2016 PAMSIMAS
KATA PENGANTAR ( Sesuai dengan amanat RPJPN 2005–2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui program pembangunan nasional ‘Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019’, menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% rakyat Indonesia. Untuk kebutuhan air minum, secara nasional sampai dengan tahun 2015 Indonesia baru mampu menyediakan akses yang layak bagi 68% dari total penduduk Indonesia, sedangkan untuk kebutuhan sanitasi dasar, Indonesia baru mampu menyediakan akses sanitasi layak bagi 60% dari total penduduk Indonesia. Di antara masyarakat yang belum terlayani, masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan peri-urban termasuk kelompok yang rentan mengakses air minum dan sanitasi yang layak tersebut. Pelaksanaan Program Pamsimas Tahun 2008-2015 telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi. Program Pamsimas tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 merupakan Bantuan yang diberikan Langsung Ke Masyarakat melalui Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) di dalam system keuangan Pemerintah Bantuan tersebut di dialokasikan melalui Satuan Kerja PIP Kabupaten/Kota dengan akun Belanja Sosial. Pada tahun 2015 terdapat perubahan pengalokasian dana bantuan langsung masyarakat dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keungan nomor 168/PMK.05/2015. Buku Petunjuk Teknis ini memberikan petunjuk penyaluran beserta pertanggungjawab Bantuan Langsung Masyarakat kepada pelaksana di kabupaten. dengan harapan didalam pengelolaannya akuntable, menuju good governance.
Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Cipta Karya,
Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP. 195704181984121001
ii
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii LAMPIRAN........................................................................................................................... iv DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................................... v BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1 1.2 Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis .............................................................. 1 1.3 Pengguna Petunjuk Teknis ............................................................................. 2 1.4 Sistematika Petunjuk Teknis ........................................................................... 2 BAB 2. GAMBARAN UMUM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PROGRAM PAMSIMAS ............................................................................................................. 3 2.1 Dasar Hukum.................................................................................................. 3 2.2 Tujuan Pemberian bantuan Langsung Masyarakat ......................................... 4 2.2.1 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat .............................. 4 2.2.2 Jenis Kegiatan yang dibiayai ................................................................ 4 2.3 Sumber dana Bantuan Langsung Masyarakat ................................................ 4 2.4 Pemberi Bantuan Langsung Masyarakat ........................................................ 4 2.5 Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ...................................................... 9 2.6 Syarat Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ........................................... 9 2.7 Bentuk bantuan Langsung Masyarakat ......................................................... 10 BAB 3. TATA CARA PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT............... 11 3.1. Mekanisme Penetapan penerima bantuan Langsung Masyarakat ................ 11 3.2. Rincian jumlah Penerimaan Bantuan Langsung Masyarakat ........................ 12 3.3. Alokasi anggaran dan mekanisme penganggaran......................................... 12 BAB 4. TATA CARA PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT ................................................................................ 15 4.1 Ketentuan umum Pencairan.......................................................................... 15 4.2 Langkah-langkah Pencairan ......................................................................... 17 4.3 Administrasi dan Pembukuan Dana BLM...................................................... 19 4.3.1 Ketentuan Umum ............................................................................... 19 4.3.2 Pembukuan dan Administrasi Kegiatan .............................................. 20 4.3.3 Pengelolaan Kearsipan/Dokumen ...................................................... 22 4.4 Pertanggungjawaban .................................................................................... 23 4.5 Sisa Penggunaan Dana ................................................................................ 24 4.5.1 Ketentuan Umum ............................................................................... 24 4.5.2 Prosedur Penggunaan Sisa Dana BLM .............................................. 25 PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
iii
2016 PAMSIMAS
4.6 4.7
Monitoring dan Evaluasi................................................................................ 26 Sanksi........................................................................................................... 26
LAMPIRAN PT.6-01 Surat Keputusan Penerima BLM Tahun Anggaran…….. ........................................ 29 PT.6-02 Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN............................................................ 30 PT.6-03 Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)............................................... 41 PT.6-04 Rencana Penggunaan Dana (RPD)........................................................................ 43 PT.6-05 Kuitansi .................................................................................................................. 44 PT.6-06 Laporan Penggunaan Dana (LPD) ......................................................................... 45 PT.6-07 Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (BAKPK) ....................................... 46 PT.6-08 Lembar Kerja Pengisian Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya ........................... 47 PT.6-09 Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK)...................... 49 PT.6-10 Program Pamsimas Berita Acara Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) ..... 51 PT.6-11 Berita Acara Serah Terima (BAST)......................................................................... 53 PT.6-12 Laporan Perhitungan Dana BLM ............................................................................ 55
iv
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
DAFTAR SINGKATAN ADK
:
Administrasi Data Komputer
APBD
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BKD
:
Badan Keuangan Daerah
BLM
:
Bantuan Langsung Masyarakat
BOP
:
Biaya Operasional
BPK
:
Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP
:
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BPP
:
Bendahara Pengeluaran Pembantu
BUN
:
Bendahara Umum Negara
CLTS
:
Community Led Total Sanitation
CMAC
:
Central Management Advisory Consultant
CPIU
:
Central Project Implementaion Unit
CPMU
:
Central Project Mangement Unit
DIPA
:
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Dirjen
:
Direktur Jenderal
Ditjend
:
Direktorat Jenderal
DJCK
:
Direktorat Jenderal Cipta Karya
DJPb Kemenkeu
:
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan
DPMU
:
District Project Management Unit
DPR
:
Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD
:
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
EA
:
Executing Agency
HID
:
Hibah Insentif Desa
HIK
:
Hibah Insentif Kabupaten
IBRD
:
International Bank for Recontruction and Development
KKM
:
Kelompok Keswadayaan Masyarakat
KPA
:
Kuasa Pengguna Anggaran
KPPN
:
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
MDGs
:
Millennium Development Goals
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
v
2016 PAMSIMAS
MIS
:
Management Informastion System
PA
:
Pengguna Anggaran
Pakem
:
Panitia Kemitraan
PAMSIMAS
:
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PHLN
:
Pinjaman / Hibah Luar Negeri
PIP
:
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
PIU
:
Project Inplementation Unit
PMK
:
Peraturan Menteri Keuangan
PPK
:
Pejabat Pembuat Komitmen
PPN
:
Pajak Pertambahan Nilai
PP-SPM
:
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
RAB
:
Rencana Anggaran Biaya
RAPBN
:
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Reksus
:
Rekening Khusus
RenjaKL
:
Rencana Kerja Kementerian Lembaga
RKA-KL
:
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga
RKM
:
Rencana Kerja Masyarakat
RKP
:
Rencana Kerja Pemerintah
RPJM
:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Satker
:
Satuan Kerja
Satlak
:
Satuan Pelaksana
SIM
:
Sistem Informasi Manajemen
SPM
:
Surat Perintah Membayar
SPP
:
Surat Permintaan Pembayaran
vi
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Akses air minum yang aman dan akses sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar masyarakat demi mencapai standar hidup dan penghidupan yang layak dan produktif. Dalam upaya pencapaian akses universal dalam bidang air minum dan sanitasi pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai target tersebut dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan. Atas dasar kebutuhan tersebut, Pemerintah Indonesia menggagas program pengembangan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas III) yang merupakan kelanjutan dari program Pamsimas sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, sumber pembiayaannya dilakukan secara komprehensif dan integratif baik dari dana pinjaman IBRD 8578 (International Bank for Recontraction and Development), rupiah murni (APBN dan APBD), maupun dari APBDesa dan dana kontribusi swadaya masyarakat. Penyaluran dana program Pamsimas III melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) baik yang bersumber dari APBN maupun dari pinjaman mengacu pada PMK No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan bantuan pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah. Anggaran bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam PMK No. 168 Tahun 2015 untuk program Pamsimas adalah dalam bentuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah yang Ditetapkan oleh PA sebagaimana tercantum pada pasal 3 huruf g yang dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda. Tata kelola Bantuan Pemerintah ini mulai dari pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban dijelaskan didalam petunjuk teknis ini.
1.2
TUJUAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS Adanya Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksana program Pamsimas agar penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
1
2016 PAMSIMAS
1.3
PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS Pelaksana kegiatan Pamsimas terdapat di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten yaitu CPMU, PPMU, dan DPMU yang dibantu oleh Konsultan Pendamping Program (NMC, ROMS, TDS) dan Fasilitator. Para pelaksana program tersebut diharapkan menggunakan petunjuk ini sebagai acuan pelaksanaan.
1.4
SISTEMATIKA PETUNJUK TEKNIS Buku Pedoman Umum ini berisikan garis besar tentang latar belakang, tujuan, alokasi dana program, serta mekanisme pencairan dana bantuan program Pamsimas dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi.
2
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
BAB 2. GAMBARAN UMUM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PROGRAM PAMSIMAS 2.1
DASAR HUKUM Dasar Hukum Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat Program Pamsimas adalah: 1. Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 5. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 190/PMK.02/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. 8. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian negara/Lembaga; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 24/PRT/M/2006 tanggal 30 Juni 2016 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktortat Jenderal Cipta Karya; 10. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 587/KPTS/M/2015 Tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
3
2016 PAMSIMAS
2.2
TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
2.2.1
Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat Dana Bantuan Pemerintah untuk Program Pamsimas merupakan alokasi dana Bantuan Langsung kepada Masyarakat (BLM). Dana BLM ini adalah bantuan dana yang diberikan langsung kepada masyarakat agar dapat berperan sebagai pengelola program air minum dan sanitasi di tingkat desa. Tujuan pemberian BLM adalah untuk membiayai kegiatan di tingkat masyakarat seperti yang tercantum dalam dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang direncanakan, dikelola, dan digunakan oleh masyarakat.
2.2.2
Jenis Kegiatan yang dibiayai Jenis kegiatan yang dibiayai melalui BLM yaitu: 1. Pelatihan bagi masyarakat, yang meliputi: a. administrasi dan keuangan b. pengadaan barang dan jasa c. teknik sarana air minum dan sanitasi d. kesehatan e. pengelolaan dan pemeliharaan 2. Pembangunan sarana dan prasarana, yang meliputi: a. air minum b. sanitasi (di sekolah dasar) 3. Peningkatan PHBS di masyarakat dan sekolah, yang melliputi a. produksi media promosi kesehatan b. kampanye Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) c. pemeriksaan Kualitas Air
2.3
SUMBER DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Sumber dana Bantuan Langsung Masyarakat berasal dari Pemerintah Pusat (APBN) Pemerintah Daerah (APBD) dan APBDesa.
2.4
PEMBERI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Untuk sumber dana yang berasal dari APBN, pemberi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selanjutnya disebut Menteri PUPR cq. Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai Executing Agency (EA) untuk Program Pamsimas. Adapun Pejabat yang
4
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
berhubungan dengan pelaksanaan pemberian Bantuan Langsung Masyarakat Program Pamsimas antara lain yaitu: 1. Pengguna Anggaran (PA) dalam hal ini adalah Menteri PUPR. Menteri PUPR berwenang dan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian PUPR. PA mempunyai tugas sebagai berikut: Menteri PUPR selaku PA bewenang: a. Menunjuk kepala Satker yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga sebagai KPA; dan b. Menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, meliputi PPK dan PPSPM. 2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam hal ini adalah Kepala Satker PIP Kabupaten. Kasatker PIP Kabupaten memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari Menteri PUPR untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya berupa kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA. KPA mempunyai tugas sebagai berikut: a. KPA Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang berada dalam penguasaannya kepada Pengguna Anggaran (PA). b. Pelaksanaan tanggung jawab KPA dilakukan dalam bentuk: 1) Mengesahkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana; 2) Merumuskan standar operasional agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah; 3) Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 4) Melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam DIPA; 5) Melakukan monitoring dan evaluasi agar pembuatan perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa dan pembayaran atas beban APBN sesuai dengan keluaran (Output) yang ditetapkan dalam DIPA sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; 6) Merumuskan kebijakan agar pembayaran atas beban APBN sesuai dengan keluaran (output) yang telah ditetapkan dalam DIPA; dan 7) Melakukan pengawasan, monitoring, dan evaluasi atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dalam rangka penyusunan laporan keuangan. c. KPA menetapkan PPK dan PPSPM
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
5
2016 PAMSIMAS
3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini adalah PPK Pamsimas pada Satker PIP Kabupaten. a. PPK Pamsimas diberi kewenangan meliputi penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan penerima bantuan. b. PPK bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari PKS tersebut dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja PIP Kabupaten. c. PPK melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara, d. Dalam melaksanakan kewenangannya (1), PPK mempedomani pelaksanaan tanggung jawab KPA kepada PA. e. Dalam melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara, PPK memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan DIPA; a) Dilakukan dengan menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan termasuk rencana penarikan dananya; b) Menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar pembuatan SPP-UP/TUP; dan c) Mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA. 2) Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; 3) Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan penyedia Barang/Jasa; 4) Melaksanakan kegiatan swakelola; 5) Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/kontrak yang dilakukan; 6) Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak; 7) Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada Negara; a) Menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada Negara; dan/atau b) Menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai. 8) Membuat dan menandatangani SPP; a) Kelengkapan dokumen tagihan; b) Kebenaran perhitungan tagihan;
6
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
c) Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban APBN; d) Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang diserahkan oleh penyedia barang/jasa; e) Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen perjanjian/kontrak; f) Kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti mengenai hak tagih kepada Negara; dan g) Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen perjanjian/kontrak. 9)
Melaporkan pelaksanaan /penyelesaian kegiatan kepada KPA; a) Pelaksanaan kegiatan; b) Penyelesaian kegiatan; dan c) Penyelesaian tagihan kepada negara 10) Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan; 11) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan 12) Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar (PPSPM) a. PPSPM melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan pengujian atas tagihan dan menerbitkan SPM. b. Dalam melakukan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM, PPSPM memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung; Meliputi: a) Kelengkapan dokumen pendukung SPP; b) Kesesuaian penandatangan SPP dengan specimen tanda tangan PPK; c) Kebenaran pengsian format SPP; d) Kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker, termasuk menguji kesesuaian antara pembebanan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit) dengan uraiannya;
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
7
2016 PAMSIMAS
e) Ketersediaan pagu sesuai BAS pada DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;
SPP
dengan
f) Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang persyaratan /kelengkapan pembayaran belanja pegawai;
menjadi
g) Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan /kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa; h) Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan; i)
Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari phak yang mempunyai hak tagih;
j)
Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada Negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada Negara; dan
k) Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaan dalam perjanjian/kontrak. 2) Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan; 3) Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan; 4) Menerbitkan SPM; a) Mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa dana UP/TUP pada kartu pengawasan DIPA; b) Menandatangani SPM; dan c) Memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai tanda tangan elektronik pada ADK SPM. 5) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih; 6) Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran kepada KPA, paling sedikit memuat: a) Jumlah SPP yang diterima; b) Jumlah SPM yang diterbitkan; dan jumlah SPP yang tidak dapat diterbitkan SPM. 7) Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran. c. Tata cara pelaksanaan tanda tangan elektronik dalam bentuk PIN PPSPM pada ADK SPM diatur dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. d. Dalam kaitannya dengan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM, PPSPM bertanggung jawab atas:
8
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
1) Kebenaran, kelangkapan dan keabsahan administrasi terhadap dokumen hak tagih pembayaran yang menjadi dasar penerbitan SPM dan akibat yang timbul dari pengujian yang dilakukannya; dan 2) Ketepatan jangka waktu penerbitan dan penyampaian SPM kepada KPPN.
2.5
PENERIMA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Penerima BLM Program Pamsimas adalah Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM). Anggota KKM adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih secara demokratis, partisipatif, transparan, akuntabel, berbasis nilai, dan kesetaraan gender. KKM bukan merupakan organisasi masyarakat, berkedudukan di desa, tidak berbadan hukum, dan dicatatkan di Notaris. Kriteria keanggotaan KKM: 1. merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur kemanusiaan, seperti antara lain; dapat dipercaya masyarakat, jujur, adil, ikhlas, dan sebagainya. Faktor pendidikan, status, pengalaman, keterampilan, jabatan dan kriteria-kriteria lain yang tidak langsung terkait dengan nilai-nilai kepribadian manusia merupakan nilai tambahan. 2. Jumlah anggota KKM antara 5 sampai dengan 9 orang dan harus ganjil. Peran KKM dalam Program Pamsimas adalah sebagai pengelola, sedangkan untuk pelaksanaannya KKM membentuk Satuan Pelaksana Program Pamsimas (Satlak Pamsimas). Proses pembentukan KKM dan Satlak Pamsimas secara lebih rinci dijelaskan dalam Pedoman Pelaksanaan Program Pamsimas Tingkat Masyarakat dan Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat.
2.6
SYARAT PENERIMA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT KKM Penerima BLM Program Pamsimas harus berdomisili di desa atau kelurahan. KKM penerima dana BLM sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Tentang Penetapan Desa Penerima BLM Tahun Anggaran bersangkutan. Proses penentuan desa atau kelurahan terpilih diawali dengan seleksi Kabupaten. Kriteria kabupaten peserta program Pamsimas adalah sebagai berikut: 1. Adanya surat pernyataan minat dari Bupati untuk mengikuti Program Pamsimas III Tahun Anggaran 2016-2019. Surat tersebut berisi, pernyataan minat dan kesanggupan Pemerintah Kabupaten untuk menyediakan alokasi dana APBD, menyusun dan melaksanakan Rencana Aksi Daerah (RAD) Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dan mengikuti seluruh pedoman dan petunjuk teknis yang berlaku. Alokasi dana dari APBD digunakan untuk membiayai :
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
9
2016 PAMSIMAS
a. Operasional lembaga pengelola program (Pokja AMPL, Panitia Kemitraan, DPMU, dan Kader AMPL); b. Dana hibah Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) APBD sebesar 20% dari total nilai bantuan kabupaten untuk jumlah desa sasaran yang direncanakan setiap tahun; c. Program keberlanjutan untuk pengelolaan pasca konstruksi. 2. Adanya lampiran surat Bupati perihal usulan target tambahan penerima manfaat dan rencana pendanaan BLM bagi desa sasaran Pamsimas untuk rencana pelaksanaan Program Pamsimas III selama 2016-2019 yang dirinci per tahun dan dibandingkan dengan target kabupaten, yang disetujui bersama oleh Ketua DPRD dan Bupati. Untuk penentuan desa atau kelurahan penerima dana BLM, beberapa kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jumlah penduduk yang belum memiliki akses air minum aman; b. Jumlah penduduk yang belum memiliki akses terhadap jamban; c. Jumlah kejadian penyakit diare dalam satu tahun terakhir (untuk kegiatan perluasan dan pengembangan); d. Rencana tambahan optimalisasi).
2.7
penerima
manfaat
air
minum
(untuk
kegiatan
BENTUK BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Bentuk Bantuan Pemerintah yang dimaksud dalam program Pamsimas adalah dana Bantuan Langsung Mayarakat (BLM) dan diberikan dalam bentuk uang. BLM digunakan untuk membiayai kegiatan swakelola yang tertuang dalam RKM dan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
10
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
BAB 3. TATA CARA PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT 3.1.
MEKANISME PENETAPAN MASYARAKAT
PENERIMA
BANTUAN
LANGSUNG
Penerima Bantuan Langsung Masyarakat didalam program pamsimas adalah desa yang telah dipilih melalui proses seleksi, diusulkan oleh Kepala daerah dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya. Proses seleksi penerima bantuan dijelaskan lebih rinci didalam Petunjuk Teknis Pemilihan Kabupaten dan Desa, sedangkan mekanisme penetapan Penerima Bantuan adalah sebagai berikut:
Jumlah Alokasi Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ditetapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya setiap tahun. Berdasarkan surat penetapan desa program Pamsimas tersebut PPK menetapkan Surat Keputusan Penerima BLM yang disahkan oleh Satker PIP Kabupaten. (format PT.6-01: Surat Keputusan Penerima Bantuan). Surat Keputusan Penerima BLM tersebut menjadi dasar pemberian Bantuan Pemerintah.
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
11
2016 PAMSIMAS
3.2.
RINCIAN JUMLAH PENERIMAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Rincian jumlah dana BLM untuk Program Pamsimas di masing-masing desa berbeda, sesuai dengan kegiatan yang direncanakan didalam RKM. Rincian BLM per desa dari jumlah RKM adalah sebagai berikut: No
3.3.
Desa
Alokasi Dana APBN
APBdesa
Kontribusi Masyarakat
1
Reguler APBN
70%,
10%
20%: - 4% Incash - 16% Inkind
2
Reguler APBD
70%
10%
20%: - 4% Incash - 16% Inkind
3
Hibah APBN
80%
20%: - 4% Incash - 16% Inkind
4
Hibah APBD
80%
20%: - 4% Incash - 16% Inkind
ALOKASI ANGGARAN DAN MEKANISME PENGANGGARAN A. APBN BLM Pamsimas merupakan bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat di desa yang terpilih melalui seleksi yang ditetapkan oleh PA. Pemilihan desa diatur didalam Juknis Pemilihan Kabupaten dan Desa. Oleh karena itu BLM Pamsimas yang bersumber dari APBN lebih tepat dialokasikan pada akun Belanja Barang Lainya untuk diserahkan kepada masyarakat (526311). Alokasi anggaran BLM program Pamsimas pada dasarnya adalah Bantuan Pemerintah berupa dana yang diberikan langsung kepada masyarakat dimana rincian jumlah bantuan pemerintah seperti tercantum dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Mekanisme penganggaran BLM tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga yang kemudian dituangkan dalam DIPA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Secara garis besar mekanisme penganggaran adalah sebagai berikut:
12
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
B. APBD Didalam Penganggaran APBD, BLM dapat dialokasikan kedalam jenis belanja
Bantuan Keuangan, atau Bantuan Hibah, atau Bantuan sosial (kelompok Belanja Tidak Langsung) Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja Barang/Jasa, atau Belanja Modal (kelompok Belanja Langsung)
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
13
2016 PAMSIMAS
Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Penyusunan Belanja daerah didalam PP no 58 tahun 2005, pasal 26 ayat I, pasal 27 ayat 1 dan ayat 2, adalah sebagai berikut:
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundangundangan.
Belanja Daerah diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan (disesuaikan dengan urusan), serta jenis belanja.
Klasifikasi belanja menurut organisasi disesuaikan dengan urusan organisasi pemerintah daerah.
Pamsimas merupakan program penyediaan air minum yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah Daerah. Untuk kemudahan penyelenggaraan Program, akun belanja dan kelompok belanja untuk alokasi dana serta perangkat daerahnya disesuaikan dengan instansi teknis terkait. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk mengikuti peraturan yang berlaku di daerah masingmasing sepanjang dapat memperlancar penyelenggaraan program. Apabila akibat pengalokasian tersebut terjadi pengurangan, maka alokasi dana ditambah sebesar pengurangannya, sehingga dana yang disalurkan ke masyarakat sesuai dengan ketentuan program. Mekanisme penganggaran APBD berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri, serta peraturan Daerah lainya.
14
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
BAB 4. TATA CARA PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Dana BLM Pamsimas di masing-masing kabupaten disalurkan dari DIPA Satker PAMBM DJCK Kementerian PUPR ke dalam DIPA Satker PIP di Dinas PU Kabupaten. Selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada kelompok masyarakat penerima dengan mekanisme SPM/SP2D LS. Pencairan Bantuan Pemerintah didalam Program Pamsimas dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut : No. Urut
4.1
Jenis Bantuan
Tahap
Prosentase (%) Pencairan
1
Reguler
I, II, III
40%, 40%, 20%
2
Hibah Insentif
I, II
50%, 50%
3
Bantuan insentif lainnya
Ditetapkan didalam juknis terkait
KETENTUAN UMUM PENCAIRAN 1. Penyaluran BLM menggunakan mekanisme pembayaran langsung (SPM-LS) kepada penerima bantuan. 2. Pencairan dana BLM dilakukan berdasarkan Surat Keputusan dan Perjanjian Kerjasama antara penerima bantuan (KKM) dengan PPK Pamsimas. Untuk itu maka PPK harus menyiapkan dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS, format PT.6-02) antara KKM dengan PPK yang sedikitnya memuat: a. Hak dan kewajiban kedua belah pihak; Antara lain memuat: 1) Memuat tugas KKM yaitu untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan sesuai RKM. 2) KKM didalam melaksanakan kegiatannya berhak didampingi Fasilitator. 3) Satker PIP Kabupaten/kota bertugas menyalurkan dana sesuai peraturan. PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
15
2016 PAMSIMAS
4) Satker PIP Kabupaten/Kota pertanggungjawaban.
berhak
meminta
laporan
b. Jumlah bantuan yang diberikan; Jumlah bantuan yang diberikan kepada KKM sesuai RKM c. Tata cara dan syarat penyaluran; d. Pernyataan kesanggupan penerima dana BLM untuk menggunakan dana bantuan sesuai rencana yang telah disepakati; e. Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; f.
Sanksi; Sanksi dapat berupa: 1) Pemberian teguran-teguran dan peringatan-peringatan secara tertulis 2) Penangguhan pembayaran 3) Pemberian perintah perbaikan/penggantian 4) Pemutusan Perjanjian Pemberian Bantuan
g. Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; Menyampaikan Laporan kemajuan penyelesaikan kegiatan berdasarkan data SIM didalam web pamsimas; h. Penyampaian pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Laporan dilengkapi dengan foto 100% kegiatan. 3. Setelah lima (5) hari penandatanganan PKS, maka Pejabat Penanda tangan Surat Perintah Mambayar (PPSPM) mendaftarkan PKS ke KPPN untuk dicatatkan kedalam Kartu Pengawasan Kontrak. Waktu penyampaian data kontrak ini dilakukan sesuai ketentuan agar tidak terjadi keterlambatan didalam pencairan. Data kontrak yang didaftarkan minimal berisi: a. Nama penerima Bantuan sesuai yang tertera didalam PKS; Nama harus jelas dan diperhatikan format penulisan (huruf kapital/kecil, memakai KKM atau langsung nama KKM, spasi, dan sebagainya); b. nilai pembayaran; c. Jadwal pembayaran 4. KKM sebagai penerima bantuan langsung, dimana dana diterima langsung oleh KKM melalui mekanisme transfer. Oleh karena itu KKM akan membuka rekening atas nama KKM dengan 3 spesimen yaitu: Koordinator KKM, Bendahara dan Ketua Satlak.
16
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
5. KKM akan menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang disetujui oleh PPK dan Laporan Penggunaan Dana (LPD) serta dokumen lain yang diperlukan didalam proses tahapan pencairan. 6. Pencairan dana bantuan langsung masyarakat untuk Program Pamsimas tidak dikenakan pajak baik Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Penghasilan (PPh).
4.2
LANGKAH-LANGKAH PENCAIRAN Mekanisme pencairan dana BLM Program Pamsimas adalah sebagai berikut: 1. PKS merupakan dasar pembayaran langsung kepada KKM, dengan pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) Langsung (LS). KKM mengajukan permohonan pembayaran yaitu Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) (format_3) masing-masing tahap pencairan adalah sebagai berikut: Tahap I sebesar 40% dilampiri dengan: a. PKS b. Daftar Penerima Bantuan c. Rencana Penggunaan Dana Tahap I (RPD I, format PT.6-04) d. Kuitansi tahap I bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK. (Kuitansi, format PT.6-05) Tahap II sebesar 40% dilampiri dengan: a. PKS b. Daftar Penerima Bantuan c. Rencana Penggunaan Dana Tahap II (RPD II) d. Laporan penggunaan Dana (LPD, format PT.6-06) tahap I e. Berita Acara Kemajuan Pelaksaan Kegiatan (BAKPK, format PT.6-07) minimal sebesar 30%, dan Lembar Kerja Pengisian Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (format PT.6-08) f.
Kuitansi tahap II bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK.
Tahap III sebesar 20% dilampiri dengan: a. PKS b. Daftar Penerima Bantuan c. Rencana Penggunaan Dana Tahap III (RPD III) d. Laporan LPD (laporan penggunaan Dana) tahap II
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
17
2016 PAMSIMAS
e. Berita Acara Kemajuan Pelaksaan Kegiatan (BAKPK, format PT.6-07) minimal sebesar 60%, Lembar Kerja Pengisian Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (format PT.6-08) f.
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK, format PT.6-09)
g. Kuitansi tahap III bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK. 2. Setelah menerima permohonan pembayaran dari KKM, PPK melakukan pengujian terhadap permohonan pembayaran sesuai dengan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah dalam Program Pamsimas. 3. PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) setelah pengujian permohonan pembayaran telah sesuai dengan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah dalam Program Pamsimas. 4. Apabila dari hasil pengujian ditemukan ketidaksesuaian dengan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis, PPK menyampaikan informasi kepada KKM untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan pembayaran. 5. Setelah melakukan pengujian dan dokumen lengkap dan sesuai dengan Petunjuk teknis PPK menerbitkan SPP dan disampaikan kepada PP-SPM. 6. PPSPM melakukan pengujian kebenaran, kelengkapan administrasi terhadap dokumen pendukung SPP.
dan
keabsahan
7. Apabila berdasarkan pengujian telah memenuhi, maka PPSPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). 8. SPM data komputer disampikan ke KPPN. 9. KPPN akan melakukan penelaahan pembayaran, apabila telah memenuhi syarat maka KPPN akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). 10. KPPN akan mengirimkan SP2D ke Bank Operasional yang ditunjuk dan ke PPSPM. 11. Bank Operasional akan melakukan transfer langsung ke rekening KKM sesuai dengan jumlah didalam SP2D.
18
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
Secara umum mekanisme pencairan seperti didalam gambar berikut:
#1 BKD (Badan Keuangan Daerah) untuk pencairan APBD #2 Kas Daerah untuk pencairan APBD
Pencairan dan tahapan pencairan APBD lebih lanjut mengikuti ketentuan dan peraturan daerah.
4.3
ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN DANA BLM
4.3.1
Ketentuan Umum 1. Pelatihan intensif di lapangan (coaching) pengelolaan dan pembukuan keuangan KKM wajib dilakukan sebelum PKS ditandatangani. Coaching dilakukan oleh TFM kepada KKM dengan biaya operasional Fasilitator. 2. KKM wajib melakukan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana incash. 3. Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh TFM setiap bulan dengan menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM. Prosedur selengkapnya lihat SOP Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM. 4. Kegiatan administrasi dan pembukuan program Pamsimas dilakukan oleh KKM bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas.
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
19
2016 PAMSIMAS
5. Kegiatan administrasi dan pembukuan dilakukan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program yang membutuhkan pencatatan yang jelas dan cermat yang dilengkapi dengan bukti-bukti nyata. 6. KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang bersifat keuangan ataupun non-keuangan selama 10 (sepuluh) tahun sejak pasca program. 7. KKM harus menyusun laporan keuangan setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi (Lampiran PT.3-07). 8. KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat melalui Laporan Penggunaan Dana (LPD) secara terbuka (transparan) dan dapat dipertanggungjawabkan, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana BLM tahap/termin berikutnya. 4.3.2
Pembukuan dan Administrasi Kegiatan Jenis Pembukuan
20
Uraian
Kelengkapan
Rencana Penggunaan Dana – RPD (Lampiran PT.6-04)
1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target pelaksanaan kegiatan. 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator (dengan paraf) dan Koordiantor Kabupaten 3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses swadaya / survei harga / pemilihan langsung / penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Lampiran PT.6-04). 4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai prosedur pengadaan bahan yang dapat dipertanggung-jawabkan.
RPD merupakan dokumen yang digunakan pada setiap pengambilan uang di Bank
KKM
Buku Bank (Lampiran PT.305)
1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan dana incash, APBD/ APBN, bunga bank serta pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak dan administrasi bank 2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara Satlak Pamsimas setiap ada transaksi. 3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening Bank KKM 4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa.
1. Slip setor, SP2D APBD, SP2D APBN 2. Rekening Bank KKM diprint setiap bulan 3. Tanda bukti harus diberi nomor urut. 4. Bukti transaksi harus disimpan sesuai tanggal dan disimpan
KKM
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
Pelaku
Jenis Pembukuan
Uraian
Kelengkapan
Pelaku
sedemikian rupa sehingga tidak bercecer KKM
Buku Penerimaan dan Pengeluaran (Lampiran PT.3-06)
1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (incash) maupun natura (inkind) dicatat dalam buku penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas. 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya Bulanan (Lampiran PT.3-07) untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan Konsultan kabupaten pada akhir bulan. 3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak termasuk dalam kontribusi masyarakat inkind/natura), baik secara sitem upah harian maupun sistem borongan/target. 4. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa.
1. Bukti pembelian dicatat setiap transaksi dilakukan. 2. Nota asli dari toko harus mencantumkan informasi: nama toko, alamat, harga, dan cap/stempel dari toko. 3. Tanda bukti harus diberikan nomor urut sesuai tanggal transaksi.
Buku In kind (Lampiran PT.3-08)
1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind 2. Form Tanda terima Insentif/Kontribusi Inkind (Lampiran PT.3-09). Jumlah nilai rupiah di kolom “Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan kolom 9 (total Rp). Buku in-kind PT.3-08 tersebut ditutup setiap tanggal 25 setiap bulan.
Bukti HOK harus dirinci setiap orang dan ditandatangani oleh orang yang bersangkutan, tidak boleh diwakilkan
Buku Material / Bahan (Lampiran PT.3-10)
1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat material/bahan yang telah diterima dan bahan/material yang telah dibayar. 2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan bahan. 3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas (Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas dan Tim Fasilitator Masyarakat;
Nomor Bukti yang dicatat dalam buku material adalah nomor bukti penerimaan barang
KKM
Laporan Penggunaan Dana (LPD) (Lampiran PT.6-06)
1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala Desa untuk diperiksa oleh Konsultan kabupaten. 2. LPD dibuat sebelum pencairan tahap II dan III APBD/APBN dan setelah kegiatan selesai 100%. LPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dan merupakan salah satu persyaratan untuk mencairkan dana selanjutnya dari KPPN (APBN)/ Kas Daerah (APBD) LPD yang diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi
1. LPD merupakan dokumen pertanggungjawa ban Satlak Pamsimas atas penggunaan dana baik dari APBD maupun APBN 2. LPD APBN digunakan
KKM
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
21
2016 PAMSIMAS
Jenis Pembukuan
Uraian
Kelengkapan
pembayaran yang didokumentasikan secara khusus sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap.
Pelaku
sebagai dokumen pencairan tahapan BLM dan kegiatan telah selesai 100%
1. Transaksi diatas Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) harus dilakukan melalui mekanisme Transfer 2. Uang tunai di Kas Satlak tidak boleh lebih dari Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan mengendap terlalu lama (maksimal 5 hari)
4.3.3
Pengelolaan Kearsipan/Dokumen Jenis Dokumen
22
Uraian
Kelengkapan RKM Imas Pembentukan KKM Akte Notaris/Pencatatan Notaris Surat Hibah
Pelaku
Dokumen Proses Kegiatan Pamsimas
Semua dokumen yang berkaitan dengan proses Pamsimas mulai dari sosialisasi sampai dengan realisasi penyaluran dan pencairan dana, pelaporan, permasalahan, dlsb. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan kegiatan
1. 2. 3. 4. 5.
Dokumen Proses Pengadaan Tingkat Masyarakat
Semua dokumen proses terkait kegiatan pengadaan di tingkat masyarakat
1. Pembentukan Tim Pengadaan 2. Survei harga 3. Undangan Pemasukan Penawaran (Pengumuman Pengadaan) 4. Daftar pemasok yang masuk, Berita Acara Pembukaan, dan Berita Acara Evaluasi dan Penetapan Pemenang 5. Pembuatan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
KKM dan Tim Pengadaan
Dokumen Keuangan
1. Semua pencatatan keuangan baik asli ataupun foto copy yang mencakup seluruh tahapan mulai dari pengajuan penarikan dana ke KPPN hingga pengajuan pencairan dana ke dan dari masyarakat. 2. Penyusunan dokumen ini berdasarkan penggolongan kegiatan keuangan.
1. Dokumen perencanaan keuangan (RPD) 2. SP2D , SPM dan dokumen pendukungnya. 3. Tanda terima uang maupun bukti transaksi (nota / faktur, dan kwitansi ). 4. Semua Rekening Koran dan Buku Tabungan (minimal harus dicetak setiap akhir bulan), 5. Catatan keuangan (Buku Penerimaan dan Pengeluaran, beserta buku Bantu) 6. Laporan keuangan (Laporan Keuangan Bulanan, dan LPD)
KKM
Dokumen Kegiatan bidang higienis dan kesehatan baik di masyarakat ataupun
Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan kegiatan dan menyangkut : lokasi, pelaku, sasaran, dan hasil
1. semua dokumen pemicuan perubahan perilaku dengan CLTS, 2. promosi dan pemasaran STBM, 3. advokasi / pelatihan STBM (sanitasi total
KKM
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
KKM
Jenis Dokumen
Uraian
Kelengkapan
Pelaku
di sekolah
kegiatan
berbasis masyarakat)
Dokumen Kegiatan pelatihan sarana air minum dan sanitasi sekolah
Penyusunan dokumen ini berdasarkan jenis kegiatan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat
Dokumen kegiatan: 1. pelatihan pengelolaan administrasi dan keuangan, 2. pelatihan teknik sarana air minum dan sanitasi, 3. dan peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembentukan KKM
KKM
Dokumen Kegiatan pembangunan sarana air minum dan sanitasi sekolah
Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan kegiatan di lapangan
Dokumen yang meliputi: 1. hasil MPA bidang air minum dan sanitasi 2. hasil survei harga bahan/peralatan/upah, 3. hasil survei dan pengukuran bangunan prasarana, 4. gambar rancangan dan pelaksanaan, 5. rencana anggaran biaya, jadwal pelaksanaan pekerjaan, 6. revisi pelaksanaan kegiatan
KKM
Foto kegiatan pembangunan mulai dari : 0%, 25%, 50%, 75 % dan 100% serta foto sarana yang telah dimanfaatkan masyarakat (dilengkapi dengan pemanfaat/pengguna sarana tersebut) untuk sarana pengambilan (misal HU, KU dan SR)
KKM
Foto-foto kegiatan dan dokumentasi kegiatan
Hal-hal Penting dalam Pengelolaan Keuangan oleh Satlak Pamsimas 1. Setiap buku dan laporan harus diberi nama KKM, judul buku/laporan, dan periode 2. Satlak Pamsimas tidak boleh mengeluarkan biaya untuk Konsultan dan Fasilitator, seluruh aparat pemerintah dan seluruh unsur yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan Pamsimas. 3. Pembayaran kepada pemasok barang/jasa dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan disepakati dalam kontrak pengadaan bahan atau kontrak sewa peralatan. Tim Fasilitator dan Koordinator Kabupaten harus memantau proses kemajuan pengadaan tersebut. 4. Dana Kas Satlak Pamsimas dilarang dipegang/dititipkan kepada pihak manapun juga atau disimpan dalam rekening apapun. Dana tersebut hanya boleh dipegang Bendahara sebagai kas Satlak Program Pamsimas. 5. Bukti-bukti pembayaran yang telah dijilid dalam berkas LPD harus disimpan di Sekretariat KKM dalam rangka pengajuan pencairan dana. Koordinator KKM berhak untuk memeriksa arsip dan pembukuan Satlak program Pamsimas kapan saja, dan sewaktu-waktu dapat meminta fotocopy bukti pembayaran dalam rangka tugasnya sebagai pengendali dan pembina Satlak Program PAMSIMAS. 6. Bila terjadi perubahan harga, item dan volume pekerjaan antara perencanaan dalam RKM dengan pelaksanaan kegiatan dan adanya sisa dana karena efisiensi harus digunakan untuk pengembangan kegiatan yang menunjang pelaksanaan Pamsimas dengan membuat Berita Acara Revisi (Juknis Pelaksanaan, Lampiran PT.3-12 dan PT.3-12)
7. Apabila dana kas operasional di Bendahara melebihi 2 juta dan telah mengendap selama 5 hari, maka harus disetorkan kembali ke Rekening KKM.
4.4
PERTANGGUNGJAWABAN PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
23
2016 PAMSIMAS
KKM sebagai penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) wajib melaksanakan kegiatan yang sudah tercantum didalam RKM yang telah disetujui. Di dalam setiap pelaksanaan kegiatan akan dikenakan peraturan perpajakan yang berlaku umum yaitu hanya pada saat pembelian barang. KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang terkait dengan perpajakan dengan cara melampirkan semua pengeluaran yang didalamnya terdapat pengenaan pajak oleh supplier. KKM wajib menyusun administrasi, melaksanakan pencatatan dan pembukuan serta menyimpan semua pencatatan dan dokumen secara rapi dan aman dan mempertanggungjawabkan kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran dengan dilampiri: 1. Berita Acara Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi (format PT.6-10); 2. Berita Acara Serah Terima (BAST, format PT.6-11) Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Koordinator KKM; 3. Foto/film kegiatan yang dihasilkan; 4. Daftar Perhitungan Dana awal, penggunaan dan sisa dana (format PT.6-12); 5. Aurat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; 6. Laporan penggunaan dana (LPD) tahap III (100%) beserta LPD penggunaan tahap sebelumnya 7. Bukti slip setor ke kas Negara (jika ada). Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verfikasi atas laporan pertanggungjawab; kemudian PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima (BASTformat PT.6-11) hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama. Untuk mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan administrasi menjelang akhir tahun anggaran, KKM diharapkan dapat menyelesaikan proses pelaksanaan kegiatan lebih awal.
4.5
SISA PENGGUNAAN DANA Apabila terdapat sisa penggunaan dana kegiatan di masyarakat, maka harus digunakan untuk pengembangan sesuai dengan kegiatan di dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
4.5.1
Ketentuan Umum 1. Sisa dana BLM merupakan sisa dana dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam RKM, seperti kegiatan pelatihan, pembangunan fisik, pelaksanaan pengadaan, kegiatan bidang kesehatan - PBHS di masyarakat dan di sekolah dan termasuk bunga bank.
24
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
2. Pemanfaatan sisa dana BLM hanya diperkenankan untuk kegiatan operasional SPAM terbangun, pengembangan yang dapat menambah pemanfaat bagi masyarakat dengan menambah volume kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan kegiatan pendukungnya, antara lain pemicuan PHBS melalui rembug/pertemuan pleno masyarakat tentang penggunaan sisa dana BLM. 3. Penggunaan sisa dana BLM harus dilengkapi Berita Acara Revisi RKM serta mendapatkan persetujuan DPMU. 4. Pemanfaatan sisa dana BLM tidak diperkenankan digunakan untuk mendanai Biaya Operasional KKM. 4.5.2
Prosedur Penggunaan Penghematan BLM Berikut adalah prosedur pemanfaatan penghematan BLM No
Langkah-Langkah
Tujuan
Hasil
Uraian
Pelaku
1.
Membuat Laporan Membuat Laporan 1. Laporan Realisasi Fisik dan Realisasi Fisik dan Realisasi Fisik Biaya Biaya demi dan Biaya kejelasan apa yang 2. Berita Acara telah Revisi RKM dilaksanakan/dibang amandment un serta (Lampiran penggunaan PT.3-11 dan dananya. PT.3-12)
Laporan Realisasi Fisik dan Biaya dibuat berdasarkan target yang tertuang di dalam RKM dan Berita Acara Revisi RKM, hargaharga aktual, jumlah orang maupun peralatan yang telah digunakan. Jumlah rekapitulasi harganya adalah dana yang akhirnya dikeluarkan oleh KKM.
KKM dan Satlak PAMSIMAS dibantu oleh TFM
2.
Melakukan Uji Fungsi Fisik 100% RKM
Memastikan keberfungsian dari sarana air minum, sanitasi di sekolah yang sudah selesai dibangun
Berita Acara Uji Uji Fungsi dilakukan Fungsi (Lampiran terhadap semua sarana air PT.3-15) minum yang telah selesai dibangun.
KKM, FM Teknis, Sanitarian, Fasilitator STBM, dan Koordinator Kabupaten
3.
Memfasilitasi masyarakat untuk pertemuan pleno merencanakan Penggunaan sisa dana BLM
Masyarakat dapat menyepakati kegiatan untuk penggunaan sisa dana
Berita Acara Penggunaan Sisa Dana (PT.3-17)
Dari kegiatan uji fungsi (langkah-langkah no 2) Bila telah dinyatakan, berfungsi baik dan tidak perlu ada penyempurnaan maka sisa dana BLM dapat direncanakan untuk dimanfaatkan pengembangan
KKM dan Satlak PAMSIMAS, TFM, Koordinator Kabupaten
Bila hasil uji fungsi perlu penyempunaan maka dilakukan perbaikan dengan menggunakan sisa dana BLM (penggunaan dana harus efektif) Bila setelah perbaikan
untuk penyempurnaan PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
25
2016 PAMSIMAS
No
Langkah-Langkah
Tujuan
Hasil
Uraian
Pelaku
sarana masih ada sisa dana, dapat digunakan pengembangan untuk menambah pemanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendukung kegiatan air minum dan sanitasi di desa sasaran dengan melalu musyawarah 4.
4.6
Finalisasi Penggunaan Sisa Dana BLM
Penggunaan sisa dana BLM secara efektif dan tepat sasaran
Berita Acara Revisi RKM yang (PT.3-11) dan Lampiran BA Revisi RKM (PT.3-12) siap ditandatangani DPMU
Setelah pertemuan pleno, KKM, TFM, Koordinator KKM dibantu oleh TFM memfinalkan penggunaan Kabupaten sisa dana dalam BA Revisi RKM & Lampiran BA Revisi RKM
MONITORING DAN EVALUASI Terkait dengan penyaluran BLM, Satker PIP Kabupaten bertanggungjawab atas: 1. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah kabupaten; 2. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah kabupaten; 3. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah kabupaten. Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah, Satker PIP Kabupaten melaksanakan monitoring dan evaluasi antara lain dengan melakukan pengawasan terhadap: 4. Kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran bantuan dengan pedoman umum dan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas di tingkat Masyarakat yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; 5. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi berdasarkan data Quick Status (QS) didalam www.pamsimas.org. Satker PIP Kabupaten diharuskan untuk mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penyaluran bantuan di masyarakat.
4.7
SANKSI Apabila berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi ditemukan ketidaksesuaian pelaksanaan Bantuan Pemerintah dengan Pedoman dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah dalam Program Pamsimas, maka kegiatan tersebut dapat
26
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
dikategorikan sebagai penyimpangan dan dapat diberikan sanksi sesuai peraturan/perundang-undangan yang berlaku baik kepada pribadi maupun kelompok yang melakukan penyimpangan. Pemantauan dapat dilakukan oleh:
Internal
eksternal :
:
monitoring berkala, Inspektorat Jenderal KemenPUPR, World bank Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sanksi dapat berupa:
4.8
pengembalian dana baik ke rekening KKM, maupun ke kas Negara atau rekening khusus
penangguhan pembayaran
penghentian pembayaran
proses hokum
PROSEDUR PENGEMBALIAN KE KAS NEGARA
Apabila terdapat penghematan yang tidak memungkinkan untuk diganakan, maka harus dikembalikan ke kas Negara. Prosedur pengembalian ke kas negara adalah sebagai berikut: 1. 2.
KKM difasilitasi oleh fasilitator berkoordinasi dengan PPK untuk mengembalikan sisa dana. KKM mendatangi Bank/kantor pos persepsi terdekat untuk menyetorkan uang ke kas negara menggunakan lembar SSBP dan dengan akun 526311 (Belanja barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat) - sesuai dengan akun didalam DIPA atas nama KKM (tanpa harus ada NPWP).
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
27
2016 PAMSIMAS
Lampiran
28
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
PT.6-01 KOP SATKER PIP KABUPATEN
PT.6-01 SURAT KEPUTUSAN PENERIMA BLM TAHUN ANGGARAN…….. Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR nomor____________, tanggal ______________ tentang _____________________________________________, maka kami memutuskan penerima dana Bantuan Langsung Masyarakat per desa adalah sebagai berikut:
No
Penerima BLM Desa/Kecamatan
Nilai Bantuan (Rp)
Nama KKM
Nomor Rekening KKM
Demikian Surat Keputusan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
______________________, tanggal____________ Dibuat oleh PPK…………… Kabupaten/Kota…………………..
Disahkan oleh Satker PIP Kabupaten/Kota……………….
Nama:……………………………….. NIP………………………………
Nama:……………………………….. NIP………………………………
Surat Keputusan Penerima BLM
PT.6-01
29
2016 PAMSIMAS
PT.6-02 PT.6-02 PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) – BLM APBN Nomor Tanggal
: :
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………, kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama Jabatan
: : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pejabat Pembuat Komitmen Satker SNVT/SKS Pamsimas kabupaten/kota ......................... propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan Umum nomor ………….tanggal ………., dan Surat Keputusan Penerima BLM nomor …………….. tanggal……………, bertindak untuk dan atas nama program Pamsimas yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama Jabatan
: : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa/kelurahan ..........................., kecamatan ........................, kabupaten/kota ............................, berdasarkan Akta /Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor ...................., tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama masyarakat desa/ kelurahan ..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak berdasarkan: 1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN nomor ....... tanggal ............ .tahun ....... 2. Surat Keputusan Kementerian PU ................. nomor ............... tanggal ............. tahun 20….., tentang Penetapan Desa/Kelurahan Lokasi Pamsimas tahun 20..........… 3. Surat Keputusan Satker…………..Kabupaten……….tentang nomor……………..tanggal…………….
Penerima
BLM
4. Rencana Kerja Masyarakat (RKM) beserta lampirannya. 5. Pengesahan DPMU untuk RKM desa/kelurahan ................ kecamatan ............... kabupaten/kota ................... nomor .................. tanggal ..................... 6. Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat (VIM)
30
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut: 1) Pihak Pertama, sepakat untuk melakukan perjanjian pemberian/penerimaan bantuan dengan nilai sebesar Rp. …………,- (……………………. rupiah) kepada Pihak Kedua guna membayar kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM)
No.
Uraian Kegiatan
Volume
Harga Satuan (Rp)
Sumber Dana (Rp) Jumlah
APBD
Kontribusi Masyarakat
RKM : a.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum
b. c. d. e. .f.
dst Total Jumlah Dana PKS
Catatan : Besarnya biaya untuk masing-masing kegiatan tergantung dari proses secara partisipatif di masyarakat. Sesuai dengan RAB masing-masing kegiatan dalam RKM Total waktu penyelesaian kegiatan adalah ......... (......................) hari kalender. 2) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (tenaga dan material) dan inCash. 3) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian pemberian bantuan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini. 4) Perjanjian pemberian bantuan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ......................... pada hari dan tanggal tersebut di atas. 5) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani surat perjanjian ini. 6) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-02
31
2016 PAMSIMAS
Pihak Pertama
Pihak Kedua
Pejabat Pembuat Komitmen Satker SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten/Kota ............... ................
Koordinator KKM desa/Keluarahan .............................
(.................................................)
(.................................................)
Disahkan oleh, Kepala Satker SNVT/SKS Pamsimas Kabupaten/Kota …………………….
(.................................................)
32
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
SYARAT-SYARAT UMUM PERJANJIAN KERJA SAMA
I.
DEFINISI Dalam perjanjian pemberian bantuan ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Perjanjian Pemberian Bantuan berarti persetujuan yang dibuat antara Pihak Pertama mewakili pemberi bantuan dengan Pihak Kedua sebagai penerima bantuan dana hibah sebagaimana tertulis dalam formulir yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, termasuk seluruh lampiran dan referensi dokumen yang dimasukkan; 2. Nilai Perjanjian berarti nilai harga yang dibayarkan kepada pihak Kedua sesuai perjanjian pemberian bantuan; 3. Pekerjaan berarti pekerjaan/ kegiatan yang tersebut pada uraian kegiatan, meliputi; 1) Peningkatan kapasitas keterampilan dan kelembagaan masyarakat, 2) Peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan sekolah melalui promosi – penyuluhan – pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pemicuan perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat, dan 3) Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi komunal di masyarakat dan sekolah; 4. KKM berarti koordinator KKM desa/kelurahan ............................ yang dipilih oleh masyarakat setempat sebagai Pihak Kedua; 5. Barang-barang berarti semua peralatan, mesin, atau bahan lainnya dimana pihak penjual/supplier diminta untuk menyerahkan/memasok kepada pembeli sesuai kontrak; 6. PPK/SNVT/SKS Pamsimas kabupaten/ kota ................................ berarti Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas di kabupaten/kota, yang diangkat dengan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan Umum nomor……… tanggal……. sebagai Pihak Pertama; 7. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) terdiri dari Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (CD), Fasilitator Teknik Sarana Air Minum dan Sanitasi (WSS), direkrut oleh Satker SNVT/SKS Pamsimas Propinsi untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat; 8. Koordinator Kabupaten adalah kordinator TFM yang bertugas untuk memberikan bimbingan teknis sarana air minum, sanitasi, dan kesehatan di tingkat kabupaten/kota yang direkrut melalui kontrak Regional Oversight Management Services (ROMS)
II.
9. DPMU adalah unit pengelola program Pamsimas di tingkat kabupaten/kota TUGAS KKM SEBAGAI PIHAK KEDUA
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-02
33
2016 PAMSIMAS
1. Bersama masyarakat melaksanakan kegiatan yang telah dituangkan dalam RKM, sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pamsimas dan spesifikasi teknis, dengan bantuan Fasilitator Masyarakat; 2. Mengatur pengadaan dan pengelolaan dana tunai, bahan lokal dan tenaga gotong-royong sesuai yang telah disepakati sebagai kontribusi masyarakat. 3. Pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk : -
Membentuk unit pelaksanaan untuk kegiatan fisik (pembangunan sarana air minum dan sanitasi), kegiatan kesehatan masyarakat dan sekolah; pengelolaan dana; menetapkan personil dan/atau tukang yang ditugaskan untuk melaksanakan setiap kegiatan tersebut diatas.
-
Melakukan pembelanjaan dana guna pengadaan bahan dan material yang diperlukan.
III. PENGGUNAAN DANA DALAM PEMBELANJAAN 1. Dana hibah dari program Pamsimas hanya boleh digunakan untuk membiayai kegiatan masyarakat yang telah direncanakan bersama dan dituangkan dalam RKM. Penggunaan di luar kegiatan yang telah disepakati dengan alasan apapun tidak dibenarkan. 2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah Pamsimas. Pihak kedua wajib mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu. 3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM, maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Surat Perjanjian Pemberian Bantuan kepada PPK Pamsimas kabupaten/kota dengan melampirkan rincian Rencana Pengembangan dari sisa dana tersebut. 4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua. 5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan seperti penentuan jenis dan spesifikasi barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga. IV. TENAGA PELAKSANA 1. Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan pada tingkat desa dilakukan oleh masyarakat (partisipasi masyarakat) melalui Satuan Pelaksana Program Pamsimas yang dibentuk masyarakat sendiri di dalam wadah kelembagaan masyarakat Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM).
34
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
2. Proses partisipasi masyarakat tersebut diharapkan menjadi wujud pemberdayaan dan memberi kesepakatan agar masyarakat menjadi pelaku dalam menangani kegiatan yang mereka inginkan. 3. Tenaga inti pelaksana yang diperlukan dalam pelaksanaan (misalnya tukang batu, tukang pasang pipa) adalah dari masyarakat setempat. Fasilitator Masyarakat bertugas untuk memberikan bimbingan dan pelatihan kepada mereka. 4. Tenaga inti diberi upah (insentif) sesuai dengan norma yang wajar di desa tersebut, berapa besarnya upah yang wajar tersebut ditetapkan bersama oleh Satuan Pelaksana Program bersama Fasilitator Masyarakat. 5. Bila ada bagian pelaksanaan tertentu ternyata tidak terdapat tenaga di desa yang bersangkutan, maka Satuan Pelaksana Program bersama Fasilitator Masyarakat dapat menggunakan tenaga yang dibutuhkan dari tempat lain (desa lain, kecamatan, kabupaten, dsb). Fasilitator Masyarakat bertugas untuk membantu dan mendampingi Satuan Pelaksana Program dalam identifikasi tenaga yang dibutuhkan dan melakukan perundingan mengenai harga yang wajar. Penggunaan tenaga luar tersebut berbasis upah harian atau borongan. 6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga angkut, galian, dsb) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong royong dan hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat. V. ADMINISTRASI DAN PELAPORAN 1. Unit pengelola keuangan harus melakukan pencatatan, penyusunan dan penyimpanan dokumen pendukung dari pihak ketiga untuk pengeluaran dana. Yang termasuk dokumen pendukung diantaranya adalah kwitansi, bon, nota, bukti pembayaran, faktur, dsb. 2. Seluruh catatan dan dokumen pendukung penggunaan dana tersebut harus tersedia pada waktu diadakan pemeriksaan oleh pihak Proyek Pamsimas (CPMU/ PPMU/ DPMU, CMAC, ROMS, BPKP atau misi World Bank). 3. Catatan dan dokumen pendukung bersifat transparan sehingga masyarakat dapat melihat dan memeriksanya. 4. Fasilitator Masyarakat bertugas untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada KKM dalam hal administrasi dan pelaporan tersebut. 5. Pihak kedua berkewajiban untuk melaporkan kemajuan kegiatan setiap bulan sesuai dengan pedoman pelaksanaan Pamsimas di tingkat masyarakat berupa laporan Keuangan Bulanan dan ditempel pada papan informasi. 6. Pihak kedua harus menyebarluaskan ikatan perjanjian pengadaan barang dan jasa pengerjaan antara KKM dengan sub pemasok/sub kontraktor melalui papan informasi. VI. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK II Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-02
35
2016 PAMSIMAS
Bantuan dana diberikan dalam bentuk uang yang dicairkan langsung ke rekening KKM. Alokasi dana BLM untuk desa/kelurahan ………… sebesar Rp ……. (dengan huruf….rupiah), Tahapan dan Persyaratan Pencairan Dana Hibah APBN Penyaluran dana APBN dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, tahap I: 40%, tahap II: 40%, dan tahap III: 20%. Pencairan Dana Tahap I Pencairan dana tahap I sebesar 40% (dua puluh persen) dapat diajukan setelah PKS II ditandatangani. (1) Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (PKS) Akta/pencatatan notaris pembentukan KKM Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) Ringkasan RKM, termasuk : kesanggupan kontribusi masyarakat Foto copy DIPA APBN Rencana Penggunaan Dana Tahap I (RPD I) Kuitansi sesuai jumlah dana tahap I yang ditanda tangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK. (2) Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penerbit SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1) di atas. (3) Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM dengan melampirkan:
Ringkasan Kontrak/ PKS Daftar rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
Pencairan Dana Tahap II Pencairan dana tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dapat diajukan melalui proses : i.
36
Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang menyatakan 90% dana tahap I telah digunakan Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, mencapai 30% yang ditanda tangani oleh Koordinator KKM Rencana Penggunaan Dana Tahap II (RPD II) Kwitansi sesuai jumlah dana tahap II yang ditandatangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penguji SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1) di atas. iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM dengan melampirkan: Ringkasan Kontrak/PKS Nomor dan nama pemilik rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) Pencairan Dana Tahap III Pencairan dana tahap III sebesar 20% (empat puluh persen) dapat diajukan setelah : i.
Pengajuan SPP oleh KKM sebagai syarat penerbitan SPM Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang menyatakan 90% dana tahap sebelumnya telah digunakan; Copy rekening KKM yang menunjukkan dana in-cash sebesar 4% telah disetorkan Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan, mencapai 60%; Kwitansi sesuai jumlah dana tahap III yang ditandatangani oleh Koordinator KKM dan disahkan oleh PPK; Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK);
ii. Penerbitan SPM : SPM diterbitkan oleh Pejabat Penerbit SPM setelah dilakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan pada butir 1) di atas. iii. Penerbitan SP2D : KPPN akan menerbitkan SP2D setelah menerima SPM dengan melampirkan:
Ringkasan Kontrak/PKS Nomor dan nama pemilik rekening KKM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)
VII. SUMBER PEMBIAYAAN Jumlah bantuan yang disepakati dalam : PKS sebesar Rp. ……………… (dengan huruf) dari APBN DIPA nomor ................. tanggal .............. tahun …..........… VIII. AMANDEMEN PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-02
37
2016 PAMSIMAS
Amandemen Perjanjian Pemberian Bantuan adalah ketentuan mengenai perubahan Perjanjian Pemberian Bantuan. Perubahan Perjanjian Pemberian Bantuan dapat terjadi apabila : 1. Perubahan pekerjaan karena disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh DPMU dan KKM sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam Perjanjian Pemberian Bantuan. 2. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan. 3. Perubahan harga Perjanjian Pemberian Bantuan akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan. Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM. IX. SANKSI DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN Apabila terbukti bahwa pelaksanaan RKM tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian Pemberian Bantuan yang antara lain meliputi : bahan, peralatan, tenaga kerja, cara pengerjaan, manajemen pelaksanaan, administrasi dan keuangan serta tindakan lainnya yang diluar ketentuan Perjanjian Pemberian Bantuan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan atas mutu pekerjaan, jadwal pelaksanaan, administrasi keuangan dan penyalahgunaan dll. Maka Pihak Pertama berhak mengajukan : 1. Pemberian teguran-teguran dan peringatan-peringatan secara tertulis 2. Penangguhan pembayaran 3. Pemberian perintah perbaikan/penggantian 4. Pemutusan Perjanjian Pemberian Bantuan Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian Pemberian Bantuan, maka : a. Pihak Kedua harus mempertanggungjawabkan kepada Pihak Pertama atas penyimpangan-penyimpangan Perjanjian Pemberian Bantuan tersebut dengan mengembalikan kepada Pihak Pertama dana sebesar Nilai Kegiatan yang belum teralisir. b. Bila Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai butir (a) tersebut maka akan dilakukan tindakan hukum sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. X. TRANSPARANSI 1. KKM beserta TFM dan Koordinator Kabupaten wajib memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Program Pamsimas kepada seluruh komponen masyarakat. 2. KKM wajib memasang Papan Informasi dengan isi sesuai dengan petunjuk pelaksanaan operasional tingkat desa yang berisi : a. Susunan Organisasi Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) b. Peta Sosial dan Sarana yang dibangun 38
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
c. d. e. f. g. h. i. j.
Ringkasan Rencana Kerja Masyarakat Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Gambar Teknis Rinci Sarana yang dibangun Jadwal pelaksanaan Realisasi pencairan dana Kemajuan pelaksanaan kegiatan dan biaya Hak dan kewajiban masyarakat Kontrak KKM dengan Sub pemasok/Sub Kontraktor
XI. SUB PEMASOK / SUB KONTRAKTOR 1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan Sub Pemasok/Kontraktor untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh masyarakat. 2. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan pekerjaannya kepada Sub Pemasok/Sub Kontraktor maka harus mendapat persetujuan dari Pihak Pertama lebih dahulu sebelum pekerjaannya dimulai. 3. Untuk bagian pekerjaan oleh Sub Pemasok/Sub Kontraktor atas sepengetahuan Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang baik dan penuh tanggung jawab. 4. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari Sub Pemasok/Sub Kontraktor dan segala sesuatu yang menyangkut hubungan antara Pihak Kedua dengan Sub Pemasok/Sub Kontraktor. XII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% yang disebut dalam butir II di atas ditetapkan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal Surat Perjanjian ini ditandatangani. 2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat satu di atas tidak dapat diubah oleh Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa yang diatur dalam butir XII perjanjian ini, atau adanya perintah penambahan pekerjaan yang harus disetujui oleh Pihak Pertama secara tertulis. XIII. KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) 1. Yang dimaksud dengan “keadaan memaksa” adalah peristiwa-peristiwa seperti berikut : -
Bencana Alam
-
Kebakaran
-
Perang, huru-hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemi
Yang masing-masing mempunyai akibat langsung sehingga tertundanya penyelesaian kegiatan ini.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-02
39
2016 PAMSIMAS
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat. XIV. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan mengenai pelaksanaan ketentuan perjanjian pemberian bantuan, maka kedua belah pihak akan menguta-makan penyelesaian secara musyawarah. 2. Apabila kedua belah pihak tidak memperoleh penyelesaian menurut cara yang ditetapkan dalam ayat 1., maka perbedaan pendapat atau perselisihan tersebut diselesaikan melalui panitia perdamaian yang dibentuk oleh kedua belah pihak terdiri dari 3 (tiga) orang wakil, yaitu : - Seorang wakil dari Pihak Pertama - Seorang wakil dari Pihak Kedua - Seorang wakil yang ditunjuk dan disetujui oleh kedua belah pihak. 3. Apabila tidak dapat diperoleh penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan ayat 1. dan 2. di atas, maka masalahnya akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri kedua belah pihak memilih domisili di Pengadilan Negeri Kabupaten/ Kota ........................... 4. Semua biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan hal yang dimaksud dalam ayat 1, 2, dan 3 menjadi beban bagi kedua belah pihak. XV. BEA MATERAI Bea materai dari Surat Perjanjian ini dibebankan kepada kedua belah pihak bilamana diperlukan, dimana nilai pembayaran Rp 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai sebesar Rp. 3.000,- sedangkan nilai pembayaran di atas Rp. 1.000.000,bea materai sebesar Rp. 6.000,XVI. LAIN-LAIN Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Pemberian Bantuan ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
40
PT.6-02
Perjanjian Kerja Sama (PKS) – BLM APBN
PT.6-03 PT.6-03 BERITA ACARA PERMINTAAN PENCAIRAN DANA (BAPPD) Nomor : .......................................... Pada hari ini .................. tanggal .................. bulan ............................. tahun dua ribu ..................., yang bertanda tangan di bawah ini : I.
Nama Jabatan
: : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker SKPD/ SNVT/SKS Pamsimas * ) kabupaten/kota ....................... propinsi ....................... :
Alamat II. Nama Jabatan
: : Koordinator KKM desa/kelurahan.............. kabupaten/kota ................. propinsi ........................... :
Alamat Berdasarkan : 1)
DIPA APBN/DPA APBN *)
:
nomor ............................. tanggal ...............
2)
PKS
:
nomor ............................. tanggal ...............
3)
Nilai PKS
:
Rp. .................... (....................................................... rupiah)
4)
Pekerjaan
:
pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi promosi/penyuluhan/pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat
penyiapan dan pelatihan unit kerja teknis dan kesehatan sebagai badan pengelola sarana dan kegiatan Pembayaran ............................................................................................................................. Dengan ini secara bersama-sama telah melakukan penelitian : 1) KKM desa/kelurahan.................... kecamatan.................... kabupaten/kota ...................... telah siap melaksanakan pekerjaan yang tercantum dalam RKM, dengan tahap pembayaran (I, II, III) program Pamsimas tahun anggaran .................................... 2) Rincian penggunaan dana :
Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)
PT.6-03
41
2016 PAMSIMAS
3) Telah dipenuhinya persyaratan teknis dan administrasi, maka KKM layak untuk memperoleh pembayaran tahap ke ................ sebesar Rp. ................................ dengan rincian : 4) Pembayaran dana hibah tersebut di atas disalurkan ke rekening KKM yang bersangkutan, nomor rekening ..............................nama pemilik rekening.............................. bank .......................... 5) Dengan telah disalurkannya pemberian bantuan ini maka KKM bertanggungjawab sepenuhnya atas penyelesaian pelaksanaan kegiatan dimaksud sesuai jadwal dan target yang telah ditentukan. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
.........................., ................. 20.....
Koordinator KKM Desa/Kelurahan........................
( .......................................... )
Diverifikasi kebenarannya oleh :
Koordinator Kabupaten
DPMU kab./kota .................................
( ........................................ )
( ........................................ )
* ) Coret yang tidak diperlukan
42
PT.6-03
Berita Acara Permintaan Pencairan Dana BAPPD
PT.6-04 PT.6-04 RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) Desa/Kecamatan/Kabupaten : ……………………………………. RPD ke : Volume No.
Uraian
1
2
Kebutuhan
Real. s/d Tahap Lalu
Pengajuan Sekarang
Jumlah Kumulatif
3
4
5
6=4+5
Unit/ Satuan
Harga Satuan
Jumlah
7
8
9=5*8
Jumlah Pengajuan Rp (………………………………………………………………………………………….) ….……………….,……………… Disetujui : Koordinator KKM
Dibuat : Ketua Satlak PAMSIMAS
(..............................)
(…………………….) Diperiksa :
1. 2. 3. 4. 5.
Koordinator Kabupaten/Kota
Fasilitator Masyarakat
(................................)
(………………………….)
Nomor urut Uraian mengenai kegiatan Volume kebutuhan kegiatan Volume kegiatan yg sudah direalisasikan Kebutuhan volume kegiatan saat ini
Rencana Penggunaan Dana (RPD)
6. 7. 8. 9.
PT.6-04
Jumlah volume keseluruhan Satuan (unit) Harga satuan Jumlah biaya
43
2016 PAMSIMAS
PT.6-05 Nomor Kode Satker MAK Tahun Anggaran
: : : :
PT.6-05 KUITANSI Sudah terima dari
:
Pejabat Pembuat Komitmen Satker SKPD/ SNVT/SKS* Pamsimas kabupaten/kota ................................. propinsi ..................
Jumlah uang
:
Rp. .....................
Dengan huruf
:
Untuk keperluan
:
Pembayaran dana BLM Pamsimas tahap ke ....... kegiatan: 1) peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat, 2) pembangunan sarana air minum dan sanitasi, dan 3) peningkatan derajat kesehatan melalui penyuluhan/promosi dan pelatihan pola hidup bersih dan sehat, dan pemicuan perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat; sesuai dengan PKS nomor .......... tanggal .............. dan BAPPD nomor .......... tanggal ...........
................................, tanggal ...................... 20.... Yang menerima, Koordinator KKM desa/kelurahan................................
(..........................................)
Setuju dibayar/disahkan : Pejabat Pembuat Komitmen Satker SKPD/SNVT/SKS* Pamsimas kabupaten/kota ..............................
(..........................................)
44
PT.6-04
Rencana Penggunaan Dana (RPD)
PT.6-06
PT.6-06 LAPORAN PENGGUNAAN DANA (LPD) Desa/Kelurahan
:
Kabupaten/Kota :
Kecamatan
:
Propinsi :
No.
Jenis Kegiatan
1
2
Jumlah Biaya
Kumulatif
Laporan Ini
Biaya
3
4
Jumlah Rp.
Rp.
Saldo Kas pada saat ini ……………………………………………………… Penggunaan dana APBD/APBN tahap =
Rp.
%
………………………,…………………20..… Disetujui oleh : Koordinator KKM
Dibuat oleh : Ketua Satlak PAMSIMAS
(………………………….)
(…………………….)
Diperiksa : Koordinator Kabupaten/Kota
Diketahui : Kepala Desa / Lurah
(………………………………)
(……………………..)
Keterangan : 1. Nomor urut 2. Jenis kegiatan yang dilakukan 3. Jumlah biaya yang dilaporkan (LPD) saat ini 4. Jumlah biaya secara keseluruhan yaitu saldo kolom 4 baris sebelumnya ditambah dengan jumlah kolom 3 pada baris yang sama.
Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (BAKPK)
PT.6-07
45
2016 PAMSIMAS
PT.6-07 PT.6-07 BERITA ACARA KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN (BAKPK) Nomor : ...........................................................
Pada hari ini ..................... tanggal ..................... bulan ..................... tahun dua ribu …… telah dilakukan pemeriksaan dan penelitian secara seksama terhadap kegiatan program Pamsimas di desa/kelurahan ...................... kecamatan ...................... kabupaten/kota ....................... provinsi ....................., dengan hasil sebagai berikut: 1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan:
kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat saat ini telah mencapai ........%, telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan ............... pekerjaan fisik sarana dan sanitasi saat ini telah mencapai ........%, telah dilaksanakan sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi / persyaratan teknis yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pekerjaan ............... kegiatan peningkatan derajat kesehatan saat ini telah mencapai ........% telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan/penyuluhan ...............
2) Jumlah pengeluaran proyek yang sudah dipertanggungjawabkan Rp. ........................ LPD tahap 1 sebesar Rp. ...................... LPD tahap 2 sebesar Rp. ...................... Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mestinya. Yang membuat berita acara: No.
Nama
Selaku
1.
Koord. KKM
2.
Fasilitator Masyarakat Bidang CD
3.
Fasilitator Masyarakat Bidang WSS
Tandatangan 1. 2. 3
Mengetahui:
46
DPMU
Koordinator Kabupaten
(………………………………….)
(………………………………….)
PT.6-07
Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (BAKPK)
PT.6-08 PT.6-08 LEMBAR KERJA PENGISIAN LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN DAN BIAYA Kecamatan :
Desa/kelurahan:
PERHITUNGAN KEMAJUAN KEGIATAN
Target Kegiatan
Biaya (Rp)
Realisasi
Bobot (%)
Volume (satuan)
Biaya (Rp)
Kegiatan (%)
Kegiatan Tertimbang
Jumlah Tertimbang Tertimbang adalah % bobot x % kegiatan dibagi 100 KEUANGAN
Uraian
Kumulatif s/d bln lalu
Bulan ini
Kumuatif s/d bln ini
Saldo
Kontribusi inCash Kontribusi inKind Kantor Kas Daerah KPPN Total Cash Total Cash+Kind Pencairan dari Bank Pengeluaran Kas HARI ORANG KERJA
Target HOK Jenis Pekerja
Bulan Lalu
Realisasi HOK
Bulan Ini
s/d bulan lalu
Lembar Kerja Pengisian Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya
PT.6-08
bulan ini
kum. s/d bulan ini
Pekerja Biasa Tukang Kep. Kelompok / Mandor
47
2016 PAMSIMAS
ANGKATAN KERJA
Target HOK Jenis Pekerja
Bulan Lalu
Bulan Ini
Tanggal mulai pelaksanaan kegiatan : ____________ Perkiraan selesai kegiatan : ____________________
Laki-laki Perempuan
Target kegiatan dan HOK berdasarkan SPK
Kurang mampu
dan ………… Berita Acara Revisi
Jumlah Angkatan Kerja (=Laki + Perempuan)
Diperiksa Oleh Fasilitator Koordinator*
Diketahui Oleh: Koordinator KKM
Dibuat Oleh: Satlak
(……………………….)
(……………………….)
(……………………….)
*) dari Tim Fasilitator Masyarakat yang bertugas di KKM ditunjuk salah satu sebagai koordinator TFM.
48
PT.6-08
Lembar Kerja Pengisian Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya
PT.6-09 PT.6-09 SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENYELESAIKAN KEGIATAN (SPKMK) Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: _______________________________
Jabatan
: Koordinator KKM/penanggungjawab pelaksanaan program Pamsimas di desa/kelurahan .............. kecamatan ............... kabupaten/kota ............... propinsi ........., berdasarkan SPK nomor .......tanggal ........... tahun .... untuk kegiatan: 1) peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat, 2) pembangunan sarana air minum dan sanitasi, dan 3) peningkatan derajat kesehatan melalui perubahan perilaku hidup tidak (bersih dan sehat)
Alamat
: _______________________________
Pada hari ini ................... tanggal ................. bulan ................. tahun dua ribu ................. menyatakan sanggup menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tersebut di atas sampai selesai (100%), dengan dibayarkannya dana hibah tahap ke 3 (tiga), sebesar Rp. .................... (............. rupiah). Dengan penjelasan kemajuan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: 1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan:
kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat saat ini telah mencapai ........% dan sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan ...............
pekerjaan fisik sarana air minum dan sanitasi di sekolah saat ini telah mencapai ........% dan sisa kegiatan .......% berupa : pekerjaan ...............
kegiatan peningkatan derajat kesehatan saat ini telah mencapai ........% dan sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan/penyuluhan ...............
2) Jumlah pengeluaran program yang sudah dipertanggungjawabkan Rp. ..........
LPD tahap 1 sebesar Rp. ......................
LPD tahap 2 sebesar Rp. ...................
Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon dana hibah tahap 3 (tiga) sebesar Rp ............................. dapat dibayarkan. Demikian surat pernyataan ini, dan dibuat dengan sebenarnya.
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK)
PT.6-09
49
2016 PAMSIMAS
........................, ...................... 20...
Kepala Desa/Lurah .........................
Koordinator KKM
Kabupaten ................................
Desa/Kelurahan ..............................
(............................................)
(..............................................)
Koordinator Kabupaten
(..............................................)
Mengetahui, Ketua DPMU
(..............................................)
50
PT.6-09
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan (SPKMK)
PT.6-10 PT.6-10 PROGRAM PAMSIMAS BERITA ACARA PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LP2K) Tanggal : Yang bertanda tangan di bawah ini :
I.
Nama Jabatan
: ………………………………………………..…. : Koordinator KKM Desa……… Kecamatan…... Kabupaten ………………………………………
Alamat
: ……………………………………………………
Selanjutnya disebut Pihak Pertama II. Nama Jabatan Alamat
: ……………………………………………………. : Koordinator Kabupaten Kabupaten……………….Propinsi…………….. : …………………………………………………….
Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak kesatu telah melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan tersebut di bawah ini sepenuhnya (100%), dan hasil fisik telah diperiksa oleh Pihak Kedua dan dinilai sesuai dengan rencana kegiatan yang tercantum pada Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor………………. yang disempurnakan melalui Berita Acara Revisi RKM, Laporan Fisik/Kegiatan dan Biaya serta gambar laksana (as built drawing) . Kualitas pelaksanaan dinilai layak diterima dan sudah siap diperiksa oleh Unit Pengelola Program Kabupaten/Kota .................... 1) Jenis Kegiatan a. Biaya Operasional Program b. Pelatihan administrasi keuangan, pelatihan teknis sarana air minum dan sanitasi c. Pembangunan sarana air minum l d. Pembangunan sarana sanitasi sekolah e. Promosi, advokasi dan pelatihan hygiene dan kesehatan f. Penyiapan dan pelatihan Badan Pengelola sarana Jumlah Bantuan dari sumber dana APBD/APBN 2) Waktu Pelaksanaan
Berita Acara Serah Terima (BAST)
: Rp. : Rp.
(1) (2)
: Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp.
(3) (4) (5) (6)
: ..…. hari kalender
PT.6-11
51
2016 PAMSIMAS
Pihak Pertama Koordinator KKM
Pihak Kedua Koordinator Kabupaten/Kota
(………….........……)
(………….........……)
Saksi Dari pihak pertama
Saksi Dari pihak kedua
(………….........……)
(………….........……)
52
PT.6-10
Berita Acara Serah Terima (BAST)
PT.6-11 KOP SATKER ……..KABUPATEN……………….
PT.6-11 BERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)
KEGIATAN RKM Desa ___________, Kabupaten_________, Provinsi___________ No.______________
Pada hari ini _______, tanggal ______bulan ________tahun ________(_-_-__), kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1.
_____________: Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan __________,________________, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen _____. Satker _________, yang beralamat di _____________, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2.
_____________: Koordinator KKM ______________________, yang berkedudukan di _____________, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) KS No.: ____________________, tanggal, ____, bulan______ Tahun _______, Pihak pertama telah melakukan pemeriksanaan sesuai ketentuan PKS sebagai berikut: 1. 2.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan serah terima kegiatan sesuai dengan ketentuan didalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai berikut: 1. 2. Dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dan Pihak Pertama menerima dengan baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Berita Acara Serah Terima (BAST)
PT.6-11
53
2016 PAMSIMAS
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
__________________ Koordinator KKM
_____________________ NIP.
_____________________ NIP.
_____________________ NIP.
54
PT.6-11
Berita Acara Serah Terima (BAST)
PT.6-12 Program Pamsimas
PT.6-12 LAPORAN PERHITUNGAN DANA BLM KKM………… Desa……………… Kab………………, Provinsi…………….
I.
Penerimaan Bantuan Langsung Masyarakat APBN/APBD* 1. Tahap I
(a)
: Rp ………………………………….
2. Tahap II
(b)
: Rp ………………………………….
3. Tahap III (c)
: Rp ………………………………….
Jumlah (d= a+b+c)
II.
: Rp ………………………………….
Pembayaran untuk kegiatan: 1. Pelatihan………………. (e)
: Rp ………………………………….
2. SAM
(f)
: Rp ………………………………….
3. PHBS
(g)
: Rp ………………………………….
Jumlah (h= e+f+g)
Saldo (i= d-h)
III. Kas di rekening Bank KKM (j)
: Rp ………………………………….
Rp ………………………………….
: Rp ………………………………….
IV. Kas di Bendahara Satlak Pamsimas (k) : Rp …………………………………. Jumlah (l= j+k)
Sisa/lebih dana di kas (m= i-l)
Laporan Perhitungan Dana BLM
: Rp ………………………………….
Rp ………………………………….
PT.6-12
55
2016 PAMSIMAS
Yang membuat Bendahara Satlak Pamsimas
Mengetahui Koordinator KKM…………………
(……………………………………)
(……………………………………)
Verifikasi oleh Fasilitator (………………………………….)
56
PT.6-12
Laporan Perhitungan Dana BLM