DESKRIPSI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PPL1 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Oleh: 1. Sri Nunung Mahasiswa Program Studi Fisika 2. Dr. Fitryane Lihawa M.Si Dosen Universitas Negeri Gorontalo 3. Citron S Payu S.Pd,M.Pd Dosen Universitas Negeri Gorontalo Alamat: Jalan Jendral Sudirman no.6 Gorontalo KP 96128 ung.ac.id ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo, pada mahasiswa Fisika Angkatan 2010-2011 yang memprogramkan mata kuliah PPL-1, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan keterampilan dasar mengajar mahasiswa fisika pada PPL 1, penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan.Sampel dari penelitian ini diambil dengan cara pembagian kelompok masing-masing bimbingan PPL-1 yang terbagi atas 5 kelompok dengan 30 mahasiswa yang memprogram PPL 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dari pedoman PPL 1. Hasilnya menunjukan penguasaan keterampilan mahasiswa yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi sangat baik 53% Keterampilan melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%,keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80%,keterampilan mengelolah kelas memiliki skor sangat baik 50%. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%. Kata kunci: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL-1 I.
PENDAHULUAN Pelaksanaan pendidikan di Indonesia selalu mengacu pada tujuan
pendidikan neasional yang arahnya untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia serta masyarakat yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta berkepribadian yang mantap dan mandiri. Pendidikan mempunyai peran penting dalam perjalanan kehidupan manusia, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena
1
hanya melalui sektor pendidikan dapat diciptakan manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam berbagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyadari akan hal tersebut, maka jalur yang tepat untuk penyiapan dan penigkatan sumber daya manusia adalah jalur pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh antara lain melalui sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, tenaga pendidik atau guru merupakan salah satu komponen aktif dari sub sistem pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Guru merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu, peranan dan kedudukan guru dalam peningkatan mutu pendidikan perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh. Dalam melaksanakan tugas utama sebagai pendidik, seorang guru harus mampu menguasai berbagai keterampilan mengajar sebagai bagian dari perilaku kompetensi dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Mempersiapkan calon guru yang profesional, maka dalam kurikulum Lembaga Pendidkan Tenaga Keguruan (LPTK) telah menyajikan berbagai bentuk ilmu pendidikan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan praktek kependidikan. Kurikulum di Universitas Negeri Gorontalo jurusan pendidikan fisika mewajibkan para mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) . Program Pengalaman Lapangan merupakan muara dari segala kegiatan proses belajar mengajar mahasiswa yang memilki program kependidikan. Sebelum melakukan PPL para mahasiswa telah memperoleh pengetahuan bidang studi dan PBM yang sangat lengkap. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) diselenggarakan dalam dua tahap yaitu praktek pengalaman lapangan bentuk microteaching yang dilaksanakan di kampus dan praktek pengalam lapangan di sekolah.Praktek pengalaman lapangan dalam bentuk microteaching dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru yang memenuhi kualifikasi berdasarkan ketentuan lembaga pendidikan tenaga keguruan
2
Melalui cara ini, mahasiswa calon guru dapat mempersentasikan praktek mengajar dihadapan dosen pembimbing dan teman-temannya. Dengan ini mahasiswa dapat mencoba satu atau beberapa dalam 8 jenis keterampilan dasar mengajar yang diharapkan dapat dikuasai dan dimiliki oleh mahasiswa calon guru kelak. Kedelapan jenis keterampilan dasar merupakan dasar dan pedoman bagi mahasiswa calon guru dalam mengelolah proses belajar mengajar didalam kelas. Disamping itu juga merupakan dasar teoritis bagi guru untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL-II) di sekolah. Kenyataanya, sebelum melakukan PPL-I mahasiswa sangat takut untuk mengajar , namun apabila mahasiswa telah melaksanakan PPL-I yaitu mengajar pada teman-teman satu kelompok dan dosen pembimbing maka mahasiswa akan menjadi terbiasa, apalagi bila mahasiswa bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan keterampilan dasar mengajar dengan baik maka proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada PPL-I akan berjalan dengan lancar. Apabila mahasiswa memahami dengan baik keterampilan dasar mengajar, dan dapat melaksanakannya dalam proses belajar mengajar pada saat PPL-I maka pada saat melaksanakan PPL-II mahasiswa dijamin akan bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik sesuai dengan tuntutan pendidikan sekarang. Jadi sebagai mahasiswa khususnya sekarang yang akan melaksanakan PPL-I dapat memahami tentang keterampilan dasar mengajar dan dapat mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang secara nyata. Berdasarkan kenyataan yang telah dipaparkan diatas, untuk lebih mengetahui tentang deskripsi tentang keterampilan dasar mengajar
pada
mahasiswa maka peneliti akan melaksanakan penelitian tentang “ Deskripsi Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPL I Jurusan Fisika Universitas Negeri Gorontalo” II.
KAJIAN TEORITIK Praktek Pengalaman Lapangan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah suatu program dalam lembaga pendidikan prajabatan guru yang dirancang khusus dan sedemikian rupa guna menyiapkan mahasiswa calon guru agar dapat
3
menguasai keterampilan dan kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi” dengan demikian setelah berhasil dalam menyelesaikan pendidikan tinggi, mereka siap mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai guru. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang mencakup pengenalan lapangan, latihan mengajar dan tugas- tugas kependidikan lainnya secara terbimbing, terarah, dan terpadu untuk memenuhi
persyaratan
pembentukan
tenaga
profesional
dalam
bidang
kependidikan. Karena PPL merupakan keterpaduan antara teori dan praktek pelaksanaannya merupakan muara penguasaan mahasiswa kurikuler (Anonim, 1998:4). Dipandang dari segi kurikulum PPL adalah suatu program mata kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. Oleh karena itu praktek keguruan sangat penting sebagai upaya dan langkah dalam pembentukan kompetensi yang bersifat profesional. Seorang guru dalam melakukan aktifitas dan kegiatan pembelajaran di sekolah maka lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru, perlu mengelolah Program Pengalaman Lapangan PPL dengan sebaik mungkin. Praktek Pengalaman Lapangan dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa calon guru tersebut menjadi guru, maka mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan Adapun tujuan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) secara
umum adalah untuk melatih mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan sangatlah efektif dan bermanfaat dalam pembinaan calon guru yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik.
Manfaat Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Belajar menguasai kelas yang berarti belajar menjadi pemimpin dalam masyarakat nantinya. Kemudian Dengan adanya kegiatan program PPL,
4
mahasiswa berusaha menambah wawasan, banyak mencari dan membaca bukubuku yang berkaitan dengan materi pendidikan yang akan disampaikan.
Tahap-Tahap Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Sistem kompetensi yaitu meliputi latihan mengajar serta melaksanakan
tugas-tugas kependidikan lainnya yang mempunyai jenis-jenis tahapan seperti berikut. 1. Praktek Pengalaman Lapangan I (micro teaching) 2. Praktek Pengalaman Lapangan II ( di sekolah) Keterampilan Dasar Mengajar Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajran yang kreatif dan menyenangkan, maka diperlukan berbagai keterampilan,
diantaranya
adalah
keteranmpilan
membelajarkan
atau
keterampilan dasar mengajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (dalam Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Howard (dalam Slameto, 2010:32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. Intyre (dalam Slameto, 2010:33) memberikan definisi mengajar adalah aktifitas personal yang unik, dalam mengajar dapat membuat kesimpulankesimpulan umum yang tidak berguna, keberhasilan dan kejatuhannya samarsamar, dan sukar diketahui juga berlangsungnya tekhnik belajar yang tidak tepat untuk dijelaskan. Kemungkinan lain yang yang dapat diamati ialah membeikan model teori dan teknik asessment yang sesuai, dan banyak aspek mengajar yang
5
dilukiskan dengan cara yang dibimbing oleh hal-hal praktis, pribadi guru banyak berbicara. Berdasarkan
pengertian
tersebut
maka
yang
dimaksud
dengan
keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam
melatih/membimbing
aktivitas dan pengalaman seseorang
serta
membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Keterampilan mengajar guru merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik dengan berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah.Ada beberapa jenis keterampilan mengajar sebagaimana dikemukakan oleh wingkel (dalam Uno 2010:168) antara lain: (1) keterampilan memberikan penguatan (2) keterampilan menjelaskan, (3) keterampilan bertanya,(4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Turner (dalam usman,2010:74) mengemukakan 8 keterampilan mengajar yang di tambahkan lagi yaitu (5) keterampilan mengadakan variasi, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,(7) keterampilan megelolah kelas,(8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. III.
METODE PENULISAN Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
IPA Universitas Negeri Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013 pada mahasiswa semester 6 yang terdaftar program matakuliah
PPL-1. Waktu penelitian
dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan keterampilan mengajar mahasiswa PPL-I di jurusan Fisika. Untuk itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-I di jurusan Fisika,untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan
6
data dengan menggunakan metode observasi. Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fenomena yang ada pada objek penelitian IV.
HASIL PENELITIAN
Setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap penerapan keterampilan dasar mengajar bagi mahasiswa PPL-1 jurusan pendidikan fisika, dalam hal ini keterampilan mengajar yang digunakan yaitu ada 8 keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya,
keterampilan
keterampilan
menjelaskan,
memberikan
penguatan,
keterampilan keterampilan
memberikan
variasi,
memimpin
diskusi
kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedelapan keterampilan dasar mengajar ini merupakan deskripsi hasil analisis dan data selama penelitian berlangsung, Data hasil penelitian setelah dianalisis, akan disajikan dalam bentuk histogram berdasarkan indikator atau komponen-komponen keterampilan dasar mengajar. Berdasarkan hasisl analisis data dengan menggunakan instrument penilaian keterampilan dasar mengajar diperoleh persentase kualitas keterampilan dasar mengajar mahasiswa tiap komponen Ketercapaian nilai keterampilan dasar mengajar mahasiswa pada tiap keterampilan dasar mengajar Untuk mendeskripsikan banyaknya mahasiswa yang bisa melaksanakan 8 keterampilan dasar mengajar kemudian kekurangan dan kelebihan dari ke 8 keterampilan dasar mengajar dapat dilihat dengan persentase ketercapaian mahasiswa dari ke 8 keterampilan dasar mengajar yang telah dihitung sebagai berikut. berdasarkan 8 komponen keterampilan dasar mengajar yang telah diamati yaitu: Dari uraian ketercapaian persentase mahasiswa dalam melaksanakan PPL 1 untuk penerapan 8 keterampilan dasar mengajar dapat dilihat hasil ketercapian yaitu terdapat 5 keterampilan yang memiliki kategori sangat baik yaitu pada 1). keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, 2) Keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, 3). keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi
sangat baik 53% 4). Keterampilan
7
melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, 40. Keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%, 5). Keterampilan mengelola kelas memiliki skor sangat baik 50%. Dan hasil ketercapaian mahasiswa yang memiliki kategori cukup terdapat pada 2 keterampilan dasar mengajar yaitu 1). Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80% 2).keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%.jadi perlu peningkatan pemahaman dari mahasiswa tentang keterampilan dasar mengajar agar ke 8 keterampilan dasar mengajar dapat diterapkan pada saat PPL 2 dengan baik. Kekurangan dan kelebihan dari kedelapan keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 di jurusan Fisika masih terlihat kekurangankekurangan dan kelebihan yang harus diperbaiki oleh mahasiswa maupun dosen pembimbing yang selama membimbing mahasiswa melaksanakan PPL-1 sampai dengan pelaksanaan PPL-2 di sekolah-sekolah. Tiap keterampilan memiliki komponen-komponen yang harus dicapai selama pelaksanaan pembelajaran untuk penilaian 8 keterampilan dasar mengajar. Pada penelitian ini keterampilan yang sudah sangat baik pencapaiaannya yaitu terdapat 6 keterampilan dasar mengajar yaitu 1) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, pada keterampilan ini tiap-tiap komponen keterampilan mahasiswa sudah tercapai dengan kategori sangat baik dan kategori baik,mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan dasar mengajar membuka dan menutup pelajaran sesuai dengan 7 komponen yang ada dan nilai hasil pencapaian mahasiswa untuk keterampilan membuka dan menutup pelajaran pada kategori sangat baik mencapai 47% dan baik 33% lebih besar dari pada pencapaian pada kategori cukup mencapai 20% ,yang ke 2) keterampilan bertanya pencapaian persentase untuk keterampilan bertanya rata-rata sudah sangat baik dan baik, mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan bertanya sesuai dengan 4 komponen yang ada, dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan bertanya pada kategori sangat baik 53% dan cukup 40% memiliki persentase yang hampir sama besar. Jadi pada keterampilan ini masih perlu
8
banyak peningkatan lagi karena mahasiswa masih memilki kekurangan dalam menguasai keterampilan bertanya, dan pada keterampilan bertanya ini juga telah memiliki kelebihan karena pencapaian kategori sangat baik lebih besar dari pada pencapaian kategori baik dan cukup. 3) keterampilan menjelaskan, pencapaian persentase untuk keterampilan menjelaskan rata-rata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan menjelaskan sesuai dengan 8 komponen yang ada pada keterampilan menjelaskan dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan menjelaskan,pada kategori sangat baik memiliki persentase 53%
yang tinggi dibandingkan pencapaian
nilai
persentase baik mencapai 23% dan cukup 23%. Jadi pada keterampilan ini pencapaian mahasiswa sudah baik namun kekurangan dari mahasiswa yang memilki kategori cukup harus diperbaiki lagi agar pencapaian pada keterampilan bertanya tidak terdapat lagi kekurangan, dan pada keterampilan bertanya ini juga memiliki kelebihan yaitu pencapaian kategori sangat baik lebih besar dari pencapaian kategori baik dan cukup.4), keterampilan variasi pencapaian persentase untuk keterampilan variasi rata-rata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan variasi sesuai dengan 9 komponen keterampilan variasi dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memberikan variasi, pada kategori sangat baik memiliki persentase 73% yang tinggi dibandingkan pencapaian nilai persentase baik mencapai 17% dan cukup 10%. Jadi pada keterampilan variasi pencapaian mahasiswa sudah baik dan sangat sedikit nampak kekurangan pada keterampilan variasi, pada keterampilan memberikan variasi memiliki sangat banyak kelebihan karena pencapaian persentase sangat baik lebih besar dari pada kategori baik dan cukup.5), keterampilan memberi penguatan pencapaian persentase untuk keterampilan memberi penguatan rata-rata sudah sangat baik dan baik, mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan memberikan penguatan sesuai dengan 3 komponen yang terdapat pada keterampilan memberikan penguatan dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memberikan penguatan yaitu pada kategori sangat baik 67% dan baik 20 % dan kategori cukup 13% pada keterampilan memberikan penguatan
9
masih terdapat kekurangan yaitu dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa masih memilki persentase kategori cukup jadi pada keterampilan memberikan penguatan masih perlu adanya perbaikan bagi mahasiswa dan dosen agar kekurangan-kekurangan pada keterampilan memberikan penguatan berkurang, dan kelebihan untuk keterampilan memberikan penguatan yaitu dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa kategori sangat baik memiliki persentase lebih besar di bandingkan kategori baik, cukup, kurang dan sangat kurang. 6), keterampilan mengelola kelas pencapaian persentase untuk keterampilan mengelola kelas ratarata sudah sangat baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan mengelola kelas sesuai dengan 6 komponen-komponen keterampilan mengelola kelas,dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan mengelola kelas,pada kategori sangat baik memiliki persentase 50% yang tinggi dibandingkan pencapaian nilai persentase baik mencapai 17% dan cukup 33%.Jadi pada keterampilan mengelola kelas pencapaian keterampilan mahasiswa sudah baik namun masih nampak kekurangan pada keterampilan mengelolah kelas dapat dilihat pada hasil penelitian ketercapaian kategori cukup memilki jumlah yang besar, jadi masih perlu banyak peningkatan pada keterampilan mengelolah kelas
dan untuk kelebihan pada keterampilan
mengelolah kelas dapat dilihat dari hasil pencapaian mahasiswa memilki kategori pencapaian sangat baik lebih besar daripada kategori baik,cukup,kurang dan sangat kurang. Untuk 2 keterampilan dasar mengajar yang masih memilki kategori pencapaian cukup dan harus banyak perlu perbaikan dari mahasiswa maupun dosen pembimbing PPL-1 yaitu 1), keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, pencapaian persentase untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil rata-rata sudah baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
sesuai dengan 7 komponen keterampilan
memimpin diskusi kelompok kecil , dan hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil pada kategori sangat baik memiliki persentase 13% pencapaian nilai persentase baik mencapai 7% dan cukup 80%. Jadi pada keterampilan ini pencapaian mahasiswa sangat
10
kurang sehingga pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki kategori kekurangan didalam 8 keterampilan dasar mengajar, jadi pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil masih perlu banyak perbaikan dan pemahaman yang besar bagi mahasiswa agar bisa berkembang pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil dan pencapaian persentase bisa lebih besar dari keterampilan dasar mengajar yang lainnya. Untuk kelebihan pada keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil tidak nampak karena persentase pencapaian kategori sangat baik dan baik memiliki ketercapaian kategori sangat rendah. 2), keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, pencapaian persentase untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan rata-rata sudah baik mahasiswa sudah bisa melaksanakan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan 4 komponen
keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, dan untuk hasil penelitian pada pencapaian nilai mahasiwa untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan kategori sangat baik memiliki persentase 30% pencapaian nilai persentase baik mencapai 10% dan cukup 60% . Jadi pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian mahasiswa sangat kurang sehingga pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memiliki kategori kekurangan sama dengan keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil didalam 8 keterampilan dasar mengajar, jadi pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan masih perlu banyak perbaikan bagi mahasiswa agar pencapaian keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan bisa lebih baik dan bisa sama hasil keteracapaian persentase dengan keterampilan dasar mengajar yang lainnya, dan untuk penerapannnya nanti pada saat melaksanakan PPL-2. Untuk kelebihan pada keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan masih dapat dilihat yaitu pencapaian kategori sangat baik masih memilki nilai yang besar dibandingkan dengan nilai pencapaian kategori sangat baik untuk keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil.
11
V.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dikemukakan dapat
ditarik kesimpulan bahwa keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL-1 jurusan pendidikan fisika dalam melakasanakan kegiatan PPL dilihat dari penguasaan keterampilan mahasiswa mengajar dapat dilihat hasil ketercapian yaitu terdapat 6 keterampilan yang memiliki kategori sangat baik yaitu pada (1). keterampilan membuka dan menutup pelajaran memiliki skor sangat baik 73%, (2) Keterampilan bertanya memiiliki skor sangat baik 67%, (3). keterampilan menjelaskan memiliki skor tertinggi
sangat baik 53% (4). Keterampilan
melakukan variasi memiliki skor sangat baik 73%, (5). Keterampilan memberi penguatan memiliki skor sangat baik 67%, (6). Keterampilan mengelola kelas memiliki skor sangat baik 50%. Dan hasil ketercapaian mahasiswa yang memiliki kategori cukup terdapat pada 2 keterampilan dasar mengajar yaitu (1). Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil memiliki skor tertinggi cukup 80% (2).keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan pencapaian skor tertinggi kategori cukup 60%. Saran 1).Untuk mahasiswa agar lebih menguasai dan Memperhatikan 8 keterampilan dasar mengajar, karena itu merupakan modal paling utama dalam program PPL 2 di sekolah-sekolah 2). Kiranya dosen pembimbing PPL 1 dapat lebih menekankan kepada mahasiswa PPL 1 untuk menguasai 8 keterampilan dasar mengajar agar praktek mengajar lebih baik lagi,
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif Jogjakarta:Diva Press Buchari,Alma.2010. Guru Propesional.(Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar) Bandung : Alfabeta
12
Mulyasa. 2011 Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan. Bandung : Rosdakarya
Tim penyusun.2013 Pedoman PPL Universitas Negeri Gorontalo,Gorontalo, Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Pembelajaran Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan R & D). Bandung: Alfabeta Syaiful,Bahri. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis ). Jakarta: Rineka Cipta Uno,Hamzah. 2010. Orientasi Baru Dalam Psiokologi Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi aksara Usman,Uzer.2009. Menjadi Guru Profesional .Bandung: PT Remaja Rosdakarya
13