KATA PENGANTAR Keberhasilan generasi suatu negara erat hubungannya dengan
kecakapan
orangtua
khususnya
ibu
dalam
mempersiapkan generasi penerusnya sejak dari kandungan. Orang tua yang cakap mampu memainkan peran dan fungsinya sebagai bagian keluarga yang bisa diteladani sehingga mampu mengasuh, mendidik dan menciptakan keluarga yang bahagia, sejahtera yang didukung dengan pengelolaan ekonomi keluarga yang bagus serta mampu berperan dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan. Akhirnya kami mengucapkan syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang berkenan membantu penyusunan bahan ajar ini.
Semarang, Mei 2014 Kepala,
Dr. H. Ade Kusmiadi, M.Pd. NIP. 19551229 198303 1 001
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .......................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
Pendahuluan ..................................................................................1 A. Tujuan ......................................................................................2 B. Manfaat .....................................................................................3 C. Strategi Belajar ..........................................................................3 D. Hasil Yang Diharapkan .............................................................4
UNIT 1 POLA HIDUP SEHAT IBU HAMIL .......................................5 UNIT 2 RESIKO KEHAMILAN .......................................................10 UNIT 3 MELAHIRKAN..................................................................23 UNIT 4 PERAWATAN PASKA MELAHIRKAN ................................31
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan iii
Pendahuluan Peran istri dan ibu bagi anak-anak adalah fitrah bagi wanita Setiap wanita pasti menginginkan momen-momen ketika ia dipinang oleh lelaki pujaan hatinya, menikah, hamil, dan menjadi seorang ibu. Setelah menikah dan menjadi istri dari suami tercinta, menjadi seorang ibu adalah harapan yang paling didambakan seorang wanita untuk membuktikan diri bahwa kita adalah perempuan sejati, yang mampu memberikan keturunan untuk suami. Menyandang status ibu merupakan pengalaman hidup yang membanggakan bagi seorang istri biasa. Berbagai persiapan agar sang janin bersarang di rahim, tumbuh dengan sehat selama sembilan bulan, dan lahir dalam keadaan selamat dan normal menjadi dambaan bagi setiap calon ibu maupun calon ayah. Mewujudkan
harapan
tersebut
memang
perlu
dipersiapkan agar segala sesuatunya berjalan lancar, baik bagi calon ibu yang baru pertama kali merasakan kehamilan maupun bagi ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya. Menciptakan generasi yang sehat dan hebat diawali dengan kesehatan yang baik dan bekal pengetahuan yang cukup khususnya bagi seorang ibu maupun calon sehingga. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 1
Harapannya calon orangtua bisa menjadi orang tua yang cakap untuk jabang bayi yang dikandungnya sehingga lahir selamat, sehat dan kurang suatu apapun di kelak kemudian hari. Bahan ajar
ini berisi
tentang pengetahuan agar
kehamilan bisa sehat, mencegah terjadinya permasalahan selama kehamilan dan melahirkan dan pengetahuan tentang perawatan pascamelahirkan untuk ibu dan bayi. Harapannya semoga bahan ajar
ini bermanfaat
khususnya bagi calon ibu maupun ibu yang akan mempersiapkan bayi yang lahir selamat dan tumbuh sehat serta kuat sebagai generasi penerus perjuangan bangsa. A. Tujuan Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda dapat menguasai beberapa kompetensi dasar yang akan dijelaskan pada tiap unit yang ada. Tujuan Anda mempelajarai bahan ajar ini adalah agar Anda mampu: 1. Memahami pola hidup sehat ibu hamil 2. Memahami asupan nutrisi ibu hamil 3. Memahami komplikasi kehamilan 4. Memahami resiko kehamilan 5. Memahami tanda tanda persalinan 6. Memahami persiapan menjelang pers Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 2
7. Memahami nutri pasca persalianan 8. Memahami dan mengetahui tentang menyusui 9. Memahami dan mengenali bayi B. Manfaat Manfaat yang dapat Anda peroleh dengan bahan ajar ini antara lain: 1. Anda memperoleh pemahaman tentang kehamilan sehat 2. Anda akan memahami tentang masalah yang dihadapi selama kehamilan 3. Anda akan memahami dan mengetahui
tentang
persalinan 4. Anda
akan
memahami
tentang
perawatan
pasca
persalinan untuk ibu dan anak. C. Strategi Belajar Strategi belajar diperlukan agar Anda dapat memahami bahan ajar ini dengan baik. Ada beberapa kiat yang dapat Anda manfaatkan agar Anda dapat mempelajari bahan ajar ini secara efektif, antara lain: 1. Bacalah setiap petunjuk yang terdapat dalam bahan ajar ini dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap isi bahan ajar. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 3
2. Pahamilah standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap unit sebelum membaca isi unit. 3. Bacalah isi tiap unit ini dengan teliti. 4. Pahamilah isi tiap unit dengan baik. 5. Apabila bahan ajar ini disertai dengan media film, maka perhatikan dengan seksama untuk menjadi bahan diskusi dan renungan bagi peserta pelatihan. 6. Jawablah soal latihan pada setiap akhir unit. 7. Kerjakan evaluasi pada tiap unit pada akhir bagian unit. Ulangilah membaca jika masih ada kesulitan dalam menjawab soal latihan maupun mengerjakan evaluasi. D. Hasil Yang Diharapkan Setelah mempelajari bahan ajar Perawatan kehamilan, Perawatan Pasca Kehamilan bagi Ibu dan Bayi, diharapkan mampu: 1. memperoleh pemahaman tentang kehamilan sehat 2. memahami tentang masalah yang dihadapi selama kehamilan 3. memahami dan mengetahui tentang persalinan 4. memahami perawatan pasca persalinan untuk ibu dan bayi.
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 4
II. ISI BAHAN AJAR
UNIT 1 POLA HIDUP SEHAT UNTUK IBU HAMIL Kompetensi Dasar 1. Menyebutkan pola hidup sehat ibu hamil 2. Mengidentifikasi asupan nutri Ibu hamil Deskripsi Materi A. Pola Hidup Sehat Ibu Hamil Pola hidup sehat ketika mengandung calon buah hati adalah
hal
yang
sangat
penting
demi
kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini sangat berpengaruh nanti pada proses persalinan, melahirkan
serta
mengurangi
resiko keguguran, prematur dan sebagainya. Perilaku hidup sehat ibu hamil tercermin pada dua berperilaku yaitu: kebiasaan dan makanan sehat ibu hamil. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 5
1. Kebiasaan Rokok dilarang untuk ibu hamil karena sangat berbahaya bagi janin dan ibu sendiri. rokok akan memengaruhi kesehatan janin serta berpengaruh proses kehamilan nantinya. Hirup
udara
pada
pagi
hari
dan
sempatkan
senam/olahraga setiap hari walupun hanya sebentar. ini akan mempermudah proses dalam melahirkan nantinya. Jauhi stress dan istirahatlah secara teratur dengan cukup, berekreasilah agar menyegarkan pikiran. Mandilah secara teratur di setiap hari untuk menjaga kesehtan badah dan kulit. tetapi jangan berendam apa lagi berendam menggunakan air panas. Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar, hindari pakaian yang terlalu ketat. Bila mengalami sembelit, siapkan minimal 12 gelas air putih dan minum setiap hari. Jauhi aneka macam aroma yang menyengat dan tidak disukai, ini untuk menghindarkan Wanita hamil dari perasaan mual dan ingin muntah.Untuk menjauhi prasaan mual dan pusing, usahakan ketika bangun tidur atau berdiri secara perlahan jangan melakukannya secara Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 6
spontan dan sekaligus. Jauhi pemakaian obat-obatan di luar anjuran dari dokter. 2. Makanan sehat Ibu hamil Ibu hamil wajib memiliki pola makan yang baik. Secara umum pola makan yang baik dan sehat. Pola makan yang baik
dan
sehat
bagi
ibu
hamil
pada
umumnya
mengandung prinsip: 3J yaitu: jumlah, jadwal, dan jenis. Jumlah makan yang dikonsumsi oleh ibu hamil haruslah cukup, sehat dan seimbang. Makanlah dengan cukup (tidak lebih dan tidak kurang) dan perhatikan gizinya. Ingatlah bahwa Ibu hamil sangat membutuhkan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan calon bayinya. Makanan Untuk ibu hamil harus di atur jumlahnya, tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. begitu juga dengan penjadwalannya. Agar dapat memenuhi gizi ibu hamil wajib makan terjadwal serta teratur dan makan dengan jenis makanan-makanan yang penuh dengan bergizi. Bukan makan untuk dua orang sebagai makan dengan porsi ganda, akan tetapi makan cukup untuk ibu dan janin yang dikandung. Makan berlebih pada saat hamil akan menyebabkan berat badan berlebih dalam waktu cepat. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 7
Berat badan yang berlebih beresiko pada kehamilan dan persalinan, demikian pula dengan berat badan yang kurang. Berdasarkan jadwal, pola makan ibu saat hamil dan menyusui setidaknya harus mencukupi 3 kali makan besar dan 2 kali makan ringan. Inge menegaskan, selama masih menyusui tidak ada yang namanaya skip makan. "Yang harus dikurangi adalah jumlah kalori, tetapi harus tetap cukup memenuhi kebutuhan menyusui," ucapnya. Setelah melewati masa 6 bulan masa menyusui, si ibu baru boleh melakukan diet, tapi tetap tidak dianjurkan untuk melewatkan waktu makan pagi, siang, dan malam. Jenis yang bervariasi dan komposisi zat gizi seimbang. Hindari
konsumsi
gorengan
semasa
kehamilan.
Bagaimaana dengan buah dan sayur? Buah dan sayur harus mendapatkan porsi paling banyak sekitar 25-30 gram satu hari. Untuk dapat memenuhi asupan buah dan sayur 30 gram seharinya, setiap makan pagi, siang, dan malam harus dilengkapi dengan buah dan sayur, begitu pula ketika makan ringan. Selain memperbanyak asupan buah dan sayuran, ibu hamil juga membutuhkan asupan cairan yang cukup. Hal ini untuk mengatur konstipasi, suhu tubuh, membangun sel Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 8
darah merah bayi, mengatu sistem sirkulasi dan cairan ketuban. "Kurang lebih 13 gelas air per hari," tambahnya. Makanan yang baik untuk gizi ibu hamil tentu saja yang termasuk di dalam kategori 4 sehat 5 sempurna. berikut ini makanan rekomendasikan untuk makanan untuk wanita hamil: a. Buah-buahan beraneka warna. b. Telur. c. Daging tanpa lemak. d. Ikan salmon. e. Sayuran daun berwarna hijau tua. f. Kacang. g. Yogurt yunani. h. Ubi jalar. i. Walnut. j. Popcorn dan biji-bijian lainnya Makanan Yang Dihindari oleh Ibu Hamil: a. Jauhi memakan buah-buahan yang terlalu banyak mengandung alkohol seperti durian karena dapat meningkatkan tenakan darah. b. Jauhi makanan cepat saji karena banyak mengandung pengawet dan bahan-bahan kimia lainnya. c. Jauhi mengkonsumsi minuman yang bersoda atau soft drink. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 9
UNIT 2 RESIKO KEHAMILAN Konptensi Dasar: 1. Menyebutkan resiko kehamilan 2. Menyebutkan komplikasi kehamilan Deskripsi Materi: A. Resiko Kehamilan Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang. Kenaikan
total
berat
badan
selama
kehamilan,
normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari ( minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr). (bidanku.com). Pada ibu yang underweight, kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 0,5 kg setiap minggu. Para ibu hamil perlu mengkonsumsi karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral, serta enzim yang cukup yang diperlukan untuk Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 10
memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh sehingga asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi. Pada ibu yang normal dan obese kenaikan yang dianjurkan adalah lebih kecil, masing-masing 0,4 dan 0,3 kg setiap minggu. Resiko kehamilan yang perlu diketahuhui adalah: 1. Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum) Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk. Sebenarnyamual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan
trimester
pertama
(3
bulan
pertama
kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan setelah haid terakhir dan umumnya terjadi selama 10 pekan. Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat mengganggu jika terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan parah (bisa sama sekali tidak bisa makan/minum) dan bertahan lebih lama (bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh).
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 11
Mual dan muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan. Di samping itu, hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika tidak dirawat dan mendapat penanganan yang memadai, hiperemesis bisa menjurus pada kekurangan gizi dan
dapat
membahayakan
ibu
serta
janin
yang
dikandungnya. 2. Kurang darah (anemia) Anemia ditandai dengan lemah, letih, lesu, pucat, pusing (kadang berkunang-kunang) dan sering sakit-sakitan. Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan janin terganggu. Pada saat melahirkan, wanita yang menderita anemia dapat mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan bahkan berisiko pada kematian. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 12
3. Berat badan ibu hamil tidak naik Selama kehamilan, ibu hamil diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat. 4. Berat badan berlebih (Overweight) Berat badan berlebih bisa menyebebkan Hipertensi dan diabetes. Infeksi seusai
bersalin akibat banyaknya
pembuluh darah ibu hamil yang tersumbat seringkali terjadi, selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman. Berat badan berlebih juga menghambat pertumbuhan bayi karena plasenta yang berfungsi mensuplai oksigen akan menyempit, kecerdasan si kecil menjadi berkurang karena terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak janin. Juga ada resiko gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 13
5. Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan tekanan darah tinggi Gejala-gejala tersebut dapat merupakan pertanda adanya preeklamsi. Biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 pekan (akhir trimester 2 atau pada trimester 3) walau juga dapat dijumpai lebih awal. Preeklamsi dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. 6. Gerakan janin berkurang atau tidak ada Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan janin. Gerakan janin diharapkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu merasakan kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif, harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter 7. Penyakit Ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan Beberapa ibu yang memiliki penyakit seperti kencing manis (diabetes mellitus), penyakit jantung, anemia, dan penyakit lain yang bisa berpengaruh pada kehamilan, hendaknya sering kontrol dan berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk meminimalisir akibat buruk yang bisa muncul dan membahayakan jiwa ibu maupun janin yang dikandung. Bahkan, dianjurkan untuk mempersiapkan diri ketika merencanakan untuk hamil. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 14
8. Ketuban pecah dini (KPD) Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban dari yang setelah kehamilan berusia 22 pekan. Ketuban dinyatakan pecah lebih dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung Jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini, hendaknya segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter, karena kondisi tersebut dapat mempermudah terjadinya
infeksi
pada
kandungan
yang
dapat
membahayakan ibu maupun janinnya 9. Perdarahan Perdarahan dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, dan
bisa menjadi pertanda adanya bahaya yang
mengancam, baik pada ibu maupun janin yang dikandung. Perdarahan pada awal kehamilan dapat merupakan tanda keguguran. Perdarahan pada usia kehamilan 4-9 bulan dapat menunjukkan plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir. Perdarahan pada akhir kehamilan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari rahim. Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah melahirkan dapat menyebabkan ibu kekurangan darah dan merupakan tanda bahaya dimana ibu bersalin harus segera mendapat pertolongan yang tepat dari bidan atau dokter. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 15
10. Demam tinggi Demam tinggi dapat disebabkan karena infeksi atau penyakit lain. Hendaknya ibu hamil yang mengalami demam tinggi segera memeriksakan diri ke dokter supaya mendapat penanganan yang tepat terkait demam yang dialaminya. Demam tinggi yang tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur. B. Komplikasi Kehamilan Komplikasi yang umum menyertai kehamilan: 1. Pra eklampsia Pra eklampsia atau juga dikenal dengan toxemia, adalah kondisi dimana kehamilan disertai dengan naiknya tekanan darah meski tanpa adanya riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya pada calon ibu. Gejala umumnya antara lain: Naiknya tekanan darah secara signifikan semasa kehamilan, ditemukannya protein di dalam urin, pusing kepala, iritasi, berkurangnya urin, nyeri abdomen, pandangan mengabur, serta bengkak dan nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, tangan dan kaki akibat penumpukan cairan. Kriteria calon ibu Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 16
yangrisikonya paling tinggi menderita komplikasi ini antara lain kehamilan lebihdari satu janin (multiple pregnancy), hamil di usia remaja, hamil diusia lebih dari 40 tahun, serta adanya riwayat terkena darah tinggi, diabetesataupun penyakit ginjal, baik pada si calon ibu maupun kerabat dekat. Perawatan
yang
dilakukan
terhadap
penderita
praeklampsia tergantung pada kondisi calon ibu. Ada yang perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit, atau cukup dengan bedrest di rumah. Yang pasti, pengobatan untuk menurunkan tekanan darah serta pengawasan terhadap kondisi calon ibu dan janin perlu dilakukan terus menerus.
Tips mengatasi Morning Sickness Hindari makanan beroroma kuat dan pedas, bersantan, atau makanan lain yang membuat semakin mual. Minumlah secukupnya. Apabila muntah terus menerus harus mengganyti cairan yang hilang. Air putih atau juice segar adalah pilihan terbaik. Makn dalam porsi kecil tapi sering Mintalah obat untuk menhgatasi rasa mual pada dokter Beristirahatlah dengan cukup. Tubuh jangan melakukan aktifitas berlebih. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 17
2. Kehamilan ektopik Kehamilan ektopik terjadi apabila janin berkembang di luar rahim.
Setelah
terjadi
pembuahan,
zigot
hasil
penggabungan sel sperma dan ovum menempel di jaringan selain dinding rahim dan menetap serta berkembang di jaringan tersebut. Perkembangan janin ini bisa terjadi di tuba fallopi, kanal serviks, pelvis atau rongga abdomen. Kehamilan ektopik dapat terjadi hingga 50 persen dari kehamilan yang ada. Penyebabnya umumnya jalur tuba fallopi yang terblokir. Calon ibu yang berisiko tinggi menderita komplikasi ini adalah mereka yang pernah menjalani proses sterilisasi tuba dibawah usia 30 tahun. Menurut dr. Shinta Utami, SpOG, salah satu faktor yang juga mungkin bisa menyebabkan kehamilan ektopik adalah infeksi. Infeksi yang terjadi di vaginadapat mempengaruhi kualitas sel sperma dan ovum sehingga ada kemungkinan saat pembuahan, zigot tidak dapat mencapai rahim, “Akhirnya cuma bisa naik ke panggul, lalu nyangkut di tuba,” jelas dr. Shinta.
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 18
Gejala kehamilan ektopik bervariasi mulai dari munculnya flek hingga rasa nyeri. Biasanya, untuk mengetahui adatidaknya kehamilan ektopik, digunakan screening dengan ultrasound. Penanganan yang dilakukan bagi calon ibu yang
mengalami
kehamilan
ektopik
bisa
berupa
pengobatan atau operasi pengangkatan janin yang biasanya berakhir dengan gugurnya janin. 3. Perdarahan Perdarahan saat kehamilan adalah perdarahan vagina yang terjadi di masa kehamilan yang umumnya mengacu pada perdarahan abnormal, bukan bagian dari menstruasi. Biasanya, perdarahan vagina merupakan hal yang umum pada kehamilan trimester pertama dan mempengaruhi 2030 persen dari total kehamilan yang ada. Namun hal ini tetap perlu diwaspadai. Karena ada kalanya perdarahan pada trimester pertama kehamilan merupakan tanda komplikasi serius seperti perkembangan janin yang tidak normal, gugurnya janin dalam kandungan(abortus) hingga kehamilan molar (kehamilan dimana yang berkembang bukanlah janin tetapi jaringan tertentu yang dapat berkembang menjadi kanker). Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 19
Perdarahan yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan dan seterusnya umumnya dianggap tidak normal. Terutama perdarahan yang terjadi setelah usia kehamilan mencapai 28 minggu. Perdarahan pada masa ini bisa jadi pertanda adanya komplikasi plasenta maupun infeksi vagina atau serviks. Perdarahan yang terjadi bisa samar tanpa rasa sakit, atau perdarahan hebat yang diikuti oleh nyeri abdomen. Penanganan pada calon ibu yang mengalami perdarahan bervariasi tergantung diagnosa selanjutnya,
mengenai
apa
yang
menyebabkan
perdarahan. Perawatan bisa berupa pengobatan ataupun rawat inap di rumah sakit. 4. Plasenta previa Plasenta previa merupakan kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi oleh sperma bergulir dan menempel dekat dengan mulut rahim atau menutup mulut rahim sehingga plasenta otomatis menutup jalan lahir. Normalnya, plasenta seharusnya terletak di bagian atas dinding rahim. Kondisi ini muncul dalam perbandingan satu di antara 200 kelahiran dan lebih banyak muncul pada calon ibu yang memiliki luka di dinding rahimnya akibat kehamilan sebelumnya, atau pada calon ibu yang pernah menjalani operasi saluran rahim. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 20
Gejala yang dialami calon ibu yang menderita plasenta previa bisa berupa perdarahan vagina yang umumnya tidak disertai dengan nyeri. Untuk mendiagnosa apakah seorang calon ibu menderita plasenta previa, dilakukan pemeriksaan fisik dan pengecekan dengan ultrasound. Perawatan yang dilakukan seperti penyesuaian aktivitas maupun bedrest, tergantung pada kondisi kehamilan. Umumnya, calon ibu yang menderita plasenta previa disarankan melahirkan secara Caesar untuk mencegah plasenta luruh lebih cepat yang dapat memutus suplai oksigenpada janin. 5. Diabetes gestasional Diabetes gestasional (DG) adalah kondisi naiknya gula darah calon ibu, dengan maupun tanpa riwayat diabetes sebelumnya. Komplikasi ini bisa mempengaruhi setidaknya 4 persen dari total jumlah ibu hamil. Gejala yang muncul di antaranya: Meningkatnya kadar gula dalam darah ibu hamil secara signifikan, pandangan mengabur, limbung, muntah,haus
berkepanjangan
serta
meningkatnya
frekuensi buang air kecil. Penyebab komplikasi ini tidak diketahui secara spesifik. Namun ada indikasi yang menunjukkan bahwa hormon yang
diproduksi
selama
kehamilan
meningkatkan
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 21
resistensi calon ibu terhadap insulin (insuline resistance), sehingga tubuh calon ibu tidak dapat memproses insulin seperti seharusnya. Risiko bagi janin dengan calon ibu yang menderita DG adalah bayi lahir dengan berat lebih dibanding umumnya atau bayi ”besar” (macrosomia). Karena gula darah yang ada pada ibu akan tersalurkan pada bayi, maka bayi pun cenderung memiliki kadar gula darah tinggi dan setelah lahir
berisiko
untuk
menjadi
penderita
diabetes.
Umumnya, kadar gula darah ibu yang menderita DG akan menurun beberapa waktu setelah melahirkan. Namun ada pula kasus dimana kadar gula darah ibu tetap tinggi sehingga ibu tetap tinggi sehingga ibu menderita Diabetes Melitus (DM). 6. Keguguran Keguguran adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia 20 minggu. Sayangnya, keguguran bisa terjadi pada sekitar 10-15%
kehamilan.
Jika
keguguran
terjadi
secara
berturutan (sampai 2 kali atau lebih), ini disebut keguguran berulang dan perlu tes khusus untuk mencari penyebab.
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 22
UNIT 3 MELAHIRKAN Komptensi Dasar: 1. Memahami Seputar Persalinan 2. Memahami Tanda-tanda Persalinan 3. Persiapan Menjelang Persalinan Deskripsi Materi: A. Memahami Seputar Persalinan 1. Bayi Sungsang Kepala bayi di bagian atasnya rahim dan pantatnya ada di bagian bawah. 2. Persalinan Cepat Persalinan ini lebih cepat dari biasanya, yaitu kurang dari 3 jam. Penyebabnya karena terlalu kuatnya kontraksi dan kurang lunaknya jaringan mulut rahim. Biasanya terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan. 3. Persalinan Terlalu Awal (Preterm) Pada umumnya bayi yang lahir Preterm ukurannya kecil dengan bobot lahir kuang dari 2,5 kg. Bayi yang lahir preterm perlu mendapat perawatan khusus uuntuk memperbesar harapan hidupnya. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 23
4. Kehamilan Lewat Waktu Kehamilan lebih dari 42 minggu. Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin 5. Terlilit tali pusar Menyebabkan
penenkanan
pada
pembuluh
darah
sehingga bayi akan mengalami sesak nafas karena darah yang mengandung suplai oksigen dan zat gizi untuk bayi berkurang. Kasus seperti ini harus ditangani dokterkarena ada perlakuan atau tiindakan khusus. 6. Bayi meninggal dalam Kandungan Peristiwa bayi mati dalam kandungan terkait dengan hipertensi ibu, pre eklampsia dan eklampsia ibu, pendarahan, anemia gizi besi, lemahnya kandungan serta cacat bawaan pada janin. 7. Tali pusar terpelintir atau tersimpul Janin
yang
melakukan
gerakan
berlebihan
dapat
menyebabkan tali pusar yang menghubungkan dengan Ibu terpelintir. Akibatnya pembuluh darah yang mengalirkan Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 24
oksigen dan nutrisi melalui plasenta akan terhambat, dan tali pusar tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin terjerat B. Mempersiapkan Menjelang Persalinan Bagaimana Anda tahu kapan akan melahirkan? Menghitung hari kelahiran membutuhkan ingatan tentang hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Karena hari kelahiran buah hati tercinta adalah HPHT dikurangi 3 bulan ditambah tujuh hari. Setelah itu tambahkan satu tahun. Gampangnya: hari plus 7 bulan minus 3, tahun plus 1. Perlu dipersiapkan segala sesuatu nya ketika calon ibu akan melahirkan. Adapun tanda-tanda seorang ibu akan melahirkan antara lain: 1. Keluarnya lendir atau flek Salah satu pertanda semakin dekatnya tanggal kelahiran adalah bertambahnya cairan lendir dari vagina. Ini adalah pertanda awal bahwa ibu akan segera melahirkan. Pada masa ini, mulut rahim melunak untuk mempersiapkan kelahiran. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 25
2. Nyeri punggung Pada beberapa wanita, awal persalinan biasanya dimulai dengan sakit pada bagian punggung bawah yang terus menerus. Hal ini adalah pertanda yang normal terjadi dan nyeri dapat diredakan dengan parasetamol dosis rendah, tentunya dengan anjuran dokter. 3. Kram Adanya kram atau nyeri pada perut yang rasanya seperti saat datang bulan juga merupakan pertanda bahwa kelahiran semakin dekat. Jika Ibu merasa tak nyaman, cobalah mandi dengan air hangat. Mandi dengan air hangat dapat membuat tubuh lebih nyaman, rileks, dan meredakan nyeri pada perut. 4. Air ketuban pecah Selama kehamilan, bayi mengambang dalam kantung berisi air ketuban yang melindunginya dari segala guncangan. Sesaat sebelum lahir kantung ketuban tersebut akan pecah, atau yang dikenal sebagai 'ketuban pecah'. Pertanda kelahiran ini adalah salah satu pertanda yang wajib diketahui oleh para wanita yang sedang hamil. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 26
5. Gangguan Perut Jika Anda mengalami gangguan perut, bisa jadi tubuh sedang bersiap-siap untuk menghadapi persalinan. Tanda ini merupakan hal yang normal terjadi. Pasalnya hormon prostaglandin menstimulasi perut untuk lebih sering membuka. 6. Muntah Selama kehamilan, beberapa wanita bermasalah dengan rasa mual. Jika sedang hamil tua, selalu memuntahkan apa yang telah dimakan merupakan tanda akan terjadinya persalinan. Beberapa orang mengatakan, muntah-muntah ini disebabkan oleh perpaduan rasa takut, nyeri, gairah, juga efek hormon. 7. Kontraksi Ini adalah salah satu tanda yang lazim terjadi. Pada saat berkontraksi, rahim akan mengencang dan mengendur untuk mempersiapkan lahirnya si jabang bayi. Proses mengencang-mengendur inilah yang disebut kontraksi dan menyebabkan rasa sakit. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 27
8. Merasa lebih ringan Semakin dekat tanggal kelahiran, Anda akan merasa beban di
perut
semakin
ringan.
Mengapa
bisa
terjadi?
Penyebabnya ialah karena bayi cenderung turun dan menetap di sekitar panggul. Ini juga membantu Anda bernapas lebih lega dari sebelumnya. 9. Menggigil Meski tidak demam, Anda juga bisa menggigil atau gemetar pada tahap awal persalinan. Hal ini merupakan pertanda umum yang dihadapi wanita ketika kelahiran akan terjadi. 10. Nafsu makan meningkat Selama kehamilan, terkadang Anda akan mengidamkan makanan tertentu. Namun jika nafsu makan naik dengan drastis, berarti tanggal kelahiran semakin dekat. C. Persiapan Menjelang Persalinan Persalinan adalah peristiwa yang sangat besar dan bersejarah, oleh karena itu selama masa persiapan menanti kelahiran buah hati, fisik ibu harus dijaga . Perhatikan beberapa hal sebagai berikut agar ibu dan buah hati tidak kurang suatu apapun saat melahirkan: Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 28
1. Berat badan todak boleh lebih dari 15 kg dibandiing sebelum hamil. Sebaiknya mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung serat seperti buah dan sayuran 2. Agar berat badan tidak semakin naik, kurangi konsumsi karbohidrat dan gula tinggi 3. Menjelang persalinan, hemoglobin ibu harus normal dan stabil. Banyaknya konsuumsi makanan yang mengandung zat besi. 4. Istirahatlah yang cukup, saat tidur ambil posisi miring kiri agar vena di daerah punggung dan plasenta bayi tidak tertekan. Persiapan keperluan teknis adalah sebagi berikut: 1. Perlengkapan ibu selama di rumah sakit: a) Siapkan blus dengan kancing depan minimal 2 buah; b) Sarung atau kain minimal 4 buah; c) Gurita atau korset yang lentur 2. Perlengkapan pakaian bayi 3. Perlengkapan mandi bayi 4. Kosmetik bayi (baby cream, minyak rambut dsb) Pilihlah
tempat
bersalin
yang
aman,
nyaman
dan
pelayanannya baik. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 29
Gejala persalinan yang sebenarnya: 1. Kontraksi semakin kuat, lebih sering dan lebih nyeri dan tidak berhenti menskipun beraktifitas. 2. Nyeri di bagian punggung bawah, lalu menyebar ke daerah perut bahkan sampai kaki. 3. Kontraksi terasa seperti gangguan pencernaan disertai keinginan BAB 4. Kontraksi menjadi lebih sering dan nyeri serta lebih teratur. 5. Darah/flek berwarna merah muda keluar dari vagina 6. Pecahnya ketuban
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 30
UNIT 4 PERWATAN PASCA MELAHIRKAN Kompetensi Dasar: 1.
Konsep Perawatan Pascamelahirkan
2.
Detik-detik pertama kkehidupamn si Kecil
Isi Materi: A. Perawatan dan pemulihan Pasca Nifas Konsep
perawatan
pascamelahirkan
sebenarnya
mengikuti pola tradisional yang dikemas secara modern, karena ibu dalam keadaan menanggung luka, untuk itu Ibu perlu perawatan dan pemulihan kebugaran sebagai berikut: 1. Mobilisasi Ibu yang melahirkan secara normal bisa melakukan mobilisasi 6 jam setelah melahirkan dan 8 jam setelah melahirka untuk ibu yang menjalani operasi cesar kemudian ibu dianjurkan melaksanakan mobilisasi dini, misalnya ibu miring kanan-miring kiri, turun dari tempat tidur, belajar duduk, dan berjalan sendiri. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke3 diperbolehkan jalan-jalan, dan hari ke 4 atau ke 5 sudah diperbolehkan pulang. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 31
Mobilisasi ini bertujuan agar sirkulasi darah menjadi lancar, menghindari pembengkakan, dan mencegah trombosis. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka. (Sinsin, 2009). Mobilisasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena. Setelah proses persalinan yang normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infus, atau kateter dan tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke WC dengan dibantu satu atau 2 jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, ia harus diminta untuk melakukan latihan menarik napas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mengayunkan tungkainya dari tepi ranjang. Pasien sectio caesarea biasanya mulai mobilisasi dini 24–36 jam sesudah melahirkan. Jika pasien menjalani analgesia epidural, pemulihan sensibilitas yang total harus dibuktikan dahulu sebelum mobilisasi dimulai. (Farrer,1999). Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 32
2. Diet Diet untuk ibu masa nifas harus banyak mengandung protein, besi, serta kalsium, vitamin serta serat makanan dan harus mencakup 3000 ml cairan yang 1000 ml diantaranya berupa susu. Asupan kalori per hari harus di tingkatkan sampai 2700 kalori 3. Miksi Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandung kemih penuh wanita sulit kencing. Sebaiknya dilakukan kateterisasi. 4. Defikasi Buang air besar harus dilakukan 3–4 kali setelah melahirkan 5. Perawatan payudara Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk mengurus bayinya. Perubahan-perubahan terjadi pada kelenjar payudara : 1. Poliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 33
2. Keluar cairan susu jolog dari duktus laktiferus disebut kolostrum berwarna kuning-putih susu. 3. Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas. 4. Setelah persalinan pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang, maka timbul pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu. 5. Cuti hamil dan bersalin Menurut undang-undang bagi wanita pekerja berhak mengambil cuti hamil dan bersalin selama 3 bulan, yaitu 1 bulan sebelum bersalin ditambah 2 bulan setelah bersalin. B. Detik-Detik Pertama Kehidupan si Kecil Doakan bayi dan belai dengan lembut sebagai tanda syukur keluarga mempunyai keturunan yang luar biasa, Iniasisi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses penting yang sebaiknya dilakukan langsung setelah bayi dilahirkan. Dari IMD ini Anda bisa melihat perilaku menakjubkan antara bayi dan bundanya dalam jam-jam pertama setelah bayi dilahirkan. Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 34
Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia berhasil menemukan puting susu ibunya dan menyusu: 1. 30 - 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekalimatanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan. 2. 45 - 60 menit selanjutnya. Bayi akan menggerakkan mulutnya
seperti
mau
minum,
mencium,
kadang
mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting susu ibu. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan kedua tangan bayi pada saat bayi baru lahir. 3. Mengeluarkan liur. Saat bayi siap dan menyadari adanya makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liur. 4. Bergerak ke arah payudara. Areola payudara akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 35
meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya. 5. Menyusu. Akhirnya bayi menemukan puting susu ibunya, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu.
Bahan Ajar Perawatan Kehamilan 36