BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kesegaran jasmani merupakan dambaan setiap orang yang ingin tampil dinamis dan produktif, terbukti dengan semakin banyaknya orang yang melakukan kegiatan olahraga terutama pada waktu luang dan hari libur, ada pula yang belum menyadari pentingnya hal tersebut, sehingga perlu diadakan pembinaan baik secara formal maupun informal. Bagi siswa sekolah dasar, kesegaran jasmani sangat penting untuk menjaga kondisi fisik pada saat belajar di sekolah, maupun pada saat bersosialisasi di lingkungan masyarakat, khususnya pada pelajar sekolah dasar sebagai aset bangsa yang nantinya akan meneruskan pembangunan. Agar pembangunan dikemudian hari dapat berjalan dengan baik, kualitas pelajar perlu diperhatikan, baik fisik, mental, maupun itelegensinya. Untuk dapat mencapai kesegaran jasmani yang diharapkan, maka salah satu upaya yang mempunyai dampak yang cukup penting adalah meningkatkan sumberdaya manusia dengan peningkatan status kesegaran jasmani. Untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, manusia memerlukan kesegaran jasmani yang baik pula. Makanan atau gizi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kesegaran jasmani secara biologis. yang paling rawan kekurangan gizi salah satunya adalah anak sekolah dasar karena pada golongan umur tersebut anak berada pada masa pertumbuhan. Anak sekolah dasar meliputi kelompok masyarakat
1
yang berumur 6 tahun sampai 13 tahun. Anak-anak lebih banyak membutuhkan kalori, karena anak-anak ebih aktif, banyak melakukan aktivitas jasmani, misalnya olahraga, bermain, dan juga belajar di sekolah. Selain itu kalori menunjang untuk pertumbuan dan perkembangan tubuh (Achmad Djaeni, 1996: 235). Pada awal usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, dengan demikian anak-anak masuk dalam dunia baru, dimana anak-anak mulai banyak berhubungan dengan orang-orang di luar keluarganya, dan berkenalan pula dengan suasana lingkungan yang baru dalam kehidupannya. Hal ini mempengaruhi
kebiasaan
anak-anak.
Pengalaman-pengalaman
baru,
kegembiraan di sekolah, rasa takut kalau terlambat tiba di sekolah, menyebabkan anak ini menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah diberikan pada mereka (Sjahmien Moehji, 2003: 57). Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen yang terletak di Kecamatan Bobotsari, yakni tepatnya di Desa Pakuncen Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Desa Pakuncen merupakan daerah dengan lahan pertanian yang cukup luas, sehingga sebagian besar pekerjaan wali murid adalah buruh dan petani. Dilihat dari jumlah siswa SD Negeri 1 Pakuncen kecamatan Bobotsari sarana dan prasarana yang ada saat ini belum cukup memadai untuk siswa yang jumlahnya mencapai 209 siswa. Luas halaman yang biasa digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sangat sempit, sehingga mengurangi keleluasaan siswa untuk mengekspresikan geraknya. Berdasarkan pengamatan sekilas dan beberapa informasi yang didapat dari
2
berbagai pihak, wali murid yang sebagian besar adalah buruh dan petani yang kebanyakan berpenghasilan minimal, memungkinan makanan yang diberikan tidak memenuhi kriteria makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. Namun, hal tersebut belum menjamin anak memiliki status gizi yang buruk karena masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi anak antara lain pengetahuan gizi, keturunan atau genetika, dan kebiasaan makan. Pendidikan yang diajarkan di sekolah diharapkan dapat membuat siswa terbiasa hidup sehat dan senang melakukan aktivitas jasmani secara aktif setiap harinya. Tingkat kesegaran jasmani dan status gizi siswa merupakan hal yang sangat penting, karena dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara keseluruhan dengan maksimal sesuai tingkat kemampuan masing-masing siswa. Kesegaran jasmani merupakan unsur penting bagi siswa SD, siswa dibina supaya fisiknya kuat dan mempunyai kesegaran jasmani yang baik, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas sekolah dengan baik tanpa adanya rasa lesu atau malas baik di dalam kelas maupun di luar kelas sampai akhir jam pelajaran. Adapun kegiatan olahraga di SD dilaksanakan melalui pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang hanya dilakukan satu kali seminggu, sehingga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani, maka harus ditambahkan kegiatan yang lain seperti senam masal dan ekstrakurikuler olahraga. Kesegaran jasmani siswa tidak hanya ditentukan oleh aktivitas jasmani saja, akan tetapi makanan yang dikonsumsi anak juga turut mendukung.
3
Adapun zat yang dibutuhan adalah zat pembangun, zat pengatur dan zat tenaga. Zat makanan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental. Anak yang terpenuhi kebutuhan gizi makanan dengan baik akan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik pula. Dengan memenuhi kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan anak secara teratur, maka energi yang dihasilkan akan lebih besar sehingga akan dapat melakukan aktivitas fisik dengan baik, jika kekurangan akan mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan, kesehatan dan mental maka perlu diketahui manfaat dan fungsi zat makanan. Pada
hakikatnya
kesegaran
jasmani
merupakan
kondisi
yang
mencerminkan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang berarti, dari hasil observasi yang telah dilakukan pada kenyataanya siswa SD Negeri 1 Pakuncen masih banyak siswa yang kurang bersemangat dan kurang senang dalam menerima pelajaran, selain itu pada saat pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan meskipun banyak siswa yang sudah bergerak aktif namun masih ada yang mudah merasa lelah, kemudian saat upacara bendera setiap hari senin sering kali ada siswa yang pingsan. Semua itu karena kondisi fisik yang belum terlatih. Ada dua ekstrakurikuler olahraga di sekolah tersebut yang diprogramkan yaitu sepakbola dan bolavoli, namun saat ini belum dapat terlaksana karena untuk saat ini pelatih kegiatan ekstra sedang melanjutkan studi pendidikannya, kegiatan senam masal setiap jum’at pagi juga belum berjalan secara rutin bagi siswa-siswanya, kemudian belum pernah ada yang meneliti mengenai tingkat
4
kesegaran jasmani dan status gizi khususnya untuk siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Pakuncen. Kesegaran jasmani memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi akademik. Oleh karena itu masalah yang berhubungan dengan kesegaran jasmani harus diperhatikan pada usia anak, karena kesegaran jasmani juga merupakan komponen yang menjadi pusat perhatian pendidikan jasmani. Sebagai seorang guru pendidikan jasmani yang bertanggung jawab atas kesegaran jasmani siswa, perlu meningkatkan dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengatur, meningkatkan, menjaga dan menilai kesegaran jasmani dan status gizi siswa. Harapan kesegaran jasmani dan status gizi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri 1 Pakuncen tahun pelajaran 2012/2013 adalah agar siswa mempunyai kesegaran jasmani dan status gizi yang baik. Tingkat kesegaran jasmani dan status gizi yang baik merupakan modal utama bagi siswa untuk melakukan aktivitas fisik tanpa kelelahan yang berarti. Dengan memiliki kesegaran jasmani dan status gizi yang baik diharapkan siswa dapat melaksanakan aktivitasnya secara efektif dan efisien, tidak mudah sakit, belajar menjadi lebih semangat dan bergairah serta mendapat prestasi yang optimal, dan mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mengetahui tentang kebutuhan makanan yang baik bagi tubuhnya. Sehingga siswa masih banyak yang kurang memperhatikan kualitas makanannya, hal itu yang mengakibatkan anak kurang mempunyai tenaga
5
untuk beraktivitas yang lebih dan lebih senang bermalas-malasan (nonton tv dan bermain game/playstation), kemudian juga kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, mudah lelah saat pembelajaran pendidikan jasmani dan mudah pingsan saat upacara bendera. Untuk mengetahui kesegaran jasmani dan status gizi siswa, perlu adanya penelitian secara khusus. Pada penelitian kali ini akan diungkapkan tentang seberapa besar tingkat kesegaran jasmani siswa dan status gizi siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Pakuncen Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga tahun 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kurang memadai. 2. Beberapa siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen mudah lelah dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan. 3. Belum pernah diadakan tes kesegaran jasmani. 4. status gizi untuk siswa kelas IV dan V Sekolan Dasar Negeri 1 Pakuncen. C. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalah dan keterbatasan yang ada pada peneliti, maka pada kesempatan ini penulis memfokuskan dalam pembahasan tentang
6
survei status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen tahun 2012. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.“Seberapa besar tingkat kesegaran jasmani dan status gizi siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen Tahun 2012?” E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian di Sekolah Dasar Negeri 1 Pakuncen antara lain: 1.
Manfaat Teoritis a. Memberikan konribusi bagi perkembangan pengetahuan, khususnya untuk rekan-rekan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. b. Dapat dijadikan acuan bahan kajian bagi peneliti berikutnya, sehingga hasilnya lebih mendalam.
2.
Manfaat Praktis a. Bagi orang tua siswa, dapat dijadikan suatu pengetahuan akan pentingnya gizi khususnya saat masa anak-anak .
7
b. Bagi guru pendidikan jasmani, dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan status gizi serta tingkat kesegaran jasmani siswa, supaya siswa senantiasa semangat dalam mengikuti pelajaran.
8