Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional
Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang
Abstrak Kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan semata-mata tanggung jawab guru disekolahan. Walaupun telah berubahnya sistem pendidikan, pendidikan kita masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Dengan paradigma tersebut seolah-olah pendidikan hanya ditentukan oleh seorang guru dalam memberikan pendidikan di sekolah. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Disinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri. Berdasarkan uji signifikansi variabel minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang diperoleh nilai t hitung sebesar 17,351 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel minat belajar signifikan mempengaruhi variabel hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar memiliki pengaruh yang signifikan positif, dengan persamaan regresi Y = 47,733 + 0,261 X menunjukkan bahwa kenaikan skor prestasi belajar sebesar 0,261 unit pada konstanta 47,733. Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dilihat bahwa pengaruh variabel minat belajar kerja terhadap hasil belajar SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang sebesar 82%. Ini menunjukkan sumbangan yang tinggi, artinya minat belajar bagi siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa dan hal ini merupakan tanggung jawab sekolah untuk lebih meningkatkan minat siswa dalam menguasai kompetensi mata pelajaran yang ada sehingga siswa memiliki daya saing setelah lulus dari sekolah Berdasarkan temuan penelitian disarankan agar ada penelitian lanjutan untuk mengungkap faktor-faktor lain yang dipandang mampu mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa (diluar variable yang sudah ada).
Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi
PENDAHULUAN Kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan semata-mata tanggung jawab guru disekolahan. Walaupun telah berubahnya sistem pendidikan,
pendidikan kita masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Dengan paradigma tersebut seolah-olah pendidikan hanya ditentukan oleh seorang guru dalam memberikan pendidikan di sekolah. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Disinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003:54). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu”. Faktor internal meliputi faktor jasmani (kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga (cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, sarana prasrana sekolah, keadaan sekolah dan tugas rumah), dan faktor masyarakat (teman bergaul, mass media, dan kegiatan dalam masyarakat). Tujuan pendidikan Menengah Kejuruhan (SMK) adalah mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional. Hal ini dijabarkan lagi dalam Keputusan Menteri P dan K RI Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menyatakan bahwa SMK bertujuan menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional; Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan
1 kerja tingkat menengah untuk mengisi mampu mengembangkan diri; Menjadi tenaga kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang; Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Berdasarkan tujuan tersebut siswa tamatan SMK diharapkan mampu bekerja secara profesional, kreatif dan mampu mengembangkan diri untuk memenuhi tuntutan dunia usaha baik masa kini maupun di masa yang akan datang. Siswa tamatan SMK yang profesional, kreatif dan mampu mengembangkan diri dapat tercapai apabila dalam proses belajar selama di bangku SMK siswa tersebut benar-benar memiliki keinginan untuk selalu mengetahui dan mengembangkan ilmu yang ia peroleh. Hal tersebut dimungkinkan dapat tercapai apabila pada saat memilih jurusan ketika memutuskan untuk melanjutkan ke SMK berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki anak bukan atas paksaan dari orang tua atau lingkungan.
Khusus bagi siswa jurusan teknik kendaraan ringan diharapkan telah menguasai pelajaran dasar yang akan mendukung bidang studi selanjutnya, sehingga siswa tersebut akan mampu mengembangkan kreatifitasnya dan profesionalismenya. Kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional, merupakan mata pelajaran produktif pada tingkat dua, yang berorientasikan mendidik siswa mampu melakukan perawatan dan perbaikan, dalam kompetensi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan. Paket keahlian Produktif, dilaksanakan di industri atau sebagian di sekolah. Berdasarkan gambaran di atas, hasil belajar dapat tercapai apabila siswa memiliki minat belajar terhadap semua mata pelajaran, berusaha memperbaiki diri dengan cara berlatih untuk mempertajam ingatan siswa dan dapat memahami apa yang diajarkan. Belajar yang berarti lebih mudah terjadi dan lebih lama diingat dibanding dengan belajar yang tampaknya tidak ada artinya. Maka perlu adanya kesan yang menyenangkan, menarik, mengurangi ketegangan, bermanfaat, atau memperkaya pengetahuan lebih efisien dan tersimpan lebih lama dalam ingatan sehingga dapat menimbutkan minat belajar. Menciptakan minat belajar siswa merupakan usaha untuk meningkatkan hasil belajar yang baik.
TINJAUAN PUSTAKA Minat Belajar Hasil belajar mempengaruhi beberapa faktor salah satunya minat, minat sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu objek dan dilihat dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikan lebih lanjut. Sedangkan minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami, sehinggan siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa, baik kognitif, psikomotor maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.
Minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya yang dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Hasil Belajar Belajar didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil pengalaman. Definisi ini mencakup tiga unsur, yaitu (1) belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) perubahan tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman. Hasil adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapatkan suatu kepandaian. Jadi hasil belajar adalah, hasil yang dapat dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah atau nilai yang menggambarkan kemampuan menguasai sejumlah program pelajaran setelah selesai dipelajari. Kerangka Berfikir Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Dengan adanya minat terhadap suatu obyek atau aktivitas maka akan mendorong seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada obyek tersebut. Dalam proses belajar minat menyebabkan seseorang belajar secara aktif, sungguh-sungguh dan penuh gairah. Belajar yang penuh minat akan menumbuhkan hasil yang memuaskan, tapi sebaliknya belajar tanpa minat memungkinkan hasil yang dicapai kurang memuaskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini, penulis menggunakan bagan atau skema yang digambarkan sebagai berikut:
Minat Belajar 1. Perasaan senang 2. Perhatian 3. Dorongan 4. Motif Sosial 5. Keinginan
Hasil Belajar (Hasil nilai rapor)
Gambar 1. Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: diduga ada pengaruh positif minat belajar terhadap hasil belajar kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang.
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Waktu Dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli tahun 2012. 2) Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang.
Populasi Dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Pengambilan data penelitian yang berupa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar kompetensi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional pada akhir semester gasal. Siswa sebanyak 90 dari kelas XI TKR 1 sebanyak 30 siswa, TKR 2 sebanyak 30 siswa, TKR 3 sebanyak 30 siswa. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti, ini mengandung pengertian bahwa sampel merupakan kelompok kecil yang akan diambil dari populasi yang kemudian untuk diamati atau diteliti. Untuk memperkecil kesalahan sampling dan menghapus kemungkinan ketidakseimbangan dalam sampling, maka dalam penelitian ini diambil ukuran sampel yang maksimal, dimana ukuran sampel tersebut diambil berdasarkan nomogram Harry A. King N = 90 dengan taraf kesalahan 5%, ukuran sampel (s) sebesar 67 responden. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu suatu cara atau langkah yang dilakukan peneliti dalam mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dasar perawatan dan perbaikan pengisian konvensional SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul atau penjaring data yang banyak digunakan dalam penelitian sosial dan pendidikan. Dimana angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sehingga peneliti dapat mengungkap jawaban lebih bebas dan mendalam. Pemberian angket atau kuesioner dilakukan dengan para siswa bersangkutan (responden). Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan faktor minat belajar menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, oleh
karena itu sumber datanya berasal dari responden yaitu siswa kelas XI teknik kendaraan ringan semester 2 (genap) Tahun Ajaran 2011/2012. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator Variabel
Nomor Butir Instrumen
Jumlah Item
Minat Belajar 1. Perasaan senang 1, 2, 3
3 item
2. Perhatian
4, 5, 6, 7,8
5 item
3. Dorongan
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16
8 item
4. Motif Sosial
17,18, 19, 20, 21, 22, 23
7 item
5. Keinginan
24, 25
2 item
JUMLAH
25 item
b. Dokumentasi Dokumentasi sebagai alat pengumpul data adalah dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi tentang prestasi belajar siswa bidang studi dasar perawatan dan perbaikan sistem pengisian konvensional diperoleh dengan teknik dokumentasi yaitu yang berupa nilai hasil belajar siswa kelas XI teknik kendaraan ringan untuk bidang studi dasar perawatan dan perbaikan pengisian konvensional semester 2 (genap) Tahun Ajaran 2011/2012.
HASIL PENELITIAN
Hasil Analisis Deskriptif Minat Belajar Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel minat belajar diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 121, skor terendah sebesar 43, skor rata-rata minat belajar sebesar 101,94 dan standar deviasi sebesar 17,36. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 121 dan skor terendah sebesar 43 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval =
Skor tertinggi Skor terendah 121 43 = 5 5
78 15,6 5
16
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai minat belajar sebagai berikut: Tabel 2. Deskripsi Minat Belajar (X) Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
43 – 58
Rendah Sekali
5
7,5%
59 – 74
Rendah
0
0,0%
75 – 90
Cukup
0
0,0%
91 – 106
Tinggi
31
46,25%
107 – 121
Tinggi Sekali
31
46,25%
67
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 107 – 121 dan 91 – 106 yaitu masing-masing sebanyak 31 orang (46,25%) ada pada kategori tinggi sekali dan tinggi, pada rentangan 43 – 58 sebanyak 5 orang (7,5%) pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 101,94 sedangkan rata-rata ideal sebesar 82 yang dihitung dari (43 + 121)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (101,94 > 82), sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini: Diagram 1. Minat Belajar
Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali 31
31
0
0
5
Minat Belajar (X) 35 30 25 20 15 10 5 0 Tinggi Sekali
Tinggi
Cukup
Rendah
Rendah Sekali
Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa minat belajar siswa memiliki kecenderungan ke arah tinggi. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel hasil belajar kerja diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 83, skor terendah sebesar 6,0, skor rata-rata prestasi belajar sebesar 74,30 dan standar deviasi sebesar 4,99. Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5 kategori), maka skor tertinggi sebesar 83 dan skor terendah sebesar 60 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Interval =
Skor tertinggi Skor terendah 83 60 = 5 5
23 5
4,6
Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong sesuai kategori jawaban angket mengenai prestasi belajar sebagai berikut: Tabel 3. Deskripsi Prestasi belajar (Y) Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
60 – 64,5
Rendah Sekali
6
9,0%
64,6 – 69,1
Rendah
0
0,0%
69,2 – 73,7
Cukup
15
22,3%
73,8 – 78,3
Baik
34
50,8%
78,4 – 83
Baik Sekali
12
17,9%
67
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 73,8 – 78,3 sebanyak 34 orang (50,8%) ada pada kategori baik, pada rentangan 69,2 – 73,7 sebanyak 15 orang (22,3%) pada kategori cukup, pada rentangan 78,4 – 83 sebanyak 12 orang (17,9%) pada kategori baik sekali dan pada rentang 60 – 64,5 pada kategori rendah sekali. Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 74,30 sedangkan rata-rata ideal sebesar 71,5 yang dihitung dari (60 + 83)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (74,30 > 71,5), sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar memiliki kecenderungan ke arah baik. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Diagram 2. Hasil Belajar
Baik Sekali Baik Cukup Rendah Rendah Sekali 12
34
15
0
6
Hasil Belajar (Y) 40 30
20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Rendah
Rendah Sekali
Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa memiliki kecenderungan ke arah baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Berdasarkan uji signifikansi variabel minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang diperoleh nilai t hitung sebesar 17,351 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel minat belajar signifikan mempengaruhi variabel hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang. Ini berarti semakin tinggi minat belajar siswa, maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Dengan tingginya hasil belajar siswa diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi, dengan menguasai kompetensi tentu akan lebih siap pula bila nanti memasuki dunia industri, dan semakin siap bersaing dengan siswa lain. 2) Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dilihat bahwa pengaruh variabel minat belajar terhadap prestasi belajar SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang sebesar 82,0%. Ini menunjukkan sumbangan yang tinggi, artinya minat belajar bagi siswa SMK Muhammadiyah Susukan Kab. Semarang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa dan hal ini merupakan tanggung jawab sekolah untuk lebih meningkatkan minat siswa dalam menguasai kompetensi mata pelajaran yang ada sehingga siswa memiliki daya saing setelah lulus dari sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Arma Abdoellah, dkk . 1989 . Pedoman Penulisan Skripsi. IKIP Yogyakarta. Yogyakarta 57 : IKIP Yogyakarta. Bhuono Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : CV Andi Offset. Bimo Walgito. 1981. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Depdikbud. 1990. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990. Jakarta. Depdikbud. 1993. Keputusan Mendikbud RI tahun 1992. Jakarta. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang H.A. Oramahi. 2008. Analisa Data Dengan SPSS Dan SAS. Yogyakarta : Penerbit Ardana Media.
Husaini Usman, dkk. 2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta: PT Bumi Aksara. Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1995. Jakarta : Balai Pustaka Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumadi Suryasubrata. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rajawali Pers. Syahri Alhusin. 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Tim MKDK IKIP Semarang, 1997. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang