KEADAAN EKSTRA ORDINARY DALAM MEMODERASI PENGARUH COMPREHENSIVE INCOME TERHADAP KECEPATAN PENYERAHAN LAPORAN KEUANGAN Gine Das Prena (Universitas Pendidikan Nasional Denpasar/ Undiknas)
[email protected] ABSTRAK Laporan keuangan yang disajikan tepat waktu akan mengefisienkan kinerja pasar saham dalam fungsi evaluasi dan penetapan harag serta membantu mengurangi kebocoran serta mengurangi asimetri informasi. Penyampaian laporan keuangan merupakan hal yang penting bagi proses komunikasi. Kecepatan penyerahan laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi penyediaan kepustusan investasi. Dalam penelitian ini diuji keberadaan keadaan ekstra ordinary dalam memoderasi pengaruh comprehensive income terhadap penyerahan laporan keuangan. Sample dalam penelitian ini adalah 154 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2013. hasil pengujian menyimpulkan bahwa keberadaan item comprehensive akan menambah waktu nyediaan laporan keuangan selama tiga hari dan keberadaan item ekstra ordinary akan menambah waktu penyediaan laporan keuangan sebanyak dua hari. Kata kunci: kecepatan penyampaian laporan keuangan, item ekstra ordnary, comprehensive income ABSTRACT The stock exchange market will more efficient when all financial statement has the timeliness objective. When the timeliness item shown as the part of financial statement the asymmetry information will reduce. The investment analysis will be conduct from the fast stepping of reporting financial statement. In this article will be shown the impact of extraordinary item when it become one of the moderating variable between comprehensive income and fast stepping of financial statement. Sample that use in this article are 154 company that listing at Bursa Efek Indonesia at year 2013. the regression result that comprehensive income will make 3 days delay of financial statement report and the extra ordinary item will cause of the 2 days delay of the rising of financial statement. Keyword : faststepping of financial report, extaordinary items, comprehensive income
1290
PENDAHULUAN
asimetri
Latar Belakang
dengan menyajikan laporan keuangan secara
Informasi merupakan suatu sarana
menyampaikan
dilaksanakan
Penyampaian
laporan
keuangan
keadaan.
merupakan hal yang penting bagi proses
Laporan keuangan adalah salah satu bentuk
komunikasi berbagai informasi baik yang
informasi yang bermanfaat bagi investor,
bersifat wajib (mandatory) dan bersifat
kreditor dan pemakai lainnya dalam proses
sukarela (voluntary). Kecepatan penyerahan
pengambilan keputusan. Informasi yang
laporan keuangan merupakan karakteristik
terkandung dalam suatu laporan keuangan
yang penting bagi informasi akuntansi
harus bersifat komprehensif bagi mereka
karena informasi historis sedikit tidaknya
yang memiliki pemahaman rasional tentang
akan digunakan oleh publik dalam proses
bisnis dan ekonomi serta memiliki kemauan
pembuatan keputusan investasi. Dengan
untuk mempelajari informasi dengan cara
demikian
yang
keterlambatan
rasional
suatu
dapat
full disclousure.
yang dipergunakan bagi berbagai pihak untuk
informasi
(SFAC
No
1).
Untuk
maka
dapat
penyampaian
dikatakan laporan
menjadikan informasi keuangan berharga
keuangan akan menyebabkan distorsi nilai
bagi pengguna maka laporan keuangan
dan
harus memiliki sifat tepat waktu dan
keuangan
disampaikan sesegera mungkin untuk tetap
dilakukan karena masih banyak perusahaan
menjaga relevansi kandungan informasinya.
publik yang terlambat menyerahkan laporan
Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh
keuangan.
(2004)
menyatakan
bahwa
manfaat
dari
keberadaan
laporan
bersangkutan.Penelitian
ini
kecepatan
Unsur kecepatan adalah tersedianya
pelaporan keuangan dapat berpengaruh pada
informasi bagi pembuatan keputusan pada
nilai laporan keuangan tersebut.
saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut
Laporan keuangan yang disajikan
kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi
tepat waktu akan mengefisienkan kinerja
keputusan.
pasar saham untuk fungsi evaluasi dan
menyebabkan tanggapan atau keputusan
penetapan
membantu
yang berlaku akan menjadikan informasi
mengurangi kebocoran serta insider trading
tidak memiliki nilai tambah lagi. Penelitian
(Owusu dan Ansah, 2000). Kim dan
tentang
Verrechia
laporan
keuangan telah banyak dilakukan. Penelitian
keuangan yang disajikan tepat waktu akan
sebelumnya telah memberikan beberapa
mengurangi asimetri informasi, dan juga
bukti empiris tentang faktor penyebab
disebutkan
kepatuhan penyerahan laporan keuangan.
harga
(1994)
bahwa
serta
menyatakan
untuk
mengurangi
1291
Keterlambatan
kepatuhan
penyerahan
informasi
laporan
Faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang
keberadaan laba rugi kerena perusahaan
terkait
perusahaan
melakukan transaksi dalam mata uang asing
seperti perbedaan kecepatan penyerahan
atau keuntungan maupun kerugian kerena
laporan keuangan bagi perusahaan yang
keberadaan dana pensiun maupun juga
memiliki
keuntungan
dengan
karakteristik
persediaan
bagi
operasional
ataupun
kerugian
karena
perusahaan dengan perusahaan yang tidak
revaluasi nilai aktiva tetap. Keberadaan pos
memiliki
pelaporan
ini menyebabkan pihak manajemen harus
keuangannya, dan faktor-faktor yang terkait
berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak
dengan audit seperti pengungkapan laporan
auditor
keuangan
laporan keuangan. Selanjutnya penelitian ini
persediaan
bagi
dalam
klien
yang
mengalami
sebelum
keberadaan
pos
dalam
kerugian beruntun maupun ketidakmampuan
hendak
membayar hutang.
komprehensif dalam hubungannnya dengan
Beberapa penelitian yang dilakukan
menguji
menyajikannya
laba
kecepatan penyampaian laporan keuangan.
pada perusahaan publik di Indonesia telah memberikan bukti empiris tentang faktor yang
berpengaruh
penyerahan
terhadap
laporan
Perumusan Masalah
kecepatan
keuangan.
Dalam
Penelitian
tentang
kecepatan
penyerahan laporan keuangan telah banyak
penelitian ini akan diuji faktor lainnya yaitu
dilakukan.
keberadaan pos laba komprehensif. Laba
memberikan beberapa bukti empiris tentang
komprehensif
faktor
adalah
pelaporan
yang
Penelitian
penyebab
sebelumnya
kecepatan
telah
penyerahan
dipergunakan untuk menyajikan secara total
laporan keuangan. Penelitian ini menguji
keseluruhan komponen dalam pelaporan
pengaruh pos laba komprehensif pada
ekuitas. Pelaporan ini merupakan
jumlah
kecepatan penyerahan laporan keuangan,
dari laba bersih dan pos laba komprehensif
sebab pencantuman pos laba komprehensif
lainnya
melalui
memerlukan diskusi dan persetujuan lebih
penandingan dalam pelaporan laba rugi,
lanjut dari berbagai pihak seperti auditor
laporan pos laba komprehensif merupakan
maupun
suatu
belakang di atas, maka permasalahan dalam
yang
isyarat
dijumlah
tanpa
bagaimana
perusahaan
komisaris.
memiliki kemungkinan sumber pendapatan
penelitian ini adalah
lain langsung atas keberadaan item-item
1. Apakah
Berdasarkan
keberadaan
pos
laba
yang kemungkinan mampu mengantarkan
komprehensif
suatu bentuk laba ataupun rugi walaupun
kecepatan
tidak tercantum secara jelas dalam pelaporan
menyerahkan laporan keuangannya ke
laba rugi bersih perusahaan, misalnya
BAPEPAM.?
1292
berpengaruh
latar
perusahaan
pada dalam
2. Apakah keberadaan ekstra ordinary item mempunyai pengaruh terhadap pos laba comprehensif kecepatan
dalam
keputusan
laporan
keuangan?
bagi
prinsipal
kepentingan
yang
(Jensen dan Meckling, 1976).
mempengaruhi
penyerahan
yang terbaik
Konflik
disebabkan oleh kemungkinan agen tidak selalu bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal dapat mendorong timbulnya biaya keagenan. Jensen dan Meckling
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk
(1976) menyatakan ada tiga jenis biaya
menguji dan memperoleh bukti empiris
keagenan yaitu biaya monitoring, biaya
mengenai :
bonding
1. Pengaruh
kerugian
residual.
Prinsipal dapat membatasi divergensi dari
terhadap kecepatan penyerahan laporan
kepentingannya dengan menetapkan insentif
keuangan
yang layak dan dengan mengeluarkan biaya pos
laba
biaya
comprehensive
2. Pengaruh
pos
dan
laba
comprehensive
monitoring.
Biaya
dirancang
keuangan
aktivitas menyimpang yang dilakukan oleh
menginteraksikan
ekstra ordinary item dengan pos laba
agen.
Dalam
comprehensive.
dimungkinkan
membatasi
tersebut
terhadap kecepatan penyerahan laporan dengan
untuk
monitoring
aktivitas-
kondisi
tertentu,
agen
untuk
membelanjakan
sumber daya perusahaan (biaya bonding) TINJAUAN PUSTAKA
untuk menjamin bahwa agen tidak akan
Teori Keagenan
bertindak yang dapat merugikan prinsipal
Teori yang dapat digunakan untuk
atau untuk meyakinkan bahwa prinsipal
memahami hubungan antara manajemen dan
akan memberikan kompensasi jika dia
pemilik perusahaan adalah teori keagenan.
benar-benar melakukan tindakan tersebut.
Teori
Nilai
keagenan berusaha menjelaskan
hubungan perusahaan)
antara dan
agen
(manajemen
prinsipal
uang
yang
ekuivalen
dengan
pengurangan kesejahteraan yang dialami
(pemilik
oleh prinsipal juga merupakan biaya yang
perusahaan). Dalam hubungan keagenan
timbul dari hubungan keagenan, biaya
terdapat suatu kontrak yang mana satu
tersebut sebagai kerugian residual (residual
orang atau lebih (prinsipal) memerintah
loss).
orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas
nama
prinsipal
dan
memberikan
wewenang kepada agen untuk membuat
Laporan keuanggan merupakan media komunikasi antara pihak agen dan prinsipal dan
diketahui
bahwa
kelengkapan
(comprehensiveness) adalah suatu bentuk 1293
kualitas dalam penyajian laporan keuangan.
memberi sinyal positif atas penerbitan
Penyajian keuangan yang andal sekaligus
laporan keuangan.
relevan merupakan ukuran yang diharapkan oleh pihak prinsipal dari pihak agen pelaksana perusahaan mereka. Pihak agen pastinya menghendaki respon yang baik dari pihak prinsipal, pihak agen akan menyajikan laporan yang lebih komprehensif agar terdapat respon yang baik dari pihak prinsipal.
Peraturan Pelaporan Keuangan di Indonesia Akuntansi merupakan suatu area aktivitas ekonomi dengan tingkat regulasi yang sangat tinggi (Scott, 2000). Pemerintah secara langsung terlibat dalam regulasi melalui hukum atau undang-undang yang mengatur profesi akuntansi dan melalui peraturan tentang pengungkapan minimum
Teori Pensinyalan Teori Persinyalan
menurut
dalam laporan keuangan dan prospektus.
39)
Terdapat tiga alasan diperlukan regulasi,
merupakan suatu tindakan yang diambil
yaitu kegagalan pasar, keinginan untuk
manajemen
melindungi kepentingan pemegang saham
Brigham
dan
Houston
perusahaan
(2001:
yang
memberi
petunjuk bagi investor tentang bagaimana
dan meningkatkan
manajemen
keuangan.
memandang
prospek
kredibilitas laporan
Beberapa
sumber
kegagalan
perusahaan. Teori pensinyalan menjelaskan
pasar, antara lain informasi sebagai barang
alasan perusahaan memiliki insentif untuk
publik dan asimetri informasi (Buckley &
melaporkan
informasi
O’Sullivan, 1980; Cooper & Keim, 1983;
kepasar modal meskipun tidak ada mandat
Watts & Zimmerman, 1986; Wolk &
dari badan regulasi. Pelaporan informasi
Tearney,2001; dan Scoot, 2000). Suatu
oleh
untuk
barang disebut barang publik jika barang
mempertahankan investor yang tertarik pada
tersebut dapat dikonsumsi oleh satu atau
perusahaan.
yang
beberapa orang, tanpa mengurangi jumlah
disampaikan perusahaan bertujuan untuk
yang dikonsumsi oleh lainnya (Davis &
mengurangi information asymmetry antara
Meyer,1983). Artinya keuntungan (benefits)
perusahaan
barang publik dapat dinikmati oleh sejumlah
secara
sukarela
manajemen
Informasi
dengan
bertujuan
keuangan
pihak
eksternal
perusahaan (Wolk et al. 2001). Pihak agen
besar individu. Healy dan Palepu (2001) menyatakan
menggunakan pelaporan yang disajikan dengan dilengkapi penyajian pos laba
bahwa
komprehensif mengisyaratkan kelengkapan
dimotovasi oleh perhatian (by concern)
informasi yang dengan demikian akan
dibandingkan
1294
regulasi
pengungkapan
dengan
kegagalan
lebih
pasar,
artinya
regulasi
ditekankan
untuk
perusahaan publik untuk menyampaikan
melindungi investor yang unshophisticated.
laporan keuangan tahunan perusahaan dan
Penetapan
laporan
pengungkapan
minimum
auditor
independennya
kepada
dimaksudkan untuk mengurangi information
Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
gap antara investor yang informed dengan
bulan keempat (120 hari) setelah tanggal
uninformed. Regulasi dimaksudkan untuk
laporan
meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
Ketentuan yang lebih spesifik tentang
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
pelaporan perusahaan publik diatur dalam
publik (Cooper & Kim 1983). Sedangkan
Peraturan
Bapepam
Nomor
VIII.G.2,
Wolk dan Tearney (1997) menyatakan
Lampiran
Keputusan
Ketua
Bapepam
bahwa regulasi diperlukan karena kegagalan
Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan
pelaporan keuangan dan auditing.
Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17
Laporan keuangan merupakan hasil
Desember
suatu
kualitas
Laporan
keuangan
tahunan
perusahaan.
Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7
akhir dari suatu proses akuntansi dalam perusahaan.
keuangan
2006,
untuk
keterbukaan
meningkatkan
informasi
kepada
perusahaan digunakan oleh investor untuk
publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam
pembuatan keputusan investasinya. Selain
dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6,
investor, laporan keuangan juga digunakan
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
oleh pihak-pihak lain untuk membuat
LK
keputusan
Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
pihak
sesuai
tersebut.
dengan
kepentingan
Penyampaian informasi
Nomor:
KEP-134/BL/2006
tentang
bagi Emiten atau Perusahaan Publik.
keuangan sesegera mungkin kepada publik
Sejak tanggal 30 September 2003,
dapat mempengaruhi aktivitas pasar dan
Bapepam semakin memperketat peraturan
harga
perusahaan-perusahaan
dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam
yang terdaftar di BEI. Pada Undang-
Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang
Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang
Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
perusahaan publik wajib menyampaikan
Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2
laporan berkala dan laporan insidental
ini menyatakan bahwa laporan keuangan
lainnya kepada Bapepam.
tahunan harus disertai dengan laporan
sekuritas
Pada
tahun
Bapepam
Akuntan dengan pendapat yang lazim dan
mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua
disampaikan kepada Bapepam selambat-
Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang
lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari)
mewajibkan
setelah tanggal laporan keuangan tahunan
bagi
1996,
setiap
emiten
dan
1295
dan dalam Peraturan Bapepam dan LK
pengukuran dari perubahan ekuitas dalam
Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal
suatu
penyampaian laporan tahunan dimaksud
transaksi atau kejadian ekonomi dalam suatu
melewati batas waktu penyampaian laporan
periode pelaporan selain transaksi yang
keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam
melibatkan
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang
dimaksud juga termasuk perubahan dalam
Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
ekuitas dalam periode akuntansi kecuali
Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan
transaksi yang melibatkan penanaman modal
sebagai keterlambatan penyampaian laporan
dari
keuangan tahunan.
pemberian deviden kepada owner.
perusahaan
yang
pemilik.
pemilik
terjadi
Transaksi
ataupun
distribusi
karena
yang
atau
Pos laba komprehensif adalah jumlah Pos Laba komprehensif FASB (Statement Of Standards) SFAC no 130 menyatakan bahwa Laba komprehensif
adalah
pelaporan
yang
dipergunakan untuk menyajikan secara total keseluruhan komponen dalam pelaporan ekuitas .pelaporan ini digunakan untuk melaporkan item item seperti pendapatan, biaya, keuntungan ataupun kerugian yang secara tersendiri dalam prinsip akuntansi berterima umum dimasukan dalam jenis pelaporan pos laba comprehensive tetapi dalam penyajian dipihak lain tidak termasuk dalam pos pelaporan net income. Pos laba komprehensif merupakan item yang secara tersendiri langsung ditandingkan dalam laporan perubahan modal tanpa melalui penandingan lebih dahulu dalam pelaporan laba rugi. Tujuan Pelaporan Pos komprehensif Tujuan pelaporan pos
dari net income dan item lain yang mengalami perlakuan Bypass (pos laba komprehensif) dari laporan keuangan karena item-item ini belum diakui pada laporan keuangan, termasuk item seperti keuntungan atau kerugiaan holding karena penjualan penjualan securitas dan keuntungan atau kerugian karena transaksi mata uang asing atau keuntungan atau kerugian karena revaluasi
nilai
aktiva
tetap.
Item-item
kejadian diatas memang bukan merupakan bagian dari pelaporan net income, tetapi karena cukup penting maka akan dimasukan kedalam pelaporan pos laba komprehensif sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih mendetail dan lebih terstruktur tentang
keadaan
perusahaan
secara
keseluruhan. Akun yang temasuk dalam pos laba komprehensif tetapi tidak termasuk
Laba
dalam net income akan dilaporkan dalam pelaporan ekuitas.
laba
komprehensif adalah untuk melaporkan 1296
Klasifikasi
dalam
pelaporan
laba
item transaksi mata uang asing, keuntungan ataupun kerugian karena dana pensiun
komprehensif
ataupun transaksi asset atau obligasi yang Pelaporan laba komprehensif dibagi dalam dua hal yaitu pelaporan net income dan pelaporan pos laba komprehensif.. Sebagian besar perusahaan akan terus menyajikan angka yang termasuk dalam
berkaitan dengan pensiun, laba atau rugi yang belum terealisasi atas investasi atau ekuitas yang masih dalam bentuk sekuritas. Ataupun
keuntungan
maupun
kerugian
karena revaluasi nilai aktiva tetap.
pelaporan net income. Suatu usaha yang tidak memiliki pos untuk
dilaporkan
laba komprehensif, dalam
satu
Penyesuaian dan Reklasifikasi
periode
akuntasi tidak wajib melaporkan laporan ekuitas dalam bentuk laba komprehensif, mereka cukup menggunakan pelaporan net income.
Penyesuaian sebenarnya
yang
adalah
akan
untuk
dibuat
menghindari
double counting dalam penyajian laporan pos laba komprehensif dalam satu periode berjalan ataupun pada periode sebelumnya.
Yang temasuk dalam pelaporan Net
Sebuah perusahaan seharusnya menyajikan
Income adalah :
penyeuaian reklasifikasi dalam pelaporan keuangannya. Karenanya untuk reklasifikasi
Item yang termasuk dalam pelaporan net
income
yang
dapat mempergunakan dua pilihan yaitu : (a)
mempengaruhi atau berasal dari operasional
penyajian jumlah gros dalam pelaporan
bulan berjalan, penutupan operastional, dari
keuangan atau (b) menyajikan jumlah net
pos kejadian luar biasa dan dari akumulasi
yang
yang
terjadi
penggantian
adalah
karena metode
transaksi
pos laba komprehensif sebuah perusahaan
kemudian
ditandingkan
dengan
perubahan
atau
penyesuaian berupa catatan dalam pelaporan
akuntansi
yang
keuangan.
dipergunakan. METODELOGI PENELITIAN Klasifikasi yang temasuk dalam pos laba
Lokasi dan Waktu Penelitian
komprehensif
Lokasi penelitian ini adalah di Bursa Efek
Pos yang termasuk dalam pelaporan
Indonesia
yang menyediakan informasi
laba komprehensif akan diklasifikasikan
laporan
berdasarkan
mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia
sifat
alamiahnya,
sebagai
keuangan
contoh dalam pelaporan laba komprehensif
yaitu
akan diklasifikasikan secara terpisah antara
Indonesian
1297
www.idx.co.id Capital
perusahaan
dan
dengan
menggunakan
Market
Directory.
Badera
(2008),
menyatakan
alasan
kecepatan
digunakannya Indonesian Capital Market
penyampaian
keuangan tahun 2013.
Directory sebagai lokasi penelitian adalah:
5) Tahun
buku
(1) daftar perusahaan telah dikelompokkan
berakhir
dalam
Desember.
beberapa
industri
dan
laporan
sub-sub
laporan
pada
keuangan
tanggal
31
kelompok industri, termasuk manufaktur. (2)
Data yang digunakan adalah data
perusahaan yang bersifat terbuka akan
sekunder. Data diperoleh dari berbagai
berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan
sumber antara lain situs Bursa Efek
reputasinya melalui berbagai informasi.
Indonesia (www.idx.co.id), situs Bapepam (www.bapepam.go.id),
dan
Indonesian
Capital Market Directory (ICMD).
Penentuan Sumber Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terdaftar di Bursa
Variabel Penelitian
Efek Indonesia (BEI). Metode pengambilan
Variabel Dependen
sampel yang digunakan adalah metode
Variable
dependen
atau
variable
purposive sampling. Populasi yang akan
bebas dalam penelitian ini adalah kecepatan
dijadikan sampel penelitian adalah populasi
penyampaian
yang memenuhi kriteria sampel tertentu.
perusahaan (TIME). Kecepatan perusahaan
Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai
yang dimaksud adalah kecepatan perusahaan
berikut:
dalam
1) Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013. 2) Perusahaan menerbitkan tahunan
pelaporan
menyerahkan
keuangan
laporan
keuangan
tahunan yakni setelah tanggal 31 Desember. Jumlah hari penyampaian laporan keuangan
tersebut laporan
(annual
telah keuangan
report)
pada
tahun 2013.
menjadi
dasar
pengukuran
kecepatan
perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan. Variabel Independen
3) Menampilkan
data
tanggal
penyampaian
laporan
keuangan
Variabel penelitian
independen
ini
adalah
dalam
Item
Laba
tahunan ke Bapepam untuk tahun
komprehensif (COMPIN) diukur dengan
2013.
jumlah
4) Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis
disajikan ekuitas.
faktor-faktor yang mempengaruhi
1298
item
laba
dalam
komprehensif pelaporan
yang
perubahan
regresi sederhana ini akan dikerjakan
Variabel Moderating Variabel
moderating
dalam
dengan
bantuan
program
Package
penelitian ini adalah item ekstra ordinary,
(Statistical
yang ditentukan dengan keberadaan item
Sciences) Release 16. Persamaan regresi
ekstra ordinary dalam pelaporan keuangan.
sederhana
ini
For
SPSS
dirumuskan
Social
sebagai
berikut: Analisis Data
dengan
statistik
dilakukan
deskriptif,
pengujian
hipotesis.
= α + β1COMPIN + ε
TIME
Data dalam penelitian ini dianalisis
TIME
kemudian
=
α + β1COMPIN + β2 ekst ordinary +ε
Statistik
deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi
frekuensi
variabel-variabel
penelitian, nilai maksimum, minimum, ratarata dan standar deviasi. Analisis data menggunakan
teknik
analisis
regresi
sederhana. Sebelum model regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Uji Normalitas Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi, variabel
pengganggu
atau
residual
mempunyai distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. berdistribusi
normal
Residual apabila tingkat
signifikannya menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05.
HASIL PENELITIAN Populasi
penelitian ini
adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun
2012.
Proses
seleksi
sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
Analisis Regresi Sederhana
disajikan dalam Tabel berikut.
Setelah memenuhi uji normalitas, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Persamaan regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibangun. Analisis 1299
Tabel 5.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Metode Purposive No
Kriteria
Jumlah
1
Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013
398
2
Perushaan katagori Non manufaktur dan perusahaan yang menyajikan 244 laba negatif Total sampel selama periode penelitian
154
Sumber: www.idx.co.id, data diolah
STATISTIK DESKRIPTIF
seluruh variabel yang akan dimasukkan
Berikut akan dijelaskan statistik deskriptif
dalam
yaitu menjelaskan deskriptif data dari
jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
model
penelitian.
Untuk
lebih
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif Variabel
N
Minimun
Maximum
Mean
Std. Deviasi
TIME
154
23,00
245,00
91.225
23,4761
Ekst Ordinary
154
0,00
3,00
1,07
0,96
Valid N (listwise)
154
Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel statistik deskriptif diatas,
Variabel item laba komprehensif (COMPIN)
jumlah observasi dalam penelitian ini adalah
yang diukur dengan jumlah item
154 observasi. TIME adalah kecepatan
komprehensif
perusahaan dalam menyerahkan laporan
pelaporan perubahan ekuitas mempunyai
keuangan tahunan yakni setelah tanggal 31
nilai rata-rata sebesar 1,07 dengan nilai
Desember. Nilai rata-rata kecepatan tersebut
minimum 0 dan nilai maksimun sebesar 3
adalah 91.225. Hal ini menunjukkan bahwa
serta standar deviasi sebesar 0,96. Hal ini
kecepatan
publik
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah item
menyerahkan laporan keuangan tahunannya
laba komprehensif yang disajikan dalam
adalah selama 91 hari.
pelaporan perubahan ekuitas sebanyak satu
rata-rata
perusahaan
item 1300
yang
disajikan
laba dalam
maka tolak Ho. Dari pengujian diperoleh
Pengujian Normalitas Statistik uji yang digunakan untuk
sig. K-S = 0,105, maka sig. K-S > 0,05,
menguji normalitas adalah One - Sample
dengan demikian Ho diterima. Artinya data
Kolmogorov – Smimov (K-S) Test. Kriteria
yang
yang digunakan adalah Ho diterima bila sig.
berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya
K-S > 0,05. Sebaliknya bila sig. K-S < 0,05,
dapat dilihat pada Tabel 5.3.
diolah
memiliki
residual
yang
Tabel 5.3 Uji Normalitas Residual One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
154
Normal Parametersa,b
Mean
0,0000000
Std. Deviation
23,29987820
Most Extreme
Absolute
0,250
Differences
Positive
0,250
Negative
-0,188
Kolmogorov-Smirnor Z
1,205
Asymp.Sig (2-tailed)
0,105
Sumber: Lampiran
keuangan. Hasil pengujian model regresi
Analisis Regresi Pengujian
dalam
linear sederhana terhadap pengaruh laba
penelitian ini menggunakan regresi dengan
komprehensif pada kecepatan penyampaian
bantuan program SPSS Release 16. Model
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar
regresi ini digunakan untuk membuktikan
di Bursa Efek Indonesia dapat ditunjukan
variabel laba komprehensif berpengaruh
pada Tabel di bawah ini :
pada
model
kecepatan
analisis
penyampaian
laporan
Tabel 5.4 Hasil Regresi Pengaruh Laba komprehensif pada Kecepatan Penyampaian Laporan Keuangan dengan keberadaan moderasi item ekstra ordinary Regresi
Variabel
Sig.
TIME = + Konstanta 1COMPIN +2
ekst
ordinary+
Compin
Kesimpulan H1 diterima
90,071 2,914 2,142
Sumber; Lampiran 4 1301
0,030
Dari hasil regresi sederhana seperti yang
penyampaian laporan keuangan, dengan
ditunjukkan pada tabel 5.4 diatas, maka
koefisien regresi adalah 2,914 dengan nilai
persamaan adalah:
signifikansi
TIME= 90,071 + 2,914COMPIN+2,142ekst
menunjukkan
sebesar
0,030.
Hal
setiap
kenaikan
bahwa
ini
penyajian satu item laba komprehensif
ordinary+E Berdasarkan berbagai parameter dalam
akan
memerlukan
tambahan
waktu
persamaan regresi mengenai pengaruh laba
penyampaian laporan keuangan selama 3
komprehensif pada kecepatan penyampaian
hari.
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di 3) Moderasi item Ekstra Ordinary Bursa Efek Indonesia, maka dapat diberikan
Item Ekstra Ordinary berpengaruh positif
interpretasi sebagai berikut:
signifikan pada kecepatan penyampaian
1) Konstanta
laporan
keuangan,
Nilai konstanta sebesar 90,071, berarti
regresi
adalah
bahwa jika tidak ada variabel bebas item
signifikansi
laba komprehensif, maupun moderasi
menunjukkan
ekstra ordinary atau X = 0, TIME
penyajian satu item item ekstra ordinary
menunjukkan nilai sebesar 90,071.
pada
2) Koefisien item laba komprehensif Item positif
Laba
komprehensif
signifikan
pada
bahwa
pelaporan
koefisien
dengan
nilai
0,030.
Hal
setiap
kenaikan
dengan akan
pos
ini
laba
memerlukan
penyampaian laporan
keuangan selama 2 hari.
Badera, I Dewa Nyoman. 2008. ”Pengaruh
Ang, Robert. 1997. The Intelligent to Capital
sebesar
tambahan waktu
kecepatan
DAFTAR PUSTAKA
Indonesian
2,142
komprehensive
berpengaruh
dengan
Market,
st
1
Kesesuaian
Hubungan
Corporate
Governance
dengan
Budaya
terhadap
Kinerja
Korporasi
Perusahaan”. (disertasi). Yogyakarta:
Edition. Mediasoft Indonesia. Ashton, H. Robert., Jhon J. Willington, and
Universitas Gadjah Mada.
Robert K. Elliot, 1987. An Empirical
Beasley, M., 1996. An Empirical Analysis of
Analysis of Audit Delay, Journal of
The Relation Between The Board of
Accounting
Director
Research,
Vol.
25,
Autumn.
Composition,
Working
Paper, University of Rochester, Penn State. 1302
Belkaoui, Ahmed. R. 2000. Teori Akuntansi.
Economic.
Financial
and
Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta: Salemba
Administrative Sciences. Issue 12.
Empat. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston (2001).
Dasar-Dasar
Davies, B and Whittred, GP, 1980. The Association
Manajemen
in
Salemba Empat.
Zealand.
wide Disclosure Dynamics. Journal of Accounting Research, Vol. 33,
Vol. 22 (82): Winter: p. 21-32 Anne
E,
and
Spring, p. 157-174.
Stephen
H.Penman,1984. The Timeliness of
Dyer, J.CIV and A.J.McHugh,1975. The Timeliness of The Australian Annual
Reporting and The Stock Price
Report.
Reaction to Earnings Announcement. Journal
of
Journal
of
Fama, E. dan M. Jensen, 1983. Separation of Ownership and Control. Journal of
Courtis, J.K, 1976. Relationship between
Political Economy 88: 288-308.
timeliness in Corporate Reporting and Corporate Attributes. Accounting and
FASB,
1978.
Statement
Accounting
Business Research, Vol. 6, Winter:
and
top
Management turnover. The Journal of
Financial No.
Comprehensive
Income. Stamford, Connecticut.
Dahya. J., McConnell, J J. and Travlos, N.G.2002. The Cadbury Committee,
of
Standards
130:reporting
p.45-56
Performance,
Accounting
Research; Autumn:.p. 204-219.
Accounting
Research.p.204-220.
Corporate
Further
Dye, R.A, and Sridhar, S.S, 1975. Industry-
Accounting and Business Research,
Chambers,
reporting:
48-60
Examination of Audit delay: Further New
Corporate
Analysis. Abacus, Vol 16 (1), June: p.
Carslaw, A.P.N dan Kaplan, S.E. 1991. An
from
Selected
Corporate Attributes and Timeliness
Keuangan, Edisi ke 8, Jakarta :
evidence
Between
FCGI, 2002. Pedoman Komite Audit Yang Efektif. Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Finance. 57(1): 461-483.999
Semarang:
Dastgir, Mohsen and Velashani, Ali, Saeedi.
Penerbit
Universitas Diponegoro.
2008. Comprehensive Income and Net Income as Measures of Firm
Badan
Gilling, M.D, 1977. Timeliness in Corporate
Performance: Some Evidence for Scale Effect. European Journal of
Reporting: Some Further Comments. Accounting and Business Research, 8 (29), Winter, p. 35-40.
1303
Givoly, D., and D.Palmon,1982. Timeliness
Jakarta Stock Exhange, 2002, website:
of Annual Earning Announcement: Some
Empirical
Evidence.
The
Accouting Review 57: July:486-508. Gujarati,
Damodar
N.
2003.
http://www.jsx.co.id. Jensen, M, and W.Meckling,1976. Theory of the Firm: Managerial Behaviour,
Basic
Agency, and Ownership Structure.
Econometric. 4th Edition. McGraw Hill.
Journal of Financial Economics:
Halim, Varianada, 1999. Faktor-Faktor Yang
305-360.
Mempengaruhi Audit Delay: Studi
_____________,
1993.
The
Modern
Empiris pada Perusahaan-Perusahaan
Industrial Revolution, Exit, and the
di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis
Failure of Internal Control Systems.
dan Akuntansi, Vol. 2 No. 1, April
The Journal of Finance. 48(3): 831-
p.63-75.
881.
Hartono,
Jogiyanto.
2007.
Metodologi Jordan, Charles. E. and Clark. Stanley. J.
Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
1998. Comprehensive Income: How
Pengalaman-Pengalaman.
Is It Being Reported and What Are Its
Yogyakarta: BPFE.
Effects?. The Journal of Applied
Hilmi, Utari F.H dan Ali, Syaiful, 2008. Analisis
Faktor-Faktor
mempengaruhi
Ketepatan
Penyampaian
laporan
yang
Business Research. Vol. 8. Number 2. Khomsiyah,
Waktu
Struktur
Keuangan.
Indeks
Corporate
dengan
Kualitas
dan
Yogyakarta:
Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
(Desertasi).
Universitas
Gadjah
Mada. Kim, Oliver., & Robert E. Verrechia. 1994.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Keuangan.
Market Liquidity and Volume Around
Jakarta:
Earning Announcement. Journal of
Salemba Empat.
Accounting and Economics. p. 41-67.
Indriantoro, Nur. dan Supomo, Bambang. Metode
Hubungan
Pengungkapan”.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar
2002.
“Analisis
Governance
Simposium Nasional Akuntansi XI.
Akuntansi
2005.
Penelitian
Lorsch, J.W. 1989. Pawns or Potentates: The
Bisnis:
Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi pertama. Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE.
1304
Reality Board.
of
America’s
Boston
School Press.
Harvard
Corporate Business
Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim, 2007.
Income as a Measure of Firm
Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Performance. European Journal of
ketiga. Yogyakarta. AMP-YKPN.
Economic.
Mizruchi, M. S. 1983. Who Control Whom? An Examination of the Relation
and
Administrative Sciences Saleh,
Rachmad,
2004.
Studi
Ketepatan
Directors
Keuangan Perusahaan Manufaktur di
in
Large
American
Academy
of
Bursa
Management Review. 8. p. 426-435. Ainun,1999. Ketepatan
Nilai
Waktu
Waktu
Empiris
between Management and boards of
Corporation.
Na'im,
Financial
Efek
Pelaporan
Jakarta.
Simposium
Nasional Akuntansi VII:p 897-910.
Informasi
Schwartz, Kenneth B., & Billy S. Soo, 1996,
Penyampaian
The Association Between Auditor
Laporan Keuangan: Analisis Empirik
Change
Regulasi Informasi Di Indonesia.
Contemporary Accounting Research,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Vol 13.
Vol. 14.No.2.P.85-100.
and
Reporting
Lags,
Scott, W.R., 2000. Financial Accounting
Owusu, Stephen & Ansah, 2000. Timeliness
Theory. Second Edition. New Jersey :
of Corporate Financial Reporting in
Prentice Hall.
Emerging Capital Market: Empirical
Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2002.
Evidence Fram The Zimbabwe Stock
Metode Statistika untuk Bisnis dan
Exchange. Journal Accounting and
Ekonomi.
Business. Vol.30.p.241.
Pustaka Utama.
Jakarta:
PT
Gramedia
Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Sistya Rachmawati, 2008, Pengaruh Faktor 2007. Pedoman Penulisan Usulan
Internal dan Eksternal Perusahaan
Penelitian, Tesis, Tesis dan Desestasi.
Terhadap
Audit
Delay
dan
Denpasar: Universitas Udayana.
Timeliness.
Junal
Akuntansi
dan
Respati, Novita, Wening, Tyas, 2001. Faktor-
Keuangan,Vol 10, NO.1, Mei 2008,
Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan
Waktu
Hal.1-10.
Pelaporan Smith, Pamela. A and Reither, Cheri. L.
Keuangan: Studi Empiris di Bursa
1996. Comprehensive Income and the
Efek
Semarang:
Effect of Reporting It. Financial
Program Pasca Sarjana Universitas
Analysts Journal. Vol. 52. No. 6.
Diponegoro,
November. p.14-19.
Jakarta.
(Tesis).
Saeedi, Ali. 1999. Examining the Superiority
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
of Comprehensive Income to Net 1305
Cetakan ke-9. Bandung: Alfabeta.
Sumodiningrat,
Gunawan.
2001. Wild.J.J.,
K.R.Subramanyam
dan
R.F.
Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta:
Halsey. 2003. Financial Statement
BPFE.
Analysis. Eight Edition. Singapore:
Suharli, M., DAN Rachpriliani, A. 2006. “Studi
Empiris
Berpengaruh
Faktor
terhadap
McGraw-Hill.
yang
Ketepatan
Wirakusuma, Made Gede, 2006. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Rentang
Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal
Waktu Penyajian Laporan Keuangan
Bisnis dan Akuntansi. Vol.8 No.1
Kepada
(April): 34-55. Syafrudin,
M.
2004.
Ketidaktepatwaktuan
Wolk, H.I., Tearney M.G., dan James L. Dodd, 2001. Accounting Theory: A Conceptual
Efek Jakarta”. Simposium Nasional VII
Ikatan
Suyana,
Made.
2008.
Aplikasi
Institutional
Publishing, 5th Edition. Zahra, S., and Peace, J. 1992. Board
Analisis Kuantitatif. Denpasar: Sastra
Compotion
from
a
Stategic
Contigency Perspective. Journal of
Utama. Watts R. and J.L. Zimmerman. 1986. Positive Accounting
and
Approach. South Western College
Akuntan
Indonesia. Hal: 754-776. Utama,
Jurnal
Juli p.52 – 74.
Penyampaian
Response Coefficient: Stufi di Bursa
Akuntansi
Audi
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 1 No. 1,
“Pengaruh
Laporan Keuangan pada Earning
Publik.
Theory.
New
York:
Prentice Hall. Weston F.J., and Copeland, T.E. 1995. Manajemen Keuangan (Terjemahan). Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara.
1306
Management Studies. Vol. 29. p. 411-438.