Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Panita Penyelenggara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-106 Tahun 2014 dapat terselesaikan dengan baik. Peringatan Harkitnas merupakan agenda tahunan Kementerian Kominfo yang bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah Hari Kebangkitan Nasional sebagai awal bersatunya seluruh elemen bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan sarana di mana seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) Kominfo mempromosikan perkembangan teknologi di bidang komunikasi dan informatika. Laporan ini mencakup kegiatan 5 (lima) bidang dalam Peringatan Harkitnas ke106 Tahun 2014 yaitu
Bidang Upacara dan Ziarah, Bidang Bakti Sosial, Bidang
Seminar dan Dialog Interaktif, Bidang Olahraga, Publikasi dan Dokumentasi dan Bidang Pelaksanaan Acara Puncak dan Pekan Informasi Nasional. Laporan ini diharapkan dapat menjadi catatan dan referensi Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tahun yang akan datang.
Jakarta, 25 Juli 2014 Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya selaku Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Harkitnas ke-106 Tahun 2014
Djoko Agung Harijadi i
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-106 TAHUN 2014 TANGGAL 20 MEI 2014
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera Saudara-saudara sebangsa dan setanah air Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi hari ini seluruh bangsa Indonesia, Insya Allah, tetap diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersamaan menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 106 tahun 2014. Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai. 1. Jika dihitung dari titik awal Kebangkitan Nasional tahun 1908, maka pada tahun 2014 ini, kita sudah lebih dari seratus tahun berproses dalam kesadaran kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara.
Wajah
dan
corak
ke-Indonesia-an kita pun tentunya telah banyak mengalami perubahan, ii
dan perkembangan seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilainilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, kita tidak boleh lengah, tapi justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus tersebut. 2. Momentum 1908 dan 1928 adalah momentum kaum muda yang bercitacita Indonesia merdeka. Pemikiran dan cita-cita mereka, berlanjut melalui perjuangan para pemuda periode tahun 1945-1949. Mereka berjuang bagi tegaknya bangunan ke-Indonesaan yang merdeka dan berdaulat. Revolusi kemerdekaan yang membangun nasionalisme tanpa pandang bulu, revolusi yang menjadi motor penggerak mobilitas sosial bagi seluruh komponen bangsa. Revolusi yang pada gilirannya memberi ruang dan peluang bagi setiap anak bangsa untuk berbakti, mengabdi dan berkiprah sesuai profesi, keahlian dan bidang yang digelutinya. Inilah makna nasionalisme sesungguhnya, yakni penerapan cara berpikir, bersikap dan berperilaku yang secara ideologis merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara. 3. Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional tersebut, maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 tahun 2014 ini mengambil tema “MAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL MELALUI KERJA NYATA DALAM
SUASANA
KEHARMONISAN
DAN
KEMAJEMUKAN
BANGSA”. Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian kita secara nyata. Artinya, nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak-sorai. iii
Makna
nasionalisme
romantisme
kekinian
perjuangan
bukan
masa
lagi
lalu.
kamuflase
Tetapi
kerinduan
bagaimana
kita
mengimplementasikan romantisme perjuangan tersebut kedalam pola pikir, pola sikap dan perilaku kebangsaan selaras dengan tuntutan zaman. Membangun Indonesia baru di masa depan adalah antitesis dari kepentingan kelompok dan individu, antitesis berpikir kedaerahan, antitesis dari cara berperilaku kepartaian atau golongan. Nasionalisme yang
diperlukan
adalah
nasionalisme
yang
berkontribusi
bagi
kedaulatan dan harga diri bangsa kita. 4. Makna kedua, bahwa kita pada dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nasionalisme
terbangun
bukan
dari
perilaku
saling
menuding, bukan saling menyalahkan dan bahkan bukan untuk saling menyingkirkan. Kekuatan kebangsaan tersemai dalam kohesivitas yang harmonis dari kekuatan dan energi potensi yang telah kita miliki. Komitmen untuk berbagi dan bersinerji dalam rangka mewujudkan citacita nasional itulah yang menjadi ukuran, sejauh mana karsa, cipta dan karya
kita
sudah
memberikan
kekuatan
bagi
terbangunnya
keharmonisan perilaku kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang amanah. 5. Makna ketiga, adalah memberi rujukan bahwa kekuatan sebuah bangsa tercirikan dari bagaimana perbedaan dan kemajemukan dapat terkelola menjadi kekuatan. Itulah niat mulia untuk menyatukan perbedaanperbedaan yang dimiliki bangsa ini melalui Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Indonesia yang memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, lebih dari 250 bahasa daerah dalam percakapan; keragaman dan iv
komposisi pemeluk agama yang tersebar di seluruh nusantara adalah sebuah kekayaan sekaligus kekuatan. Sebagai Negara yang kaya akan keberagaman etnis, suku, budaya, dan agama, menyadari bahwa kohesivitas kesadaran akan keragaman senantiasa harus terjaga secara terus menerus dan berkesinambungan. Nilai-nilai toleransi akan perbedaan, nilai-nilai kemajemukan yang tumbuh berkembang atas dasar komitmen dan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak boleh luntur sampai kapanpun. Namun demikian, fenomena kemajemukan yang bergulir akhir-akhir ini tampaknya sedikit mengalami penggerusan dari hakekat nasionalisme itu sendiri. Semangat persatuan demi menjunjung tinggi sikap nasionalisme yang dulu didambakan dan dibanggakan kini menjadi kekhawatiran kita bersama. Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar pelajar, tawuran antar warga, sikap prasangka antar kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang perlu kita sikapi secara hati-hati. Demikian pula sikap dan perilaku yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan, superioritas kelompok tertentu yg merasa lebih unggul dari kelompok lain, masalah narkoba, pornografi, menjamurnya perilaku koruptif, dan bentuk-bentuk sekat pemisah antara “We and Them”, adalah pola pikir, pola sikap dan perilaku yang harus kita hilangkan. Oleh karena itu, semangat dan makna peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2014 ini, adalah semangat untuk berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi penguatan komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam membangun Indonesia kedepan yang lebih baik. v
Demikian, hal-hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-106 tahun 2014 yang berharga ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekali lagi, mari kita maknai peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dengan karya nyata yang dilandasi rasa nasionalisme yang sesungguhnya. Selamat Berkarya..!! Terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TIFATUL SEMBIRING
vi
Daftar Isi KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. I SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ...................................................... II DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... VII DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................ IX BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1 1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 2. Dasar Pelaksanaan .......................................................................................................... 2 3. Tujuan ............................................................................................................................. 2 4. Tema dan Logo Harkitnas ................................................................................................ 2 5. Pokok-‐Pokok Kegiatan (Pusat, Daerah dan Luar Negeri) .................................................. 3 BAB II. BIDANG UPACARA DAN ZIARAH ....................................................................................... 4 1. Upacara, Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kalibata .......................................................... 4 2. Upacara Bendera di Kementerian Kominfo ...................................................................... 5 3. Upacara dan Ziarah ke Makam dr.Wahidin Soedirohusodo,Yogyakarta ........................... 6 4. Upacara dan Ziarah ke Makam dr.Soetomo, Surabaya .................................................... 8 5. Upacara Bendera di Perwakilan RI di Luar Negeri .......................................................... 11 BAB III. BIDANG BAKTI SOSIAL ..................................................................................................... 13 1. Donor Darah ................................................................................................................. 13 2. Kunjungan ke Panti Wredha Budi Dharma, Yogyakarta ................................................. 14 3. Kunjungan ke Panti Asuhan Wisma Tuna Ganda, Cimanggis, Depok .............................. 15 4. Kunjungan ke Pegawai Kominfo yang Sakit ................................................................... 16 BAB IV. BIDANG SEMINAR DAN DIALOG INTERAKTIF ........................................................... 18 1. SEMINAR ....................................................................................................................... 18 A. Seminar Nasional di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gd. Stovia), Jakarta ............................................. 18 B. Seminar Jurnalistik Pelajar dan Mahasiswa di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gd. Stovia), Jakarta ..... 30 C. Pelatihan Pemanfaatan Internet Untuk Kegiatan Produktif Bagi Anak Remaja ........................................... 31 D. Forum Diskusi Publik “Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi (Bahaya Pornografi, Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS)” ................................................................................ 33 E. Forum Diskusi Publik “Pangan Jajanan Anak Sekolah Sehat Bergizi Untuk Generasi Muda, Sehat dan Cerdas “ ........................................................................................................................................................ 35 F. Bimbingan Teknis UU ITE dan UU PSTE ........................................................................................................ 36
2.
Dialog Interaktif ............................................................................................................ 44 A. Dialog Interaktif Harkitnas di TV One Jakarta .............................................................................................. 44 B. Dialog Interaktif Harkitnas di TVRI Padang, Prov. Sumatera Barat .............................................................. 45
BAB V. BIDANG OLAHRAGA, PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI ............................................ 47 1. Senam Masal ................................................................................................................. 47 2. Penggunaan Pakaian Batik / Tenun Asli Indonesia ......................................................... 47 vii
3. Publikasi Melalui Web Kebangkitan Nasional ................................................................ 48 4. Publikasi Melalui Web Kementerian Kominfo ................................................................ 48 5. Publikasi Melalui Media Lainnya ................................................................................... 58 BAB VI. BIDANG PELAKSANAAN ACARA PUNCAK DAN PEKAN INFORMASI NASIONAL ............................................................................................................................................. 60 PENUTUP ............................................................................................................................................... 76 1. Kesimpulan ................................................................................................................... 76 2. Saran ............................................................................................................................ 76
viii
Daftar Lampiran 1. Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 489 Tahun 2014 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014,
2. Laporan Panitia Penyelenggara pada Seminar Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 di Museum Kebangkitan Nasional (ex.Gd. Stovia) tanggal 22 Mei 2014,
3. Sambutan Sekretaris Jenderal pada Seminar Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 di Museum Kebangkitan Nasional (ex.Gd. Stovia) tanggal 22 Mei 2014,
4. Materi Narasumber (JJ Rizal) pada Seminar Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 di Museum Kebangkitan Nasional (ex.Gd. Stovia) tanggal 22 Mei 2014
5. Materi Narasumber (Donny Budi Utoyo) pada Seminar Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 di Museum Kebangkitan Nasional (ex.Gd. Stovia) tanggal 22 Mei 2014
6. Materi Narasumber pada Seminar Jurnalistik Pelajar dan Mahasiswa di Museum Kebangkitan Nasional pada tanggal 26 Mei 2014,
7. Materi Narasumber pada Pelatihan Pemanfaatan Internet Untuk Kegiatan Produktif Bagi Anak Remaja yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Mei 2014 di Padang , Sumatera Barat,
8. Materi Narasumber pada Forum Diskusi Publik “Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi (Bahaya Pornografi, Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS)” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Mei 2014 di Padang, Sumatera Barat,
9. Materi Narasumber pada Forum Diskusi Publik “ Pangan Jajanan Anak Sekolah Sehat Bergizi Untuk Generasi Muda Sehat dan Cerdas” yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Mei 2014 di Padang, Sumatera Barat,
10. Materi Narasumber pada Bimbingan Teknis UU ITE dan UU PSTE yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 Mei 2014 di Padang, Sumatera Barat,
11. Surat
Dinas
Staf
Ahli
Menteri
Bidang
Sosial,
Ekonomi
dan
Budaya
Nomor
48/SAM.2/UM.01.01/05/2014 tentang Penggunaan Pakaian Batik dan Tenun Asli Indonesia dalam rangka Harkitnas ke-106 Tahun 2014 mulai tanggal 19-23 Mei 2014.
12. Materi narasumber pada Sarasehan Kelompok Informasi Masyarakat dalam rangka Pekan Informasi Nasional yang dilaksanakan di Padang pada hari Senin, 26 Mei 2014
ix
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Indonesia sebagai sebuah Negara Demokrasi semakin berkembang untuk menjelma menjadi sebuah negara maju, negara yang diperhitungkan di kawasan AsiaPasifik bahkan di dunia internasional. Peran Indonesia di tengah percaturan global semakin nyata, sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Fakta menunjukkan bahwa dalam berbagai hal, Indonesia hadir dengan konsep yang diterima oleh berbagai negara. Indonesia memprakarsai Bali Democracy Forum, sebuah forum yang membicarakan tentang pentingnya menjaga demokrasi dalam setiap pemerintahan. Indonesia ditunjuk sebagai Ketua Open Government Partnership (OGP) dan Indonesia telah sukses dalam menyelenggarakan forum-forum internasional, seperti ASEAN Summit pada tahun 2011 dan APEC pada tahun 2013. Apa yang telah dicapai diatas, itu adalah buah dari makna kebangkitan nasional yang telah digagas sejak tahun 1908 oleh dr.Soetomo dan kawan-kawan, yang secara berturut-turut menorehkan sejarah perjuangan Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945 hingga saat ini. Langkah-langkah kebangkitan terus maju, hidup, dan berkembang, seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Baru saja kita sukses menyelenggarakan pesta demokrasi, Pemilihan Umum Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode berikutnya. Seiring dengan tema penyelenggaraan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, kita lebih memfokuskan pada pemaknaan Kebangkitan Nasional dengan kerja nyata, bukan pengembangan wacana. Tuntutan perkembangan untuk terus maju menjadi pemicu pentingnya merealisasikan kebangkitan dengan kerja nyata tersebut. Namun perlu disadari bahwa tantangan yang kita hadapi ke depan juga nyata, yaitu potensi disharmoni sebagai ancaman yang sangat heterogen. Kemajemukan adalah sebuah 1
potensi kekuatan bila dikelola dengan baik, dan perpecahan bila tidak dipelihara. Kata kunci dalam konteks ini adalah keteguhan hati dalam menjaga nilai-nilai budaya yang telah terbukti mencegah kita dari perpecahan dan menguatkan kita dalam ikatan Negara Kesatuan RI. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 106 tahun 2014 hadir membawa pesan, yaitu keharmonisan dalam kemajemukan berdasar pada Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
2. Dasar Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan Harkitnas ke-106 Tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 489 Tahun 2014 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014. Keputusan Menteri Kominfo, selengkapnya pada Lampiran-1
3. Tujuan Tujuan peringatan 106 tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai NKRI.
4. Tema dan Logo Harkitnas Tema Peringatan ke-106 Tahun Kebangkitan Nasional adalah : MAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL MELALUI KERJA NYATA DALAM SUASANA KEHARMONISAN DAN KEMAJEMUKAN BANGSA Sub tema: Menegakkan Demokrasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam penyelenggaraan Pemilu yang Jujur, Adil, dan Berkualitas 2
Logo :
5. Pokok-‐Pokok Kegiatan (Pusat, Daerah dan Luar Negeri) Kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan 106 Tahun Harkitnas meliputi upacara di dalam / luar negeri, ziarah, bakti sosial, seminar dan dialog interaktif, olahraga, publikasi dan dokumentasi, serta acara puncak dan Pekan Informasi Nasional (PIN)
3
BAB II Bidang Upacara Dan Ziarah 1. Upacara, Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Kalibata Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 Mei 2014, pukul 08.00 WIB, dipimpin oleh Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Inspektur Upacara.
Foto 1. Menteri Kominfo menuju tempat upacara
Foto 2. Menteri Kominfo selaku Inspektur Upacara dengan peserta pegawai Kominfo dan stakeholder bidang Kominfo
Mengawali Upacara dan Ziarah di TMP Kalibata, peserta upacara mengheningkan cipta, kemudian dilanjutkan peletakkan karangan bunga di depan prasasti dan dilanjutkan tabur bunga oleh Inspektur Upacara beserta seluruh peserta upacara dan ziarah.
Foto 3. Peletakan Karangan Bunga Secara Simbolis
4
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, Panitia Penyelenggara Harkitnas Bidang Upacara dan Ziarah berkoordinasi dengan Pihak Garnisun. Pejabat Eselon I, II, III, dan IV diwajibkan hadir pada kegiatan ini ditambah masingmasing eselon II menugaskan 10 orang pegawai. Pakaian yang digunakan adalah PSL (Pakaian Sipil Lengkap) untuk Eselon I dan II, sedangkan untuk Eselon III dan IV dan staf adalah pakaian batik korpri dan kopiah (pria).
Foto 4. Tabur Bunga oleh Menkominfo
Foto 5. Tabur Bunga oleh Sekretaris Ditjen SDPPI
2. Upacara Bendera di Kementerian Kominfo Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2014, pukul 08.00 WIB, di Lapangan Kementerian Kominfo yang dihadiri oleh seluruh pejabat serta pegawai di lingkungan Kementerian Kominfo. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Menteri Kominfo dan Sekretaris Ditjen SDPPI sebagai Perwira Upacara.
5
Foto 6. Menteri Komunikasi dan Informatika sebagai Inspektur Upacara
Foto 7. Eselon 1 pada Upacara Bendera Peringatan Harkitnas ke-‐106
Foto 8. Eselon II pada Upacara Bendera Peringatan Harkitnas ke-‐106
Pejabat eselon I,II,III,IV, staf dan CPNS di lingkungan Kementerian Kominfo hadir pada upacara bendera tersebut. Upacara juga dilaksanakan secara serentak di semua Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Perwakilan Indonesia di luar negeri.
3. Upacara dan Ziarah ke Makam dr.Wahidin Soedirohusodo,Yogyakarta Pada hari Selasa, 20 Mei 2014, bertempat di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, dimulai pada pukul 08.00, dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 dengan Inspektur Upacara Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso dengan Komandan Upacara, Mayor Log Toni Aryanto serta Perwira Upacara, Letda Sus Ponimin.
6
Foto 9.Upacara Bendera Peringatan Harkitnas ke-‐106 Tahun 2014 di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta
Foto 10. Pimpinan Kominfo beserta pimpinan TNI dan Polri DIY melakukan ziarah ke Makam dr.Wahidin Sudirohusodo
Selanjutnya, tepat pukul 09.30 WIB dilaksanakan penghormatan para pahlawan dan peletakan karangan Bunga di prasasti Tokoh Kebangkitan Nasional RI dr.Wahidin Sudirohusodo oleh Komandan Korem 072. Pamungkas Brigjend TNI Sabrar Fadhilah selaku Inspektur Upacara menandai Ziarah Nasional Peringatan Harkitnas ke-106 Tahun 2014 di Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan upacara bendera serta ziarah dan tabur bunga dihadiri oleh anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU, POLRI, Karbol AAU, Mahasiswa, Guru, Anggota Pramuka, Satuan Pamong Praja, Pelajar, Tokoh Masyarakat, Gerakan Kepemudaan, pejabat pemda DIY dan juga dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dipimpin Budi Priyono,SH,MH, Staf Ahli Menteri Bidang Politik dan Keamanan. 7
Untuk memperingati Harkitnas, warga Jogja dari berbagai komunitas dan agama menggelar acara Tapa Bisu Lampah Ratri pada tanggal 19 Mei 2014. Ratusan peserta Tapa Bisu Lampah Ratri ini mengawali kegiatannya dengan menggelar doa bersama lintas agama di depan Tugu Jogja. Kemudian para peserta berjalan kaki menuju arah Kraton Jogja. Selama berjalan para peserta tidak diperbolehkan mengucap satu kata pun atau tapa bisu. Sambil membawa obor, para peserta pun berjalan beriringan hingga menuju Pagelaran Kraton Jogja yang berada di dekat alun-alun utara.
Foto 11. Lampah Ratri di Yogyakarta (sumber : beritajogja.co.id)
4. Upacara dan Ziarah ke Makam dr.Soetomo, Surabaya Upacara Peringatan Harkitnas ke-106 di Surabaya dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2014 di TMP dr.Soetomo. Upacara dan ziarah dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur, Dr.H.Soekarwo,SH, M.Hum. Upacara diikuti oleh Muspida Jawa Timur, Perwakilan SMA, SMK, Pramuka dan Karang Taruna. Perwakilan dari Kementerian Kominfo adalah Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Dr. Henri Subiakto SH, MA. Turut hadir dalam kunjungan ziarah, para ahli waris keluarga dr. Soetomo. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional mempunyai tantangan ke depan, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan memperkecil jarak atau mengedepankan keadilan yang saat ini masih menjadi persoalan. Setelah diawali dengan mengheningkan cipta, upacara dilanjutkan dengan peletakkan karangan bunga sebagai penghormatan pada para pahlawan. 8
Foto 12. Peserta upacara dari Kwartir Daerah
Foto 13. Peserta upacara dari Pelajar Tingkat SLTA
Foto 14. Gubernur Jawa Timur selaku Inspektur Upacara
9
Foto 15.Peletakkan Karangan Bunga
Foto 16. Tabur Bunga oleh Staf Ahli Menteri Bidang Media Massa
Foto 17. Peserta Upacara dari Perwakilan Veteran RI
10
5. Upacara Bendera di Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam upaya memelihara dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral, beretika dalam berbangsa dan bernegara, serta mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan, Kementerian Kominfo telah melalui Kementerian Luar Negeri menghimbau seluruh Kedutaan Besar dan Perwakilan RI di luar negeri untuk melangsungkan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014. Beberapa Kedutaan Besar dan Perwakilan RI yang telah melangsungkan upacara Harkitnas tersebut antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
KBRI Sofia, KBRI Suva, KJRI Hamburg KBRI Berlin KBRI Manila KJRI Toronto KBRI Bahrain KBRI Kuwait
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
11
KBRI Bangkok KJRI Dubai Konjen Ho Chi Minh City KBRI Antananarivo KBRI Bandar Seri Begawan KJRI Los Angeles KBRI Uzbekistan
Foto 18. Peringatan Harkitnas di KBRI Manama, Bahrain
Foto 19. Upacara Harkitnas di Suva, Kepulauan Fiji
Foto 20. Upacara Harkitnas di KBRI Kuwait
Foto 21. Upacara Harkitnas di KBRI Uzbekistan
Upacara berjalan dengan khidmat dengan Inspektur Upacara Dubes atau Kepala Perwakilan RI di masing-masing negara dengan dihadiri oleh seluruh staf KBRI/KJRI, Pengurus dan Anggota DWP dan masyarakat Indonesia. Dubes atau Kepala Perwakilan RI dalam upacara tersebut membacakan sambutan Menteri Kominfo selain itu juga seluruh peserta upacara menyanyikan lagu perjuangan Padamu Negeri dan Satu Nusa, Satu Bangsa.
12
BAB III Bidang Bakti Sosial 1. Donor Darah Donor Darah dilaksanakan tanggal 21 Mei 2014, dikoordinir oleh Biro Umum bekerjasama dengan pihak Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB dan dibuka oleh Dr.Suprawoto, Sekretaris Jenderal. Kegiatan Donor Darah ini diikuti oleh PNS di lingkungan Kementerian Kominfo dan PMI menyediakan 100 kantong darah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan stok darah PMI dalam membantu masyarakat, serta yang paling mendasar adalah menanamkan kesadaran akan keuntungan serta pentingnya donor darah sehingga menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi masyarakat dan kesehatan pribadi. Peserta Donor Darah yang mendaftar brejumlah 68 (enam puluh delapan) orang dengan rincian, ditolak sebanyak 7 (tujuh) orang dan yang diizinkan mendonorkan darahnya sebanyak 61 (enam puluh satu) orang.
Foto 22. Sekretaris Jenderal Kominfo membuka Secara Resmi Kegiatan Donor Darah
Foto 23.Pejabat Kominfo Menghadiri Kegiatan Donor Darah Sekaligus Mendonorkan Darahnya
13
Foto 24. Sekjen didampingi Ketua Penyelenggara melakukan peninjauan aksi donor darah
Foto 25. Calon pendonor melakukan cek kesehatan
2. Kunjungan ke Panti Wredha Budi Dharma, Yogyakarta Kegiatan kunjungan ke panti wredha dikoordinir dan dilaksanakan oleh Ditjen IKP pada tanggal 20 Mei 2014 di Kota Yogyakarta, yaitu mengunjungi Panti Wredha Budhi Dharma yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kota Yogyakarta, menangani pelayanan sosial bagi lansia terlantar dan tidak mampu di Yogyakarta. Pada saat ini panti tersebut dihuni 58 (lima puluh delapan) orang lansia, dan 3 (tiga) diantaranya sedang menderita sakit keras. Dalam kunjungan tersebut, Panitia Harkitnas diwakili oleh Biro Umum, Setditjen IKP dan BP2KI Yogyakarta dan langsung diterima oleh Kepala UPT Panti Wredha Budhi Dharma (Heri Supriyanto). Bantuan dan tali kasih yang diberikan adalah berupa 58 paket individu yang berisi pakaian, alat ibadah, kain sarung/ kain panjang dan tasbih (bagi yang beragama islam) dan rosario (bagi yang beragama Katolik), serta paket pampers bagi lansia. 14
Foto 26. Penyerahan Tali Kasih yang diterima oleh Pimpinan Panti Wredha
Foto 27. Foto Bersama Perwakilan Kominfo dengan Pengurus dan Penghuni Panti
Foto 28. Kunjungan ke Kamar Penghuni Panti
3. Kunjungan ke Panti Asuhan Wisma Tuna Ganda, Cimanggis, Depok Kegiatan Kunjungan ke Panti Asuhan dikoordinir dan dilaksanakan oleh Ditjen PPI pada tanggal 6 Juni 2014, yaitu mengunjungi Yayasan Lembaga Rumah Piatu Muslimin Panti Sosial “Wisma Tuna Ganda” (WTG) Palsigunung yang beralamat di Jl. Raya Bogor KM. 7, Cimanggis. Panti asuhan tersebut dihuni 31 (tiga puluh satu) orang penderita tuna ganda, dipimpin oleh Sesditjen PPI, diterima langsung oleh Pengurus Harian Panti (Ibu Suciati). Bantuan dan tali kasih yang diberikan adalah berupa perlengkapan mandi, perlengkapan mencuci, kebutuhan pokok sehari – hari (beras, minyak goreng, pampers 15
dewasa dan anak-anak, makanan kaleng, mie instant, kue kering kaleng, susu bubuk dan susu cair) senilai Rp.9.000.000,- (sembilan juta rupiah) dan uang tunai sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Dana tersebut merupakan kumpulan sedekah jariah dari pegawai Ditjen PPI.
Foto 29. Sesditjen PPI memberikan bantuan yang diterima langsung pimpinan panti
Foto 30. Kunjungan ke Kamar Penghuni Panti
Foto 31.Foto bersama perwakilan Kominfo, pengurus dan penghuni panti
4. Kunjungan ke Pegawai Kominfo yang Sakit Kunjungan kepada pegawai Kominfo yang sakit telah dilakukan ke : •
Sdr.Purwojatmiko dari Direktorat Telekomunikasi Khusus PP & KU, yang menderita stroke. Kunjungan tersebut diwakili oleh Kasubdit Layanan Khusus Penyiaran 16
beserta Staf dengan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan buah – buahan.
Foto 32. Penyerahan bantuan yang diterima oleh istri Sdr.Purwojatmiko
Foto 33. Foto bersama Sdr.Purwojatmiko dengan perwakilan Kominfo
17
BAB IV Bidang Seminar Dan Dialog Interaktif 1. SEMINAR A. Seminar Nasional di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gd. Stovia), Jakarta Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan “Seminar Dalam Rangka Peringatan Harkitnas ke-106 Tahun 2014” telah diselenggarakan pada: Hari/ Tanggal : Kamis, 22 Mei 2014 Pukul
: 08.00 s/d 12.00 WIB
Tempat
: Museum Kebangkitan Nasional (Ex Gd. Stovia), Jl. Abdurrahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat.
Narasumber Narasumber Seminar dalam rangka peringatan Harkitnas ke-106 Tahun 2014 adalah: 1. JJ. Rizal (Sejarawan/Budayawan dari Univ. Indonesia, penulis buku di Komunitas Bambu); 2. Donny B.U, (Executive Director of ICT Watch, Penggagas Internet Sehat).
Agenda Agenda Seminar Harkitnas ke 106 Tahun 2014, tanggal 22 Mei 2014 adalah sebagai berikut: Waktu 08.30 – 09.30
Kegiatan Pembukaan: • Menyanyikan Lagu Indonesia Raya • Pembacaan Doa • Laporan Panitia Penyelenggara Kepala Biro Umum 18
oleh
• Pengarahan (Keynote Speech) sekaligus Pembukaan – Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Bapak Dr. Suprawoto 09.30 – 12.00
Diskusi Panel: • Moderator : Staf Ahli Menteri Bidang Politik dan Keamanan • Narasumber I : JJ Rizal (Sejarawan dari Universitas Indonesia, penulis buku Komunitas Bambu) • Narasumber II : Donny B.U, (Executive Director of ICT Watch, Indonesia/Penggagas Internet Sehat) • Tanya Jawab
12.00 – 12.30
Penutupan: Staf Ahli Menteri Bidang Keamanan, Budi Priyono
12.30 – 13.00
Politik
dan
ISHOMA (Istirahat, Sholat Jumat dan Makan Siang) – Selesai
Peserta Peserta Seminar Dalam Rangka Peringatan Harkitnas ke 106 Tahun 2014 diikuti sebanyak 150 orang terdiri dari para pelajar SMA, SMK dan Mahasiswa di wilayah DKI Jakarta serta para pegawai di lingkungan Kementerian Kominfo dan Museum Kebangkitan Nasional Jakarta. SMA dan SMK yang mengikuti seminar antara lain : SMA Kartini 1, SMK Negeri 27 Jakarta, SMK Negeri 4 Jakarta, SMA Negeri 25 Jakarta, SMK Negeri 11 Jakarta, SMKN Jakarta Pusat 1, UPI Y.A.I
Pelaksanaan Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan “Seminar
Harkitnas ke-106 Tahun 2014” didahului
Laporan Panitia Penyelenggara oleh Kepala Biro Umum Kementerian Kominfo, dengan 19
menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan Seminar. Laporan Panitia, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-2.
Foto 34 . Laporan Penyelenggara oleh Kepala Biro Umum
Foto 35. (depan, kiri-‐kanan) Staf Ahli Bidang Polkam, Sekjen, Kepala Biro Umum
Foto 36. Sambutan Sekjen sekaligus membuka kegiatan Seminar Kebangkitan Nasional
Selanjutnya, sambutan oleh Sekretaris Jenderal sekaligus membuka kegiatan seminar. Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Dr. Suprawoto, antara lain, menyampaikan hal-hal sebagai berikut: •
Seminar dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 hari ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Harkitnas ke-106 yang puncak acaranya akan dilaksanakan bersamaan dengan Pekan Informasi Nasional pada tanggal 24 Mei 2014 di Kota Padang Sumatera Barat. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan tentang nasionalisme di Indonesia.
20
•
Jika dihitung dari titik awal Kebangkitan Nasional tahun 1908, maka pada tahun 2014 ini, kita sudah lebih dari seratus tahun berproses dalam kesadaran kita menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•
Wajah dan corak ke-Indonesia-an kita pun telah banyak mengalami perubahan. Untuk itu guna menjaga semangat nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai kebangsaan tersebut.
•
Generasi muda adalah unsur yang sangat signifikan dan penting dalam rangka membangun kembali bangsa dengan penanaman nilai nasionalisme yang sejati. Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa dalam setiap momen penting perubahan bangsa ini senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif penggeraknya.
•
Kemajuan
teknologi
informasi
khususnya
pemanfaatan
internet
semakin
menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data statistik menunjukkan bahwa pengguna internet dunia pada akhir Tahun 2013 telah menembus 2,5 miliar, angka ini bertumbuh 480% dari pengguna akhir Tahun 2000. Artinya terdapat pertumbuhan yang sangat pesat akan penggunaan internet khususnya dengan adanya booming media sosial seperti facebook, twitter, dan lain-lain. •
Kemajuan teknologi, khususnya media sosial telah menciptakan perangkat komputasi yang murah, berkecepatan tinggi, berkapasitas besar dan memiliki akses broadband. Semua itu jika tidak diiringi pembangunan karakter generasi muda, maka semua efek positif dari pertumbuhan media akan sia-sia, malah jika tidak dapat memfilter efek negatif dari derasnya arus informasi sama saja menggiring kaum muda dalam jurang kehancuran, krisis budaya, krisis nasionalisme, bahkan degradasi moral dan kehilangan jati diri sebagai anak bangsa yang berbudaya.
•
Untuk itulah, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 ini, bukan hanya merupakan sarana seremonial belaka, tetapi juga harus dimaknai sebagai kebangkitan Media Sosial untuk mempertahankan Nasionalisme kaum muda, untuk itu saya menitipkan hal ini kepada para narasumber dan adik-adik pelajar dan mahasiswa yang hadir disini, untuk dapat menularkan rasa Kebangsaan, rasa Nasionalisme, melalui media sosial yang digunakan adik-adik. 21
•
Mari kita gunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup kita, contoh untuk usaha/berjualan. Media sosial memiliki peluang yang luar biasa. Anak-anak tidak bisa lepas dari itu. Tetapi pesan saya digunakan untul hal positif. Bapak ibu guru juga harus mengikuti perkembangannya. Sehingga anak-anak punya ruang untuk berkreasi.
•
Anak-anakku juga harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Melanggar UU ITE, hukuman di dunia maya lebih berat dari pada dunia nyata. Karena sifatnya massive, setiap orang bisa membaca. Dan ketika kita mengunggah informasi di dunia maya, sifatnya abadi. Kalau mau mengunggah informasi di dunia maya pikir semilyar kali. Oleh sebab itu, saya menganjurkan teknologi yang kita nikmati sekarang kita gunakan untuk hal-hal yang positif, untuk kemajuan bangsa ini.
•
Sambutan Sekretaris Jenderal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran-3
Paparan Narasumber 1) Narasumber I: JJ. Rizal ( Sejarawan UI ). Topik “Dulu Boedi Oetama, kini Boedi Oelo” Dalam paparannya, Narasumber I menyampaikan hal-hal antara lain sebagai berikut: •
Mulai dari penemuan mesin telegraf pada tahun 1837, jalur telegraf dipasang pada tahun 1856 antara Weltevreden (seputaran Gambir saat ini), Batavia dengan Buitenzorg yang berjarak 80 kilometer.
•
Jalur telegraf pada tahun tersebut digunakan untuk saling mengirim kabar pada zaman kolonial Hindia Belanda.
•
Nasionalisme yang kedua digambarkan pada Lukisan Raden Saleh yang berjudul Gefangennahme Diepo Negoros tahun 1857 yang dipertanyakan kebenarannya karena penggambaran Pangeran Diponegoro yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Lukisan ini menunjukkan sudut pandang Raden Saleh sebagai orang Hindia Belanda dan idealismenya akan kebebasan dan kemerdekaan. Ia menentang penindasan.Lukisan ini menggambarkan munculnya gerakan nasionalisme yang disebut proto-nasionalisme, kebanggan manusia Indonesia yang lebih bangga dengan identitasnya sebagai ethnos dan daerah ketimbang mengedepankan nasionalisme Indonesia itu sendiri. 22
Foto 37. Doa bersama untuk mengawali kegiatan Seminar
•
Foto 38. Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya
Pada tahun 1883, terjadi letusan Gunung Krakatau, letusan yang paling merusak dan paling mematikan dalam sejarah. Kabar tentang terjadinya letusan juga beredar hingga ke seluruh penjuru dunia melalui mesin telegraf. Namun demikian, ada halhal yang tidak tersampaikan melalui komunikasi telegraf seperti keresahan petani di sekitarnya yang menimbulkan pemberontakan 1700 petani, pemberontakan pertama terhadap kekuasan kolonial,
•
Nasionalisme juga dapat dilihat pada surat-surat Kartini, seorang pejuang perempuan Indonesia yang memulai tradisi menulis pada tahun 1900 dan suratsurat tersebut dibukukan dalam sebuah buku yang berjudul “ Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kartini mengilhami tokoh-tokoh nasionalisme pertama di Indonesia. Suratsurat Kartini menjadi bacaan wajib tokoh-tokoh Boedi Oetomo. Kartini sudah mulai merasa dunia semakin kecil pada awal Tahun 1900 dengan adanya media komunikasi melalui surat . Di awal Kartini menulis Tahun 1900 itu, di Jepara sudah ada 43 rumah yang memiliki pesawat telepon, dan sudah ada setengah juta panggilan telepon di seluruh Hindia Belanda. Kalau ditilik dari hari ini nyatalah bahwa tulisan cetak adalah penyebar nasionalisme.
•
Sejarah munculnya elite baru dan pemimpin nasionalis Indonesia mengakar dari sebuah zaman gelap. Menjelang wafat pada 1873, R. Ng. Ronggowarsito menulis Serat Kala Tida (Syair zaman Kegelapan). Arsitek kolonialisme Snouck Hurgronje juga meminta pemerintah Hindia Belanda untuk memperluas sekolah, memberikan 23
kesempatan belajar pada anak jajahan. Van Niel tokoh Hindia Belanda juga memakai frase cahaya dalam hal mencari pemimpin. •
Para pemimpin Indonesia awal pergerakan adalah pemimpin yang SADAR (otobiografi Soetomo) sadar adalah mempunyai pengertian-pengertian yang terkait, yang diartikan menjadi “daya”, “motor penggerak”, para pemimpin harus menjadi pendorong perubahan, harus dijalani dengan ngurban yang artinya harus bertindak tanpa pamrih, berjaga dengan moril. Demi bangsa yang dibayangkan, para elite sebagai komunitas politik minoritas yang kreatif, dituntut menjadi ujung tombak gerakan.
•
Adalah ironi besar nilai-nilai itu kini tinggal keping kenangan saja, yang dirusak oleh iklim politik zaman gelap, lantas reformasi yang dibajak para politisi busuk. Dalam situasi inilah perayaan Kebangkitan Nasional yang berbarengan dengan Pemilu Presiden dimana janji-janji membangkitkan Indonesia hanya terasa sebagai omong kosong yang diulang-ulang. Sebab moral commitment tiada lagi, dimana-mana yang tampak diantara mereka bukan yang dulu oleh elite-elite modern pertama Indonesia disebut “boedi oetama”, tetapi “boedi oelo” atau pikiran jahat, bukan lagi mensejahterakan dan memperjuangkan rakyat, tetapi lebih pada mensejahterakan pribadi dan kelompoknya.
•
Materi Narasumber I, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-4.
Foto 39. Paparan Narasumber, JJ Rizal tentang Peran Media dalam Menumbuhkan Nasionalisme Pada Zaman Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
24
2. Narasumber II: Donny Budi Utoyo (Executive Director of ICT Watch, Dosen dan Penggagas Internet Sehat) Dalam paparannya, Narasumber II antara lain menyampaikan hal-hal sebagai berikut: •
Bangsa Indonesia sekarang ini sudah familiar menggunakan media sosial, tidak hanya sebatas kaum muda, atau mereka yang bekerja di sektor formal saja, sebagai contoh dapat saya kemukakan disini; orang Indonesia menggunakan internet untuk membangun dirinya; “Tukang becak di Jogja menggunakan facebook untuk menawarkan becaknya kepada kaum wisatawan dengan menggunakan bahasa asing. Petani di Sukabumi membuat blog di tengah sawah untuk membangun desanya, karena sambungan internet hanya ada/terdapat di tengah sawah. Di sini saya
akan
tekankan
bahwa
jika
kita
akan
belajar
nasionalisme
dan
mempertahankan nasionalisme lewat media sosial, belajarlah dari orang-orang di lapangan semacam “penarik becak dan petani” tersebut. •
Dua tahun lalu jumlah pengguna twitter 29,4 milyar, Indonesia berada di urutan kelima dunia. Dari jumlah twit beredar, Jakarta adalah nomor 1 di dunia, tetapi isi twitnya banyak yang tidak bermanfaat untuk membangun rasa, membangun karsa, hal-hal yang tidak penting, hanya bersifat pribadi, seperti keluh kesah dan posisi keberadaan.
•
Jumlah post dari blogger Indonesia yang menulis tentang Indonesia 1,1 posts/user, hal ini paling rendah dibanding Singapura, Malaysia, Philipina dan negara-negara Asia lainnya, jangan-jangan kita tidak tahu betapa indahnya Indonesia.
•
Untuk itu saya pesankan pada generasi muda, boleh saja kita bergalau ria di media sosial, tetapi jangan lupa menulis tentang Indonesia.
•
Materi Narasumber II, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-5.
25
Foto 40. Paparan Narasumber, Donny Budi Utoyo tentang Internet Indonesia
Foto 41. Pemutaran Trailer Film Dokumenter LiniMassa
Diskusi dan Tanya Jawab Pertanyaan : •
SMKN 1: Kami berharap anak-anak kami dapat mengenggam dunia. Tolong beri solusi kenapa anak-anak sekarang kurang menulis tentang Indonesia. Hanya ada berita negatif di media massa.
•
Kalau kita lihat dari google, ada 2 tema, yaitu kebangkitan di zaman Budi Utomo dan Nasionalisme di era internet. Kita lihat di zaman Budi Utomo. Dibandingkan di zaman sekarang, anak-anak mulai ogah-ogahan, karena adanya internetisasi. Dengan internetisasi rasa nasionalisme sudah luntur. Tokoh pemimpin harus bisa
26
memberikan
teladan
/
contoh.
Tolong
minta
kiat
apa
yang
pas
untuk
mengembangkan rasa patriotik dan nasionalisme bangsa. •
Bagaimana cara membangkitkan Nasionalisme di kalangan generasi muda yang sudah pesimis karena rusaknya Nasionalisme oleh elit politik.
•
Apakah etika jurnalis zaman dulu dan zaman sekarang sudah berubah. Kenapa search tentang Indonesia sedikit padahal ada detik.com dll
•
Guru SMAN IV (Ningrum): “Masukan untuk penentu kebijakan, kaitannya dengan internet sehat. Fenomena di lapangan banyak anak kecanduan video porno mungkin karena mudahnya akses terhadap konten-kontennya tersebut.
•
SMKN 11: “Apakah perkembangan teknologi dapat meningkatkan Nasionalisme. Berikan contohnya!”
•
SMAN 4 Jakarta: “Bagaimana cara membina Nasionalisme di sosial media. Bagaimana supaya didukung oleh orang-orang lain“
•
SMK Jakarta Pusat 1, “Bagaimana cara untuk mempunyai rasa Nasionalisme?“
•
Apa upaya pemerintah dalam mempertahankan Nasionalisme ?
•
SMKN 11, Tolong ubah pasal 27 nya dulu baru kita akan menulis di Internet karena dengan adanya pasal tersebut ada ketakutan dalam menulis di internet.
Jawaban: JJ. Rizal 1. Karena bagaimana pun kita merasakan degradasi dari perasaan Nasionalisme. Waktu kita bikin Indonesia dulu, alasannya apa? Cita-citanya ada pembukaan UUD, semua cita-cita itu mulia. Tapi apakah hari ini kita melihat kemuliaan, melihat Indonesia dengan perasaan bangga, dan sebuah pencapaian prestasi. Alasan kita mundur karena apa? Akhirnya kita mengalami krisis kebanggaan. Cita-cita bersama banyak yang tidak kesampaian. Jika kita melihat televisi, sebentar-sebentar orang tertangkap
dan
Nasionalisme
dibeberkan.
yang
penting
Bagaiman adalah
kita
punya
keteladanan.
kebanggaan.
Kita
susah
Sumber
menemukan
keteladanan. Apakah keteladanan hanya dr orang-orang elit saja? Banyak sekali 27
tokoh-tokoh yang dapat diambil keteledanan, ada Soekarno, Hatta, Dr. Soetomo. Apabila kita susah menemukan keteladanan dari orang yang masih hidup, belajar saja dari orang yg sudah meninggal dengan mempelajari sejarah. Tapi saat ini saya tidak percaya pada orang yang hidup, kita kehabisan keteladanan. Kalau buka twitter ada yang followernya banyak sekali., Sekarang dengan teknologi media, kita bisa memilih icon. Kita bisa menentukan pahlawan kita dan dia jadi teladan kita. 2. Etika jurnalistik. Kata dasar etik : perangkat nilai/moral. Jadi perangkat jurnalistik punya moral bagaimana membuat berita yang inspiratif yang baik. Mayoritas tokohtokoh pendiri bangsa kita adalah pemilik surat kabar. Permasalahan hari ini media masa adalah saham partai. Sehingga sekarang kita sulit menemukan etika. Jika dulu politik adalah perjuangan, berbeda dengan politik masa kini. Kita harus ingat frekuensi milik publik jangan digunakan semaunya. Jurnalistik sebagai pilar Nasionalisme sekarang lebih banyak memuat masalah; seks, kekuasan, dan hal-hal lain yang bersifat negatif. Bagaimana kekuasaan bertahan adalah membuat rakyat bodoh sehingga nasionalisme juga runtuh. Dulu ukuran kehormatan adalah pengetahuan, semua pendiri Bangsa pembaca buku. Hatta bilang “istri pertama” saya buku. Kamar tidur Soekarno 70% adalah buku. Apakah sekarang elit-elit bangsa kita membaca buku? Situasi itu membuat lunturnya Nasionalisme. Tapi kita tetap harus optimis dapat keluar dari situasi yang rumit, seperti sekarang ini. Donny B.U. 1. Dulu berapa harga telephone genggam yang punya akses internet, baru sekitar 10 juta, sekarang menggunakan android lebih mudah dan lebih murah. 2. Kepekaan tentang nasionalisme ini yang perlu dibangun. Ketika masuk di sebuah tempat seperti museum, ceritakanlah di Internet. Popularitas dapat dihitung dari jumlah like. 3. 1,1 posts/user dari search di google blog tentang Indonesia. Kalau di kompas detikcom itu namanya media mainstream, mereka dibayar untuk menulis. 4. Saya yakin semua yang hadir di sini, tidak akan hadir jika karena bukan karena memiliki nasionalisme.
28
5. Tulislah di internet tugas-tugas sekolah, sehingga nama sekolah, nama pengajar banyak dan bisa mendatangkan, tambahan pengetahuan tentang ke-Indonesia-an. 6. Di detikcom untuk mencari pegawai adalah dengan search di Internet. CV hanya pelengkap saja. Ini menunjukkan pentingnya menjaga informasi yang kita unggah di internet. 7. Pornografi seperti puncak gunung es. Iya perlu diwaspadai tetapi terlihat. Yang lebih berbahaya adalah privasi. Kasus pedofilia bermula dari orang yang sakit jiwa dan melihat foto anak-anak telanjang. 8. Kasus-kasus di sosial media : pornografi, security, privacy. 9. Pikirkan data yang diumbar di facebook, dapat disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Foto 42. Pertanyaan dari Guru SMKN 1
Foto 43. Pertanyaan dari Guru SMKN 27
Foto 44. Pertanyaan dari mahasiswa
Foto 45. Pertanyaan dari siswa
29
B. Seminar Jurnalistik Pelajar dan Mahasiswa di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gd. Stovia), Jakarta Pada hari Senin, 26 Mei 2014 telah dilangsungkan seminar jurnalistik untuk generasi muda di Museum Kebangkitan Nasional, Jalan Abdul Rachman Saleh, No. 26, Senen, Jakpus (ex. Gd. Stovia) dengan tema “Kebangkitan Nasional, Sinergi Kaum Muda dan Pers dalam Membangun Bangsa”, menampilkan narasumber : •
Bagir Manan (Ketua Dewan Pers - Sambutan Pembukaan Pers Mahasaiswa sebagai Sarana Pembinaan Karakter)
•
Ninok Leksono (Anggota Dewan Pers – Topik : Pers dan Generasi Muda?)
•
Yosep Adi Prasetyo (Anggota Dewan Pers – Topik : Memahami Kelembagaan Dewan Pers)
•
Imam Wahyudi (Anggota Dewan Pers – Topik : Berani Jadi Jurnalis)
•
Jimmy Silalahi (Anggota Dewan Pers – Topik : Masa Depan Industri Pers Di Tangan Kaum Muda) Materi Narasumber, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-6
Peserta
:
100 peserta dari 100 undangan, terdiri dari Jurnalis Mahasiswa di Perguruan tinggi di wilayah Jakarta dan Siswa
SMK
jurusan
broadcasting
di
wilayah
Jabodetabek. Pelaksanaan
:
Kegiatan
didahului
disampaikan Pelaporan
oleh
Bapak
dengan
laporan
Kepala
Bidang
Purwanto,
SE
panitia
yang
Evaluasi
dan
mewakili
Kepala
Puslitbang Literasi dan Profesi. Dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar. Dalam sambutannya Kepala Badan Litbang SDM menyampaikan pesan dan arahannya kepada peserta tentang pentingnya penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) utamanya internet. 30
Foto 46. Sambutan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan
Foto 47. Paparan Narasumber, Ninok Leksono
Foto 48. Peserta seminar dari Media Massa
Foto 49. Peserta Seminar dari Kalangan Mahasiswa
Foto 50.Para Narasumber dan Moderator
C. Pelatihan Pemanfaatan Internet Untuk Kegiatan Produktif Bagi Anak Remaja •
Hari, tanggal
: Jumat, 23 Mei 2014
•
Pukul
: 08.00 WIB s/d selesai 31
•
Tempat
: Hotel Pangeran Beach Padang, Sumatera BaratTema/
•
Judul
: Peningkatan Literasi Masyarakat Untuk Anak dan Remaja
•
Narasumber
:
1) Asisten
Deputi
Penanganan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Masalah
Sosial
Perlindungan
Anak Anak,
Kementerian Dra.
Maydian
Werdiastuti, M. Si 2) Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi, Ir. Woro Indah, MT •
Materi Narasumber, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-7.
•
Peserta
: 108 orang (kelompok anak dan remaja di kota Padang)
•
Pelaksanaan
: Kegiatan didahului dengan laporan panitia yang disampaikan oleh
Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Bapak Purwanto, SE mewakili Kepala Puslitbang Literasi dan Profesi. Dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informastika Bapak Basuki Yusuf Iskandar. Dalam sambutannya Kepala Badan Litbang SDM menyampaikan pesan dan arahannya kepada peserta tentang pentingnya penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) utamanya internet.
Foto 51. Peserta Pelatihan Pemanfaatan Internet
32
Foto 52. Laporan Panitia Penyelenggara
Foto 53. Sambutan Pembukaan Pelatihan oleh Kepala Balitbang SDM
D. Forum Diskusi Publik “Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi (Bahaya Pornografi, Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS)” •
Hari, tanggal
: Kamis, 22 Mei 2014
•
Pukul
: 08.00 WIB s/d selesai
•
Tempat
: Hotel Mercure, Padang, Sumatera Barat
•
Tema/ Judul
: “ Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan di Era
Globalisasi (Bahaya Pornografi, Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS) ” •
Narasumber
:
-‐
Direktur Advokasi Badan Narkotika Nasional, Victor Pudjiadi.
-‐
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Yufrizal Candra.
•
Materi Narasumber, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-8.
•
Peserta
: 200 orang (terdiri dari pelajar, mahasiswa, akademisi, guru, LSM
dan karang taruna) •
Pelaksanaan a.
:
Acara dibuka dengan laporan Ketua Panitia yaitu Kadishubkominfo Provinsi Sumatera Barat, Mudrika.
b.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Freddy H. Tulung, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik. Dalam sambutannya antara lain 33
mengatakan agar remaja kota Padang khususnya, dan remaja pada umumnya berhati-hati terhadap hal-hal yang merupakan akibat dari globalisasi. Media menawarkan konten-konten baik positif maupun negatif. Maka dari itu kontrol terhadap bahaya pornografi harus datang dari diri sendiri dan tentunya juga pengawasan dari orang tua. c.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Ali Asmar. Dalam sambutannya, Sekda mengajak ke semua elemen pendidikan untuk waspada terhadap bahaya narkoba.
d.
Sesi berikutnya diisi oleh kedua narasumber.
Foto 54. Freddy H. Tulung Memberikan Pengarahan dalam Forum Diskusi Publik tentang “Penyiapan Generasi Muda Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi (Bahaya Pornografi, Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS)”
Foto 55. Peserta Forum Diskusi Publik
Foto 57. Para narasumber dalam Forum Diskusi Publik
Foto 56. Slogan Anti Narkoba
34
E. Forum Diskusi Publik “Pangan Jajanan Anak Sekolah Sehat Bergizi Untuk Generasi Muda, Sehat dan Cerdas “ •
Hari, tanggal : Jum’at, 23 Mei 2014
•
Pukul
: 08.00 WIB s/d selesai
•
Tempat
: Hotel Mercure, Padang, Sumatera Barat.
•
Tema/ Judul : “Pangan Jajanan Anak Sekolah Sehat Bergizi Untuk Generasi Muda Sehat dan Cerdas”
•
Narasumber : -‐
Halim Nababan, Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan.
-‐
Kresnawan, Kepala Bidang Organisasi dan Tata Laksana.
-‐
Dahnil Aswad, Ketua YLKI Sumatera Barat.
•
Materi Narasumber, selengkapnya sebagaimana terlampir pada Lampiran-9.
•
Peserta
: 200 orang (terdiri dari anak sekolah SD dan SMP, guru sekolah
SD dan SMP, penyelenggara kantin sekolah dan PKK) •
Pelaksanaan : a.
Acara dibuka dengan laporan Ketua Panitia yaitu Kadishubkominfo Provinsi Sumatera Barat, Mudrika. Disampaikan bahwa pengaturan pangan meliputi kemasan pangan, mutu dan gizi pangan, label dan iklan pangan, dll menjadi tanggung jawab dari industri pangan, peran serta masyarakat dan sektor pemerintah.
b.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Freddy H. Tulung, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik. Dalam sambutannya mengatakan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan pangan siap saji yang banyak ditemui di lingkungan sekolah. PJAS seharusnya dipantau kandungannya sehingga aman untuk kesehatan serta baik kandungan gizinya.
c.
Acara dilanjutkan oleh paparan narasumber
d.
Kemudian ditutup oleh Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi.
35
Foto 58. Sambutan oleh Dirjen IKP, Freddy H. Tulung
Foto 59. Para Narasumber dalam Forum Diskusi
Foto 60. Peserta Forum Diskusi
F. Bimbingan Teknis UU ITE dan UU PSTE •
Hari, tanggal : Senin, 26 Mei 2014
•
Pukul
: 09.00 WIB s/d selesai
•
Tempat
: Hotel Pangeran Beach Hotel, Padang, Sumatera Barat.
•
Tema/ Judul : “Bimbingan Teknis UU Informasi dan Transaksi Elektronik dan PP Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik”
•
Narasumber : -‐
Nukman Luthfie, Praktisi IT/Social Media.
-‐
Dr. Edmon Makarim, akademisi.
-‐
Arief Muliawan, Jaksa/ tim perumus UU ITE.
36
•
Peserta
: 100 orang (terdiri dari aparatur SKPD di Pemprov Sumatera
Barat, aparat penegak hukum, pelaku Usaha, asosiasi dan akademisi wilayah Sumatera Barat) •
Pelaksanaan : Acara dibuka dengan laporan pelaksana panitia bimbingan UU ITE dan PP PSTE dari Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika, yang menyampaikan bahwa bimbingan teknis UU ITE dan PP PSTE bertujuan untuk menyamakan persepsi ketentuan yang ada dalam UU ITE dan PP PSTE khususnya bagi aparat penegak hukum, aparat pemerintah daerah dan kota, akademisi dan masyarakat luas pada umumnya.
Foto 61. Sekretaris Ditjen Aptika menyampaikan laporan pelaksanaan Bimtek
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dirjen Aplikasi Informatika, yang antara lain mengatakan; perbincangan mengenai cyber law di Indonesia telah dimulai sejak pertengahan tahun 1990-an seiring dengan berkembangnya penggunaan internet. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia diharuskan merespon perkembangan ini dalam suatu proses yang berkelanjutan, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur hukum. Upaya pendekatan hukum
ini
bersifat
mutlak
karena
tanpa
kepastian
hukum,
persoalan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi tidak optimal. Dilihat dari ruang lingkupnya, cyber law mengandung cakupan yang cukup luas, 37
meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan subyek hukum yang memanfaatkan tik, seperti e-commerce, e-government, e-tax, e-learning, ehealth, dan sebagainya. Selain itu, disampaikan juga betapa pentingnya pemahaman UU ITE dan PP PSTE bagi masyarakat luas khususnya para aparat pemerintah daerah dan kota yang melayani kepentingan publik.
Foto 62. Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya
Foto 63.Direktur Jenderal Aplikasi Informatika menyampaikan sambutan dan membuka acara
Pemaparan Sesi Pertama dimoderatori oleh Kabag Hukum dan Kerjasama dengan narasumber dan cakupan materi sebagai berikut: -‐
Nukman Luthfie (Praktisi IT/Social Media) menyampaikan materi mengenai “Perlindungan Privasi dan Kebebasan Informasi Dalam Sosial Media Melalui Internet”;
-‐
Dr. Edmon Makarim (Akademisi) menyampaikan materi mengenai “Urgensi Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik”;
-‐
Arief Muliawan (Jaksa/Tim Perumus UU ITE) menyampaikan materi “Penegakan Hukum Pidana UU ITE”;
Pertanyaan Sesi Pertama: -‐
Erwin (Relawan TIK Sumatera Barat): Tolong penjelasan, menurut saya Pasal 27 ayat (3) UU ITE tentang pencemaran nama baik bertentangan dengan Pasal 28F UUD 1945?
38
Foto 64. Nukman Luthfie menyampaikan materi tentang “ Perlindungan Privasi dan Kebebbasan Informasi Dalam Social Media Melalui Internet
-‐
Zairul (Dishubkominfo Pemprov Sumatera Barat): Bagaimana UU ITE dan PP PSTE melindungi hak-hak pribadi didalam internet, karena banyak sekali informasi-informasi yang dimuat dalam internet khususnya media massa (pers), banyak yang tidak benar dan cenderung menyudutkan seseorang? Bagaimana jika informasi tersebut tidak benar atau palsu apakah ada sanksinya?
-‐
Verlis (Dishubkominfo Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah): Perlu penjelasan mengenai mekanisme pengaduan masyarakat
terhadap
informasi yang meresahkan dan maupun cara melakukan gugatan class action yang berhubungan dengan informasi?
Foto 65. Salah satu peserta bertanya kepada narasumber
39
Tanggapan narasumber : -‐
DR. Edmon Makarim: Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi pasal 27 ayat (3) UU ITE tidak bertentangan dengan konstitusi (UUD 1945). Selain itu, perlu membaca lebih teliti pada Pasal 28G UUD’45, di mana setiap orang berhak atas martabat dan kehormatan, sehingga kehormatan dan martabat di ruang publik seseorang dilindungi oleh konstitusi. Maka hak orang lain perlu dihormati di ruang publik agar martabat dan kehormatannya tetap terjaga. Menurut konvensi internasional yang berjudul ”International Governance Of Civil And Politic Rights” dimana kebebasan berekspresi dibatasi antara lain oleh reputasi orang lain, keamanan nasional, dan privasi orang lain. Perlu memilah-milah informasi yang benar dan berimbang yang diterbitkan oleh media (pers) karena ada informasi yang benar dan ada informasi yang diputarbalikan faktanya. Apabila terjadi keberatan terhadap informasi yang disiarkan oleh pers maka dapat menggunakan mekanisme pers yang diatur dalam UU Pers. UU Pers bukanlah undang-undang khusus karena ada ketentuan yang menyebutkan bahwa agar tidak terjadi tumpang tindih maka tidak akan mengatur lebih lanjut dalam UU Pers. Dalam komunikasi publik perlu memperhatikan informasi ini milik siapa dan bagaimana apabila disampaikan kepada publik? jika diperkirakan akan mengakibatkan rusaknya kehormatan atau martabat maka perlu sikap yang bijak. Oleh karena itu, tidak semua informasi publik bebas untuk dipublikasikan, ada hak orang lain yang perlu dijaga privasi dan kehormatannya. Untuk informasi yang dipalsukan apalagi melalui elektronik dapat dipidana berdasarkan UU ITE.
-‐
Arief Muliawan: Berdasarkan UUD 1945, setiap kehormatan dan martabat Warga Negara Indonesia berhak mendapatkan penghormatan dan dilindungi martabatnya. Sehingga tidak ada pencemaran nama baik atas nama kebebasan 40
berekspresi, ada batasan-batasan tertentu yang perlu dijaga. Meskipun pencemaran nama baik merupakan fakta yang tidak dapat dibantah, hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena menyangkut kehormatan dan martabat orang lain. Sangat penting untuk membaca peraturan perundangundangan secara menyeluruh dan tidak sebagian saja agar tidak mudah dibentuk opininya oleh media. UU Pers adalah undang-undang yang umum, hal tersebut dibuktikan dengan sanksi pidana yang ada pada UU Pers yaitu mengacu kepada peraturan perundang-undangan. Jika ada oknum pejabat yang mengeluarkan berita atau informasi yang tidak benar (ada unsur pencemaran nama baik) maka perlu dibuat laporan karena pencemaran nama baik merupakan delik aduan. Untuk pelaporan pencemaran nama baik atau tindak pidana yang diatur dalam UU ITE dapat melapor ke PPNS ITE yang ada pada Direktorat Keamanan Informasi cq Sub Direktorat Penyidikan dan Penindakan.
Pemaparan Sesi Kedua dimoderatori oleh Ibu Mariam F Barata (Sesditjen Aptika) dengan narasumber sebagai berikut dan cakupan materi sebagai berikut: -‐
Djoko Agung Harijadi (Staf Ahli Menkominfo bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya) menyampaikan materi mengenai PP nomor 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik;
-‐
Saiful Hidayat (PT. Telkom) menyampaikan materi mengenai “Pemanfaatan Sertifikat Elektronik dan Sertifikat Keandalan Sebagai Trusted Third Parties dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kegiatan Usaha”;
41
Foto 66. Paparan Narasumber pada Sesi Kedua
Pertanyaan Sesi Kedua: -‐
Lukman (Relawan TIK Sumatera Barat ) Apakah sertifikat elektronik dan sertifikat keandalan dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau perorangan? berbentuk aplikasi dalam bentuk android?
-‐
Aidil (Telkom Sumatera Barat) Kemajuan teknologi informasi mempunyai dampak positif dan negatif, dampak positif sudah dapat dirasakan oleh kita semua dan dijelaskan pada paparan narasumber, bagaimana dengan dampak negatifnya?
Foto 67. Peserta dari relawan TIK Sumatera barat bertanya kepada narasumber
42
Tanggapan narasumber : •
Djoko Agung Harijadi: Berdasarkan PP PSTE sertifikat elektronik dan sertifikat keandalan bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik adalah wajib, apabila ingin digunakan oleh pribadi atau orang perorangan (non pelayanan publik) tidak ada pembatasan atau larangan, hal tersebut justru akan menambah nilai tambah (bobot pembuktian lebih baik) bagi penyelenggaraan sistem elektroniknya. Bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik yang belum memanfaatkan sertifikat elektronik dan sertifikat keandalan maka dalam PP PSTE diberikan jangka waktu transisi untuk menyesuaikan. Dampak negatif dari internet adalah para pelaku kejahatan seolah-olah mendapatkan amunisi baru dalam melakukan kejahatan, sehingga internet merupakan sarana kejahatan. Sehingga kemajuan teknologi informasi bagaikan pedang bermata dua, pada satu sisi memberikan manfaat yang banyak dan pada sisi lainnya ada ancaman kemajuan teknologi informasi digunakan sebagai sarana kejahatan.
•
Saiful Hidayat: Sertifkat elektronik dapat dikembangkan dalam aplikasi android, tentunya sertifikat elektronik yang baik adalah sertifikat elektronik yang menggunakan publik key infrastructure, yang membatasi anda dalam mengembangkan sertifikat elektronik adalah imajinasi anda sendiri. Public Key Infrastructure pada prinsipnya merupakan suatu sistem yang memastikan bahwa transaksi elektronik dapat dilakukan dengan aman dan mempunyai kepastian hukum karena hasil dari transaksi elektronik yang menggunakan Public Key Infrastructure tidak dapat dipungkiri kebenarannya.
Materi Narasumber, selengkapnya terlampir pada Lampiran-10.
43
2. Dialog Interaktif A. Dialog Interaktif Harkitnas di TV One Jakarta •
Hari, tanggal : Jum’at, 30 Mei 2014
•
Pukul
: 10.30-11.00 WIB
•
Tempat
: Studio TV One Jakarta, Epiwalk, Epicentrum, Jaksel
•
Tema/ Judul : “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Wujudkan Demokrasi Dalam Keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa”
•
Narasumber : -‐
Dr. Suprawoto, Sekretaris Jenderal Kemkominfo.
-‐
Bambang Sulistomo, Ketua Lembaga Kajian Sosial Politik dan Ketahanan Nasional.
•
Pertanyaan yang diajukan pada narasumber : a. Bagaimana caranya kita tetap dapat menerapkan rasa kebangkitan nasional di setiap individu masyarakat Indonesia tetapi diimplementasikan dengan hal kekinian? b. Momentum pesta demokrasi dapat menciptakan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia, rasa bersatu dan rasa memiliki. Kalau Bapak bagaimana melihatnya dengan demokrasi di Indonesia dengan kebangkitan nasional itu sendiri? c. Sejak dulu setelah kemerdekaan, pemimpin dipilih oleh rakyat. Pemilu ini menjalankan sila Kedaulatan Rakyat. Pilpres seharusnya mengembalikan kita sebagai bangsa beradab, bermartabat. Karena sebagai bangsa merdeka, kita harus menjaga martabat bangsa, pulihkan jati diri bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa bisa menjawab pertanyaan negara di dunia bahwa dengan Pancasila kita ini Negara yg beradab dan bermartabat. d. Bagaimana
caranya
agar
sumbu
menciptakan
rasa
bangga,
rasa
membangkitkan nasionalisme. Dengan keberagaman Indonesia, apa yang dilakukan oleh Kominfo? e. Makna besar bisa diraih bila kita bersatu. Konflik dihilangkan, perbedaan diperkecil, menatap ke depan. Oleh sebab itu, sebagai bangsa yang besar 44
kita harus jadi sesuatu yang besar. Kita harus memandang kedepan dengan optimis.
Foto 68. Dialog Interaktif dalam rangka Harkitnas Ke-‐106 di TV One Jakarta
B. Dialog Interaktif Harkitnas di TVRI Padang, Prov. Sumatera Barat • Hari, tanggal : Rabu,14 Mei 2014 • Pukul
: 19.00-20.00 WIB
• Tempat
: Studio TVRI Padang, Prov. Sumatera Barat.
• Tema/ Judul : “Memaknai Harkitnas Dengan PIN 2014 Di Sumbar” • Narasumber : -‐
Freddy H. Tulung, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo RI.
-‐ •
Prof. DR. H Irwan Prayitno, P.Si, M.Sc, Gubernur Sumatera Barat. Pertanyaan yang diajukan pada narasumber : 1) Kenapa PIN dan Harkitnas diadakannya berdekatan sekali? FH (Freddy H. Tulung) : PIN adalah acara puncak dari peringatan Harkitnas. Kenapa 20 Mei diperingati sebagai Harkitnas itu erat sekali kaitannya dengan aspek komunikasi dan informasi. Intinya pada 20 Mei 1908 pertama kali didirikannya Budi Utomo. Menurut ahli sejarah, sebelum 1908 tipe perjuangan 45
kita bersifat tradisional sporadis. Dengan berdirinya Budi Utomo adalah awal pola
pergerakan
berubah
menjadi
rasio
dengan
senjata
utamanya
komunikasi. Budi Utomo berusaha mempersatukan kelompok-kelompok pemuda
yang
menggunakan
senjata
untuk
menyuarakan
eksistensi
kepentingannya. 2) Kenapa PIN 2014 dilaksanakan di Sumatera Barat? FH : terkagum-kagum dengan komitmen pak Gubernur. Melihat berbagai aspek peran masyarakat di bidang komunikasi dan informatika yang cukup signifikan, dukungan masyarakat dan pimpinan daerah. PIN sudah dilakukan yg ke 6 kalinya, sebelumnya yaitu di 2009 di Malang, 2010 di Pekanbaru, 2011 di Surakarta, 2012 di Manado, 2013 di Medan. 3) Apa manfaat yang bisa diambil? FH
:
bagi
penyelenggara,
ini
merupakan
wujud
laporan
kepada
masyarakat/publik di bidang informatika. Manfaatkanlah media komunikasi dengan menguasai informasi sebanyak-banyaknya .Siapa yang menguasai informasi dialah yang menguasai dunia. • Dokumentasi : berupa bukti siar.
Foto 69. Bukti Siar Dialog Interaktif di TVRI Stasiun Padang
46
BAB V Bidang Olahraga, Publikasi Dan Dokumentasi 1. Senam Masal Kegiatan senam masal dilaksanakan pada hari Jum’at, 16 Mei 2014 di Lapangan Kementerian Kominfo. Senam dimulai pada pukul 07.30 dan diikuti 200 pegawai.
Foto 70. Senam Masal dalam rangka Harkitnas ke-‐106 Tahun 2014 di Lapangan Kemkominfo
2. Penggunaan Pakaian Batik / Tenun Asli Indonesia Himbauan ini sesuai dengan Surat Dinas Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Nomor 48/SAM.2/UM.01.01/05/2014 tentang Penggunaan Pakaian Batik dan Tenun Asli Indonesia dalam rangka Harkitnas ke-106 Tahun 2014 mulai tanggal 19-23 Mei 2014. Selengkapnya surat dinas tersebut dapat dilihat pada lampiran-11.
47
Foto 71. Karyawan/ti Kemkominfo menggunakan Batik dan Tenun Asli Indonesia
3. Publikasi Melalui Web Kebangkitan Nasional Publikasi web resmi Kebangkitan Nasional dapat dilihat di http://www.kebangkitannasional.or.id
4. Publikasi Melalui Web Kementerian Kominfo Selain melalui website resmi Kebangkitan Nasional, publikasi juga dilakukan melalui website Kominfo (http://kominfo.go.id).
48
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3991/Menkominfo+Pimpin+Upacara+Ta bur+Bunga+Harkitnas/0/berita_satker#.U7TrBUC8SQ9
49
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3992/Menkominfo+%3A+Harkitnas+ berikan+satu+semangat+kepada+Rakyat+Indonesia/0/berita_satker#.U7Ts5kC8 SQ9
50
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3995/Menkominfo%3A+Tema+Harkit nas+ke-106+Mengandung+Tiga+Makna/0/berita_satker#.U7Tr4UC8SQ9
51
52
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3996/Menkominfo+%3A+106+Tahun +Indonesia+sebagai+bangsa+yang+berdaulat./0/berita_satker#.U7TthEC8SQ9
53
54
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4000/Menkominfo+Tifatul+S embiring+Akan+Membuka+Pekan+Informasi+Nasional+di+Padang/0/berita_satke r#.U7PQG-DigXc
55
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3998/Sekjen+Kominfo%3A+Donor+ Darah+Itu+Menyehatkan%2C+Bukan+Menyakitkan/0/berita_satker#.U7TrdkC8S Q9
56
Tautan : http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4009/PIN+%28Pekan+Informasi+Nasio nal%29+untuk+Diseminasi+Informasi+kepada+Publik/0/berita_satker#.U7TqNkC8S Q8
57
5. Publikasi Melalui Media Lainnya Untuk memasyarakatkan dan membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan publikasi dan menyebarkan informasi tentang rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 106 Tahun 2014. Publikasi dan penyebaran informasi ini dilakukan lewat berbagai media cetak, online dan media luar ruang seperti spanduk, baliho yang dipasang di tempattempat strategis di sekitar Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandara, jalan-jalan protokol dan di Padang Sumatera Barat sebagai tempat diselenggarakannya Pekan Informasi Nasional (PIN) sebagai puncak acara rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
58
59
BAB VI Bidang Pelaksanaan Acara Puncak Dan Pekan Informasi Nasional Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pekan Informasi Nasional yang merupakan puncak acara Hari Kebangkitan Nasional ke 106 Tahun 2014 dilaksanakan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat tanggal 23 – 27 Mei 2014.
Peserta Peserta
terdiri
dari
unsur
Pemerintah
Pusat
(Kemko
minfo,
Operator
Telekomunikasi dan Penyiaran, Bakohumas Pusat); Pemerintah Provinsi terdiri dari Dinas/Instansi/Badan Kominfo/Humas Daerah serta Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten/Kota, Kelompok Pertunra Provinsi, KIM Malaysia, LSM bidang Informasi, para seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah peserta yang hadir kurang lebih sekitar 1200 orang.
Rincian Kegiatan Pekan Informasi Nasional (PIN) Tahun 2014 dengan tema “Melalui Pekan Informasi Nasional Kita Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Dalam Bingkai NKRI Menuju Masyarakat Indonesia yang Informatif” dilaksanakan pada tanggal 23-27 Mei 2014 di Kota Padang merupakan bentuk kepedulian terhadap pengembangan, pemanfaatan, dan pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi untuk seluruh masyarakat. Selain itu, PIN juga merupakan sarana diseminasi informasi konten positif kepada masyarakat. Penyelenggaraan PIN juga dimaksudkan sebagai wahana untuk mempererat jalinan koordinasi dan sinergi satuan kerja Kemenkominfo dalam mengedukasi masyarakat
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan
kuantitas
dan
kualitas
pembangunan kominfo yang pada akhirnya berdampak positif terhadap upaya
60
pencapaian
masyarakat
Indonesia
yang
informatif.
Selain
itu
juga
untuk
menyebarluaskan berbagai informasi/kebijakan bidang kominfo.. Pekan Informasi Nasional Tahun 2014 secara resmi dibuka pada hari Sabtu, 24 Mei 2014 oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Ir. H. Tifatul Sembiring didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc.; Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. Muslim Kasim, Ak.MM., dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Freddy H. Tulung dengan ditandai pemukulan “Gendang Tasa” yang merupakan ciri khas gendang Provinsi Sumatera Barat. Pembukan PIN yang disiarkan secara langsung oleh TVRI dan live streaming di website kominfo.go.id. dihadiri oleh Walikota Padang, H.Mahyeldi, SP.; Kepala Biro Humas Provinsi Sumatera Barat, Irwan, S.Sos.; Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, Ir. Mudrika; para pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang.; seluruh jajaran Muspida dan SKPD Provinsi Sumatera Barat dan Kota padang, serta rombongan KIM dari Malaysia.
Foto 72. Tarian Pasambahan, tari khas Minangkabau sebagai Ucapan Selamat Datang dan Ungkapan Rasa Hormat pada Tamu Kehormatan yang Baru Saja Sampai
61
Foto 73. Pasambahan Kepada Menkominfo
Foto 74. Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik, Freddy Tulung, Menyampaikan Laporan Ketua Panitia Penyelenggara
Foto 75. Sambutan Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi., M.Sc
62
Foto 76.Sambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika RI
Foto 77. Pemukulan Gandang Tasa Oleh Gubernur Sumatera Barat, Menteri Kominfo, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dan Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik Pertanda Dibukanya Pekan Informasi Nasional 2014 Secara Resmi
Foto 78.Penandatanganan Sampul Peringatan PIN 2014 Oleh Menteri Kominfo
63
Foto 79. Penandatanganan Sampul Peringatan PIN 2014 Oleh Gubernur Sumatera Barat
Foto 80. Sampul Peringatan PIN 2014
Di samping itu, Indonesia,
Humas
juga dihadiri oleh Unsur Dinas/Instansi/Badan Kominfo se-
Pemerintah
Provinsi/Pemerintah
Kabupaten/Kota
se-wilayah
Indonesia Barat, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), LSM Bidang Informasi, Provider Teknologi Informasi dan Komunikasi, Para seniman, Kelompok pertunjukan rakyat, Kelompok Penyuluh Perikanan, media cetak dan elektronik, serta masyarakat Kota Padang dan sekitarnya. Dalam acara pembukaan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Rektor ITB, Rektor UI, UGM dan Univ.Negri Padang tentang pendidikan, penelitian, pengembangan bidang komunikasi dan informatika. Dilanjutkan penandatanganan Nota Kesepahaman antara
64
Menteri Kominfo dengan Ketua Penyiaran Indonesia tentang koordinasi tugas dan kewenangan di bidang penyelenggaraan penyiaran.
Foto 81.Penandatanganan Nota Kesepahaman Oleh Menteri Kominfo
Foto 82. Penandatanganan Nota Kesepahaman Oleh Menteri Kominfo Dengan Ketua KPI
Foto 83.Suasana Video Conference Antara Menteri Kominfo
65
Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika yang didampingi oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, dan Gubernur Sumatera Barat berkesempatan untuk melakukan video conference dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Kemudian Menteri Komunikasi dan Informatika melakukan Temu Wicara dengan KIM dan Kelompok Metra, dan dilanjutkan pembukaan stand Pameran PIN sekaligus mengunjungi standstand pameran Pekan Informasi Nasional dan ditutup dengan Parade Budaya Nusantara dan Parade 9 Peserta Festival Pertunjukan Rakyat.
Foto 84. Suasana Temu Wicara Menteri Kominfo, Dirjen IKP, Dan Gubernur Sumatera Barat Dengan KIM
Foto 85. Parade Budaya Nusantara
Kegiatan yang Dilaksanakan pada PIN 2014 Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam PIN Tahun 2014 terdiri dari: 1. Bimtek Bakohumas: Teknis Penulisan, Advertorial, dan Penerbitan Media Internal
66
Foto 86. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Dalam Acara Bimtek Bakohumas Dalam Rangka Pekan Informasi Nasional 2014
Foto 87. Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik Memberikan Sambutan
Foto 88. Pemateri Dan Moderator
67
Foto 89. Sesi Tanya Jawab
2. Sarasehan Media Pertunjukan Rakyat
Foto 90. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Dalam Acara Sarasehan Kelompok Pertunjukan Rakyat
Foto 91. Staf Ahli Menteri Bidang Politik Dan Keamanan, Budi Priyono, SH., MH., Membacakan Sambutan Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik
68
Foto 92. Narasumber Dan Moderator Acara
Foto 93.Peserta Sarasehan Kelompok Pertunjukan Rakyat
3. Sarasehan Kelompok Informasi Masyarakat
Foto 94. Laporan Panitia Daerah Dalam Acara Sarasehan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Dalam Rangka Pekan Informasi Nasional 2014
69
Foto 95. Sambutan Dirjen Informasi Dan Komunikasi Publik Yang Disampaikan Oleh Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Media Massa, Dr. Henri Subiakto
Foto 96. Pemateri Dan Moderator Dalam Acara Sarasehan KIM
Foto 97. Penanya Dari Kabupaten Buol Dalam Sesi Diskusi
Foto 98.Penanya Dari Dinas Kominfo Kota Malang Dalam Sesi Diskusi
Materi narasumber selengkapnya dapat dilihat pada lampiran-12.
70
4. Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional
Foto 99. Penampilan Peserta Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional Dalam Rangka Pekan Informasi Nasional Tahun 2014
Selain kegiatan di atas, berikut adalah kegiatan yang diselenggarakan pada Pelaksanaan Puncak Acara Harkitnas dalam Pekan Informasi Nasional di Padang, Sumatera Barat, yaitu : 1. Pameran Komunikasi dan Informatika Pameran ini diikuti oleh 34 stand yang berasal dari Negara,
Kemendikbud,
Kementerian
Pertanian,
instansi BPK, Sekretariat
Kementerian
Perdagangan,
Kemenparekraf, Kementerian Perumahan Rakyat, LKBN Antara, Humas Prov. Papua, Dinas Perindagkop Dogiyari, Dinas Kominfo Papua, Dinas Kominfo Bovendigoel, Dinas Kominfo Kota Bitung, Dinas Kominfo Prov. Riau, Dinas Kominfo Kota Bekasi, Dinas Kominfo Prov. Kalimantan Timur, Dinas Kominfo Kota Denpasar, Dinas Kominfo Kota Manado, Telkomsel Padang, BPS Padang, BWS Padang, dan Semen Padang, seluruh satker Ditjen IKP, serta sejumlah satker di lingkungan Kominfo. 2. Berbagai Lomba a. Lomba Desain Perangko/ Filateli antar siswa SLTA se-Sumatera Barat b. Lomba Kelompencapir Gerakan Nasional Masyarakat Peduli Industrialisasi Kelautan dan Perikanan (GEMPITA) c. Lomba Blog 3. Pelatihan Peningkatan Literasi Masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Internet Untuk Kegiatan Produktif”
71
4. Rapat Clearing House: Perizinan bagi Lembaga Penyiaran Asing yang akan Meliput di Indonesia dan Membuka Kantor Perwakilan di Indonesia 5. Rapat Koordinasi Penyusunan Buku Peluang dan Tantangan Bonus Demografi Indonesia 6. Bimtek Penerapan SPM Bidang Kominfo di Kab/Ko se-Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel 7. Rapat Koordinasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Humas Tingkat K/L 8. Dialog Interaktif dengan tema “Membudayakan Anti Korupsi Melalui Keterbukaan Informasi Publik” 9. Dialog Interaktif dengan RRI Padang dengan tema ”Peran PPID dalam Keterbukaan Informasi Publik” 10. Sosialisasi Internet Cerdas, Kreatif, dan Produktif (INCAKAP) dengan tema “Membangun Budaya Internet Sehat dan Aman Menuju Masyarakat Cerdas, Kreatif, dan Produktif” 11. Bimtek PPID tentang Pengecualian, Keamanan, dan Pelaporan Informasi 12. Bimtek TIK “Animasi Sebagai Peluang Usaha Kreatif di Bidang TIK” 13. Workshop Trust+Positif 14. Sosialisasi TV Kabel 15. Diseminasi Informasi: Pemanfaatan TIK Untuk Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak 16. Sosialisasi: Peran Masyarakat Dalam Pengawasan Terhadap Lembaga Penyiaran 17. Pagelaran Pertunjukan Rakyat RANDAI dengan bintang tamu Ratu Sikumbang 18. Pagelaran Pertunjukan Rakyat Band Musikimia “Grup Band PADI” 19. Bimtek dan Sertifikasi Chief Information Officer (CIO) 20. “Warung Informasi” dengan tema “Mengembalikan Semangat Kebangkitan Nasional Melalui Pesta Demokrasi dalam Pemilu 2014” 21. Pagelaran Pertunjukan Rakyat “Celoteh Lapau” dengan bintang tamu Mamiek SRIMULAT. 22. Partisipasi
dari
Kementerian/Lembaga
adalah
diselenggarakannya
Kelompencapir Gempita Kementerian Kelautan dan perikanan
72
lomba
Penutupan Pekan Informasi Nasional Tahun 2014 Acara Penutupan Pekan Informasi Nasional Tahun 2014 di awali dengan penampilan kesenian dari Provinsi Banten dan Provinsi Jambi, kemudian sambutan dari Staf Ahli Menteri Kominfo bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya selaku Ketua Panitia Harkitnas dan dilanjutkan Penutupan secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat.
Foto 100. Sambutan Penutup PIN 2014 Yang Disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Selaku Ketua Panitia Harkitnas ke-‐106 Tahun 2014
Foto 101. Gubernur Sumatera Barat Menutup Secara Resmi Pekan Informasi Nasional Tahun 2014
Dalam
sambutan
penutupannya
Gubernur
Sumbar
secara
garis
besar
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dan masyarakat umum yang telah mendukung pelaksanaan PIN sehingga bisa berjalan sukses dan aman. Secara khusus Gubernur juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kominfo atas kerjasama dan kepercayaan yang di berikan kepada 73
Pemerintah Prov. Sumbar sebagai tuan rumah pelaksanaan PIN Tahun 2014. Bahwa, melalui kegiatan PIN tersebut telah memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Prov. Sumbar, karena dengan adanya kegiatan tersebut seluruh hotel dan penginapan penuh, tempat kuliner dan pusat oleh-oleh pun juga banyak diserbu oleh para peserta sehingga meningkatkan jumlah omset produksi.
Foto 102. Gubernur Sumatera Barat Sedang Menyanyikan Sebuah Lagu Berjudul “Istriku”
Foto 103. Gubernur Sumatera Barat Turut Bernyanyi Berasama Band Musikimia
Hadir dalam acara penutupan tersebut adalah Direktur Layanan Informasi Internasional, Direktur Pengelolaan Media Publik, para pejabat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang, serta perwakilan dari sejumlah
74
Kementerian / lembaga. Acara ditutup dengan hiburan oleh penampilan Band MUSIKIMIA.
Foto 104. Penampilan Band Musikimia Pada Acara Penutupan PIN 2014
75
Penutup 1. Kesimpulan a. Hari Kebangkitan Nasional ke-106 Tahun 2014 diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dan perwakilan Indonesia di luar negeri. Walaupun dengan sederhana namun cukup khidmat. b. Penyelenggaraan Peringatan Harkitnas melibatkan generasi muda, stakeholder / mitra kerja Kominfo. c. Puncak acara Hari Kebangkitan Nasional diselenggarakan bersamaan dengan acara Pekan Informasi Nasional di Kota Padang disertai dengan berbagai acara seperti festival pertunjukan rakyat, diskusi publik, dll.
2. Saran a. Untuk kegiatan yang akan datang dalam pameran PIN, sebaiknya lebih melibatkan mitra kerja Kominfo seperti operator, provider dan lembaga penyiaran. b. Website Kebangkitan Nasional sebaiknya tetap dapat diakses sepanjang tahun. c. Logo harkitnas perlu diperbaharui agar lebih mencerminkan perkembangan bangsa.
Jabatan
Paraf
Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kepala Biro Umum Kabag Persuratan dan Arsip
76
77