Analisis Indefinitpronomen dalam Roman Karya Michael Ende MOMO Martha Putri Saraswati*), Mery Dahlia Hutabarat, Lersiana Saragih Abstraksi Promina merupakan kelas kata dalam bahasa Jerman yang berkorelasi dengan nomina. Pronomina indefinit merupakan salah satu pronomina yang berkorelasi dengan nomina dan dapat pula berdiri sendiri. Pada penelitian ini dianalisis pronomina indefinit all-, jed- dan manch yang berkorelasi dengan nomina yang terdapat dalam roman “MOMO” karya Ende. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pronomina indefinit all-, jed-, dan manch- yang berkorelasi dengan nomina. 2) Menganalisis fungsi sintaksis pronomina indefinit dalam kalimat-kalimat yang ditemukan dalam roman “MOMO”. Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode deskriptif analitik dan Teori Gramatika Dependensi (TGD). Data yang dianalisis diambil dari roman “MOMO” karya Ende. Di dalam roman tersebut ditemukan 291 pronomina indefinit all-, jed- dan manch-. Berasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Terdapat 220 pronomina indefinit all-, 56 pronomina indefinit jed- dan 15 pronomina indefinit manch-. 2) Setelah dilakukan analisis fungsi, ditemukan pronomina indefinit all-, jed-, dan manch- yang berfungsi sebagai unsur Ergänzung. Pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam kalimat yang dianalisis memiliki fungsi sebagai Subjektergänzung (146x), Akkusativergänzung (61x), Dativergänzung (14x), Präpositivergänzung (18x), Situativergänzung (3x), Genitivergänzung (4x), Modifikativergänzung (6x), Direktivergänzung (5x), Verbativergänzung (1x), Temporalangaben (18x), Modifikativangaben (8x) serta (2x) Lokalangaben. Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini saran untuk penelitian selanjutnya mengenai pronomina indefinit yang berkorelasi dengan nomina agar mengambil sumber data dan tema yang berbeda. Pembelajar bahasa Jerman hendaknya lebih memahami unsur-unsur pembentuk kalimat, sehingga dapat mengidentifikasi fungsi unsur-unsur tersebut. Dengan demikian pembelajar dapat lebih memahami isi suatu kalimat.
Kata Kunci: Indefinitpronomen, MOMO, Fungsi, Sintaksis Pendahuluan Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan struktur baku yang biasa disebut tata bahasa. Penggunaan tata bahasa merupakan salah satu hal yang penting dalam mempelajari suatu bahasa. Dalam bahasa Jerman, tata bahasa disebut Grammatik dan Wortarten ‘jenis kata’ merupakan bagian dari Grammatik.
1
Bahasa Jerman merupakan bahasa yang bersifat flektif. Ciri dari sifat flektif tersebut tampak dalam perubahan kata pada verba, ajektif dan pronomina. Verba mengalami konjugasi sedangkan ajektif dan pronomina mengalami deklinasi. Pronomen
‘pronomina’ merupakan bagian dari tata bahasa yang ada dalam
kalimat bahasa Jerman. Deklinasi pronomina berkaitan dengan kasus yang melekat pada pronomina tersebut dan biasanya berkorelasi dengan nomina. Pronomina dalam bahasa Jerman yang sering muncul dalam teks buku ajar bahasa Jerman adalah pronomina personal (ich, du, er, sie , wir, dll), pronomina posesif antara lain mein, dein, unser, euer, pronomina refleksif antara lain mich, dich, sich, uns, euch. Selain pronomina ini terdapat artikel yang berkorelasi dengan nomina. Artikel tersebut terdiri atas dua jenis yakni artikel definit antara lain der, die, das, den, dem, dan artikel indefinit antara lain ein, eine, einer, einem. Unsur lain yang dapat berkorelasi dengan nomina adalah pronomina indefinit. Istilah pronomina indefinit dengan artikel indefinit sering dianggap mirip. Hal ini mungkin dapat terjadi karena kehadiran kata indefinitnya. Padahal istilah artikel dan pronomina sangat berbeda. Pronomina indefinit antara lain all, jemand, man, etwas, manche,jede. . (1) Ich saya ‘Saya
wünsche mengucapkan mengucapkan
Ihnen bagi anda semua hal-hal
*alle semua yang baik
Gute. baik. bagi anda’
Unsur yang dicetak tebal dalam kalimat (1) adalah pronomina indefinit. Kata alle berasal dari pronomina indefinit all-. Dalam kalimat (1) pronomina indefinit alle tidak berterima karena all- harus berkorelasi dengan nomina Gute. Kesalahan yang terdapat dalam kalimat (1) diduga akibat generalisasi yang menyebutkan bahwa nomina bahasa Jerman yang berakhiran –e memiliki jender Feminin dan berartikel die. Seharusnya pronomina indefinit all- dideklinasi sesuai dengan artikel das (Gute) menjadi alles Gute, seperti di dalam kalimat berikut ini:
2
(2) Ich wünsche saya mengucapkan ‘saya mengucapkan
Ihnen bagi anda semua hal-hal
alles semua yang baik
Gute. baik. bagi anda’
Dalam kalimat (2) di atas tampak bahwa terdapat verba wünsche ‘mengucapkan’/’memberi selamat’ yang meminta tiga pelengkap yakni: (a) ich sebagai subjek (kasus nominatif), (b) Ihnen sebagai pelengkap datif dan (c) alles Gute sebagai pelengkap akusatif. Masalah berikutnya dalam penggunaan pronomina indefinit tampak di dalam contoh berikut ini:
(3) Ich saya ‘Saya
schicke mengirim mengirimkan
euch kalian kalian
*alle semua semua
eine sebuah sebuah
Karte. kartu kartu’
Dalam contoh kalimat (3) pronomina indefinit alle tidak berterima karena dalam kalimat tersebut verba schicken ‘mengirim’ meminta kehadiran pelengkap subjek ich, pelengkap datif euch dan pelengkap akusatif eine Karte. Kehadiran alle sering membingungkan, apakah alle berkorelasi dengan euch atau berkorelasi dengan eine Karte. Akan tetapi melihat susunan unsur-unsur kalimat di atas, pronomina indefinit alle harus berkorelasi dengan euch. Oleh karena itu, pronomina indefinit all- harus menyesuaikan kasusnya dengan kasus yang terdapat dalam unsur pelengkap datif euch. Dengan demikian kalimat (3) seharusnya berbunyi sebagai berikut:
(4) Ich saya ‘Saya
schicke mengirim mengirimkan
euch kalian kalian
*allen semua semua
eine sebuah sebuah
Karte. kartu. kartu’.
Pronomina indefinit lainnya yang jarang muncul di dalam buku ajar bahasa Jerman adalah manch-. Oleh karena itu, terdapat masalah-masalah dalam penggunaan pronomina indefinit manch- seperti di dalam kalimat berikut: 3
(5) Dieser ini ‘Ada
Roman novel pembaca
gefällt menyukai yang tidak
*manche beberapa menyukai
Lesern pembaca novel
nicht. tidak. ini’.
Dalam contoh kalimat (5) pronomina indefinit manche tidak berterima karena dalam kalimat tersebut verba gefällt ‘menyukai’ meminta kehadiran pelengkap subjek dieser Roman dan pelengkap datif manchen Lesern. Kehadiran manche dalam kalimat ini adalah sebagai artikel yang berkorelasi dengan nomina Lesern, dimana nomina tersebut berartikel die. oleh karena itu, pronomina indefinit manch- harus menyesuaikan kasusnya sebagai pelengkap datif dalam kalimat tersebut. Dengan demikian manch- dideklinasi sesuai dengan kasus datif dengan artikel die menjadi manchen Lesern, seperti di dalam kalimat berikut ini:
(6) Dieser ini ‘Ada
Roman novel pembaca
gefällt menyukai yang tidak
manchen beberapa menyukai
Lesern pembaca novel
nicht. tidak. ini’.
Berdasarkan masalah-masalah di atas penulis tertarik untuk meneliti pronomina indefinit yang dapat dideklinasi dan sebagai objek penelitiannya, penulis menggunakan roman. Penelitian ini akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul “ANALISIS INDEFINITPRONOMEN
DALAM ROMAN KARYA
ENDE ‘MOMO’ ”.
Landasan Teori A. Nomina Hampir setiap kalimat dalam bahasa Jerman terdapat nomina. Dalam bahasa Jerman, pada hakikatnya penulisan nomina diawali dengan huruf besar. Pernyataan ini diperkuat oleh Hamm et al. (2005:89), yakni: Allen
Substantiven
ist
gemeinsam,
dass
sie
einen
großen
Anfangsbuchstaben haben. Umgekehrt handelt es sich bei den meisten,
4
jedoch nicht bei allen Wörtern mit großem Anfangsbuchstaben um Substantive. Dalam bahasa Indonesia pernyataan tersebut bermakna, ‘semua nomina adalah sama, yakni ditulis dengan huruf pertama besar. Sebaliknya sebagian besar, tidak semua kata-kata yang ditulis dengan huruf pertama besar adalah nomina.’ Bahasa Jerman mengenal kata sandang atau disebut dengan Artikel. Artikel adalah kata pendek yang letaknya di depan nomina. Dalam tata bahasa Jerman terdapat tiga jenis nomina yaitu Maskulin, Feminin dan Neutrum. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Engel (2009:270), bahwa Nomina sind genuskonstante Wörter. Damit ist gesagt, jedes Nomen hat genau ein Genus. Da das Deutsche über insgesamt drei Genera verfügt (Maskulin, Femininum, Neutrum), hat jedes Nomen eines der drei Genera.
Dalam bahasa Indonesia kutipan di atas bermakna ‘nomina adalah kata-kata yang harus memiliki jender, karena bahasa Jerman memiliki total tiga jender (maskulin, feminin, netral). Maka setiap nomina memiliki salah satu dari tiga jender.’ Ketiga jender itu ditandai dengan kata sandang. Helbig dan Buscha (2000:244) membagi kata sandang menjadi tiga, kata sandang tersebut terdiri atas: a. Bestimmter Artikel (der, die, das) ‘artikel definit’ Dazu verwendet man den bestimmten
Artikel,
wenn
di
Identifizierung
der
den
Substantiven
entsprechende Objekte der Realität durch die Situation eindeutig und klar für Sprecher und Hörer wird. Dalam bahasa Indonesia kutipan tersebut bermakna ‘dipergunakan untuk benda yang sudah diketahui pasti oleh pembicara dan pendengar juga mengetahui hal yang dibicarakan, sesuatu yang akan disebut ulang dan akan diterangkan lebih lanjut’. b. Unbestimmter Artikel (ein, eine, ein) ‘artikel indefinit’ wenn man ein Objekt zum erstenmal nennt, im Kontext früher nicht erwähnt hat und es das Neueu angibt, wird vor dem Substantiv der unbestimmte Artikel benutzt. Kutipan tersebut dalam bahasa Indonesia bermakna ‘dipergunakan untuk benda atau 5
sesuatu yang belum diketahui pasti atau pertama kali disebut dan hanya dipergunakan untuk nomina.’ c.
Nullartikel, der Nullartikel wird auf manche Weise benutzt, z.B anstatt des bestimmten und unbestimmten Artikels, vor bestimmten semantischen Gruppen von Substantiven usw. Er trifft häufig auch “bei Eigennamen (vor allem Personnennamen und geographischen Namen)” auf. Dalam bahasa Indonesia kutipan di atas bermakna ‘digunakan dalam banyak hal, menyebutkan sesuatu tanpa menyertakan kata sandang pasti dan tidak pasti, kelompok semantik nomina tertentu dan sebagainya. Sering juga digunakan untuk penyebutan nama orang dan nama nama geografis’.
B. Pronomen ‘Pronomina’ Pronomen atau ‘pronomina’ adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Jerman yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Kata Pronomen sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu prō dan nōmen. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Bußmann (2002:541) Pronomen [lat. Prō >für<, nōmen> Name<. – Auch: Anzeigewort, Fürwort, Stellvertreter]. Nach Ihrer Funktion als >> Stellvertreter des Nomens<< . Makna kutipan tersebut dalam bahasa Indonesia adalah ‘pronomina berasal dari bahasa Latin Prō >untuk<, nōmen> nama<. – juga : kata tunjuk, kata ganti, wakil. Menurut fungsinya sebagai pengganti kata benda.’ Kridalaksana (1984:161) berpendapat bahwa pronomina adalah “kata yang menggantikan nomina atau frasa nominal.” Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa pronomina dapat menggantikan angka atau jumlah. Lewandowski (1990) mengungkapkan Pronomen. Fürwort, Formwort, Stellvertreter, Verweisewort, das seine Bedeutung erst in einem bestimmten Kontext erhält, z.B. er, sein. Makna kutipan tersebut dalam bahasa Indonesia adalah ‘pronomina. Kata ganti, bentuk kata, wakil, kata rujukan, yang mendapat maknanya hanya dalam konteks tertentu. Contohnya dia dan kepunyaannya.’ Bensch dan Stetter dalam situs www.mein-deutsch.com yang diakses tanggal 29 April 2014 berpendapat bahwa: 6
Pronomen sind selbständige Satzglieder, die stellvertretend für ein Nomen oder eine Nomengruppe eingesetzt werden. In einer Aussage muss zuerst das Nomen (Bezugswort) genannt oder bestimmt werden, bevor im zweiten Schritt das Pronomen als Stellvertreter im Satz Verwendung finden kann. Makna kutipan di atas dalam bahasa Indonesia sebagai berikut ‘pronomina adalah bagian kalimat yang mandiri, yang digunakan untuk mewakili kata benda atau kelompok kata benda. Dalam sebuah pernyataan pertama-tama harus diketahui atau ditentukan kata benda (kata rujukan), sebelum ke langkah kedua untuk dapat menentukan penggunaan pronomina sebagai perwakilan kata benda tersebut dalam sebuah kalimat’. C. Pronomina Indefinit Pronomina indefinit adalah salah satu jenis pronomina yang fungsinya tidak berbeda dengan pronomina lain, yaitu menggantikan kata benda. Pronomina indefinit selalu menggantikan nomina yang tidak pasti atau tak tentu. Dreyer dan Schmitt (2000: 199) menyatakan Indefinite Pronomen zeigen an, dass Personen oder Sachen unbestimmt, unbekannt oder nicht näher bekannt sind. Sie werden klein geschrieben. Dalam bahasa Indonesia kutipan tersebut bermakna ‘Pronomina indefinit menunjukkan orang atau benda yang tidak pasti, tidak dikenal, atau tidak dikenal baik. Pronomina indefinit ditulis kecil dalam kalimat’. Neubold (2008:39) lebih memandang pronomina indefinit sebagai pronomina yang dalam penggunaannya dapat dibedakan menjadi pendamping atau wakil dari kata benda. Indefinitpronomen bezeichnen Personen oder Sachverhalte in unbestimmter, allgemeiner Weise. Da diese Pronomen formal sehr unterschiedlich sein können, werden sie in der folgenden Übersicht nach der Art ihrer Deklination gegliedert. Sie treten als Begleiter und Stellvertreter auf. Penjelasan Neubold di atas dalam bahasa Indonesia bermakna bahwa ‘Pronomina indefinit menunjukkan orang atau masalah umum yang tidak pasti. Pronomina
formal
ini
sangat
berbeda,
7
pada
gambaran
berikut
akan
diklasifikasikan jenis pronomina indefinit menurut deklinasinya. Pronomina tersebut bertindak sebagai pendamping dan wakil.’
Tabel 2.4 Indefinitpronomen als Begleiter und Stellvertreter
Begleiter
Stellvertreter
Mit allen Sinnen habe ich den Wind Alles war wie verzaubert. gespürt. Wir sind einige Meter zusammen Wir haben einiges zusammen erlebt. gegangen. Jedes Kind isst gern Schokolade.
Das mag doch jeder.
Manche Leute lernen es nie.
Manche lernen umso schneller.
Dalam Duden-Die Grammatik (2009:309) diungkapkan bahwa pronomina indefinit terkadang diartikan sebagai penjumlahan Mit indefiniten Artikelwörtern und Pronomen (kurz: Indefinita) gibt man an, dass etwas nicht näher identifiziert ist. Kutipan tersebut dalam bahasa Indonesia bermakna ‘Dengan indefinit artikel kata atau pronomina (disingkat: Indefinita) diketahui, bahwa sesuatu yang tidak dekat teridentifikasi. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pronomina indefinit adalah kata ganti yang digunakan untuk menerangkan benda atau orang yang tidak pasti. Pronomina indefinit tidak hanya dapat bergabung dengan suatu nomina (untuk menerangkan jumlah tak tentu dari nomina), tetapi juga dapat menggantikan suatu nomina dalam jumlah yang tidak tentu, dan bahkan di antaranya ada yang dapat menerangkan intensitas suatu verba, ajektiva, ataupun adverbia lain.
8
1.
Pronomina Indefinit yang Berdiri Sendiri Dreyer dan schmitt (2000:199) menyebutkan beberapa pronomina indefinit
yang berdiri sendiri, pronomina tersebut yakni : a.
man bezeichnet eine Mehrzahl unbekannter Personen oder eine unbestimmte Allgemeinheit. ‘man menunjukan sejumlah orang yang tak dikenal atau keumuman yang tidak pasti.’
b. jemand und niemand bezeichnen im positiven wie im negativen Sinn eine oder mehrere unbekannte Personen. Beide Pronomen werden nur im Singular gebraucht. ‘jemand dan niemand menunjukan arti positif dan arti negatif seseorang atau beberapa orang yang tidak dikenal. Kedua pronomina indefinit tersebut digunakan hanya dalam bentuk tunggal.’ c. einer, eine, eines bezeichnet eine Person aus einer Gruppe oder eine Sache von vielen (Pl. welche); negativ: keiner, keine, keines (Pl. keine). ‘einer, eine, eines menunjukkan seseorang dari sebuah kelompok atau sebuah benda dari banyak benda.’ d. irgendwer und irgendjemand bezeichnen eine oder mehrere Personen, die beliebig und nicht näher bezeichnet sind. ‘irgendwer dan irgendjemand menunjukan seorang atau lebih banyak orang yang diinginkan dan menunjukan ketidak dekatan.’
e. etwas und nichts werden für Sachen, Begriffe und allgemeine Zusammenhänge gebraucht. ‘etwas dan nichts digunakan untuk hal-hal, persyaratan dan hubungan umum.’ Engel (2009:372) menyebutkan beberapa jenis pronomina indefinit yang dapat berdiri sendiri sebagai berikut: a. pronomina indefinit alles Dieses Pronomen hat keinen Genitiv, aber die Dativform allem; im Übrigen ist es unveränderlich. Alles bezeichnet eine Gesamtheit (auch von Menschen), 9
eine vollständige Menge. ‘Pronomina ini tidak memiliki bentuk genitif, tetapi bentuk datif allem; sisanya tidak mengalami perubahan. Alles menunjukkan keseluruhan (termasuk manusia), suatu kesatuan.’ b. Pronomina indefinit einer, eine, eines Dieses Pronomen hat als einziges Indefinitum ein Genusparadigma. ‘Pronomina ini adalah satu-satunya paradigma genus indefinitum’. Bentuk maskulin dari ein adalah einer, bentuk femininnya eine dan bentuk neutrumnya eines. Einer bezeichnet eine beliebige, indentifizierbare Größe aus einer Menge. Es betont die Singularität des Elements. ‘einer menunjukan pada ukuran yang dapat diidentifikasi dari suatu jumlah. Hal itu menekankan pada elemen singularitas’. Wenn diese Pronomina Menschen bezeichnen, gibt es Konkurrenztormen: jemand, man, wer. Das Pronomen einer usw. Gilt bei Bezug auf Menschen als nicht sehr respektvoll; jemand bezeichnet wertneutral eine dem Sprecher unbekannte Person. ‘Ketika pronomina ini menunjukan manusia, ada bentuk kompetitif yakni jemand ‘seseorang’, man ‘orang’, wer ‘siapa’. Pronomina einer dan lain-lain berlaku ketika menunjukkan kaitannya dengan manusia tanpa memperhatikan rasa hormat; seseorang menunjukkan nilai netral seorang pembicara yang tidak dikenal.’ c. Pronomina indefinit etwas Etwas ist unveränderlich. Dieses Pronomen bezieht sich auf unbestimmte Art auf nicht menschliche Größen, auch Sachverhalte.’Tidak mengalami perubahan. Pronomina ini mengacu pada sifat tak tentu untuk ukuran bukan manusia dan masalah.’ d. Pronomina indefinit jedermann Hat noch eine Genitivform jedermanns, ist im Übrigen unveränderlich. Es gehört der gehobene Standardsprache an. Das Pronomen jedermann bezeichnet eine Gesamtheit von (meist) erwachsenen Menschen beliebigen Geschlechts. 10
‘Masih memiliki bentuk genitif jedermanns, sisanya tidak mengalami perubahan. Termasuk kedalam standar bahasa kelas atas. Pronomina jedermann menunjukan keseluruhan dari (kebanyakan) orang dewasa yang berjenis kelamin apa saja.’ e. Pronomina indefinit jemand Das Pronomen jemand bezeichnet Menschen beliebigen Geschlechts als Einzelne, die nicht weiter identifizierbar sind. Kommt nur im Singular vor. ‘Pronomina jemand menunjukan jenis kelamin manusia sebagai individu yang tidak dapat diidentifikasi. Dan terjadi hanya dalam bentuk tunggal.’ f. Pronomina indefinit man Dieses nur singularische und stets unbetonte Pronomen hat keine obliquen Kasus. Diese werden von einer ,,entlehnt’’, was wegen der semantische Ähnlichkeit beider pronomina einleuchtet. Man bezeichnet eine nicht umgrenzte Menge von Menschen beiderlei Geschlechts. ‘Hanya dalam bentuk tunggal dan selalu tanpa penekanan kata ganti yang tidak memiliki kasus miring. Pronomina ini ada meminjam dari pronomina einer, itu karena terdapat persamaan semantik dari kedua pronomina tersebut. Man menunjukan jumlah yang tidak terbatas dari kedua jenis kelamin manusia.’ g. Pronomina indefinit meinesgleichen X-es-gleichen bedeutet, Größen wie der ,,Besitzer’’ von X. Meinesgleichen bedeutet somit, Größen wie ich in der Regel, Leute oder Institutionen wie ich. ‘Xes-gleichen sama dengan ukuran “pemilik” dari X. Meinesgleichen berarti juga ukuran seperti biasanya, orang-orang atau lembaga seperti saya.’ h. Pronomina indefinit was Dieses unveränderliche, immer unbetonte und nie vorfeldfähige indefinite Pronomen (andere Vorkommen von was sind durchaus betonbar und vorfeldfähig!) bezeichnet unbestimmte nicht menscliche Größen.
11
‘Tidak dapat berubah, selalu tanpa tekanan dan tidak ada kemampuan mengubah pronomina indefinit. (kejadian lain dari was adalah agak ada penekanan dan mampu berubah!) menunjukan sesuatu yang tidak pasti, bukan ukuran manusia.’ i. Pronomina Indefinit welcher Es bezeichnet dann, im Text nach rückwärts verweisend unbestimmte Elemente oder Teilmengen. ‘menunjukan kemudian, dalam teks mundur merujuk elemen tidak tentu atau jumlah bagian.’ j. Pronomina Indefinit wer Es bezeichnet dann einen beliebigen, nicht weiter identifizierbaren Menschen. ‘Menunjukkan apa saja, bukan menunjukkan manusia yang dapat diidentifikasi.’ Menurut Helbig dan Buscha (2000:115) pronomina indefinit yang berdiri sendiri atau sebagai pronomina indefinit substantif yakni, (irgend)etwas, (irgend)jemand, irgendwer, man, niemand, nichts. Helbig dan Buscha membagi pronomina indefinit ini menjadi dua kelompok yang dapat dibedakan berdasarkan penggunaannya untuk menggantikan orang atau bukan untuk menggantikan orang. a. Pronomina, die nur Personen bezeichnen ‘pronomina yang hanya menunjukan orang’. Pronomina indefinit tersebut adalah man, jemand dan irgendwer.
b. Pronomina, die nur Nicht-Personen bezeichnen ‘pronomina yang menunjukan hanya bukan untuk orang’. Pronomina tersebut adalah etwas dan nichts. Dari pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pronomina indefinit yang dapat berdiri sendiri adalah man, jemand, einer, irgendwer, etwas/nichts, wer, welcher, was, jedermann. Ada beberapa pronomina indefinit tersebut yang tidak mengalami perubahan dalam sistem deklinasi sesuai dengan kasusnya. Pronomina indefinit tersebut adalah etwas/nichts dan jedermann meskipun jedermann masih memiliki bentuk genitif yaitu jedermanns namun selain itu tak ada perubahan.
12
2. Pronomina Indefinit yang Berkorelasi dengan Nomina Dreyer dan Schmitt (2000:199) memngungkapkan pronomina indefinit yang dapat berdiri dengan atau tanpa nomina, pronomina indefinit tersebut yakni:
a.
Pronomina indefinit Jeder, -e, -es wird nur im Singular gebraucht; der entsprechende Plural lautet alle oder bei stärkerer Betonung sämtliche. ‘Jeder, -e, -es digunakan hanya dalam bentuk tunggal, penyebutan bentuk jamak adalah alle atau dengan penekanan yang lebih keras pada sämtliche.
b.
Pronomina indefinit Mancher, -e, -es, Pl.: manche bezeichnet (auch im Singular) mehrere nicht näher bestimmte Personen oder Sachen. ‘Mancher, e, -es, Pl.: manche menunjukan (juga dalam bentuk tunggal) beberapa orang atau hal-hal yang tidak dekat dan pasti.’
c.
1) Die neutrale Form Singular alles (Nom.,Akk.), allem (Dat.) wird gebraucht, wenn ein verständlicher Zusammenhang besteht. ‘Bentuk netral tunggal alles (Nom.,Akk.), allem (Dat.) digunakan, adalah ketika konteks dipahami. 2) Der Singular all- steht vor Substantivierten Adjektiven (Großschreibung!) und artikellosen Substantiven. Er wird wie der bestimmte Artikel dekliniert. ‘Bentuk tunggal all- berdiri sebelum substansi kata sifat (ditulis huruf besar!) dan penghilangan artikel kata benda. Sama halnya seperti deklinasi artikel pasti. 3) Die verkürzte Pluralform all steht vor dem bestimmten Artikel, einem Demonstrativpronomen oder einem Possesivpronomen. ‘Bentuk jamak singkat all berdiri di depan artikel pasti, sebuah pronomina demonstratif atau sebuah pronomina posesif.’
Helbig dan Buscha (2000:115) menyebutkan pronomina indefinit yang berkorelasi dengan nomina dan sering digunakan sebagai artikel kata yakni, alle(s), einige, irgendeiner (Pl.: irgendwelche), jeder, keiner, mancher, mehrere.
13
Die
pronomina
dieser
Gruppe
haben
ein
voll
ausgebildetes
Deklinationssystem, das nach Genus und Kasus unterscheidet. Dalam bahasa Indonesia kutipan tersebut bermakna ‘Pronomina indefinit dalam kelompok ini memiliki sistem deklinasi yang dibedakan berdasarkan jender dan kasusnya’. Penjelasan dari kedua ahli tersebut menyebutkan bahwa pronomina indefinit yang berkorelasi dengan nomina adalah jed-, all-, manch-, einige, irgendein (Pl.: irgendwelche), keiner, mehrere. Pronomina tersebut dapat mengalami perubahan bentuk atau disebut dengan deklinasi sesuai dengan nomina yang berkorelasi dengan pronomina tersebut. D. Analisis Fungsi Unsur-Unsur Kalimat Kalimat dalam bahasa Jerman terdiri atas beberapa unsur antara lain Subjekt, Prädikat, Ergänzung dan Angaben. Unsur tersebut merupakan fungsi sintaksis.
1. Ergänzungen Ergänzungen merupakan unsur yang kehadirannya harus ada (obligatoris) dalam kalimat. Reimann (2011: 194) mengungkapkan bahwa, “Ergänzung sind vom Verb abhängige, obligatorische Satzelemente (Subjekt, Objekt).”. Kutipan ini dalam bahasa Indonesia bermakna sebagai berikut ‘Ergänzung adalah unsur kalimat yang bergantung pada verba dan mutlak ada atau obligator (seperti subjek, objek)’. Engel (2009: 92) menyebutkan ada sebelas Ergänzungen, yaitu: a.
Subjektergänzung, contoh: Der alte Mann sah auf.
b.
Akkusativergänzung, contoh: Geben Sie mir die Tasse.
c.
Genetivergänzung, contoh: Wir gedenken ihres Todestages.
d.
Dativergänzung, contoh: Schreiben Sie mir.
e.
Präpositivergänzung, contoh: Sie dachten über den Brief nach.
f.
Verbativergänzung, contoh: Sie fragte sich, ob das alles sei.
g.
Situativergänzung, contoh: Sie treffen sich in Stuttgart.
h.
Direktivergänzung, contoh: Der Bus kommt aus Altötting. 14
i.
Expansivergänzung, contoh: Hugo hat zwei Kilo sugenommen.
j.
Modifikativergänzung, contoh : Heiner hat sich schlecht benommen.
k.
Prädikativergänzung, contoh: Er heiβt Batman. Menurut Meibauer (2007: 155), fungsi sintaksis kalimat dibagi menjadi
enam fungsi, yaitu: a.
Subjekt, contoh: Drauβen dämmerte es schon.
b.
Objekt
1) Akkusativobjekte, contoh: Ich trage, was alle tragen. 2) Dativobjekte, contoh: Diesem Kerl kann man wirklich kein Geheimnis anvertrauen. 3) Genitivobjekte, contoh: Die Firma muss sich noch dringend des Sondermüslls entledigen. 4) Präpositionalobjekte, contoh: Arno freut sich sehr über diesen tollen Bagger. c.
Prädikat
1) Einfache Prädikat, contoh: Karl schnarcht 2) Komplexe Prädikat, contoh: Ich bin gestern nach Halle gefahren. d.
Adverbia, contoh: Im Winter sollte man ständig eine Pudelmütze tragen.
e.
Prädikat, contoh: Ich finde das auβerordentlich spannend.
f.
Attribut, contoh: der Hund dort.
Menurut Dürscheid dalam Busch dan Stenschke (2008: 125), membagi fungsi sintaksis menjadi tujuh fungsi, yaitu: a.
Subjekt, contoh: Er geht in die Vorlessung
b.
Prädikat, contoh: Die Germanistik-Studentin beantragt BaföG.
c.
Prädikativum, contoh: Er wurde krank.
d.
Objekt, contoh: Er will die Klausur bestehen.
e.
Präpositionales Objekt, contoh: Er hat sich nicht um seinen Hund gekümmert.
f.
Adverbial, contoh: Er singt laut.
g.
Attribut, contoh: kluge Studenten 15
2. Teori Gramatika Dependensi Teori Gramatika Dependensi (TGD) atau disebut juga teori bahasa ketergantungan dikembangkan oleh Tesnière seorang pakar linguistik asal Perancis dan dikembangkan di Jerman oleh Helbig dan Engel. Hutabarat (2009: 66) mengungkapkan bahwa “Teori gramatika dependensi dikembangkan oleh Lucien Tesnière seorang pakar linguistik Perancis”. Hutabarat menjelaskan bahwa teori Tesnière ini digunakan oleh pakar linguistik bahasa Jerman sebagai didaktis untuk menganalisis kalimat. Di Jerman teori ini dikenal dengan istilah Dependenzgrammatik. Selanjutnya mengutip pendapat Tarvainen dalam Hutabarat (2009: 67), yang berbunyi bahwa: Aus der Sicht der Dependenzgrammatik stellt der Satz eine hierarchie Struktur dar, die aus verschiedenen Stufen besteht. Dabei wird auf jeder Stufe ein Element als dominerend, als Regens betrachtet, von dem die übrigen als Dependentien abhängig sind. Kutipan di atas dalam bahasa Indonesia bermakna bahwa ‘menurut pendangan teori gramatika dependensi, kalimat memberikan satu struktur yang berjenjang yang terdiri atas beberapa level. Pada setiap level ada satu unsur yang dominan yang dianggap sebagai penentu (pemerintah). Unsur-unsur lainnya tergantung kepada unsur yang dominan ini’. Sejalan dengan pendapat di atas, Musan (2009: 35) mengatakan, “In der Dependenz- bzw. Valenzgrammatik von Tesnière ist allein das Verb zentral für den Satzbauplan, alle anderen Satzglieder hängen von ihm ab.” Pernyataan tersebut
bermakna sebagai berikut, ‘menurut Tesnière pada tata bahasa
ketergantungan atau tata bahasa valensi, hanya verba yang merupakan pusat untuk membentuk struktur kalimat, sedangkan semua unsur pembentuk kalimat yang lain tergantung pada verba’.
16
Hutabarat (2009:67) setelah mengutip pendapat beberapa ahli mengenai TGD menyimpulkan bahwa, kalimat memberikan satu struktur yang berjenjang yang terdiri atas beberapa level. Pada setiap level ada satu unsur yang dominan yang dianggap sebagai penentu (pemerintah/government). Unsur-unsur lainnya tergantung kepada unsur yang dominan. Berdasarkan kedua kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa teori Dependenzgrammatik merupakan teori untuk menganalisis fungsi kalimat dengan menggunakan verba sebagai pusat unsur kalimat. Simpulan dan Saran Setelah dilakukan analisis pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang berkorelasi dengan nomina dalam roman “MOMO” karya Ende, secara keseluruhan ditemukan 291 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam 276 kalimat. Terdapat 220 pronomina indefinit all-, 56 pronomina indefinit jed- dan 14 pronomina indefinit manch-. Berdasarkan hasil penelitian data mengenai pronomina indefinit all-, jeddan manch- yang berkorelasi dengan nomina dapat disimpulkan bahwa pronomina indefinit tersebut mengalami deklinasi sesuai dengan artikel nomina dan kasus yang melekat pada nomina tersebut. Berdasarkan analisis fungsi, ditemukan bahwa pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam kalimat berfungsi sebagai unsur Ergänzung. Berdasarkan hasil analisis fungsi dari 281 kalimat, ditemukan 146 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai Subjektergänzung. Pada posisi terbanyak kedua ditemukan 61 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai Akkusativergänzung. Kemudian posisi terbanyak ketiga ditemukan 18 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- yang berfungsi sebagai Präpositivergänzung. Kemudian posisi terbanyak keempat yaitu 14 pronomina indefinit all-, jed- dan manch- berfungsi sebagai Dativergänzung. Selanjutnya enam pronomina indefinit all-, jed- dan manch-
berfungsi sebagai
Modifikativergänzung , lima pronomina indefinit sebagai Direktivergänzung , empat pronomina indefinit sebagai Genitivergänzung, tiga pronomina indefinit 17
sebagai
Situativergänzung
serta
satu
pronomina
indefinit
sebagai
Verbativergänzung. Pronomina indefinit yang berfungsi sebagai Angaben ‘keterangan’ yakni, 18 pronomina indefinit sebagai Temporalangaben, delapan pronomina indefinit sebagai Modifikativangaben serta hanya dua pronomina indefinit sebagai Lokalangaben. Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami pronomina, khususnya pronomina indefinit all-, jed- dan manchsebaiknya pembelajar bahasa Jerman lebih memahami bentuk deklinasi dari pronomina tersebut serta memahami fungsi pronomina indefinit all-, jed- dan manch- dalam kalimat, sehingga dapat membedakan fungsi kata yang tepat dipakai dalam sebuah kalimat. Disarankan agar penelitian mengenai pronomina indefinit dapat diteliti lebih lanjut dengan bentuk pronomina indefinit yang lain yaitu yang berkorelasi dengan nomina atau yang tidak berkorelasi dengan nomina, ataupun dengan sumber data yang berbeda
Daftar Pustaka Bensch, Norbert. Stetter, Michael. (2013). Grammatik [Online]. Tersedia: http://www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=13. [29 April 2014]. Busch, A. dan Oliver Stenschke. (2008). Germanistische Linguistik. Tübingen: Günter Narr Verlag. Bußmann, Hadumod. (2002). Lexikon der Sprachwissenschaft. Stuttgart: Alferd Kröner Verlag Dreyer, Hilke. Schmitt, Richard. (2000). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag. Eisenberg et al. (2009). Duden- Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag. Ende, Michael. (2004). MOMO. Stuttgart: Thienemann Verlag Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik -Neubeartbeitung-. München: IUDICIUM Verlag. Hamm, Dora. et al. (2005). Deutsche Grammatik. Königswinter: Tandem Verlag. 18
Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (1996). Deutsche Grammatik. München: Verlag Enzyklopädie. Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2000). Leitfaden der deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG Hentschel, Elke dan Harald Weydt. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter Verlag. Hutabarat, Mery. (2009). Frasa Verba Tipe Funktionsverbgefüge dan Frasa Verba Tipe Fraseoleksemis dalam Bahasa Jerman Bidang Ekonomi. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung: tidak diterbitkan. Kridalaksana, Harimurti. (1984). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Lewandowski, Theodor. (1990). Linguitisches Wörterbuch 2. Wiesbaden: Quelle&Meyer Heidelberg. Meibauer, Jörg. (2007). Einführung in die germanistische Linguistik 2. Auflage. Stuttgart: Metzler Verlag. Musan, Renate. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter. Neubold, Joachim. (2008). Pons Grammatik kurz&bündig Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH. Reimann, Monika. (2011). Grundstufen-Grammatik. Hueber: München.
19