KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya maka Tim Penyusun dapat menyelesaikan dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Desa Kolisia Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, Tahun 2013 – 2017 sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang ada. Dalam pembuatan dokumen RPDP ini, banyak pihak-pihak yang telah membantu Tim Penyusun, yang dengan ikhlas mengorbankan waktunya dan juga memberikan dorongan baik spiritual maupun materil sehingga Tim Penyusun dapat menyelesaikan penyusunan dokumen RPDP ini tepat waktu. Proses yang dilalui dalam pembuatan Dokumen RPDP tersebut, Tim Penyusun secara bersama-sama dengan masyarakat melakukan pengkajian keadaan desa secara partisipatif, melalui proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan
masyarakat,
masalah,
potensi
dan
berbagai
informasi
terkait,
yang
menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat desa setempat. Semua data dan informasi yang diperoleh mengerucut pada 5 (lima) aspek pembinaan, yaitu aspek Bina Manusia, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, Bina Sumberdaya, Bina Usaha dan Bina Kesiagaan Bencana dan Pemanasan Global. Kami berharap kiranya Dokumen RPDP ini dapat menjadi acuan bagi aparat pemerintah desa, lembaga setingkat desa, dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat desa. Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembuatan dokumen RPDP ini masih banyak sekali kelemahan dan kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP). Semoga Dokumen ini dapat dipergunakan secara baik untuk kemajuan desa menuju Desa yang Membangun dan Mandiri. Desa Kolisia, Mei 2013. Kepala Desa Kolisia,
EMANUEL BUDU, A.Md.
RPDP Desa Kolisia 2013 - 2017
i
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1.2 Tujuan .................................................................................... 1.3 Landasan Hukum..................................................................... 1.4 Pengertian ..............................................................................
1 1 3 3 5
BAB II
PROFIL DESA KOLISIA .................................................................... 2.1 Kondisi Wilayah Desa ............................................................... 2.2 Kondisi Sosial Budaya .............................................................. 2.3 Kondisi Ekonomi ...................................................................... 2.4 Kondisi Infrastruktur ...............................................................
7 7 10 19 20
BAB III
POTENSI DAN MASALAH ................................................................. 3.1 Potensi dan Masalah menurut Sketsa Desa dan Transek ............ 3.2 Potensi dan Masalah menurut Kalender Musim .......................... 3.3 Potensi dan Masalah menurut Diagram Venn Kelembagaan ........ 3.4 Pemecahan Masalah ................................................................
23 23 29 31 35
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ....................................... 4.1 Visi dan Misi .............................................................................. 4.2 Program Kegiatan......................................................................
54 54 56
BAB V
PENUTUP .......................................................................................
68
LAMPIRAN
.........................................................................................
RPDP Desa Kolisia 2013 - 2017
69
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Kondisi Sumber Air Bersih di Desa Kolisia .................................................
10
2. 3.
Penyebaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan .................................. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Kolisia ................................................
11 12
4.
Sarana / Prasarana Kesehatan di Desa Kolisia ..........................................
12
5.
Kondisi Sarana / Prasarana Pertanian di Desa Kolisia ................................
13
6.
Kondisi Sarana / Prasarana Sanitasi di Desa Kolisia ...................................
14
7.
Jumlah dan Jenis Jamban di Desa Kolisia .................................................
14
8.
Keadaan Sarana / Prasarana Air Bersih di Desa Kolisia ..............................
14
9.
Keadaan Sarana / Prasarana Irigasi di Desa Kolisia ...................................
15
10. Kondisi Sarana / Prasarana Jalan di Desa Kolisia....................................... 11. Keadaan Sarana Komunikasi ...................................................................
15 16
12. Masalah Kesejahteraan Sosial di Desa Kolisia (Tahun 2012) ......................
17
13. Aktifitas Ekonomi Masyarakat Desa Kolisia ...............................................
19
14. Kelembagaan Ekonomi di Desa Kolisia (Tahun 2012) ................................
19
15. Sarana dan Prasarana Dasar ...................................................................
20
16. Sarana dan Prasarana Pendukung ...........................................................
21
17. Masalah dan Potensi menurut Sketsa Desa dan Transek ...........................
24
18. Masalah dan Potensi menurut Kalender Musim .........................................
29
19. Masalah dan Potensi menurut Diagram Venn Kelembagaan ....................... 20. Alternatif Pemecahan Masalah Desa Kolisia ..............................................
31 35
21. Program Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Kolisia2013-2017 ......
58
RPDP Desa Kolisia 2013 - 2017
iii
PERATURAN DESA KOLISIA KECAMATAN MAGEPANDA KABUPATEN SIKKA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR DESA KOLISIA TAHUN 2013 – 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KOLISIA, Menimbang:
a.
bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat di desa maka perlu disusun perencanaan pembangunan desa pesisir secara partisipatif sesuai kewenangan desa;
b.
bahwa untuk memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan desa pesisir 2013 – 2017, perlu menetapkan rencana pembangunan jangkah menengah desa dalam bentuk Rencana Pengembangan Desa Pesisir ;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu pembentukan peraturan desa tentang Rencana Pengembangan Desa Pesisir Desa Kolisia Tahun 2013 – 2017.
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah-wilayah Daerah Tingkat 1 Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2.
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3.
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008. tentang Perubahn Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5.
Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6.
Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7.
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 12.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Tata Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Manteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
17.
Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 14 Tahun 2001 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2001 Nomor 15 Seri F Nomor 3);
18.
Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2001 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangakat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2001 Nomor 16 Seri F Nomor 4);
19.
Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magepanda (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2001 Nomor 14 Seri F Nomor 3);
20.
Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok – pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah
Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 7 Seri A Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 21);
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 16 Tahun 2007 tentang Jenis Urusan Pemerintahan yang Dapat Diserahkan kepada Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 16 Seri F Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 26); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 19 Tahun 2007 tentang Kerja Sama Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 19 Seri F Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 28); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 21 Tahun 2007 tentang Lembaga Kemasyarakatan (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 16 Seri F Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 26); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 22 Seri F Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 31); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 28 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sikka (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 28 Seri F Nomor 21, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 35); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2008 Nomor 1 Seri F Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 37); Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009 – 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2008 Nomor 14 Seri F Nomor 4); Peraturan Bupati Sikka Nomor 2 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 2 Seri F Nomor 2) Peraturan Bupati Sikka Nomor 7 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis dan Pemanfaatan Alokasi Dana bagi Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Sikka (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 7 Seri F Nomor 5);
Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA dan KEPALA DESA KOLISIA MEMUTUSKAN Menetapkan
: PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR DESA KOLISIA TAHUN 2013 – 2017. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Desa adalah Desa Kolisia. 2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Kolisia. 3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Kolisia. 4. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa Kolisia. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kolisia. 6. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urusan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Des adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan disertai dengan rencana kerja. 8. Rencana Pengembangan Desa Pesisir adalah dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun yang merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des), yang dalam penyusunannya mengacu pada ketentuanketentuan yang berlaku. 9. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah Dokumen Perencanaan untuk 1 (satu) tahun yang merupakan pejabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan
pendanaan prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). 10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir peroide perencanaan. 11. Misi adalah rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 12. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-progam indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 13. Kebijakan adalah arah / tindakan ang diambil oleh Pemerintah Desa untuk mencapai tujuan. 14. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilakasanakan oleh Pemerintah Desa untuk mencapai sasaran dan tujuan, serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat. 15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat Musrenbang Desa adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Desa. 16. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat / Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPM / LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 17. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat KPMD adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipasif. 18. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.
BAB II ASAS PENYUSUNAN Pasal 2
RPDP disusun berdasarkan asas keterbukaan dalam akses, informasi, partisipasif dengan melibatkan stakeholders/pemangku kepentingan dan responsif serta tanggapan terhadap perubahan sesuai dalam masyarakat.
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3
(1) Maksud penyusunan RPDP adalah memberikan arah dan pedoman tentang program dan kegiatan prioritas. (2) RPDP ini bertujuan untuk : a. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa; b. Menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
BAB IV SISTEMATIKA Pasal 4
RPDP Desa Kolisia disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Pengertian
BAB II
PROFIL DESA KOLISIA 2.1 Kondisi Wilayah Desa 2.1.1
Sejarah Desa
2.1.2
Struktur Pemerintahan Desa
2.1.3
Kondisi Geografi dan Administrasi Pemerintahan
2.1.4
Kondisi Geomorfologi dan Kondisi Tanah
2.1.5
Kondisi Kebencanaan
2.1.6
Kondisi Hidrooseanografi
2.2 Kondisi Sosial Budaya 2.2.1
Kependudukan
2.2.2
Struktur dan Sarana Prasarana Sosial
penganggaran,
2.2.3
Kelembagaan Sosial Budaya
2.3 Kondisi Ekonomi 2.3.1
Aktifitas Ekonomi Masyarakat
2.3.2
Kelembagaan Ekonomi
2.4 Kondisi Infrastruktur 2.4.1
Sarana dan Prasarana Dasar
2.4.2
Sarana dan Prasarana Pendukung.
BAB III POTENSI DAN MASALAH 3.1 Potensi dan Masalah menurut Sketsa Desa dan Transek 3.2 Potensi dan Masalah menurut Kalender Musim 3.3 Potensi dan Masalah menurut Diagram Venn Kelembagaan 3.4 Pemecahan Masalah. BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR 4.1 Visi dan Misi 4.1.1
Visi
4.1.2
Misi
4.2 Program Kegiatan BAB V
PENUTUP
BAB V RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR Pasal 5
(1) RPDP Desa Kolisia ini merupakan dokumen yang dijadikan dasar dan pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa pesisir secara terpadu dan partisipatif. (2) RPDP Desa Kolisia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM-Desa Kolisia sebagai dasar dan acuan dalam menyusun dan penetapan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa) setelah dibahas dalam forum Musrenbang Desa pada setiap tahunnya.
Pasal 6 Isi beserta uraian RPDP Desa Kolisia adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang terpisahkan dari peraturan desa ini.
Pasal 7 (1) RPDP dan RPJM Desa menjadi acuan dalam penyusunan RKP-Desa. (2) RKP-Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Desa.
BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian
Pasal 8 Kepala Desa wajib melakukan pengendalian dan evaluasi atas RPDP.
Pasal 9 Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi pengendalian terhadap : a. Kebijakan perencanaan pembangunan desa; dan b. pelaksanaan rencanan pembagunan desa.
Pasal 10 Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan desa.
Bagian Kedua Evaluasi Pasal 11 Kepala Desa melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan desa.
Pasal 12 Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah, dan b. menghimpun, menganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.
Pasal 13 Tata cara pengendalian dan evaluasi pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPDP ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sikka.
Diundangkan di Maumere Pada tanggal ……. Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIKKA,
ttd/cap
VALENTINUS SILI TUPEN BERITA DAERAH KABUPATEN SIKKA TAHUN 2013 NOMOR ………..
PENJELASAN ATAS PERATURAN DESA KOLISIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR DESA KOLISIA TAHUN 2013 – 2017 1. UMUM Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. RPDP Desa Kolisia Tahun 2013 – 2017 merupakan kelanjutan dan pembaharuan dari tahap pembangunan di bawah kepemimpinan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Rencana Pengembangan Desa Pesisir tersebut diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan desa. Melalui penyataan Visi, Misi dan Program Kerja dan Kegiatan yang selanjutnya akan menjadi Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) ini, dimaksudkan untuk mencari pemecahan solutif antisipasif terhadap kebutuhan desa pesisir untuk masa 5 (lima) tahun mendatang. Kemudian mengerucut ke yang lebih konkrit, RPDP Desa Kolisia 2013 -2017 nini merupakan upaya untuk mengarahkan semua sumber daya yang dimiliki dan mengupayakan sumber daya lain (swasta) untuk terlibat di dalam pelaksanaan programprogram pembangunan yang ada dan mencapai tujuan pembangunan yang sudah ditetapkan. RPDP Desa Kolisia 2013-2017 ini bertujuan : (1) sebagai dokumen induk yang dijadikan acuan oleh dokumen perencanaan lainnya yang merupakan penjabaran visi dan misi desa; (2) mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa ; (3) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penentuan Visi dan Misi adalah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) yang tidak bisa terlepas dari kondisi umum yang menjadi dasar pemikiran penyusunan agar sesuai dengan kondisi terkini Desa Kolisia. Dengan tersusunnya Dokumen RPDP ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa kepedulian masyarakat luas terhadap proses pembangunan dikampung halamannya,
sehingga kelak pembangunan itu betul-betul dapat dinikmati oleh semua orang karena adanya keterlibatan peran dari semua lapisan unsur masyarakat dalam penentuan masa depan desa. Berdasarkan kondisi masyarakat Desa Kolisia saat ini, permasalahandan tantangan yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang serta dengan memperhitungkan faktor-faktor kekuatan startegis dan peluang atau potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
: cukup jelas
Pasal 2
: cukup jelas
Pasal 3
: cukup jelas
Pasal 4
: cukup jelas
Pasal 5
: cukup jelas
Pasal 6
: cukup jelas
Pasal 7
: cukup jelas
Pasal 8
: cukup jelas
Pasal 9
: cukup jelas
Pasal 10
: cukup jelas
Pasal 11
: cukup jelas
Pasal 12
: cukup jelas
Pasal 13
: cukup jelas
Pasal 14
: cukup jelas
Lampiran : Peraturan Desa Kolisia Nomor : 2 Tahun 2013 Tanggal : 24 Mei 2013
NASKAH
RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ( RPDP )TAHUN 2013 - 2017 DESA KOLISIA
KECAMATAN MAGEPANDA
KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010); (2) tingginya kerusakan sumberdaya alam pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau pulau kecil. Atas dasar realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia –
KKP RI –menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi
penghela kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia, yakni melalui kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (selanjutnya disingkat PDPT). Kegiatan PDPT ini merupakan salah satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) yang terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. PDPT mempunyai makna strategis, yaitu: pertama, wujud implementasi konkrit dari 11 prioritas nasional Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2011-2014. PDPT merupakan implementasi kebijakan Presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; dan kedua, PDPT merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal: (1) menata desa pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir; (2) menghasilkan keluaran (output) yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan
masyarakat;
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
(3)
pembelajaran
bagi
masyarakat
pesisir
untuk
1
menemukan cara pemecahan masalah secara mandiri; dan (4) mendorong masyarakat pesisir sebagai agen pembangunan. PDPT diharapkan mampu menjawab kendala sekaligus memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir. Kegiatan
perencanaan
dan
pengembangan
desa
pesisir
tangguh
dilaksanakan melalui tiga tahapan utama. Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan uraian waktu tiap tahunnya; Tahapan kedua, pelaksanaan program menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat; dan Tahapan ketiga, pelaksanaan program menghasilkan kemandirian dan keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan (stakeholders). Kegiatan
pembangunan
di
wilayah
pesisir
dan
Pulau-Pulau
Kecil
mempunyai potensi dampak kerusakan habitat, perubahan pada proses alami ekosistem, dan pencemaran. Disisi lain, juga terjadi berbagai permasalahan seperti konflik kepentingan pembangunan, kelembagaan, dan tingkatan pemerintahan. Pembangunan yang tidak terintegrasi dengan baik, tanpa pedoman dan mitigasi lingkungan yang tepat, akan menghasilkan permasalahan dan konflik. Oleh karena itu keterpaduan perlu dilakukan untuk mengompromikan kepentingan antar sektor, tingkatan pemerintahan, ruang darat dan laut, ilmu dan pengelolaan, serta internasional. Lahirnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun
2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, maka dipandang perlu adanya upaya mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait dalam untuk melakukan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu. Hal tersebut dalat dilakukan mulai dengan lingkup wilayah terkecil, yaitu desa yang tertuang dalam Rencana Pengembangan Desa Pesisir.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
2
Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Rencana Pengembangan Desa PesisirDesa Kolisia ini diharapkan menjadi Dokumen Perencanaan yang bermakna strategis sehingga dapat menjadi kerangka acuan pembangunan oleh instansi teknis yang terkecil baik ditingkat Pemerintah Daerah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional yang selanjutnya akan terwujudnya Pembangunan yang lebih baik, efektif, efisiensi yang secara tidak langsung akan mewujudkan masyarakat yang makmur dan berkeadilan. 1.2Tujuan Tujuan Rencana Pengembangan Desa Pesisir adalah: 1. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa; 2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
1.3 Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 2. Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
3
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. 9. Surat Menteri Dalam Negeri nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk teknik Perencanaan Pembangunan Desa. 10. Peraturan Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil No. Per.04/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Tahun 2012 11. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 3 tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Magepanda 12. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 16 tahun 2007 tentang Jenis Urusan Pemerintahan yang dapat diserahkan kepada Desa.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
4
1.4 Pengertian 1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. 3. Keuangan
Desa
adalah
semua
hak
dan
kewajiban
dalam
rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban Desa tersebut 4. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. 5. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (MusrenbangDes) adalah forum musyawarah pemangku
tahunan
yang dilaksanakan
kepentingan
Desa
(pihak
secara partisipatif
berkepentingan
untuk
oleh para mengatasi
permasalahan Desa dan pihak akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di Desa 1(satu) tahunan. 6. Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan
kerja,
lapangan
berusaha,
akses
terhadap
pengambilan keputusan, maupun indeks Pembangunan manusia. 7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya. 8. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
5
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 9. Perencanaan Pembangunan Desa dimaksud adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan
kegiatan
yang
melibatkan
berbagai
unsur
pemangku
kepentingan di Desa guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya Desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu Desa dalam jangka waktu tertentu. Wujud Perencanaan Pembangunan Desa adalah Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Desa
dan
Rencana
Kerja
Pembangunan Desa. 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan Pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja. 11. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMDes yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJMDes. 12. Peraturan Desa (Perdes) adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
6
BAB II PROFIL DESA KOLISIA
2.1Kondisi Wilayah Desa 2.1.1 SejarahDesa Desa Kolisia dibentuk pada tanggal 27 Juli 1997 yang merupakan pemekaran dari Desa Magepanda. Awalnya namanya Nangarasong, tapi karena orang telah mengenal Kolisia maka diberi nama Kolisia. Kolisia berasal dari 2 kata “koli” = lontar, “sia”=sepi/sunyi. Jadi Kolisia berarti lontar yang sunyi. Pada awal terbentuk Desa Kolisia terbagi dalam 4 dusun yaitu Dusun Koli, Dusun Kolisia, Dusun Nangarasong dan Dusun Watu Ria, yang semuanya terdiri dari 20 RT dan 4 RW. Pada tahun 2002 terjadi lagi pemekaran Desa Kolisia, yang dibagi menjadi 2 desa, yaitu Desa Kolisia dan Desa Kolisia B. Desa Kolisia B terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Kolisia, Nawuteu dan Edo. Sedangkan Desa Kolisia terdiri dari 4 dusun yaitu, Dusun Koli, Dusun Watu Woga, Dusun Nangarasong dan Dusun Waturia. Kepala desa Kolisia yang pertama adalah Agustinus Bode yang menjabat sampai tanggal 2 Agustus 2008 dan diganti dengan Emanuel Budu, A.Md.sejak tanggal 2 Agustus 2008 sampai sekarang.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
7
2.1.2Struktur Pemerintahan Desa
Gambar 1 : Struktur Organisasi Desa Kepala Desa
: Emanuel Budu, A.Md
Sekertaris Desa
: Falentinus Rewo
Kaur pemerintahan
: Elisabeth Marianti Mado
Kaur Keuangan/Kaur Umum/kaurKesra : Paulina Lule Kaur Pembangunan
: Maria Ivoni Chynde
Kepala Dusun
Waturia
: Rudi Salam
Watuwoga
: Hermini Gildus Musi
Nangarasong
: Silvester Sao
Koli
: Benediktus Bronvyle
Badan Permusyawaratan Desa
Ketua
: Goreti Paderina
Wakil Ketua
: Elias Hemu
Sekertaris
: Hermiana Gulo
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
8
Anggota
: -Goreti Paderina -Sukirman -Yunita Neang -Florida Wea
2.1.3 Kondisi Geografi dan Administrasi Pemerintahan a. Geografi Desa Kolisia memiliki Luas wilayah 28.853 Ha. b.Administrasi Pemerintahan
Batas-batas wilayah Desa Kolisia adalah sebagai berikut : Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Flores; Sebelah Timur, berbatasan dengan Kelurahan Wuring Kecamatan Alok Barat; Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Nirangkliung Kecamatan Nita; Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Kolisia B Kecamatan Magepanda. Jumlah wilayah Dusun sebanyak 4 dusun, yang mencakup 8 RW dan 29 RT. 2.1.4 Kondisi Geomorfologi dan Kondisi Tanah
Desa Kolisia mempunyai wilayah yang berada pada ketinggian rata-rata 26 meter di atas permukaan laut, dengan topografi dataran rendah, tandus dan berbukit-bukit.
Jenis dan kesuburan tanah di Desa Kolisia : Warna tanah (sebagian besar)
: kuning dan hitam
Tekstur tanah
: Lampungan dan pasiran.
2.1.5 Kondisi Kebencanaan a. Kondisi Lahan Desa Kolisia adalah desa yang rawan gempa bumi dan kekeringan dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah rawan gempa bumi dan kekeringan sebanyak 2.817 orang. RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
9
b. Kondisi Wilayah Pesisir / Pantai Kondisi wilayah pesisir (termasuk wilayah pantai) di Desa Kolisia rawan bencana antara lain abrasi dan tsunami. 2.1.6 Kondisi Hidrooseanografi a. Kondisi Hidrologi Kondisi sumber air bersih Desa Kolisia disajikan dalam tabel 1 berikut. Tabel 1. Kondisi Sumber Air Bersih di Desa Kolisia Jenis Mata air Sumur gali Sumur Pompa Bak penampung air hujan
Jumlah 3 37 28 47
Pipa
1
Sungai
3
Embung Bak penampung air hujan
Pemanfaatan Kondisi 324 Baik semua 333 280 3 rusak 149 Kadang-kadang rusak
1 47
324 Kadang-kadang rusak 50 Kadang-kadang rusak 50 Rusak 149 Kadang-kadang rusak
Sumber Air Minum Bersih diperoleh dari 3 Mata Air yaitu Ae Labo, Kali Tana, dan Ae Lihu. Air dari mata air ditampung pada bak penampung, kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa yang kadang-kadang rusak atau tidak mengalir. Kondisi sungai yang ada di desa Kolisia tercemar, terjadi pendangkalan atau pengendapan lumpur yang tinggi dan keruh. 2.2Kondisi Sosial Budaya 2.2.1Kependudukan Data kependudukan Desa Kolisia sampai akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut: RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
10
a. Menurut Jenis Kelamin: Pria
: 1.384 orang
Wanita
: 1.433 orang
Jumlah Total
: 2.817 orang
Jumlah kepala keluarga
: 721 KK
Kepadatan Penduduk
: 25 jiwa per km2.
Semuanya berstatus Warga Negara Indonesia. b. Menurut Agama: Katolik
: 1.913 orang
Islam
: 895 orang
Kristen Protestan
: 9 orang.
c. Menurut Mata Pencaharian: Petani
: 1.511 orang
Buruh Tani
: 360 orang
Nelayan
: 895 orang
PNS
: 12 orang
Pensiunan PNS/TNI/POLRI : 5 orang Pengusaha kecil-menengah: 31 orang Dukun kampung terlatih
: 2 orang
Dosen Swasta
: 1 orang.
d. Berdasarkan Tingkat Pendidikan, seperti pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Penyebaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan No. 1 1. 2. 3. 4.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Uraian Keadaan Pendidikan 2 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah Usia 7-18 tahun yang sedang bersekolah
Jumlah Jiwa 3 234 67 50 485
11
1 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
2 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah Usia 18-56 tahun pernah SD tapi tidak tamat Tamat SD/sederajad Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA Tamat SMP/sederajad Tamat SMA/sederajad Tamat D-1/sederajad Tamat D-2/sederajad Tamat D-3/sederajad Tamat S-1/sederajad
3 295 270 126 173 208 31 55 4 4 4 8
2.2.2Struktur dan Sarana Prasarana Sosial a. Sarana Pendidikan Sampai akhir tahun 2012, keadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Kolisia No. 1. 2. 3.
Sarana / Prasarana Play Group TKK SD
Jumlah 2 1 1
b. Sarana Kesehatan Sampai akhir tahun 2012, keadaan sarana dan prasarana kesehatan dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Sarana / Prasarana Kesehatan di Desa Kolisia No. 1 1. 2. RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Sarana / Prasarana 2 Balai kesehatan ibu dan anak Pustu
Jumlah 3 1 1
12
1 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2 Polindes Posyandu Paramedis Dukun bersalin terlatih Bidan Perawat
3 1 4 3 2 2 1
c. Sarana Peribadatan Sampai akhir tahun 2012, sarana dan prasarana peribadatan di Desa Kolisia, terdiri dari : Kapela (Gereja Kecil) sebanyak 2 unit, dan Masjid sebanyak 1 unit. d. Sarana Perekonomian Sampai akhir tahun 2012, sarana dan prasarana yang berhubungan dengan ekonomi hanya berupa Kios sebanyak 20 unit. e. Sarana Pertanian Sampai akhir tahun 2012, sarana dan prasarana pertanian dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Kondisi Sarana / Prasarana Pertanian di Desa Kolisia No. 1. 2. 3. 4. 5.
Sarana / Prasarana Saluran primer Saluran sekunder Saluran tersier Pintu sadap Pintu pembagi air
Jumlah 2000 meter 3000 meter 1500 meter 2 unit 4 unit
f. Prasarana hiburan dan pariwisata Terdapat Lokasi Permainan Bilyard sebanyak 3 unit di Desa Kolisia.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
13
g. Prasarana dan sarana kebersihan Terdapat 1 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan jumlah Tenaga Pemulung sebanyak 20 orang. TPA tersebut menampung sampahsampah yang berasal dari Kota Maumere. h. Sanitasi Keadaan saluran drainase / saluran pembuangan air limbah di Desa Kolisia seperti pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Kondisi Sarana / Prasarana Sanitasi No. 1. 2. 3.
Sarana / Prasarana Sumur resapan air rumah tangga MCK umum Pemilik jamban keluarga
Jumlah 2 rumah 1 515 KK
Sampai tahun 2012 tercatat 515 KK yang memiliki jamban dari total 721 KK yang ada di Desa Kolisia.Berikut jumlah kepala keluarga menurut jenis jamban. Tabel 7. Jumlah dan Jenis Jamban di Desa Kolisia No. 1. 2. 3.
Sarana / Prasarana Leher angsa Plengsengan Cubluk/cemplung
Jumlah 416 76 23
i. Air Bersih Tabel 8. Keadaan Sarana / Prasarana Air Bersih di Desa Kolisia No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Sarana / Prasarana Sumur pompa Sumur gali Jumlah PAH Embung Mata air Bangunan pengolahan air bersih/air minum
Jumlah 3 unit 32 unit 20 unit 1 unit 3 unit 1 unit
14
j. Irigasi Tabel 9. Keadaan Sarana / Prasarana Irigasi di Desa Kolisia No. 1. 2. 3. 4. 5.
Sarana / Prasarana Panjang saluran primer Panjang Saluran Sekunder Panjang saluran Tersier Jumlah pintu sadap Jumlah pintu pembagi air
Jumlah 1.200 m 2.000 m 1.200 m 2 unit 5 unit
k. Penggunaan Energi dan Penerangan Menurut Profil Desa Kolisia tahun 2012, terdapat 700 keluarga pengguna kayu bakar. Sedangkan Profil Desa Koilisia tahun 2010, penggunaan genset sebanyak 43 unit. l. Transportasi Sampai akhir tahun 2012, kondisi sarana/prasarana jalan dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini. Tabel 10. Kondisi Sarana / Prasarana Jalan di Desa Kolisia No. 1 1.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Sarana / Prasarana 2 Transportasi Darat : Jalan desa Jalan aspal Jalan tanah Jalan sirtu Jalan konblok/semen/beton Jalan antar desa Jalan aspal Jalan tanah Jalan sirtu Jalan kabupaten yang melewati desa Jalan aspal
Jumlah 3
3 km 2 km 2 km 2 km 10 km 1 km 300 m
17 km
15
1
2.
2 Jalan negara Jalan aspal Jembatan desa Jembatan beton Truck umum Angkutan per-desa Ojek 7 unit Transportasi laut Tambatan perahu Perahu motor
3 17 km 2 km 10 unit 10 unit
1 unit 3 Unit
m. Komunikasi dan Informasi Tabel 11. Keadaan Sarana Komunikasi No. 1. 2. 3.
Sarana Komunikasi dan Informasi Telepon TV Parabola
Jumlah 1 263 263
Selain itu ada sarana komunikasi dan informasi lainnya yakni koran, majalah dan papan pengumuman. n. Olah Raga Sarana / prasarana olahraga di Desa Kolisia, berupa Lapangan sepakbola 2 unit dan lapangan volley 2 unit. o. Kamtibmas Lembaga keamanan yang terdapat di Desa Kolisia adalah : Hansip dan Linmas
: 20 orang
Pos kamling
: 4 buah
Kerjasama desa dengan pihak TNI-POLRI dalam bidang Trantiblinmas telah dilaksanakan, dengan adanya Tenaga TNI-POLRI yang bertugas di wilayah Desa Kolisia yaitu : mitra koramil/TNI sebanyak 3 orang, dan Babinkamtibmas/POLRI sebanyak 4 orang.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
16
Permasalahan yang terjadi di masyarakat selama tahun 2012 yang berkaitan dengan kamtibmas, yaitu konflik antar masyarakat dengan penduduk asli (1 kali kejadian), dan kasus perkelahian (1 kali kejadian). p. Pemakaian Miras Dalam tahun 2012, di Desa Kolisia terdapat warung/toko yang menyediakan minuman keras (miras) sebanyak 5 tempat, dan jumlah penduduk yang mengonsumsi miras sebanyak 50 orang. q. Masalah Kesejahteraan Sosial Sampai akhir tahun 2012, masalah kesejahteraan sosial yang terjadi di Desa Kolisia dapat dilihat pada Tabel 12 berikut. Tabel 12. Masalah Kesejahteraan Sosial di Desa Kolisia Tahun 2012 No. 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Masalah 2 Orang gila/stress/cacat mental Tuna netra Tuna daksa Jumlah panti asuhan Jumlah anak 7-12 tahun yang tidak sekolah di SD atau sederajad Jumlah anak 13-15 tahun yang ridak sekolah di SLTP/sederajad Jumlah anak 15-18 tahun yang tidak sekolah di SLTA/sederajad Jumlah anak yang bekerja membantu keluarga menghasilkan uang Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga Jumlah penduduk eks NAPI Jumlah penduduk yang tinggal di daerah yang rawan air bersih Jumlah penduduk yhang tinggal di daerah kritis dan tandus
Jumlah 3 4 3 6 2 66 15 4 836 82 5 1502 1315
17
1 13. 14.
2 Jumlah penduduk warga pendatang yang tidak memiliki keterangan penduduk Jumlah warga pendatang dan atau pekerja musiman
3 10 25
2.2.3Kelembagaan Sosial Budaya a. Gender Terdapat PKK, Posyandu, Dasawisma, Tenun Ikat, Kelompok Tani Wanita (KWT) yang pada umumnya meningkatkan peran kaum perempuan b. Kearifan Lokal Kebiasaan warisan leluhur yang masih ditemukan di Desa Kolisia yaitu adanya sifat gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat, yang senantiasa dipelihara melalui kelompok karang taruna, kelompok tani, kelompok nelayan, remaja masjid.Desa Kolisia memliki lembaga adat yang tidak aktif, dan tidak memilki rumah adat, namun sewaktu-waktu dapat terjadi kegiatan adat seperti:
Muswarah adat
Sanksi adat
Upacara adat perkawinan
Upacara adat kematian
Upacara adat kelahiran
Upacara adat dalam bercocok tanam
Upacara adat bidang perikanan/laut
Upacara adat bidang kehutanan
Upacara adat dalam pengolahan simber daya alam
Upacara adat dalam pembangunan rumah
Upacara adat dalam penyelesdaian masalah/konflik.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
18
2.3
Kondisi Ekonomi 2.3.1 Aktivitas Ekonomi Masyarakat Tabel 13. Aktivitas Ekonomi Masyarakat Desa Kolisia No. 1 1.
2.
Jenis 2 Pertanian Padi Jagung Sayur-sayuran Perkebunan Kelapa Kemiri Jambu mete
Luas 3
Nilai Produksi (Rp) 4
85 ha 25 ha 5 ha
765.000.000 37.500.000 50.000.000
2 ha 3 ha 5 ha
9.600.000 180.000.000 70.000.000
Jumlah pendapatan perkapita dari sektor pertanian untuk setiap rumah tangga pertanian adalah Rp. 4.320.000.000,Adapun aktivitas ekonomi dari sektor lain:
Sub sektor angkutan : 1 jenis, jumlah total kendaraan angkutan 4 unit, dengan total transaksi pengangkutan Rp. 216.000.000,-
Sub sektor air minumterdapat 3 jenis dengan nilai asset penyediaan air minum Rp. 147.000.000,-
2.3.2 Kelembagaan Ekonomi Tabel 14. Kelembagaan Ekonomi di Desa Kolisia Tahun 2012 No. 1 1.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Lembaga Ekonomi 2 Koperasi : Koperasi simpan pinjam kelompok simpan pinjam
Jumlah 3 3 5
19
1 2.
3. 4. 5. 6.
2 Lembaga Keuangan Lainnya : Jasa Asuransi Lembaga keuangan non bank Bank perkreditan rakyat Pegadaian Industri Kecil dan Menengah : Industri kerajinan Usaha Jasa Pengangkutan : Pemilik angkutan desa/perkotaan Usaha Jasa dan Perdagangan : Usaha toko/kios Usaha Jasa dan Ketrampilan : Tukang kayu Tukang batu Tukang gali sumur Tukang pijat/urut/pengobatan
3 1 1 2 1 1 2 20 unit 5 orang 7 orang 10 orang 2
2.4 Kondisi Infrastruktur 2.4.1 Sarana dan Prasarana Dasar Tabel 15. Sarana dan Prasarana Dasar No. 1 1.
2.
Sarana / Prasarana 2 Pendidikan Play Group TK SD Kesehatan Balai kesehatan ibu dan anak Pustu Polindes Posyandu
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Jumlah 3
Kondisi 4
2 1 1 1 1 1 4
20
1 3.
4.
2 Sanitasi Sumur resapan air rumah tangga MCK umum Pemilik jamban keluarga Air bersih Sumur pompa Sumur gali Jumlah PAH Embung Mata air Bangunan pengolahan air bersih/air minum
3
4
2 rumah 1 515 KK
3 unit 32 unit 20 unit 1 unit 3 unit 1 unit
Baik Baik Kadang-kadang rusak Rusak Baik Baik
2.4.2 Sarana dan Prasarana Pendukung Tabel 16. Sarana dan Prasarana Pendukung No. 1 1.
2.
3.
Sarana / Prasarana 2 Peribadatan Kapela Masjid Irigasi Saluran primer Saluran sekunder Saluran tersier Pintu sadap Pintu pembagi air Transportasi : Transportasi Darat : Jalan desa Jalan aspal Jalan tanah Jalan sirtu
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Jumlah 3
Kondisi 4
2 1 2000 meter 3000 meter 1500 meter 2 unit 4 unit
3 km 2 km 2 km
Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak
= = = = =
1000 m 2000 m 1500 m 2 4
Baik Rusak = 1 Rusak = 1
21
1
2 Jalan konblok/semen/beton Jalan antar desa Jalan aspal Jalan tanah Jalan sirtu Jalan kabupaten yang melewati desa Jalan aspal Jalan negara Jalan aspal Jembatan desa Jembatan beton Truck umum Angkutan per-desa Ojek
4.
5.
6.
7.
Transportasi Laut : Tambatan perahu Perahu motor Informasi dan komunikasi Telepon TV Parabola Olah raga Lapangan Sepak Bola Lapangan Voley Energi dan Penerangan Genset Kayu bakar Kamtibmas Poskamling
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
4
3 2 km
Baik
10 km 1 km 300 m
Baik Rusak = 1000 m Rusak = 300 m
17 km
Baik
17 km
Baik
2 km 10 unit 10 unit 7 unit
Baik
1 unit 3 unit
Baik
1 263 263 2 2 43 700 kk 4
22
BAB III POTENSI DAN MASALAH
Berdasarkan Musyawarah dan
Penjaringan Potensi
Desa Kolisia untuk
penyusunan Rencana Pembangunan Desa Pesisir (RPDP)yang dilakukan dalam bentuk Pengkajian Pedesaan Secara Partisipatif (Participatory Rural Appraisal - PRA) dengan memakai beberapa alat kaji yaitu : Curah Pendapat (Brainstorming), Pemetaan / Sketsa Desa (Mapping), Transek (Transect), Kalender Musim (Seasonal Calendar), dan Diagram Venn (Venn Diagram), yang dilaksanakan selama 4 hari mulai dari tanggal 2 Mei 2013 sampai dengan tanggal 6 Mei 2013, serta berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Kolisia Tahun 2011 – 2015 didapati Potensi Desa serta Masalah yang ditemukan sebagai berikut. 3.1 Potensi dan Masalah menurut Sketsa Desa dan Transek Potensi Desa Kolisia dari sisi sumber daya alam merupakan wilayah yang potensial untuk pengembangan pertanian dan perikanan. Umumnya areal pertanian masih subur. Hal ini dapat dilihat dari sistim pengolahan lahan pertanian yang tidak menggunakan bahan pestisida. Pupuk yang digunakan oleh para petani selama ini berasal dari jenis organik. Sehingga tanaman pertanian selalu tumbuh dengan subur tanpa memberi dampak negatif pada lingkungan alam sekitar. Selain itu, masyarakat dan Pemdes Kolisia juga mengembangkan lingkungan hidup dengan menjaga kondisi alam terutama hutan untuk tidak ditebang melalui gerakan menanam pohon. Jenis pohon yang ditanam dan memberikan manfaat bagi rakyat adalah mahoni dan jati putih. Di wilayah pesisir / pantai Desa Kolisia sebagian besar warga bekerja sebagai nelayan, papalele ikan (pedagang pengecer), pengolah ikan dan pembudidaya rumput laut. Terutama di Dusun Waturia sebagian besar warganya mengandalkan hidupnya dari sumber daya laut. Jenis armada dan alat tangkapnya didominasi perahu tanpa motor, perahu dengan mesin / motor tempel, dan alat RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
23
tangkap pancing, pukat (gillnet), bagan dan alat bantu rumpon. Di wilayah dusun bagian lahan atas (Dusun Koli, Watuwoga) kehidupan warga
mengandalkan
mata
pencaharian
pertanian,
beternak,
tanaman
perkebunan, kerajinan tenun ikat, pertukangan dan sedikit nelayan. Masalah yang ditemukan terutama kondisi jalan utama menuju Desa Kolisia rusak, tidak adanya saluran air / drainase baik yang permanen maupun tanah. Pada musim hujan jalan aspal berubah menjadi becek karena genangan air, lumpur dan berlubang. Kondisi ini sangat membahayakan warga pemakai jalan dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Apalagi bentuk jalannya yang berbelok-belok, dengan pohon-pohon besar dan bambu yang tumbuh di sepanjang ruas jalan seringkali tumbang ke jalan ketika musim angin tiba. Masalah lainnya yang dominan adalah banyaknya rumah warga berupa bangunan tidak layak huni, tingkat pendidikan warga umumnya hanya tamatan SD, sering munculnya kejadian warga terserang penyakit seperti ISPA, TBC, Gizi buruk, Malaria dan Muntaber. Tabel 17.Masalah dan Potensi menurut Sketsa Desa dan Transek No.
Masalah
Potensi
1.
Saluran irigasi Nangapalu dan Gute rusak berat dan sebagiannya masih merupakan saluran tanah Hasil produksi sawah menurun karena pola tanam petani masih bersifat tradisional Harga pupuk, bibit, obat dan alat pertanian tidak terjangkau oleh petani Tanaman padi sawah sering terjadi gagal tanam dan gagal panen karena terserang hama dan curah hujan tidak menentu Pada musim hujan sering terjadi erosi pada areal lahan yang miring sehingga tanah menjadi tandus dan kurang subur
Ada material lokal (batu, pasir), tenaga, air irigasi, lahan basah : 90 ha, petani. Ada petani, ada lahan, ada tanaman padi, ada penyuluh pertanian, ada benih padi. Ada PPL, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada Petani Ada PPL, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada Petani, ada Lahan, ada Tanaman Padi Sawah.
2.
3. 4.
5.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Ada Lahan, ada Petani, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada PPL.
24
No. 6. 7.
8.
9.
Masalah Dari 300 Ha lahan tidur sering terjadi kebakaran setiap tahun Kesadaran masyarakat pesisir untuk membudidayakan / melestarikan hutan bakau (mangrove) sangat rendah; rusaknya mangrove; sehingga saat gelombang pasang sering melanda rumah masyarakat pesisir yang tidak terhalang oleh mangrove Penguasaan terhadap teknologi pengolahan hasil perikanan masih rendah Fasilitas tambatan perahu di lokasi Dusun Waturia kurang memadai
10.
Belum adanya lokasi TPI yang baik
11.
Mata air Ae Labo yang menyuplai air minum melalui jaringan perpipaan bagi warga Dusun Koli dan Dusun Nangarasong kondisi debitnya mulai menurun saat musim kemarau bulan Agustus – Oktober (0,21 liter / detik) Kesadaran masyarakat tentang perlindungan sumber mata air masih rendah Belum adanya Peraturan Desa (Perdes) tentang perlindungan hutan dan sumber mata air sehingga pola tebas bakar dan ladang berpindah di kawasan hutan lindung dan sumber mata air masih tetap dilakukan oleh masyarakat Manajemen pungutan retribusi Bahan Galian C (batu dan pasir) serta kepengurusan kelompok penambangan rakyat belum terorganisir secara baik Belum ada jalan kendaraan menuju ke lokasi potensi hasil komoditi (Ae Dare, Wolo Lora dan Loka Po‟o)
12.
13.
14.
15.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Ada hutan lindung, ada tanaman kayu bangunan Ada nelayan, ada petani, ada warga pesisir, ada laut dan ekosistemnya, ada kelompok nelayan, ada perahu motor / armada dan alat tangkap.
Ada nelayan, ada petani ikan, ada hasil tangkapan (ikan), ada kelompok nelayan, ada Petugas Perikanan Ada nelayan, ada kapal motor, ada perahu, ada material lokal (batu, pasir), ada tenaga kerja. Ada nelayan tangkap, ada nelayan pengumpul, ada konsumen, ada lahan, ada material lokal (batu, pasir), ada tenaga kerja Ada mata air, ada jaringan perpipaan, ada tenaga kerja, ada material lokal (batu, pasir).
Ada 2 sumber mata air (Ae Labo dan Kali Tana), ada anakan beringin, waru, ada tenaga masyarakat. Ada masyarakat, ada Pemerintah Desa dan BPD, ada sumber mata air.
Ada kelompok penambang rakyat, ada bahan galian golongan C.
Ada tanaman komoditi, ada permukiman penduduk, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat
25
No. 16.
17.
18.
19. 20.
21. 22.
23.
Masalah Pada musim kemarau persediaan pakan ternak besar seperti kerbau, sapi, kuda sangat terbatas. Sistim beternak masih bersifat lepas bebas yang menyebabkan rusaknya tanaman Belum adanya Peraturan Desa tentang Penertiban Pemeliharaan Ternak Pengetahuan tentang pengembangbiakan ternak masih rendah Kemampuan masyarakat membaca peluang usaha bisnis pertanian masih kurang Harga bibit, pupuk dan obat-obatan kurang terjangkau Lokasi Wisata masih merupakan wisata alam yang belum dikelola secara baik sehingga belum bisa menarik wisatawan Sebagian rumah penduduk tidak layak huni
24.
Jaringan irigasi yang ada (Gute – Nangapalu) belum bisa menjangkau hamparan sawah secara keseluruhan
25.
Belum ada Peraturan Desa (Perdes) tentang pemakaian air sehingga banyak warga yang resah karena kebutuhan air minum belum bisa menjangkau seluruh masyarakat secara adil dan merata Sebagian jalan dusun masih jalan tanah (belum dirabat)
26.
27.
28.
Sebanyak 50 rumah warga di Dusun Waturia di pesisir pantai terancam abrasi dan gelombang pasang Ada 20 KK di Desa Kolisia tidak memiliki jamban sehat
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Ada lahan, ada ternak, ada petani ternak, ada PPL peternakan. Ada ternak, ada petani ternak, ada lahan / areal untuk ikat ternak. Ada ternak, ada lahan, ada masyarakat / petani ternak, ada Pemerintah. Ada ternak unggulan, ada petani ternak, ada PPL peternakan. Ada petani, ada lahan usaha, ada PPL pertanian. Ada petani, ada lahan usaha, ada PPL pertanian. Ada permukiman warga, ada tambatan perahu, ada petani nelayan, ada bibit/anakan mangrove. Ada material lokal : batu, pasir, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada lokasi permukiman. Ada lahan sawah + 85 Ha, ada tanaman padi, ada kelompok P3A, ada petani, ada material lokal : batu, pasir, ada tenaga kerja masyarakat. Ada masyarakat, ada Pemerintah Desa dan BPD, ada sarana air minum bersih (jaringan perpipaan).
Ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada material lokal : batu, pasir. Ada permukiman warga, ada tambatan perahu, ada petani nelayan, ada bibit mangrove. Ada lahan, ada material lokal : batu, pasir, ada tenaga kerja masyarakat, ada permukiman warga.
26
No.
Masalah
Potensi
29.
Sebanyak 2 unit mesin pompa sumur bor (bantuan P2AT) tidak berfungsi Manajemen kelompok pemanfaat sumur bor kurang maksimal serta biaya operasional (bahan bakar) terlalu tinggi Jalan Rabat Rel di 3 dusun (Dusun Watuwoga 150 m, Nangarasong 200 m, dan Koli 200 m) rusak berat terkikis air hujan karena tidak ada saluran drainase. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan belum maksimal Ketersediaan bibit unggul masih sangat terbatas (padi, jagung, kacang tanah, kacang ijo, bibit sayur dan buah-buahan) Kesadaran masyarakat dalam pelestarian hutan bakau (mangrove) masih rendah Pola tanam petani masih bersifat tradisional Belum adanya pos dan petugas pengawas kehutanan yang bertugas dan menetap di kecamatan. Banyak lahan tidur yang belum diolah dengan baik. Lokasi Pekuburan Umum belum dimanfaatkan. Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah belum maksimal. Masih tingginya kejadian penggunaan bahan peledak (bom) dan racun sianida dalam aktifitas penangkapan ikan. Ketersediaan sarana kesehatan untuk warga dirasakan masih kurang memadai.
Ada lahan, ada petani, ada kelompok tani, ada gapoktan, ada PPL pertanian Ada lahan, ada petani, ada kelompok tani, ada gapoktan, ada PPL pertanian
30.
31.
32. 33.
34. 35. 36.
37. 38. 39. 40.
41.
42. 43.
Terjadinya abrasi pantai di sepanjang wilayah pesisir Desa Kolisia. Kurangnya modal usaha yang dirasakan sebagian warga menyulitkan dalam pengembangan usaha produktif dan ekonomis.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Tersedia : ada material batu, pasir, ada tenaga masyarakat, ada bekas jalan rabat rel yang rusak. Ada masyarakat, ada Pemerintah Desa dan SDA. Ada petani, ada lahan.
Ada mangrove / bakau, ada pantai / lahan. Ada lahan, ada PPL. Ada lahan.
Ada lahan, ada tenaga kerja. Ada lahan. Ada lokasi. Ada nelayan, ada SDA laut, ada Pemerintah (DKP). Ada lahan, ada warga, ada Pemerintah (Pemdes dan Instansi terkait). Ada pantai, ada masyarakat, ada Pemerintah. Ada pelaku usaha, ada koperasi/ bank, ada Pemerintah Desa / Instansi terkait.
27
No.
Masalah
44.
Kurangnya sarana penangkapan berupa alat tangkap dan armada di semua dusun di Desa Kolisia sehingga hasil tangkapan ikan sangat kurang. Produksi kain tenun ikat dari warga setempat sulit dipasarkan, kualitas masih rendah. Masih adanya kebiasaan warga yang tidak membuang kotoran (BAB) pada WC dan masih ada kebiasaan membuang kotoran di sembarang tempat. Pada musim angin hujan dan musim angin barat sering terjadi gelombang pasang yang menyerang wilayah permukiman penduduk. Masih sering terjadi banjir yang menggenangi daerah yang rendah serta permukiman wilayah pantai ; tidak tersedia saluran / drainase di wilayah permukiman. Belum tersedianya rambu-rambu evakuasi bencana untuk memandu warga melakukan upaya penyelamatan diri saat terjadinya bencana. Masih rendahnya sanitasi lingkungan yang berpengaruh kepada rendahnya derajat kesehatan warga (sering terserang penyakit diare dll.) Jaringan perpipaan yang tersedia masih kurang, belum menjangkau seluruh warga, di Dusun Koli dan Dusun Watuwoga Jalan rabat yang ada sudah rusak menghambat transportasi barang produksi warga. Sebagian rumah warga belum memiliki sambungan arus listrik Keterbatasan akses jalan tani / jalan lingkar luar yang membuka isolasi. Tidak tersedianya akses jalan menuju ke laut.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53. 54. 55.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Ada nelayan, ada SDA laut.
Ada pengrajin tenun ikat, ada adat tradisi menenun, ada lahan/lokasi. Ada penduduk, ada lahan.
Ada lahan, ada penduduk, ada SDA laut.
Ada lahan, ada penduduk.
Ada lahan, ada penduduk.
Ada warga, ada sarana kesehatan, ada tenaga medis.
Ada lahan, ada jaringan perpipaan, ada tenaga kerja.
Ada lahan, ada tenaga kerja, ada material lokal (batu, pasir, kerikil) Ada lahan, ada rumah warga. Ada lahan, ada tenaga kerja. Ada lahan, ada tenaga kerja, ada nelayan.
28
3.2
Potensi dan Masalah menurut Kalender Musim Suhu udara di Desa Kolisia sekitar 35oC, musim hujan terjadi sekali dalam setahun. Jarak dari Desa Kolisia ke ibukota kecamatan (di Magepanda) 12 km, jarak ke pusat pemerintahan kabupaten (di Maumere) 19 km. Luas wilayah Desa Kolisia 16,15 km2 dan terletak pada koordinat 122o 34‟ 24” BT dan 08o 33‟ 20” LS meliputi Dusun Nangarasong, Dusun Koli, Dusun Waturia dan Dusun Watuwoga. Hamparan lahan di Desa Kolisia hanya sedikit dataran untuk persawahan dan permukiman. Sebagian besar topografinya terdiri dari perbukitan dengan tingkat kemiringan kurang lebih 40 %. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas petani dan sistim pengolahan lahan serta tingkat interaksi sosialnya. Dengan tingkat kemiringan lahan yang cukup tinggi petani mengolah lahan pertanian dengan menggunakan teknologi tradisional. Tabel 18. Masalah dan Potensi menurut Kalender Musim No. 1.
2.
Masalah Pada awal musim hujan banyak anakanak dan orang dewasa menderita terserang wabah penyakit demam, panas, flu dan malaria. Harga komoditi menurun pada musim kemarau
3.
Setiap musim tanam, areal persawahan seringkali tertimpa luapan banjir, menyebabkan sebagian tanaman padi terendam
4.
Memasuki musim tanam, beban kerja ibu rumah tangga semakin meningkat, sehingga anak usia sekolah dibebani tugas untuk membantu yang mengakibatkan kegiatan belajar anak terganggu.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Terdapat Puskemas Pembantu di desa, ada kader posyandu, ada bidan.
Lahan perkebunan komoditi tersedia luas, jasa transportasi angkutan lancar, penjualan bisa dilakukan dalam jumlah banyak, ada pembeli, rutin panen setiap musim kemarau, ada kelompok tani, ada gapoktan. Tersedia areal lahan sawah cukup luas, sistim irigasi alamiah, tersedia material berupa : batu, pasir, kayu. Ada petani/ pemilik lahan sawah, ada tenaga kerja. Tersedia sarana belajar anak berupa buku bacaan, buku pelajaran sekolah dan juga ada guru.
29
No.
Masalah
Potensi
5.
Pada musim panca roba banyak balita, anak-anak dan orang dewasa yang menderiat terserang penyakit diare atau disentri.
Terdapat Puskesmas yang jauh di luar desa, ada Puskesmas Pembantu di dalam desa, ada kader posyandu, ada kader sanitasi yang melakukan penyadaran terhadap warga.
6.
Menjelang musim kemarau, sebagian lahan persawahan warga tidak kebagian air mengakibatkan gagal tanam dan gagal panen.
Semi teknis irigasi berpeluang untuk dilakukan, tersedia tenaga kerja masyarakat dan material berupa : batu, pasir dan kayu. Ada petani / pemilik lahan.
7.
Pada musim kemarau warga Dusun Waturia dan Dusun Watu Woga kekurangan air minum bersih.
8.
Pada musim kemarau hasil produksi pertanian menurun (padi sawah).
9.
Pada musim kemarau banyak pemuda usia produktif yang menganggur. Pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan.
Jumlah pemanfaat banyak, tersedia tenaga swadaya masyarakat, batu, pasir, ada jaringan perpipaan, bak penampung dan tugu kran / hidran. Tersedia areal persawahan, ada kelompok tani, ada petani, ada PPL pertanian, ada kelompok P3A, ada tenaga masyarakat, ada material lokal Ada lahan, ada petani.
10.
11.
12.
13.
14.
Pada musim kemarau sebagian areal persawahan menjadi tandus bahkan menjadi keras dan tidak produktif. Pada musim angin barat banyak nelayan tidak melaut, produksi ikan menurun, pendapatan menurun. Kurangnya pakan ternak pada musim kemarau mengakibatkan banyak ternak yang dilepas. Pada musim hujan sering terjadi erosi pada areal lahan yang miring sehingga tanah ladang menjadi tandus.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Tersedia kelembagaan pada tingkat desa yaitu : Linmas, kelompok tani, gapoktan, pemangku adat, tokoh masyarakat. Ada lahan, ada tenaga kerja, saluran irigasi, tenaga PPL pertanian. Ada nelayan, ada armada dan alat tangkap, ada SDA laut. Ada ternak, lahan dan tenaga kerja.
Ada lahan, ada petani, ada PPL pertanian, ada kelompok tani, ada gapoktan; berpeluang untuk diterapkan teknologi konservasi tanah dan air berupa : teras sering yang mengikuti garis kontur, jebakan air.
30
No.
3.3
Masalah
15.
Pada musim kemarau debit mata air Aelabo menurun.
16.
Pada musim hujan banyak rumah penduduk tergenang air.
Potensi Ada sumber mata air, ada jaringan perpipaan air minum, tersedia anakan tanaman pelindung mata air berupa waru, beringin, tersedia tenaga kerja. Ada warga, ada batu, pasir.
Potensi dan Masalah menurut Diagram Venn Kelembagaan Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang maksimal dari seluruh komponen stakeholders akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Untuk itu, sinergisitas antar pelaku dari setiap lembaga akan sangat membantu dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Salah satu potensi yang dominan adalah spirit dari setiap pelaku pada masing-masing lembaga untuk menciptakan perubahan. Proses penyelenggaraan kegiatan dari masing-masing lembaga tersebut dapat berlangsung secara maksimal, karena didukung oleh adanya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Masalah yang terjadi adalah harapan untuk menghadirkan perubahan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat seringkali berbeda dengan kenyataan yang dihadapi. Di antaranya adalah masih kurangnya partisipasi masyarakat, skill aparatur penyelenggara yang masih kurang untuk dapat memberikan pelayanan publik secara prima. Tabel 19. Masalah dan Potensi menurut Diagram Venn Kelembagaan No. 1.
2. 3.
Masalah Kinerja kerja Pemerintah Desa (khususnya di tingkat dusun) belum maksimal. Kinerja BPD belum maksimal. Tidak ada kegiatan yang nyata dari PKK desa.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Ada perangkat desa, ada masyarakat.
Ada maasyarakat, ada anggota BPD. Ada Pemerintah Desa, ada anggota PKK desa.
31
No.
Masalah
4.
Kinerja kerja tenaga pendidik di SDK Nangarasong masih kurang maksimal.
5.
Manajemen pengelolaan kelompok tani belum maksimal. Manajemen pengelolaan kelompok nelayan belum maksimal. Manajemen pengelolaan kelompok ternak belum maksimal. Kurang optimalnya perencanaan, pengawasan dalam pelaksanaan program PNPM-MPd. Fungsi BPLD kurang maksimal dalam pengelolaan kegiatan.
6. 7. 8.
9.
10.
11. 12. 13.
14.
15.
16.
Sering terjadi kredit macet dan manajemen kelompok belum berfungsi maksimal. Kurang aktifnya kepengurusan kelompok karang taruna. Manajemen kegiatan kelompok sadar wisata belum berjalan maksimal. Pemerintah Desa : pemahaman tentang tupoksi masih sangat rendah, sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kurang maksimal. BPD (Badan Permusyawaratan Desa) : koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Desa sangat kurang, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kurang maksimal. LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) belum berfungsi secara maksimal.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab TP-PKK (Tim Penggerak PKK Desa) belum maksimal.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Ada lembaga pendidikan (SDK Nangarasong), ada Komite Sekolah, ada anak didik, ada orang tua siswa. Ada pemerintahan desa, ada kelompok tani, ada PPL pertanian. Ada pemerintahan desa, ada kelompok nelayan. Ada pemerintahan desa, ada kelompok ternak, ada PPL peternakan Ada pelaku PNPM desa, ada fasilitator kecamatan. Ada masyarakat, ada pemerintahan desa, ada poktan dan gapoktan, ada lumbung desa. Ada kelompok, ada pelaku PNPM di desa, ada fasilitator kecamatan, ada UPK. Ada pengurus dan anggota, ada pemerintahan desa. Ada kelompok, ada pemerintahan desa, ada dinas pariwisata. Tersedia struktur organisasi perangkat desa lengkap, fasilitas / sarana prasarana pendukung tersedia, yaitu ada gedung kantor desa. Ada perangkat desa dan BPD, ada masyarakat, ada kantor desa.
Tersedia pengurus dan struktur lengkap. Susunan personalia pengurus adalah orang-orang terpilih di tingkat desa; mempunyai status Badan Hukum (Akta Notaris). Lembaga tersedia, Susunan pengurus lengkap, fasilitas tersedia.
32
No. 17.
18.
19.
Masalah Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), kegiatan belum berjalan dengan baik, peran dan fungsi masih lemah. Manajemen Poktan & Gapoktan (Kelompok Tani & Gabungan Kelompok Tani) melum maksimal, pemupukan modal masih kurang, perencanaan kegiatan belum terarah. Kegiatan kelompok Dasawisma belum dilaksanakan secara baik.
20.
Kelompok Simpan Pinjam Perempuan belum memahami sistem manajemen kelompok secara baik.
21.
Posyandu Watuwoga, Koli dan Nangarasong masih menggunakan bangunan darurat.
22.
KOPDIT : kurang tertib dalam mengangsur pinjaman.
23.
POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) kurang aktif.
24.
MD (Motivator Desa) : tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan motivasi kepada masyarakat tidak pernah berjalan. TPK (Tim Pengelola Kegiatan) : kurang berperan aktif dalam mengelola kegiatan program pembangunan desa, koordinasi sangat lemah dalam pelaksanaan program kegiatan. Fasilitas Pustu Nangarasong kurang memadai.
25.
26.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi Lembaga tersedia, susunan pengurus lengkap. Ada mediator dari dinas yaitu PPL pertanian. Lembaga tersedia, susunan pengurus lengkap, komunikasi antar pengurus dan anggota mudah dilakukan.
Ada kepengurusan, ada administrasi, kemunikasi antara pengurus dan anggota mudah dilakukan. Susunan kepengurusan lengkap, ada administrasi kelompok, ada modal kelompok, komunikasi antara pengurus dan anggota mudah dilakukan. Ada Kader Posyandu, ada bidan, ada bayi/balita, ada ibu hamil dan menyusui, kegiatan rutin bulanan berjalan normal, keberadaannya sangat dibutuhkan warga. Kepengurusan lengkap, hak anggota mendapat SITU, ada insentif pengurus. Ada pengurus, ada anggota, ada fasilitas pendukung kegiatan, ada insentif. Ada masyarakat, ada fasilitas pendukung.
Kepengurusan lengkap, ada Pemdes, ada BPD, ada Masyarakat.
Ada bangunan Pustu, ada perawat, ada masyarakat, ada material : batu, pasir, ada tenaga kerja.
33
No.
Masalah
Potensi
27.
LPSTK (Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang) : kurang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pemahaman masyarakat Desa Kolisia tentang manfaat hidup berkoperasi masih sangat rendah. Kesejahteraan Para Tutor PAUD kurang terjamin. Pengetahuan dan ketrampilan Tutor tentang PAUD masih rendah. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang maksimal. Insentif kader posyandu kurang terjamin sehingga mempengaruhi kegiatan PMT bagi anak gizi buruk. Kader sanitasi dan PPKBD belum memahami tugas dan tanggungjawab sebenarnya. Kurang adanya kerjasama antara Pemerintah Desa dan BPD. Kurang adanya kerjasama antara guru, komite sekolah dan orang tua murid. Pengurus komite belum memahami tugas dan fungsinya yang sebenarnya. Lingkungan kantor desa tidak tertata dengan baik karena dirusakkan oleh ternak; belum ada pagar pengaman kantor desa. Meningkatnya angka DO di SDK Nangarasong dan pemahaman orang tua murid akan pendidikan masih lemah. Terbatasnya kemampuan orang tua murid untuk membiayai sekolah anak (SMP, SMA, PT). Jangkauan jarak ke sekolah cukup jauh (khusus SD). Kurangnya ruang kelas SDK Nangarasong Banyak warga yang buta aksara Kerjasama komite dan para guru kurang maksimal.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan.
28.
29. 30. 31. 32.
33.
34. 35. 36. 37.
38.
39.
40. 41. 42. 43.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, fasilitas penunjang kegiatan. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, fasilitas penunjang. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, fasilitas penunjang kegiatan. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, fasilitas penunjang kegiatan.
ada ada ada ada
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada siswa, guru, pengurus komite dan orang tua murid. Ada ssiwa, guru dan pengurus komite. Ada material lokal : batu, pasir, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada perumahan warga. Ada sekolah, ada murid, ada guru, ada orangtua murid. Ada siswa, ada orang tua murid.
Ada lahan, ada tenaga, ada batu, ada pasir, ada siswa, ada orang tua siswa. Ada batu, ada pasir, ada tenaga kerja. Ada warga belajar, ada tutor. Ada guru, komite.
34
No.
Masalah
44.
Kesejahteraan guru honor komite tiak memenuhi standar UMR. Belum adanya ruang perpustakaan SDK Nangarasong. Mess guru SDK Nangarasong rusak berat Lingkungan sekolah SDK Nangarasong kurang aman. Bangunan POSKESWAN dan PPL pertanian mubasir.
45. 46. 47. 48.
3.4
Potensi Aga guru komite dan SDA. Ada lahan, ada batu, ada pasir. Ada lahan, ada batu, ada pasir. Ada lahan, ada batu, ada pasir. Ada lahan, ada bangunan.
Pemecahan Masalah Berdasarkan Musyawarah danPenjaringan Potensi yang dilakukan dalam kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) tahun 2013 di Desa Kolisia serta berdasarkan dokumen RPJMDes Desa Kolisia tahun 2011 – 2015, maka diketahui penyebab permasalahandesa dan telah disepakati pula beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai berikut. Tabel 20. Alternatif Pemecahan Masalah Desa Kolisia No. I. 1.
2.
3.
Masalah Pendidikan : Kinerja kerja tenaga pendidik di SDK Nangarasong masih kurang maksimal.
Kurang adanya kerjasama antara guru, komite sekolah dan orang tua murid. Pengurus komite belum memahami tugas dan fungsinya yang sebenarnya.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Potensi
Kurangnya sarana penunjang berupa rumah untuk para guru khususnya yang berasal dari luar wilayah desa.
Ada lembaga pendidikan (SDK Nangarasong), ada Komite Sekolah, ada anak didik, ada orang tua siswa. Ada siswa, guru, pengurus komite dan orang tua murid. Ada ssiwa, guru dan pengurus komite.
Kurang komunikasi; masing-masing pihak belum paham tupoksi. Informasi yang disampaikan kepada Pengurus Komite belum dipahami.
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Pembangunan rumah guru.
Pembinaan oleh Pemerintah Desa bersama Dinas terkait. Pembinaan oleh Pemerintah Desa bersama Dinas terkait.
35
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Masalah
Penyebab
Potensi
4.
Meningkatnya angka DO di SDK Nangarasong dan pemahaman orang tua murid akan pendidikan masih lemah.
Kurangnya kesadaran, kurangnya biaya untuk menyekolahkan anak, tuntutan tenaga kerja
Ada sekolah, ada murid, ada guru, ada orangtua murid.
5.
Terbatasnya kemampuan orang tua murid untuk membiayai sekolah anak (SMP, SMA, PT). Jangkauan jarak ke sekolah cukup jauh (khusus SD).
Kurangnya biaya ; rendahnya tingkat ekonomi.
Ada siswa, ada orang tua murid.
Lokasi permukiman belum tersedia SD.
Pembangunan 1 unit SD Kaki untuk lokasi yang jauh (Waturia dan Magerepu).
7.
Kurangnya ruang kelas SDK Nangarasong
Jumlah murid meningkat ; jumlah ruang kelas tetap.
8.
Banyak warga yang buta aksara
Program wajib belajar belum merata
9.
Kerjasama komite dan para guru kurang maksimal. Kesejahteraan guru honor komite tidak memenuhi standar UMR. Belum adanya ruang perpustakaan SDK Nangarasong. Mess guru SDK Nangarasong rusak berat Lingkungan sekolah SDK Nangarasong kurang aman. Kesejahteraan Para Tutor PAUD kurang terjamin.
Kurangnya komunikasi.
Ada lahan, ada tenaga, ada batu, ada pasir, ada siswa, ada orang tua siswa. Ada batu, ada pasir, ada tenaga kerja. Ada warga belajar, ada tutor. Ada guru, komite.
Rendahnya upah untuk Guru Honorer Komite.
Aga guru komite dan SDA.
Peningkatan Kesejahteraan Guru Honor SDK Nangarasong.
Kebutuhan akan ruang perpustakaan, ada minat baca.
Ada lahan, ada batu, ada pasir.
Pembangunan 1 unit ruang perpustakaan di SDK Nangarasong.
Usia bangunan sudah tua, mutu bangunan yang rendah.
Ada lahan, ada batu, ada pasir.
Pembangunan mess guru SDK Nangarasong.
Tidak tersedianya pagar sekolah.
Ada lahan, ada batu, ada pasir.
Pembangunan pagar sekolah yang permanen.
Rendahnya honor Tutor PAUD.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan.
Pengalokasian dana untuk Tutor PAUD.
6.
10.
11.
12.
13.
14.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Pemberian beasiswa kepada siswa SD, SMP, SMA, dan PT yang berprestasi ; pembinaan kepada warga oleh tokoh agama. Pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi.
Pembangunan ruangan kelas baru di SDK Nangarasong. Pelaksanaan program Kejar Paket A, B, C. Sosialisasi, pembinaan oleh Dinas terkait.
36
Masalah
15.
Pengetahuan dan ketrampilan Tutor tentang PAUD masih rendah. Kesehatan : Pada awal musim hujan banyak anakanak dan orang dewasa menderita terserang wabah penyakit demam, panas, flu dan malaria. Pada musim panca roba banyak balita, anak-anak dan orang dewasa yang menderita terserang penyakit diare atau disentri.
SDM Tutor PAUD kurang memadai.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang.
Seleksi Tutor PAUD secara lebih baik.
Kurangnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ; Kurangnya pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria, flu). Rendahnya PHBS ; Kurangnya pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (diare, disentri)
Terdapat Puskemas Pembantu di desa, ada kader posyandu, ada bidan.
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria, flu, dll.)
Menggalangkan pola Jumad Bersih ; Sosialisasi PHBS kepada seluruh warga secara terus menerus dan berkesinambungan; pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
3.
Posyandu Watuwoga, Koli dan Nangarasong masih menggunakan bangunan darurat.
Usia bangunan tua; kondisi bangunan sudah tidak layak.
4.
Fasilitas Pustu Nangarasong kurang memadai.
Kekurangan sarana operasional Pustu.
Terdapat Puskesmas yang jauh di luar desa, ada Puskesmas Pembantu di dalam desa, ada kader posyandu, ada kader sanitasi yang melakukan penyadaran terhadap warga. Ada Kader Posyandu, ada bidan, ada bayi/balita, ada ibu hamil dan menyusui, kegiatan rutin bulanan berjalan normal, keberadaannya sangat dibutuhkan warga. Ada bangunan Pustu, ada perawat, ada masyarakat, ada material : batu, pasir, ada tenaga kerja.
II. 1.
2.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Pembangunan Posyandu di masingmasing dusun yang sangat membutuhkan yaitu di Watuwoga, Koli, dan Nangarasong.
Penambahan fasilitas Pustu Nangarasong.
37
No. 5.
Masalah Pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang maksimal.
6.
Penyebab Kurangnya tenaga kesehatan.
Insentif kader posyandu kurang terjamin sehingga mempengaruhi kegiatan PMT bagi anak gizi buruk. 7. Kader sanitasi dan PPKBD belum memahami tugas dan tanggungjawab sebenarnya. 8. Ketersediaan sarana kesehatan untuk warga dirasakan masih kurang memadai. 9. Masih rendahnya sanitasi lingkungan yang berpengaruh kepada rendahnya derajat kesehatan warga (sering terserang penyakit diare dll.) III. Sarana Prasarana : 1. Belum ada jalan kendaraan menuju ke lokasi potensi hasil komoditi (Ae Dare, Wolo Lora dan Loka Po‟o)
Dana Insentif kader Posyandu terlalu rendah, tidak mencukupi.
2.
Kurangnya dukungan biaya dan tenaga kerja untuk renovasi rumah tinggal.
Sebagian rumah penduduk tidak layak huni
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Kurangnya insentif berpengaruh kepada etos kerja Kader Sanitasi dan PPKBD. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Pustu, Posyandu, Puskesmas jumlahnya terbatas. Kebiasaan membuang kotoran di sembarang tempat; rendahnya PHBS.
Petani mengalami kesulitan memasarkan hasil produksi komoditi pertanian – perkebunan.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan.
Penambahan tenaga kesehatan (para medis) di Desa Kolisia.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada lahan, ada warga, ada Pemerintah (Pemdes dan Instansi terkait). Ada warga, ada sarana kesehatan, ada tenaga medis.
Peningkatan insentif bagi Kader Sanitasi Desa.
Ada tanaman komoditi, ada permukiman penduduk, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat Ada material lokal : batu, pasir, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada lokasi permukiman.
Pembukaan jalan tani menuju ke lokasi sentra produksi.
Peningkatan Insentif Kader Posyandu.
Penambahan sarana kesehatan.
Pengadaan jamban untuk warga; sosialisasi PHBS secara terus menerus; pembuatan tempat sampah keluarga.
Bantuan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin ; Menggalang rasa solidaritas melalui Arisan dan Tradisi Gotong Royong.
38
No.
Masalah
Penyebab
3.
Sebagian jalan dusun masih jalan tanah (belum dirabat)
Kurangnya alokasi dana untuk pembangunan rabat beton.
4.
Sebanyak 50 rumah warga di Dusun Waturia di pesisir pantai terancam abrasi dan gelombang pasang
5.
Ada 20 KK di Desa Kolisia tidak memiliki jamban sehat
6.
Sebanyak 2 unit mesin pompa sumur bor (bantuan P2AT) tidak berfungsi
Gejala alam kenaikan tinggi muka air laut ; belum tersedianya talud / turap beton pengaman pantai; berkurangnya hutan bakau / mangrove. Kurangnya kemampuan ekonomi untuk pengadaan jamban ; faktor kebiasaan penduduk yang membuang kotoran di sembarang tempat. Mesin sudah rusak, biaya perbaikan mahal.
7.
Manajemen kelompok pemanfaat sumur bor kurang maksimal serta biaya operasional (bahan bakar) terlalu tinggi
8.
Jalan Rabat Rel di 3 dusun (Dusun Watuwoga 150 m, Nangarasong 200 m, dan Koli 200 m) rusak berat terkikis air hujan karena tidak ada saluran drainase. Pada musim hujan banyak rumah penduduk tergenang air.
9.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Kelompok pemanfaat sumur bor kekurangan biaya sehingga kurang berperan dalam perawatan sarana mesin pompa. Belum tersedia drainase (saluran pembuangan & got), dan kondisi jalan rabat yang rusak.
Belum tersedia saluran pembuangan.
Potensi Ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada material lokal : batu, pasir. Ada permukiman warga, ada tambatan perahu, ada petani nelayan, ada bibit mangrove. Ada lahan, ada material lokal : batu, pasir, ada tenaga kerja masyarakat, ada permukiman warga. Ada lahan, ada petani, ada kelompok tani, ada gapoktan, ada PPL pertanian Ada lahan, ada petani, ada kelompok tani, ada gapoktan, ada PPL pertanian
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Pembangunan jalan rabat beton di lokasi yang membutuhkan dengan ukuran dan kualitas yang sesuai. Pembangunan Turap pengaman pantai / permukiman penduduk ; Reboisasi mangrove / hutan pantai di kawasan pesisir yang sesuai. Pengadaan jamban untuk KK yang tidak memiliki jamban ; sosialisasi PHBS secara terus menerus dan berkesinambungan. Mengganti komponen mesin pompa sumur bor dengan sistim listrik.
Pengadaan mesin pompa air sistim listrik di lokasi yang membutuhkan (Dusun Watuwoga).
Tersedia : ada material batu, pasir, ada tenaga masyarakat, ada bekas jalan rabat rel yang rusak.
Pembangunan jalan rabat beton ; pembangunan drainase (saluran pembuangan & got).
Ada warga, ada batu, pasir.
Pembangunan drainase (saluran pembuangan) di lokasi yang sesuai.
39
Masalah
10.
Jaringan perpipaan yang tersedia masih kurang, belum menjangkau seluruh warga, di Dusun Koli dan Dusun Watuwoga Jalan rabat yang ada sudah rusak menghambat transportasi barang produksi warga. Sebagian rumah warga belum memiliki sambungan arus listrik
Kekurangan dana untuk penambahan jaringan baru.
Ada lahan, ada jaringan perpipaan, ada tenaga kerja.
Perbaikan Jaringan Perpipaan dan Bak Penampung Air (Hidrant Umum) di Dusun Koli dan Dusun Watuwoga
Jalan rabat yang ada sudah rusak.
Ada lahan, ada tenaga kerja, ada material lokal (batu, pasir, kerikil) Ada lahan, ada rumah warga.
Pembangunan Rabat Beton Jalan Lingkungan di Dusun Watuwoga dan Dusun Nangarasong
13.
Keterbatasan akses jalan tani / jalan lingkar luar yang membuka isolasi.
Kesulitan menempuh medan yang masih berupa hutan.
Ada lahan, ada tenaga kerja.
14.
Tidak tersedianya akses jalan menuju ke laut.
Nelayan sulit melintas dari laut menuju ke permukiman.
Ada lahan, ada tenaga kerja, ada nelayan.
Lahan tidur belum direboisasi, kurangnya anakan tanaman yang sesuai
Ada hutan lindung, ada tanaman kayu bangunan Ada mata air, ada jaringan perpipaan, ada tenaga kerja, ada material lokal (batu, pasir).
11.
12.
IV. 1.
Lingkungan Hidup : Dari 300 Ha lahan tidur sering terjadi kebakaran setiap tahun
2.
Mata air Ae Labo (di Dusun Koli) yang menyuplai air minum melalui jaringan perpipaan bagi warga Dusun Koli dan Dusun Nangarasong kondisi debitnya mulai menurun saat musim kemarau bulan Agustus – Oktober (0,21 liter / detik)
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Keterbatasan pengetahuan dan biaya untuk penyambungan baru.
Cadangan air tanah yang menyuplai mata air Ae Labo diduga telah menurun.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Pengadaan Sambungan Baru dan Instalasi Listrik di Dusun Waturia, dan Watuwoga Pembukaan Jalur Jalan Lingkar Luar Desa Kolisia (Watuwoga – Mage repu) Pembukaan akses jalan menuju ke laut di Dusun Nangarasong Kegiatan reboisasi lahan tidur ; Bantuan anakan Beringin, Waru, Mahoni, Jatih putih, Jati jumbo, Mente, dll.
Kegiatan penghijauan di daerah sumber mata air di Dusun Koli dan Dusun Nangarasong.
40
No.
Masalah
3.
Kesadaran masyarakat tentang perlindungan sumber mata air masih rendah
Kurangnya pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat.
4.
Belum adanya aturan Perdes tentang perlindungan hutan dan sumber mata air sehingga pola tebas bakar dan ladang berpindah di kawasan hutan lindung dan sumber mata air masih tetap dilakukan oleh masyarakat Kesadaran masyarakat dalam pelestarian hutan bakau (mangrove) masih rendah Belum adanya pos dan petugas pengawas kehutanan yang bertugas dan menetap di kecamatan. Banyak lahan tidur yang belum diolah dengan baik. Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah belum maksimal. Pada musim kemarau warga Dusun Waturia dan Dusun Watu Woga kekurangan air minum bersih.
Pemerintah Desa dan BPD belum melaksanakan penyusunan dan penetapan Peraturan Desa.
5.
6.
7.
8.
9.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Ada 2 sumber mata air (Ae Labo dan Kali Tana), ada anakan beringin, waru, ada tenaga masyarakat. Ada masyarakat, ada Pemerintah Desa dan BPD, ada sumber mata air.
Sosialisasi mengenai Konservasi Lingkungan dan Reboisasi (termasuk perlindungan mata air).
Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan kepada warga ; kurang tersedianya anakan mangrove.
Ada mangrove / bakau, ada pantai / lahan.
Sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat pesisir ; Bantuan anakan mangrove di Waturia, Nangarasong
Belum tersedianya alokasi dana pembangunan pos pengawas kehutanan dan penugasan staf.
Ada lahan.
Pembangunan pos pengawas kehutanan; permintaan tenaga polisi kehutanan dari Dinas Kehutanan.
Belum ada kegiatan reboisasi ; kurangnya anakan/ bibit pohon.
Ada lahan, ada tenaga kerja.
Kegiatan penghijauan / reboisasi pada lahan tidur; suplay anakan.
Masih kurangnya Tempat Sampah Umum di lingkungan sebelum ke TPA.
Ada lokasi.
Pengadaan Tempat Sampah Umum di lingkungan.
Kurangnya jaringan perpipaan dan bak penampung air.
Jumlah pemanfaat banyak, tersedia tenaga swadaya masyarakat, batu, pasir, ada jaringan perpipaan, bak penampung dan tugu kran/hidran
Perbaikan Jaringan Perpipaan dan Bak Penampung Air (Hidrant Umum) di Dusun Waturia
Penyusunan dan penetapan Peraturan Desa tentang Perlindungan Sumber Mata Air.
41
No.
Masalah
Potensi Tersedia kelembagaan pada tingkat desa yaitu : Linmas, kelompok tani, gapoktan, pemangku adat, tokoh masyarakat. Ada sumber mata air, ada jaringan perpipaan air minum, tersedia anakan tanaman pelindung mata air berupa waru, beringin, tersedia tenaga kerja. Ada lahan, ada penduduk, ada SDA laut.
Pembinaan kepada warga tentang perlindungan hutan.
Belum tersedianya saluran / drainase di wilayah permukiman.
Ada lahan, ada penduduk.
Pembangunan Rabat Beton dilengkapi Drainase, dari jalan raya menuju ke PPI – lokasi tembatan perahu di Dusun Waturia
Penambangan bahan galian C di wilayah Desa Kolisia dilakukan secara tidak terkontrol, kurang adanya pengawasan.
Ada kelompok penambang rakyat, ada bahan galian golongan C.
Penataan kelompok penambang galian C di desa, dan sosialisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Galian C.
10.
Pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan.
Kondisi alamiah karena gesekan kayu kering ; adanya unsur kesengajaan untuk membakar hutan ; dampak dari cara mengolah tanah kebun dengan membakar kemudian meluas.
11.
Pada musim kemarau debit mata air Aelabo menurun.
Berkurangnya hutan di daerah resapan dan daerah sumber mata air Aelabo dan sekitarnya; kurangnya anakan pohon.
12.
Pada musim angin hujan dan musim angin barat sering terjadi gelombang pasang yang menyerang wilayah permukiman penduduk. Masih sering terjadi banjir yang menggenangi daerah yang rendah serta permukiman wilayah pantai; tidak tersedia saluran / drainase di wilayah permukiman Sosial Budaya : Manajemen pungutan retribusi Bahan Galian C (batu dan pasir) serta kepengurusan kelompok penambangan rakyat belum terorganisir secara baik
Belum tersedianya turap / talud pengaman pantai dan permukiman ; belum adanya bangunan pemecah gelombang (break water) di perairan pesisir.
13.
V. 1.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Penyebab
Reboisasi di daerah sumber mata air ; bantuan anakan pohon.
Pembangunan turap / talud pengaman pantai ; pembangunan pemecah gelombang (break water) di perairan pesisir.
42
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Masalah
Penyebab
Potensi
2.
Belum ada aturan Perdes tentang pemakaian air sehingga banyak warga yang resah karena kebutuhan air minum belum bisa menjangkau seluruh masyarakat secara adil dan merata Pemahaman petani tentang pola tanam masih rendah Lokasi Pekuburan Umum belum dimanfaatkan.
Perdes belum disusun ; Kurangnya kapasitas Aparatur Pemdes dan anggota BPD.
Ada masyarakat, ada Pemerintah Desa dan BPD, ada sarana air minum bersih (jaringan perpipaan).
Penyusunan dan Penetapan Perdes tentang Perlindungan Sumber Mata Air; Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait ; Pelatihan kapasitas anggota BPD dalam menyusun Perdes.
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petani.
Ada petani, ada lahan, ada poktan. Ada lahan.
Pelatihan manajemen usaha.
Tersedia sarana belajar anak berupa buku bacaan, buku pelajaran sekolah dan juga ada guru.
Pembinaan kehidupan warga masyarakat mengenai pembagian peran pria – wanita dalam Rumah Tangga
Kurangnya pengetahuan, rendahnya tingkat pendidikan.
Ada lahan, ada petani.
Pelatihan Manajemen Usaha
Belum tersedianya MCK baik di rumah KK maupun fasilitas umum.
Ada penduduk, ada lahan.
Pembangunan MCK di dusun-dusun yang paling tinggi frekwensi kejadian BAB di sembarang tempat (Dusun Waturia)
3.
4.
5.
6.
7.
Memasuki musim tanam, beban kerja ibu rumah tangga semakin meningkat, sehingga anak usia sekolah dibebani tugas untuk membantu yang mengakibatkan kegiatan belajar anak terganggu. Pada musim kemarau banyak pemuda usia produktif yang menganggur. Masih adanya kebiasaan warga yang tidak membuang kotoran (BAB) pada WC dan masih ada kebiasaan membuang kotoran di sembarang tempat (di hutan, di pantai).
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Belum tersedianya rabat jalan tanah atau pun rabat beton. Kurangnya pembinaan kesadaran peran gender.
Pembangunan rabat beton jalan lingkungan
43
No.
Masalah
Penyebab
VI. 1.
Koperasi dan Usaha Masyarakat : Harga komoditi Kurangnya menurun pada musim pengetahuan tentang kemarau manajemen usaha pada Petani sehingga tidak mengatur produksi komoditi secara baik.
2.
Pada musim kemarau hasil produksi pertanian menurun (padi sawah).
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha pada Petani sehingga tidak mengatur produksi pertanian secara baik.
3.
Sering terjadi kredit macet dan manajemen kelompok belum berfungsi maksimal.
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha ; kurangnya modal usaha kelompok
4.
Kelompok Simpan Pinjam Perempuan belum memahami sistem manajemen kelompok secara baik.
5.
KOPDIT : kurang tertib dalam mengangsur pinjaman.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Lahan perkebunan komoditi tersedia luas, jasa transportasi angkutan lancar, penjualan bisa dilakukan dalam jumlah banyak, ada pembeli, rutin panen setiap musim kemarau, ada kelompok tani, ada gapoktan. Tersedia areal persawahan, ada kelompok tani, ada petani, ada PPL pertanian, ada kelompok P3A, ada tenaga masyarakat, ada material lokal Ada kelompok, ada pelaku PNPM di desa, ada fasilitator kecamatan, ada UPK.
Pelatihan manajemen usaha.
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha pada anggota kelompok.
Susunan kepengurusan lengkap, ada administrasi kelompok, ada modal kelompok, komunikasi antara pengurus dan anggota mudah dilakukan.
Pelatihan manajemen usaha.
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha pada anggota kopdit
Kepengurusan lengkap, hak anggota mendapat SITU, ada insentif pengurus.
Pelatihan manajemen usaha.
Pelatihan manajemen usaha.
Pelatihan manajemen usaha ; Bantuan Modal Usaha bagi kelompok-kelompok masyarakat.
44
No.
Masalah
6.
Pemahaman masyarakat Desa Kolisia tentang manfaat hidup berkoperasi masih sangat rendah. VII. Pemerintahan : 1. Kinerja kerja Pemerintah Desa khususnya di tingkat Dusun belum maksimal. 2. Kinerja BPD belum maksimal. 3.
Tidak ada kegiatan yang nyata dari PKK desa.
4.
Kurang optimalnya perencanaan, pengawasan dalam pelaksanaan program PNPM-MPd. Fungsi BPLD kurang maksimal dalam pengelolaan kegiatan.
5.
6.
7.
Kurang aktifnya kepengurusan kelompok karang taruna. Pemerintah Desa : pemahaman tentang tupoksi masih sangat rendah, sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kurang maksimal.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Penyebab
Potensi
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha dan hidup berkoperasi.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan.
Pelatihan manajemen usaha ; Sosialisasi serta pendampingan dari instansi terkait tentang hidup berkoperasi.
Kurangnya sarana Balai Dusun di 4 dusun di desa Kolisia.
Ada perangkat desa, ada masyarakat.
Pembangunan Balai Dusun di 4 dusun di Desa Kolisia.
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill. Masih kurangnya pengetahuan / wawasan dan ketrampilan pengurus PKK desa. Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Ada maasyarakat, ada anggota BPD. Ada Pemerintah Desa, ada anggota PKK desa.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait Pelatihan dan bimbingan program PKK dari Dinas Instansi terkait
Ada pelaku PNPM desa, ada fasilitator kecamatan.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Ada masyarakat, ada pemerintahan desa, ada poktan dan gapoktan, ada lumbung desa. Ada pengurus dan anggota, ada pemerintahan desa. Tersedia struktur organisasi perangkat desa lengkap, fasilitas / sarana prasarana pendukung tersedia, yaitu ada gedung kantor desa.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill. Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
45
Masalah
8.
BPD (Badan Permusyawaratan Desa) : koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Desa sangat kurang, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kurang maksimal. LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) belum berfungsi secara maksimal.
Masih kurangnya pengetahuan / wawasan dan skill.
Ada perangkat desa dan BPD, ada masyarakat, ada kantor desa.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wawasan dan skill.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab TP-PKK (Tim Penggerak PKK Desa) belum maksimal. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), kegiatan belum berjalan dengan baik, peran dan fungsi masih lemah. POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) kurang aktif.
Masih kurangnya pengetahuan / wawasan dan ketrampilan pengurus PKK desa.
Tersedia pengurus dan struktur lengkap. Susunan personalia pengurus adalah orang-orang terpilih di tingkat desa; mempunyai status Badan Hukum (Akta Notaris). Lembaga tersedia, Susunan pengurus lengkap, fasilitas tersedia. Lembaga tersedia, susunan pengurus lengkap. Ada mediator dari dinas yaitu PPL pertanian. Ada pengurus, ada anggota, ada fasilitas pendukung kegiatan, ada insentif.
Bantuan sarana dan prasarana serta pelatihan bagi POKMASWAS
9.
10.
11.
12.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Kurangnya sarana dan prasarana serta pelatihan bagi anggota POKMASWAS.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Pelatihan dan bimbingan program PKK dari Dinas Instansi terkait Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
46
Masalah
13.
MD (Motivator Desa) : tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan motivasi kepada masyarakat tidak pernah berjalan. TPK (Tim Pengelola Kegiatan) : kurang berperan aktif dalam mengelola kegiatan program pemb. desa, koordinasi sangat lemah dalam pelaksanaan program kegiatan. LPSTK (Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang) : kurang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Kurang adanya kerjasama antara Pemerintah Desa dan BPD.
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Ada masyarakat, ada fasilitas pendukung.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wawasan TPK.
Kepengurusan lengkap, ada Pemdes, ada BPD, ada Masyarakat.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Lingkungan kantor desa tidak tertata dengan baik karena dirusakkan oleh ternak; belum ada pagar pengaman kantor desa. VIII. Pertanian : 1. Saluran irigasi Nangapalu dan Gute 1 rusak berat dan sebagiannya masih merupakan saluran tanah 2. Hasil produksi sawah menurun karena pola tanam petani masih bersifat tradisional
Masih kurangnya pengetahuan / wasasan dan skill.
Ada pengurus, ada kegiatan rutin, ada fasilitas penunjang kegiatan. Ada material lokal : batu, pasir, ada lahan, ada tenaga kerja masyarakat, ada perumahan warga. Ada material lokal (batu, pasir), tenaga, air irigasi, lahan basah : 90 ha, petani. Ada petani, ada lahan, ada tanaman padi dan benihnya, ada PPL.
Pembangunan saluran irigasi Nangapalu (di Nangarasong) dan Gute (di Dusun Koli)
14.
15.
16.
17.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Belum dilaksanakan rehabilitasi / pembangunan saluran irigasi.
Peningkatan pola usaha tani dengan mekanisasi danpupuk dan obat-obatan yg sesuai.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
No.
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait
Pengadaan 2 unit Hand traktor, 3 unit mesin pompa air, bantuan Pupuk tanaman 2,5 ton, obatobatan 1 ton
47
No.
Masalah
3.
Harga pupuk, bibit, obat dan alat pertanian tidak terjangkau oleh petani
Keterbatasan kemampuan keuangan petani.
Ada PPL, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada Petani
4.
Tanaman padi sawah sering terjadi gagal tanam dan gagal panen karena terserang hama dan curah hujan tidak menentu Pada musim hujan sering terjadi erosi pada areal lahan yang miring sehingga tanah menjadi tandus dan kurang subur Harga bibit, pupuk dan obat-obatan kurang terjangkau Jaringan irigasi yang ada (Gute – Nangapalu) belum bisa menjangkau hamparan sawah secara keseluruhan
Perlunya peningkatan pola usaha tani dengan mekanisasi dan pemberian pupuk dan obatobatan yang sesuai.
Ada PPL, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada Petani, ada Lahan, ada Tanaman Padi Sawah. Ada Lahan, ada Petani, ada Kelompok Tani, ada Gapoktan, ada PPL.
Ketersediaan bibit unggul masih sangat terbatas (padi, jagung, kacang tanah, kacang ijo, bibit sayur dan buah-buahan) Pola tanam petani masih bersifat tradisional
5.
6.
7.
8.
9.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Terkikisnya hutan pada areal lahan miring.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Bantuan Pupuk untuk peningkatan Produksi Tanaman Pertanian dan Perkebunan
Pengadaan 2 unit Hand traktor, 3 unit mesin pompa air, bantuan Pupuk tanaman 2,5 ton, obatobatan 1 ton Reboisasi pada lahan miring ; bantuan anakan pohon.
Rendahnya daya beli petani.
Ada petani, ada lahan usaha, ada PPL pertanian.
Bantuan Pupuk, Bibit dan Obat-obatan untuk Petani. Perbaikan irigasi Gute (di Dusun Koli) sampai dengan Nangapalu (di Nangarasong)
Rusaknya jaringan irigasi.
Ada lahan sawah + 85 Ha, ada tanaman padi, ada kelompok P3A, ada petani, ada material lokal : batu, pasir, ada tenaga kerja masyarakat.
Kurangnya bantuan bibit unggul.
Ada petani, ada lahan.
Bantuan Bibit dan Pupuk untuk peningkatan Produksi Pertanian
Kekurangan suplay air dari irigasi pertanian.
Ada lahan, ada PPL.
Perbaikan irigasi untuk meningkatkan suplay air.
48
No.
Masalah
10.
Menjelang musim kemarau, sebagian lahan persawahan warga tidak kebagian air mengakibatkan gagal tanam dan gagal panen.
Rusaknya saluran irigasi.
11.
Pada musim kemarau sebagian areal persawahan menjadi tandus bahkan menjadi keras dan tidak produktif. Manajemen pengelolaan kelompok tani belum maksimal.
Rusaknya saluran irigasi.
Manajemen Poktan & Gapoktan (Kelompok Tani & Gabungan Kelompok Tani) belum maksimal, pemupukan modal masih kurang, perencanaan kegiatan belum terarah. Bangunan POSKESWAN dan PPL pertanian mubasir.
Kurangnya pengetahuan, wawasan, ketrampilan dalam pengelolaan poktan dan gapoktan.
12.
13.
14.
IX. 1.
Perikanan : Pada musim angin barat banyak nelayan tidak melaut, produksi ikan menurun, pendapatan menurun.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Kurangnya pengetahuan mengenai manajemen usaha.
Kondisi bangunan kurang terawat.
Sarana penangkapan ikan dan armada masih bersifat tradisional, sulit digunakan saat musim angin barat.
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Semi teknis irigasi berpeluang untuk dilakukan, tersedia tenaga kerja masyarakat dan material berupa : batu, pasir dan kayu. Ada petani / pemilik lahan. Ada lahan, ada tenaga kerja, saluran irigasi, tenaga PPL pertanian.
Perbaikan irigasi di Dusun Koli (Gute) dan Dusun Nangarasong (Nangapalu).
Ada pemerintahan desa, ada kelompok tani, ada PPL pertanian. Lembaga tersedia, susunan pengurus lengkap, komunikasi antar pengurus dan anggota mudah dilakukan. Ada lahan, ada bangunan.
Pelatihan manajemen usaha.
Ada nelayan, ada armada dan alat tangkap, ada SDA laut.
Bantuan Perahu motor (Body) dan Mesin serta Alat tangkap (Pukat) ; Pengadaan Sarana Penangkapan Ikan berupa Bagan dan Rumpon (di Dusun Waturia)
Perbaikan irigasi di Dusun Koli (Gute) dan Dusun Nangarasong (Nangapalu).
Pelatihan Manajemen Usaha.
Rehab Gedung Poskeswan dan PPL pertanian.
49
No.
Masalah
2.
Manajemen pengelolaan kelompok nelayan belum maksimal.
Kurangnya pengetahuan, sikap, ketrampilan dalam manajemen usaha kelompok, serta kekurangan modal.
Ada pemerintahan desa, ada kelompok nelayan.
3.
Penguasaan terhadap teknologi pengolahan hasil perikanan masih rendah
Kurangnya wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan dalam bidang pengolahan hasil perikanan.
4.
Fasilitas tambatan perahu di lokasi Dusun Waturia kurang memadai
5.
Belum adanya lokasi TPI yang baik
Kurangnya alokasi dana untuk pengembangan tambatan perahu dan kolam labuh di Waturia. Kurangnya alokasi dana untuk pengembangan tambatan perahu dan kolam labuh di Waturia.
6.
Masih tingginya kejadian penggunaan bahan peledak (bom) dan racun sianida dalam aktifitas penangkapan ikan. Kurangnya sarana penangkapan berupa alat tangkap dan armada di semua dusun di Desa Kolisia sehingga hasil tangkapan kurang
Ada nelayan, ada petani ikan, ada hasil tangkapan (ikan), ada kelompok nelayan, ada Petugas Perikanan Ada nelayan, ada kapal motor, ada perahu, ada material lokal (batu, pasir), ada tenaga kerja. Ada nelayan tangkap, ada nelayan pengumpul, ada konsumen, ada lahan, ada material lokal (batu, pasir), ada tenaga kerja Ada nelayan, ada SDA laut, ada Pemerintah (DKP).
7.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Penyebab
Kurangnya kesadaran, kurangnya modal usaha.
Kurangnya alokasi bantuan untuk nelayan setempat ; rendahnya kemampuan kapital.
Potensi
Ada nelayan, ada SDA laut.
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Pelatihan manajemen usaha ; Bantuan Modal Usaha Nelayan (di Dusun Koli) ; Pelatihan teknis perikanan (penangkapan ikan, perbaikan alat tangkap/armada, pasca panen) Pelatihan teknis perikanan (bidang pengolahan hasil perikanan / pasca panen).
Pembangunan Tambatan Perahu dan Kolam Labuh di Dusun Waturia
Pembangunan Tambatan Perahu dan Kolam Labuh di Dusun Waturia
Penyuluhan penyadaran masyarakat ; Bantuan Modal Usaha Nelayan
Bantuan Perahu motor (Body) dan Mesin serta Alat tangkap (Pukat)
50
No.
Masalah
X. 1.
Peternakan : Pada musim kemarau persediaan pakan ternak besar seperti kerbau, sapi, kuda sangat terbatas.
2.
Penyebab
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Kurangnya pakan ternak pada musim kemarau.
Ada lahan, ada ternak, ada petani ternak, ada PPL peternakan.
Penanaman rumput King Grass pada lahan milik masyarakat dan pengolahan jerami untuk pakan ternak
Sistim beternak masih bersifat lepas bebas yang menyebabkan rusaknya tanaman Belum adanya Peraturan Desa tentang Penertiban Pemeliharaan Ternak
Belum adanya aturan tingkat desa mengenai pemeliharaan ternak. Kurangnya kapasitas aparatur pemerintah desa dan BPD dalam penyusunan perdes.
Penyusunan dan Penetapan Perdes tentang Ternak.
4.
Pengetahuan tentang pengembangbiakan ternak masih rendah
Kurangnya pengetahuan, ketrampilan dalam usaha pemeliharaan ternak.
5.
Kurangnya pakan ternak pada musim kemarau mengakibatkan banyak ternak yang dilepas.
6.
Manajemen pengelolaan kelompok ternak belum maksimal.
Kurangnya sumbersumber produksi pakan ternak memerlukan upaya untuk memperbaharui produksi pakan. Kurangnya pengetahuan, sikap, ketrampilan dalam manajemen usaha kelompok.
Ada ternak, ada petani ternak, ada lahan / areal untuk ikat ternak. Ada ternak, ada lahan, ada masyarakat / petani ternak, ada Pemerintah. Ada ternak unggulan, ada petani ternak, ada PPL peternakan. Ada ternak, lahan dan tenaga kerja.
Ada pemerintahan desa, ada kelompok ternak, ada PPL peternakan
Pelatihan manajemen usaha.
XI. 1.
Pariwisata : Lokasi Wisata masih merupakan wisata alam yang belum dikelola secara baik sehingga belum bisa menarik wisatawan
2.
Manajemen kegiatan kelompok sadar wisata belum berjalan maksimal.
3.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
BIMTEK aparatur pemerintah desa dan BPD.
Pelatihan teknis.
Penanaman rumput King Grass pada lahan milik masyarakat dan pengolahan jerami untuk pakan ternak
Ada permukiman warga, ada tambatan perahu, ada petani nelayan, ada bibit/anakan mangrove. Ada kelompok, ada pemdes. ada dinas pariwisata.
51
No.
Masalah
XII. Siaga Bencana : 1. Terjadinya abrasi pantai di sepanjang wilayah pesisir Desa Kolisia. 2. Pada musim hujan sering terjadi erosi pada areal lahan yang miring sehingga tanah ladang menjadi tandus.
Penyebab
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Kurangnya dana untuk reboisasi pantai.
Ada pantai, ada masyarakat, ada Pemerintah.
Bantuan dana untuk kelompok tani nelayan dalam kegiatan Reboisasi Pantai
Terkikisnya hutan pepohonan yang tumbuh di areal yang miring.
Ada lahan, ada petani, ada PPL pertanian, ada kelompok tani, ada gapoktan; berpeluang untuk diterapkan teknologi konservasi tanah dan air berupa : teras sering yang mengikuti garis kontur, jebakan air. Tersedia areal lahan sawah cukup luas, sistim irigasi alamiah, tersedia material berupa : batu, pasir, kayu. Ada petani/ pemilik lahan sawah, ada tenaga kerja. Ada nelayan, ada petani, ada warga pesisir, ada laut dan ekosistemnya, ada kelompok nelayan, ada perahu motor / armada dan alat tangkap.
Reboisasi ; bantuan anakan pohon.
3.
Setiap musim tanam, areal persawahan seringkali tertimpa luapan banjir, menyebabkan sebagian tanaman padi terendam
Belum tersedianya bronjong di sungai / kali.
4.
Kesadaran masyarakat pesisir untuk membudidayakan / melestarikan hutan bakau (mangrove) sangat rendah; rusaknya mangrove; sehingga saat gelombang pasang sering melanda rumah masyarakat pesisir yang tidak terhalang oleh mangrove
Kurangnya penyuluhan dan penyadaran masyarakat.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi
Pembangunan bronjong di sungai / kali sehingga airnya tidak meluap ke persawahan, bronjong di pinggir kali Nangapalu.
Sosialisasi dan penyadaran masyarakat.
52
No.
Masalah
Penyebab
5.
Belum tersedianya Kurangnya dana rambu-rambu untuk pengadaan evakuasi bencana rambu-rambu untuk memandu evakuasi bencana. warga melakukan upaya penyelamatan diri saat terjadinya bencana. XIII. Mata Pencaharian Alternatif : 1. Kegiatan kelompok Kurangnya Dasawisma belum pengetahuan, dilaksanakan secara wawasan, sikap dan baik. ketrampilan.
2.
3.
4.
Kemampuan masyarakat membaca peluang usaha bisnis pertanian masih kurang Kurangnya modal usaha yang dirasakan sebagian warga menyulitkan dalam pengembangan usaha produktif dan ekonomis. Produksi kain tenun ikat dari warga setempat sulit dipasarkan, kualitas masih rendah.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Potensi
Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Ada lahan, ada penduduk.
Pembuatan ramburambu evakuasi bencana.
Ada kepengurusan, ada administrasi, kemunikasi antara pengurus dan anggota mudah dilakukan. Ada petani, ada lahan usaha, ada PPL pertanian.
Pelatihan Manajemen Usaha.
Ketiadaan sumber permodalan / lemahnya akses terhadap sumber permodalan.
Ada pelaku usaha, ada koperasi/ bank, ada Pemerintah Desa / Instansi terkait.
Bantuan Modal Kelompok Usaha untuk pengembangan usaha produktif dan ekonomis.
Kurangnya modal usaha untuk pengembangan kualitas tenun ikat.
Ada pengrajin tenun ikat, ada adat tradisi menenun, ada lahan/lokasi.
Bantuan Modal untuk Kelompok Tenun Ikat (Dusun Watuwoga)
Kurangnya pengetahuan, wawasan, informasi usaha.
Pelatihan manajemen usaha.
53
BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR
4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Berdasarkan kenyataan yang dihadapi sekarang oleh masyarakat Desa Kolisia Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka serta mengantisipasi kecenderungan perubahan, tantangan dan peluang ke depan maka dapat dirumuskan VISI pembangunan Desa Kolisia dalam kurun waktu (5) tahun yang akan datang adalah : “Terciptanya Masyarakat Desa Kolisia yang Solider, Sehat, Cerdas, Mandiri di bidang ekonomi dan pertanian di tahun 2017”. Visi tersebut mengandung makna yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Solider Mengembangkan sikap dan pola hidup masyarakat yang selalu mengutamakan solidaritas antar sesama yang dilandasi oleh keikhlasan dan kekeluargaan. 2. Agraria Mengembangkan pola hidup masyarakat yang berbasis pertanian. Masyarakat Kolisia secara mayoritas adalah petani, terutama petani lahan kering, meskipun ada dusun tertentu yang mayoritas masyarakatnya adalah nelayan. 3. Pendidikan Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki basis kompetensi dengan orientasi peningkatan kecerdasan. 4. Kesehatan Terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan pelayanan yang berbasis partisipatif. 5. Budaya dan Pariwisata Menggali, menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya, adat istiadat
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
54
dan kearifan lokal seperti acara „MAHE” sebagai pegangan hidup dan jati diri warga dalam mendukung pembangunan Desa Kolisia. 6. Mandiri -
Mampu mengorganisir / mengatur / mengelola diri
-
Mampu memobilisasi / menggerakkan sumberdaya yang dimiliki
-
Mampu mengakses / menggunakan sumberdaya di luar lingkungannya
-
Mampu mengelola sumberdaya untuk mengatasi masalah kemiskinan.
7. Ekonomi Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat yakni Sandang, Pangan dan Papan. 4.1.2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi atau tugas yang harus dilaksanakan atau diemban sebagai berikut : 1. Pelatihan
dan
penguatan
kapasitas
kelembagaan
masyarakat
dalam
pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan baik formal maupun non formal. 3. Meningkatkan partisipasi pelayanan kesehatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dalam membangun diri dan lingkungannya. 4. Penguatan dan penataan kembali nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kearifan lokal serta kelembagaan adat yang menjadi mitra pemerintahan desa dalam menggerakkan roda pembangunan. 5. Peningkatan
pendapatan
ekonomi
dan
pemenuhan
kebutuhan
dasar
masyarakat, serta penataan lembaga keuangan mikro pedesaan. 6. Pengembangan jaringan dengan pihak luar melalui pola kerjasama dan kemitraan. 7. Peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam pelayanan masyarakat yang cepat, mudah dan murah.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
55
8. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dan semangat gotong royong di antara warga masyarakat dalam membangun Desa Kolisia. 4.2. Program Kegiatan Rencana Pengembangan Desa Pesisir ini, kemudian digunakan sebagai salah satu referensi dalam penyusunan rencana detail kegiatan pengembangan desa pesisir, yang dapat meliputi: aspek ekologi, ekonomi, dan sosial yang dijabarkan dalam lima focus pengembangan kegiatan yaitu Bina Kesiap-siagaan terhadap Bencana
dan
Perubahan
Iklim,
Bina
Lingkungan
dan
Infrastruktur,
Bina
Sumberdaya, Bina Manusia, dan Bina Usaha. Dari ketiga aspek yang telah disebutkan di atas, pada prinsipnya muatan PDPT lebih menekankan pada kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan, pembangunan lingkungan
dan
infrastruktur, sumberdaya
serta
kemandirian
ekonomi, yang diharapkan dapat mampu meningkatkan ketangguhan dengan meminimalkan dampak kerugian akibat bencana dan perubahan iklim di desa-desa pesisir. Adapun fokus pengembangan kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Bina Manusia, yaitu kegiatan yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat baik formal maupun informal, memperluas dan meningkatkan kerja sama, memperbaiki budaya kerja, gotong royong, tanggung jawab, disiplin, dan hemat serta menghilangkan sifat negatif boros dan konsumtif; 2. Bina Usaha, yaitu kegiatan yang mencakup peningkatan keterampilan usaha, perluasan mata pencaharian alternatif, pengelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi. Selain itu, program ini meningkatkan dan mempermudah akses
terhadap
sumber
daya,
teknologi,
modal,
pasar,
dan
informasi
pembangunan. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan terbangun RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
56
kemitraan dengan pelaku usaha dan terbangunnya system insentif administrasi serta pendanaan secara formal dan informal; 3. Bina Sumber Daya, yaitu kegiatan yang menitikberatkan pada upaya memperkuat kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya, revitalisasi hak ulayat dan hak masyarakat lokal, penerapan monitoring, controlling and
surveillance dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal, penerapan teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli, merehabilitasi habitat, konservasi, dan memperkaya sumber daya; 4. Bina Lingkungan atau Infrastruktur, yaitu kegiatan yang mencakup pembangunan infrastruktur, rehabilitasi vegetasi pantai dan pengendalian pencemaran melalui pendekatan perencanaan dan pembangunan secara spasial dalam rangka mendorong peningkatan peran masyarakat pesisir dalam penataan dan pengelolaan lingkungan sekitarnya; 5. Bina Siaga Bencana atau Perubahan Iklim, yaitu kegiatan yang mencakup usaha-usaha pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim, rencana aksi desa dalam pengurangan resiko bencana, penyadaran masyarakat, gladi/latihan secara reguler, memudahkan akses data dan informasi bencana, pembangunan sarana dan prasarana penanggulangan bencana (antara lain jalur evakuasi, shelter, struktur pelindung terhadap bencana, fasilitas kesehatan, dan cadangan strategis desa) yang menekankan pada partisipasi dan keswadayaan dari kelompok-kelompok sosial yang terdapat pada masyarakat/komunitas pesisir.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
57
Tabel 21. Program Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Kolisia 2013 – 2017 Sifat No Program Kegiatan 1
2 BINA LINGKUNGAN A. DAN INFRASTRUKTUR Pembangunan 1 unit SD Kaki di Dusun Waturia dan 1 Magerepu
2
3
4
5
6
7
Pembangunan Pagar Sekolah SDK Nangarasong yang permanen Pembangunan 4 unit rumah guru SDK Nangarasong Pembangunan 3 Unit Posyandu (Watuwoga, Nangarasong, Koli) beserta kelengkapan nya
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi
Sasaran
Target
4
5
6
Mendorong pengembangan Dusun 100 anak usia potensi anak usia Waturia Sekolah Dasar sekolah Para Guru dan Mendorong 235 siswa yang pengembangan SDK berasal dari 4 potensi anak usia Nanga Dusun di Desa sekolah rasong Kolisia Mendorong 4 unit rumah pengembangan SDK guru SDK potensi anak usia Nanga Nangarasong sekolah rasong 3 Dusun (Watu woga, Menyukseskan Nanga Ibu Hamil, Bayi, program Keluarga rasong, Balita & Masya Berencana (KB) Koli) rakat
Pembangunan 4 unit Meningkatkan Balai Dusun pelayanan kepada masyarakat Pembangunan Rabat Beton Jalan Menunjang Lingkungan menuju kelancaran Posyandu lalulintas warga Bantuan pembangunan rumah Meningkatkan layak huni bagi pelayanan kepada masyarakat miskin masyarakat
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
4 dusun Warga di Desa masyarakat Kolisia
Dusun Koli
Masyarakat secara keseluruhan
4 dusun Masyarakat di Desa miskin (20 KK) Kolisia
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 7
8 9 10
11
Terlaksananya pendekatan pelayanan X pendidikan Sekolah Dasar
X Terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan tertib Terciptanya peningkatan X pelayanan pendidikan kepada anak didik Tercapainya pendekatan pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk kesehatan Ibu dan anak Tercapainya pelayanan yang X maksimal kepada masyarakat Terbangunnya rabat X beton jalan lingkungan sepanjang 250 meter Terciptanya peningkatan X kesejahteraann hidup masyarakat
Biaya Rp (x1000) 12
Sumber 13
Ket 14
X 200,000 DAK
X PNPM – 350,000 MPd. X
PNPM – 350,000 MPd.
X PNPM – 350,000 MPd. X 240,000 APBDes. X 80,000 PDPT X
Dinas PU (Kimpras 400,000 wil)
58
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pelayanan pada 8 usaha peternakan Menyediakan Pengadaan Air sarana air minum Minum Bersih melalui bersih bagi Pipanisasi dan Bak masyarakat untuk Penampung Air peningkatan (Hidrant Umum) di derajat kesehatan Dusun Koli 9 dan kesejahteraan Menyediakan Perbaikan Jaringan sarana air minum Perpipaan dan Bak bersih bagi Penampung Air masyarakat untuk (Hidrant Umum) di peningkatan Dusun Watuwoga derajat kesehatan 10 dan kesejahteraan Menyediakan Perbaikan Jaringan sarana air minum Perpipaan dan Bak bersih bagi Penampung Air masyarakat untuk (Hidrant Umum) di peningkatan Dusun Waturia derajat kesehatan 11 dan kesejahteraan Rehab Gedung Poskeswan
Lokasi
Nanga rasong Dusun Koli, RT. 07 – 14, RW 03 & 04
Dusun Watu woga
Sasaran
Poskeswan
6 kelompok di Dusun Koli
Seluruh warga dusun
Seluruh warga dusun
Dusun Waturia Dusun Koli, Bantuan Rumah RT. 07 4 kelompok di Hunian yang layak di Meningkatkan – 14, Dusun Koli Dusun Koli kesejahteraan RW 03 12 masyarakat & 04 Meningkatkan Dusun Rehabilitasi dan kelancaran WatuPembangunan Rabat distribusi barang woga 1 kelompok Beton Dusun dan transportasi di RT. 24 Watuwoga 13 Dusun Watuwoga – 25 Menjaga Pengadaan Tempat lingkungan Semua Sampah Umum yang permukiman yang 4 Dusun masyarakat terbuat dari Beton bersih, sehat, di Desa 14 nyaman dan indah Kolisia
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Tersedianya gedung Poskeswan yang layak X dan memadai
Tersedianya jaringan perpipaan air minum dan bak penampung air sebanyak 5 unit
Tersedianya hunian yang layak untuk 40 orang masyarakat Terlaksananya rehabilitasi Rabat Beton Dusun Watuwoga sepanjang 200 meter Tersedianya Tempat Sampah sebanyak 8 unit untuk 4 dusun @ 2 unit
Rp (x1000)
Sumber
Ket
Dinas Peternak 20,000 an
X
X
Tersedianya Air Minum Bersih untuk masyarakat di Dusun Koli
Tersedianya jaringan perpipaan air minum sepanjang 1.000 m dan bak penampung air sebanyak 2 unit
Biaya
X
100,000 PDPT
X
X DKP, PDPT, 100,000 P2AT
X
X DKP, PDPT, 100,000 P2AT
X
X 80,000 PDPT
X
X
X PU, 40,000 PDPT
X
X PDPT, 100,000 Swadaya
59
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Menjaga lingkungan permukiman aman dari banjir, bersih, 15 sehat. Menunjang kelancaran dan Penambahan Ruang kenyamanan Kelas untuk gedung belajar bagi siswasekolah SD di siswi yang belajar Nangarasong di sekolah SD 16 setempat Pembangunan Rabat Beton dilengkapi Drainase, dari jalan Menunjang raya menuju ke PPI – kelancaran usaha lokasi tembatan perikanan oleh perahu di Dusun nelayan dan 17 Waturia warga setempat Pembangunan Drainase di Dusun Nangarasong
Pembangunan Rabat Beton Jalan Menunjang Lingkungan di kelancaran Nangarasong 18 aktifitas warga
Lokasi
Sasaran
Target
Dusun NangaSemua rasong masyarakat RT. 01 dan 02
Terbangunnya drainase seluas 1000 2 m di Dusun Nangarasong
Dusun Nanga- Masyarakat rasong RT. 02, 05
Terbangunnya, tersedianya dan termanfaatkannya ruangan kelas sebanyak 2 ruangan pada SD Nangarasong
Dusun Waturia Dusun Nanga rasong, Masyarakat RT. 2, 03, 05
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X
X
Biaya Rp (x1000)
Sumber
Ket
PNPMMPd., PU, 1,000,000 PDPT
X
X
X PNPMMPd., 150,000 PDPT
X
Masyarakat
Waktu Pelaksanaan
X
Terbangunnya Rabat Beton dan Drainase sepanjang 100 meter
50,000 PDPT
Terbangunnya Rabat X Beton Jalan Lingkungan sepanjang 180 meter
X 40,000 PDPT
B. BINA MANUSIA
1
Bantuan Beasiswa bagi siswa/I SMA dan Perguruan Tinggi yang berprestasi
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria dan DBD) 2
Mendorong pengembangan potensi anak usia sekolah Menghindari terjadinya wabah penyakit pada masyarakat yang berdampak secara langsung pada pendapatan ekonomi rumah tangganya
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
16 orang anak 4 dusun pelajar SMA dan Berkurangnya angka di Desa Mahasiswa DO SMA dan Kolisia Perguruan Tinggi
Warga masyarakat secara keseluruhan 4 dusun (2.795 jiwa) di Desa Kolisia
X
X 15,000 APBDes.
X Terbebasnya masyarakat dari penyakit menular (malaria dan DBD)
X
X
X
75,000 Dinkes.
60
Sifat No Program Kegiatan
Menggalakkan program Jumat bersih 3
4
5
6
7
Pelatihan dan bimbingan program PKK dari Dinas Instansi terkait Bantuan Biaya Pendidikan di Dusun Koli Program Kejar Paket A, Paket B, Paket C untuk masyarakat di Desa Kolisia Pembinaan kehidupan warga masyarakat mengenai pembagian peran pria – wanita dalam Rumah Tangga
Penyuluhan Kesehatan di Dusun Waturia 8 Pengadaan Jamban untuk rumah tangga di Dusun Waturia 9
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Mencegah wabah penyakit pada masyarakat yang Seluruh warga berdampak secara desa langsung pada 4 Dusun pendapatan di Desa ekonomi keluarga Kolisia
Target
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X Tercapainya lingkungan bersih dan sehat Tercapainya Menyukseskan 10 TP – PKK Desa optimalisasi tugas dan X Program Pokok Desa Kolisia tanggung jawab Team PKK Kolisia Penggerak PKK Terlaksananya X Mencerdaskan Dusun 6 kelompok bantuan pendidikan anak bangsa Koli untuk 60 orang siswa Terlaksananya Semua program Paket A, Seluruh warga X Memperluas dusun Paket B, dan Paket C desa kesempatan di Desa untuk 80 orang belajar Kolisia anggota masyarakat Memperbaiki keseimbangan TP – PKK, Terlaksananya peran pria – Dinas Instansi pembinaan kepada wanita dalam terkait, Aparat warga masyarakat; X pelaksanaan Desa, Tokoh untuk meningkatkan pekerjaan dan Agama, Tokoh keadilan dan kehidupan dalam Dusun Masyarakat pemerataan beban Rumah Tangga Koli tugas dalam RT TP – PKK, Dinas Instansi Meningkatkan terkait, Aparat Terlaksananya X kesadaran warga Desa, Tokoh penyuluhan kesehatan tentang pola hidup Dusun Agama, Tokoh untuk 5 kelompok bersih dan sehat Waturia Masyarakat masyarakat Tersedianya Jamban Meningkatkan dan dimanfaatkannya Semua X kesadaran warga Jamban sebanyak 30 masyarakat tentang pola hidup Dusun unit tersebar pada 30 bersih dan sehat Waturia KK di Dusun Waturia
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Waktu Pelaksanaan
X
X
X
X
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X
500 PADes. X
X 10,000 APBDes. X 30,000 PDPT
X
Dinas PPO, 100,000 PDPT
X
2,000 APBDes.
X
X
X
X
X
X
Dinkes., PDPT, APBDes. 25,000 Swadaya PDPT, PNPMMPd., 10,000 LSM
61
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Meningkatkan Pembangunan MCK kesadaran warga di Dusun Waturia tentang pola hidup 10 bersih dan sehat BINA SIAGA C. BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM Antisipasi kemungkinan adanya bencana Pembangunan abrasi dan Bronjong di pinggir mempermudah kali Nangapalu penataan pemukiman 1 penduduk Bantuan dana untuk Melindungi kelompok tani sumberdaya nelayan dalam pantai / pesisir kegiatan Reboisasi serta 2 Pantai ekosistemnya Melindungi Pembangunan perkampungan Pemecah dari gelombang Gelombang di Dusun pasang, abrasi Waturia 3 dan tsunami Sosialisasi / Menyebarluaskan penyuluhan tentang informasi mitigasi Konservasi bencana kepada Lingkungan, semua orang yang Reboisasi dan Siaga berada di wilayah 4 Bencana Desa Kolisia Pembuatan rambu- Memberikan rambu evakuasi petunjuk arah 5 bencana. penyelamatan diri.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Lokasi
Sasaran
Semua Dusun masyarakat Waturia
300 KK Dusun Koli Nanga rasong, Koli, Watu woga
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Tersedianya fasilitas X MCK Umum untuk warga sebanyak 2 unit
Mengurangi abrasi pantai yang mengancam pemukiman penduduk
KelompokTercapainya Desa kelompok Tani / Kolisia yang hijau, Masyarakat sejuk, nyaman, aman Pesisir dan sejahtera,
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 50,000 PDPT
X
X Dinas PU (Kimpras 650,000 wil)
X
X
X Terbangunnya turap beton sepanjang 200 meter Tersebar-luaskannya berbagai informasi penting mengenai X Dusun Konservasi Nanga- Semua dusun di Lingkungan, Reboisasi rasong Desa Kolisia dan Siaga Bencana Tersedianya rambuX Desa rambu evakuasi Kolisia 10 kelompok bencana.
X
Semua Dusun masyarakat Waturia pesisir Dusun RT. 16 Waturia – RT.18
Biaya
X
Dinas Kehutan 300,000 an PU, PNPMMPd., 150,000 PDPT
X 40,000 PDPT
X 15,000 PDPT
62
Sifat No Program Kegiatan
D.
Tujuan Kegiatan
2
3
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait Meningkatkan pelayanan publik Pelatihan kapasitas anggota BPD
4
5
Meningkatkan pelayanan publik Mengurangi cara penangkapan ikan Bantuan sarana dan yang tidak ramah prasarana serta lingkungan serta pelatihan bagi melestarikan POKMASWAS terumbu karang dan ekosistem laut lainnya Pengadaan Anakan Bakau (Mangrove)
6
Sasaran
Target
Waktu Pelaksanaan
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Rp (x1000)
Sumber
Ket
BINA SUMBERDAYA
Bantuan anakan Beringin, Waru, Mahoni, Jatih putih, Memanfaatkan Jati jumbo, Mente, dll lahan tidur yang ada Penanaman rumput King Grass pada lahan milik masyarakat dan Menyediakan pengolahan jerami pakan ternak untuk pakan ternak secara kontinue
1
Lokasi
Perlindungan pantai dari abrasi dan resiko bencana
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Kelompok Tani Nanga rasong, Koli
Nanga rasong, Koli
Desa Kolisia
Desa Kolisia
Peternak
Aparat Desa & BPD
BPD Desa Kolisia
POKMASWAS Desa Kolisia Dusun: Koli, Waturia, 8 kelompok Nangarasong
Terlaksananya kegiatan reboisasi oleh kelompok tani atau masyarakat pada X lahan tidur / kritis yang ada di wilayah Desa Kolisia Tersedianya pakan ternak sepanjang tahun (terutama pada X musim kemarau) untuk menjaga kestabilan harga daging ternak Terwujudnya aparatur Pemerintah Desa yang X cerdas, terampil, jujur, adil dan bertanggung jawab Tercapainya pelaksanaan tugas X dan tanggung jawab BPD secara maksimal Terpenuhinya kebutuhan POKMASWAS akan X sarana prasarana dan peningkatan kapasitas untuk pengawasan laut
Dinas Kehutan 250,000 an
X
X
X
X
X
Dinas Peternak 50,000 an
X
X
X
APBDes. BPM; Bagian 37,500 PMD
10,000 APBDes.
X
X Tersedianya Anakan Bakau 5000 pohon
X
X
Dinas Kelautan dan Perikan 50,000 an (DKP)
X
X
Dinas Kehutan 100,000 an, PDPT
63
Sifat No Program Kegiatan
Kegiatan penghijauan daerah sumber mata air di Dusun Koli 7
Tujuan Kegiatan Menghijaukan kawasan penangkap air hujan, untuk meningkatkan debit air tanah
Kegiatan penghijauan / reboisasi di Dusun Nangarasong
Menghijaukan kawasan lahan 8 tidur Memelihara Penyusunan dan ketertiban, Penetapan Peraturan keamanan, dan Desa tentang : (i) kerukunan hidup Pengaturan Ternak masyarakat dan di Desa Koilisia, (ii) mendukung Perlindungan penataan lingkgn Sumber Mata Air. 9 yang baik Pengadaan Mesin Mendukung Pompa Air Sistim penyediaan air Listrik di Dusun bersih untuk 10 Watuwoga seluruh warga Pengadaan Mendukung Sambungan Baru penyediaan listrik 11 dan Instalasi Listrik untuk warga Penataan kelompok penambang galian C di desa, dan Mengendalikan sosialisasi Peraturan pengambilan Daerah tentang bahan galian C 12 Retribusi Galian C secara optimal.
Lokasi
Sasaran
6 kelompok Dusun Koli Dusun Nangarasong 2 kelompok RT. 02, 03, 05
Desa Kolisia Dusun Watowoga Dusun Watuwoga
Target
X
Dapat dihijaukan areal 2 seluas 250 m di Dusun Koli
Desa Kolisia
Dusun Watu Warga 2 dusun woga – Mage repu
Tersedianya akses jalan untuk kelancaran X usaha, dan terbukanya pemukiman baru bagi masyarakat
Seluruh masyarakat
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 100,000 PDPT
Tersedianya 1 unit Mesin Pompa Air Sistim Listrik Tersedianya sambungan baru dan instalasi listrik 30 titik Terlaksananya penataan kelompok penambang galian C, dan sosialisasi Perda tentang Retribusi Galian C.
Masyarakat
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Dapat dihijaukan areal 2 X 250 m yang melibatkan seluruh masyarakat Tersedianya Aparat Desa, perangkat hukum BPD, Tokoh berupa Peraturan Masyarakat dan Desa Kolisia tentang : X anggota (i) Pengaturan Ternak masyarakat di Desa Kolisia, (ii) Desa Kolisia Perlindungan Sumber Mata Air. Seluruh warga Desa Kolisia
Waktu Pelaksanaan
X
X 40,000 PDPT
X
20,000 PDPT X 20,000 PDPT
X
X 30,000 PDPT
X
X 5,000 APBDes.
E. BINA USAHA
1
Pembukaan Jalur Jalan Lingkar Luar Desa Kolisia (Watuwoga – Mage repu)
Membantu masyarakat dalam mendistribusikan hasil-hasil usahanya dan kebutuhan lain
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
X
Dinas PU (Kimpras 400,000 wil)
64
Sifat No Program Kegiatan
Pembangunan Tambatan Perahu, dan / atau, Kolam Labuh di Dusun Waturia 2
3
4
5
6
7
8
Pengadaan 2 unit Hand traktor, 3 unit mesin pompa air, bantuan Pupuk tanaman 2,5 ton, obat-obatan 1 ton Bantuan Perahu motor (Body) dan Mesin serta Alat tangkap (Pukat) Bantuan Modal Usaha bagi kelompok-kelompok masyarakat
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Mempermudah penataan pemukiman pendudukan dan kelancaran usaha perikanan bagi Dusun nelayan Waturia
Target
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X
Tersedianya alat dan mesin pertanian, Kelompok Tani Nanga pupuk dan obatrasong, obatan; meningkatnya Koli produksi pertanian Waturia, Tersedianya sarana Watu produksi perikanan Kelompok woga, Body perahu 12 unit, Nelayan Nanga Mesin sebanyak 50 rasong unit Tercapainya Kelompok Tani, Memberdayakan peningkatan SPKP, kembali pola hidup 4 Dusun manajemen serta Kelompok hemat, menabung di Desa modal usaha Nelayan dan gotong royong Kolisia kelompok
Dusun Koli, RT Masyarakat 10 RW. 03 Dusun Pengadaan Sarana Koli, RT Penangkapan Ikan di 07 dan 2 Kelompok Dusun Koli Memberdayakan RT.10, kelompok nelayan RW.03 Dusun Bantuan Modal Koli, RT Usaha Nelayan di 07 dan 4 kelompok Dusun Koli Memberdayakan RT.10, kelompok nelayan RW.03
Biaya
X
Terbangunnya jalan usaha tani sepanjang 1.200 meter
X
X
X
X
X
X
Sumber
Ket
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Dinas 250,000 Pertanian Dinas Kelautan dan Perikan 500,000 an (DKP) Distan, PNPM, Koperasi, DKP, 1,500,000 PDPT Swadaya, PDPT, PNPMMPd. 1,000,000 ADD, PU
X Swadaya, 120,000 PDPT
20 orang nelayan
X 40 orang nelayan
Rp (x1000)
DAK, Dinas PU (Kimpras 2,500,000 wil), DKP
Adanya penertiban berlabuh bagi perahu motor / kapal ikan
Mempermudah Petani dalam mengolah lahan pertanian Mendorong kemajuan ekonomi masyarakat Nelayan
Pembangunan Jalan Usaha Tani di Dusun Membuka akses Koli jalan untuk kelancaran usaha
Waktu Pelaksanaan
X 120,000 PDPT
65
Sifat No Program Kegiatan Bantuan Bibit dan Pupuk untuk peningkatan Produksi Pertanian dan Tanaman Perkebunan
Tujuan Kegiatan Meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil pertanian dan perkebunan rakyat
Lokasi
Sasaran
Dusun Koli, RT. 07 2 kelompok – 14, RW. 03 9 – 04 Dusun Menjamin Koli, Perbaikan Irigasi di kelancaran suplay RT. 07 6 kelompok Dusun Koli air untuk – 14, persawahan dan RW. 03 10 pertanian – 04 Menjamin Dusun Pembangunan Irigasi kelancaran suplay Nangadi Dusun air untuk rasong Masyarakat Nangarasong persawahan dan RT. 001 11 pertanian dan 002 Menjamin Pengadaan Sarana ketersediaan ikan Penangkapan Ikan umpan dan berupa Bagan dan 2 kelompok meningkatkan Rumpon di Dusun produksi ikan Dusun Waturia 12 konsumsi Waturia Bantuan Modal untuk Meningkatkan Dusun Kelompok Tenun Ikat pemasaran produk Watu- 2 kelompok 13 Dusun Watuwoga Tenun Ikat woga Dusun Pembukaan Rabat Membuka isolasi WatuSeluruh warga Jalan Tanah di di wilayah woga dusun Dusun Watuwoga terpencil di Dusun RT. 25, 14 Watuwoga 26, 29 Pelatihan teknis perikanan Anggota (penangkapan ikan, Meningkatkan kelompok perbaikan alat ketrampilan dan nelayan tangkap/armada, kapasitas nelayan Dusun 15 pasca panen) Desa Kolisia Waturia
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
20 orang anggota kelompok yang melaksanakan; hasilnya dinikmati oleh para petani
X
Sumber
Ket
X
X
X 100,000 PDPT
X
X
Terbangunnya irigasi 2 seluas 1000 m
Tersedianya Bagan X sebanyak 2 unit dan Rumpon sebanyak 2 unit di Dusun Waturia Tersedianya Modal untuk kelompok Tenun X Ikat
Terlaksananya pelatihan untuk 100 orang nelayan
Rp (x1000)
40,000 PDPT
60 orang anggota yang melaksanakan; hasilnya dinikmati oleh para petani sawah
Terbangunnya Rabat Jalan Tanah sepanjang 500 meter di Dusun Watuwoga
Biaya
X
X
X
X
X
PNPMMPd., 100,000 PDPT Dinas Kelautan dan Perikan an (DKP), 200,000 PDPT PDPT, Dinas 20,000 Perindag.
PNPMMPd., 150,000 PDPT
X
DKP, PDPT, 40,000 Swadaya
66
Sifat No Program Kegiatan
Pembukaan akses jalan menuju ke laut di Dusun Nangarasong 16
Pelatihan Manajemen Usaha 17
18.
Sosialisasi serta pendampingan dari instansi terkait tentang hidup berkoperasi.
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Memudahkan lalu lintas nelayan dari laut menuju ke rumah, PP.
Dusun Seluruh Nanga- masyarakat rasing RT. 002
Meningkatkan kapasitas kelompok dalam manajemen usaha produktif
Dusun Nanga2 kelompok rasong RT. 02, 03, 05
Meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang menjadi anggota koperasi aktif.
Seluruh masyarakat Desa Kolisia
Target
Waktu Pelaksanaan
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Terbukanya jalan 2 tanah seluas 1000 m yang menghubungkan X permukiman nelayan dengan laut di Dusun Nangarasong Terlaksananya pelatihan manajemen usaha untuk 20 orang X pengurus / anggota kelompok tani nelayan Terlaksananya sosialisasi serta pendampingan Dinkop X UMKM dan instansi terkait kepada masyarakat.
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 50,000 PDPT
X 40,000 PDPT
X Dinkop 2,500 UMKM
B = BARU ; L = LANJUTAN ; R = REHABILITASI ; P = PERLUASAN.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
67
BAB V PENUTUP Suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakatDesa Kolisia yang telah menyusun perencanaan pembangunan desa pesisir yang begitu kompleks melalui Rencana Pembangunan Desa Pesisir (RPDP) yang mengacu dan berdasar atas kebutuhan permasalahan yang ada di masyarakat. Perencanaan pembangunan desa nantinya akan mengacu kepada dokumen RPDPsebagai pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) di Desa Kolisia Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka yang selanjutnya setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa, Penyusunan dokumen RPDP ini melalui beberapa tahapan, dimana setiap tahapannya selalu melibatkan peran serta elemen masyarakat Desa Kolisia secara partisipatif dalam perencanaan pembangunan dengan memberikan masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun.Kami selaku Tim Penyusun RPDP mengucapkan banyak-banyak
terima kasih
kepada seluruh
masyarakat
Desa Kolisia, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, aparatur pemerintahan desa dan BPD atas sumbangsihnya dengan meluangkan waktu dan tenaga untuk penyelesaian dokumen ini. Kesalahan dan kekurangan juga tidak luput dari apa yang telah kita sajikan, untuk itu kami mohon maaf apabila masih ada kekurangan dalam dokumen RPDP ini.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
68
TIM PENYUSUN RPDP TAHUN 2013-2017 DESA KOLISIA No. 1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Unsur
Jabatan dalam Tim
Kepala Desa Kolisia
Ketua
Falentinus Rewo
Sekretaris Desa Kolisia
Sekretaris
Goreti Paderina
Ketua BPD Kolisia
Anggota
Maria Tekla Helmiana Gulo
Sekretaris BPD Kolisia
Anggota
Rudi Salam
Kepala Dusun Waturia
Anggota
Gildus Musi
Kepala Dusun Watuwoga
Silvester Sao
Kepala Dusun Nangarasong
Emanuel Budu, A.Md
Anggota 6.
7. 8.
Benediktus Bronvyle
Kepala Dusun Koli
Wanda Kamahal
Ketua Kelompok Bintang Timur – Dsn. Waturia
Baco Tayeb
Sekretaris Kelompok Bina Bahari – Dsn. Waturia
Kisman Tae
Sekretaris Kelompok Sinar Samudra – Dsn. Waturia
9.
10.
12.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
Anggota
Anggota Anggota
Anggota
Anggota
69
No.
Nama
Unsur
Jabatan dalam Tim
Ketua Kelompok Bintang Laut – Dsn. Waturia
Anggota
Sekretaris Kelompok Lintas Samudra – Dsn. Waturia
Anggota
Ketua Kelompok Soro Mai – Dsn. Watuwoga
Anggota
Sekretaris Kelompok Mangrove – Dsn. Nangarasong
Anggota
Fransiska R. Wisang
Bendahara Kelompok Gurita – Dsn. Koli
Anggota
Theresia Leko
Ketua Kelompok Baronang – Dsn. Koli
Anggota
Ignasius Gale
Tokoh Masyarakat Desa Kolisia
Anggota
Rasdiana Sulawati Nona
Tokoh Masyarakat Desa Kolisia
Anggota
Y. B. Sonny
Tokoh Masyarakat Desa Kolisia
Anggota
Tasrik
13.
Mardin Taher
14.
Honorius Teha
15.
Arianti Nona Suranti
16.
17
18
19.
20
21.
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
70
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
71
RPDP Desa KOLISIA 2013 - 2017
72
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA KOLISIA 2013 - 2017 Sifat No Program Kegiatan 1
2 BINA LINGKUNGAN A. DAN INFRASTRUKTUR Pembangunan 1 unit SD Kaki di Dusun Waturia dan 1 Magerepu
2
3
4
5
6
7
Pembangunan Pagar Sekolah SDK Nangarasong yang permanen Pembangunan 4 unit rumah guru SDK Nangarasong Pembangunan 3 Unit Posyandu (Watuwoga, Nangarasong, Koli) beserta kelengkapan nya
Tujuan Kegiatan 3
Lokasi
Sasaran
Target
4
5
6
Mendorong pengembangan Dusun 100 anak usia potensi anak usia Waturia Sekolah Dasar sekolah Para Guru dan Mendorong 235 siswa yang pengembangan SDK berasal dari 4 potensi anak usia Nanga Dusun di Desa sekolah rasong Kolisia Mendorong 4 unit rumah pengembangan SDK guru SDK potensi anak usia Nanga Nangarasong sekolah rasong 3 Dusun (Watu woga, Menyukseskan Nanga Ibu Hamil, Bayi, program Keluarga rasong, Balita & Masya Berencana (KB) Koli) rakat
Pembangunan 4 unit Meningkatkan Balai Dusun pelayanan kepada masyarakat Pembangunan Rabat Beton Jalan Menunjang Lingkungan menuju kelancaran Posyandu lalulintas warga Bantuan pembangunan rumah Meningkatkan layak huni bagi pelayanan kepada masyarakat miskin masyarakat
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
4 dusun Warga di Desa masyarakat Kolisia
Dusun Koli
Masyarakat secara keseluruhan
4 dusun Masyarakat di Desa miskin (20 KK) Kolisia
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 7
8 9 10
11
Terlaksananya pendekatan pelayanan X pendidikan Sekolah Dasar
X Terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan tertib Terciptanya peningkatan X pelayanan pendidikan kepada anak didik Tercapainya pendekatan pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk kesehatan Ibu dan anak Tercapainya pelayanan yang X maksimal kepada masyarakat Terbangunnya rabat X beton jalan lingkungan sepanjang 250 meter Terciptanya peningkatan X kesejahteraann hidup masyarakat
Biaya Ket Rp Sumber (x1000) 12 13 14
X 200,000 DAK
X PNPM – 350,000 MPd. X
PNPM – 350,000 MPd.
X PNPM – 350,000 MPd. X 240,000 APBDes. X 80,000 PDPT X
Dinas PU (Kimpras 400,000 wil)
1
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pelayanan pada 8 usaha peternakan Menyediakan Pengadaan Air sarana air minum Minum Bersih melalui bersih bagi Pipanisasi dan Bak masyarakat untuk Penampung Air peningkatan (Hidrant Umum) di derajat kesehatan Dusun Koli 9 dan kesejahteraan Menyediakan Perbaikan Jaringan sarana air minum Perpipaan dan Bak bersih bagi Penampung Air masyarakat untuk (Hidrant Umum) di peningkatan Dusun Watuwoga derajat kesehatan 10 dan kesejahteraan Menyediakan Perbaikan Jaringan sarana air minum Perpipaan dan Bak bersih bagi Penampung Air masyarakat untuk (Hidrant Umum) di peningkatan Dusun Waturia derajat kesehatan 11 dan kesejahteraan Rehab Gedung Poskeswan
Lokasi
Nanga rasong Dusun Koli, RT. 07 – 14, RW 03 & 04
Dusun Watu woga
Sasaran
Poskeswan
6 kelompok di Dusun Koli
Seluruh warga dusun
Seluruh warga dusun
Dusun Waturia Dusun Koli, Bantuan Rumah RT. 07 4 kelompok di Hunian yang layak di Meningkatkan – 14, Dusun Koli Dusun Koli kesejahteraan RW 03 12 masyarakat & 04 Meningkatkan Dusun Rehabilitasi dan kelancaran WatuPembangunan Rabat distribusi barang woga 1 kelompok Beton Dusun dan transportasi di RT. 24 Watuwoga 13 Dusun Watuwoga – 25 Menjaga Pengadaan Tempat lingkungan Semua Sampah Umum yang permukiman yang 4 Dusun masyarakat terbuat dari Beton bersih, sehat, di Desa 14 nyaman dan indah Kolisia
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Tersedianya gedung Poskeswan yang layak X dan memadai
Tersedianya jaringan perpipaan air minum dan bak penampung air sebanyak 5 unit
Tersedianya hunian yang layak untuk 40 orang masyarakat Terlaksananya rehabilitasi Rabat Beton Dusun Watuwoga sepanjang 200 meter Tersedianya Tempat Sampah sebanyak 8 unit untuk 4 dusun @ 2 unit
Rp (x1000)
Sumber
Ket
Dinas Peternak 20,000 an
X
X
Tersedianya Air Minum Bersih untuk masyarakat di Dusun Koli
Tersedianya jaringan perpipaan air minum sepanjang 1.000 m dan bak penampung air sebanyak 2 unit
Biaya
X
100,000 PDPT
X
X DKP, PDPT, 100,000 P2AT
X
X DKP, PDPT, 100,000 P2AT
X
X 80,000 PDPT
X
X
X PU, 40,000 PDPT
X
X PDPT, 100,000 Swadaya
2
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Menjaga lingkungan permukiman aman dari banjir, bersih, 15 sehat. Menunjang kelancaran dan Penambahan Ruang kenyamanan Kelas untuk gedung belajar bagi siswasekolah SD di siswi yang belajar Nangarasong di sekolah SD 16 setempat Pembangunan Rabat Beton dilengkapi Drainase, dari jalan Menunjang raya menuju ke PPI – kelancaran usaha lokasi tembatan perikanan oleh perahu di Dusun nelayan dan 17 Waturia warga setempat Pembangunan Drainase di Dusun Nangarasong
Pembangunan Rabat Beton Jalan Menunjang Lingkungan di kelancaran Nangarasong 18 aktifitas warga
Lokasi
Sasaran
Target
Dusun NangaSemua rasong masyarakat RT. 01 dan 02
Terbangunnya drainase seluas 1000 2 m di Dusun Nangarasong
Dusun Nanga- Masyarakat rasong RT. 02, 05
Terbangunnya, tersedianya dan termanfaatkannya ruangan kelas sebanyak 2 ruangan pada SD Nangarasong
Dusun Waturia Dusun Nanga rasong, Masyarakat RT. 2, 03, 05
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X
X
Biaya Rp (x1000)
Sumber
Ket
PNPMMPd., PU, 1,000,000 PDPT
X
X
X PNPMMPd., 150,000 PDPT
X
Masyarakat
Waktu Pelaksanaan
X
Terbangunnya Rabat Beton dan Drainase sepanjang 100 meter
50,000 PDPT
Terbangunnya Rabat X Beton Jalan Lingkungan sepanjang 180 meter
X 40,000 PDPT
B. BINA MANUSIA
1
Bantuan Beasiswa bagi siswa/I SMA dan Perguruan Tinggi yang berprestasi
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria dan DBD) 2
Mendorong pengembangan potensi anak usia sekolah Menghindari terjadinya wabah penyakit pada masyarakat yang berdampak secara langsung pada pendapatan ekonomi rumah tangganya
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
16 orang anak 4 dusun pelajar SMA dan Berkurangnya angka di Desa Mahasiswa DO SMA dan Kolisia Perguruan Tinggi
Warga masyarakat secara keseluruhan 4 dusun (2.795 jiwa) di Desa Kolisia
X
X 15,000 APBDes.
X Terbebasnya masyarakat dari penyakit menular (malaria dan DBD)
X
X
X
75,000 Dinkes.
3
Sifat No Program Kegiatan
Menggalakkan program Jumat bersih 3
4
5
6
7
Pelatihan dan bimbingan program PKK dari Dinas Instansi terkait Bantuan Biaya Pendidikan di Dusun Koli Program Kejar Paket A, Paket B, Paket C untuk masyarakat di Desa Kolisia Pembinaan kehidupan warga masyarakat mengenai pembagian peran pria – wanita dalam Rumah Tangga
Penyuluhan Kesehatan di Dusun Waturia 8 Pengadaan Jamban untuk rumah tangga di Dusun Waturia 9
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Mencegah wabah penyakit pada masyarakat yang Seluruh warga berdampak secara desa langsung pada 4 Dusun pendapatan di Desa ekonomi keluarga Kolisia
Target
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X Tercapainya lingkungan bersih dan sehat Tercapainya Menyukseskan 10 TP – PKK Desa optimalisasi tugas dan X Program Pokok Desa Kolisia tanggung jawab Team PKK Kolisia Penggerak PKK Terlaksananya X Mencerdaskan Dusun 6 kelompok bantuan pendidikan anak bangsa Koli untuk 60 orang siswa Terlaksananya Semua program Paket A, Seluruh warga X Memperluas dusun Paket B, dan Paket C desa kesempatan di Desa untuk 80 orang belajar Kolisia anggota masyarakat Memperbaiki keseimbangan TP – PKK, Terlaksananya peran pria – Dinas Instansi pembinaan kepada wanita dalam terkait, Aparat warga masyarakat; X pelaksanaan Desa, Tokoh untuk meningkatkan pekerjaan dan Agama, Tokoh keadilan dan kehidupan dalam Dusun Masyarakat pemerataan beban Rumah Tangga Koli tugas dalam RT TP – PKK, Dinas Instansi Meningkatkan terkait, Aparat Terlaksananya X kesadaran warga Desa, Tokoh penyuluhan kesehatan tentang pola hidup Dusun Agama, Tokoh untuk 5 kelompok bersih dan sehat Waturia Masyarakat masyarakat Tersedianya Jamban Meningkatkan dan dimanfaatkannya Semua X kesadaran warga Jamban sebanyak 30 masyarakat tentang pola hidup Dusun unit tersebar pada 30 bersih dan sehat Waturia KK di Dusun Waturia
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
Waktu Pelaksanaan
X
X
X
X
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X
500 PADes. X
X 10,000 APBDes. X 30,000 PDPT
X
Dinas PPO, 100,000 PDPT
X
2,000 APBDes.
X
X
X
X
X
X
Dinkes., PDPT, APBDes. 25,000 Swadaya PDPT, PNPMMPd., 10,000 LSM
4
Sifat No Program Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Meningkatkan Pembangunan MCK kesadaran warga di Dusun Waturia tentang pola hidup 10 bersih dan sehat BINA SIAGA C. BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM Antisipasi kemungkinan adanya bencana Pembangunan abrasi dan Bronjong di pinggir mempermudah kali Nangapalu penataan pemukiman 1 penduduk Bantuan dana untuk Melindungi kelompok tani sumberdaya nelayan dalam pantai / pesisir kegiatan Reboisasi serta 2 Pantai ekosistemnya Melindungi Pembangunan perkampungan Pemecah dari gelombang Gelombang di Dusun pasang, abrasi Waturia 3 dan tsunami Sosialisasi / Menyebarluaskan penyuluhan tentang informasi mitigasi Konservasi bencana kepada Lingkungan, semua orang yang Reboisasi dan Siaga berada di wilayah 4 Bencana Desa Kolisia Pembuatan rambu- Memberikan rambu evakuasi petunjuk arah 5 bencana. penyelamatan diri.
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
Lokasi
Sasaran
Semua Dusun masyarakat Waturia
300 KK Dusun Koli Nanga rasong, Koli, Watu woga
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Tersedianya fasilitas X MCK Umum untuk warga sebanyak 2 unit
Mengurangi abrasi pantai yang mengancam pemukiman penduduk
KelompokTercapainya Desa kelompok Tani / Kolisia yang hijau, Masyarakat sejuk, nyaman, aman Pesisir dan sejahtera,
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 50,000 PDPT
X
X Dinas PU (Kimpras 650,000 wil)
X
X
X Terbangunnya turap beton sepanjang 200 meter Tersebar-luaskannya berbagai informasi penting mengenai X Dusun Konservasi Nanga- Semua dusun di Lingkungan, Reboisasi rasong Desa Kolisia dan Siaga Bencana Tersedianya rambuX Desa rambu evakuasi Kolisia 10 kelompok bencana.
X
Semua Dusun masyarakat Waturia pesisir Dusun RT. 16 Waturia – RT.18
Biaya
X
Dinas Kehutan 300,000 an PU, PNPMMPd., 150,000 PDPT
X 40,000 PDPT
X 15,000 PDPT
5
Sifat No Program Kegiatan
D.
Tujuan Kegiatan
2
3
Bimtek bagi aparatur Pemerintah Desa dari Dinas terkait Meningkatkan pelayanan publik Pelatihan kapasitas anggota BPD
4
5
Meningkatkan pelayanan publik Mengurangi cara penangkapan ikan Bantuan sarana dan yang tidak ramah prasarana serta lingkungan serta pelatihan bagi melestarikan POKMASWAS terumbu karang dan ekosistem laut lainnya Pengadaan Anakan Bakau (Mangrove)
6
Sasaran
Target
Waktu Pelaksanaan
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Rp (x1000)
Sumber
Ket
BINA SUMBERDAYA
Bantuan anakan Beringin, Waru, Mahoni, Jatih putih, Memanfaatkan Jati jumbo, Mente, dll lahan tidur yang ada Penanaman rumput King Grass pada lahan milik masyarakat dan Menyediakan pengolahan jerami pakan ternak untuk pakan ternak secara kontinue
1
Lokasi
Perlindungan pantai dari abrasi dan resiko bencana
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
Kelompok Tani Nanga rasong, Koli
Nanga rasong, Koli
Desa Kolisia
Desa Kolisia
Peternak
Aparat Desa & BPD
BPD Desa Kolisia
POKMASWAS Desa Kolisia Dusun: Koli, Waturia, 8 kelompok Nangarasong
Terlaksananya kegiatan reboisasi oleh kelompok tani atau masyarakat pada X lahan tidur / kritis yang ada di wilayah Desa Kolisia Tersedianya pakan ternak sepanjang tahun (terutama pada X musim kemarau) untuk menjaga kestabilan harga daging ternak Terwujudnya aparatur Pemerintah Desa yang X cerdas, terampil, jujur, adil dan bertanggung jawab Tercapainya pelaksanaan tugas X dan tanggung jawab BPD secara maksimal Terpenuhinya kebutuhan POKMASWAS akan X sarana prasarana dan peningkatan kapasitas untuk pengawasan laut
Dinas Kehutan 250,000 an
X
X
X
X
X
Dinas Peternak 50,000 an
X
X
X
APBDes. BPM; Bagian 37,500 PMD
10,000 APBDes.
X
X Tersedianya Anakan Bakau 5000 pohon
X
X
Dinas Kelautan dan Perikan 50,000 an (DKP)
X
X
Dinas Kehutan 100,000 an, PDPT
6
Sifat No Program Kegiatan
Kegiatan penghijauan daerah sumber mata air di Dusun Koli 7
Tujuan Kegiatan Menghijaukan kawasan penangkap air hujan, untuk meningkatkan debit air tanah
Kegiatan penghijauan / reboisasi di Dusun Nangarasong
Menghijaukan kawasan lahan 8 tidur Memelihara Penyusunan dan ketertiban, Penetapan Peraturan keamanan, dan Desa tentang : (i) kerukunan hidup Pengaturan Ternak masyarakat dan di Desa Koilisia, (ii) mendukung Perlindungan penataan lingkgn Sumber Mata Air. 9 yang baik Pengadaan Mesin Mendukung Pompa Air Sistim penyediaan air Listrik di Dusun bersih untuk 10 Watuwoga seluruh warga Pengadaan Mendukung Sambungan Baru penyediaan listrik 11 dan Instalasi Listrik untuk warga Penataan kelompok penambang galian C di desa, dan Mengendalikan sosialisasi Peraturan pengambilan Daerah tentang bahan galian C 12 Retribusi Galian C secara optimal.
Lokasi
Sasaran
6 kelompok Dusun Koli Dusun Nangarasong 2 kelompok RT. 02, 03, 05
Desa Kolisia Dusun Watowoga Dusun Watuwoga
Target
X
Dapat dihijaukan areal 2 seluas 250 m di Dusun Koli
Desa Kolisia
Dusun Watu Warga 2 dusun woga – Mage repu
Tersedianya akses jalan untuk kelancaran X usaha, dan terbukanya pemukiman baru bagi masyarakat
Seluruh masyarakat
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 100,000 PDPT
Tersedianya 1 unit Mesin Pompa Air Sistim Listrik Tersedianya sambungan baru dan instalasi listrik 30 titik Terlaksananya penataan kelompok penambang galian C, dan sosialisasi Perda tentang Retribusi Galian C.
Masyarakat
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Dapat dihijaukan areal 2 X 250 m yang melibatkan seluruh masyarakat Tersedianya Aparat Desa, perangkat hukum BPD, Tokoh berupa Peraturan Masyarakat dan Desa Kolisia tentang : X anggota (i) Pengaturan Ternak masyarakat di Desa Kolisia, (ii) Desa Kolisia Perlindungan Sumber Mata Air. Seluruh warga Desa Kolisia
Waktu Pelaksanaan
X
X 40,000 PDPT
X
20,000 PDPT X 20,000 PDPT
X
X 30,000 PDPT
X
X 5,000 APBDes.
E. BINA USAHA
1
Pembukaan Jalur Jalan Lingkar Luar Desa Kolisia (Watuwoga – Mage repu)
Membantu masyarakat dalam mendistribusikan hasil-hasil usahanya dan kebutuhan lain
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
X
Dinas PU (Kimpras 400,000 wil)
7
Sifat No Program Kegiatan
Pembangunan Tambatan Perahu, dan / atau, Kolam Labuh di Dusun Waturia 2
3
4
5
6
7
8
Pengadaan 2 unit Hand traktor, 3 unit mesin pompa air, bantuan Pupuk tanaman 2,5 ton, obat-obatan 1 ton Bantuan Perahu motor (Body) dan Mesin serta Alat tangkap (Pukat) Bantuan Modal Usaha bagi kelompok-kelompok masyarakat
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Mempermudah penataan pemukiman pendudukan dan kelancaran usaha perikanan bagi Dusun nelayan Waturia
Target
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
X
Tersedianya alat dan mesin pertanian, Kelompok Tani Nanga pupuk dan obatrasong, obatan; meningkatnya Koli produksi pertanian Waturia, Tersedianya sarana Watu produksi perikanan Kelompok woga, Body perahu 12 unit, Nelayan Nanga Mesin sebanyak 50 rasong unit Tercapainya Kelompok Tani, Memberdayakan peningkatan SPKP, kembali pola hidup 4 Dusun manajemen serta Kelompok hemat, menabung di Desa modal usaha Nelayan dan gotong royong Kolisia kelompok
Dusun Koli, RT Masyarakat 10 RW. 03 Dusun Pengadaan Sarana Koli, RT Penangkapan Ikan di 07 dan 2 Kelompok Dusun Koli Memberdayakan RT.10, kelompok nelayan RW.03 Dusun Bantuan Modal Koli, RT Usaha Nelayan di 07 dan 4 kelompok Dusun Koli Memberdayakan RT.10, kelompok nelayan RW.03
Biaya
X
Terbangunnya jalan usaha tani sepanjang 1.200 meter
X
X
X
X
X
X
Sumber
Ket
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Dinas 250,000 Pertanian Dinas Kelautan dan Perikan 500,000 an (DKP) Distan, PNPM, Koperasi, DKP, 1,500,000 PDPT Swadaya, PDPT, PNPMMPd. 1,000,000 ADD, PU
X Swadaya, 120,000 PDPT
20 orang nelayan
X 40 orang nelayan
Rp (x1000)
DAK, Dinas PU (Kimpras 2,500,000 wil), DKP
Adanya penertiban berlabuh bagi perahu motor / kapal ikan
Mempermudah Petani dalam mengolah lahan pertanian Mendorong kemajuan ekonomi masyarakat Nelayan
Pembangunan Jalan Usaha Tani di Dusun Membuka akses Koli jalan untuk kelancaran usaha
Waktu Pelaksanaan
X 120,000 PDPT
8
Sifat No Program Kegiatan Bantuan Bibit dan Pupuk untuk peningkatan Produksi Pertanian dan Tanaman Perkebunan
Tujuan Kegiatan Meningkatkan pendapatan masyarakat dari hasil pertanian dan perkebunan rakyat
Lokasi
Sasaran
Dusun Koli, RT. 07 2 kelompok – 14, RW. 03 9 – 04 Dusun Menjamin Koli, Perbaikan Irigasi di kelancaran suplay RT. 07 6 kelompok Dusun Koli air untuk – 14, persawahan dan RW. 03 10 pertanian – 04 Menjamin Dusun Pembangunan Irigasi kelancaran suplay Nangadi Dusun air untuk rasong Masyarakat Nangarasong persawahan dan RT. 001 11 pertanian dan 002 Menjamin Pengadaan Sarana ketersediaan ikan Penangkapan Ikan umpan dan berupa Bagan dan 2 kelompok meningkatkan Rumpon di Dusun produksi ikan Dusun Waturia 12 konsumsi Waturia Bantuan Modal untuk Meningkatkan Dusun Kelompok Tenun Ikat pemasaran produk Watu- 2 kelompok 13 Dusun Watuwoga Tenun Ikat woga Dusun Pembukaan Rabat Membuka isolasi WatuSeluruh warga Jalan Tanah di di wilayah woga dusun Dusun Watuwoga terpencil di Dusun RT. 25, 14 Watuwoga 26, 29 Pelatihan teknis perikanan Anggota (penangkapan ikan, Meningkatkan kelompok perbaikan alat ketrampilan dan nelayan tangkap/armada, kapasitas nelayan Dusun 15 pasca panen) Desa Kolisia Waturia
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
Target
Waktu Pelaksanaan
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
20 orang anggota kelompok yang melaksanakan; hasilnya dinikmati oleh para petani
X
Sumber
Ket
X
X
X 100,000 PDPT
X
X
Terbangunnya irigasi 2 seluas 1000 m
Tersedianya Bagan X sebanyak 2 unit dan Rumpon sebanyak 2 unit di Dusun Waturia Tersedianya Modal untuk kelompok Tenun X Ikat
Terlaksananya pelatihan untuk 100 orang nelayan
Rp (x1000)
40,000 PDPT
60 orang anggota yang melaksanakan; hasilnya dinikmati oleh para petani sawah
Terbangunnya Rabat Jalan Tanah sepanjang 500 meter di Dusun Watuwoga
Biaya
X
X
X
X
X
PNPMMPd., 100,000 PDPT Dinas Kelautan dan Perikan an (DKP), 200,000 PDPT PDPT, Dinas 20,000 Perindag.
PNPMMPd., 150,000 PDPT
X
DKP, PDPT, 40,000 Swadaya
9
Sifat No Program Kegiatan
Pembukaan akses jalan menuju ke laut di Dusun Nangarasong 16
Pelatihan Manajemen Usaha 17
18.
Sosialisasi serta pendampingan dari instansi terkait tentang hidup berkoperasi.
Tujuan Kegiatan
Lokasi
Sasaran
Memudahkan lalu lintas nelayan dari laut menuju ke rumah, PP.
Dusun Seluruh Nanga- masyarakat rasing RT. 002
Meningkatkan kapasitas kelompok dalam manajemen usaha produktif
Dusun Nanga2 kelompok rasong RT. 02, 03, 05
Meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang menjadi anggota koperasi aktif.
Seluruh masyarakat Desa Kolisia
Target
Waktu Pelaksanaan
Biaya
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017
Terbukanya jalan 2 tanah seluas 1000 m yang menghubungkan X permukiman nelayan dengan laut di Dusun Nangarasong Terlaksananya pelatihan manajemen usaha untuk 20 orang X pengurus / anggota kelompok tani nelayan Terlaksananya sosialisasi serta pendampingan Dinkop X UMKM dan instansi terkait kepada masyarakat.
Rp (x1000)
Sumber
Ket
X 50,000 PDPT
X 40,000 PDPT
X Dinkop 2,500 UMKM
B = BARU ; L = LANJUTAN ; R = REHABILITASI ; P = PERLUASAN
RPDP Desa Kolisia 2013-2017
10