DAFTAR ISI
vi
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN II. SISTIMATIKA DAN DISTRIBUSI A. Sistimatika B. Distribusi III. BIOLOGI REPRODUKSI A. Nisbah Kelamin B. Tingkat Kematangan Gonad C. Indeks Kematangan Gonad D. Ukuran Awal Matang Gonad E. Fekunditas F. Diameter Telur G. Pemijahan H. Produktivitas I. Hubungan Faktor Lingkungan, Kematangan, dan Pemijahan IV. PERTUMBUHAN A. Perubahan Ukuran Ikan B. Laju Pertumbuhan C. Hubungan Bobot-Panjang D. Faktor Kondisi V. MUSIM DAN KELIMPAHAN A. Musim dan Kelimpahan B. Faktor Lingkungan dan Kelimpahan VI. HUBUNGAN KEKERABATAN A. Kelompok Ikan Terbang Selat Makassar dan Laut Flores B. Kelompok Ikan Terbang Takalar, Pare-Pare, dan Majene DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS
vii
ii vi vii ix 1 8 8 13 20 20 22 29 31 32 41 47 56 60 71 74 84 86 88 91 91 97 101 101 110 135 145
DAFTAR TABEL nomor 1
2
3
4 5
6
7
8
9
halaman Parameter oseonografis pada beberapa wilayah penangkapan dan pemijahan ikan terbang Jumlah dan persentase ikan terbang jantan dan betina tiap bulan.
17
Tingkat kematangan gonad ikan terbang, Hirundichthys affinis (Lewis et al. 1962). Hasil uji-t perbedaan rata-rata fekunditas dan diameter telur. Tingkat produktivitas berdasarkan beberapa parameter indeks reproduksi (Musick, 1999a) Beberapa nilai indeks reproduksi ikan terbang dibandingkan dengan criteria yang dikemukakan Musick (1999a) Indeks kematangan gonad (IKG), persentase ikan mijah (Mijah), suhu permukaan laut (SPL), salinitas (S), radiasi matahari (RM), curah hujan (CH), kecepatan angin (KA), suhu atmosfir (SATM), perawanan (AWAN) di sekitar perairan Takalar Laut Flores. Hasil analisis korelasi Pearson indeks kematangan gonad (IKG), persentase ikan mijah (Mijah), suhu permukaan laut (SPL), salinitas (S), radiasi matahari (RM), curah hujan (CH), kecepatan angin (KA), suhu atmosfir (SATM), perawanan (AWAN) di sekitar perairan Takalar Laut Flores
22
Matriks komponen dirotasi variabel lingkungan yang berpengaruh terhadap kematangan dan pemijahan
67
viii
21
36 57
58
61
62
10
Panjang asimtotik (L), Koefisien Pertumbuhan von Bertalanffy (K), Mortalitas (M), Tingkat Eksploitasi (E) ikan terbang di Laut Camotes Filipina (Dalzell, 1993).
72
11
Uji-t perbedaan rata-rata panjang cagak (FL), panjang total (TL) ikan terbang tahun 1977 dan 1981 dengan 1257 sampel yang diteliti. Uji- Man Withney perbedaan rata-rata faktor kondisi (KTL) ikan terbang, H. oxycephalus jantan dan betina.
83
13
Uji-Kruskal Wallis perbedaan faktor kondisi ikan jantan dan ikan betina setiap bulan
88
14
Uji tiap variabel fungsi diskriminan pada kelompok ikan terbang
104
15
Hasil klasifikasi individu ikan terbang dan sharing kesamaan kesamaan individu antar kelompok ikan terbang Laut Flores dan Selat Makassar
108
16
Hasil analisis perbedaan antar kelompok ikan terbang Takalar, Pare-Pare, dan Majene (tahap akhir)
111
17
Hasil prediksi pengelompokan individu ikan terbang dan sharing kesamaan karakter antar kelompok ikan terbang
116
18
Matriks ketidak miripan (jarak Euclidean) antar kelompok ikan terbang Takalar, Pare-Pare, dan Majene
120
12
viiii
88
DAFTAR GAMBAR nomor
halaman
1
Daerah Penangkapan ikan terbang Laut Flores dan Selat Makassar
2
2
Jenis-jenis ikan terbang yang tertangkap di Selat Makassar dan laut Flores (Nongpa, 2005)
11
3
Persentase setiap TKG ikan terbang yang tertangkap dengan jaring insang Hanyut
26
4
Distribusi TKG ikan terbang, H. oxycephalus tiap bulan (Total)
27
5
Distribusi TKG ikan terbang, jantan tiap bulan
H. oxycephalus
28
6
Distribusi TKG ikan terbang, betina tiap bulan
H. oxycephalus
28
7
Perkembangan IKG, H. oxycephalus betina, dan total tiap bulan
jantan,
30
8
Hubungan antara proporsi ikan matang dengan panjang cagak ikan terbang, H. oxycephalus
32
9
Rata-rata fekunditas total dan telur matang ikan terbang, H.oxycephalus setiap bulan. Regresi parsial antara fekunditas total dengan panjang cagak ikan terbang, H.oxycephalus Regresi parsial antara fekunditas total dengan diameter telur total ikan terbang, H.oxycephalus Distribusi diameter telur ikan terbang, H. oxycephalus TKG I
38
10
11
12
ixi
39
39
42
13
Distribusi diameter telur ikan terbang, H. oxycephalus TKG II
43
14
Distribusi diameter telur ikan terbang, H. oxycephalus TKG III
43
15
Distribusi diameter telur ikan terbang, H.oxycephalus TKG IV
44
16
. Distribusi diameter telur ikan terbang, H. oxycephalus TKG V
44
17
Histologi gonad ikan terbang, H. oxycephalus, TKG III-Betina, (TMd=telur muda; TMB=telur mulai berkembang; TM=telur matang)
46
18
Histologi gonad ikan terbang, H. oxycephalus, TKG IV-Betina, (TMd=telur muda; TMB=telur mulai berkembang; TM=telur TMd matang)
46
TMB
19
Hubungan antara indeks kematangan gonad (IKG) TM dan pemijahan ikan terbang, H. oxycephalus dengan radiasi matahari, suhu permukaan laut, dan salinitas
63
20
Hubungan antara IKG dan pemijahan ikan terbang, H. oxycephalus dengan curah hujan dan per-awanan
64
21
Variabel lingkungan yang diperkirakan berpengaruh terhadap kematangan dan pemijahan ikan terbang, H. oxycephalus pada bidang rotasi Hubungan antara IKG ikan terbang, H.
67
22
xi
68
oxycephalus dengan K1 (komponen lingkungan fisik perairan). 23
Hubungan antara Pemijahan ikan terbang, H. oxycephalus dengan K1 (komponen lingkungan fisik perairan)
69
24
Rata-rata panjang total, panjang cagak, dan berat total ikan terbang, H. oxycephalus jantan tiap bulan
78
25
Beda rata-rata panjang total, panjang cagak dan berat total ikan terbang, H. oxycephalus jantan setiap satu bulan
79
26
Rata-rata panjang total, panjang cagak, dan berat total ikan terbang, H. oxycephalus betina tiap bulan
79
27
Beda rata-rata panjang total, panjang cagak dan berat total ikan terbang, H. oxycephalus betina setiap satu bulan
80
28
Kurva pertumbuhan von Bertalanffy ikan terbang, H. oxycephalus Hubungan antara bobot tubuh-panjang total ikan terbang, H. oxycephalus jantan.
85
30
Hubungan antara bobot tubuh-panjang total ikan terbang, H. oxycephalus betina.
87
31
Perubahan rata-rata faktor kondisi ikan terbang H. oxycephalus jantan dan betina setiap bulan. Perubahan kelimpahan relatif (CPUE)
89
Kelimpahan relatif ikan terbang tiap bulan berdasarkan CPUE.
93
29
32 33
xii
86
91
34
Puncak
musim ikan terbang berdasarkan kelimpahan relatif selama 3 musim penangkapan (2002-2004).
93
35
Hubungan antara indeks kelimpahan relatif dengan komponen kecepatan angin
98
36
Diskriminan kanonik fungsi-1 ikan terbang, H. oxycephalus (Laut Flores)
106
37
Diskriminan fungsi-2 ikan terbang, H. oxycephalus (Selat Makassar)
107
38
Ciri morfometrik ikan terbang, H. oxycephalus Laut Flores dan Selat Makassar
109
39
Penyebaran individu di sekitar centroid kelompok ikan terbang, H. oxycephalus (Takalar)
114
40
Penyebaran individu di sekitar centroid kelompok ikan terbang H. oxycephalus (Pare-Pare)
114
41
Penyebaran individu di sekitar centroid kelompok ikan terbang H. oxycephalus Majene
115
42
Penyebaran individu di sekitar centroid kelompok ikan terbang H. oxycephalus Takalar, Pare-Pare dan Majene (Gabungan)
115
43
Dendrogram jarak kekerabatan kelompok ikan terbang, H. oxycephalus Takalar, ParePare dan Majene.
121
44
Ciri morfometrik ikan terbang, H. oxycephalus Takalar, Pare-Pare, dan Majene.
122
45
Rata-Rata Suhu Atmosfir setiap tahun
126
46
126 Rata-rata curah hujan setiap tahun
xiii
47
Rata-rata radiasi matahari setiap tahun
127
48
Rata-Rata kecepatan angin setiap tahun
127
49
Rata-rata suhu atmosfir tiap bulan
128
50
Rata-rata curah curah hujan tiap bulan
128
51
. Rata-rata radiasi matahari tiap bulan
129
52
Rata-rata kecepatan angin tiap bulan
129
53
Rata-rata suhu permukaan laut tiap bulan
130
54
Rata-rata salinitas setiap bulan
130
xiiii