HUBUNGAN MOTIVASI , PERSEPSI DAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN RELATIONSHIP OF MOTIVATION , PERCEPTION AND SUPERVISION WITH DOCUMENTING NURSING Ii Solihah
Abstrak
Dokumentasi keperawatan adalah segala sesuatu yang ditulis maupun dicetak yang berkaitan dengan perkembangan satus kesehatan pasien. Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab perawat, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh factor intrinssik maupun ekstrinsik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan
antar
motivasi,
persepsi
dan
supervis
dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Jenis penelitian menggunakan rancangan cross sectional dan sampel sebanyak 30 perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo, tekhnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner yang didalamnya berisi pernyataan responden terhadap motivasi , persepsi dan supervisi, dengan katagori baik/mendukung, jika skor rata-rata > 80.00. dan kurang bila < 80.00. Uji statistik chi square dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil analisis
multivariat
menunjukkan
adanya
hubungan
antara
persepsi
dengan
pendokumentasian asuhan keperwatan (nilai p= 0,031 dengan OR 11,454) setelah dikontrol oleh faktor supervisi. Kesimpulan dari studi ini adalah supervise dan persepsi memiliki dampak yang positif terhadap terlaksananya pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang rawat RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Kata kunci : motivasi, persepsi,supervisi dan dokumentasi, asuhan keperawatan
Abstract Nursing documentation is everything that is written or printed relating to the development of the patient's health satus. Documentation of nursing is one of the duties and responsibilities of nurses , in the implementation is influenced by intrinsic or extrinsic factors. This study was to determine the relationship between motivation, perception and supervision of nursing care documentation. A crosssectional study designwas us and a sample size of 30 nurses in the inpatieent unit at RSUD Pasar Rebo, East Jakarta. The sampling technicque is purposive sampling done by using a questionnaine which contains a statement of respondents to the motivasion, perceptions and supervision whith goot categay/support if the mean score > 80.00 and if less <80.00. . Chi -square test with a significant value at 0.05 . Based on the results of multivariate analysis showed no association between perception and documentation of nursing care(p value = 0,031 with OR 11.45) has been controlled by factors supervision. The conclusion from this study is that the supervision and perceptions have a positive impact on the implementation of nursing care documentation in the inpatient unit RSUD Pasar Rebo Jakarta
Keywords : motivation , perception , supervision and documentation , nursing care
Sistem Informasi Kesehatan yang antara
Pendahuluan
lain meliputi informasi tentang asuhan Pelayanan
keperawatan
merupakan
keperawatan.3
bagian integral dari pelayanan kesehatan rumah sakit 1 . Indikator terbesar dari
Dokumentasi keperawatan adalah segala
kualitas pelayanan kesehatan suatu rumah
sesuatu yang ditulis maupun dicetak yang
sakit
berkaitan dengan perkembangan satus
adalah
kualitas
pelayanan
pasien4,
keperawatan. Tenaga perawat sebagai
kesehatan
salah satu tim kesehatan dituntut untuk
dokumentasi
dapat
indikator
mendokumentasikan
pekerjaan
seluruh
yang dilakukannya dengan
Kelengkapan
merupakan
mutu
salah
satu
asuhan keperawatan
yang diberikan dan merupakan salah satu
baik. Pelayanan keperawatan di rumah
tugas
dan
sakit
merupakan bentuk pelayanan
perawat.Pendokumentasian Keperawatan
kesehatan berkaitan dengan mutu, dimana
hal penting untuk dapat menunjang
faktor manusia merupakan faktor yang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan5.
menentukan.2
Banyak
factor
tanggung
yang
jawab
mempengaruhi
pendokumentasian asuhan keperawatan Pendokumentasian
terhadap
seluruh
sebagaimana
mengacu kepada teori
tidakan keperawatan pada pasien amat
Lawrance Green yang menyatakan ,
diperlukan
unsur
bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh
tanggung jawab serta tanggung gugat di
dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku
mata
hukum.
(behavior
tindakan
keperawatan
karena
mempunyai
Pendokumentasian
pertanggungjawabkan
causes) dan faktor diluar
harus bisa di
perilaku (non behaviour causes). Dalam
didepan hukum
kaitannya
dengan
jika terjadi sesuatu terhadap pasien.
asuhan
Sistem
Informasi
Manajemen Rumah
motivasi merupakan factor dari perawat
Sakit
(SIMRS)
merupakan
sistem
sendiri sedangkan supervisi merupakan
teknologi informasi
komunikasi yang
factor dari luar.6 Hal ini sesuai dengan
memproses
mengintegrasikan
hasil
dan
seluruh alur proses
keperawatan,
pendokumentasian
penelitian
Persepsi
Berdasarkan
dan
tentang
pelayanan Rumah
motivasi perawat dengan pelaksanaan
Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pendokumentasian askep di RSUD Pasar
pelaporan dan prosedur
administrasi
Rebo., men nyatakan terdapat hubungan
untuk memperoleh informasi secara tepat
antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik
dan akurat dan merupakan bagian dari
dengan pelaksanaan pendokumentasian
Timur, Tahun 2014. Variabel dependen
asuhan keperawatan.7
pada penelitian ini adalah pelaksanaan pendokumentasan asuhan keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
sedangkan Variabel Independen motivasi,
Pasar Rebo adalah salah satu rumah sakit
persepsi dansupervise.Pengambilan data
milik pemerintah daerah propinsi DKI
dilakukan dengan mengisi kuesioner oleh
Jakarta. terletak di Jakarta Timur dan
perwat sendiri , adapun untuk
merupakan rumah sakit pendidikan, yang
pendokumentasian asuhan keperawatan
telah mengutamakan pelayanan
dikatakan baik , jika nilai responden
keperawatan dengan baik . Ruang
mampu memberikan pernyataan ya
perawatan Melati dan ICU merupakan
≥80%, dan dikatakan kurang, jika jumlah
salah satu ruang rawat inap dirumah
pernyataan < 80%. , sementara untuk
sakit Pasar Rebo yang memiliki aktivitas
variable motivasi, Baik jika pernyataan ya
yang cukup tinggi dalam memberikan
> mean dan dikatakan kurang jika <
pelayanan ke perawatan.
mean, untuk Persepsi dikatakan Baik jika pernyataan ya > mean dan kurang baik
Berdasarkan hal diatas maka pada
jika < mean dan supervise ,yaitu
penelitian ingin Melihat Hubungan
mendukung jika sesuai SOP dan kurang
Motivasi , Persepsi Dan Supervisi
mendukung , jika tidak sesuai SOP.
Dengan Pendokumentasian Asuhan
Analisis dengan uji chy squre.
Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Hasil
Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta
1. Analisis Univariat
Timur, Tahun 2014
Dari hasil analisis univariat pada variable independen yang menggunakan nilai ukur
Metode
dengan mean rata rata
yaitu motivasi
dan persepsi, masingmasing Penelitian ini merupakan penelitian
90,47 dan
korelasi analitikal, yang bersifat cross
untuk
sectional, dimana
pendokumentasian asuhan keperawatan
pengukuran pendokumentasian asuhan
dengan mean rata-tata sebesar 95,24.
keperawatan oleh perawat pelaksana di
Hasil analisis univariat
ruang rawat inap Melati dan ICU Rumah
pada table 1 dan 2
Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta
sebesar
sebesar
variable
94,74 , sedangkan dependen
yaitu
dapat dilihat
Tabel 1 Distribusi Responden menurut praktor motivasi, persepsi dan supervise Variabel
Kategori
Independen
n=30
Motivasi
Baik
50
Kurang
50
Baik
60
Kurang
40
Mendukung
63,3
Kurang
36,7
Persepsi
Supervisi
Persentase
Dari Tabel 1 diatas menunjukan bahwa variable indevenden yaitu lebih dari separuh 50% responden memiliki motivasi yang baik sebesar 50%, lebih dari separuh (60%) responden memiliki persepsi baik, dan sebesar 63,3% responden menyatakan bahwa supervisi mendukung terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan .
Tabel 2 . Distribusi responden terhadap pelaksanaan Pendokumenatasian Asuhan Keperawatan n=30 Variabel
Kategori
dependen
Persentase n=30
Pelaksanaan Pendokumenta sian Askep
Baik
63,3
Kurang
36,7
Dari table 2 diatas menunjukkan bahwa responden menyatakan telah mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan baik sebesar 63,3 %. 2. Analisis Bivariat Analisis Bivariat untuk determinan faktor
Pendokumentasian
Asuhan
Keperawatan, hasil uji kuadrat memperlihatkan dapat dilihat pada table 3
Tabel 3 . Distribusi responden menurut hubungan antara motivasi, persepsi dan supervise terhadap pelaksanaan pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di RUD Pasar Rebo Jakarta Timur. No
Variabel
Pendokumentasian
OR 95%CI
Askep
p
% 1
Motivasi Baik
%
53,3 100
Kurang 2
persepsi Baik
88,9
Kurang baik
13
Supervisi Mendukung
64,20
Kurang mendukung
0,219 0,043 – 1,107
0,130
20
100
3
Nilai
24,00 3,35– 171,53
14,222 2,32 – 87,02
0,001
0,004
100 27,30
Tabel 3 . menunjukkan bahwa : Terdapat hubungan antara : motivasi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (nilai p 0,219 dengan OR 10,20); persepsi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (nilai p 0,001 dengan OR 24,00); supervisi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (nilai p 0,030 dengan OR 14,222) 3. Analisis Multivariat Variabel bebas yang
diikutsertakan
Model akhir analisis regresi logistik
dalam kandidat model analisis regresi
ganda untuk pendokumentasian asuhan
logistik ganda, jika memiliki nilai p <
Keperawatan dapat diketahui bahwa
0,25. Berdasarkan hasil analisis Bivariat
variabel bebas yang
diketahui bahwa variabel bebas yang
dalam model akhir adalah persepsi dan
akan
supervisi. Hal ini dapat dilihat pada
diikutsertakan
dalam
analisis
regresi logistik ganda adalah motivasi, persepsi dan supervise.
tabel 4.
diikutsertakan
Tabel 4. Distribusi Responden menurut hubungan variable Bebas pada Kandidat model pendokumentasian asuhan keperawatan
B
Supervisi Step 1a
Persepsi Constant
S.E.
Wal d
1,437 1,127 1,62 8 2,438 1,127 4,67 9 - 1,932 7,87 5,422 4
df
Sig.
Exp (B)
95% C.I.for EXP(B)
Lower 1 ,202 4,21 ,463 0 1 ,031 11,4 1,257 54 1 ,005 ,004
Upper 38,308 104,336
Tabel 4. memperlihatkan bahwa persepsi perawat yang kurang baik berpeluang untuk tidak melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan 11,454 kali dibandingkan dengan perawat yang memiliki persepsi baik setelah dikontrol oleh variabel supervisi (nilai p =0,031 dengan OR 11,454)
PEMBAHASAN
Pembahasan penelitian ini difokuskan pada
oleh sebagian besar (63,3%) responden.
motivasi,
Hasil penelitian menunjukan
adanya
berhubungan dengan pendokumentasian
hubungan
dengan
asuhan keperawatan di ruang Melati dan
pelaksanaan pendokumentasian asuhan
ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
keperawatan (nilai p 0,219 dengan nilai
Pasar Rebo.
OR 10,20), hal ini berarti bahwa motivasi
1. Hubungan Faktor motivasi, dengan
perawat yang kurang baik berpeluang
Pendokumentasian Asuhan keperawatan
kurang baik dalam pendokumentasian
persepsi,
supervise
yang
asuhan
antara
keperawatan
motivasi
sebesar
10,20
Gambaran motivasi perawat lebih dari
dibandingkan
separuh (53,3%) memiliki motivasi yang
perawat
baik,
pendokumentasian
pendokumentasian asuhan keperawatan
asuhan keperawatanan telah dilaksanakan
yang baik. Motif atau dorongan dalam
sementara
dengan ya n g
baik
motivasi dengan
melakukan sesuatu pekerjaan itu sangat besar pengaruhnya terhadap hasil kerja.
2. Hubungan persepsi dengan Pendokumentasian Asuhan keperawatan
Adanya reward yang sesuai seseorang
Gambaran
persepsi
bersedia melakukan sesuatu pekerjaan
menunjukkan
sebagian
bilamana
mendorongnya
perawat memiliki persepsi yang baik
cukup kuat (intrinsik) dari tantangan motif
terhadap pendokumentasian keperawat-
yang lain (ekstrinsik). Demikian pula
an. penelitian ini menunjukan bahwa :
sebaliknya orang lain yang tidak didorong
Terdapat
hubungan
antara
persepsi
oleh motif yang kuat akan meninggalkan
dengan
pendokumentasian
asuhan
atau sekurang-kurangnya tidak bergairah
keperawatan (nilai p 0,001 dengan OR
dalam
24,00), dimana orang yang memiliki
motif
yang
melakukan
sesuatu
pekerjaan.
besar
persepsi
Hubungan karakteristik perawat dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan
kualitas pendokumentasian keperawatan
berisiko
menyatakan
antara
pendokumentasian asuhan keperawatan
motivasi P value = 0,036 dengan kualitas
24,00 dibandingkan dengan orang yang
hubungan
dokumentasi asuhan keperawata
8
dan
baik
60%
Sebagaimana hasil penelitian tentang
ada
kurang
responden
untuk
memiliki
terhadap
tidak
persepsi
melakukan
baik
terhadap
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa
pendokumentasian
ada hubungan yang bermakna antara
keperawatan.Persepsi perawat yang
motivasi intrinsik (nilai p = 0.043) dan
baik
motivasi ekstrinsik (nilai p = 0.007)
proses
dengan pelaksanaan pendokumentasian
informasi
asuhan keperawatan.7
asuhan
ini
asuhan
dimungkinkan
kognitif
dalam
tentang
karena memahami
pendokumentasian
keperawatan,
.
sebagaimana
dikatakan ,bahwa perhatian, Motivasi
Perawat
dalam
melakukan
serta
situasi
stimulus
merupakan
factor
pendokumentasian salah satuanya karena
mempengaruhi persepsi.11 Penenelitian
memiliki tanggung jawab profesional
ini
terhadap
menunjukkan bahwa perawat memiliki
segala
tindakannya,
dimana
sesuai
dengan
hasil
dokumentasi tersebut dapat dipergunakan
persepsi yang cukup
sebagai barang bukti di pengadilan9.
manfaat
dokumentasi
Selain
yaitu
sebagai
itu
karena
,
dokumentasi
penelitian
tinggi
:
terhadap
keperawatan aspek
legal,
keperawatan dapat meningkatkan kualitas
komunikasi, mengetahui perkembangan
keperawatan. 10
pasien, untuk akreditasi rumah sakit dan merupakan beban kerja ,12 sejalan juga
dengan hasil penelitian tentang analisis
menjadi
pengaruh
pengetahuan,
dan
dalam memberikan informasi asuhan
persepsi
perawat
supervisi
keperawatan, disamping itu supervisi
ruangan terhadap pelaksanaan
dapat meningkatkan kualitas kerja 14
kepala
dokumentasian
motivasi
tentang
askep
menunjukkan
. hal
satu
kebutuhaan
perawat
ini sejalan dengan hasil
adanya pengaruh secara bersama sama
penelitian
yang
menyatakan
terhadap pendokumentasian askep.13
supervisi mempunyai hubungan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas
2. Hubungan dengan
antara factor supervise
pendokumentasian
keperawatan
.
Supervisi
asuhan
yang
dokumentasi asuhan keperawatan (P value = 0,041).8
telah
dilakukan oleh pihak manajemen rumah
Berdasarkan
sakait dari penelitian ini menunjukkan
memperlihatkan bahwa persepsi perawat
bahwa responden menyatakan supervise
yang kurang baik berpeluang untuk tidak
mendukung
melakukan
pelaksanaan
analisis
multivariate
pendokumentasian
asuhan
pendokumentasian asuhan keperawatan
keperawatan 11,454 kali dibandingkan
sebanyak
dengan perawat yang memiliki persepsi
64,20
%.
Supervisi
merupakan bagian yang penting dalam
baik
manajemen serta keseluruhan gambaran
supervisi (nilai p =0,031 dengan OR
tanggung
jawab
pemimpin.
Pada
11,454).Jadi
penelitian
Terdapat
hubungan
antara
berhubungan
supervisi
dengan
pendokumentasian
pendokumentasian keperawatan ( nilai p
asuhan keperawatan (nilai p 0,030 dengan
=0,031&OR 11,454) setelah dikontrol oleh
OR 14,222) dan , dimana supervise yang
variable supervisi. Jadi variable persepsi
kurang baik berpeluang kurang baik
sangat
dalam
asuhan
pendokumentasian keperawatan ( nilai p
14,222
=0,031&OR 11,454) setelah dikontrol oleh
pendokumentasian
keperawatan
sebesar
dibandingkan
dengan supervise yang
setelah
dikontrol
variable
oleh
persepsi erat
berhubungan
variabel
sangat dengan
dengan
variable supervisi.
baik (nilai OR 14,222) Dengan
adanya
atau
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pengawasan secara langsung terhadap
tentang analisis factor yang berhubungan
pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin
dengan
dan diiringi dengan kesabar, adil serta
keperawatan
bijaksana,
hubungan antara reward (p value = 0.017
maka
pengamatan
supervisi
akan
pendokumentasian menyatakan
asuhan terdapat
dengan OR 14,222 ) dengan pelaksanaan
responden (63,3%) menyatakan telah
dokumentasi keperawatan. Dokumentasi
mendokumentasikan asuhan keperawatan
asuhan
keperawatan
merupakan
Berdasarkan analisis hubungan
terdapat
mekanisme untuk mengevaluasi pelayanan
hubungan antara motivasi (nilai p 0,219
keperawatan
dengan
yang
pendokumentasian
diberikan, yang
melalui
baik
maka
OR 10,20), persepsi
0,001 dengan OR 24,00)dan
informasi mengenai keadaan kesehatan
(nilai p 0,030 dengan
pasien
terhadap pelaksanaan
dapat
diketahui
berkesinambungan.
16
secara Pendapat
(nilai p supervisi
OR 14,222)
pendokumentasian
asuhan keperawatan.
menyatakan bahwa dokumentasi asuhan keperawatan
merupakan
sarana
Berdasarkan model akhir analisis regresi
komunikasi antar tim kesehatan dan
logistik ganda menunjukan bahwa ada
sebagai aspek legal.16 Oleh karena itu
hubungan yang bermakna antara persepsi
pendokumentasian asuhan keperawatan
dengan
yang tidak ditulis sesuai dengan standar
keperawatan (nilai p =
akan muncul masalah kerjasama dengan
11,454) setelah dikontrol oleh supervisi.
pendokumentasian
asuhan
0.031 dengan OR
perawat yang lain dalam memberikan asuhan keperawatan. Selain itu jika ada
Saran
masalah terkait dengan hukum, bukti
1. Bagi RSUD Pasar Rebo Jakarta
tertulis tidak ada, maka akan menyulitkan
Timur,
perawat sendiri.
manajemen rumah sakit, agar tetap
Kesimpulan
dapat
terutama
pada
meningkatkan
Bahwa perawat ruang inap Melati dan
perawat
ICU RSUD Pasar Rebo
asuhan keperawatan
lebih dari
separuh (60,3%) telah melaksanakan
2. Bagi
dalam
Akademik
jajaran
pengetahuan
pendokumentasian
dan
Keilmuan,
pendokumentasian asuhan keperawatan.,
terutama
(50%) memiliki motivasi yang baik, dan
pendidikan agar dapat berkontribusi
lebih dari separuh
dalam
perawat (60%)
pihak
penyelenggara
pengaplikasian
memiliki persepsi yang baik terhadap
pendokumentasian
pendokumentasian asuhan keperawatan
keperawatan khususnya metode baru
dan dan responden menyatakan bahwa
khususnya
supervise
keperawatan di RSUD Pasar Rebo
mendukung
terhadap
pelaksanaan pendokumentasian asuhan perawatan. Serta lebih dari separuh
diwaahana
Jakarta Timur.
asuhan
pelayanan
3. Bagi Peneliti dan Penelitan, agar penelitan pendokumentasian asuhan keperawatan dilaksanakan lebih luas dan menyeluruh di
seluruh unit
pelayanan keperawatan khususnnya di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur guna menunjang tercapainya mutu pelayanan rumah sakit yang optimal.
Daftar Pustaka 1. Gillies d.a. 1994. Nursing Management a System Approach. Third Edition. Philadelphia. Wb Saunders 2. Arwani & Supriyatno. 2004. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta : EGC 3. Depkes, RI. 2001. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar 4. Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC. 5. Kozier, et al. 1995. Fundamental of Nursing : Concept Process and Practice. Fourth edition, Addison Wesley, California 6. Notoatmojo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Rineka Cipta 7. Miradwiyana (2013) Hubungan Karakteristik perawawat terhadap pendokumentasian Asuhan keperawatan. 8. Lindawati (2012) Hubungan factor intrinsic dan ekstrinsik perawat terhdap pendokumentasian asuhan keperawatan. 9. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik ANalisa Data, Jakarta :
Salemba Medika http://eprints.undip.ac.id/17297/l/F_A_ R_I_D_A_H.pdf_diperoleh_Februari_ 2012 10. Douglass, Laura Mae. 1992. The Effective Nurse : Leader and Manager. St Louis : Mosby Year Book 11. Fahmi (2011) Hubungan karakteristik perawat terhadap Pemanfaatan dokumentasi Keperawatan 12. Pribadi(2009) Analisis pengaruh motivasi dan persepsi perawat tentang supervise kepala ruangan terhadap pelaksanaan pendokumentasian 13. Fisbach T.F. 1991. Decumentating Care : The Communication, The Nursing Process and Documentation Standards, F.A. Davis Comp. Philadelpia 14. Widyaningtias (2013) Analisis factor yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. 15. Lyer, Patricia W. 2005. Dokumetasi Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC