Kata Pengantar Undang-undang No. 16 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999, menyatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) adalah institusi pemerintah yang memiliki kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei, untuk menghasilkan data dan statistik yang dibutuhkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya. Sebagai rujukan dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan, penyediaan data statistik yang berkualitas menjadi sangat menentukan karena akan berdampak kepada efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik untuk menentukan arah kebijakan dan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan dan mewujudkan visi BPS sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua. Rancangan Teknokratik Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) Tahun 2015–2019 disusun untuk mendukung pemerintah dalam menyiapkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga dalam periode 2015–2019. Selanjutnya, Rancangan Teknokratik Renstra BPS Tahun 2015–2019 ini akan disesuaikan dengan visi dan misi Presiden terpilih periode 2015–2019 untuk menjadi Renstra BPS Tahun 2015–2019 yang kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pembangunan di bidang statistik selama lima tahun ke depan. Bagi semua pihak yang telah berpartisipasi mewujudkan Rancangan Teknokratik Renstra BPS Tahun 2015–2019 disampaikan penghargaan dan terima kasih atas segala masukan dan sumbangan pemikiran hingga tersusunnya Rancangan Teknokratik Renstra BPS Tahun 2015–20192015 – 2019. Semoga dokumen perencanaan ini bemanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Jakarta, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suryamin
Ringkasan Eksekutif Undang-undang No. 16 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999, menyatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) adalah institusi pemerintah yang memiliki kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei, untuk menghasilkan data statistik yang dibutuhkan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya, sebagai rujukan dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu, penyediaan data statistik yang berkualitas menjadi sangat menentukan karena akan berdampak kepada efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan. Untuk menyongsong pembangunan nasional jangka menengah periode ke-3 tahun 2015–2019, BPS menyusun Rencana Strategis Teknokratik yang mencerminkan upaya peningkatan dan kemampuan BPS menyediakan data statistik yang berkualitas, serta upaya untuk menjalankan perannya sebagai pembina dan koordinator kegiatan statistik dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) secara lebih efektif. Sebagai cerminan dari upaya ini, BPS telah mencanangkan visi “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”. Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS telah merumuskan 3 pernyataan misi, yakni: (1) menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi, berstandar nasional dan internasional; (2) memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan (3) membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Melalui pernyataan visi dan misi tersebut, BPS memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah tujuan strategis di tahun 2019, yaitu: (1) peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas; (2) peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; (3) penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik; dan (4) peningkatan birokrasi yang akuntabel. Tujuan strategis ini mencerminkan fokus perubahan yang akan dilakukan oleh BPS dalam periode Renstra 2015–2019, yakni bahwa BPS berupaya terus-menerus untuk meningkatkan: (1) kualitas dari produk yang dihasilkannya (data stastistik); (2) kualitas dari pelayanan untuk mendiseminasi data statistik kepada penggunanya; (3) efektifitas di dalam melakukan pembinaan dan koordinasi kegiatan statistik; dan (4) kualitas dari proses tata kelola (governance) di dalam organisasinya. Keseluruhan tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam 11 sasaran strategis, yang masing-masing memiliki target outcome dan output. Pencapaian tujuan dan sasaran strategis itu selanjutnya diwadahi ke dalam sejumlah program, yakni: (1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik
(PPIS); (2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL); (3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA); dan (4) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (PPAA). Pada akhirnya, seluruh penjabaran tujuan serta sasaran strategis dalam konteks Renstra Teknokratik BPS 2015–2019 tersebut akan menjadi pedoman bagi BPS untuk mewujudkan visinya sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
vi
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019
Daftar Isi Kata Pengantar . ................................................................................................. iii Ringkasan Eksekutif . .......................................................................................... v Daftar Isi . ........................................................................................................... vii Daftar Gambar ................................................................................................... ix Daftar Tabel ...................................................................................................... xi Daftar Singkatan ................................................................................................ xii BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum ............................................................................. 1.2 Potensi dan Permasalahan .............................................................
1 5
BAB 2 VISI, MISI DAN TUJUAN BADAN PUSAT STATISTIK
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
Visi Badan Pusat Statistik ............................................................. Misi Badan Pusat Statistik ............................................................ Tujuan Badan Pusat Statistik ........................................................ Sasaran Strategis Badan Pusat Statistik . ...................................... Sasaran Strategis Badan Pusat Statistik . ......................................
11 12 16 17 18
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 3.2 3.3 3.4
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ......................................... Arah Kebijakan dan Strategis BPS ............................................... Kerangka Regulasi . ...................................................................... Kerangka Kelembagaan ...............................................................
23 26 46 49
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja ............................................................................... 55 4.2 Kerangka Pendanaan ................................................................... 59
BAB 5 PENUTUP
5.1 Penutup . ...................................................................................... 67
LAMPIRAN Lampiran 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Badan Pusat Statistik................... 71 Lampiran 2 : Matriks Kerangka Regulasi............................................................. 91
Daftar Gambar Gambar 3-1 Tahapan RPJPN 2005 -2025........................................................... 23 Gambar 3-2 Keadaan demografi umur penduduk Indonesia.............................. 25 Gambar 3-3 Hubungan antara program teknis (PPIS) dengan program generik (DMPTTL, PSPA,dan PPAA)................................................. 33
Daftar Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2-1 Pernyataan Visi dan Misi BPS 2015-2019 ........................................ 2-2 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan . ...................................................... 2-3 Tujuan dan Sasaran Strategis . .......................................................... 3-1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi ...................................................................................... 3-2 Program dan Kegiatan BPS . ............................................................. 4-1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis ................................................... 4-2 Matriks Pendanaan ...........................................................................
12 16 17 29 34 56 60
Daftar Singkatan BMN : BPK : BPS : BPS-QAF : Cerdas : DJKN : IKSS : IKP : IKK : JFU : JFT : K/L : KemenPAN dan RB : LAKIP : Program DMPTTL : Program PPAA Program PPIS Program PSPA RPJMN RPJPN SDG’s SDM SE SIMPEG SNA SSN Statcap UNSTAT WTP
: : : : : : : : : : : : : :
Barang Milik Negara Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik-Quality Assurance Framework Change and Reform for the Development of Statistics Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja Kegiatan Jabatan Fungsional Umum Jabatan Fungsional Tertentu Kementerian/Lembaga Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Sustainable Development Goals Sumber Daya Manusia Sensus Ekonomi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian System National Account Sistem Statistik Nasional Statistical Capacity Building United Nations Statistics Division Wajar Tanpa Pengecualian
BAB 1BAB 1 Pendahuluan 1.1 Kondisi Umum 1.2 Potensi dan Permasalahan
Bab 1 | Pendahuluan
1
Bab 1 │ Pendahuluan
1-0
1-0
1.1. Kondisi Umum Perencanaan merupakan titik awal untuk menentukan arah kebijakan dan strategi melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat. Data dan informasi yang andal dan dapat dipercaya akan menjadi acuan yang berguna bagi semua pemangku kepentingan (stakeholder) dalam merumuskan kebijakan, monitoring, dan evaluasi program dalam rangka mencapai rencana yang efektif dan efisien. Selain itu, adanya rencana strategis yang jelas, relevan, dan terukur, yang di dalamnya terdapat berbagai ukuran kinerja dalam bentuk output dan outcome, merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Pada bagian lain, dalam rangka menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional, Pemerintah menetapkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025. Visi dalam RPJPN 2005-2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, yang salah satunya ditandai dengan terwujudnya bangsa Indonesia yang memiliki daya saing yang tinggi. Sebagai akhir masa pembangunan lima tahun kedua dalam tahapan RPJPN 20052025, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,8 % pada tahun 2013, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yang mencapai 4,6 %. Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku tahun 2013 mencapai Rp 9.084,0 triliun, dengan pendapatan per kapita sebesar USD 3.499,9. Selain indikator ekonomi yang membaik, indikator kesejahteraan rakyat juga mengalami perbaikan, seperti Human Development Index (HDI) meningkat dari 0,726 pada tahun 2009 menjadi 0,732 pada tahun 2013. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 16,7 % di tahun 2009, menjadi 11,96 % pada tahun 2013. Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari 8,1 % di tahun 2009, menjadi 5,62 % pada tahun 2013. Dengan kondisi yang demikian, berarti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi mengalami perbaikan. Pencapaian RPJMN periode kedua di atas merupakan modal berharga bagi upaya perbaikan dan peningkatan daya saing Indonesia pada periode berikutnya. Pembangunan Indonesia dalam RPJMN periode ketiga 2015-2019 diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasiskan sumber daya alam, sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode ketiga diperlukan perencanaan dan evaluasi yang tepat berdasarkan data dan informasi statistik yang berkualitas. Upaya pengembangan yang telah dilakukan BPS dalam kurun waktu 2010 - 2014 telah menghasilkan beragam data dan indikator sosial-ekonomi, diantaranya:
Bab 1 | Pendahuluan
3
1. Data kependudukan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan berbagai survei rutin di bidang sosialsosial, antara lain Penyusunan Indeks Demokrasi Indonesia, Penyusunan Indeks Perilaku Anti Korupsi, Penyusunan Statistik Modal Sosial, dan Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan. 2. Data pertanian hasil Sensus Pertanian (ST) tahun 2013, Data Produksi Padi dan Palawija, Data Perusahaan Perkebunan, Data Perusahaan Peternakan dan Rumah Potong Hewan. 3. Angka inflasi, PDB/PDRB triwulanan dan tahunan, ekspor dan impor, Industri Besar/Sedang, Nilai Tukar Petani, dan berbagai survei rutin di bidang ekonomi yang dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu, antara lain Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, Survei Tanaman Pangan/Ubinan, Survei Hortikultura dan Indikator Pertanian, Survei Statistik Harga Perdagangan Besar, Studi Penyusunan Stok Kapital, Survei di bidang Jasa Pariwisata, Survei Tendensi Bisnis, dan Survei Tendensi Konsumen. Dalam hal diseminasi data, pengembangan aplikasi e-government untuk kepentingan pengguna data BPS menghasilkan sistem yang memberikan kemudahan pelayanan data statistik kepada publik, antara lain: 1. Sistem Informasi Pelayanan Statistik (Silastik) Hingga September 2014, Pusat Layanan Statistik BPS telah melayani 6.913 layanan permintaan data dari pengguna data 2. Sistem perpustakaan online (Digilib) Jumlah kunjungan perpustakan online terus mengalami peningkatan, hingga September 2014 tercatat 6.876 pengunjung ke portal sistem perpustakaan online. 3. Sistem Informasi Rujukan Statistik (SiRusa) Pemanfaatan SiRusa sebagai repository kegiatan statistik di Indonesia juga mengalami kenaikan, di mana pada tahun 2013 kunjungan ke SiRusa tercatat sebanyak 97.768 pengunjung
4. Sistem katalog mikrodata Sistem katalog mikrodata merupakan kumpulan mikrodata di BPS dan informasinya (metadata) yang dikelompokan ke dalam koleksi Statistik Sosial dan Ekonomi untuk pengembangan diseminasi data statistik BPS 5. Penyempurnaan dan Pengembangan Kemasan Statistik Elektronik dan Website 6. Pelayanan Statistik Terpadu di kantor BPS Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran guna mencegah pemborosan sumber daya. Upaya yang dilakukan BPS telah menghasilkan capaian, diantaranya:
4
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019
1. Opini laporan keuangan oleh BPK dengan predikat WTP selama 3 tahun berturutturut. 2. Peningkatan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh KemenPAN dan RB dari 65,20 di tahun 2013 menjadi 70,05 di tahun 2014, dengan Tingkat Akuntabilitas Kinerja B. 3. Penghargaan dalam rangka Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) oleh Kementerian Keuangan, yaitu: a. Trophy Bandha Tadya Abiwada Utama. b. Peringkat II Utilisasi BMN. c. Peringkat III Kepatuhan Pelaporan, BPS sebagai bagian dari Kelompok Terbaik dalam rangka Pelayanan Publik
1.2. Potensi dan Permasalahan BPS merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BPS mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. Perpres tersebut menjelaskan mengenai organisasi dan tata kerja BPS sebagai badan penyelenggara kegiatan statistik, terutama data statistik dasar, untuk pemerintah dan masyarakat umum, baik secara nasional maupun regional.
1.2.1 Potensi Data dan informasi statistik berkualitas sangat dibutuhkan baik oleh Pemerintah pusat (kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian) maupun pemerintah daerah untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Sektor swasta juga memerlukan data BPS untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang lingkungan makro guna perencanaan bisnis. Demikian pula dengan lembaga internasional yang menggunakan data BPS untuk memperoleh gambaran kondisi ekonomi dan sosial yang akurat di Indonesia. Uraian berikut menjabarkan potensi BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik berkualitas pada periode renstra 2015 – 2019. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik merupakan payung hukum bagi BPS untuk menyelenggarakan kegiatan statistik yang diatur lebih lanjut dalam PP No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaran Statistik. Sesuai dengan undang-undang tersebut, BPS menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar. BPS juga menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Secara kelembagaan, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota sebagai instansi vertikal merupakan bagian integral dari BPS Pusat, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. Perpres tersebut menjelaskan mengenai organisasi Bab 1 | Pendahuluan
5
dan tata kerja BPS sebagai badan penyelenggara kegiatan statistik, terutama sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, baik pada tingkat nasional maupun regional. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusat maupun di daerah. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan sensus dan survei hingga ke daerah. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional (SSN). BPS menjadi lembaga (National Statistics Office/NSO) yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu, BPS mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK). Sementara itu, kepercayaan masyarakat terhadap data BPS masih sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya publikasi penelitian, kajian, dan penyusunan kebijakan yang dilakukan oleh pengguna data (khususnya K/L) yang menggunakan data BPS sebagai acuan. BPS diharapkan mampu memanfaatkan potensi ini untuk dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan pengguna data. Di dalam melakukan kegiatan statistik, sebagaimana halnya NSO di negara lain, BPS selalu berpedoman kepada Fundamental Principles of Official Statistics, yang ditetapkan oleh UNSTAT. Salah satu contoh penerapan prinsip ini adalah BPS senantiasa mengacu kepada standar internasional di dalam menerapkan klasifikasi, metode dan konsep statistik. Demikian pula, BPS telah melakukan banyak kerjasama internasional (international cooperations) baik bilateral maupun multilateral di bidang statistik dalam berkontribusi untuk perbaikan system official statistics di semua negara. Kemampuan BPS di dalam mengembangkan statistik sosial dan ekonomi serta penyusunan berbagai indikator lainnya telah diakui secara luas oleh kantor statistik negara lain maupun oleh lembaga-lembaga internasional. Dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, BPS mengelola Perguruan Tinggi yang menghasilkan tenaga statistik profesional, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). BPS juga memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Statistik, yang berfungsi mengembangkan kompetensi SDM aparatur baik di lingkungan internal BPS maupun instansi pemerintah lainnya. Kedua unit tersebut merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan SDM. Di samping itu, BPS juga merupakan instansi pembina bagi jabatan fungsional statistisi dan jabatan fungsional pranata komputer. Potensi BPS dalam bidang teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk 6
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019
meningkatkan kualitas kegiatan statistik, baik dari sisi pengumpulan, pengolahan maupun diseminasi. Penggunaan mobile applications akan menjadikan proses pengumpulan data survei berlangsung dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, dalam hal diseminasi data, penggunaan mobile applications akan memudahkan pengguna data untuk mengakses data BPS dari mana pun. Dengan penggunaan mobile application ini, penyajian data BPS menjadi lebih tepat waktu, dan mudah diakses. Teknologi cloud computing juga memberikan peluang bagi BPS untuk menampung hasil seluruh survei di dalam satu data warehouse. Sustainable Development Goals (SDG’s) menjadi pendorong bagi penyelenggara maupun pemerhati statistik untuk lebih meningkatkan peran sertanya dalam menilai pencapaian kinerja pembangunan di Indonesia. BPS memiliki peran yang sangat penting didalam mendukung pencapaian target sejumlah indikator kinerja yang merefleksikan SDG’s. BPS merupakan lembaga yang mendapat mandat untuk dapat menyediakan data statistik tentang pencapaian Indonesia di sejumlah area fokus SDG’s, seperti misalnya pengentasan kemiskinan (poverty eradication); pertanian, ketahanan pangan dan nutrisi yang berkelanjutan (sustainable agriculture, food security and nutrition); kesehatan; pendidikan; air dan sanitasi; energi; pertumbuhan ekonomi, lowongan kerja dan infrastruktur. Dengan demikian, dalam konteks perencanaan strategis periode 2015-2019, BPS harus dapat menjawab kebutuhan pemenuhan data dan informasi indikator SDG’s tersebut. Dengan memanfaatkan semua potensi yang ada, BPS dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas statistik yang diperlukan secara konsisten dan berkesinambungan demi terwujudnya Sistem Statistik Nasional (SSN).
1.2.2 Permasalahan BPS telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang perlu diatasi dalam periode Renstra 2015 – 2019, baik itu permasalahan internal maupun eksternal sehingga citra BPS sebagai pelopor data terpercaya untuk semua dapat terus meningkat. Ketidakmampuan responden dalam memberikan informasi yang akurat menyebabkan kualitas data yang dihasilkan BPS belum optimal. Di samping itu, target sampel yang tidak terpenuhi terutama disebabkan keengganan masyarakat menjadi responden, menyebabkan response rate yang rendah, khususnya terjadi pada pelaku ekonomi. Kebutuhan terhadap jenis data dan informasi statistik wilayah kecil (small area statistic) termasuk data mikro hingga saat ini belum dapat terpenuhi. Di samping itu, Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu, sehingga belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat. Peningkatan kebutuhan data yang diperlukan kementerian, lembaga, parlemen (DPR), dan dunia usaha berdampak pada meningkatnya jumlah aktivitas survei sektoral dan adhoc yang diselenggarakan. Meningkatnya jumlah kegiatan statistik sektoral Bab 1 | Pendahuluan
7
dan kegiatan survei yang bersifat ad hoc, yang seringkali berlangsung pada saat yang sama, tidak sebanding dengan ketersediaan SDM statistik yang profesional. Keterbatasan jumlah petugas enumerator khususnya di tingkat kabupaten dan kecamatan menyebabkan belum dapat terpenuhinya kebutuhan data yang diperlukan. Ketepatan waktu rilis (timeliness) yang masih belum optimal merupakan permasalahan lain yang teridentifikasi. Hal ini berkaitan erat dengan proses pengumpulan, pengolahan dan analisis hasil statistik yang kerap terkendala adanya tumpang tindih pelaksanaan survei baik dari sisi waktu maupun dari sisi cakupan. Koordinasi yang relatif masih lemah, karena komunikasi antara unit kerja baik di BPS Pusat maupun antara BPS Pusat dengan BPS Daerah belum terintegrasi secara baik, juga menjadi penyebab ketepatan waktu rilis yang belum optimal. BPS telah memiliki sistem dan infrastruktur TI yang memadai untuk mendukung operasional BPS. Namun masih ditemui adanya aplikasi sistem pengolahan data yang dikembangkan secara standalone (berdiri sendiri) oleh beberapa subject matter, sehingga sistem aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data hasil kegiatan lapangan belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Faktor SDM sangat berpengaruh terhadap kualitas data BPS. Kelemahan pada aspek SDM BPS terutama disebabkan karena belum optimalnya perencanaan kebutuhan SDM yang didasarkan pada pemetaan kompetensi, serta sistem perencanaan karir, analisis jabatan, sistem mutasi, dan standar kompetensi yang belum sepenuhnya dapat diterapkan dalam rangka menunjang kegiatan dan pelaksanaan manajemen SDM. Permasalahan lain dalam pengelolaan SDM adalah belum terciptanya sinergi antara unit kerja yang bertanggungjawab terhadap proses-proses dalam manajemen sumber daya manusia. Di dalam pelaksanaan pengelolaan SDM, masih terdapat tumpang tindih antara kegiatan yang dilakukan satuan kerja Pusdiklat, STIS, dan Biro Kepegawaian.
8
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019
BAB 2
Visi, Misi, dan Tujuan Badan Pusat Statistik Ϯ͘ϭsŝƐŝĂĚĂŶWƵƐĂƚ^ƚĂƚŝƐƚŝŬ Ϯ͘ϮDŝƐŝĂĚĂŶWƵƐĂƚ^ƚĂƚŝƐƚŝŬ Ϯ͘ϯdƵũƵĂŶĂĚĂŶWƵƐĂƚ^ƚĂƚŝƐƚŝŬ Ϯ͘ϰ^ĂƐĂƌĂŶ^ƚƌĂƚĞŐŝƐĂĚĂŶWƵƐĂƚ^ƚĂƚŝƐƚŝŬ Ϯ͘ϱEŝůĂŝͲEŝůĂŝ/ŶƚŝW^
Bab 1 | Pendahuluan
Bab 2 亖 Visi, Misi, danTujuan BPS
9
2-0
2.1 Visi BPS Visi adalah kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh organisasi. Perumusan visi dimaksudkan untuk (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai organisasi pada suatu periode waktu tertentu di masa datang, (b) memberikan arah dan fokus strategis yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam sebuah organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga seluruh elemen organisasi memiliki penyikapan yang sama tentang masa depan organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi; dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. Visi BPS 2015-2019 dibangun dengan memperhatikan pencapaian BPS pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode kedua 2010 – 2014 melalui telaah dan analisis yang mendalam dan komprehensif. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil, perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap data dan informasi statistik, serta memperhatikan kesiapan SDM penyelenggara statistik. Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka Visi BPS 2015-2019 disepakati tetap sama dengan Visi BPS 2010 – 2014, yaitu sebagai berikut: “Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua” (“The Agent of Trustworthy Statistical Data for All”) BPS mempunyai tugas pokok menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup nasional maupun daerah. Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi tersebut, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. BPS bukan hanya bagian dari pemerintah, tapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek kehidupan. Di samping itu, visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi peran serta berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. BPS menyebarluaskan data dan informasi statistik melalui berbagai saluran agar pemanfaatannya dapat menjangkau secara luas, baik pengguna data di dalam negeri maupun di luar negeri. Bab 1 | Pendahuluan
11
Visi Badan Pusat Statistik tahun 2015-2019 ini tidak terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu “Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” dan melaksanakan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.
2.2 Misi BPS Misi dimaksudkan adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi organisasi menjelaskan alasan keberadaan suatu organisasi (the reason of being). Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Misi instansi pemerintah dirumuskan dengan jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki instansi pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perumusan misi instansi pemerintah dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk disesuaikan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) mencakup semua maksud yang terkandung dalam pernyataan visi, (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh instansi pemerintah, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dan stakeholders. Pernyataan misi BPS yang dikaitkan dengan Visi BPS djabarkan sebagai berikut. Tabel. 2-1 Pernyataan Visi dan Misi BPS 2015-2019
VISI BPS 2015-2019
MISI BPS 2015 -2019 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
Pelopor data statistik terpercaya untuk 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang semua statistik
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
12
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Adapun keterkaitan misi dan Visi BPS dapat digambarkan sebagai berikut:
Misi Badan Pusat Statistik tahun 2015-2019 mengandung arti: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional Menyediakan data statistik … “Badan Pusat Statistik merupakan penyelenggara statistik dasar, yaitu statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat” (Perpres No.86 tahun 2007)”. … berkualitas … “Berkualitas berarti data statistik yang dihasilkan BPS memenuhi dimensi kualitas yakni relevan, akurat, disajikan tepat waktu, koheren, dapat diakses, dan dapat diinterpretasikan ”. … melalui kegiatan statistik yang terintegrasi … “Kata terintegrasi bermakna bahwa penyelenggarakan kegiatan statistik perlu lebih mengedepankan pendekatan fungsional, serta mengurangi pelaksanaan yang tersekat (silo thinking). Pendekatan fungsional berarti alur proses dari pengumpulan data, pengolahan data hingga diseminasi data dilakukan secara terintegrasi antar subject matter.
Bab 1 | Pendahuluan
13
Terintegrasi juga berarti penyelenggaraan statistik yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat harus saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan statistik, serta menghindari terjadinya duplikasi kegiatan (UU no. 16 tahun 1997)”. … dan berstandar nasional maupun internasional … “Setiap penyelenggaraan kegiatan statistik, BPS akan selalu berpedoman kepada konsep, standar dan metode yang berlaku secara universal dan berstandar internasional, mengikuti kaidah yang digariskan dalam Fundamental Principle of Official Statistics”. 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasI di bidang statistik Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan… “Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik. Sistem Statistik Nasional perlu diwujudkan secara terus menerus dan berkelanjutan. (UU no. 16 tahun 1997)”. … melalui pembinaan dan koordinasi … “Bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada umumnya, dan pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada khususnya, penyelenggaraan kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik (PP No.51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik). Koordinasi dan kerjasama penyelengaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan: a. pelaksanaan kegiatan statistik; b. pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan. Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik dilakukan dalam rangka membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional. Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik”. “BPS memiliki mandat untuk melakukan pembinaan terhadap instansi lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan statistik sektoral. BPS juga memiliki mandat untuk melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran ukuran. (UU no. 16 tahun 1997).
14
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau unsur masyarakat lainnya.Upaya pembinaan statistik yang dilakukan BPS sesuai PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, meliputi: a). peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b). pengembangan statistik sebagai ilmu; c). peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d). perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e). pengembangan sistem informasi statistik; f). peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g). peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h). peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik”. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Membangun insan statistik … “Pembangunan insan statistik dilakukan untuk mewujudkan pengejawantahan nilai-nilai organisasi Badan Pusat Statistik, yakni profesional, berintegritas dan amanah”. … yang profesional… “Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, insan statistik yang harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas”. … berintegritas … “Insan statistik yang menyelenggarakan kegiatan statistik harus memiliki integritas yaitu memiliki sikap dan perilaku dalam melaksanakan profesi/tugasnya seperti dedikasi (pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban), disiplin (melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan), konsisten (satunya kata dengan perbuatan), terbuka (menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik-kritik dari berbagai pihak), dan akuntabel (bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur)”. …amanah… “Amanah merujuk kepada sikap yang selalu mengedepankan kejujuran di dalam melaksanakan kegiatan statistik”. Bab 1 | Pendahuluan
15
2.3 Tujuan BPS Tujuan diartikan sebagai kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Rumusan tujuan BPS untuk mendukung upaya pencapaian visi dan misi BPS dapat dijelaskan melalui pemaparan bagan di bawah ini.
Tabel. 2-2 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan BPS 2015-2019
TUJUAN 2019
VISI BPS 2015-2019
MISI BPS 2015 -2019
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas 2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik 3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik 4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Adapun keterkaitan tujuan BPS terhadap misi BPS dalam rangka mencapai visi BPS adalah sebagai berikut. 1. Tujuan 1: Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas, terkait dengan: 1.1 Misi ke-1: Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional, 1.2 Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 2. Tujuan 2: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan: 2.1 Misi ke-2: Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasI di bidang statistik, 2.2 Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 16
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
3. Tujuan 3: Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, terkait dengan: 3.1 Misi ke-2: Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasI di bidang statistik, 3.2 Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 4. Tujuan 4: Peningkatan birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: 4.1 Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
2.4 Sasaran Strategis BPS Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masingmasing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu yang akan dicapai melalui serangkaian kebijakan, program, dan kegiatan prioritas agar penggunaan sumber daya dapat efisien dan efektif dalam upaya pencapaian visi dan misi organisasi. Sasaran strategis merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh BPS yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program BPS. Program BPS terdiri dari program teknis yang merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada masyarakat (pelayanan eksternal) dan program generik yang merupakan program-program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung dan atau administrasi BPS (pelayanan internal). Adapun tujuan dan sasaran strategis BPS-wide dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 2-3 Tujuan dan Sasaran Strategis BPS TUJUAN T1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas
SASARAN STRATEGIS SS1.
Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
SS2.
Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)
SS3.
Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif, dan efisien
Bab 1 | Pendahuluan
17
T2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
T3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik T4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
SS4.
Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)
SS5.
Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik
SS6.
Meningkatnya pengguna layanan yang puas terhadap sarana dan prasarana BPS
SS7.
Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
SS8.
Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN
SS9.
Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
SS10. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS SS11. Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
2.5 Nilai-Nilai Inti BPS Nilai inti merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap pegawai dan yang memandu pegawai dalam memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk menuju masa depan. BPS telah menetapkan nilai-nilai inti yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh setiap pegawainya dalam menetapkan keputusan berkaitan dengan upaya pencapaian visi dan misi BPS. Nilai-nilai inti BPS tersebut adalah sebagai berikut. Nilai-nilai Inti (core values) Badan Pusat Statistik adalah: Profesional (Kompeten, Efektif, Efisien, Inovatif dan Sistemik), Integritas (Dedikasi, Disiplin, Konsisten, Terbuka dan Akuntabel), Amanah (Terpercaya, Jujur, Tulus dan Adil). Nilai-nilai inti BPS ini merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Adapun penjabaran dari nilai-nilai Inti BPS ini adalah sebagai berikut:
1. Profesional Profesional merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai berikut: a.
Kompeten mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban,
b. Efektif memberikan hasil maksimal, 18
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
c.
Efisien mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal,
d. Inovatif selalu melakukan pembaruan dan atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus-menerus, e.
Sistemik meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.
2. Integritas Integritas merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya kepada organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut: a.
Dedikasi memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi,
b. Disiplin melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, c.
Konsisten selarasnya kata dengan perbuatan,
d. Terbuka menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak, e.
Akuntabel bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.
3. Amanah Amanah merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut: a.
Terpercaya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual,
b. Jujur melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas, c.
Tulus melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan Bab 1 | Pendahuluan
19
kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa, d. Adil menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.
20
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
BAB 3 Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Badan Pusat Statistik 3.3 Kerangka Regulasi 3.4 Kerangka Kelembagaan
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
21
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Penyusunan arah kebijakan dan strategi nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode ke-3 tahun 2015-2019 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagaimana tertuang dalam UU No. 17 Tahun 2007. Untuk pelaksanaannya, RPJPN 2005-2025 dibagi dalam empat tahap, yakni RPJMN ke-1 2005-2009, RPJMN ke-2 2010-2014, RPJMN ke-3 2015-2019 dan RPJMN ke-4 2020-2024. Masing-masing tahap memiliki tujuan pembangunan nasional sebagaimana terlihat pada Gambar 3-1 berikut ini
Gambar 3-1 Tahapan RPJPN 2005-2025 (Sumber: Lampiran UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 hal. 79-80)
Dalam kerangka pencapaian visi jangka panjang, yakni Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, RPJPN 2005-2025 mengamanatkan bahwa RPJMN ke-3 periode 2015-2019 diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan iptek. Kemampuan bangsa Indonesia untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi akan menjadikan Indonesia siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing bangsa, arah kebijakan umum pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019 adalah (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, (2) meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan, (3) mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan, (4) Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
23
meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan perubahan iklim, (5) menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh, (6) meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, (7) mengembangkan dan memeratakan pembangunan daerah, (8) menegakkan kedaulatan dan yuridiksi nasional, serta percepatan pengembangan ekonomi kelautan. Selanjutnya, berdasarkan arah kebijakan umum tersebut, ditetapkan Agenda Pembangunan beserta sasarannya yang mencakup: (1) Agenda Pembangunan Ekonomi; (2) Agenda Pembangunan Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; (3) Agenda Pembangunan Polhukhankam; (4) Agenda Pembangunan Kesejahteraan Rakyat; (4) Agenda Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang; dan (5) Agenda Pembangunan Kelautan. Sasaran pembangunan yang terkait dengan Agenda Pembangunan Kesejahteraan Rakyat, misalnya, ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Berkaitan dengan sasaran ini ditetapkan sejumlah prioritas terkait dalam RPJMN 2015-2019, diantaranya adalah peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan, percepatan pengentasan kemiskinan serta penanganan kependudukan dan keluarga bencana. Untuk Agenda Pembangunan Ekonomi, arah kebijakan dalam percepatan pembangunan infrastruktur adalah mempercepat pembangunan infrastruktur, dengan fokus pada (1) Penguatan konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan; (2) Transportasi massal perkotaan; dan (3) Pembangunan infrastruktur/ prasarana dasar. Dalam ranah Agenda Pembangunan Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, prioritas pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah untuk meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya alam (SDA). Upaya yang selanjutnya dilakukan adalah peningkatan ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air, konservasi dan tata kelola hutan serta perbaikan kualitas lingkungan hidup, serta penyiapan sumber daya alam untuk bahan industri. Dalam arah kebijakan umum RPJMN 2015-2019, untuk mitigasi bencana alam dan perubahan iklim akan dilakukan upaya-upaya sistematis dalam penanggulangan bencana dan risiko bencana, sehingga pencapaian misi pembangunan selama periode 2015-2019 dapat tetap tercapai. Arah kebijakan umum yang lain dalam RPJMN 2015-2019 adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Adapun prioritas pengerjaan yang harus dilakukan meliputi, peningkatan daya saing tenaga kerja, mendorong daya saing UMKM, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, akselerasi pertumbuhan industri pengolahan, peningkatan investasi, peningkatan efisiensi logistik dan distribusi nasional. Sedangkan untuk mengembangkan dan memetakan pembangunan daerah dilakukan beberapa prioritas dalam RPJMN 2015-2019, yakni penguatan konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan, pengembangan wilayah strategis, pengembangan daerah tertinggal 24
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
dan kawasan perbatasan. Prioritas dalam agenda Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang mencakup pembangunan perkotaan, pembangunan perdesaan, pembangunan RTRW dan pertanahan, serta pengembangan tata kelola pemerintahan dan otonomi daerah. Sementara itu, untuk pembangunan kelautan dilakukan upaya percepatan pembangunan kelautan. Percepatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, peningkatan penegakan hukum yang berkeadilan, pencegahan dan pemberantasan korupsi merupakan upaya untuk menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh dalam arah kebijakan RPJMN 2015-2109. Selain itu dalam upaya menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh dilakukan juga upaya peningkatan kapabilitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional, pencegahan dan penanggulangan narkoba, pemantapan politik dalam dan luar negeri. Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produktif. Implikasi penting dari kondisi ini adalah semakin pentingnya penyediaan lapangan kerja agar kemajuan perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal melimpahnya penduduk usia produktif. Lebih penting lagi, bila tingkat pendidikan secara umum diasumsikan terus membaik, produktivitas perekonomian negara ini sesungguhnya dalam kondisi premium, hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk tujuan percepatan maupun perluasan pembangunan ekonomi. Keadaan demografi umur penduduk Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3-2 di bawah ini.
Gambar 3-2 Keadaan demografi umur penduduk Indonesia
Meningkatnya penduduk usia kerja di Indonesia memberi peluang adanya bonus demografi, yakni terjadinya penurunan dependency ratio. Bonus demografi tidak Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
25
secara otomatis terjadi, namun diperlukan beberapa kebijakan yang perlu dipersiapkan untuk memanfaatkan peluang tersebut, diantaranya (i) menyiapkan kualitas SDM yang akan masuk angkatan kerja melalui pendidikan dan kesehatan, (ii) menjaga penurunan TFR (Total Fertility Rate), (iii) menyiapkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja, (iv) menyediakan lapangan kerja, (v) fleksibilitas pasar tenaga kerja dan keterbukaan perdagangan.
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi BPS Prioritas pembangunan jangka menengah di bidang statistik adalah meningkatkan kualitas statistik nasional yaitu data yang dihasilkan memenuhi berbagai kriteria, yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren/ coherence yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability. Arah kebijakan pembangunan nasional (RPJMN 2015 – 2019) yang terkait dengan pembangunan statistik, merupakan dasar pertimbangan BPS dalam menetapkan kerangka pikir dan arah kebijakan pembangunan statistik tahun 2015 - 2019. Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, serta mengacu pada Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, maka BPS menetapkan arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran-sasaran strategisnya. 1. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas”, dengan strategi sebagai berikut: a.
Meningkatkan publikasi survei yang mencantumkan ukuran kualitas:
! " # # !
$ % & ' * &
+< = Tukar Petani 2017 untuk kurun waktu 2016-2018,
*>
# $?
b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik, c.
Meningkatkan kualitas metodologi survei dan sensus sesuai standar internasional.
2. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)”, ditetapkan arah kebijakan ”Peningkatan response rate”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data, b. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS. 26
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
3. Untuk mencapai sasaran “Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien”, ditetapkan arah kebijakan ”Peningkatan kualitas penyelenggaraan kegiatan statistik”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pengembangan dan analisis statistik, b. Mempublikasikan quality gate pada masing-masing tahapan kegiatan statistik. 4. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat”,dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik, b. Meningkatkan customer relationship management, c. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik. 5. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas website BPS dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai, b. Mengoptimalkan sistem informasi statistik dalam mendukung kualitas diseminasi data informasi statistik. 6. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS” dan “Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik dan dukungan operasional kegiatan statistik, b. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. 7. Untuk mencapai sasaran“Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN”, ditetapkan arah kebijakan “Penciptaan iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN” dan “Penguatan fungsi yang menangani penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait dan kegiatan statistik”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan metadata kepada BPS, b. Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan statistik di K/L maupun swasta, c. Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait, d. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statistik BPS. Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
27
8. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN”, ditetapkan arah kebijakan “Penciptaan iklim yang kondusif untuk pembinaan dalam penyelenggaraan SSN”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan meta data kepada BPS, b. Mengoptimalkan pembinaan untuk pemberdayaan insan statistik di K/L maupun swasta. 9. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja” dan “Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja”, dengan strategi sebagai berikut: a. Mengoptimalkan pembangunan keseluruhan sistem Manajemen SDM aparatur yang terintegrasi dan komprehensif, b. Mengoptimalkan pengembangan kompetensi SDM aparatur, termasuk meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang teknis statistik dan TI, c. Mengoptimalkan penyiapan kebutuhan insan statistik yang baru. 10. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja” dan “Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja”, dengan strategi sebagai berikut: a. Mengoptimalkan pengawasan penggunaan anggaran dalam rangka meminimalkan penyimpangan penggunaan anggaran, b. Meningkatkan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS. 11. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan”, ditetapkan arah kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja” dan “Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja”,dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan. Adapun rekapitulasi arah kebijakan dan strategi BPS untuk mencapai sasaransasaran strategis BPS 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
28
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
29
T.2.Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
T.1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas
TUJUAN
1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan kegiatan statistik
SS.3.Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien
SS.5.Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik
1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat
1. Peningkatan ƌĞƐƉŽŶƐĞƌĂƚĞ
SS.2.Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (ƌĞƐƉŽŶĚĞŶƚ ĞŶŐĂŐĞŵĞŶƚ)
SS.4.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (ƵƐĞƌ ĞŶŐĂŐĞŵĞŶƚ)
1. Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
ARAH KEBIJAKAN
SS.1.Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
SASARAN STRATEGIS
Tabel 3-1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi
survei
yang
2. Mengoptimalkan sistem informasi statistik dalam mendukung kualitas diseminasi data informasi statistik.
1. Meningkatkan kualitas ǁĞďƐŝƚĞ BPS dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai,
2. Meningkatkan ĐƵƐƚŽŵĞƌƌĞůĂƚŝŽŶƐŚŝƉŵĂŶĂŐĞŵĞŶƚ 3. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik.
1. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik,
2. Mempublikasikan ƋƵĂůŝƚLJŐĂƚĞ pada masing-masing tahapan kegiatan statistic
1. Meningkatkan kualitas pengembangan dan analisis Statistik
2. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS.
1. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data,
3. Meningkatkan kualitas metodologi survei dan sensus sesuai standar nasional dan internasional.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik,
1. Meningkatkan publikasi mencantumkan ukuran kualitas,
STRATEGI
30
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
T.4.Peningkatan birokrasi yang
T.3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik
TUJUAN
SS.9. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya
SS.8. Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN
SS.7.Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
SS.6.Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana BPS
SASARAN STRATEGIS
1.
1.
Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem
Penciptaan iklim yang kondusif untuk pembinaan dalam penyelenggaraan SSN
2. Penguatan fungsi yang menangani penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait dan kegiatan statistik
1. Mengoptimalkan pembangunan keseluruhan Sistem Manajemen SDM aparatur yang terintegrasi
2. Mengoptimalkan pembinaan dan pendidikan untuk pemberdayaan insan statistik di K/L maupun swasta
1. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan ŵĞƚĂĚĂƚĂ kepada BPS
2. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statistik BPS.
1. Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait,
2. Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan statistik di K/L maupun swasta.
1. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan ŵĞƚĂĚĂƚĂ kepada BPS,
2. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik.
2. Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik 1. Penciptaan iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
1. Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik dan dukungan operasional kegiatan statistik,
STRATEGI
1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
ARAH KEBIJAKAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
31
akuntabel
TUJUAN
Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
SS.11. Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
SS.10.
manusia BPS
SASARAN STRATEGIS
2. Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan sistem pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
1. Penguatan fungsi yang terkait dengan sistem pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
2. Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan sistem pengawasan aparatur dan akuntabilitas kinerja.
1. Penguatan fungsi yang terkait dengan sistem pengawasan aparatur dan akuntabilitas kinerja.
Manajemen SDM yang komprehensif dan terintegrasi berbasis kompetensi.
ARAH KEBIJAKAN
2. Meningkatkan perencanaan dan pengelolaan anggaran yang akuntabel.
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
2. Meningkatkan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS.
1. Mengoptimalkan pengawasan penggunaan anggaran dalam rangka meminimalkan penyimpangan penggunaan anggaran,
3. Mengoptimalkan penyiapan kebutuhan insan statistik yang baru.
2. Mengoptimalkan pengembangan kompetensi SDM aparatur, termasuk meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang teknis statistik, audit dan TI,
dan komprehensif,
STRATEGI
3.2.1 Program dan Kegiatan Penyusunan program dan kegiatan dalam Renstra BPS 2015-2019 mengacu pada strategi-strategi yang telah dipilih dalam rangka mewujudkan setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sesuai dengan pedoman penyusunan dan penelaahan rencana strategis kementerian/lembaga tahun 2015-2019, maka untuk mencapai keseluruhan sasaran strategis, BPS akan melaksanakan 1 (satu) program teknis, yaitu Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (Program PPIS) dan 3 (tiga) program generik,yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (Program DMPTTL), Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (Program PSPA) dan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (Program PPAA). Program PPIS berkaitan dengan upaya perbaikan (improvement) pada proses inti BPS, yang berupa penyelenggaraan kegiatan statistik. Rantai nilai kegiatan statistik dari hulu ke hilir mencakup kegiatan perencanaan, pengembangan metodologi, pengumpulan data melalui sensus atau survei, pengolahan data, analisis data, dan diseminasi data. Rantai nilai kegiatan statistik inilah menjadi dasar untuk menentukan prioritas perbaikan yang perlu dilakukan. Dalam kegiatan perencanaan, dilakukan pengembangan usulan survei yang didalamnya mencakup jadual pelaksanaan, serta alokasi sumber daya dan anggaran. Kegiatan pengembangan metodologi meliputi pendefinisian metode pencacahan, serta pembaharuan terhadap rencana awal survei dan anggarannya berdasarkan metodologi yang akan digunakan. Kegiatan pengumpulan data dijalankan oleh enumerator di wilayah survei. Kegiatan pengolahan data dilakukan untuk melakukan validasi, integrasi maupun agregasi terhadap data survei yang telah diperoleh. Kegiatan analisis dilakukan untuk menghasilkan statistik dari data yang diperoleh. Beberapa aktivitas utama yang dilakukan adalah estimasi dan validasi output (konsistensi dan koherensi). Pada bagian akhir dari rantai nilai adalah kegiatan diseminasi data, yakni publikasi hasil survei, termasuk pengelolaan publikasi itu sendiri, melalui berbagai media seperti misalnya web site dan publikasi cetak. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Program PPIS dapat dilaksanakan secara optimal, jika didukung oleh 3 (tiga) program generik, yaitu Program DMPTTL, Program PSPA dan Program PPAA. Program DMPTTL merupakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPS yang mencakup fungsi-fungsi pengelolaan keuangan dan anggaran, pengelolaan administrasi kepegawaian, pelayanan kehumasan dan hukum, penyusunan program kerja serta penyelenggaraan pendidikan dan latihan. Program PSPA merupakan dukungan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur BPS dalam melaksanakan keseluruhan kegiatan teknis dan pendukung BPS. Terakhir, Program PPAA merupakan dukungan pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPS dalam melaksanakan keseluruhan kegiatan BPS, baik kegiatan teknis maupun pendukung. 32
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Adapun hubungan antar program teknis dan generik BPS dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis BPS, adalah sebagai berikut:
Gambar 3-3 Hubungan antara program teknis (PPIS) dengan program generik (DMPTTL, PSPA, dan PPAA)
Berikut ini dipaparkan rekapitulasi program dan kegiatan BPS dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis BPS, baik yangbersifat teknis maupun generik dalam kurun waktu 2015 – 2019.
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
33
34
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
T.1.Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas
TUJUAN
SS.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
SASARAN STRATEGIS
Tabel 3-2 Program dan Kegiatan BPS
1. Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
ARAH KEBIJAKAN Meningkatkan publikasi survei yang mencantumkan nilai kualitas, Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik, Meningkatkan kualitas metodologi survei dan sensus sesuai standar nasional dan internasional.
1.
2.
3.
STRATEGI Program PPIS
PROGRAM
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial, Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Pengembangan Sistem Informasi Statistik,
Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik,
Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei,
Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi,
KEGIATAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
35
TUJUAN
SS.2.Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (ƌĞƐƉŽŶĚĞŶƚ ĞŶŐĂŐĞŵĞŶƚ)
SASARAN STRATEGIS
1. Peningkatan ƌĞƐƉŽŶƐĞƌĂƚĞ
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data
STRATEGI
Program PPIS
PROGRAM
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Pengembangan dan Analisis Statistik.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi,
KEGIATAN
36
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI
PROGRAM
Penyediaan dan Pengembangan Statistik
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial,
KEGIATAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
37
T.2.Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
TUJUAN
SS.5.Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik
SS.4.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (ƵƐĞƌ ĞŶŐĂŐĞŵĞŶƚ)
SS.3.Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif, dan efisien
SASARAN STRATEGIS
1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi
masyarakat
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada
1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan kegiatan statistik
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan kualitas ǁĞďƐŝƚĞ BPS dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai
3. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik
Ϯ͘ Meningkatkan ĐƵƐƚŽŵĞƌ ƌĞůĂƚŝŽŶƐŚŝƉ ŵĂŶĂŐĞŵĞŶƚ
1. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik
2. Mempublikasikan ƋƵĂůŝƚLJ ŐĂƚĞ pada masingmasing tahapan kegiatan statistik.
1. Meningkatkan kualitas pengembangan dan analisis statistik,
2. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS.
STRATEGI
PPIS
Program
DMPTTL
Program
PPIS
Program
PPIS
Program
DMPTTL
Program
PROGRAM
Pengembangan Sistem Informasi Statistik
Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik,
Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum
Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik
Pengembangan Sistem Informasi Statistik.
Pengembangan dan Analisis Statistik,
Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran.
Neraca Produksi,
KEGIATAN
38
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
T.3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di
TUJUAN
SS.7. Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
SS.6. Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana BPS
SASARAN STRATEGIS
1. Penciptaan iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik
2. Pemenuhan
1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
statistik BPS
ARAH KEBIJAKAN
2. Mengoptimalkan pembinaan
1. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan ŵĞƚĂĚĂƚĂ kepada BPS,
2. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
1. Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik
2. Mengoptimalkan sistem informasi statistik dalam mendukung kualitas diseminasi data informasi statistik.
STRATEGI
PPIS
Program
Program PPAA
PSPA
Program
PROGRAM
Penyediaan dan
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III.
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II,
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I,
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya
KEGIATAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
39
yang efektif di bidang statistik
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS SSN
ARAH KEBIJAKAN pembinaan penyelenggaraan statistik di K/L maupun swasta.
STRATEGI
PROGRAM
Penyediaan dan Pengembangan Statistik
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial,
KEGIATAN
40
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
TUJUAN
SS.8. Meningkatnya kualitas pembinaan dalam
SASARAN STRATEGIS
1. Penciptaan iklim yang kondusif untuk pembinaan dalam
2. Penguatan fungsi yang menangani penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait dan kegiatan statistik
ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan meta
6. Meningkatkan pengawasan dan kinerja aparatur BPS
5. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana TI dan operasional statistik
4. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statistik BPS.
3. Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait
STRATEGI
PPIS
Program
PPAA
Program
PSPA
Program
DMPTTL
Program
PROGRAM
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan,
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran
Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran.
Neraca Produksi,
KEGIATAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
41
TUJUAN penyelenggaraan SSN
penyelenggaraan SSN
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN STRATEGIS data kepada BPS
STRATEGI
PROGRAM
Penyediaan dan
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial,
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat,
KEGIATAN
42
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
T.4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
TUJUAN
SS.9. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
SASARAN STRATEGIS
1. Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM yang komprehensif dan terintegrasi berbasis kompetensi.
ARAH KEBIJAKAN
Mengoptimalkan pembangunan keseluruhan Sistem Manajemen SDM aparatur yang terintegrasi dan komprehensif Mengoptimalkan pengembangan kompetensi SDM aparatur Mengoptimalkan penyiapan kebutuhan
1.
2.
3.
insan statistik (tenaga statistisi dan pranata komputer) yang baru
Mengoptimalkan pembinaan untuk pemberdayaan insan statistik di K/L maupun swasta
2.
STRATEGI
Program DMPTTL
DMPTTL
Program
PROGRAM
Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara (BPS)
Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian
Penyelenggaraan STIS
Penyelenggaraan Diklat Aparatur Negara (BPS)
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran
Pengembangan Statistik Neraca Produksi,
KEGIATAN
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
43
TUJUAN
SS.11.Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
SS.10.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
SASARAN STRATEGIS
2.
Penguatan fungsi 1. Meningkatkan efektivitas yang terkait dan efisiensi penggunaan dengan sistem anggaran dan pengelolaan pelaksanaan kegiatan anggaran dan 2. Meningkatkan pelaksanaan perencanaan dan kegiatan. pengelolaan anggaran yang akuntabel. Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan f i
1.
2. Meningkatkan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS.
Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan sistem pengawasan aparatur dan akuntabilitas kinerja.
2.
1. Mengoptimalkan pengawasan penggunaan anggaran dalam rangka meminimalkan penyimpangan penggunaan anggaran,
Penguatan fungsi yang terkait dengan sistem pengawasan aparatur dan akuntabilitas kinerja.
STRATEGI
1.
ARAH KEBIJAKAN
DMPTTL
Program
Program PPAA
PROGRAM
Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan.
Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran,
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III.
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II,
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I,
KEGIATAN
44
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan sistem pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI
PROGRAM
KEGIATAN
Berdasarkan hasil pemetaan tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi BPS, maka dapat diinventarisasi kebutuhan program dan kegiatan untuk mewujudkan sasaran strategis 2015 – 2019, yaitu sebagai berikut. 1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), dengan kegiatan: a. Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi, b. Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, c. Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik, d. Pengembangan Sistem Informasi Statistik, e. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, f. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat, g. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial, h. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, i. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, j. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi, k. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi, l. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga, m. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata, n. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi, o. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran, p. Pengembangan dan Analisis Statistik. 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL), dengan kegiatan: a. Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran, b. Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan, c. Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum, d. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BPS, e. Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), f. Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian, g. Dukungan Manajemen BPS Lainnya, h. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA), dengan kegiatan: a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya, b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS Provinsi. 4. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (PPAA), dengan kegiatan: Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
45
a. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I, b. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II, c. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III.
3.3 Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi merupakan tinjauan seluruh peraturan penyelenggaraan statistik di BPS untuk mengetahui kekurangan muatan peraturan tersebut yang berpotensi mengakibatkan kegiatan statistik berlangsung kurang optimal. Upaya perbaikan terhadap muatan peraturan itu dapat mengarah pada amandemen UU statistik. Ketika perbaikan telah dilakukan, peraturan yang telah diperbaharui akan meminimalkan kendala dalam operasional penyelenggaraan statistik. Sebagaimana tertuang di dalam Permen PPN no. 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015 -2019, kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku masyarakat. Sejalan dengan RPJMN periode ke-3 tahun 2015-2019, sinergi antara kebijakan dan kerangka regulasi dilakukan untuk memantapkan pembangunan nasional di berbagai bidang pembangunan, dengan tujuan untuk mewujudkan daya saing perekonomian berlandaskan sumber daya alam, sumber daya manusia berkualitas, dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Badan Pusat Statistik memiliki peran sentral untuk menghasilkan data statistik berkualitas yang digunakan sebagai acuan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan nasional. Penyajian data statistik yang dapat dipercaya sangat bergantung pada kualitas data hasil survei maupun sensus. Pada proses penyelenggaraan statistik seringkali ditemui sejumlah kendala dalam upaya pengumpulan data karena regulasi yang kurang kuat. Sebagai suatu Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), BPS harus mematuhi sejumlah regulasi yang berlaku. Regulasi yang mengatur BPS dapat dibagi ke dalam dua kelompok: (1) Regulasi mengenai struktur organisasi BPS 1. Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 (yang diamandemen dengan Peraturan Presiden No. 64 tahun 2005) tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Sebagai suatu LPNK, maka BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang dibantu oleh Sekretaris Utama, para Deputi dan Inspektorat Utama. 2. Peraturan Presiden No. 86 tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan Kepala BPS No. 7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS 4. Peraturan Kepala BPS No. 121 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah 46
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik No. 3 tahun 2002 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subbagian, dan Seksi Perwakilan BPSdi Daerah 6. Peraturan Kepala BPS No. 101 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik 7. Peraturan Kepala BPS No. 2 tahun 2002 tentang Tata Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik 8. Surat Keputusan Menteri PAN dan RB No. B/417/M.Pan/02/2008 tentang Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja BPS 9. Surat Keputusan Menteri PAN dan RB No. B/174.1/M.Pan/07/2001 tentang Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional BPS 10. Peraturan Kepala BPS No.116 tahun 2014 perubahan atas Perka BPS No.7 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Laksana 11. Surat Menteri PAN dan RB No. B/2001/M.pan/05/2014 tentang Persetujuan Perubahan Organisasi dan Tata Laksana BPS (2) Regulasi mengenai bagaimana BPS menyelenggarakan kegiatan statistik. Berikut adalah regulasi yang menjadi payung hukum bagi BPS dan instansi pemerintah lainnya di dalam menyelenggarakan kegiatan statistic. 1. UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Intisari dari regulasi:
yakni statistik dasar, statistik sektoral dan statistik khusus,
sektoral dan khusus. 2. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik Intisari dari regulasi:
sektoral, dan khusus,
antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat,
3. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral Oleh Pemerintah Daerah Intisari dari regulasi:
oleh Pemerintah Daerah
sektoral
Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
47
Terkait dengan UU No. 16 tahun 1997, terdapat muatan dari undang-undang ini yang perlu mendapatkan perhatian untuk perbaikan. Urgensi dari perlunya dilakukan perbaikan itu adalah sebagai berikut:
! "" # $% $&&' Pasal ini menyatakan bahwa seluruh aktivitas survei statistik sektoral di Indonesia perlu mendapatkan persetujuan dan dikoordinasikan oleh BPS. Pengkoordinasian ini dimaksudkan untuk mencegah duplikasi kegiatan survei yang sama, yang berujung kepada pemborosan penggunaan anggaran serta sumber daya. Pasal 30 UU No. 16 tahun 1997 telah mengatur mengenai masalah koordinasi ini. Namun demikian, belum ada ketentuan yang secara eksplisit mengatur tindakan yang dapat dilakukan oleh BPS sekiranya ada kegiatan statistik sektoral yang dilakukan oleh instansi pemerintah tidak mengikuti kaidah yang telah digariskan oleh BPS.
*' "" # $% + $&&' Partisipasi responden yang relatif masih rendah dalam aktivitas sensus dan survei, mengakibatkan penyelesaian kegiatan tersebut tertunda,yang pada gilirannya mengakibatkan rendahnya tingkat akurasi dari statistik yang dihasilkan. Pasal 27 UU No. 16 tahun 1997 sesungguhnya telah mengatur tentang kewajiban responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS. Selanjutnya pasal 38 mengatur denda bagi responden yang tidak mematuhi ketentuan pada pasal 27. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, ketentuan dari pasal ini tidak sepenuhnya dapat diterapkan. Kurangnya sosialisasi undang-undang ini merupakan salah satu penyebab pemahaman responden yang rendah tentang aspek hukum dari kegiatan sensus. Di sisi lain, belum ada ketentuan yang secara eksplisit menjabarkan apa tindakan hukum yang dapat dilakukan BPS saat berhadapan dengan keengganan responden. Dengan demikian, diperlukan petunjuk teknis untuk menjabarkan penerapan pasal tersebut.
Disamping itu, terdapat sejumlah tantangan yang harus disikapi dengan tepat terkait dengan hubungan kelembagaan dengan instansi lain, yakni: 1. Dampak Otonomi Daerah dan Desentralisasi Keppres No. 86 tahun 2007 menjelaskan tentang peran BPS, namun peran dari stakeholder lainnya, seperti kementerian dan pemerintah daerah, belum tertuang secara eksplisit. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa penyempurnaan atas regulasi yang menjadi landasan dasar BPS untuk melaksanakan kegiatan statistik harus tertuang dalam Renstra 2015-2019. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh BPS dalam amandemen UU statistik adalah sebagai berikut.
48
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
1. Membentuk tim penataan peraturan perundang-undangan, 2. Menyusun rencana kerja dan anggaran terkait penataan peraturan perundangundangan, 3. Menyusun naskah akademis amandemen UU Statistik 4. Melakukan uji publik terhadap naskah akademis 5. Penyempurnaan terhadap naskah akademis 6. Perumusan rancangan undang-undang statistik yang baru 7. Melakukan uji publik terhadap RUU Statistik 8. Penyempurnaan terhadap RUU Statistik 9. Pengajuan RUU ke dalam Program Legislasi Nasional
3.4 Kerangka Kelembagaan Kerangka kelembagaan adalah perangkat kementerian/lembaga berupa struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan aparatur sipil negara, yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian/lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional. Kerangka kelembagaan memaparkan kebutuhan fungsi dan struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta pengelolaaan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya mengenai pengelolaan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, baik itu secara kualitas maupun kuantitas. Keinginan masyarakat terhadap data berkualitas, mendorong BPS untuk mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan, dan tepat waktu melalui proses kerja yang sistematis, melalui penataan organisasi serta tata laksana penyediaan data dan informasi, dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang profesional, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang modern. Untuk meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh agar dapat mencapai kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut berarti bahwa pembangunan statistik tidak hanya difokuskan pada peningkatan teknik statistik semata, namun juga pada perbaikan proses manajemen untuk menghasilkan data.
3.4.1 Kebutuhan Tata Laksana Dalam upaya pencapaian sasaran strategis, BPS membutuhkan penataan tata laksana sebagai berikut. 1. Perlunya integrasi proses bisnis dalam penyelenggarakan kegiatan statistik yang lebih mengedepankan pendekatan fungsional, serta mengurangi pelaksanaan yang bersifat tersekat-sekat (silo). Pendekatan fungsional berarti alur proses dari akuisisi Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
49
kebutuhan pengguna data hingga diperolehnya data statistik oleh pengguna data, (perencanaan – metodologi – pesiapan – pengumpulan – pengolahan – analisis – diseminasi – evaluasi), dilakukan secara terintegrasi antar Subject Matter, 2. Perlunya pembangunan sistem prosedur penjaminan kualitas data BPS (BPS-QAF) untuk memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien, 3. Perlunya penetapan standar dan prosedur statistik yang seragam dan sesuai dengan standar dan prosedur yang dilakukan BPS, dalam hal koordinasi penyelenggaraan statistik dengan K/L, 4. Perlunya penelaahan mendalam atas standard operating procedure di BPS khususnya pada proses bisnis inti untuk memitigasi risiko-risiko dalam penyelenggaraan kegiatan statistik
3.4.2. Kebutuhan Pengelolaan Sumber daya Manusia Dalam upaya pencapaian sasaran strategis, BPS membutuhkan penataan sistem pengelolaan sumber daya manusia BPS sebagai berikut: 1. Perlunya penyelarasan strategi pengelolaaan dan pengembangan SDM dengan renstra BPS 2015-2019, yakni menjadikan fungsi pengelolaan SDM yang bersifat lebih strategis (menjadi strategic business partner). Fungsi pengelolaan SDM yang strategis bermakna tidak hanya mengerjakan tugas administratif belaka namun juga melakukan perencanaan dan pengembangan SDM yang dibutuhkan BPS, antara lain: a. Menyempurnakan dan mengembangkan analisis jabatan, b. Membangun standar kompetensi jabatan, c. Menganalisis kesenjangan kompetensi (competency gap analysis), d. Merencanakan kebutuhan pegawai berdasarkan analisis beban kerja (work load analysis), khususnya untuk penyelenggaraan statistik, e. Merencanakan pengembangan pegawai (gelar dan non-gelar) f. Menyempurnakan sistem karir dan perencanaan suksesi (succession planning), g. Menyempurnakan kebijakan dan prosedur SDM yang selaras dengan kebutuhan organisasi dan strategi BPS, h. Menyempurnakan sistem informasi pengelolaan SDM (Human Resource Information System) yang dapat mendukung program kerja fungsi SDM 2015-2019. 2. Untuk mencapai sasaran strategis “Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN”, maka BPS perlu membangun standar kompetensi bagi statistisi dan pranata komputer, membangun perangkat asesmen kompetensi dan modul pelatihan dan pembinaan, 3. Untuk meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement), perlu peningkatan kompetensi petugas survei (enumerator),
50
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
3.4.3. Kebutuhan Fungsi dan Struktur Organisasi Dalam upaya pencapaian sasaran strategis, BPS membutuhkan penataan fungsi dan struktur organisasi BPS sebagai berikut: 1. Terkait dengan cetak biru pengelolaan proses integrasi statistik, maka perlu penguatan fungsi unit kerja yang menangani transformasi statistik dengan tugas mengatur dan melakukan pengkajian dan pengembangan transformasi proses bisnis, manajemen perubahan, dan pengelolaan transformasi, 2. Dalam rangka membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Indonesia, maka BPS perlu mengoptimalkan integrasi dan sinergi pengelolaan Pusdiklat, STIS dan Biro Kepegawaian, 3. Perlu pembentukan unit kerja setara eselon II yang menangani pengembangan pegawai, 4. Penataan tupoksi yang jelas untuk mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan dan beban pekerjaan yang berlebih, 5. Perlunya evaluasi organisasi untuk memastikan kesesuaian dan efektivitas struktur organisasi dan tata kerja BPS saat ini dengan misi BPS yang baru (yang telah diterjemahkan dalam berbagai sasaran strategis), 6. Perlunya penguataan unit kerja organisasi BPS yang menangani pelayanan publik, 7. Perlunya pembentukan unit kerja yang menangani statistik jasa secara khusus, 8. Perlunya pembentukan Jabatan Fungsional Umum (JFU)/Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) untuk mengoptimalkan penjaminan kualitas di setiap deputi baik dari sisi proses maupun keluaran dari penjaminan kualitas, 9. Perlunya penyesuaian organisasi dan tata kerja BPS untuk mendukung integrasi proses bisnis BPS dari hulu ke hilir. Langkah-langkah yang pelu dilakukan oleh BPS terkait kerangka kelembagaan dalam rangka penataan fungsi dan struktur organisasi BPS adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan kelompok kerja terkait penataan fungsi dan struktur organisasi BPS, 2. Penyusunan rencana kerja dan anggaran terkait penataan fungsi dan struktur organisasi BPS, 3. Penyusunan strategi pelaksanaan penataan fungsi dan struktur organisasi BPS, 4. Penyusunan pedoman evaluasi organisasi atas tugas dan fungsi dalam organisasi BPS, 5. Evaluasi organisasi BPS berdasarkan pedoman evaluasi organisasi atas tugas dan fungsi, proses bisnis, analisis beban kerja (ABK) dan kebutuhan strategis sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BPS 2015-2019, Bab 3 | Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
51
6. Identifikasi duplikasi tugas dan fungsi organisasi BPS, 7. Identifikasi kebutuhan fungsi dan struktur organsasi terhadap perubahan penyelenggaraan statistik, 8. Pemetaan tugas dan fungsi berdasarkan hasil evaluasi organisasi, 9. Penyusunan usulan penyempurnaaan struktur organisasi berdasarkan hasil evaluasi organisasi, 10. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terkait penataan fungsi dan struktur organisasi BPS.
52
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
BAB 4
Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan ϰ͘ϭdĂƌŐĞƚ<ŝŶĞƌũĂ ϰ͘Ϯ<ĞƌĂŶŐŬĂWĞŶĚĂŶĂĂŶ
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
53
4.1 Target Kinerja Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan Renstra BPS 2015 – 2019 diukur dengan berbagai indikator kinerja beserta target kinerjanya. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai target kinerja yang ditetapkan untuk indikator kinerja sasaran stratetegis, indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan.
4.1.1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis BPS untuk Pembangunan Jangka Menengah periode 2015 – 2019 merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPS dalam kurun waktu tersebut. Adapun Indikator Kinerja Sasaran Strategis BPS 2015 – 2019 disertai target kinerjanya adalah sebagai berikut:
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
55
56
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
T.2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
T.1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas
TUJUAN
Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik
SS.5.
Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien
SS.3.
Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (User Engagement)
Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (Respondent Engagement)
SS.2.
SS.4.
Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
SS.1.
SASARAN STRATEGIS
Tabel 4-1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis
98 %
IKSS 2.3. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis non rumah tangga dan non perusahaan
IKSS 5.1. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
IKSS 4.1. Persentase pengguna data yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama
72000
40 %
75
85 %
IKSS 2.2. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis perusahaan
IKSS 3.1. Hasil penilaian QAF self assessment kegiatan statistik
98 %
80
80 %
IKSS 2.1. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis rumah tangga
IKSS 1.2. Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas
IKSS 1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS
TARGET KINERJA (2019)
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
57
T.4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
T.3. Peningkatan koordinasi kegiatan statistik dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional
TUJUAN
Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN
SS.8.
SS.11. Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
SS.10. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
SS.7.
SS.9.
Meningkatnya pengguna layanan yang puas terhadap sarana dan prasarana BPS
SS.6.
SASARAN STRATEGIS
Jumlah kegiatan statistik K/L dan swasta yang dimuat dalam SiRusa
A
90
IKSS 11.2. Skor penilaian SAKIP oleh Kemen PAN dan RB IKSS 11.3. Skor penilaian pengelolaan BMN oleh DJKN
WTP
500
IKSS 10.2. Jumlah satker yang mendapatkan skor kategori B (baik) untuk evaluasi kinerja IKSS 11.1. Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK
400
4500
20
500
45
90 %
IKSS 10.1. Jumlah satker dengan penyimpangan penggunaan anggaran kurang dari 5%
IKSS 9.2. Jumlah fungsional tertentu yang memenuhi standar kompetensi
IKSS 9.1. Jumlah inisiatif dalam peningkatan sistem manajemen SDM yang berhasil dikembangkan
IKSS 8.1. Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli pada K/L
IKSS 7.1
IKSS 6.1. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS
TARGET KINERJA (2019)
4.1.2 Indikator Kinerja Program dan Indikaktor Kinerja Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, maka dalam kurun waktu 2015 – 2019, BPS akan menjalankan 1 (satu) program teknis dan 3 (tiga) program generik. Adapun keempat program yang akan dijalankan oleh BPS dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut: 1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), dengan kegiatan: a. Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi, b. Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, c. Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik, d. Pengembangan Sistem Informasi Statistik, e. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, f. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat, g. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial, h. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, i. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, j. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi, k. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi, l. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga, m. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata, n. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi, o. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran, p. Pengembangan dan Analisis Statistik. 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL), dengan kegiatan: a. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara (BPS), b. Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), c. Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA), dengan kegiatan: a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya. 4. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (PPAA), dengan kegiatan: a. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I, b. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II, c. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III. 58
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan keempat program disertai masing-masing kegiatan ini perlu ditetapkan dengan indikator kinerja program (IKP) dan indikator kinerja kegiatan (IKK). Indikator Kinerja Program merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari suatu program. Indikator Kinerja Program ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran program (outcome). Sedangkan Indikator Kinerja Kegiatan merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran kegiatan (output). Indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan dari masing-masing program dan kegiatan BPS dalam kurun waktu 2015 – 2019 dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2 Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan merupakan kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai sasasaran strategis BPS. Adapun kerangka pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan keseluruhan program dan kegaitan BPS adalah sebagai berikut.
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
59
60
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
4.935
1.538.723 42.644
Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian
Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum
Dukungan Manajemen BPS Lainnya
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara (BPS)
Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
2883
2882
2885
2886
2887
2888
95.533 248.544
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS Provinsi
2891
344.077
55.104
68.632
2890
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BPS (PSPA)
165.543
Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan
2884
6.917
19.500
Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran
1.901.999
2015
2881
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BPS (DMPTTL)
PROGRAM/KEGIATAN
Tabel 4-2 Matriks Pendanaan
213.688
360.800
574.488
58.541
45.629
1.646.434
73.436
7.401
5.281
177.131
14.120
2.027.974
2016
248.784
95.625
344.409
62.319
48.823
1.761.684
78.577
7.919
5.650
189.530
15.109
2.169.612
2017
247.462
95.117
342.579
66.254
52.241
1.885.002
84.077
8.474
6.046
202.798
16.166
2.321.058
2018
ALOKASI PENDANAAN (dalam juta rupiah)
217.044
83.425
300.469
70.615
55.898
2.016.952
89.963
9.067
6.469
216.993
17.298
2.483.255
2019
2.422
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III
2894
77.939 54.867
Sensus Ekonomi (SE) 2016
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
-
Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (NTP) 2017
18.709
-
60.959
-
Survei Biaya Hidup (SBH) 2017
Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
-
61
Pendataan Potensi Desa (Podes)
Penyusunan PDRB Tahunan Dan Triwulanan Menurut Lapangan Usaha
493.773
Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi
Sensus Penduduk (SP) 2020
2895
1.817.867
2.558
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II
2893
PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK (PPIS)
2.117
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I
7.096
2015
2892
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BPS (PPAA)
PROGRAM/KEGIATAN
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
23.365
-
107.288
8.976
29.881
-
58.708
3.222.296
3.457.069
5.850.466
2.591
2.737
2.265
7.593
2016
22.319
-
94.597
233.117
3.584.086
1.525
83.457
894.345
4.917.816
6.358.625
2.772
2.928
2.423
8.124
2017
28.908
21.535
101.219
21.542
208.766
567.307
67.422
4.666
1.021.365
1.674.309
2.967
3.133
2.593
8.693
2018
ALOKASI PENDANAAN (dalam juta rupiah)
27.387
431.388
108.305
-
-
3.558
72.141
-
642.780
1.708.164
3.174
3.353
2.774
9.301
2019
62
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
376.680
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
2905
2910
2907
2906
191.368
Pengembangan Sistem Informasi Statistik
2901
5.789 23.268
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan
-
5.789
118.882
Aktivitas Rutin
Pendataan Potensi Desa (Podes)
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial,
Aktivitas Rutin
3.854
122.735
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat,
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
332.557
3.582
Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
Aktivitas Rutin
40.541
Survey Antar Sensus (Supas) 2015
-
7.741
Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik
2897
Sensus Penduduk (SP) 2020
2.478
Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei
281.299
2015
2900
Survey Antar Sensus (Supas) 2015
PROGRAM/KEGIATAN
10.719
6.230
-
6.230
122.277
6.782
129.060
94.607
6.304
945
-
101.855
41.683
8.516
3.064
6.555
2016
16.219
7.099
300
7.399
163.834
5.980
169.814
82.638
5.558
630
-
88.826
55.192
9.236
3.278
4.370
2017
17.878
7.145
111.600
118.745
137.010
6.399
143.409
105.282
5.947
-
7.965
119.194
57.850
9.986
3.508
-
2018
ALOKASI PENDANAAN (dalam juta rupiah)
18.842
7.645
700
8.345
144.334
6.847
151.180
520.997
6.364
-
193.812
721.172
63.859
10.758
3.753
-
2019
Bab 4 | Target Kinerja dan Pendanaan
63
298.831 87.225
Sensus Ekonomi (SE) 2016
Aktivitas Rutin
12.614 5.710
Aktivitas Rutin
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran
2896
6.069
1.338
Penyusunan PDRB Tahunan Dan Triwulanan Menurut Lapangan Usaha
Pengembangan dan Analisis Statistik
13.951
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi
2899
2898
158.498
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata
2908
8.331
-
Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (NTP) 2017
Aktivitas Rutin
-
Survey Biaya Hidup (SBH) 2017
8.331
386.055
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi
2902
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga
13.244
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi
2904
2903
2.176
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
2015
2909
PROGRAM/KEGIATAN
6.494
6.342
15.250
1.671
16.921
209.318
8.914
2.500
1.875
13.289
1.690.436
132.000
1.822.435
15.141
2.329
2016
6.948
6.786
14.913
1.596
16.508
112.494
9.538
64.929
224.900
299.367
554.162
75.886
630.048
16.201
2.492
2017
7.435
7.560
18.591
2.067
20.658
84.306
10.206
6.000
13.100
29.306
7.567
5.541
13.107
17.335
2.666
2018
ALOKASI PENDANAAN (dalam juta rupiah)
7.955
8.090
18.035
1.958
19.993
8.091
10.592
-
-
10.592
11.350
-
11.350
18.549
2.853
2019
BAB 5 Penutup
Bab 5 | Penutup
Bab 5 亖 Penutup
65
5-0
Renstra BPS periode 2015 – 2019 disusun dengan mengikuti arah kebijakan pembangunan nasional RPJMN 2015 – 2019 yang membutuhkan ketersediaan data statistik berkualitas, dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional. Produk dari BPS tersebut dihasilkan oleh suatu proses dengan akuntabilitas yang jelas. Dengan demikian, pengembangan Renstra BPS tahun 2015 - 2019 berfokus pada peningkatan kualitas dari bisnis inti (core business) BPS, yakni: 1. Penyediaan data statistik berkualitas, 2. Pelayanan prima hasil kegiatan statistik, 3. Pembinaan dan koordinasi dalam kerangka Sistem Statistik Nasional Fokus tersebut dijabarkan ke dalam tujuan strategis BPS untuk periode 2015 – 2019, yakni: 1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas 2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik 3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik 4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel Inilah empat hal yang BPS rencanakan untuk dapat terwujud di tahun 2019. Dalam Renstra BPS 2015 – 2019, setiap tujuan strategis dikaitkan dengan sejumlah sasaran strategis, indikator kinerja sasaran strategis, arah kebijakan serta program dan kegiatan. Program dan kegiatan telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi, potensi, dan permasalahan terkini. Untuk memastikan agar seluruh program dan kegiatan masing-masing menghasilkan outcome dan output yang diharapkan, proses pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja organisasi yang dikaitkan dengan pelaksanaan renstra ini harus berjalan secara berkelanjutan. Pemantauan dan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan Renstra BPS 2015 – 2019 harus berlangsung dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja. Keberhasilan pelaksanaan Program dan Kegiatan Renstra 2015-2019 membutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran BPS, baik di pusat maupun di daerah. Keinginan kuat untuk melakukan perubahan yang bersifat strategis di level BPS merupakan bentuk nyata dari komitmen yang tinggi tersebut. Seluruh insan statistik BPS menyadari bahwa mereka memiliki komitmen yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan, serta memiliki budaya untuk menghasilkan kinerja tinggi sebagaimana yang tercermin dalam nilai-nilai organisasi BPS, yakni profesional, berintegritas, dan amanah. Dengan modal ini, BPS optimis bahwa seluruh target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Renstra BPS 2014-2019 ini dapat diraih dan akan memberikan dampak kepada kesuksesan seluruh program pemerintah dalam RPJMN ketiga periode 2015-2019. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya untuk memandu bakti BPS kepada nusa dan bangsa.
Bab 5 | Penutup
67
LAMPIRAN
Lampiran 1 dan 2
Bab 5 | Penutup
69
Lampiran 1 Matriks Kinerja dan Pendanaan Kementerian/Lembaga
Lampiran 1
73
6.1. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana
SS.6. Meningkatnya pengguna layanan yang puas terhadap sarana dan prasarana BPS
4.1. Persentase pengguna data yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama SS.5. Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik 5.1. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
SS.4. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (hƐĞƌŶŐĂŐĞŵĞŶƚ )
2.3 Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞƌĂƚĞ ) survei berbasis non rumah tangga dan non perusahaan SS.3. Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien 3.1. Hasil penilaian QAF ƐĞůĨĂƐƐĞƐƐŵĞŶƚ kegiatan statistik
2.2. Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan
PROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ KEGIATAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/ Kementerian/Lembaga: Badan Pusat Statistik SS.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS 1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS 1.2. Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas SS.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (ZĞƐƉŽŶĚĞŶƚ ŶŐĂŐĞŵĞŶƚ ) 2.1. Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga
80%
57000
52000
75%
25%
60
55
20%
85%
80%
70%
85%
80% 65%
65
60
85%
62000
30%
65
90%
75%
90%
70
90%
67000
35%
70
95%
80%
95%
75
75%
65%
60%
70%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
94%
72000
40%
75
98%
85%
100%
80
80%
2019
2015 4.071.039,08
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018 8.460.520,56 8.880.770,19 4.346.639,05
UNIT 2019 ORGANISASI 4.501.189,34 1. Deputi Bidang Statistik Sosial 2. Deputi Bidang Statistik Produksi 3.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa 4. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik 5. Deputi Bidang Metodologi Informasi Statistik
74
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
PROGRAM / KEGIATAN
SS.11. Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan 11.1. Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK 11.2. Skor penilaian SAKIP oleh Kemen PAN dan RB 11.3. Skor penilaian pengelolaan BMN oleh DJKN WTP 77 A
75 A
500
WTP
500
3000
2500
10.2. Jumlah satker yang mendapatkan skor kategori B (baik) untuk evaluasi kinerja
13
10
400
200
100
400
30
A
80
WTP
500
400
3500
15
300
35
A
85
WTP
500
400
4000
17
400
40
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
25
2015
10.1. Jumlah satker dengan penyimpangan penggunaan anggaran kurang dari 5%
7.1 Jumlah kegiatan statistik K/L dan swasta yang dimuat dalam SiRusa SS.8. Meningkatnya kualitas pembinaan dalam penyelenggaraan SSN 8.1. Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli pada K/L SS.9. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS 9.1. Jumlah inisiatif dalam peningkatan sistem manajemen SDM yang berhasil dikembangkan 9.2. Jumlah fungsional tertentu yang memenuhi standar kompetensi SS.10. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
SS.7. Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
A
90
WTP
500
400
4500
20
500
45
2019
2015
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018 2019
Sekretariat Utama
Inspektorat Utama
Sekretariat Utama
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
75
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Terwujudnya iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN Jumlah kegiatan statistik K/L dan swasta yang dimuat dalam SiRusa Meningkatnya ketepatan waktu diseminasi informasi statistik Persentase ketepatan waktu publikasi informasi statistik Tersedianya konsep definisi, klasifikasi dan ukuran statistik yang terkini Persentase penyelesaian konsep definisi, klasifikasi dan ukuran statistik yang terkini
Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website
PROGRAM 06 : Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Meningkatnya penyediaan data dan informasi statistik berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Tingkat kesalahan maksimal kegiatan Sensus Ekonomi 2016 Persentase kesesuaian jumlah target perusahaan/usaha dengan realisasi SE2016 Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis non rumah tangga dan non perusahaan Tersedianya perangkat penjaminan kualitas kegiatan statistik Hasil penilaian QAF ƐĞůĨĂƐƐĞƐƐŵĞŶƚ kegiatan statistik Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat Persentase pengguna data yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama Meningkatnya kemudahan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
PROGRAM / KEGIATAN
95% 85% 70% 85%
60
25%
80% 65% 80%
55
20%
2%
85%
100%
1%
80%
100%
65%
-
5%
-
60%
-
65
60
100%
90%
3%
70%
30%
65
90%
75%
90%
70
65%
70%
100%
95%
4%
75%
35%
70
95%
80%
95%
-
-
75
75%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
80%
2015
100%
100%
5%
80%
40%
75
98%
85%
100%
-
-
80
80%
2019 1.817.867,19
1.817.867
2015 5.850.465,92
5.850.466 6.358.624,29
6.358.625 1.674.308,43
1.674.309
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018 1.708.164,38
1.708.164
2019
1. Deputi Bidang Statistik Sosial 2. Deputi Bidang Statistik Produksi 3.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa 4. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik 5. Deputi Bidang Metodologi Informasi Statistik
UNIT ORGANISASI
76
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Jumlah dokumen desain sensus dan survei yang relevan dan mutakhir Tersedianya layanan sistem informasi yang responsif dan terpadu Persentase pengembangan TIK BPS untuk integrasi statistik dari hulu ke hilir
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
KEGIATAN 2907: Direktorat Statistik Ketahanan Sosial (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial) Data dan informasi statistik ketahanan sosial yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas
KEGIATAN 2906 : Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat) Data dan informasi statistik kesejahteraan rakyat yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Jumlah publikasi statistik kesejahteraan rakyat yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik kesejahteraan rakyat yang yang terbit sesuai rencana
Persentase jumlah publikasi data statistik kependudukan dan ketenagakerjaan yang terbit sesuai rencana
Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Jumlah publikasi statistik kependudukan dan ketenagakerjaan yang memiliki ISSN/ISBN
KEGIATAN 2905 : Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan) Data dan informasi statistik kependudukan dan ketenaga kerjaan yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima
PROGRAM / KEGIATAN
4
4
91 100%
91 100%
65
85%
80%
60
65
60
100%
85%
80%
100%
65
65%
60
60%
70
100%
91
90%
70
100%
4
90%
70
70%
75
100%
91
95%
75
100%
4
95%
75
75%
885
1053
1087
985
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
80
100%
91
100%
80
100%
4
100%
80
80%
985
2019
5.788,85
122.735,34
376.680,26
2015
6.230,17
129.059,87
101.855,24
7.398,52
169.813,94
88.826,03
118.745,17
143.408,57
119.193,85
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
8.345,33
151.180,23
721.172,42
2019
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
77
Persentase pemasukan dokumen ;ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Jumlah publikasi statistik ketahanan sosial yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik ketahanan sosial yang terbit sesuai rencana
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
KEGIATAN 2909: Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan) Data dan informasi statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Jumlah publikasi statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan yang terbit sesuai rencana
Persentase jumlah publikasi data statistik tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan yang terbit sesuai rencana
Data dan informasi statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis rumah tangga Jumlah publikasi statistik pangan, holtikultura, dan perkebunan yang memiliki ISSN/ISBN
KEGIATAN 2910: Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan)
PROGRAM / KEGIATAN
17
17
65 85% 70% 3 100%
60 80% 65% 3 100%
100%
85%
80%
100%
65
100%
100%
60
2
2
100%
3
75%
90%
70
100%
17
90%
70
100%
2
100%
3
80%
95%
75
100%
17
95%
75
100%
2
95%
85%
80%
90%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
100%
3
85%
100%
80
100%
17
100%
80
100%
2
100%
2019
2.176,37
23.267,93
2015
2.328,72
10.719,25
2.491,73
16.218,87
2.666,15
17.878,40
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
2.852,78
18.842,40
2019
Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan
UNIT ORGANISASI
78
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Data dan informasi statistik harga yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Tingkat kesalahan maksimal kegiatan Sensus Ekonomi 2016 Persentase kesesuaian jumlah target perusahaan/usaha dengan realisasi SE2016
KEGIATAN 2903: Direktorat Statistik Harga (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga)
KEGIATAN 2902: Direktorat Statistik Distribusi (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi) Data dan informasi statistik Distribusi yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Jumlah publikasi statistik distribusi yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik distribusi yang terbit sesuai rencana
KEGIATAN 2904: Direktorat Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi) Data dan informasi statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Jumlah publikasi statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi yang terbit sesuai rencana
PROGRAM / KEGIATAN
14
14 100%
14 100%
70 -
65 5% 95%
60 -
100%
75%
70
100%
70%
100%
100%
12
65%
12
12
75%
65
70%
65%
70
60
65
-
-
75
100%
14
80%
75
100%
12
80%
75
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
60
2015
-
-
80
100%
14
85%
80
100%
12
85%
80
2019
8.330,83
386.055,32
13.244,01
2015
13.288,98
1.822.435,12
15.141,41
299.367,08
630.048,32
16.201,31
29.305,62
13.107,47
17.335,40
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
10.592,31
11.349,99
18.548,88
2019
Direktorat Statistik Harga
Direktorat Statistik Distribusi
Direktorat Statistik Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
79
Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Jumlah publikasi statistik harga yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik harga yang terbit sesuai rencana
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Data statistik neraca pengeluaran nasional dan regional yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan di bidang ekonomi
KEGIATAN 2898: Direktorat Statistik Neraca Pengeluaran (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Pengeluaran)
Data statistik neraca produksi nasional dan regional yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan di bidang ekonomi Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan Persentase penyajian/ƌĞůĞĂƐĞ data dan Informasi (Berita Resmi Statistik) PDB triwulanan Persentase penyajian/ƌĞůĞĂƐĞ data dan Informasi (Berita Resmi Statistik) PDRB triwulanan
KEGIATAN 2899: Direktorat Statistik Neraca Produksi (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi)
KEGIATAN 2908: Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata (Penyediaan dan Pengembangan Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata) Data dan informasi statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata yang berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis perusahaan Jumlah publikasi statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata yang memiliki ISSN/ISBN Persentase jumlah publikasi data statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata yang terbit sesuai rencana
PROGRAM / KEGIATAN
100% 100%
100%
100%
100%
100%
5
5
65
70%
65%
60
65
100%
100%
60
11
70%
100%
100%
70
100%
5
75%
70
100%
11
75%
100%
100%
75
100%
5
80%
75
100%
11
80%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
11
65%
2015
100%
100%
80
100%
5
85%
80
100%
11
85%
2019
5.709,50
13.951,37
158.498,32
2015
6.342,22
16.920,92
209.318,01
6.786,18
16.508,35
112.493,53
7.560,45
20.657,66
84.306,06
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
8.089,68
19.992,79
8.091,20
2019
Direktorat Statistik Neraca Pengeluaran
Direktorat Statistik Neraca Produksi
Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata
UNIT ORGANISASI
80
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Jumlah kegiatan statistik yang mempublikasikan nilai kualitas Persentase jumlah Pengkajian, Pembinaan dan Implementasi SNA 2008 yang terlaksana Persentase Konsolidasi Data PDB Pengeluaran Triwulanan dan Tahunan
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Layanan terhadap pengguna data yang prima Persentase pemenuhan layanan terhadap pengguna data
Persentase ketepatan waktu publikasi informasi statistik Layanan pendukung untuk diseminasi informasi statistik yang handal Persentase pemenuhan pengembangan layanan pendukung diseminasi informasi statistik
Diseminasi informasi statistik yang tepat waktu
KEGIATAN 2897:Direktorat Diseminasi Statistik (Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik)
Dokumen desain sensus dan survei yang relevan dan mutakhir Jumlah dokumen desain sensus dan survei yang relevan dan mutakhir untuk Bidang Statistik Sosial, Bidang Statistik Produksi dan Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Konsep definisi, klasifikasi dan ukuran statistik yang relevan dan mutakhir Persentase penyelesaian konsep definisi, klasifikasi dan ukuran statistik yang terkini File kerangka sensus dan survei yang relevan dan mutakhir Jumlah file kerangka sensus dan survei yang relevan dan mutakhir untuk Bidang Statistik Sosial, Bidang Statistik Produksi dan Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Peta wilayah kerja statistik dan publikasi Sensus Ekonomi yang mutakhir Jumlah peta wilayah kerja statistik yang mutakhir Jumlah publikasi Sensus Ekonomi
KEGIATAN 2900:Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei (Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei)
PROGRAM / KEGIATAN
100%
100%
100%
-
-
100%
3002
3002
100%
1053
1087
100%
100%
100%
100%
100%
41
100%
100%
7
65
100%
100%
100%
1
3004
985
100%
5
100%
100%
70
985
100%
6
100%
100%
80
2019
100%
100%
100%
100%
100%
100%
935002*) 935002** ) -
885
100%
4
100%
100%
75
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
60
2015
7.741,09
2.478,28
2015
8.516,41
3.063,96
9.235,99
3.278,43
9.986,20
3.507,92
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
10.758,47
3.753,48
2019
Direktorat Diseminasi Statistik
Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
81
52000
KEGIATAN 2901:Direktorat Sistem Informasi Statistik (Pengembangan Sistem Informasi Statistik) Data dan informasi statistik BPS yang mudah diakses Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website
KEGIATAN XXXX: BPS Provinsi (Penyediaan dan pelayanan informasi statistik BPS Provinsi)
KEGIATAN 2896: Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik (Pengembangan dan analisis statistik) Perangkat penjaminan kualitas kegiatan statistik yang handal Hasil penilaian QAF ƐĞůĨĂƐƐĞƐƐŵĞŶƚ kegiatan statistik Persentase implementasi YƵĂůŝƚLJĞĐůĂƌĞ Rekomendasi perbaikan kegiatan survei yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah rekomendasi yang disampaikan kepada ^ƵďũĞĐƚDĂƚƚĞƌ Kajian hasil pengembangan dan analisis statistik yang handal Jumlah publikasi hasil pengembangan dan analisis statistik
Layanan sistem informasi yang responsif dan terpadu Persentase ƵƉƚŝŵĞ layanan TIK BPS Persentase pengembangan TIK BPS untuk integrasi statistik dari hulu ke hilir
57000
52000
10
7
14
-
10
60
-
40%
20%
55
92,0%
90,0%
57000
2%
1%
9
10
-
65
60%
95,0%
62000
62000
3%
30%
7
10
50%
70
80%
99,0%
67000
67000
4%
35%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
25%
2015
20%
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat yang efektif, efisien, dan ekonomis Persentase pengguna data yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama Koordinasi dan kerjasama yang kondusif dalam penyelenggaraan SSN Jumlah kegiatan statistik K/L dan swasta yang dimuat dalam SiRusa Data dan informasi statistik BPS yang mudah diakses Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website
PROGRAM / KEGIATAN
7
10
100%
75
100%
99,97%
72000
72000
5%
40%
2019
493.773
6.068,84
191.367,88
2015
3.457.069
6.493,66
41.682,98
4.917.816
6.948,22
55.191,79
1.021.365
7.434,59
57.849,92
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
642.780
7.955,01
63.859,41
2019
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Direktorat Sistem Informasi Statistik
UNIT ORGANISASI
82
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞͿ survei berbasis rumah tangga Persentase pemasukan dokumen (ƌĞƐƉŽŶƐĞ ƌĂƚĞ ) survei berbasis non rumah tangga Layanan terhadap pengguna data yang efektif, efisien, dan ekonomis Persentase pemenuhan layanan terhadap pengguna data
Data dan informasi statistik berkualitas melalui kerangka penjaminan kualitas yang prima
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Tata kelola kepegawaian yang prima Persentanse jabatan yang telah memiliki uraian jabatan Perencanaan kebijakan kepegawaian yang efektif, efisien, dan ekonomis Persentase pengembangan sistem pengelolaan SDM Layanan kehumasan dan hukum yang prima Waktu tanggap terhadap pemberitaan negatif tentang BPS Persentase tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi Persentase peningkatan sumber data yang memahami regulasi statistik Komunikasi BPS Pusat dan Daerah yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah tayang Berita Resmi Statistik data nasional oleh BPS Provinsi Layanan penata usaha BMN yang handal
Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK
PROGRAM 01 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu Persentase kegiatan Restra BPS 2015-2019 yang diselesaikan sesuai rencana Perencanaan anggaran yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah satker dengan penyimpangan penggunaan anggaran kurang dari 5% Monitoring evaluasi program dan Kegiatan BPS yang handal Skor SAKIP oleh Kemen PAN dan RB Layanan Administrasi Keuangan yang efektif, efisien, dan ekonomis
PROGRAM / KEGIATAN
40%
40% 5 hari kerja 65% 10%
16
20%
20% 5 hari kerja 60% 10%
16
WTP
78
75
WTP
2,0%
2,5 %
100%
100%
95,0 %
70%
65%
95,0 %
85%
16
10%
70%
5 hari kerja
60%
60%
WTP
81
1,5 %
95,0 %
100%
75%
90%
16
10%
75%
5 hari kerja
80%
80%
WTP
83
1,0%
95,0 %
100%
80%
95%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
80%
2015
16
10%
80%
5 hari kerja
100%
100%
WTP
85
0,5 %
95,0 %
100%
85%
100%
2019
1.901.999,29
2015
2.027.974,13
2.169.612,32
2.321.058,18
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
2.483.255,26
2019
Sekretariat Utama
BPS Provinsi
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
83
100% 9 85%
100% 9 80%
75
Monitoring evaluasi program dan Kegiatan BPS yang transparan dan akuntabel Skor SAKIP oleh Kemen PAN dan RB
Persentase tingkat akurasi perencanaan pengeluaran kas 80%
WTP
513
513
KEGIATAN 2884: Biro Keuangan (Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan) Layanan Administrasi Keuangan yang efektif, efisien, dan ekonomis Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK
100%
100%
83%
WTP
78
95%
300
300
95%
200
100
484
3000
2500
85%
WTP
81
90%
9
100%
513
100%
95%
484
300
300
3500
87%
WTP
83
95%
9
100%
513
100%
95%
484
300
400
4000
95%
85%
80%
90%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
484
Persentase sarana dan prasarana kerja non-TIK dalam kondisi yang baik Layanan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BPS yang berkualitas Jumlah fungsional tertentu yang memenuhi standar kompetensi Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli pada K/L Layanan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang berkualitas Jumlah mahasiswa yang lulus program pendidikan D IV
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
KEGIATAN 2881 : Biro Bina Program (Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran) Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu Jumlah dokumen perencanaan kegiatan yang disusun per tahun Persentase kegiatan restra BPS 2015-2019 yang diselesaikan sesuai rencana Persentase penyusunan dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu Perencanaan anggaran yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui Persentase penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS yang diselesaikan tepat waktu Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Persentase jumlah satker yang menyelesaikan dokumen pelaksanaan anggaran tepat waktu
PROGRAM / KEGIATAN
90%
WTP
85
100%
9
100%
513
100%
95%
484
300
500
4500
97%
2019
165.543,24
19.500,49
2015
177.131,27
14.120,41
189.530,46
15.108,84
202.797,59
16.166,46
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
216.993,42
17.298,11
2019
Biro Keuangan
Biro Bina Program
UNIT ORGANISASI
84
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Jumlah Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran ke KPPN Kementerian Keuangan Persentase rekomendasi BPK yang ditindak lanjuti Jumlah rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran/Neraca BPS dan instansi vertikal BPS dengan Kementerian Keuangan
Jumlah laporan kegiatan administrasi keuangan
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
KEGIATAN 2882: Biro Humas dan Hukum (Pelayanan Publik, Hubungan Masyarakat dan Hukum) Layanan kehumasan dan hukum yang prima Jumlah penyuluhan hukum kepada pegawai BPS dalam rangka pemahaman dan penyelesaian permasalahan hukum Persentase meningkatnya pemahaman pegawai BPS terhadap peraturan yang ada Persentase terselesaikannya kasus hukum yang terkait dengan kelembagaan, kepegawaian, ataupun kegiatan BPS. Persentase peningkatan pemahaman sumber data terhadap regulasi statistik Rata-rata waktu tanggap terhadap pemberitaan negatif tentang BPS Jumlah penyelenggaraan sosialisasi kegiatan BPS Persentase tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi
Jumlah standar kompetensi teknis dan manajerial yang baku
KEGIATAN 2883: Biro Kepegawaian (Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian) Tata kelola kepegawaian yang prima Persentanse jabatan yang telah memiliki uraian jabatan Persentase pengembangan integrasi SIMPEG BPS Pusat dan Daerah Perencanaan kebijakan kepegawaian yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah fungsional tertentu yang memenuhi standar kompetensi Jumlah juklak dan juknis kepegawaian Jumlah inisiatif dalam peningkatan sistem manajemen SDM yang berhasil dikembangkan
PROGRAM / KEGIATAN
10 13
10 10
2 50% 100% 10% 5 hari kerja 15 65%
2 40% 100% 10% 5 hari kerja 15 60%
10
3000
2500
10
80%
70%
6243
6243
40%
40%
30%
20%
14
12
70%
15
5 hari kerja
10%
100%
60%
2
10
15
10
3500
90%
60%
6243
50%
14
12
75%
15
5 hari kerja
10%
100%
70%
2
10
17
10
4000
95%
80%
6243
60%
14
12
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
14
12
2015
80%
15
5 hari kerja
10%
100%
80%
2
10
20
10
4500
100%
100%
6243
70%
14
12
2019
6.916,96
4.935,16
2015
7.401,14
5.280,62
7.919,23
5.650,26
8.473,57
6.045,78
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
9.066,72
6.468,98
2019
Biro Humas dan Hukum
Biro Kepegawaian
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
85
Jumlah kegiatan Press release data BPS yang diselenggarakan
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
PROGRAM 02: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sarana dan prasarana BPS yang memadai
KEGIATAN 2888: STIS (Penyelenggaraan Sekolah Tinggi Ilmu Layanan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik yang berkualitas Jumlah mahasiswa yang lulus program pendidikan D IV Jumlah penelitian dosen dan pengabdian masyarakat
KEGIATAN 2887: Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) (Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara Layanan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BPS yang berkualitas Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan aparatur BPS yang sesuai SOP Jumlah fungsional tertentu yang memenuhi standar kompetensi Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli pada K/L Persentase peserta diklat kepemimpinan yang lulus dengan nilai minimal “Baik” Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus dengan nilai minimal “baik sekali”
KEGIATAN 2886 : Biro Umum (Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi) Komunikasi BPS Pusat dan Daerah yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah tayang Berita Resmi Statistik data nasional oleh BPS Provinsi Frekuensi penggunaan ǀŝĚĞŽĐŽŶĨƌĞŶĐĞ untuk rapat teknis BPS Pusat dengan daerah
KEGIATAN 2885: Biro Umum (Dukungan Manajemen BPS Lainnya) Layanan perkantoran yang handal Persentase sarana teknologi informasi dan komunikasi yang dalam kondisi baik Layanan penata usaha BMN yang handal Persentase sarana dan prasarana kerja non-TIK dalam kondisi yang baik
PROGRAM / KEGIATAN
22
30%
20%
20
30%
20%
300
200
100
300
550 3000
550
30
30
2500
16
85%
80%
16
85%
16
25
300
35%
35%
300
3500
550
30
16
90%
90%
16
27
300
40%
40%
400
4000
550
30
16
95%
95%
16
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
80%
16
2015
30
300
50%
50%
500
4500
550
30
16
97%
97%
16
2019
344.076,79
344.076,79
55.103,94
42.644,24
1.538.723,27
68.632,00
2015
574.487,71
574.487,71
58.541,21
45.629,34
1.646.433,90
73.436,24
344.408,67
344.408,66
62.319,09
48.823,39
1.761.684,28
78.576,78
342.578,97
342.578,97
66.254,43
52.241,03
1.885.002,18
84.077,15
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
300.468,68
300.468,67
70.615,24
55.897,91
2.016.952,33
89.962,55
2019
STIS
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)
Biro Umum
Biro Umum
UNIT ORGANISASI
86
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Persentase pengguna yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana Pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan Skor penilaian pengelolaan BMN oleh DJKN Jumlah Satker yang melakukan implemetasi SIMAK-BMN dengan kategori “Baik"
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
PROGRAM 03 : Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS
KEGIATAN XXXX: Biro Umum (Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS Provinsi) Sarana dan prasarana TIK BPS Provinsi yang memadai Persentase pemenuhan sarana dan prasarana TIK BPS Provinsi yang memadai Sarana dan prasarana operasional kantor BPS Provinsi yang memadai Persentase jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas kantor BPS Provinsi Persentase jumlah rekondisi sarana dan prasarana operasional BPS Provinsi Persentase pemenuhan fasilitas pendukung kerja lainnya
Kualitas sarana dan prasarana TIK yang memadai Persentase pemenuhan sarana dan prasarana TIK yang memadai Kualitas sarana dan prasarana operasional kantor yang memadai Persentase jumlah pengadaan peralatan dan fasilitas kantor Persentase jumlah rekondisi sarana dan prasarana operasional Persentase pemenuhan fasilitas pendukung kerja lainnya Pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan Jumlah Satker yang melakukan implemetasi SIMAK-BMN dengan kategori “Baik" Jumlah dokumen laporan aset BMN
KEGIATAN 2890: Biro Umum (Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya)
PROGRAM / KEGIATAN
100% 100%
100% 100%
507 507
507 507
90%
100%
100%
90%
100%
100%
94%
90%
90%
94%
94%
94%
A 507
A 507
A
100%
100%
90%
94%
507
507
100%
100%
90%
94%
507
100%
100%
90%
94%
507
507
100%
100%
90%
94%
507
A
94%
94%
94%
94%
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
100%
100%
90%
94%
507
507
100%
100%
90%
94%
507
A
94%
2019
7.096,00
248.544,04
95.532,75
2015
7.592,72
213.687,71
360.800,00
8.124,21
248.783,77
95.624,90
8.692,90
247.462,09
95.116,88
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
9.301,41
217.043,70
83.424,98
2019
Biro Umum
Biro Umum
Sekretariat Utama
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
87
Persentase satker di wilayah I, II dan III yang telah menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan Standar AkuntansiPemerintah (SAP) Kinerja aparatur BPS yang akuntabel Jumlah satker yang mendapatkan skor kategori B (baik) untuk evaluasi kinerja Auditor BPS yang kompeten Persentase auditor yang telah memiliki sertifikasi diklat JFA Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Jumlah satker BPS (Pusat dan Daerah) yang telah berpredikat WBK/WBBM
Keuangan BPS yang akuntabel Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK
Pengawasan aparatur BPS yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah satker dengan penyimpangan penggunaan anggaran kurang dari 5% Persentase rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti di wilayah I, II dan III Persentase penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organisasi/ lembaga swadaya
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Kinerja aparatur BPS yang akuntabel Jumlah sosialisasi dalam rangka peningkatan akuntabilitas BPS
KEGIATAN 2892 : Inspektorat Wilayah I (Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat I) Pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS di Wilayah I yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah Laporan Hasil Audit (LHA) Wilayah I Persentase Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Wilayah I dilakukan tepat waktu Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Tahunan Wilayah I Jumlah Laporan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit (semesteran) Wilayah I Jumlah hasil evaluasi LAKIP BPS (Pusat dan Daerah) Persentase penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organisasi/ lembaga swadaya
PROGRAM / KEGIATAN
100%
100%
200% 490 100%
200% 490 100%
12
100%
100%
12
100%
4
2
39 LHA
100%
100%
100%
500
500
39 LHA
100%
100%
WTP
80%
80%
WTP
400
12
100%
490
200%
100%
100%
39 LHA
6
100%
500
100%
WTP
100%
80%
400
12
100%
490
200%
100%
100%
39 LHA
8
100%
500
100%
WTP
100%
80%
400
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
400
2015
12
100%
490
200%
100%
100%
39 LHA
10
100%
500
100%
WTP
100%
80%
400
2019
2.116,62
7.096,00
2015
2.264,78
7.592,72
2.423,32
8.124,22
2.592,95
8.692,91
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
2.774,46
9.301,41
2019
Inspektorat Wilayah I
Inspektorat Utama
UNIT ORGANISASI
88
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
Auditor BPS yang kompeten Jumlah Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) Inspektorat Diklat penjenjangan/pembentukan (orangdiklat) Diklat Substantif (orang-diklat)
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
Pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS di Wilayah III yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah Laporan Hasil Audit (LHA) Wilayah III Persentase Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Wilayah III dilakukan tepat waktu Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Tahunan Wilayah III
KEGIATAN 2894 : Inspektorat Wilayah III (Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat III)
Kinerja aparatur BPS yang akuntabel Jumlah sosialisasi dalam rangka peningkatan akuntabilitas BPS Auditor BPS yang kompeten Jumlah Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) Inspektorat Diklat penjenjangan/pembentukan (orangdiklat) Diklat Substantif (orang-diklat)
Pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS di Wilayah II yang efektif, efisien, dan ekonomis Jumlah Laporan Hasil Audit (LHA) Wilayah II Persentase Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Wilayah II dilakukan tepat waktu Jumlah Laporan Evaluasi Hasil Audit Tahunan Wilayah II Jumlah Laporan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit (semesteran) Wilayah II Tersedianya hasil reviu Laporan Keuangan (LK) BPS Semesteran dan Tahunan Persentase penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organisasi/ lembaga swadaya
KEGIATAN 2893 : Inspektorat Wilayah II (Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Inspektorat II)
PROGRAM / KEGIATAN
34 LHA 100% 1
1
2
34 LHA 100%
2
2
100%
100%
2
1034
1034
4 PKS
2
2
4 PKS
1
1
14
100%
14
34 LHA
100%
2
34 LHA
2
2
4 PKS
1
34 LHA 100%
2
2
4 PKS
14
100%
1034
2
1
100%
34 LHA
2
2
4 PKS
1
34 LHA 100%
2
2
4 PKS
14
100%
1034
2
1
100%
34 LHA
2
2
4 PKS
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2
4 PKS
2015
1
34 LHA 100%
2
2
4 PKS
14
100%
1034
2
1
100%
34 LHA
2
2
4 PKS
2019
2.421,58
2.557,80
2015
2.591,09
2.736,85
2.772,47
2.928,43
2.966,54
3.133,42
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018
3.174,20
3.352,75
2019
Inspektorat Wilayah II
UNIT ORGANISASI
Lampiran 1
89
PROGRAM / KEGIATAN
Kinerja aparatur BPS yang akuntabel Jumlah sosialisasi dalam rangka peningkatan akuntabilitas BPS Auditor BPS yang kompeten Jumlah Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) Inspektorat Diklat penjenjangan/pembentukan (orangdiklat) Diklat Substantif (orang-diklat)
Jumlah Laporan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit (semesteran) Wilayah III Jumlah pejabat, pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara), Panitia Pengadaan, dan Auditor yang mengirimkan LHKPN ke KPK Persentase penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organisasi/ lembaga swadaya
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
16 4 PKS 2 2
16 4 PKS 2 2
100%
2
2
4 PKS
16
100%
2
2
4 PKS
16
100%
149
2
100%
149
2
149
2
149
2
TARGET KINERJA 2016 2017 2018
2015
2
2
4 PKS
16
100%
149
2
2019
2015
ALOKASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah) 2016 2017 2018 2019
Inspektorat Wilayah III
UNIT ORGANISASI
Lampiran 2 Kerangka Regulasi
Lampiran 2
93
1.
No.
Amandemen UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi
serta sumber daya. Pasal 30 UU No. 16 tahun 1997 telah mengatur mengenai masalah koordinasi ini. Namun demikian, belum ada ketentuan yang secara eksplisit mengatur tindakan yang dapat dilakukan oleh BPS sekiranya ada kegiatan statistik sektoral yang dilakukan oleh instansi pemerintah tidak mengikuti kaidah yang telah digariskan oleh BPS. masih rendah dalam aktivitas sensus gilirannya mengakibatkan rendahnya tingkat akurasi dari statistik yang dihasilkan. Pasal 27 UU No. 16 tahun 1997 sesungguhnya telah mengatur tentang kewajiban responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian Biro Humas dan Hukum
Unit Penanggung Jawab BPS, Kemenkum dan HAM, DPR
Unit Terkait/ Institusi
Tahun 2016
Target Penyelesaian
94
Rancangan Teknokratik RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 – 2019
No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS. Selanjutnya pasal 38 mengatur denda bagi responden yang tidak menjalankan ketentuan pada pasal 27. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, ketentuan dari pasal ini tidak sepenuhnya dapat diterapkan.
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian
Unit Penanggung Jawab Unit Terkait/ Institusi
Target Penyelesaian