Volume 5 Nomor 2, Desember 2OL3
ISSN: 2085-6725
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIOLOGI
BIOLOGI EDUKASI
Diterbitkan OIeh:
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA, BANDA ACEH
J.
BioEd
Volume
5
Nomor
2
Halaman 48-101
Banda Aceh Desember 20'13
ISSN
2085$725
J.BioEd JT]RNAL ILMIAH PEB$DIDII(AN BIOLOGI BIOI,OGI EI}I]KASI ISSN:2fr85-fi125 Volume 5 Nomor 2, Desember 2013 T€rbitdu.kali seohun@bulanJuri danDce,nrber, dalan sahrvolumetrfidiri dri duanomor yugdiangk t berassl dili tusil penelitiur di bifurg pcdidikm biologi &n ilmu biologi. Artikel tclaah (radew *tiele) dimffi atas udangBn. ISSII: 20t54725.
dan tiap nomor mantraf &lapan bfurggl s€pulutr artikel. Tl{isan
I&tuPcnyuEting Ih. AbdullalL IvLSi WrHI lGtrr huyundng Ih. SaminggulvlSi PcnpndngPdeberr Dr.lYLAli,Ivt Si Dr. qiufri,Itd.Si Dr. Khairil, M.Si Dr. CutMrrmliah, M.Si Asiatl tvt"D, MP Iswadi, S.Pq bLSi
Wardiatt S.Fd,lvlBio Mimie Saexri,I\il.EEL
Pdrlsm* TrtrUsrie Ir,Issyitatt
Hertra Yulisman
AlrmetPonyuthg den Trtr Urlh: Prodi Fendidikao Biologi FKIPUmyia[ Kampls FKIP Unsyiah Danssalam BflrdaAcch 23lll,Indooesia, C?: Iswadi, Hp. 08126935196, Fax:06517
551407,
e-auit
[email protected] ttp/6umat.unsyiatrac.id/JBE.
Jund trnirh Pendiditrn Biegi, Biologt Edutrsi Vohue 5 No t Trhun 2013 menryokan jtrrtnl ilmiah edisi ke-10 sefielatr jumal edisi sebelumya yans dit€, bitkm oldr Prodi P€ndidikan Biologi FKIP Unsyiah
@ tahm angguan 2012. dsi
staf pcngqiar, pcrrclid, rdusismra milput praldki dcngm kstantuar Atrm Pcnulfuao. Naskrh yang discorjui untr* dimm akm dimitra kontihni biap setesr Rp 200,000,- (&ra rers ribtr npidr) per lims Maman pcrtama, sdebihnp ditanb& Rp. 50.000,- (fun prluh ribu npidr) pcr Biry cctsk ufiuk hslanar bercrErm m€r1iEdi eggungjaurEb pffirlb. Pcmbapru berlargganEn &pddilalnrh dcngilr carc a) Rcdaksi m€n€rima naskah
penulism sce€rii
t€rffihm
pada
hkur.
pcmbalran lrrynm& b)tesftr ke Bs* BNI CsbmgBu& Sslinu buki pctnbal,arm O) moho ditirim kc EdsLsi. Iliocfiek di
kroe0rtu AMAL ffmocopy. Id d
Ad, No Rdc Otl1tll097,
a.ru Iswadi.
hr trrggrrgJrrrb poru0elru
J.BioEd JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIOLOGI BIOLOGI EDUKASI ISSN: Z0BS47Z1 Yotu*.5 Nomor 2, Desember 2013
DAF'TAR ISI Pengaruh Model pemberajaran Survey, euestion, Read, Recite, Review (sQ3R) dan Learning strategy terhadap Kesadaran Metakogmsi dan
]{asil
48-53
Belajar Kognitif pada Materi pengaruh Kepadatan populasi
Manusia Terhadap Lingkungan Mauizah Hasanah, Abduilah, dan sugianto, (Jniversitas syiah Kuora n,"rt_irir Masatah untuk Meningkatkan
l}:*q,.-t:*,1?3.
f:i:*t-:*MetakogniFryauKonsepSistemn"pi"Orr"i'iiIrffi
i,_r" {ki:y!yy!:*,a"in*iiw{i"i"},)i"!iiif ffi;'i#it*' dengan iY f::r:-lo:o."."y 1i"r"a r;; G-uru Biologi yang sudah Serrrfikasi pada SMA Negeri r^@r
Kabupaten Pidie lt Nasir, Saminga4 danAbduilah, [Jniversitas Syiah Kuala
l::::r:_. y*:1
Kooperatif
uv[5rdI
54-59
60-65
Rayon 0r
ripe rearn
Games ;;'ffi,' il,nffil .ffi;; Iltrfl*"[g]l,l*:i,, Manusia a**i sna \:_ Ge;'iffi, l,:51_*.":::ryry, dan
66-71
Bahan
72-78
^pemberajaran
cut_Nurmatiah, 6"*rrliil syi"n Kuata !::o:::: {*irit, Pengasap ripe Rak *t r pir*e s"i. a?rJl"T*asi yli:*t
dan.Et ty Shafrtary, (Jniver.s itas Syiah Kuato *:y.I:: Krylr, hr1TF,dan" stut* rr,{"il;" ii'"d"**rr*i l:X=|:l 5.:T"t -Beytong Kabupaten Nug* Ruyu
sari
79-84
7in aiomeax,qceh
ffi-"al,il.;-ro.,n",ir
daram
85-91
Muhibbuddin, (Jnivers itas Syiah Kuala -Karal:terisasi .Lichenes di Taman Hutan Raya pocut Meurah Intan Kabupaten A&h Besar Wardtah dan Nurhayati, (Jniversitas Syiah Kuala
92-95
l. f^-.'-
-l--rt--
, rr
Y:f311:gg*ilB;rajarrta"i*i,*,;dr-ffi;iir,i#r1ffi Perkembangan Tumbuhan
#
5p:H#j"t111:-*,,l1y;1:re3ykimalLMahasiswaberdasarkanuji dengan Bi oindikator Bakteri E s c he r i c h ia c o Ii |e":"Jr*r-r_ Iswadi dan Hasanuddhr [Jniversitas Syion Kuala
96-101
F&*asi Edisi
I
l,
yolune
ioEd
j
Jumal Biotogi Edukjsi
UJI ALAT PENGASAP TIPE RAK UNTUK PISAI\TG SALE
n&:/4umal.uftsy6h.ac.idlJBE
ffifrTffi1'nsvrai,ac;c
BAEAN BAKAR
Evaluation of Tray Smoke House for Banana by Differeot Biomass Fuels Ratna, Rita.tr(hatir, dan Elly Shafriaty program Studi p"n_iun
Teknikuoi?olitas Syiah Kuala e-mail : ukhti. ratna@gmail. com
Abstrak Selama
ini kualitas pisang
sale
di Aceh masih belum memuaskan
pedu
konsumen. adanya upaya il#i,I:T#H"|ffi t H#*?T"*ui peninffi-h,A, pensasapannya renir inan ini
menggunakanuur"niJr."li;;;.;#,#:ffiTr*:ff
jil#
Tgf*:l:,HffJ*",y;
yang masing-masins mempunyai 7 buah ot. ar"i p"rgrjd ili?ifr, o"rg"n variasi 3 jenis bahan bakar vaitu kavu blkar, t"y,tu"uu ari'r""p.r*.! pengasapan dirakukan sampai kadar air makiimar rs% merif,uti iirp*"irr"a", hremuauan pengasapan' kapasitas kerja ,"i"tir *"ng arar, r*a"r"r,.-kad*
€ffi ;;"# -dffi;;;,
i,;;;;;t
,:ll|"11-Sffi:,:*,
uentutq
;;;;;.rasa dy;,,"to*.'iiuiii
dan
uji
organoreptik
ieneritian menunjukkan bahwa
*;'.h- i*,tfl il:ilTi.f trsiffi Iffi i1#Tffi *kd"h*';;til#,,,*,, kapasiras arat k;k;;r;ff;,:T:'":::"Y:1c,11p"1,'9' untuk pengasapan 3le
,euiiluaft gisang
,ir"T* c
,;tr.t;?f
d.an
r<erla
;Jn:l,;j':i";.T#**,ffiffiffIl**'qlfl i'.#tli*i;,Hi l#Hffi:,::# m'*f*::f *,i'ai a*8ad-i o:fr i;' i*'s,4r;7, ;;;;:h,,i "s ,::,,;i!;;;;;;;Lr""-*g"ra,ipenffi (kavu bakau), dan 7'tea
|y!]oog
;*ffi ryrtr#.ilitllll,:m+frmyfru Berdasarfan
rrlipri*"-:_,-*,
i;i org*or"ptrrq pisans ,uii y*g ',ffill-uy,r,r",-iiuiv-e
ffi r;,fJfffi"xffil""ffinb#T"Iffi;F;ffi
Kata kunci : pisang sare, pengasapan, bahan bakar biomassa" arat pengasap tipe rak Abstract Nowdavs' the quaritv-of pisang sare in
o*L.r.r-,1,T:]
its consumers. Therefors
it is "f:t^ng ,,o'oting p,a"oi. n"**iy loXTff"'?rffi'#:;[Hi?*?'-ffilX,o, *.u appropriate desisnedin-#r,,i,*r*r,.zol[,;,-;i!lli;tJ,,ff "i."a fuels: mixed
[i*tr#:;lg",X''HHH
*otd"
woodg and coconut srre[s. rrre smoking process was applied fungr*: motsture conteilt of oisang untir sale was tiir--p*urr*ers observed ii-anayzawere relative humiditv ;, tr,"".rot" tanperature and ;;-;"r{dr*
*-"",rr'; ffi
carbohvdratq c ara senso; "iL-i" humiditv in smoke house when
too! yierd,,oirf,r."-L,t"ot,
,oo*a?q th€ tnrperature and rerative "ililir, n.o*, rh;-6r;i;rirg ;*rur;;il ;.h,.h bener rhan when the maogrove ;*d' L 6"r. e"*ffi ? in"r was "nd the nme needed and the
trl#f #ffffi:, j;fr ,:,:l##J!itg ji3;*;:*r**r;fr :st'-,.;I;i;H::"*":r, p6ang sale when the to9 r *as rsnt;;;; o,"rsr" *"a'*r"L*rr, shefis had increased to I;;;;*,,, a sman dec.ease orascorbic ,li*,i,:;it #:r;;t{;,'*p*i"?rv acid conteff
i;** was
$:x.:iTJ#*I}ilil;:ffi:xrff:ilHx;*ffii1,f,::ff r%r,J*"ril**?,; Key words: pisang sale, biomass fuelg and smoke house
72
i r::
; ll-ltili'lt llt
rl
llllllllr
ltil
,
,r
Jurnal llmiah Pendidikot Biologi, Biologi Edulasi Vol 5. Nomor 2,Desember 2013, hln 72-78
PENDAHIILUAN Pisang dihasilkan sepanjang tahun yang
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai bentuk sesuai dengan jenis pisangrrya, Munadjim
(1984) mengatakan bahwa pisang merupakan produk hortikultura yang mempunyai aneka kegunaan dan bernilai gizi tinggi. Salah satu pisang lokal di Aceh adalah pisang awak yang dapat dimakan dalam bentuk segar ataupun diolah lebih lanjut menjadi pisang rebus, pisang
goren& keripi( dan pisang sale. Pisang sale merupalian olahan paling khas yang digemari karena proses pengolahannya ytng unik dengan cara pengasapan. Selama ini, mutu pisang sale di Aceh masih relatif rendah. Warnq aroma serta
cita rasa sering kali masih
mengecewakan
konsumennya.
Rendahnya kualitas pisang sale dapat disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan petani dalam menentukan saat panen yang tepat. Penanganan pa$apanm pisang juga masih sangat mininr, teru0ama proses pengasapan dan pengemasan yang seadanya. Menurut Taib dkk.
(1987), pengolahan pisang dengan
cara
pengasapan yang dilakukan
handrefraktometer, pisau, baskonr, dan alat-alat analisis. Adapun bahan yang digunakan yaitu pisang awak yang sudah masak (Musa paradisiaca var Awak), kayu bakar, kayu bakau, tempurung kelapa, iodium O,Olyo, pati l%, fenol 88/o, H2SO4 gs,syo,larutan glukosa 100 gr dan aquadest.
Alat pengasapan dipersiapkan pada suhu antara 70-80 oC. Pisang awak masak disortir berdasarkan kerusakan mekanis, lalu dikupas
kulitnya. Setiap proses pengasapan membutuhkan 40 kg pisang, dan pros€s
pengasapan dilakukan dengan variasi bahan bakar yaitu kayu bakar, kayu bakau dan tempurung kelapa. Pengukuran suhu dan kelembaban relatif dilakukan setiap I jam, sedangkan pengukuran kadar air dilakukan setiap
2
jam- Parameter yaog dianalisis meliputi kapasitas kerja alat, rendemeq kadar air, distribusi suhu, kadar karbohidrat, vitamin C dan uji organoleptik. Uji organoleptik dilakukan berdasarkan parameter mutu dari segi bentulq wam4 bau, rasa dan tekstur- Masing-masing parameter dideskripsikan berdasarkan laiteria mutu yang dinilai oleh 20 paneliVresponden.
oleh masyarakat masih sangat tradisional yaitu dengan meletakkan pisang di atas bara kayu. Proses pengasapan s€cara tradisional mernpunyai
Kriteria mutu dinotasikan dalam bentuk alternatif jawaban yaitu 4 b, c dan d, dengan deskripsi mutu diurutkan dari yang terbaik, tiap jawaban dihitung persentase jumlah panelis/responden.
kelemahan antara lain waktu pengasapan lama, rendahnya efesiensi bahan bakar, dan rendahnya
HASIL DA}{ PEMBAEASAN
tingkat kebersihan. Atas dasar permasalahan tersebut, perlu dikembangkannya sebuah teknologi tepat guna untuk pengasapan pisang sale. Alat pengasapan tipe rak dengan sumber energi bahan bakar biomasa diharapkan dapat
meningkatkan efesiensi proses pengolahan pisang sale. Jenis bahan bakar yang biasa digunakan pada proses pengasapan adalah kayu
Kapasitas Kerja Alat Kapasitas kerja alat pengasapan dengan
bahan bakar kayu bakar dan kayu bakau diperoleh sebesar 3,3 kdjanU sedangkan kapasitas kerja alat pengasapan dengan bahan bakar tempurung kelapa adalah kgljarfl. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar
bakar, tempurung kelap4 sekam gergaji, sabut kelapa dan lainJain. Penelitian ini bernrjuan untuk menguji performansi alat pengasapan tipe rak pada pelrgolahan pisang sale dengan menggunakan bahan bakar biomassa berupa
tempurung kelapa meningkatkan kapasitas kerja alat pengasapaq dimana waktu pengasapan yang dibutulikan adalah paling cepat yaitu selama 10 jam.
kayu bakar, kayu bakau dan tempurung kelapa-
Rendemen
METODE Peralatan yang digunakan yaitu alat
Tipe Rak yang terdiri dari dua bahagian. Setiap bahagian terdiri dari 7 rak sehingga alat ini mempunyai 14 ralc Peralatan lain yang digunakan adalah oven, stop watch, pengasapan
timbangaq thermokopel
73
termometer,
Pisang sale yang dihasilkan dari pengasapan menggunakan bahan bakar kayu bakar, kayu bakau dan tempurung kelapa adalah sebesar 62,5yo (25 kg). diduga disebabkan oleh tingkat kematangan pisang yang seragam dan kadar air yang relatif seragam pula. Rendemen pisang sale yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 1.
I{al ini
S60 9)0 c
E40 g
&30
Gambar 1. Readem& pisang sale pada variasijenis
Temperatur dan Kelembabab Relatif Ruang Alat Pengasap Hasil pengukuran temperatur dalam
ruang pengasapan dapat dilihat pada Gambar 2. lemperatur awal dalam ruang pengasapan
adalah
30"C._ Penggunaan bahan
Ufar U'yu L*putr,V" menghasilkan kenaikan temperatur yurg t"Uit
rendah dibandingkan dengan pengguiu*"
ira";r-J"rt -" 9*,*.r"Tr.u*ng rlrlihat bahwa temperatur kelapa.
*-g
Uut
u,
a"p"t
p"rg"s"O*
Ketlka menggunakan bahan bakar kayu bakar dan
Uat* tuL",
Pengasapan dengan menggunakan bahan bakar
kayu bakal Adapun proses pengasapan dengan menggunakan bahan bakar t"rprr-ng t<etipa menghasilkan tempe,atur yaqg- lebif, stabil. perb€daan performansi temperatur ini sesuai dengan pemyataan Taib dkk. liesa il; pros€s pembakaran dipengaruhi oleh strukrur
b_ahan
bakar, ketebalan-kayra ketebalan
abu dan lainJain.
Mnarno (1993)
-
l"G,
merekomendasikan
temperatur
zuhu awal pengasapan yang rendah agar terjadi plgTs- penempelan dan pelarutan asap secara
menggunakan bahan bakar tempurung kelapa
"tk suhu.tings maka lapisan
temperatur mencapai 90 oC pada jam ke-5
c€pat matang dan mengeras dimana-kondisi ini $an menghambat proses penempelan asaD. -dln
kayu bakau adalah 55 dan SO"C, ,"a"ngkL ruang pengasapan kitika
sudah mencapai 70oC. Terj;di
Pr9ses
L;;id,
p€ngasapan dengan menggunakan bahan proses
oakar kayu bakau dan jam ke_7
il
Jika pengasapan langsung
Sebagai akibatny4
=t :50
$'
.o
pembentukan'**u
Bakau
*TempurungK
70 60 40 30 20 10
n^ Gambar 2. Temperatu. dut"o, arat penlasapan
puO"
aroma pisang sale menjadi kurang baik.
*Kayu Bakar +Kayu
:J
aif"f.ri*
per*utaa pisarg rta,
aeng; variasi jenisiahan bakar
'^
Junal llniah Pendidikan Biologi, Biologi Mulasi
.{-Kayu
Vol 5, Nomor 2,Desember 2013,
Balor
{iKayu
hln
Bakau
72-78
-{-Tempr,rnn
s a o aa
d ll q)
o
}i
Gambar :.'Kelembaban relatif daiam alat pengasapan d6ogan variasi jenis bahan bakar
Taib dkk. (1987) merekomendasikan (Rlt) yang ideal untuk
agar kelembaban relatif
proses pengasapan adalah dalam kisaran 6O-7U/o. Jika RH lebih tinggi dari 7V/o maka proses pengasapan akan berjalan lambat, dan sebaliknya
jika RH kurang dafl 6ry/o maka
permukaan
pisang akan terlalu cepat mengering sehingga proses penempelan asap dan pengeringan akan terhambat. Kelembaban relatif dalam ruang pengasapan dengan variasi jenis bahan bakar dapat dilihat pada Gambar 3. Proses peogasapan
diawali dengan RH yang tinggi sebesar 85% yang disebabkan oleh kondisi pisang yang masih
basah. Selanjutnya
RH mengalami
seiring kenaikan temperatur, dimana RH rata-rata 63-670/o. ruang pengasapan kaika alat menggunakan bahan bakar tempurung kelapa adalah lebih rendah dari RH ruang pengasapan ketika alat menggunakan bahan bakar kayu.
RH
nya dalam kisaran
Kadar Air Pisang Sale
Kadar
air pisang sale menunjukkan
banyaknya air yang dikandung oleh pisang sale. Besarnya penurunan kadar air pisang sale selama proses pengasapan dengan variasi jenis bahan bakar dapat dilihat pada Gambar 4.
perurunan
.+KayuBal6
.{-KayuBal(au {-Teinpurun
s a 6
v
20
l0 0
Gambar 4 P"ou*nao [aaar air pisang sale seiama prosei pengasapin dengan variasi jenis bahan bakar
Kadar air awal pisang sale bervariasi antara 7l74Yo. Garbar 4 memperlihatkan bahwa kadar air pisang sale mengalami perurunan seiring lamanya proses pengasapan- Penunrnan kadar air paling besar terjadi di awal proses pengasapan
yaitu pada jam ke-2 proses pengasapan. Kadar air pisang sale diturunkan sebesar 33Yo ket*a alat menggunakan bahan bakar kayu bakar, l1o/o
ketika alat menggunakan bahan bakar kayu
proses penggunaan bahan bakar kayu bakau, dimana proses penurunan kadar air pada akhir pengaasapan jauh lebih besar dibandingkan dengan penunrnao kadar air pada awal proses pengasapan. Mekanisme sangat sulit dijelaskan. Secara teoritis, penurunan kadar air akan sangat dipengaruhi oleh kondisi temperatur
ini
dao kelembaban relatif ruang
bakau, dan25% ketika alat menggunakan bahan
sesuai dengan
bakar tempurung kelapa. Anomali terjadi pada
maksimal l37o
75
pengasapan.
jika kadar air zudah kadar air pisang sale yaitu
Pengasapan dihentikan
Rotno: Uji Ala Pengosqt Tipe Rak untuk piwng.....
Kandungan Karbohidrat Kandungan karbohidrat pisang awak sebelum dilalcrkan proses pengasapan adalah
sebesar 5,8%. Persentase kandungan karbohidrat pengasapan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar S.
meningkat setelah proses
t2 10
s 8 6
ao a }l
t/--_.
D^t
Gambar 5. Kandungan'fJuot bahan bakar
io.ut pir*Elrrltirganvariasi ffiG'-
Peningkatan kandungan karbohidrat dapat dipahami sebagai efek dari penurunan
kadar air. Besarnya peningkatan karbohidrat tampak berbeda-beda dengan variasi jenis bahan P"!<ar -flal ini diduga karena perbedaan jenis bahan bakar menghasilkan kondisi tempeiatur dan RH yang berteda pula. pantastico ifSSOy
menguraikan bahwa perubahan gula
sangat
dipengaruhi oleh keadaan temperatur, waktu dan
tingkat fisiologis buah. Lebih lanjut dia menambahkan bahwa pada buah pisang
perubahan karbohidrat sangat berpengaruh
terhadap munculnya cita rasa dan juga sebagai prekursor senyawa aroma yang khas. -
Kandungen Vitemin C Kandungan vitamin C pisang awak sebelum dilalrukan pros€s pengasapan-sebesar 8,69 n:g/I00 g, namun setelah dilakukan proses pengasapan, kandungan vitamin C pisang sale mengalami penurunan (Gambar 6). penurunan vitamin C ini tergolong rendah yaitu antara 1,2 _ 1,5 mg/100 g bahan.
G
o
U
€
o .E E
a
r^__, D^t-^-
Gambar6- Kandungan vitamin
c
Penurunan vitamin C diduga disebabkan karena ytamin C sangat mudah rusak pada suiu tinggi.
oleh temperatur pengasapan y*g
tiryi
far.tasafgetra {t994) mengatakan bahwa
piL
buah perbandingan kadar gula-asam (sugar_acid ratio) merupakan salah satu param€ter terbaik untuk menilai mutu buah. Umumnya rasa buah ditentukan oleh adanya perpaduan rasa manis pada perbandingan yang tepat Jika 9e -rt karbohidratnya meningkat terjadi
ryf
-rt"
"
r_-,
D^L-,,
pisang sare aeried-i;ariasi jenis
Te_
uaffiuaur
perurunan rasa asam sehingga vitamin C nya menurun seiring lamanya penyimpanan dan
suatu proses. Dengan demikiaq gelala vitamin C pada pisang sale -peniigkatap dengan gejala lerhybungan perurrunan
kandungan karbohidratnya.
Uji Organoleptik
Hasil
uji
_- . panelis/responden
organoleptik terhadap
yang melakukan
ZO
penilaian
Jumal llmiah Pendifrlan Biologi, Biologt Edul;an Vol 5, Nomor 2,Desember 201i, hln 72-78
secara deskriptif dengan c:rra melihat mencicipi pisang sale hasil pengasapan
Parameter
t[i
dan
tiga variasi jenis bahan bakar dapat dilihat pada
dengan
Tabel
1.
Alternatif Jawaban
t(Yo)
b
(olo\
'e(W
Bahan Bakar kayu Bakar
Bertrk
35
Warna
z,s
30
Ban Rasa
-25
Tekstur
5
30
35
35
10
75
25
75
75
Bahan Bakar kayu Bakau
Bentuk
90
Warna
75
Bau
95
Rasa
100
Tekstur
75
l0 t0
15
Bahan Bakar Tempurung Kelapa
Bentuk
75
Warna
5
Rasa
5
85
10
Tekstr-rr
20
80
pisang sale adalah 70-80 oC dan kelembaban relatif 6O-7@/e. Waktu pengasapan unfuk memperoleh kadar air pisang sale maksimal 13% adalahrl2 jaur ketika alat menguunakan bahan bakar kayu=bakar dan kayu bakau. Sedangkan
dengan p€,qguoaan bahan bakar tenpurung
Kandungan karbohidrat paling tinggi adalah
kelap4 w4rhr pengesapan yang dibutuhkan
pisang sale yang dihasilkan d8ri
adalah l0 jam. Perbedaan jenis bahan bakar tidak menyebabtan terjadinya perbedaan rendemen pisang sale,'s€dangkan kapasitas kerja alat ketika menggunakan bahan bakar tempurung kelapa adalah lebih baik dari penggunaan bahan bakar kayu. Proses pengasapan menyebabkan
proses
rasanya sangpt manis, sedanglcan yang menggunakan tempumng kelapa {9,45y0 5% responden mengatakan sangat manis dan 85% responden mengatakan manis. Menurut Suharto (1991), ketika tempurung kelapa dibakar, jumlah udara yang kontak dengan tempurung kelapa terhambat sehingga tempurung kelapa terbakar perlahan dan menghasilkan asap yang banyak.
terjadinya peningkatan kandungan karbohidrat dan penurunan kandungan vitamin C. Sesuai dengan pendapat responden, pisang sale terbaik
adalah yang dihasilkan dari proses pengasapan berbahan bakar tempurung kelapa dan kayu
Bahan bakar yang menghasilkan peng?sapan yang baik adalah jenis bahan bakar kayu jenis
bakau. Perlu penelitian lebih lanjut untuk
keras dan tempurung kelapa.
selama penyimpanan.
SIMPIII.AN
Temperatur rula-ra/.a dalam alat tipe rak pada proses pengasapan
pengasapan
77 r
l5
75
pengasapan menggunakan bahan bakar kayu bakau (l0,l8yo\ 10ff/o responden mengatakan
I
85
20
bakar kayu bakau dan tempurung kelapa. Salah satu pernyataan responden yang sangat sezuai dengan analisis kimiawi yaitu mengenai rasa.
i
10
Bau
Pisang sale yang paling disukai oleh responden adalah pisang sale yang dihasilkan dari proses pengasapan menggunakan bahan
i
15
menguji daya simpan dan kualitas pisang sale
DAFTARPUSTAKA
Harahap. 1979. Pengering Gabah. Teknologi Pembangunan, IPB.
Pusat
Ratno: Uji AIat pengary Tipe Rak uniuk
Kartasapoetra,
A
penangganan
pivttg.
Teknotogi 9Pasca1994. Panen.
nineta
Cipta, fakarta Munadjim. 1984. Teknologi peagolahan pisang PT. Gramedia, Jakarta. Pantastico, E. 19g6. Fisiologi pasca panen. Universitas Cradjah M8da, Voeyalra a-.
R
Suharto. 199I. Teknot"b
p"og"l*t"7;;;
Rineka Cipt4 Jakarta
..
Taib, G., G. Said dan S. Wiraatmadja. pengeringan
19g7.
p"d" i"',rlg.t"; _?g-*ipertanian. -Mediyatama:i;; Hasil
perkasa" Jakarta.
Winarno, F. G. 1993. plgan, G4 Teknologi Dan Konsumsi. pT. Cr*.di, Jakarta.
*;G
Pengaruh Model Pembelajran Survey, Question, Rea{ Recite, Review (SQ3R)
dap [.earning Strategr tohadap Kesadaran Metakognisi dan Hasil Belajr Kogrritif pada Materi Pengaruh Kepadatan Populasi l\{anusia Terhadap Lingkungan Mauizah Hasanoh, Abdullah, dan Sugionto, Univqsitas Syiah Kuala
onbelajaran Berbasis Masalah untuk Meni ngkatkan Keterampilan S istem Reproduksi Manusia Azhari, Cut Nurmaliah, dan Rini SSti, Uniwrsitas Syiah Kuala
Penerapan
P
Metako gn itif pada Kon sep
Studi Komparatif Kinerja Guru Biologi yang Belum Sertif,kasi dengan Cruru Biologi yang Sudah Sertifikasi pada SMA Negeri Rayon 0l Kabupaten Pidie M. Nasir, fumingan, dan Abfullah, Universitas Syiah Kuala
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Berbasis Praktikum tahadap Pengrasaan Konsep Sistem Pencemaan Manusia di SMA Negeri I Sigli Rosdiani, Khairil, dan Cut Nurmalioh, Universitas Syiah Kuala Penerapan
Uji Alat
Pengasap Tipe Rak untuk Pisang Sale dengan Variasi Bahan Bakar Ratna, Rita Khatir, dan Elly Shafriaty, Universitas Syiah Kuala
Pengetahuan Mmyarakat dan Status Malaria di Desa Bumi Smi Kecamatan Beutong Kabupaten Mgan Raya Yulidar, Loka Penelitian dan Penganbangan Biomedis Aceh
Penerapan PetaKonsep Sebagai Bentuk Asesmen Formatif dahm Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan Muhibbu dd in, Univers itas
Karakterisasi Lichenes Aceh Besr
Sy
iah Kuala
di Taman Hutan Raya Pocut Mqrrah Intar
Kabupaten
Wardiah dan Nurhayati, Universita: Syioh Kuala
Kualitas
Air
Sumr:r
di
Kawasan Pemukiman Mahasiswa berdasarkan
Bakteri olo gis dengan Bioi ndi kator Bakt eri E scheri Iswadi dan Hasamtddin, Universitas Syiah Kuala
ch
ia
coI
i