KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga penyusunan RPJM Desa Tegak Tahun Anggaran 2015-2021 ini yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan Desa Tegak dapat terselesaikan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Tegak Tahun Anggaran 2015-2021 ini adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan program, penyelarasan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, yang disertai dengan rencana kerja. RPJM merupakan dokumen taktis-strategis pembangunan desa dalam periode 6 tahun kedepan, yang disusun secara partisipatif sebagai penjabaran dari kebutuhan pembangunan masyarakat, yang kemudian diterjemahkan lagi dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) dalam setiap tahunnya, sehingga RPJM Desa ini merupakan tahapan dalam mengemban misi dan mewujudkan visi pembangunan Desa Tegak, yaitu : Terwujudnya Desa Tegak yang TUAS (Tangguh, Unggul, Aman, Sejahtera) berlandaskan Tri Hita Karana Sebagai hasil kajian, Tim Penyusun menyadari bahwasannya penyusunan RPJM ini jauh dari sempurna, sehingga sumbangsih, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sekalian dalam rangka penyusunan RPJM Desa Tegak yang lebih baik lagi dimasa mendatang sangatlah diharapkan. Akhir kata, kami Tim Penyusun RPJM Desa Tegak, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kajian penyempurnaan RPJM Desa ini dan semoga dapat bermanfaat dan dapat ditindaklanjuti bagi semua pihak dalam rangka mensukseskan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Tegak, 29 Pebruari 2016
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar.................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................. 1 1.2 Landasan hukum ................................................................ 2 1.3 Pengertian .......................................................................... 5 1.4 Tujuan dan Manfaat ……………………………………… 8 1.5 Sistematika RPJM ……………………………………….. 9 BAB II PROFIL DESA ........................................................................ 10 2.1 Sejarah Desa Tegak ........................................................... 10 2.2 Kondisi Umum Desa ……………………………………. 14 2.2.1 Geografi …………………………………………. 14 2.2.2 Demografi .............................................................. 15 Jumlah KK Menurut Jenis Kelamin …………….. 15 Jumlah KK Menurut Agama ……………………. 15 Jumlah Jiwa Menurut Agama …………………… 16 Jumlah KK Menurut Mata Pencaharian ................. 16 Jumlah KK Menurut Tingkat Pendidikan Akhir .... 17 Jumlah KK Miskin (Gakin).................................... 17 Jumlah Penduduk ................................................... 18 Jumlah KK Menurut Pendidikan............................ 19 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pekerjaan .......... 19 Keadaan Lembaga Pendidikan ............................... 21 a. Pendidikn TK dan SD ........................................ 21 b. Kelompok Belajar dan Kursus ........................... 22 Keadaan Kelompok Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (Kesos) ................................. 22 a. Keragaman Pokmas ............................................ 22 b. Data PMKS dan PSKS ....................................... 23 c. Klasifikasi LPD, Kopwan, dan Bumdes ............. 25 d. Klasifikasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) .… 25 Keadaan Jalan ……………………………………… 26 a. Keadaan Jalan dan Gang ....................................… 26 2.3 Masalah/Isu Strategis di hadapi Desa ………………………. 28 2.3.1 Revitalisasi Pertanian dan Peternakan ...................... …. 28 2.3.2 Kondisi perindsutrian, Perdagangan, Koperasi, Pariwisata 28 2.3.3 Kondisi Kesehatan dan Pendidikan …………………… 28 2.4 Pemerintahan Desa............................................................. ….. 29 2.4.1 Pembagian Wilayah Desa ......................................….. 29 2.4.2 Struktur Organisasi Pemerintahan (SOTK) Desa......... 30 BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJM DESA……………………… 35 BAB IV POTENSI DESA DAN RUMUSAN PRIORITAS MASALAH. 37 4.1 Potensi Desa .......................................................................…. 37 4.2 Rumusan Prioritas Masalah ............................................... …. 37 4.1.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ………… 38 4.1.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa …………….. 40 4.1.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa …………… 44 4.1.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa …………….. 45 4.3 Anggaran yang tidak terduga ………………………………. 47 BAB V RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA..48 5.1 Visi dan Misi ...................................................................... 48 5.1.1 Visi ......................................................................... 48 2
BAB VI
5.1.2 Misi ........................................................................ 5.2 Arah Kebijakan Pembangunan Desa Tegak ……............... 5.2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa............ 5.2.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa…………... 5.2.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa ………… 5.2.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa …………. 5.3 Arah Kebijakan Keuangan Desa………………………….. 5.3.1 Arah Kebijakan Pengelolaaan Pendapatan Desa …… 5.3.2 Arah Kebijakan Belanja Desa………………………. 5.3.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Desa…………………. 5.3.4 Program dan Kegiatan Indkatif…………………….. PENUTUP…………………………………………………...
48 49 49 49 50 52 53 53 54 55 56 58
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12
Jumlah KK Menurut Jenis Kelamin Jumlah KK Menurut Agama Jumlah Jiwa Menurut Agama Jumlah KK Menurut Mata Pencaharian Jumlah KK Menurut Tingkat Pendidikan Akhir Jumlah KK Miskin (Gakin) Jumlah Penduduk Jumlah KK Menurut Pendidikan Jumlah Penduduk Menurut Mata Pekerjaan Keadaan Lembaga Pendidikan Keadaan Kelompok Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (Kesos) Keadaan Jalan LAMPIRAN-LAMPIRAN :
LAMPIRAN I
DATA DESA :
A. DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN YANG MASUK KE DESA B. DAFTAR SUMBER DAYA ALAM
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV LAMPIRAN V
C. DAFTAR SUMBER DAYA MANUSIA D. DAFTAR SUMBER DAYA PEMBANGUNAN E. DATA KETIMPANGAN GENDER F. DATA KEMISKINAN G. DATA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA H. DATA MASYARAKAT YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS I. SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA J. DATA KONDISI INFRASTRUKTUR K. DATA ASET DESA REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN DESA DARI DUSUN DAN/ATAU KELOMPOK MASYARAKAT : A. SKETSA DESA B. KALENDER MUSIM C. BAGAN KELEMBAGAAN PROSES PERENCANAAN : A. PENGELOMPOKAN MASALAH B. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH C. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH D. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN HASIL : A. RANCANGAN RPJM DESA DOKUMENTASI KEGIATAN : A. BERITA ACARA KEGIATAN B. ABSENSI C. FOTO KEGIATAN 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Revolusi mental sangat diharapkan demi terwujudnya sistem ketatanegaraan yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab (akuntabel) yang merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merupakan wabah psikologis dari kehidupan berbangsa saat ini. Sistem Pemerintahan yang baik (Good Government), merupakan kaidah yang baku bagi terwujudnya indikator keberhasilan kinerja pemerintahan. Untuk itu setiap kegiatan pembangunan mesti dilakukan secara partisipatif, terintegrasi dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan) Tahapan-tahapan pembangunan yang dimaksud mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan hingga evaluasi hasil. Untuk itu setiap kegiatan pembangunan mesti dilengkapi dengan perangkat peraturan dan perundang-undangan yang baik, yang disusun dan terindikasi dalam dokumen pembangunan daerah. Tantangan pembangunan yang mengemuka saat ini adalah menurunnya kondisi psikososial ekonomi masyarakat akibat gempuran krisis multidimensi yang secara beruntun menimpa masyarakat. Dilain pihak tuntutan pembangunan mensyaratkan tercapainya kondisi masyarakat yang madani, berkeadilan, damai, sehat, sejahtera, bermoral, berkualitas, berdisiplin dan berdaya saing didalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Tantangan dan tuntutan pembangunan sebagaimana dimaksud perlu diantisipasi dengan sistem penyelenggaraan pembangunan yang diupayakan secara cermat dan dilaksanakan secara efisien dan efektif berdasarkan prioritas serta pemilihan tujuan dan sasaran yang mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik bagi aparatur pemerintahan serta dokumentasi yang strategis dan menyeluruh. Untuk itu perlu adanya Perencanaan Pembangunan Desa. Sesuai dengan amanah Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN UU. No. 25 Tahun 2004) maka perencanaan pembangunan desa mesti dibuat terintegrasi dengan sistem perencanaan pembangunan daerah dalam suatu SPPN. Artinya seluruh desa wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan desa, berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) untuk jangka tahunan. RPJM Desa merupakan dokumen yang menunjukkan arah dan kebijakan pembangunan desa, maka kualitas RPJM Desa menjadi sangat penting untuk diperhatikan baik dari segi proses penyusunan kualitas dokumen maupun kesesuaian dengan peraturan peraturan perundangan yang berlaku. Penyusunan RPJM Desa Tegak disusun sebagai amanat diberlakukannya UndangUndang Desa Nomor 6 Tahun 2014 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 114 Tahun 2014. Pelaksanaan UU Desa dan Permendagri dimaksud untuk mendorong dan memfasilitasi Pemerintah Desa dalam penyusunan RPJM Desa yang dilakukan melalui kegiatan Menggagas Masa Depan Desa (MMDD) pola partisifatif.
1.2
Landasan Hukum RPJM Desa Tegak Tahun 2015-2021 yang berpijak pada kearifan lokal disusun atas dasar landasan Idiil Pancasila, landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta landasan Operasional Peraturan Perundang-Undangan : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk.II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, 4
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4221); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang -Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557); 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa 20. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 12 Tahun 2015 tentang Daftar Kewenangan Desa 5
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Loka Berskala Desa 21. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa di Desa 22. Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pemberian Biaya Operasional Pemerintah Desa dan Upah Kerja Kegiatan Belanja Barang/Jasa dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 23. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 1.3
Pengertian Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Republik Indonesia tentang Pedoman Pembangunan Desa, yang dimaksud dengan: 1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa. 3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 5. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah & ditetapkan secara demokratis. 6. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. 7. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. 8. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. 9. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa. 10. Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa. 11. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh kepala Desa dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial. 12. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa. 13. Pengkajian Keadaan Desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan obyektif masyarakat, masalah, potensi, dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Desa. 6
14. Data Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana, kelembagaan, sarana prasarana fisik dan sosial, kearifan lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta permasalahan yang dihadapi desa. 15. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. 16. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 17. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme perencanaan pemb. daerah 18. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. 19. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang syah. 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 21. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 22. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 23. Lembaga Kemasyarakatan desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat, 24. Lembaga adat Desa adalah merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat Desa. 25. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 26. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1.4
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Tegak ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 1. Tujuan RPJM Desa : a. Agar d esa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan kecamatan maupun desa. b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Desa Tegak c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Tegak 2. Manfaat RPJM Desa : a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan. b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa selama 6 (enam) tahun. c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa. d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan 7
e.
dari pemerintah. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.
1.5 Hubungan RPJM Desa dan Dokumen Perencanaan Lainnya : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2015. RPJM Desa Tegak Kecamatan Klungkung Tahun 2015-2021 mengacu dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pencapaian pembangunan jangka panjang yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2015 1.6 Sistematika RPJM Desa Rencana Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Tegak Kecamatan K l u n g k u n g Tahun 2015-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Pengertian, Tujuan, Hubungan Dokumen Perencanaan Lain dan Sistematika BAB II : PROFIL DESA Berisi Sejarah Desa, Kondisi Umum Desa, Masalah/isu strategis dihadapi Desa, SOTK BAB III : PROSES PENYUSUNAN RPJM DESA Berisi kajiaan Desa Partisipatif, Musyawarah Desa, Musrenbang RPJM Desa BAB IV : POTENSI DESA DAN RUMUSAN PRIORITAS MASALAH Berisi 4 (empat) bidang rencana kegiatan yang meliputi Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa BAB V : VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF Berisi Visi Misi Desa, Arah Kebijakan Pembangunan, Arah Kebijakan Keuangan Desa, Program dan Kegiatan Indikatif BAB VI : PENUTUP LAMPIRAN
BAB II PROFIL DESA 2.1
Sejarah Desa Sejarah adalah merupakan serentetan peristiwa pada jaman lampau, jaman sekarang dan masa yang akan datang, yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya baik berupa benda-benda, prasasti, babad dan bukti lainnya yang mendukung. Demikian juga dengan keberadaan berdirinya Desa Tegak sangat sulit dibuktikan untuk pengungkapannya karena keterbatasannya alat bukti yang mendukung. Mungkin sangat sulit untuk di uraikan disini mengenai latar belakang atau asal-usul nama Tegak, mengingat tidak adanya sumber yang pasti untuk dijadikan pedoman dalam penulisan sejarah ringkas Desa Tegak ini. Namun walaupun demikian atas hasil pendekatan kepada yang tahu atau yang memberikan penjelasan, yakni beberapa penglingsir (orang-orang tua) yang masih ada. Secara administratif Desa Tegak terdiri dari Tiga Desa Adat yaitu Desa Adat Tegak, Desa Adat Tulangnyuh dan Desa Adat Bajing. Sejarah singkat ketiga Desa Adat ini dapat dijelaskan secara singkat berikut ini. a. Desa Adat Tegak Pada permulaan abad ke XVIII seorang putri Raja Karangasem yang bernama Ni Gusti Ayu Pelung dipersunting oleh putra I Dewa Agung Jambe Raja Klungkung. Sang putri memohon kepada ayahandanya dalam perkawinannya ke Puri Semarapura agar diiringikan oleh 200 orang pilihan yang pemberani/prawira, bijak dan tangguh. Dengan pengiring pilihan sebanyak 200 orang yang dipilih/diambil dari tiga belas desa sewilayah kerajaan Karangasem, berangkatlah iring-iringan Raja menuju Puri Klungkung. Usai upacara rombongan kembali ke Karangasem dengan meninggalkan sang putri dan pengiring pilihannya.
8
Pengiring inilah cikal bakal pendiri Desa Tegak serta tempat dipalemahan Yang Api (diBarat Laut Desa Akah), yang sebelumnya sempat ditugasi memadamkan pemberontakan di Desa Wangsean. Rombongan ini (leluhur orang-orang Tegak) ditempat barunya harus menghadapi keganasan Dadong Guliang yang amat ahli dalam ilmu hitan/pengeleakan, nerangjana pengiwa. Namun syukur mereka dapat mengatasi dengan tidak kurang suatu apapun. Syahdan, ketika terjadi permusuhan antara I Gusti Dauh Batan Bingin Selat dengan Raja Klungkung, I Gusti Dauh akan dibantu oleh saudara-saudaranya dari Desa Sidemen dan Desa Selat Duda Karangasem. Hal ini sangat mengancam kedudukan Raja selaku penguasa wilayah Kerajaan Klungkung. Untuk menanggulangi hal itu raja memerlukan orang-orang kuat. Pilihan jatuh kepada pengiring yang mendiami bumi Yang Api. Seketika itu pengiring (leluhur orang-orang Tegak) mendapat perintah untuk menempati tempat baru yaitu di sebelah Timur Laut Desa Selat atau KATEGAKANG (ditempat Desa Tegak sekarang), dengan mendapat tugas menghadang/membunuh bala bantuan yang datang dari Timur dan Utara serta bertugas memata-matai gerak-gerik orang-orang Selat atau musuh Raja Klungkung. Ditempat yang baru, leluhur orang-orang Tegak mendirikan desa kemudian membagi kekuatan dalam lima tempek yaitu Tempek Kaja Kauh dipimpin oleh Jero Made Tengah, Tempek Tengah dipimpin oleh Jero Nyoman Pasek Serangan, Tempek Kaja Kangin dipimpin oleh Jero Ketut Temega, Tempek Kelod Kangin dipimpin oleh Jero Ketut Gede Bandem dan di Tempek Subagan dipimpin oleh Jero Ketut Mangut. Ketika itu kelima pemimpin ini disebut Prebekel yang sama-sama berdiri sendiri siap siaga menghadapi segala kemungkinan. Melihat kesiapsiagaan orang-orang Tegak yang dengan gagah berani mempertahankan wilayah Kerajaan Klungkung, musuh tidak dapat berkutik sehingga ajeglah kekuasaan Raja Klungkung. Semenjak/sejak KATEGAKANG ditempat itu Desa ini bernama DESA TEGAK. Tahun berdirinya Desa Tegak Perkiraan tahun berdirinya Desa Tegak adalah sejaman dengan pemerintahan Kerajaan Dewa Agung Jambe yang memerintah dari tahun 1668 sampai dengan tahun 1720 Masehi. Untuk menguji perkiraan ini marilah kita lihat Candra Sangkala yang tertera dipintu Candi Pura Penataran Tegak. Disitu ada terpajang dua ekor burung, dua ekor singa, dua ekor ketam. Sesuai pembahasan para sastrawan di Puri Semarabawa tahun 1971, burung bermakna 2, singa bermakna 1 dan ketam bermakna 8. Jadi dua ekor burung nilainya 4, dua ekor singa nilainya 2 dan 2 ketam nilainya 16. Jadi tahun dibuat pintu candi itu diperkirakan pada tahun 1624 icaka atau pada tahun 1702. Kesimpulan kata Tegak berasal dari kata Kategakang atau didudukkan. Tegak dapat juga berarti Tegar, Kukuh (pengukuhan kekuatan/kekuasaan raja). Leluhur orang-orang Tegak adalah orang-orang pilihan, terbukti dapat terlihat keperwiraan, kekerasan dan sebagainya pada keturunannya sekarang. Berkat jasa-jasanya terbukti orang-orang Tegak mendapat hak-hak istimewa dari Raja Klungkung seperti tan keni cecamputan, tan keni pejang panjing, wenang kesampura. Sebagai bukti berasal dari Karangasem, sampai saat ini orang-orang Tegak mempunyai hubungan yang akrab kekeluargaan dengan orang-orang Karangasem.
9
Penguasa Desa Tegak Desa Tegak terdiri dari tiga Desa Adat yaitu Tegak, Bajing dan Tulangnyuh. Sejak mulainya ada Desa Tegak, penguasa desa selalu didominasi oleh orang Desa Adat Tegak. Nama-nama penguasa/perbekel/kepala desa tegak, sejak jaman dahulu adalah : 1. Jero Ketut Gede Bandem permulaan abad ke XVIII 2. Jero Dukuh 3. Jero Bandem I 4. Jero Bandem II 5. Jero Made Dupa 6. Guru Wayan Nori 7. Guru Wayan Kerug s/d tahun 1943 8. Guru Ketut Serengen memimpin dari tahun 1943 s/d tahun 1966 9. I Putu Karen memimpin dari tahun 1966 s/d tahun 1976 10. I Putu Sudirga memimpin dari tahun 1977 s/d tahun 1985 11. I Gede Bandem memimpin dari tahun 1988 s/d tahun 1989 12. Pj. I Ketut Ardana 13. Pj. I Komang Sidemen 14. I Made Sabda memimpin dari tahun 1994 s/d tahun 1999 15. I Putu Mertana dari tahun 2000 s/d tahun 2014 16. Pj. I Ketut Arsa dari tahun 2014 s/d tahun 2015 17. I Ketut Sujana dari tahun 2015 s/d sekarang b. Desa Adat Tulangnyuh Nama Tulangnyuh adalah pemberian Raja Klungkung. Dahulunya desa ini bernama Desa Selat Kawan. Terbukti dengan sampai saat sekarang permandian yang disebelah timur desa tulangnyuh bernama permandian SELATAN. Ceritanya adalah : Dahulu jaman raja-raja di Bali sering terjadi pertempuran antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya. Salah satu pertempuran yang terjadi antara Desa Lebih dengan Desa Sidan. Lebih di gempur oleh Sidan. Dalam pertempuran itu Desa Lebih yang kalah. Namun pantang menyerah. Akhirnya pasukan Lebih yang sempat melarikan diri minta perlindungan Raja Klungkung. Oleh Raja Klungkung pasukan ini diberi tempat di Selat Kawan tepatnya di Desa Tulangnyuh bagian utara sekarang, untuk menjaga kemungkinan ada serangan dari wilayah Karangasem/dari Desa Pesaban. Setelah beberapa lama ditempat itu, lalu timbullah kekhawatiran akan terjadi serangan mendadak dari Desa Pesaban karena tempat itu terlalu dekat dengan kaki bukit perbatasan. Hal ini dilaporkan kepada Raja Klungkung, maka beliau mengijinkan untuk menggeser ke Selatan/di Desa Tulangnyuh sekarang dan pula untuk tidak mengelirukan antara nama Desa Selat sekarang dengan Desa Selat Kawan yang dikaku bukit, maka tempat yang baru itu diberi nama oleh Raja Klungkung DESA TULANGNYUH, mengingat tempat itu banyak ditumbuhi pohon kelapa dan penghuninya adalah orang-orang kuat (tulang). Terbukti sampai sekarang orang-orang Tulangnyuh masih ada hubungan ke Desa Sidan. Demikian pula mengenai sifat keperwiraannya masih jelas kelihatan. Termasuk Pura Dalem dan kuburan ada disebelah utara Desa Tulangnyuh c.
Desa Adat Bajing Nama Bajing diambil/penggabungan dari suku akhir pada dua kata yaitu antara A-bah dengan kata Kwenjing. Kedua kata ini dilibatkan sebagai nama Desa Bajing. Untuk sebagai peringatan bahwasanya yang membuat Desa ini adalah Ida Pedanda Sakti Abah. Sedangkan tempat Desa Bajing sekarang dahulunya bernama Alas Kuinjing. Sebelum adanya Desa Bajing ini/sebelum Alas Kuinjing dirabas oleh Ida Pedanda Sakti Abah, konon disebelah Timur Laut dari Desa Bajing ini sudah dirabas oleh Jero Dukuh yang sampai saat ini tempat itu bernama Abasan Dukuh. Tempat ini menjadi pemukiman Jero Dukuh terbukti dengan terdapatnya peninggalan berupa Sarkopagus yang diselidiki jawatan purbakala bersama Kasi Kebudayaan Kabupaten Klungkung. 10
Ida Pedanda Sakti Abah memilih alas Kuinjing itu sebagai tempat pemukimam, karena beliau tertarik dengan alas itu dekat sungai dan dekat pula dengan tirta yang bernama Tirta Lingga Pura. Dalam perabasan alas Kuinjing iti beliau diberikan bantuan oleh Raja Gelgel yang sampai saat ini keturunannya masih tetap menjadi penghuni Desa Bajing yaitu warga Gajahpara. Sebagai keturunan Arya Gajahpara terjadi pada abad ke XVII/tercantum pada lontar Babad Gajahpara nomor 32a, 32b. disimpan di kasi kebudayaan Kabupaten Klungkung. Demikianlah sejaranh singkat Desa Tegak dengan ketiga Desa Adat yaitu Desa Adat Tegak, Desa adat Tulangnyuh, Desa Adat Bajing dengan pimpinan desanya yang setiap saat juga mengalami perubahan sesuai lajunya perubahan jaman. DHARMANING WARGA DESA TEGAK : T-adhakara = tertib, disiplin E-kaprana = bersatu, teguh G-arjita = senang dan bangga A-nggakara = gajah/perwira K-andarpa = kasih sayang KSAYANNIKANG PAPA NAHAN PRAYOJANA (Semakin lenyapnya kesengsaraan, itulah tujuan utama kita) 2.2 Kondisi Umum Desa 2.2.1 Geografi Secara geografis dan secara administratif Desa Tegak merupakan salah satu dari 18 Desa/Kelurahan di K e c a m a t a n K l u n g k u n g , Kabupaten Klungkung dengan memiliki luas wilayah 234,00 Ha. Secara topografis terletak pada ketinggiaan 225 meter diatas permukaan air laut. Kemiringan 20 – 40%, Curah Hujan/Tahun 0.15 - 2.4 Batas-batas wilayah Desa Tegak : 1. Sebelah Utara : Sungai yeh tanah dan Dusun Gembalan 2. Sebelah Timur : Sungai Telaga Waja 3. Sebelah Selatan : Desa Selat 4. Sebelah Barat : Perbukitan Selisihan dan Dusun Cucukan. Sedangkan jika dilihat dari orbitasi Desa Tegak : 1. Ibu Kota Propinsi : 44 Km 2. Ibu Kota Kabupaten : 5 Km 3. Ibu Kota Kecamatan : 4,5 Km 4. Bandara Ngurah Rai : 70 Km 5. Pelabuhan Padangbai : 40 Km 6. Pelabuhan Gilimanuk : 250 Km Sedangkan dilihat dari areal wilayah yang dimanfaatkan/diperuntukkan : 1. Areal perumahan dan pekarangan : 197,70 Ha 2. Areal persawahan : 30,00 Ha 3. Areal perkebunan : 150 Ha 4. Areal bangunan umum : 35,51 Ha 5. Areal lain-lain : 4,20 Ha
11
2.2.2 Demografi
No 1
Tabel 1 Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 651 666 1.317
Dusun Kajakangin
Jumlah KK 372
2
Tengah
514
468
982
306
3
Tulangnyuh
591
602
1.193
318
4
Bajing
417
387
804
240
2.173
2.123
4.296
1.236
Jumlah
No
Dusun
Tabel 2 Jumlah KK Menurut Agama Hindu Islam Protestan
Katolik
Budha
Jumlah
1
Kajakangin
372
0
0
0
0
372
2
Tengah
307
0
0
0
0
307
3
Tulangnyuh
318
0
0
0
0
318
4
Bajing
240
0
0
0
0
240
1.236
0
0
0
0
1.236
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Agama Hindu Islam Protestan Katolik
Budha
Jumlah
Jumlah
No
Dusun
1
Kajakangin
2
Tengah
3
Tulangnyuh
4
Bajing Jumlah
1.317
0
0
0
0
1.317
982
0
0
0
0
982
1.193
0
0
0
0
1.193
804
0
0
0
0
804
4.296
0
0
0
0
4.296
Tabel 4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian/Pekerjaan No
Dusun
Pegawai BUMN
Pegawai Swasta
PNS
TNI/ Polri
Wira swasta
Petani
Peternak
Buruh
Dagang
Pengrjin
Dll
1.
Kajakangin
0
103
46
2
17
56
4
80
152
79
778
2.
Tengah
4
107
11
5
17
30
2
82
99
21
604
3.
Tulangnyuh
0
46
24
5
24
78
17
80
204
4
701
4.
Bajing
0
34
6
8
31
116
7
168
31
0
403
Jumlah
4
290
87
20
89
280
30
410
486
104
2.486
12
Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Akhir (orang) No
Tingkat pendidikan
Laki-laki (orang)
Perempuan (orang)
Jumlah (orang)
1.
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
15
14
29
2.
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play group
27
19
46
3.
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
-
-
-
4.
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
407
375
782
5.
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
-
-
-
6
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat
49
71
120
7
Tamat SD/sederajat
526
575
1.101
8
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
-
-
9
Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA
-
-
10
Tamat SMP/sederajat
203
310
513
11
Tamat SMA/sederajat
350
359
709
12
Tamat D-1/sederajat
23
22
45
13
Tamat D-2/sederajat
17
13
30
14
Tamat D-3/sederajat
18
16
34
15
Tamat S-1/sederajat
70
76
146
16
Tamat S-2/sederajat
10
5
15
17
Tamat S-3/sederajat
1
-
1
18
Tamat SLB A
-
-
-
19
Tamat SLB B
-
-
-
20
Tamat SLB C
-
-
-
1.716
1.855
3.571
JUMLAH
13
Usia 0-12 bulan 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun
Tabel 6 Jumlah Penduduk (Jiwa) Laki-laki (Orang) Perempuan (Orang) 24 27 27 57 30 40 39 52 40 36 42 41
6 tahun
51
37
7 tahun
36
29
8 tahun
43
31
9 tahun
41
23
10 tahun
44
31
11 tahun
36
20
12 tahun
35
33
13 tahun
41
19
14 tahun
44
21
15 tahun
40
17
16 tahun
34
19
17 tahun
34
31
18 tahun
38
39
19 tahun
23
28
20 tahun
21
25
21 tahun
25
16
22 tahun
30
31
23 tahun
36
35
24 tahun
27
21
25 tahun
28
30
26 tahun
21
29
27 tahun
31
34 14
28 tahun
36
30
29 tahun
31
24
30 tahun
31
27
31 tahun
33
38
32 tahun
34
45
33 tahun
35
34
34 tahun
36
30
35 tahun
26
43
36 tahun
44
34
37 tahun
35
33
38 tahun
49
41
39 tahun
42
27
40 tahun
36
57
41 tahun
32
40
42 tahun
49
52
43 tahun
35
36
44 tahun
46
41
45 tahun
54
37
46 tahun
28
29
47 tahun
29
31
48 tahun
30
23
49 tahun
43
31
50 tahun
24
20
51 tahun
20
33
52 tahun
28
19
53 tahun
19
21
54 tahun
22
17
55 tahun
16
27 15
56 tahun
21
23
57 tahun
17
18
58 tahun
25
15
59 tahun
13
15
60 tahun
8
17
61 tahun
13
17
62 tahun
19
18
63 tahun
15
18
64 tahun
9
26
65 tahun
13
16
66 tahun
12
13
67 tahun
5
8
68 tahun
16
16
69 tahun
18
18
70 tahun
9
13
71 tahun
10
11
72 tahun
13
10
73 tahun
9
11
74 tahun
14
17
75 tahun
7
7
Lebih dari 75 tahun
60
69
TOTAL
2.220
2.178
16
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok Laki-laki Perempuan Keterangan Jumlah (orang) (orang) Petani 178 97 275 Buruh tani 103 63 166 PNS 88 48 136 Pedagang keliling 1 1 2 Peternak 4 2 6 Montir 1 1 Dokter swasta 1 1 Bidan swasta 1 3 4 TNI 12 12 Polri 18 18 Pensiunan PNS/TNI/Polri 38 11 49 Pengusaha Kecil dan Menengah 23 2 25 Dukun kampung terlatih 1 1 Jasa pengobatan alternatif 1 1 2 Arsitektur 1 1 Seniman/artis 16 3 19 Karyawan perusahaan swasta 360 355 715 Karyawan perusahaan pemerintah 1 1 Pedagang 89 362 451 Wiraswasta 245 131 376 Karyawan swasta 176 90 266 Transportasi 9 9 Sopir 26 26 Tukang las/pandai besi 9 1 10 Tukang kayu 6 6 Pendeta 5 6 11 TOTAL 1.412 1.177 2.589 Tabel 8 Keadaan Kelompok Masyarakat (Pokmas dan Kesos) a. Keragaman Pokmas No 1. 2. 3. 4. 5.
Keragaman Pokmas Pemula Lanjutan Madya Utama SPP (PKK/BKM) Jumlah
Jumlah
Jumlah Anggota
Jumlah (Rp) Modal
Ket 0 0 0 0 0 0
17
b. Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) No Jenis PMKS Jumlah Ket I. PMKS 1
Anak Balita Terlantar
0
2
Anak Terlantar
0
3
Anak yang menjadi Korban Tindak Kekerasan
0
4
Anak nakal (umur sd. 17 th, berprilaku nakal)
0
5
Anak jalanan (menghabiskan wkt hidupnya dijalanan)
0
6
Anak cacat
14
7
Wanita Rawan Sosial Ekonomi (janda RTM)
0
8
Wanita yang menjadi Korban Tindak Kekerasan
0
9
Lansia Terlantar (Lansia RTM dan atau tanpa sanak keluarga)
0
10
Lansia yang menjad Korban Tindak Kekerasan
0
11
Penyandang cacat
0
12
Penyandang Cacat Bekas Penyakit Kronis
0
13
Tuna Susila
0
14
Pengemis
0
15
Gelandangan/Pengangguran
0
16
Bekas Narapidana
1
17
Korban Penyandang Napza
0
18
Keluarga Fakir Miskin (RTM)
50
19
Keluarga Berumah Tak Layak Huni
55
20
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi
0
21
Komunitas Adat terpencil
0
22
Masyarakat Yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana
0
23
Korban Bencana Alam
0
24
Pekerja Migran
0
25
Penyandang HIV/AIDS
0
26
Keluarga Rentan (keluarga muda baru menikah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka)
0 18
II 1
PSKS Relawan Sosial/Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
7
2
Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial
0
3
Organisasi Sosial (teruna teruni, Remaja Masjid dan 2 PonPes)
0
4
Karang Taruna
1
Dunia Usaha Yang Melakukan Usaha Kesejahteraan Sosial (LPD, KopWan, BumDes) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat/Pekraman
3
5 6
3
c. Klasifikasi LPD, KopWan dan BUM Desa
No
Lembaga
Klasifikasi Cukup Kurang Sehat Sehat 0 0
Sehat
Tidak Sehat 0
1.
LPD
3
2.
KopWan
0
0
0
0
3.
BUMDesa
0
0
0
0
3
0
0
JUMLAH :
1.522
Jumlah Kekayaan (Rp) 6.663.227.478
1.522
6.663.227.478
Jumlah Anggota
Ket Lancar
d. Klasifikasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
No
Klasifikasi Posyandu Pratama Madya Purnama Mandiri 0 0 1 0
Dusun
Jumlah Kader 7
1
Kajakangin
2
Tengah
0
0
1
0
7
3
Tulangnyuh
0
0
1
0
7
4
Bajing
0
0
1
0
7
JUMLAH :
0
0
4
0
28
Ket
Tabel 9 Keadaan Jalan dan gang No
Status Jalan Jalan Nasional Jumlah
Kondisi (Km)
Panjang (Km)
Baik
Sedang
0
0
0
2,5
Jenis Permukaan (Km) Krokol Lapen Rabat Agregat
Rusak
Rusak Berat
Hotmix
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0,5
0
2,5
0
0
0
0
Tanah
Jalan Provinsi Jumlah Jalan Kabupaten 1
Desa adat Tegak
19
2
Desa adat Tulangnyuh
2
1,5
0
0,5
0
2
1.8
0
0
0
3
Desa adat Bajing
3
2,5
0
0,5
0
3
0
0
0
0
7,5
6
0
1,5
0
7,5
7,5
0
0
0
Jumlah Jalan Desa 1
Dusun Kajakangin
25
17
3
5
0
0
0
0
5
0
2
Dusun Tengah
30
15
5
10
0
0
0
0
7,5
0
3
Dusun Tulangnyuh
50
20
5
25
0
0
0
0
5,5
2
4
Dusun Bajing
20
10
6
4
0
0
0
0
2.5
0,5
125
62
19
54
0
0
0
0
20,5
2,5
Jumlah
2.3 Masalah/Isu Strategis Dihadapi Desa Secara umum masalah/isu strategis yang dihadapi oleh Desa Tegak dalam mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 2.3.1 Revitalisasi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kinerja sektor ekonomi di Desa Tegak cukup baik, dengan produksi pertanian dan perkebunan berupa tanaman padi, palawija, kelapa dan sejenisnya serta peternakan unggulan yaitu ternak ayam broiler disamping sapi, babi yang dapat menciptakan ketahanan pangan. Strategi yang dirancang untuk mengatasi hambatan tersebut adalah melalui intensifikasi pertanian dan peternakan serta penumbuh kembangkan SDM. 2.3.2 Kondisi Perdagangan, Lembaga Keuangan Mikro, Usaha Ekonomi Kecil Kebijakan “Pembangunan berdikari dan berdaulat” seperti kerajinan rumah tangga, usaha ekonomi kecil dan koperasi kecil berupa pengembangan pokmaspokmas yang tersebar dimasing-masing dusun merupakan aset produktifitas perekonomian masyarakat pedesaan. Ditunjang dengan adanya pasar desa yang menjangkau perdagangan antar desa bahkan antar kabupaten menambah hidup roda perekonomian masyarakat. Mengembangkan Desa Tegak menjadi desa wisata berbasis agrobisnis dan wisata spiritual dengan kondisi alam yang indah dengan pemandangan lahan pertanian yang hijau ditambah Gunung Agung yang jelas terlihat menambah asri lingkungan desa. Adanya sumber mata air (tirta sudamala) yang sangat disucikan menjadi daya tarik bagi wisata spritual. Adanya LPD dimasing-masing Desa Pekraman menambah kuat permodalan bagi usaha ekonomi kecil dan perdagangan. Faktor penghambat optimalisasi pencapaian kinerja adalah : a. sumber daya manusia terutama managemen sangat rendah b. kesadaran masyarakat untuk mengelola potensi yang dimiliki masih kurang c. promosi pemasaran dan pariwisata d. pola kerja sama kemitraan usaha dengan bapak angkat yang masih rendah. Sektor usaha dilakukan dengan pengadaan pelatihan-pelatihan, pemagangan dan bantuan penguatan modal, promosi dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak /instansi terkait. 20
2.3.3 Kondisi Kesehatan dan Pendidikan Tingkat kesehatan penduduk sudah meningkat tercermin dari indikator kesehatan seperti usia harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan. Namun masih perlu ditingkatkan sehingga ke depan tidak ada lagi masalah terkait dengan kesehatan, anak cacat /difabel, anak semakin sehat dan cerdas, penyakit menular, HIV, Napza dll Kebijakan lain yang ditempuh masing-masing program adalah peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan program pemberantasan dan pencegahan penyakit, peningkatan status gizi masyarakat dengan program perbaikan gizi, peningkatan kualitas lingkungan dengan program peningkatan kesehatan lingkungana, serta peningkatan peran serta masyarakat yang secara rutin dilaksanakan dengan didukung oleh fasilitas dan tenaga kesehatan, keluarga berencana, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas pendidikan ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan melalui program bebas iuran wajib sekolah yang disubsidi oleh pemerintah daerah. Tidak ada masyarakat usia sekolah yang putus sekolah, persamaan dalam memperoleh pendidikan dari tingkat usia dini sampai perguruan tinggi. Membaiknya tingkat dan kualitas pendidikan penduduk berpengaruh pada kualitas angkatan kerja terlebih menghadapi pasar bebas, MEA 2.4 Pemerintahan Desa 2.4.1 Pembagian Wilayah Desa Secara umum pemerintahan atau kelembagaan di Desa Tegak sama seperti pada umumnya desa-desa di seluruh Indonesia, yang membedakan dan memberi ciri khas desa-desa di Bali adalah adanya kelembagaan adat yang diakui oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Adapun secara lengkap lembaga yang ada di Desa Tegak : Pemerintah Desa Lembaga Adat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelompok Sosial Kemasyarakatan Lainnya (secara Lengkap ada di Profil) Pada tingkat Pemerintahan Desa, Desa Tegak secara wilayah atau demografi dibagi menjadi 4 (empat) Banjar Dinas : Banjar Dinas Kajakangin Banjar Dinas Tengah Banjar Dinas Tulangnyuh Banjar Dinas Bajing Sedangkan jumlah perangkat Desa Tegak sejumlah 12 (Dua Belas) orang terdiri : Perbekel 1 orang Sekretaris Desa 1 orang Kepala Urusan 5 orang Kelihan Banjar Dinas 4 orang Petugas kebersihan 1 orang
21
Sedangkan Kelembagaan terdiri dari : Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota 8 Orang
(Badan Permusyawaratan Desa) terdiri dari 11 orang : : : :
Dra. Ni Made Suitiasih I Ketut Masia Made Tenang Sanjaya I Gede Bandem I Putu Suradnyana I Made Suwebawa I Wayan Puspita I Wayan Teken I Nengah Dambra I Wayan Kariawan I Kadek Nuarsa Sedangkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) terdiri 15 (dua puluh enam) orang : Ketua Wakil Ketua Bendahara Anggota 2.4.2 Struktur Organisasi Pemerintah (SOTK) Desa Tegak Susunan Organisasi Pemerintah Desa Tegak adalah sebagai berikut : BPD
PERBEKEL SEKRETARIS DESA
KAUR PEMERINTAHAN
KB. DINAS KAJAKANGIN
KB. DINAS TENGAH
KAUR PEMBANGUNAN
KB. DINAS TULANGNYUH
KAUR KESRA
KAUR UMUM
KAUR KEUANGAN
KB. DINAS BAJING
22
Keterangan : Nama-nama Personil Pemerintah Desa Tegak : 1. Perbekel : I Ketut Sujana 2. Sekretaris Desa : I Ketut Arsa 3. Kaur Pemerintahan : I Nyoman Rustika 4. Kaur Pembangunan : I Ketut Sumiana 5. Kaur Kesra : I Ketut Bagiarta 6. Kaur Umum : Ni Ketut Kusumawati 7. Kaur Keuangan : Ni Wayan Suarmini 8. Kelian Banjar Dinas Kajakangin : I Komang Sudarsana 9. Kelian Banjar Dinas Tengah : I Komang Merta 10. Kelian Banjar Dinas Tulangnyuh : I Nengah Widia, S.Pd 11. Kelian Banjar Dinas Bajing : Ida Bagus Komang Laba 12. Petugas kebersihan : Ni Kadek Mariani Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing Perangkat Desa Tegak adalah : 1. Perbekel 1. Merumuskan program kerja desa berdasarkan RPJMDesa dan RKP Desa 2. Menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, pelayanan umum, ketentraman dan ketertiban, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. 3. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan instansi terkait. 4. Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan dari kecamatan dan kabupaten. 5. Mengevakuasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pemerintahan umum. 6. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. 7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasannya. 8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas atau sebagai bahan informasi dan bertanggung jawab kepada atasannya. 2. Sekretaris Desa 1. Menyusun program kerja sekretariat berdasarkan dokumen rencana kerja yang ada. 2. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga dan ketatausahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Melaksanakan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi. 4. Mengkoordinasikan penyusunan program penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa. 5. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan mengiventarisasi permasalahan di sekretariatan serta mencari alternatif pemecahannya. 6. Membagi tugas memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan berjalan dengan lancar dengan berpedoman kepada ketentuan yang ada. 7. Menilai hasil kerja bawahan dengan halan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pengembangan karier. 8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasannya. 9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas atau sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
23
3.
4.
5.
6.
7.
Kaur Pemerintahan 1. Menyusun program kerja pemerintahan berdasarkan ketentuan yang berlaku. 2. Mengumpulkan dan menyusun program yang ada kaitannya dengan pemerintahan 3. Melaporkan hasil kerja setiap bulan kepada Sekretaris Desa sesuai dengan kebutuhan pemerintahan. 4. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasannya. Kaur Pembangunan 1. Menyusun program kerja di bidang pembangunan desa dasarkan ketentuan yang ada. 2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa program di bidang pembangunan desa 3. Merencanakan dan melaksanakan program di bidang pembangunan desa 4. Melaporkan hasil kerja setiap bulan kepada Sekretaris Desa sesuai dengan kebutuhan pelayanan pembangunan desa 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasannya. Kaur Kesra 1. Menyusun program kerja di bidang pembinaan, pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial berdasarkan ketentuan yang ada. 2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa program di bidang pembinaan, pemberdayaan, kemiskinan, kesejahteraan sosial. 3. Merencanakan dan melaksanakan program di bidang pembinaan, pemberdayaan dan kesejahteraan sosial kemasyarakatan desa. 4. Melaporkan hasil kerja setiap bulan kepada Sekretaris Desa sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasannya. Kaur Umum 1. Menyusun program kerja di bidang pelayanan umum berdasarkan ketentuan yang ada. 2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa program di bidang pelayanan publik. 3. Merencanakan dan melaksanakan program di bidang Pelayanan umum 4. Melaporkan hasil kerja setiap bulan kepada Sekretaris Desa sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasannya. Kaur Keuangan/bendahara desa 1. Menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggung jawabkan keuangan desa dalam rangka penerimaan dan pengeluaran uang. 2. Penatausahaan sebagaimana dimaksud di atas, menggunakan : a. Buku bank b. Buku kas umum c. Buku bantu pajak d. Buku kas pembantu penerimaan dan pengeluaran 3. Mempertanggungjawabkan penerimaan dan pengeluaran uang yang menjadi tanggungjawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran kepada Perbekel lewat Sekretaris Desa. 4. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasannya.
24
BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJM DESA Dalam menyusun RPJM Desa, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung-Kabupaten Klungkung sudah dilakukan tahapan/rangkaian proses penyusunan RPJM Desa sesuai dengan amanat Permendagri No 114 tahun 2014. Adapun proses yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. MD Sos Penyusunan RPJM Desa Dilakukan dibalai Desa Tegak pada tanggal 16 Desember 2015 yang dihadiri oleh perbekel, BPD dan anggota, LPM dan anggota, perwakilan adat/bendesa, kelian subak, tokoh masyarakat, perwakilan PKK, sekehe teruna-teruni dan perwakilan masyarakat sebagaimana tercantum dalam daftar hadir. Adapun hasil dari MD Sos Penyusunan RPJM Desa adalah terbentuknya tim penyusun RPJM Desa (Tim 11) 2. Kajian desa partisipatif a. Musyawarah Banjar Penyusunan RPJM Desa di mulai dari penjaringan masalah dan potensi yang ada di Desa Tegak dengan menggunakan 3 alat kajian : - Sketsa Desa - Kalender Musim - Diagram Kelembagaan Proses penjaringan masalah itu dilaksanakan dalam forum musyawarah Banjar yang dipimpin langsung oleh kelian masing-masing banjar. Hasil dibawa kembali di dalam musyawarah desa penggalian gagasan untuk dirangkum ke dalam format yang sudah ada oleh tim 11. b. Lokakarya Desa (I dan II) Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokakarya ditingkat desa yang sudah mulai dilaksanakan pada Bulan Pebruari 2016 dan seterusnya sesuai dengan tahapan-tahapan penyusunan RPJMDesa. Adapun tahapannya sebagai berikut a) Mengkompilasikan dan mengelompokan masalah dari hasil musyawarah banjar b) Menyusun profil desa, potensi desa serta rumusan prioritas masalah c) Menyusun visi dan misi desa, arah kebijakan pembangunan desa d) Membuat skala prioritas Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rangking dan pembobotan. e) Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah. Setelah semua masalah di rangking berdasarkan kriteria yang disepakati bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak. Kegiatan ini mempunyai tujuaan untuk mendapatkan alternatif tindakan pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi yang ada. f) Menetapkan tindakan yang layak Pada tahapan ini dipilih tindakan yang layak untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan yang merupakan skala desa dan pembangunan skala kabupaten. 3. Musyawarah desa RPJM Desa (forum BPD) Musyawarah Desa RPJM Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk membahas dan menyepakati 25
RPJM Desa. Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan RPJM Desa membahas dan menyepakati sebagai berikut: a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa; b. Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi kepala Desa; dan rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. 4. Musrenbang RPJM desa Berdasarkan hasil Musyawarah Desa selanjutnya dilaksanakan Musrenbangdes penyusunan Desa RPJM Desa bertempat di Balai Desa dalam rangka membahas rancangan RPJM Desa Tahun 2015-2021 untuk kemudian dapat disahkan dengan dikeluarkannya Perdes tentang RPJM Desa dan RKP Desa tahun berjalan. BAB IV POTENSI DESA DAN RUMUSAN PRIORITAS MASALAH 4.1
Potensi Desa Beberapa potensi desa yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan di Desa Tegak, dalam kurun waktu 6 (enam) tahun mendatang adalah sebagai berikut : 4.1.1 Sumber daya alam, lahan/tanah pertanian yang cukup luas, sumber mata air. 4.1.2 Sumber daya pegunungan, disebelah utara yang luas menyajikan panorama yang indah sebagai daya tarik wisata alam dan agrowisata 4.1.3 Sumber daya manusia, jumlah penduduk yang cukup banyak dengan usia produktif yang terdidik dan terampil. 4.1.4 Letak geografis yang strategis, persawahan dan perkebunan terhampar luas sehingga menjadi potensial untuk dikembangkan bagi sektor pertanian 4.1.5 Kehidupan sosial budaya masyarakat yang dilandasi agama dan budaya menjadi modal dalam mengembangkan pariwisata dibidang budaya, agama maupun wisata alam/spritual
4.2
Rumusan Prioritas Masalah Dokumen perencanaan pembangunan desa mengandung prioritas program dan tindakan yang akan dilaksanakan dalam periode 6 tahun untuk mewujudkan visi pembangunan Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, yang dicita-citakan. Keberadaan dokumen ini sangatlah penting bagi semua pelaku pembangunan di desa, sebagai pedoman/acuan pembangunan, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, mempercepat pemulihan pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan yang berkelanjutan serta menjadi jembatan untuk memadupadankan kegiatan pembangunan yang dibutuhka oleh desa dengan program yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah melalui SKPD. Penetapan visi dan misi Pembangunan desa dan arah kebijakan pembangunan desa Tegak didasarkan pada potensi, peringkat permasalahan dan tindakan atau program dan kegiatan serta harapan-harapan yang dicita-citakan yang digagas dari seluruh komponen masyarakat desa secara bertahap. Penggalian masalah dan potensi dilaksanakan dengan menggunakan 3 (tiga) alat kaji yaitu, sketsa desa, kelembagaan dan kalender musim. Dari penggalian dengan alat-alat kaji dari elemen masyarakat yang terkecil dan melibatkan seluruh komponen masyarakat (unsur laki-laki dan perempuan), ditemukan 4 (empat) bidang prioritas kegiatan yang menjadi dasar arah kebijakan pembangunan Desa Tegak. 26
4.2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa No PENYEBAB MASALAH 1
Pelayanan pemerintahan desa belum berperan dan berjalan secara optimal
2
Peran BPD belum menunjukkan hasil yang maksimal
3
Perangkat desa kesulitan menempatkan dokumen/arsip didesa
4
Aparat desa, tamu dan warga yang membawa sepada motor ke kantor desa kesulitan mencari tempat parker
5
Kondisi lingkungan kantor desa tidak asri, berdebu, kotor dan ada sampah
6
Kemampuan daya listik tidak kuat dan sering konslet
7
8
9
10
POTENSI
- Masih rendahnya penghasilan dan tunjangan - Sarana prasarana kantor yang belum maksimal - Masih rendahnya tunjangan - Ruang kantor yang belum refresentatif - Sarana Prasarana kantor yang belum maksimal - Belum memiliki tempat/ rak /lemari untuk menaruh/ menyimpan arsip dgn baik - Gudang penyimpanan arsip belum ada - Parkir msh dihalaman kantor - Belum memiliki tempat parkir yang refresentatif
- Pemdes - Aparat desa - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - BPD - APBDesa - Masyarakat
- Taman masih gersang - Belum ada lampu taman - Petugas kebersihan minim - Tidak ada tempat sampah - Alat pembersih kurang - Halaman kantor masih kotor, berdebu, rusak - Candi bentar sudah usang - Daya listrik yang rendah - Penambahan fasilitas penggunaan alat listrik
- Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Masyarakat
- Pemdes - Kantor - APBDesa - Masyarakat - Pemdes, kantor - APBDesa - Masyarakat
- Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Pemdes Aktivitas dan kegiatan staf dalam Mebelair kantor dan ruang - Kantor desa memberikan pelayanan belum kerja staf yang masih - APBDesa maksimal kurang - Masyarakat - Tidak memiliki ruangan - Pemdes Klian banjar dinas kinerjanya belum kerja -Kelian dinas optimal dan terlambat dalam menyusun - Tidak memiliki sarana - APBDesa administrasi, mengumpulkan laporan prasarana kerja - Masyarakat - Belum ada foto semua - Pemdes perbekel terpasang di - Kantor desa Penghargaan terhadap perbekel dan kantor desa - APBDesa mantan perbekel belum diapresiasi - Belum ada pemberian tali - Mantan kasih/purnabakti perbekel - Belum ada pemberian tali - Pemdes Penghargaan terhadap kelian banjar kasih/purnabakti - Kantor desa dinas dan mantan kelian banjar dinas - APBDesa belum diapresiasi - Mantan perbekel 27
11
12
13
14
15
16
17
Seragam aparat desa sudah tidak layak pakai serta belum memenuhi tuntutan pakaian kerja baik dari pemerintah kabupaten maupun pusat
- Kondisinya sudah rusak, usang, kekecilan - Adanya peraturan tentang berpakaian untuk pemerintah desa
- Pemdes - APBDesa - Penjahit - Dagang kain
- Sarana prasarana yang Kegiatan musyawarah desa/rapat tidak bisa belum lengkap berjalan dengan nyaman dan terfokus - ruangan rapat yang belum refresentatif/nyaman - Kendaraan operasional Kinerja dalam pelaksanaan kegiatan belum ada/mencukupi operasional dilapangan bagi perangkat - Kendaraan yang ada sudah desa terhambat dan tidak bisa berjalan rusak, tidak menjamin dengan optimal keselamatan Sarana prasarana kegiatan Aktivitas kegiatan diluar kantor/lapangan dan alat yang belum lengkap, hasilnya belum maksimal dan optimal, memadai terutama pengukuran kegiatan fisik
- Pemdes - Kantor - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - Aparat desa - APBDesa
- Minimnya biaya dalam pengelolaan jaringan Desa belum terhubung dengan baik dalam internet/wifi, website mengakses system informasi data desa - Minimnya media/sumber maupun informasi kondisi social, ekonomi, informasi yang masuk ke pariwisata, UKM, politik dll di Indonesia kantor desa - Belum ada papan informasi
- Pemdes - Kantor desa - APBDes - Perangkat komputer - PLN - Jaringan - SDM - Pemdes - Kantor desa - APBDes - Website desa - PLN - Jaringan - SDM - Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Masyarakat
Website desa belum dikelola dengan optimal dan maksimal dalam menginformasikan kegiatan desa
Keamanan lingkungan kantor desa belum terjamin
18
Peralatan dan perlengkapan kantor masih berserakan di ruang rapat
19
Sembako bantuan untuk raskin belum terjaga dengan aman
20
Pelinggih di kantor desa kondisinya sudah tidak baik, rusak, kecil sehingga mengurangi vibrasi kesucian bagi umat
- Tim pengelola website desa belum ada - Alokasi anggaran yang belum ada
- Pagar alas yang rendah, kondisinya keropos, rusak - Candi pintu masuk yang tidak representatif - Belum ada terali di jendela - Belum ada korden/penutup jendela - Pintu pagar yang rusak Belum memiliki gudang penyimpanan
Belum memiliki gudang penyimpanan
Pelinggih yang ada sudah lama, belum pernah diganti
- Pemdes - APBDesa - Kegiatan fisik
- Pemdes - Lahan - APBDesa - Masyarakat - Swadaya - Pemdes - Lahan - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - Lahan - APBDesa 28
untuk bersembahyang
21
Tempat menaruh banten pada saat pujawali dikantor desa masih menyewa terob
22
Wastra/pengangge di Padmasana dan pelinggih yang ada dikantor desa sudah tidak mencerminkan kebersihan dan kesakralan bagi umat terutama saat pujawali/rahinan di kantor desa
23
Setiap ritual upacara dan upakara di kantor desa belum berjalan dengan baik,
24
Ruangan kantor dan ruangan rapat kondisinya panas/pengap terutama saat beraktivitas/musyawarah
25
Bendahara desa belum aman menyimpan uang di kantor desa
- Masyarakat
Belum memiliki bale banten
Sudah kotor, usang, robek
Minimnya alokasi anggaran
Belum ada AC, kipas angin
26
Bendera merah putih belum bisa dipasang dihalaman kantor desa
27
Setiap perayaan hari besar nasional tidak bisa memasang spanduk dan umbul-umbul dilingkungan kantor desa
28
Perayaan hari-hari nasional belum bisa dirayakan dengan meriah
29
Kondisi kantor desa kurang nyaman, aman, tenang dan refresentatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat desa
30
Masyarakat dan tamu yang berkunjung ke kantor desa kesulitan mencari alamatnya
31
Kinerja PTPKD, TPK, pelaku desa belum berjalan maksimal, belum mampu menjalankan tupoksi dengan benar sesuai dengan peraturan.
Belum memiliki brankas
- Pemdes - Pelinggih - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - Pelinggih - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - Pelinggih - APBDesa - Masyarakat - Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Masyarakat - Swadaya - Pemdes - Kantor desa - APBDesa
- Tiang sudah keropos, karatan, pendek - Tempat tiang sudah rusak - Bendera merah putih sudah usang, robek, ukuran kecil Belum memiliki umbulumbul, spanduk serta tiang
- Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Masyarakat - Swadaya - Pemdes - Kantor desa - APBDesa - Masyarakat - Swadaya - Terbatasnya kegiatan lomba - Pemdes - Terbatasnya anggaran - Kantor desa - Rendahnya partisipasi - APBDesa masyarakat - Masyarakat - Swadaya - Pemdes - Sempit dan kecil - Lahan -Sarana prasarana kantor - Masyarakat belum lengkap/tersedia - Swadaya - Belum ada ruang tunggu - APB Desa - Belum ada penunjuk arah - Plang papan nama kantor desa sudah usang, rusak - Rendahnya SDM - Alokasi anggaran yang belum ada untuk bintek, peningkatan kapasitas,
- Pemdes - Masyarakat - APB Desa - Pemdes - Pelaku desa - APBDesa - Narasumber 29
pelatihan
32
Masyarakat tidak tahu secara jelas batas-batas desa
33
Tamu yang berkunjung ke rumah warga kesulitan mencari alamatnya
34
SDM aparat desa dalam menyusun RPJM Desa, RKP, APB Desa dan profil desa belum optimal
35
36
37
Babinsa dan Babinkamtibmas kurang nyaman dalam melakukan pendampingan warga dalam pembinaan
- Tidak ada tugu - Tapal batas desa kondisi rusak, usang - Belum memiliki candi bentar/gapura Jalan dan gang belum ada papan nama
- SDM yang masih rendah - Biaya operasional penyusunan yang kurang Belum memiliki ruangan dan sarana prasarana pendukung
Banyak orang asing yang tinggal di wilayah desa yang belum diketahui identitasnya
- Pendataan pendatang belum dilakukan - Alokasi anggaran yang belum maksimal - Sarana prasarana yang belum lengkap
Lingkungan Desa Tegak kotor, kumuh, tidak asri/nyaman dan menyejukkan
- Banyak sampah berserakan - Sampah mengeluarkan bau tidak enak - Bak sampah penuh - Gersang, kurang ada tanaman penghijauan - Tidak ada taman desa
38
Sungai tercemar oleh limbah sampah
39
Kondisi candi bentar menuju pusat desa sudah mulai rusak, usang
40
Belum ada kunjungan wisata ke Desa Tegak
kecamatan, kabupaten, PD - Pemdes - Lahan - Masyarakat - Swadaya - APBDesa - Pemdes - APBDesa - Lahan - Warga - Swadaya - Pemdes - Aparat desa - APBDesa - Pendamping
- Pemdes - Kantor - APB Desa - Babinsa - Babinkamtib mas - Pemdes - Kadus - APB Desa - Babinsa - Babinkamtib mas - Pemdes - APB Desa - Swadaya - Lahan - Dinas terkait
- Pemdes - APB Desa Masyarakat membuang sampah/limbah ke sungai - Sungai - Masyarakat Candi bentar lama, sudah - Pemdes usang dan keropos - Lahan - Masyarakat, - Candi bentar - APBDesa - Belum ada kelompok - Pemdes sadar wisata - Lahan, - Belum memiliki tourism - Masyarakat, information/pusat informsi - Swadaya, - Promosi yang belum ada - APBDesa 30
- Alokasi anggaran yang belum ada
41
Koordinasi dan komunikasi dalam pengelolaan wisata terpadu belum ada
Kerjasama dengan pihak ketiga (Asita) belum terjalin
42
Kreativitas dan potensi desa belum dikelola dengan baik
Pembangunan wisata terpadu belum berjalan dan bersinergi
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa No PENYEBAB MASALAH Belum ada jembatan penghubung Jalan penghubung antar dusun dan 1 antar desa belum bisa dilalui dengan baik dan aman
- Pemdes - Asita - Masyarakat, - SDM - APBDesa - Obyek wisata - Pemdes - Dinas terkait - Masyarakat, - SDM - APBDesa - Obyek wisata
4.2.2
2
Jalan-jalan menuju lahan pertanian, perkebunan rusak sehingga sulit dilalui terutama untuk membawa hasil-hasil pertanian
Masih jalan tanah, berlubang dan belum diaspal/rabat
3
Jalan dan gang yang ada diwilayah desa Tegak masih banyak yang tidak bisa dilalui dengan lancar dan baik sehingga menghambat akses transportasi dan perekonomian masyarakat
- Jalan rusak, berlubang, bergelombang - Masih banyak jalan tanah - Belum ada plat deker - Belum memiliki got - belum ada drainase
4
Pada musim hujan, aliran air sungai mengikis badan jalan yang ada disekitar sungai yang melintasi Desa Tegak
Tidak ada dinding penahan tanah (DPT) Tidak ada saluran air/got/ drainase
5
Setiap musim hujan, air meluap ke jalanjalan di wilayah Desa Tegak
POTENSI - Pemdes 2 desa - Lahan - Masyarakat - Swadaya - APBDesa - Dinas terkait - Pemdes - Sawah - Petani - Swadaya - APBDesa - Lahan - Gotong royong - Pemdes - APBDesa - Usaha ekonomi - Jalan, gang
- Lahan - Gotong royong - Pemdes - APB Desa - Lahan - Jalan - Pemdes - APB Desa - Dinas PU - Gotong royong
31
6
7
Saat musim hujan jalan, gang menjadi becek, licin dan sulit dilalui di jalan
Saluran pembuangan air meluap ke jalanjalan sampai masuk ke rumah warga
Belum diaspal (masih jalan tanah)
- Jalan - Pemdes - Dinas PU - APB Desa
- Saluran air kecil, sempit dan dangkal - Tidak ada gorong-gorong
- Lahan - Jalan - Pemdes - Dinas PU - APB Desa - Gotong royong - Lahan - Jalan - Pemdes - Dinas PU - APB Desa - Gotong royong - Lahan - Pemdes - Subak/petani - Gotong royong - APB Desa - Lahan - Jalan - Tirta suci - Adat - Pemdes - APBDesa - Gotong royong - Pelinggih - Tirta suci - Adat - Pemdes - APBDesa - Gotong royong - Sumber mata air - Pemdes - PDAM - APB Desa - Gotong royong - Sumber mata air - Lahan - Pemdes - APB Desa - Gotong royong - Sungai - Pemdes - Adat - APB Desa - Gotong royong
Belum ada senderan penahan tebing (DPT) 8
9
10
11
12
Pada musim hujan, tebing-tebing yang ada di wilayah Desa Tegak rawan longsor
Pada musim hujan, jalan becek dan air mengikis badan jalan pada usaha pertanian
- Belum ada DPT - Jalan belum rabat beton
Jalan yang menuju tirta sudamala di Kayu Tangi sulit dilalui, membahayakan terutama saat hujan
- Jalan rusak, sempit, licin - Pagar alas belum ada - Pegangan besi belum maksimal - Belum ada DPT
Kondisi pesucian Tirta Sudamala tidak terjaga kesuciannya
Belum ada penataan baik tempat pesucian maupun pelinggih/tempat sucinya serta lingkungan sekitar
Masyarakat Desa Tegak kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau
- Sering terjadinya bocor/ kerusakan saluran PDAM - Pipanisasi sumber mata air belum ada
13
Sumber mata air yang mengalir belum bisa dimanfaatkan secara maksimal
14
Sungai yang melintasi Desa Tegak tercemar, dangkal
- Belum bisa diangkat - Belum ada bak penampungan air - Peralatan/mesin belum ada Masyarakat membuang sampah, kotoran ke sungai
32
15
16
Masyarakat yang menggunakan banjar dinas dan banjar adat kesulitan membuang air kecil dan air besar saat ada kegiatan di balai banjar
Kondisi balai banjar adat dan dinas kotor, rusak dan tidak nyaman dipakai terutama saat kegiatan adat/dinas
17
Saat musyarawah di balai banjar adat tidak nyaman, tenang dan focus
18
RTM di Desa Tegak tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan dan tidak memenuhi syarat kesehatan
19
Masih ada masyarakat yang tinggal ditempat/lokasi terisolasi (sulit dijangkau oleh alat transportasi)
20
Masyarakat terganggu keamanannya saat berjalan dijalan umum
21
22
Para petani tidak bisa menggarap lahan pertanian dengan maksimal
Saluran irigasi tidak bisa mengairi lahan pertanian dengan baik
- Belum ada WC umum - WC yang ada sudah rusak - Bak sering tidak berisi air - Pagar alas sudah rusak, pendek, keropos - Candi bentar/gapura dan pintu sudah rusak, karatan - Halaman/rabat beton yg berlubang, rusak - banyak sampah berserakan, kotoran serta rumput liar yang tumbuh - Balai kulkul dan kulkul rusak, usang dan tidak berfungsi dengan baik - Pura/pelinggih sudah rusak, kecil, keropos - Bising suara kendaraan - Belum memiliki pengeras suara - Sarana prasarana yang belum lengkap
- Tinggal di rumah yang tidak layak huni - Tidak memiliki biaya untuk membangun/rehab rumah Badan jalan sempit, rusak, masih jalan tanah
- Belum ada trotoar - Trotoar sudah rusak, jebol, berlubang Belum memiliki sarana prasarana dalam pengolahan lahan pertanian yang modern - Saluran irigasi rusak, bocor, sempit, dangkal - Debit air kecil bahkan tidak ada air mengalir - Banyak yang belum ada DPT, jebol saat hujan
- Banjar - Warga - Pemdes - APBDesa - Banjar - Adat - Warga - Swadaya - Gotong royong - Pemdes - APBDesa
- Banjar - Adat - Warga - Swadaya - Gotong royong - Pemdes - APBDesa - Pemdes - RTM - Lahan - Dinas terkait - Swadaya - Pemdes - Warga - Lahan -Swadaya - APB Desa - Dinas terkait - Pemdes - APBDesa - Lahan - Swadaya - Lahan - Pemdes - Gotong royong - Subak/petani - APB Desa - Lahan pertanian - Pemdes - Gotong royong - Subak/petani - APB Desa - Sumber mata air
33
23
Para petani kesulitan untuk berjalan di sepanjang saluran irigasi
24
Air tidak bisa mengalir dengan lancar di saluran irigasi
25
26
27
28
29
30
Belum ada jalan setapak
Masyarakat membuang sampah di saluran irigasi
- Banyak pelinggih hilang - Pelinggih yang ada sudah tua, rusak, keropos Pura Bedugul/ulun suwi kondisinya - Belum ada tembok memprihatinkan, kesucian tercemar karena penyengker, candi bentar dipakai jalan untuk melintas - Kotor, banyak sampah - Rawan longsor - Balai pesandekan rusak Pertanian di subak sawah maupun subak - Tidak mempunyai bibit abian hasilnya masih rendah, harga ditawar unggul murah sehingga tidak bisa meningkatkan - Kekurangan pupuk kesejahteraan petani - Tidak ada koperasi petani - Tidak ada BUMDesa Hasil panen para petani dibeli dengan - Tidak ada kerjasama harga yang murah dengan pihak desa atau pemerintah Belum memiliki gudang penyimpanan pupuk Tempat menaruh pupuk milik subak belum terjaga keamanannya
Kurangnya ketersediaan air untuk pertanian terutama saat musim kemarau
Kegiatan upacara dan upakara di setiap pura dadia, pejenengan dan penataran di Desa Tegak tidak bisa khusyuk, hening dan menenangkan batin
31
Kondisi fisik pura kahyangan tiga sudah perlu direhab/renovasi, diganti dengan bahan yang awet, kuat dan permanen
32
Warga masyarakat hindu kesulitan saat membuang air kecil dan besar di pura
- Lahan pertanian - Pemdes - Gotong royong - Subak/petani - APB Desa - Saluran irigasi - Lahan pertanian - Gotong royong - Subak/petani - Pura bedugul - Lahan pertanian - Pemdes - Gotong royong - Subak/petani - APBDesa
- Lahan pertanian - Pemdes, APBDes - Gotong royong - Subak/petani - Hasil pertanian - Pemdes - Gotong royong - Subak/petani - APBDesa - Pemdes - Lembaga subak - Pengurus - Anggota subak - Swadaya - Lahan
Tidak memiliki bak penampungan air yang cukup
- Pemdes - Lahan, - Petani/subak - Swadaya, - Dinas terkait
- Kondisi pura rusak, kotor, belum tertata dengan baik - Pelinggih banyak yang rusak, keropos, tidak baik - Tembok penyengker dan candi bentar/gelung kori sudah usang, rusak. Kondisi sudah lama, tua dan keropos
- Pura/pelinggih - Lembaga adat - PHDI - Pemdes - Masy. Adat - APB Desa
- Belum memiliki WC - WC yang ada sudah rusak
- Lembaga adat - Pemdes - Masy. Adat - Swadaya - Parhyangan/pura - APB Desa/BKK - Pura - Masy. Adat 34
kahyangan tiga, penataran, pejenengan dan pura dadia 33
Sarana prasarana dan perlengkapan di pura kahyangan tiga, penataran, pejenengan serta dadia sudah perlu diganti/dipebaiki
34
Dalam setiap upacara keagamaan tidak bisa diiringi dengan baik oleh gamelan gong
35
Kondisi kebersihan di areal pura baik kahyangan tiga, penataran, pejenengan maupun dadia belum terjaga dengan baik
36
Kegiatan upacara dipura-pura sewewengkon Desa Adat Tegak, Bajing dan Tulangnyuh pada saat malam hari terganggu
37
Jalan dan gang menuju ke pura-pura sewewengkon Desa Adat Tegak, Bajing dan Tulangnyuh sulit dilalui terutama saat pujawali
38
Setra Adat Tegak belum ada pagar alas, belum tertata dengan baik
39
40
41
42
43
Setra Adat Tulangnyuh masihg sembraut
Setra di Desa Bajing masih kondisinya belum asri
Bale masyarakat kondisinya sudah rusak, bocor, banyak kotoran dan tidak asri
Panggung yang ada di podium belum baik setiap ada pementasan kesenian
Podium belum refresentatif digunakan dalam setiap kegiatan dan tidak aman
- Air belum mengalir atau belum ada PDAM
- Swadaya - APB Desa/BKK
Sudah usang, rusak, lama dan tidak lengkap/utuh
- Pura - Masy. Adat - Swadaya - APB Desa/BKK - Lembaga adat - Masy. Adat - Keagamaan - Sekeha gong - Lembaga adat - Masy. Adat - Parhyangan - Pura - Masy. Adat - Parhyangan - Swadaya - PLN - Pura - Masy. Adat - Parhyangan - Lahan - 2 Desa adat - Palemahan - Swadaya - Setra/kuburan - BKK - Desa adat - Palemahan - Swadaya - Setra/kuburan - BKK
Kondisi gamelan sudah rusak, tidak lengkap dan lama Belum ada tempat sampah
Belum ada penerangan listrik yang maksimal
- Jalan dan gang belum di aspal, rabat beton - Kecil, sempit, licin - Badan jalan belum ada - Alokasi anggaran yang belum ada - Belum ada kesepakatan 2 desa adat/pekraman - Belum tertata dengan baik - Belum ada saluran drainase - Gersang, penanaman pohon belum ada - Penataan setra belum ada, - Tergerus air subak / limbah - Belum ada pagar alas - Sudah lama, genteng banyak yang pecah - Belum ada pagar/terali - Lantai belum dikeramik - Belum ada tanam Belum ada candi bentar di podium
- Kotor, berdebu, banyak sampah, bau - Pagar alas, candi bentar sudah rusak, pendek - Pintu pagar rusak, karatan
- Desa adat - Palemahan - Swadaya - Setra/kuburan - BKK - Desa adat - Bale Masyarakat - Swadaya - BKK/APB Desa - Podium - Swadaya - BKK/APB Desa - Masyarakat desa - Podium - Swadaya - BKK/APB Desa - Masyarakat desa
35
44
45
Hasil kegiatan TMMD di Banjar dinas Tulangnyuh belum terpelihara dengan baik
Kondisi tiang listrik di wilayah Desa Tegak membahayakan, banyak yang miring
Belum ada alokasi anggaran pemeliharaan
- Lahan - Pemdes - Gotong royong - Warga
Besi sudah tua, keropos, karatan
- Pemdes - Lahan, - Masyarakat, - PLN - APBDesa - Pemdes - PLN - Masyarakat, - Pemadam kebakaran - APBDesa
46
Kebakaran membayangi masyarakat Desa Tegak setiap saat/waktu
- Musim kemarau/panas - Pemakaian sarana prasarana upacara/dupa - Konslet listrik
47
Pada saat malam hari jalan-jalan diwilayah Desa Tegak gelap dan menyeramkan untuk dilewati
- Belum ada lampu penerangan jalan - PJU belum berfungsi dengan maksimal
48
Aktivitas masyarakat Desa Tegak tidak berjalan maksimal pada saat malam hari karena kondisinya gelap
- Belum ada lampu penerangan jalan - PJU belum berfungsi dengan maksimal
49
Aktivitas masyarakat berolahraga terganggu
50
Kondisi pasar desa tidak nyaman, aman, dan representative baik penjual dan pembeli dalam bertransaksi
51
Jalan yang menjadi ranah kabupaten sudah rusak dan sulit dilalui
52
Kondisi bangunan poskamling tidak baik dan nyaman dipakai
53
Koordinasi petugas linmas maupun pecalang dengan sesama anggota dilakukan dijalan
- Belum memiliki lapangan - Lapangan sudah rusak - Tidak ada lampu penerangan - Sarana prasarana belum lengkap - Alokasi anggaran yang minim - Rusak, kotor, bau, kumuh - Petugas kebersihan masih minim/kurang - Bangunan pasar sudah rusak, tua dimakan usia - Sarana dan prasarana penunjang belum lengkap - Keamanan pasar belum terjamin Aspal mengelupas, berlubang, bergelombang - Bangunan rusak, kotor - Belum ada papan nama - Sarana prasarana penunjang belum lengkap Belum memiliki posko, secretariat
- PLN - Tiang - Lahan - Pemdes - Jaringan - PLN - Tiang - Lahan - Pemdes - Jaringan - Lapangan - PLN - Masyarakat - Pemdes - Swadaya
- Pasar desa - Lahan - Penjual - Pembeli - Pemdes - APBDesa - Adat
- Pemdes - APBD Kab - Pemdes - APBDesa - Warga - Linmas - Poskamling - Pemdes - APBDesa - Warga 36
54
55
56
Komunikasi antar anggota (baik petugas linmas maupun pecalang) terhambat, kurang lancar
BUM Desa belum ada
Kopwan belum ada
Sarana prasarana belum lengkap (HT, reviter, pentong, keris, lampu)
- Belum terbentuk - Perdes belum ada - AD/ART belum ada - SK pengurus belum ada - Kantor belum ada - Sarana prasarana kantor belum ada - Belum terbentuk - Perdes belum ada - AD/ART belum ada - SK pengurus belum ada - Kantor belum ada - Sarana prasarana kantor belum ada - Belum memiliki kantor, sekretariat - Sarana prasarana pendukung belum ada Sudah tua, rusak, kotor dan tidak aman
57
PKK Desa belum bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik
58
Balai desa adat sudah perlu direhab dan diganti dengan bahan yang permanen
59
Keamanan balai adat dan banjar adat belum terjaga
- Belum ada pagar alas, tembok penyengker - Belum ada pintu/terali
60
Banyak warga ataupun tamu dari luar yang belum mengetahui nama balai banjar adat
- Belum ada gapura/ candi bentar, papan nama
61
Bangunan perpustakaan desa masih menjadi satu dengan ruangan di kantor desa
Belum memiliki ruangan/ bangunan perpustakaan desa
Koleksi buku masih sedikit 62
Perpustakaan desa belum lengkap buku bacaannya Belum memiliki rak, lemari
63
Buku-buku masih berserakan di ruangan
- Linmas - Pecalang - Poskamling - Pemdes - APBDesa - Warga - Linmas - Pecalang - Poskamling - Pemdes - SDM - Masyarakat - APB Desa - Dinas terkait
- Pemdes - PKK - Masyarakat - APB Desa - Dinas terkait
- Pemdes - PKK - Pengurus, anggta - APB Desa - Lembaga adat - Pengurus - Warga - Lahan - APB Desa/BKK - Balai/banjar adat - Warga - Pemdes - APB Desa/BKK - Banjar adat - Warga/msyarakat - Pemdes - Lahan - Buku - SDM, warga - APB Desa - Pemdes - Lahan - Buku - SDM, warga - APB Desa - Pemdes - Lahan - Buku - SDM, warga - APB Desa 37
Pencatatan masih manual 64
Kesulitan mencari buku yang akan dibaca/ pinjam oleh warga
65
Pelayanan kesehatan posyandu kepada ibu hamil, balita dan anak-anak belum optimal
66
Kinerja BKM belum maksimal
- Belum ada timbangan anak, bayi - PMT belum maksimal - Sarana prasarana minim - Sekretariat belum ada - Tunjangan operasional yang belum ada
Kegiatan UPK belum maksimal
- Sekretariat belum ada - Tunjangan operasional yang belum ada
68
Aktivitas dan kreativitas dalam bidang kesenian belum berjalan baik
- Sarana prasarana belum lengkap - Alokasi anggaran yang minim
69
Aktivitas dan kreativitas karang taruna belum berjalan dengan optimal
70
- Belum memiliki kantor secretariat Kinerja LPM belum menunjukkan hasil - Sarana Prasarana maksimal terutama dalam merancang belum ada dan pelaksana pembangunan didesa - Tidak ada alokasi dana yang maksimal - Tunjangan masih minim
67
71
Pelayanan di LPD kurang nyaman, aman dan refresentatif kepada nasabah
72
Akses informasi dan komunikasi bagi generasi muda masih belum tersalur dengan baik
73
Anak-anak PAUD belum bisa bermain dengan nyaman, aman dan menyenangkan
- Sarana prasarana belum lengkap - Alokasi anggaran yang minim
- Kantor LPD sudah usang, rusak, bocor - Tidak ada ruang tunggu bagi nasabah - Kotor, banyak sampah, berdebu, tidak asri - Sarana prasarana belum lengkap Belum ada sambungan wifi di setiap dusun
- Pemdes - Lahan - Buku - SDM, warga - APB Desa - Anak, balita - Kader - Posyandu - Ibu Hamil - BKM - Pengurus - Pemdes - Kantor desa - APB Desa - UPK - Pengurus - Pemdes - Kantor desa - APB Desa - Kelompok kesenian - Masyarakat - Pemdes - Sanggar - APB Desa - Karang Taruna - Adat - Pemdes - APB Desa - LPM - Lahan - Pemdes - Pembangunan - Masyarakat - APB Desa - Nasabah - LPD - Pasar Desa - Lahan - Pemdes - APB Desa
- Generasi muda - Jaringan - Balai dusun - Pemdes - APB Desa - Belum memiliki - Anak-anak bangunan/gedung PAUD - Orang tua - Bangunan yang ada sudah - Guru 38
rusak, tidak aman/nyaman - Lingkungan PAUD yang tidak kondusif, asri - Sarana Prasarana APE belum lengkap - Belum ada canopy - Kepanasan, kehujanan 74
Arena bermain anak-anak masih belum nyaman dan menyenangkan untuk bermain
75
Anak-anak TK belum bisa bermain dan belajar dengan nyaman, aman dan menyenangkan
76
Anak-anak SD belum bisa bermain dan belajar dengan nyaman, aman dan menyenangkan
77
Produktivitas pengerajin dan UKM dalam menghasilkan barang masih kurang bagus dan tepat waktu
78
Lembaga keuangan desa belum mampu melayani masyakat dengan baik
- Komite - Lahan - Bangunan - Pemdes - APB Desa - Anak-anak - Orang tua - Guru - Komite - Lahan - Bangunan - Pemdes - APB Desa - Belum memiliki - Anak-anak bangunan/gedung TK - Orang tua - Bangunan yang ada sudah - Guru rusak, tidak aman/nyaman - Komite - Lingkungan TK yang - Lahan tidak kondusif/asri - Bangunan - Sarana Prasarana APE - Pemdes belum lengkap - APB Desa - Tembok pengengker - Anak-anak usang, keropos, pendek - Orang tua - Belum ada angkul-angkul - Guru - Lingkungan sekolah yang - Komite tidak asri, sejuk, indah - Lahan - Sarana Prasarana belum - Bangunan lengkap - Pemdes - Tempat sampah belum - APB Desa ada Sarana prasarana produksi - Pengerajin belum lengkap, terbatas, - UKM tidak layak pakai - Pelanggan - SDM - Pemdes - APB Desa - Dinas terkait - Belum memiliki kantor - Lembaga - Sarana prasarana keuangan desa pendukung belum ada - Masyarakat - Alokasi anggaran minim - Adat - APB Desa/BKK
39
4.2.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa No PENYEBAB MASALAH 1
Kreasi dalam kegiatan kesenian sekeha baleganjur, sekeha gong dan sekeha rindik, belum menampakkan hasil yang memuaskan (stagnan)
2
Sekehe kesenian tari kurang maksimal dan percaya diri untuk tampil saat pentas
3
Kegiatan kesenian gong belum berjalan dengan baik
4
Kesenian wayang kulit semakin pudar
5
Prestasi olahraga di Desa Tegak masih rendah, belum menunjukkan hasil yang bagus
6
Sekeha Pesantian belum menunjukkan hasil yang bagus dalam metembang
7
Pecalang lembaga adat/pekraman belum memahami tupoksi dengan baik dalam menjalankan tugasnya
8
Linmas belum memahami tupoksi dengan baik dalam menjalankan tugasnya
9
Ibu-ibu PKK belum menjalankan kegiatan sesuai dengan tupoksinya
10
Usaha ekonomi yang dijalankan ibu-ibu PKK belum berkembang dan maju
POTENSI
- Kurang ada pembinaan - Dana pembinaan minim - Sarana prasarana kesenian yang masih kurang, rusak dan belum lengkap - Belum memiliki pakaian seragam - Sarana prasarana pendukung belum lengkap - Kurang ada pembinaan - Dana pembinaan minim - Sarana prasarana kesenian yang masih kurang, rusak dan belum lengkap - Kurangnya pembinaan - Kurangnya dana - Kurangnya perlengkapan wayang kulit - Dana pembinaan belum maksimal - Pembinaan kurang optimal - Sarana prasarana belum mendukung - SDM masih rendah - Pembinaan belum maksimal - Sarana prasarana yang belum mendukung
- Pemdes - Sekeha gong - Adat, budaya - Masyarakat - Dinas terkait - Pemdes - Sekeha gong - Adat, budaya - Masyarakat - Dinas terkait - Pemdes - Sekeha kesenian - Adat, budaya - Masyarakat
- SDM masih rendah - Pembinaan belum maksimal - Dana pembinaan masih minim - SDM masih rendah - Pembinaan belum maksimal - Dana pembinaan masih minim - SDM masih rendah - Pembinaan belum maksimal - Dana pembinaan masih minim - Kekurangan modal usaha - Pembinaan belum maksimal - Pemasaran/promosi
-
Pecalang Adat/pekraman APBDesa Babinsa Babinkamtibnas Linmas Pemdes APBDesa Babinsa Babinkamtibnas
-
Ibu-ibu PKK Pemdes APBDesa Dinas terkait
-
Ibu-ibu PKK Pemdes APBDesa Dinas terkait
- Pemdes - Sekeha kesenian - Adat, budaya - Masyarakat - Pemdes - Lapangan, klub - APBDesa - Masyarakat
- Sekeha - Pemdes - Lembaga adat/pekraman - APBDesa - Dinas terkait
40
belum ada - Kerjasama dengan pihak ke 3 belum terjalin
11
Usaha ekonomi yang dijalankan kelompok kesenian belum berkembang
- Kekurangan modal usaha - Pembinaan belum maksimal
12
Kegiatan usaha kader posyandu belum optimal
- Kekurangan modal usaha - Pembinaan belum maksimal
13
- SDM masih rendah Kinerja aparat desa dalam memberikan - Pembinaan belum pelayanan kepada masyarakat masih belum maksimal maksimal
14
LPD, SPP belum menunjukkan hasil kinerja yang memuaskan
15
Wabah penyaki sering menyerang masyarakat pada saat musim hujan maupun pancaroba
16
Kopwan belum bisa bekerja dengan baik dan maksimal
17
BUMDesa belum bisa bekerja/beroperasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat luas
18
Kegiatan SPP belum berkembang dalam memenuhi kebutuhan anggota
19
20
Aktivitas Ibu-ibu PKK Desa Tegak belum berjalan dengan baik
Kreatifitas karang taruna dan sekeha teruna teruni belum berjalan dengan baik
- Kurang pengetahuan tentang tupoksi - SDM yang masih rendah - Pembinaan yang belum maksimal - Pola hidup yang tidak sehat - Lingkungan yang kotor - Masih rendahnya honor yang diterima - Sarana Prasarana kantor yang belum maksimal - Modal yang masih kurang - Masih rendahnya honor yang diterima - Sarana Prasarana kantor yang belum maksimal - Modal yang masih kurang - Masih rendahnya honor yang diterima - Sarana Prasarana kantor yang belum maksimal - Modal yang masih kurang - Masih rendahnya insentif dan tunjangan operasional kegiatan - Sarana prasarana kegiatan yang belum mendukung - Tidak memiliki dana/kas - Belum memiliki secretariat yang jelas - Sarana prasarana yang belum maksimal
-
Klp kesenian Pemdes APBDesa Dinas terkait Kader posyndu Pemdes APBDesa Dinas terkait Pemdes Aparat desa Kantor desa Dinas terkait Pengurus Anggota Pemdes APBDes Dinas terkait
- Pemdes - Masyarakat - Dinas terkait - Pengurus - Anggota - Klp usaha - Pemdes - APBDes - Pemdes - Kantor - APBDes - Masyarakat - Klp usaha - Dinas terkait - Pemdes - Kantor - APBDes - Masyarakat - Klp usaha - Dinas terkait - Pemdes - Kantor desa - APBDes - PKK - Dinas terkait - Pemdes - Kantor desa - APBDes - Karang Taruna - Sekeha teruna 41
teruni
21
Lembaga keuangan adat (CBD) belum mampu melayani masyarakat dengan baik
22
Pengurus subak belum mampu bekerja secara maksimal dan optimal
23
Kegiatan usaha ekonomi Simpan pinjam subak belum berjalan dengan baik
24
Penyuratan awig-awig, pararem dan administrasi subak belum berjalan dengan baik dan benar
25
Kelompok tani, nelayan, peternak dan pelaku usaha ekonomi kecil belum mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya
26
Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tegak belum mampu membantu ekonomi keluarga
27
Kegiatan usaha ekonomi gapoktan belum berjalan dengan baik
28
Penyelenggaraan upacara dan upakara disubak masih kekurangan dana
29
Aktivitas bendesa dan prajuru adat belum mampu berjalan dengan optimal dalam kegiatan adat
- Kekurangan dana - Tunjangan operasional yang masih rendah - Sarana prasarana dan pendukung belum ada/ lengkap - Dana operasional yang rendah/kecil - Sarana prasarana pendukung belum ada - Kendaraan dinas belum ada - Sarana prasarana pendukung belum ada/ lengkap - Dana/kas yang masih kecil/rendah - SDM yang rendah - Sarana prasarana belum ada - Biaya administrasi masih sedikit/kecil - Pembinaan yang belum optimal - Modal usaha yang kurang - Bantuan bibit dan bahan yang belum maksimal - Bantuan obat-obatan masih kurang - Bantuan sarana prasarana belum ada - Pembinaan yang kurang - Modal usaha yang kurang - Bantuan sarana prasarana yang kurang - Sarana prasarana pendukung belum ada/ lengkap - Dana/kas yang masih kecil/rendah Dana/kas yang masih sedikit/kecil - Dana operasional yang rendah/kecil - Sarana prasarana pendukung belum ada - Kendaraan dinas belum ada
- Lembaga/desa pekraman - Pengurus - Anggota - Masyarakat adat
- Lembaga subak - Pengurus - Anggota subak - Lembaga subak - Usaha simpan Pinjam - Pengurus - Anggota subak - Lembaga subak - Pengurus - Anggota subak - Lembaga subak - Pengurus - Anggota subak - Klp tani, ternak, nelayan - usaha ekonomi masyarakat - Dinas terkait - APB Desa - KWT - Pemdes - APB Desa - Dinas terkait - Gapoktan - Usaha ekonomi - Pengurus - Anggota - APB Desa - Lembaga subak - Pengurus - Anggota subak - Lembaga adat - Pemdes - Pengurus - Masy. adat - Parhyangan - Pawongan 42
30
Pembuatan awig-awig, pararem dan administrasi adat belum berjalan dengan baik
31
Kegiatan dibidang pesraman belum berjalan dengan rutin dan intensif
32
Srati banten belum mampu menyiapkan sarana prasarana upacara dan upakara dengan baik
33
Pemangku se Desa Tegak belum maksimal dalam melayani umat dalam kegiatan yadnya
34
Aktivitas ibu-ibu tempek dan krama se Desa Tegak tidak percaya diri saat tampil
35
36
37
Setiap ada kegiatan dibalai tempek belum bisa dilaksanakan dengan baik
LPD kekurangan dana dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat
Penyelenggaraan upacara dan upakara di pura yang diempon oleh lembaga adat masih kekurangan dana
- Honor yang sedikit
- Palemahan
- Dana operasional yang rendah/kecil - Sarana prasarana pendukung belum ada
- Lembaga adat - Pemdes - Pengurus - Masy. adat - Parhyangan - Pawongan - Palemahan
- Dana operasional yang rendah/kecil - Sarana prasarana pendukung belum ada
- Lembaga adat - Prajuru - Pemangku - Serati banten - Sekeha teruna - Sekeha kesenian - Pecalang - Anak-anak - Remaja - Lembaga adat - Srati banten - Pemdes - APB Desa - Pemangku - Pemdes - Lembaga adat - APB Desa - Masy. Adat - Pura - Ibu-ibu tempek - Pemdes - Lembaga adat - APB Desa - Lembaga adat - Balai tempek - Warga - Pemdes - APB Desa - Lembaga adat - Pemdes - Masy. Adat - Klp usaha - LPD
Sarana prasarana belum lengkap
- Belum memiliki pakaian seragam - Sarana prasarana yang dimiliki sudah usang, rusak dan kondisi tidak bagus/baik Belum memiliki pakaian seragam
- Perabotan yang kurang - Balai tempek yang kondisinya sudah rusak, sempit, kecil -Modal/kas yang masih sedikit - Sarana prasarana yang belum lengkap - Pembinaan yang kurang Dana/kas yang masih sedikit/kecil
- Lembaga adat - Pemdes - Masy. Adat - Pura kahyangan tiga dan dadia 43
38
BPD belum menjalankan fungsi pengawasan dengan maksimal
39
LPM dalam merancang perencanaan Pembangunan di Desa masih rendah
40
Dalam setiap rapat atau musyawarah banjar suara pemimpin rapat, moderator serta peserta tidak terdengar dengan jelas
41
Anak-anak RTM kesulitan dalam biaya pendidikan (SD, SMP, SMA, PT)
42
Warga Desa Tegak terganggu karena banyaknya lalat
43
Masing-masing KK tidak memiliki tanaman TOGA
44
Para peternak dan petani kurang bibit yang berkualitas
45
Kader posyandu kurang percaya diri untuk memberikan pelayanan
46
Adanya keresahan masyarakat isu penyakit HIV, narkoba terjangkit di Desa Tegak
47
Kesejahteraan kader siaga posyandu, BKB, PHBS, Jumantik kurang
Biaya operasional masih rendah
- BPD - Masyarakat - Pemdes - APB Desa
- Masih rendahnya tunjangan operasional - Pengetahuan yang rendah
- Pemdes - LPM - APBDesa - Masyarakat
Belum memiliki wireless atau pengeras suara
- Balai banjar dinas - Warga - Pemdes - APB Desa
Tidak ada biaya
- Pemdes - Anak sekolah - Komite - Dinas terkait - Pemdes - Peternak - Masyarakat - Dinas terkait
- Kandang ayam tidak memperhatikan sanitasi lingkungan - Kebersihan tidak dilakukan secara rutin oleh pemiliki Kurangnya tanaman atau bibit di rumah masing-masing
- Pemdes - Lahan - Warga - PKK Sulit membeli bibit yang - Pemdes berkualitas - Peternak - Petani - APBDesa - Dinas terkait Belum memiliki seragam - Pemdes - Kader - APBDesa - Balita, ibu hamil Masyarakat belum - Pemdes, lSM paham tentang cirri-ciri - Masyarakat penderita HIV, narkoba - Pustu/dinas dll kab - Insentif/honor masih - Pemdes rendah - Kader - Seragam sudah usang/ - APBDesa belum ada - Posyandu - Balita, ibu hamil
44
48
Kesejahteraan guru PAUD, TK belum terjamin
49
Minat baca masyarakat masih rendah
50
Aktivitas GSI belum memiliki rencana kerja yang rutin dan jelas
- Insentif/honor masih rendah - Seragam sudah usang/ belum ada - Tidak ada perpustakaan - Koleksi buku sedikit
Pembinaan yang kurang
51
Pengabenan masal di Desa Tegak belum berjalan sesuai dengan kesepakatan atau paruman adat
52
Warga lansia tidak siap menjalani hidupnya
53
Warga lansia merasa kesepian
Alokasi anggaran ditingkatkan/ dianggarkan
Tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup karena tidak memiliki pekerjaan lain Tidak ada kegiatan di rumah
Usia lanjut 54
Menurunnya kondisi fisik atau mental warga lansia Factor usia
55
Warga lansia kekurangan gizi Factor usia
56
Kelainan kejiwaan pada lansia Tidak ada bantuan sosial
57
Warga penyandang cacat di Desa Tegak kesulitan dalam beraktivitas
-
Guru Anak-anak Komite Pemdes APB Desa Pemdes Masyarakat Kantor Dinas terkait Pemdes Ibu-ibu APB Desa Dinas terkait
- Adat - Setra/Sawa - Swadaya - Pemdes - APB Desa
- Pemdes - Lansia - Keluarga - Dinas terkait - Pemdes - Lansia - Keluarga - Dinas terkait - Pemdes - Lansia - Keluarga - Pustu - Pemdes - Lansia - Keluarga - Dinas terkait - Pemdes - Lansia - Keluarga - Dinas terkait - Pemdes - Difabel - LSM - Dinas terkait
45
4.2.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa No PENYEBAB MASALAH
1
Produktivitas pertanian/perkebunan petani di Desa Tegak tidak masksimal, masih rendah
2
Peternak babi, sapi dan ayam kampung kesulitan mengembangkan usaha dalam bidang peternakan
3
Aktivitas ibu-ibu PKK Desa Tegak kurang produktif dan kreatif
4
Linmas belum memahami tupoksinya dengan benar
5
BUM Desa belum mampu melayani pemberian kredit secara maksimal kepada nasabah
6
KopWan belum mampu melayani pemberian kredit secara maksimal kepada nasabah
4
Warga masyarakat yang mengalami cacat/ difabel tidak bisa beraktivitas sehingga tidak memiliki pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
5
Kesehatan alat reproduksi ibu-ibu PKK Desa Tegak tidak terjaga dengan baik
6
Warga jompo dan RTM di Desa Tegak masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
- Pengetahuan yang rendah dalam mengelola kegiatan pertanian/ perkebunan - Kesulitan mendapatkan bibit yang baik dan berkualitas bagus - Kurang ada pelatihan, pendidikan, penyuluhan - Kekurangan pakan ternak - Dana yang kurang - Sistem peternakan yang masih belum optimal - Tidak memiliki ketrampilan - Tidak memiliki modal usaha - Pemahaman yang kurang - Kapasitas SDM yang rendah
Modal yang dimiliki masih sedikit/kurang
Modal yang dimiliki masih sedikit/kurang
- Tidak memiliki ketrampilan - Tidak memiliki modal usaha - Tidak memiliki alat bantu bergerak - Tidak memiliki pemahaman/pengetahuan - Biaya pemeriksanaan yang mahal - Tidak mampu/punya pekerjaan tetap - Tidak memiliki biaya hidup - Tidak memiliki penghasilan tetap
POTENSI - Pemdes - Subak - Petani - PPL - Dinas terkait
- Pemdes - Dinas terkait - Peternak - Lahan - Pangsa pasar - Masyarakat - Pemdes - PKK - APBDesa - Dinas terkait - Linmas - Pemdes - Warga - Babinsa - Babinkamtibmas - BUM Desa - Nasabah - Pemdes - APB Desa - KopWan - Nasabah - Pemdes - APB Desa - Pemdes - Warga difabel - APBDesa - Dinas social -Lembaga keuangan desa - Pemdes - Ibu-ibu PKK - Dinas terkait - Keluarga - Pemdes - Warga jompo - RTM - Dinas social
46
7
8
10
11
Aktivitas kelompok usaha kecil/pengrajin di Desa Tegak masih stagnan, belum maksimal serta menunjukkan hasil yang memuaskan
SDM aparat desa masih rendah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
SDM lembaga keuangan yang ada di desa masih rendah dalam mengelola organisasi
SDM LPM masih rendah dalam membantu pembangunan di desa
12
SDM BPD masih rendah dalam membantu pembangunan di desa
13
SDM lembaga adat/desa pekraman masih rendah dalam mengawal kearifan local desa, dresta, awig-awig
- Pengetahuan yg rendah - Pemasaran hasil kerajinan yang belum optimal - Kurangnya dana/modal - Pemahaman tupoksi yang kurang/belum maksimal - Pendidikan yang rendah - Pemahaman AD/ART yang belum optimal - Pendidikan yang rendah
- Pemahaman aturan dan tupoksi yang belum optimal - Pendidikan yang rendah - Pemahaman aturan dan tupoksi yang belum optimal - Pendidikan yang rendah - Pemahaman AD/ART, tupoksi yang belum optimal/rendah - Pendidikan yang rendah - Pengetahuan yang rendah - Pendidikan yang rendah
14
SDM pemangku dan srati dalam bidang upacara dan upakara yadnya masih kurang/rendah
15
SDM pengurus subak masih rendah dalam mengurus lembaga subak
16
Aktivitas dan kreatifitas generasi muda dalam mengisi pembangunan belum kelihatan hasilnya
- Pemahaman dan pengetahuan yang belum optimal - Pendidikan yang rendah
- SDM yang masih rendah - Pengetahuan yang terbatas
- Pemdes - Pengrajin/UKM - Lembaga Keuangan Desa - Pangsa pasar - Dinas terkait - Pemdes - Aparat desa - Sarana prasarana kantor - Dinas terkait - Pemdes - Pengurus - Anggota - Kantor - Dinas terkait
- Pemdes - Pengurus - Anggota - Kantor - Dinas terkait - Pemdes - Pengurus - Anggota - Kantor - Dinas terkait - Pemdes - Pengurus - Anggota - Kantor - Dinas terkait - Pemdes - Lembaga adat/ Pekraman - pemangku - Srati - Majelis alit - MUDP kabuptn Dan provinsi - Depag/Bimas - Pemdes - Pengurus - Anggota - Subak - PPL - Dinas terkait - Pemdes - Karang taruna/ Sekeha teruna/ni - Dinas terkait 47
17
Kader siaga posyandu, BKB, PHBS, Jumantik belum memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
- SDM yang masih rendah - Pengetahuan yang terbatas
- Pemdes - Kader - Masyarakat - Dinas terkait
18
SDM aparat desa dalam menyusun RKP, APB Desa dan profil desa belum optimal
- SDM yang masih rendah - Pengetahuan yang terbatas
19
Masyarakat desa terutama penerima kunjungan tamu asing belum bisa berkomunikasi dengan baik
- Pemdes - Aparat desa - APB Desa - Pemdes - Desa Wisata - APB Desa - Komite wisata - Pemdes - Lembaga kursus - APB Desa - Masyarakat - Pemdes - Lahan - Kelompok masyarakat - Swadaya - APB Desa
Belum fasih berbahasa asing
Belum bisa mengemudi 20
21
Masyakarat Desa di Tegak masih banyak yang belum bisa mengendarai kendaraan roda empat
Kelompok-kelompok masyarakat belum mampu menghasilkan hasil yang optimal
- SDM yang masih rendah - Pengetahuan yang terbatas - Sarana prasarana yang belum lengkap - Modal usaha yang kurang
4.3 Anggaran yang tidak terduga Anggaran yang dialokasikan untuk mengantisipasi adanya kegiatan atau kondisi yang tidak terduga tetapi terjadi, misalnya force mejuare (bencana alam), situasi politik, ekonomi, sosial dan budaya, wabah penyakit yang menyerang dll. Besarnya dialokasikan sebesar 20% dari total dana desa. Namun apabila dana ini tidak terserap maka akan menjadi silpa dan akan dialokasikan pada kegiatan yang lain sesuai kebutuhan desa BAB V RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA TEGAK) 5.1
Visi dan Misi 5.1.1 Visi Visi pembangunan Desa Tegak Tahun 2015 – 2021, adalah Terwujudnya Desa Tegak yang TUAS (Tangguh, Unggul, Aman, Sejahtera) berbasis Tri Hita Karana 5.1.2 Misi Misi pembangunan Desa Tegak Tahun 2015 – 2021, adalah : 5.1.2.1 Mengutamakan pemberdayaan potensi pertanian untuk menunjang sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa sebagai sentra kegiatan pokok. 5.1.2.2 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program pendidikan dan program kesehatan serta pengamalan ajaran agama kepada masyarakat 5.1.2.3 Menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya desa 48
5.1.2.4 Meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggalakkan usaha ekonomi kerakyatan melalui program strategis di bidang produksi ekonomi pertanian, kerajinan dan pariwisata 5.1.2.5 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sehingga dapat menumbuh kembangkan kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan desa yang berkelanjutan 5.1.2.6 Menciptakan suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat 5.1.2.7 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kerjasama antar lembaga pemerintahan di desa serta lembaga adat. 5.1.2.8 Memberdayakan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi yang ada menuju masyarakat mandiri dan sejahtera 5.2 Arah Kebijakan Pembangunan Desa Tegak Arah kebijakan pembanguan Desa Tegak tahun 2015-2021 dalam rangka mengemban misi dan mewujudkan visi pembangunan yang telah diterapkan, pada bidang-bidang pembangunan adalah sebagai berikut : 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa a. Meningkatkan jiwa pengabdian dan kesetian segenap aparatur pemerintahan desa sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Menata kelembagaan pemerintahan desa dan memperkuat sumber daya manusianya dengan peningkatan kapasitas berupa pelatihan-pelatihan dalam aplikasi komputer pengarsipan dll. c. Menyusun RPJM Desa periode 6 tahunan sebagai dokumen perencanaan pembangunan di desa serta penyusunan RKP-Desa setiap tahunnya yang dibuat secara partisipatif, untuk mengefektifkan pelaksanaan pembangunan desa sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat menuju kemandirian masyarakat. d. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan sebagai perlindungan hukum masyarakat dan terarahnya pelayanan dan perencanaan pembangunan. e. Mewujudkan tertib administrasi pertahanan sebagai perlindungan hukum terhadap kepemilikan tanah khususnya. 2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa a. Mempertahankan kondisi prasarana jalan dan jembatan yang ada baik jalan desa ataupun banjar dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam upaya pemeliharaannya. b. Mengembangkan dan meningkatkan prasarana jalan dan jembatan yang ada baik jalan desa ataupun jalan banjar untuk memperlancar dan memudahkan transportasi untuk kepentingan masyarakat desa. c. Mempertahankan kondisi prasarana irigasi yang ada dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam upaya pemeliharaannya. d. Mengembangkan pemasangan lampu penerangan jalan, yang berasal dari dana swadaya masyarakat maupun lembaga yang ada dan mempertahankan pemeliharannya untuk dapat berkelanjutan dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dalam upaya pemeliharaannya. 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa a. Memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam seoptimal mungkin untuk menghasilkan produk industri kecil dan kerajinan rumah tangga 49
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i. j. k. l. m. n.
o.
p. q. r.
yang memiliki nilai tambah serta aktivitas perdagangan yang mampu menunjang pembangunan di desa. Meningkatkan pembangunan pertanian baik lahan basah (sawah) ataupun lahan kering (perkebunan) melalui peningkatan produksi, pasca panen dan pemasaran yang berwawasan agribisnis, dengan memperhatikan kelestarian sumber daya tanah dan air yang tersedia. Mengembangkan ekonomi kerakyatan (petani, peternak, usaha mikro, dan kecil lainnya) yang bertumpu pada mekanisme pasar dengan penguasaan teknologi melalui bimbingan dan penyuluhan. Mengembangkan usaha mikro dan kecil yang dikelola oleh kaum perempuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui penambahan permodalan dan bimbingan dan penyuluhan. Mengoptimalkan pengelolaan/penggunaan dana atau pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah daerah ataupun pusat dengan efektif dan efisien sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan. Mendorong peningkatan pertumbuhan dan pengembangan koperasi berbasis masyarakat dan lembaga keuangan mikro di desa untuk dapat meningkatkan akses permodalan bagi usaha mikro dan kecil di desa untuk dapat meningkatkan volume usaha ekonomi kerakyatan yang tumbuh di desa. Mendorong pembangunan pariwisata yang tumbuh di desa untuk memperluas kesempatan kerja dan mendorong pengembangan usaha-usaha lain yang diakibatkan oleh pembangunan pariwisata sebagai dampak ikutannya, dengan memperhatikan adat, budaya dan pelestarian lingkungan berdasarkan Tri Hita Karana. Mendirikan usaha-usaha desa yang disesuaikan dengan sumber daya yang ada guna meringankan beban masyarakat serta menunjang pembangunan fisik maupun non fisik. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat desa. Meningkatkan pelayanan pos terpadu kepada balita dan lansia. Peningkatan kapasitas kader posyandu sebagai kader kesehatan desa. Tertib administrasi penduduk yang tergolong Rumah Tangga Miskin (RTM) untuk terarahnya pemberian bantuan kesehatan pemerintah. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat melalui pengadaan sarana dan prasarana olag raga untuk masyarakat. Memelihara dan meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi anak usia sekolah dengan pemeliharaan dan pengadaan prasarana serta sarana pendidikan. Mengupayakan pendidikan bagi keluarga kurang mampu atau yang tergolong Rumah Tangga Miskin (RTM) untuk dapat menyelesaikan pendidikan minimal pada tingkat pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun. Melaksanakan kegiatan pemilihan siswa dan guru teladan dalam rangka merangsang peningkatan pendidikan. Menyelenggarakan pembinaan generasi muda melalui jalur pendidikan luar sekolah. Mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui upaya-upaya pelayanan Perpustakaan Umum, koran dan majalah untuk umum dalam sekala desa. 50
s. Menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pundamental pendidikan menuju jenjang yang lebih tinggi. t. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kemasyarakatan. u. Mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan agama melalui peningkatan SDM di bidang pendidikan keagamaan dan peningkatan sarana prasarana yang memadai. v. Memberikan penyuluhan, agama terpadu kepada umat sedharma di masingmasing banjar adat, generasi muda serta memantapkan pelaksanaan upakara keagamaan dan susila/etika umat beragama. w. Mengembangkan dan melestarikan kelembagaan sosial budaya yang tumbuh di masyarakat melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta penyediaan sarana prasarana penunjang selayaknya. 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa a. Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia, sarana prasarana pertahanan sipil (Hansip) dan Pecalang untuk memelihara dan meningkatkan keamanan desa. b. Memelihara yang sudah ada dan membangun sarana pos keamanan lingkungan sebagai fasilitas keamanan desa. c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah baik pusat ataupun daerah dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan meningkatkan animo masyarakat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan melalui usaha penangkaran dan rehabilitasi habitat dan bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat melalui program pembinaan dan penyuluhan. d. Mengembangkan sumber daya air dan irigasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik untuk air bersih, irigasi dan kebutuhan lainnya dengan selalu menjaga sumber mata air. e. Memberdayakan masyarakat petani subak sebagai pemakai air yang berperan penting sebagai pengelola jaringan irigasi dan saluran utama sampai petak tersier termasuk kebijakan pembagian air, pola tanam dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada yang difasilitasi pemerintah. f. Menentukan batas-batas daerah pemukiman dan batas-batas budaya/cagar alam sehingga ciri khas daerah dapat dipertahankan. g. Membantu upaya pemerintah daerah dalam upaya tertib administrasi pertanahan, tertib hukum pertanahan, tertib penggunaan tanah dan tertib kelestarian daya dukung lingkungan hidup. h. Membantu pemerintah dan pendataan Rumah Tangga Miskin serta membantu tertib administrasi kependudukan terutama keluarga miskin sbagai perlindungan hukum dan terarahnya pelayanana dan perencanaan pembangunan. i. Membantu seluruh intervensi dan kebijakan pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. j. Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan dalam partisipasinya dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender. k. Meningkatkan partispasi dan kemandirian organisasi perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 51
5.3 Arah Kebijakan Keuangan Desa Dalam era otonomi daerah, setiap desa dituntut untuk melakukan kegiatan pembangunan secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan dalam pembiayaan pembangunan kepada pemerintah daerah dan pusat. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, desa membutuhkan sumber dana pembangunan, oleh karena itu setiap desa ditunut harus mampu berusaha mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan desa nya masing-masing. 5.3.1 Arah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa Kebijakan Keuangan Desa tahun 2016 yang merupakan potensi desa dan sebagai penerimaan Desa Tegak sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan desa dari sektor Pendapatan Asli Desa dan dana perimbangan. Upayaupaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk meningkatkan pendapatan desa adalah : 1. Memantapkan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan pendapatan desa (diluar pungutan administrasi pengurusan surat-surat oleh masyarakat) 2. Meningkatkan pendapatan desa dengan intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan desa; 4. Meningkatkan kinerja BUMDesa dan kopwan dalam upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan desa; 5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan desa; 6. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan desa. 5.3.2 Arah Kebijakan Belanja Desa Arah kebijakan belanja desa ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanja program/kegiatan. Kebijakan belanja desa diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui : 1. Esensi utama penggunaan dana APB Desa adalah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja desa tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perdes APB Desa secara tepat waktu pula. 2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja desa melalui pola penganggaran yang berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai system pelaporan yang makin akuntabel. 3. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung sesuai dengan visi dan misi desa. 4. Alokasi anggaran desa indikatif Berdasarkan kemampuan keuangan desa, visi, misi, arah kebijakan pembangunan desa serta prioritas kegiatan maka kebijakan alokasi indikatif belanja desa adalah sebagai berikut
52
5.3.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Desa Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan APB Desa dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi ketika pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan surplus terjadi ketika pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Untuk menutup defisit diperlukan pembiayaan desa. Pembiayaan defisit anggaran antara lain bersumber dari pinjaman desa, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, dana cadangan, penjualan aset. Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo. Setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk penyertaan modal kepada BUMDesa yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu penyertaan modal/pinjaman pihak ketiga juga diprioritaskan bagi koperasi dan pengusaha kecil menengah di desa yang diharapkan dapat menghasilkan bagi hasil laba yang dapat meningkatkan pendapatan desa sekaligus kinerja lembaga usaha yang mendapat tambahan modal dalam melayani masyarakat dan anggotanya. 5.3.4 Program dan Kegiatan Indikatif Program dan Kegiatan Indikatif RPJM Desa Tahun 2015-2021 Kode 1. 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1.1.6
Bidang PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Penghasilan tetap dan tunjangan Operasional perkantoran Operasional BPD Operasional Kelian banjar dinas Penyusunan RKP Desa/APB Desa Perayaan hari nasional Penyusunan profil
2. 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 2.1.9 2.1.10 2.1.11 2.1.12 2.1.13 2.1.14 2.1.15 2.1.16 2.1.17 2.1.18
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA Pengaspalan jalan Rabat beton, Pavingisasi Pengerokolan jalan Pembangunan jembatan penghubung Renovasi gedung perbekel Pembangunan pura kahyangan tiga dan pura lainnya Pembangunan Pura bedugul, bale subak Pembuatan WC Pembuatan DPT Pembuatan drainase, got, gorong-gorong Pembuatan pagar alas dan atau tembok penyengker Pembangunan gapura pura/candi bentar Pembangunan gedung simpen Penataan taman kantor desa dan lingkungannya Pengadaan lampu taman Pengadaan lampu penerangan jalan Pembangunan dan pemeliharaan perpipaan Pengadaan patung Pembangunan dan pemeliharaan bak penampungan air
Volume
Lokasi
7 orang 11 orang 4 orang 11 orang -
Desa Kantor desa Desa Desa Desa Desa/Kec Desa
± 100 km ± 50 km ± 30 km ± 5 unit 1 unit 1 unit ± 30 km ± 50 km ± 25 km 10 unit 1 unit
Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak 53
2.1.19 2.1.20 2.1.21 2.1.22 2.1.23 2.1.24
Pembuatan saluran irigasi Pembangunan gedung PAUD, TK Pembangunan bedah/rehab rumah RTM Perbaikan balai banjar adat, bale desa, podium Penataan wajah desa Pembuatan jalur tracking
3. 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4. 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8 3.1.9 3.1.10
PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA Pembinaan linmas Pembinaan LPM, BPD dan aparat desa Pembinaan PKK Pembinaan karang taruna Pembinaan lembaga adat Pembinaan srati, pemangku dll Pembinaan subak, peternakan, perikanan Pembinaan BUM Desa, Kopwan, UEP, LPD Pembinaan kelompok usaha ekonomi produktif Pelaksanaan kegiatan yadnya/upacara keagamaan Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya, adat dan kearifan local Pembinaan seni dan budaya Pembinaan olahraga Pembinaan kader siaga posyandu, BKB, PHBS, Jumantik Pembinaan dalam bidang pendidikan Pembinaan lansia Pembinaan GSI
3.1.11 3.1.12 3.1.13 3.1.14 3.1.15 3.1.16 4 4.1 4.1.1 4.1.2 4.1.3 4.1.4 4.1.5 4.1.6 4.1.7 4.1.8 4.1.9 4.1.10 4.1.11 4.1.12 4.1.13 4.1.14 4.1.15 4.1.16
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Peningkatan kapasitas linmas Peningkatan kapasitas LPM, BPD dan aparat desa Peningkatan kapasitas PKK Peningkatan kapasitas karang taruna Peningkatan kapasitas lembaga adat Peningkatan kapasitas srati, pemangku dll Peningkatan kapasitas pengurus subak Peningkatan kapasitas pengurus BUM Desa, Kopwan, UEP, LPD Peningkatan kapasitas pengurus kelompok usaha ekonomi produktif Peningkatan kapasitas pengetahuan kegiatan yadnya/ upacara keagamaan Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya, adat dan kearifan local Peningkatan kapasitas sekeha kesenian dan budaya Peningkatan kapasitas olahragawan/atlet Peningkatan kapasitas kader siaga posyandu, BKB, PHBS, Jumantik Peningkatan kapasitas tenaga dibidang pendidikan Peningkatan kapasitas lansia Peningkatan kapasitas keluarga RTM
5 Km 1 unit 9 unit 5 km
Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak Desa Tegak
-
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
-
Desa Desa
-
Desa
-
Desa Desa Desa
-
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
-
Desa
-
Desa
-
Desa
-
Desa Desa
-
Desa
-
Desa Desa Desa 54
BAB VI PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, tahun anggaran 2015-2021 disusun berdasarkan Musyawarah Desa guna dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam merealisasikan program-program Desa dimasa yang akan datang, dengan suatu harapan perencanaan ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar walaupun tidak seluruhnya dapat direalisasikan, sedangkan program yang tidak terealisasi dalam tahun berjalan akan menjadi program berikutnya. Demikian rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Tegak Tahun 2015-2021, sebagai dasar dari pelaksanaan program kegiatan pertahunnya.
Tegak, 29 Pebruari 2016 PERBEKEL DESA TEGAK
I KETUT SUJANA
55