HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA DI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Afni Anete Repi*, Johan Josephus*, A.J.M Rattu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Penggunaan alat kerja yang berbahaya serta kurangnya kesadaran pekerja bagian opening di PT Tropica Cocoprima untuk menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, beresiko menyebabkan terjadinya penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan kerja. Itulah sebabnya alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib digunakan oleh pekerja dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja itu sendiri serta orang-orang disekitarnya. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 104 pekerja. Sampel ditentukan secara purposive sampling sebanyak 94 pekerja bagian opening. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan checklist. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 62,8% pekerja memiliki pengetahuan yang baik dan 37,2% pekerja memiliki pengetahuan yang kurang. Sebesar 50% memiliki sikap positif dan 50% lainnya memiliki sikap negatif. Tindakan yang baik sebesar 31,9% dan tindakan yang kurang baik 68,1%. Hasil uji Chi Square untuk pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD mempunyai nilai p = 0,367 dan untuk sikap dengan tindakan penggunaan APD mempunyai nilai p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja bagian opening dan terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan penggunaan APD pada pekerja bagian opening. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening ABSTRACT The use of dangerous working tool as well as lack of awareness of workers at the opening in PT Tropica Cocoprima to use personal protective while working, it can risk causes such as diseasesor even accident. That is why the compleness of personal protective equipment should be used by workers to maintain their safety workers and the people arround. This study is an analytical survey by using a cross-sectional design. The population in this study is 104 workers. Sampel was determined by purposive sampling about 94 workers. The instrument used was a questionnaire and checklist. Analysis of the relationship was using Chi Square test at the level of confidence 95% and α = 0,05. The result of this study indicated that the majority of about 62,8% workers have good knowledge and 37,2% workers have less knowledge. About 50% have positive attitude and a 50% others have negative attitude. Good action by 31,9% and about 68,1% less action. Results of Chi Square test for knowledge of the action in using PPE about p = 0,356 and attitudes with actions in using PPE have value p = 0,000. This study concluded that there was no relationtship between knowledge and the action in using PPE of workers in opening section and the is a relationship between attitudes and actions in using PPE of workers in opening section. Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Personal Protective Equipment (PPE), Workers in Opening Section
26
PENDAHULUAN
dengan
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah
memakai peralatan yang safety sebanyak
suatu
32,12% (Jamsostek, 2014).
upaya
yang
mengandung
nilai
persentasi
pekerja
yang
tidak
Salah satu industri tepung kelapa di
perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Alamsyah dan
Sulawesi
Muliawati, 2013). Perkembangan industri di
Cocoprima yang berlokasi di Desa Lelema
Indonesia sudah semakin hari semakin maju
Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa
namun perkembangan itu belum di imbangi
Selatan, dengan hasil produk tepung kelapa
dengan
untuk
jenis medium dan fine. Proses pengolahan
memahami dan melaksanakan keselamatan
tepung kelapa yang dilakukan di PT Tropica
kerja secara baik dan benar untuk mencegah
Cocoprima melalui beberapa tahap seperti:
kecelakaan yang sering terjadi di tempat
pemilihan buah kelapa, sheller (pemisahan
kerja (Sucipto, 2014).
tempurung
kesadaran
para
pekerja
Utara
adalah
dengan
PT
daging
Tropica
dari
buah
kelapa), parer (pengupasan daging buah Berdasarkan data dari International
kelapa yang berwarna cokelat), pencucian
Labour Organization (ILO) tahun 2013,
dan perendaman, penggilingan, blanching,
satu pekerja di dunia meninggal setiap 15
pengeringan, pengayakan, dan akhirnya
detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami
sakit
akibat
pengepakan.
kerja.
Pada proses sheller dan parer,
(Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat
penggunaan peralatan kerja yang tajam dan
angka kematian dikarenakan kecelakaan dan
berbahaya
penyakit akibat kerja sebanyak 2 juta kasus
banyak pekerja yang tidak menggunakan
Jamsostek (Persero) yang saat ini telah Badan
APD dengan lengkap saat berlangsungnya
Penyelenggara
proses
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,
mereka
yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak orang.
Dari
jumlah
produksi.
beberapa pekerja
sepanjang tahun 2014 jumlah pesertanya
129.911
resiko
kecelakaan kerja. Saat melakukan observasi
Di Indonesia sendiri, menurut PT
menjadi
meningkatkan
terjadinya penyakit akibat kerja bahkan
setiap tahun (Kemenkes, 2014).
berubah
dapat
pernah
Wawancara
dengan
menunjukkan bahwa mengalami
kecelakaan
ringan seperti tersayat peralatan kerja yang
tersebut
tajam dan terpeleset di lantai yang licin saat
sebagian besar atau sekitar 69,59% terjadi
bekerja tanpa menggunakan APD.
di dalam perusahaan ketika mereka bekerja 27
pada pekerja khususnya yang ada di bagian
Cara kerja seperti demikian bisa
opening di PT Tropica Cocoprima.
sangat berbahaya nantinya bagi pekerja maupun orang lain disekitarnya. Oleh karena
itu
untuk
mengurangi
Oleh
karenanya
penulis
merasa
bahkan
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
menghilangkan resiko kecelakaan di tempat
“Hubungan antara pengetahuan dan sikap
kerja maka tenaga kerja perlu untuk selalu
dengan tindakan penggunaan APD pada
disiplin menggunakan APD saat bekerja
tenaga kerja di PT Tropica Cocoprima Desa
dalam waktu yang singkat sekalipun.
Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan”.
Sesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimana
setiap
harus
menjaga
kesehatan
dengan
Penelitian ini merupakan survei analitik
diri.
dengan rancangan cross sectional (potong
Penggunaan APD merupakan tahap terakhir
lintang). Penelitian dilaksanakan di PT
dari hirarki pengendalian bahaya (Alamsyah
Tropica Cocoprima yang bertempat di Desa
dan Muliawati, 2013).
Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten
keselamatan memakai
pekerja dan
alat-alat
pelindung
METODE PENELITIAN
Berdasarkan observasi dan wawancara
Minahasa Selatan, pada bulan Juli sampai
awal masih banyak pekerja bagian opening
Oktober 2015. Populasi dalam penelitian ini
yang kurang memahami bahaya yang ada di
adalah seluruh pekerja di bagian opening
lingkungan
yang
kerja
serta
pentingnya
sesuai
observasi
berjumlah
104
penggunaan APD saat bekerja. Padahal
pekerja.
resiko yang senantiasa membayangi seperti
ditentukan
penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
kerja yang ringan maupun berat bisa terjadi
Sampel secara
dalam
penelitian
purposive
ini
sampling.
94 responden.
kapan saja. Kurangnya kesadaran para pekerja untuk
senantiasa
menggunakan
HASIL
APD
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana Hasil penelitian karakteristik responden
faktor pengetahuan dan sikap mempunyai pengaruh
yang
cukup
besar
pada
terhadap
94
pekerja
di
bagian
opening,
menunjukkan bahwa responden berdasarkan
tindakan penggunaan alat pelindung diri
umur yang paling banyak adalah umur 4128
50 tahun yaitu sebesar 35,1% sedangkan
responden memiliki pengetahuan kurang
umur 31-40 tahun yang paling sedikit yaitu
tentang APD. Pengetahuan responden pada
sebesar 30,9. Berdasarkan jenis kelamin,
penelitian ini tergolong baik karena banyak
pekerja
yaitu
pekerja yang sudah mengetahui tentang
sebesar 54,3% sedangkan yang paling
beberapa informasi dari pertanyaan yang
sedikit adalah pekerja perempuan sebesar
diajukan seperti pengertian, fungsi, manfaat
45,7%. Berdasarkan pendidikan yang paling
serta jenis-jenis dari APD serta akibat tidak
banyak
menggunakan APD saat bekerja.
laki-laki
adalah
paling
banyak
tingkat
pendidikan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu,
SMA/SMK yaitu sebesar 89,4% sedangkan yang
paling
pendidikan
SD
sedikit
adalah
tingkat
dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
Jadi
dapatlah
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
1,1%.
diartikan bahwa pendidikan pekerja bagian
Penginderaan
opening tergolong baik. Berdasarkan masa
melalui pancaindera manusia, yakni indera
kerja, responden yang paling banyak adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
masa kerja 6-10 tahun yaitu sebesar 37,2%
dan raba. Namun meskipun begitu sebagian
dan yang paling sedikit masa kerja 1-5
besar
tahun yaitu sebesar 17%.
melalui indera penglihatan dan pendengaran
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Variabel n %
(mata dan telinga) (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan Baik Kurang Sikap Baik Kurang Baik Tindakan Baik Kurang Baik
yang
pengetahuan
dilakukan
manusia
Menurut pandangan (2004)
suatu
perilaku
terjadi
diperoleh
dari Sunaryo yang
didasari
pengetahuan akan lebih bertahan lama 59 35
62,8 37,2
47 47
50 50
30 64
31,9 68,1
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Kholid, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika dan Yustinus (2013) pada 114 pekerja di unit produksi alumunium sulfat PT
Liku
Telaga
Gresik
memiliki
pengetahuan baik lebih banyak sebesar
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
87,5% dari pada pekerja yang memiliki
sebesar 62,8% atau sebanyak 59 responden
pengetahuan kurang baik sebesar 12,5%.
memiliki pengetahuan baik tentang APD
Meskipun sebagian besar pekerja memiliki
dan sebesar 37,2% atau sebanyak 35 29
pengetahuan
yang
baik
namun
pada
pendukung atau suatu keadaan yang juga
kenyataannya pengetahuan yang baik belum
dapat mendukung tindakan tersebut seperti
tentu menunjukkan tindakan penggunaan
halnya fasilitas (Notoatmodjo, 2012).
APD yang baik pula.
Hasil
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
dengan
penelitian
lewat
menggunakan
observasi
checklist
setelah
sebesar 50% atau sebanyak 47 responden
pengambilan
memiliki sikap baik (positif) tentang APD
tindakan penggunaan APD masih kurang
dan
47
baik karena masih banyak pekerja yang
responden memiliki sikap kurang (negatif)
belum menggunakan APD dengan lengkap
tentang APD.
selama
sebesar
Sikap
50%
atau
merupakan
sebanyak
kesadaran
proses
Wawancara
dan
data
melalui
produksi
singkat
kuesioner,
berlangsung.
dengan
Seorang
responden
tenaga kerja yang memiliki sikap baik
rendahnya
diartikan sebagai seorang tenaga kerja yang
kurangnya kesadaran untuk menggunakan
memiliki kesadaran untuk berbuat baik
APD, ketidaknyamanan penggunaan APD
selama berada di tempat kerja, dari sikap
serta belum maksimalnya pengawasan dari
tersebut dapat berkembang menjadi sikap
pihak perusahaan.
kecenderungan
untuk
berbuat.
menjelaskan
beberapa
penggunaan
penyebab APD
karena
selamat yang lama-kelamaan menjadi suatu
Berdasarkan tabel 1diketahui bahwa
kebiasaan untuk selalu memeperhatikan
sebesar 68,1% atau sebanyak 64responden
keselamatan di tempat kerja (Soeripto,
menunjukkan tindakan penggunaan APD
2009).
yang kurang baik dan sebesar 31,9% atau sebanyak 30 responden yang menunjukkan
Hasil penelitian dari Sahli dan Pratiwi
tindakan penggunaan APD dengan baik.
(2011) menyatakan bahwa sebesar 63,4% pekerja industri rumah tangga pembuatan
Tindakan responden yang kurang baik
meubel di kelurahan Jaya memiliki sikap
dalam penggunaan APD dapat dipengaruhi
yang kurang baik terhadap penggunaan
oleh beberapa faktor dimana faktor internal
masker.
(berupa
respons)
dan
faktor
ekstenal
bisa
(berupa stimulus) berperan besar dalam
seseorang.
tindakan penggunaan APD pekerja. Faktor
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
internal berasal dari dalam diri seseorang
tindakan yang nyata diperlukan faktor
untuk merespons suatu stimulus yang ada
Suatu menunjukkan
sikap
tertentu
tindakan
dari
belum
30
dari lingkungan sekitarnya. Faktor eksternal
Hubungan
Tindakan Baik Kurang Baik n % n %
atau stimulus adalah faktor lingkungan itu sendiri, baik fisik maupun nonfisik dalam Pengetahuan Baik Kurang Sikap Baik Kurang
bentuk sosial, budaya, ekonomi dan politik (Maulana, 2009). Penggunaan APD di tempat kerja sangatlah besar manfaatnya bagi kesehatan
21 9
35,6 25,7
38 26
p
64,4 0,367 74,3
24 51,1 23 48,9 0,000 6 12,8 41 87,2
dan keselamatan pekerja itu sendiri serta dalam
Berdasarkan tabel 2 diketahui hasil
melaksanakan pekerjaan untuk mencegah
pengolahan data menggunakan uji Chi
terjadinya
Square dengan bantuan program Statistical
orang-orang
disekitarnya
penyakit
bahkan
kecelakaan
Program
ditempat kerja.
for
Social
Sciences
(SPSS)
Hasil penelitian dari Rikmiarif,dkk
menghasilkan nilai probabilitas (p value)
(2011) pada 50 pekerja pembuat genteng di
sebesar 0,367 yang menyatakan bahwa tidak
desa
terdapat
hubungan
antara
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
dengan
tindakan
penggunaan
antara praktik penggunaan APD pernapasan
Mendukung hasil tersebut, menurut Bloom
(masker) dengan tingkat kapasitas vital paru
dalam Notoadmodjo (2012) menjelaskan
( uji Spearman rank = 0,0001). Artinya
bahwa bukan hanya pengetahuan (faktor
bahwa pekerja yang tidak menggunakan
predisposisi) yang dapat mempengaruhi
masker saat bekerja mempunyai resiko lebih
suatu perilaku, namun juga dibutuhkan
besar untuk terjadinya gangguan fungsi
faktor-faktor
paru.
pendukung (ketersediaan APD) dan faktor
Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Penggunaan APD dan Hubungan Antara Sikap Dengan Tindakan Penggunaan APD Pada Tenaga Kerja PT Tropica Cocoprima Desa Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan
pendorong (pengawasan dan peraturan).
Singorojo
Kabupaten
Jepara
lainnya
pengetahuan
seperti
APD.
faktor
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
dari
menunjukkan
Arifin bahwa
(2012) tidak
yang terdapat
hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, masa kerja dan pengetahuan dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD di bagian Coal Yard PT X Unit 3 & 4.
31
Mendukung
juga
hasil
penelitian
Mendukung
hasi
penelitian
ini,
tersebut, hasil penelitian dari Sumarna,
berdasarkan hasil penelitian Rorimpandey
Naiem, Russeng (2013) pada karyawan
(2014)
percetakan
yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
umumnya
antara sikap dengan tindakan penggunaan
mengetahui
APD pada pekerja pengelasan di bengkel las
bahaya yang ada di tempat kerja serta
kota Manado ( Uji Spearman rank = 0,003).
pentingnya menggunakan APD saat bekerja.
Berbeda dengan penelitian diatas, hasil
Namun
di
menunjukkan operator
kota bahwa
percetakan
tidak
pada telah
52
orang
responden
operator
dengan
penelitian dari Alauddinsyah (2015) dengan
tersebut
dapat
62 responden menunjukkan bahwa tidak
menunjukkan perilaku penggunaan APD
terdapat hubungan antara sikap dengan
yang
tindakan penggunaan APD pada pekerja
pengetahuan
baik
semua
Makasar
pada
tinggi
setiap
melakukan
proses
percetakan.
industri
batu
bata
dusun
Lamseusong
Kabupaten Aceh Barat ( Uji Chi Square =
Hal seperti demikian terjadi karena pengetahuan yang dimiliki oleh pekerja
0,2)
hanya sampai pada tingkatan pertama
Merangkum dari banyaknya hasil-
(tahu). Pengetahuan tingkat pertama adalah
hasil
tahap dimana seseorang mengingat sebuah
menunjukkan terdapat hubungan yang kuat
informasi namun belum memahami bahkan
dan
mengaplikasikannya
perilaku
dalam
keadaan
sebenarnya (Notoatmodjo, 2012).
penelitian
meyakinkan namun
yang
ada,
antara
sebagian
sikap
sebagian
dengan lainnya
menunjukkan lemahnya hubungan antara
Berdasarkan tabel 2 diketahui hasil
sikap dengan perilaku (Azwar, 2013).
yang didapatkan nilai dari nilai probabilitas
Newcomb,
salah
seorang
ahli
(p value) sebesar 0,000 yang menyatakan
psikologis sosial menyatakan bahwa sikap
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara
adalah suatu bentuk kesiapan seseorang
sikap dengan tindakan penggunaan APD.
untuk melakukan perbuatan nyata. Sikap
Berdasarkan teori perilaku dari Bloom
tidaklah sama dengan tindakan. Sikap itu
menjelaskan bahwa perilaku memiliki peran
masih merupakan reaksi tertutup, bukan
sebagai fungsi dari faktor predisposisi yang
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku
dalam hal ini adalah sikap seseorang
terbuka (Notoatmodjo, 2012).
(Notoatmodjo, 2012). 32
5. Terdapat hubungan antara sikap dengan
KESIMPULAN
tindakan penggunaan APD pada tenaga
1. Hasil penelitian mengenai pengetahuan tentang APD pada tenaga kerja bagian
kerja
opening
Cocoprima Desa Lelema Kecamatan
PT
Tropica
Cocoprima
pengetahuan yang baik tentang APD lebih
dengan
responden
pengetahuan
banyak
kurang
giat
APD
lagi
dalam
melaksanakan
pengawasan para tenaga kerja khususnya
(37,2%). 2. Hasil
Tropica
1. Pimpinan perusahaan sebaiknya lebih
memiliki
tentang
PT
SARAN
dibandingkan
yang
opening
Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan.
menyatakan bahwa responden memiliki
(62,8%)
bagian
dalam menggunakan alat pelindung diri penelitian
sikap
(APD) saat bekerja. Sebaiknya juga di
penggunaan APD diri pada pada tenaga
buat peraturan tentang penggunaan APD
kerja
saat bekerja dan selama berada di area
bagian
mengenai
opening
PT
Tropica
Cocoprima menyatakan bahwa sikap
perusahaan.
baik tentang APD (50%) sama banyak
2. Tenaga kerja yang memiliki pengetahuan
dengan sikap kurang baik tentang APD
dan sikap yang baik diharapkan untuk
yang juga berjumlah (50%). 3. Hasil
penelitian
mengenai
dapat mempertahankannya. Dan bagi tindakan
tenaga kerja yang belum maksimal dalam
penggunaan APD pada pada tenaga kerja
penggunaan APD di tempat kerja, agar
bagian opening PT Tropica menyatakan bahwa
responden
yang
senantiasa
memiliki
penggunaan
tindakan kurang dalam penggunaan APD
terjadinya
lebih banyak yaitu sebesar (68,1%) dari
dalam penggunaan APD (31,9%). terdapat
pengetahuan
hubungan dengan
antara tindakan
penggunaan APD pada tenaga kerja bagian opening PT Tropica Cocoprima Desa
Lelema
Kecamatan
APD kecelakaan
penyakit akibat kerja.
responden yang memiliki tindakan baik
4. Tidak
dapat
Tumpaan
Kabupaten Minahasa Selatan.
33
meningkatkan guna kerja
mencegah maupun
k0764ead72full.pdf diakses tanggal 29 September 2015.
DAFTAR PUSTAKA Alamsyah D, Muliawati R. 2013. Pilar
Kemenkes. 2014. Satu Orang Pekerja
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Meninggal Setiap 15 Detik Karena
Yogyakarta : Nuha Medika.
KecelakaanKerja.(online)http://www.
Alauddinsyah, T.S. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Industri Batu Bata Dusun Lamseusong Kabupaten Aceh Besar. (online). http://uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/ite ms/show/14093.pdf diakses tanggal 1 Oktober 2015.
depkes.go.id/article/view/2014110300 05/1-orang-pekerja-di-duniameninggal-setiap-15-detik-karenakecelakaan-kerja.html diakses tanggal 11 Juni 2015. Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Arifin, A. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pekerja dalam Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bagian Coal Yard PT X Unit 3 & 4. (online). http://eprints.undip.ac.id/37865/pdf diakses tanggal 10 Oktober 2015.
Media
Aplikasinya
Untuk
Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Press. Maulana, H. DJ. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Azwar, S. 2013. Sikap Manusia Teori dan
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
dan Perilaku
Pelajar. Jamsostek.
dan
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta. 2014.
192.911
Peserta
Rikmiarif, D. Pawenang, E. Cahyati, W. 2012. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Pernapasan dengan Tingkat Kapasitas Vital Paru. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/ujph/article/view/175 diakses tanggal 5 Oktober 2015.
Jamsostek Alami Kecelakaan Kerja. (online).http://www.jamsosindonesia. com/search/data%20kecelakaan%20k erja%205%20tahun%20terakhir diakses tanggal 18 Juni 2015.
Rorimpandey, M. 2014. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pengelasan di Bengkel Las Kota Manado. Jurnal Kesehatan
Kartika, D. Yustinus, D. 2013. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri. (online). http://journal.unair.ac.id/fillerPDF/kkl
34
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.(online).http://fkm.unsrat. ac.id/wpcontent/uploads/2014/10/JU RNAL-Meilany-Rorimpandey.pdf diakses tanggal 6 Juni 2015. Sahli, Z. Pratiwi, R. 2011. Hubungan Perilaku Penggunaan Masker dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel di Kelurahan Harapan Jaya, Bandar Lampung. (online). http://poltekkestjk.ac.id/ejurnal/index.php/JK/article /download/16/19 diakses tanggal 8 Oktober 2015. Sumarna, D.P. Naiem, M. Russeng, S.S. 2013. Determinan Penggunaan APD pada Karyawan Percetakan di Kota Makasar. (online). . http://repository.unhas.ac.id/bitstrea m/handle/123456789/5511/jurnal.pd f diakses tanggal 11 September 2015. Sucipto, C.D. 2014. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Yogyakarta
:
Gosyen Publishing. Soeripto, M. 2009. Higiene Industri. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
35