978-602-18962-5-9
ISBN : 978-602-18962-5-9
KATA PENGANTAR
lhamdulillah dengan rahmat dan karuniaNya, Seminar Nasional Biotik 2015 dengan tema “Restorasi Sumber Daya Alam Hayati melalui Ekoedukasi Berbasis Local Wisdom sebagai Inovasi Pendidikan” terselenggara pada tanggal 30 April di Banda Aceh, dengan harapan dapat meningkatkan khazanah pengetahuan dan kesadaran insan akademik terhadap upaya pemulihan dan pelestarian linkungan. Seminar Nasional ini menampilkan empat narasumber utama, yaitu: Prof. Dr. H. Nuryani Rustaman, M.Pd. (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia), Prof. Drs. H. Yusny Saby, MA., Ph.D. (Guru Besar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry), Matthew Nowak (Peneliti Sumatran Orangutan Conservation Programme) dan Rudi Putra, M.Si (Peneliti Forum Konservasi Leuser), dan 112 pemakalah sesi paralel. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, sebagai salah satu lembaga pendidikan, turut berpartisipasi mewujudkan restorasi ekosistem dan memiliki tanggung jawab dalam mengharmoniskan prilaku sosial melalui kegiatan ekoedukasi yang bersumber pada nilainilai Qur’ani dan kearifan lokal. Untuk itu Program Studi Pendidikan Biologi mengusahakan kesempatan yang memungkinkan peneliti mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian mereka. Dalam Seminar Nasional Biotik 2015 ini melibatkan lebih kurang 600 peserta berasal dari dosen dan mahasiswa (S1 dan S2) dari berbagai perguruan tinggi/sekolah tinggi, guru sekolah/madrasah, peneliti dan pemerhati lingkungan dari berbagai instansi terkait seperti, Balai Budidaya Ikan Air Payau, Balai Pengkajian Teknolgi Pertanian, Loka Penelitian dan Pengembangan Biomedis, serta lembaga penelitian lainnya. Seminar Nasional Biotik telah diagendakan dilaksanakan setiap tahun, dan melalui seminar ini diharapkan terbangunnya jaringan informasi dan terjalinnya kerjasama antar peneliti dari berbagai institusi di bidang Biologi dan Pendidikan Biologi. Selain itu, temu ilmiah seperti ini diharapkan terjadinya interaksi edukatif sesama peserta seminar, khusus para mahasiswa sebagai peneliti pemula. Seminar ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana guna meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tentang penanaman nilai-nilai pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan nilai-nilai agama dan kearifan lokal. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya seminar ini, terutama para narasumber utama, para pemakalah sesi paralel yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Kemudian terima kasih juga dihaturkan kepada SOCP, PT. Lafarge Cement Indonesia dan para donatur lain yang turut menyukseskan seminar ini. Akhirnya, penghargaan dan terima kasih atas kerja keras panitia sehingga seminar ini berjalan seperti yang direncanakan. Semoga Allah melipatgandakan ganjaranNya, amiiin ya rabbal‘alamin.
Banda Aceh, 30 April 2015 Ketua Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Dra. Nursalmi Mahdi, M.Ed.St. NIP. 19450223 198503 2 001 i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. DAFTAR ISI .............................................................................................................................................
i ii
MAKALAH UTAM A 1.
2. 3.
Integrasi Aspek Afektif-Kognitif melalui Pembelajaran Bioresources Berorientasi Local Wisdom dan Berpikir Sistem untuk Membekali Perilaku Konservasi melalui KlasifikasiGeneralisasi Nuryani Rustaman ..........................................................................................................................
1
Rahmatan Lil’alamin dalam Pemeliharaan Sumber Daya Alam Hayati Yusni Saby ........................................................................................................................................
13
Masyarakat Aceh dan Konservasi Kawasan Ekosistem Leuser Rudi H. Putra ...................................................................................................................................
17
MAKALAH PARALEL E K O L O G I 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Status Sosial Epifauna pada Vagina Nypa fruticans di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar M. Ali Sarong ...................................................................................................................................
21
Perbandingan Perilaku Bersarang Orangutan Jantan dengan Orangutan Betina Dewasa (Pongo abili) di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing Fauziah, Abdul Hadi Mahmud & Hermansyah .........................................................................
26
Percepatan Maturasi Induk Ikan Nila Payau (Oreochromis sp.) dengan Silase Mikrobial dari Rumput Laut Latoh (Caulerpa lentillefera) dan Nanas (Ananas comusus) Ibnu Sahidhir, Heru Nugroho & Rahmatullah..........................................................................
31
Tingkat Kesamaan Jenis Pakan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) pada Habitat Berbeda di Conservation Response Unit (CRU) Mane Pidie Abdullah, Rushkhanidar & Jimi Martolis...................................................................................
39
Struktur Vegetasi Pohon terhadap Keberadaan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem di Ujung Seurudong Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Eka Kartika Dewi, Marjulia Ukhra & Muhammad Rifqi .........................................................
48
Perilaku Memilih Lokasi Bermalam Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Perkebunan Pala Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Intan Hakiki, Julia Suriani & Susi Susanti M............................................................................
53
Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil Tangkapan Nelayan di Kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya Novi Marliani ...................................................................................................................................
58
Biomassa dan Stok Karbon Berdasarkan Jenis Tumbuhan di Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Fitria, Fitrina & Rizal Rahmat......................................................................................................
62
ii
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. 20. 21.
22.
23.
24.
25. 26.
Struktur Vegetasi Pohon di Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Cut Sri Herlisa, Isyatirradhiah & Rizkiana Miftah....................................................................
66
Inventarisasi Jenis Plankton di Kawasan Pantai Ujung Seurudong Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Dewi Fitri Mutia, Hendrix Indra Kusuma & Nurul Akbari .....................................................
70
Variasi Diameter Batang Berdasarkan Jumlah Vegetasi Pohon di Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Ferul Dani, Patimah Ram & Rahma Yanti.................................................................................
73
Inventarisasi Jenis Lalat Buah (Diptera; Tephritidae) pada Lahan Kebun Cabai Merah (Capsicum annum) Y. Yasmin, Syaukani & N. Yusiva.................................................................................................
77
Inventarisasi Makrobiota Padang Lamun di Zona Litoral Pantai Pasir Putih Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Dewi Arianti......................................................................................................................................
83
Identifikasi Jenis-jenis Molusca di Kawasan Pantai Ujung Seurudong Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Khalida Debi Khairani, Mailin Farhati & Qadriati ...................................................................
88
Perilaku Bersarang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Stasiun Reintroduksi Orangutan Jantho Kabupaten Aceh Besar Ilham Fonna, Dalil Sutekad & Iqbal............................................................................................
90
Etnobotani Tanaman Hias di Tanah Jambo Aye Aceh Utara Hasanuddin ......................................................................................................................................
96
Mengidentifikasi Tanaman Hias Kelas Dikotil di Desa Lamtemen Timur Kota Banda Aceh Rita Astarina, Eka Sri Indah Yani & Jalaluddin........................................................................
112
Jenis-jenis Ordo Chiroptera di Kawasan Perkebunan Masyarakat Gampong Meunasah Ba’u Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar Rizka Vianti ......................................................................................................................................
117
Eksplorasi dan Inventarisasi Padi Lokal Sigupai: Aromatik Pandan, Rasa Nasi Pulen, Efisiensi Pupuk, Berumur Sedang, Disukai Petani dan Pedagang Didi Darmadi & Iskandar Mirza...................................................................................................
121
Eksplorasi, Inventarisasi, Koleksi dan Pemanfaatan Padi Gogo Lokal Varietas Tangse di Kabupaten Pidie Iskandar Mirza & Didi Darmadi...................................................................................................
126
Inventarisasi, Karakteristik dan Koleksi Insitu Mulieng Gajah (Gnetum gnemon spp) dan Mulieng Padee di Kabupaten Pidie Chairunas, Didi Darmadi & Iskandar Mirza ..............................................................................
131
Jenis Lichenes di Pegunungan Gle Jaba Kecamatan Lhoong Aceh Besar Ernilasari, Lina Rahmawati & Nursalmi Mahdi........................................................................
135
Dominansi Serangga Pohon di Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Gustianda, Reni Hartika Sari & Siti Zulaikha............................................................................
138
iii
27.
28.
29.
30.
31.
Stratifikasi Vegetasi dan Dinamika Pohon Berdasarkan Komposisi Vertikal dan Horizontal di Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Reza Rahmita & Muzakkir.............................................................................................................
142
Spesies Burung Predator Serangga di Kawasan Kopelma Darussalam Samsul Kamal ..................................................................................................................................
147
Fauna Nyamuk Vektor Tular Penyakit dan Tempat Perindukannya di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Elita Agustina...................................................................................................................................
157
Analisis Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor Roda Empat dan Pemberian Sekam Padi terhadap Perubahan Sifat Fisik dan Mekanika Tanah Susi Chairani, M. Idkham & Dina Wahyuliana.........................................................................
163
Eksplorasi Tumbuhan Anti-Hipertensi Berbasis Kebiasaan Masyarakat di Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh Yulidar & Eka Fitria .......................................................................................................................
170
BIODIVERSITAS 32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Status Konservasi Ikan Karang di Zona Litoral Perairan Iboih Kota Sabang sebagai Referensi Mata Kuliah Zoologi Vertebrata Elita Agustina, Qudwatin Nisak M. Isa & Pansurna.................................................................
174
Keanekaragaman Serangga pada Perdu di Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Muliani, Rauzatul Jannah & Sri Wahyuni .................................................................................
178
Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Kawasan Seunapet Kecamatan Lembah Seulawah Hedriansyah, Samsul Kamal & M. Ali Sarong...........................................................................
182
Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Merie Afnizar, Erna Mauliza, Salwatul Zuhra & Adi Gunawan.............................................
142
Populasi Cacing Tanah di Kawasan Pegunungan Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Nurul Fitri & Qathrun Nida ..........................................................................................................
186
Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Rosnita, Wildanun Jannah & Rini Susi.......................................................................................
190
Keanekaragaman Tumbuhan Herba di Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Marita Sari, Misnawati & Anggyana............................................................................................
196
Keanekaragaman Jenis Serangga Permukaan Tanah Diurnal pada Biotop Terdedah dan Ternaung di Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Eka Fitri, Ratna Nurfita & Muhammad Husni..........................................................................
201
iv
40. 41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Keanekaragaman Tumbuhan Berhabitus Pohon di Stasiun Soraya, Ekosistem Leuser Iqbar ..................................................................................................................................................
206
Keanekaragaman Jenis Burung di Pesisir Pantai Ujung Seureudong Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Hawarul Aini, Bahagia & Lisa Maulidar ....................................................................................
215
Keanekaragaman Benthos di Kawasan Zona Litoral Pantai Ujung Seurudong Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Martiani & Zainidar........................................................................................................................
221
Keanekaragaman Plankton di Perairan Desa Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Nur Azizah, Rahmatun Nisa & Romi Mirtha..............................................................................
226
Populasi Belalang (Orthoptera) di Kawasan Pemukiman Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Asna Susanti, Wulan Sary & Siti Ramlah ...................................................................................
230
Struktur Komunitas dan Karakteristik Bulu Babi (Echinoidea) di Zona Sublitoral Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Firman Rija Arhas, Nursalmi Mahdi & Samsul Kamal............................................................
233
Distribusi Jenis Mamalia Kecil Famili Muridae pada Tiga Tipe Habitat di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar Muhammad Nasir, Lia Hastuti & Saida Rasnovi.......................................................................
239
Biodiversitas Satwa Liar di Kawasan Hutan Samarkilang Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah Ridha F. Ab, Dalil Sutekad & Rudi Hadiansyah Putra.............................................................
245
Status Populasi Badak Sumatera Di Dataran Tinggi Kappi, Kawasan Eksosistem Leuser, Provinsi Aceh Rudi H. Putra ...................................................................................................................................
249
BIOLOGI STRUKTUR DAN FUNGSI 49.
50.
51.
52.
Kajian Kandungan Vitamin C dan Organoleptik dengan Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.) terhadap Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Sartika, Rita Hayati & Elly Kesumawati......................................................................................
257
Panandaisasi Tanaman Labu Kuning (Cucurbita moschata) Berdasarkan Penanda Morfologi dan Pola Pita Isozim Peroksidase Zufahmi, Suranto & Edwi Mahajoeno.........................................................................................
266
Pemberian Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera. L) sebagai Anti Hiperglikemik pada Tikus Putih (Rattus wistar) Irdalisa, Khairil & Mustafa Sabri .................................................................................................
274
Mengkonstruksi Kearifan Lokal dalam Pengobatan Tradisional Reproduksi oleh Dukun Bayi di Aceh Tuti Marjan Fuadi...........................................................................................................................
279
v
53.
Pengaruh Media Tanam dan Lama Perendaman dengan Auksin Terhadap Pertumbuhan Stek Basal Daun Nenas (Ananas comusus L. Merr.) Chairunnisak, Hasanuddin & Halimursyadah...........................................................................
284
Uji Efek Imunostimulan Buah Kurma (Phoenix dactylifera) pada Mencit Jantan Galur Balb/C Rosnizar, Kartika Eriani, Iskandar Muda Ramli & Fajar Muliani.........................................
292
Abu Janjang Kelapa Sawit dan Kotoran Ayam sebagai Pupuk Organik Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L) sebagai Penunjang Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Aminah, Vandalita M.M Rambitan & Herliani..........................................................................
298
Pengaruh Jenis dan Dosis Bahan Organik pada Entisol terhadap pH Tanah dan P-tersedia Tanah Karnilawati, Yusnizar, Zuraidah...................................................................................................
313
Penggunaan Air Cucian Ikan dalam Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Lina Rahmawati, Rina Agustina & Nurasiah.............................................................................
319
Pengaruh Pemberian Air Kelapa dan Bubur Pisang pada Media MS terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Kelinci (Dendrobium antennatum Lindl.) Secara In Vitro Mira Humaira, Zairin Thomy & Essy Harnelly .........................................................................
326
Pengaruh Penambahan Ekstrak Ragi dalam Kultur Planlet Anggrek Cattleya spp. secara In Vitro Zulwanis, Zairin Thomy & Essy Harnelly...................................................................................
331
Kualitas dan Morfologi Abnormal Spermatozoa Sapi Aceh pada Berbagai Frekuensi Ejakulasi Rahmiati, Kartini Eriani & Dasrul ...............................................................................................
339
Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kesegaran Jasmani Mahasiswa Biologi FTK UIN Ar-Raniry Masri & Eva Nauli Taib .................................................................................................................
345
Penentuan Masa Viabilitas Biji Berdasarkan Umur Buah pada Empat Jenis Anggota Cucurbitaceae Hafnati Rahmatan, Hasanuddin & Eritarina Hidayati.............................................................
351
63. Perbandingan Daya Hambat Madu Seulawah dengan Madu Trumun Terhadap Staphylococus aureus Secara In Vitro Fadhmi, Mudatsir & Syaukani ..........................................................................................
356
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
MIKROBIOLOGI DAN GENETIKA 64.
65.
Ekorestorasi Lahan Kering Suboptimal dengan Fungi Mikoriza Arbuskular dan Pupuk Organik Fikrinda ............................................................................................................................................
361
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper sp.) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Adi Gunawan, Zuraida & Eriawati...............................................................................................
368
vi
66. 67.
68.
69. 70. 71.
Padi Lokal Aceh Tahan Penyakit Hawar Daun Bakteri Bakhtiar, Lukman Hakim, Erita Hayati & Sabaruddin Zakaria .............................................
377
Perlakuan Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (RPPT) terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Serta Pertumbuhan Bibit Tanaman Dua Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Syamsuddin, Marlina, Hasanuddin & M. Abduh Ulim.............................................................
382
Pengaruh Kombinasi Substrat Jerami Padi untuk Mempercepat Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Yunizar Hendri.................................................................................................................................
390
Pengaruh Marinasi Madu terhadap Kualitas Mikrobiologis Daging Sapi (Boss sp.) Yulia Sari Ismail, Cut Yulvizar, Sugiarti & Misrahanum .........................................................
396
Virulensi White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada Udang Pisang (Penaeus sp.) Nurbariah & Khairurrazi ...............................................................................................................
401
Keragaman Jamur Makroskopis di Kebun Biologi Desa Seungko Mulat Lhoong Aceh Besar Zuraidah, Eriawati & Nur Anita...................................................................................................
405
BIOEDUKASI DAN PTK 72.
73.
74. 75.
76.
77.
78.
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup terhadap Aktivitas Belajar Siswa di MTsN Montasik Kecamatan Aceh Besar Nursalmi Mahdi, Wati Oviana & Yusrizal...................................................................................
310
Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dari Famili Solanaceae sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Sub Konsep Klasifikasi Tumbuhan di SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar Eriawati.............................................................................................................................................
418
Kualitas Tes Subjektif Buatan Guru Bidang Studi Biologi SMKN 4 Aceh Barat Daya Eva Nauli Taib & Evi Nopita Taib................................................................................................
431
Efektivitas Penggunaan Media Animasi pada Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Peukan Bada Reni Melisa.......................................................................................................................................
437
Peningkatan Keterampilan Siswa Berdiskusi Kelompok melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Sistem Koordinasi di SMP Negeri 2 Bubon Havea Juliar Apko...........................................................................................................................
441
Penerapan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Keanekaragaman Hayati di Kelas X SMAN 1 Peusangan Mutia Faudhah................................................................................................................................
447
Peningkatan Prestasi Belajar Biologi pada Materi Peredaran Darah melalui Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas VIII MTsN Rukoh Banda Aceh Aisyah................................................................................................................................................
451
vii
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87. 88.
89.
90.
91.
Penggunaan Media Alami dan Media Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Invertebrata di MAS Babun Najah Banda Aceh Miftahul Khairi, Anton Widyanto & Elita Agustina ..................................................................
455
Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry dalam Penguasaan Materi Biologi pada Mata Kuliah Micro Teaching Wahyu Rizki, Nursalmi Mahdi & Zuraida ..................................................................................
459
Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Pembelajaran Berkelompok Tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan Konvensional pada Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia di Kelas VIII pada SMP Negeri 5 Banda Aceh Maulina.............................................................................................................................................
464
Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan pada Manusia melalui Penggunaan Media Gambar di SMP Negeri 1 Sawang Kabupaten Aceh Selatan Safryadi A. & Alzikri Rahmatillah................................................................................................
471
Penggunaan Alat Peraga Pernapasan Sederhana dengan Media Gambar pada Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Aktivitas Belajar Siswa MTsN Rukoh Banda Aceh Nawalul Faizin, Muslich Hidayat & Wati Oviana......................................................................
476
Evaluasi Pembelajaran Online Berbasis Web sebagai Alat Ukur Hasil Belajar Siswa pada Materi Dunia Tumbuhan Kelas X MAN Model Banda Aceh Nurlia Zahara ..................................................................................................................................
480
Pemahaman Hakekat Sains dan Aplikasinya dalam Proses Pembelajaran Sains (Studi Deskriptif pada Guru PPG yang Mengajar IPA) Wati Oviana......................................................................................................................................
485
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa SMPN 1 Indrapuri Aceh Besar pada Materi Ekosistem dengan Memanfaatkan Media Lingkungan Sekitar Sekolah Desi Heryani.....................................................................................................................................
491
Tumbuhan Peneduh di Hutan Kota Banda Aceh sebagai Media Pembelajaran Biologi Nurdin Amin ....................................................................................................................................
495
Peningkatan Ketrampilan Memecahkan Masalah pada Materi Pencemaran Lingkungan melalui Model Project Based Learning pada Siswa MAN Model Fatemah Rosma...............................................................................................................................
501
Tanggapan Siswa terhadap Proses Pembelajaran dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Media Pembelajaran pada Materi Ciri Makhluk Hidup di SMPN 2 Lhoong Aceh Besar Nurhidayat........................................................................................................................................
506
Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia yang Diintegrasikan Nilai-nilai Islam terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 11 Banda Aceh Hartati Masyhuri, Hasanuddin & Razali.....................................................................................
509
Respon SMA Negeri 1 Indrajaya Kabupaten Pidie terhadap Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Fertilisasi Kehamilan pada Manusia Anarita...............................................................................................................................................
516
viii
92.
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Ekosistem dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah melalui Cooporative Jigsaw di SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Tria Maulida.....................................................................................................................................
519
Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Konsep Klasifikasi Hewan melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberet Heads Together (NHT) di Kelas VII-2 MTsN Tungkob Aceh Besar Suji Hartati .......................................................................................................................................
524
Pengaruh Media Video terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan Siti Maryam Fadhilah Palestina ...................................................................................................
530
Penyusunan Evaluasi Pembelajaran Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Nurasiah ...........................................................................................................................................
537
96. Pemanfaatan Taman Hutan Kota BNI Banda Aceh Sebagai Media Pembelajaran Konsep Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) pada Siswa SMA Hasanuddin, Misnilianda & Wendi Septian .....................................................................
543
97. Pengembangan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Tindakan Peduli Terhadap Lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri Darussalam Kabupaten Aceh Besar Ruslaini, Djufri & Hafnati Rahmatan ..............................................................................
579
93.
94.
95.
98.
Urgensi Sikap Ilmiah Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Thursinawati ....................................................................................................................................
584
99. Penerapan Model Pembelajaran Contekstual Learning Berbasis Widya Wisata untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN Unggul Ali Hasjmy Aceh Besar Amir Hamzah ...................................................................................................................... 590
ix
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015
ISBN: 978-602-18962-5-9
ANALISIS PENGOLAHAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN PEMBERIAN SEKAM PADI TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA TANAH
Susi Chairani1), M. Idkham2) dan Dina Wahyuliana3) 1,2,3)
Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Email:
[email protected].
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan sifat fisika dan mekanika tanah terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) sebagai tanaman indikator dengan pemberian sekam padi pada dosis yang berbeda. Areal yang digunakan terdiri atas 8 (delapan) petakan lahan yang masingmasing berukuran 10 m x 5 m; dimana 4 (empat) petakan dilakukan pengolahan tanah sedangkan 4 (empat) petakan lagi tanpa pengolahan tanah. Pemberian sekam padi dilakukan pada dosis yang berbeda dengan penanaman tanaman sawi sebagai tanaman indikator. Sebelum dilakukan pengolahan tanah, tanah pada lokasi penelitian bertekstur liat perismaltik, namun setelah dilakukan pengolahan tanah, struktur tanah berubah menjadi gumpal bersudut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air tanah (KAT), bobot isi tanah (bulk density), dan porositas tanah pada setiap petakan tidak jauh berbeda. Kadar air sebelum pengolahan tanah adalah 18%, setelah pengolahan tanah kadar air meningkat berkisar 20%24%, seusai panen kadar air berkisar 18%-30%. Bobot isi tanah (bulk density) sebelum pengolahan tanah sebesar 1.28 gr/cm3, sesudah pengolahan tanah bobot isi tanah turun berkisar 1.25 gr/cm3-1.26 gr/cm3, dan seusai panen bobot isi tanah berkisar 1.20 gr/cm3-1.26 gr/cm3. Porositas tanah sebelum pengolahan tanah adalah 44%, sesudah pengolahan tanah berkisar 43%-53%, dan setelah panen berkisar 44%-54%. Kadar air tanah (KAT), bobot isi tanah (bulk density), dan porositas pada petakan tanpa pengolahan tanah tidak jauh berbeda. Kadar air tanah sebelum tanam adalah 18% dan seusai panen berkisar 16%26%. Bobot isi tanah (bulk density) sebelum tanam adalah sebesar 1.28 gr/cm3 dan seusai panen bobot isi tanah berkisar 1.26 gr/cm3-1.32 gr/cm3. Porositas tanah sebelum tanam adalah 44% dan setelah panen berkisar 38%-46%. Kata Kunci: Kadar air tanah (KAT), Bobot isi tanah (bulk density), Porositas tanah.
PENDAHULUAN anah dalam ilmu pertanian berfungsi sebagai media tumbuh yang ideal. Tanah berdasarkan materialnya tersusun oleh 4 (empat) komponen, yaitu: bahan padatan (mineral dan bahan organik), air dan udara. Sedangkan berdasarkan volumenya, tanah terdiri atas 50% padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik) dan 50% ruang pori (25% air dan 25% udara). Masing-masing komponen tersebut memegang peranan penting dalam menunjang fungsi tanah sebagai media tumbuh (Hanafiah, 2009). Perkembangan tanah selalu mengalami perubahan sifat fisika dan mekanika tanah, baik secara alami maupun akibat kegiatan manusia. Sifat fisika tanah yang cocok untuk budidaya sawi
(Brassica juncea L.) adalah tanah yang gembur, kedalaman (solum) tanah yang cukup dalam, dan tanah yang mudah mengikat air. Sifat fisika tanah yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan; karena kondisi fisik tanah yang baik akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman sehingga penyerapan zat hara (makanan) di dalam tanah dapat berjalan dengan lebih baik (Cahyono, 2003). Sekam dapat berfungsi sebagai media tanah yang sifatnya mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber Kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam cenderung miskin akan unsur hara.
163
164
Susi Chairani , dkk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan sifat fisika dan mekanika tanah terhadap pertumbuhan tanaman sawi sebagai tanaman indikator dengan pemberian sekam padi pada dosis yang berbeda. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat fisika dan mekanika tanah. Sifat fisika tanah terdiri dari tekstur tanah, struktur tanah, bobot isi tanah (bulk density), porositas total dan kadar air tanah. Sedangkan sifat mekanika tanah terdiri dari tahanan penetrasi tanah dan uji pemadatan standar (proctor test) terhadap pengolahan tanah yang dilakukan sebelum, sesudah pengolahan tanah, dan seusai panen dengan dosis pemberian sekam padi yang berbeda di lahan penelitian terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Gampong Lampuja, Kabupaten Aceh Besar. Analisis sifat fisika dan mekanika tanah dilakukan di Laboratorium Alat dan Mesin Teknik Pertanian dan di Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan Fakultas Pertanian Unsyiah. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Traktor roda empat New Holland TT.35, bajak rotari, penetrometer, ring sample, cangkul, dan pisau. Bahan yang digunakan adalah sekam padi dan benih sawi (Brassica juncea L.). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan prosedur berikut ini: a. Lahan dibagi menjadi 8 (delapan) petakan, masing-masing berukuran 10 m x 5 m; dimana 4 (empat) petakan dilakukan pengolahan tanah dan 4 (empat) petakan lagi dibuat tanpa pengolahan tanah. Skema perlakuan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Empat petakan lahan diolah dengan traktor New Holland TT.35 dengan menggunakan bajak rotari. b. Drainase dibuat di sekeliling lahan petakan yang telah diberi sekam padi di atas permukaan tanah pada dosis yang berbeda. c. Sifat fisika dan mekanika tanah yang dianalisis adalah tekstur tanah, struktur tanah, bobot isi tanah tanah (bulk density), porositas total, kadar air tanah, uji
pemadatan standar (proctor test), dan tahanan penetrasi tanah. d. Sawi (Brassica juncea) ditanam sebagai tanaman indikator, kemudian disiram dan pertumbuhannya diukur. Dimensi jarak tanam sawi dapat dilihat pada Gambar 2. e. Sampel tanah diambil dengan menggunakan ring sampel dan penetrometer.
Gambar 1. Skema Perlakuan Penelitian
Gambar 2. Dimensi Jarak Tanam Sawi HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sifat Fisika dan Mekanika Tanah a. Sifat Fisika Tanah 1. Kadar Air Tanah Berdasarkan hasil analisis dari Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan Fakultas Pertanian Unsyiah, sebelum pengolahan tanah pada lapisan top soil (Sb TS) pada tanah liat yang lembab, kadar airnya adalah 18% dan sebelum pengolahan lapisan sub soil (Sb SS) kadar airnya 16%. Setelah pengolahan tanah kadar air meningkat maksimum 24% pada TRS5 dan TRS7 dan kadar air minimum 20% pada TRSo sedangkan pada TRS3 22%. Kadar air meningkat setelah pengolahan tanah karena penelitian ini dilaksanakan setelah hujan turun dengan intensitas rendah. Setelah panen kadar air meningkat
Analisis Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor Roda Empat ...
maksimum 30% pada TRS7 dan kadar air minimum 18% pada TRSo, sedangkan pada TRS3 dan TRS5 kadar air juga meningkat dengan masing-masing 25% dan 28%. Kadar air meningkat dan turun setelah panen, Hal ini disebabkan karena terjaganya kelembaban tanah dari penguapan (evaporasi) akibat tinggi/tebalnya sekam padi di lapisan top soil. Ketebalan lapisan sekam padi pada TRS7 setinggi 2 cm. Tanpa pengolahan tanah, kadar air maksimum 26% pada ToS5, 24% pada ToS3 dan kadar air minimum 16% pada ToSo dan ToS7. Pada petakan yang kadar airnya rendah diperkirakan karena petakan ini tinggi lokasinya dan sebelumnya lahan tanpa pengolahan ini terjadi pemadatan alami yaitu pemotongan rumput ternak dan jatuhnya kelapa dan pelepah daun kelapa. Kadar air meningkat setelah panen karena telah memasuki bulan musim hujan sehingga pori-pori tanah terisi oleh air. Kadar air tanah sebelum, sesudah pengolahan tanah dan setelah panen serta kadar air tanpa pengolahan tanah setelah panen dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4.
Gambar 3. Kadar air tanah sebelum, sesudah pengolahan tanah dan setelah panen Dimana: Sb TS = Sebelum pengolohan tanah pada lapisan top soil Sb SS = Sebelum pengolahan tanah pada lapisan sub soil TR = pengolahan tanah S = Taraf sekam padi ton/ha
165
Gambar 4. Kadar air tanpa pengolahan tanah setelah panen. Dimana: Sb TS = Sebelum pengolohan tanah pada lapisan top soil Sb SS = Sebelum pengolahan tanah pada lapisan sub soil To = Tanpa pengolahan tanah S = Taraf sekam padi ton/ha 2. Tekstur dan Struktur Tanah Dari hasil analisis Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan, distribusi fraksi tanah yang tersusun dari 25% pasir, 27% debu, dan 48% liat Dengan menggunakan segitiga tekstur United States Departement of Agriculture (USDA), maka dapat disimpulkan bahwa tanah penelitian ini termasuk tanah liat. Tanah liat sebagian besar merupakan pori berukuran kecil, akibatnya daya hantar air sangat lambat dan sirkulasi udara kurang lancar, kemampuan menyimpan air dan hara tanaman tinggi, air yang ada diserap dengan energi tinggi, sehingga sulit dilepaskan terutama bila kering, sehingga juga kurang tersedia untuk tanaman. Pengolahan tanah menggunakan bajak rotari dapat mengubah struktur tanah apabila agregat tanah tersebut kurang mantap. Sebelum pengolahan tanah berstruktur perismaltik yaitu ujung ataupun rusuknya bersegi dengan ukuran kasar yaitu 50 mm – 100 mm dan setelah pengolahan, struktur tanah berubah menjadi gumpal bersudut yaitu rusuk-rusuknya bersegi tajam dengan ukuran sedang yaitu 10 mm - 20 mm. Dari kedua struktur tanah tersebut sebelum pengolahan tanah dan sesudah pengolahan tanah mempunyai derajat perkembangan yang kuat yaitu
166
Susi Chairani , dkk
agregat mantap dan jika dipecahkan agak liat (terasa ada ketahanannya). 3. Bobot isi tanah (Bulk density) Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan, bobot isi tanah sebelum pengolahan tanah (Sb) dan sesudah pengolahan tanah dapat dilihat pada Tabel 1 dan bobot isi tanah disajikan dalam setelah panen pada Tabel 2. Tabel 1. Bobot isi tanah tanah masing-masing petakan sebelum dan sesudah pengolahan Tanah No.
Petakan /Plot (m)
Bulk density (gr/cm3)
1 2
Sb TS
1.28
Sb SS
1.31
TRSo
1.26
TRS3
1.25
TRS5
1.25
TRS7
1.24
3 4 5 6
Dimana: Sb TS = Sb SS = TR S
= =
Sebelum pengolahan tanah lapisan top soil Sebelum pengolahan tanah lapisan sub soil Pengolahan tanah Taraf sekam padi ton/ha
Tabel 2. Bobot isi tanah tanah masing-masing petakan setelah panen
Tabel 1. menunjukkan bahwa sebelum pengolahan tanah pada lapisan atas top soil (Sb TS) nilai bobot isi tanah tanah yaitu 1.28 gr/cm3. Setelah pengolahan tanah nilai bobot isi tanah turun pada semua petakan. Pemberian sekam padi pada taraf yang berbeda yang diolah dengan menggunakan bajak rotari, sehingga sekam padi yang telah bercampur dengan tanah menunjukkan nilai bobot isi tanah turun dengan meningkatnya nilai porositas. Nilai porositas berbanding lurus dengan pemberian sekam padi dan berbanding terbalik dengan nilai bobot isi tanah. Tabel 2. menunjukkan bahwa pada pengolahan tanah, bobot isi tanah tetap pada TRSo dan TRS3 dan turun pada TRS5 dan TRS7. Sedangkan tanpa olah tanah bobot isi tanah meningkat pada ToSo tanpa sekam padi sehingga mengalami penguapan (evaporasi), tetap pada ToS3 dan ToS7 dan turun pada ToS5 karena kadar air tanah meningkat. Bobot isi tanah menurun dengan meningkatnya porositas tanah. 4. Porositas Total Porositas adalah suatu indeks volume relatif nilainya berkisar 30% - 60%. Tanah bertekstur kasar mempunyai persentase ruang pori total lebih rendah dari pada tanah bertekstur halus, meskipun rataan ukuran pori bertekstur kasar lebih besar dari pada ukuran pori tanah bertekstur halus (Arsyad, 1975). Kelas porositas tanah tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Kelas porositas tanah
No
Petakan/Plot (cm)
Bobot isi tanah (gr/cm3)
Porositas (%)
Kelas
1
TRSo
1.26
100
Sangat halus
2
TRS3
1.25
80- 60
Porous
3
TRS5
1.22
60- 50
Baik
4
TRS7
1.20
50- 40
Kurang baik
5
ToSo
1.32
40- 30
Jelek
6
ToS3
1.28
<30
Sangat jelek
7
ToS5
1.26
8
ToS7
1.28
Dimana: TR = To = S =
Pengolahan tanah Tanpa pengolahan tanah taraf sekam padi ton/ha
Pengamatan porositas total dilakukan sebelum pengolahan tanah pada lapisan atas (Sb TS) dan lapisan tanah bawah (Sb SS) dan setelah panen dapat dilihat pada Tabel 4. dan Tabel 5.
Analisis Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor Roda Empat ...
Tabel 4. Porositas tanah pada masing-masing petakan sebelum dan sesudah pengolahan tanah No.
Petakan / Plot (cm)
Porositas (%)
1
SbTS
44
2
SbSS
41
3
TRS0
43
4
TRS3
48
5
TRS5
50
6
TRS7
53
Dimana: Sb TS = sebelum pengolahan tanah lapisan top soil Sb SS = sebelum pengolahan tanah lapisan sub soil TR = pengolahan tanah S = taraf sekam padi ton/ha Tabel 5. Porositas tanah pada masing-masing petakan setelah panen No. Petakan / Plot (cm)
Porositas (%)
1
TRSo
44
2
TRS3
46
3
TRS5
48
4
TRS7
54
5
ToSo
38
6
ToS3
45
7
ToS5
46
8
ToS7
46
Dimana: TR = To = S =
167
kurang baik. Pada Tabel 5. setelah panen pada pengolahan tanah, nilai porositas naik dan turun tidak terlalu berbeda, porositas meningkat pada TRSo dan TRS7 dan turun pada TRS3 dan TRS5. Diduga nilai porositas meningkat karena sekam padi terurai menjadi bahan organik tanah, Menurut Buckman dan Brandy (1982), campuran tanah dengan sekam padi kurang didapat memantapkan agregat-agregat media dan hanya mampu memperbaiki porositas tanah tanpa mampu meningkatkan daya pengikat air dan tambahan unsur hara. Tanpa pengolahan tanah setelah panen porositas meningkat berturut-turut pada ToS3, ToS5 dan ToS7 dan turun pada ToSo. Porositas meningkat dipengaruhi oleh sekam padi yang awalnya sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban tanah dan terurai menjadi bahan organik tanah. b. Sifat Mekanika Tanah 1. Tahanan Penetrasi Tahanan penetrasi turun setelah pengolahan tanah dan setelah panen. Hal ini diperkirakan oleh kandungan air yang masingmasing 24% dan 30%, semakin tinggi kandungan air akan semakin berkurang tahanan penetrasi sehingga jangkauan kedalam akan semakin bertambah sehingga dipengaruhi oleh bobot isi tanah serta jenis tanah.
Pengolahan tanah Tanpa pengolahan tanah Taraf sekam padi ton/ha
Tabel 4. menunjukkan bahwa pemberian sekam padi pada taraf yang berbeda, menunjukkan nilai porositas meningkat pada semua petakan kecuali pada TRSo. Hal ini disebabkan sekam padi yang bercampur dengan tanah yang dilintasi traktor dengan menggunakan bajak rotari, sehingga terjadinya pemadatan tanah, sehingga bobot isi tanah tanah turun dan porositas meningkat. Sekam padi dapat menggantikan ruang kosong pada rongga pori-pori tanah, porositas tanah antara 40 sampai 50 porositas berkelas
Gambar 5.
Ketahanan penetrasi sebelum, sesudah pengolahan, dan setelah panen.
2. Uji Pemadatan Standar (Proctor test) Uji pemadatan standar (proctor test) dilakukan untuk menentukan kadar air optimum, dimana proses pemadatan suatu tanah dapat dicapai dengan paling efektif dengan
168
Susi Chairani , dkk
usaha pemadatan. Berdasarkan hasil analisis uji pemadatan yang dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah dan Lingkungan diperoleh kadar air optimum 33% pada bobot isi kering maksimum 2,22 g/cm3. Umumnya tanah kering akan menahan kepadatan tanah karena matriks tanahnya kokoh dan memiliki ikatan antar partikel yang kokoh, saling terkunci, atau adanya tahanan gesek terhadap perubahan bentuk (deformasi). Saat kadar air tanah bertambah, lapisan air memperlemah ikatan antar partikel, menyebabkan pengembangan, dan tanpaknya mengurangi gesekan dalam dengan cara pelumasan partikel, sehingga membuat tanah lebih mudah diolah dan dipadatkan. Akan tetapi, saat kadar air tanah mendekati jenuh, fraksi volume udara yang dikeluarkan berkurang dan tanah tidak dapat dipadatkan lebih lanjut oleh usaha pemadatan yang diberikan dengan derajat yang sama seperti sebelumnya.
Gambar 6. Hasil Uji Pemadatan Standar (Proctor test) Dari Gambar 6. di atas pada uji pemadatan standar menunjukkan hasil analisis dari laboratorium dapat dijadikan patokan untuk mengukur kadar air tanah dan berat isi kering di lapangan. B. Hubungan Sifat Fisika dan Mekanika Tanah dengan Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) pada lintasan traktor dan bajak sesudah pengolahan tanah dengan kadar air maksimum 24% pada TRS5 dan TRS7, setelah panen kadar air meningkat masing-masing 28% dan 30%,
kadar air ini mendekati kadar air optimum. Dimana kondisi tanah kering dan tinggi, sehingga penetrasi akar tanaman sulit menembus tanah dan mendapatkan air dan berdampak terhadap pertumbuhan yang lamban dan kecil, sehingga jumlah tingkat pertumbuhan tanaman lebih sedikit. Kadar air pada TRS3 sesudah pengolahan dan sesudah panen meningkat dari 22% menjadi 25% dengan jumlah tingkat pertumbuhan tanaman paling tinggi dibandingkan pada jumlah tanaman lain pada pengolahan tanah, sedangkan pada TRSo, kadar air turun dari 20% setelah pengolahan tanah dan menjadi 18% setelah panen. Setelah pengolahan tanah nilai bobot isi turun dan porositas meningkat, hanya porositas pada TRSo turun, Hal ini disebabkan oleh lintasan traktor terhadap tanah lembab yang peka terhadap pemadatan. Pengolahan tanah pada bajak dengan kedalaman 15 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan bajak rotari (rotary tiller) dapat mengubah struktur tanah. Pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) tanpa pengolahan tanah, pada ToSo dan ToS7 kadar air sebelumnya 18%, setelah panen kadar airnya turun menjadi 16%, diduga pada ToSo petakan tanpa sekam, dimana lokasi ini kering dan ToS7 kondisi lahan kering dan tinggi sehingga tingkat pertumbuhan tanaman sedikit. ToS3 dan ToS5 meningkat setelah panen menjadi 24% dan 26%, dimana kadar air ini hampir mendekati nilai kadar air maksimum setelah pengolahan tanah. Diduga tanpa pengolahan tanah terjadi pemadatan sebelumnya sehingga tingkat pertumbuhan tanaman sedikit dan kecil. Dampak pembajakan secara mekanis dapat terjadi pemadatan tanah yang merusak struktur tanah, bobot isi tanah (bulk density), dan porositas tinggi yang rendah. Tanah yang mempunyai zone kepadatan tinggi seperti menurunkan laju pergerakan air di dalam tanah sehingga aerasi tanah menjadi rendah, sehingga perkembangan akar tanaman terganggu. Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah dengan kerapatan isi yang besar berarti sulit meneruskan air atau sukar ditembus akar tanaman, tetapi adanya pergerakan ini akan membantu memperbaiki agregasi tanah. Sehingga struktur tanah menjadi sarang dan menyebabkan meningkatnya jumlah
Analisis Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor Roda Empat ...
ruang pori tanah, yang akhirnya menurunkan kerapatan isi tanah.
dapat
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Kadar air tanah sebelum, sesudah pengolahan tanah hingga setelah panen mengalami peningkatan. Namun, bobot isi tanah (bulk density) dan porositas sebelum, sesudah pengolahan tanah hingga setelah panen mengalami penurunan. 2. Tanpa pengolahan tanah setelah panen kadar air dan bobot isi tanah (bulk density) mengalami peningkatan sedangkan porositas mengalami penurunan. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 1975. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, Bogor. Buchman, H.O., dan N.C. Brandy. 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta. Cahyono, B. 2003. Teknik Budi Daya dan Analisa Usaha Tani. Aneka Ilmu. Semarang.
169
3. Pemberian sekam padi pada taraf yang berbeda berpengaruh pada pengolahan tanah dan tanpa pengolahan tanah, nilai porositas berbanding lurus dengan pemberian taraf sekam padi dan berbanding terbalik dengan bobot isi tanah (bulk density). 4. Pemberian sekam padi pada taraf yang berbeda berpengaruh terhadap nilai pada lapisan top soil dan tidak berpengaruh pada lapisan sub soil baik pada pengolahan tanah maupun tanpa pengolahan tanah. 5. Hasil uji pemadatan standar (proctor test) menghasilkan kadar air optimum sebesar 33% dengan bobot isi tanah kering maksimum sebesar 2,22 g/cm3.
Hanafiah, K.A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hillel, D. 1998. Pengantar Fisika Tanah. Mitra Gama Widya. Yogyakarta.