16 LAPORAN KHUSUS Efisiensi Harga Mati
42 LINGKUNGAN Kearifan Bekantan
48 KILAS BALIK Tulang Punggung itu Bernama Bunyu
Energizing Asia
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Jeritan Petani Cilamaya : Edisi Tahun II | Volume 03 - Maret 2015
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
JANGAN PAKSA KAMI
KE LAUT
Edisi Tahun II | Volume 03 - Maret 2015
Segera download edisi terbaru Energia Pertamina EP di http://www.pertamina-ep.com
Pengantar Redaksi
Cilamaya Cilamaya, yang dulu hampir tak pernah disebut orang , kini menjadi tema perbincangan. Kementerian
Perhubungan ngotot akan membangun pelabuhan internasional di wilayah tersebut. Cilamaya dianggap terbaik dibandingkan dengan kandidat lain. Disebut-sebut keberadaan pelabuhan itu akan mendongrak
perekonomian nasional. Minimal kalangan industri di Karawang bisa menghemat biaya transpor. Sekarang kontainer harus dikirim ke Pelabuhan Tangjung Priuk sejauh 140 km dengan waktu tempuh 6 jam. Tapi ke
Cilamaya jarak tempuh hanya 70 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Sejumlah opportunity lain pun dibeberkan
Toh, semua itu tak bisa meyakinkan pihak-
pihak yang tidak setuju. Mereka minta rencana
itu dievaluasi. Soalnya di wilayah itu ada Blok
Migas ONWJ milik Pertamina. Dari situ sekarang
dihasilkan minyak 40.000 BOPD dan gas 200 MMCSF. Tak sekedar setoran dari minyak yang nilainya millaran rupiah per hari akan hilang,
ketahanan pangan juga akan terganggu. Pupuk Kujang yang selama ini
memproduksi pupuk
untuk kebutuhan petani memakai gas dari ONWJ.
Jika ONWJ terganggu, Pupuk Kujang pun
terpaksa menghentikan produksi. Selain Pupuk
Kujang masih ada puluhan industri lain yang juga memakai gas baik dari ONWJ maupun dari Pertamina EP yang juga akan terganggu jika
Pelabuhan Cilamaya terbangun. Jika mereka juga
berhenti beroperasi, niat Kementerian
Perhubungan untuk membantu indutri Karawang,
seperti panggang jauh dari api. Barang apa yang akan diangkut, jika produksi macet.
Mereka yang menentang mengingatkan,
jangan sampai semua yang
ada di tangan itu
terlepas untuk mengejar keuntungan di kemudian hari yang belum jelas, seperti kata pepatah,
“Mengharap hujan dari langit, air di tempayan ditumpahkan,”
Kementerian Perhubungan bergeming mendapat protes tersebut. Pejabatnya berkilah banyak
pelabuhan di dunia yang bisa beroperasi berbarengan dengan industri migas, seperti pelabuhan di Houston. Apalagi sekarang titik sentral pelabuhan digeser 2,9 km dari tempat awal agar operasi migas tidak terganggu.
Argumentasi Kementrian Perhubungan boleh jadi benar. Tapi sebetulnya kerugian yang paling besar
yang tidak bisa dinilai dengan uang adalah tercerabutnya warga sekitar Cilamaya dari budaya pertanian yang sudah dijalaninya turun temurun. Sekarang saja belum juga pembangunan dilaksanakan, sawah-
sawah sudah dipatok. Makelar berseliweran. “Jangan paksa kami ke laut. Darah kami petani,” begitu ratarata yang diucapkan petani saat Energia Pertamina EP melakukan liputan di sekitar Cilamaya beberapa waktu lalu. Kami mengangkat isu ini menjadi Laporan Utama edisi sekarang. Selamat Membaca !
Energia PEP Maret | 2015
1
Surat Pembaca
Remisi Untuk Koruptor? Ada Yang Salah Dengan Pemerintahan Sekarang !
Blok Mahakam Adalah Hak Rakyat Indonesia!
Oleh: Reynald, Tambun
Oleh: Sela, Tangerang
Ada yang tidak beres sepertinya dengan negara
ini. Itu adalah pertanyaan yang langsung terbenak
ketika Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly menyerukan remisi untuk tersangka korupsi?
Ada apa ini? Apa sudah sebegitu dikuasainya
negara ini? sehingga para “tikus berdasi” asyik sekali mempermainkan aturan hukum di tanah ibu pertiwi.
Pak Menteri beralasan tidak memberi remisi
bagi koruptor adalah diskriminasi dan merampas hak para koruptor. Lalu apakah Pak Menteri memikirkan
perasaan ratusan juta rakyat Indonesia yang terkena imbas dari aksi ambil uang negara untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Indonesia begitu tegas ketika dihadapkan
masalah dengan narkoba. Para tersangka dengan
tegas menghadapi hukuman berat sampai kematian jika bermain-main dengan obat terlarang, karena
dianggap memiliki efek merusak sendi kehidupan bangsa.
Belum lagi dengan para tersangka terorisme
yang juga tidak diberikan ampun dengan hukuman beratnya.
Padahal korupsi juga memiliki efek domino
yang pasti bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Efek korupsi juga menghancurkan rakyat.
Hak rakyat untuk merasakan pembangunan
dirampas begitu saja oleh aksi main ambil untung
oleh para koruptor, memanfaatkan amanat yang di berikan kepada mereka. Bukankah
itu
sama
jahatnya
ketika
menyebarkan dan mengedarkan narkoba. Sama jahatnya dengan menteror ketenangan publik.
Jika benar PP No 99 tahun 2012 tentang remisi
direvisi. Maka rasa-rasanya sudah jelas, Ada Yang Salah Dengan Pemerintah!
2
Energia PEP Maret | 2015
Beberapa hari belakangan ini berita tentang
pengelolaan Blok Mahakam kembali mencuat. Total
E&P yang memiliki kontrak hingga 2017 ternyata
masih belum rela untuk melepaskan blok yang menyimpan cadangan migas melimpah ini. Memang
Pertamina
digadang-gadang
jadi
pengelola selanjutnya, tapi perusahaan asal Perancis
memiliki jurus terakhir yakni teknologi, di mana teknologi Pertamina dinilai masih belum mampu mengelola blok Mahakam.
Pemerintah harus tegas dengan keputusan
dan visi misi presiden saat kampanye dulu tentang kedaulatan energi. Bagaimana bisa berdaulat jika perusahaan migas milik negara hanya diberi jatah
ladang-ladang minyak tua yang hanya memiliki
sisa - sisa minyak atau gas hasil penggerusan yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan asing.
Jika tidak diputuskan segera tentu menim-
bulkan kekhawatiran adanya “lobi-lobi” terselubung
yang sangat mungkin terjadi. Bukan bermaksud berprasangka buruk, tapi dengan pengalaman yang sudah terjadi.
Pertamina sendiri kan sudah menegaskan
kesiapannya untuk mengelola dengan segala sumber daya yang saya yakin bukan sembarangan. Mereka tinggal bayar orang-orang yang memang sudah
capable dibidangnya, yang penting minyak yang keluar dari dalam perut ibu pertiwi tidak dikirim ke luar negeri!!!
Semoga Pak Jokowi tidak lagi melanggar
janjinya di kampanye, seperti saat membiarkan
hukum indonesia tercabik-cabik dengan membiarkan KPK dikriminalisasi.
Blok Mahakam adalah hak rakyat Indonesia! Itu
yang harus diingat ya Pak ! Jangan ingatnya menepati janji untuk partai pendukung saja.
Pojok Manajemen
Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations) Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron Pandjie Galih Anoraga Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.
Cover image: Petani Foto Oleh: Yulianus Ladung Digital Imaging: Abieth
Alamat Redaksi PT Pertamina EP Menara Standard Chartered, Lantai 21-29 Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan
UNDANGAN MENULIS: Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke:
[email protected]
Layout & Grafis:
[email protected]
LENSA ASSET: Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda. Kirim ke:
[email protected]
Energia PEP Maret | 2015
3
DAFTAR ISI
FOTO PILIHAN 06 | D i Sebuah Desa
DESTINASI 26 | Meraba Tambora
LAPORAN UTAMA 10 | Jangan Ambil Sawah Kami
MUSIK ENERGI NEGERI 32 | Menyimak Kejujuran dan Kreativitas Radio Tanpa Frekuensi
LAPORAN KHUSUS 16 | Efisiensi Harga Mati
HISTORIA 22 | J EJAK KILANG Pangkalan Brandan
SEBAIKNYA TAHU 38 | D EMAM AKIK dari Giok sampai Bacan
LINGKUNGAN 42 | K earifan Bekantan
Tanpa optimasi capex dan optimasi produksi, jika harga minyak di bawah 60 dollar, cashflow Pertamina EP akan negatif
4
Energia PEP Maret | 2015
KILAS BALIK 48 | Mengejar Sejahtera dengan “One Village, One Product” 54 | FIELD BUNYU Tulang Punggung itu Bernama Bunyu
OLAHRAGA 60 | Mendunia bersama Bridge
PELUANG 66 | Anyaman Tepas PAYA BEDI
INSPIRASI 70 | McGyver dari Tanjung
RANA 74 | Si Manis Kenyal Asal Betawi
GADGET 78 | B eli Smartphone Baru? Kenali Prosesornya
Energia PEP Maret | 2015
5
Foto Pilihan
DI SEBUAH DESA Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba Bandung Berjalan-jalan ke perkampungan, saat hendak menyeberang jembatan gantung di pinggiran Sungai Ciliwung, di bawah naungan hutan bambu, terlihat 3 orang anak-anak sedang mandi sore, sungguh alamiah pedesaan, kembali kameraku tak menyia-nyiakannya. Camera Canon EOS 5D Mark II, F/2.8, SS 1/60 sec, ISO-800, Lensa 16-35 mm
6
Energia PEP Maret | 2015
Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews., terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke
[email protected]
MENUJU LADANG Karya: AGUS - BOGOR Seorang bapak dan anaknya pagi hari di Sanggau, Kalimantan Barat, pagi hari akan berangkat ke ladang yang terletak di perbatasan Serawak. Di daerah ini walau terpencil, tapi karena mereka sering menjual hasil hutan dan pertaniannya ke negeri tetangga, parabola menjadi pilihan untuk bisa menangkap siaran televisi, tapi hanya stasiun televisi negeri orang saja yang bisa ditonton. Kamera Canon EOS 1Ds Mark III, F/11, SS 1/800 sec. ISO-400, Lensa 16-35 mm
Energia PEP Maret | 2015
7
Foto Pilihan
1
8
RUMAH KAMI Karya: AGUS - Bogor Penduduk di Sanggau, Kalimantan Barat, sedang istirahat di teras rumah kayunya di tengah padang ilalang. Data teknis Canon EOS 1 Ds Mark III, F/9, SS 1/320 sec. ISO-200, Lensa 16-35 mm
Energia PEP Maret | 2015
MENTARI SENJA Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung Foto saya ambil dari lantai 4 tempat kost saya di Sekeloa, Bandung. Sambil membaca buku menunggu Magrib, terlihat mentari menuju peraduannya, sinarnya berpendar di awan-awan bergumpal, sungguh sayang pemandangan senja menarik ini disia-siakan. Tentu saya ingin berbagi keindahan ini, fotografi menjadi pilihan. Dengan kamera Canon EOS 550 D, F/4, SS 1/2000 sec., ISO-100, lensa 18-55 mm.
2
3 PATROLI PERBATASAN Karya: RUSTANDI - Jakarta Pasukan Marinir TNI AL yang sedang bertugas selama 6 bulan di kepulauan Mapia, Papua, sedang melakukan patroli pantai di lokasi yang berbatasan langsung dengan Palao, lautan Pacific. Data teknis Canon EOS30 D, F/5.6, SS 1/800 sec. ISO-400, Lensa 16-35 mm
Energia PEP Maret | 2015
9
Laporan Utama
Jangan Ambil
SAWAH KAMI
10
Energia PEP Maret | 2015
Rencana Pembangunan Pelabuhan Menuai Pro dan Kontra. Pemerintah Belum Satu Kata. Jangan Sampai “Mengharap Hujan dari Langit, Air Tempayan Ditumpahkan”. Petani Tak Mungkin Disuruh ke Laut Sejauh mata memandang, hamparan sawah
Di sawahnya kini tertanam patok pertanda
terbentang luas di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Ren-
Lalu-lalang para petani dengan sepeda ontel
aksi para spekulan tanah, yang kata mereka orang
Bentangan sawah ini bahkan hampir menyentuh garis pantai.
dan sepeda motor sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Mobil bak terbuka yang dipenuhi buruh tani hilir mudik di jalan-jalan desa menuju pematang sawah.
Seperti Jum’at
pagi
medio Maret,
di
pematang sawah Pasir Jaya, Cilamaya, tampak Darka, 47 tahun dan anaknya Acep, 20 tahun
sedang menebarkan pupuk ke hamparan padi yang menghijau.
Mereka memiliki lima petak
sawah yang terletak tak jauh dari pantai.
Darka yang anak petani, mencoba mewa-
riskan ilmu petaninya kepada Acep anaknya,
sama seperti saat dia kecil dulu, keterampilannya didapatkan dari orang tuanya. “Dari dulu orang
sini hampir semua petani, kalau pun sekali-kali jadi kuli bangunan, kalau sudah musim tanam, tandur dan panen, semua turun ke sawah.” Kata Darka kepada wartawan Energia Pertamina EP
cana ini bukan hanya sudah menjadi buah bibir
penduduk setempat, tapi sudah dibarengi dengan Jakarta.
Tak hanya Darka dan Acep, ada juga Siti ,
30 tahun yang saat itu asyik mencari kerang dan keong di pantai yang airnya surut. “Harga beras tentu nanti akan semakin mahal, dan petaninya nanti pada kemana? Mau ke laut?” Jawab Siti tentang pembangunan Pelabuhan Cilamaya.
Dia tak percaya dengan penjelasan, yang
disebut Siti sebagai Aden dari Kota bahwa Pelabuhan Cilamaya yang akan dibangun akan membawa
kemakmuran.
“Kemakmurannya
kapan?“ ujar Siti. Yang dia tahu sebentar lagi hamparan sawah ini akan berganti dengan batu
beton, tak ada lagi rombongan petani memanggul cangkul
tetapi
berganti
dengan
truk-truk
kontainer, suara burung dan serangga malam berubah deru mesin truk-truk besar.
Energia PEP Maret | 2015
11
Laporan Utama “Saya sih berharap tidak jadi dibangun di
sini, biarlah Cilamaya tetap sebagai lumbung padi,”
jawab Siti sambil memasukkan keong lautnya ke dalam keranjang.
Sementara Darka dan Acep anaknya, lebih
bersikap pasrah. Menurut mereka dirinya tidak pantas untuk memilih, tapi dilahirkan untuk
menerima. “Kami mah ikut orang banyak ajah, kalau yang lain melepas sawahnya, yah saya juga
lepas, walau berat. Nya kumaha deui atuh kang.” Jawab Darka tak berdaya.
Darka tak mungkin bertahan memper-
tahankan sawahnya, tapi mereka pun tak berniat berganti profesi menjadi kuli di pelabuhan.
“Saya dari kecil petani, dan ilmu saya cuma
hari atau Rp. 21 triliun per tahun.
Selain itu gas dari wilayah operasi ini
juga akan dipasok ke PLTGU Muara Karang dan
PLTGU Tanjung Priok. Listrik yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sepertiga wilayah DKI Jakarta akan terhenti. Jika operasional
di blok migas ini terganggu sehingga pasokan gas tersendat maka pasokan listrik juga bakal
terganggu. Akibatnya Jakarta bisa gelap gulita. Gas dari Blok ONWJ juga dikirim ke Kilang Balongan,
Jika terganggu , aktivitas kilang pun akan terhenti sehingga mengancam ketersediaan BBM dan elpiji bagi masyarakat.
tahu bagaimana menggarap sawah, yah nanti saya harus mencari sawah di tempat lain,” kata
Darka dan Acep nyaris bersamaan. “Kalau boleh memohon mah, semoga tidak jadi di sini, tapi
Saya dari kecil petani, dan ilmu saya cuma tahu bagaimana menggarap sawah, yah nanti saya harus mencari sawah di tempat lain
kalau pun jadi, yah kami yang harus menyingkir,” Jawab Acep.
Sementara menurut Faisal, warga di Ciparega
Jaya, tanah-tanah di sekitar pantai sudah bukan
lagi milik warga sini. “Hampir semua tambak ini
sudah dibeli orang Jakarta.” Jawab Faisal. Di desa ini rencananya akan dijadikan pusat Pelabuhan
Cilamaya yang salah satunya menembus desa sebelahnya, yaitu Pasir Jaya.
Kerisauan petani Cilamaya itu bergaung
sampai gedung parlemen dan istana, diteriakkan
ketahanan
pangan
akan
oleh Perwakilan Gerakan Masyarakat (GEMAS)
terganggu karena selama ini Cilamaya dikenal
kepentingan menyuarakan keberatan terhadap
Ketersediaan pupuk wilayah Jawa Bagian Barat
Tolak Pelabuhan Cilamaya.
Tak hanya petani, berbagai pemangku
rencana
pembangunan
Pelabuhan
Cilamaya
(lihat Jangan Tumpahkan Air Tempayan). Selain
akan mengamputasi kultur masyarakat agraris, Pelabuhan Cilamaya akan mengganggu ketahanan energi dan ketahanan pangan.
Di kawasan yang akan dibangun pelabuhan
itu terdapat
Blok Migas Offshore North West
Java (ONWJ) yang dioperasikan Pertamina. Dari
situ sekarang dihasilkan 40.000 barel minyak per hari dan gas sebanyak 200 MMSCFD. Jika operasi migas dihentikan, pemerintah diperkirakan akan
kehilangan pemasukan sebesar Rp 60 miliar per
12
Sementara
Energia PEP Maret | 2015
sebagai lumbung padi nasional. Jika pelabuhan
jadi dibangun, sawah-sawah hanya tinggal sejarah.
yang selama ini disediakan Pupuk Kujang juga
akan terganggu. Selama ini pabrik pupuk tersebut mengandalkan pasokan gas dari ONWJ dan
Pertamina EP Asset 3. Selain Pupuk Kujang, ada Krakatau Steel dan 27 industri lokal yang selama ini mengandalkan pasokan gas dari Pertamina EP sebesar 276 MMSCFD
Melihat dampak yang demikian besar,
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto meminta agar Pertamina juga diajak berdiskusi Cilamaya.
terkait
pembangunan
Pelabuhan
“Harus duduk bersama, garis pantai kan
anak usaha PT Pertamina yakni PHE Offshore North
Mantan Direktur Utama Semen Gresik
sehingga dipastikan tidak akan mengganggu
panjang. Mana yang untuk jalur pipa, mana yang pelabuhan, ini belum duduk bersama,” kata Dwi
tersebut menyebutkan pembangunan Pelabuhan
Cilamaya tidak boleh merugikan banyak pihak.
“Jalan terbaik tidak lain duduk bersama kemudian melihat kepentingan ONWJ yang dibutuhkan
negeri ini, dan infrastruktur pelabuhan,” tambah
Dwi. Menjadi penting adalah bagaimana dua kepentingan ini disinergikan, bagaimana ONWJ pipanya
tetap
beroperasi
dan
bagaimana
infrastruktur kemaritiman tetap terbangun. Menteri
Perhubungan
Ignatius
Jonan
memastikan pembangunan Pelabuhan Cilamaya tidak akan mengganggu objek vital nasional milik
West Java (ONWJ). Menurut Jonan, pemerintah
akan menggeser lokasi Pelabuhan Cilamaya
infrastruktur minyak milik Pertamina. Tapi Jonan tidak mau mengungkap ke sebelah mana rencana proyek itu akan digeser.
”Kalau diberi tahu bisa bahaya, nanti
tanahnya jadi mahal,” kilahnya.Meski pemerintah
telah memastikan Cilamaya dibangun, hingga saat ini investornya belum ada. Pemerintah baru berencana menggelar lelang untuk investor.
Untuk diketahui konsultan proyek ini merupakan perusahaan Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA).
Energia PEP Maret | 2015
13
Laporan Utama Hapus Cilamaya, Kembangkan Pelabuhan Cirebon Melihat tingkat
ancaman yang demikian
besar, sebagian kalangan mengusulkan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) dapat mencari tempat lain. Ina
Primiana, Peneliti dari Lembaga Pengkajian,
Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E)
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menilai pemerintah harusnya mengembangkan Pelabuhan Cirebon untuk mengurangi kepadatan
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, daripada bersikeras membangun Pelabuhan Cilamaya yang baru bisa beroperasi di tahun 2023. “Mengapa
Kemenhub
tidak
memaksa
pelabuhan Cirebon dibangun? Harusnya bisa. Kalau bisa memaksa Cilamaya, berarti Cirebon juga bisa,” kata Ina saat diskusi bertajuk ‘Kepastian
Pembangunan Pelabuhan Cilamaya untuk Logistik Nasional’ di Jakata, Kamis (5/3).
Menurutnya, daripada ngotot membangun
ulang agar nasibnya tidak seperti pelabuhan di
mempunyai kepentingan di wilayah tersebut,
sekali pelayaran dan terakhir hanya dua. Itupun
Pelabuhan Cilamaya yang masih tidak jelas akibat Kemhub tidak mengajak semua pihak yang
harusnya mengembangkan Pelabuhan Cirebon yang sudah mempunyai fasilitas pendukung dan siap dioperasikan.
“Cirebon bisa dijadikan prioritas oleh
Kemenhub, karena fasilitas pendukung di sana
sudah lengkap. Ada kereta api dan jalan tol yang
akan dikembangkan. Nanti biaya transportasinya akan menjadi murah,” terang Ina yang juga
Guru besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Ina
menilai
pengembangan
Pelabuhan
Cirebon lebih penting, karena saat ini kawasan
industri beralih ke wilayah Jawa Barat bagian
sekarang hanya satu, dan dilayani satu kapal
saja. Awalnya memang untuk menarik industri di wilayah Banten, tapi itu tidak berjalan,” kata Anang.
Menurutnya, membuat pelabuhan inter-
nasional harus melihat ketersediaan maskapai pelayaran yang melayani rute internasional. Ia
mengatakan rencana pembangunan Pelabuhan
Internasional Cilamaya harus ditinjau ulang. “Yang paling rugi, ONWJ Pertamina stop, tapi Pelabuhan Cilamaya
tidak
diminati
karena
pelayaran
internasional tidak masuk rute itu,” kata Anang. Aktivis
Urban
Poor
Consorcium
(UPC)
Wardah Hafidz menyoroti dampak bagi nelayan
Tanjung Priok.
memprihatinkan. Jika mereka dahulu berprofesi
ada
alasan
untuk
mengesampingkan
Pelabuhan Cirebon demi mengurangi kepadatan
Sementara Anang Hidayat sebagai pelaku
industri dari PT GPI Logistics menilai, membangun
14
“Contoh pelabuhan di Merak, dulu banyak
timur, seperti Kabupaten Majalengka, sehingga tidak
Teks: Hidayat Tantan dan Tatan Agus RST Foto : Tatan Agus RST
Merak, Banten.
pelabuhan berkelas internasional di dekat pusat
industri bukan satu jaminan pelabuhan tersebut diminati dunia pelayaran. Karena itu, menurutnya,
pembangunan Pelabuhan Cilamaya harus ditinjau
Energia PEP Maret | 2015
dengan adanya pelabuhan. Menurut dia kondisi sosial
ekonomi
masyarakat
akan
semakin
sebagai pencari ikan, maka akan terdegradasi menjadi kuli pelabuhan. Atau seperti dinyatakan
Darka terpaksa menyingkir mencari daerah lain dimana dia masih bisa mengayunkan cangkul
sebagai petani yang sudah dijalaninya secara turun temurun.
> Suara-suara yang tak ingin <
“air tempayan ditumpahkan”
Elan Biantoro
Vice President Management Representative SKK Migas
Kardaya Warnika Ketua Komisi VII DPR RI
Pembangunan Pelabuhan Cilamaya sangat
“Pasokan listrik ke PLTGU (Pembangkit Listrik
rentan karena letaknya dekat dengan jaringan
lagi pemasukan 40.000 BPH (barel per hari) untuk
operasional ONWJ terganggu, maka dampaknya
Tenaga Gas-Uap) Muara karang berkurang, pabrik semen mati, pabrik pupuk (Kujang) mati. Belum
negara, jadi kan kira-kira 2 miliar dollar per hari, Lebih baik pemerintah mengalihkan pembangunan
pelabuhan tersebut. Pasalnya, kawasan Cilamaya sudah dipenuhi oleh infrastruktur migas ONWJ seperti pipa-pipa migas bawah laut yang sangat vital.
Marwan Batubara Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS)
“Presiden Jokowi harus segera turun tangan
pipa dan sumur migas bawah laut Blok ONWJ (Offshore North West Java) Pertamina. Apabila
akan sangat besar. Pertama pabrik Pupuk Kujang itu akan berhenti karena suplai dari ONWJ. Petani
beli pupuk dari mana? Kedua, sekitar 60 persen listrik Jakarta akan padam karena ONWJ suplai gas
ke PLTGU Muara Karang di Jakarta. Selanjutnya, Karawang sebagai lumbung padi nasional juga pasti akan terganggu”.
Riza Damanik
Ketua Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI)
“Proyek Pelabuhan Cilamaya melanggar tata
mengambil alih proyek itu dan melakukan review.
ruang Kabupaten Karawang serta Undang-undang
Java) milik Pertamina yang dioperasikan ahli-ahli
terkena dampak pembangunan tersebut".
Pelabuhan Cilamaya hanya akan berdampak kepada
operasional Blok ONWJ (Offshore North West
dalam negeri. Saya curiga ada kepentingan asing
dalam proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya
Kelautan. Bahkan, 7.000 masyarakat Karawang
yang bergantung pada ekonomi pesisir akan
tersebut. Pasalnya, konsultan pengkajian proyek tersebut merupakan konsultan asal Jepang yaitu
Japan International Cooperation Agency (JICA)“.
Energia PEP Maret | 2015
15
Laporan Khusus
16
Energia PEP Maret | 2015
EFISIENSI HARGA MATI Harga minyak mentah yang terjun bebas membuat industri migas sesak nafas. Perusahaan-perusahaan mengevaluasi anggaran belanja. Pengeboran-pengeboran berkurang secara signifikan sehingga mengurangi jumlah rig yang beroperasi. Pelambatan industri secara luas terjadi.
Teks: Hidayat Tantan Foto : Yulianus Ladung
Energia PEP Maret | 2015
17
Laporan Khusus
Untuk menyelamatkan diri tak sedikit yang
melakukan PHK karyawan, terutama perusahaan-
perusahaan jasa pengeboran. Sebut saja misalnya penyedia jasa lapangan minyak nomor satu di dunia Schlumberger Ltd melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 pegawai.
Kemudian pesaingnya Halliburton Co, memotong 1.000 pekerjanya plus 7.000 karyawan Baker Hughes yang baru mereka akuisisi. Penurunan
harga
minyak
perusahaan-perusahaan
memaksa
mengencangkan
ikat
pinggang. Mereka mengurangi belanja capex secara
signifikan
(lihat
grafik
PHK
dan
perhitungan Gheit, setiap penurunan harga minyak
US$ 10/barel maka pendapatan perusahaan migas kelas kakap bisa turun sampai US$ 4,5 miliar (Rp 54 triliun).
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan migas
melakukan efisiensi dengan merevisi rencana
kerja tahunan, termasuk Pertamina EP. Seperti
terungkap pada town hall meeting, Selasa 17 Februari lalu, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
berkurang secara signifikan. Untuk survey seismik 3D, awalnya direncanakan
1180 km2 menjadi
Pengurangan Capex). Batas aman harga minyak
agar bisa bernafas sekitar 75 dollar sulit kembali dalam waktu dekat. “Kalau ada yang mengatakan
bahwa harga minyak bisa kembali naik sampai US$ 75/barel, mungkin mereka tinggal di planet lain.
Negara-negara penghasil minyak besar saja punya perkiraan yang pesimistis,”
ujar Fadel Gheit,
Analis Oppenheimer and Co, seperti dikutip CNN.
Ia mencontohkan Arab Saudi, penghasil minyak terbesar di dunia. Dalam anggaran negaranya, pemerintah Arab Saudi memperkirakan harga minyak di posisi US$ 60/barel.
Kuwait, negara penghasil minyak lainnya,
bahkan lebih pesimistis. Negara ini memperkirakan
harga minyak di posisi US$ 55/barel. Menurut
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan migas melakukan efiisiensi dengan merevisi rencana kerja tahunan, termasuk Pertamina EP. 658
km2.
Begitupun
dengan
2D.
Awalnya
ditargetkan 2197 km2 menjadi 509 km2. Padahal
2014, survey seismik termasuk agresif. Untuk
3D, dari rencana 2125 km2 terealisasi 2209 km2,
Sedangkan untuk
terealisasi 454 km . 2
2D, dari rencana 233 km2,
SIMULASI PENGARUH HARGA MINYAK DENGAN CASH FLOW PERTAMINA EP JIKA TIDAK ADA OPTIMASI CAPEX ICP
Production
105
127,292 127,292 116,000 127,292 116,000 127,292 116,000 127,292 116,000
$/BBL
80 66 50 45
Revenue [Million USD]
[BOPD]
• • • • • • • • •
5,673 4,869 4,669 4,419 4,235 3,903 3,764 3,742 3,617
Revenue [Million USD] • • • • • • • • •
3,824 3,091 2,891 2,681 2,497 2,213 2,073 2,067 1,942
Net Profit • • • • • • • • •
[Million USD]
704
2,065 1,628 1,509 1,384 1,279 1,106 1,023 1,020 945
267 148 23 -82 -255 -338 -338 -416 Capex: 1,767
18
Energia PEP Maret | 2015
Cash flow1 [Million USD]
REDUCTION IN PROPOSED CAPEX BUDGET [%]
Padahal, pada 2014 jauh melebihi target. Dari
7
15
17
20
20
BP
CENOVUS
PETRONAS
MARATHON OIL
CONOCO PHILIPS
rencana 12 sumur, terealisasi 14 sumur dengan status sembilan telah selesai dan lima lainnya
25
26
APACHE
eksplorasi. Dari RKAP awal 19 turun menjadi 9.
SANTOS
Yang juga kena pangkas adalah pengeboran
masih on going.
Sembilan sumur yang berhasil diselesaikan
adalah: Kawista-1 (Papua), Jati Ibon-1 (Indramayu-
Jawa Barat), Kenari Raja-1 (Matindok), Kuansu-1
(Papua), Akasia Bagus-2 (Indramayu-Jawa Barat), Benggala-2 (Sumatera Utara), Pondok Mulia-1
(Jawa Barat), Tapen-3 (Cepu Jawa Timur), Penyu-1
(Matindok). Dan lima sumur lainnya Puspa Asri-1 (Jambi), Randu Kuning-1 (Jawa Barat), Jati Sinta-1
(Jawa Barat), Puspa-2 (Jawa Barat), Nona-1 (Jawa Barat) masih dalam tahap penyelesaian
dikatakan sebagai kuasa Tuhan,” tambah Plt.
Direktur Eksplorasi Satoto Agustono. Dari jumlah
tersebut 49 MMBOE berasal dari struktur Donggi dan 35 MMBOE dari struktur Louise Nonny. Untuk 2015 target yang dicanangkan adalah 90 MMBOE.
Untuk kegiatan eksploitasi, pengeboran
sumur pengembangan menyusut jauh. Dari RKAP
awal 128 sumur direvisi menjadi 26 sumur. Padahal, pada 2014 berhasil digarap 89 sumur selesai dan 11 sumur masih on going, jauh di atas
target 84 sumur. Begitu juga dengan pekerjaan
workover dan KUPL (Kerja Ulang Pindah Lapisan) juga dikurangi. Untuk Workover dari rencana
awal 40 menjadi 13 dan KUPL dari 40 menjadi 34. Padahal keduanya pada 2014 melebihi target. WO diselesaikan 82 sumur dan yang masih on ging 3 sumur, jauh di atas target yang hanya 46. Sementara KUPL dari target 31, terealisasi 78.
Efisiensi memang sudah menjadi harga mati
bagi Pertamina EP. Tanpa revisi RKAP, seperti dipaparkan Presiden Direktur Pertamina EP
15
RKAP 2014
“Saya tidak tahu kenapa bisa pas 179, inilah yang
10
12
20
RKAP 2015
179 MMBOE yang tercapai juga 179 MMBOE.
REAL DES 2014
berhasil menambah cadangan resources dari target
19
14
RKAP REV 2015
PENURUNAN PENGEBORAN EKSPLORASI
Dari hasil pengeboran 2014 itu, eksplorasi
9
5
KEGIATAN EKSPLORASI
0
SELESAI 9 SUMUR Kawista-1 (Papua), Jati Ibon-1 (Indramayu-Jawa Barat), Kenari Raja-1 (Matindok), Kuansu-1 (Papua), Akasia Bagus-2 (Indramayu-Jawa Barat), Benggala-2 (Sumatera Utara), Pondok Mulia-1 (Jawa Barat), Tapen-3 (Cepu-Jawa Timur), Penyu-1 (Matindok)
BOR EKSPLORASI
ON GOING 5 SUMUR Puspa Asri-1 (Jambi), Randu Kuning-1 (Jawa Barat), Jati Sinta-1 (Jawa Barat), Puspa-2 (Jawa Barat), Nona-1 (Jawa Barat)
Adriansyah, cashflow Pertamina EP akan negatif,
Jika tetap bertahan dengan capex awal yang 1.767 (million USD) , dengan mengacu tingkat produksi
Energia PEP Maret | 2015
19
Laporan Khusus
150
di bawah 60 dollar, cashflow Pertamina EP akan
100
resep generik agar bisa survive dari hantaman
0
negatif,” kata Adriansyah.
Pengurangan capex
sepertinya menjadi
penurunan harga minyak. Dilaporkan perusahaan-
84
26
perolehan 2014 yang mencapai US$1.586.184.
laba bersih
100
50
3
RKAP 2014
laba 2015 sebesar
REAL DES 2014
Dengan pengurangan capex dan optimasi
US$837.002. Laba ini menurun jauh dibandingkan
89
SELESAI
WORK OVER (SUMUR)
10% sampai 25%.
bisa membukukan target
128
5O
perusahaan migas mengurangi dengan kisaran
produksi, manajemen Pertamina EP optimis
11
ONGOING
RKAP REV 2015
capex dan optimasi produksi, jika harga minyak
46
ONGOING
82
SELESAI
40
RKAP REV 2015
terhadap cash flow Pertamina EP. “Tanpa optimasi
200
RKAP 2015
pada 2015 ( lihat grafis skenario harga minyak
RKAP 2015
hal yang menurut para analis sangat sulit dicapai
RKAP 2014
untung harga minyak harus di atas 70 dollar,
REAL DES 2014
BOR DEVELOPMENT (SUMUR)
pesimis sebesar 116.000 BOPD, jika tetap mau
13 0
Spotlight
FOKUS PENGEMBANGAN GAS
Untuk merespon cepat kondisi minyak dunia yang sedang terpuruk ini, Pertamina EP membentuk Tim Khusus yang dipimpin langsung Presiden Direktur PT Pertamina EP. Tim ini bertugas memastikan inovasi dan rancangan perubahan untuk memastikan pencapaian target berjalan dengan baik. Salah satu strategi tim krisis untuk tetap mendatangkan keuntungan perusahaan di saat kondisi sedang terpuruk sekarang ini adalah fokus kepada pengembangan gas yang dinilai memiliki peluang lebih bagus. “Upaya untuk mengoptimalkan revenue dari gas dilakukan dengan mengidentifikasi peluang penambahan revenue dari gas di
20
Energia PEP Maret | 2015
seluruh asset” papar Adriansyah. Gas memang menjadi tumpuan harapan Pertamina EP, Lapanganlapangan yang menghasilkan gas berpotensi memberikan keuntungan di atas seratus juta US dollar seperti Ramba, Pendopo, Prabumulih dan Sukowati. Selain itu sekarang ini ada 4 proyek pengembangan gas yang menjadi proyek prestisius Pertamina EP, antara lain Pengembangan Gas Jawa, Pengembangan Gas Matindok, Pondok Makmur dan Paku Gajah. Proyek Pengembangan Gas Jawa, EPC-nya hampir seratus persen. Sementara Pengembangan Gas Matindok (EPC Donggi baru 43,66%, dan EPC Matindok 28,31%. Untuk Pondok makmur, meski EPC-nya baru 54,33 %. tapi sudah
memproduksi minyak sebanyak 1376 BOPD dan gas 20,75 MMSCFD. Begitupun dengan Paku Gajah sudah memproduksi gas sebanyak 37,55 MMSCFD dan minyak sekitar 1000-an BOPD Selain pengembangan gas, peningkatan kinerja operasi, optimalisasi asset, dan peningkatan kinerja SDM serta strategi kontrak juga menjadi fokus tim krisis Pertamina EP. Semua strategi itu dilakukan agar bisa tetap survive atau dalam bahasa Presiden Direktur Adriansyah seperti diungkapkan dalam wawancara awal tahun dengan Energia Pertamina EP, bisa melewati badai dengan luka minimal.
TETAP KOMITMEN TERHADAP
SAFETY DAN LINGKUNGAN
Kinerja produksi bukan satu-satunya perhatian Pertamina EP, akan tetapi juga mencakup keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk yang terakhir disebut ini adalah komitmen perusahan yang ingin terus tumbuh bersama indonesia, melalui berbagai program CSR. Di bidang HSE, Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah menyampaikan apresiasinya karena setiap field dan fungsi mulai ada kesadaran dalam keselamatan, akan tetapi kesadaran saja belum cukup tanpa adanya implementasi dari sistem yang ada secara berkelanjutan. “Masalah HSE adalah masalah merubah mindset atau mengubah kebiasaan” ungkap pria yang akrab disapa Pa Anca ini. Ia juga memberikan apreasiasi terhadap kinerja lingkungan, Pada 2014 Pertamina EP sukses mendapatkan 14 proper hijau dan 10 proper biru.
1O 0
89
SELESAI
RKAP 2015
1O
84
REAL DES 2014
26
20
11
ONGOING
KEGIATAN
128
89
SELESAI
RKAP REV 2015
84
128
30
RKAP 2014
20
11
ONGOING
40 RKAP REV 2015
30
RKAP 2014
40
WORKOVER - KUPL 50
RKAP 2015
50
REAL DES 2014
PENGEBORAN (SUMUR)
MITRA
26
0
SELESAI 34 SUMUR TAC Prakarsa BMS Jambi, TAC Eksindo Telaga Said Darat, TAC Putra Kencana Diski, TAC Samudera Meruap, TAC Goldwater Tmt, KSO Benakat Barat Petroleum, KSO Techwin Benakat Timur, KSO Cooper Energy Sukananti, KSO Santika Pendopo Energy, KSO Indospec Energy Limau, KSO Prisma Kampung Minyak, KSO Pabuaran, KSO Foster Trembes Pertoleum, TAC Patrindo Persada Maju, KSO Perto Papua Mogoi Wasian
ON GOING 7 SUMUR TAC Goldwater TMT, KSO Benakat Petroleum, KSO Samudera Energy Meruap, KSO Cooper Energy Sukananti, KSO Santika Pendopo Energy, KSO Foster Trembes Petroleum, KSO Pabuaran
Energia PEP Maret | 2015
21
Historia
Jejak Kilang
PANGKALAN
BRANDAN
Pangkalan
Brandan
hanyalah
ibu-
kota Kecamatan Babalan, Kecamatan Sei. Lepan,
jiwa. Penduduknya heterogen, mulai dari Melayu
Utara. Terletak di pesisir pantai timur Pulau
dipengaruhi wilayah pinggir pantai. Banyak
Kecamatan
Brandan
Barat,
dan
Kecamatan
Brandan Timur, Kabupaten Langkat, Sumatera Sumatera, sekitar 60 km di sebelah utara Kota
Binjai atau 80 km dari Medan. Lokasinya strategis karena dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatera dan merupakan pintu gerbang Provinsi Sumatera Utara, relatif dekat dari Aceh.
22
Jumlah penduduk berkisar 40.000 ribu
Energia PEP Maret | 2015
yang berdomisili di pesisir, ada juga Jawa, Batak,
Aceh, dan sebagainya. Cuaca cukup panas karena terdapat pulau kecil di sekitaran teluk. Nama pulau
–pulau tersebut agak ke-Malaysia-an, seperti pulau Perlis, Kelantan. Ada juga pulau Kampai, Pulau
Sembilan, dan masih banyak pulau kecil lainnya. Selama berpuluh tahun kota itu dihidupi minyak,
Bangunan tua itu kusam tak terurus, dijalari rumput liar. Di sana- sini catnya terkelupas. Suasananya sunyi . Saat berjalan di lorong gedung, bunyi hak sepatu seolah memantulmantul . Padahal, tempat itu dulu sempat menjadi “pusat kehidupan”. Tak hanya Indonesia, mata dunia pun tertuju ke Pangkalan Brandan. Maklum di situ terdapat kilang minyak dengan segala gemerlapnya.
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
termasuk Kilang Pangkalan Brandan
Kilang ini merupakan kilang kedua yang
Kilang ini merupakan satu dari sembilan
dibangun Belanda. Yang pertama dibangun pada
(Sumatera), Balikpapan (Kalimantan), Cilacap,
lebih besar. Kilang ini punya dua nilai sejarah.
kilang minyak yang ada di Indonesia. Delapan
lainnya adalah, Dumai, Sungai Pakning, Musi Balongan, Cepu (Jawa), dan Kasim (Papua). Dibangun
N.V.
Koninklijke
Nederlandsche
Maatschappij pada 1891 dan mulai berproduksi sejak 1 Maret 1892 dengan kapasitas 2.400 barrel per hari.
1890 di Wonokromo. Tapi kilang di Brandan lebih populer karena kapasitas produksinya
Pertama menjadi tonggak sejarah ekspor minyak
Indonesia, sebab minyak pertama yang diekspor Indonesia bersumber dari kilang ini. Momentum itu terjadi pada 10 Desember 1957, yang sekarang
diperingati sebagai hari lahir Pertamina. Saat Energia PEP Maret | 2015
23
Historia
Selama kurun 2006-2014, produksi migas Pertamina rata-rata mengalami peningkatan sebesar 6,03 % setiap tahunnya.
itu dibubuhkan perjanjian ekspor oleh Direktur
Utama Pertamina Ibnu Sutowo dengan Harold Hutton yang bertindak atas nama perusahaannya Refining Associates of Canada (Refican).
Nilai kontraknya US$ 30.000. Setahun setelah
penandatanganan kontrak, eskpor dilakukan
menuju Jepang dengan menggunakan kapal tanker Shozui Maru. Kapal berangkat dari Pangkalan Susu,
Langkat,
yang
merupakan
pelabuhan
pengekspor minyak tertua di Indonesia. Pelabuhan ini dibangun Belanda pada tahun 1898. Sedangkan
perjuangan
yang
aspek
kedua
ditorehkan
adalah
putra
nilai
bangsa
melalui kilang ini. Kisah heroiknya berkaitan
dengan Agresi Militer I Belanda 21 pada Juli 1947, yakni aksi bumi hangus kilang. Aksi bumi
hangus dilaksanakan sebelum Belanda tiba di Pelabuhan Pangkalan Susu, yakni pada 13 Agustus 1947. Maksudnya, agar Belanda tidak bisa lagi menguasai kilang minyak itu seperti dulu. Selanjutnya,
aksi
bumi
hangus
kedua
berlangsung menjelang Agresi Militer II Belanda
pada 19 Desember 1948. Tower bekas aksi bumi
24
Energia PEP Maret | 2015
hangus itu masih dapat dilihat sampai sekarang.
Nilai historis yang terkandung dalam aksi bumi hangus ini, terus diperingati sampai sekarang.
Praktis setelah aksi bumi hangus itu fasilitas
kilang rusak. Saat diambil alih PT Permina, cikal bakal Pertamina pada 1957, kondisi Kilang
pangkalan Brandan tak ubahnya besi rongsokan.
Seperti ditulis dalam buku Dari Pangkalan
Brandan, Migas Indonesia Mendunia. Mayor Pattiasiana, Direktur Pelaksana di Pangkalan
Brandan sampai harus menyisir penimbunan besi
kota minyak yang sudah disandangnya sejak dulu
dari 15 belas peti berisi material yang dijual
kilang minyak yang sangat bersejarah dan berusia
tua di Medan. Ditemukan kopling, dan pipa masih dalam kondisi layak pakai. Ditemukan tak kurang sebagai besi tua.
Pattiasiana
menetapkan
barang-barang
tersebut tidak boleh diperjualbelikan dan harus disita oleh negara. Dengan barang sitaan itu Pattiasiana mulai melakukan perbaikan Kilang Pangkalan
Brandan
sampai
akhirnya
bisa
berproduksi dan berhasil mengapalkan BBM
untuk ekspor. Sejak itu Pangkalan Brandan kembali berdenyut, menegaskan julukan sebagai
kala.
Pada 2007, tepatnya Rabu 7 Maret 2007,
lebih dari 120 tahun ini ditutup. Habisnya minyak dan gas di perut bumi Pangkalan Brandan menjadi
alasan Pertamina menutup unit pengolahan di wilayah ini. Semua peralatan diposisikan dalam
keadaan stand by. Sejumlah karyawan dipindahlan
ke tempat lain. Bahkan, sejak 2009 perumahan Pertamina
dipinjamkan
kepada
TNI
untuk
perumahan Marinir. Julukan Kota Minyak untuk Pangkalan Brandan, pun kini tinggal kenangan.
Energia PEP Maret | 2015
25
Destinasi
Meraba
TAMBORA Saat kuliah di era 90-an, saya tersihir cerita
dentuman keras terus bersahutan mirip rentetan
pendudukan Inggris di Hindia Timur tergopoh
militer setempat segera diperintahkannya bersiaga
letusan gunung Tambora. Bagaimana seorang
Thomas Stanford Raffles, kepala pemerintahan saat dibangunkan ajudannya. Raffles yang tinggal
di istana Buitenzorg -sebutan untuk Bogor ketika itu- dilapori ada suara dentuman berulang-
ulang setiap seperempat jam dari arah Timur. Di tengah puncak permusuhan Inggris dan
sekutunya terhadap koalisi Belanda-Perancis, Raffles memperkirakan musuh telah melancarkan
serangan mendadak terhadap posisi-posisi militer Hindia Timur.
Sekitar 400 km ke arah timur dari Buitenzorg,
yakni di Yogyakarta, Residen Crawfurd telah terlebih dahulu terjaga. Ia juga sangat terganggu
dan gelisah mendengar suara dentuman demi
26
Energia PEP Maret | 2015
tembakan meriam. Ia juga beranggapan telah terjadi agresi mendadak dari musuh. Komandan
penuh. Satu detasemen pasukan sontak dikirim ke pos-pos militer terluar, untuk memastikan apa
yang sedang terjadi sekaligus bersiap memberikan bala bantuan awal.
Saya tertegun membayangkan dahsyatnya
letusan
gunung
di
Pulau
Sumbawa,
Nusa
Tenggara Barat tersebut. Dentumannya saja
masih terdengar sampai ke Jawa yang berjarak ribuan Km. Sejak saat itu Saya menebalkan asa
untuk bisa meraba Tambora. Kesempatan itu baru
terwujud November tahun lalu. Saya bisa menjejak kaki di tepi kaldera Tambora yang diperkirakan
pada April 2015 ini akan dipadati para pendaki
dari seantero jagat bertepatan dengan dua abad
Saya memilih jalur Doronchanga karena untuk
Ngurah Rai Bali dengan pesawat Garuda, mendarat
pertama kalinya saya mendaki gunung dengan
meletusnya gunung tersebut
Pada 2 November 2014, Saya terbang dari
pertama kali di bandara Bima yang gersang. Sebelum mendarat pesawat berputar 3 kali yang
membuat saya dag dig dug der karena cuaca yang kurang bersahabat. Setelah
bermalam
di
Bima,
dengan
kendaraan 4x4 Toyota Hardtop Kanvas tahun
1974 kami berempat memulai perjalanan dari kota Bima menuju kota Dompu jarak tempuh kurang lebih 1 jam,
Jalur yang akan kami pilih adalah rute
Doroncanga.
Doro
berarti
Gunung,
Canga
berarti Cagak. Jarak tempuh dari kota Dompu ke Doroncanga sekitar kurang lebih 3 jam.
Teks & Foto: Bezet Van Sunshine
menghemat waktu, dan juga saya ingin mencoba
off-road di gunung yang akan saya daki. Ini Toyota Hardtop.
Doroncanga merupakan titik awal pendakian
dan merupakan Pos I, dari jalan aspal mobil berbelok ke arah kanan dan masuk kawasan Tambora. Jalur savana luas, panas, relatif landai
dan sangat berdebu. Pakailah masker dan sunglass. Tidak ada air di Pos I, makanya kita
sudah persiapkan mengambil persediaan air di mata air Hodo. Binatang yang hidup di vegetasi Pos I adalah Kerbau, Kuda, Monyet dan Menjangan, hutan perdu dan belukar. Beberapa kali mobil kita berpapasan dengan Kerbau dan Kuda.
Satu jam lebih kemudian sampailah kami di Energia PEP Maret | 2015
27
Destinasi
Pos II, kami beristirahat sebentar menyantap lauk pauk dan nasi yang tadi kita beli. Kami berempat
duduk di Beruga, semacam pondok terbuka untuk
rehat hanya dipayungi atap seng. Hawa mulai
terasa sejuk dan pepohonan semakin hijau dan rapat.
Perjalanan dilanjutkan menuju Pos III.
Jalanan mulai menanjak dan turun naik melewati batu-batu besar, mobil dan isinya seperti mau tumpah dan badan kita terguncang-guncang
dengan hebat, harus kuat pegangan, offroad sudah
dimulai dan hanya driver yang pengalaman penuh dengan skills bisa melewati jalur yang menurut
saya lumayan extreme. Tiga puluh menit sebelum sampai Pos III kita mencari air yang yang berasal dari embun. Puncak Tambora mulai terlihat begitu
gagah walaupun kabut mulai turun semuanya sangat indah.
Saat Matahari hampir tenggelam sampailah
kami di Pos III, jarak tempuh dari Pos II sampai Pos III (1.800 m dpl) sekitar 1,5 jam, kami mulai
turun dan mengosongkan mobil menuju Beruga
dan persiapan memasak air hangat karena udara sudah mulai dingin dan angin di Pos III mulai
kencang. Matahari tenggelam begitu syahdu, pemandangan puncak tertinggi terlihat begitu
angin berhenti. Pemandu bilang kalau angin masih
menuju puncak dan kaldera. Pemandangan sangat
diberi kesempatan untuk mendaki dan menikmati
jelas dan dekat, jalur Pancasila di sebelah kiri atas terlihat dari kejauhan
begitu rapat hijau
menakjubkan. Beruga berada ditengah-tengah
padang ilalang yg hijau dan pohon edelweiss bertebaran. Aroma pohon Cemara gunung mulai terasa mewangi.
Kami bercerita dan bersenda gurau sambil
makan malam dengan menu yang wah, ada sate ayam, bakso dll.
Angin sebentar saja berhenti tapi kemudian
bertiup kencang, Kami memutuskan untuk tidak tidur di tenda, tapi tidur dengan sleeping bag di
kolong Beruga. Rencana perjalanan besok subuh sekitar jam 3, kita akan mulai mendaki ke puncak untuk mendapatkan matahari terbit.
Semakin malam angin semakin keras dan
kencang. Saat jam 3 dini hari kita bangun dan menunggu angin mereda tidak ada tanda-tanda
28
Energia PEP Maret | 2015
keras kita tidak bisa naik ke puncak. Kami berdoa bersama semoga angin berhenti dan kita semua keindahan puncak Tambora.
Setelah angin mulai sedikit mereda kami
putuskan untuk mulai mendaki dengan membawa perbekalan snack bar, biskuit, coklat, buah-buahan
dan air mineral dengan memakai bagpack, hiking stick, jaket, raincoat, masker, sunglass, bandana dan kupluk, obat-obatan pribadi, kamera, dsb.
Jam 9 pagi mulailah kami mendaki, dan
jalur langsung menanjak, semakin naik semakin tajam dan panas tentunya karena pepohonan
yang tumbuh hanya perdu ilalang, edelweiss dan pohon cemara, langit mulai membiru, kami
sudah tidak memikirkan lagi untuk mendapatkan sunrise. Hanya beberapa saat saja kami istirahat
untuk makan snack dan minum. Pemandu sangat diperlukan karena jalur tampak sama.
Kalau tidak ada pemandu kemungkinan besar
hanya kami berempat, hening dan angin menyatu
Saya sangat menikmati pendakian ini setelah
turun dengan cepat kami memutuskan untuk
kita bisa mengambil jalur yang salah yang akan mengakibatkan semakin lama sampai di puncak.
hari kemarin begitu pegal dan penat di atas Hardtop, saat ini bisa berjalan mendaki santai
sambil memotret beberapa view dan rasanya
segar. Beberapa ekor monyet mulai terlihat dan sempat bertemu dengan Babi.
Setelah mendaki hampir 2 jam lebih
kami beristirahat agak lama, sambil melihat pemandangan
lepas
dan
luas
ke
bawah.
Setelah itu kami melanjutkan pendakian dan
berhenti lagi untuk mengheningkan cipta dan mendoakan almarhum Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di tempat meninggal.
Pohon
Cemara
sudah
jauh
beliau
tertinggal
dibawah, matahari seperti ada 10, gerah tiada terkira, sekitar jam 12 an siang sampailah kami di puncak Tambora, dengan mengucap syukur
kami semua bersalaman saling memberi selamat, dan mulai berfoto membidik kaldera, langit, dan
lain-lain. Saya begitu takjub menyaksikan kaldera yang sangat luas dan besar. Selama belasan
tahun perjalanan saya mendaki gunung, inilah
kaldera terbesar yang pernah saya lihat, sangat spektakuler. Saya pikir apalagi kalo pas ada sunrise, pasti keren.
Tidak ada siapapun dipuncak Tambora,
dengan puncak Tambora dan jiwa kami. Setelah kami puas menikmati puncak, saat kabut mulai segera kembali ke Pos III.
Perjalanan turun juga sangat menyenangan,
sambil berlari-lari kecil, 2 jam kemudian tibalah
kami di Pos III. Kami hanya punya waktu sedikit di Beruga Pos III karena kami mengejar waktu untuk
kembali offroad menuju Pos I, agar tidak sampai kemalaman dijalan.
Rehat sambil makan siang, packing kemu-
dian siap untuk offroad lagi, kabut semakin tebal dan dengan cepat turun dan naik lagi. Kami tidak
akan beristirahat dan kami berharap tidak ada
masalah dengan kendaraan yang kami tumpangi.
Tapi di tengah perjalanan mobil sempat trouble
tapi driver kami masih bisa handle. Sebelum isya kami sudah sampai di Pos I dan mobil ngambek
mogok, sampai sekitar 3 jam an kami harus menunggu perbaikan mobil. Baru jam 3 pagi kami sampai di kota Dompu.
Hari terakhir di kota Dompu kami berempat
singgah ke Pantai Lakey yang terkenal dengan
olahraga selancar. Banyak turis yang datang ke Pantai Lakey. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Sumbawa Besar, mengujungi kerabat. Beberapa hari tinggal disana dan mengujungi
beberapa tempat wisatanya, transit di Lombok kemudian kembali ke Bali.
Energia PEP Maret | 2015
29
Destinasi
FAKTA TENTANG LETUSAN TAMBORA 1. Letusan Tambora yang berlangsung 5
hingga 15 April 1815 lebih dahsyat dari Letusan Krakatau. Material vulkanik yang dimuntahkannya mencapai 160 km2, atau delapan kali
lipat dibandingkan letusan Krakatau yang hanya 20.000m2.
2. Korban jiwa langsung akibat letusan, yakni
yang terkubur awan panas dan debu vulkanik
tebal, mencapai 10.100 jiwa. Sementara korban jiwa tak langsung, yakni kelaparan dan wabah
diare massif yang berkecamuk di pulau Sumbawa, mencapai 37.825 jiwa. Namun jika korban jiwa yang berjatuhan di pulau Lombok, Bali,
Flores, Jawa bagian timur dan pulau-pulau lain
disekitarnya akibat terjangan tsunami, kelaparan dan diare juga diperhitungkan, angkanya mungkin mencapai lebih dari 70.000 jiwa.
3. Letusan Tambora mengubah iklim dunia.
Sekitar 160 juta ton gas belerang ke atmosfer
bersama dengan semburan material vulkanik
hingga setinggi 43 km. Berkolaborasi dengan uap air dan gas oksigen membentuk lebih dari 300 juta ton aerosol sulfat. Bersama dengan partikel debu vulkanik, aerosol sulfat pun membentuk tabir surya.
Akibatnya 25% sinar Matahari diserap
dan dipantulkan kembali oleh tabir surya ini ke antariksa.
TAMBORA MENYAPA DUNIA Menyambuat dua abad letusan Tambora,
di Desa Dorocanga, desa yang menjadi titik awal
berlangsung sepanjang April 2015". Puncak acara
Seluruh sanggar di Lingkar Tambora akan
Pemerintah Provinsi NTB menyiapakan event bertajuk,
“Tambora
Menyapa
Dunia
yang
diselenggarakan pada 10-11 April 2015 yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Terdapat empat kelompok kegiatan yang
dirangkai untuk menarik 2 juta orang wisatawan, termasuk 15 ribu orang saat puncak acara..
Kelompok kegiatan pertama adalah bakti sosial berupa penyelenggaraan operasi katarak dan
bibir sumbing, pengembangan ekonomi kreatif, penghijauan hutan kawasan Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi tambora, pasar
rakyat, serta pesta kuliner yang puncak acaranya
NAVIGASI
Untuk sampai ke Gunung Tambora. Anda bisa
bermobil dari Mataram yang bisa menghabiskan belasan jam. Kalau mau lebih singkat , Anda bisa memulainya dari Bandara Bima. Jika ingin cepat bisa memakai mobil –offroad – yang bisa disewa di
Bima. Jalur Offroad ini menggunakan Jalur Bima-
30
Energia PEP Maret | 2015
jalur pendakian ke Gunung Tambora.
Kegiatan kedua berbasis seni dan budaya.
diperkenalkan,
termasuk
menyajikan
musik
country konvensional dan modern, hingga upacara
selamatan laut di kawasan Samota (Satonda, Moyo, Tambora) yang dijadwalkan diluncurkan sebagai
kawasan ekonomi khusus (KEK). Di Lingkar Tambora ini juga dilakukan pawai budaya pada 1 April 2015.
Berikutnya, kelompok kegiatan ketiga yaitu
seminar dan pengembangan ilmu pengetahuan
berupa seminar pariwisata untuk menciptakan
citra Tambora (20 Maret 2015), seminar arkeologi
Dompu (sekitar satu jam perjalanan), yang dilan jutkan ke Doroncanga sekitar 3 jam perjalanan.
Jika ini yang jadi pilihan, Anda harus menyiapkan uang jutaan rupiah.
Yang lebih murah melalui Desa Pancasila
Jalur ini merupakan jalur paling umum dilewati
4. Karena tabir surya tersebut, pada 2016
bumi mengalami penurunan global terparah mencapai 0,7 derajat celcius. Tahun itu dikenang sebagai tahun tanpa musim panas. Pendinginan
global itu memicu anomali cuaca yang parah. Produksi
pangan
tergangggu
dan
sanitasi
lingkungan memburuk. Terjadi kelaparan, wabah
thypus dan kolera yang merenggut puluhan ribu nyawa.
5. Letusan Tambora mengakhiri kejeniusan
strategi perang Napoleon Bonaparte. Pada 18 Juni 2015, kegemilangan Napoleon berakhir si
Waterloo, Belgia . Saat itu hujan deras mengguyur.
Banjir dan tanah menjadi becek sehingga tak bisa
dilalui meriam-meriam berat.
Jika saja cuaca
normal Napoleon bisa langsung menggempur pasukan
koalisi
yang
dipimpin
Laksamana
Wellington dari Inggiris. Napoleon pun menunda penyerangan. Ini memberi kesempatan pasukan koalisi untuk konsolidasi. Mereka bertambah kuat
dengan datangnya pasukan Prusia. Napoleon pun
gagal mewujudkan mimpinya untuk menguasai Eropa . Ia dibuang ke pulau terpencil di Samudera
Atlantik, St. Helena, hingga meninggalnya pada 5 Mei 1821. Perang panjang 1799 –1815 yang
melanda seluruh Eropa yang dimulai ketika Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan di Prancis pun berakhir.
di Bima (9 April 2015), peluncuran kembali buku
sapi menggunakan laso atau tali.
vulkanologi (9-12 Agustus 2015) dan pameran
Ekspedisi Selebriti Mendaki Tambora (1 Juni
La Hami, pameran arkeologi dan museum (7-9 April 2015), seminar arsitektur landscape tentang foto yang sengaja dijadwalkan setelah puncak
peringatan agar dapat melibatkan para fotografer yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Adapun
kelompok
kegiatan
keempat
berupa sport adventure untuk minat khusus, yaitu
Tambora Bike dengan rute Tambora-Dompu (811 April 2015), Mount Tambora Ultra Trail Run
dan Tambora Challenge (7-11 April 2015), Lari 10 K di Dompu (5 April 2015), Sepeda Gunung
Nusantara (10 April 2015), Pacuan Kuda di Bima
menggunakan joki cilik, serta atraksi menangkap
Kegiatan lainnya adalah Terabas Tambora
oleh Ikatan Motor Indonesia (4-5 April 2015), 2015), Tambora Savana Run (31 Mei 2015) dan
Lakey Kite Surf Exhibition Camp di pantai Lakey Kecamatan Huu Dompu (21-23 Agustus 2015).
Untuk puncak acara, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) NTB juga mengantisipasi ketersediaan kamar penginapan yang terbatas. Pemprov mendatangkan hotel terapung yang memiliki
150 kamar, tenda polisi dan tentara, juga base camp perusahaan kayu yang ada di Calabahi, kaki Gunung Tambora.
Biaya oleh para pendaki. Desa Pancasila merupakan
Pesawat Garuda Denpasar-Bima : Rp 885.000 Airport Tax : Rp.75.000,-
ke Desa Pancasila, kita dapat naik bus dari Dompu.
Logistik, Peralatan Kemping, Sewa Hardtop, Pemandu, Tiket masuk, penjemputan dan pengantaran ke bandara Rp.5.000.000,-/orang.
desa terakhir di kaki Gunung Tambora yang dapat
dicapai oleh angkutan sejenis bus. Untuk menuju Perjalanan ini memakan waktu sekitar 5 jam dengan ongkos tak sampai Rp.20,000,-
Energia PEP Maret | 2015
31
Musik Energi Negeri
Menyimak Kejujuran Dan Kreativitas Radio Tanpa Frekuensi
32
Energia PEP Maret | 2015
Dalam beberapa tahun ke belakang keberadaan radio streaming menjadi sebuah fenomena cukup menarik dan variasi tersendiri di belantika musik tanah air. Keberadaannya mampu bertahan dan tidak tergerus oleh radio konvensional yang sudah jauh lebih mapan, terutama dari sisi finansial. Demajors merupakan sebuah radio yang konsisten hidup dari konsumsi internet dan penggunaan website dan terus bertahan mengudara selama 5 tahun dalam “kerasnya sikut-sikutan” industri radio di Indonesia. Mereka tidak khawatir dengan perang sindiran dengan maksud sedikit “menjatuhkan” radio satu dan lainnya, yang sering didengungkan maupun dicelotehkan setiap penyiar di radio konvensional, khususnya bisa kita dengar di berbagai program primetime pagi dan sore hari pada radio-radio di Jakarta misalnya. Kunci “cuek bebek” Demajors dengan kondisi persaingan industri radio karena pasar tersendiri yang dimiliki, serta kekuatan khusus yang dimiliki Demajors berbeda dengan radio berfrekuensi pada umumnya. “Pasar kita jelas beda, cakupan kita lebih luas tidak terkotakkan dengan wilayah, karena kita menggunakan internet bukan frekuensi,” ucap Aldila Karina Putri produser Demajors Radio. Teks: Rio Indrawan Foto: Rio Indrawan & Hari Maulana
Energia PEP Maret | 2015
33
Musik Energi Negeri
34
“Ya disitulah militansinya, penggemar musisi indie kebanyakan bingung mau dengar info musisi idolanya atau musik sejenis yang mereka suka dimana, akhirnya mereka cari-cari dan disitu, Demajors tampil menyediakan musik yang mereka cari
menyambangi markas Demajors Radio, karena jujur agak sedikit diluar harapan saya. Yang namanya militan dalam benak digambarkan dengan banyaknya orang berseliweran di dalam kantor, sibuk menyiapkan promo sana-sini atau sebagainya. Tapi justru suasana markas besar (Mabes) Demajors dari luar jauh dari kata keramaian. Rumah besar di kawasan Fatmawati yang saya sambangi ini terlihat begitu sepi. Saat memasuki bagian dalam lantai satu, saya diperlihatkan gambaran rumah yang seakan jarang dihuni karena perabotan dan peralatan ala radio atau kantor yang terbayangbayang tidak tampak secuil pun.
Selain itu, wanita yang akrab dipanggil Dila ini menuturkan kekuatan Demajors dari sisi pendengar adalah militansinya. “Karena berasal dari komunitas para pecinta musik independen” tambahnya. Berakar dari sebuah label independen, yang juga bernama Demajors, radio satu ini cukup beruntung dengan memiliki katalog musiknya sendiri sehingga percaya diri untuk bertempur di industri musik Indonesia, terlebih senjata dalam bentuk katalog musik itu adalah hasil karya kreatif anak bangsa yang lahir berdasarkan ide pemikiran yang jauh
berkualitas ketimbang hasil instan jalur musik mainstream kebanyakan. Hasilnya pun menjadi jelas terlihat. Karena pendengar dari Demajors didominasi para penggemar dan penikmat musik indie (sidestream). “Ya disitulah militansinya, penggemar musisi indie kebanyakan bingung mau denger info musisi idolanya atau musik sejenis yang mereka suka dimana, akhirnya mereka caricari dan disitu, Demajors tampil menyediakan musik yang mereka cari,” tutur Dila. Saya sendiri cukup terkejut ketika
Energia PEP Maret | 2015
Dila dengan langkah semangat menuruni tangga menyambut saya dengan ramah, dan dengan segera mengajak saya menaiki lantai dua rumah itu. Saat menaiki tangga saya sayupsayup mendengar suara orang sedang asyik bercuap-cuap dengan diiringi backsound yang begitu “kece”. Suasana sepi yang terlihat di lantai satu pun berubah seketika saat kaki memijakkan di lantai dua. Saya melongo sesaat tidak percaya sekaligus merasa sedikit “tertipu” dengan suasana lantai satu yang terkesan suram, tapi berubah drastis dengan suasana penuh keceriaan, semangat, gairah, dan diselimuti kejujuran berkreasi dalam bermusik di lantai dua ini.
di lantai dua Demajors ini disadarkan dengan sang produser. “Mari mas disini aja kita ngobrolnya” ajaknya sambil memasuki ruangan yang agak lebih tenang dari hingar bingar musik yang keluar dari corong sound system. Musik yang diusung dari Demajors adalah berawal dari label musik demajors yakni musikmusik sidestream. “Demajors radio awalnya sebagai media publikasi Demajors label” kata Dila mengawali ceritanya. Tapi seiring berjalannya waktu, Demajors radio tidak lagi yang memikirkan musisi atau lagu yang bernaung dibawah label Demajors, pengambangan ide dan semangat untuk memajukan musik hasil kreativitas rekan-rekan seperjuangan di jalur indie membuat Demajors
Terlihat beberapa orang sedang asyik di depan laptop tidak tahu mengerjakan apa, tapi dari yang saya lihat sepertinya ia sedang menjalankan aplikasi mixing sound. Ada yang sekedar duduk di balkon luar sambil sesekali berceloteh tentang dunia musik. Yang paling menarik perhatian saya tentu ada satu ruangan memperlihatkan dirinya melalui sedikit celah, di mana didalamnya ada beberapa orang sedang asyik bercuap-cuap, berjoged, memutarkan piringan hitam (Vinyl) sambil menyapa para pendengar. Fokus saya yang coba memaknai suasana
mantap bergerak sekaligus di industri musik. “Kita berharap masyarakat luas bisa mengenal dan belajar tentang musik sidestream ini” kata Dila. “Biar kecemplung aja sekalian deh kalo bisa” tambahnya sambil tertawa. Seperti sudah dijelaskan di awal, Demajors cukup percaya diri mengarungi industri radio karena adanya katalog musik original milik mereka sendiri. Itulah yang membuat radio tanpa frekuensi ini melenggang dengan tenang di belantika dunia per-radioan karena stock lagu-lagu mereka terbilang banyak dan bervariasi. Energia PEP Maret | 2015
35
Musik Energi Negeri Tidak tanggung-tanggung katalog yang dimiliki sudah hampir mencapai 400 album, jika dihitung 1 album berjumlah rata-rata 10 lagu, maka ada sekitar hampir 4.000 koleksi lagu. “Awalnya sih ada 250, tapi sekarang hampir menyentuh 400 album termasuk master license” imbuh Dila yang saat ini umurnya masih belum menyentuh angka 23 tahun. Demajors juga dikenal sebagai lahan publikasi bagi para musisi yang terpinggirkan oleh kepentingan industri musik raksasa yang hanya mementingkan keuntungan tanpa pertimbangkan kualitas. Tidak berlebihan jika radio macam Demajors ini diibaratkan “Dewa Penyelamat” para musisi independen untuk memperdengarkan karya mereka ke masyarakat luas. Sebenarnya Demajors tidak sendiri jadi “Dewa Penyelamat” bagi kreatifitas musik tanah air, ada nama–nama seperti Rururadio atau radio komunitas maupun streaming lainnya. Tapi mungkin karena yang lain masih terbilang baru, dan Demajors sendiri sudah tidak patah arah menancapkan eksistensinya selama 5 tahun. Semangat dan kesederhanaan adalah jejak awal Demajors radio. “Dulu cuma modal satu komputer” kenang Dila. Kemudian ditambah budget sedikit ekstra untuk aplikasi radio dan mixing sound, jadilah Demajors. “Untuk software kita tidak mau neko-neko harus yang original.”
Ketika ditanya adakah keuntungan dari pengabdiannya kepada Demajors radio? Dengan santai Dila menjawab bahwa uang lagi-lagi bisa dikalahkan oleh idealisme dan semangat untuk memajukan musik tanah air. “Uang bukan segalanya, penting sih iya, tapi bukan jadi tujuan utama kita-kita di sini” terang wanita yang bergabung dengan Demajors sejak 2,5 tahun silam dan bersama dua rekannya Ari dan Dimas menjadi pegawai tetap di demajors. Saya sempat terkejut dengan pengakuan Dila, di mana hanya ada 3 orang yang menjalankan roda sebuah radio, ditambah dengan satu pegawai magang. Para penyiar yang di Demajors ternyata mengudara secara cuma-cuma alias “salam Thank You” tidak ada bayaran setelah siaran. Tidak hanya penyiar, tapi pengisi beberapa program termasuk bintang tamu pun tidak pernah sekalipun disisipi amplop berisi tumpukan rupiah. “Yaa mungkin semangat mereka sama dengan semangat Demajors” tambah Dila tersenyum. Ciri khas Demajors radio adalah beragamnya program serta tentu saja musik yang terus berdendang selama 24 jam nonstop dari
Musisi sekelas Tulus, Endah n Resha, Dewa Budjana dan Deadsquad adalah itu sedikit dari nama-nama beken lain yang pernah mengisi acara di Demajors Radio secara Cuma-Cuma.
36
Energia PEP Maret | 2015
seluruh warna dan jenis musik, mulai dari pop, indie pop, rock dengan seluruh penjabarannya, jazz, blues dan masih banyak lainnya, termasuk lagu daerah. “Dangdut juga ada loh, tapi bukan dangdut sekarang ya, ini dangdut orisinal. ” celetuk Dila. Salah satu program andalan Demajors yang juga sedikit banyak menarik perhatian saya adalah Jarum Mondo. Pemutaran piringan hitam klasik menjadi inti dari program ini. Vinyl atau piringan hitam menjadi fenomena menarik yang mulai digandrungi lagi oleh anak-anak muda dalam beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya di dalam tapi juga luar negeri. Fenomena inilah yang ditangkap Demajors untuk berbagi informasi denganpara pecinta Vinyl tanah air. “Setiap minggu ganti-ganti yang datang ke sini buat mainin plat koleksinya, mereka datang dari komunitas Vinyl. Yang harus digaris bawahi mereka repot-repot siaran malam ke sini tanpa dibayar, datang dengan sukarela hanya untuk mencoba share informasi Vinyl” jelas Dila. Indah dan sebuah wujud nyata kejujuran dalam hal musikalitas terlihat jelas di studio siaran. Para penyiar dan bintang tamu ditantang untuk tetap menjaga kesantunan dengan tetap menjadi diri mereka sendiri tanpa adanya
sesi editing setelah siaran atau biasa di radio konvensional sesi tersebut dinamakan tapping, dan biasanya dilakukan untuk memenuhi kuota siaran. Ketika ditanya apa masalah yang dihadapai Demajors selama ini. Dila sempat terdiam dan merenung. Dalam benak saya, “ Wah pasti banyak nih masalahnya sampai harus berpikir keras begini.” “Apa yaa masalahnya?” Dila balik bertanya kepada saya dan diakhiri dengan gelak tawa. Menurut Dila masalah utama Demajors radio adalah masalah teknis seperti jaringan internet dan kondisi kelistrikan. Untuk masalah yang disebutkan pertama sudah ada solusinya saat ini. “Untung sekarang jaringan internet stabil, karena kita sudah kerjasama dengan salahsatu provider jadi dapat jaringan optik sendiri” jelas Dila. Jadi masalah tersisa pada kelistrikan. Tapi, sambung Dila, mati listrik juga suatu hal yang bisa dibilang sangat jarang terjadi di daerah Demajors beroperasi. “Mungkin karena sekomplek dengan para pejabat negara ya, makanya jarang mati lampu, mati sebentar pasti langsung di telepon bapak-bapak PLNnya sama rumah-rumah pak pejabat” celetuk mahasiswa komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo sambil tertawa. Tapi, kata Dila serius, pada intinya adalah Demajors dibangun dengan fondasi cukup kuat yakni kesamaan visi, satu hobi di musik serta cita-cita luhur untuk memajukan dan tumbuh bersama indonesia dalam hal musik. “Itu saya kira yang membuat masalahmasalah di depan Demajors seakan hanya angin lalu dan kita semua bisa mengatasi dengan baik sampai saat ini” tutup Dila mengakhiri perbincangan sambil lalu mengajak saya melihat langsung siaran program Jarum Mondo.
http://www.demajorsradio.com
Energia PEP Maret | 2015
37
Sebaiknya Tahu
DEMAM AKIK
dari Giok sampai Bacan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya batu mulia. Salah satunya Giok Aceh yang semakin menarik perhatian dunia.
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
38
Energia PEP Maret | 2015
Giok Aceh memiliki ciri terasa dingin kalau
dipegang, sesuatu yang tidak ada pada batu Bacan
dan Garut. Tetapi dari sisi warna batu akik Bacan dan Garut terlihat lebih indah. Meski demikian batu Giok asal Aceh sudah banyak peminat bahkan sampai ke luar negeri.
Fenomena batu Giok atau yang juga dikenal
Jade saat ini memang luar biasa seiring perburuan
batu akik yang sedang menjamur. Hampir semua orang dari berbagai kalangan, umur, pekerjaan dan jabatan memperbincangkan bahkan memburu
batu dengan kekhasan warna hijaunya. Semua pada demam batu giok.
Besarnya minat ini turut mendongkrak
harga sehingga tidak heran di pasar ada batu giok yang terjual dengan harga yang fantastis. Seorang
pengusaha batu mulia Tengku Fadli dalam salah satu wawancara dengan sebuah TV swasta
mengaku menjual batu giok Aceh ke pengusaha Thailand seberat 2,5 Kg senilai Rp.2,5 miliar.
Tidak hanya itu lapak-lapak penjualan batu
giok dan batu perhiasan lain pun menjamur
sehingga mudah ditemukan dan selalu ramai pengunjung. Situasi yang sangat berbeda pada
beberapa tahun lalu ketika hanya kalangan tertentu yang peduli.
Jika sekarang lagi booming, sebenarnya
batu giok sebagai salah satu dari batu perhiasan Penemuan batu giok seberat 2 ton di
Kabupaten Nagan Raya, Aceh tidak hanya membuat terperangah
banyak
orang
tetapi
memicu
perburuan atas salah satu jenis batu permata ini.
Permintaan batu giok asal Serambi Mekah pun meningkat. Apalagi Giok Aceh dinilai memiliki
keunggulan dibandingkan batu-batu mulia lainnya
seperti akik Bacan asal Halmahera dan batu Garut, Jawa Barat yang sudah lebih dahulu dikenal.
sudah digunakan beribu-ribu tahun silam. Bahkan
di suku-suku yang ada di Asia Timur, Afrika
dan Amerika termasuk Suku Maya dan Inca. Selain sebagai asesoris dan perhiasan, Giok juga
diyakini punya daya menyembuhkan. Batu Giok diyakini bisa meningkatkan sirkulasi darah, anti
penuaan dini, meningkatkan kekebalan tubuh dan menghilangkan keletihan. Batu Giok juga banyak
dipakai pada saat terapi pijat ceragem. Batu Giok
juga mengandung banyak elemen penting seperti kalsium, potasium, besi dan magnesium.
Energia PEP Maret | 2015
39
Sebaiknya Tahu
Giok seperti juga batu mulia lainnya tak
hanya ditemukan di Aceh, tapi juga di wilayah lain di Indonesia, kecuali di Jakarta yang tak
mempunyai sejarah aktivitas gunung berapi.
Kalau di sebuah daerah meski sekarang adem ayem ditemukan batuan mulia bisa dipastikan ada jejak aktivitas vulkanik di masa lalu. Misalnya, Kalimantan yang dikenal sebagai penghasil intan,
Batuan mulia ini terbentuk dari magma super panas yang berusaha menyelinap, melepaskan diri dari perut bumi. Jika sampai ke atas akan menyebabkan letusan gunung berapi. Jika tidak, akan beku menjadi batu mulia. Dari sekitar 3.000 jenis mineral di Bumi,
hanya terdapat 150-200 yang termasuk jenis batu
mulia, intan menduduki kasta teratas, paling keras
di antara semuanya mencapai 10 mohs. disusul batuan safir dan ruby (mirah delima) mencapai
9 mohs, zamrud mencapai 7-8 mohs, sementara yang lain kurang dari 7 mohs. Sebetulnya batu
akik ini hanya untuk yang terakhir, tapi para
penggemar akik juga memasukkan safir , mirah delima, dan zamrud.
Sampai sekarang intan hanya ditemukan
di Kalimantan, sementara batuan lain terserak
di berbagai daerah dengan berbagai varian dan keunikan masing-masing. Batu dari Garut saja,
yang sekarang lagi naik daun dan diburu para
kolektor punya berbagai jenis batuan. Ada Garut Ohen, Garut Gunung Kencana, Garut Bungbulan
dan Garut Edong. Tiga yang pertama masuk
dalam klasifikasi natural green chalcedony karena warnanya hijau seperti Giok, sedangkan Garut
Edong dikenal juga sebagai batu panca warna karena mempunyai lima warna. Penamaan batu
40
Energia PEP Maret | 2015
ini bisa diambil dari penambang yang pertama kali
menemukan seperti Ohen atau Edong, bisa juga dari nama tempat batu iu berasal seperti Gunung Kencana dan Bungbulang
Dari luar Jawa, selain Giok yang tak ada
matinya, yang juga diburu kolektor adalah batu
Bacan dari Maluku Utara. Seperti juga Giok dan Batu Garut, Bacan juga berwarna hijau. Batu yang dikoleksi mantan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tersebut istimewa karena “terus hidup”, menyerap energi sekitar. Jika didekatkan pada emas misalnya, dia mempunyai kemampuan
untuk menarik partikel emas sehingga di dalam Bacan lama kelamaan akan terlihat serat-serat emas. Bacan juga terus berproses, makin lama
makin bening dan berkilau tanpa harus digosok
Berbeda dengan mineral seperti emas,
batu mulia masih ditambang secara tradisional.
Tips Memilih
sistem yang dipakai masih menggunakan sistem
Jika berminat membeli batu akik, hati-hati dengan batu palsu, biasa disebut “ batu masakan” 1. Untuk melihat keaslian dan kualitas batu akik, bawalah senter. Batu akik asli ketika disenter akan terlihat adaya serat-serat. Serat-serat ini jugalah yang menentukan harga dan kualitasnya Batu akik masakan tidak akan memiliki serat, dan akan terlihat jernih sekali ketika disenter 2. Tempel batu ke kulit, Batu akik asli akan terasa dingin 3. Teteskan air ke batu, Apabila tetesan tersebut tertahan atau menetap, bisa dipastikan batu akik itu asli 4. Sebelum beli, cari tahu dulu tentang batu di internet, Di situ biasanya akan dipaparkan warna, harga, dan kualitas.
Para penambang dan pengrajin bergelut pada aktivitas tersebut secara turun temurun. Pola dan
sederhana dan menggunakan peralatan sederhana pula. Ini sangat bertolak belakang dengan negara-
negara seperti Thailand dan Burma yang sudah menggunakan alat-alat modern. Pengolahan batu mulia memiliki potensi yang sangat besar untuk
menarik penanam modal untuk berinvestasi di Indonesia, dapat dilakukan dengan cara tradisional sampai yang padat modal
Batu Akik Asli
Energia PEP Maret | 2015
41
Lingkungan
42
Energia PEP Maret | 2015
Kearifan
BEKANTAN Belajar Kearifan bisa dari siapa saja, termasuk dari Bekantan. Silakan Tuan dan Puan melongok Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan (KKMB), di Tarakan, Kalimantan Utara
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
Energia PEP Maret | 2015
43
Lingkungan
Datanglah saat “jamuan makan” dihidangkan
di jalan Gajah Mada. Luas areanya sekitar 21
sekitar empat betina dewasa dan bayi-bayi
bisa menggunakan kendaraan umum seperti
di pagi hari. Bekantan hidup berkelompok,
dipimpin satu atau dua jantan dewasa dengan
Bekantan, kurang lebih satu kelompok terdiri dari 10 hingga 15 ekor. Saat jam makan, masing-masing kelompok bergerak cepat menuju “meja” makan.
Bila satu kelompok sudah sampai lebih dulu, kelompok lainnya sabar menunggu.
Bekantan ternyata tak rakus. Mereka bisa
menakar perutnya. Walau masih tersaji makanan,
bila sudah kenyang, Bekantan-bekantan itu satu persatu menyingkir, memberi kesempatan
kelompok lain untuk menikmati pisang yang disajikan. Binatang ini tahu mana miliknya dan mana yang bukan haknya.
Selain melihat keeksotisan Bekantan,
Anda juga bisa membaui pohon berusia puluhan
bahkan ratusan tahun. Sebagai daerah peisisir Kota Tarakan yang sejak 2012 ditetapkan sebagai
ibukota Provinsi Kalimantan Utara dikelilingi
oleh hutan-hutan mangrove yang lebat sejak dulu kala. Seiring dengan perkembangan kota, banyak berganti beton.
Asyiknya KKMB ini mudah dijangkau.
Kawasan konservasi yang dikembangkan atas kerjasama PT Pertamina EP Tarakan Field dan Pemerintah Daerah itu terletak di jantung kota.
44
Energia PEP Maret | 2015
hektar. Dari kompleks THM Simpang Tiga yang
merupakan pusat keramain Kota Tarakan, Anda
angkot, hanya memakan waktu sekitar 5 menit. Jika Anda ingin bersantai, bisa juga berjalan kaki. Letak kawasan hutan mangrove berbatasan
langsung dengan komplek Pasar Gusher yang
merupakan sentra perekonomian masyarakat
Tarakan dan dan kawasan industry cold storage serta pelabuhan Tengkayu II
Mungkin karena wajahnya yang kemerahan
dan hidungnya yang mancung, penduduk lebih suka menyebut Bekantan sebagai Belanda. Satwa ini termasuk
monyet
endemik asli
Kalimantan. Bekantan (Nasalis larvatus) oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam
status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan
juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I (tidak
boleh diperdagangkan secara internasional). Pada
tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 hanya tersisa sekitar puluhan ribu saja . Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan.
Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, yakni 17 persen dari seluruh jumlah spesies di dunia walaupun hanya memiliki luas wilayah sebesar 1,3 persen dari luas daratan di dunia.
Sekitar 12% (515 spesies, 39 % endemik)
dari total spesies mamalia atau urutan kedua di dunia, 7,3% (511 spesies, 150 endemik) dari total
spesies reptilian atau urutan keempat didunia, 17% (1531 spesies, 397 endemik) dari total
spesies burung di dunia, atau urutan kelima, 270 spesies amfibi, 100 endemik atau urutan keenam didunia, 2827 spesies binatang tidak bertulang
belakang selain ikan air tawar, 35 spesies primata
Energia PEP Maret | 2015
45
Lingkungan
Data yang dihimpun dari “red list” menyatakan tujuh jenis flora dan fauna di Indonesia dinyatakan punah, 160 spesies dinyatakan dalam kategori kritis dan 175 jenis dikatagorikan terancam punah, termasuk Bekantan
(urutan keempat, 18 % endemik), 121 spesies
beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia),
Tapi keanekaragaman hayati terus me-
beberapa nama pada spesies kera berhidung
kupu-kupu (44 % endemik), k eanekaragaman ikan air tawar 1400 berada di urutan ke-3.
ngalami kemerosotan. Data yang dihimpun dari “red list” menyatakan tujuh jenis flora
dan fauna di Indonesia dinyatakan punah, 160 spesies dinyatakan dalam katagori kri dan 175
jenis dikatagorikan terancam punah, termasuk Bekantan
Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah)
disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa
inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan
46
Energia PEP Maret | 2015
Bangkatan
Masyarakat
(Brunei),
Kalimantan
Neusaap sendiri
(Belanda).
memberikan
panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.
Bekantan jantan berukuran lebih besar
dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan
betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat
12 kg. Spesies ini juga memiliki perut buncit. Ini kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang
selain mengonsumsi buah-buahan dan bijibijian mereka juga memakan dedaunan yang
menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Selain mahir bergelantungan di atas pohon,
Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan
baik,
terkadang
terlihat
berenang
menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain. Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau
5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu) ekor anak
dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun).
Habitat Bekantan (Nasalis larvatus) masih
dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM
Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk
Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang. (Tatan Agus Rst/ Dari berbagai sumber)
Energia PEP Maret | 2015
47
KILAS BALIK 10 TAHUN
Mengejar Sejahtera Dengan
“One Village One Product”
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
48
Energia PEP Maret | 2015
Lapangan Rantau berpeluh mengalirkan minyak dari sumur-sumur uzur. Tak ingin mengulang cerita Pangkalan Brandan.
Energia PEP Maret | 2015
49
KILAS BALIK 10 TAHUN
Rantau adalah jejak keandalan Geologis Indonesia. Pada 1926 R. Suroso Notohadiprawiro yang bekerja sebagai Asisten Geologi di BPM/Shell berhasil membuktikan bahwa di Blok Tamiang, terdapat cadangan minyak. BPM/Shell awalnya tidak begitu yakin. Tetapi Suroso bisa meyakinkan dengan mempertaruhkan jabatannya jika perhitungannya keliru. Suroso berani melakukan itu karena sudah lebih sepuluh tahun menyelidiki sumber minyak di kawasan Sumatera. Benar saja, dari hasil eksplorasi di Lapangan Rantau yang dilakukan pada 1928, membuat BPM/Shell mengalihkan perhatian mereka untuk
50
Energia PEP Maret | 2015
menggarap minyak di kawasan Tamiang. Pada Februari 1929, hasil pengeboran sumur minyak R-1 di Rantau, mampu memproduksi minyak sebanyak 136 M3 per hari pada kedalaman 340 meter. Kesuksesan ini disusul pengeboran di sumur R-2 yang juga mampu menghasilkan minyak sebesar 105 M3 per hari di kedalaman 290 meter. Sejak penemuan tersebut, produksi minyak yang sebelumnya di dominasi dari Telaga Said beralih ke Lapangan rantau di Blok Tamiang. Pada 1939 tingkat produksi di Blok Tamiang mencapai 13.272 BOPD yang dihasilkan dari 173 sumur. Saat itu Rantau merupakan lapangan minyak yang
paling produktif di seluruh Indonesia semasa penjajahan Belanda, bahkan sampai terbentuknya perusahaan minyak nasional milik bangsa Indonesia, yaitu PT. PERMINA yang menjadi cikal bakal PT Pertamina. Kini, meski produksinya sudah jauh berkurang, Field Rantau masih menjadi andalan Pertamina EP. Wilayah operasinya sangat luas, melintasi enam Kabupaten, masing-masing Kab. Aceh Tamiang, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Utara, Kab. Gayo Lues, Kotamadya Langsa, Kab. Langkat dalam dua provinsi yaitu Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Lokasi kegiatan terbagi di Distrik
Pada tahun 2013 Field Rantau memproduksikan minyak rata-rata 3922 BOPD dan gas 5.11 MMSCFD.
I: Sektor Rantau dan Sektor Tanjung Seumentoh dan Distrik II: Serang Jaya, Prapen, Kuala Dalam, Sungai Buluh, Kuala Simpang Barat Minyak yang dihasilkan dari sumur-sumur minyak di kedua distrik tersebut dialirkan ke Stasiun Pengumpul Lokal (SP), kemudian ditransfer ke Pusat Pengumpul Produksi (PPP) di Field Rantau dan selanjutnya dialirkan ke Pangkalan Susu untuk dikapalkan. Pada tahun 2013 Field Rantau memproduksikan minyak rata-rata 3.922 BOPD dan gas 5.11 MMSCFD. Para pekarya dan pekerja PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field (Field Rantau) dengan segala upaya terus meningkatkan produksi, minimal menjaganya agar tidak terus menukik. Dengan sumur yang rata-rata sudah tua, masuk kategori Brown Field yang sudah diproduksi sejak 1929. Potensi Field Rantau masih sangat besar Struktur Rantau dan Serang Jaya masih menyimpan cadangan sebesar 47 MMBOE. Cadangan itu masih belum kategori proven, butuh eksplorasi yang lebih massif dengan pasokan data yang lebih akurat. Selama ini data yang tersedia baru hasil survey 2D. Baru 2015 akan memulai survey 3D. Lapangan Field Rantau yang masuk kategori brown Field yang sudah diproduksi sejak 1929.
Energia PEP Maret | 2015
51
KILAS BALIK 10 TAHUN
Selain produksi, Field Rantau juga memberikan perhatian yang besar kepada lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program CSR berkelanjutan. Untuk lingkungan, misalnya melakukan penanaman pohon dan penyelamatan satwa-satwa yang terancam punah seperti Tuntung Laut dan Orang Utan. Sementara untuk program pemberdayaan masyarakat, Field Rantau selalu mendahuluinya
dengan pemetaan sosial yang sudah dilakukan pada semua wilayah ring-1 pada 2010 lalu bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi. Semua potensi yang ada di sebuah desa dipetakan. Dari pemetaan sosial itulah, dirumuskan program yang menjawab kebutuhan masyarakat dengan orientasi kemandirian. Program dijalankan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah. Pemilihan jenis produk yang dikembangkan tidak ditentukan Pertamina, tapi dipilih oleh masyarakat lewat FGD (Focus Group Discussion) yang di langsungkan selama pemetaan sosial. Field Rantau kemudian mendesain program ”One Villlage One Product”. Tiap kampung yang berada wilayah operasi akan didorong untuk mempunyai produk unggulan. Tentunya tak asal comot. Program pengem-
52
Energia PEP Maret | 2015
bangan ditetapkan lengkap dengan latar belakang, tujuan & indikator, metode pelaksanaan dan lingkup kegiatan untuk jangka waktu sampai lima tahun. Selain pelaksanaan program juga melibatkan pemerintah, bersinergi dengan program-program pembangunan yang sudah dibuat. Beberapa program unggulan yang sedang berjalan yang didesain bisa mendongkrak kemandirian masyarakat, antara lain budidaya ikan lele di Kebun Tanjung Seumentoh, budidaya ternak sapi potong di Kampung Suka Ramai, kerajinan menjahit dan bordir di Kampung Kebun Rantau, kerajinan Tepas di Payabedi. Semua di Kabupaten Aceh Tamiang. Meski pemberdayaan sudah diarahkan pada ”satu kampung satu produk”, jika warga ingin pengembangan yang lain dibolehkan. Warga
Kampung Suka Ramai yang didesain untuk pengembangan sapi, sah saja jika ada yang ingin membudidayakan lele. Untuk itu, Field Rantau menyediakan fasilitas Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP), di dalam area Field Rantau. Di tempat ini, masyarakat bisa belajar budidaya ternak ikan lele, budidaya keramba air tawar (ikan nila), budidaya jamur tiram, itik petelur, ternak sapi, dan budidaya padi. Semua itu bertujuan agar masyarakat tidak bertambah papa setelah pompa berhenti mengangguk di Field Rantau. Banyak kasus yang bisa dijadikan pelajaran, bagaimana daerah yang tadinya mencorong langsung redup setelah industri ekstraktifnya tutup. Daerah Pangkalan Brandan, yang tak jauh dari Rantau kini tak ubahnya kota mati. Padahal dari situlah kejayaan industri migas
Indonesia dimulai. Saat masih berproduksi, denyut kota sangat terasa. Kini, suasana sepi. Hanya ada bangunanbangunan tua yang jadi saksi bahwa tempat itu pernah berjaya. Karena susah mencari duit dari bidang lain tanpa mempedulikan lingkungan dan keselamatan dirinya, mereka berburu rezeki dengan mengebor sekeliling sumur Telaga Said yang sudah tidak aktif tersebut Kalau kemandirian itu tercapai kutukan sumber daya alam yang dipaparkan ekonom peraih nobel, Joseph Stiglitz bisa terhindarkan. Mahaguru Universitas Columbia tersebut menulis, negeri yang kaya sumber daya alam, penduduknya kerap lupa diri. Mereka terpaku pada kekayaan tersebut, alpa mengembangkan bidang lain. Begitu sumber daya alam habis, mereka ikut terhempas.
Energia PEP Maret | 2015
53
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Bunyu TULANG PUNGGUNG ITU
BERNAMA BUNYU
Teks: Hidayat Tantan Foto : Zaky Arsy
54
Energia PEP Maret | 2015
Berbagai inovasi, kerja keras yang dilakukan, sehingga Field Bunyu mampu menuai kesuksesan di 2014 dan diharapkan terus mengalir hingga 2015. Tak hanya sukses meningkatkan produksi, aspek keselamatan dan kelestarian tetap dijaga. Field Bunyu telah menjadi tulang punggung Pertamina EP juga harapan masyarakat sekitar. Tahun 2014, menjadi tahun suka cita bagi PT
Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field (Field Bunyu). Lapangan migas milik Pertamina EP itu berhasil
mencatat total produksi minyak sebesar 2.168.648 BOPD, dengan produksi rerata per hari sebesar 5.991 BOPD.
Torehan di 2014 ini, naik 1,4%
dibandingkan perolehan produksi pada 2013, sebesar 2.156.429 BOPD. Pada Desember 2014, produksi minyak rerata di angka 5.692 BOPD. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah
kendala decline produksi sekitar 30% per tahun yang dialami PT Pertamina EP.
Selain minyak, kinerja produksi gas juga
Keberhasilan reparasi ini membuat Field Bunyu
mencapai produksi sebesar 7.825 BOPD pada
awal Februari 2015, setelah sebelumnya sempat bertengger di kisaran 3.700 BOPD. Sepanjang
bulan Januari hingga Februari 2015, total produksi minyak mencapai angka 299.887 Barrel dengan
produksi rata-rata 5.082 BOPD serta produksi
Gas sebesar 460.799 MSCF dengan rata-rata 7.810 MSCFD.
Rizal Risnul Wathan, Bunyu Field Manager
menyebutkan kesuksesan usaha reparasi sehingga mampu meningkatkan produksi Field Bunyu, tidak
lepas kerja keras seluruh insan Pertamina EP Field
Bunyu yang mayoritas masih berusia muda, meski di tengah keterbatasan anggaran. Hal tersebut,
lanjutnya menegaskan bahwa prestasi dapat diraih, tanpa harus tergantung pada anggaran yang besar. Kuncinya adalah pada kerja keras, kerja tim dan tidak pernah berhenti melakukan inovasi.
Selain reparasi, usaha lain yang dilakukan
untuk meningkatkan produksi, yakni dengan
melakukan pencarian prospek baru atau pindah lapisan dengan menggunakan rig hoist yang
tersedia. Optimasi lifting dengan melakukan instalasi pompa ESP pada sumur-sumur yang
memiliki potensi juga ikut berkontribusi pada peningkatan produksi.
Kondisi well bore Field Bunyu terbilang
sangat menggembirakan. Selama kurun waktu
memiliki bonding semen yang jelek. Karena itu
produksi sebesar 8.705 MSCFD. Produksi gas
maupun reparasi. Perbaikan bonding semen ini
setahun di 2014, Field Bunyu menorehkan angka
produksi sebesar 3.828.783 MSCF dengan rerata di lapangan migas yang pertama kali dilakukan pengeboran
pada
1901
itu,
dimanfaatkan
untuk proses injeksi gas dan untuk kebutuhan
operasional di Field Bunyu seperti bahan baku listrik di Gas Power Plant dan sebagainya. Kesuksesan
di
2014,
sepertinya
akan
terulang dan ditingkatkan pada 2015. Pada awal
Februari 2015 lalu, Field Bunyu sukses menaikkan
produksi sebanyak 4.112 BOPD dalam sehari. Keberhasilan tersebut didapatkan setelah reparasi
yang dilakukan di sumur BN-20, BN-30, BN-37, BN-39, B-139 dan B-164.
Peningkatan terbesar berasal dari sumur
BN-20 yang menyumbang setidaknya 1.000 Barel.
perbaikan bonding semen mutlak harus terus dilakukan, baik pada pekerjaan pindah lapisan
akan sangat mempengaruhi performa produksi sumur, baik dalam menekan nilai water cut
maupun untuk memperpanjang life time produksi. Terobosan lainnya yang belakangan ini
sering dilakukan yakni pengambilan data bawah
permukaan seperti well testing (BHP & PBU). Langkah ini dilakukan agar dapat mengetahui
karakteristik reservoir. Selain itu well testing juga dapat memberikan informasi lebih dini untuk
menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika suatu sumur memiliki anomali produksi yang mengakibatkan turunnya produksi.
Selain pindah lapisan, Field Bunyu juga
melakukan reaktivasi sumur-sumur lama yang
Energia PEP Maret | 2015
55
KILAS BALIK 10 TAHUN sudah suspended. Reaktivasi sumur-sumur lama
belakangan ini dilakukan pada sumur-sumur
B-139, B-129, B-134, B-127, BN-16, BN-07. Meski demikian tidak semua kegiatan aktivasi ini menghasilkan minyak. Hanya sumur B-139 dengan produksi 613 BOPD pada awal Februari 2015 lalu. Untuk
kinerja
fasilitas
produksi
di
permukaan, Fied Bunyu tidak pernah berhenti melakukan terobosan dan inovasi. Misalnya modifikasi
yang
dilakukan
Tim
Reability,
Availability and Maintenance (RAM) pada pompa
Garbarino dengan melakukan penambahan pada
wearing menggunakan material nylon/non metal guna mengantisipasi sering rusaknya mechanical
seal. Selain menambahkan Bearing, Tim RAM Field Bunyu juga melakukan penggantian bearing. Biasanya
material
standar
pabrikan
menggunakan RPM 1500, diganti dengan RPM 3000 untuk menyesuaikan putaran elmot. Selain itu material bracket pelor digantikan metal bukan
plastik untuk menyesuaikan material fluida yang dipompakan.
Dengan
modifikasi
dan
inovasi
yang
dilakukan, Field Bunyu bisa melakukan efisiensi sebesar
Rp.324.257.000.
Angka
tersebut
dihitung sejak sehari setelah kontrak usai pada
22 Desember 2014 sampai dengan tanggal 3 Maret 2015. Jika dihitung dalam setahun, maka Field Bunyu dapat menghemat sebesar Rp
1.669.955.000. Sebuah efisiensi yang cukup besar
di tengah kondisi industri migas yang sedang
anjlok. Penghematan tersebut terjadi karena Field
menekan decline yang sebelumnya mencapai 90120% menjadi 60-80% per tahun.
Jika ditilik dari sejarahnya, Field Bunyu
Bunyu tidak perlu lagi menyewa pompa injeksi di
termasuk lapangan tua. Tak heran jika angka
dilakukan
pada 1901. Tahun 1922, sumur B.017, mulai
SPU.
Dengan
berbagai
dan
inovasi
pencapaian
yang
produksi
terus yang
didapatkan, tak berlebihan jika Filed Bunyu menjadi tulang punggung dan salah satu lapangan
migas milik Pertamina EP yang paling sibuk.
Apalagi Field Bunyu juga selama 2014, berhasil
melakukan pengeboran 11 sumur baru dan 132 pekerjaan Work Over atau reparasi. Dalam
melakukan
kegiatan
usaha
di
sektor migas, Field Bunyu selalu mengacu pada kaidah
Good
Engineering
Practices
(GEP).
Dengan mengacu pada GEP tersebut, dapat
56
memperpanjang life time produksi sumur dan
Energia PEP Maret | 2015
declane-nya cukup tinggi. Pengeboran sumur di Field Bunyu oleh BPM pertama kali dilakukan berproduksi. Lapangan Bunyu dikelola oleh BPM
hingga tahun 1937. Tahun 1937 – 1952, kegiatan
operasional ditiadakan karena adanya karena Perang Dunia ke II. Setelah perang usai, BPM
kembali mengoperasikan lapangan Bunyu hingga
tahun 1957. Tahun 1957 – 1961, Lapangan Bunyu
dioperasikan oleh NIAM dan PERMINDO hingga tahun 1968. Kemudian diambil alih oleh Permina
yang menjadi Pertamina, selanjutnya PT Pertamina (Persero), dan sekarang PT Pertamina EP.
Tumbuh Bersama
MASYARAKAT Tidak hanya menggenjot produksi, Field
Misalnya
penghargaan
Patra
Adikriya
komitmen
Bhumi Utama dari Pertamina (Persero) untuk
ingin tumbuh bersama dan menjadi mitra
kerja, dan lindungan lingkungan. Kementrian
Bunyu
juga
terus
meningkatkan
terhadap lingkungan dan masyarakat. Dalam
menjalankan operasinya, Field Bunyu selalu dengan masyarakat sekitar. Kemitraan tersebut diwujudkan
melalui
serangkaian
program
CSR, baik di bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan menjadi
maupun
program
ekonomi.
unggulan
Namun Field
yang
Bunyu
antara lain pembinaan UMKM pengolah hasil
perikanan dan kelautan yang merupakan potensi ekonomi masyarakat Bunyu yang berkelanjutan.
Field Bunyu sering terlibat dan menginisiasi pembentukan UMKM baru dengan skala kecil yang
melibatkan masyarakat potensial untuk produktif dan terampil.
Field Bunyu berhasil membina UMKM
pengolah hasil perikanan untuk memanfaatkan bandeng laki yang merupakan hama pada tambak
udang warga menjadi amplang bandeng yang
memiliki nilai ekonomis tinggi, padahal umumnya amplang adalah panganan berbahan baku ikan
unit bisnis yang memiliki peringkat terbaik
dalam pengelolaan aspek keselamatan, kesehatan tenaga Kerja juga memberikan penghargaan
atas kesuksesan 26.229.362 jam kerja selamat tanpa kecelakaan sampai
30 November 2013.
Pemerintah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara
juga
memberikan
apresiasi
berupa
penghargaan atas program Penanaman Pohon Untuk Bangsa.
Kemudian
ada
juga
penghargaan
dari
International Sustainability Rating System (ISRS)
Series 7 Level 5 dari DNV (Det Norske Veritas).
Peringkat yang diperoleh berdasarkan asessment DNV mengenai implementasi Sistem Manajemen
QHSE. Penghargaan lain adalah proper Hijau 2013, dari Kementrian Lingkungan Hidup. Proper Hijau diberikan kepada perusahaan yang menjalankan
kewajiban lebih dari yang diwajibkan (beyond Complience).
Field Bunyu merupakan salah satu lapangan
tenggiri. Pada 2014, realisasi anggaran CSR Field
PT Pertamina EP remote area berupa pulau yang
Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan Provinsi
kegiatan
Bunyu sebesar 4,4 M.
Field Bunyu yang beroperasi di wilayah
Kalimantan Utara itu, selain didukung sumber daya manusia yang profesional dan kompeten juga menjunjung tinggi budaya QHSE. Dengan
komitmen yang terus dijalankan dan ditingkatkan setiap tahun, berbagai penghargaan berhasil diraih.
berada di tengah laut dengan sarana transportasi yang
serba
terbatas.
operasional
Dalam
menjalankan
kegiatan
operasional
untuk
memaksimalkan
produksi lifting minyak dan gas, Field Bunyu selalu
mengutamakan
Sistem
Manajemen
yang berwawasan lingkungan. Melalui Sistem
Manajemen Lingkungan yang terintegrasi dengan QHSE,
manajemen
dan
perusahaan telah memastikan bahwa pelaksanaan
Energia PEP Maret | 2015
57
KILAS BALIK 10 TAHUN
Kebijakan QHSE dijalankan oleh seluruh elemen
dan
total produksi tahunan migas asset 5 Field Bunyu
upaya efisiensi energi, pengelolaan limbah B3,
lebih rendah dibandingkan dengan BP (Inggris),
perusahaan
berkelanjutan.
secara
berkesinambungan
Berbagai upaya telah dilakukan meliputi
limbah padat non B3, pengurangan emisi udara, konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati, dan upaya pengembangan masyarakat secara optimal. Tidak sekedar melakukan hal
biasa, Field Bunyu juga telah melakukan berbagai program dan kegiatan tambahan serta melakukan berbagai inovasi.
Seiring dengan visi misi Field Bunyu untuk
menjadi unit bisnis hulu migas yang memiliki
standar kelas dunia, maka Field Bunyu telah mengimplementasikan
Sistem
Manajemen
Lingkungan (SML) berdasarkan ISO 14001: 2004. Field Bunyu telah mendapatkan Sertifikasi ISO
tahun 2013, intensitas pencemaran udara didapat
sebesar 0,0213 ton CO2 eq/BOE. Jumlah tersebut Chevron (AS), Shell (Belanda), Petrobras (Brazil), Premier Oil (Inggris), dan Santos (Australia).
Bahkan intensitas beban pencemaran Field Bunyu juga berada dibawah rata-rata OGP 2012 yang mencapai 0,0336 Ton CO2 eq/BOE. Field
Bunyu
juga
melakukan
kegiatan
pengelolaan limbah berupa pemanfaatan sludge
melalui program Sludge Oil Recovery (SOR). Kegiatan SOR dapat me-recovery minyak dari sludge yang dihasilkan mencapai 57% dari total
2915, 57 ton sludge yang dihasilkan tahun 2014, dengan jumlah oil recovery sebesar 1676 ton.
Dari Laporan Hasil benchmarking dan Analisa
14001:2004 dari British Standards Institution
Kinerja Pemanfaatan Sumber Daya dari LPPM ITS,
konsisten. Implementasi SML ISO 14001:2004,
Ton/BOE. Dari jumlah tersebut, intensitas limbah
(BSI) pada 8 September 2013 yang berlaku sampai 7 September 2016 melalui penerapan yang
tidak hanya berlaku di area operasi, tetapi termasuk juga area perkantoran dan perumahan. Dari
sisi
berdasarkan
efisiensi
pemakaian
benchmarking
yang
energi,
dilakukan
oleh LPPM ITS tahun 2014, dengan intensitas
dapat diketahui bahwa jumlah intensitas limbah
B3 yang dihasilkan oleh Field sebesar 0,00001 B3 yang dihasilkan Field Bunyu, lebih rendah dari perusahaan-perusahaan multinasional.
Sebagai implementasi dari Tujuan, Sasaran,
dan Program Manajemen Lindungan Lingkungan,
yaitu melakukan upaya 4 R (reduce, reuse,
jumlah energi sebesar 20.347 BTU/BOE, Field
recycle, recovery) Field Bunyu melakukan upaya
di taraf internasional yaitu BP (Inggris), Shell
turap lokasi, pondasi bangunan, penyangga
Bunyu
mengonsumsi
energi
paling
sedikit
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya (Belanda), Woodside (Australia), Premier Oil
(Inggris), Chevron (AS), Petrobras (Brazil), Santos (Australia), dan Total (Perancis).
Selain itu, Field Bunyu juga melakukan
kegiatan efisiensi tambahan berupa optimalisasi penggunaan energi alternatif berupa penggunaan
gas alam sebagai pengganti bahan bakar solar. Dari kegiatan yang telah diverifikasi oleh Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dapat
mengurangi jumlah flaring gas mencapai 75%
dari 1642,56 MMSCF tahun 2012 menjadi 403,91 MMSCF tahun 2013 atau pengurangan falring gas setara 403,9 MMBTU.
58
Kemudian intensitas emisi berdasarkan
Energia PEP Maret | 2015
pemanfaatan casing, tubing, dan flowline bekas sebagai material subtitusi sebagai contoh untuk
pipa dan lainnya. Untuk sampah domestik dilaksanakan
bekerja
sama
dengan
Pemda
setempat sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan inventarisasi.
Pemanfaatan limbah padat non B3 tahun
2010 sampai dengan 2013 dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Sebagai komitmen perusahaan terhadap kegiatan operasional yang berwawasan
lingkungan,
perusahaan
selalu
mengutamakan pemanfaatan terhadap limbah
padat non B3 sebagai material subtitusi jika memungkinkan. Beberapa langkah pemanfaatan
yang dilakukan adalah melalui penggunaan: pancang pondasi, rangka bangunan dan atap,
tiang bangunan, support pipa, sampai dengan
pemanfaatan untuk turap jalan dan lokasi yang longsor.
Konservasi air merupakan kegiatan menjaga
ketersediaan
air
secara
berkelanjutan.
Air
harus dijaga atau digunakan secara bijak. Besar
penggunaan air/Intensitas konsumsi air pada
kegiatan domestik di Field Bunyu pada tahun 2013 sebesar 0,0638 m3/BOE. Field
Bunyu
menerapkan
program
konservasi air dalam rangka tercapainya pressure maintenance. Injeksi air terproduksi digunakan sebagai pengganti penggunaan air permukaan yang secara global mengalami penurunan jumlah
dan mutu. Selain itu, air limbah terproduksi water injection yang bertujuan untuk memelihara tekanan reservoir sehingga tidak mengalami penurunan yang tajam.
Sebagaimana diketahui tekanan reservoir
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
besar-kecilnya lifting dan profit dari produksi
minyak
dan
gas.
Semakin
kecil
tekanan
reservoir, semakin besar cost per bbl oil, begitu
juga sebaliknya. Sejalan dengan program zero discharge, 100% air terproduksi digunakan untuk pressure maintenance melalui water injection. Kemudian
perlindungan
ditambah
keanekragaman
juga
hayati
kegiatan
melalui
kegiatan konservasi mangrove dan revegetasi lahan kritis. Selain itu, tak ketinggalan melakukan
kegiatan pemberdayaan masyarakat, baik berupa pembentukan
kelompok
usaha,
pemberian
bantuan peralatan produksi sampai berbagai pelatihan
untuk menunjang aktivitas usaha
ekonomi yang dilakukan masyarakat.
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya,
Field Bunyu, telah melakukan penyelarasaan
antara meningkatkan produksi dan menjaga serta melestarikan alam, lingkungan dan masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan Field Bunyu tetap menjadi harapan dan tulang punggung bagi masyarakat juga bagi bangsa.
Energia PEP Maret | 2015
59
Olah Raga
60
Energia PEP Maret | 2015
Pertanyaan itu selalu dilontarkan koleganya, baik di dalam maupun di luar negri, ”Kapan diundang Pertamina EP?“ Maksudnya bukan diundang berkunjung ke kantor pusat Pertamina EP di Gedung Standard Chartered Bank, Jakarta atapun meninjau salah satu field, tetapi diundang bertanding bridge. Dalam tata pergaulan bridge dunia, pertanyaan seperti itu adalah pengakuan terhadap kemampuan bermain.
“Pertamina EP sangat disegani. Tak hanya
maupun internasional. Terakhir dalam kejuaraan
hanya jadi andalan klub Pertamina EP, tapi juga
kategori beregu dan pasangan Taufik Gautama
nasional, juga di pentas internasional,” ujar
Taufik Gautama Asbi. Pria berusia 48 tahun, tak Indonesia.
Yang dimaksud EP adalah Klub Bridge
Pertamina EP. Sejak berdiri 2012, berbagai
prestasi sudah diraih baik kejuaraan level nasional
antar master di Gold Coast, Austalia Maret lalu, Pertamina EP menjadi yang terbaik
untuk
Asbi dan Robert Parasian untuk ketegori open meraih runner up.
Event ini diikuti 200 team
terbaik dari seluruh dunia dengan melibatkan tak
kurang dari seribu pasangan. Taufik dan Robert Energia PEP Maret | 2015
61
Olah Raga
sudah berpasangan 20 tahun lebih.
bridge pada era 80-an.
lain. “Ada yang nanya Pertamina itu negara apa,”
pemain dengan master poin tertinggi di tanah air.
Setiap kali bertanding di luar negeri, setelah
naik podium, selalu ada yang ditanyakan peserta ujar Gunawan Sjafri, Ketua Klub Bridge Pertamina
EP. Kalau sudah begitu setiap anggota menjadi
duta perusahaan dadakan menjelaskan soal Pertamina. Bagi
Gunawan
yang
kebetulan
orang
Pertamina tentu tak sulit menjelaskan pertanyaan itu, tapi bagi anggota lain perlu usaha “lebih”. “Teman-teman paling
bilang
Pertamina itu
perusahaan oil and gas. Bukan negara,” ujar
Gunawan yang di Pertamina EP menjabat sebagai
Field Manager Jambi. Mempersepsikan Pertamina sebagai negara muncul karena kebiasaan dalam kejuaraan
bridge
internasional,
biasanya menggunakan nama negara EP
pesertanya
Tak semua anggota Klub Bridge Pertamina
berstatus sebagai karyawan Pertamina EP.
Gunawan menjelaskan keanggotaan memang didesain terbuka. Ke depan akan dilakukan
sosialisasi ke pelajar dan mahasiswa, termasuk roadshow ke tiap field yang dimiliki Pertamina EP
Dengan nama yang sudah mewangi di pentas
internasional, klub Pertamina EP kerap diundang
secara khusus mengikuti event-event di luar negri.
April ini, misalnya, mereka diundang bertanding di Shanghai Open. Pertamina EP satu-satunya klub
yang diundang dari Indonesia. Event ini khusus diikuti negara atau klub yang pernah menjadi
juara di event internasional yang diakui Federasi Bridge Dunia (WBF).
“Saat ini, para pemain Pertamina EP adalah
pemain utama di Indonesia” kata Taufik saat ditemui beberapa waktu lalu di kantor pusat PT Pertamina EP.
Saat ini ada empat pemain
Pertamina EP meduduki posisi
empat besar
teratas peraih master poin tertinggi se- Indonesia. Mereka juga atlet Indonesia yang mendapat ranking dunia, Selain Taufik Asbi, ada
Noldy
Robert Ngantung, Robert Parasian, dan Franky
Karwur. Mereka adalah pewaris generasi emas Deni Sacul Dkk yang sempat disegani di dunia
62
Energia PEP Maret | 2015
Di bagian putri lebih menggigit lagi, dengan
menempatkan enam nama sekaligus dalam jajaran mereka adalah Lusje Bojoh yang juga istri Taufik Asbi, Joice Tueje, Suci A. Dewi, Kristina Wahyu,
Rury Andhani dan Conny Sumampouw. Mereka juga tak pernah pulang dengan tangan hampa jika mengikuti event di luar negri.
Dengan deretan prestasi
tersebut, tidak
jarang anggota Bridge Pertamina EP jadi rebutan
berbagai provinsi dalam pelaksanaan PON. “Kita sering kalau Kejurnas atau PON akhirnya malah
melawan rekan setim di klub saat babak grand final” ungkap Taufik sambil tertawa.
Ia menuturkan kekompakan merupakan
kunci tim bridge Pertamina EP bisa berbicara
banyak di level nasional maupun internasional. Bukan berarti tanpa rintangan. Menurut Taufik
selama ini mereka kerap kali diming-imingi materi besar untuk bisa bergabung dengan tim lain. “Salah
satu
rintangan
terbesar
untuk
menggoyang kekompakan itu memang uang,
banyak anggota kita sering ditawar klub lain, tapi untung loyalitas rekan-rekan sudah teruji,” celetuk
Noldy Robert Ngantung, salah satu anggota tim bridge Pertamina EP.
Gunawan Zafri menyebutkan loyalitas para
anggota tim Pertamina EP patut diacungi jempol. “Sebelum bergabung di klub Pertamina EP kita
sudah lama bermain bersama, termasuk dengan Pak Beni juga, jadi kesolidannya sudah terbentuk”
katanya. Pak Beni yang dimaksud adalah Beni J
Ibradi mantan Production and Operation Director Pertamina EP, yang kini pindah ke PHE dengan
posisi sama. Beni dikenal sebagai salah seorang
master bridge Indonesia yang disegani. Bersama
dengan Presiden Direktur Adriansyah yang juga seorang pemain bridge andal, mereka menjabat sebagai Pembina klub.
“Pak Beni dan Pak Adriansyah itu sudah
seperti bapak angkat bagi tim kami,”
Taufik
meambahkan. Ia mengaku bisa bermain bridge karena diajari Beni J. Ibradi saat kuliah di ITB.
Pada tahun pertama kuliah di Jurusan
Teknik
Industri, awalnya dia mau daftar UKM Catur, tapi kemudian
bertemu dengan Beni yang sedang
mengajar bridge di UKM Bridge yang kebetulan bersebelahan dengan Catur.
“Di situ saya
langsung jatuh hati pada bridge” kenang Taufik sambil tertawa.
Tak hanya sebagai pemain andal, anggota
klub Pertamina EP juga motor organisasi bridge
DKI. Dalam susunan kepengurusan 2015-2019, pengurusnya didominasi Pertamina EP.
anggota Klub Bridge
Ketua Dewan
Pembina dijabat
Beni J. Ibradi. Sedangkan Gunawan Zafri menjabat
sebagai Anggota Dewan Pembina. Anggota lainnya,
juga menduduki poisisi penting. David P Hutahaen sebagai Wakil Ketua Umum, Veterano Sitompul
sebagai Bendahara Umum, Taufik Gautama Asbi sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi. Noldy Robert Ngantung sebagai Ketua Bidang Fasilitas& Prestasi, serta Nella Lahadimu sebagai Humas dan
Tim
Pertamina
bertransformasi.
EP
Ini
terus
berkembang
dilakukan
dengan
merekrut anggota baru, latihan secara rutin serta giat membangun organisasi bridge menuju profesionalisme .
“Harus diakui, sistem atau aturan main bridge
di Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi. ini jadi PR bersama,” ujar Noldy. Menurutnya tim
Pertamina EP ini, bisa menjadi motor perubahan bagi cabang bridge di tanah air. Nella
Lahadimu
menuturkan
untuk
pengembangan klub ke depan dibutuhkan dana yang tak sedikit, terutama untuk persiapan
dan pengiriman atlet bertanding ke luar negeri “Kami butuh Bapak Angkat, karena bridge belum
laku dijual ke sponsor, “ujar Lahadimu yang berpengalaman bergelut di organisasi olahraga. Sebelumnya, dia aktif di kepengurusan Pelti.
Adanya tim bridge Pertamina EP yang
mendunia tentu membuka mata kita bahwa
loyalitas, kerjasama dan kerja keras, serta inovasi adalah senjata ampuh untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Energia PEP Maret | 2015
63
Olah Raga
Dari Bill Gates sampai Warren Buffet Pada awal berkembangnya, bridge sempat
mendapat stigma negatif, diidentikkan dengan
“judi”. Tapi ternyata stigma tersebut seketika
runtuh saat menyelami lebih jauh permainannya, Filosofinya sangat dalam. Olahraga satu ini mampu
membentuk dan membangun karakter seseorang
menjadi pribadi yang tangguh, seorang decision maker andal dan membiasakan berfikir analitis.
“Untuk menghapus stigma itu, sampai kita
memilih asrama haji sebagai arena Kongres dan Kejurnas,” ujar Gunawan Safri.
Olahraga satu ini mampu membentuk dan membangun karakter seseorang menjadi pribadi yang tangguh, seorang decision maker handal dan membiasakan berfikir analitis
Di luar negeri. ada beberapa penelitian yang
membuktikan kelas yang diajari bridge akselerasi belajarnya lebih cepat dibandingkan yang tidak.
Karena itulah bridge sudah menjadi permainan
para pemain bridge yang andal. Bersama dengan
Fakta bahwa banyak orang penting di dunia
pelatihan bridge di SMP-SMP. Secara berseloroh,
wajib. “Di Amerika setiap keluarga bisa bermain bridge,” ujar Taufik Gautama Asbi
gemar bermain bridge menunjukkan bahwa bridge cocok bagi para pengusaha atau orang-orang yang harus mengambil keputusan dengan tepat.
Sebut saja Bill Gates, manusia terkaya di
jagat ini serta investor terkaya sekaligus manusia
terkaya keempat di dunia Warren Buffet adalah
Gates dan Osberg mantan juara dunia bridge, Buffet membangun dan mendanai program Buffet
pernah
menyebutkan
tak
masalah
menjalani kehidupan di bui selama di dalam ada yang menemaninya bermain bridge.
Buffet meyakini, bridge dapat membantu
mengajari anak matematika, berpikir logis, dan bagaimana bekerja sama dengan orang lain.
Keyakinan ini diamini Taufik Gautama Asbi.
Kata Dia, pemain bridge diasah untuk menjadi seseorang yang pandai mengambil keputusan
berdasarkan informasi dan komunikasi dengan rekan setim. Berbeda dengan catur, pemain bridge tidak bisa bermain sendiri. Memahami karakter permainan teman menjadi syarat mutlak kesuksesan bermain bridge.
Ia memimpikan bridge kembali masuk
sekolah, seperti pada 2005 lalu, “Saat itu bridge masuk ekskul setiap sekolah, tapi sayang saat ini agak menurun karena adanya perubahan
pengurus dan lain-lain,” sesal Taufik. Bersama koleganya di klub Pertamina EP, ia bertekad untuk
terus memasyarakatkan bridge, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
64
Energia PEP Maret | 2015
Pemain Putra
Pemain Putri
• Veterano Sitompul (Manager) • Beni J. Ibradi • Gunawan Zafri • Taufik Gautama Asbi • Robert Parasian • Julius Anthonius George • David Parninghotan Hutahaean • Kurniadi Djauhari • Noldy Robert Ngantung
• Lusje Olha Bojoh • Juliete Grace Joice Mandolang • Kristina Wahyu Murniati • Suci Amita Dewi • Conny Eufke Sumampouw • Rury Andhani
Prestasi Pertamina EP Bridge Club
Para atlit bridge Pertamina EP yang menempati
posisi teratas dalam ranking bridge Indonesia dan menduduki ranking dunia yang dikeluarkan World
Untuk kategori putri juga di posisi teratas yakni Lusje
- Peringkat 1 Asia Cup II di Jinhua, Cina (Putri)
- Peringkat 3 Pasangan terbaik kejuaraan dunia di Sanya,
- Peringkat 1 Kejuaraan Bridge Asean ke 36 di Kuala
Tahun 1996 dan 2002 Franky Karwur peringkat 2 di kejuaraan dunia di Yunani dan Kanada.
2010, Peringkat 1 Asia Cup I di Yingbo, Cina (Open – Putra)
Tahun 2011, Sebelum bergabung bersama Pertamina EP
Prestasi Bridge Pertamina EP 2013 di Kejurnas
- Peringkat 2 Asia Cup II (Kategori Open)
Andhani dan Conny Sumampouw.
dunia di Belanda dan meraih medali emas Sea Games
Cina.
Bojoh, Joce Tueje, Suci A. Dewi, Kristina Wahyu, Rury
Bridge Club, para pemain meraih peringkat 2 kejuaraan
Tahun 2014
- Peringkat 3 kejuaraan dunia di Sanya, Cina (Putri)
Robert Parasian, Franky Karwur, (Kategori Open).
yang diadakan Federasi Bridge Dunia.
Bridge Federation (WBF).
Mereka adalah Noldy Robert Ngantung Taufik Asbi,
Tahun 2013 Peringkar 20 Kejuaaan Dunia Antar Klub di Bali
Lumpur, Malaysia (Kategori Campuran, Putri dan Putra) –
kategori putra diwakili Taufik Asbi, Julius A George, Beni J Ibradi dan Kurniadi Djauhari.
T ahun 2015
- Juara I beregu Kejuaraan Antar Master di Goald Coast Australia. Pada event yang sama meraih runner up untuk Kategori Open atas nama pasangan Taufik Asbi.
Prestasi Bridge Pertamina EP di Kejurnas 2014
Kejurnas Bridge Tahun 2013
Juara I Pahlawan Cup
Juara I Antar Klub Kejurnas
Juara I Telkom Cup
Juara I Antar Gabungan Kejurnas
Juara I Geologi Cup
Juara I Antar Klub Kejurnas Juara I Telkom Cup
Juara I Geologi Cup Juara III Kepri Cup
Juara II Pahlawan Cup
Juara Liga Bridge Nasional
Teks: Rio Indrawan Foto : Zaky Arsy
Energia PEP Maret | 2015
65
Peluang
ANYAMAN TEPAS PAYA BEDI Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus RST
66
Energia PEP Maret | 2015
Selain memberikan manfaat ekonomi, tepas pelepah sawit berkontribusi pada lingkungan dengan menahan CO2.
Deru
mesin
pemotong
itu
tak
menggentarkannya. Ia malah sempat bercanda dengan koleganya saat memasukkan
seikat
pelepah sawit untuk dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Sebelumnya, limbah
yang biasanya dibakar itu diraut dengan mesin peraut supaya ketebalannya sama. “Awalnya kami
deg-degan juga pakai mesin, tapi lama-lama biasa juga,” ujar Efika Jana, 41 tahun beberapa waktu lalu.
Begitulah ibu-ibu di Paya Bedi, Dusun Bakti,
Kabupaten Aceh Tamiang. Di sela-sela kesibukan
urusan domestik, beberapa hari dalam seminggu
mereka menyempatkan membuat anyaman tepas.
Biasanya kerajinan ini dipakai untuk plafond ataupun dinding rumah
Jika di tempat lain, misalnya di Jawa memakai
material bambu, di sana dipakai pelepah sawit. Di Aceh Tamiang, meski dijadikan logo Pemerintah
Kabupaten, bambu sudah hampir punah. Ibuibu pun kemudian beralih ke pelepah sawit yang memang berlimpah di situ.
Tak susah menjumpai kebun sawit di Aceh
Tamiang. Dalam sejarahnya, sawit
merupakan
penggerak utama roda perekonomian
daerah
tersebut. Di sana lah tercatat, perkebunan
Energia PEP Maret | 2015
67
Peluang
sawit pertama di Indonesia yang dikembangkan
belajar, mereka pun mulai menjualnya.
pada 1928.
Semakin rumit sebuah motif, harga tepasnya
pengusaha Belgia, dengan waktu
yang hampir
bersamaan dengan pengusahaan minyak di Rantau
Salah satu kawasan perkebunan sawit, ya
di Paya Bedi. Pelepahnya bertebaran dimana-
mana. Itulah yang coba dimanfaatkan Efika Jana dan kawan-kawan. Bersama dengan sepuluh ibu
lainnya, sejak Agustus 2013, Efika mulai belajar menganyam tepas, mulai dari memilah pelepah sawit , kemudian menyiapkan agar siap dianyam
dengan mesin peraut dan pemotong. Tak lama
68
Energia PEP Maret | 2015
Dari
anyaman sederhana, kini mereka sudah terampil membuat aneka motif, makin mahal.
seperti
motif wajik.
“Untuk ukuran 2x2 m. Kalau anyaman
biasa Rp 40 ribu, yang wajik bisa sampai lima
ribu rupiah,” ujarnya. Untuk satu lembar tepas dibutuhkan
enam pelepah sawit yang dibeli
Rp 15.000. “Bahan baku pelepah sawit di sini berlimpah. Dulu malah dibakar begitu saja,” ujar Efika
Puluhan lembar sudah
berhasil dijual.
Karya
Muda
adalah
potret
sinergi
Semua penjualan itu dicatat sebagai penghasilan
pemberdayaan masyarakat. Bengkel kerja, mi-
Karya Muda. “Biar
gedung serba guna yang bisa difungsikan untuk
kelompok. Untuk anyaman tepas ini, para perajin menyatukan
kreativitasnya dalam kelompok
semangatnya muda terus,”
ujar Efika yang dipercaya oleh teman-temannya untuk mengetuai Karya Muda. SMA
Wanita lulusan
ini punya mimpi besar, tak sekedar tepas,
salnya berasal dari sumbangan PNPM. Tempat berukuran 6 x 10 M ini sekaligus berfungsi sebagai
berbagai keperluan warga. Sementara Dinas Tenaga Kerja Aceh Tamiang menyumbangkan mesin peraut. Sedangkan Field Rantau sebagai
kelompoknya bisa menghasilkan produk lain
inisiator program, selain menyumbangkan mesin
datangkan instrukturnya, “Efika menambahkan
zakat.
yang lebih sederhana dan mudah dibawa, seperti lampu, piring , penutup nasi, dll. “Nanti kita
Dalam hitung-hitungan Pertamina EP, dalam satu tahun bisa memproduksi sekitar 423 keping dengan penghasilan rerata anggota sebesar Rp 1.800.000.
pencacah dan mesin potong, juga melakukan
pendampingan dengan mengggandeng rumah Kerajinan tepas dipilih untuk dikembangkan
di Paya Bedi karena secara temurun sudah ada yang memanfaatkan pelepah sawit untuk
anyaman tepas. Dibandingkan dengan bambu,
material pelepah sawit punya beberapa kelebihan, antara lain lebih liat sehingga tidak mudah patah. Kelemahannya tak tahan oleh air.
Yang jadi concern Pertamina EP , di Paya Bedi
yang memang dikelilingi kebun sawit, pelepah
sawit selama ini dimusnahkan dengan dibakar. Tentunya ini akan menambah beban pencemaran karena pembakaran itu melepaskan C02 ke udara. Untuk itulah, pengembangan kerajinan tepas ini
didesain untuk zero limbah. Sisa hasil rautan, lidi, dan, sisa pelepah yang tak terpakai dimasukkan
mesin pencacah berkali-kali kemudian difermentasi untuk dijadikan makanan ternak.
Untuk sementara, dipakai ternak di kampung
situ. Tapi kalau produksinya banyak, bisa dijual ke luar. Pasar tak akan kekurangan. Pernah ada
permintaan dari tetangga kabupaten, untuk
dipasok pakan secara rutin. Tak bisa penuhi karena terlalu banyak, sekitar 3 ton per bulan. Padahal produksi pakan Karya Muda baru beberapa ratus kilo saja.
Dalam hitung-hitungan Field Rantau, dalam
satu tahun bisa memproduksi sekitar 423 keping
dengan penghasilan rerata anggota sebesar Rp.1.800.000,- Ini dihasilkan dari sekitar 129,6 ton pelepah sawit. Selain memberikan manfaat
ekonomi, kerajinan tapas juga ikut berkontribusi pada pengurangan pemanasan global. Dengan
tidak dibakarnya limbah pelepah sawit, terjadi pengurangan 21, ton CO2.
Energia PEP Maret | 2015
69
Inspirasi
MacGyver Dari Tanjung Inung mengukir dengan hatinya. Menyalurkan kreativitas dari halaman rumah orang. Tak mau didikte pesanan orang, meski disodori jutaan
70
Energia PEP Maret | 2015
Nurmansyah mengukir dengan ketelitian
seorang empu. Ukirannya halus dengan detil yang mengagumkan. Barangkali karena itulah Mandau buatannya diburu orang. Orang pun rela mengulurkan uang jutaan rupiah untuk mendapatkan jasanya. “Saya hanya mengerjakan pesanan saja,” ujar pria berusia 56 tahun ini.
Harga senjata tradisional Dayak buatannya
tergantung material kayu yang digunakan. Bukan jenis besinya. Mandaunya lebih mengutamakan
keindahan , bukan untuk kebutuhan fungsional. Orang memburunya untuk koleksi.
Jika terbuat dari jati, dia mematok harga
Rp 1,5 juta. Lebih mahal jika berbahan kayu irat.
Belum diukir juga kayunya sudah enak dilihat.
Seratnya tak vertikal seperti jati, tapi horizontal. “Tapi dapat kayunya susah,” ujar pria yang akrab disapa Inung tersebut.
Saya menemuinya beberapa bulan silam di
kampung halamannya di Kampung Pandansari Kelurahan Belimbing Raya,
Murung Pudak,
Tabalong. Saat itu, bulan kering. Panasnya tak tertahan. Sudah berbulan-bulan hujan tak turun. Tapi bukan karena itu jika Pak Inung, demikian
orang-orang memanggilnya, memilih mengukir
di halaman. “Sudah bertahun-tahun saya bekerja di sini,” ujarnya.
Field Tanjung pun mengaku sampai sekarang kesulitan membujuk Pak Inung agar mau menempati tempat yang disediakan perusahaan.
Halaman
miliknya.
yang dipakainya bekerja bukan
Tempat tinggalnya masih beberapa
kilometer dari situ. Pak Inung hanya tertawa Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus RST
ketika saya tanya mengapa memilih tempat itu untuk menyalurkan kreativitasnya. Barangkali karena dia hidup sendiri, dia bebas kemana saja, termasuk bekerja di tempat terbuka
tersebut.
Energia PEP Maret | 2015
71
Inspirasi
Dulu dia sempat berumah tangga saat merantau
di Daerah Kalimantan Tengah. Tapi istrinya menolak ikut saat dia memutuskan untuk kembali ke Tanjung. Akhirnya mereka berpisah.
Dia dengan tegas menolak jika ada yang
berbaik hati menawarkan tempat “workshop”. Dia
tak mau hutang budi. Dia tak mau di kemudian hari terikat harus melayani pesanan orang atau
instansi tertentu. Field Tanjung pun mengaku sampai sekarang kesulitan membujuk Pak Inung agar mau
perusahaan.
menempati tempat yang disediakan Dengan
disediakan
yang
lebih
representatif akan memudahkannya berhubungan dengan konsumen.
Toh Perusahaan
tak mundur. Mereka
tetap menjadikan Inung sebagai mitra binaan.
Bagaimanapun juga, seni mematung seperti dipunyai Inung harus dijaga dari kepunahan. Dia
bisa menjadi salah satu keterampilan sebagai bekal untuk mandiri. Dengan disediakan tempat khusus, salah satu tujuannya bisa menjadi tempat belajar bagi yang berminat.
Inung sebetulnya tak pelit mengajarkan ilmu
yang dimilikinya. Di tempatnya sekarang ada dua tiga orang yang setia menemani Inung, sekaligus menyerap keterampilan seni ukir Dayak
yang
dikuasainya. Cuma, karena tempatnya terbatas, pewarisan ilmu itu hanya pada satu dua orang itu saja.
Pak Inung
memang “nyentrik”.
Dia tak
CSR sampai bolak-balik menjelaskan
bahwa
begitu saja mengiyakan saat diminta Field Tanjung
membuat replika pompa angguk. Beberapa staf barang itu memang dibutuhkan, bukan hanya
Ia menunjuk barang-barang di pojokan yang
cepat. Inung tak mau asal jadi. Tiap bagian
kalau dikasih. “Namanya juga menolong, ”ujarnya.
sekadar membantu mitra binaan.
Tapi jangan harap pekerjaaan itu
selesai
dari pompa angguk itu perbandingannya harus menyerupai aslinya. Miniatur pompa angguk pun dibuat dinamis, bergerak seperti aslinya. Untuk
itu Inung membikin sendiri perangkat mesinnya, tentu ukurannya mini pula.
Pak Inung menolak dipanggil seniman.
Sebutan itu baginya terlalu tinggi. “Ah saya
hanya tukang service saja, “ujarnya merendah.
72
Energia PEP Maret | 2015
menunggu diperbaiki. Ada kipas angin, setrika dll. Ia tak pernah minta imbalan jasa, kecuali
Barangkali karena terbiasa memperbaiki apa saja, dia kerap disebut MacGyver, serial televisi yang
dulu populer, sosok yang tak pernah kehabisan akal dan serba bisa.
Keterampilan itu didapatnya secara otodidak.
Pendidikannya sendiri STM jurusan bangunan. Pria ini mengaku bisa hidup
cukup dengan
“ciptaannya”, yang kini menjadi favorit para
Inung sebetulnya tak pelit mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Di tempatnya sekarang ada dua tiga orang yang setia menemani Inung, sekaligus menyerap keterampilan seni ukir Dayak yang dikuasainya. Cuma, karena tempatnya terbatas, pewarisan ilmu itu hanya pada satu dua orang itu saja.
pemancing, yakni ikan artifisial yang dibikinnya
masuk ke komunitas Dayak, menemui Tetua Suku,
belakang, ia lubangi sehinga menimbulkan bunyi
bagian keluarga. “Saya bawa apa saja. Gula, garam,
dari kayu. Dia memodifikasi produk pabrik buatan Malaysia yang lebih dulu populer. Bagian
dan cipratan air, menyerupai aslinya, saat diayunayun ombak laut ataupun arus sungai. Tapi ya itu, karena ingin sempurna, dalam sehari ia hanya bisa
membuat beberapa alat saja. Ikan artifisial itu dijualnya Rp 60.000 per buah.
Inung belajar mengukir dari suku Dayak saat
masih bekerja di perusahaan kayu di Prok Cahu di Kalimantan Tengah. Saat-saat senggang, dia
berusaha mendapatkan kepercayaannya. Hal
tersebut dilakukan untuk bisa diterima sebagai rokok, “ujar Inung, Jika sudah mendapatkan
kepercayaan, dia bisa diajari apa saja yang ingin diketahui, termasuk mengukir. Biasanya Kepala
Suku akan mengenalkan orang yang menguasai bidang tersebut. Ukiran Dayak sangat khas, mengambil motif dari lingkungan sekitar, baik
flora fauna ataupun simbolisasi spiritual dari keyakinan mereka.
Energia PEP Maret | 2015
73
Rana
74
Energia PEP Maret | 2015
SI MANIS KENYAL ASAL BETAWI Siapa yang tak kenal dengan kudapan manis dan kenyal ini, dodol merupakan makanan asli Indonesia yang ditiap daerah hampir memilikinya. Salah satunya yakni Dodol Betawi. Bagi masyarakat Betawi dodol merupakan camilan wajib dikala menyambut lebaran. Namun seiring majunya perkembangan jaman, Dodol Betawi pun ikut hampir tergerus keberadaannya, rasa yang gurih serta tekstur yang lembut membuat Dodol Betawi masih diminati.
Teks dan Foto: Hari Maulana
Energia PEP Maret | 2015
75
Rana
76
Energia PEP Maret | 2015
Bertempat ditengah padatnya penduduk kota Jakarta, tersembunyi tempat pembuatan Dodol Betawi yang nyatanya sudah tersohor sejak tahun 50an. Tungku beton menjadi saksi hidup perjuangan sebuah keluarga yang mempertahankan tradisi makanan khas tersebut hingga saat ini. Berada di jalan Damai No. 1, Pejaten Timur, Jakarta Selatan berdiri dengan tegak rumah produksi Dodol Betawi yang akrab dengan sebutan Dodol Betawi Ua Nonong. Sudah 3 generasi dodol tersebut tetap eksis di mulut pelanggannya, sehingga didalam perkembangan jaman dodol tersebut tidak pernah sepi dari pesanan. Kualitas yang terjaga dengan cara tradisional ini yang membuat Dodol Betawi Ua Nonong tetap menjadi andalan.
Energia PEP Maret | 2015
77
Gadget
Kemajuan teknologi smartphone benar-benar sudah tidak terbendung lagi. Bisa anda bayangkan dalam kurun waktu beberapa bulan, lusinan produk smartphone terbaru sudah bisa berjejer rapih di etalase mall ataupun menghiasi iklan, baik iklan fisik maupun digital.
Tentu hal ini bisa membingungkan anda yang ingin membeli smartphone baru, karena terlalu banyak pilihan, sedangkan takaran produk smartphone yang mumpuni belum sepenuhnya anda ketahui. Dalam memilih smartphone ada beberapa pertimbangan yang biasanya dijadikan tolak ukur diantaranya, merk, kapasitas memori, resolusi kamera dan harga. Biasanya merk dan harga menjadi kiblat utama anda dalam memilih smartphone. Ditambah lagi resolusi kamera dimana para produsen sekarang memanfaatkan tren selfie. Anda harus hati-hati, karena jika anda berkiblat kepada ketiganya, maka peluang untuk
78
Energia PEP Maret | 2015
merogoh kocek yang dalam bisa anda lakukan. Padahal merk dan harga maupun kamera belum menjamin performa sebuah smartphone. Justru, salah satu unsur utama yang harus diperhatikan dalam memilih smartphone adalah prosesornya. Sebuah alat kecil nan mungil yang selalu hampir terlupakan, namun menjadi penentu performa sebuah smartphone. Lalu apa itu prosesor? prosesor adalah inti dari smartphone, atau lebih ‘gampangnya’ bisa kita sebut sebagai otak dari sebuah ponsel pintar. Sama seperti layaknya manusia, otak pada smartphone inilah yang mengatur alur informasi keluar masuk. Kinerja prosesor bisa dilihat dari kecepatan clock speed. Saat ini ada beragam clock speed yang
menjadi pilihan utama diantaranya 1GHz, 1,5 GHz maupun 2 GHz. Akan tetapi clock speed yang memiliki kecepatan tinggi itu tidak akan berguna jika tidak ditunjang dengan core yang mumpuni. Jenis prosesor sekarang ini seperti single core, dual core, quad core hingga octa core. Lebih jelasnya jika dicontohkan, core ini diibaratkan seperti halnya sebuah ruangan yang menjadi pusat keluar masuknya orang-orang beraktivitas. Orang dianalogikan sebagai data dan informasi yang biasa keluar masuk. Jika ruangan dipenuhi banyak orang tapi yang tersedia hanya satu pintu (single) bisa anda bayangkan akan terjadi penumpukan di ruangan itu. Akan tetapi jika di ruangan tersebut memiliki dua pintu (dual), empat (quad), dan seterusnya maka penumpukan tidak akan terjadi dan aktivitas orang-orang itu lancar. Seperti itulah gambaran proses kerja di prosesor. Hal yang harus diingat adalah tidak selamanya kecepatan clock speed menjadi penentu performa prosesor, harus dilihat juga dari core dan arsitekturnya atau biasa dikenal sebagai GPU (Graphic Processing Unit). Saat ini arsitektur yang tersedia diantaranya 32-bit dan 64-bit. Rata-rata prosesor sekarang masih menggunakan 32-bit, baru Apple saja yang
menggunakan 64-bit dengan prosesor mereka Apple A7. Tapi yang harus diperhatikan lagi 64-bit juga harus diimbangi software yang mendukung seperti OS, Aplikasi, dll. Jika anda memainkan game 32-bit di ponsel berprosessor 64-bit, kinerjanya hanya sebatas 32-bit karena game itu belum mendukung pemrosesan 64-bit. Saat ini ada enam perusahaan kenamaan yang memproduksi otak dari smartphone. Mereka adalah Qualcomm, Intel, Mediatek, NVIDIA, Samsung dan Apple. Khusus untuk Samsung dengan prosesor Exynosnya dan Apple mereka mengebangkan prosesor sendiri yang digunakan di produk smartphone mereka sendiri. Tapi baru-baru ini ada kabar beredar bahwa Apple mempercayakan Samsung untuk mengembangkan prosesor yang akan dijejali di produk iPhone-nya. Sementara itu, dua nama besar yang bersaing ketat karena hampir selalu menghiasi kolom spesifikasi smartphone adalah Qualcomm dan Intel. Mereka sebelumnya adalah pesaing ketat di dunia komputer. Qualcomm dengan Snapdragonnya dilengkapi dengan GPU Adreno ini biasanya digunakan oleh berbagai smartphone buatan Sony, Samsung, LG, dan berbagai macam produsen besar lainnya. Sementara Intel bisa anda nikmati
Energia PEP Maret | 2015
79
Gadget
performanya di produk smartphone medioker dengan kemampuan tinggi seperti Asus yang saat ini sedang naik daun. Prosesor Mediatek bisa anda temukan di produk-produk buatan Cina atau lokal. Smartphone yang menggunakan prosesor ini juga biasanya dibanderol lebih murah ketimbang smartphone dengan prosesor Snapdragon. Jadi, sekarang anda sudah mengetahui apa yang harus diperhatikan jika ingin membeli smartphone. Anda harus yakin betul dengan kegunaan smartphone yang akan anda beli dan harus benar-benar berfungsi menunjang pekerjaan anda.
tidak selamanya kecepatan clock speed menjadi penentu performa prosesor, harus dilihat juga dari core dan arsitekturnya atau biasa dikenal sebagai GPU (Graphic Processing Unit)
KOMPONEN PADA PROSESOR CHIPSET
Chipset merupakan sebuah komponen di mana sebuah prosesor ditempatkan. Komponen ini akan mengatur komunikasi antara prosesor dengan berbagai macam komponen lainnya pada sebuah smartphone.
CLOCK SPEED
Clock speed merupakan ukuran frekuensi maksimum yang dapat dijalankan oleh subuah core dalam waktu satu detik. Satuan yang digunakannya adalah Giga Hertz (GHz), saat ini clock speed yang biasa ditemukan adalah 1 GHz, 2 GHz.
CORE
Core adalah komponen yang berfungsi untuk membaca atau menjalankan berbagai macam instuksi dari sebuah program. Banyaknya core atau inti pada setiap prosesor juga menentukan bagus tidak nya prosesor tersebut. Semakin banyak core yang ada pada prosesor tersebut, dibarengi dengan clock speed yang kecepatannya lumayan, akan membuat smartphone kamu lancar tanpa ada hambatan. Saat ini sudah banyak prosesor yang menggunakan lebih dari single core, seperti dual core, quad core, hingga octa core.
GPU
GPU merupakan singkatan dari graphics processing unit dan berfungsi untuk mengontrol fungsi grafis pada sebuah smartphone. Performa dari komponen ini sangat bergantung kepada clock speed dan juga jumlah core pada sebuah prosesor.
Teks: Rio Indrawan Foto : Istimewa
80
Energia PEP Maret | 2015
Segera download edisi terbaru Energia Pertamina EP di http://www.pertamina-ep.com
16 LAPORAN KHUSUS Efisiensi Harga Mati
42 LINGKUNGAN Kearifan Bekantan
48 KILAS BALIK Tulang Punggung itu Bernama Bunyu
Energizing Asia
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Jeritan Petani Cilamaya : Edisi Tahun II | Volume 03 - Maret 2015
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
JANGAN PAKSA KAMI
KE LAUT
Edisi Tahun II | Volume 03 - Maret 2015