kemasyarakatan, konstruksi, pertanian, dan lainnya (pertambangan dan penggalian serta LGA) mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,18 persen, 6,24 persen, 4,27 persen, 1,46 persen, dan 13,80 persen.
Pada Agustus 2015, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal sebesar 47,20 persen, sedangkan penduduk yang bekerja di sektor informal sebesar 52,80 persen. Penduduk yang bekerja di sektor formal didominasi oleh mereka yang berstatus sebagai buruh/karyawan sebanyak 998.602 orang (42,95 persen) Sementara itu, penduduk yang bekerja pada sektor informal didominasi oleh mereka yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 363.422 orang (15,63 persen), dan yang berusaha sendiri sebanyak 315.131 orang (13,56 persen).
Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Agustus 2015 terdapat sebanyak 1.845.768 orang (79,39 persen) bekerja 35 jam ke atas perminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu sebanyak 479.037 orang (20,61 persen).
Pada Agustus 2015, pekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 930.013 orang (40,00 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 334.988 orang (14,41 persen) dan pekerja dengan pendidikan SMA/SMK sebanyak 732.363 orang (31,50 persen). Sementara, pekerja yang telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi hanya sebanyak 327.441 orang (14,08 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran
Ketenagakerjaan merupakan salah satu persoalan dalam penanganan kependudukan di Provinsi Bali. Terlebih lagi, Provinsi Bali sebagai ikon pariwisata nasional yang tidak saja menjadi daya tarik bagi wisatawan akan tetapi juga menarik bagi pencari kerja untuk mengadu peruntungannya. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali menyediakan peluang kerja yang menjanjikan baik bagi penduduk Bali maupun penduduk di luar Bali. Meningkatnya jumlah penduduk Bali tidak bisa terlepas dari kenyataan tersebut, yang pada gilirannya membawa berbagai persoalan sosial ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah ketenagakerjaan. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2015 menunjukkan keadaan ketenagakerjaan di Bali tergolong cukup baik. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah penduduk yang bekerja serta rendahnya tingkat pengangguran. Dari sebanyak 3.141.285 penduduk usia kerja, sebanyak 2.372.015 orang tergolong sebagai angkatan kerja, dengan kata lain tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 75,51 persen. Sementara itu, sebanyak 769.270 orang lainnya tergolong sebagai bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang hanya memiliki kegiatan bersekolah dan mengurus rumah tangga serta lainnya. Angkatan kerja terbagi dalam kelompok penduduk yang bekerja dan penganggur. Pada Agustus 2015 jumlah penduduk yang bekerja mencapai 2.324.805 orang atau sebesar 98,01 persen dari jumlah angkatan kerja, dan hanya 1,99 persen lainnya yang tidak terserap dalam lapangan kerja. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 mengalami peningkatan sebesar 52.173 orang (2,30 persen) dibandingkan Agustus 2014, namun nilai ini mengalami penurunan sebesar 100.368 orang (4,14 persen) dibandingkan kondisi Februari 2015. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja dari Februari 2015 ke Agustus 2015 kemungkinan disebabkan oleh kondisi musim untuk bercocok tanam yang berbeda pada dua periode pencacahan tersebut. Sementara itu, jumlah pengangguran di Bali pada Agustus 2015 mengalami peningkatan, baik dibandingkan dengan kondisi Agustus 2014 maupun Februari 2013. Jumlah pengangguran di Bali pada Agustus 2015 mencapai 47.210 orang. Sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bali mengalami peningkatan baik dari Agustus 2014 (1,90 persen) maupun Februari 2015 (1,37 persen) menjadi 1,99 persen pada Agustus 2015. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama Tahun 2013-2015 Kegiatan Utama (1)
2013
2014
2015
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Penduduk Usia 15+
3.030.040
3.047.921
3.066.498
3.092.880
3.118.036
3.141.285
2.
Angkatan Kerja
2.383.461
2.283.896
2.410.422
2.316.758
2.458.784
2.372.015
A. Bekerja
2.337.709
2.242.076
2.377.394
2.272.632
2.425.173
2.324.805
45.752
41.820
33.028
44.126
33.611
47.210
646.579
764.025
656.076
776.122
659.252
769.270
B. Penganggur 3.
Bukan Angkatan Kerja
4.
TPAK (%)
78,66
74,93
78,61
74,91
78,86
75,51
5.
TPT (%)
1,92
1,83
1,37
1,90
1,37
1,99
6.
Pekerja tidak penuh
568.924
607.642
545.757
513.334
560.330
479.037
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
2.
Lapangan Pekerjaan Utama
Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2015, penduduk Bali paling banyak bekerja pada sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebanyak 768.075 orang, atau sebesar 33,04 persen dari total penduduk yang bekerja. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor ini mengalami peningkatan tertinggi diantara sektor lainnya dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar 16,67 persen. Meskipun mengalami penurunan jumlah pekerja, sektor pertanian masih memiliki peranan yang cukup penting dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, yaitu sebesar 520.775 orang (22,40 persen). Jumlah pekerja yang terserap di sektor pertanian pada Agustus 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi Agustus 2014, yaitu sebesar 7.731 orang (-1,46 persen). Penurunan jumlah pekerja sektor pertanian ini tidak terlepas dari pengaruh musim yang terkadang anomali. Sektor jasa kemasyarakatan dan sektor industri juga memiliki peranan yang cukup penting dalam menyerap tenaga kerja. Penduduk yang bekerja di sektor jasa kemasyarakatan pada bulan Agustus 2015 berjumlah 368.535 orang (15,85 persen). Sementara itu, penduduk yang berkerja di sektor industri pada Agustus 2015 berjumlah 287.534 orang (12,37 persen). Jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama pada masing masing sektor disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013-2015 Lapangan Pekerjaan Utama (1)
2013
2014
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
2015 Februari Agustus (6)
(7)
Pertanian
581.933
547.746
590.169
528.506
569.493
520.775
Industri
303.730
312.858
337.080
316.598
398.873
287.534
Konstruksi
199.760
207.831
230.524
205.470
177.619
196.696
Perdagangan
682.455
616.613
674.595
658.312
721.776
768.075
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
73.704
70.881
71.982
70.658
66.368
75.472
Keuangan
97.557
89.991
73.168
82.431
107.945
92.546
379.403
378.358
381.219
393.056
371.973
368.535
19.167
17.798
18.657
17.601
11.126
15.172
2.337.709
2.242.076
2.377.394
2.272.632
2.425.173
2.324.805
Jasa Kemasyarakatan Lainnya (Pertambangan, Penggalian, LGA) Jumlah
3.
Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status dalam pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal yaitu pekerja yang termasuk dalam kategori berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja tidak dibayar. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2015 sebanyak 1.097.381 orang (47,20 persen) bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 1.227.424 orang (52,80 persen) bekerja pada kegiatan informal. Hal Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
3
ini bisa berarti sebagian besar penduduk Bali yang bekerja masih bergantung pada kegiatan informal. Persentase penduduk yang bekerja di sektor formal pada Agustus 2015 mengalami penurunan baik dibandingkan Agutus 2014 yang sebesar 47,68 persen maupun Februari 2015 yang sebesar 47,33 persen. Meskipun mengalami penurunan persentase penduduk yang bekerja di sektor formal, namun karena kecilnya perubahan tersebut maka belum dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan kualitas pekerja di Bali pada Agustus 2015. Situasi ketenagakerjaan dikatakan semakin membaik, apabila tersedianya jaminan kelangsungan pekerjaan bagi pekerja. Jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan juga menjadi salah satu indikasi kualitas tenaga kerja. Status sebagai buruh/karyawan misalnya, dikatakan lebih baik dibandingkan dengan status sebagai pekerja bebas maupun pekerja keluarga. Disamping stabilnya kedudukan di suatu usaha, pada umumnya pekerja yang berstatus buruh/karyawan memiliki produktifitas yang lebih tinggi. Berdasarkan status pekerjaan, pada Agustus 2015 terdapat sebanyak 998.602 orang (42,95 persen) yang bekerja sebagai buruh/karyawan. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan ini mengalami peningkatan secara absolut dibanding bulan yang sama di tahun 2014 yang sebanyak 985.146 orang, namun mengalami sedikit penurunan pada komposisinya tahun 2014 yang sebesar 43,35 persen. Jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan utama disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2013-2015 Ststus Pekerjaan Utama
2013
2014
2015
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Berusaha sendiri
320.719
309.058
372.167
317.218
376.927
315.131
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
440.673
348.229
419.827
366.108
408.236
363.442
74.834
83.924
86.533
98.476
89.456
98.779
Buruh/karyawan
903.507
984.541
909.944
985.146
1.058.267
998.602
Pekerja bebas
225.156
207.112
206.182
203.142
156.313
229.079
Pekerja tak dibayar
372.820
309.212
382.741
302.542
335.974
319.772
2.337.709
2.242.076
2.377.394
2.272.632
2.425.173
2.324.805
(1)
Berusaha dibantu buruh tetap
Jumlah
4.
Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu terbagi menjadi dua bagian, yaitu pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Penduduk disebut sebagai pekerja penuh apabila selama seminggu yang lalu mereka bekerja selama 35 jam atau lebih, termasuk mereka yang sementara tidak bekerja, sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dikatakan sebagai pekerja tidak penuh, yaitu mereka yang bekerja selama 1-34 jam per minggu. Pada Agustus 2015, berdasarkan komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu terlihat mengalami perubahan yang cukup berarti (fluktuatif) antar semesternya. Persentase jumlah pekerja dengan jumlah jam kerja 1-34 jam perminggu menurun dari bulan yang sama tahun 2014 yaitu dari sebesar 22,59 persen (513.334 orang) menjadi sebesar 20,61 persen (479.037 orang), besaran ini juga mengalami penurunan dibandingkan bulan Februari 2015 yang sebesar 23,10 persen (560.330 orang).
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
Tabel 4 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu Tahun 2013-2015 2013
2014
2015
Jumlah Jam Kerja Perminggu
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1–7
30.216
25.033
21.865
22.073
31.622
19.103
8 – 14
87.132
103.697
80.372
75.964
90.284
69.809
15 – 24
200.232
212.689
194.231
179.149
190.996
162.176
25 – 34
251.344
266.223
249.289
236.148
247.428
227.949
1 – 34
568.924
607.642
545.757
513.334
560.330
479.037
35+*)
1.768.785
1.634.434
1.831.637
1.759.298
1.864.843
1.845.768
Jumlah
2.337.709
2.242.076
2.377.394
2.272.632
2.425.173
2.324.805
*) Termasuk sementara tidak bekerja
Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja pada kelompok 35 jam atau lebih di Agustus 2015 jumlahnya mencapai 1.845.768 orang (79,39 persen). Jumlah ini meningkat dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai 1.759.298 orang (77,41 persen) dan menurun dari Februari 2015 yang mencapai 1.864.843 orang (76,90 persen).
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Secara umum, tingkat pendidikan akan menentukan kualitas dari tenaga kerja yang tersedia. Tenaga kerja yang berkualitas tentu saja akan memiliki tingkat produktifitas yang lebih tinggi. Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk usia kerja yang bekerja masih didominasi oleh pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah. Tabel 5 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2013-2015 2013
2014
2015
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
SD Ke Bawah
989.101
886.342
1.002.707
875.729
942.764
930.013
Sekolah Menengah Pertama
360.642
330.310
360.432
337.080
365.809
334.988
Sekolah Menengah Atas
416.742
452.607
476.634
482.680
432.128
457.522
Sekolah Menengah Kejuruan
266.404
258.412
274.374
264.750
342.283
274.841
Diploma I/II/III
117.972
109.748
84.420
99.321
106.837
107.783
Universitas
186.848
204.657
178.827
213.072
235.352
219.658
2.337.709
2.242.076
2.377.394
2.272.632
2.425.173
2.324.805
Jumlah
Agustus
Pada Agustus 2015, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah sebanyak 930.013 orang (40,00 persen) dari total penduduk yang bekerja. Sementara itu, pada Agustus 2014 penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah adalah sebesar 875.729 orang (38,53 persen), dengan kata lain terjadi peningkatan kontribusi pekerja dengan pendidikan SD ke bawah dari Agustus 2014 ke Agustus 2015. Dalam kurun waktu satu tahun, penurunan jumlah pekerja terjadi pada mereka yang memiliki ijasah SMP dan SMA. Penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SMP berkurang sebanyak 2.092 orang atau turun sebesar 0,62 persen dari 337.080 orang pada Agustus 2014 menjadi Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
5
334.988 orang pada Agustus 2015. Sementara itu, penurunan tertinggi terjadi pada pekerja dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 25.158 orang atau turun sebesar 5,21 persen dari 482.680 orang pada Agustus 2014 menjadi 457.522 orang pada Agustus 2015. Meskipun terjadi penurunan kontribusi jumlah pekerja yang berpendidikan SMA, namun mereka yang berpendidikan paling tinggi SMA adalah yang paling banyak diserap oleh lapangan pekerjaan (19,68 persen).
6.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Pengangguran menurut tingkat pendidikan menggambarkan kondisi penyerapan tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan. Secara umum tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2015 di Bali sebesar 1,99 persen. Keadaan tersebut meningkat baik dibandingkan TPT Agustus 2014 (1,99 persen) dan Februari 2015 (1,37 persen). Berdasarkan jenjang pendidikan, TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 0,83 persen. Sementara itu, TPT tertinggi didominasi penduduk dengan jenjang pendidikan Diploma/Universitas 3,79 persen. Pada Agustus 2015 terdapat kecenderungan semakin meningkat pendidikan seseorang, maka semakin meningkat pula TPTnya. Hal ini dimungkinkan karena penduduk yang berpendidikan rendah cenderung tidak memilih-milih pekerjaan, dan mereka yang berpendidikan lebih tinggi berbekal skill yang lebih baik sehingga memiliki bargainning yang lebih tinggi dalam memilih pekerjaan yang diinginkan. Tingkat pengangguran pada tingkat pendidikan tertentu memberikan gambaran kesesuaian mereka dengan pendidikan tersebut di dalam dunia kerja (link and match). Angka pengangguran terbuka secara umum terlihat berfluktuatif antar jenjang pendidikan dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan belum stabilnya kondisi ketenagakerjaan yang cenderung bisa dimungkinkan dari sektor informal. Perkembangan angka TPT menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan diperlihatkan pada Tabel 6. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2013-2015 (persen) 2013
2014
2015
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
SD Ke Bawah
2,25
0,71
0,18
0,56
0,89
0,83
Sekolah Menengah Pertama
1,02
1,31
0,28
1,78
1,39
0,79
Sekolah Menengah Atas
2,12
2,88
2,85
2,29
3,18
2,87
Sekolah Menengah Kejuruan
2,65
3,25
3,92
4,51
0,24
3,62
Diploma I/II/III
0,00
3,40
3,86
3,26
2,51
5,25
Universitas
1,58
2,45
0,89
2,71
0,93
3,05
1,92
1,83
1,37
1,90
1,37
1,99
Jumlah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015
Informasi lebih lanjut hubungi: Indra Susilo, DPSc, MM Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]