[102] Muslim Myanmar Ditumpas Budha Beringas Monday, 22 April 2013 18:31
Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai “bin Laden dari Myanmar”, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar
Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya kaum Budha dan pemerintah Myanmar, derita yang sama melanda Muslim di kota Meikhtala, Myanmar. Kerusuhan terjadi di kota itu Rabu (20/3) dan menewaskan lebih dari 20 orang. Ribuan kaum minoritas Muslim melarikan diri dari kota itu. Rumah-rumah mereka dibakar. Polisi antihuru hara tak bisa berbuat banyak kecuali merampas parang dan palu yang dibawa oleh massa pemeluk Buddha.
“Vihara telah mendistribusikan selebaran yang menghujat umat Islam dalam berbagai hal, dan hal ini telah berlangsung selama berbulan-bulan” kata Direktur Kampanye Myanmar Inggris Mark Farmaner.
Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.
Kerusuhan ini mengingatkan hal serupa tahun lalu di Myanmar Barat, saat terjadi kekerasan antara etnis Rakhine Buddha dan Muslim Rohingya yang mengakibatkan ratusan orang tewas. Lebih dari 100.000 orang masih mengungsi akibat konflik itu, di mana hampir semuanya adalah kaum Muslim.
Kerusuhan ini menambah deret panjang kekerasan yang dialami oleh kaum Muslim Myanmar di negeri mereka sendiri. Dunia internasional tak ambil peduli dengan masalah ini, apatah lagi pemerintahan junta militer Myanmar.
1/5
[102] Muslim Myanmar Ditumpas Budha Beringas Monday, 22 April 2013 18:31
Peran Biksu
Agama Budha yang selama ini selalu mengajarkan kedamaian, tidak tampak wujudnya di Myanmar. Yang terjadi justru sebaliknya. Biksu Budha-lah yang menjadi provokator bagi kaumnya untuk menghabisi kaum Muslim.
Sebagaimana diberitakan oleh www.ibtimes.co.uk bahwa Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai “bin Laden dari Myanmar”, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar dalam sebuah video kontroversial yang diunggah di YouTube .
Wirathu, yang memimpin kampanye penentangan terhadap kaum Muslim di Myanmar dan pernah ditangkap pada tahun 2003 karena mendistribusikan selebaran anti-Muslim, mendesak rakyat Myanmar “untuk bergabung dengan 969 biksu Buddha nasionalis” dan “hanya melakukan bisnis atau berinteraksi dengan sesamanya: sesama ras dan sesama agama”.
“Uang yang Anda belanjakan di toko-toko ‘mereka’ (Muslim) akan menguntungkan musuh,” kata Wirathu. “Jadi, lakukanlah bisnis hanya dengan toko-toko yang bertanda 969 “.
Numerologi 969 berasal dari tradisi Buddhis di mana 9 adalah singkatan atribut khusus Buddha, 6 atribut khusus atas ajaran Budha atau Dhamma dan 9 untuk atribut khusus Sangha atau perintah Buddha.
Dalam cuplikan film ajaran dari biara Mandalay Ma-soe-yein, Wirathu menuduh kaum Muslim berhubungan dengan junta militer yang memerintah Myanmar selama lima dekade—suatu yang memutarbalikkan fakta. Pidatonya yang bernada apartheid memberikan reaksi mengejutkan di Twitter, di mana seorang pengguna Twitter menyebutnya sebagai seorang biksu “neo-Nazi” karena menghasut anti-Muslim di Myanmar.
2/5
[102] Muslim Myanmar Ditumpas Budha Beringas Monday, 22 April 2013 18:31
Wirathu berperan aktif dalam membangkitkan ketegangan di pinggiran kota Rangoon pada bulan Februari, dengan menyebarkan rumor tak berdasar bahwa sekolah setempat sedang dikembangkan menjadi masjid. Massa yang marah dari sekitar 300 umat Buddha lalu menyerang sekolah-sekolah dan toko-toko milik Musliim di Rangoon. Biksu itu mengatakan bahwa militansi “sangat penting untuk melawan ekspansi agresif oleh Muslim”. Ia juga telah terlibat dalam bentrokan bernuansa agama di Mandalay, di mana selusin orang meninggal, dalam beberapa laporan media lokal.
Sebelumnya, kebencian para biksu terhadap kaum Muslim sudah terlihat nyata. Sudah menjadi rahasia, para biksu—simbol demokrasi pada protes 2007 melawan junta militer—telah membantu mendorong kemarahan terhadap Muslim. Nyar Nar, 32, salah satu biksu Rakhine menyebut Muslim sebagai penyerbu asing. “Sebagai biksu, kami memiliki moralitas dan etika. Namun jika orang luar datang untuk menduduki lahan kami, kami harus mengangkat pedang untuk melindunginya,” ujarnya.
Dibantu Rezim
Selama ini pemerintah Myanmar selalu mengelak dikatakan ikut andil dalam pembantaian kaum Muslim di Myanmar. Media milik pemerintah mengatakan ledakan kekerasan tersebut merupakan sesuatu yang spontan dan seringkali berakhir dengan warga Muslim membakar sendiri rumah-rumah mereka.
Namun investigasi yang dilakukan oleh kantor berita Reuters sebagai yang dilansir VOA akhir tahun lalu menunjukkan gambaran yang menyeramkan: Gelombang serangan tersebut merupakan sesuatu yang diorganisir, menurut sumber-sumber militer. Serangan tersebut dipimpin oleh para nasionalis Rakhine yang berhubungan dengan partai politik yang berkuasa di negara bagian tersebut, dihasut oleh biksu Budha dan, menurut beberapa saksi, bersekongkol dengan petugas keamanan setempat.
Banyak warga Muslim yang dibunuh di Kota Pauktaw dan Kyaukphyu, yang bisa disebut pembersihan etnis. Wawancara dengan pejabat pemerintahan, militer dan politisi, pemimpin politik dan puluhan warga Budha dan Muslim di wilayah konflik yang luas menunjukkan bahwa
3/5
[102] Muslim Myanmar Ditumpas Budha Beringas Monday, 22 April 2013 18:31
Myanmar memasuki fase kekerasan yang lebih buruk dengan penyiksaan 800.000 orang, kebanyakan etnis Rohingya, minoritas Muslim di negara berpenduduk mayoritas Budha tersebut. []
BOKS
Negeri Daulah yang Kini Lemah
Muslim di Myanmar telah ada sebelum negara itu lahir 1948. Sebagian besar tinggal di Arakan. Mereka telah berabad-abad tinggal di sana sebagai kesultanan Islam yang merdeka. Para sejarahwan menyebutkan bahwa Islam masuk ke negeri itu tahun 877 M pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid. Saat itu Daulah al-Khilafah menjadi negara terbesar di dunia selama beberapa abad. Islam mulai menyebar di seluruh Myanmar ketika mereka melihat kebesaran, kebenaran, dan keadilannya.
Kaum Muslimin memerintah Provinsi Arakan lebih dari tiga setengah abad antara tahun 1430 hingga tahun 1784 M. Penderitaan Muslim di sana mulai terjadi saat penjajah kerajaan Budha maupun kolonialis Inggris menjajah negeri itu.
Pembantaian yang berulang yang terjadi menunjukkan betapa butuhnya mereka terhadap sistem Khilafah yang akan melindungi kaum Muslimin. Saat ini mereka tak bisa berbuat banyak. Di dalam negeri ditekan, di luar negeri juga diusir. Mereka tak memiliki penolong lagi, seperti zaman ketika mereka masih berkuasa di wilayah Mynmar sebelumnya.
Tragedi pembersihan etnis ini terus berlangsung tanpa ada yang menghentikan, termasuk organisasi dunia apakah itu Perserikatan Bangsa Bangsa, ASEAN, dan sebagainya. Walhasil,
4/5
[102] Muslim Myanmar Ditumpas Budha Beringas Monday, 22 April 2013 18:31
mereka hanya mengandalkan kemampuan diri yang sangat terbatas. Sampai kapan mereka mampu bertahan?
Semua tragedi ini hanya bisa diakhiri oleh kekuatan besar yang peduli dengan nasib kaum Muslim. Kekuatan itulah Khilafah, yang akan mengembalikan tanah kaum Muslim Myanmar ke pangkuan mereka dan mengusir ekstrimis Budha dan pemerintahan kolonialis. []
5/5