LAPORAN KUNJUNGAIII KERJA (orv rHE sPor) KoMrsr xr DPR Rr
KE PROPINSI BITI\ITEN
o
TANGGAL/ 29 'S,D,
31
JANUART 2OO9
*
O
** *** ** * DE
\4'AN I'E R\4/AKILAN IIAK YAl- R[, I'UB
LIK INI) O N E StA
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA ON THE SPOT TIM KOMISI XI DPR RI KE PROPINSI BANTEN
DARI TANGGAL 29 _
3t JANUARI
2OOg
PENDAHULUAI\
Dalam rangka pelakanaan tugas konstitusional Dewan, pada Masa Persidangan lll Tahun 2008-2009, Tim Komisi xl DpR-Rl telah melaksnaakan kunjungan kerja on the spot ke Propinsi pada 29 3l.Januari 2OOg dengan Sasaran Bidang Perbankan, Keuangan pada Unit Satuan Kerja Bank Bank Indoensia, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BRI yang terkait dengan
masalah pelaksanaan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat di Propinsi Banten. selain itu, sasaran yang dituju dalam kunjungan kerja on the spot adalah Satuan kerja industry baja pT Krakatau Steel di Cilegon dan kegiatan usaha PT Ferry Indonesia (pesero) di Merak Prop. Banten. Sasaran kedua Badan Usaha Milik Negara tsb untuk mengetahui sejauhmana dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan misi dan visi perusahaan Negara dalam kegiatan industry prooduksi baja nasional dan kegiatan pelayanan angkutan penyeberangan di Merak serta melihat kinerja keuangan dari aspek bisnis dan pendapatan Negara pada kedua BUMN tsb.
sebagaimana diketahui, Komisi xr DpR-Rl yang membidangi perbankan dan keuangan sangat perhatian dan berkomitment untuk meningkatkan fungsi pengawasan terlebih pada krisis keuangan global saat ini telah berdampak
kepada kinerja perusahaan menurunnya produksi yang selanjutnya mengakibatkan ancaman kelangsungan perusahaan akibat turunya
permintaan pasar baik dalam negeri maupun dalam negeri.
Di bidang perbankan, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang telah
disetujui DPR-RI mengenai program penyaruran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Komisi Xl ingin mengetahui sejauhmana pelaksanaan program tersebut di
Propinsi Banten dari target yang tetapkan, realisasi, sasaran dan masalahmasalah penyaluran yang dihadapi oleh perbankan. Berdasarkan Surat Persetujuan pimpinan Dewan Nomor, Tim Komisi Xl DPR*RI melaksanakan kunjungan kerja on the spot ke Daerah Banten dengan sasaran Bank Indonesia, pT Krakatau Steel, dan pT Indoensia Ferry di Merak. Tim Kunjungan Kerja berjumlah 7 Orang Anggota Komisi Xl DPR-Rl yang
dipimpin Wakil Ketua Komisi Xt
Yth.
DpR-Rl
Sophihara, MMA dengan Susunan Anggota
Bapak sebagai berikut
Yth Drs. Endin AJ. Soefihara, MMA Yth. Julianto Sumarli Yth. HM. Yunus Yosfiah Yth. Andi Rahmat Yth. Deni Sultani Hasan Yth. Yth. Ario Wijanarko Yth. Drs. Hamdan Ainie Drs. August Siahaan, MM FahmiAsy'ari, S.Sos
Dalam Kunjungan Kerja, Tim Komisi pertemuan dengan
Drs. Endin
AJ.
Wk. Ketua Komisi Xl DPR-RI Anggota/FPDt-p Anggota/FPP Anggota/FPKS Anggota/FPD Anggota/FKB Anggota/FBPD Kabagset/Ses. Tim Staf Set. Komisi Xl
xl
DpR-Rl
telah
mengadakan
:
wakil Gubernur Propinsi Banten, yang dihadiri Muspida prop. Banten Kepala kantor cabang Bank Indonesia Banten, Kepala cabang Bank Mandiri, BRI dan BNI Banten dan jajaran 3. Direktur Utama PT Krakatau Steel dan dihadiri Direksi-direksi Anakperusahaan PT Krakatau Steel Kepala Cabag ASDP di Merak Peninjauan on the spot ke Harian Fajar Banten di Serang.
Dalam pertemuan/silaturahmi dengan wakil Gubernur Banten, Komisi xl DPR-Rl telah berkonsultasi dengan masalah-masalah : a. Upaya Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan khususnya dalam pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil dan menengah
b.
Kebijakan Pemerintah dalam membantu permodalan
usaha
kecil/lemah yang mengalami kesulitan permodalan c. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam kerangka penjaminan kredit bagi usaha kecil dan menengah. d. sasaran dan program-program pembangunan pemerintah Daerah Banten sesuai dengan Visi/Misi propinsi Banten.
Permasalahan
1,. Bidang Perbankan
a.
Perkembangan indikator perbankan di Propinsi Banten dua tahun terakhir tercatat cukup balk secara fundamental. Menjelang akhir tahun 200g, kegiatan penghimpunan DPK dan penyaluran kredit terus mengalami pertumbuhan masingmasing pada kisaran 17% dan 24%. Hingga Oktober
2008 tercatat DPK sebesar Rp6,56 triliun atau tumbuh 16,60% (ytd) Sementara di sisi penyaluran kredit, DPK yang berhasil dihimpun terus disalurkan untuk kegiatan produktif maupun konsumtif bertumbuhyang
mencapai Rp6,25 triliun per Oktober 2008. Jumlah kredit yang disalurkan tersebut ekuivalen dengan 95,28y" dana yang dihimpun dari masyarakat,. kredit bermasalah (NPL) gross secara agregat sebesar g,24yo masih di bawah target nasional 5%.
b.
Penyaluran kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor ekonomi utamanya ditujukan usaha kecil menenqah Penyaluran kredit tsb masih didominasi kredit konsumtif yang mencapai 59,81"/o per Oktober 2008. Hal tersebut sejalan dengan struktur ekonomi NTB yang masih mengandalkan kegiatan konsumsi utamanya konsumsi rumah tangga. Namun demikian, penyaluran kredit ke sektor UMKM tercatat terus mengalami peningkatan mencapai Rp2,3g triliun atau tumb uh 7,alo/o (ytd) hingga akhir Oktober 2008. .
selain itu,perbankan
di propinsi Banten terus mendorong
upaya penyaluran kredit melalui mekanism e Iinkage program yang juga dilakukan secara nasional di mana bank umum dapat menyalurkan kredit ke sektor UMKM melalui BpR.
Lebih lanjut, upaya untuk memperkuat daya saing BpR terus dilakukan oleh Bl Provinsi Banten dengan mendorong konsolidasi bertumbuhnya ekonomi. saat ini penyalur KUR terbesar masih dilakukan oleh BRI
2. lndustri Baja PT. Krakatau
Steel, Cilegon Industri baja PT Krakatau Steel di Cilgon adalah salah satu industri
baja
yang
memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional guna memenuhi kebutuhan besi baja untuk kebutuhan-kebutuhan dalam negeri dan tujuan eksport.
Seiring dengan kondisi perekonomian sebagai akibat dampak krisis global, permintaan akan produk-produk baja terus menurun baik dalam negeri maupun ekspor akibat belum sepenuhnya dapat melindungi industri baja dalam negeri. sebaliknya, produk-produk baja impor di pasar dalam negeri juga menambah permasalahan yang dihadapi saat ini, yang menyebabkan industri harus menghentikan permintaan terhadap produksi baja nasional menurun; Kondisi tersebut, PT Krakatau Steel meminta, agar Komisi Xl dapat membahas masalah perlindungan industri perbajaan nasional dengan Pemerintah, sehingga industri baja dapat terlidungi dari produk-produk impor.
3.
Industri Jasa ASDP (PT Indonesia Ferryl
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Merak, Banten adalah salah satu pelayanan kepada masyarakat menggunakan jasa angkutan melalui Kapal-kapal yang menghubungkan Jawa dan Sumatera. Pengelolaan Jasa penyeberangan tersebut diselenggarakan oleh PT Indonesia Ferry, yang saat ini mengelola 2 buah Kapal di samping Kapal -kapal yang dimiliki oleh Swasta nasional, yang beroperasi sebanyak ......buah kapal. Mengingat perkembangan pengunaan jasa penyeberangan yang terus meningkat, Komisi Xl DPR-RI meminta PT Indonesia Ferry meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbaiki dan memperluas infrastruktur pelabuhan maupun kapal-kapal, sehingga lalu lintas barang dan manusia dan pengangkutan kenderaan-kenderaan besar dan kecil dapat terlaksana dengan optimal.
4.
Kunjungan ke Harian Fajar banten Dalam kunjungan ke Harian Falar Banten, Tim Komisi Xl DPR-RI bertatap muka dengan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi disertai dengan Staf Harian Fajar Banten. Dalam kesempatan tersebut, Komisi Xl mendengar perkembangan pers umumnya di Prop. Banten sefta peranan harian pers menyuarakan aspirasi masyarakat khususnya oleh Fajar Banten. Berkait dengan hal tersebut, Komisi Xl meminta Harian Falar ikut mensosialisasikan masalah Kredit Usaha Rakvat
(KUR)' sehingga masyarakat luas dapat mengetahui Program KUR sebagai upaya kemudahan bantuan permodalan dengan jaminan pemerintah.
Penutup Demikian laporan Tim Kunjungan on the spot ke Daerah Banten, sebagai bahan masukan dan pem bahasan Komisi Xl DpR-Rl dengan pemerintah, dan dapat ditindak lanjutii sehingga program Penyaluran Kredit Usaha Rakyat yang disalurkan Perbankan dapat mencapai sasaran untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama dalam perekonomian mengalami dampak krisis. Di bidang industry PT Krakatau Steel, yang saat in I mengalami penurunan produksi
akibat menurunnya permintaan baja di pasar domestic dan internasional, Komisi Xl DPR-Rl akan menindak-lanjuti dengan Rapat Dengar Pendapat dengan Asosiasi Industri Baja Nasional, untuk membahas, sejauhmana upaya pemerintah dapat memproteksi insdustri baja nasional dari praktek-praktek Negara-negara Industri baja melakukan dumping dan masuk ke Dalam Negeri.
Jakarta, 2 Februari 2009 Ketua Tim
ttd DRS. ENDIN AJ. SOFIHARA, M