`
i
KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 disusun berdasarkan Visi dan Misi Presiden terpilih. RPJMN berisikan rumusan permasalahan, sasaran, dan arah kebijakan pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun. Penyusunan RPJMN dilakukan dengan pendekatan berbasis kinerja, dimana setiap keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan dapat diukur dengan menggunakan indikator dan target yang direncanakan. Kebijakan RPJMN lebih lanjut dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). RKP memuat rancangan kerangka ekonomi makro, antara lain adalah arah kebijakan fiskal dan moneter, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Sebagai dokumen perencanaan, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, saling berkaitan satu dengan yang lain. Kebijakan pembangunan dalam dokumen RKP dapat mendukung pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMN. Dilihat dari hubungan tersebut, RKP mempunyai peran stategis dalam pencapaian sasaran pembangunan RPJMN. Oleh karena itu, kesesuaian kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RKP haruslah selaras dengan kebijakan dan sasaran pembangunan RPJMN. Dalam upaya melihat konsistensi kebijakan pembangunan yang tercantum dalam RKP 2011 terhadap RPJMN 2010-2014, pada tahun 2011 Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral melakukan persandingan Buku I RKP dan Buku I RPJMN. Persandingan ini dilakukan dalam rangka melihat kesesuaian kebijakan dalam RKP dan RPJMN, meliputi struktur kebijakan, sasaran, indikator dan target serta pencantuman indikator keluaran. Persandingan disusun berdasarkan Matriks Buku I RKP 2011 dan Matriks Buku I RPJMN 2010-2014. Berdasarkan hasil persandingan, secara keseluruhan telah terlihat adanya konsistensi kebijakan pada kedua dokumen tersebut. Dari 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Lainnya, terdapat satu prioritas pembangunan yang telah sesuai dengan kebijakan RPJMN yaitu Prioritas 8 Program Aksi Di Bidang Energi. Pada prioritas lainnya, walaupun secara umum telah sesuai, namun di beberapa bagian masih terdapat perbedaan yaitu pada penentuan Sasaran, Indikator dan Target Kegiatan Prioritas. Penyusunan buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai konsistensi kebijakan pembangunan yang tercantum dalam RPJMN dengan RKP. Diharapkan buku Persandingan RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011 ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ini. Jakarta, Desember 2011 Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral
Dr. Yohandarwati Arifiyatno, MA
i
REVIEW PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Kebijakan umum pembangunan 2010-2014 disusun dalam upaya pencapaian Visi dan Misi Presiden terpilih dalam Pemilu Tahun 2009. Tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tersebut adalah: Pertama, mencapai Indonesia yang sejahtera, tercermin dari tingkat kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan, tingkat pengangguran, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan. Kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab. Ketiga, memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan kesenjangan jender dengan diwujudkan sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil dan tidak pandang bulu, serta pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih. Kebijakan pembangunan dijabarkan lebih operasional ke dalam program prioritas sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Kebijakan pembangunan dituangkan dalam 11 prioritas nasional, terdiri dari: (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Di samping sebelas prioritas nasional tersebut di atas, upaya untuk mewujudkan pembangunan nasional juga dilakukan melalui pencapaian prioritas nasional lainnya di bidang: 1) politik, hukum, dan keamanan; 2) perekonomian; dan 3) kesejahteraan rakyat. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014 sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Di samping sebagai penjabaran RPJMN 2010-2014, RKP 2011 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2010, disusun dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir pada tahun 2010 serta permasalahan dan tantangan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2011. Sebagai dokumen pelaksanaan pembangunan, kebijakan pembangunan yang tercantum dalam dokumen RKP seyogyanya mengacu kepada sasaran pembangunan yang dinyatakan dalam dokumen RPJMN. Dalam konteks kerja evaluasi dan memastikan konsistensi kebijakan pembangunan yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut, perlu dilakukan persandingan kebijakan pembangunan antara kedua dokumen perencanaan RPJMN 20102014 dan RKP 2011. Untuk tujuan tersebut yang disandingkan adalah kebijakan pembangunan yang tercantum dalam Matriks Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Matriks Buku I RKP 2011. Tujuan yang ingin dicapai dari persandingan kedua dokumen tersebut adalah untuk melihat konsistensi kebijakan pembangunan di antara kedua dokumen perencanaan, sehingga capaian sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RPJMN 2010-2014 dapat dimonitor setiap tahun.
1
Seacara umum , berdasarkan struktur Matriks Buku I RPJMN 2010-2014 dan RKP 2011, hasil persandingan dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Hasil Persandingan Struktur Buku I RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011
Level
Sasaran Kegiatan Prioritas Indikator Kegiatan Prioritas Target Kegiatan Prioritas
Buku I RPJMN 2010-2014 Prioritas Subtansi Inti Kegiatan Prioritas Ada Ada Ada
Buku I RKP 2011 Prioritas Program Kegiatan Prioritas Ada Ada Ada
Hasil Persandingan Telah sesuai Belum sesuai Telah sesuai dengan beberapa perbedaan Telah sesuai dengan beberapa perbedaan Telah sesuai dengan beberapa perbedaan Telah sesuai dengan beberapa perbedaan
Penjelasan mengenai hasil persandingan Matriks Buku I RPJMN 2010-2014 dan Matriks Buku I RKP 2011 dapat disampaikan sebagai berikut: 1) Persandingan Prioritas Persandingan RPJMN 2010-2014 dengan RKP 2011 dilakukan terhadap prioritas pembangunan nasional yang meliputi 11 prioritas nasional dan 3 prioritas lainnya. Persandingan pada level Prioritas pembangunan pada Matriks Buku I RPJMN dan Matriks Buku I RKP dapat dipastikan telah sesuai, baik dari level model kerangka logika pembangunan maupun substansi kalimatnya. Sesuai dengan model kerangka logika pembangunan, prioritas pembangunan nasional pada kedua dokumen tersebut berada pada level impact atau dampak. Sementara itu, substansi kalimat prioritas pembangunan nasional pada kedua dokumen tersebut telah sesuai satu sama lain. Hasil pencermatan terhadap kedua dokumen, menunjukkan bahwa sasaran, target maupun indikator dari prioritas pembangunan belum secara spesifik dicantumkan. 2) Persandingan Substansi Inti dengan Program Persandingan pada level outcome atau hasil dilakukan dengan menyandingkan Subtansi Inti pada matriks Buku I RPJMN 2010-2014 dengan Program pada matriks Buku I RKP 2011. Berdasarkan hasil persandingan, substansi kalimat antara keduanya masih belum sesuai satu sama lain. Sehingga antara Substansi Inti dan Program tidak bisa disandingkan satu sama lain, meski keduanya berada pada level outcome.
2
Hasil pencermatan terhadap Substansi Inti pada Matriks Buku I RPJMN 2010-2014, menunjukkan bahwa belum semua Subtansi Inti mencantumkan sasaran, indikator dan target yang akan dicapai. Sebagai contoh yaitu Prioritas 1, Prioritas 6, dan Prioritas 9 berikut: 1) Prioritas 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola SUBSTANSI INTI/ INDIKASI PAGU TARGET KEGIATAN SASARAN INDIKATOR (Milyar Rupiah) K/L PRIORITAS 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL 1. STRUKTUR Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambatlambatnya 2014: 1. Koordinasi perencanaan Terlaksananya konsolidasi struktural Persentase penyelesaian konsolidasi struktural dan 100% 29,35 Kemeneg PAN dan evaluasi program dan peningkatan kapasitas Kemeneg peningkatan kapasitas Kemeneg PAN dan RB, dan RB kelembagaan PAN dan RB, BKN, dan LAN. BKN, dan LAN. Terlaksananya penataan Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang 20% 30% 50% 85% 100% kelembagaan instansi pemerintah telah tertata kelembagaannya lainnya Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan 20% 30% 50% 85% 100% tata kerjanya NO
Substansi Inti 1. Struktur; Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambat-lambatnya 2014. Dari substasi inti di atas dapat ditentukan target dan sasarannya yaitu: (1) Terlaksananya konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010. (2) Terlaksananya restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambat-lambatnya 2014 Namun demikian, indikator capaian pelaksanaan substansi inti di atas masih belum dicantumkan, sehingga perlu untuk ditentukan kemudian.
3
2) Prioritas 6. Bidang Infrastruktur NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TARGET
INDIKATOR 2010
2011
2012
2013
2014
100 kab/kota
100 kab/kota
INDIKASI PAGU (MILIAR Rupiah) TOTAL
K/L
54,94
BPN
1. TANAH DAN TATA RUANG: Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu 1
Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terlaksananya pengaturan dan penataanpenguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.
Neraca Penatagunaan Tanah di daerah
100 kab/kota
100 kab/kota
100 kab/kota
Subtansi Inti Tanah dan Tata Ruang; Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu. Dari substansi inti di atas dapat ditentukan sasarannya yaitu: Terlaksananya konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu. Namun demikian, target dan indikator capaian pelaksanaan substansi inti di atas masih belum dicantumkan, sehingga perlu untuk ditentukan kemudian. 3) Prioritas 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana No
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
TARGET
INDIKATOR 2010
2011
2012
2013
2014
INDIKASI PAGU (Milyar Rupiah) Total
K/L
3. SISTEM PERINGATAN DINI: Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) yang dimulai pada 2010, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013 a.
b.
Pengelolaan Metorologi Publik BMKG
Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim
Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi potensi kebakaran hutan Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS
50%
60%
70%
75%
80%
50%
60%
70%
75%
80%
50%
60%
70%
75%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
899,67
BMKG
515,04
BMKG
4
Subtansi Inti Sistem peringatan Dini; Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) yang dimulai pada 2010, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013. Dari substansi inti di atas dapat ditentukan target dan sasarannya yaitu: Terlaksananya penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) yang dimulai pada 2010, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013 Namun demikian, indikator capaian pelaksanaan substansi inti di atas masih belum dicantumkan, sehingga perlu untuk ditentukan kemudian. Selanjutnya, berdasar hasil pencermatan, Program dalam Matriks Buku I RKP pada umumnya tidak mencantumkan sasaran, indikator dan target yang akan dicapai dalam tahun tersebut. Sebagai contoh pada mastriks Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Program Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi berikut ini. NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2011
PAGU TAHUN 2011
INSTANSI PELAKSANA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
30%
1,3
Kemen PAN dan RB
I.
PROGRAM PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
I.1
Koordinasi perencanaan dan evaluasi program kelembagaan
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya
Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata kelembagaannya Jumlah peraturan/kebijakan mengenai pedoman umum Grand Design Sistem Kelembagaan Pemerintah
1 Peraturan/Kebijakan
Berdasarkan hasil pencermatan terdapat dan persandingan antara belum terlihat hubungan kesesuaian antara Subtansi Inti dalam RPJMN 2010-2014 dengan Program dalam RKP 2011. 3) Persandingan Kegiatan Prioritas Pada level Kegiatan Prioritas, berdasarkan hasil persandingan, secara umum Sasaran, Indikator dan Target pembangunan dalam RPJMN 2010-2014 telah sesuai dengan RKP 2011, namun demikian, bila ditelaah lebih jauh pada masing-masing prioritas pembangunan, masih terdapat perbedaan di antara kedua dokumen tersebut. Berikut penjelasan hasil persandingan Kegiatan Prioritas berdasarkan prioritas pembangunan nasional.
5
PRIORITAS 1: REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Sasaran Kegiatan Prioritas. Beberapa sasaran kegiatan prioritas dalam RPJMN tidak sesuai dengan RKP, seperti sasaran pada kegiatan prioritas Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan Kerjasama Antara Lembaga/Instansi dan Penyediaan Data dan Informasi untuk Pemberantasan Korupsi. Terdapat perbedaan sasaran kegiatan prioritas, ditemui seperti pada kegiatan Penyusunan kebijakan perencanaan SDM aparatur. Dalam RPJMN sasaran yang ingin dicapai adalah tersusunnya kebijakan (PP) tentang sistem pengadaan /rekruitmen dan seleksi PNS dan tersusunnya kebijakan (PP) tentang Kebutuhan Pegawai (Formasi), sedangkan dalam RKP sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya sosialisasi kebijakan (PP) tentang sistem pengadaan/rekruitmen dan seleksi PNS. Indikator Kegiatan Prioritas. Terdapat perbedaan sasaran kegiatan prioritas pada dokumen RPJMN dan RKP mengakibatkan perbedaan indikator yang digunakan, seperti pada kegiatan Penyusunan kebijakan perencanaan SDM aparatur, indikator pada dokumen RPJMN adalah jumlah PP sedangkan dalam RKP indikatornya adalah jumlah sosialisasi. Target Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan, terdapat perbedaan pada target kegiatan prioritas. Pada kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu, target dalam RPJMN adalah jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari adalah sebanyak 67,29 juta jiwa di 191 kab/kota sedangkan dalam RKP targetnya sebanyak 24,75 juta jiwa di 75 kab/kota.
PRIORITAS 2: PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Sasaran Kegiatan Prioritas. Dalam RPJMN sasaran kegiatan berbeda dengan sasaran kegiatan dalam RKP, seperti pada kegiatan Penyediaan dan peningkatan pendidikan SMK dengan sasaran tersedianya sambungan internet ber-content pendidikan di sekolah, sedang di RKP sasarannya adalah tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMK bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota. Kemudian pada kegiatan Penyediaan informasi hasil penilaian pendidikan sasarannya adalah tersedianya informasi penilaian kualitas jenjang pendidikan dasar dan menengah, dalam dokumen RKP sasarannya tersedianya informasi penilaian kualitas PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan pendidikan orang dewasa. Selain itu, juga pada kegiatan Penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dicantumkan sasarannya adalah tersedianya model kurikulum dan pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah adapun sasaran dalam RKP adalah tersedianya model kurikulum dan pembelajaran serta kurikulum dan pembelajaran PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan pendidikan orang dewasa. Indikator Kegiatan Prioritas. Secara umum indikator yang tercantum dalam dokumen RPJMN telah sesuai dengan RKP dengan jumlah indikator yang tercantum dalam RKP lebih banyak dari pada RPJMN. Terdapat perbedaan indikator yang tercantum dalam RPJMN dengan RKP, yaitu pada kegiatan 6
Peningkatan akses dan mutu pendidikan agama islam pada sekolah, dalam RPJMN indikatornya adalah penyusunan dan penerapan standar nasional pendidikan bagi pendidikan agama dan keagamaan sedangkan dalam RKP indikatornya adalah kualitas pendidikan agama dan keagamaan (lokasi). Target Kegiatan Prioritas. Target yang tercantum dalam RKP secara umum telah sesuai dengan target yang tercantum dalam RPJMN. Namun demikian, beberapa target dalam RKP berbeda dengan target RPJMN, seperti APM Jenjang SD/sederajat pada kegiatan Penjaminan kepastian layanan pendidikan SD, APM Jenjang SMP/sederajat pada kegiatan Penjaminan kepastian pendidikan SMP/SMPLB, APM Jenjang Menengah kegiatan Penyediaan dan peningkatan pendidikan SMK, APK PT dan PTA (Usia 19-23 Tahun) pada kegiatan Penyediaan layanan akademik program studi, dan Persentase Kab/Kota yang Telah Memiliki Rasio Pendidik dan Peserta Didik SD/MI 1:32 pada kegiatan Penyediaan guru untuk seluruh jenjang pendidikan. Selain itu juga terdapat perbedaan target, seperti pada kegiatan Peningkatan akses dan mutu pendidikan agama Islam pada sekolah, dalam RPJMN targetnya adalah penerapan standar nasional pendidikan bagi pendidikan agama dan keagamaan sedangkan pada RKP targetnya adalah kualitas pendidikan agama dan keagamaan di 4 lokasi. PRIORITAS 3: RENCANA AKSI BIDANG KESEHATAN Sasaran Kegiatan Prioriitas. Beberapa perbedaan sasaran antara dokumen RPJMN dan RKP ditemui, seperti pada kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sasaran dalam RPJMN disebutkan 1.063 kawasan dan 4.650 desa dan di dalam RKP sasarannya Peningkatan pelayanan air minum untuk daerah perkotaan dan pedesaan. Kemudian pada kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan sasaran dalam RPJMN adalah 387 Kawasan dan pada dokumen RKP sasarannya adalah Peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah, persampahan dan drainase. Selain itu juga, pada kegiatan Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial Nasional sasaran pada RPJMN adalah Terselenggaranya jaminan sosial berbasis asuransi bagi seluruh pekerja formal maupun informal dengan prioritas utama asuransi kesehatan, sedangkan sasaran pada RKP adalah Tersusunnya perangkat hukum SJSN dan tersusunnya berbagai studi dan kajian di bidang jaminan sosial untuk memperkuat pelaksanaan SJSN serta terharmonisasinya regulasi di bidang jaminan sosial. Indikator Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan, terdapat perbedaan antara indikator kegiatan prioritas pada dokumen RPJMN dan RKP. Pada kegiatan Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial Nasional, indikator dalam RPJMN adalah Tingkat kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan jaminan sosial sedangkan dalam RKP adalah PP Pensiun; Jaminan Kecelakaan Kerja; Jaminan Hari Tua; dan Jaminan Kematian - bekerja sama dengan Depkeu (persen) dan Studi Lansia, Pensiun, Jamkesmas, Pekerja Informal - bekerja sama dengan Bappenas, serta Harmonisasi peraturan perundangan di bidang pensiun dan hari tua dengan UU Dana Pensiun bekerja sama dengan Depkeu. 7
Target Kegiatan Prioritas. Target kegiatan prioritas yang tercantum dalam RKP telah sesuai dengan target kegiatan prioritas yang tercantum dalam RPJMN. Namun demikian, terdapat target RKP yang melebihi target RPJMN, seperti pada kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Dalam RPJMN targetnya adalah 179 kawasan dan 1.165 desa sedangkan target RKP adalah 284 kawasan dan 1.283 desa.
PRIORITAS 4: PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sasaran Kegiatan Prioritas. Sasaran kegiatan prioritas pada dokumen RPJMN dan RKP telah sesuai satu sama lain. Hanya terdapat perbedaan sasaran pada kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman, yaitu dalam RPJMN sasarannya adalah 237 kecamatan (RISE) sedangkan dalam RKP sasarannya adalah terbangunnya kecamatan yang didukung oleh infrastruktur ekonomi dan sosial wilayah. Indikator Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil sandingan, terdapat beberapa indikator kegiatan prioritas yang berbeda satu sama lain, seperti pada kegiatan Koordinasi Penguatan Kelembagaan TKPK, dalam RPJMN indikatornya adalah jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi kelembagaan TKPK dan dalam dokumen RKP indikatornya adalah jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan kelembagaan TKPK. Contoh lainnya yaitu pada kegiatan Koordinasi Urusan Keuangan Mikro dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, indikatornya pada dokumen RPJMN adalah jumlah pengusaha mikro yang telah mendapatkan kredit modal usaha, sedangkan pada dokumen RKP indikatornya adalah jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi persiapan LKM dengan kementerian/lembaga maupun masyarakat. Target Kegiatan Prioritas. Hasil persandingan terhadap target kegiatan dokumen RKP dan RPJMN menunjukkan terdapat perbedaan antara target kegiatan prioritas pada dokumen RPJMN dengan RKP. Pada dokumen RKP, terdapat kegiatan prioritas dengan target yang lebih besar dibandingkan target pada RPJMN, diantaranya yaitu pada kegiatan: 1) Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman; dan 2) Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Sanitasi Lingkungan. Disamping itu, ditemukan pula kegiatan prioritas pada RKP dengan target yang lebih rendah dibandingkan target RPJMN, yaitu pada kegiatan: 1) Pengelolaan Pertanahan Provinsi; 2) Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman; 3) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi; dan 4) Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi.
8
PRIORITAS 5: PROGRAM AKSI DI BIDANG PANGAN Sasaran Kegiatan Prioritas. Ditemui beberapa perbedaan sasaran antara dokumen RPJMN dan RKP. Seperti pada kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, sasaran pada RPJMN adalah: 1) meningkatnya kualitas dan cakupan layanan pada 2,55 juta hektar daerah irigasi; dan 2) 1,21 juta daerah rawa dan pemanfaatan air tanah untuk irigasi seluas 44,89 ribu hektar. Sedangkan pada dokumen RKP sasaran yang tercantum adalah terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada daerah irigasi dan daerah rawa. Kemudian pada kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan, sasaran RPJMN adalah berkembangnya Bsistem agribisnis
yang mampu menyediakan produk sayuran dan biofarmaka yang cukup, bermutu dan aman konsumsi, sedangkan pada RKP tidak mencantumkan sasaran. Indikator Kegiatan Prioritas. Terdapat perbedaan indikator antara RPJMN dan RKP antara lain pada kegiatan: (1) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan, dengan indikator yang tercantum pada RPJMN adalah laju pertumbuhan produksi tanaman buah sedangkan dalam RKP indikatornya adalah produksi tanaman buah (ton), dan laju pertumbuhan produksi (%); (2) Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya, dalam RPJMN indikator yang tercantum adalah persentase jumlah usaha/produsen benih hortikultura sedangkan dalam RKP indikatornya adalah ketersediaan benih bermutu melalui penambahan jumlah usaha/produsen benih; (3) Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal, dalam RPJMN indikator yang tercantum adalah peningkatan kuantitas semen (dosis), sementara dalam RKP, indikatornya adalah revitalisasi perbenihan dan perbibitan sapi, kambing/domba dan unggas, termasuk UPTD dalam rangka peningkatan kualitas semen; (4) Pengembangan pemasaran internasional, indikator yang tercantum dalam RPJMN adalah meningkatnya jumlah ekspor hasil pertanian, sementara dalam RKP, indikatornya adalah jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian; (5) Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati, indikator yang tercantum dalam RPJMN adalah tingkat kesesuaian tindakan karantina dan operasional pengawasan keamanan hayati, sementara dalam RKP, indikatornya adalah prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan; (6) Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil, indikator yang tercantum dalam RPJMN adalah jumlah kawasan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB), sementara dalam RKP, indikatornya adalah jumlah alokasi pembinaan dan pengelolaan usaha mendukung minapolitan; (7) Pelayanan usaha perikanan tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan, indikator yang tercantum dalam RPJMN adalah jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha perikanan tangkap, sementara dalam RKP, indikatornya adalah jumlah ijin pelaku usaha perikanan tangkap memenuhi ketaatan dan keabsahan laporan serta sistem pelayanan usaha penangkapan ikan; (8) Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya lokal, indikator yang tercantum dalam RPJMN adalah pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (dampak perubahan iklim), sementara indikator yang tercantum dalam RKP adalah peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor). 9
Target Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan, ditemui adanya perbedaan target kegiatan prioritas, yaitu target RKP yang lebih besar dibandingkan target RPJMN, seperti pada kegiatan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. Begitu pula sebaliknya, berdasarkan hasil review ditemukan target RKP lebih rendah dibandingkan dengan target RPJMN, seperti pada kegiatan: 1) Pengelolaan air untuk pertanian; 2) Pengembangan pengolahan hasil pertanian, dan; 3) Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina pada: Kegiatan Prioritas Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dan Kegiatan Peningkatan Produksi Ternak Ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya lokal. PRIORITAS 6 : PROGRAM AKSI DI BIDANG INFRASTURKTUR Sasaran Kegiatan Prioritas. Terdapat perbedaan sasaran pada kegiatan: 1) Terbangunnya terminal antarnegara dan antarprovinsi di 15 lokasi per tahun, sasaran pada RPJMN adalah 15 lokasi per tahun sedangkan sasaran pada RKP adalah terbangunnya simpul transportasi jalan, 2) Pembangunan Bus Air dengan sasaran pada RPJMN adalah terbangunnya unit bus air dan sasaran pada RKP adalah terbangunnya sarana transportasi sungai danau dan penyeberangan, 3) Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandar udara dengan sasaran pada RPJMN adalah 205 paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi sedangkan sasaran pada RKP adalah terbangunnya Bandara Kualanamu, dan 4) Paket/unit/set peralatan keamanan penerbangan dengan sasaran pada RPJMN adalah 1.423 paket sedangkan kegiatan tersebut dalam RKP menjadi sasaran. Indikator Kegiatan Prioritas. Perbedaan indikator ditemui pada kegiatan: 1) Terbangunnya terminal antarnegara dan antarprovinsi di 15 lokasi per tahun, indikator dalam RPJMN adalah lokasi sedangkan pada RKP adalah jumlah pembangunan terminal transportasi jalan, dan 2) Terbangunnya bandara Kualanamu indikator pada RPJMN adalah paket dan pada RKP adalah jumlah bandar udara baru yang dibangun. Target Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil review terhadap target kegiatan prioritas terdapat perbedaan target RKP dengan RPJMN yaitu target RKP lebih rendah dibandingkan dengan target RPJMN, seperti pada kegiatan: 1) Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang; 2) Pembangunan Infrastruktur Data Spasial, dan 3) Pembangunan dan pengelolaan prasarana KA. Selain hal tersebut, ditemui juga adanya target RKP yang lebih tinggi dibandingkan target RPJMN, seperti pada kegiatan prioritas: 1) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya; 2) Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya; 3) Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai; 4) Penyelesaian pembangunan angkutan kereta listrik di Jakarta (MRT dan monorail).
10
PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan, secara umum sasaran kegiatan prioritas yang tercantum dalam RPJMN dan RKP telah sesuai. Indikator Kegiatan Prioritas. Hasil persandingan menunjukkan antara seluruh indikator kegiatan prioritas yang tercantum dalam RPJMN dan RKP telah sesuai satu sama lain. Target Kegiatan Prioritas. Pada hasil persandingan RPJMN dan RKP Prioritas 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha ini ditemukan perbedaan target kegiatan prioritas. Perbedaan tersebut terdapat pada kegiatan prioritas: 1) Pengelolaan pertanahan propinsi; 2) Pengembangan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE); dan 3) Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis fasilitas kepabeanan.
PRIORITAS 8 : PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara RPJMN dan RKP, secara umum sasaran pembangunan Prioritas 8: Program Aksi Di Bidang Energi pada kedua dokumen tersebut telah sesuai. Indikator Kegiatan Prioritas. Seluruh indikator kegiatan prioritas yang tercantum dalam RPJMN dan RKP, berdasarkan hasil persandingan menunjukkan telah sesuai antara keduanya. Target Kegiatan Prioritas. Seluruh target yang tercantum dalam RPJMN dan RKP, berdasarkan hasil persandingan menunjukkan telah sesuai satu sama lain.
PRIORITAS 9 : PROGRAM AKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara RPJMN dan RKP, secara umum sasaran kegiatan prioritas yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut telah sesuai. Perbedaan sasaran hanya terdapat pada kegiatan Teknologi pengendalian dan mitigasi dampak pemanasan global, dengan sasaran pada RPJMN yaitu model fisik kolam kultur penyerap CO2, penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare sedangkan pada RKP sasarannya adalah pilot plant BCCS yang dapat ditetapkan di industri pengemisi GRK.
11
Indikator Kegiatan Prioritas. Terdapat beberapa perbedaan antara indikator kinerja prioritas yang tercantum dalam RPJMN dengan RKP. Perbedaan tersebut antara lain pada kegiatan: 1) Pengelolaan kualitas air dan kawasan gambut, dengan indikator pada RPJMN adalah penyelesaian pemetaan kesatuan hidrologi gambut di 8 provinsi yang terkoordinasi dengan K/L, sedangkan pada RKP indikatornya persentase penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah; dan 2) Pengelolaan meteorologi publik BMKG, dengan indikator dalam RPJMN adalah persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik, sementara pada RKP indikatornya adalah jumlah lokasi pembangunan gedung MEWS (Meteorological Early Warning System)(Bengkulu, Pekanbaru, Palangkaraya dan Mataram); 3) Pengelolaan iklim agroklimat dan iklim maritim BMKG, indikator pada dokumen RPJMN adalah jumlah pelayanan informasi perubahan iklim dan kualitas udara sedangkan pada RKP indikatornya adalah jumlah dokumen desain iklim maritim. Target Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara target kegiatan prioritas antara RPJMN dengan RKP, terdapat perbedaan pada kegiatan: 1) Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis; 2) Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan; 3) Pengelolaan Metorologi Publik BMKG, dan Kegiatan Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG, dan 4) Pengendalian Kebakaran Hutan.
PRIORITAS 10: DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASKA KONFLIK Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara sasaran kegiatan prioritas RPJMN dan RKP, terdapat perbedaan pada kegiatan: (1) Teknologi efisiensi pemanfaatan sumberdaya air, dengan sasaran RPJMN adalah termanfaatkannya teknologi efisiensi pemanfaatan sumberdaya air di daerah tertinggal sedangkan sasaran RKP adalah: a) identifikasi dan karakter permasalahan sumberdaya air (SDA) di daerah tertinggal; b) survei potensi SDA; c) model-model sistem penanggulangan permasalahan air bersih di daerah tertinggal; d) pilot plant paket teknologi pengolahan air; e) rekomendasirekomendasi strategis pemenuhan kebutuhan air di daerah tertinggal; f) sistem informasi sumber daya air dan teknologi pengolahan air; dan (2) Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang lalu lintas dan angkutan laut, dalam RPJMN disebutkan sasarannya adalah tersedianya kapal penumpang dan perintis 34 unit, dan tersedianya subsidi perintis angkutan laut 76 trayek di 17 provinsi. Sedangkan pada RKP sasarannya adalah terwujudnya 200 pulau kecil yang terfasilitasi penyediaan infrastruktur memadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana dan 25 diantaranya terinvestasi. Indikator Kegiatan Prioritas. Perbedaan indikator terdapat pada kegiatan prioritas: 1) Teknologi efisiensi pemanfaatan sumberdaya air, indikator yang digunakan rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan sumberdaya pengelolaan dan penyelenggaraan, dengan indikator pada RPJMN adalah Rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan sumberdaya air, sedangkan pada RKP indikatornya lebih terperinci sebagai berikut: (1) Rekomendasi tentang Sistem Pengelolaan Sumberdaya Air dan efisiensi sumberdaya air di daerah tertinggal, data-data sumberdaya air, lima pilot plant Sistem Pengolahan Air, Software Sistem Informasi Sumberdaya Air (SISDA), Data Base SDA, Sistem Informasi Teknologi Pengolahan AIr di Daerah Tertinggal, Data Base Teknologi Pengolahan Air; (2) Lap. Permasalahan SDA dan potensi SDA; (3) Rekomendasi tentang SPAH (Sist. Pemanfaatan Air Hujan); (4) 12
Rekomendasi tentang SISDA (Sist. Informasi SDA); (5) Software SISDA; (6) Data Base SISDA di daerah tertinggal/paska gempa & Tsunami (Kecamatan Sipatujah, Tasikmalaya); (7) Desain & Model SRAT (Sumur Resapan Air Tanah) dengan sistem "Embung" di Jeneponto (Sulawesi Selatanl) ; dan 2) Kegiatan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dengan indikator pada RPJMN adalah unit kapal sedangkan dalam RKP indikatornya adalah jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat termasuk pulau-pulau kecil terluar. Target Kegiatan Prioritas. Perbedaan target antara RPJMN dan RKP terdapat pada kegiatan prioritas: 1) Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin (Jamkesmas); 2) Perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan; 3) Pendayagunaan pulau-pulau kecil; 4) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan dan pemantuan kapal perikanan; 5) Pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT), pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang lalu lintas dana laut; dan 6) Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan, serta pembangunan sarana & prasarana transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalu lintas SDP.
PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI Sasaran Kegiatan Prioritas. Perbedaan sasaran kegiatan prioritas terdapat pada kegiatan Pengembangan pranata inovasi, dengan sasaran RPJMN yaitu pembangunan drafting paten dan pendaftaran HKI atas produk inovasi teknologi sedangkan dalam RKP adalah tumbuhnya wirausahawan baru yang berbasis inovasi teknologi. Indikator Kegiatan Prioritas. Perbedaan indikator kegiatan prioritas ditemukan pada kegiatan Pengkajian dan penerapan inkubasi teknologi, indikator yang tercantum pada RPJMN adalah paket rekomendasi, advokasi, survei dan konsultasi mengenai inkubasi dan indikator RKP adalah jumlah prototype, advokasi, paket alih teknologi, survei konsultasi, rekomendasi pada inkubasi teknologi. Target Kegiatan Prioritas. Perbedaan target kegiatan prioritas terdapat pada kegiatan Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda.
PRIORITAS LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara RPJMN dan RKP, secara umum sasaran pembangunan yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut telah sesuai. Indikator Kegiatan Prioritas. Seluruh indikator yang tercantum dalam RPJMN dan RKP, berdasarkan hasil persandingan menunjukkan telah sesuai antara keduanya. 13
Target Kegiatan Prioritas. Perbedaan target yang tercantum dalam dokumen RPJMN dan RKP terdapat pada kegiatan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang. PRIORITAS LAINNYA: BIDANG PEREKONOMIAN Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara RPJMN dan RKP, secara umum sasaran pembangunan yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut telah sesuai. Indikator Kegiatan Prioritas. Seluruh indikator yang tercantum dalam RPJMN dan RKP, berdasarkan hasil persandingan menunjukkan telah sesuai antara keduanya. Target Kegiatan Prioritas. Perbedaan target yang tercantum dalam dokumen RPJMN dan RKP terdapat pada kegiatan Penyiapan pemberangkatan.
PRIORITAS LAINNYA: BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Sasaran Kegiatan Prioritas. Berdasarkan hasil persandingan antara RPJMN dan RKP, secara umum sasaran pembangunan yang tercantum dalam kedua dokumen tersebut telah sesuai. Indikator Kegiatan Prioritas. Seluruh indikator yang tercantum dalam RPJMN dan RKP, berdasarkan hasil persandingan menunjukkan telah sesuai antara keduanya. Target Kegiatan Prioritas. Perbedaan target yang tercantum dalam dokumen RPJMN dan RKP terdapat pada kegiatan: 1) Penanganan penyidikan tindak pidana korupsi, 2) Pelayanan penyusunan peraturan perundang–undangan dan kerjasama hukum, 3) Kegiatan diseminasi HAM, dan 4) Kegiatan penyediaan dana bantuan hukum di pengadilan umum tingkat pertama.
14
PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
15
MATRIKS PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi inti 1 : STRUKTUR Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yang menangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintah lainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi, pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyak selambat¬lambatnya 2014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Koordinasi perencanaan dan evaluasi program kelembagaan
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Polhukam
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Terlaksananya konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas Kemeneg PAN dan RB, BKN, dan LAN. Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang polhukhankam
Persentase penyelesaian konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas Kemeneg PAN dan RB, BKN, dan LAN. Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata kelembagaannya
Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang Polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kementerian Setneg)
Program I : Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kegiatan Prioritas I.1 : Koordinasi perencanaan dan evaluasi program kelembagaan
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya
30%
Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata kelembagaannya
30%
Jumlah peraturan/kebijakan mengenai pedoman umum Grand Design Sistem Kelembagaan Pemerintah
1 Peraturan/Kebij akan
Persentase Kementerian Negara bidang Polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kementerian Setneg)
30%
30%
30%
Kegiatan Prioritas I.2 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Polhukam
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang polhukhankam
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
16
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian I
Sasaran
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian I
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (BPN) Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang penguatan keberdayaan UKMK (Kemeneg UKMK, Kemen. Perindustrian, Kemen. Perdagangan), pemanfaatan sumber daya kelautan (Kemen. Kelautan dan Perikanan), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. PU, Kemen. Kehutanan) dan Kemeneg PPN) Persentase LPNK bidang Perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
30%
Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (BPN)
30%
30%
Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang penguatan keberdayaan UKMK (Kemeneg UKMK, Kemen. Perindustrian, Kemen. Perdagangan), pemanfaatan sumber daya kelautan (Kemen. Kelautan dan Perikanan), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. PU, Kemen. Kehutanan) dan Kemeneg PPN)
30%
Persentase LPNK bidang Perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
30%
30%
30%
30%
Kegiatan Prioritas I.3 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian I
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian I
30%
30%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
17
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian II
Kegiatan Prioritas 5 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Kesra
Kegiatan Prioritas 6 : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi
Sasaran
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian II
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang kesra
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pengelolaan energi (Kemen. ESDM, restrukturisasi BUMN (Kemeneg BUMN), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. Pertanian) dan Kemeneg. Ristek). Persentase LPNK bidang Perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kemendiknas) Persentase LPNK bidang Kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan tatakerjanya Jumlah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang diterbitkan (grand design RBN dan kebijakan pelaksanaannya) Tingkat kualitas pelak sanaan RB yang terukur sesuai dengan kebijakan RB Nasional Persentase instansi yang menerima sosialisasi
Target 2011
30%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.4 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian II
Sasaran
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian II
30%
30%
Kegiatan Prioritas I.5 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Kesra
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang kesra
30%
30%
Kegiatan Prioritas 6 : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi
80%
50% Pemda
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
Target 2011
Indikator
Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pengelolaan energi (Kemen. ESDM, restrukturisasi BUMN (Kemeneg BUMN), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. Pertanian) dan Kemeneg. Ristek). Persentase LPNK bidang Perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kemendiknas) Persentase LPNK bidang Kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan tatakerjanya Jumlah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang diterbitkan (grand design RBN dan kebijakan pelaksanaannya)
30%
Tingkat kualitas pelak sanaan RB yang terukur sesuai dengan kebijakan RB Nasional Persentase instansi yang menerima sosialisasi
80%
30%
30%
30%
30%
50% Pemda
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
18
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan konsultasi asistensi reformasi birokrasi Jumlah laporan monitoring dan evaluasi Persentase K/L yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi sesuai kebijakan nasional
Target 2011
Terselenggaranya pemenuhan peraturan perundang-undangan serta organisasi dan tata laksana
Persentase pemenuhan peraturan perundangundangan serta efektivitas dan kemutakhiran hukum laut, perjanjian, peirizinan, organisasi dan tata laksana sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta pelayanan bantuan hukum yang akuntabel
Substansi inti 2 : OTONOMI DAERAH Penataan Otonomi Daerah melalui: 1) Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah; 2) Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah; dan 3) Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penghentian/ Pembatasan Pemekaran Wilayah
Sasaran
Target 2011
Indikator
40 pemda
Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan konsultasi asistensi reformasi birokrasi
40 pemda
4 laporan triwulanan
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi Persentase K/L yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi sesuai kebijakan nasional
4 laporan triwulanan 100%
Terselenggaranya pemenuhan peraturan perundang-undangan serta organisasi dan tata laksana
Persentase pemenuhan peraturan perundangundangan serta efektivitas dan kemutakhiran hukum laut, perjanjian, peirizinan, organisasi dan tata laksana sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta pelayanan bantuan hukum yang akuntabel
60%
Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, dalam rangka penghentian/ pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007
100%
Program : -
Kegiatan Prioritas 7 : Pembinaan dan koordinasi penyiapan produk hukum dan penataan organisasi KKP
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
60%
Program II : Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP Kegiatan Prioritas II.1 : Pembinaan dan koordinasi penyiapan produk hukum dan penataan organisasi KKP
Substansi Inti : -
Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, dalam rangka penghentian/ pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah
Program III : Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah Kegiatan Prioritas III.1 : Penghentian/ Pembatasan Pemekaran Wilayah
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
19
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007 Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah
Target 2011
Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan (juklak) Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Terwujudnya tertib administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang akuntabel dan transparan
Tersusunnya kebijakan/ regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diterapkan di daerah
Kegiatan Prioritas 3 : Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah
Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD
Sasaran
100%
Target 2011
Indikator
Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah
0 (nol)
Persentase Provinsi, Kab/Kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Juklak Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK Jumlah rekomendasi kebijakan untuk dukungan materi sebagai masukan terhadap revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Jumlah Permendagri
75%
Jumlah Surat Edaran Mendagri Persentase daerah yang proporsi belanja langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung
1 SE
Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah
27%
0 (nol)
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Fasilitasi Dana Perimbangan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Persentase Provinsi, Kab/Kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Juklak Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK Jumlah rekomendasi kebijakan untuk dukungan materi sebagai masukan terhadap revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Jumlah Permendagri
75%
Jumlah Surat Edaran Mendagri Persentase daerah yang proporsi belanja langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah
1 SE
Program IV : Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Kegiatan Prioritas IV.1 : Pembinaan Fasilitasi Dana Perimbangan
75%
Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan (juklak) Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Terwujudnya tertib administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang akuntabel dan transparan
3
40%
27%
Tersusunnya kebijakan/ regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diterapkan di daerah
Kegiatan Prioritas IV.2 : Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah
Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD
75%
3
40%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
20
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Penetapan APBD secara tepat waktu Kegiatan Prioritas 4 : Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan daerah
Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. Persentase daerah provinsi, Kab/Kota berLKPD dengan status WTP.
70%
Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.
60%
30%
Program : -
Kegiatan Prioritas 5 : Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan pengelolaan transfer ke Daerah
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Dana Transfer Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai Peraturan Perundangundangan, Transparan, adil, proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah
1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran jumlah dana transfer ke daerah 2. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Penetapan APBD secara tepat waktu Kegiatan Prioritas IV.3 : Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan daerah
Program V : Peningkatan Pengelolaan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Kegiatan Prioritas V.1 : Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan pengelolaan transfer ke Daerah
Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Dana Transfer
4 hari Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai Peraturan Perundangundangan, Transparan, adil, proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah
Target 2011
Indikator
Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. Persentase daerah provinsi, Kab/Kota berLKPD dengan status WTP.
70%
Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.
60%
1. Rasio realisasi dari janji pelayanan pengalokasian dana transfer ke daerah ke pihak eksternal 2. Persentase ketepatan jumlah penyaluran dana transfer ke daerah 3. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah 4. Indeks kepuasan Pemda terhadap norma, standar, dan pengelolaan belanja transfer ke daerah ke pihak eskternal 5. Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/ peraturan 6. Persentase jumlah kebijakan dana transfer ke daerah sesuai rencana 7. Indeks kepuasan Pemda terhadap norma dan standar transfer ke daerah
100%
15%
100% 4 hari 3 80% 100% 3
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
21
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Penyempurnaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Tersusunnya UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan terselengga ranya Pilkada yang efisien
Persentase revisi terbatas UU No. 32 tahun 2004 terkait dengan efisiensi pelaksanaan Pilkada
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
-
Sasaran
Target 2011
Indikator
-
-
-
Terlaksananya sosialisasi kebijakan (PP) tentang sistem pengadaan /rekruitmen dan Seleksi PNS
Jumlah sosialisasi
kali Sosialisasi
Tersusunnya kebijakan tentang manajemen kepegawaian (UU tentang SDM Aparatur Negara). Tersusunnya kebijakan tentang pola dasar karir PNS Tersusunnya kebijakan tentang penilaian kinerja pegawai (SKP) Tersusunnya kebijakan diklat jabatan PNS
- Jumlah UU dan peraturan pelaksanaannya
1 RUU
- Jumlah Perpres;
Sosialisasi
Jumlah PP
1 PP
Tersusunnya kebijakan tentang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural
Jumlah PP
1 PP
Jumlah UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Substansi inti 3 : SUMBER DAYA MANUSIA Penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara terpusat selambat-lambatnya 2011 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penyusunan kebijakan perencanaan SDM aparatur
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan kebijakan pemantapan pengembangan SDM aparatur
Substansi Inti : -
Tersusunnya kebijakan (PP) tentang sistem pengadaan /rekruitmen dan Seleksi PNS
Jumlah PP
Tersusunnya kebijakan (PP) tentang Kebutuhan Pegawai (Formasi) Tersusunnya kebijakan tentang manajemen kepegawaian (UU tentang SDM Aparatur Negara). Tersusunnya kebijakan tentang pola dasar karir PNS Tersusunnya kebijakan tentang penilaian kinerja pegawai (SKP) Tersusunnya kebijakan tentang penilaian, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dlm dan dr jabatan struktural Tersusunnya kebijakan diklat jabatan PNS
Jumlah PP
Sosialisasi
- Jumlah UU dan peraturan pelaksanaannya
1 RUU
- Jumlah Perpres;
Sosialisasi
- Jumlah PP
Jumlah Perpres
Jumlah PP
1 PP
Program VI : Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kegiatan Prioritas VI.1 : Penyusunan kebijakan perencanaan SDM aparatur
Kegiatan Prioritas VI.2 : Pengembangan kebijakan pemantapan pengembangan SDM aparatur
- Jumlah PP
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
22
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan kebijakan kesejahteraan SDM aparatur
Sasaran
Tersusunnya kebijakan tentang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural Tersusunnya kebijakan (UU/ PP) ttg remunerasi dan tunjangan kinerja Pegawai Negeri Tersusunnya kebijakan sistem pensiun PNS Tersusunnya kebijakan ttg sistem pengelolaan dana pensiun PNS
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah PP
Target 2011
Kegiatan Prioritas VI.3 : Pengembangan kebijakan kesejahteraan SDM aparatur
Indikator
Target 2011
Tersusunnya kebijakan sistem pensiun PNS
Jumlah UU/PP tentang Pensiun PNS
1 UU/ PP
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangundangan di tingkat pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan
Jumlah perda yang dikaji
9.000 perda
1 UU/ PP
Substansi inti 4 : REGULASI Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan, di antaranya penyelesaian kajian 12.000 peraturan daerah selambat-lambatnya 2011. Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen
Sasaran
1 PP
Jumlah UU/PP ttg remunerasi/ tunjang an kinerja Pegawai Negeri; Jumlah UU/PP tentang Pensiun PNS Jumlah kebijakan tentang pengelolaan dana pensiun PNS
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi Inti : -
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangundangan di tingkat pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan
Program : -
Jumlah perda yang dikaji
9.000 perda
Program VII : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Dalam Negeri Kegiatan Prioritas VII.1 : Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen
Program VIII : Pembentukan Hukum
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
23
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 2 : Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan daerah
Sasaran
Meningkatnya pemerintahan provinsi, kab/kota yang di petakan dan yang mempublikasikan perdanya dalam sistem informasi peraturan daerah
Program : -
Buku 1 RKP 2011
Indikator
% pemerintahan daerah
Target 2011
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VIII.1 : Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan daerah
Sasaran
Indikator
Meningkatkan pemerintahan daerah (provinsi, kab/kota) yang di petakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date.
Persentase pemerintahan daerah (provinsi,kab/kota) yang dipetakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date. Persentase pemerintahan daerah di wilayah I yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah. Persentase pemerintahan daerah di wilayah II yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah. Persentase pemerintahan daerah di wilayah III yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah.
Target 2011
40%
Program IX : Peningkatan Pengelolaan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
24
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Perumusan kebijakan bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
1. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
1. Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dapat diimplementasikan 2. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan 3. Evaluasi dan rekomendasi Perda dan Raperda PDRD bermasalah 4. Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah 5. Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah 6. Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah 7. RPP tentang sistem pemungutan pajak daerah 8. RPMK pemberian sanksi terhadap daerah yang melanggar ketentuan PDRD 9. Mengkaji penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga dan subsidi BBM
Target 2011
80% 15 hari
Kegiatan Prioritas IX.1 : Perumusan kebijakan bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD
80% 50%
Target 2011
Sasaran
Indikator
1. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
1. Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dapat diimplementasikan 2. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan 3. Evaluasi dan rekomendasi Perda dan Raperda PDRD bermasalah 4. Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah 5. Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah 6. Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah
80%
Jumlah SPM yang ditetapkan
17 SPM
100% 50% -
Substansi inti 5 : SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH Penetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
15 hari
80% 50% 100% 50%
Substansi Inti : -
Tersusunnya SPM Bidang lainnya yang belum diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2009
Jumlah SPM yang ditetapkan
17 SPM
Program X : Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah Kegiatan Prioritas X.1 : Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Tersusunnya SPM Bidang lainnya yang belum diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2009
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
25
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Priroitas 2: Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik di Daerah
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah
Target 2011
10 SPM
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Priroitas X.2: Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik di Daerah
Sasaran
Indikator
Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah
Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya
Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan di bidang kesejahteraan sosial
Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik
Terlaksananya penilaian, monitoring dan evaluasi pelayanan publik
Tersusunnya kebijakan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik Terlaksananya asistensi untuk mendorong penerapan OSS/PTSP Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan publik di bidang pemerintahan umum, hukum dan keamanan
Terlaksananya kompetisi antar unit pelayanan publik/antar instansi dan Pemerintah Daerah
Program XI : Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kegiatan Prioritas XI.1 : Koordinasi perencanaan dan evaluasi program pelayanan publik
Jumlah PP
Jumlah Perpres Persentase instansi yg mendapat sosialisasi Jumlah instrumen penilaian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik Laporan hasil pelaksanaan penilaian pelayanan Jlh inpres tentang percepat an peningkatan kualitas pelayanan publik Persentase Pemda yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu) Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik sesuai penilaian Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik sesuai penilaian
10 SPM
Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Koordinasi perencanaan dan evaluasi program pelayanan public
Target 2011
Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik
Persentase instansi yg mendapat sosialisasi
Terlaksananya penilaian, monitoring dan evaluasi pelayanan publik
Jumlah instrumen penilaian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik Laporan hasil pelaksanaan penilaian pelayanan
70%
70% Kegiatan Prioritas XI.2 : Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan di bidang kesejahteraan sosial 1
Tersusunnya kebijakan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik Terlaksananya asistensi untuk mendorong penerapan OSS/PTSP
75%
200 unit
105 Kab/Kota
60%
60%
Kegiatan Prioritas XI.3 : Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan publik di bidang pemerintahan umum, hukum dan keamanan
Terlaksananya kompetisi antar unit pelayanan publik/antar instansi dan Pemerintah Daerah
Jlh inpres tentang percepat an peningkatan kualitas pelayanan publik Persentase Pemda yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu) Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik sesuai penilaian Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik sesuai penilaian
1
75%
200 unit
105 Kab/Kota
60%
60%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
26
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi inti 6 : PENEGAKAN HUKUM Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum oleh seluruh lembaga dan aparat hokum Program : -
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Kegiatan Prioritas 1 : Penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan
Meningkatnya clearance rate tindak pidana di tingkat masyarakat
Kegiatan Prioritas 2 : Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat MA dan badan peradilan di bawahnya
Meningkatnya kualitas kinerja hakim dan aparat peradilan dan kepercayaan piblik kepada lembaga peradilan
Jumlah perkara dan clearance rate seluruh tindak pidana di wilayah Polda Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan
55%
100
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Penyelenggaran Kegiatan di bidang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang Rampasan Negara
pengelolaan benda sitaan Negara dan barang rampasan Negara
Kegiatan Prioritas 4 : Pembinaan Kegiatan di bidang Keamanan dan Ketertiban
Lapas rutan memenuhi standar hunian dan keamanan, penangan-an kasus NAPZA, penangan aduan masyarakat / tahanan
Kegiatan Prioritas 5 : Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pelayanan Tahanan dan Pembinaan Narapidana
Tahanan dan narapidana yang teregristasi dan terklasifikasi secara tepat dan akuntabel
Program XII : Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Kegiatan Prioritas XII.1 : Penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan Kegiatan Prioritas XVIII.1 Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat MA dan badan peradilan di bawahnya
Program XIII : Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kegiatan Prioritas XIII.1 : Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di bidang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang Rampasan Negara
Meningkatnya clearance rate tindak pidana di tingkat masyarakat.
Intensifikasi clerance rate rata rata seluruh tindak pidana
56%
Meningkatnya kualitas kinerja hakim dan aparat peradilan dan kepercayaan publik kepada lembaga peradilan
Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan
100 laporan
Terkelolanya benda sitaan Negara dan barang rampasan Negara
· Persentase benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang dikelola secara tepat waktu dan akuntabel Persentase Lapas Rutan yang memenuhi standar hunian dan keamananPersentase penanganan kasus penyebaran NAPZA kejahatan terorganisir dan pelanggaran kode etik petugas pemasyarakatan di UPT PAS.Persentase pengaduan masyarakt maupun tahanna dan warga binaan pemasyarakatan yang ditidaklanjuti secara cepat dan tepat. Persentase tahanan dan narapidana yang teregistrasi dan terklasifikasi secara tepat dan akuntabel.
75%
· Persentase benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang dikelola secara tepat waktu dan akuntabel · Persentase
75%
15%
Kegiatan Prioritas XIII.2 : Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Keamanan dan Ketertiban
Penyelenggaraan kegiatan di bidang keamanan dan kertertiban yang berkualitas serta pengelolaan benda sitaan Negara dan barang rampasan Negara.
· Persentase
67%
Kegiatan Prioritas XIII.3 : Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pelayanan Tahanan dan Pembinaan Narapidana
Terlakasananya pembinaan terhadap tahanan dan narapidana yang tepat dan akuntabel.
15%
67%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
27
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 6 : Pembinaan kegiatan di bidang Bimbingan kemasyarakatan dan Anak
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Narapidana terserap di kegiatan kerja secara tepat dan akuntabel
· Persentase
Narapidana yang memperoleh pembinaan kepribadian secara tepat dan akuntabel
· Persentase
Penyeleggaraan kebgiatan bimbingan kemasyarakatan dan anak yang berkualitas
• Persentasi anak didik pemasyarakatan • Persentase klien pemasyarakatan • Persentse anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel
Target 2011
67%
Program : Kegiatan Prioritas 7 : Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Kegiatan Prioritas 8 : Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
· peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit kerjanya
21%
47%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas XIII.4 : Pembinaan penyelenggaraan kegiatan di bidang Bimbingan kemasyarakatan dan Anak
Program XIV : Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Kegiatan Prioritas XIV.1 : Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Kegiatan Prioritas XIV.2 : Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Sasaran
Penyeleggaraan kegiatan bimbingan kemasyarakatan dan anak yang berkualitas
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Target 2011
Indikator
Persentase narapidana yang terserap di kegiatan kerja secara tepat dan akuntabel. Persentase narapidana yang memperoleh pembinaan kepribadian secara tepat dan akuntabel. • Persentasi anak didik pemasyarakatan yang memperoleh pendidikan dan reintegrasi secara tepat waktu dan akuntabel. • Persentase anak didik pemasyarakatan yang memperloleh pendampingan dan pembimbingan secara tepat dan akuntabel. • Persentase klien pemasyarakatan yang memperoleh pembimbingan dan pengawasan secara tepat dan akuntabel. Persentase anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel.
70%
· peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit kerjanya
93%
70%
67%
93%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
28
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Kegiatan Prioritas 9 : Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional HAM
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Kegiatan Prioritas 10 : Kegiatan Pendidikan Kedinasan
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
Persentase pening-katan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan HAM pada unit kerjanya · Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan · Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian
Target 2011
Penigkatan kualitas SDM Kemenkumham
· Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi berkesinambungan dan pegawai yang memperoleh pengembangan karir
Indikator
Persentase pening-katan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan HAM pada unit kerjanya · Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan · Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian
93%
Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi berkesinambungan dan pegawai yang memperoleh pengembangan karir.
100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2;
Kegiatan Prioritas XIV.3 : Kegiatan Penye-lenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional HAM
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
93%
Kegiatan Prioritas XIV.4 : Kegiatan Pendidikan Kedinasan
Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM
93%
100%
Program XVI : Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Kemenkumham Kegiatan Prioritas XVI.1 : Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Kemenkumham
Target 2011
Sasaran
40%
Program : -
Kegiatan Prioritas 11 : Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Kemenkumham
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Peningkatan kualitas SDM Kemenkumham
93%
100% dari formasi pim tk III dan IV 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; 85% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil;
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
29
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 12 : Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus
Sasaran
Tersedianya mekanisme pengaduan masyarakat yang responsif terhadap kinerja lembaga peradilan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
· Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu
Target 2011
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program XV: Peningkatan Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham Kegiatan XV.1 : Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus
Sasaran
Target 2011
Indikator
Seluruh Unit Kerja memiliki SDM profesional sesuai kebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan.
100% dari jumlah formasi yang mengikuti fit and proper test dalam rangka usulan promosi jabatan
terlaksananya mekanisme pengaduan masyarakat yang responsif terhadap kinerja aparat Kemenkumham
Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu
40%
Meningkatnya kemampuan profesional, inte-gritas kepribadian dan disiplin di lingkungan Kejaksaan.
· Jumlah pendidikan dan pelatihan baik penjenjangan maupun fungsional
36 diklat 6000 peserta
Penyelidikan
Kasus Potensial (Kasus)
65
Penyelidikan
Kasus Solid (Kasus) Penyidikan (Perkara)
30 60 40
Penuntutan
Penyidikan Lengkap (Perkara) Penuntutan (Perkara) Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri(Perkara)
40
Pelaksanaan Pidana Badan (Persen) Keberhasilan Perkara yang disupervisi KPK (Persen)
100%
· Jumlah unit pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum Program : -
Kegiatan Prioritas 13 : Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan
Meningkatnya kemampuan profesional, inte-gritas kepribadian dan disiplin di lingkungan Kejaksaan.
· Jumlah pendidikan dan pelatihan baik penjenjangan maupun fungsional
36 diklat
Program : Kegiatan Prioritas 14 : Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi
Penyelidikan
Kasus Potensial (Kasus)
65
Kegiatan Prioritas 15 : Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
Penyelidikan
Kasus Solid (Kasus) Penyidikan (Perkara)
30 60 40
Penuntutan
Penyidikan Lengkap (Perkara) Penuntutan (Perkara) Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri(Perkara) Pelaksanaan Pidana Badan (Persen) Peningkatan Perkara yang disupervisi KPK (Persen)
40
Kegiatan Prioritas 16 : Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi
Eksekusi Kegiatan Prioritas 17 : Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsup) TPK
Korsup Penindakan
50
Program XX : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kejaksaan Republik Indonesia Kegiatan Prioritas XX.1 : Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan
Program XIX : Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Prioritas XIX.1 : Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Prioritas XIX.2 : Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
Kegiatan Prioritas XIX.3 : Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi
100% 100%
Eksekusi Kegiatan Prioritas XIX.4 : Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsup) TPK
Korsup Penindakan
50
100%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
30
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 18 : Pengelolaan LHKPN
Kegiatan Prioritas 19 : Pengelolaan Gratifikasi
Kegiatan Prioritas 20 : Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye Anti Korupsi
Kegiatan Prioritas 21 : Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan Kerjasama Antara Lembaga/Instansi Kegiatan Prioritas 22 : Penyediaan Data dan Informasi untuk Pemberantasan Korupsi Kegiatan Prioritas 23 : Penanganan Pengaduan Masyarakat Program : -
Sasaran
Penanganan LHKPN
Penanganan Gratifikasi
Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye
Kerjasama dengan Lembaga/Instansi Teknologi Informasi
Penanganan Dumas
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Peningkatan Jumlah Penerimaan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan/SPDP (Persen) LHKPN yang diumumkan dalam TBN (Jumlah Penyelenggara Negara) Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah Instansi/ Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi Jumlah Sekolah/ Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi Peningkatan Komunitas Anti Korupsi Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah) Tingkat Kepuasan Layanan Kerja sama Antar Lembaga (Indeks) Pemenuhan permintaan informasi dan data (Persentase) Kasus siap LIDIK (Jumlah)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
100%
17000
Kegiatan Prioritas XIX.5 : Pengelolaan LHKPN
Penanganan LHKPN
400 4 330
Kegiatan Prioritas XIX.6 : Pengelolaan Gratifikasi
Penanganan Gratifikasi
8 4
75
Kegiatan Prioritas XIX.7 : Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye Anti Korupsi
Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye
Target 2011
Indikator
Persentase kepatuhan penyampaian SPDP dari Kepolisian dan Kejaksaan
60%
LHKPN yang diumumkan dalam TBN (Jumlah Penyelenggara Negara) Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah Instansi/ Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi
17000
75
360 4 330 8 4
75%
-
-
Jumlah Sekolah/ Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi Peningkatan Komunitas Anti Korupsi Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah) -
65%
-
-
-
-
72
Kegiatan Prioritas XIX.8 : Penanganan Pengaduan Masyarakat Program XVII : Peningkatan Kinerja Seleksi Hakim Agung dan Pengawasan Perilaku Hakim
Penanganan Dumas
Kasus siap LIDIK (Jumlah)
72
15 15
15 15
-
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
31
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 24 : Seleksi Hakim Agung, seleksi hakim dan Pemberian Penghargaan Hakim
Sasaran
Memperoleh calon hakim agung kompeten untuk diajukan ke DPR, serta pemberian apresiasi terhadap kinerja para hakim, serta hakim yang kompeten untuk bertugas dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama dan peradilan tata usaha negara
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar
--
Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi Jumlah hakim berprestasi yg diusulkan menerima penghargaan Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme hakim agung Jumlah putusan hakim yang diteliti dan dianalisa
--
% putusan hakim yang benar
100%
Biaya penelitian putusan hakim (dlm ribu)
Rp.50.000
% peserta yg mendaftar dalam seleksi calon hakim agung % Hakim Agung yang profesional hasil seleksi % calon Hakim Agung yang lulus seleksi % calon hakim yg me ndapat penghargaan Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar
--
4 hakim
1 keg
200 penelitian
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XVII.1 : Seleksi Hakim Agung, seleksi hakim dan Pemberian Penghargaan Hakim
Sasaran
Memperoleh calon hakim agung kompeten untuk diajukan ke DPR, serta pemberian apresiasi terhadap kinerja para hakim, serta hakim yang kompeten untuk bertugas dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama dan peradilan tata usaha negara
Target 2011
Indikator
Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar
60
Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi administrasi
15
Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme Hakim Agung Jumlah putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding, dan MA yang diteliti dan dianalisa Jumlah hakim berprestasi yang diusulkan menerima penghargaan
1
300
150
150
4
--75% 1000 org
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
32
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 25 : Pelayanan Pengawasan Perilaku Hakim dan peningkatan kompetensi hakim
Sasaran
Penyelesaian laporan pengaduan hakim yang diduga melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim serta meningkatnya kemampuan profesionlisme hakim
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi % peserta seleksi calon hakim yang lulus sesuai kompetensi Penurunan biaya ratarata seleksi calon hakim Biaya seleksi hakim agung per pendaftar (dlm ribu) Biaya pemberian penghargaan hakim (dlm ribu) Jumlah pengaduan masyarakat
500 peserta
Jumlah yang diproses melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH)
20 sidang
% pengaduan masyarakat yang ditangani
70%
% hasil putusan Majelis Kehormatan Hakim yang sesuai dengan prinsip kode etik dan pedoman perilaku hakim Biaya penanganan laporan pengaduan masyarakat hingga tuntas Jumlah pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan % Peningkatan kemampuan dan profesionalisme hakim
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
80%
20% --
Rp.1.000.000
1.540 lap
Kegiatan Prioritas 25 : Pelayanan Pengawasan Perilaku Hakim dan peningkatan kompetensi hakim
Penyelesaian laporan pengaduan hakim yang diduga melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim serta meningkatnya kemampuan profesionlisme hakim
% pengaduan masyarakat yang ditangani hingga tuntas
70%
Jumlah pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang diproses sampai tingkat Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Persen pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan
20
100%
Peng-hematan 20% 5 pelatihan
80%
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
33
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi inti 7 : DATA KEPENDUDUKAN Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama pada Kartu Tanda Penduduk selambat-lambatnya pada 2011 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Indikator
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.
Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.
497
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
24,75 juta jiwa di 75 kab/kota
Substansi Inti : -
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.
Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.
497
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
67,29 juta jiwa di 191 kab/kota
Program XXI : Penataan Administrasi Kependudukan Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu
Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
34
PRIORITAS 2 : PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN
35
MATRIKS PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi inti 1 : AKSES PENDIDIKAN DASAR-MENENGAH Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar dari 95% di 2009 menjadi 96% di 2014 dan APM pendidikan setingkat SMP dari 73% menjadi 76% dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan setingkat SMA dari 69% menjadi 85%; Pemantapan/ rasionalisasi implementasi BOS, penurunan harga buku standar di tingkat sekolah dasar dan menengah sebesar 30-50% selambat-lambatnya 2012 dan penyediaan sambungan internet ber-content pendidikan ke sekolah tingkat menengah selambatlambatnya 2012 dan terus diperluas ke tingkat sekolah dasar. Program : Kegiatan Prioritas a : Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
Program : Kegiatan Prioritas a : Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah Kegiatan Prioritas b : Penjaminan Kepastian Pendidikan SMP/SMPLB
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Target 2011
Substansi Inti : -
Tecapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Jenjang SD Bermutu di Semua Kab/Kota
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses Jenjang SMP Bermutu di Semua Kab/Kota
Program : -
APM Jenjang SD/sederajat
APM Jenjang SMP/sederajat
95,3%
74,7%
Program I : Pendidikan Taman KanakKanak dan Pendidikan Dasar Kegiatan Prioritas I.1 : Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
Program V: Pendidikan Agama Islam Kegiatan Prioritas V.1: Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah Kegiatan Prioritas I.3 : Penjaminan Kepastian Pendidikan SMP
Tecapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SD Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
APM SD/SDLB
84,74%
Meningkatnya APM Mi
APM MI
10.57%
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses SMP Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
APM SMP/SMPLB
60,02%
Program V: Pendidikan Agama Islam
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
36
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Tsanawiyah Program : Kegiatan Prioritas c : Penyediaan dan Penin-gkatan Pendidikan SMK
Sasaran
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Jenjang Menengah Bermutu, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kab/Kota
Buku 1 RKP 2011
Indikator
APM Jenjang Menengah
Target 2011
76,0%
Penyediaan dan Penin-gkatan Pendidikan SMA/SMLB
Penyediaan subsidi Pendidikan SMP/SMPLB berkualitas
Kegiatan Prioritas V.2: Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Tsanawiyah Program II : Pendidikan Menengah Kegiatan Prioritas II.1 : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Kegiatan Prioritas II.2 : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah Program : Kegiatan Prioritas d : Penyediaan subsidi Pendidikan SD/SDLB berkualitas
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa SD/ SDLB
Tersalurkannya bantuan sosial pendidikan bagi siswa SMP/SMPLB
Jumlah Siswa SD/SDLB Sasaran BOS
Jumlah Siswa SMP/SMPLB Sasaran BOS
27.973.000
9,965,000
Program V: Pendidikan Agama Islam Kegiatan Prioritas V.3: Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah Program I : Pendidikan Taman KanakKanak dan Pendidikan Dasar Kegiatan Prioritas I.2 : Penyediaan subsidi Pendidikan SD/SDLB berkualitas
Kegiatan Prioritas I.2 : Penyediaan subsidi Pendidikan SMP/SMPLB berkualitas
Sasaran
Indikator
Target 2011
Meningkatnya APM MTs
APM MTs
14.68%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota
APK SMK
29,60%
Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008 APK SMA/SMLB nasional
44,20%
Meningkatnya APM MA
APM MA
7.65%
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa SD/ SDLB Membaiknya gizi siswa TK dan SD melalui Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa SMP/ SMPLB
Jumlah Siswa SD/SDLB Sasaran BOS
27.973.000
Jumlah siswa TK dan SD di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS
1.200.000
Jumlah Siswa SMP/SMPLB Sasaran BOS
9,965,000
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota
37.00%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
37
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam Bermutu
Sasaran
Tersedianya anggaran BOS MI, MTs, Diniyah Ula, DIniyah Wustha
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Siswa MI/Diniyah Ula penerima BOS
3.626.919
Siswa MTs/Diniyah Wustha penerima BOS
3.303.487
Program : -
Kegiatan Prioritas e : Penyediaan Buku Ajar yang Bermutu dan Murah serta Pembinaan, Pengembangan, Kegrafikaan dan Pendidikan
Program : Kegiatan Prioritas f : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Tersedianya Buku Ajar yang Bermutu dan Murah melalui pembelian Hak Cipta
Tersedianya sambungan internet ber-content pendidikan di sekolah
Persentase Mata Pelajaran SD/Sederajat (Total 78 Jilid Mapel)
-
Persentase Mata Pelajaran SMP/Sederajat (Total 47 Jilid Mapel)
-
Persentase Mata Pelajaran SMA/Sederajat (Total 93 Jilid Mapel)
-
Persentase Mata Pelajaran SMK (Total 493 Jilid Mapel)
64,0
Persentase SMK menerapkan pembelajaran berbasis TIK
60,0%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program VII : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Di Sekretariat JendraI Kemendiknas Kegiatan Prioritas VII.1 : Penyediaan Buku Ajar yang Bermutu dan Murah serta Pembinaan, Pengembangan, Kegrafikaan dan Pendidikan
Program II : Pendidikan Menengah Kegiatan Prioritas II.1 : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Sasaran
Tersedianya Buku Ajar yang Bermutu dan Murah
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota
Indikator
Target 2011
Persentase mata pelajaran SD yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 78 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMP yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 47 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMA yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 93 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMK yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 493 jilid mapel)
100%
Persentase SMK menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
60,00%
100%
100%
64,00%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
38
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA/SMALB
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase SMA yang menerapkan pebelajaran berbasis TIK
Target 2011
50,0%
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah Program : Penjaminan Kepastian Pendidikan SMP/ SMPLB
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Tsanawiyah Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
Persentase satuan pendidikan jenjang SMP Menerapkan ePembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis TIK
34,8%
Persentase SD Menerapkan ePembelajaran
22%
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah Program : Kegiatan Prioritas g : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan EGovernment
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai egovernment nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Jumlah sekolah di 5 kab/kota provinsi DIY yang memiliki sistem ependidikan
200 sekolah
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas II.2 : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA
Program I : Pendidikan Taman KanakKanak dan Pendidikan Dasar Kegiatan Prioritas I.3 : Penjaminan Kepastian Pendidikan SMP
Kegiatan Prioritas I.1 : Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
Program IX : Pengembangan Aplikasi Informatika Kegiatan Prioritas IX.1 : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan EGovernment
Sasaran
Indikator
Target 2011
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota
Persentase SMA menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
50.00%
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses SMP Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
Persentase SMP yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis TIK
34.80%
Tecapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SD Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
Persentase SD menerapkan ePembelajaran
22.00%
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai egovernment nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Jumlah sekolah di 5 kab/kota provinsi DIY yang memiliki sistem ependidikan
200 sekolah
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
39
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi inti 2 : AKSES PENDIDIKAN TINGGI Peningkatan APK pendidikan tinggi menjadi 25% di 2014 Program : Kegiatan Prioritas a : Penyediaan Layanan Akademik Program Studi
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Substansi Inti : -
Tersedianya Prodi yang Bermutu, Berdaya Saing Internasional, dan Relevan
APK PT dan PTA (Usia 1923 Tahun
26.10%
Program III : Pendidikan Tinggi Kegiatan Prioritas III.1 : Penyediaan Layanan Akademik Program Studi
Tersedianya Prodi yang Bermutu, Berdaya Saing Internasional, dan Relevan
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam Substansi inti 3 : METODOLOGI Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia melalui: Penyesuaian sistem Ujian Akhir Nasional pada 2011; dan Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014
Substansi Inti : -
Program : -
Program VIII : Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Kegiatan Prioritas VIII.2 : Penyediaan Informasi Hasil Penilaian Pendidikan
Kegiatan Prioritas a : Penyediaan Informasi Hasil Penilaian Pendidikan
Target 2011
Indikator
Tersedianya Informasi Penilaian Kualitas Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
Kesesuaian Sistem Ujian Akhir Nasional dengan memper-hatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia
100%
Tersedianya Informasi Penilaian Kualitas PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan Orang Dewasa
APK PT usia 19-23 thn
23,05%
Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES
5
Kesesuaian sistem ujian akhir nasional dengan memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa indonesia
100%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
40
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) b. Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
Sasaran
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase pene-rapan kurikulum sekolah dasarmenengah yang disempurnakan
Target 2011
15%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VIII.1: Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
Substansi inti 4 : PENGELOLAAN Pemberdayaan peran Kepala Sekolah sebagai manager sistem pendidikan yang unggul, revitalisasi peran Pengawas Sekolah sebagai entitas quality assurance, mendorong aktivasi peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan di tingkat Kabupaten.
Substansi Inti : -
Program : -
Program IV : Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kegiatan Prioritas IV.3 : Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Kegiatan Prioritas a : Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Tersedianya Tena-ga Kependidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA Bermutu yang merata di Kabupaten dan Kota
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Persentase Kepala SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakre-ditasi yang Berkua-lifikasi Menurut Kab/Kota Persentase Kepala SMP/MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota
25%
30%
Sasaran
Indikator
Target 2011
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan orang Dewasa
Persentase pene-rapan kurikulum sekolah dasarmenengah yang disempurnakan
100%
Tersedianya Tenaga Kependidikan PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK Bermutu yang merata di Kabupaten dan Kota
Persentase kepala SD yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SD yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
30,00%
50,00%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
41
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase Kepala SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/Kota
Kegiatan Prioritas b : Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Tersedianya Tenaga Kependidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA Bermutu yang merata di Kabupaten dan Kota
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Persentase Penga-was SD/MI yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota Persentase Penga-was SMP/ MTs yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kab/ Kota
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
30%
25%
50%
Kegiatan Prioritas IV.3 : Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Tersedianya Tenaga Kependidikan PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK Bermutu yang merata di Kabupaten dan Kota
Indikator
Target 2011
Persentase kepala SMP yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
30,00%
Persentase pengawas SMP yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase kepala SMA/SMK yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SMA/SMK yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase kepala SD yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
50,00%
Persentase pengawas SD yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
50,00%
30,00%
50,00%
30,00%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
42
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase Pengawas SMA/SMK/MA yang Sudah Mengikuti Training Kepala Sekolah Terakreditasi yang Berkualifikasi Menurut Kabupaten/Kota
Target 2011
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen MPDM
Persentase Komite Sekolah yang berfungsi efektif
Sasaran
50%
Program : Kegiatan Prioritas c : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan Pendidikan Dasar
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
80%
Program I : Pendidikan Taman KanakKanak dan Pendidikan Dasar Kegiatan Prioritas I.5 : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan Pendidikan Dasar
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen MPDM
Target 2011
Indikator
Persentase kepala SMP yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
30,00%
Persentase pengawas SMP yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase kepala SMA/SMK yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SMA/SMK yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
50,00%
Persentase Komite Sekolah yang berfungsi efektif
80%
Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pendanaan pendidikan melalui dewan pendidikan
meningkat
30,00%
50,00%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
43
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas d : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan Pendidikan Dasar
Sasaran
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen MPDM
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pendanaan pendidikan melalui Dewan Pendidikan
Target 2011
meningkat
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.5 : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan TK dan Pendidikan Dasar
Substansi inti 5 : KURIKULUM Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan.
Substansi Inti : -
Program : -
Program VIII : Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Kegiatan Prioritas VIII.1 : Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Prioritas a : Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
Jumlah Model Kurikulum SD/MI
4
Jumlah Model Kurikulum SMP/MTs Jumlah Model Kurikulum SMA/MA Jumlah Model Kurikulum SMK
3 3 5
Sasaran
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen MPDM
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran serta Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan orang dewasa.
Target 2011
Indikator
Persentase komite sekolah yang berfungsi efektif
80,00%
Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pendanaan pendidikan melalui dewan pendidikan
meningkat
Jumlah model kurikulum SD/MI yang dihasilkan
4
Jumlah model kurikulum SMP/MTs yang dihasilkan Jumlah model kurikulum SMA/MA yang dihasilkan Jumlah model kurikulum SMK yang dihasilkan
3 3 5
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
44
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi inti 6 : KUALITAS Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah, melalui: 1) program remediasi kemampuan mengajar guru; 2) penerapan sistem evaluasi kinerja profesional tenaga pengajar; 3) sertifikasi ISO 9001:2008 di 100% PTN, 50% PTS, 100% SMK sebelum 2014; 4) membuka luas kerjasama PTN dengan lembaga pendidikan internasional; 5) mendorong 11 PT masuk Top 500 THES pada 2014; 6) memastikan perbandingan guru:murid di setiap SD & MI sebesar 1:32 dan di setiap SMP & MTs 1:40; dan 7) memastikan tercapainya Standar Nasional Pendidikan (SNP) bagi Pendidikan Agama dan Keagamaan paling lambat tahun 2013.
Substansi Inti : -
Program : -
Program IV : Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan Prioritas IV.2 : Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan Prioritas a : Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya Pemberdayaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Persentase Guru Inti yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme
40%
Program V : Pendidikan Islam Kegiatan Prioritas V.5: Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Sasaran
Target 2011
Indikator
Persentase penerapan kurikulum sekolah dasarmenengah yang disempurnakan
15,00%
Meningkatnya Pemberdayaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Persentase Guru Inti yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme di berbagai bidang
40%
Terlaksananya sertifikasi guru
Guru yang bersertifikat
90,000
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
45
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas b : Peningkatan mutu dan Pembinaan lembaga diklat dan penjaminan mutu pendidikan
Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jumlah Pengembangan Standar, Sistem, Program, Bahan dan Model Diklat Bagi Guru Per Tahun
20
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program IV : Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kegiatan Prioritas IV.4 : Peningkatan mutu dan Pembinaan lembaga diklat dan penjaminan mutu pendidikan
Indikator
Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi guru per tahun
20
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi tenaga kependidikan per tahun Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi PTK-PNF per tahun
20
Persentase PT BHMN bersertifikat ISO 9001:2008
100,00%
Persentase PTN (institut/universitas/sekol ah tinggi) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase politeknik negeri bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (institut/universitas/sekol ah tinggi) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (politeknik/akademi) bersertifikat ISO 9001:2008
54,10%
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Program : Kegiatan Prioritas c : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikti
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen Dikti
Persentase PT BHMN Bersertifikat ISO 9001:2008
100%
Persentase PTN bersertifikat ISO 9001:2008
54%
Persentase Politeknik Negeri Bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (Institut/Universitas/Sek olah Tinggi) Bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (Politeknik/Akademi) Bersertifikat ISO 9001:2008
52%
28%
21%
Program III : Pendidikan Tinggi Kegiatan Prioritas III.3 : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikti
Target 2011
Sasaran
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian di lingkngan Ditjen Dikti dan di perguruan tinggi (PT)
20
52,00%
28,00%
21,0%
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
46
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam
Program : Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Kegiatan Prioritas d : Penyediaan Layanan Kelembagaan
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam
Kegiatan Prioritas e : Penyediaan Layanan Akademik Program Studi
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Tersedianya akses terhadap pendidikan tinggi bermutu berbasiskan keagamaan
Persentase PTAN bersertifikat ISO 9001: 2008
40%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kab/Kota Tersedianya dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional Tersedianya akses terhadap pendidikan tinggi bermutu berbasiskan keagamaan Tersedianya Prodi yang Bermutu, Berdaya Saing Internasional, dan Relevan
Persentase SMK Bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008
44%
Jumlah PT Mengembangkan Kerjasama Kelembagaan Dalam dan Luar Negeri
48
Kegiatan Prioritas III.2 : Penyediaan Layanan Kelembagaan
Jumlah PT 500 Terbaik Dunia Versi THES
5
Kegiatan Prioritas III.1 : Penyediaan Layanan Akademik Program Studi
Program : -
kegiatan Prioritas f : Penyediaan Guru untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Tersedianya Guru SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB Bermutu dan merata antar Provinsi, Kab/Kota
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Program : -
Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pen-didik dan Peserta Didik SD/MI 1:32
60%
Persentase Kab/ Kota yang Telah Memiliki Rasio Pen-didik dan Peserta Didik 1:40
50,5%
Program II : Pendidikan Menengah Kegiatan Prioritas II.1: Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Program IV : Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan kegiatan Prioritas IV.1 : Penyediaan Guru untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
Sasaran
Target 2011
Indikator
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kab/Kota Tersedianya dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional
Persentase SMK Bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008
44%
Jumlah PT Mengembangkan Kerjasama Kelembagaan Dalam dan Luar Negeri
48
Tersedianya Prodi yang Bermutu, Berdaya Saing Internasional, dan Relevan
APK PT usia 19-23 thn
23,05%
Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES
5
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SD 1:20 sampai 1:28
51,20%
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMP 1:20 sampai 1:32
50,50%
Tersedianya Guru SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB Bermutu dan merata antar Provinsi, Kab/Kota
Program V : Pendidikan Islam
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
47
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas g : Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Sasaran
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Penyusunan dan penerapan Standar Nasional Pendidikan bagi Pendidikan Agama dan Keagamaan
Target 2011
Uji coba penerapan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas V.6 : Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Sasaran
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Target 2011
Indikator
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi)
34
Prioritas 2 : Program Aksi Bidang Pendidikan
48
PRIORITAS 3 : RENCANA AKSI BIDANG KESEHATAN
49
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti : 1. KESEHATAN MASYARAKAT Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014 penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN))
86
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar
88
1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
86
Substansi Inti : -
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan Reproduksi
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)) 2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) 3. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar 1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
86
Program II : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kegiatan Prioritas II.1 : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
86
40
86
Kegiatan Prioritas II.2 : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak
40
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
50
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 3. Cakupan pelayanan kesehatan balita
Target 2011
Meningkatnya pembinaan di bidang imunisasi dan karantina kesehatan
Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
82
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas
Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
8.608
Program : Kegiatan Prioritas 5 : Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
Program : -
1. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas 2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat 3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
62,5
Program IV : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kegiatan Prioritas IV.1 : Pembinaan Imunisasi dan Karantina Kesehatan
Program III : Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Prioritas III.1 : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Program IV : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kegiatan Prioritas IV.2 : Penyehatan Lingkungan
90
67
Target 2011
Indikator
2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 3. Cakupan pelayanan kesehatan balita
85
Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
82
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi campak
85
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas
Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
8.608
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
62,5
80
Program : Kegiatan Prioritas 4 : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Sasaran
85
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Pembinaan Imunisasi dan Karantina Kesehatan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya pembinaan di bidang imunisasi dan karantina kesehatan
80
90
67
5.5
ProgramVI : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
51
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kegiatan Prioritas 7 :Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
1.063 kawasan dan 4.650 desa
Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan air minum
179 kawasan dan 1.165 desa
387 *) Kawasan *) bukan target kumulatif
Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase)
107
Substansi Inti 2 : SARANA KESEHATAN Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi internasional di minimal 5 kota besar di Indonesia dengan target 3 kota pada tahun 2012 dan 5 kota pada tahun 2014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VI.1 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kegiatan Prioritas VI.2 :Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan
Target 2011
Sasaran
Indikator
Peningkatan pelayanan air minum untuk daerah perkotaan dan pedesaan
Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan air minum
284 kawasan 1.283 desa
Peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah, persampahan dan drainase
Jumlah kawasan dan kab/kota yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase)
170 kawasan dan 80 kab/kota
Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepada masyarakat
Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) Persentase RS kabupaten/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
2
Substansi Inti : -
Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepada masyarakat
Substansi Inti 3 : OBAT Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional sebagai dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga obat generik bermerek pada tahun 2010 Program : -
Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class)
2
Program III : Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Prioritas III.2 : Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
85
Substansi Inti : -
Program V : Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
52
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran
Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
Target 2011
85
Target 2011
Indikator
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
85
70.3
Program I : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan Prioritas I.1 : Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
70.3
80
Program III : Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Prioritas III.3 : Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS
Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin PP Pensiun; Jaminan Kecelakaan Kerja; Jaminan Hari Tua; dan Jaminan Kematian - bekerja sama dengan Depkeu (persen)
80
Substansi Inti : -
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS
Kegiatan Prioritas 3 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di puskesmas Terselenggaranya jaminan sosial berbasis asuransi bagi seluruh pekerja formal maupun informal dengan prioritas utama asuransi kesehatan.
Kegiatan Prioritas 4 : Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial Nasional
Kegiatan Prioritas V.1 : Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran
Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar
Substansi Inti 4 : ASURANSI KESEHATAN NASIONAL Penerapan Asuransi Kesehatan Nasional untuk seluruh keluarga miskin dengan cakupan 100% pada tahun 2011 dan diperluas secara bertahap untuk keluarga Indonesia lainnya antara tahun 2012-2014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Tingkat kesiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) pusat maupun daerah untuk melaksanakan jaminan sosial.
8.608
Kegiatan Prioritas III.4 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Kegiatan Prioritas 4 : Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di puskesmas Tersusunnya perangkat hukum SJSN
8.608
100
70
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
53
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 5 : KELUARGA BERENCANA Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 20102014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaan berKB
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Indikator
Tersusunnya berbagai studi dan kajian di bidang jaminan sosial untuk memperkuat pelaksanaan SJSN Terharmonisasinya regulasi di bidang jaminan sosial
Studi Lansia, Pensiun, Jamkesmas, Pekerja Informal - bekerja sama dengan Bappenas (persen) Harmonisasi peraturan perundangan di bidang pensiun dan hari tua dengan UU Dana Pensiun bekerja sama dengan Depkeu (persen)
100
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta
Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan sarana prasarana
4700
100
Substansi Inti : -
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta
Substansi Inti 6 : PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular pada 2014, yang ditandai dengan : Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk; Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) hingga menjadi < 0,5.
1. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB
23.5
2. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan sarana prasarana
4.7
Program VIII : Kependudukan dan Keluarga Berencana Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaan berKB
Substansi Inti : -
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
54
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Kegiatan Prioritas 2 : Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
1. Prevalensi kasus HIV
<0,5
2. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk 3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan 4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan 5. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk
231
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program IV : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kegiatan Prioritas IV.3 : Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Sasaran
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
75
86
75
1,75
Kegiatan Prioritas IV.4 : Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
Target 2011
Indikator
1. Prevalensi kasus HIV
<0,5
2. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk 3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan 4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan 5. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk
231 75
86
75
1,75
Prioritas 3 : Rencana Aksi Bidang Kesehatan
55
PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
56
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi inti 1 : BANTUAN SOSIAL TERPADU: Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung Tunai (BLT) baik yang bersifat insidensial atau kepada kelompok marginal, program keluarga harapan, bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan, beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Parenting Education mulai 2010 dan diperluas menjadi program nasional mulai 20112012 Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Kegiatan Prioritas 3 : Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Program : -
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
1. Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
70,3
-
8608
Program IX : Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Prioritas XI.1 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Penduduk Miskin di Puskesmas Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Penduduk Miskin di RS
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 1. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas
80
Kegiatan Prioritas XI.2 : Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
-
-
-
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Penduduk Miskin di Puskesmas Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Penduduk Miskin di RS
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 1. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas
8608
80
Program XII : Kependudukan dan Keluarga Berencana
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
57
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesetaraan ber-KB
Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan Kemandirian Ber-KB Keluarga Pra-S dan KS-1
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB
1. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KSI) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta) 2. Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KSI) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta 1. Jumlah PUS anggota Kelompok Usaha Ekonomi Produktif yang menjadi peserta KB mandiri
3,8
2. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok Usaha Ekonomi Produktif 3. Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok Usaha Ekonomi Produktif
34
Meningkatnya pembinaan dan kemandirian ber-KB keluarga Pra-S dan KS-1
Target 2011
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa SD/SDLB
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
Sasaran
Indikator
Kegiatan Prioritas XII.1 : Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesetaraan ber-KB
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB
1. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta) 2. Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok Usaha Ekonomi Produktif di tingkat pusat Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok Usaha Ekonomi Produktif di tingkat pusat
3,8
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
3.916.220
12,2
44000
Kegiatan Prioritas XII.2 : Peningkatan Kemandirian Ber-KB Keluarga Pra-S dan KS-1
Meningkatnya pembinaan dan kemandirian ber-KB keluarga Pra-S dan KS-
Target 2011
12,2
1
3
3
Program : Kegiatan Prioritas 6 : Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SD/SDLB Berkualitas
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
3.916.220
Program VI : Pendidikan Taman KanakKanak dan Pendidikan Dasar Kegiatan Prioritas VI.1 : Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SD/SDLB Berkualitas
Tersalurkannya subsidi pendidikan bagi siswa SD/SDLB
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
58
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 7 : Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SMP/SMPLB
Program : Kegiatan Prioritas 8 : Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA
Kegiatan Prioritas 9 : Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Program : Kegiatan Prioritas 10 : Kegiatan Penyediaan Layanan Kelembagaan
Program : Kegiatan Prioritas 11 : Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Tercapainya keluasan dan kemerataan akses SMP bermutu dan berkesetaraan jender di semua kabupaten dan kota
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
1.395.100
Kegiatan Prioritas VI.2 : Kegiatan Penyediaan Subsidi Pendidikan SMP/SMPLB
Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMA bermutu, berkesetaraan jender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMK bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota
Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin
501.898
Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
390.476
Tersedianya keluasan dan pemerataan akses PT yang bermutu dan berdaya saing internasional
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin
67000
Program VIII : Pendidikan Tinggi Kegiatan Prioritas VIII.1 : Kegiatan Penyediaan Layanan Kelembagaan
Tersedianya beasiswa miskin MI, MTs, dan MA
1. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MI
640000
Program IX : Pendidikan Islam Kegiatan Prioritas IX.1 : Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu
2. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MTs
540000
Program VII : Pendidikan Menengah Kegiatan Prioritas VII.2 : Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA/SMLB
Kegiatan Prioritas VII.1 : Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
Sasaran
Indikator
Target 2011
Tercapainya keluasan dan kemerataan akses SMP bermutu dan berkesetaraan jender di semua kabupaten dan kota
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
1.395.100
Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMA bermutu, berkesetaraan jender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMK bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota
Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin
501.898
Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
390.476
Tersedianya keluasan dan pemerataan akses PT yang bermutu dan berdaya saing internasional
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin
67000
Menguatnya tata kelola, sistem pengendalian, manajemen, dan terlaksananya pengelolaan pendidikan di kanwil Kementerian Agama
Jumlah Siswa Miskin Penerima Beasiswa Miskin MI (Siswa)
750000
Jumlah Siswa Miskin Penerima Beasiswa Miskin MTs (Siswa)
600000
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
59
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Program : Kegiatan Prioritas 12 : Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam Program : Kegiatan Prioritas 13 : Bantuan Tunai Bersyarat
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
3. Jumlah siswa miskin penerima beasiswa miskin MA
320000
Tersedianya beasiswa mahasiswa miskin
Jumlah beasiswa miskin penerima beasiswa PTA
59538
Terlaksananya pemberian bantuan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH);
Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/PKH;
1.116 ribu RTSM
Program : Kegiatan Prioritas 14 : Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat miskin (RASKIN)
Penyediaan beras untuk seluruh rumah tangga sasaran dengan jumlah yang memadai dalam 1 tahun
Jumlah RTS penerima RASKIN (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan)
-
Program : Kegiatan Prioritas 15 : Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Terwujudnya redistribusi tanah
Terlaksananya redistribusi tanah (bidang)
210000
Program : -
Kegiatan prioritas 16 :Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja
Program : -
Tersedianya pekerjaan untuk sementara waktu bagi penganggur dan terbangunnya sarana fisik yang dibutuhkan masyarakat
Jumlah penganggur yang mempunyai pekerjaan sementara
90.000 orang
Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara
360 Kab/Kota
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program IX : Pendidikan Islam Kegiatan Prioritas IX.2 : Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam Program I : Perlindungan dan Jaminan Sosial Kegiatan Prioritas I.1 : Bantuan Tunai Bersyarat
Program III : Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat Kegiatan Prioritas 14 : Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat miskin (RASKIN)
Program IV : Pengelolaan Pertanahan Nasional Kegiatan Prioritas IV.1 : Pengelolaan Pertanahan Provinsi Program XIII : Penempatan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja Kegiatan prioritas XIII.1 :Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja
Sasaran
Indikator
Target 2011
Jumlah Siswa Miskin Penerima Beasiswa Miskin MA (Siswa)
400000
Tersedianya beasiswa mahasiswa miskin
Jumlah beasiswa miskin penerima beasiswa PTA
59538
Terlaksananya pemberian bantuan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH);
Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/PKH;
1.116 ribu RTSM
Penyediaan beras untuk seluruh rumah tangga sasaran dengan jumlah yang memadai dalam 1 tahun
Jumlah RTS penerima RASKIN (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan)
17,5 juta RTS
Terlaksananya redistribusi tanah
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi
181.825 bidang
Tersedianya pekerjaan untuk sementara waktu bagi penganggur dan terbangunnya sarana fisik yang dibutuhkan masyarakat
Jumlah penganggur yang mempunyai pekerjaan sementara
90.000 orang
Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara
360 Kab/Kota
Program XIV : Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
60
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 17 : Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak
Sasaran
Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA
4300
Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XIV.1 : Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak
Substansi inti 2 : PNPM MANDIRI: Penambahan anggaran PNPM Mandiri dari Rp 10,3 trilyun pada 2009 menjadi Rp 12,1 trilyun pada 2010, pemenuhan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp 3 milyar per kecamatan untuk minimal 30% kecamatan termiskin di perdesaan, dan integrasi secara selektif PNPM Pendukung
Substansi Inti : -
Program : -
Program XV : Pembinaan dan Pengambangan Infrastuktur Permukiman Kegiatan Prioritas XV.1 : Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman
Kegiatan Prioritas 1 : Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman Program : -
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di kelurahan/ kecamatan (PNPM Perkotaan)
Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan sosial
7.482 desa di 805 kec.
Target 2011
Sasaran
Indikator
Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA
4300
Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan
100%
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di kelurahan/ kecamatan (PNPM Perkotaan)
Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM-P2KP
10.948 kelurahan
Program XVI : Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
61
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 2 : Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP)
Sasaran
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di kecamatan dan desa/(PNPM-Perdesaan)
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Cakupan penerapan PNPM-MP dan Penguatan PNPM
Target 2011
4.940 kec
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XVI.1 : Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP)
Sasaran
Indikator
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di kecamatan dan desa/(PNPM-Perdesaan)
Cakupan penerapan PNPM-MP dan Penguatan PNPM a. PNPM-MP Inti b. PNPM MP Penguatan : • PNPM-MP Perbatasan • PNPM-MP Generasi • PNPM-MP SPP-SPPN c. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan
2. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan Program : -
Kegiatan Prioritas 3 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman
237 kecamatan (RISE)
Percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur & pemberdayaan masyarakat desa (RIS PNPM+PPIP)
1. Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial 2. Jumlah desa tertinggal yang terbangun prasarana dan sarana lingkungan permukiman
237
2450
Program : -
Kegiatan Prioritas 4 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Sanitasi Lingkungan
210 kab/kota (SANIMAS)
Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site (kab/kota)
Program XVII : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kegiatan Prioritas XVII.1 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman
35 kab/kota system on-site
Program XX : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kegiatan Prioritas XX.1 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Sanitasi Lingkungan
Target 2011
4.911 kec 85 kec 120 kec 91 kec 9 kec
Terbangunnya kecamatan yang didukung oleh infrastruktur ekonomi dan social wilayah Percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur & pemberdayaan masyarakat desa (RIS PNPM+PPIP)
Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW) Jumlah peningkatan lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di pulau kecil, desa tertinggal, dan terpencil
237 kecamatan
210 kab/kota (SANIMAS)
Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site (kab/kota)
93 kawasan
1.500 desa
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
62
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 5 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Sasaran
4.650 desa (PAMSIMAS)
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah desa yang terfasilitasi
Target 2011
1165
Program : Kegiatan Prioritas 6 : Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian 2 juta usaha skala mikro di seluruh kawasan minapolitan pesisir, beroperasiny sarana usaha mikro di 300 kabupaten/kota pesisir, dan 1 unit BLU pembiayaan.
Peningkatan realisasi penyaluran kredit program (KKP-E dan KUR), pembiayaan komersial, pembiayaan syariah, pengembangan sentra usaha pertanian perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP
1. Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E dan KUR)
Sasaran
Indikator
4.650 desa (PAMSIMAS)
Jumlah desa kawasan MBR perkotaan, IKK, dan kawasan khusus (pemekaran, pulau terluar, perbatasan, terpencil, dan KAPET) yang terfasilitasi
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian 2 juta usaha skala mikro di seluruh kawasan minapolitan pesisir, beroperasinya sarana usaha mikro di 300 kabupaten/kota pesisir.
Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang bankable
100 unit 120 kab/kota
480 orang 800.000 usaha
Program : -
Kegiatan Prioritas 7 : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan melalui LM3
Kegiatan Prioritas XX.2 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Program XXI : Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan Prioritas XXI.1 : Pelayanan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang bankable
1. Pengembangan sarana usaha mikro LKM 2. Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK 3. Tenaga pendamping 4. Kelompok Usaha Mikro
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
2 triliun
Program XXII : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya Kementerian Pertanian Kegiatan Prioritas XXII.1 : Pelayanan Pembiayaan Pertanian, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan realisasi penyaluran kredit program (KKP-E dan KUR), pembiayaan komersial, pembiayaan syariah, pengembangan sentra usaha pertanian perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP
Target 2011
1.283 desa 81 kawasan MBR 170 IKK 23 kawasan khusus 10 pelabuhan ikan
1. Pengembangan sarana usaha mikro LKM 2. Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK 3. Tenaga pendamping 4. Kelompok Usaha Mikro
100 unit
1. Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E dan KUR)
2 triliun
90 kab/kota
360 orang 230usaha
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
63
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2. Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian 3. Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan 4. Jumlah Gapoktan PUAP (unit)
Target 2011
Meningkatnya pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi daerah-daerah tertinggal
Jumlah kab, kec dan desa daerah tertinggal
80 kab **)
Kegiatan Priortas 9 : Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
Meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM bidang pariwisata
Jumlah desa wisata
450
Substansi inti 3 : KREDIT USAHA RAKYAT (KUR): Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan KUR mulai 2011 Program : -
Meningkatnya pemulihan dan pertumbuhan sosial ekonomi daerah-daerah tertinggal
Jumlah kab, kec dan desa daerah tertinggal
75 kab
Meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM bidang pariwisata
Jumlah desa wisata
450
Tersedianya anggaran penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Persentase tersedianya anggaran penjaminan KUR
100%
Meningkatnya koordinasi kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Persentase rekomendasi kebijakan KUR yang terimplementasikan
65%
200
10
Substansi Inti : -
Tersedianya anggaran penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Persentase tersedianya anggaran penjaminan KUR
100%
Program : -
Akses Usaha Mikro dan Kecil kepada Sumber Permodalan Program : -
5 triliun
10 Program XXIII : Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kegiatan Prioritas XXIII.1 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Tertinggal (P2DTK/SPADA) – PNPM Program XXIV: Pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan Priortas XXIV.1 : Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
Target 2011
Indikator
2. Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian 3. Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan 4. Jumlah Gapoktan PUAP (unit)
200
Kegiatan Prioritas 8 : Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Tertinggal (P2DTK/SPADA) – PNPM Program : -
Kegaiatn Prioritas 2 : Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Sasaran
5 triliun
Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya koordinasi kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Persentase rekomendasi kebijakan KUR yang terimplementasikan
65%
Program XXV : Penempatan Modal Negara Dalam Rangka Mendukung Program KUR Kegiatan Prioritas 1 : Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Program XXVI : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kegaiatn Prioritas XXVI.1 : Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program XXVII : Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
64
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM, yang didukung pengembangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan peran lembaga keuangan bukan bank, seperti KSP/KJKS, perusahaan modal ventura, anjak piutang, sewa guna usaha, pegadaian dalam mendukung pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, disertai dengan pengembangan jaringan informasinya. Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi.
Sasaran
Meningkatnya jangkauan pelayanan kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM.
Meningkatnya kapasitas dan jangkauan lembaga keuangan bukan bank untuk menyediakan pembiayaan usaha bagi koperasi dan UMKM.
1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan LKM.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
1. Kerja sama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
5 MOU
2. Terfasilitasinya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) yang melakukan coguarantee dengan lembaga penjaminan nasional 3. Jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/ pembiayaan bank melalui linkage 4. Jumlah LKM (koperasi dan BPR) yang melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank 5. Jumlah Lembaga Penjaminan Kredit Daerah Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank yang dibentuk.
Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi sesuai ketentuan hukum tentang LKM.
100 LKM
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXVII.1 : Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM, yang didukung pengembangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
Sasaran
Meningkatnya jangkauan pelayanan kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM.
Target 2011
Indikator
1. Kerja sama pembiayaan yang melibatkan bank dan lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
5 MOU
8 Prov
2. Terfasilitasinya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) yang melakukan co-guarantee dengan lembaga penjaminan nasional
33 Prov 7 PPKD
100
3. Jumlah Koperasi yang dapat mengakses kredit/ pembiayaan bank melalui linkage 4. Jumlah LKM (koperasi dan BPR) yang melakukan kerjasama pembiayaan dengan Bank
500
5. Jumlah Lembaga Penjaminan Kredit Daerah
2
Meningkatnya kapasitas dan jangkauan lembaga keuangan bukan bank untuk menyediakan pembiayaan usaha bagi koperasi dan UMKM.
Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank yang dibentuk.
100 KSP/KJKS 1 LMVD
1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan LKM.
Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi sesuai ketentuan hukum tentang LKM.
100 LKM
100
2
100 KSP/KJKS 1 LMVD
Kegiatan Prioritas XXVII.2 : Peningkatan peran lembaga keuangan bukan bank, seperti KSP/KJKS, perusahaan modal ventura, anjak piutang, sewa guna usaha, pegadaian dalam mendukung pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, disertai dengan pengembangan jaringan informasinya. Kegiatan Prioritas XXVII.3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi.
100
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
65
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM).
Kelembagaan Koperasi Kegiatan Prioritas 6 : Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi
Substansi inti 4 : TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan (KNPK) di bawah koordinasi Wakil Presiden, penggunaan unified database untuk penetapan sasaran program mulai 2009-2010, dan penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran Program : -
Sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi semakin efektif.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
1. Jumlah pengelola LKM yang mengikuti pelatihan.
1.000 pengelola LKM
2. Jumlah SDM Pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat 3. Jumlah LDP KJK dan TUK yang diperkuat 4. Jumlah Manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM
1.200 org
1. Jumlah peserta peningkatan pemahaman koperasi di kalangan masyarakat kelompok strategis
1000 org
2. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan peningkatan pemahaman koperasi pada SDM koperasi.
1750 org
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM).
2 Unit 900 org
Kegiatan Prioritas 6 : Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi
Sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi semakin efektif.
Target 2011
Indikator
1. Jumlah pengelola LKM yang mengikuti pelatihan.
160 pengelola LKM
2. Jumlah SDM Pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat 3. Jumlah LDP KJK dan TUK yang diperkuat 4. Jumlah Manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM
-
1. Jumlah peserta peningkatan pemahaman koperasi di kalangan masyarakat kelompok strategis
400 org
2. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan peningkatan pemahaman koperasi pada SDM koperasi.
150 org
2 Unit 360 org
Substansi Inti : -
Program V : Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Rakyat
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
66
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 Koordinasi Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan
Kegiatan Prioritas 2 : Koordinasi Penguatan Kelembagaan TKPK
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran
1. Jumlah kegiatan dan koordinasi kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan, kajian kebijakan, pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguatan kelembagaan TKPK
1. Jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi kelembagaan TKPK
2. Jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemsikinan
Target 2011
-
-
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas V.1 : Koordinasi pengarusutamaan kebijakan dan anggaran penanggulangan kemiskinan
Kegiatan Prioritas V.2 : Koordinasi penguatan kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan peraturan perundangan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan
8 kegiatan
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan anggaran Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan dan anggaran penanggulangan kemiskinan dan peraturan perundangannya Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan kelembagaan TKPK
4 kegiatan
Jumlah usulan rekomendasi kebijakan penguatan kelembagaan TKPK
6 kegiatan
Tingkat (indeks) usulan rekomendasi kebijakan yang menjadi kebijakan formal
100%
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguatan kelembagaan TKPK
100%
8 kegiatan
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
67
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Koordinasi Penguatan Masyarakat dan Kawasan
Sasaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguaran masyarakat dan kawasan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Jumlah kegiatan koordinasi pelaksanaan kebijakan program pemberdayaan masyarakat
Target 2011
-
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas V.3 : Koordinasi kebijakan penguatan masyarakat dan kawasan
Indikator
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguaran masyarakat dan kawasan
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan
9 kegiatan
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perdesaan Tingkat (indeks) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan dan perdesaan Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan
10 kegiatan
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kemitraan penanggulangan kemsikinan
6 kegiatan
2. Jumlah sinkronisasi kebijkan program pemberdayaan masyarakat di bidang penguatan masyarakat dan kawasan
Kegiatan Prioritas 4 : Koordinasi Urusan Kelembagaan dan Kemitraan
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian sera pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
1. Jumlah kegiatan dan persetnase pelaksanaan rekomendasi hasil koordinasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan 2. Jumlah kegiatan dan persentase pelaksanaan rekomendasi sinkronisasi hasil kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
-
Kegiatan Prioritas 4 : Koordinasi Urusan Kelembagaan dan Kemitraan
Target 2011
Sasaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian sera pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
100%
8 kegiatan
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
68
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 5 : Koordinasi Urusan Keuangan Mikro dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
Sasaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Jumlah pengusaha mirko yang telah mendapatkan kredit modal usaha
2. Jumlah kegiatan/lembaga hasil sinkronisasi pengembangan akses sumber pendanaan bagi usaha mikro 3. Jumlah kegiatan koordinasi pengembangan teknologi tepat guna bagi usaha mikro 4. Persentase pelaksanaan rekomendasi pembentukan LPDA-PK dan DME sebagai program pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro
Target 2011
-
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas V.5 : Koordinasi Urusan Keuangan Mikro dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
Sasaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG
Indikator
Target 2011
Tingkat (indeks) koordinasi dan hasil sinkronisasi pelaksanaan penguatan kelembagaan dan kemitraan Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi persiapan LKM dengan kementerian/lembaga maupun masyarakat
100%
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan pelaksanaan LKM dan pengembangan Teknologi Tepat Guna
5 kegiatan
7 kegiatan
100%
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
69
PRIORITAS 5 : PROGRAM AKSI DI BIDANG PANGAN
70
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 1 : LAHAN, PENGEMBANGAN KAWASAN DAN TATA RUANG PERTANIAN: Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar, penertiban serta optimalisasi penggunaan lahan terlantar Program : -
a. Penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Sasaran
Indikator
Target 2011
Substansi Inti : -
Program II : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Terlaksananya pengem bangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Jumlah paket rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
1
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan
Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
9
Kegiatan Prioritas II.1 : Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Program III : Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan Prioritas 2 : Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
Terlaksananya pengem bangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Jumlah paket rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undangundang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
1 paket
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan
Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
9 kawasan
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
71
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah kawasan pulaupulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
Target 2011
c. Penertiban, serta optimaisasi penggunaan lahan terlantar. Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan pengelolaan lahan pertanian
Sasaran
28
Program : -
b. Pengembangan areal pertanian baru seluas 2 juta hektar Kegiatan Prioritas 1 : Perluasan areal pertanian
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Indikator
Jumlah kawasan pulaupulau kecil yang memi-liki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
28 kawasan
Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan
519.57
Terlaksananya Food Estate dalam rangka mendorong percepatan nilai tambah produksi pertanian dan kemandirian energy yang didukung oleh sarana & prasarana pertanian yang fungsional
3
Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi
67.813
Program IV: Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Meningkatnya luasan areal baru lahan pertanian dalam mendukung peningkatan produksi pertanian
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan
Luasan (Ha) lahan yang dioptimasi, Dikonservasi dan direhabilitasi, direklamasi (Pengembangan rumah kompos)
519.57
67.813
Kegiatan Prioritas IV.1 : Perluasan areal pertanian
Kegiatan Prioritas IV.2 :Pengembangan pengelolaan lahan pertanian
Meningkatnya luasan areal baru lahan pertanian dalam mendukung peningkatan produksi pertanian
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
72
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim) Terbangunnya rumah kompos Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi 200.000 persil Audit lahan luar jawa (paket) Substansi Inti 2 INFRASTRUKTUR: Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan, pengairan, jaringan listrik, serta teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya a. Pembangunan dan pemeliharaan sarana transportasi dan angkutan yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kuali tas produksi serta kemampuan pemasarannya Program : -
Target 2011
Indikator
3.481
538
2 54.274
1
Substansi Inti : -
Program IV : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
73
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan pengelolaan lahan pertanian
Sasaran
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi
Target 2011
3.481
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan
Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.
Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial
973 unit
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas IV.2 : Pengembangan pengelolaan lahan pertanian
Program V : Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Kegiatan Prioritas V.1 : Pengembangan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan
Sasaran
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.
Target 2011
Indikator
Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi
67.813
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim) Terbangunnya rumah kompos Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi 200.000 persil Audit lahan luar jawa (paket)
3.481
Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial
973 unit
538
2 54.274
1
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
74
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP)
Kegiatan Prioritas 3 : Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan ikan dan pengawakan kapal perikanan
Terwujudnya kecukup-an kapal perikanan yg laik laut, laik tangkap dan laik simpan, alat tangkasp ikan (sesuai SNI) dan pengawakan yang standar di setiap WPP
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
20
Kegiatan Prioritas V.2 : Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkapan ikan dan pengawakan kapal perikanan
Terwujudnya kecukupan kapal perikanan yg laik laut, laik tangkap dan laik simpan, alat tangkap ikan (sesuai SNI) dan pengawakan yang standar di setiap WPP
Indikator
Target 2011
Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan sesuai dengan rencana induk
35 lokasi
Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP), K3, operasional Pelabuhan Perikanan Jumlah & jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan
20 lokasi
125 kapal (125 kapal lainnya dipenuhi melalui DAK KP) 976 unit
Jumlah & jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan
550 unit
Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar Jumlah awak kapal perikanan yang memenuhi standar kompetensi
976 unit
Pengadaan kapal perikanan >30 GT
120 orang
Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar Jumlah awak kapal perikanan yang meningkat kemampuannya dan tersertifikasi
550 unit
1.980 orang
Program IV : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian b. Pembangunan dan pemeliharaan pengairan yang melayani daerahdaerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
75
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Pengelolaan air untuk pertanian
Sasaran
Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam mendukung.....
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Tersedianya unit pengembangan sumber air alternatif skala kecil yang berfungsi. Tersedianya optimasi pe manfaata Air irigasi mela lui perbaikan JITUT/JIDES dan pengembang an TAM) yang berfungsi (ha) Tersedianya (unit) pengembangan Konservasi air (melalui pengembang an Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipa si kekeringan dan banjir)
Target 2011
1520
Kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan
Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan pada 2,55 juta hektar daerah irigasi; 1,21 juta daerah rawa dan pemanfaatan air tanah untuk irigasi seluas 44,89 ribu hektar
Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam mendukung.....
Luas lahan (Ha) budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat
1.167.666 Ha
Data potensi kawasan yang akurat
90
Program VI : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Kegiatan Prioritas VI.1 :Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan
Program VII : Pengelolaan Sumber Daya Air Kegiatan PrioritasVII.1 : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Target 2011
Indikator
Tersedianya unit pengembangan sumber air alternatif skala kecil yang berfungsi. Tersedianya optimasi pe manfaata Air irigasi mela lui perbaikan JITUT/JI-DES dan pengembang an TAM) yang berfungsi (ha) Tersedianya (unit) pengembangan Konservasi air (melalui pengembang an Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipa si kekeringan dan banjir)
1520
Kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana sesuai kebutuhan
Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat (termasuk rehabilitasi gempa Sumbar)
1.167.666 Ha, 90 potensi kawasan
Terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada daerah irigasi dan daerah rawa
Meningkatnya luas layanan jaringan irigasi
56.780,45 hektar
4.378
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Kegiatan Prioritas IV.3 : Pengelolaan air untuk pertanian
Sasaran
497.434
Program : Kegiatan Prioritas 2 :Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
464.178
4.378
Luas layanan jaringan irigasi yang meningkat (ha)
1 ribu
Luas layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi (ha) Luas layanan jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara (ha)
300 ribu
Terehabilitasinya jaringan irigasi
161.900,184 hektar
2,315 juta
Beroperasi dan terpeliharanya jaringan irigasi
2.153.147,758 hektar
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
76
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 4 : Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya
Sasaran
Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya kelestarian air dengan kapasitas 12,0 miliar m3
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Luas layanan jaringan rawa yang meningkat (Ha) Luas layanan jaringan rawa yang direhabilitasi (Ha) Luas layanan jaringan rawa yang dioperasikan dan dipelihara (ha) Jumlah sumur air tanah yang dibangun / ditingkatkan (unit) Jumlah sumur air tanah yang direhabilitasi (unit) Jumlah sumur air tanah yang dioperasikan dan dipelihara (unit) Luas layanan jaringan tata air tambak yang dibangun / ditingkatkan (ha) Luas layanan jaringan tata air tambak yang direhabilitasi (ha) Jumlah waduk yang dibangun:
Target 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Meningkatnya luas layanan jaringan rawa
67.859,5 hektar
100 ribu
terehabilitasinya layanan jaringan rawa
171.342 hektar
900 ribu
Operasi dan pemeliharaan jaringan rawa jumlah sumur air tanah yang dibangun
885.509,230 hektar
Terehabilitasinya sumur air tanah Operasi dan pemeliharaan sumur air tanah Meningkatnya luas layanan jaringan tata air tambak
326 sumur air tanah 494 sumur air tanah
Terehabilitasinya jaringan tata air tambak
7.552 hektar
Jumlah waduk dalam pelaksanaan oembangunan, jumlah embung/situ selesai dibangun
8 waduk dalam pelaksanaan pembangunan, 34 embung/situ selesai dibangun 2 waduk selesai di rehabilitasi, 13 waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan 50 embung/situ selesai direhabilitasi 179 waduk/ embung/situ
300 440
42
Kegiatan Prioritas VII.2 : Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya
· waduk selesai dibangun
· embung/ situ selesai dibangun
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya kelestarian air
jumlah waduk selesai di rehabilitasi, jumlah waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan jumlah embung/situ selesai direhabilitasi
34
Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasi dan dipelihara
117 sumur air tanah
8.271,6 hektar
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
77
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
· waduk dalam pelaksanaan Jumlah waduk yang direhabilitasi
5
· Jumlah waduk selesai direhabilitasi
2
· waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi
13
· Embung/ situ selesai direhabilitasi Jumlah waduk/embung/situ yang diperasikan dan dipelihara
50
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Meningkat dan terjaganya ketersediaan air serta terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Indikator
Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi Waduk yang dibangun
Target 2011
9 kawasan 1 Waduk Bendo (Ponorogo)
1 Wadung Gondang (sragen) Penyelesaian 1 Waduk Gonggang 1 Waduk Kresek (Madiun) 1 Waduk Kedung Bendo (Pacitan)
179
Terlaksananya penanganan sedimen
7 Waduk yang direhabilitasi
1 Waduk Kendang (Blora) 1 Waduk Pidekso (Wonogiri) Tertanganinya Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang Rehabilitasi 7 Waduk (Prijetan, Cengklik, Tlogo Ngebel, Banjar Anyar, Tlego Sarangan, Kedung Uling, Gonggang)
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
78
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Rehabilitasi Embung / Waduk Lapangan
pemeliharaan waduk
konservasi kawasan sumber air c. Pembangunan dan pemeliharaan teknologi komunikasi dan ystem informasi nasional yang melayani daerah-daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya Program : Kegiatan Prioritas 1 :Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial
Substansi Inti 3 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN: Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi Program : -
§ Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi
1
§ Prosentase desa yang dilayani akses internet
0.2
Program VIII : Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kegiatan Prioritas VIII.1 :Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial
Target 2011
Indikator
Terehabilitasi Embung / Waduk Lapangan Operasi WS dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA Bengawan Solo Konservasi Kali Tirtomoyo & Kali Asin
§ Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi
1
§ Prosentase desa yang dilayani akses internet
0.2
Substansi Inti : -
Program IX : Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
79
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Dan Veteriner
Kegiatan Prioritas 2 : Penelitian dan pengembangan tanaman pangan
Sasaran
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
Peningkatan inovasi teknologi tanaman pangan mendukung ketahanan dan kemandirian pangan yang mencakup padi, serealia, kacangkacangan dan umbiumbian,
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah rekomendasi pembangunan peternakan & veteriner, disemi nasi, promosi, publikasi
10
Jumlah SDG peternak-an, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan dialihkan/didesiminasika n kepada pengguna
112
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas IX.1 : Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Dan Veteriner
Sasaran
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
6 24
Jumlah varietas unggul baru
5–6
Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer Jumlah aksesi sumberdaya ystem (SDG) teridenti fikasi, terkoleksi dan terkonservasi sifat varietas
5
800
Kegiatan Prioritas IX.2 : Penelitian dan pengembangan tanaman pangan
Peningkatan inovasi teknologi tanaman pangan mendukung ketahanan dan kemandirian pangan yang mencakup padi, serealia, kacangkacangan dan umbiumbian,
Target 2011
Indikator
Jumlah rekomendasi pembangunan peternakan & veteriner, disemi nasi, promosi, publikasi
10
Jumlah SDG peternak-an, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna Jumlah penelitian konsorsium sapi perah dan sapi potong Jumlah varietas unggul baru
112
Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer Jumlah aksesi sumberdaya ystem (SDG) teridenti fikasi, terkoleksi dan terkonservasi sifat varietas
5
6 22
2 keg
5
800
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
80
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian dengan SMM ISO 90012000
Kegiatan Prioritas 3 :Penelitian dan Pengembangan hortikultura
Kegiatan Prioritas 4 :Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan
Meningkatnya inovasi teknologi tan. Hortikultura mendukung pengembangan kawasan hortikutura
Peningkatan inovasi tek. Tan. Perkebunan untuk mening-katkan produktivitas, diversifikasi dan nilai tambah tan. Perkebunan
Target 2011
131
Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi Jumlah benih sumber : Sayuran
600 acc 3978
Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman perkebunan Jumlah produk olahan tanaman perkebunan
Sasaran
BS 10 ton FS 20 ton
Jumlah VUB yg diminati knsumen
VUB buah trop dan sub trop Aksesi mutasi buah trop Planlet, benih, stek tan hias Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas IX.3 :Penelitian dan Pengembangan hortikultura
Meningkatnya inovasi teknologi tan. Hortikultura mendukung pengembangan kawasan hortikutura
22.000 GO 25 ton 15035 batang
960 202400 500000 12
10
47
24
Kegiatan Prioritas IX.4 :Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan
Peningkatan inovasi tek. Tan. Perkebunan untuk mening-katkan produktivitas, diversifikasi dan nilai tambah tan. Perkebunan
Target 2011
Indikator
Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian dengan SMM ISO 90012000 Jumlah penelitian konsorsium padi, kedelai, dan gandum Jumlah VUB yg diminati knsumen
BS 10 ton FS 20 ton
Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi Jumlah benih sumber : Sayuran
600 acc 3978
VUB buah trop dan sub trop Aksesi mutasi buah trop Planlet, benih, stek tan hias Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan
Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman perkebunan Jumlah produk olahan tanaman perkebunan
2 keg
131
22.000 GO 25 ton 15035 batang
960 202400 500000 12
10
47
24
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
81
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 5 : Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya ystem pertanian
Sasaran
Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya ystem pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau diremajakan
2250 aksesi; 4 dtbase
Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas tinggi dan berumur genjah Jumlah galur harapan gandum tropis
Keragaman 50 galur kedelai; 5 Galur transgenik (FUT) Galur gandum transgenik ZmDreb2A 20-35 galur hibrida jagung adaptif kondisi pupuk rendah 20 isolat potensial biofertilizer
Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk sintetik Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu
Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji
Jumlah peta gen sifatsifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi
2 metode transformasi dan perbanyakan 258 sekuens DNA target
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas IX.5 : Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya ystem pertanian
Sasaran
Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya ystem pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian
Indikator
Target 2011
Penyediaan jumlah bibit kakao (batang) melalui teknologi SE mendukung Gernas Kakao Jumlah penelitian konsorsium kelapa sawit, kakao, dan jarak pagar Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau diremajakan
5 juta bibit
Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas tinggi dan berumur genjah Jumlah galur harapan gandum tropis
Keragaman 50 galur kedelai; 5 Galur transgenik (FUT) Galur gandum transgenik ZmDreb2A 20-35 galur hibrida jagung adaptif kondisi pupuk rendah 3 klon gen target kandidat; 3 gen faktor transkripsi; 3 konstruksi cDNA 2 metode transformasi dan perbanyakan 258 sekuens DNA target
Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk sintetik Jumlah klon gen pengendali sifat toleran kekeringan, produktivitas dan umur genjah
Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji
Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi
3 keg
2250 aksesi; 4 dtbase
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
82
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 6 : Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan Hayati
Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang efektif dalam operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal dalam mendukung operasional Program Barantan
Jumlah Rumusan Kebijakan teknis operasional peng-awasan keamanan hayati
2
Tingkat kesiapan infrastruktur sistem informasi Barantan Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan
0.5
Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan pengembangan produk hasil pertanian
Program : -
Program X : Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Kegiatan Prioritas X.1 : Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan Hayati
Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura
4
Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Produk baru dengan peningkatan nilai tambah
6
Program IX : Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing Kegiatan Prioritas IX.6 : Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian
4
Target 2011
Sasaran
Indikator
Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang efektif dalam operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal dalam mendukung operasional Program Barantan
Jumlah Rumusan Kebijakan teknis operasional peng-awasan keamanan hayati
2
Tingkat kesiapan infrastruktur sistem informasi Barantan Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan oleh instansi terkait, pengguna jasa, dan unit kerja lingkup Barantan
0.5
Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura dan daging
4
Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah produk pengembangan/ product development untuk peningkatan nilai tambah
6
0.5
Program : Kegiatan Prioritas 7 : Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan pengembangan produk hasil pertanian
0.5
4
Program VI : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
83
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 8 : Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya
Sasaran
Sentra produksi perikan an budidaya dengan komoditas unggulan dan teknologi inovatif.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.
Target 2011
1
Program : -
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VI.2 : Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya
Program XI : Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kegiatan Prioritas XI.1 : Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan tangkap
Kegiatan Prioritas 9 : Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan tangkap
Wilayah perairan yang teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDInya
Jumlah rekomendasi pengelolaan
6 buah
Kegiatan Prioritas 10 : Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan budidaya
HKI, rekomendasi, inovasi teknologi dan produk biologi yang menin gkatkan efisiensi produk si, ragam, kualitas dan keamanan komoditas unggulan. HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
Jumlah rekomendasi , ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan
5
Kegiatan Prioritas XI.2 : Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan budidaya
Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
HKI : 1 Paket Teknologi: 3
Kegiatan Prioritas XI.3 : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Kegiatan Prioritas 11 : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Program : -
Sasaran
Target 2011
Indikator
Sentra produksi perikan an budidaya dengan komoditas unggulan dan teknologi inovatif.
Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.
1
Wilayah perairan yang teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDInya serta jumlah inovasi teknologi dan rekomendasi pengelolaannya. HKI, rekomendasi, inovasi teknologi dan produk biologi yang menin gkatkan efisiensi produk si, ragam, kualitas dan keamanan komoditas unggulan. HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
Jumlah rekomendasi pengelolaan
6 buah
Jumlah rekomendasi , ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan
8
Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
HKI : 1 Paket Teknologi: 1
Program XII : Peningkatan Kemampuan IPTEK UntukPenguatan Sistem Inovasi Nasional
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
84
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 12 : Litbang Ketahanan Pangan
Sasaran
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk ketahanan pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan benih unggul-adaptif terhadap lingkungan sub-optimal, teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinal untuk produksi pangan,
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah kebijakan
3
Jumlah riset bersama
4
Program : Kegiatan Prioritas 13 : Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler Litbang pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia
Litbang keanekaragaman pangan Kegiatan Prioritas 14 : Penelitian Bioteknologi Peternakan Modern
Benih unggul berbasis biologi molekuler Pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia
Keanekaragaman pangan Terbangunnya fasilitas litbang bioteknologi peternakan modern
Jumlah varietas Benih unggul Percontohan produksi pupuk organik di pedesaan Aplikasi pupuk organik pada paket biovillage Jumlah varietas Fasilitas Laboratorium dan peralatannya
2
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XII.1 : Litbang Ketahanan Pangan
Program XIII : Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK Kegiatan Prioritas XIII.1 : Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler Litbang pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk ketahanan pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan benih unggul-adaptif terhadap lingkungan sub-optimal, teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinal untuk produksi pangan,
Target 2011
Indikator
Jumlah kebijakan
2
Jumlah riset bersama
1
Benih unggul berbasis biologi molekuler Pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia
Jumlah varietas Benih unggul Aplikasi pupuk organik pada paket biovillage
2
Keanekaragaman pangan Terbangunnya fasilitas litbang bioteknologi peternakan modern
Jumlah varietas Fasilitas Laboratorium dan peralatannya
2 1
1
1 2 1
Litbang keanekaragaman pangan Kegiatan Prioritas XIII.2 : Penelitian Bioteknologi Peternakan Modern
Paket pengembangan program biotek peternakan Program : -
Sasaran
Paket pengembangan program biotek peternakan Program XIV : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
85
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 15 : Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
Sasaran
Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida)
varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam) varietas kacang tanah dan kacang hijau varietas gandum tropis dan sorghum
Target 2011
1
Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang untuk mendukung ketahanan pangan
Program XV : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas XV.1 : Pengembangan Pupuk Berimbang SRF, BCOF, Nano Mineral Fertilizer dan Pupuk Hayati
Survei, pilot plant
Pilot project, pengujian Pilot plant, biofer- tilizer Pengujian, alih tekn Rekomendasi
Kegiatan Prioritas XIV.1 : Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
Sasaran
Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi.
1
Program : Kegiatan Prioritas 16 : Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pupuk Berimbang
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
3
Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang untuk mendukung ketahanan pangan
Target 2011
Indikator
varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida)
1
varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam)
0
varietas kacang tanah dan kacang hijau varietas gandum tropis dan sorghum
0
Jumlah prototipe produk SRF NPK granul, model plasma gasifier, pilot project SRF NPK, pilot plant BCOF, pilot plant pupuk hayati Slow Release Fertiliser (SRF) BCOF Pupuk Hayati
1
1000 TPY 300 TPY 1000 TPY
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
86
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 4 : INVESTASI, PEMBIAYAAN, DANSUBSIDI: Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau a. Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri perdesaan berbasis produk yste oleh pelaku usaha dan pemerintah Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Pengelolaan produksi tanaman serealia
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Meningkatnya perluasan penerapan budi-daya tanaman serealia yang tepat dan berkel-anjutan untuk pening-katan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :
2975,25
SLPTT padi non hibrida (ribu ha) SLPTT padi hibrida (ribu ha) SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) Peningkatan area produ ksi gandum (ribu ha) Peningkatan area produ ksi sorghum (ribu ha)
2200 250 350 175 0,13 0,13
Program XVI : Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan Kegiatan Prioritas XVI.1 : Pengelolaan produksi tanaman serealia
Meningkatnya perluasan penerapan budi-daya tanaman serealia yang tepat dan berkel-anjutan untuk pening-katan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :
2975,25
SLPTT padi non hibrida (ribu ha) SLPTT padi hibrida (ribu ha) SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) Peningkatan area produ ksi gandum (ribu ha) Peningkatan area produ ksi sorghum (ribu ha)
2200 250 350 175 0,15 0,15
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
87
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 2 : Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian
Kegiatan Prioritas 3 : Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
Sasaran
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman kacangkacangan dan umbiumbian yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budi-daya tanaman pangan yang tepat
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Peta sentra produksi serealia (paket) Data luas tanam komoditas serealia Penerapan budidaya (ribu ha) :
1
SLPTT kedelai (ribu ha) SLPTT kacang tanah (ribu ha) SLPTT kacang hijau (ribu ha) PTT kacang hijau (ribu ha) PTT ubi kayu (ribu ha) PTT ubi jalar (ribu ha) PTT pangan lokal (ribu ha) Peta sentra produksi Kabi (paket) Data luas tanam komoditas Kabi (paket) Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
300 100
BPSBTPH (Balai)
31
BBI (Balai)
32
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
1 426,56
Kegiatan Prioritas XVI.2 : Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman kacangkacangan dan umbiumbian yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
10 6,54 9,96 0,06 1 1 Kegiatan Prioritas XVI.3 : Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
Pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budi-daya tanaman pangan yang tepat
Target 2011
Indikator
Peta sentra produksi serealia (paket) Data luas tanam komoditas serealia Penerapan budidaya (ribu ha) :
1
SLPTT kedelai (ribu ha) SLPTT kacang tanah (ribu ha) SLPTT kacang hijau (ribu ha) PTT kacang hijau (ribu ha) PTT ubi kayu (ribu ha) PTT ubi jalar (ribu ha) PTT pangan lokal (ribu ha)
300 100
Peta sentra produksi Kabi (paket) Data luas tanam komoditas Kabi (paket) Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
1
Tersusunnya roadmap kebutuhan & ketersediaan benih (paket) Tersusunnya kebijakan sistem subsidi benih (paket)
1
1 426,56
10 6,54 9,96 0,06
1
1
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
88
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan
Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan
Berkembangnya sistem agribisinis yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
Berkembangnya system agribisnis yang mampu menyediakan produk sayuran dan biofarmaka yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
Laju pertumbuhan produksi tanaman buah
0,053
Proporsi produk buah bermutu di pasar
0,25
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan Biofarmaka
3,8%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program XVII : Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Holtikultura Berkelanjutan Kegiatan Prioritas XVII.1 : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan
Kegiatan Prioritas XVII.2 : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan
Sasaran
Berkembangnya sistem agribisinis yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
Target 2011
Indikator
Tersusunnya rancangan revitalisasi perbenihan (paket) BPSBTPH (Balai) BBI (Balai)
1
Produksi Tanaman Buah (ton), dan laju pertumbuhan produksi (%)
5,30%
Buah Tahunan dan Perdu (ton) Buah Semusim dan Merambat (ton) Buah Terna (ton)
10.010.038 (4,82 %) 862.467 (5,90 %) 8.715.773 (2,67 %) 19.588.277 (3,90%)
Total Buah (ton) dan Rata-rata Pertumbuhan (%) Proporsi produk buah bermutu di pasar melalui: Laju Peningkatan Produktivitas kebun buah (mengajukan registrasi) Jumlah pelaku usaha panutan (Champion), Gapoktan/Asosiasi Hortikultura Laju peningkatan ketersediaan produk buah berkualitas di pasar Produksi dan laju pertumbuhan Tanaman Sayuran dan biofarmaka :
32 30
0.25 0.05
0.15
0.05
3,80%
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
89
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran dan biofarmaka
Target 2011
2,5%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Sayuran Umbi (ton)
2.530.697 (2,75 %)
Sayuran Daun (ton)
3.275.218 (2,78 %) 5.093.775 (3,70 %) 55.101 (8,98 %) 10.954.791 (3,23%)
Sayuran Buah (ton) Jamur (ton) Total Sayuran (ton) dan Rata-rata Pertumbuhan (%) Tanaman Biofarmaka Rimpang (kg) Tanaman Biofarmaka Non Rimpang (kg) Total Biofarmaka (kg) dan Rata-rata Pertumbuhan (%) Laju Pertumbuhan luas panen tanaman sayuran dan biofarmaka (kenaikan terhadap tahun sebelumnya) Laju Peningkatan mutu produk tanaman sayuran dan biofarmaka Laju Peningkatan Produktivitas lahan usaha tanaman sayuran dan biofarmaka Jumlah pelaku usaha panutan (Champion), Gapoktan/Asosiasi Hortikultura
433.872.743 (3,82 %) 72.532.716 (3,58 %) 506.405.459 (4,72 %) 2,5%
0.1
0.15
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
90
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya
Sasaran
Peningkatan usaha/produsen benih, pupuk dan sarana produksi lainnya guna mendukung keber lanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing.
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
% jumlah usaha/produsen benih hortikultura
Kegiatan Prioritas XVII.3 : Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya
Benih buah (%) Benih sayur umbi (%) Benih sayur biji (%) Benih tanaman hias (%) % penggunaan benih bermutu
3 2 1 2
buah (%) sayur umbi (%) benih sayur biji (%)
65 19,5 76,6
Program : -
Kegiatan Prioritas 7 : Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)
Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka tanaman semusim lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi) Swasembada Gula Nasional Ø Tebu Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri Ø Kapas Pengembangan Komoditas Ekspor Ø Tembakau Ø Nilam
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
-
509
18
205 15
Program XVIII : Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Kegiatan Prioritas XVIII.1 : Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim
Sasaran
Peningkatan usaha/produsen benih, pupuk dan sarana produksi lainnya guna mendukung keber lanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing.
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)
Target 2011
Indikator
Ketersediaan benih bermutu melalui penambahan jumlah usaha/produsen benih
a) benih buah 3%, b) benih sayur 2%, c) benih tanaman hias 1%, d) benih biofarmaka 2%
Prosentase ketersediaan pupuk dan sarana produksi lainnya
Pupuk (10%); Sarana produksi lainnya (8%)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim (tebu, kapas, nilam, tembakau, dan aneka tanaman semusim lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi) Swasembada Gula Nasional Ø Tebu Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri Ø Kapas Pengembangan Komoditas Ekspor Ø Tembakau Ø Nilam
-
572
18
205 15
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
91
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 8 : Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar
Kegiatan Prioritas 9 : Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan Program : -
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan aneka tanaman rempah dan penyegar lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi): Pengembangan Komoditas Ekspor Ø Kopi Ø Teh Ø Kakao Ø Lada Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri Ø Cengkeh Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha) Rehabilitasi Intensifikasi Peremajaan Pengendalian OPT Pemberdayaam petani (kelompok Tani) Ø Jumlah penggunaan benih unggul bermutu
Terfasilitasinya penyediaan benih unggul bermutu
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XVIII.2 : Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar
Sasaran
Indikator
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh dan aneka tanaman rempah dan penyegar lainnya) (Intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi): Pengembangan Komoditas Ekspor Ø Kopi Ø Teh Ø Kakao Ø Lada Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri Ø Cengkeh Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha) Rehabilitasi Intensifikasi Peremajaan Pengendalian OPT Pemberdayaam petani (kelompok Tani) Ø Jumlah penggunaan benih unggul bermutu
1308 130 1746 193
469
93,15 49,45 27,40 170,00 8500,00 48
Kegiatan Prioritas XVIII.3 : Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan Program XIX : Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
Terfasilitasinya penyediaan benih unggul bermutu
Target 2011
1308 130 1746 193
469
27,75 17,75 15,15 60,45 3020 48
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
92
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 10 : Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal
Kegiatan Prioritas 11 : Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XIX.1 : Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal
Indikator
Peningkatan kualitas & kuantitas benih dan bibit ternak
Revitalisasi perbenihan dan perbibitan sapi, kambing/domba dan unggas, termasuk UPTD dalam rangka peningkatan kualitas semen Peningkatan Produksi, produktivitas dan mutu peternakan melalui peningkatan embrio (embrio ekor) Fasilitasi Penyediaan bibit sapi 200 ribu ekor pertahun (kredit KUPS) Penambahan jumlah peserta dan pembinaan pelaksanaan KUPS (propinsi)
3050
Pengembangan ternak potomg (sapi ekor)
23760
Swasembada daging sapi (share produk dalam negeri %) Pemanfaatan 700 rb ha lahan kehutanan untuk pengembangan peternakan Revitalisasi persusuan (ekor) Penyediaan sumber pembiayaan pertanian (SMD, LM3) (kelompok) Pembangunan pos IB
76
Peningkatan kualitas & kuantitas benih dan bibit ternak
Peningkatan kuantitas semen (dosis)
3050
Penguatan kelembaga-an perbibitan dgn Good Breeding Practices
· Peningkatan produksi embrio
490
Penerapan standar mu-u benih dan bibit ternak
Bibit sapi
3068
Peningkatan bibit sapi
Penerapan teknologi perbibitan
· Bibit unggas lokal
60.6
Penambahan Provinsi peserta KUPS
Pengembangan usaha dan investasi perbibitan Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia
· Bibit Kambing/domba
2020
Pengembangan ternak potomg (ekor)
23760
Pengembangan sapi perah (ekor)
1375
Pengembangan Integrasi tanaman ternak (unit)
83
Pengembangan alsin ternak ruminansia
468
Kegiatan Prioritas XIX.2: Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Target 2011
Sasaran
Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia
490
200000
20
100
1833 720
401
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
93
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Meningkatnya populasi dan produksi hasil olahan ternak ruminansia terkait dengan Dampak Perubahan Iklim
Kegiatan Prioritas 12 : Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Meningkatnya populasi dan produksi, serta meningkatnya pendayagunaan sumber daya lokal ternak non ruminansia
Program : -
Pengembangan kelompok unggas lokal
290
Pengembangan kelompok non unggas Pengembangan pakan ternak Pengembangan alsin ternak
45
Kegiatan Prioritas XIX.3 : Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal
35
Meningkatnya populasi dan produksi, serta meningkatnya pendayagunaan sumber daya lokal ternak non ruminansia
Target 2011
Indikator
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim) Restrukturisasi perunggasan/pengemban gan kelompok unggas lokal (kelompok)
0
Pengembangan kelompok non unggas Pengembangan pakan ternak dan alsin
45
150
83
290
35
45 Program XX : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Departemen Pertanian
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
94
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 13 : Pelayanan perizinan dan investasi
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Peningkatan penerimaan penyiapan bahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/ pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2850
Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian
1 paket
Program : -
Kegiatan Prioritas 14 : Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian
Kegiatan Prioritas 15 : Pengembangan pengolahan hasil pertanian
Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil pertanian
Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan
Jumlah usaha pascapanen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu.
Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing
330 unit
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XX.1 : Pelayanan perizinan dan investasi
Program XXI : Peningkatan Nilai Tambah Daya Asing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian Kegiatan Prioritas XXI.1 : Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian
Indikator
Peningkatan penerimaan penyiapan bahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/ pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2850
Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian
1 paket
Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu.
330 unit
Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil pertanian
+ 54 unit organik 42 sertifikat 3400
Kegiatan Prioritas XXI.2: Pengembangan pengolahan hasil pertanian
Target 2011
Sasaran
Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan
Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing %Peningkatan agroindustri susu segar % Peningkatan produksi tepung cassava fermentasi % Peningkatan produksi gula rakyat non tebu
+ 54 unit organik 42 sertifikat 216
10%/tahun 5%/thn
10%/ tahun
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
95
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 16 : Pengembangan pemasaran internasional
Kegiatan Prioritas 17 : Pengembangan penangangan pasca panen pertanian
Sasaran
Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian
Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Meningkatnya jumlah ekspor hasil pertanian
0.15
Meningkatnya jumlah surplus neraca perdagangan hasil pertanian Jumlah kelompok tani (poktan/gapoktan) yg menerapkan penangnan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu
0.3
1980
Program : Kegiatan Prioritas 18 : Pemantapan sistem penyuluhan pertanian
Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian
Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk
245
Jumlah kelembagaan petani (gapoktan)
28.304
Jumlah BPP model Jumlah tenaga penyuluh pertanian yang berkualitas (orang)
336 27.393
Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyu luhan pertanian
30
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Kegiatan Prioritas XXI.3 : Pengembangan pemasaran internasional
Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian
Jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian
15% & 30%
Kegiatan Prioritas XIX.4 : Pengembangan penangangan pasca panen pertanian
Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian
Jumlah kelompok tani (poktan/gapoktan) yg menerapkan penangnan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu % Peningkatan produksi kakao fermentasi, karet bokar, mete % Peningkatan produksi pakan ternak berbahan baku lokal
162
Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K (Bakorluh dan Bapeluh) Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) yang dibina dan dikembangkan (unit) Jumlah BPP model Jumlah ketenagaan penyuluh pertanian (orang) yang ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (BOP dan Honor THL TB TP) jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyu luhan pertanian
345
Program XXII : Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Pertanian Kegiatan Prioritas XXII.1 : Pemantapan sistem penyuluhan pertanian
Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian
10%/thn
10%/thn
38304
350 36000
9
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
96
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 19 : Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Kegiatan Prioritas 20 : Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian
Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang efektif
Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran
Vol. dan frek. Operasional Karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati
400 rb
Tingkat kesesuaian tindakan karantina dan operasional pengawas-an keamanan hayati.
1
Tingkat penurunan NNC (Notification of Non Compliance)
0.5
Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa Jml ujicoba teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati
0.8
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi) Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi
6000
5
6
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program X : Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Kegiatan Prioritas X.2: Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Kegiatan Prioritas X.3 : Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian
Sasaran
Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang efektif
Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian resiko ditempat pemasukan dan pengeluaran
Target 2011
Indikator
Vol. dan frek. operasional tindakan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati (sertifikasi karantina) Prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa Jml teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang diujicobakan dan dikembangkan
400 rb
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi) Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi
6000
0.2
0
0.15
10
6
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
97
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 21 : Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan
Kegiatan Prioritas 22 : Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan
Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable.
Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat.
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kopetensi. Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar (juta ton)
788 kelompok 1.182 orang
Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. (ton) Jumlah produksi perikanan budidaya laut Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat
1.322.280
Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta realisasi investasi usaha perikanan tangkap.
Jumlah kawasan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable.
1.203 unit usaha 26 Lab uji 4 LSSM
1,8
Kegiatan Prioritas VI.4 : Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan
Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat.
3.703.400 ton 2.000 uni
Program : Kegiatan Prioritas 23 : Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil
Program VI : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Kegiatan Prioritas VI.3 : Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan
Sasaran
1 PP PPI
5
Program V : Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Kegiatan Prioritas V.4 : Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil
Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta realisasi investasi usaha perikanan tangkap.
Target 2011
Indikator
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kopetensi. Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi
788 kelompok 1.182 orang
Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar (juta ton)
1,8
Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. (ton) Jumlah produksi perikanan budidaya laut Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat & memenuhi standar
1.322.280
Jumlah alokasi pembinaan dan pengelolaan usaha mendukung minapolitan
37 lokasi minapolitan
1.203 unit usaha 26 Lab uji 4 LSSM
3.703.400 ton 2.000 uni
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
98
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah KUB yang Mandiri.
1.200 KUB
Jumlah usaha perikanan tangkap yang layak dan bankable
1.200 KUB
Program : Kegiatan Prioritas 24 : Fasilitasi pengembangan industri pengolahan hasil perikanan
Meningkatnya volume produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
Jumlah sarana prasara-na pengolahan (lokasi)
66
Jumlah sentra pengolahan (lokasi)
5
Volume produksi dari UKM (juta ton)
2,4
Program : Kegiatan Prioritas 25 : Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan
Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu
Jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha perikanan tangkap
9.000 SIUP, SIPI/SIKPI
Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3000
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program XXIII : Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Kegiatan Prioritas XXIII.1 : Fasilitasi pengembangan industri pengolahan hasil perikanan
Program V : Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Kegiatan Prioritas V.5 : Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan
Sasaran
Meningkatnya volume produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin
Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu
Target 2011
Indikator
Jumlah Pengembangan Kelembagaan Usaha (KUB yang mandiri dan Bankable) dan kawasan minapolitan potensi perikanan tangkap yang memiliki KUB yang mandiri
1200 KUB; 33 prov
Jumlah sarana prasarana pengolahan sesuai target produksi pengolahan
66 lokasi (58 lokasi lama dan 8 lokasi baru)
Jumlah sentra pengolahan hasil perikanan untuk usaha skala mikro, kecil, dan menengah Jumlah unit pengolahan ikan yang memenuhi standar mutu hasil perikanan
23 lokasi (19 lokasi lanjutan dan 4 lokasi baru) 427 UPI
Jumlah ijin pelaku usaha perikanan tangkap memenuhi ketaatan dan keabsahan laporan serta sistem pelayanan usaha penangkapan ikan
9.000 SIUP, SIPI/SIKPI
Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3000
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
99
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumberdaya ikan di setiap WPP
Target 2011
Kegiatan Prioritas 27 : Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan
Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan PMDN)
Meningkatnya jumlah pangsa pasar ekspor perikanan
Jumlah unit l perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan sesuai SKKNI
Jumlah penambahan negara tujuan ekspor
430 UPI
3
Program : Kegiatan Prioritas 28 : Penyuluhan kelautan dan perikanan
Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan
Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh
Sasaran
5.900 SIPI
Program : Kegiatan Prioritas 26 : Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
400 kelompok di 60 kawasan
Program XXIII : Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Kegiatan Prioritas XXIII.2 : Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan
Kegiatan Prioritas XXIII.3 : Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan Program XXIV : Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kegiatan Prioritas XXIV.1 : Penyuluhan kelautan dan perikanan
Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan PMDN) bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dan jumlah unit pengolhan ikan yang memenuhi standar ketenagakerjaan
Meningkatnya jumlah pangsa pasar ekspor perikanan
Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan
Indikator
Target 2011
Jumlah alokasi kapal dalam SIUP
5.900 SIPI
Jumlah unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan yang kompeten dan kapabel
430 UPI
Jumlah UMKM dan Unit usaha skala besar (USB) yang melakukan kemitraan usaha di Minapolitan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Jumlah penambahan negara tujuan ekspor dan jumlah UKM binaan yang berpotensi ekspor
900 UMKM dan 33 USB
Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh
400 kelompok di 50 kawasan
3 negara; 50 UKM
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
100
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 29 : Pelatihan kelautan dan perikanan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
Indikator
Target 2011
Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
8000 masyarakat 1.300 aparatur
Program : Kegiatan Prioritas 30 : Revitalisasi Industri Pupuk
Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 1 pabrik
Persen kemajuan
0.4
Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 5 pabrik urea baru Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 5 pabrik pupuk NPK
Persen kemajuan
0.4
Persen kemajuan
0.4
Program : Kegiatan Prioritas 31 : Revitalisasi Industri Gula
(1)Restrukturisasi 3 industri permesinan untuk pendukung PG (2)Otomatisasi 19 PG (3) Perpres tentang kebijakan terpadu revitalisasi PG, koordinator kelembagaan Fasilitasi pembangunan pabrik gula baru
Pabrik Persen
Pabrik
0.4
Tersusunnya laporan keuangan BSBL yang transparan dan akuntabel
Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu
Kegiatan Prioritas XXIV.2 : Pelatihan kelautan dan perikanan
Program XXV : Revitalisasi dan Penembuhan Basis Industri Manufaktur Kegiatan Prioritas XXV.1 : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
Program XXVI : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro Kegiatan Prioritas XXVI.1 : Revitalisasi Industri Gula
Sasaran
Target 2011
Indikator
Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
8000 masyarakat 1.300 aparatur
Fasilitasi 5 Pembangunan pabrik pupuk baru dan pabrik pupuk NPK Peta potensi bahan baku pupuk organik di 100 kabupaten/kota
Persen kemajuan
0.4
Persen kemajuan
0.25
Fasilitasi pembangunan 3 pabrik gula baru
Persen kemajuan
0.4
Jumlah pabrik gula terestrukturisasi
Pabrik
10
Tersusunnya laporan keuangan BSBL yang transparan dan akuntabel
Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu
1
10
b. Penyediaan pembiayaan yang terjangkau Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain (BSBL)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1
Program XXVII : Pengelolaan Anggaran Negara Kegiatan Prioritas XXVII.1 : Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain (BSBL)
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
101
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 2 : Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel
1. Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien
1
2. Penyediaan anggarn secara tepat waktu dan tepat jumlah untuk menunjang program di bidang pangan, pertanian, dan industri perdesaan sesuai dengan persetujuan 3. PMK No.261/2008 tentang tata cara penyediaan anggaran, perhitungan, pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi pupuk 4. Dokumen RAPBN-P 2010 tentang perubahan system pengelolaan pendanaan BLU Tanah dan Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010 5. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan program prioritas K/L yang bersangkutan sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBN
1
c. Sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau. Program : -
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXVII.2 : Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)
Sasaran
Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel
Target 2011
Indikator
Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien
1
0.4
-
-
Program XVI : Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
102
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Penyaluran subsidi benih tanaman pangan Kegiatan Prioritas 2 : Penyaluran pupuk bersubsidi
Sasaran
Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Tersalurnya pupuk bersubsidi
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton)
Target 2011
211,99
Kegiatan Prioritas XVI.4 : Penyaluran subsidi benih tanaman pangan
11,32
Kegiatan Prioritas XVI.5 : Penyaluran pupuk bersubsidi
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan sistem perbenihan ikan
Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Jumlah produksi induk unggul (ekor, berat, unit kebun bibit)
8 juta; 350.420 ton; 3.650 unit
Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat
63 unit
Program VI : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Kegiatan Prioritas VI.6 : Pengembangan sistem perbenihan ikan
Substansi Inti 5 : PANGAN DAN GIZI: Peningkatan Kualitas Gizi dan Keanekaragaman Pangan Melalui Pola Pangan Harapan
Substansi Inti : -
Program : -
Program XIX : Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal Kegiatan Prioritas XIX.4 : Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan
Kegiatan Prioritas 1 : Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan
Sasaran
Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Tersalurnya pupuk bersubsidi
Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner
Jumlah kebijaka kesmavet (pedoman)
27
Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner
Kesadaran masyarakat akan resiko residu dan cemaran pada produk hewan serta zoonosis terbangun.
Jumlah produk hewan pangan dan non pangan (RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS) yang memenuhi standar
210
Kesadaran masyarakat akan resiko residu dan cemaran pada produk hewan serta zoonosis terbangun.
Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU
Jumlah lab yang dibina (unit)
41
Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU
Target 2011
Indikator
Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) Tersusunnya kebijakan subsidi pupuk (paket)
211,99
Jumlah produksi induk unggul
8 juta; 350.420 ton
Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dan benih yang memenuhi standar
63 unit
Penerapan kebijakan kesmavet melalui jumlah kumulatif sertifikasi nomor veteriner yang ASUH (unit usaha) Jaminan produk pangan asal hewan yang ASUH melalui fasilitasi RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS dan lab yang dibina Penyelamatan betina produktif
100
11,32 1
210
100000
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
103
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan.
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan.
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dikembangkan.
2.550 Desa
Jmlh Lumbung Pangan yang dikembangkan.
1.225
Lokasi Rawan Pangan.
400 Kab 33 Prop
Tersedianya Data dan
Pemantauan dan peman tapan ketersediaan dan kerawanan pangan.
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan.
Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan.
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XXVIII : Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Prioritas XXVIII.1 : Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan.
Sasaran
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan.
Lb
33 Prop
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
1.000
tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan.
33 Prop
terlaksananya pemantauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan.
33 Prop
Gap
Kegiatan Prioritas XXVIII.2 : Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan.
Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan.
Target 2011
Indikator
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Lumbung Pangan.
2.550 Desa 700 Lb
Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan Desa Mandiri Pangan) Lokasi Rawan Pangan.
2.550 Desa
Tersedianya Data dan informasi tentang ketersediaan, cadangan dan daerah rawan pangan Pemantauan dan peman tapan ketersediaan dan kerawanan pangan. Menyusun skenario penyediaan pangan berbasis wilayah Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan melalui penyediaan Pembiayaan dalam kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan Penguatan LDPM) Tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan.
33 Prop
400
33 Prop 33 provinsi
1.000Gap
1.000 gap
33 Prop
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
104
Kab
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
Sasaran
Meningkatnya pemantapan penganekaraga-man konsumsi pangan dan keamanan pangan
Program : -
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
4.000
Desa
Promosi penganekaraga man konsumsi pangan dan keamanan pangan
434 Pusat/ Prop/ Kab
Penanganan keamanan pangan tingkat produsen dan konsumen Terlaksananya pemanta uan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
363 Prop/ Kab
Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan.
33 Prop
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas XXVIII.3 : Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
33 Prop
Sasaran
Meningkatnya pemantapan penganekaraga-man konsumsi pangan dan keamanan pangan
Indikator
Terlaksananya pemantauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan (Peningkatan efisiensi distribusi dan akses pangan). Pengembangan Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan), dan promosi dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Penyediaan tenaga/petugas lapang seperti penyuluh (Pendampingan P2KP) Penanganan keamanan pangan segar di tingkat produsen dan konsumen Terlaksananya pemantauan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan (percepatan diversifikasi pangan) Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan.
Target 2011
33 Prop
4.000 Desa 1 Pusat/ 33 Prop/ 400 Kab
4.000 desa
1 Pusat/ 33 Prop/ 100 Kab 33 Prop
33 Prop
Program XXIII : Peningkatan Daya Saing Perikanan
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
105
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 5 : Fasilitasi pengembangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
Kegiatan Prioritas 6 : Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan distribusi hasil perikanan yang memperoleh sertifikasi sesuai standar nasional dan internasional
Jumlah laboratorium sertifikasi dgn sarana prasa rana yang memadai
22 lab
Jumlah unit yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional
199 SNI
Jumlah lab uji mutu hasil perikanan yang terakreditasi KAN Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) & hasil perikanan yg bersertifikat Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang berfungsi sesuai standar
22 lab
Jumlah lokasi pelaksanaan kegiatan Gemarikan
33 provinsi
Meningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan dan tingkat konsumsi ikan
Target 2011
Program : -
Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SNI
Kegiatan Prioritas XXIII.4: Fasilitasi pengembangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
Sasaran
Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan distribusi hasil perikanan yang memperoleh sertifikasi sesuai standar nasional dan internasional
429 UPI 611 sertifk 36 TPI 7000 pasar
Program : -
Kegiatan Prioritas 7 : Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
0.7
Kegiatan Prioritas XXIII.5 : Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan
Program XXIX : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP Kegiatan Prioritas XXIX.1: Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan
Meningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan dan tingkat konsumsi ikan
Meningkatnya media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SN
Target 2011
Indikator
Jumlah laboratorium sertifikasi dgn sarana prasarana sesuai standar mutu laboratorium
22 lab
Jumlah kegiatan penanganan, pengolahan, distribusi dan pengujian mutu hasil perikanan yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional Jumlah lab uji mutu hasil perikanan yang terakreditasi KAN Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) & hasil perikanan yg bersertifikat Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang berfungsi sesuai standar
199 SNI (179 lama dan 20 baru)
Jumlah lokasi pelaksanaan kegiatan Gemarikan
33 provinsi
Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SNI
0.7
34 lab (32 lama dan 2 baru) 449 UPI dengan 661 sertifkat 36 TPI, 7000 pasar di 73 lokasi (10 lama dan 63 baru)
Program XXX : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
106
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 8 : Pembinaan Gizi Masyarakat
Sasaran
Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Prosentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
Target 2011
70
Substansi Inti 6 : ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM: Pengambilan langkah-langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXX.1 : Pembinaan Gizi Masyarakat
Sasaran
Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat
Target 2011
Indikator
Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan Persentase balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang dibagi seluruh balita atau D/S)
100
Tersedianya peta potensi sumberdaya lahan pertanian terlantar
2,5 juta ha di Sulawesi, NT & lainnya
Jumlah informasi, pengelolaan sumberdaya iklim & air, model prediksi bencana pertanian serta paket komponen teknologi perubahan iklim global, mitigasi dan adaptasinya terhadap sektor pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan penanganan perubahan iklim, dan konsorsium pengelolaan perubahan iklim dan lahan kering Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu
3 paket; 2 model prediksi bencana pertanian; 1 peta kalender tanam
70
Substansi Inti : -
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
Tersedianya peta potensi sumberdya lahan pertanian
2,5juta ha di Sulawesi dan NTT
Paket komponen teknologi pengelolaan SDL
12 paket
Program IX : Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing Kegiatan Prioritas IX.7: Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
2 paket
20 isolat potensial biofertilizer
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
107
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Meningkatnya populasi dan produksi hasil olahan ternak ruminansia terkait dengan Dampak Perubahan Iklim
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL (lahan kering, lahan sawah, rawa, pasang surut, air, formula pupuk dan pembenah tanah, dan lingkungan pertanian)
9 paket
Peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor)
23760
150
Swasembada daging sapi (share produk dalam negeri %)
76
83
Pemanfaatan 700 rb ha lahan kehutanan untuk pengembangan peternakan
100
Revitalisasi persusuan (ekor)
1.833
Program : -
Kegiatan Prioritas 2 : Peningkatan Produksi Ternak Ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya lokal
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
10000
Program XIX : Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal Kegiatan Prioritas XIX.2 : Peningkatan Produksi Ternak Ruminansia dengan pendayagunaan sumberdaya lokal
Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
108
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Meningkatnya populasi dan produksi hasil olahan ternak ruminansia terkait dengan Dampak Perubahan Iklim
Program : -
Target 2011
Indikator
Penyediaan sumber pembiayaan pertanian (SMD, LM3) (kelompok) Pembangunan pos IB Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim)
720
401 0
150
83
Program IV : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
109
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Pengelolalaan lahan pertanian
Sasaran
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Terlaksananya Pengembangan System of Rice intesification (SRI) (paket)
Target 2011
538
Program : Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan
Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk perikanan yang aman dikonsumsi.
Kegiatan Prioritas IV.2: Pengembangan Pengelolalaan lahan pertanian
Program VI : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Kegiatan Prioritas VI.5 : Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan
Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis. Lab kualitas air (unit) Lab HPI (unit) Lab Residu (unit) Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi.
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
31 24 11 350 kab
Sasaran
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk perikanan yang aman dikonsumsi.
Target 2011
Indikator
Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi
67813
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim) Terbangunnya rumah kompos Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi 200.000 persil Audit lahan luar jawa (paket)
3481
538
2 54274
1
Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis. Lab kualitas air (unit) Lab HPI (unit) Lab Residu (unit) Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi.
31 24 11 350 kab
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
110
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 5 : Pengelolaan sumber daya ikan
Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu.
• Jumlah lokasi pemantauan dan evaluasi perlindungan dan pengkayaan SDI
33 prov
• Jumlah ekosistem PUD yang teridentifikasi
8 prov
• Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang teridentifikasi sumber dayanya • Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber dayanya
11 WPP 33 prov
4 prov
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program V : Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Kegiatan Prioritas V.3 : Pengelolaan sumber daya ikan (SDI)
Sasaran
Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu.
Indikator
Target 2011
Jumlah perairan yang teridentifikasi, terlindungi dan terpulihkan Sumber Daya ikannya
3 perairan, 33 provinsi
Jumlah Perairan Umum Daratan (PUD) yang terjamin ketersediaan ikannya Jumlah peraian laut teritorial dan kepulauan yang terjamin ketersediaan SD ikannya Jumlah perairan ZEE yang terjamin ketersediaan sumber daya ikannya
1 WPP PUD, 33 Prov
2 WPP 33 prov
1 WPP, 3 organisasi
Prioritas 5 : Program Aksi di Bidang Pangan
111
PRIORITAS 6 : PROGRAM AKSI DI BIDANG INFRASTURKTUR
112
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 1 TANAH DAN TATA RUANG: Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Kegiatan Prioritas 2 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Sasaran
Indikator
Target 2011
Substansi Inti : -
Terlaksananya pengaturan dan penataanpenguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal. Terlaksananya pengaturan dan penataanpenguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.
Neraca Penatagunaan Tanah di daerah
100 kab/kota
Inventarisasi P4T
335,67 ribu bidang
Program : -
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Terlaksananya pengembangan peraturan perundangundangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Program : -
Tersusunnya peraturan perundangan pengadaan tanah untuk kepentingan umum
1 paket
Program II : Pengelolaan Pertanahan Nasional Kegiatan Prioritas II.1 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Kegiatan Prioritas 2 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Program III : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kegiatan Prioritas III.1 : Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Terlaksananya pengaturan dan penataanpenguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal. Terlaksananya pengaturan dan penataanpenguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.
Neraca Penatagunaan Tanah di daerah
100 kab/kota
Inventarisasi P4T
335,665 ribu bidang
Terlaksananya pengembangan peraturan perundangundangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
Tersusunnya peraturan perundangan pengadaan tanah untuk kepentingan umum
1 paket
Program I : Penyelenggaraan Penataan Ruang
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
113
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas 4 : Perencanaan, Pemanfaatan, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumendokumen yang dihasilkan Program : -
Keserasian dan keselarasan program pembangunan yaitu program dalam RTRWN, RTR Pulau, RTR KSN, RTR PKN, PKSN
Kegiatan Prioritas 5 : Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
Kegiatan Prioritas 6 : Pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunanya
Target 2011
33
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Suma tera dan selatan Jawa).
226
Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi Survei batimetri lepas pantai line km
631
Jumlah liputan data spasial bati metri, Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI
50000
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.1 : Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah
Program IV : Survei dan Pemetaan Nasional Kegiatan Prioritas IV.1 : Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang
Sasaran
Keserasian dan keselarasan program pembangunan dengan RTRW
Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunanya
33 Propinsi
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Suma tera dan selatan Jawa).
72
Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap
175
Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi Survei batimetri lepas pantai line km
300
Jumlah liputan data spasial bati metri, Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI
50000
10
400
13680
40000
55
2
Kegiatan Prioritas IV.2 : Pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan
Target 2011
Indikator
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
50
13680
40000
55
2
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
114
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 7 : Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Substansi Inti 2 : JALAN : Penyelesaian pembangunan Lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, dan Papua sepanjang 19.370 km Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional
Sasaran
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart) Jumlah simpul jaringan di pusat
9
Jumlah simpul jaringan di prov. Jumlah simpul jaringan di kab/ kota. Jumlah dokumen SNI kab/kota Jumlah metadata simpul jaringan pusat. Jumlah metadata simpul jaringan provinsi. Jumlah metada ta simpul jaringan kab/kota Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN
6
0
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas IV.3 : Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Sasaran
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
70 12 3,000 3,000 4,000 1
1
Target 2011
Indikator
Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart) Jumlah simpul jaringan di pusat
15
Jumlah simpul jaringan di prov. Jumlah simpul jaringan di kab/ kota. Jumlah dokumen SNI kab/kota Jumlah metadata simpul jaringan pusat. Jumlah metadata simpul jaringan provinsi. Jumlah metada ta simpul jaringan kab/kota Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN
6
Jumlah jalan yang dipreservasi (Km)
35.961
Jumlah jembatan yang dipreservasi (M)
121.36
0
70 12 1,000 600 980 1
1
Substansi Inti : -
Terjaganya kualitas jalan dan jembatan sepanjang 171.695 Km
Jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang 171.695 Km Jumlah jembatan yang dipreservasi sepanjang 602.944,40 Meter
35.058,94 Km
121.026,71 Meter
Program V : Penyelenggaraan Jalan Kegiatan Prioritas V.1 : Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional
Terjaganya kualitas jalan dan jembatan sepanjang 171.695 Km
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
115
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan sepanjang 19.407,27 Km jalan nasional dan 26.957,83 meter jembatan
Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya (pelebaran) sepanjang 19.370 Km
3.977,61 Km
Jumlah jalan lingkar/bypass yang dibangun sepanjang 36,65 Km Jumlah jembatan yang bangun sepanjang 16.157,83 meter Jumlah flyover/underpass yang dibangun sepanjang 10.800 meter Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, perbatasan, terpencil dan terluar yang dibangun sepanjang 1.377,94 Km Jumlah jalan tol yang dibangun sepanjang 120,35Km
Meningkatnya kapasitas jalan tol sepanjang 120,35 Km
Substansi Inti 3 : PERHUBUNGAN: Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarmoda dan antar-pulau yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini Program : -
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya/ pelebaran (Km)
2.613
5,52 Km
Jumlah jalan yang dibangun (Km)
38,3
3.258,26 Meter
Jumlah jembatan yang dibangun (M)
2.119
2.816,50 Meter
Jumlah flyover/underpass yang dibangun (M)
4.551
181,54 Km
Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, perbatasan, terpencil dan terluar yang dibangun (Km)
134,0
Jumlah jalan tol yang dibangun (Km)
5,7
1,50 Km
Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan sepanjang 19.407,27 Km jalan nasional dan 26.957,83 meter jembatan
Target 2011
Indikator
Kegiatan Prioritas V.2 : Pembinaan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan
Meningkatnya kapasitas jalan tol
Substansi Inti : -
Program VI : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
116
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Terbangunnya ter minal antarnegara dan antarprovinsi di 15 lokasi per tahun
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
15 lokasi per tahun
Indikator
lokasi
paket
22 Lokasi
Kegiatan Prioritas 2 : Terbangunnya 3 paket akses Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Bandara Juanda Surabaya Program : -
3 paket
Kegiatan Prioritas 3 : Pembangunan Bus Air
Terbangunnya unit bus air
unit bus air
4
3 paket
954,43 km jalur KA baru/jalur ganda
Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda
141,14 km
71 paket peningkatan pelistrikan (diantaranya elektrifikasi sepanjang 289 km) 186 unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus)
Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan
13 Paket
Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus
30 paket
Program : -
Kegiatan Prioritas 4 : Pembangunan dan pengelolaan prasarana KA
Kegiatan Prioritas 5 : Pembangunan sarana Ka
Program : Kegiatan Prioritas 6 : Terbangunnya Bandara Kualanamu
1 paket
paket
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
1 paket
Kegiatan Prioritas VI.1 : Pembangunan & Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
-
Program VI : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat Kegiatan Prioritas VI.2 : Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP Program VII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Kegiatan Prioritas VII.1 Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api
Kegiatan Prioritas VII.2 : Pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan dan teknik sarana
Program VIII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Bandar Udara
Sasaran
Terbangunnya Simpul Transportasi Jalan
Target 2011
Indikator
Jumlah pembangunan terminal transportasi jalan Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ
21 Lokasi
-
-
Terbangunnya Sarana transportasi Sungai Danau & Penyeberangan
Pembangunan Bus Air
8 unit
954,43 km jalur KA baru/jalur ganda, termasuk pembangunan MRT dan Monorail Paket peningkatan pelistrikan (diantaranya elektrifikasi sepanjang 289 km) Tersedianya unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus)
Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda
85,06 km
Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan (listrik aliran atas/ sub stasiun) Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRD, KRL, Tram, Railbus, termasuk kereta ekonomi yang dibangun termasuk sarana KA yang dimodifikasi Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
6 Paket
Jumlah Bandar udara baru yang dibangun
1
Peningkatan Prasarana/Sarana Angkutan Jalan -
Terbangunnya Bandara Kualanamu
1 Paket
99 unit
13 paket
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
117
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 7 : Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaanPrasarana Bandar Udara
Sasaran
205 paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi 28 paket bandara yang dikembangkan di daerah perbatasan dan rawan bencana
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana
Target 2011
205
5 Paket
Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ
Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Bandar Udara
8
Program : Kegiatan Prioritas 8 : Rehabilitasi fasilitas keselamatan transportasi darat
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1 Paket
Program VI : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat Kegiatan Prioritas VI.1 : Pembangunan & Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Indikator
Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana Terbangunnya Bandara Kualanamu
Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana Jumlah Bandar udara baru yang dibangun
118
Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi
Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi
118
Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana
Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana
41
Terbangunnya Simpul Transportasi Jalan
Jumlah pembangunan terminal transportasi jalan Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ
21 Lokasi
Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRD, KRL, Tram, Railbus, termasuk kereta ekonomi yang dibangun termasuk sarana KA yang dimodifikasi Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
99 unit
Peningkatan Prasarana/Sarana Angkutan Jalan Program : -
Kegiatan Prioritas 9 : Pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
72 paket
Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
13 paket
Program VII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Kegiatan Prioritas VII.2 : Pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan dan teknik sarana
Tersedianya unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus)
Paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian Program : -
Target 2011
Sasaran
41
1
1 Paket
13 paket
Program IX : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
118
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 10 : Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang Kenavigasian
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran terdiri 93 menara suar; 185 rambu suar; 153 pelampung suar;) Terpasangnya 39 VTS a.l Selat Malaka, Selat Sunda, Selat lombok
Unit (menara suar;rambu suar; pelampung suar)
18 ; 29 ; 30
Unit
7
Tersedianya 15 unit kapal kenavigasian
Unit Kapal Navigasi
2
Program : Kegiatan Prioritas 11 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan
Tersedianya alur pelayaran yang aman untuk kapal melalui pengerukan 61.7150.00 m3 sedimen Terbangunnya/Meningka tnya kapasitas 275lokasi prasarana dan fasilitas pelabuhan utama, pengumpul,pengumpan ( non strategis)
volume lumpur/sedimen yang dikeruk (juta m3)
15
lokasi prasarana dan fasilitas pelabuhan
55
Program : Kegiatan Prioritas 12 : Paket/Unit/set peralatan keamanan penerbangan
1.423 Paket/
Paket/Unit/set
109
Kegiatan Prioritas 13 : 412 unit/paket/set peralatan navigasi
412 unit/paket/set
unit/paket/set
49
Kegiatan Prioritas 14 : pesawat udara kalibrasi termasuk console (FIS) kalibrasi Program : -
3 unit
unit pesawat udara kalibrasi
1
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas IX.1 : Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang Kenavigasian
Program IX : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Kegiatan Prioritas IX.2 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan
Indikator
Terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran terdiri menara suar; rambu suar; pelampung suar) Terpasangnya VTS a.l Selat Malaka, Selat Sunda, Selat lombok, dan ALKI lainya Tersedianya kapal inspeksi navigasi
Unit (terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran terdiri dari menara suar, rambu suar, pelampung suar) Paket VTS di selat Sunda, Lombok, Selat Malaka, ALKI lainnya
15; 68; 0
Kapal inspeksi navigasi (unit)
2
Tersedianya alur pelayaran yang aman untuk kapal melalui pengerukan sedimen
Jumlah volume pengerukan sedimen pada alur pelayaran dan/atau kolam pelabuhan (Juta m3) Jumlah lokasi pelabuhan perintis dan non perintis yang di bangun/ ditingkatkan/ direhab (lokasi)
14,5
Jumlah fasilitas keamanan yang dibangun dan yang direhabilitasi (paket; unit; set; kg; liter) Jumlah fasilitas navigasi yang dibangun dan yang direhabilitasi (paket; unit; set) -
16; 335; 0; 2.225; 5000
Terbangunnya/Meningka tnya kapasitas lokasi prasarana dan fasilitas pelabuhan utama, pengumpul, pengumpan (non strategis) Program VIII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan Prioritas VIII.2 : Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Keamanan Penerbangan Kegiatan Prioritas VIII.3 : Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Navigasi Penerbangan -
Target 2011
Sasaran
Paket/unit/set/kg/liter peralatan keaman an penerbangan Paket/unit/set peralatan navigasi
-
4
93
107; 53; 17
-
Program XV : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
119
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 15 : Koordinasi Pengembangan Urusan Infrastruktur Transportasi
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya koordinasi urusan infrastrukur transportasi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan urusan infrastruktur transportasi yang terimplementasi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
70%
Substansi Inti 4 : PERUMAHAN RAKYAT: Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu pada 2012 Program : -
Kegiatan Prioritas XV.1 : Koordinasi Pengembangan Urusan Infrastruktur Transportasi
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya koordinasi urusan infrastrukur transportasi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan urusan infrastruktur transportasi yang terimplementasi
75%
380 twin block
Jumlah rusunawa terbangun
100
270 twin block
Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun dan infrastruktur pendukungnya
70 twin block
700.000 unit
117010
Substansi Inti : -
Kegiatan Prioritas 1 : Pembangunan rumah susun sederhana sewa Program : -
380 twin block
Jumlah rusunawa terbangun
100
Kegiatan Prioritas 2 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman
26.700 unit (270 twin block)
Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun dan infrastruktur pendukungnya
7.041
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Fasilitasi pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas kawasanperumahan dan permukiman
700.000 unit
Kegiatan Prioritas 4 : Bantuan subsidi perumahan Tahun 2010-2014 Kegiatan Prioritas 5 : Pembayaran Tunggakan Subsidi Tahun 2008-2009 Kegiatan Prioritas 6 : Fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
1.350.000 unit 187.006 unit 200.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana, dan utilitas kawasan perumahan dan permukiman Jumlah bantuan subsidi perumahan Jumlah bantuan subsidi perumahan Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
117.01
Program X : Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kegiatan Prioritas X.1 : Pembangunan rumah susun sederhana sewa Program XI : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kegiatan Prioritas XI.2 : Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman Program X : Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kegiatan Prioritas X.2 : Fasilitasi pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas kawasanperumahan dan permukiman
25
-
-
Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana, dan utilitas kawasan perumahan dan permukiman -
-
-
-
-
-
50
Kegiatan Prioritas 6 : Fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
200.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
12500
-
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
120
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 7 : Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
Sasaran
400.000 unit
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
Target 2011
75
Substansi Inti 5 : PENGENDALIAN BANJIR: Penyelesaian pembangunan prasarana pengendalian banjir, diantaranya Banjir Kanal Timur Jakarta sebelum 2012 dan penanganan secara terpadu Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo sebelum 2013 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 7 : Fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
Sasaran
Indikator
Target 2011
400.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
12500
Terjaganya kawasan dari bahaya banjir dan abrasi pantai
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dibangun (216 km)
13,73 km
Substansi Inti : -
Terlindunginya kawasan seluas 48,66 ribu hektar dari bahaya banjir dan terlindunginya kawasan pantai sepanjang 80 km dari abrasi pantai serta terkendalinya 16 juta m3 lahar gunung berapi/sedimen
Program XII : Pengelolaan Sumber Daya Air Kegiatan Prioritas XII.1 : Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dibangun (216 km)
12 km
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi (386 km) Panjang sarana / prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara (2.000 km) untuk mengamankan kawasan seluas 35,7 ribu hektar Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun (28 buah) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 16 juta m3
153 km
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi
153 km
1.000 km
Panjang sarana / prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara
1.000 km
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun
4 buah
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
121
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang direhabilitasi (85 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 6 juta m3 Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan dipelihara (150 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 12 juta m3 Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun (30 km) Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi (50 km) Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara (50 km )
Diselesaikannya dan berfungsinya Banjir Kanal Timur untuk mengurangi daerah genangan akibat banjir di Wilayah Jakarta
Diselesaikannya pembangunan kanal timur paket 22 s/d 29
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Target 2011
4 buah
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang direhabilitasi
13 buah
10 buah
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan dipelihara
20 buah
30 km
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun
36,92 km
3 km
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi (50 km)
9,2 km
30 km
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara
19,35 km
Jumlah pola dan rencana pengelolaan SDA WS Jumlah monitoring TP operasi dan pemeliharaan SDA Tingkat ketersedian data dan informasi SDA Terbangunnya bangunan akhir / jetty di muara Banjir Kanal Timur
31 ws
Diselesaikannya dan berfungsinya Banjir Kanal Timur untuk mengurangi daerah genangan akibat banjir di Wilayah Jakarta
28 provinsi
31 BBWS/BWS 800 meter
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
122
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Diselesaikannya kegiatan supervisi konstruksi Banjir Kanal Timur Terbangunnya bangunan akhir / jetty di muara Banjir Kanal Timur Terbangunnya jalan inspeksi Terbangunnya perkuatan tebing Diselesaikannya normalisasi Kali Blencong Terbangunnya inlet Cakung Diselesaikannya dan berfungsinya Banjir Kanal Timur untuk mengurangi daerah genangan akibat banjir di Wilayah Jakarta
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terbangunnya jalan inspeksi
19 km
800 meter
Terbangunnya perkuatan tebing
17 km
19 km
Diselesaikannya normalisasi Kali Blencong Terbangunnya inlet Cakung Terbangunnya Saluran Gendong Terbangunnya Utilitas (PGN Jaktim, PLN Jaktim, TPJ) Terbangunnya Jembatan penyeberangan orang (BKT 226)
1 km
17 km 1 km 1 buah
1 buah 7 km 3 unit
Terbangunnya Saluran Gendong
7 km
Terbangunnya Utilitas (PGN Jaktim, PLN Jaktim, TPJ) Terbangunnya Jembatan penyeberangan orang (BKT 226) Terbangunnya Jembatan BKT 207 Terbangunnya drain inlet Terbangunnya perkuatan bronjong
3 unit
Terbangunnya Jembatan BKT 207
1 buah
1 buah
Terbangunnya drain inlet
2 buah
1 buah
18.000 m3
Tebangunnya jalan oprit
2 buah
Diselesaikanya pekerjaan galian dan timbunan hulu Kali Sunter Diselesaikannya Pemasangan Grass Block
100 meter
Terbangunnya perkuatan bronjong Tebangunnya jalan oprit Diselesaikanya pekerjaan galian dan timbunan hulu Kali Sunter Diselesaikannya Pemasangan Grass Block Terbangunnya prasarana pengendali banjir
2 buah 18.000 m3
23,5 meter
Terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Terlaksananya pembangunan Bendung Gerak
1 buah
2 buah 100 meter
23,5 meter kawasan retensi di 3 Sungai di Ponorogo 1 Bendung Gerak/Bojoneg oro Barrage
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
123
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Buku 1 RKP 2011
Indikator
terbangunnya prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo Terbangunnya prasarana pengendali banjir DAS Bengawan Solo Terehabilitasinya prasarana pengendali banjir di DAS Bengawan Solo (8 Lokasi) Terpeliharanya waduk di DAS Bengawan Solo Terlaksananya konservasi di DAS Bengawan Solo (2 Lokasi)
Target 2011
7 waduk
8 waduk
1 Paket 2 lokasi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terlaksananya pembangunan tanggul pengendali banjir Diselesaikannya pembangunan remaining works LSRIP-phase I Terlaksananya pembangunan Bendung Gerak
Jabung Ring Dike
Terlaksananya pembangunan tanggul Terlaksananya pengaturan kawasan rawan banjir
Tanggul Kota Ngawi Pengaturan kawasan rawan banjir Bojonegoro Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Bengawan Solo Rengel-Centini
Terlaksananya pemasangan Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Terlaksananya pembangunan Tanggul Kiri Bengawan Solo Terlaksananya pembangunan pintu air demangan Terlaksananya normalisasi sungai
Terlaksananya perbaikan dan pengaturan sungai
Terlaksananya normalisasi
Remaining Works LSRIPphase I 1 Bendung Gerak Sembayat
pintu air Demangan Normalisasi Kali 3 sungai (Mungkung, Kali Grompol dan Kali Sawur) Perbaikan dan Pengaturan Kali Madiun (KwadunganNgawi) Normalisasi Kali Lamong
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
124
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 6 : TELEKOMUNIKASI: Penuntasan pembangunan jaringan serat optik di Indonesia bagian timur sebelum 2013 dan maksimalisasi tersedianya akses komunikasi data dan suara bagi seluruh rakyat Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Perencanaan dan Rekayasa Alokasi Spektrum Frekuensi
Kegiatan Prioritas 2 : Pelaksanaan Layanan Pemanfaatan Sumber Daya Pos dan Informatika
Sasaran
Target 2011
Indikator
Terlaksananya perbaikan Sungai
Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu (JurugSragen)
Prosentase jumlah penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit
95%
Prosentase utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio Prosentase pengelolaan sumber daya spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Prosentase pengelolaan sumber daya pos, penomoran telekomunikasi dan alamat IP
60%
Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos
70%
Substansi Inti : -
Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio
Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum
Prosentase jumlah penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit
95%
Prosentase utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio Prosentase pengelolaan sumber daya spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Prosentase pengelolaan sumber daya pos, penomoran telekomunikasi dan alamat IP
60%
60%
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
Prosentase penyelesaian penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan optimalisasi PNBP
Program XIII : Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kegiatan Prioritas XIII.1 : Perencanaan dan Rekayasa Alokasi Spektrum Frekuensi
Kegiatan Prioritas XIII.2 : Pelaksanaan Layanan Pemanfaatan Sumber Daya Pos dan Informatika
Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio
Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum
60%
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi Sub Kegiatan Prioritas: Penyusunan ICT Fund untuk membiayai pembangunan jaringan backbone serat optik
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
-
Program XIII : Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kegiatan Prioritas XIII.1 : Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
60%
60%
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
125
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
Kegiatan Prioritas 5 :Pelaksanaan Pengamanan Jaringan Internet
Sasaran
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas layanan penyiaran
Keamanan terhadap jaringan internet nasional
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos Prosentase pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian layanan perizinan
70%
Prosentase implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital Prosentase pencapaian keamanan trafik nasional, POP penyelenggara jasa internet dan internet exchange, titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical infrastructure
25%
65%
55%
Program : Kegiatan Prioritas 6 : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan EGovernment
Kegiatan Prioritas 7 : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan Sistem Keamanan Informasi Elektronik
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai egovernment nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasip engembangan sistem keamanan informasi elektronik
Prosentase penyelesaian penyusunan / pembahasan RPP Penyelenggaraan Sistem Elektronik Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (e-Government) dan Master Plan eGovernment Nasional Prosentase peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi e-government di pemerintah kab/kot Prosentase penyelesaian pembahasan dan perbaikan materi RUU Rencana Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime)
-
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas XIII.2 : Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
Kegiatan Prioritas XIII.3 :Pelaksanaan Pengamanan Jaringan Internet
Program XIV : Pengembangan Aplikasi Informatika Kegiatan Prioritas XIV.1 : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan EGovernment
Sasaran
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas layanan penyiaran
Target 2011
Indikator
Prosentase pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian layanan perizinan
65%
Prosentase implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital Prosentase pencapaian keamanan trafik nasional, POP penyelenggara jasa internet dan internet exchange, titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical infrastructure
25%
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai egovernment nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Prosentase peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi e-government di pemerintah kab/kot
40%
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasip engembangan sistem keamanan informasi elektronik
Prosentase penyelesaian pembahasan dan perbaikan materi RUU Rencana Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime)
100%
Keamanan terhadap jaringan internet nasional
55%
40%
100%
Kegiatan Prioritas XIV.2 : Fasilitasi Penerapan dan Pengembangan Sistem Keamanan Informasi Elektronik
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
126
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Prosentase penyusunan peraturan pelaksana UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Prosentase penyelenggara sistem pengamanan elektronik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Target 2011
Kegiatan Prioritas 9 : Pengembangan Standarisasi Layanan Pos dan Informatika
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran
Layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah non komersial
Prosentase pencapaian standar kelayakan teknis perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
60%
Prosentase peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan layanan Paket penyusunan kebijakan, regulasi, sertifikasi di bidang layanan pos, telekomunikasi, dan penyiaran
60%
Prosentase ibukota provinsi yang terhubung dengan jaringan serat optik Prosentase ibukota kab/kota yang terhubung jaringan broadband Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange
Target 2011
Indikator
Prosentase penyelenggara sistem pengamanan elektronik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
40%
Prosentase pencapaian standar kelayakan teknis perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
60%
Prosentase peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan layanan Paket penyusunan kebijakan, regulasi, sertifikasi di bidang layanan pos, telekomunikasi, dan penyiaran
60%
Prosentase ibukota provinsi yang terhubung dengan jaringan serat optik Prosentase ibukota kab/kota yang terhubung jaringan broadband Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange
30%
40%
10 paket
Program : Kegiatan Prioritas 10 : Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Sasaran
-
Program : -
Kegiatan Prioritas 8 : Pengembangan Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
30%
30%
30%
Program XIII : Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kegiatan Prioritas XIII.3 : Pengembangan Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika
Kegiatan Prioritas XIII.4 : Pengembangan Standarisasi Layanan Pos dan Informatika
Program XIII : Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kegiatan Prioritas XIII.4 : Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran
Layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah non komersial
10 paket
30%
30%
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
127
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi Prosentase desa yang dilayanani akses internet
Target 2011
Sasaran
30%
76 desa
100%
20%
Substansi Inti 7 : TRANSPORTASI PERKOTAAAN: Perbaikan sistem dan jaringan transportasi di 4 kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan) sesuai dengan Cetak Biru Transportasi Perkotaan, termasuk penyelesaian pembangunan angkutan kereta listrik di Jakarta (MRT dan Monorail) selambatlambatnya 2014. Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Indikator
Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi Prosentase desa yang dilayanani akses internet
30%
Jumlah rencana Induk Angkutan Perkota an, Rencana In-duk Sistem Infor-masi Lalu Lintas Perkotaan, Lapo-ran evaluasi, Terselenggarannya ATCS, Jumlah Fasilitas Keselamatan Trans-portasi Perkotaan. Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan. Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Ramah Lingkungan
1 Paket
76 desa
100%
20%
Substansi Inti : -
Tersusunnya 100% rencana dan program sistem transportasi dan evaluasi pelaksanaan program
Terselenggaranya Transportasi Perkotaan
Transportasi Ramah lingkungan
Jumlah rencana Induk Angkutan Perkota an, Rencana In-duk Sistem Infor-masi Lalu Lintas Perkotaan, Lapo-ran evaluasi, Terselenggarannya ATCS, Jumlah Fasilitas Keselamatan Trans-portasi Perkotaan. Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan. Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Ramah Lingkungan
2 Paket
Program VI : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan
Tersusunnya 100% rencana dan program sistem transportasi dan evaluasi pelaksanaan program
1 Paket
Terselenggaranya Transportasi Perkotaan
1 Paket
Transportasi Ramah lingkungan
1 Paket
1 Paket
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
128
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 2 : Penyelesaian pembangunan angkutan kereta listrik di Jakarta (MRT dan monorail)
*) Sasaran tidak tercapai dikarenakan besar pagu Ditjen KA Kemenhub hanya 30,79 T maka besar pagu untuk MRT dan Monorail baru ditampung sebagian
Paket Monorail dan Paket MRT
2 paket
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program VII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api
Target 2011
Sasaran
Indikator
954,43 km jalur KA baru/jalur ganda, termasuk pembangunan MRT dan Monorail
Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda
85,06 km
Paket peningkatan pelistrikan (diantaranya elektrifikasi sepanjang 289 km)
Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan (listrik aliran atas/ sub stasiun)
6 Paket
Prioritas 6 : Program Aksi di Bidang Infrasturktur
129
PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
130
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi Inti 1 : KEPASTIAN HUKUM: Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan daerah sehingga terjadi harmonisasi peraturan perundang-undangan yang tidak menimbulkan ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam implementasinya Program : Kegiatan Prioritas 1 : Kegiatan Perancangan Peraturan Perundangundangan
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Peningkatan kualitas RUU dan peraturan perundang-undangan di bawah UU (RanperUU) di DPR serta tenaga fungsional Perancang PerUUan
• Persentase yg mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan, • Persentase yg selesai dibahas di DPR secara tepat waktu, • Persentase tenaga fungsional perancang peraturan perUU yang mendapat kualifikasi dan promosi sesuai standar secara tepat waktu dan akuntabel • Persentase kelengkapan dokumentasi dan pustaka secara akurat dan up to date • Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan perUUan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor • Peraturan perUUan di bidang yang mendorong pembe-rantasan korupsi
Target 2011
Substansi Inti : -
Peningkatan kualitas RUU dan peraturan perundang-undangan di bawah UU (RanperUU) di DPR serta tenaga fungsional Perancang PerUUan
• Persentase yg mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan, • Persentase yg selesai dibahas di DPR secara tepat waktu, • Persentase tenaga fungsional perancang peraturan perUU yang mendapat kualifikasi dan promosi sesuai standar secara tepat waktu dan akuntabel • Persentase kelengkapan dokumentasi dan pustaka secara akurat dan up to date • Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan perUUan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor • Peraturan perUUan di bidang yang mendorong pembe-rantasan korupsi
40%
Program I :Pembentukan Hukum Kegiatan Prioritas I.1 : Kegiatan Perancangan Peraturan Perundangundangan
40%
40%
40%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
131
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Kegiatan Prioritas 2 : Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundangundangan
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis
Kegiatan Prioritas 3 : Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen
Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perUUan di tingkat pusat dan daerah
• Persentase di bidang politik, hukum dan keamanan • Persentase di bidang keuangan dan perbankan • Persentase di bidang industri dan yang harmonis • Persentase di bidang Kesra • Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan Perundangundangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor • Peraturan perUUan yg mendorong pemberantasan korupsi Jumlah Perda yang dikaji
Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan dan kegiatan sosialisasi kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya saing
Indikator
• Persentase di bidang politik, hukum dan keamanan • Persentase di bidang keuangan dan perbankan • Persentase di bidang industri dan yang harmonis • Persentase di bidang Kesra • Pembenahan Peraturan perUUan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan Perundangundangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor • Peraturan perUUan yg mendorong pemberantasan korupsi -
40%
Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan kebijakan penanaman modal
1 rekomendasi
Jumlah Rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yg berdaya saing
1 rumusan
Kegiatan Prioritas I.2 : Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundangundangan
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis
Kajian 9.000 perda
-
-
Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan kebijakan penanaman modal
1 rekomendasi
Rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yg berdaya saing
1 rumusan
Program II : Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kegiatan Prioritas II.1: Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal
Target 2011
Sasaran
40%
Program : Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan dan kegiatan sosialisasi kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya saing
-
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
132
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Kegiatan Sosialisasi dalam negeri
12
Kegiatan Sosialisasi luar negeri Kegiatan Fasilitasi dalam negeri Kegiatan Fasilitasi luar negeri
4
Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional, regional, dan sektoral, yang kondusif bagi iklim usaha di seluruh Indonesia Terwujudnya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban adminis-trasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah Berkurangnya sengketa,konflik & perkara pertanahan serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan
Program : -
Sasaran
Indikator
Target 2011
Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman modalKegiatan Sosialisasi dalam negeri
46 kegiatan (12 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 17 fasilitasi di dalam negeri, 12 fasilitasi di luar negeri)
Cakupan Peta Pertanahan
2.800.000 ha
Terlaksananya legalisasi aset tanah
781.650 bidang
Penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah timbulnya kasus pertanahan baru
2.791 kasus
17 12
Program : Kegiatan prioritas 5 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program III : Pengelolaan Pertanahan Nasional Kegiatan prioritas III.1 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Cakupan Peta Pertanahan
2.100.000 ha
Terlaksananya legalisasi aset tanah
846.193 bidang
Kegiatan prioritas III.2 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah timbulnya kasus pertanahan baru
2.791 kasus
Kegiatan prioritas III.3 : Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional, regional, dan sektoral, yang kondusif bagi iklim usaha di seluruh Indonesia Terwujudnya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban adminis-trasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah Berkurangnya sengketa,konflik & perkara pertanahan serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan
Program IV : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
133
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan
Sasaran
Tersedianya data dan informasi per-tanahan yang terintegrasi secara nasional (Sistem Informasi Manajemen Pertanahan nasional/Simtanas)
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Peningkatan akses layanan pertanahan melalui LARASITA
Target 2011
419 kab/kota
Program : kegiatan Prioritas 7 : Pengembangan Penyelenggaraan Pos
Kegiatan Prioritas 8 : Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi
Kegiatan Prioritas 9 : Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan penyiaran
Substansi Inti 2 : PENYEDERHANAAN PROSEDUR: Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di beberapa kota yang dimulai di Batam, pembatalan perda bermasalah dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksana UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos Persentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai pembaharuan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Persentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan, regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas IV.1 : Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan
Program V : Penyelenggaraan Pos dan Informatika kegiatan Prioritas V.1 : Pengembangan Penyelenggaraan Pos
40%
Kegiatan Prioritas V.2 : Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi
70%
Kegiatan Prioritas V.3 : Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
Sasaran
Target 2011
Indikator
Tersedianya data dan informasi per-tanahan yang terintegrasi secara nasional (Sistem Informasi Manajemen Pertanahan nasional/Simtanas)
Peningkatan akses layanan pertanahan melalui LARASITA
419 kab/kota
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksana UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos Persentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai pembaharuan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Persentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan, regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri
100%
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan penyiaran
40%
70%
Substansi Inti : -
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
134
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal
Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal di pusat dan di daerah
Jumlah peserta Diklat Penyelenggaraan PTSP: pelatihan dasar, lanjutan I, lanjutan II, dan SPIPISE
2.000 orang
Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP Sosialisasi perizinan dan nonperizinan Fasilitasi Penghubung di BKPM
265 PTSP
Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal
Meningkatnya kualitas pengem-bangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik/ Online (SPIPISE)
Peningkatan jumlah aplikasi perizinan dan non perizinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Provinsi, PTSP Kab./Kota melalui SPIPISE Jumlah peningkatan PTSP Prov. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE
Program VI : Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya BKPM Kegiatan Prioritas VI.1 : Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal
Sasaran
Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal di pusat dan di daerah
33 Provinsi 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 3 Instansi
Perijinan di 3 sektor
50 Kab/Kota dan 33 Prov
Indikator
Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal
Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP Sosialisasi perizinan dan nonperizinan Fasilitasi Penghubung di BKPM
20 kab/kota
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal Program VII : Peningkatan Daya saing Penanaman Modal Kegiatan Prioritas VII.1 : Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
Meningkatnya kualitas pengem-bangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik/ Online (SPIPISE)
Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE Jumlah peningkatan PTSP Prov. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE
Target 2011
Diklat pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal untuk 2.000 peserta 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE 265 PTSP 20 kab/kota
33 Provinsi 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 3 Instansi
15 Perijinan sektor
50 Kab/Kota dan 33 Prov
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
135
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan
Meningkatnya koordinasi di bidang peningkatan ekspor dan peningkatan investasi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang peningkatan ekspor dan investasi yang terimplementasikan
70%
Program VIII : Koordinasi Kebijakan Bidang Perkonomian Kegiatan Prioritas VIII.1 :Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI)
Mempercepat proses perizinan di daerah
Jumlah daerah yang membentuk PTSP PTSP yang siap menerapkan SPIPISE Pembatalan Perda bermasalah Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha
40%
Program IX : Bina Pembangunan Daerah Kegiatan Prioritas IX,1 : Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan pasar dan distribusi (jenis)
70%
Mempercepat proses perizinan di daerah
Jumlah daerah yang membentuk PTSP PTSP yang siap menerapkan SPIPISE Pembatalan Perda bermasalah Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha
40%
Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan pasar dan distribusi (jenis)
6
40%
Program X : Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan Prioritas X.1 : Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga bahan pokok
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang peningkatan ekspor dan investasi yang terimplementasikan
100%
Program : 6
Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan. 50 Kab/Kota dan 33 Prov
Meningkatnya koordinasi di bidang peningkatan ekspor dan peningkatan investasi
30%
Substansi Inti : -
Target 2011
Indikator
Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi
Substansi Inti 3 : LOGISTIK NASIONAL: Pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi
Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok
Sasaran
Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan. 50 Kab/Kota dan 33 Prov
Program : Kegiatan Prioritas 3 :Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga bahan pokok
30% 100% 40%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
136
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
Sasaran
Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka kelancaran distribusi barang pokok
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Jumlah perijinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi yang dijalani secara online Waktu penyelesaian perijinan dan nonperijinan dibidang pembinaan pasar dan distribusi (hari) Jumlah pasar percontohan (unit)
2250
Jumlah pembangunan pusat distribusi Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi)
1
Terkoordinasinya pelaksanaan Kebijakan Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Program : -
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan penataan dan pengembangan sistem logistik nasional yang ditindaklanjuti
Sasaran
12%
92%
9
6
15
Kegiatan Prioritas X.2 : Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka kelancaran distribusi barang pokok
3
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Koordinasi Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
70%
Program XI : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kegiatan Prioritas XI.1 : Koordinasi Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Terkoordinasinya pelaksanaan Kebijakan Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Target 2011
Indikator
Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Jumlah perijinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi yang dijalani secara online Waktu penyelesaian perijinan dan nonperijinan dibidang pembinaan pasar dan distribusi (hari) Jumlah pasar percontohan (unit)
2250
Jumlah pembangunan pusat distribusi Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi)
1
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan penataan dan pengembangan sistem logistik nasional yang ditindaklanjuti
70%
12%
92%
9
6
15
3
Program XII : Pengawasan, Pelayanan dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
137
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 4 : Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk
72%
2. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pertambangan 3. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian tempat penimbunan berikat (TPB).
72%
4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems) 5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
40%
72%
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XII.1 : Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan
Target 2011
Sasaran
Indikator
Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk
85%
2. Persentase penyelesaian rancangan peraturan di bidang fasilitas kepabeanan 3. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang mendukung Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems) 4. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
75%
5. Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
25%
100%
100%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
138
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
40%
7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 8.PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 9 .PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)
40%
Terselenggaranya National Single Window pada 14 lokasi
lokasi pelabuhan
Kegiatan Prioritas 6 : Pelaksanaan azas cabotage melalui Pengembangan dan Pemberdayaan armada kapal niaga Nasional
Meningkatnya armada niaga pelayaran nasional melalui program Two Step Loan Project for Development of Domestic Shipping Industry Phase I (1paket)
jumlah kapal niaga
Sasaran
Target 2011
Indikator
6. Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra
100%
Terselenggaranya National Single Window
Terselenggaranya NSW (lokasi)
1(lanjutan kantor pusat)
-
-
-
40%
100%
Program : Kegiatan Prioritas 5 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
2 (Adpel Palembang dan Adpel Panjang) 0
Program XIII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Kegiatan Prioritas XIII.1 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut -
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
139
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 7 : Pengelolaan Cargo Information System Kegiatan Prioritas 8 : Penataan Sistem Pelabuhan Nasional
Kegiatan Prioritas 9 : Pengelolaan sarana dan fasilitas pelabuhan strategis dan pelabuhan untuk komoditas a.l Batubara, CPO
Buku 1 RKP 2011
Target 2011
Sasaran
Target 2011
Indikator
Terselenggaranya Cargo Information System Terwujudnya Tatanan Pelabuhan,Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Induk Pelabuhan, serta Peraturan Perundangan Pelaksanaan Optimalnya fungsi Sarana dan fasilitas 25 pelabuhan strategis Lhoksemawe, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batan, Tg.Pinang, Tg.Priok, Tg.Emas, Tg.Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan,Bitung,Makas ar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura.
Paket System informasi cargo Jumlah Peraturan Perundangan, peraturan pelaksanaan teknis, dan laporan kajian
2
-
-
-
-
3
-
-
-
-
Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehab
5 Lokasi
-
-
-
-
Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi ekspor dan impor
Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor; (peraturan)
4
Substansi Inti 4 : SISTEM INFORMASI: Beroperasinya secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor (sebelum Januari 2010) dan ekspor. Percepatan realisasi proses penyelesaian bea cukai di luar pelabuhan dengan implementasi tahap pertama Custom Advanced Trade System (CATS) di dry port Cikarang Program : kegiatan Prioritas 1 : Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Substansi Inti : -
Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi ekspor dan impor
Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor; (peraturan)
4
Program XIV : Peningkatan Perdagangan Luar Negeri kegiatan Prioritas XIV.1 : Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
140
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ; (Kegiatan) Jumlah pengguna perijinan ekspor/ impor online melalui INATRADE (perusahaan) Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) Jumlah partisipasi sidang-sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri; (kegiatan) Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan
Program : -
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
2
3000
5
60
17
5
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ; (Kegiatan) Jumlah pengguna perijinan ekspor/ impor online melalui INATRADE (perusahaan) Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan) Jumlah partisipasi sidangsidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri; (kegiatan)
2
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan Jumlah Penerbitan SKA dengan sistem otomasi
5
3000
5
60
17
750000 SKA
Program XV : Pengawasan, Pelayanan dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
141
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) kegiatan Prioritas 2 : Perumusan Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
1. Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan
1. Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC
100%
2. Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi
2. Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dengan portal NSW
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) kegiatan Prioritas XV.1 : Perumusan Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai
Sasaran
Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan dan Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi
Target 2011
Indikator
Frekuensi pemutahiran pada Data Base Harga I
12x
40%
Persentase rumusan peraturan yang menjadi keputusan di bidang teknis kepabeanan
76%
3. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan 4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
40%
Presentase ketepatan waktu penyelesaian penetapan nilai pabean dan klasifikasi barang
77%
40%
Persentase penyelesaian PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional
25%
5. PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan sistem logistik
40%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
142
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 3 : Pelaksanaan National Single Window di sektor perhubungan kegiatan Prioritas 4 : Koordinasi pengembangan dan penerapan sistem National Single Window/NSW dan ASEAN Single Window/ASW
Sasaran
Terselenggaranya National Single Window pada 14 lokasi Meningkatnya koordinasi di bidang pengembangan dan penerapan NSW dan ASW
Buku 1 RKP 2011
Indikator
6. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 7. Percepatan operasionalisasi NSW. Untuk 5 pelabuhan, NSW untuk impor siap dilaksanakan akhir Desember 2009. Untuk pelabuhan yang lain, tergantung kebijakan dan kesiapan K/L lainnya Paket jaringan sistem National Single Window Persentase rekomendasi di bidang pengembangan dabn penerapan NSW dan ASW yang terimplementasikan
Sasaran
Target 2011
Indikator
40%
2 lokasi (Adpel Palembang dan Adpel Panjang) 80%
Substansi Inti 5 : KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK): Pengembangan KEK di 5 lokasi melalui skema Public-Private Partnership sebelum 2012 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
-
-
-
-
-
-
-
-
Meningkatnya peranan sektor perdagangan di kawasan ekonomi khusus
Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus (peraturan)
-
Jumlah kebijakan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK (peraturan)
1
Substansi Inti : -
Meningkatnya peranan sektor perdagangan di kawasan ekonomi khusus
Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus (peraturan)
-
Jumlah kebijakan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK (peraturan)
1
Program XVII : Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Kegiatan Prioritas XVII.1 : Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
143
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Fasilitasi Pengembangan KEK
Terbentuknya KEK di 5 lokasi
Meningkatnya fasilitasi pengembangan zona industri di 5 KEK
Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penye-lenggaraan KEK Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK Asistensi dan fasilitasi dalam rangka pene tapan dan pengem-bangan KEK Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK Jumlah promosi penanaman modal di KEK Kerja sama di bidang pengembangan KEK
100%
Dokumentasi fasilitasi (AMDAL, Engineering Design/DED, dan kelembagaan) di 5 kawasan
5
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XVIII : Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kegiatan Prioritas XVIII.1 : Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sasaran
Terbentuknya KEK di 5 lokasi
100%
100%
100%
1 buku laporan
3 Negara & 3 daerah 2 Negara Program XIX : Perwilayahan Industri Kegiatan Prioritas XIX.1 : Fasilitasi Pengembangan KEK
Meningkatnya fasilitasi pengembangan zona industri di 5 KEK
Teridentifikasinya lokasi yang layak untuk dikembangkan sebagai KEK Program : Kegiatan Prioritas 4 : Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi
100%
Program XXI : Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak Kegiatan Prioritas XXI.1 : Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
Target 2011
Indikator
Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penye-lenggaraan KEK Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK
100%
Asistensi dan fasilitasi dalam rangka pene tapan dan pengem-bangan KEK Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK Jumlah promosi penanaman modal di KEK
100%
Kerja sama di bidang pengembangan KEK
2 Negara
Dokumentasi fasilitasi (AMDAL, Engineering Design/DED, dan kelembagaan) di 5 kawasan Dokumen kelayakan teknis ekonomis
6
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi
100%
100%
100%
1 buku laporan
3 Negara & 3 daerah
3
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
144
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegitan Prioritas 5 : Perumusan kebijakan di bidang PPh dan perjanjian kerjasama perpajakan internasional
Sasaran
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2 Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi 2. Tersedianya PMKPMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 3. Peraturan pelaksanaan mengenai insentif potongan PPh 5% bagi perusahaan yang melakukan R&D
Target 2011
1. Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan
1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk
Sasaran
40%
100%
Kegitan Prioritas XXI.2 : Perumusan kebijakan di bidang PPh dan perjanjian kerjasama perpajakan internasional
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
40%
Target 2011
Indikator
2 Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
40%
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi 2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
100%
Persentase realisasi dari janji pelayanan yang tepat waktu
85%
40%
-
Program : -
Kegiatan Prioritas 6 : Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
72%
Program XXII : Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai Kegiatan Prioritas XXII.1 : Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan
Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan dan Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
145
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
2. Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
2. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian fasilitas pertambangan 3. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian tempat penimbunan berikat (TPB).
72%
4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems) 5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
40%
6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
40%
72%
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Persentase penyelesaian rancangan peraturan di bidang fasilitas kepabeanan Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang mendukung Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems) Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
75%
Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)
25%
100%
100%
100%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
146
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 8.PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 9.PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)
Target 2011
Meningkatnya koor dinasi Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Terselesaikannya peraturan penyelenggaraan KEK dan penetapan lokasi KEK dan pengembangan KAPET
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya koor dinasi Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah
Persentase rekomen dasi kebijakan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi Persentase peraturan pelaksanan UU KEK yang terselesaikan
80%
Jumlah lokasi KEK yang ditetapkan
2
40%
40%
100%
Program : Kegiatan Prioritas 7 : Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Persentase rekomen dasi kebijakan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi Persentase peraturan pelaksanan UU KEK yang terselesaikan
80%
Jumlah lokasi KEK yang ditetapkan
2
70%
Program XXIII : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kegiatan Prioritas XXIII.1 : Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah
Terselesaikannya peraturan penyelenggaraan KEK dan penetapan lokasi KEK dan pengembangan KAPET
70%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
147
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 6 : KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN: Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan
Kegiatan Prioritas 2 : Sinkronisasi Kebijakan Ketengakerjaan (Pusat) dengan Kebijakan / Peraturan Daerah
Kegiatn Prioritas 3 : Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Indikator
Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI
Tersusunnya peraturan kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & outsour cing), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja Peraturan tentang organisasi pekerja/ buruh
1 UU amandemen
Peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI Harmonisasi kebijakan jaminan sosial
Kajian & Naskah Akademis
Selarasnya peraturan bidang HI Mekanisme perundinan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB
Review & assessment 2 naskah
Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi
naik 5%
Substansi Inti : -
Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI
Tersusunnya peraturan ketenagakerjaan pusat dan daerah yang sinergis
Tercapainya kesepakatan dalam hubungan kerja
Tersusunnya peraturan kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & outsour cing), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja Peraturan tentang organisasi pekerja/ buruh Peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI Harmonisasi kebijakan jaminan sosial
1 UU amandemen
Selarasnya peraturan bidang HI Mekanisme perundinan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi
Review & assessment 2 naskah
Program XXIV : Sinkronisasi Kebijakan ketenagakerjaan dan Iklim Usaha Dalam Rangka Penciptaan Lapangan Kerja Kegiatan Prioritas XXIV.1 : Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan
Kajian & Naskah Akademis Kajian & Naskah Akademis 4 rancangan naskah
naik 5%
750
Kegiatan Prioritas XXIV.2 : Sinkronisasi Kebijakan Ketengakerjaan (Pusat) dengan Kebijakan / Peraturan Daerah
Kegiatan Prioritas XXIV.3 : Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial
Tersusunnya peraturan ketenagakerjaan pusat dan daerah yang sinergis
Tercapainya kesepakatan dalam hubungan kerja
Kajian & Naskah Akademis
4 rancangan naskah
750
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
148
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Diterapkannya manajemen dan standar K3.
Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3 % kenaikan tenaga pengawas K3 bersertifikat kompetensi
Target 2011
% perusahaan naik 10% naik 20%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Diterapkannya manajemen dan standar K3.
Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3 % kenaikan tenaga pengawas K3 bersertifikat kompetensi Persentse tenaga pengawas yang ditingkatkan kapasitasnya
Target 2011
% perusahaan naik 10% naik 20%
40%
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
149
PRIORITAS 8 : PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI
150
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti I : Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Program : Kegiatan Prioritas a : Penyediaan dan Pengelolaan EBT dan Pelaksanaan Konservasi Energi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaaan EBT dan konservasi energy
Kegiatan Prioritas b : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen LPE
Pelayanan yang optimal baik administratif/ teknis untuk pelaksanaan tupoksi DJPLE
Kegiatan Prioritas c : Penyusunan Kebijkan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi
Jumlah regulasi
5
Jumlah aturan perundang-undangan: PP
3
Aturan lain Jumlah perencanaan ketenagalistrikan
3 7
Program I : Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Kegiatan Prioritas I.1 : Penyediaan dan Pengelolaan EBT dan Pelaksanaan Konservasi Energi
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaaan EBT dan konservasi energy
Kegiatan Prioritas I.2 : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen LPE
Pelayanan yang optimal baik administratif/ teknis untuk pelaksanaan tupoksi DJPLE
Kegiatan Prioritas I.3 : Penyusunan Kebijkan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi
Jumlah regulasi
5
PLTS 50 Wp Tersebar PLTMH (kW) PLT Angin (kW) Biomassa (MW) Jumlah studi kelayakan dan pilot project energy laut (studi & pilot) DME Jumlah aturan perundang-undangan: PP
24,49 10,42 5,16 0,1 1 studi dan 1 pilot
Aturan lain Jumlah perencanaan ketenagalistrikan
3 7
Jumlah kapasitas pembangkit (MW)
-
Transmisi (kms) Gardu Induk (MVA) Panjang Jaringan dan Gardu Distribusi (kms/MVA)/Satker Lisdes
50 3
(bagian pembangunan multiyears) 1.558 1.28 15434 dan 0,20892
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
151
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas d : Koordinasi dan SinkronisasiKebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan Energi Alternatif
Kegiatan Prioritas e : Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati
Indikator
Meningkatnya Koordinasi dan sinkronisasi implementasi kebijakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif Meningkatnya koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati
Persentase rekomendasi hasil Kebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang terimplementasi
60%
Kegiatan Prioritas I.4 : Koordinasi dan SinkronisasiKebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan Energi Alternatif
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati yang diimplementasikan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan desa mandiri energi yang dilaksanakan Risalah
50%
Kegiatan Prioritas I.5 : Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati
50%
Kegiatan Prioritas I.6 : Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi
Surat Laporan
1 5
Meningkatnya koordinasi pengembangan desa mandiri energi
Kegiatan Prioritas g : Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang energi
Tersusunnya paket regulasi di bidang energi
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas f : Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi
Substansi Inti II: RESTRUKTURISASI BUMN: Transformasi dan konsolidasi BUMN bidang energi dimulai dari PLN dan Pertamina yang selesai selambatlambatnya 2010 dan diikuti oleh BUMN lainnya Program : Kegiatan Prioritas a: Restrukturisasi BUMN besar / penting / strategis
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Target 2011
Indikator
Meningkatnya Koordinasi dan sinkronisasi implementasi kebijakan percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif Meningkatnya koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati
Persentase rekomendasi hasil Kebijakan bidang percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang terimplementasi
60%
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati yang diimplementasikan
85%
Meningkatnya koordinasi pengembangan desa mandiri energi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan desa mandiri energi yang dilaksanakan
85%
5
Substansi Inti : -
Program : Kajian Restruk turisasi BUMN pelaksanaan Restrukturisasi Monitoring dan Evaluasi
Laporan
1
Laporan
10
Laporan
6
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
152
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti III: KAPASITAS ENERGI: Peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar rata-rata 3.000 MW per tahun mulai 2010 dengan rasio elektrifikasi yang mencakup 62% pada 2010 dan 80% pada 2014; dan produksi minyak bumi sebesar lebih dari 1,2 juta barrel per hari mulai 2014 Program : Kegiatan Prioritas a: Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanakan Kebijakan Ketenagalistrikan
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Terpenuhinya kebutuhan te-naga listrik dan meningkatnya ratio elektrifik-asi.
Program I : Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Kegiatan Prioritas I.3 : Penyusunan Kebijkan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan
a. Pembangkit, Jaringan dan Gardu Transmisi
Meningkatnya pengelolaan,pengusahaa n dan pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan CBM
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi
Jumlah perencanaan ketenagalistrikan
7
Jumlah kapasitas pembangkit (MW)
-
- Jumlah Kapasitas pembangkit (MW) - Transmisi (kms)
37
- Gardu Induk b. Jaringan dan Gardu Distribusi – Gardu DAN Jaringan (kms/MVA)
2.389
Transmisi (kms) Gardu Induk (MVA)
18.091 dan 1.311
Panjang Jaringan dan Gardu Distribusi (kms/MVA)/Satker Lisdes
15434 dan 0,20892
Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani Jumlah produksi migas dan CBM Minyak Bumi (MBOPD) Gas Bumi (MBOEPD) CBM (MBOEPD)
40 KKS Migas dan 10 KKS GMB
4.129
Program : Kegiatan Prioritas b: Peningkatan produksi minyak bumi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
a. Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani
40 KKKS Migas dan 10 KKS GMB
b. Jumlah produksi migas dan CBM - Minyak Bumi (MBOPD) - Gas Bumi (MBOEPD) - CBM (MBOEPD)
1 lap 970 1592 -
Program II : Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi kegiatan Prioritas I.3 : Penyusunan Kebijkan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan Kegiatan prioritas II.1: Peningkatan produksi minyak bumi
Meningkatnya pengelolaan,pengusahaa n dan pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan CBM
(bagian pembangunan multiyears) 1.558 1.28
1 lap 970 1592 -
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
153
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
c. Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM (dalam Juta USD)
582 dan 160 dari komitmen 3 tahun pertam
d. Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru
Survei Seismik 2D 8.870 km, Survei Seismik 3D 4.500 km2, Pemboran 88 sumur Data seismik 2D dan hasil pengolahannya di Lepas Pantai Timur Indonesia sepanjang 2000 km
e. Jumlah pelaksanaan Survei Umum di Wilayah Terbuka
f. Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah Kerja Baru Migas
Substansi Inti IV: ENERGI ALTERNATIF: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya, microhydro, bioenergy, dan nuklir secara bertahap Program : -
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM (dalam Juta USD) Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru
Jumlah pelaksanaan Survei Umum di Wilayah Terbuka
9 (sembilan) event
Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah Kerja Baru Migas
Target 2011
582 dan 160 dari komitmen 3 tahun pertama Survei Seismik 2D 8.870 km, Survei Seismik 3D 4.500 km2, Pemboran 88 sumur Data seismik 2D dan hasil pengolahannya di Lepas Pantai Sulawesi Selatan sepanjang 2000 km 9 (sembilan) event
Substansi Inti : -
Program III: Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Batubara, Panas Bumi dan Air Tanah
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
154
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas a: Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan termasuk energi alternatif geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pa-da 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi tenaga surya Program : -
Tercapainya target kontribusi PLTP pada program 10.000 MW tahap II
Kegiatan Prioritas b: Penyediaan Pengelolaan EBT dan Pelaksanaan Konservasi Energi
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaan energi baru terbarukan dan konservasi energi
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah kapasitas PLTP terpasang sebesar 5795 MW di tahun 2014
Target 2011
1419
Peningkatan Kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruk tur sistem penyediaan bahan bakar dan bahan baku industr
Lisdes (EBT)
– PLTS 50 Wp Tersebar – PLTMH (kW) – PLT Angin (kW) – Biomassa (MW) – Jumlah studi kelayakan energi laut (laporan)
24,49 10,42 5,16 0,1 1
– Jumlah Pilot project pembangkit listrik dari sumber energi laut DME
1
Program : -
Pembangunan unit pengolahan Biofuel (40 desa terpilih)
Kegaitan Prioritas III.1: Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah
Program I : Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Kegaitan Prioritas I.1: Penyediaan dan Pengelolaan EBT dan Pelaksanaan Konservasi Energi
Sasaran
Target 2011
Indikator
Tercapainya target kontribusi PLTP pada program 10.000 MW tahap II
Jumlah kapasitas PLTP terpasang sebesar 5795 MW di tahun 2014
1.419
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaaan EBT dan konservasi energy
Jumlah regulasi
5
PLTS 50 Wp Tersebar PLTMH (kW) PLT Angin (kW) Biomassa (MW) Jumlah studi kelayakan dan pilot project energy laut (studi & pilot) DME
24,49 10,42 5,16 0,1 1 studi dan 1 pilot
Pembangunan unit pengolahan Biofuel dalam rangka pembentukan DME di 8 desa terpilih
unit pengolahan biofuel di 8 desa
50
50
Program : Kegiatan Prioritas c: Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
unit pengolahan biofuel di 8 desa
Program II : Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Kegiatan Prioritas II.2: Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas
Peningkatan Kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruk tur sistem penyediaan bahan bakar dan bahan baku industri
Program V: Program Peningkatan Kemampuan IPTEK Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
155
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas d: Dukungan Kebijakan Iptek untuk Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan
Sasaran
Kebijakan peni ngkatan duku ngan iptek untuk penciptaan dan pemanfa-atan sumber energi baru dan terbarukan, termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan pembangunan PLTN
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah kebijakan
1
Jumlah riset bersama Paket koordinasi
2 1
Program : Kegiatan Prioritas e: Pengembangan PLTP Skala Kecil
Termanfaatkannya sistem teknologi pembangkit listrik skala kecil
Jumlah prototype, alih teknologi sistem dan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi/PLTP (alih teknologi 2 MW)
1
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas V.1: Dukungan Kebijakan Iptek untuk Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan
Program VI: Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas VI.1: Pengembangan PLTP Skala Kecil
Sasaran
Kebijakan peni ngkatan duku ngan iptek untuk penciptaan dan pemanfa-atan sumber energi baru dan terbarukan, termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan pembangunan PLTN
Pilot Plant PLTP < 5 MW
Komponen PLTP Binary Cycle 100kW
Engineering Design PLTP 5 MW mendukung Program Nasional PLTP
Target 2011
Indikator
Jumlah kebijakan
1
Jumlah riset bersama Jumlah kenijakan PLTN Paket sosialisasi PLTN Paket korrdinasi pemangku kepentingan Paket kerjasama internasional persiapan pembangunan PLTN Workshop internasional persiapan pembangunan PLTN
1 1 1 1 1
1
Jumlah Pilot Plant
Jumlah Pilot Plant PLTP 3MW Jumlah Pilot Plant PLTP 5MW Paket Komponen
1
Jumlah Paket Komponen PLTP Binary Cycle 100kW Jumlah Pilot Plant PLTP Binary Cycle 1MW Jumlah Rekomendasi, advokasi & konsultasi peralatan kelistrikan PLTP
1
0
0
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
156
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas f: Penelitian Konversi Energi
Demo pilot plant biogasoline dari ligno selulosa Standardisasi teknologi pengujian konversi energi
paket
1
paket
1
Program : -
Kegiatan Prioritas g: Penyusunan Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional
Pemanfaatan potensi tenaga nuklir secara bertahap.
Dokumen Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional
3
Kegiatan Prioritas h: Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir
Sosialisasi PLTN
Paket Sosialisasi PLTN (media)
3
Program : Kegiatan Prioritas i: Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terwujudnya Pengendalian, Peguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan Msyarakat dalam rangka Peningkatan akses terhadap sumber ekonomi
Program : -
Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar (hektar)
75900
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Rekomendasi Advokasi Konsultasi
1 1 0
Demo pilot plant biogasoline dari ligno selulosa Standardisasi teknologi pengujian konversi energi
paket
1
paket
1
Program VIII: Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi Kegiatan Prioritas VIII.1: Penyusunan Pedoman Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional
Dokumen infrastruktur dasar pendukung program energi nuklir nasional
1
Kegiatan Prioritas VIII.2: Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir
Paket sosialisasi PLTN & diseminasi IPTEK Nuklir
Dokumen Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional Paket Sosialisasi PLTN (media), advokasi masyarakat, dunia usaha dan stakeholder yang terkait lainnya
Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar (hektar)
75900
Program VII: Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan IPTEK Kegiatan Prioritas VII.1: Penelitian Konversi Energi
Program IX: Program Pengelolaan Pertanahan Nasional Kegiatan Prioritas IX.1: Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terwujudnya Pengendalian, Peguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan Msyarakat dalam rangka Peningkatan akses terhadap sumber ekonomi
3
Program III: Program Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Batubara, Panas Bumi dan Air Tanah
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
157
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas j: Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman tahunan (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar)
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman tahunan
Pengembangan Komoditas Ekspor Karet Jambu Mete Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energy) Jarak pagar Kelapa Kelapa Sawit Kemiri sunan Revitalisasi perkebunan Kelapa sawit Karet Kakao Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energy Pengembangan integrasi kebun-ternak (paket)
Target 2011
Kegiatan Prioritas III.2: Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan
Sasaran
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman tahunan (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar)
12 3.814 8.342 2 153 53 34
28
Target 2011
Indikator
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman tahunan
Pengembangan Komoditas Ekspor Karet Jambu Mete Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energy) Jarak pagar Kelapa Kelapa Sawit Kemiri sunan Revitalisasi perkebunan Kelapa sawit Karet Kakao Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energy Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME)
3.456 574
Substansi Inti V: HASIL IKUTAN DAN TURUNAN MINYAK BUMI / GAS: Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya Program : Kegiatan Prioritas a: Pengembangan klaster industri berbasis migas, kondesat
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
3.456 574
12 3.814 8.342 2 153 53 34
28
Substansi Inti : -
Berkembangnya klaster industri berbasis migas
2 Lokasi (Jatim dan Kalimantan)
2
Program IV: Program Revitalisasi dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur Kegiatan Prioritas IV.1: Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
Berkembangnya klaster industri
2 Lokasi (Jatim dan Kalimantan)
2
berbasis migas dan petrokimia
Entitas kolaborasi klaster
152
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
158
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti V: HASIL IKUTAN DAN TURUNAN MINYAK BUMI / GAS: Revitalisasi industri pengolah hasil ikutan/turunan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku industri tekstil, pupuk dan industri hilir lainnya Program : Kegiatan Prioritas a: Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas
Kegiatan Prioritas b: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya DJ Migas
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Koordinasi pengamanan bahan baku untuk industri migas Subsidi Bunga Penyusunan model pemberian incentive untuk pengembangan klaster industri petrokimia Pembangunan center of excellence klaster industri petrokimia
Jaminan ketersediaan bahan baku
70%
Jumlah perusahaan Rekomendasi model incentive
2 100%
Terbangunnya 1 Center of Excellence
30%
Peningkatan kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruktur sistem penyediaan bahan bakar dan bahan baku industri
Pembangunan LPG miniplant
1 Kajian Pembangunan
Pembangunan Jaringan Gas Kota Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang, Surabaya dan Denpasar
4 kota/ 16.000 SR FEED 1 kota / 7 SPBG
Substansi Inti : -
Peningkatan kapasitas, kehandalan dan efisiensi infrastruktur sistem penyediaan bahan bakar dan bahan baku industri
Meningkatnya pembinaan, koordinasi, dan dukungan teknis bagi DJ Migas
Pembangunan LPG miniplant
1 Kajian Pembangunan
Pembangunan Jaringan Gas Kota Pembangunan SPBG (gas untuk transpotasi)
4 kota/ 16.000 SR FEED 1 kota / 7 SPBG
Program II: Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Kegiatan Prioritas II.3: Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Migas
Kegiatan Prioritas II.4: Pembinaan Lindungan lingkungan, keselamatan operasi dan usaha penunjang bidang migas
Meningkatnya pembinaan, korrdinasi, dan dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal
Prioritas 8 : Program Aksi di Bidang Energi
159
PRIORITAS 9 : PROGRAM AKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA
160
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 1 : PERUBAHAN IKLIM: Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut, peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun, dan penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana Iuran Hak Pemanfaatan Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Dana Reboisasi Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha. Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000 ha. Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5000 ha. Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha
Target 2011
Substansi Inti : -
Program III : Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha
Program : -
120.000 Ha
Kegiatan Prioritas III.1 : Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
320.000 Ha
200.000 Ha
2.000 Ha
120.000 Ha
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
161
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) b. Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut
Sasaran
Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas ekosistem gambut, yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemen PU, Kemenhut, Kementan, dan Pemda
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Penyelesaian pemetaan kesatuan hidrologi gambut di 8 provinsi yang terkoordinasi dengan K/L terkait
40%
Verifikasi karakteristik ekosistem gambut di 5 provinsi yang terkoordinasi antar K/L terkait
8
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.1 : Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut
Sasaran
Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas ekosistem gambut, yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemen PU, Kemenhut, Kementan, dan Pemda
Target 2011
Indikator
% penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah
25%
Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/kota di 13 DAS, yang terkoordinasi dengan K/L terkait, termasuk DAS Citarum secara terpadu lintas K/L % penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah provinsi dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait
20%
40%
8
15
5
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
162
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas 2 : Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500,000 ha per tahun a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
b. Pengembangan Perhutanan Sosial
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Implementasi Integrated Citarum Water Resources Management (ICWRMADB)
40%
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha. Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000 ha. Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5000 ha. Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha HKm Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 ha
320.000 Ha
Program III : Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Meningkatnya pengelolaan hutan melalui pemberdayaan masyarakat
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800 ribu ha Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500 ribu ha Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5 ribu ha Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha HKm Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 ha
320.000 Ha
Kegiatan Prioritas III.1 : Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
200.000 Ha
2.000 Ha
120.000 Ha
800.000 ha
200 klpk
20 Unit 8 Prov
100.000 ha
Kegiatan Prioritas III.2 : Pengembangan Perhutanan Sosial
Meningkatnya pengelolaan hutan melalui pemberdayaan masyarakat
200.000 Ha
2.000 Ha
120.000 Ha
800.000 ha
200 klpk
20 Unit 8 Prov
100.000 ha
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
163
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di 30 kabupaten Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha
Target 2011
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas K/L
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundangundangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L
Sasaran
12 Kab
200.000 ha
Program : c. Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
41,7%
40%
25%
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan Prioritas I.3 : Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas K/L
Target 2011
Indikator
Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di 30 kabupaten Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha
12 Kab
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L
41,7%
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L
40%
200.000 ha
25%
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
164
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
% penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
25%
% penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait
25%
26,7%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
26,7%
25%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
25%
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
165
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 20102014 % PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
Target 2011
Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah
Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat.
Program : -
Sasaran
Target 2011
Indikator
33
Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 20102014
33
33%
% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
33%
Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat.
1.642 ribu ha
Program : d. Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
900 ribu ha
Program V : Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan Prioritas V.1 : Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis
9 Kawasan dan 3 jenis
Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah
9 Kawasan dan 3 jenis
Program III : Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
166
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana Iuran Hak Pemanfaatan Hutan (IHPH), Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), dan Dana Reboisasi a. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800 ribu ha Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500 ribu ha Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5 ribu ha Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha
Target 2011
320.000 Ha
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, BPN dan Pemda
Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait
Kegiatan Prioritas III.1 : Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
Indikator
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha. Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000 ha. Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5000 ha. Fasilitasi rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha
320.000 Ha
Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait
3
2.000 Ha
120.000 Ha
3
80%
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan Prioritas I.2 : Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Target 2011
Sasaran
200.000 Ha
Program : b. Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, BPN dan Pemda
200.000 Ha
2.000 Ha
120.000 Ha
80%
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
167
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L terkait Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana % rekomendasi kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
Target 2011
8
80%
100%
15
50%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L terkait
8
Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana % rekomendasi kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
100%
80%
15
50%
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
168
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) c. Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang
Sasaran
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas K/L
Buku 1 RKP 2011
Indikator
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundangundangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait
Target 2011
41,7%
40%
25%
25%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.3 : Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang
Sasaran
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas K/L
Target 2011
Indikator
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L
41,7%
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait
40%
25%
25%
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
169
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 20102014 % PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
26,7%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
26,7%
25%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Jumlah provinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang dan kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 20102014
25%
% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
33%
33
33%
33
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
170
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
d. Penguatan Kebijakan Iptek dan Dukungan Litbang untuk Penurunan Emisi gas CO2 dan Adaptasi Perubahan Iklim
Kebijakan dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim
Jumlah kebijakan
5
Jumlah riset bersama
5
Substansi Inti 2 : PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN: Pengendalian Kerusakan Lingkungan: Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan terus berlanjut; penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun dan penurunan tingkat polusi keseluruhan sebesar 50% pada 2014; penghentian kerusakan lingkungan di 11 Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana mulai 2010 dan seterusnya Kegiatan Prioritas 1 : Penurunan beban pencemaran lingkungan melalui pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi di 680 kegiatan industri dan jasa pada 2010 dan terus berlanjut; Program : a. Pengendalian Pencemaran Air
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XI : Peningkatan Kemampuan IPTEK Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas XI.1 : Adaptasi perubahan iklim
Sasaran
Kebijakan dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim
Target 2011
Indikator
Jumlah kebijakan
3
Jumlah riset bersama
3
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
205
Substansi Inti : -
Menurunnya beban pencemar air dari industri yang dipantau dan diawasi
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
205
220 296
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan Prioritas I.4 : Pengendalian Pencemaran Air
Menurunnya beban pencemar air dari industri yang dipantau dan diawasi
220 296
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
171
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
b. Pengendalian Pencemaran Udara
c. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
Sasaran
Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH]
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
555 20
6
205
Kegiatan Prioritas I.5 : Pengendalian Pencemaran Udara
Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
220 296
555 2,5%
6
1
Kegiatan Prioritas I.7 : Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Target 2011
Indikator
Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH]
555 20
6
205
220 296
555 2,5%
6
1
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
172
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
d. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur, Agro industri dan Jasa
Sasaran
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
1
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan
516
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
205
10
4
2
Kegiatan Prioritas I.8 : Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur, Agro industri dan Jasa
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
Target 2011
Indikator
Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
1
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan
516
205
10
4
2
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
173
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
e. Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Sasaran
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman] Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan B3 dan limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)
Program : -
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
10
4
3
Kegiatan Prioritas I.9 : Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3
1000
33
4
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3
Target 2011
Indikator
Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)
10
Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman] Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan B3 dan limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)
3
4
1000
33
4
ProgramVIII : Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan IPTEK
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
174
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) f. Penelitian Oseanografi
Sasaran
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Paket informasi dasar
Target 2011
3
Program : -
Kegiatan Prioritas 2 : Penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun a. Pengendalian kebakaran hutan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VIII.1 : Penelitian Oceanografi Terumbu Karang dan Kebencanaan
Sasaran
Target 2011
Indikator
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir
Paket informasi dasar
3
Paket
2
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan lahan
Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun.
36%
Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dibandingkan kondisi tahun 2008 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS (10 Provinsi)
20%
Program IV : Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan lahan
Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun.
36%
Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dibandingkan kondisi tahun 2008
20%
Program : -
Kegiatan Prioritas IV.1 : Pengendalian kebakaran hutan
12 DAOPS
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
175
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) b. Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Tersedianya kebijakan, data dan informasi untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang terpadu dan terkoordinasi dengan K/L terkait
Tersedianya data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasikan ke K/L dan daerah terkait, sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan mekanisme pencegahan kebakaran hutan
Target 2011
80%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.2 : Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
Sasaran
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, BPN dan Pemda
Target 2011
Indikator
Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait
3
Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L terkait Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana
80%
8
80%
100%
15
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
176
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Kegiatan Prioritas 3 : Penurunan tingkat polusi keseluruhan sebesar 50% pada 2014 Program : a. Pengendalian Pencemaran Udara
b. Pengendalian Pencemaran Udara dari Emisi dan Kebisingan Kendaraan Bermotor
Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di prioritas kota-kota yang dipantau
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/ peraturan perundangundangan Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan
205
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan Prioritas I.5 : Pengendalian Pencemaran Udara
Sasaran
Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
220 296
555 2,5%
6
10
Kegiatan Prioritas I.6 : Pengendalian Pencemaran Udara dari Emisi dan Kebisingan Kendaraan Bermotor
Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di prioritas kota-kota yang dipantau
Target 2011
Indikator
% rekomendasi kebijakan konservasi an pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
50%
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/ peraturan perundangundangan Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan
205
220 296
555 2,5%
6
10
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
177
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
c. Pengendalian Pencemaran Air
Sasaran
Menurunnya beban pencemar air dari industri yang dipantau dan diawasi
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah daerah (provinsi/ kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P) Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning) Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran sumber bergerak Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
8
8
2
20
5
205
220
Kegiatan Prioritas I.4 : Pengendalian Pencemaran Air
Menurunnya beban pencemar air dari industri yang dipantau dan diawasi
Target 2011
Indikator
Jumlah daerah (provinsi/ kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P) Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning)
8
Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran sumber bergerak
20
Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
205
8
2
5
220
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
178
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
d. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
Sasaran
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH] Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
296
555 20
6
1
1
205
10
Kegiatan Prioritas I.7 : Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Target 2011
Indikator
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH] Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
296
555 20
6
1
1
205
10
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
179
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
e. Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur, Agro industri dan Jasa
f. Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Sasaran
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
4
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]
516
2
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas I.8 : Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur, Agro industri dan Jasa
Sasaran
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
10
4
3
Kegiatan Prioritas I.9 : Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3
Target 2011
Indikator
Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
4
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 dan limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]
516
2
10
4
3
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
180
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
g. Penanganan Kasus Lingkungan
Sasaran
Meningkatnya kualitas penanganan kasus lingkungan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan B3 dan limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) % pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan, penelaahan dan klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani langsung % dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] % penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam maupun di luar pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
1000
33
4
100%
85%
85%
4
Kegiatan Prioritas I.10 : Penanganan Kasus Lingkungan
Meningkatnya kualitas penanganan kasus lingkungan
Target 2011
Indikator
Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah porpinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi, pengelolaan B3 dan limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) % pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan, penelaahan dan klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani langsung
1000
% dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] % penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam maupun di luar pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi
85%
33
4
100%
85%
4
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
181
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) h. Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sasaran
Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah penerimaan target program pinjaman lunak terhadap % jumlah UMKM yang mengajukan permohonan pinjaman
90%
% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis pinjaman lunak lingkungan (90-100 proposal per tahun) % jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat pinjaman yang sudah jatuh tempo Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan valuasi ekonomi SDA dan LH Jumlah dokumen tentang bahan rumusan kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan % Bimbingan teknis pengembangan instrument ekonomi dan perhitungan PDRB Hijau di daerah iklim
80%
Meningkatnya usaha perikanan yang sesuai ketentuan
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian barat yang sesuai ketentuan Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian timur yang sesuai ketentuan
Kegiatan Prioritas I.11 : Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sasaran
Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup
80%
Target 2011
Indikator
% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis insentif untuk peningkatan pengelolaan LH (90-100 proposal UMKM yang diajukan per tahun) %jumlah UMKM yang melaksanakan peningkatan kualitas LH dengan kebijakan insentif melalu K/L atau Pemda terkait % Jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat insentif
90%
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian barat yang sesuai ketentuan Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian timur yang sesuai ketentuan
10.311 kapal
80%
80%
5
4
100%
Program : i. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
880 kapal
563 kapal
Program VI : Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kegiatan Prioritas VI.1 : Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan
Meningkatnya usaha perikanan yang sesuai ketentuan
5270 kapal
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
182
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) j. Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
Target 2011
9 wilayah
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Target 2011
Indikator
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
9 wilayah
Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas
43 DAS
Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 108 BPDAS Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
43 BPDAS
% penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/ kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kab/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah
25%
Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/ kota di 13 DAS yang terkoordinasi dengan K/L terkait
20%
14 wilayah perairan
Program III : Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS prioritas
Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas
44 DAS
Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 36 BPDAS Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
14 BPDAS
Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas air yang terpadu dan bersifat lintas K/L
Kegiatan Prioritas III.3 : Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS prioritas
14 BPDAS
Program : b. Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut
Kegiatan Prioritas VI.2 : Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Sasaran
14 wilayah perairan
Program : -
Kegiatan Prioritas 4 : Penghentian kerusakan lingkungan di 13 Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana mulai 2010 dan seterusnya a. Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
% penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/ kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kab/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah
25%
Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/ kota di 13 DAS yang terkoordinasi dengan K/L terkait
20%
Program I : Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kegiatan Prioritas I.1 : Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut
Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas air, ekosistem gambut dan ekosistem danau yang terpadu dan bersifat lintas K/L , antara lain Kemen PU, Kemenhut, Kementan, Pemda
14 BPDAS
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
183
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
% penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah provinsi dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait Implementasi Integrated Citarum Water Resources Management (ICWRMADB) Substansi Inti 3 : SISTEM PERINGATAN DINI: Penjaminan berjalannya fungsi Sistem Peringatan Dini Tsunami (TEWS) dan Sistem Peringatan Dini Cuaca (MEWS) yang dimulai pada 2010, serta Sistem Peringatan Dini Iklim (CEWS) pada 2013 Program : -
Target 2011
Indikator
40%
8
15
5
40%
Substansi Inti : -
Program II : Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
184
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas a : Pengelolaan Metorologi Publik BMKG
Sasaran
Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik
60%
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi potensi kebakaran hutan
60%
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim
60%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas II.1 : Pengelolaan Metorologi Publik BMKG
Sasaran
Indikator
Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim
Jumlah lokasi pembangunan Gedung MEWS (Meteorological Early Warning System)(Bengkulu, Pakanbaru, Palangkaraya dan mataram) Jumlah lokasi pembangunan Sarana Analisa Cuaca MEWS (Bengkulu, Pakanbaru, Palangkaraya dan Mataram) Jumlah lokasi Pembangunan Radar Cuaca (Jambi, Gorontolo, Ternate, Bengkulu dan Banjarmasin) Jumlah lokasi pemeliharaan radar cuaca Jumlah lokasi pemeliharaan TCWC (Tropical Ciclon Warning Center) (Jakarta dan Denpasar) Jumlah lokasi pembangunan sistem pengamatan bergerak (Jakarta) Jumlah lokasi kegiatan pendamping Strenghening BMKG Climate and Weather Service Capacity (Jakarta) Jumlah lokasi pembangunan ground receiver satellite NOAA /National Oceanic Atmospheric Administration (Ambon, Jayapura, Medan)
Target 2011
4 Lok
4 Lok
5 Lok
20 Lok 2 Lok
1 Lok
1 Lok
3 Lok
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
185
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas b : Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Sasaran
Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Kesinambungan (sustainabilitas) InaTEWS
100%
Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi dan tsunami
90%
Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami
90%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas II.2 : Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Sasaran
Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami
Target 2011
Indikator
Persen Strengthening BMKG Climate and Weather Services Capacity Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS
34%
Jumlah paket pemeliharaan sensor & komunikasi InaTEWS (Tsunami Early Warning System) Jumlah paket pemeliharaan sistem processing & decession support system InaTEWS Jumlah paket pemeliharaan sensor seismik bantuan Jumlah paket pemeliharaan Sistem Diseminasi DVB (Digital Video Broadcast) Jumlah paket pemeliharaan Sistem Diseminasi Sirene Jumlah lokasi pemeliharaan Sistem diseminasi untuk instusi interface & media Jumlah paket peningkatan kapasitas UPS PGR (Pusat Gempa Regional) Jumlah set pengembangan Jaringan Seismik Broadband Jumlah lokasi pengembangan Sistem Jaringan Gempabumi Kuat
1 paket : 109 sensor
100%
1 paket : 11 lokasi
1 paket : 45 lokasi 1 paket : 55 lokasi
1 paket : 12 lokasi 12 lokasi
1 paket
5 set
42 lokasi
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
186
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah lokasi peningkatan Jaringan Gempa Kuat Jumlah lokasi penguatan Regional Center Jumlah lokasi pengembangan jaringan Monitoring Intensitas getaran kuat Jumlah pembangunan Sistem LOG server desiminasi DVB Jumlah lokasi Sistem Desiminasi Sirene TEWS Jumlah lokasi Sistem Tanda Waktu Standar Jumlah tersedianya Handling Inklaring Jumlah terlaksananya pengembangan Sistem Monitoring Precursor Gempabumi Jumlah laporan penyelenggaraan Sidang Working Group ICGIOTEWS (Intergovermental Commition Group Indian Ocean Tsunami Early Warning System) Jumlah peserta workshop-Training Teknisi InaTEWS Jumlah penyelenggaraan Workshop International AEIC (Asean Earthquake International Center) Jumlah penyelenggaraan Workshop Pengelolaan Sistem Gempabumi Kuat
30 lokasi
2 lokasi 73 lokasi
1 set
6 lokasi 1 lokasi 1 set 1 set
1 laporan
20 orang
1 laporan
1 laporan
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
187
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas c : Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG
Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan data dan informasi di bidang iklim agroklimat dan iklim maritim
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah pelayanan informasi perubahan iklim dan kualitas udara
85%
% pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara
80%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas II.3: Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG
Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan data dan informasi di bidang iklim agroklimat dan iklim maritim
Target 2011
Indikator
Jumlah penyelenggaraan perjalanan Tanggap darurat Jumlah peningkatan Kapasitas operator InaTEWS Jumlah penyusunan Meta data InaTEWS Jumlah tersedianya lembar kerja elektronik InaTEWS Jumlah laporan penyelenggaraan Workshop Inatews International Jumlah pelaksanaan Studi deteksi Precursor Sumatra barat Jumlah Pedoman dan Simulasi menghadapi Gempabumi Kuat Jumlah penyusunan SOP Gempabumi & Tsunami daerah Jumlah kegiatan Penentuan Site Class Lokasi Jaringan Gempa Kuat Jumlah Dokumen Desain Iklim Maritim
8 set
Jumlah lokasi pembangunan Stasiun Klimatologi (Merauke, Pekan Baru) Jumlah lokasi pembangunan Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus / SMPK (Magelang dan Pontianak)
2 lok
20 orang
1 buku 1 set
1 laporan
1 paket
1 SOP & 2 gladi
1 laporan
25 lokasi
1 dokumen
2 lok
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
188
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas d : Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
2
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program IX : Survei dan Pemetaan Nasional Kegiatan Prioritas IX.1 : Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan
Sasaran
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
Target 2011
Indikator
Jumlah pemasangan Penakar Hujan Observasi (PH. Obs) Jumlah wall display System nformasi iklim dan kualitas udara Jumlah penyusunan buku pemutakhiran Zona Musim (ZOM) Jumlah penyusunan buku monitoring dan penyempurnaan nomor Pos Hujan kerjasama Jumlah penyusunan buku Atlas rata-rata curah hujan di Indonesia periode 1981-2010 Jumlah petugas pos hujan yang mendapatkan biaya operasional SMS HP Jumlah buku Atlas Periode Ulang Curah Hujan Maksimum Kabupaten/Kota Jumlah lokasi pembangunan Taman Alat dan peralatan klimatologi (Pangkal Pinang) Jumlah penyusunan buku model prediksi musim
2000 unit
Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
2
1 set
1 buku
1 buku
1 buku
356 orang
12 buku
1 lok
1 buku
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
189
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 4 : PENANGGULANGAN BENCANA: Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui: 1) penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi, dan 2) pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dengan basis di dua lokasi strategis (Jakarta dan Malang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan risiko, mitigasi dan penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi a. Pengendalian Kebakaran Hutan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Program IV : Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan lahan
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS
12 DAOPS
Kegiatan Prioritas IV.1 : Pengendalian Kebakaran Hutan
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan lahan
Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun dari rerata 2005-2009. Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dalam 5 tahun dibanding kondisi rerata 2005-2009. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS (10 Provinsi)
36%
20%
12 DAOPS
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
190
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Program : b. Penyiapan Peralatan dan Logistik Dikawasan Rawan Bencana
Sasaran
1. Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan 2. Pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana 1. Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Pendistribusian peralatan kebencanaan pada derah bencana
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan 2. Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana 1. Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada derah bencana
Target 2011
17 Prov
Terkelolanya 50 Kawasan minapolitan yang tahan terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan
Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali.
Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan BMKT (kapal) Garam (ribu ton) Deep sea water (ribu liter) Program : -
Program X : Penanggulangan Bencana Kegiatan Prioritas X.1 : Penyiapan Peralatan dan Logistik Dikawasan Rawan Bencana
17 Prov
Program : c. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1 Ha
Sasaran
1. Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan 2. Pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana 1. Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Pendistribusian peralatan kebencanaan pada derah bencana
Program V : Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan Prioritas V.2 : Pendayagunaan Pesisir dan Lautan
Terkelolanya 50 Kawasan minapolitan yang tahan terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan
1. Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan 2. Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana 1. Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada derah bencana
17 Prov
Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali.
1 Ha
Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan BMKT (kapal) Garam (ribu ton) Deep sea water (ribu liter)
3 100 500
Target 2011
Indikator
17 Prov
3 100 500
Program VII : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
191
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) d. Penelitian dan Pengembangan IPTEK kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Nonhayati Pesisir dan Laut
Sasaran
Wilayah laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDNHL dan fenomena alamnya serta jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah rekomendasi pengelolan dan model pemanfaatannya
3
Jumlah paket data terkait fenomena alam dan sumberdaya nonhayati
1 paket data terkait fenomena alam, dan 5 paket data terkait SDNH, pesisir dan laut
Program : e. Pendayagunaan Teknologi dan Pengembangan Kapasitas Untuk Mitigasi Bencana
Kebijakan pendayagunaan teknologi mitigasi bencana Tersusunnya Standard Operation Procedure (SOP)
Jumlah kebijakan
1
Jumlah SOP
0
Program : f. Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global
Model fisik kolamkultur penyerap CO2, Penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare
Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan peningkatan carbon sink dan pilot plant fotobioreaktor untuk penyerap CO2
1
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VII.1 : Penelitian dan Pengembangan IPTEK kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Nonhayati Pesisir dan Laut
Sasaran
Indikator
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDNHL dan fenomena alamnya serta jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya.
Jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya, serta Jumlah paket data terkait dengan fenomena alam dan sumber daya non hayati di wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau kecil
Target 2011
Rekomendasi dan/atau model pemanfaatan: 1
1 paket data terkait fenomena alam laut, 2 paket data terkait SDNH, pesisir, dan laut Program XI : Kemampuan IPTEK Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas XI.2 : Pendayagunaan Teknologi Mitigasi Bencana
Program XII : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas XII.1 : Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global
Kebijakan pendayagunaan teknologi mitigasi bencana
Termanfaatkannya neraca karbon dan rekomendasi penurunan carbon pada sektor pertanian, kehutanan, lahan basah. Model fisik kolamkultur penyerap CO2, Penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare
Jumlah kebijakan
1
Jumlah Riset Bersama
-
a. Pilot plant FBR di industry dengan kemampuan serap lebih besar dari 2,5 mg CO2/L/hari
a. Basis data teknologi parsial CO2 permukaan laut
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
192
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Program : g. Penelitian Geoteknologi
Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
h. Penelitian Oseanografi
Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat
i. Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia - Kebun Raya Bogor
Konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah
Program VIII : Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK Kegiatan Prioritas VIII.3 : Penelitian Geoteknologi Perubahan Iklim
Paket pengumpulan data
Paket dokumen ilmiah Paket
Kebun raya (paket kawasan)
Draft I 2
2
Program : j. Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Matra Darat
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat.
(1) Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional. (2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra darat.
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
50
33 Prov 6 K/L
Sasaran
Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
Kegiatan Prioritas VIII.1 : Penelitian Oceanografi Terumbu Karang dan Kebencanaan
Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir
-
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang -
Program IX : Survei dan Pemetaan Nasional Kegiatan Prioritas IX.2 : Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Matra Darat
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat.
Target 2011
Indikator
b. Dokumen HAKI, perhitungan kelayakan ekonomi BCSS, inkubasi teknologi
b. Ujicoba Prototipe BCSS dengan lemampuan serap 1,5 gram CO2/L/hari
Paket pengumpulan data
1
Paket dokumen ilmiah Jumlah panduan dan sosialisasi kesiagaan masyarakat pesisir yang telah dilaksanakan Jumlah paket informasi dasar
Draft I 2
-
-
(1) Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional.
50
(2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra darat.
33 Prov 6 K/L
3
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
193
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) k. Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut
l. Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Pengembangan Wilayah.
m. Pembangunan Data dan Informasi Geodesi Dan Geodinamika
Sasaran
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut berupa produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta , remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA
Tersedianya data dan informasi atlas serta kajian pengembangan wilayah.
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
(1) Jumlah NLP dan tema dan laporan kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional
18 NLP (@5 tema) dan 4 dok
(2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut (1) Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah. (2) Jumlah provinsi dan kabupaten untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah. (1) Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem
33 Prov, 6 K/L
(2) Jumlah pembangunan stasiun tetap GPS (3) Jumlah pembangunan stasiun pasang surut laut
10
Program : -
2
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas IX.3 : Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut
Kegiatan Prioritas IX.4 : Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Pengembangan Wilayah.
Sasaran
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut geografis SDA
Tersedianya data dan informasi atlas serta kajian pengembangan wilayah.
14
90
Kegiatan Prioritas IX.5 : Pembangunan Data dan Informasi Geodesi Dan Geodinamika
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika
Target 2011
Indikator
(1) Jumlah NLP dan tema dan laporan kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional
18 NLP (@5 tema) dan 4 dok
(2) Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut (1) Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah. (2) Jumlah provinsi dan kabupaten untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumber-daya dan kajian pengembangan wilayah. Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem
33 Prov, 6 K/L
2
14
90
Program X : Penanggulangan Bencana
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
194
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 2 : Pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan alat transportasi yang memadai dengan basis 2 lokasi strategis (Jakarta-Malang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia a. Kesiapasiagaan dalam Menghadapi Bencana
b. Tanggap Darurat di Daerah Terkena Bencana
Sasaran
1. Terlaksananya pendampingan dalam penyusunan rencana kontijensi 2. Terlaksananya kesiapsiagaan dengan pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana (SRC-PB)
Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Jumlah rencana kontijensi yang tersusun; dan 2. Terbentuknya satuan reaksi cepat (SRC-PB)
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
Target 2011
5
80
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas X.2 : Kesiapasiagaan dalam Menghadapi Bencana
Kegiatan Prioritas X.3 : Tanggap Darurat di Daerah Terkena Bencana
Sasaran
Target 2011
Indikator
Terlaksananya pendampingan dalam penyusunan rencana kontijensi
Jumlah rencana kontijensi yang tersusun
Terlaksananya kesiapsiagaan dengan pemantapan satuan Terlaksananya pengadaan peralatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
Berfungsinya satuan reaksi cepat (SRC-PB) yang terbentuk Tersedianya peralatan kesiapsiagaan bencana
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
5
1
80
Prioritas 9 : Program Aksi Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
195
PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASKA KONFLIK
196
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi Inti 1, KEBIJAKAN : Pelaksanaan kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik selambat-lambatnya dimulai pada 2011
Substansi Inti : -
Program : -
Program VII : Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kegiatan Prioritas VII.1 : Kegiatan Koordinasi Hubungan Multilateral
Kegiatan Prioritas 1 : Pelaksanaan Koordinasi dan Evaluasi Hubungan Multilateral, Wilayah Negara, dan Tata Ruang Pertahanan, serta Koordinasi Pengelolaan Masyarakat Kawasan Tertinggal
Terlaksananya koordinasi dan evaluasi hubungan multilateral, wilayah negara dan tata ruang pertahanan, serta koordinasi penge-lolaan masyarakat kawasan tertinggal
Jumlah rapat koordinasi
12 kali
Jumlah pemantauan dan evaluasi
4 kali Kegiatan Prioritas VII.3 : Koordinasi pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi daerah tertinggal di kawasan perbatasan
Meningkatnya koordinasi antar sektor dalam pengembangan daera tertinggal di kawasan perbatasan
Jumlah rapat koordinasi
4
Program I : Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kegiatan Prioritas I.20 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi daerah tertinggal di kawasan perbatasan
Sasaran
Terselenggaranya koordinasi Kebijakan Hubungan Multilateral
Terselenggaranya koordinasi kebijakan pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal
Meningkatnya koordinasi antar sektor dalam pengembangan daera tertinggal di kawasan perbatasan
Target 2011
Indikator
Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas hubungan multilateral
12
Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rapat Koordinasi Pengelolaan Masyarakat Kawasan Tertinggal
4
Jumlah pemantauan dan evaluasi
4
Jumlah rapat koordinasi
4
12
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
197
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Jumlah rencana aksi pengembangan daerah tertinggal di kawasan perbatasan yg dilaksanakan
Target 2011
Meningkatnya sar pras dalam pela-yanan umum pemerintahan
Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RIRDTL, JBC RI-PNG) Terfasilitasinya penguatan kelem-bagaan wilayah perbatasan antar negara Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara 17 provinsi/ 100 rute
Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan yang mendapat sarpras perbatasan antar negara Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara
50
Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai Jumlah rute yang terselenggara
50
Program : -
Sasaran
27
Program : -
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan dan Penataaan Wilayah Administrasi dan Perbatasan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program II : Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Kegiatan Prioritas II.1 : Pengembangan dan Penataaan Wilayah Administrasi dan Perbatasan
6
Meningkatnya sar pras dalam pela-yanan umum pemerintahan
Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RIRDTL, JBC RI-PNG) Terfasilitasinya penguatan kelem-bagaan wilayah perbatasan antar negara
3
Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara
Target 2011
Indikator
Jumlah rencana aksi pengembangan daerah tertinggal di kawasan perbatasan yg dioperasionalkan
27
Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan yang mendapat sarpras perbatasan antar negara Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara
50
Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai
50
6
3
Program XX : Penyelenggaraan Pos dan Telematika
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
198
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 4 : Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial
Indikator
Target 2011
Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi
100%
Prosentase desa yang dilayani akses internet Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas
20%
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Kegiatan Prioritas 6 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)*
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas
Kegiatan Prioritas 7 : Pembinaan Pelayanan Medik Spesialistik*
Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepa-da masyarakat
Jumlah puskesmas yg menjadi puskes-mas perawatan di perbatasan dan pulaupulau kecil terluar berpenduduk Terselenggaranya pelayanan kesehatan diPuskesmas prioritas dipernatasan dan pulau terluar Jumlah RS bergerak yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan di DTPK
Kegiatan Prioritas XX.1 : Pelaksanaan pemberdayaan dan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana informatika Catatan: * Alokasi untuk sub kegiatan tersebut sebesar Rp 779,86 milyar merupakan bagian dari alokasi kegiatan Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika pada Prioritas 6.
Sasaran
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial
100%
Prosentase desa yang dilayani akses internet Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas
20%
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Jumlah puskesmas yg menjadi puskes-mas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk
81
30%
76 desa
81
Program XXI : Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Prioritas XXI.1 : Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
Target 2011
Indikator
Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi
30%
Program : Kegiatan Prioritas 5 : Pembinaan pelayanan kesehatan komunitas*
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
30%
30%
76 desa
101
Kegiatan Prioritas XXI.3 : Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
8.608
14
Kegiatan Prioritas XXI.2 : Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepa-da masyarakat
Jumlah RS bergerak yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan di DTPK
14
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
199
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Program : -
Kegiatan Prioritas 8 : Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan*
Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang didaya gunakan di DTPK • Jumlah residen senior dan tenaga kesehatan yang diberikan insentif melalui pendayagu naan di DTPK • Jumlah residen senior yang didaya gunakan di DTPK
1260
Tersedianya guru yang bermutu dan merata antar prov, kab, dan kota.
Jumlah guru penerima tunjangan khusus
30.000 orang
Kegiatan Prioritas 10 : Pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatnya pemberdayaan dan pengembangan pendidikan tenaga kependidikan
Persentase guru di daerah terpencil yang mengikuti peningkatan kompetensi dan perofesionalisme
20%
Program : -
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk pulau-pulau kecil terluar
Sasaran
Meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan
55 pulau
Program XI : Peningkatan Mutu dan Kesehatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan Prioritas XI.1 : Penyediaan Guru untuk Seluruh Jenjang Pendidikan
-
Program XVIII : Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kegiatan Prioritas XVIII.1 : Pendayagunaan pulau-pulau kecil
Target 2011
Indikator
Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK Jumlah residen senior yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK
1245
Tersedianya Guru Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota -
Jumlah guru penerima tunjangan khusus
30.000 orang
-
-
Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruk tur mamadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana, dan 25 di antaranya terinvestasi
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk pulau-pulau kecil terluar
30 pulau
790
Kegiatan Prioritas 9 : Penyediaan guru untuk seluruh jenjangn pendidikan
Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruk tur mamadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana, dan 25 di antaranya terinvestasi
Program XXII : Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kegiatan Prioritas 8 : Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan*
2050
Program : -
Kegiatan Prioritas 11 : Pendayagunaan pulau-pulau kecil
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
850
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
200
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi, termasuk pulau-pulau kecil terluar
Target 2011
Kebijakan, pendayagunaan teknolo-gi pendukung pem bangunan
Jumlah kebijakan
1
Jumlah pilot pendukung teknologi untuk pembangunan daerah tertinggal
1
Program : Kegiatan Prioritas 13 : Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air
Termanfaatkannya teknologi efisiensi pemanfaatan sumberdaya air di daerah tertinggal
Rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan sumberdaya air
Sasaran
55 pulau
Program : -
Kegiatan Prioritas 12 : Dukungan pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1
Program XIII : Peningkatan Kemampuan Iptek Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas XIII.1 : Pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik
Program XIV : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas XIV.1 : Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air
Kebijakan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca koflik
Identifikasi dan karakter permasalahan Sumberdaya Air (SDA) di daerah tertinggal; Survei Potensi SDA; Modelmodel sistem penanggulangan permasalahan Air Bersih di daerah tertinggal; Pilot Plant paket teknologi pengolahan air; Rekomendasirekomendasi sytartegi pemenuhan kebutuhan air di daerah tertinggal; Sistem informasi sumber daya air dan teknologi pengolahan air
Target 2011
Indikator
Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi, termasuk pulau-pulau kecil terluar
30 pulau
Jumlah kebijakan
1
Jumlah pilot pendukung teknologi untuk pembangunan daerah tertinggal
1
Rekomendasi tentang Sistem Pengelolaan Sumberdaya Air dan efisiensi sumberdaya air di daerah tertinggal, datadata sumberdaya air, lima pilot plant Sistem Pengolahan Air, Software Sistem Informasi Sumberdaya Air (SISDA), Data Base SDA, Sistem Informasi Teknologi Pengolahan AIr di Daerah Tertinggal, Data Base Teknologi Pengolahan Air.
Lap. Permasalahan SDA dan potensi SDA
1
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
201
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Substansi Inti 2, KERJASAMA INTERNASIONAL : Pembentukan kerjasama dengan negara-negara tetangga dalam rangka pengamanan wilayah dan sumber daya kelautan
Substansi Inti : -
Program : -
Program XIX : Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kegiatan Prioritas XIX.1 : Peningkatan operasional dan pemeliharaan kapal pengawas
Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan operasional dan pemeliharaan kapal pengawas
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pemantuan Kapal Perikanan
Meningkatnya wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing
Terpenuhinya sarana dan prasarana pengawasan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi dan tepat sasaran
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu :
3 WPP
Sasaran
Meningkatnya wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing
6 WPP
Kegiatan Prioritas XIX.2 : Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pemantuan Kapal Perikanan
Terpenuhinya sarana dan prasarana pengawasan dengan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi dan tepat sasaran
Target 2011
Indikator
Rekomendasi tentang SPAH (Sist. Pemanfaatan Air Hujan) Rekomendasi tentang SISDA (Sist. Informasi SDA) Pilot Plant SPAH Software SISDA Data Base SISDA di daerah tertinggal/paska gempa & Tsunami (Kecamatan Sipatujah, Tasikmalaya) Desain & Model SRAT (Sumur Resapan Air Tanah) dengan sistem "Embung" di Jeneponto (Sulawesi Selatanl)
1
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu :
3 WPP (180 hari operasi)
1
1 1 1
1
6 WPP (180 hari operasi)
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
202
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
· Kapal Pengawas · Speedboat · Stasiun Rabar Satelit · Transmitter Pemenuhan prsarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu · Kantor dan bangunan pengawas · Dermaga · Pos pengawas
Target 2011
Meningkatnya sa-rana dan prasara-na pertahanan di wilayah perbatas an
Jumlah sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan
6 6 10
6%
Program : -
Kegiatan Prioritas 4 : Operasi Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan
Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional
Substansi Inti 3, KEUTUHAN WILAYAH: Penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina pada 2010-2014 Program : -
Sasaran
4 32 0 1000
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Pembangunan sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
44%
Program IX : Manajemen Pembangunan Sarana Prasarana Pertahanan Kegiatan Prioritas 3 : Pembangunan sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan
Program X : Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif Kegiatan Prioritas X.1 : Operasi Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Meningkatnya sa-rana dan prasara-na pertahanan di wilayah perbatas an
Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan
Target 2011
Indikator
· Kapal Pengawas · Speedboat · Stasiun Rabar Satelit · Transmitter Pemenuhan prsarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu · Kantor dan bangunan pengawas · Dermaga · Pos pengawas
0 15 0 500
Persentase kecukupan jumlah sarana dan prasarana kebijakan pertahanan di wilayah perbatasan Jumlah pembangunan sarana & prasarana Dodikhan di wilayah penyangga perbatasan
10%
Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional
44%
6 1 10
1 paket
Substansi Inti : -
Program VIII : Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
203
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Pelaksanaan Perundingan Perbatasan RI-Malaysia, Singapura, Timor Leste, Filipina, Vietnam, dan Palau.
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terselenggaranya perundingan per-batasan RI-Malaysia, Singapura, Timor Leste, Filipina, Vietnam, dan Palau
Jumlah pelaksanaan perundingan perbatasan maritim dan darat
12 perundingan
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pemetaan Batas wilayah
Tersusunnya kebijakan pemetaan batas wilayah dan meningkatnya cakupan peta batas wilayah
Jumlah NLP Peta batas wilayah negara (joint Mapping) kori-dor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000 Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000 Jumlah pemetaan pulaupulau terluar Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim
Program : -
12
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VIII.1 : Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan
Program V : Survey dan Pemetaan Nasional Kegiatan Prioritas V.1 : Pemetaan Batas wilayah
89
20 60 22 5 60 3
3
Target 2011
Sasaran
Indikator
Terselenggaranya penguatan diplomasi melalui optimalisasi perjanjian politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan
Jumlah pelaksanaan perundingan yang terkait dengan pembuatan perjanjian bilateral, regional, dan multilateral antara RI-Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Vietnam, dan Palau
12 perundingan
Tersusunnya kebijakan pemetaan batas wilayah dan meningkatnya cakupan peta batas wilayah
Jumlah NLP Peta batas wilayah negara (joint Mapping) kori-dor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000 Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000 Jumlah pemetaan pulaupulau terluar Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim
12
89
20 60 22 5 60 3
3
Program VI : Pengelolaan Pertahanan Nasional
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
204
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Kegiatan Prioritas 4 : Pengelolaan Wilayah Pesisir, PulauPulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (di pusat)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, PulauPulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, PulauPulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Indikator
Target 2011
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
187 SP
Kegiatan Prioritas VI.1 : Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
1 Paket
Kegiatan Prioritas VI.2 : Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (di pusat)
Substansi Inti 4, DAERAH TERTINGGAL: Pengentasan daerah tertinggal di sedikitnya 50 kabupaten paling lambat 2014 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, PulauPulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, PulauPulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
187 SP
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
1 Paket
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas dan pelayanan sosial dasar bagi warga KAT
Tersedianya permukiman dan infrastruktur
2340
Pemberian jaminan hidup
2.650 KK
Substansi Inti : -
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas dan pelayanan sosial dasar bagi warga KAT
Tersedianya permukiman dan infrastruktur
2650 unit
Pemberian jaminan hidup
2.650 KK
Program : -
Program XXIII : Pemberdayaan Sosial Kegiatan Prioritas XXIII.1 : Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Program I : Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
205
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pusat produksi daerah tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
1. Meningkatnya pengembangan pusat produksi di daerah tetinggal 2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, dengan menciptakan dan memberdayakan lingkungan pendukung bagi perbaikan kegiatan usaha dan pembangunan manusia
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki pusat produksi 2. (a). meningkatkan kemampuan dan keberdayaan petani skala kecil dan aparat pemerintah untuk mendukung kegiatan usaha berbasis kelompok di perdesaan, (b). Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, (c). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.
Target 2011
40%
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.1 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pusat produksi daerah tertinggal
Sasaran
1. Meningkatnya pengembangan pusat produksi di daerah tetinggal 2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, dengan menciptakan dan memberdayakan lingkungan pendukung bagi perbaikan kegiatan usaha dan pembangunan manusia
Target 2011
Indikator
Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki pusat produksi
40%
Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan Nias-Local Economic Development Program (Nias-LEDP); 1. Meningkatkan kemampuan dan keberdayaan petani skala kecil dan aparat pemerintah untuk mendukung kegiatan usaha berbasis kelompok di perdesaan, 2. Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, 3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program
100%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
206
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal
Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi usaha mikro kecil menengah dan koperasi daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 5 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pendanaan dan kemitraan usaha daerah tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
1. Meningkatnya pengembangan pusat pertumbuhan di Daerah Tertinggal 2. Terfasilitasinya pembiayaan untuk pengembangan ekonomi
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki Pusat Pertumbuhan 2. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri Persentase daerah tertinggal yang mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal
Meningkatnya pengembangan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal
Meningkatnya ketersediaan sumber pendanaan dan pengembangan kemitraan usaha di daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang telah memiliki sumber pendanaan dan melaksanakan kemitraan usaha dengan daerah lain.
Target 2011
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.2 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal
100%
40%
40%
Kegiatan Prioritas I.3 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi usaha mikro kecil menengah dan koperasi daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.4 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pendanaan dan kemitraan usaha daerah tertinggal
Target 2011
Sasaran
Indikator
1. Meningkatnya pengembangan pusat pertumbuhan di Daerah Tertinggal 2. Terfasilitasinya pembiayaan untuk pengembangan ekonomi
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki Pusat Pertumbuhan 2. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri
40%
Meningkatnya pengembangan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal
1. Persentase daerah tertinggal yang mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal 2. Terbentuknya forum koordinasi UKM di daerah tertinggal 1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang mengembangkan sumbersumber pendanaan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. 2. Terbentuknya forum kemitraan usaha di daerah tertinggal.
40%
Meningkatnya ketersediaan sumber pendanaan dan pengembangan kemitraan usaha di daerah tertinggal
100%
40%
40%
40%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
207
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi investasi ekonomi daerah daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 7 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah tertinggal , terdepan, terluar, dan pasca konflik.
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di daerah tertinggal
1. Meningkatnya kemampuan sistem, organisasi, dan SDM pemerintahan daerah untuk mewujudkan good governance 2. (i) Meningkatnya kemampuan kelembagaan Pemda dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya lokal, (ii) Meningkatnya kegiatan ekonomi, pengembangan sumberdaya manusia, dan infrastruktur lingkungan perdesaan secara terpadu di daerah tertinggal, dan (iii) Meningkatkan mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik, melalui PNPM Mandiri
Indikator
Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang telah meningkatkan jumlah dan nilai investasi
1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan mengalami peningkatan indeks good governance 2. (i) Persentase jumlah kabupaten tertinggal yang kemampuan kelembagaan pembangunan masyarakat dan pemda meningkat dalam pengelolaan sumberdaya lokal, (ii) Persentase jumlah kawasan pembangunan perdesaan yang terpadu dari aspek ekonomi, sumberdaya manusia, dan infratruktur lingkungan, dan (iii) Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang mengalami peningkatan mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik
Target 2011
40%
40%
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.5 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi investasi ekonomi daerah daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.6 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah tertinggal , terdepan, terluar, dan pasca konflik.
Sasaran
Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di daerah tertinggal
Meningkatnya kemampuan sistem, organisasi, dan SDM pemerintahan daerah untuk mewujudkan good governance Meningkatnya kemampuan kelembagaan Pemda dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya lokal; Meningkatnya kegiatan ekonomi, pengembangan sumberdaya manusia, dan infrastruktur lingkungan perdesaan secara terpadu di daerah tertinggal; dan Meningkatkan mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik, melalui PNPM-P2DTK
Target 2011
Indikator
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki regulasi dalam mendukung iklim investasi. 2. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang telah meningkatkan jumlah dan nilai investasi Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan mengalami peningkatan indeks good governance 1. Persentase jumlah kabupaten tertinggal yang kemampuan kelembagaan pembangunan masyarakat dan pemda meningkat dalam pengelolaan sumberdaya lokal, 2. Persentase jumlah kawasan pembangunan perdesaan yang terpadu dari aspek ekonomi, sumberdaya manusia, dan infratruktur lingkungan, dan 3. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang mengalami peningkatan mobilitas penduduk dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik (PNPM-P2DTK)
40%
40%
40%
100%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
208
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 8 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 9 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi lembaga kerjasama antar daerah daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 10 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi lembaga perekonomian daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 11 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kapasitas kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal
Meningkatnya kerjasama antar lembaga pemerintah di daerah tertinggal
Meningkatnya kapasitas lembaga perekonomian daerah tertinggal
Meningkatnya kemitraan antar lembaga pemerintahan kabupaten daerah tertinggal
persentase kabupaten daerah tertinggal yang menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain.
Target 2011
40%
40%
persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan lembaga perekonomian di daerah tertinggal
40%
persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.7 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.8 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi lembaga kerjasama antar daerah daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.9 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi lembaga perekonomian daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.10 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kapasitas kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal 2. Persentase lembaga sosial masyarakat di daerah tertinggal yang meningkat kapasitasnya. 1. persentase kabupaten daerah tertinggal yang menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain. 2. Terbentuknya kerjasama regional 1. persentase kabupaten tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan lembaga perekonomian 2. persentase jumlah lembaga perekonomian yang meningkat kapasitasnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kemitraan antar lembaga daerah tertinggal
Meningkatnya kerjasama antar lembaga pemerintah di daerah tertinggal
Meningkatnya kapasitas lembaga perekonomian daerah tertinggal
Meningkatnya kemitraan antar lembaga pemerintahan kabupaten daerah tertinggal
Target 2011
40%
40%
40%
5 40%
40%
40%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
209
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 12 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 13 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal
Kegiatan Prioritas 14 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 15 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan di Daerah Tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya koordinasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Target 2011
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas I.11 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Meningkatnya koordinasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal
40%
Kegiatan Prioritas I.12 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
40%
Kegiatan Prioritas I.13 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal
40%
Kegiatan Prioritas I.14 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan di Daerah Tertinggal
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal
Target 2011
Indikator
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal 2. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan di daerah tertinggal. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal
40%
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal 2. Persentase angka partisipasi sekolah meningkat di daerah tertinggal 1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan Daerah Tertinggal 2. Persentase kabupaten yang terfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah dan kejuruan 3. Persentase angka melek huruf di daerah tertinggal.
40%
40%
40%
70%
40%
40%
40%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
210
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 16 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
Kegiatan Prioritas 17 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
40%
Kegiatan Prioritas I.15 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
40%
Kegiatan Prioritas I.16 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
40%
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal
40%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
211
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 18 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
1. Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Meningkatnya Pemanfaatan Energi Matahari untuk Pengembangan Infrastruktur Dasar di Wilayah Perdesaan Tertinggal Terpencil
1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Persentase kabupetan didaerah tertinggal yang memiliki database permintaan kelistrikan dengan menggunakan teknologi GIS dan memanfaatkan energi matahari untuk pengembangan infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
Target 2011
40%
100%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.17 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal
Target 2011
Sasaran
Indikator
1. Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Meningkatnya Pemanfaatan Energi Matahari untuk Pengembangan Infrastruktur Dasar di Wilayah Perdesaan Tertinggal Terpencil
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Persentase kabupetan didaerah tertinggal yang memiliki database permintaan kelistrikan dengan menggunakan teknologi GIS dan memanfaatkan energi matahari untuk pengembangan infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
40%
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal 2. Persentase masyarakat di daerah tertinggal yang memiliki akses terhadap fasilitas telekomunikasi.
40%
100%
40%
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
212
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 19 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas 20 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah Tertinggal
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
40%
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal
40%
Program : -
Kegiatan Prioritas 21 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Tersedianya kapal penumpang dan perintis 34 unit
Unit kapal
5
Tersedianya subsidi perintis angkutan laut 76 trayek di 17 provinsi
Trayek
64
Program : -
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas I.18 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
Kegiatan Prioritas I.19 : Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah Tertinggal
Program XVII : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Kegiatan Prioritas XVII.1 : Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal 2. Persentase peningkatan aksesibilitas masyarakat di daerah tertinggal 1. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal 2. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan di daerah tertinggal
40%
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat termasuk pulau-pulau kecil terluar
30 pulau
Jumlah pulau kecil yang terfasilitasinya penyediaan infrastruktur memadai secara terintegrasi, termasuk pulau-pulau kecil terluar
30 pulau
Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal
Terwujudnya 200 pulau kecil yang terfasilitasi penyediaan infrastruktur memadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana dan 25 diantaranya terinvestasi
40%
40%
40%
Program XV : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
213
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Kegiatan Prioritas 22 : Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Pelayanan Keperintisan Angkutan Jalan (577 bus perintis dan 907 lintas perintis)
Kegiatan Prioritas 23 : Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP
Terbangunnya 20 Sarana Keperintisan
Tersedianya 510 pelayanan Keperintisan
Indikator
Target 2011
Lintas bus perintis
177
Unit bus perintis Jumlah Sarana
100 3
Jumlah Lintas
95
Program : -
Kegiatan Prioritas 24 : Pelayanan Angkutan Udara Perintis
Tersedianya 580 rute perintis
Jumlah rute perintis yang terlayani
118
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas XV.1 : Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Pelayanan Keperintisan Angkutan Jalan
Kegiatan Prioritas XV.2 : Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP
Pembangunan Sarana Keperintisan
Program XVI : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kegiatan Prioritas XVI.1 : Pelayanan Angkutan Udara Perintis
Target 2011
Indikator
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Jalan yang terlayani
147
Jumlah Bus Perintis Jumlah Sarana Keperintisan yang mengalami peningkatan
50 26
Pelayanan Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan yang terlayani
115
Meningkatnya pelayanan perintis angkutan udara
Jumlah rute perintis yang terlayani dan jumlah drum BBM
127 rute; 3779 drum
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik
214
PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI
215
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 1 : PERAWATAN : Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu untuk pengelolaan Cagar Budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan di seluruh Indonesia sebelum Oktober 2011 Program : -
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatan BCB/Situs dan Kawasan kepurbakalaan secara terpadu
Jumlah penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu cagar budaya (Kawasan Warisan Budaya Dunia yang dimulai dengan Candi Borobudur, Situs Manusia Purba Sangiran, dan Candi Prambanan ) Jumlah museum yang direvitalisasi
3
Jumlah perpustakaan provinsi yang memiliki perangkat perpustakaan digital (e-library)
33
Substansi Inti : -
Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan Pengelolaan Peninggalan Kepurbakalaan
Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatan BCB/ Situs dan Kawasan kepurbakalaan secara terpadu
Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu cagar budaya (Kawasan Warisan Budaya Dunia yang dimulai dengan Candi Borobudur, Situs Manusia Purba Sangiran, dan Candi Prambanan )
3
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Pengelolaan Permuseuman
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan museum, termasuk museum daerah
Jumlah Museum yang direvitalisasi
30
Program : Kegiatan Prioritas 3 : Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya kegiatan layanan jasa per pustakaan dan infor masi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
Jumlah perpustakaan provinsi yang memiliki perangkat perpustakaan digital (e-library)
33
Program II : Kesejarahan, Kepubakalaan, dan Permuseuman Kegiatan Prioritas II.1 : Pengembangan Pengelolaan Peninggalan Kepurbakalaan
Kegiatan Prioritas II.2 : Pengembangan Pengelolaan Permuseuman
Program III : Pengembangan Perpustakaan Kegiatan Prioritas III.1 : Peningkatan Layanan Jasa Perpustakaan dan Informasi
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan museum, termasuk museum daerah
Meningkatnya kegiatan layanan jasa perpustakaan dan informasi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
30
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
216
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca
Sasaran
Meningkatnya upaya pengembangan perpustakaan dan budaya gemar membaca
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah perpustakaan keliling Jumlah perpustakaan umum; provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan yang dikembangkan a. Provinsi b. Kab/kota c. Desa/kelurahan
33
Kegiatan Prioritas 2 : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film
Kegiatan Prioritas III.2 : Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca
Sasaran
Meningkatnya upaya pengembangan perpustakaan dan budaya gemar membaca
2.333 33 300 2.000
Substansi Inti 2 : SARANA: Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibukota kabupaten selambatlambatnya Oktober 2012 Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Target 2011
Indikator
Jumlah perpustakaan keliling Jumlah perpustakaan umum; provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan yang dikembangkan a. Provinsi b. Kab/kota c. Desa/kelurahan
33
33 300 2.000
Substansi Inti : -
Meningkatnya apresiasi, kreativitas dan produktivitas para pelaku seni.
Meningkatnya manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam rangka pengembangan nilai budaya, seni dan perfilman
Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya. - Propinsi - Kabupaten/Kota
Jumlah fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan pergelaran seni budaya - Propinsi - Kabupaten/Kota
Program I : pengembangan Nilai Budaya, Seni, dan Perfilman Kegiatan Prioritas I.2 : Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Meningkatnya apresiasi, kreativitas dan produktivitas para pelaku seni
14 238
-
-
-
Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya. - Propinsi - Kabupaten/Kota Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya -
14 238 20
2
25
-
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
217
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 3 : PENCIPTAAN: Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan Penelitian, Penciptaan dan Inovasi dan memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat luas Program : Kegiatan Prioritas 1 : Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi Kegiatan Prioritas 2 : Penelitian dan Pengembangan Bidang Kebudayaan
Kegiatan Prioritas 4 : Pelaksanaan Insentif Perolehan Paten dan Kepemilikan HKI
Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan Kapasitas SDM Iptek Program : -
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Meningkatnya litbang bidang arkeologi Meningkatnya litbang kebudayaan dalam mendukung kebijakan pembangunan kebudayaan
Jumlah litbang di bidang arkeologi Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan
147 13
Program : -
Kegiatan Prioritas 3 : Fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kebijakan untuk fasititasi proses peroleh-an hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif
Terlaksananya insentif perolehan paten dan kepemilikan HKI
Meningkatnya kapasitas SDM iptek
Jumlah kebijakan
Jumlah usulan paten dan kepemilikan HKI yang difasilitasi
Jumlah karyasiswa
1
10
S2 = 50, S3 = 20
Program V: Pengembangan Sumber Data Kebudayaan dan Pariwisata Kegiatan Prioritas V.1 : Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi Kegiatan Prioritas V.2 : Penelitian dan Pengembangan Bidang Kebudayaan
Program VI : Peningkatan Kemampuan IPTEK Untuk Penguatan Sistem Informasi Nasional Kegiatan Prioritas VI.1 : Fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif Pelaksanaan Insentif Perolehan Paten dan Kepemilikan HKI
Kegiatan Prioritas VI.1 : Fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif Pelaksanaan Insentif Perolehan Paten dan Kepemilikan HKI
Kegiatan Prioritas VI.2 : Peningkatan Kapasitas SDM Iptek Program VIII : Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan IPTEK
Meningkatnya litbang bidang arkeologi Meningkatnya litbang kebudayaan dalam mendukung kebijakan pembangunan kebudayaan
Jumlah litbang di bidang arkeologi Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan
147
Kebijakan untuk fasititasi proses peroleh-an hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif
Jumlah kebijakan
1
Terlaksananya insentif perolehan paten dan kepemilikan HKI Kebijakan untuk fasititasi proses peroleh-an hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif
Jumlah usulan paten dan kepemilikan HKI yang difasilitasi Jumlah kebijakan
10
Terlaksananya insentif perolehan paten dan kepemilikan HKI Meningkatnya kapasitas SDM iptek
Jumlah usulan paten dan kepemilikan HKI yang difasilitasi Jumlah karyasiswa
10
13
1
S2 = 50, S3 = 15
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
218
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 6 : Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya
Pengembangan dan perlindungan bahasa masyarakat lokal
Paket
1
Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya
Kegiatan Prioritas 7 : Pengembangan Pranata Inovasi
Drafting paten dan pendaftaran HKI atas produk inovasi teknologi
Pendaftaran HKI
21
Kegiatan Prioritas VIII.2 : Pengembangan Inovasi
Kapitalisasi dan pemanfaatan paten serta invensi LIPI
Paket teknologi/HKI
3
Program : Kegiatan Prioritas 8 : Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi
Termanfaatkannya in kubasi teknologi utk sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintah
Paket rekomendasi, advokasi, sruvei dan konsultasi mengenai inkubasi
3
Kegiatan Prioritas 9 : Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi
Termanfaatkannya Audit Teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang
Paket rekomedasi, advokasi, sruvei dan konsultasi mengenai audit teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang
3
Program VII : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas VII.1 : Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi
Kegiatan Prioritas VII.2 : Pengkajian dan Penerapan Audit TeknologI
Target 2011
Sasaran
Indikator
Pengembangan dan perlindungan bahasa masyarakat lokal (Pencegahankepunahan bahasa masyarakat lokal) Tumbuhnya wirausahawan baru yangberbasis inovasi teknologi
JumlahBuku Identifikasi Bahasa Lokal yangHampir Punah
1
Pendaftaran HKI
28
Paket teknologi/HKI
3
Unit usaha UMKM Inovatif baru Teknologi/HKI LIPI yang diinkubasi Tenant
2
Termanfaatkannya in kubasi teknologi untuk sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintah
Jumlah prototype, Advokasi, Paket Alih Teknologi, Survai Konsultasi, Rekomendasi pada Inkubasi Teknologi
Termanfaatkannya Audit Teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang
Paket rekomedasi, advokasi, survei dan konsultasi mengenai audit teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang
1 prototipe infrastruktur inkubasi, 3 advokasi kemitraan, 3 paket alih teknologi, 3 survai, 3 konsultasi alih teknologi, 1 rekomendasi aksesibilitas, 1 rekomendasi pendukung, 1 rekomendasi kelembagaan Audit Teknolohi Industri Pupuk (Rp. 1,75 M)
3 1
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
219
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 4 : KEBIJAKAN : Peningkatan perhatian dan kesertaan Pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh mayarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Kegiatan Prioritas 3 : Peningkatan Sensor Film
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Meningkatnya apresiasi, kreativitas, dan produktivitas para pelaku seni
Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai
Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Perfilman Nasional
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi film nasional
Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan lembaga sensor film
Jumlah Fasilitasi Festival Film dalam dan luar negeri Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman Jumlah film/video/ iklan lulus sensor
20
Program V: Pengembangan Sumber Data Kebudayaan dan Pariwisata Kegiatan Prioritas I.2 : Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Meningkatnya apresiasi, kreativitas dan produktivitas para pelaku seni
2
25
11
Kegiatan Prioritas I.3 : Pengembangan Perfilman Nasional
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi film nasional
18
42,000
Kegiatan Prioritas I.1 : Peningkatan Sensor Film
Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan lembaga sensor film
Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya: Di Propinsi Di Kabupaten/Kota
Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya Jumlah Fasilitasi Festival Film dalam dan luar negeri Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman Jumlah film/video/ iklan lulus sensor
14 238 20
2
25
11
18
42,000
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
220
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 5 : INOVASI TEKNLOGI : Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas pemuda Program : Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan Kapasitas Pemuda
Kegiatan Prioritas 2 : Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda
Kegiatan Prioritas 4 : Pelaksanaan Insentif riset dasar dan terapan
Kegiatan Prioritas 5 : Peningkatan litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis Kegiatan Prioritas 6 : Pelaksanaan insentif difusi iptek
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan taqwa Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang iptek dan imtaq
3180
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
3180
Program : -
Kegiatan Prioritas 3 : Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Terlaksananya insentif riset dasar dan terapan
Meningkatnya litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis Terlaksananya insentif difusi iptek
Jumlah kebijakan
1
Jumlah pilot peningkatan inovasi dan kreativitas pemuda Jumlah paket riset dasar
4
Jumlah paket riset terapan Jumlah paket penelitian
70
Jumlah paket
85
40
5
Program IV: Pelayanan Kepemudaan Kegiatan Prioritas IV.1 : Peningkatan Kapasitas Pemuda
Kegiatan Prioritas IV.2 : Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda
Program VI: Peningkatan Kemampuan IPTEK Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas VI.3 : Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Kegiatan Prioritas VI.4 : Pelaksanaan Insentif riset dasar dan terapan
Kegiatan Prioritas VI.5 : Peningkatan litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis Kegiatan Prioritas VI.6 : Pelaksanaan insentif difusi iptek
Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan taqwa Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang iptek dan imtaq
3180
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
3180
Kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Jumlah kebijakan
1
Jumlah pilot peningkatan inovasi dan kreativitas pemuda Jumlah paket riset dasar
12
Jumlah paket riset terapan Jumlah paket penelitian
70
Jumlah paket
85
Terlaksananya insentif riset dasar dan terapan
Meningkatnya litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis Terlaksananya insentif difusi iptek
40
5
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
221
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 7 : Pelaksanaan insentif peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Kegiatan Prioritas 8 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sasaran
Terlaksananya insentif peningkatan kapa-sitas iptek sistem produksi Terbangun dan terma nfaatkannya prototipe Perangkat PC USG Multi Chanel, Perangkat Lunak Free-Open Source Software dan Komputasi serta Sistem pengenal wicara pada Perisalah
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah paket insentif
120
Jumlah paket prototype, advokasi, dan rekomendasi
3
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VI.7 : Pelaksanaan insentif peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Kegiatan Prioritas VII.3 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi – Multichannel PC USG
Kegiatan Prioritas VII.4 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi- Ubiquitous E-Government Services sebagai FOSS
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi – Teknologi Digital Kreatif
Sasaran
Terlaksananya insentif peningkatan kapa-sitas iptek sistem produksi Multichannel PC USG
Ubiquitous EGovernment Services sebagai FOSS
Teknologi Digital Kreatif (Perisalah)
Target 2011
Indikator
Jumlah paket insentif
120
Desain Rinci PC USG
1
Desain Mekanis probe USG Rekomendasi Standard Nasional PC USG Jumlah Prototipe E-Voting
1
Jumlah Prototipe E-Kiosk Jumlah Hak Cipta Mobile Government Jumlah Prototipe Mobile Government JumlahRekomendasi EGovernment Jumlah Advokasi E-Voting Jumlah Prototipe Layanan Tambang Data Jumlah Alih Teknologi EVoting Jumlah Hak Cipta E-Voting Jumlah Mitra E-Voting Jumlah Pilot Project Perisalah
1 2
Jumlah Hak Cipta Perisalah Jumlah Prototipe Perisalah Jumlah Ahli Teknologi
1
1 1
2 1 1 1 1 1 2 2
2 1
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
222
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah Mitra Kerja Perisalah
1
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
223
PRIORITAS LAINNYA : BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
224
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Substansi Inti I : Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat pada 2010 Program : -
Target 2011
Sasaran
Indikator
Terlaksananya Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah serta Pengawasan Haji
Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah serta Pengawasan Haji yang tertib dan lancar (jemaah)
210000
-
-
-
-
-
-
Substansi Inti : -
Kegiatan Prioritas 1 : Pelayanan Haji dan Umrah
Terlaksananya Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah serta Pengawasan Haji
Kegiatan Prioritas 2 : Pelayanan Kesehatan Ibadah Haji
Meningkatnya pelayanan kesehatan jemaah haji
Substansi Inti 2 : Peningkatan kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan peningkatan efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kegiatan Prioritas 1 : Pembinaan kerukunan hidup umat beragama (FKUB)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah serta Pengawasan Haji yang tertib dan lancar (jemaah) Pelayanan kesehatan kepada jamaah haji
210000
Program I : Penyelenggaraan, Pembinaan, dan Pengelolaan Haji dan Umrah Kegiatan Prioritas I.1 : Pelayanan Haji dan Umrah
-
Substansi Inti : -
Meningkatnya dan terpeliharanya kondisi dan suasana yang aman dan damai dikalangan umat beragama
1. Pembangunan Sekretariat Bersama FKUB Kab/Kota (unit)
2. Operasional FKUB (unit) Tk Provinsi Kab/Kota 3. Pemulihan Paska Konflik (Kegiatan)
15
-
33 150 1
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
225
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 3 : • Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam 5 tahun • Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif • Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata • Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan Daya Tarik Pariwisata Kegiatan Prioritas 2 : Peningkatan PNPM Mandiri bidang Pariwisata Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan Standardisasi Pariwisata
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan daya tarik wisata Meningkatnya jumlah desa wisata
Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya
29
Jumlah desa wisata
450
Berkembangnya usaha, industri dan investasi pariwisata Terlaksananya penyusunan dan pemutakhiran standad pariwisata serta penerapan standard dan kompetensi pariwisata
Jumlah profil investasi pariwisata
7
1. Jumlah standard kompetensi
10
2. Jumlah standard usaha 3. Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi (ribu orang
Program III : Pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan Prioritas III.1 : Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan daya tarik wisata Meningkatnya jumlah desa wisata
Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya
29
Jumlah desa wisata
450
Berkembangnya usaha, industri dan investasi pariwisata Terlaksananya penyusunan dan pemutakhiran standad pariwisata serta penerapan standard dan kompetensi pariwisata
Jumlah profil investasi pariwisata
7
1. Jumlah standard kompetensi
10
6
2. Jumlah standard usaha
6
10
3. Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi (ribu orang
10
Kegiatan Prioritas III.2 : Peningkatan PNPM Mandiri bidang Pariwisata Kegiatan Prioritas III.3 : Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata Kegiatan Prioritas III.4 : Pengembangan Standardisasi Pariwisata
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
226
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 5 : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Sasaran
Terselenggaranya kegiatan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan destinasi pariwisata
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
1. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination Management Organization/DMO) (buah)
5
2. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik
29
Program : Kegiatan Prioritas 6 : Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri
Kegiatan Prioritas 7 : Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri
Meningkatnya partisipasi pariwisata Indonesia pada bursa, misi penjualan (sales mission) dan festival di tingkat internasional
Meningkatnya jumlah event pariwisata dalam negeri
1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional, pelaksanaan misi penjualan (sales mission), dan pendukungan penyelenggaraan festival (event) 2. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Promotion Representative Officers) di luar negeri (kota Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion), dan penyelenggaraan event pariwisata berskala nasional dan internasional.
74
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas III.5 : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program VII : Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kegiatan Prioritas VII.1 : Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri
Sasaran
Terselenggaranya kegiatan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan destinasi pariwisata
Meningkatnya partisipasi pariwisata Indonesia pada bursa, misi penjualan (sales mission) dan festival di tingkat internasional
12
43
Kegiatan Prioritas VII.2 : Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri
Meningkatnya jumlah event pariwisata dalam negeri
Target 2011
Indikator
1. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination Management Organization/DMO) (buah)
5
2. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik
29
1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional, pelaksanaan misi penjualan (sales mission), dan pendukungan penyelenggaraan festival (event)
74
2. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Promotion Representative Officers) di luar negeri (kota Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion), dan penyelenggaraan event pariwisata berskala nasional dan internasional.
12
43
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
227
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 8 : Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata
Kegiatan Priortas 9 : Peningkatan Publikasi Pariwisata
Kegiatan Prioritas 10 : Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Exhibition/MICE)
Sasaran
Meningkatnya pemanfaatan informasi pasar pariwisata
Meningkatnya kelengkapan informasi tujuan pariwisata Indonesia
Meningkatnya penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Exhibition/MICE) nasional dan internasional di Indonesia
Buku 1 RKP 2011
Indikator
1. Jumlah penyebaran informasi fokus pasar pariwisata Indonesia (naskah) 2. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia (transaksi 1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang lengkap (daerah) 2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi media cetak, media elektronik dan media luar ruang (ribu buah) 3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang terdistribusikan (ribu eksemplar) Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata MICE (daerah)
Target 2011
640
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VII.3 : Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata
Sasaran
Meningkatnya pemanfaatan informasi pasar pariwisata
8000
10
Kegiatan Priortas VII.4 : Peningkatan Publikasi Pariwisata
Meningkatnya kelengkapan informasi tujuan pariwisata Indonesia
1150
709
5
Kegiatan Prioritas VII.5 : Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Exhibition/MICE)
Meningkatnya penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Exhibition/MICE) nasional dan internasional di Indonesia
Target 2011
Indikator
1. Jumlah penyebaran informasi fokus pasar pariwisata Indonesia (naskah) 2. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia (transaksi 1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang lengkap (daerah) 2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi media cetak, media elektronik dan media luar ruang (ribu buah) 3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang terdistribusikan (ribu eksemplar) Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata MICE (daerah)
640
8000
10
1150
709
5
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
228
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 11 : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran
Sasaran
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis peningkatan pemasaran pariwisata
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata oleh masyarakat dan daerah
Target 2011
96
Program : -
Kegiatan Prioritas 12 : Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata
Kegiatan prioritas 13 : Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia aparatur/industri dan masyarakat bidang kebudayaan dan pariwisata Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM bidang parwisata di lembaga pendidikan tinggi pariwisata
Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan pariwisata (orang)
1150
Jumlah program studi
36
Substansi Inti 4 : • Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender (PUG) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang pendidikan yang responsif gender
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas VII.6 : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran
Program VIII : Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata
Kegiatan prioritas VIII.2 : Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata
Target 2011
Sasaran
Indikator
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis peningkatan pemasaran pariwisata
Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata oleh masyarakat dan daerah
96
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia aparatur/industri dan masyarakat bidang kebudayaan dan pariwisata Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM bidang parwisata di lembaga pendidikan tinggi pariwisata
Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan pariwisata (orang)
1150
Jumlah program studi
36
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
1
Substansi Inti : -
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
2
Program IV : Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Kegiatan Prioritas IV.1 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang pendidikan yang responsif gender
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
229
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan (K/L dan prov)
Kegiatan Prioritas 2 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang kesehatan yang responsif gender
Kegiatan Prioritas 3 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Kegiatan Prioritas 4 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender
Kegiatan Prioritas 5 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan
Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang ketenagakerjaan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
1 5
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan
3
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan
1 5
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan
3 7
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
1 5
1
1
4
Kegiatan Prioritas IV.2
Kegiatan Prioritas IV.3 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Kegiatan Prioritas IV.4 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender
Kegiatan Prioritas IV.5 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang ketenagakerjaan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Target 2011
Indikator
Jumlah K/L yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan
1
Jumlah pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan (prov) Jumlah K/L yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan Jumlah pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan (prov)
2
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan
1
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan
3 7
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
1 5
1
5
1
4
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
230
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas 6 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender
Kegiatan Prioritas 7 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Kegiatan Prioritas 8 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang
Sasaran
Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan (K/L dan prov 1. Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang (K/L dan prov)
Target 2011
Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
1. Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Sasaran
3 14
2
Kegiatan Prioritas IV.6 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender
Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender
4 8
-
Kegiatan Prioritas IV.7 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
1 5
2
Kegiatan Prioritas 8 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
1 5
Program : Kegiatan Prioritas 9 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1
Program V : Perlindungan Anak Kegiatan Prioritas V.1 : Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
Target 2011
Indikator
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan (K/L dan prov 1. Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan (K/L dan prov) 1. Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang (K/L dan prov)
3 14
1. Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
1
2
4 8
-
1 5
1
10 15
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
231
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak (K/L dan prov)
Target 2011
Target 2011
Indikator
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak (K/L dan prov)
1 5
1. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana olahraga.
4
2. Jumlah penyediaan sarana olahraga
36
1. Jumlah olahragawan andalan nasional
520
2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan SEA Games dan Para Games pada tahun 2011 3. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Asian Games, SEA Games, Olympic Games, Asian Para Games, Para Games, dan Paralympic Games
2
Substansi Inti : -
Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
1. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana olahraga.
4
2. Jumlah penyediaan sarana olahraga
36
Program : Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Olahraga Prestasi
Sasaran
1 5
Substansi Inti 5 : • Pencapaian posisi papan atas pada South East Asia (SEA) Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun 2012 Program : -
Kegiatan prioritas 1 : Peningkatan prasarana dan sarana keolahragaan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya pembinaan olahraga prestasi
1. Jumlah olahragawan andalan nasional
520
2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan SEA Games dan Para Games pada tahun 2011 3. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Asian Games, SEA Games, Olympic Games, Asian Para Games, Para Games, dan Paralympic Games
2
2
Program X : Pembinanaan dan Pengembangan Olahraga Kegiatan prioritas X.1 : Peningkatan prasarana dan sarana keolahragaan
Program XI : Pembinanaan Olahraga Prestasi Kegiatan Prioritas XI.1 : Pembinaan Olahraga Prestasi
Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
Meningkatnya pembinaan olahraga prestasi
2
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
232
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti 6 : • Peningkatan character building melalui gerakan, revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan • Revitalisasi Gerakan Pramuka Program : Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup
Kegiatan Prioritas 2 : Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan
Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi kepemudaan
Kegiatan Prioritas 4 : Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kegiatan Prioritas 5 : Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup
Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup,
6000
Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi kepemudaan
1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program,
7000
2. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepemudaan,
100
2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan Jumlah pemuda kader kepemimpinan
4850
Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan
3200
Substansi Inti : -
Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan Wawasan Pemuda
Kegiatan Prioritas 3 : Pengembangan Kepanduan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Terlaksananya pendidikan, pengembangan, dan pemasyarakatan kepanduan
Meningkatnya kapasitas dan potensi kepemimpinan pemuda Meningkatnya kapasitas dan potensi kewirausahaan pemuda
Program IX : Pelayanan Kepemudaan Kegiatan Prioritas IX.1 : Peningkatan Wawasan Pemuda
Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup, 1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program, 2. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepemudaan,
6000
2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan Jumlah pemuda kader kepemimpinan
4850
6000
Kegiatan Prioritas IX.4 : Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan
3200
Kegiatan Prioritas IX.5 : Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
7000
Kegiatan Prioritas IX.2 : Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan
100
450
Kegiatan Prioritas IX.3 : Pengembangan Kepanduan
Terlaksananya pendidikan, pengembangan, dan pemasyarakatan kepanduan
Meningkatnya kapasitas dan potensi kepemimpinan pemuda Meningkatnya kapasitas dan potensi kewirausahaan pemuda
450
6000
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
233
Prioritas Lainnya : Bidang Kesejahteraan Rakyat
234
PRIORITAS LAINNYA : BIDANG PEREKONOMIAN
235
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Substansi Inti I : Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional Program : Kegiatan Prioritas 1 : Pengembangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical
Substansi Inti II : Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional Kegiatan Prioritas 1 : Peningkatan Peran Diplomasi Ekonomi dalam Forum Multilateral
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Fasilitasi Terbentuknya Kawasan Industri Berbasis CPO di 3 provinsi
Provinsi Sumut, Kaltim, dan Riau
40%
Jumlah Perusahaan Pilot project industri turunan kelapasawit
100 1
Program V : Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro Kegiatan Prioritas V.1 : Pengembangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical
Fasilitasi Terbentuknya Kawasan Industri Berbasis CPO di 3 provinsi
JumlahPerusahaan di 3 Kawasan
100
Jumlah Kawasan Persentase kemajuan pembangunan 1 unit Pilot project berbasi hasil samping limbah kelapasawit
3 40%
-
-
Substansi Inti : -
Terlaksananya partisipasi aktif dalam berbagai siding di forum multilateral
Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam siding internasional terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan Jumlah koordinasi teknis/ penyelenggaraan pertemuan/ partisipasi dalam siding terkait isu perdagangan, perindustrian, investasi, HAKI, ekonomi dan keuangan
27 posisi
-
-
115 kali
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
236
Buku 1 RPJMN 2010-2014
Buku 1 RKP 2011
Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Kegiatan Prioritas 2 : Pelaksanaan Kerja Sama Bilateral dalam promosi/kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi
Terfasilitasinya promosi/ kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi
Kegiatan Prioritas 3 : Perluasan Pasar Non Tradisional
Terfasilitasinya penyelenggaraan kerjasama bilateral di kawasan Asia Timur, dan Sub Sahara Afrika
% fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade, Tourism and Investment) di kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sub Sahara Afrika, Eropa Tengah dan Timur % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama di bidang ekonomi dengan negaranegara di kawasan Asia Timur dan Sub Sahara Afrka
Meningkatnya peran dan kemampuan Indonesia di bidang diplomasi perdagangan internasional guna pembukaan, peningkatan dan pengamanan akses pasar
Sasaran
Target 2011
Indikator
100%
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan internasional
40
Program I : Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Kegiatan Prioritas I.1 : Peningkatan Peran Dan Kemampuan Diplomasi Perdagangan Internasional
Meningkatnya peran dan kemampuan Indonesia di bidang diplomasi perdagangan internasional guna pembukaan, peningkatan dan pengamanan akses pasar
Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan internasional
40
Jumlah posisi runding yang disusun Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri Jumlah hasilperundingan Perdagangan Internasional (MRA, MOU, Agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report) Jumlah forum konsultasi tek-nis kesepakatan perundingan internasional
40
Jumlah posisi runding yang disusun Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri Jumlah hasilperundingan Perdagangan Internasional (MRA, MOU, Agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report)
40
Jumlah forum konsultasi tek-nis kesepakatan perundingan internasional
8
Program : Kegiatan Prioritas 4 : Peningkatan Peran Dan Kemampuan Diplomasi Perdagangan Internasional
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
8
34
8
8
34
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
237
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti III : Peningkatan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan Program : -
Kegiatan Prioritas 1 : Regulasi dan Sertifikasi Sistem Elektronik Jasa Aplikasi dan Konten
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
Target 2011
Substansi Inti : -
Tersedianya sistem informasi layanan TKI antar instansi/lembaga
a. Adanya sistem informasi layanan TKI
b. Jumlah instansi/lembaga yang terhubung dengan sistem
Contact mgmt; Change mgmt; Service Desk mgmt; Payment System mgmt; Performance & Capacity mgmt; Campaign mgmt; Service Order mgmt; Skill & Competency mgmt; Sertifikasi ISO 9001: Sistem mgmt Mutu Kemenakertran s, BNP2TKI, Kemendagri, Dephukham, Kemenlu, Depdiknas, Kemenkominfo, Kemenkes, Daerah Kantong TKI, POLRI, Menko Perekonomian, Menko Kesra
Program VI : Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Selama Proses Penyiapan, Pemberangkatan dan Kepulangan Kegiatan Prioritas VI.1 : Regulasi dan Sertifikasi Sistem Elektronik Jasa Aplikasi dan Konten
Tersedianya sistem informasi layanan TKI antar instansi/lembaga
a. Adanya sistem informasi layanan TKI
b. Jumlah instansi/lembaga yang terhubung dengan sistem
Contact mgmt; Change mgmt; Service Desk mgmt; Payment System mgmt; Performance & Capacity mgmt; Campaign mgmt; Service Order mgmt; Skill & Competency mgmt; Sertifikasi ISO 9001: Sistem mgmt Mutu Kemenakertran s, BNP2TKI, Kemendagri, Dephukham, Kemenlu, Depdiknas, Kemenkominfo, Kemenkes, Daerah Kantong TKI, POLRI, Menko Perekonomian, Menko Kesra
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
238
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
c. Adanya Infrastruktur SIM TKI
d. Adanya Business Process Reengineering
Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Administrasi Pendaftaran Penduduk
Kegiatan Prioritas 3 : Pengelolaan Informasi Kependudukan
Kegiatan Prioritas 4 : Pelayanan Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas Keimigrasian
Kegiatan Prioritas 5 : Pembinaan, penempatan, dan perlindungan TKI Luar Negeri
Tersedianya pelayanan dokumen kependudukan yang cepat, mudah, murah dan aman bagi TKI
Tersedianya layanan informasi calon TKI tingkat kecamatan di daerah asal calon TKI
Terselenggaranya akses pelayanan paspor yang mudah dan tidak duplikasi
Terintegrasinya pelayanan penempatan calon TKI di daerah
e. Adanya regulasi berjalanya SIM TKI a. Jumlah SKPLN (Surat Keterangan Pindah LN) yang diterbitkan sesuai dengan identitas calon TKI b. Jumlah TKI yang terdaftar di Perwakilan RI/NIK calon TKI a.Jumlah pos pelayanan calon TKI tingkat kecamatan di daerah asal calon TKI b. Jumlah calon TKI yang tercatat di pos pelayanan a.Pelayanan keimigrasian yang transparan
b.Persentase penerbitan visa yang memenuhi standar dengan data akurat c. Persentase pemberian paspor TKI Timur Tengah yang memenuhi standar d. Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang diberikan memenuhi standar % calon TKI yang terlayani dan tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kab/Kota
Target 2011
a. Server b. Network c. Koneksi Internet Business Process Reengineering Regulasi Pendukung 1 juta TKI
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
c. Adanya Infrastruktur SIM TKI
d. Adanya Business Process Reengineering
Kegiatan Prioritas VI.2 : Pembinaan Administrasi Pendaftaran Penduduk
Tersedianya pelayanan dokumen kependudukan yang cepat, mudah, murah dan aman bagi TKI
1 juta TKI
1.500 kecamatan
Kegiatan Prioritas VI.3 : Pengelolaan Informasi Kependudukan
Tersedianya layanan informasi calon TKI tingkat kecamatan di daerah asal calon TKI
1 juta TKI Meningkat 40%
Kegiatan Prioritas VI.4 : Pelayanan Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas Keimigrasian
Terselenggaranya akses pelayanan paspor yang mudah dan tidak duplikasi
Meningkat 40%
Meningkat 40%
Meningkat 40%
100% calon TKI terlayani
Indikator
Kegiatan Prioritas VI.5 : Pembinaan, penempatan, dan perlindungan TKI Luar Negeri
Terintegrasinya pelayanan penempatan calon TKI di daerah
e. Adanya regulasi berjalanya SIM TKI a. Jumlah SKPLN (Surat Keterangan Pindah LN) yang diterbitkan sesuai dengan identitas calon TKI b. Jumlah TKI yang terdaftar di Perwakilan RI/NIK calon TKI a.Jumlah pos pelayanan calon TKI tingkat kecamatan di daerah asal calon TKI b. Jumlah calon TKI yang tercatat di pos pelayanan a.Pelayanan keimigrasian yang transparan
b.Persentase penerbitan visa yang memenuhi standar dengan data akurat c. Persentase pemberian paspor TKI Timur Tengah yang memenuhi standar d. Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang diberikan memenuhi standar % calon TKI yang terlayani dan tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kab/Kota
Target 2011
a. Server b. Network c. Koneksi Internet Business Process Reengineering Regulasi Pendukung 600 ribu TKI
1.500 kecamatan
600 ribu TKI Meningkat 40%
Meningkat 40%
Meningkat 40%
Meningkat 40%
100% calon TKI terlayani
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
239
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 6 : Fasilitasi Pelayanan Dokumen Calon TKI
Sasaran
Indikator
Target 2011
Kegiatan Prioritas 8 : Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit untuk TKI
Jumlah calon TKI yang mendapat layanan dokumen sesuai standar a.Persentase jumlah calon TKI yang ditempatkan sesuai dengan job order b.Jumlah Calon TKI yang Terlayani KTKLN sesuai dengan NIK c.Jumlah TKI yang memahami standar perlindungan dan prinsip-prinsip HAM. Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Pembiayaan Kredit untuk TKI yang Diimplementasikan
Kegiatan Prioritas 9 : Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum
Terlaksananya Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum TKI
a. Kemudahan penyampaian pengaduan 24 jam (bebas pulsa)
1 hotline services
b. Jumlah pengaduan yang ditangani
100% pengaduan tertangani 100% TKI yang diproses
Kegiatan Prioritas 7 : Penyiapan pemberangkatan
Meningkatnya kualitas pelayanan penempatan calon TKI Meningkatnya pemahaman hak dan kewajiban TKI
Buku 1 RKP 2011
c. Kualitas pelayanan hotline service
d. Jumlah orang yang berminat bekerja ke luar negeri yang mendapat advokasi e. Persentase TKI purna bermasalah yang direhabilitasi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
1 juta TKI
Kegiatan Prioritas VI.6 : Fasilitasi Pelayanan Dokumen Calon TKI
100% TKI
Kegiatan Prioritas VI.7 : Penyiapan pemberangkatan
65%
Kegiatan Prioritas VI.8 : Koordinasi Pembiayaan Kredit, Asuransi dan Remitansi untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Kegiatan Prioritas VI.9 : Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum Kawasan Asia Pasifik dan Amerika
Sasaran
Meningkatnya kualitas pelayanan penempatan calon TKI Meningkatnya pemahaman hak dan kewajiban TKI
Target 2011
Indikator
Jumlah calon TKI yang mendapat layanan dokumen sesuai standar a.Persentase jumlah calon TKI yang ditempatkan sesuai dengan job order
600 rb TKI
b.Jumlah Calon TKI yang Terlayani KTKLN sesuai dengan NIK c.Jumlah TKI yang memahami standar perlindungan dan prinsipprinsip HAM. Persentase Rekomendasi Hasil Koordinasi Kebijakan Pembiayaan Kredit Asuransi dan Remitansi untuk TKI yang diimplementasikan Persentase calon TKI dan TKI yang mendapat advokasi
600 rb TKI
Persentase TKI purna bermasalah yang direhabilitasi Persentase calon TKI dan TKI yang mendapat advokasi
80% TKI bermasalah ditangani 60% yang berminat menjadi TKI teradvokasi
100% orang teradvokasi
Kemudahan penyampaian pengaduan
1 hotline services 24 jam (bebas pulsa)
70% TKI bermasalah ditangani
Jumlah pengaduan yang dproses
100% TKI pengaduan terproses
1 juta TKI
1 juta TKI
Kegiatan Prioritas VI.10 : Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum Kawasan Timur Tengah, Afrika dan Eropa
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit, Asuransi dan Remitansi untuk TKI Terlaksananya Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum TKI Kawasan Asia Pasifik dan Amerika
Terlaksananya Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum TKI Kawasan Timur Tengah, Afrika dan Eropa
100% TKI
600 rb TKI
65%
60% yang berminat menjadi TKI teradvokasi
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
240
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Sasaran
Kualitas pelayanan hotline service
Kegiatan Prioritas 10 : Pengamanan Keberangkatan kegiatan Prioritas 11 : Peningkatan Pemberdayaan TKI Purna Kegiatan Prioritas 12 : Peningkatan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB
Kegiatan Prioritas 13 : Peningkatan Pelayanan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB
Kegiatan Prioritas 14 : Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat
Kegiatan Prioritas 15 : Peningkatan Keamanan Pemulangan TKI Bermasalah/TKIB
Substansi Inti IV : Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri Program : -
Pencegahan keberangkatan TKI non prosedural Kesadaran pengelolaan remitansi untuk kegiatan produktif Terlayaninya pemulangan TKI bermasalah/TKIB yang dideportasi secara sehat dan bermartabat. Terlayaninya pemulangan TKI bermasalah/TKIB yang dideportasi sampai di daerah asal Terselenggaranya ketentraman dan ketertiban umum di lokasi debakarsi dan embarkasi Tersedianya pengamanan pemulangan TKI bermasalah
Target 2011
Indikator
100% TKI yang diproses melalui hotline service dalam waktu 2x24 jam 80% TKI bermasalah ditangani 60% TKI bekerja dengan dokumen resmi 3.000 TKI
-
Pencegahan keberangkatan TKI non prosedural Kesadaran pengelolaan remitansi untuk kegiatan produktif -
Persentase TKI purna bermasalah yang direhabilitasi Presentase TKI yang memiliki dokumen resmi bekerja ke luar negeri Jumlah calon TKI /purna yang mendapat edukasi pengelolaan remitansi -
100% TKIB dipulangkan ke daerah asal
-
-
-
-
Kesiap siagaan Satgas entry/Transit/daerah asal
100% TKIB deportasi terlayani
Kegiatan Prioritas VI.15 : Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat
Kesiap siagaan Satgas entry/Transit/daerah asal
100% TKIB deportasi terlayani
Terjaminnya keamanan pemulangan TKI bermasalah/TKIB
100% kasus tertangani
-
Terselenggaranya ketentraman dan ketertiban umum di lokasi debakarsi dan embarkasi -
-
-
Presentase TKI yang memiliki dokumen resmi bekerja ke luar negeri Jumlah calon TKI /purna yang mendapat edukasi pengelolaan remitansi Terselenggaranya koordinasi pemulangan TKI/TKI B dari entry point ke daerah asal
100%
Kegiatan Prioritas VI.11 : Pengamanan Keberangkatan
3.000 TKI
kegiatan Prioritas VI.12 : Peningkatan Pemberdayaan TKI Purna
Rapat koordinasi
Jumlah pemulangan TKI bermasalah/TKIB yang dideportasi
-
Substansi Inti : -
Program VII : Peningkatan Upaya Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
241
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas 1 : Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kegiatan Prioritas 2 : Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri
Kegiatan Prioritas 3 : Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Sasaran
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk TKI Tersedianya regulasi yang melindungi TKI
Tersedianya bantuan hukum bagi kepentingan TKI
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Asuransi dan Remitansi untuk TKI Diimplementasikan a. Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya b. Amandemen UU 39/2004 c. Persentase peraturan turunan amandemen UU d. Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan TKI a. Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain b. Jumlah Citizen Services yang diperkuat c. Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas penampungan d. Persentase pemebrian bantuan hukum ( Advokasi dan lawyer) bagi WNI d. Jumlah WNI/TKI yang deportasi
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
65%
Kegiatan Prioritas VII.1 : Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Persiapan amandemen UU
Kegiatan Prioritas VII.2 : Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri
Sasaran
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk TKI Tersedianya regulasi yang melindungi TKI
13 atase
6 kali
24 Citizen Services 14.998
29,17%
9.608
Kegiatan Prioritas VII.3 : Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Tersedianya bantuan hukum bagi kepentingan TKI
Target 2011
Indikator
Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Asuransi dan Remitansi untuk TKI Diimplementasikan a. Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya b. Amandemen UU 39/2004 c. Persentase peraturan turunan amandemen UU d. Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan TKI a. Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain b. Jumlah Citizen Services yang diperkuat c. Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas penampungan d. Persentase pemebrian bantuan hukum ( Advokasi dan lawyer) bagi WNI d. Jumlah WNI/TKI yang deportasi
65%
Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Persiapan amandemen UU
13 atase
6 kali
24 Citizen Services 14.998
29,17%
9.608
Prioritas Lainnya : Bidang Perekonomian
242
PRIORITAS LAINNYA : BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
243
PERSANDINGAN BUKU I RPJMN 2010-2014 DENGAN BUKU I RKP 2011 Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Substansi Inti I : Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur penanganan terorisme Program : Kegiatan Prioritas a : Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
29%
Terselenggaranya dukungan administrasi operasi intelijen
Jumlah anggaran yang tersedia
30%
Program : Kegiatan Prioritas c : Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat
Meningkatnya jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat
Jumlah Forum Kemitraan Polmas
45100
Program : Kegiatan Prioritas d : Penindakan Tindak Pidana Terorisme
Sasaran
Target 2011
Indikator
Substansi Inti : -
Program : Kegiatan Prioritas b : kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Administrasi Operasi Intelijen
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Terorisme
Program : -
Jumlah Perkara dan Clearance Rate Tindak Pidana Terorisme tk Nasional
100%
Program III : Penggunaan Kekuatana Pertahanan Integratif Kegiatan Prioritas III.1 : Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
29%
Program V : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BIN Kkegiatan Prioritas V.1 : kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Administrasi Operasi Intelijen
Terselenggaranya dukungan administrasi operasi intelijen
Jumlah anggaran yang tersedia
30%
Terlaksananya dukungan pelaksanaan intelijen anti-terorisme
90%
Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang) : Jumlah Komunitas / Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat yang berpartisipasi aktif Pelaksanaan pembinaan kemitraan dalam rangka pencegahan TKI bermasalah/TKIB
45100 : 50 Polres
Clerance Rate Tindak Pidana Terorisme tingkat Nasional
100%
Program X : Pemberdayaan Potensi Keamanan Kegiatan Prioritas X.1 : Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat
Program XI : Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Kegiatan Prioritas XI.1 : Penindakan Tindak Pidana Terorisme
Meningkatny jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat
Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Terorisme
4 Polda
Program XIII : Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
244
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas e : Kegiatan Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Sasaran
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
12 kali
Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rakor Urusan Terorisme Bersama dengan DKPT
4 kali
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan & fasilitasi pengembangan nilai-nilai Kebangsaan
Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan
1 Modul
Jumlah sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah
15 kali
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaaan
Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaaan
12 kali
Jumlah pemantauan dan evaluasi
4 kali
Program : Kegiatan Prioritas c : Ops Gaktib dan Ops Yustisi.
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Target 2011
Indikator
Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
12 kali
Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rakor Urusan Terorisme Bersama dengan DKPT
4 kali
Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan
1 Modul
Jumlah sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah
15 kali
Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaaan
12 kali
Jumlah pemantauan dan evaluasi
4 kali
Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib.
44%
12 kali
Substansi Inti : -
Program : -
Kegiatan Prioritas b : Kegiatan Koordinasi Wawasan Kebangsaaan
Kegiatan Prioritas XIII.1 : Kegiatan Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Sasaran
12 kali
Substansi Inti II : Pelaksaan program deradikalisasi untuk menangkal terorisme Program : Kegiatan Prioritas a : Peningkatan Wawasan Kebangsaan melalui Sosialisasi yang Berkelanjutan
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan.
Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib.
44%
Program XII: Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Kegiatan Prioritas Xii.1: Pengembangan nilai-nilai kebangsaan
Program XIII: Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Kegiatan Prioritas XIII.2 : Kegiatan Koordinasi Wawasan Kebangsaaan
Program III : Penggunaan Kekuatam Pertahanan Integratif Kegiatan Prioritas III.2 : Ops Gaktib dan Ops Yustisi.
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan & fasilitasi pengembangan nilai-nilai Kebangsaan
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaaan
Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan.
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
245
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Kegiatan Prioritas d : Operasi Pemberdayaan Wilayah Pertahanan
Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan
Kegiatan Prioritas e : Operasi intelijen Strategis
Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.
Kegiatan Prioritas f : Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Prosentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutuhkan Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
% Peningkatan Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri
Rasio personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota
-
-
-
44%
Kegiatan Prioritas III.3 : Operasi intelijen Strategis
Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.
44%
29%
Kegiatan Prioritas III.1 : Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Terlaksananya tugas OMSP secara efektif
Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutuhkan Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP
Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
% Peningkatan Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini
40%
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri
Rasio personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota
30%
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam forum kerja sama multilateral
Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB.
4 kali prakarsa
40%
30%
Substansi Inti III : Peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia Program : -
Kegiatan Prioritas a : Peran Indonesia dalam Reformasi PBB dan Dewan Keamanan PBB dan kontribusi Indonesia dalam Menjaga Perdamaian Dunia
Target 2011
Indikator
-
Program : -
Kegiatan Prioritas h : Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
Sasaran
44%
Program : Kegiatan Prioritas g : Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
Program IV : Dukungan Kesiapan Matra Darat Kegiatan Prioritas IV.1 : Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat
Program VI : Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, dan Penggalangan Kemanan Negara Kegiatan Prioritas h : Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
29%
Substansi Inti : -
Meningkatnya partisipasi Indonesia dalam setiap forum PBB dan DK PBB
Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB.
4 kali prakarsa
Program XIV: Program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral Kegiatan Prioritas XIV.1: Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
246
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Buku 1 RKP 2011
Target 2011
Kegiatan Prioritas b : Pertemuan dan perundingan dengan negara sahabat
Kegiatan Prioritas c : Penanganan Kasus TKI di luar negeri
Sasaran
Target 2011
Indikator
Meningkatnya kerjasama multilateral untuk menjaga perdamaian dunia dalam isu keamanan internasional, senjata pemusnah massal dan senjata konvensional, kejahatan lintas negara dan terorisme
Jumlah koordinasi teknis
4 kali prakarsa
Jumlah koordinasi teknis
25 kali
Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional yang dihadiri Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerja sama
25 kali
Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional yang dihadiri Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional (Indonesia sebagai tuan rumah)
8 posisi
Jumlah citizen services yang diperkuat
26
10 posisi
7 kali
Substansi Inti IV : Peningkatan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri Program : -
Kegiatan Prioritas a : Perluasan, Pengembangan dan penguatan sistem pelayanan warga (citizen service)
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Indikator
7 kali
2 kali
Substansi Inti : -
Terlaksananya penguatan sistem pelayanan warga (citizen service) Terlaksananya pertemuan dan perundingan dengan negara sahabat terkait dengan perlindungan WNI/BHI Tertanganinya kasus TKI di luar negeri
Program XV: Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keprotokolan dan Kekonsuleran Kegiatan Prioritas XV.1: Peningkatan perlindungan dan pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Jumlah citizen services yang diperkuat
24
Terlaksananya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI
Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain
6 kali
Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain
5
Tersedianya database mengenai penyebaran WNI terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri
Database WNI/BHI di seluruh perwakilan
Tersedianya database mengenai penyebaran WNI terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri
26
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
247
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas d :Sosialisasi dan Koordinasi Teknis
Sasaran
Terlaksananya sosialisasi dan koordinasi teknis pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri
Substansi Inti V : Penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di penampungan Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi Jumlah WNI/TKI yang dideportasi Prosentase pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri
14.998
Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri Jumlah kota yang menjadi program diseminasi perlindungan WNI melalui media elektronik Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri
70 kali
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
6.5 9.608 29,17%
100%
3 kali
20 kota
10 kali
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di penampungan Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi Jumlah WNI/TKI yang dideportasi Prosentase pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri
14998
Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri Jumlah kota yang menjadi program diseminasi perlindungan WNI melalui media elektronik Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri
65
6500 9608 29,17%
26
3
20
10
Substansi Inti : -
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
248
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas a : Penanganan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
Meningkatnya penyelesaian perkara tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel.
Jumlah Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan
145 pkr
Kegiatan Priortas b : Peningkatan Penuntutan Tipikor
Meningkatnya peyelesaian perkara tipikor secara cepat, tepat dan akuntabel
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan
100 pkr
Kegiatan Prioritas c : Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi di Kejati, Kejari dan Cabjari
Meningkatnya penyelesaian perkara tipikor secara cepat, tepat & akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari
1.400 pkr
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XXIV : Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM yang dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Prioritas XXIV.1 : Penanganan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
Kegiatan Prioritas XXIV.3 : Peningkatan Pra Penuntutan dan Penuntutan
Kegiatan Prioritas XXIV.4 : Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Khusus Lainnya di Kejati, Kejari dan Cabjari
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel. Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel.
Jumlah Penyelidikan dan Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan
100 pkr
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap pra penuntutan
100 pkr
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah.
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan. Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap Pra Penuntutan. Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari
Jumlah perkara tindak pidana khusus (yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari.
45 pkr
1.445 pkr
500 pkr
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
249
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor Kegiatan Prioritas a : Kegiatan Perancangan Peraturan Perundangundangan
Sasaran
Peningkatan kualitas RUU dan peraturan perundang-undangan di bawah UU di DPR serta tenaga fungsional perancang peraturan perundang-undangan
Substansi Inti VI : Pengembalian asset (asset recovery) Program : -
Buku 1 RKP 2011
Indikator
• Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan • Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat • Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan Perundangundangan di bidang mekanisme perlindungan saksi dan pelapor • Peraturan Perundangundangan di bidang yg mendorong pemberantasan korupsi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Target 2011
40%
-
Sasaran
-
Target 2011
Indikator
-
-
Substansi Inti : Program XXV: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan RI
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
250
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas a : Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundangundangan
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis
• Bidang politik, hukum & keamanan • Bidang keuangan dan perbankan • Bidang industri dan perdagangan • Bidang kesejahteraan rakyat • Bidang pertanahan, tata ruang, dan LH • Peraturan perundangundangan di bidang mekanisme perlindungan saksi dan pelapor • Peraturan perundangundangan di bidang yg mendorong pemberantasan korupsi
Program : -
Target 2011
40%
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXV.1: Pelayanan Penyusunan Peraturan PerundangUndangan dan Kerjasama Hukum
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/tersangka dan asset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri.
1 laporan
Jumlah rancangan peraturan perundangundangan yang dilakukan penelaahan
2 rancangan peraturan
Program XIX: Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Mahkamah Agung
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
251
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas b : Kegiatan Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan di bidang Manajemen dan Kepemimpinan
Sasaran
Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang profesional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan
Buku 1 RKP 2011
Indikator
• Jmlh SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan manajemen & Kepemimpinan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja • Jmlh pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai Tipikor, asset recovery dll • Jmlh kurikulum, silabus, materi ajar yg dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan • Jmlh pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistem pengawasan dan sistem karir bagi hakim dan aparatur peradilan
Target 2011
6.450 org
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XIX.1: Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan
Sasaran
Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang professional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan
Target 2011
Indikator
Jumlah SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja
913
Jmlh pelatihan bagi hakim/hakim adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai tipikor, asset recovery dll Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan
2402
3 pkt
1 pkt
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
252
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : -
Kegiatan Prioritas c : Pelayanan Penyusunan Peraturan Perundang – Undangan dan kerjasama hukum
Meningkatnya pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan & penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan & pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Substansi Inti VII : Peningkatan kepastian hukum Program : -
Jumlah kegiatan kerja sama hukum untuk penyusunan kesepakatan MLA dalam rangka penelusuran dan pengembalian aset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri.
8 keg
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XXV : Dukungan Manajemen dan Pelkasanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan RI Kegiatan Prioritas XXV.1 : Pelayanan Penyusunan Peraturan PerundangUndangan dan Kerjasama Hukum
Target 2011
Sasaran
Indikator
Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/tersangka dan asset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri.
1 laporan
Jumlah rancangan peraturan perundangundangan yang dilakukan penelaahan
2 rancangan peraturan
Substansi Inti : Program XX : Penyelesaian Perkara Mahkamah Agung
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
253
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas a : Kegiatan Percepatan peningkatan penyelesaian perkara
Sasaran
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
Buku 1 RKP 2011
Indikator
• Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yg menarik perhatian masyarakat (KKN, HAM) • Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. • Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien • Tersedianya biaya penyelesaian perkara yang memadai
Target 2011
10.200 pkr
Program : Kegiatan Prioritas b : Kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
• Jmlh penyelesaian administrasi perkara (yg sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum • Jmlh penyelesaian perkara yg kurang dari 6 bulan • Jmlh penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu • Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Umum
147.900 pkr
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas a : Kegiatan Percepatan peningkatan penyelesaian perkara
Program XXI : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan Prioritas XXI.1 : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Sasaran
Indikator
Target 2011
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
• Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yg menarik perhatian masyarakat (KKN, HAM) • Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. • Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien
10.200 pkr
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
• Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yg sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum • Jumlah penyelesaian perkara yg kurang dari 6 bulan
12.203 pkr bdg 213.013 pkr tk.1 3.646.825 pkr tipiring
Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu
5.321 pkr
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
254
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas c : Kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Program : -
• Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat pertama dan banding di lingkungan Peradilan Agama • Jumlah penyelesaian perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan • Jumlah penyampaian berkas perkara kasasi, PK dan kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu • Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Umum
81.600 pkr
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program XXI : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Sasaran
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Indikator
Target 2011
Jumlah penyelesaian administrasi perkara di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama
92.416 pkr
Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu
92.416 pkr
490 pkr
Program XXIII : Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
255
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas d : Kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN
Sasaran
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Buku 1 RKP 2011
Indikator
• Jumlah penyelesaian administrasi perka ra (yg sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama & Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer dan TUN • Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan • Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu • Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Umum
Target 2011
5.100 pkr
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXIII.1 : Peningkatan Manajemen Peradilan Militer
Sasaran
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Indikator
• Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer • Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan • Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu • Jumlah standar tenaga teknis yang disusun • Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan teknis • Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan • Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan Militer
Target 2011
3.500 pkr
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
256
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas XXIII.2 : Peningkatan Manajemen Peradilan TUN
Substansi Inti VIII : Penguatan perlindungan HAM Program : Kegiatan Prioritas a : Kegiatan Kerjasama HAM
Sasaran
Indikator
Target 2011
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
• Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan TUN • Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan • Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu • Jumlah standar tenaga teknis yang disusun • Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan teknis • Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan • Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan TUN
1600 pkr
Peningkatan kerjsama dalam dan luar negeri dlm rangka pemajuan HAM dan harmonisasi rancangan peraturan Perundang-undangan dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik (NA) instrmnt HAM internasional
Persentase harmonisasi rancangan peraturan perUUan dalam perspektif HAM
100%
Substansi Inti : -
Peningkatan kerjsama dalam dan luar negeri dlm rangka pemajuan HAM dan harmonisasi rancangan peraturan Perundang-undangan dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik (NA) instrmnt HAM internasional
Persentase harmonisasi rancangan peraturan perUUan dalam perspektif HAM
100%
Program XVIII : Perlindungan dan Pemenuhan HAM Kegiatan Prioritas XVIII.1: Kegiatan Kerjasama HAM
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
257
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Kegiatan Prioritas b : Kegiatan Penguatan HAM
Kegiatan Prioritas c : Kegiatan Diseminasi HAM
Sasaran
Presentasi KL pemerinta propinsi dan kabpaten/ ktayan telah mengikuti pelatihan HAM
Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan Kab/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan Naskah Akademik instrmnt HAM Internasional Jumlah kerjasama luar negeri dalam rang ka pemajuan HAM Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementsi HAM/RANHAM Jumlah program pembelajaran HAM
6 instrmnt HAM Internasional dan 2 N.A
Jumlah bahan ajar HAM
10
Jumlah fasilitator pelatihan HAM Jumlah pelatihan HAM Jumlah K/L atau daerah yg telah melaksanakan RAN HAM Jumlah penyuluh HAM Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM
40
Jumlah data HAM yg diolah dari K/L, Prov, Kab & Kota Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan Naskah Akademik instrmnt HAM Internasional Jumlah kerjasama luar negeri dalam rang ka pemajuan HAM Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementsi HAM/RANHAM Jumlah program, bahan dan tenaga pembelajaran HAM
6 instrmnt HAM Internasional dan 2 N.A
Jumlah K/L, pemprov, pemkab, dan pemkot di wilayah I, II dan III telah melaksanakan HAM
75 instansi/2.250 otang
Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan RAN HAM
34 kab/kota
156
Jumlah penyuluh HAM
90 penyuluh
156
Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM
34 kab/kota
10 Negara/ NGO; 440 pusat dan daerah
10
Kegiatan Prioritas XVIII.2 : Kegiatan Penguatan HAM
Presentasi KL pemerinta propinsi dan kabpaten/ ktayan telah mengikuti pelatihan HAM
14
50
5
10 34 kab/kota
136 34 kab/kota
Kegiatan Prioritas XVIII.3 : Kegiatan Diseminasi HAM
Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan Kab/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
258
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas) Kegiatan Prioritas d : Kegiatan Informasi HAM
Buku 1 RKP 2011
Sasaran
Indikator
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang HAM
Jumlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan koneksi internet Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik
Target 2011
156
Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Jumlah penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Jumlah pembangunan atau perbaikan fungsi operasionalisasi Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
34.639 pkr
Program : Kegiatan Prioritas f : Kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama
Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Penyediaan dana prodeo di pengadilan Tingkat Pertama Mengoptimalisasikan fungsi pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
Kegiatan Prioritas XVIII.4 : Kegiatan Informasi HAM
Sasaran
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang HAM
156
Program : Kegiatan Prioritas e : Kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Umum Tingkat Pertama
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
388 satker
Program XXI : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan Prioritas XX.2 : Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama
Program XXII : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Kegiatan Prioritas XXII.2 : Kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama
Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Target 2011
Indikator
Jumlah data HAM yang diolah dari K/L Provinsi dan Kabupaten/Kota
156
Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM
156
Jumlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan koneksi internet Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik
156
Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Jumlah penyelenggaraan Zitting Plaatz untuk menjangkau lapisan masyarakat yang miskin dan terpinggirkan
347 satker
Penyediaan dana untuk penyelesaian perkara prodeo di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah penyelenggaraan sidang keliling
292 satker
156
1 naskah
6 kali
61 satker
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
259
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas g : Kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN
Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN
Pelaksanaan sidang keliling (hakim terbang) untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
23 satker
Program : -
Kegiatan Prioritas h : Penanganan Penyidikan Pelanggaran HAM yang Berat
Kegiatan Prioritas I : Peningkatan Penuntutan pelanggaran HAM yang Berat
Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel. Meningkatnya penyelesaian perkara pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel
Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan
5 pkr
Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap penuntutan.
5 pkr
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Program XXIII : Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN Kegiatan Prioritas XXIII.3 : Kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN
Program XXIV: Program Pengangan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM yang dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Prioritas XXIV.2: Penanganan Pelanggaran HAM yang Berat
Sasaran
Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN
Meningkatnya penyelesaian Pelanggaran HAM yang Berat
Indikator
Target 2011
Jumlah bantuan konsultasi dan penyusunan gugatan bagi masyarakat tidak mampu
240 satker
Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat di wilayah yang belum terjangkau peradilan TUN
127 pkr
Jumlah wilayah operasionalisasi hakim terbang dalam penyelesaian perkara TUN
23 satker
Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan
5 pkr
Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan Jumlah Pra penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan Jumlah Pra Penuntutan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
260
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Target 2011
Indikator
Jumlah Pengendalian penggunaan upaya hukum, grasi dan pelaksanaan eksekusi dan eksaminasi yang diberikan untuk perkara pelanggaran HAM yang berat. Substansi Inti IX : Pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan Program : -
Kegiatan Prioritas a : Penyusunan Rencana induk, master plan dan road map revitalisasi industri pertahanan
Kegiatan Prioritas b : Konsolidasi RPJMN 2010-2014 beserta RKP, Penguatan basis pendanaan, dan Perumusan Kerangka Pendanaan 5 thn Kegiatan Prioritas c : Revisi Keppres 80 Tahun 2003 untuk mendukung revitalisasi industri pertahanan
Substansi Inti : -
Tersusunnya rencana pengembangan & pengadaan alutsista TNI dan Alut Polri 2010 – 2014
Tersusunnya mekanisme pendanaan Industri Pertahanan dalam negeri yang bersifat multiyears Tersedianya payung hukum untuk mendukung revitalisasi industri pertahanan
Dokumen rencana pengembangan dan pengadaan
Rumusan pendanaan Industri Pertahanan Dalam Negeri yang bersifat multiyears Ditetapkannya Keppres Pengadaan barang dan jasa
50%
Program XVI: Peningkatan Kemampuan IPTEK Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas XVI.1: Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan
Jumlah kebijakan
1
1
-
-
Jumlah kegiatan ber sama hasil koordinasi dan sinkronisasi -
-
-
-
-
Meningkatkan kemandirian Alut Polri produksi dalam negeri
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri produksi dalam negeri yang memenuhi standar keamanan internasional. -
20%
Program : Kegiatan Prioritas d : Identifikasi teknologi – Alutsista TNI dan Alut POLRI yang dibutuhkan dalam PJP I
Tersedianya data kemampuan produksi alutsista TNI dan Alut Polri oleh Industri Pertahanan dalam Negeri
Jumlah item produk alutsista TNI dan Alut Polri yang mampu diproduksi oleh Industri Pertahanan dalam Negeri
25%
Kegiatan Prioritas e : Pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan sbg Clearing House
Tersedianya badan Clearing House lintas bidang dan lintas K/L
Efisiensi dan Efektivitas pengadaan Alutsista TNI dan Alut POLRI
-
Program VIII : Peningkatan Sarana dan Prasarana Polri Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
-
-
-
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
261
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas f : Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D
Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
Jumlah model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
30%
Program : Kegiatan Prioritas g : Penelitian, dan pengembangan alat peralatan pertahanan
Terwujudnya model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
Jumlah model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
30%
Program : Kegiatan Prioritas h : Produksi Alutsista Industri dalam negeri
Meningkatnya produksi Alutsista Industri darat dalam negeri
Jumlah produksi Alutsista Industri dalam negeri
24%
Program : Kegiatan Prioritas i : Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
3
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas) Program II : Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan Kegiatan Prioritas II.1 : Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D
Program I : Penelitian dan Pengambangan Dephan Kegiatan Prioritas I.1 : Penelitian, dan pengembangan alat peralatan pertahanan
Program II : Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan Kegiatan Prioritas II.2 : Produksi Alutsista Industri dalam negeri Program VII : Pengembangan Persandian Nasional Kegiatan Prioritas i : Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Sasaran
Target 2011
Indikator
Terwujudnya model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
Jumlah model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
30%
Terwujudnya model dan/ atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
Persentase prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara mandiri
3 Paket
Prototype/desain alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut, dan matra udara yang dikembangkan secara kerjasama Public Private berbasis kompetisi
2 Paket
Meningkatnya produksi Alutsista Industri darat dalam negeri
Jumlah produksi Alutsista Industri dalam negeri
24%
Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi Prorotype peralatan sandi nasional/uji coba/reverse engineering
1
2
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
262
Buku 1 RPJMN 2010-2014 Level (Prioritas/Substansi Inti/Fokus/Program/ Kegiatan Prioritas)
Sasaran
Buku 1 RKP 2011
Indikator
Target 2011
Program : Kegiatan Prioritas j : Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
Meningkatkan kemandirian alut Polri produksi dalam negeri
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang memenuhi standar keamanan internasional.
20%
Program : Kegiatan Prioritas k : Pembuatan Prototype
Meningkatkan Kemandirian Polri dalam memberikan yanmas
Jumlah Prototype yang dihasilkan
4
Program : Kegiatan Prioritas l : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan
Termanfaatkannya teknologi pertahanan, keamanan dan keselamatan
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan
Program IX : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kepolisian Kegiatan Prioritas IX.1 : Pembuatan Prototype
Sasaran
Jumlah kebijakan
1
Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi
1
Program XVI : Peningkatan Kemampuam IPTEK Untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan Prioritas XVI.1 : Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan
Target 2011
Indikator
Meningkatkan kemandirian alut Polri produksi dalam negeri
Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang memenuhi standar keamanan internasional.
20%
Pilot project kerjasama litbang alut dan piranti lunak kebijakan dengan industry nasional dan perguruan tinggi serta lembaga penelitian
Jumlah Prototype yang dihasilkan
3
Pengembangan prototipe sistem PUNA tipe jangkauan jarak menengah dengan telemetery, control & command (TCC)
Jumlah Prototipe PUNA Alap-Alap
2
HAKI Panjang Jangkauan autonomous Produksi massal PUNA Sriti yang diproduksi mitra industri
1 200 km
Jumlah kebijakan
1
Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi
1
1
Program : -
Kegiatan Prioritas m : Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan
Program VIII : Peningkatan Sarana dan Prasarana Polri Kegiatan Prioritas VIII.1 : Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
Program XVII : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kegiatan Prioritas XVII.1 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan
Prototipe pesawat udara nir awak
Rekomendasi
Level (Prioritas/Fokus/ Program/ Kegiatan Prioritas)
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan
1
Prioritas Lainnya : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
263
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN Persandingan terhadap Matriks Buku I RPJMN 2010-2014 dan Matriks Buku I RKP 2011 menunjukkan bahwa penyusunan kebijakan dalam kedua dokumen perencanaan pembangunan tersebut secara umum telah sesuai terutama pada level Kegiatan Prioritas. Kesesuaian tersebut diidentifikasi melalui ketersediaan sasaran, indikator dan target untuk setiap level kebijakan pembangunan output (kegiatan prioritas) dan outcome (substansi inti/program) sesuai dengan model kerangka logika pembangunan. Namun, pencermatan lebih detil terhadap hasil persandingan menunjukkan masih terdapat perbedaan pada sasaran, indikator dan target kebijakan pembangunan baik pada level output maupun pada level outcome. Kondisi yang demikian akan berpengaruh terhadap penyusunan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan berdasarkan kedua dokumen perencanaan tersebut. Tabel 2. Evaluasi Pencapaian Terhadap Substansi Inti pada Buku I RPJMN 2010-2014 dan Program pada Buku I RKP 2011 Buku I RPJMN 2010-2014 Substansi Inti: Kegiatan Prioritas XXX - Sasaran AAA - Indikator BBB - Target CCC Substansi Inti: - Sasaran Substansi Inti - Indikator Substansi Inti - Target Substansi Inti
Buku I RKP 2011
Program: Kegiatan Prioritas XXX - Sasaran AAA/AAB - Indikator BBB/BBC - Target CCC/CCD Program: - Sasaran Program - Indikator Program - Target Program Evaluasi Pencapaian Evaluasi capaian Substansi Inti berdasarkan Evaluasi capaian pelaksanaan Program sasaran dan indikatornya berdasarkan sasaran dan indikatornya
264
Secara umum kebijakan pembangunan yang tercantum dalam dokumen RKP telah mengacu kepada sasaran pembangunan yang dinyatakan dalam dokumen RPJMN. Sehingga penyusunan evaluasi capaian tahunan dokumen RPJMN dapat dianggap telah cukup menggambarkan hasil evaluasi capaian pembangunan RKP. Namun, hasil persandingan memberikan gambaran adanya perbedaan sasaran, indikator dan target kebijakan pembangunan antara dokumen RPJMN dan RKP pada beberapa kegiatan prioritas. Pada matriks Buku I RKP 2011, kegiatan prioritas merupakan komponen yang mendukung pencapaian program-program dalam prioritas pembangunan. Sehingga dapat didefinisikan dalam hal ini, program merupakan cantolan dari beberapa kegiatan-kegiatan prioritas. Sedangkan pada matriks Buku I RPJMN 2010-2014, kegiatan prioritas merupakan komponen yang mendukung pencapaian substansi inti dalam prioritas pembangunan. Sehingga sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan, pelaksanaan evaluasi capaian RKP nantinya lebih difokuskan pada evaluasi capaian pelaksanaan program berdasarkan sasaran dan indikatornya. Sementara, pelaksanaan evaluasi capaian RPJMN, lebih difokuskan pada evaluasi capaian substansi inti pembangunan berdasarkan sasaran dan indikatornya.
REKOMENDASI Sebagai upaya peningkatan kualitas penyusunan laporan evaluasi dokumen perencanaan RPJMN dan RKP, hasil persandingan ini kiranya sangat penting dalam penentuan objek evaluasi untuk kedua dokumen tersebut. Lebih jauh, gambaran mengenai kesesuaian kebijakan pembangunan dari hasil persandingan menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi terhadap kedua dokumen perencanaan tersebut penting untuk dilakukan karena: 1) Diperlukan untuk menentukan objek evaluasi capaian pembangunan dan menganalisis kinerja capaian pembangunan tersebut; 2) Untuk mengetahui pada level apakah evaluasi dilaksanakan. Mengingat kedudukan dokumen perencanann pembangunan RKP merupakan penjabaran dari RPJMN, sehingga dapat dikatakan evaluasi terhadap RKP merupakan evaluasi capaian pada level output, sedangkan evaluasi terhadap RPJMN merupakan evaluasi pada level outcome/impact; 3) Pelaksanaan evaluasi RKP dan RPJMN merupakan mandat atas dokumen perundang-undangan yang telah ditetapkan, yaitu UU Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan dan PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan. Hasil evaluasi, nantinya akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan perencanaan pembangunan periode selanjutnya dengan memperhatikan kesesuaian sasaran, indikator dan target kebijakan pembangunan untuk setiap level kebijakan, dengan catatan, kebijakan tersebut yang disusun berdasarkan model kerangka logika pembangunan.
265