Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 1
TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PROGRAM OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA) DI DESA LOGANDENG, KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh: Yuly Rachmwati, FIS UNY,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan Program Operasi Nasional Agraria (PRONA) di Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Logandeng yang menjadi peserta PRONA pada tahun 2014 dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis berlandaskan acuan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualits pelayanan PRONA di Desa Logandeng adalah puas. Hal ini terlihat pada hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang menunjukkan nilai konversi sebesar 76,5 yaitu berada pada interval 62,51-81,25. Nilai tersebut menggambarkan bahwa kualitas pelayanan di Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul adalah baik, sehingga tidak terdapat unsur pelayanan yang harus diperbaiki namun baik jika ditingkatkan. Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan masyarakat, PRONA
THE LEVEL OF COMMUNITY SATISFACTION WITH THE QUALITY OF SERVICE THE NATIONAL AGRARIAN OPERATION PROGRAM (PRONA) LOGANDENG VILLAGE, PLAYEN DISTRICT, GUNUNGKIDUL REGENCY Abstract This research aim is to know about the level of community satisfaction with the quality of service the National Agrarian Operations Program (PRONA) in Logandeng village, Playen Disctrict, Gunungkidul Regency. This research is descriptive research with quantitative approach. The methods used in this research is a survey. The data collection techniques used in this research are quesioner, interview and documentation. Total number of respondent in this research are 150 peoples. The data analytical technique used the reference of Minister of Administrative Reform number 25 in 2004 which is poured in the form of a percentage. The result of research show that the level of community satisfaction of quality services in Logandeng village is satisfied. This is can be seen on the results of Community Satisfaction Index (IKM) that indicates the conversion value of 76,5 is located at intervals 62,51-82,25. These values illustrates that the quality service of PRONA in Logandeng village, Playen Disctrict, Gunungkidul Regency is good, so there is no element of service to be repaired but is good to improve. Keynote: service quality, satisfaction of society, PRONA
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 2
yang harus dimiliki masyarakat karena sertifikat
PENDAHULUAN Saat
ini
perhatian
pelayanan
utama
dalam
publik
menjadi
tanah
merupakan
surat
bukti
hak
atas
penyelenggaraan
kepemilikan tanah.Mengingat pentingnya tanah
pemerintahan. Pemerintah berkewajiban untuk
bagi kehidupan masyarakat maka tidak dapat
memberikan pelayanan
bagi
dipungkiri bahwa keberadaan tanah akan dapat
masyarakat baik pelayanan kebutuhan dasar
menimbulkan persengketaan diantara warga
maupun pelayanan umum, karena pemerintahan
masyarakat.
pada hakekatnya adalah pelayanan kepada
pengaturan
masyarakat.
birokrasi
pemanfaatan, pemilikan, dan perbuatan hukum
pemerintahan memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
yang berkaitan dengan hal tersebut untuk
fungsi pelayanan, fungsi pembangunan, dan
menghindari terjadinya persengketaan tanah.
fungsi pemerintahan umum. Fungsi pelayanan,
Pendaftaran
tanah
harus
dilakukan
berhubungan
mendapatkan surat
bukti
hak atas tanah
Secara
yang terbaik
teoritik,
dengan
pemerintahan
yang
unit
organisasi
berhubungan
langsung
dengan masyarakat (Hardiyansyah, 2011:19). Sesuai dengan fungsinya, pemerintah dituntut untuk
memberikan
itu
hal
diperlukan penggunaan,
untuk
(sertifikat) sebagai jaminan kepastian hukum bagi pemilik tanah. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul
kebutuhan dasar masyarakat meliputi fasilitas
tahun 2013, di Kabupaten Gunungkidul terdapat
kesehatan, pendidikan dasar, kebutuhan pokok
banyak bidang tanah yang menjadi obyek
seperti sembako yang merupakan hal mendasar
sertifikasi yaitu sebanyak 572.654 bidang
yang
dan
dengan luas 148.536 Ha. Berdasarkan data dari
memberikan
Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul
sebagainya. pelayanan
dibutuhkan Selain
dalam
masyarakat,
dituntut
dasar
hingga bulan Desember tahun 2013, jumlah
masyarakat, pemerintah juga dituntut untuk
tanah terdaftarmencapai 288.859 bidang atau
memberikan pelayanan umum bagi masyarakat.
sekitar 50,44% dari seluruh bidang dengan luas
Pelayanan umum yang harus diberikan salah
31.048 Ha atau sekitar 21%. Sedangkan jumlah
satunya
administrasi.
bidang tanah yang belum terdaftar sampai tahun
Pelayanan administrasi adalah pelayanan berupa
2013 sebanyak 283.759 bidang atau sekitar
penyediaan berbagai bentuk dokumen yang
49,56% dari keseluruhan bidang dengan luas
dibutuhkan
117.488 Ha atau sekitar 79%.
adalah
oleh
hal
dalam
dalam
karena
hal
sangat
pelayanan
Oleh
kebutuhan
pelayanan
publik
(Hardiyansyah,
2011:23). Salah satu pelayanan administratif dalam
Pelayanan dapat dikatakan berkualitas atau memuaskan tergantung apakah pelayanan
konteks ini adalah sertifikat tanah. Sertifikat
tersebut
dapat
memenuhi
tanah merupakan dokumen yang sangat penting
harapan
masyarakat
atau
kebutuhan tidak.
dan
Apabila
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 3
masyarakat tidak merasa puas terhadap suatu
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan maka pelayanan tersebut dapat
pelayanan Program Operasi Nasional Agraria di
dipastikan
Desa
tidak
berkualitas.
Begitu
pula
sebaliknya, apabila masyarakat merasa puas dengan
suatu
pelayanan
maka
Logandeng,
Kecamatan
Playen,
Kabupaten Gunungkidul.
pelayanan
tersebut dapat dikatakan berkualitas. Oleh
METODE PENELITIAN
karena itu perlu dilakukan penilaian atas
Desain Penelitian
pendapat masyarakat terhadap suatu pelayanan
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat
dengan
(IKM) sebagai tolak ukur untuk menilai kualitas
menggunakan jenis penelitian survai.
pelayanan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Kepuasan masyarakat merupakan hal yang
metode
Penelitian
kuantitatif.
ini
Penelitian
dilakukan
di
ini
Desa
sangat penting karena merupakan faktor yang
Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten
sangat penting dan menentukan keberhasilan
Gunungkidul dengan pertimbangan bahwa desa
suatu pelayanan terhadap masyarakat.Selain itu,
tersebut termasuk dalam kriteria lokasi PRONA.
IKM dapat menjadi bahan penilaian terhadap
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 9
unsur pelayanan yang masih perlu diperbaiki
Februari 2014 sampai dengan 3 Maret 2015
dan perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya.
Variabel Penelitian
Mengingat banyaknya jenis pelayanan dengan
Penelitian
sifat
ini
hanya
mengukur
satu
karakteristik yang berbeda-beda, maka
variabel yaitu kepuasan masyarakat terhadap
untuk memudahkan penyusunan IKM unit
kualitas pelayanan PRONA yang diukur melalui
pelayanan diperlukan pedoman umum yang
tingkat kepuasan masyarakat yang dirasakan
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui
pengguna layanan pendaftaran tanah melalui
tingkat kinerja unit pelayanan di instansi
PRONA.
masing-masing, oleh karena itu ditetapkan
Definisi Operasional
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Penelitian
ini
hanya
mengukur
satu
Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang pedoman
variabel yaitu tingkat kepuasan masyarakat
umum
Kepuasan
terhadap kualitas pelayanan PRONA. Tingkat
Masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah.
kepuasan digunakan untuk menilai kualitas
Dengan adanya masalah mengenai kepuasan
pelayanan yang diperoleh pengguna layanan
masyarakat terhadap penyelenggaraan PRONA
tersebut.
di
adanya
pelayanan, dalam penelitian ini menggunakan
penilaian atas kinerja aparat penyelenggara
14 unsur indeks kepuasan masyarakat terhadap
PRONA, maka peneliti akan mencoba mengkaji
kualitas suatu pelayanan publik.
Desa
penyusunan
Indeks
Logandeng serta belum
Untuk
menilai
kualitas
suatu
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 4
Berdasarkan tujuan penelitian yang
Populasi dan Sampel Penelitian Dasar pengambilan sampel sesuai dengan
telah dirumuskan sebelumnya maka analisis
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
data yang digunakan dalam penelitian ini
Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang pedoman
adalah teknik analisis data deskriptif yang
umum
dituangkan dalam bentuk persentase.
penyusunan
Indeks
Kepuasan
Masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah
2. Pengukuran data
minimal :
Dalam penelitian ini pengukuran data
(“jumlah unsur + 1) x 10 = jumlah responden
dilakukan
(14+1) x 10 = 150 responden
Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dihitung
Teknik Pengumpulan Data
dengan
Pengumpulan menggunakan
data
angket
dilakukan sebagai
menggunakan
menggunakan
dengan
tertimbang
instrumen
pelayanan.
nilai
Indeks
nilai
rata-rata
masing-masing
unsur
Dalam
penghitungan
IKM
penelitian dengan dukungan wawancara dan
terdapat 14 unsur atau indikator yang dikaji.
dokumentasi yang berpedoman pada Keputusan
Untuk
Menteri
Negara
masyarakat maka harus dicari:
Nomor 25 Tahun 2004 yang sudah relevan,
a. Nilai rata-rata tertimbang
valid, dan reliable. Wawancara dilakukan
b. Nilai persepsi Perunsur
kepada
c. Indeks Kepuasan Masyarakat
Pendayagunaan
masyarakat
Aparatur
yang
menjadi
peserta
PRONA tahun 2014 di desa Logandeng.
mengetahui
tingkat
kepuasan
d. Indeks Kepuasan Masyarakat Hasil Konversi
Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan angket dalam mengumpulkan data dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor
25
Tahun
2004
yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran kepuasan
hasil
masyarakat
penelitian
tingkat
terhadap
kualitas
menyebutkan bahwa terdapat 14 unsur Indeks
pelayanan PRONA yang diberikan oleh Kantor
Kepuasan
tingkat
Pertanahan Kabupaten Gunungkidul di Desa
kepuasan menggunakan Skala bertingkat yang
Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten
telah dimodifikasi, dimana pengukuran ini
Gunungkidul secara umum berada pada kategori
mengukur
puas.nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Masyarakat.
opini
berdasarkan
atau
tingkat
Pengukuran
persepsi
responden
kepuasan
atau
terhadap kualitas pelayanan PRONA di Desa
ketidakpuasan.
Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten
Teknik Analisis Data
Gunungkidul adalah:
1. Analisis Deskriptif
Nilai IKM = Total Nilai Persepsi Perunsur x Nilai Rata-rata Tertimbang
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 5
= 43,07 x 0,071
kategori puas. Prosedur pelayanan telah
= 3,06
disampaikan
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh
sosialisasi
dengan di
jelas
pada
Balai Desa
saat
Logandeng.
nilai IKM terhadap kualitas pelayanan PRONA
Tahapan-tahapan PRONA tidak melalui
di
proses
Desa
Logandeng,
Kecamatan
Playen,
yang
berbelit-belit
sehingga
Kabupaten Gunungkidul adalah sebesar 3,06.
masyarakat menilai tahapan pelaksanaan
Untuk menginterpretasikannya maka nilai IKM
PRONA sangat sederhana sehingga mudah
tersebut
untuk diikuti. Hal tersebut sesuai dengan
harus
dikonversikan
dengan
25,
sehingga diperoleh nilai IKM hasil konversi
standar
pelayanan
publik
adalah:
menjamin adanya kepastian bagi penerima layanan.
Berdasarkan hasil penghitungan diatas,
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
maka diperoleh besarnya IKM terhadap kualitas
tahun 2004 dalam Ratminto dan Winarsih
pelayanan PRONA di Desa Logandeng adalah
(2013:24)
sebesar 76,5 dan berada pada interval 62,51-
pelayanan publik adalah meliputi prosedur
81,25, hal ini menunjukkan bahwa mutu
pelayanan
pelayanan
Logandeng,
sekurang-kurangnya harus meliputi tata
Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul
cara pengajuan permohonan pelayanan, tata
termasuk dalam kategori B, sehingga tingkat
cara penanganan pelayanan, tata cara
kepuasan masyarakat berada dalam kategori
penyampaian hasil pelayanan, serta tata
puas.
cara penyampaian pelayanan.
di
Desa
Gambaran hasil penelitian setiap unsur kepuasan masyarakat terhadap layanan PRONA di
Desa
Logandeng,
Kecamatan
bahwa
Keputusan
harus
3,06 x 25 = 76,5
PRONA
Menurut
yang
salah
dimana
Menteri
satu
prosedur
standar
pelayanan
2. Persyaratan Pelayanan Berdasarkan pengolahan data yang
Playen,
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
Kabupaten Gunungkidul dilihat dari 14 unsur
untuk persyaratan pelayanan adalah sebesar
IKM menurut Kepmenpan No 25 tahun 2004
3,27 yaitu berada pada interval 3,26-4,00,
dapat diuraikan sebagai berikut:
sehingga
1. Prosedur Pelayanan
pengguna layanan PRONA berada pada
tingkat
kepuasan
masyarakat
Berdasarkan pengolahan data yang
kategori sangat puas. Menurut Keputusan
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
untuk prosedur pelayanan adalah sebesar
Nomor 63 tahun 2004 dalam Ratminto dan
3,03 yaitu berada pada interval 2,51-3,25,
Winarsih
(2013:22-23)
sehingga
pelayanan
harus
memuat
persyaratan
teknis
dan
tingkat
kepuasan
masyarakat
pengguna layanan PRONA berada pada
persyaratan tentang
administratif.
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 6
Pelayanan PRONA sudah sesuai dengan
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan
standar
pelayanan publik.
pelayanan
tentang
persyaratan
pelayanan yaitu setiap persyaratan telah
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan
disesuaikan dengan jenis pendaftaran tanah
Berdasarkan pengolahan data yang
yang akan dilakukan. Selain persyaratan
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
teknis, persyaratan administratif tentang
untuk unsur kedisiplinan adalah sebesar
biaya yang menjadi tanggungjawab peserta
3,19 yaitu berada pada interval 2,51-3,25,
PRONA juga telah disampaikan kepada
sehingga
peserta PRONA.
pengguna layanan PRONA pada unsur ini
3. Kejelasan Petugas Pelayanan
tingkat
kepuasan
masyarakat
berada pada kategori puas. Kedisiplinan
Berdasarkan pengolahan data yang
petugas pelayanan PRONA sudah sesuai
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
dengan prinsip-prinsip pelayanan publik
untuk unsur kejelasan petugas pelayanan
yang disebutkan dalam Keputusan Menteri
adalah sebesar 3,21 yaitu berada pada
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
interval
tahun 2004 dalam Ratminto dan Winarsih
2,51-3,25,
sehingga
tingkat
kepuasan masyarakat pengguna layanan
(2013:22-23)
PRONA
puas.
penyelenggaraan publik, petugas pelayanan
Masyarakat pengguna layanan PRONA
harus menunjukkan kedisiplinannya dalam
beranggapan
bahwa
dan
memberikan
kewenangan
petugas
melayani
Kedisiplinan
PRONA
berada
baik
pada
nama,
kategori
keberadaan yang
jabatan,
serta
PRONA
dimana
dalam
pelayanan dari
dengan
petugas
ditunjukkan
prinsip
ikhlas.
pelayanan
dengan
tepatnya
kewenangan dan tanggungjawabnya cukup
jadwal pengukuran luas tanah dan tepat
jelas. Dengan adanya panitia PRONA dan
waktunya kedatangan dari petugas ukur ke
Satuan Tugas maka kewenangan dan
lokasi tanah.
tanggungjawab dari masing-masing petugas
5. Tanggungjawab Petugas Pelayanan
juga sudah jelas. Hal tersebut sesuai dengan
Berdasarkan pengolahan data yang
prinsip pelayanan publik yang disebutkan
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
untuk unsur kejelasan petugas pelayanan
Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2004
adalah sebesar 3,07 yaitu berada pada
dalam Ratminto dan Winarsih (2013:22-23)
interval
dimana dalam penyelenggaraan pelayanan
kepuasan masyarakat pengguna layanan
publik harus memenuhi prinsip kejelasan
PRONA
unit kerja/pejabat yang berwenang dalam
Masyarakat
memberikan pelayanan dan penyelesaian
menggunakan
2,51-3,25,
berada Desa
sehingga
pada
tingkat
kategori
puas.
Logandeng
yang
layanan
PRONA
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 7
menganggap petugas pelayanan memiliki
dinilai baik oleh pemohon dilihat dari
tanggungjawab yang baik akan tugas-
tahapan awal yaitu saat sosialisasi, petugas
tugasnya. Keluhan maupun saran telah
sosialisasi mampu menyampaikan dengan
direspon
dengan
baik
oleh
petugas
baik mengenai informasi-informasi penting
sehingga
peserta
tentang pelaksanaan PRONA sehingga
kepercayaan
pemohon dapat memahami dengan baik
pelayanan
PRONA
PRONA
memberikan
sepenuhnya
kepada
petugas
tentang
pula.
Menurut
Keputusan
Menteri
permasalahan yang mereka alami saat
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
proses pelayanan PRONA. Hal tersebut
tahun 2004 dalam Ratminto dan Winarsih
sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan
(2013:25), pelayanan publik di Indonesia
publik dimana dalam penyelenggaraan
harus memenuhi standar pelayanan minimal
pelayanan publik pimpinan penyelenggara
salah satunya adalah kompetensi petugas
pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
pemberi pelayanan.
harus bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
penyelesaian
persoalan
dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kecepatan Pelayanan Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
6. Kemampuan Petugas Pelayanan
untuk unsur kecepatan pelayanan adalah
Berdasarkan pengolahan data yang
sebesar 2,55 yaitu berada pada interval
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
2,51-3,25,
untuk unsur kemampuan petugas pelayanan
masyarakat pengguna layanan PRONA
adalah sebesar 3,17 yaitu berada pada
berada pada kategori puas. Pelayanan
interval
tingkat
PRONA dinilai cepat oleh sebagian besar
kepuasan masyarakat pengguna layanan
peserta, namun juga terdapat beberapa
PRONA
2,51-3,25,
berada
Masyarakat
sehingga
pada
Desa
sehingga
tingkat
kepuasan
kategori
puas.
peserta yang menilai bahwa pelayanan
Logandeng
yang
PRONA pada tahun 2014 kurang cepat.
menggunakan layanan PRONA menilai
Penyelesaian
sertifikat
petugas pelayanan mampu melaksanakan
didaftarkan
hampir
tugas dan kewajibannya dengan baik.
Terlambatnya
Kemampuan
dalam
disebabkan karena terdapat peserta PRONA
kepada peserta
yang belum menyiapkan patok batas tanah
PRONA dapat dilihat dari kecakapan dalam
yang dimiliki, selain itu terdapat beberapa
proses pelayanan maupun saat merespon
peserta PRONA yang belum melengkapi
saran
kewajibannya
petugas
pelayanan
memberikan pelayanan
maupun
keluhan
dari
peserta.
Kemampuan petugas pelayanan PRONA
satu
proses
untuk
tanah
yang tahun.
penyelesaian
membayar
pajak,
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 8
sehingga terdapat dua sertifikat pemohon
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
yang belum dapat diselesaikan.
tahun 2004 dalam Ratminto dan Winarsih
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
(2013:22-23),
suatu
pelayanan
harus
Berdasarkan pengolahan data yang
memiliki prinsip salah satunya adalah
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
kesopanan dan keramahan petugas dalam
untuk unsur keadilan mendapat pelayanan
melakukan pelayanan. Pada umumnya,
adalah sebesar 3,01 yaitu berada pada
peserta PRONA menilai petugas PRONA
interval
tingkat
sangat sopan dan ramah dalam melayani
kepuasan masyarakat pengguna layanan
peserta sehingga tidak ada jarak antara
PRONA
petugas dengan peserta. Petugas PRONA
2,51-3,25,
sehingga
berada
pada
kategori
puas.Menurut Agus Dwiyanto (2012:141-
menghargai
211), kualitas pelayanan harus memenuhi
PRONA sebagai wujud konsistensinya
prinsip keadilan dalam pelayanan. Petugas
sebagai pelayan publik.
PRONA tidak pernah membeda-bedakan
10. Kewajaran Biaya Pelayanan
peserta PRONA dalam proses pelayanan PRONA.
Meskipun
tingkat
dan
menghormati
peserta
Berdasarkan pengolahan data yang
kepuasan
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
masyarakat tergolong dalam kategori puas,
untuk unsur kewajaran biaya pelayanan
terdapat beberapa peserta PRONA yang
adalah sebesar 3,36 yaitu berada pada
merasa kurang puas dengan keadilan dalam
interval
mendapatkan
masih
kepuasan masyarakat pengguna layanan
terdapat Pegawai Negeri Sipil yang menjadi
PRONA berada pada kategori sangat puas.
peserta PRONA. Sesuai dengan kriteria
Menurut Irawan (2003:16) salah satu faktor
yang ditetapkan untuk menjadi peserta
yang
PRONA, karena PNS tidak termasuk dalam
pelanggan
kategori masyarakat kurang mampu.
Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas
tambahan untuk mendapatkan suatu produk
pelayanan
karena
3,26-4,00
sehingga
menentukan
tingkat
adalah
tingkat
kepuasan
kewajaran
biaya.
Berdasarkan pengolahan data yang
barang atau jasa maka akan cenderung lebih
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
puas terhadap produk tersebut. Sesuai
untuk unsur kesopanan dan keramahan
dengan teori yang dikemukakan diatas,
petugas adalah sebesar 3,20 yaitu berada
biaya yang dibebankan kepada peserta
pada interval 2,51-3,25, sehingga tingkat
PRONA sesuai dengan ketentuan yang
kepuasan masyarakat pengguna layanan
berlaku.
PRONA
PRONA
program
yang
Menurut
berada
pada
Keputusan
kategori
puas. Menteri
bukan
gratis
merupakan
namun
program
tersebut disubsidi oleh pemerintah sehingga
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 9
dapat
meringankan
dalam
mengurus
beban
masyarakat
menunjukkan masih belum maksimalnya
sertifikat
pelayanan PRONA dalam hal kepastian
pembuatan
tanah. 11. Kepastian Biaya Pelayanan Berdasarkan pengolahan data yang
jadwal.
Masyarakat
sebagai
peserta
PRONA
tidak
diinformasikan
tentang
jadwal dari setiap tahapan pelaksanaan
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
PRONA.
untuk unsur kepastian biaya pelayanan
pelayanan PRONA dalam unsur kepastian
adalah sebesar 3,06 yaitu berada pada
jadwal belum maksimal.
interval
2,51-3,25,
sehingga
tingkat
berada
pada
itu
efisiensi
Berdasarkan pengolahan data yang
puas.
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
Menurut prinsip-prinsip pelayanan publik,
untuk unsur kenyamanan lingkungan adalah
suatu pelayanan publik harus memenuhi
sebesar 3,08 yaitu berada pada interval
prinsip salah satunya adalah kejelasan yang
2,51-3,25,
mencakup
masyarakat pengguna layanan PRONA
rincian
kategori
karena
13. Kenyamanan Lingkungan
kepuasan masyarakat pengguna layanan PRONA
Oleh
biaya
dan
cara
pembayaran.
sehingga
tingkat
kepuasan
berada pada kategori puas. Kenyamanan
12. Kepastian Jadwal Pelayanan
yang diperoleh saat mengikuti prosedur
Berdasarkan pengolahan data yang
pelaksanaan sudah sesuai dengan apa yang
telah dilakukan, diperoleh nilai rata-rata
diharapkan peserta PRONA. Lingkungan
untuk unsur kepastian jadwal pelayanan
pelaksanaan PRONA dinilai kondusif mulai
adalah sebesar 2,79 yaitu berada pada
dari
interval
tingkat
penyerahan sertifikat.
kepuasan masyarakat pengguna layanan
14. Keamanan Pelayanan
2,51-3,25,
PRONA
pada
sampai
proses
Berdasarkan pengolahan data yang telah
Menurut Dwiyanto (2012:141-211) kriteria
dilakukan, diperoleh nilai rata-rata untuk unsur
kualitas pelayanan yang lebih baik
dan
keamanan pelayanan adalah sebesar 3,09 yaitu
efisiensi
berada pada interval 2,51-3,25, sehingga tingkat
adalah
kategori
sosialisasi
puas.
meningkat
berada
sehingga
saat
adanya
pelayanan dalam hal ketepatan waktu. Nilai
kepuasan
rata-rata unsur kepastian jadwal pelayanan
PRONA berada pada kategori puas.Keamanan
PRONA adalah sebesar 2,79. Meskipun
peserta PRONA dalam memperoleh haknya
nilai
mampu
tersebut
menunjukkan
tingkat
masyarakat
dijamin
oleh
pengguna
pelaksana
layanan
kegiatan
kepuasan masyarakat dalam kategori puas,
PRONA baik dari Kantor Pertanahan Kabupaten
namun nilai tersebut lebih mendekati batas
Gunungkidul maupun dari Pemerintah Desa
bawah interval kategori puas. Hal tersebut
Logandeng. hal tersebut sesuai dengan prinsip-
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 10
prinsip pelayanan publik yang dimuat dalam
dilakukan
demi
tercapainya
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
masyarakat yang maksimal.
Negara Nomor 63 tahun 2004 dalam Ratminto
Saran
kepuasan
dan Winarsih (2013:22-23) dimana proses dan
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang
produk pelayanan publik memberikan rasa aman
dapat diberikan adalah memastikan setiap
dan kepastian hukum.
peserta PRONA mengikuti sosialisasi agar informasi dapat sampai kepada peserta PRONA,
SIMPULAN DAN SARAN
memastikan peserta PRONA sudah memasang
Simpulan
patok batas tanah yang disetujui tetangga
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap
sebelah agar proses pengukuran bidang tanah
kualitas pelayanan Program Operasi Nasional
dapat berlangsung dengan cepat dan lancar,
Agraria
Logandeng,
memastikan bahwa calon peserta PRONA yang
Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul
mendaftar benar-benar sesuai dengan kriteria
adalah berada pada kategori puas. Hal ini dilihat
yang
dari besarnya nilai IKM pelayanan PRONA di
menetapkan
Desa
pelaksanaan
(PRONA)
Logandeng,
di
Desa
Kecamatan
Playen,
dapat
menjadi target
peserta
waktu
PRONA
setiap
agar
PRONA, tahapan
penyelesaian
Kabupaten Gunungkidul adalah sebesar 76,5
program dapat lebih efektif dan efisien,
dan berada pada interval 62,51-81,25. Nilai
meningkatkan
IKM tersebut menunjukkan mutu pelayanan
diseluruh unsur pelayanan untuk memberikan
PRONA
kepuasan yang maksimal bagi masyarakat yang
Playen,
di
Desa
Kabupaten
Logandeng,
Kecamatan
Gunungkidul
termasuk
menjadi
kualitas
peserta
pelayanan
PRONA
PRONA
meskipun
tidak
dalam kategori B, sehingga tingkat kepuasan
terdapat unsur pelayanan yang termasuk dalam
masyarakat secara umum berada dalam kategori
kategori kurang puas.
puas. Proses pelayanan PRONA di Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA
Gunungkidul secara umum sudah sesuai dengan apa
yang
diharapkan
oleh
masyarakat
khususnya peserta PRONA. Dari unsur-unsur pelayanan yang dirasakan peserta PRONA tidak terdapat unsur dalam kategori kurang puas, sehingga tidak perlu ada perbaikan pada setiap unsur pelayanan. Meskipun tidak ada unsur yang perlu diperbaiki, namun peningkatan kualitas
pelayanan
PRONA
harus
tetap
Agus Dwiyanto. (2012). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Atep Batara. (2004). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Gramedia. Data Rekapitulasi Tanah Legalisasi Aset Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
Tingkat Kepuasan Masyarakat (Yulu Rachmawati) 11
Erwan
Agus Purwanto. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk Administrasi Publik dan Masalahmasalah Sosial. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Frederik Mote. (2008). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Publik di Puskesmas Ngesrep Semarang. Proposal Tesis. Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Gunungkidul dalam Angka 2013
Implementasi dan Pengendalian (Edisi Pertama). Jakarta: Salemba Empat. Moenir H. A. S. (2002). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara J. Moleong, Lexy J. (2011).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Cetakan pertama. Jakarta: Ghalilea Indonesia.
Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya. Yogyakarta: PT. Gava Media.
Petunjuk Teknis Pelayanan Program Operasi Nasional Agraria (PRONA)
Handi Irawan. (2003). Indonesian Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Alex Media Computindo
Ratminto & Atik Septi Winarsih. (2013). Manajemen Pelayanan (Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ispratiwi, Theodorin Harry. (2003). Kualitas Pelayanan RSUD Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Singarimbun & Effendi. (2008). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Jerome
E, dkk. (1993). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Rachmat Kriyantono. (2007). TeknikPraktisRisetKomunikasi: DisertaiContohPraktisRiset Media, Public Relations, Advertising, KomunikasiOrganisasi, KomunikasiPemasaran. Jakarta: Kencana. Kotler, Philip & A. B. Susanto. (2000). Manajemen Pemasaran Jasa di Indonesia, Analisis Perencanaan,
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif: dasar-dasar teoritis dan praktis. Surakarta: Pusat Penelitian Universitas Sebelas Maret. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Raneka Cipta. Tangkilisan, Hessel N. S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo. Fandy Tjiptono. (2007). Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Banyumedia Publishing.