KARYA ILMIAH ENTREPRENEUR BERWAWASAN DAPAT MEREBUT PELUANG BISNIS MASA DEPAN
Nama
: Anis Sya’ban Dwijaya
NIM
: 10.11.4450
Kelas
: 2L
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010-2011
KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cerah kedepan. Walau persoalan makro seperti telah bergulirnya perdagangan bebas Asia (AFTA) sudah berjalan satu tahun lebih. Ketika AFTA baru berjalan kurang lebih satu bulan, Ada wacana pesimistis dan juga optimistis muncul disana. Wacana pesimisnya adalah ketika SDM kita tidak mampu untuk mengikuti perkembangan jaman dan juga tidak bisa memanfaatkan peluang dan akses yang ada. Sedangkan wacana optimisnya adalah bahwa pangsa pasar atau ceruk ( sedikit meminjam bahasanya Bung Hermawan Kartajaya, salah satu tokoh dunia marketing Indonesia berkaliber Internasional ) dengan adanya AFTA justru semakin terbuka lebar, tentu dengan tata aturan perdagangan yang jauh lebih lunak dibandingkan sebelumnya. Wacana terus berkembang, bahwa dunia bisnis kedepan yang
mampu merebut
peluang bisnis atau bertahan dari gempuran 100% AFTA dan juga Perdagangan bebas Dunia, adalah bisnis yang tidak memiliki ketergantungan atas bahan baku, namun merekalah yang mampu menggerakan kekuatan pikiran melalui kesadaran, kecerdasan dan akal seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk memanfaatkan peluang dengan pikiran intuitif dari penguasaan wawasan dan imajinasi yang dimilikinya dalam mnggerakkan kemungkinan pikiran untuk mewujudkan gagasan baru untuk merebut peluang bisnis masa depan. Kemungkinan pikiran tersebut memberikan daya dorong untuk memikirkan kedalam kretivitas kelompok menjadi inovasi organisasi, sejalan dengan pikiran tersebut harus mampu untuk merumuskan fokus kedalam gagasan baru yang dapat menjadi pilar dalam memotivasi agar merebut peluang bisnis masa depan.
ISI Merebut peluang bisnis masa depan diharapkan dengan lahir kekuatan pikiran yang dapat menuntun sikap dan perilaku yang selalu siap menghadapi tantangan perubahan yang serba komlek dan rumit situasinya yang dihadapi saat ini. Oleh karena itu sebagai entrepreneur yang berbeda, dari pikiran intuitif yang diungkapkan disini merupakan suatu gagasan baru untuk mendorong kreativitas kelompok yang memiliki wawasan dalam merebut peluang bisnis masa depan. Kemungkinan pikiran tersebut dapat berbuah menjadi suatu keyakinan dari yang tidak tahu menjadi tahu adalah pikiran dari sesuatu yang misterius yang mengubah orang menuju jalan kesuksesan sebagai keyakinan yang tidak pernah berakhir. Dengan pikiran itulah orang membiasakan untuk meningkatkan wawasan untuk menggerakkan imajinasi dalam kekuatan untuk memikirkan kemungkinan sehingga orang sulalu berusaha membangun kebiasaan yang produktif. Jadi pikirkan terus bahwa kita mampu menghilangkan rasa takut akan kegagalan sehingga harus mampu mendengarkan pembicaraan pikiran yang menghalangi kita berpikir secara intuisi. Selain itu terdapat pula gagasan gagasan baru dalam merebut peluang. Gagasan baru ini bukanlah sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya, ia merupakan pikiran-pikiran yang telah banyak diungkapkan oleh pelaku bisnis yang berhasil sebagai satu keterampilan yang dikembangkan terus menerus, yang dalam hal ini mencakup gagasan dalam pikiran sebagai berikut : Pertama, pemahaman menciptakan nilai: Sebagai pengusaha untuk merebut peluang bisnis masa depan sangat ditentukan oleh pemahaman mereka atas sikap pembeli, mengapa mereka mau berhubungan dengan produk / jasa yang dikelola oleh anda. Dalam hal ini ada empat faktor yang sangat mempepengaruhi perilaku pembeli yang harus diperhatikan yaitu yang terkait harga, waktu, layanan dan kualitas. Kempat faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam membina. Jadi dalam hal ini tantangan yang dihadapi oleh entrepreneur melihat masa depan bukanlah persaingan yang dihadapi melainkan kemampuan merebut peluang yang sejalan dengan tuntutan keinginan dari pelanggan, sehingga keempat faktor tersebut haruslah mendapatkan perhatian secara terus menerus. Kedua, mengembangkan kepemimpinan kolaboratif : Agar setiap peran dapat berjalan sebagaimana mestinya haruslah dipengaruhi oleh pelaksanaan kepemimpinan kolaboratif, agar setiap perubahan sejalan dengan struktur, proses dan budaya kolaboratif untuk terus membangun iklim organisasi yang sehat dimana setiap warga dalam organisasi.
Jadi dengan kepemimpinan kolaboratif yang diterapkan menjadi kemampuan melihat batasan beban diri dan menemukan pola pikir baru mengenai diri yang merubah sikap, perilaku dan keinginan untuk bekerja dengan orang lain. Oleh karena itu, kalau ingin bisnis berkembang sejalan dengan tuntutan abad 21, mereka harus serius mempertimbangkan apakah mereka bersedia melepaskan dirinya dari budaya dan kepuasan akan masa lalu untuk memenuhi tantangan dalam merancang tempat kerja kolaboratif dalam merumuskan dan merancang proses-proses bisnis baru, yang didukung oleh struktur kolaboratif. Ketiga, membangun dan mengembangkan kemiteraan : Kemiteraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua atau lebih sebagai pelanggan, pemasok dan mungkin pesaing, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi yang saling bersinergi dengan memperhatikan konsepsi kemiteraan itu sendiri yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan penerapan etika bisnis dalam kemiteraan, proses pengembangan kemiteraan dan peranan pelaku kemiteraan dalam mewujudkan manfaat kemiteraan. Pelaksanaannya dapat mncakup kongsi dagang, aliansi, aturan pemasaran, kerjasama R&D, pelatihan, penyesuaian teknologi dan bentuk-bentuk lain kerja sama antar perusahaan yang dapat memberikan yang saling menguntungkan. Keempat, melaksanakan transformasi berbasiskan IT. : Untuk meningkatkan organisasi yang berkinerja tinggi adalah menguasai penggunaan teknologi informasi sebagai alat penentu dalam usaha merebut peluang dalam era baru. Dengan penguasaan teknologi informasi berarti pelaksanaan menerapkan teknologi, standarisasi dan akreditasi memberikan kemampuan yang dapat mendorong pemahaman pentingnya memasuki era baru dengan adanya kecenderungan hal-hal yang menyangkut pergeseran ke arah pengetahuan , memperkecil hirarki karena kekuatan pengetahuan, meningkatnya pemakaian telekomunikasi kedalam gelombang jaringan, pertumbuhan yang terus meningkat atas pemanfaatan teknologi informasi, meningkatnya kompetensi para karyawan yang sejalan dengan pertumbuhan dalam area ekonomi pengetahuan, ekonomi global mendorong setiap negara saling membutuhkan. Dengan memahami kecenderungan tersebut bagaimana kita dapat memanfaatkan transformasi berbasis IT dalam usaha memberikan konstrubusi kedalam penciptaan nilai dengan merampingkan bisnis, memberikan respon yang cepat terhadap kondisi pasar dan permintaan pelanggan, memperluas lini produk,menggunakan sumber daya yang lebih fleksibel, mutu produk total, kemampuan untuk bersaing, kemampuan dalam kecepatan berinovasi.
Kelima, penyesuaian dalam strategi : Merumuskan dan menyebarkan strategi bertitik tolak dari analisis strategi kita memulai dari, dimana kita sekarang “ yang menggambarkan keadaan saat ini”. Dari pemikiran intuitif melahirkan rumusan Visi, Misi, Tujuan, Prioritas strategi, Tujuan prinsip penuntun (budaya), Praktik kepemimpinan, Harapan bisnis “ yang kesemuanya memberikan gambaran, Ke Manakah kita menuju dan memberikan arah, sarana dan keadaan di masa depan. Keenam, mengembangkan organisasi berbasis pengetahuan: Mengelola organisasi berbasis pengetahuan dalam kerangka mendayagunakan kerja, jabatan, peran, pekerjaan, fungsi dan tugas kedalam organisasi pembelajaran untuk meningkatkan pengorganisasian yang fleksibel dan mudah dikontrol artinya disatu sisi mampu menyesuaikan diri pada setiap perubahan dan disisi lain setiap orang mempunyai komitmen untuk mmberikan konstribusi dalam semua aspek pengendalian dan pengawasan. Ketujuh, menguasai manajemen perubahan : Dengan memiliki kemampuan dalam manajemen berdasarkan informasi, mengelola dengan pandangan internasional, teknologi, kelugasan organisasi maka kepemimpinan dalam pembaharuan dapat melaksanakan pembaharuan dengan suatu perencanaan perubahan yang berencana, oleh karena itu dengan pengetahuan, keterampilan dan keinginan kita harus siap menghadapi realitas. Sejalan dengan pikiran diatas, maka sebagai kerangka peta pikiran bagaimana prinsipprinsip kepemimpinan (kolaborasi, komitmen, komunikasi, kreativitas individu dan kelompok, inovasi organisasi, analisis masa depan, merespon kedalam antisipatif dan proses pengambilan keputusan) itu dilaksanakan dalam suatu proses yang berurut yaitu proses merancang perubahan, proses transformasi dan proses peningkatan berkelanjutan. Jadi kesimpulannya adalah Entrepreneur berwawasan akan selalu menggerakkan imajinasi untuk terus memikirkan kemungkinan masa depan ada disini bila kita pikirkan terus dengan keyakinan bahwa kesuksesan tidak pernah berakhir sebagai sarana untuk mencapainya.Untuk merebut peluang bisnis masa depan anda, maka apa yang harus dilakukan di masa gelombang perubahan yang begitu dahsyat dan begitu cepat berubah. Anda harus menilai penyebab pemicunya yang terkait dengan pelanggan, persaingan, biaya, teknologi, pemilik, negara, mata uang yang kesemuanya menuntut ketajaman untuk mendalami hal-hal yang kita sebutkan diatas menjadi kebiasaan untuk mengungkit keinginan untuk mengetahui dari yang tidak tahu.
DAFTAR PUSTAKA
http://suaraatr2025.wordpress.com/2008/05/10/entrepreneur-berwawasan-dapat-merebutpeluang-bisnis-masa-depan-3/
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/03/03/peluang-bisnis-masa-kini-dan-masadepan/