No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2011, tercatat sebanyak 2.952,55 ribu penduduk usia kerja, 2.257,26 ribu orang tergolong sebagai angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mencapai 76,45 persen.
Pada semester ke dua tahun 2011, jumlah pegangguran di Bali sebanyak 52,38 ribu orang. Dari sisi jumlah, pengangguran di Bali menurun dibanding kondisi tahun sebelumnya yaitu sebanyak 68,79 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 3,06 persen pada Agustus 2010 menjadi 2,32 di tahun 2011.
Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan pada tahun 2011 sebesar 3,07 persen, lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan yang hanya sebesar 1,25 persen. Sebanyak 11,60 ribu orang penduduk di perdesaan digolongkan sebagai penganggur, sedangkan di perkotaan ada sebanyak 40,79 ribu penduduk yang menganggur.
Pada bulan Agustus 2011, kontribusi penyerapan tenaga kerja menurut sektor lapangan kerja menempatkan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi pada urutan pertama yaitu sebesar 27,05 persen dari seluruh tenaga kerja terserap. Sedangkan sektor pertanian yang selama ini memberi kontribusi paling besar terhadap penyerapan tenaga keja di Bali menempati urutan kedua dengan kontribusi 25,24 persen.
Kelompok pekerja formal pada bulan Agustus 2011 di Bali mencapai angka sebesar 43,57 persen, terjadi peningkatan dibanding kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 35,76 persen. Pada bulan Agustus 2011 tercatat sebanyak 1.244,19 ribu orang bekerja di sektor informal, sementara pada tahun sebelumnya sebanyak 1.398,83 ribu orang. Hal ini bisa berarti sebagian besar penduduk di Bali masih bergantung pada sektor informal.
Jika dilihat dari jumlah pengangguran, lebih dari 75 persen penduduk yang menganggur terdapat pada wilayah perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat pengangguran di Kota Denpasar yang memiliki persentase jumlah pengangguran terbesar yaitu sebesar 32,15 persen.
Provinsi Bali menempati angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah pada Agustus 2011 yaitu sebesar 2,32 persen, jauh di bawah angka Nasional yang sebesar 6,56 persen. Apabila diperhatikan angka TPT antar kabupaten/kota di Bali, maka Kota Denpasar menempati angka pengangguran tertinggi yaitu sebesar 3,69 persen terhadap seluruh angkatan kerja di Kota Denpasar.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran
Provinsi Bali sebagai sebagai ikon pariwisata nasional tidak saja menjadi daya tarik bagi wisatawan akan tetapi juga menarik pencari kerja untuk mengadu peruntungannya. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali menyediakan peluang kerja yang menjanjikan baik bagi penduduk Bali maupun penduduk di luar Bali. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah penduduk Bali yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 laju pertumbuhan penduduk Bali mencapai 2,15 pertahun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Penduduk Bali yang tercatat sebanyak 3,15 juta jiwa pada Sensus Penduduk 2000, meningkat menjadi 3,89 juta jiwa pada tahun 2010. Laju pertumbuhan penduduk pertahun yang meningkat dari dekade sebelumnya tidak terlepas dari pengaruh migrasi dan faktor pertumbuhan alami. Pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa membawa berbagai persoalan sosial ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2011 menunjukkan adanya penurunan angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Pada Agustus 2011 angka TPAK sebesar 76,45 persen, menurun sebesar 0,93 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 77,38 persen. Pada sisi lain, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2011 juga mengalami penurunan sebesar 0,74 poin dari keadaan Agustus 2010. Angka TPT Agustus 2010 sebesar 3,06 persen menurun menjadi 2,32 persen pada Agustus 2011. Keadaan Agustus 2011 sebanyak 2.952,55 ribu penduduk tergolong dalam usia kerja, diantaranya termasuk sebagai angkatan kerja sebanyak 2.257,26 ribu orang, sisanya sebanyak 695,29 ribu orang tergolong sebagai bukan angkatan kerja, merupakan mereka yang hanya memiliki kegiatan bersekolah dan mengurus rumahtangga serta lainnya. Angkatan kerja terbagi dalam kelompok penduduk yang bekerja dan penganggur, pada Agustus 2011 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2.204,87 ribu jiwa atau sebesar 97,68 persen dari jumlah angkatan kerja. Meskipun tenaga kerja yang terserap cukup banyak, ditunjukan oleh jumlah penduduk yang bekerja, sektor-sektor perekonomian di Bali belum mampu menyerap seluruh potensi tenaga kerja yang ada. Hal ini yang kemudian berakibat timbulnya pengangguran. Pada semester kedua tahun 2011, jumlah pegangguran di Bali sebanyak 52,38 ribu orang (2,32 persen). Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Agustus 2009 – Agustus 2011
2
Kegiatan Utama
Agustus 2009
Agustus 2010
Agustus 2011
(1)
(3)
(4)
(4)
1.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (ribu orang)
2.728,75
2.902,57
2.952,55
2.
Angkatan Kerja (ribu orang)
2.123,59
2.246,15
2.257,26
A.
Bekerja (ribu orang)
2.057,12
2.177,36
2.204,87
B.
Tidak Bekerja/Pengangguran Terbuka (ribu orang)
66,47
68,79
52,38
605,16
656,42
695,29
77,82
77,38
76,45
3,13
3,06
2,32
3.
Bukan Angkatan Kerja (ribu orang)
4.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %)
5.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %)
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
Kondisi ketenagakerjaan pada Agustus 2011, jika dilihat berdasarkan wilayah tempat tinggal, pengangguran lebih banyak terdapat di daerah perkotaan. Dari jumlah pengangguran yang ada, sebanyak 40,79 ribu orang atau sebesar 77,86 persen tinggal di wilayah perkotaan. Daerah perkotaan memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk untuk tinggal dan mencari kerja. Jumlah penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak dibanding penduduk usia kerja di daerah pedesaan. Pada Agustus 2011 jumluh penduduk usia kerja di perkotaan sebanyak 1.777,77 ribu orang atau sebesar 60,21 persen dari penduduk usia kerja seluruhnya. Pada kelompok penduduk usia kerja di perkotaan, sebanyak 1.326,37 ribu orang tergolong sebagai angkatan kerja dan penduduk yang bekerja sebesar 1.285,59 ribu orang. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan pada tahun 2011 sebesar 3,07 persen, lebih tinggi dibanding TPT di pedesaan yang hanya sebesar 1,25 persen. Secara lebih rinci kondisi ketenagakerjaan Agustus 2009 sampai dengan Agustus 2011 menurut daerah pedesaan dan perkotaan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, di Daerah Perkotaan dan Pedesaan, Agustus 2009 - 2011 Pedesaan Kegiatan Utama
Perkotaan
Agustus 2009
Agustus 2010
Agustus 2011
Agustus 2009
Agustus 2010
Agustus 2011
(2)
(3)
(4)
(4)
(5)
(7)
1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (ribu orang)
1.341,81
1.365,87
1.174,77
1.386,94
1.536,70
1.777,77
2. Angkatan Kerja (ribu orang)
1.077,82
1.094,05
930,89
1.045,77
1.152,10
1.326,37
1.053,62
1.076,72
919,29
1.003,50
1.100,64
1.285,59
24,20
17,33
11,60
42,27
51,46
40,79
263,99
271,82
243,89
341,17
384,60
451,40
80,33
80,10
79,24
75,40
74,97
74,61
2,25
1,58
1,25
4,04
4,47
3,07
(1)
a. Bekerja (ribu orang) b. Tidak Bekerja/Pengangguran Terbuka (ribu orang) 3. Bukan Angkatan Kerja (ribu orang) 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %)
2.
Lapangan Pekerjaan Utama
Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Pada bulan Agustus 2011, kontribusi penyerapan tenaga kerja menurut sektor lapangan kerja menempatkan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi pada urutan pertama yaitu sebesar 27,05 persen dari seluruh tenaga kerja terserap. Sedangkan sektor pertanian yang selama ini memberi kontribusi paling besar terhadap penyerapan tenaga keja di Bali menempati urutan kedua dengan kontribusi 25,24 persen. Sektor industri dari sisi kontribusi mengalami sedikit penurunan dibandingkan kondisi tahun sebelumnya, dari sisi jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor tersebut juga sedikit menurun. Kontribusi sektor industri dalam penyerapan tenaga kerja Agustus 2011 sebesar 13,16 persen menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka sebesar 13,94 persen. Sektor lainnya merupakan gabungan selain tiga sektor yang telah disebut di atas, dari sisi kontribusi penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2011 mencapai angka sebesar 16,79 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
3
Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2009 - 2011 Agustus 2009
Agustus 2011
Jumlah (ribu orang)
Kontribusi (%)
Jumlah (ribu orang)
Kontribusi (%)
Jumlah (ribu orang)
Kontribusi (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 2. Industri 3. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 4. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 5. Lainnya Total
3.
Agustus 2010
Kegiatan Utama
704,28
34,24
672,20
30,87
556,62
25,24
293,85
14,28
303,59
13,94
290,13
13,16
488,98
23,77
571,27
26,24
596,53
27,05
280,47
13,63
321,22
14,75
391,38
17,75
289,54
14,08
309,07
14,19
370,22
16,79
2.057,12
100,00
2.177,36
100,00
2.204,87
100,00
Pergeseran Status Pekerjaan
Berdasarkan status pekerjaan dalam pekerjaan utamanya, penduduk yang bekerja dibedakan ke dalam tujuh kategori yang selanjutnya dapat digunakan untuk menggolongkan penduduk ke dalam dua jenis kelompok pekerja, yakni pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah mereka yang dikategorikan berusaha dengan dibantu buruh tetap ditambah mereka yang dikategorikan buruh/karyawan. Selanjutnya untuk mereka yang memiliki status pekerjaan di luar kategori tersebut digolongkan sebagai pekerja informal. Kelompok pekerja formal pada bulan Agustus 2011 di Bali mencapai angka sebesar 43,57 persen, terjadi peningkatan dibanding kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 35,76 persen. Peningkatan yang cukup berarti ini menunjukkan gambaran yang sama terhadap pekerja yang terserap menurut sektor yaitu terjadi pergeseran kontribusi dari sektor pertanian ke sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi. Pada bulan Agustus 2011 tercatat sebanyak 1.244,19 ribu orang bekerja di sektor informal, sementara pada tahun sebelumnya sebanyak 1.398,83 ribu orang. Hal ini bisa berarti sebagian besar penduduk di Bali masih bergantung pada sektor informal. Namun demikian, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal mengindikasikan membaiknya kualitas pekerja. Situasi ketenagakerjaan dikatakan semakin membaik, apabila tersedianya jaminan kelangsungan pekerjaan bagi pekerja. Jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan juga menjadi salah satu indikasi kualitas tenaga kerja. Status sebagai buruh/karyawan misalnya, dikatakan lebih baik dibandingkan dengan status sebagai pekerja bebas maupun pekerja keluarga. Disamping stabilnya kedudukan di suatu usaha, pada umumnya pekerja yang berstatus buruh/karyawan memiliki produktifitas yang lebih tinggi. Persentase jumlah pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan terhadap total penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2011 sebesar 39,96 persen, meningkat dibandingkan dengan kondisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 33,07 persen. Secara rinci, persentase perubahan jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
Tabel 4 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus 2009 – Agustus 2011 Agustus 2009 Status Pekerjaan
(1)
Agustus 2010
Agustus 2011
Jumlah (ribu orang)
Persentase (%)
Jumlah (ribu orang)
Persentase (%)
Jumlah (ribu orang)
Persentase (%)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
− Berusaha sendiri
387,38
18,83
362,31
16,64
314,77
14,28
− Berusaha dibantu buruh tidak tetap
439,24
21,35
443,56
20,37
415,92
18,86
59,59
2,90
58,44
2,68
79,62
3,61
595,30
28,94
720,09
33,07
881,06
39,96
71,68
3,48
64,50
2,96
28,55
1,29
− Pekerja bebas di non pertanian
113,61
5,52
141,44
6,50
161,38
7,32
− Pekerja tak dibayar
390,32
18,97
387,02
17,77
323,58
14,68
2.057,12
100,00
2.177,36
100,00
2.204,87
100,00
− Berusaha dibantu buruh tetap − Buruh/karyawan − Pekerja bebas di pertanian
Total
4.
Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Menurut Kabupaten/Kota
Jika dilihat dari jumlah pengangguran, lebih dari 75 persen penduduk yang menganggur terdapat pada wilayah perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat pengangguran di Kota Denpasar yang memiliki persentase jumlah pengangguran terbesar. Pada bulan Agustus 2010 persentase jumlah pengangguran di Kota Denpasar sebesar 32,15 persen. Sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat perekonomian di Bali, tentu saja Kota Denpasar memiliki daya tarik tersendiri bagi pencari kerja. Kabupaten yang menempati persentase jumlah penganggur cukup tinggi dalam waktu yang sama adalah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar secara berturut-turut sebesar 13,77 persen dan 11,24 persen. Sedangkan enam kabupaten lainnya hanya menyumbang di bawah 10 persen dari seluruh penganggur, dan yang terendah terdapat di Kabupaten Bangli yang hanya sebesar 2,41 persen dari total penganggur. Provinsi Bali menempati angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah pada Agustus 2011 yaitu sebesar 2,32 persen, jauh di bawah angka Nasional yang sebesar 6,56 persen. Apabila diperhatikan angka TPT antar kabupaten/kota di Bali, maka Kota Denpasar menempati angka TPT tertinggi yaitu sebesar 3,69 persen terhadap seluruh angkatan kerja di Kota Denpasar. Urutan berikutnya ditempati oleh Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Gianyar dengan angka TPT di atas 2 persen yaitu masing-masing secara berturut-turut adalah 2,30 persen, 2,17 persen, dan 2,16 persen. Kabupaten lainnya mencatat angka TPT di bawah 2 persen yaitu Kabupaten Karangasem (1,99 persen), Kabupaten Buleleng (1,97 persen), Kabupaten Tabanan (1,80 persen), Kabupaten Klungkung (1,78 persen) dan yang terendah adalah Kabupaten Bangli yaitu sebesar 1,00 persen. Gambaran ketenagakerjaan secara keseluruhan di Provinsi Bali dan antar kabupaten/kota di dalamnya dari kondisi Agustus 2009 sampai dengan Agustus 2011 diperlihatkan seperti Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7 berikut.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
5
Tabel 5 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Agustus 2009 Kabupaten/Kota
Penduduk 15+ (ribu orang)
(1)
(2)
Angkatan Kerja Bekerja (ribu orang) (ribu orang) (3)
(4)
Bukan Pengangguran Angkatan Kerja TPAK (%) (ribu orang) (ribu orang) (5)
(6)
(7)
TPT (%) (8)
Kab. Jembrana
196,70
142,26
139,09
3,17
54,44
72,32
2,23
Kab. Tabanan
343,89
261,53
254,40
7,13
82,35
76,05
2,73
Kab. Badung
317,06
239,29
231,63
7,66
77,77
75,47
3,20
Kab. Gianyar
344,34
273,32
265,36
7,95
71,02
79,38
2,91
Kab. Klungkung
134,38
107,37
103,36
4,01
27,02
79,90
3,73
Kab. Bangli
169,92
140,03
138,04
1,99
29,89
82,41
1,42
Kab. Karangasem
284,30
236,31
228,47
7,84
47,99
83,12
3,32
Kab. Buleleng
475,06
380,76
371,83
8,93
94,30
80,15
2,34
Kota Denpasar Bali
463,11
342,74
324,94
17,80
120,38
74,01
5,19
2.728,75
2.123,59
2.057,12
66,47
605,16
77,82
3,13
Tabel 6 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Agustus 2010 Kabupaten/Kota (1)
Penduduk 15+ (ribu orang)
Angkatan Kerja (ribu orang)
(2)
(3)
Bekerja (ribu orang)
Pengangguran (ribu orang)
Bukan Angkatan Kerja (ribu orang)
(4)
(5)
TPAK (%)
TPT (%)
(6)
(7)
(8)
Kab. Jembrana
192,95
141,49
137,90
3,59
51,46
73,33
2,54
Kab. Tabanan
328,73
248,70
246,04
2,66
80,03
75,65
1,07
Kab. Badung
409,76
314,09
310,15
3,94
95,67
76,65
1,25
Kab. Gianyar
355,83
274,56
268,09
6,47
81,26
77,16
2,36
Kab. Klungkung
127,41
106,15
102,34
3,81
21,27
83,31
3,59
Kab. Bangli
158,71
133,55
132,68
0,86
25,16
84,15
0,65
Kab. Karangasem
286,05
231,47
224,95
6,52
54,58
80,92
2,82
Kab. Buleleng
450,90
343,64
332,43
11,21
107,26
76,21
3,26
Kota Denpasar
592,25
452,51
422,78
29,72
139,74
76,41
6,57
2.902,57
2.246,15
2.177,36
68,79
656,42
77,38
3,06
Bali
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
Tabel 7 Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota Agustus 2011 Kabupaten/Kota
Penduduk 15+ (ribu orang)
Angkatan Kerja (ribu orang)
Bekerja (ribu orang)
Pengangguran (ribu orang)
Bukan Angkatan Kerja (ribu orang)
TPAK (%)
TPT (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kab. Jembrana
196,92
152,91
149,59
3,32
44,02
77,65
2,17
Kab. Tabanan
335,64
259,92
255,25
4,67
75,73
77,44
1,80
Kab. Badung
409,91
313,11
305,90
7,21
96,80
76,38
2,30
Kab. Gianyar
362,22
272,94
267,05
5,89
89,27
75,35
2,16
Kab. Klungkung
129,70
98,17
96,42
1,75
31,53
75,69
1,78
Kab. Bangli
159,27
125,79
124,53
1,26
33,48
78,98
1,00
Kab. Karangasem
296,09
226,97
222,45
4,51
69,12
76,65
1,99
Kab. Buleleng
461,84
351,47
344,54
6,93
110,37
76,10
1,97
Kota Denpasar
600,95
455,99
439,15
16,84
144,97
75,88
3,69
2.952,55
2.257,26
2.204,87
52,38
695,29
76,45
2,32
Bali
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011
7
Informasi lebih lanjut hubungi: Indra Susilo, DPSc, MM Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]