Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 1
PENGARUH RASIO UTANG, RETURN ON EQUITY DAN LABA DITAHAN TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 – 2012 THE INFLUENCE OF LEVERAGE, RETURN ON EQUITY, AND RETAINED EARNING ON EARNING PER SHARE OF FOOD AND BEVERAGES COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2010-2012 Oleh
: Mey Zakaria Anshory Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Rasio Utang, Return On Equity, dan Laba Ditahan terhadap Earning Per Share pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rasio Utang berpengaruh negatif dan tidak signifikan, ditunjukkan dengan garis regresinya Y = 128,612 – 1,200 dan nilai signifikansi sebesar 0,123 > 0,050; (2) Return On Equity berpengaruh positif dan tidak signifikan ditunjukkan dengan garis regresinya Y = 54,887 + 206,391 dan nilai signifikansi sebesar 0,210 > 0,050; (3) Laba Ditahan berpengaruh positif dan signifikan ditunjukkan dengan garis regresinya Y = 5,493 + 1,015 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,050; (4) Rasio Utang, Return On Equity dan Laba Ditahan berpengaruh signifikan secara simultan ditunjukkan dengan garis regresinya Y = 19,790 – 0,505 + 0,967 + 0,048 , dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kata Kunci: Earning Per Share, Rasio Utang, Return On Equity, dan Laba Ditahan. Abstract The purpose of this research is to find out the influence of Leverage, Return On Equity, and Retained Earning on Earning Per Share of food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange year 2010-2012. Data analysis techniques applied are statistic descriptive, classic assumption test, simple linear regression, and multiple linear regression. The results of the research show that: (1) Levergae has negative and insignificant influence shown by regression line Y = 128,612 - 0,066 and the significance value 0,123 > 0,050; (2) Return On Equity has positive and insignificant influence shown by regression line Y = 54,887 + 206,391 and the significance value 0,210 > 0,050; (3) Retained Earning has positive and significant influence shown by regression line Y = 5,493 + 1,015 and the significance value 0,000 < 0,050; (4) Leverage, Return On Equity, and Retained Earning has significant impact simultaneously shown by regression line Y = 19,790 – 0,505 + 0,967 + 0,048 , and the significance value 0,000 < 0,050. Keywords: Earning Per Share, Leverage, Return On Equity, and Retained Earning.
dana yang dimiliki. Oleh karena itu
PENDAHULUAN Persaingan dunia bisnis pada saat ini
semakin
ketat
sehingga
perusahaan harus memiliki rencana yang
setiap
matang untuk mencapai tujuan perusahaan
perusahaan harus mengoptimalkan setiap
yaitu keuntungan bagi investor. Investor
2 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
akan melihat bagaimana suatu perusahaan
yang
akan
mengelola dana yang dimiliki baik itu dari
perusahaan.
diterima
oleh
pemilik
dana internal maupun dana eksternal
Tujuan utama perusahaan pada
perusahaan. Setiap modal atau dana yang
dasarnya adalah untuk meningkatkan dan
diinvestasikan selalu mengaitkan antara
memaksimalkan
risiko dengan hasil yang akan diperoleh.
perusahaan.
Sehingga
tercermin dalam laba bersih pada laporan
investor
akan
selalu
keuntungan
Keuntungan
pemilik perusahaan
memperhatikan dan menganalisis dengan
keuangan
perusahaan,
cermat kondisi perusahaan dimana investor
keuntungan
pemilik
tersebut akan menanamkan modalnya.
investor lebih spesifik lagi tercermin
Para investor akan merespon baik atau
dalam laba untuk pemegang saham biasa
buruk kinerja perusahaan di pasar modal
atau disebut sebagai Earnings Per Share
dan hal ini akan mempengaruhi keputusan
(EPS) atau laba per
investor untuk berinvestasi.
(Brigham dan Houston, 2006 : 32-33).
Para investor dalam menganalisis
sedangkan
perusahaan
atau
lembar saham
EPS atau laba per lembar saham
sebuah perusahaan dapat menggunakan
merupakan
laporan keuangan untuk menilai kondisi
diperoleh dalam suatu periode untuk tiap
perusahaan. Laporan keuangan tersebut
lembar saham yang beredar. Informasi
diantaranya
menginformasikan
mengenai pendapatan per lembar saham
seberapa besar aset perusahaan, laba
dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan
perusahaan dan dividen perusahaan selama
untuk menentukan dividen yang akan
periode tertentu. Hal ini akan menjadi
dibagikan. Selain itu EPS juga berguna
pertimbangan investor untuk menanamkan
bagi pihak investor karena dengan adanya
dananya pada perusahaan yang laporan
peningkatan EPS tentunya akan bertambah
keuangannya
Investor
pada pendapatan yang akan diperolehnya.
menginginkan
Hal ini yang membuat investor tertarik
perusahaan dapat menghasilkan laba yang
dengan EPS yang besar karena merupakan
meningkat
salah satu indikator keberhasilan suatu
sebagai
akan
dianggap
pemilik
setiap
modal
baik.
periodenya.
Namun
jumlah
pendapatan
faktanya laba yang diperoleh perusahaan
perusahaan.
setiap periode tidak dapat dipastikan, bisa
dipengaruhi oleh inflasi, return on equity
naik untuk tahun ini dan bisa turun untuk
(ROE) dan laba ditahan” (Brigham dan
tahun berikutnya begitu juga sebaliknya.
Houston,
Hal ini akan berdampak pada pendapatan
dipengaruhi oleh rasio utang perusahaan”
2001
“Pertumbuhan
yang
:
368).
“EPS
EPS
juga
(Brigham dan Houston buku 2, 2006:17).
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 3
Suatu perusahaan harus memiliki banyak
dana
atau
untuk
pendapatan yang diperoleh dari pendanaan
mengembangkan usahanya dengan selalu
utang maka selisih lebih atas pendapatan
berinovasi dan meningkatkan penjualan,
tersebut akan menjadi keuntungan bagi
kualitas
saing
perusahaan. Dampaknya beban pajak yang
perusahaan untuk menarik lebih banyak
ditanggung perusahaan akan lebih kecil
konsumen. Kebutuhan modal ini dapat
sehingga laba bersih yang tersedia untuk
dipenuhi melalui modal internal dan
pemegang saham akan semakin besar atau
eksternal.
akan tercipta EPS yang maksimum.
produk
modal
berupa bunga lebih kecil dari pada
serta
Modal
daya
perusahaan
dapat
diperoleh melalui pinjaman dari kreditur
Faktor
lain
yang
dapat
maupun penjualan surat utang di pasar
mempengaruhi EPS yaitu return on equity
modal. Pilihan sumber dana yang akan
(ROE).
digunakan dalam perusahaan mempunyai
digunakan oleh investor guna melihat
dampak terhadap pendapatan per lembar
tingkat pengembalian terhadap modal yang
saham.
bila
mereka tanamkan. Nilai ROE yang rendah
perusahaan menggunakan banyak modal
dapat mencerminkan kinerja perusahaan
dari
yang kurang baik dan akan berdampak
Hal
ini
utang.
dapat
Utang
dilihat
diperlukan
oleh
ROE
merupakan
perusahaan karena meningkatnya jumlah
pada
pendanaan aktivitas perusahaan. Besarnya
diharapkan oleh pemegang saham.
jumlah
utang
perusahaan
digunakan
kemungkinan
mendapatkan
oleh
ROE
pengembalian
menunjukan
yang
yang
kemampuan
untuk
perusahaan dalam mengelola modal dari
tinggi
pemegang saham untuk mendapatkan laba.
risiko yang ditanggung
Semakin tinggi ROE berarti semakin baik
pendapatan
namun tingkat perusahaan
yang
tingkat
rasio
juga
juga
tinggi
pula.
Jika
kinerja
perusahaan
dalam
mengelola
perusahaan tidak dapat mengelola utang
modalnya untuk menghasilkan keuntungan
dengan
akan
bagi pemegang saham. Dengan kata lain
menanggung beban berupa bunga dari
perusahaan tersebut dapat menggunakan
tahun ke tahun sehingga akan berdampak
modalnya secara efektif dan efisien untuk
pada laba perusahaan
memperoleh laba. Dengan tingginya ROE
baik
maka
perusahaan
yang semakin
menurun dan akan berimbas pada EPS
menunjukkan
perusahaan.
menggunakan
Menurut Wild (2005:213) motivasi perusahaan
memperoleh
pendanaan
melalui utang adalah potensi biaya tetap
efisiensi dan
mengelola
dalam modal
dengan baik sehingga diharapkan akan menghasilkan laba yang tinggi dan akan meningkatkan nilai EPS perusahaan.
4 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
Suatu perusahaan untuk memenuhi
Indonesia semakin ketat sehingga setiap
kebutuhan modalnya dapat dipenuhi dari
perusahaan
harus
modal internal. Modal internal dapat
produknya
diterima
dipenuhi
laba
Perusahaan membutuhkan pendanaan yang
ditahan. Laba ditahan merupakan modal
lebih besar, sehingga melalui EPS ini
yang berasal dari dalam perusahaan yaitu
pemilik perusahaan bersedia menanamkan
kumpulan
laba
tertentu
modalnya kembali. Selain itu perusahaan
sesudah
dikurangi
yang
makanan dan minuman memiliki prospek
dibayarkan pada pemegang saham. Besar
yang baik di Indonesia. Penyebabnya
kecilnya laba ditahan dapat dipengaruhi
adalah Indonesia merupakan pasar yang
oleh kebijakan dividen perusahaan. Jika
potensial untuk industri makanan dan
dividen yang dibayarkan jumlahnya besar
minuman karena penduduknya yang besar
maka laba tahun berjalan yang disimpan
dan produk yang dihasilkan merupakan
akan
kebutuhan pokok.
dengan
sampai
menurun.
menanggung
menggunakan
saat
dividen
Pemegang
risiko
dari
saham aktivitas
Berdasarkan
berinovasi oleh
latar
agar
konsumen.
belakang
perusahaan serta setiap kerugian maupun
masalah diatas penulis akan menyusun
keuntungan dari aktivitas perusahaan.
skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio
Setiap laba yang tidak dibagikan pada
Utang, Return On Equity (ROE) dan Laba
pemegang saham akan menjadi tambahan
Ditahan Terhadap Earnings Per Share
ekuitas. Bertambahnya ekuitas melalui
(EPS) Pada Perusahaan Makanan dan
laba ditahan akan menjadikan aktivitas
Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek
operasi perusahaan lebih baik. Aktivitas
Indonesia Tahun 2010-2012”.
perusahaan yang lebih baik diharapkan perusahaan menperoleh laba yang tinggi
METODE PENELITIAN
sehingga mempengaruhi EPS perusahaan.
Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan
Berdasarkan pendekatannya, peneli-
perusahaan makanan dan minuman yang
tian ini termasuk penelitian ex post facto.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor
Berdasarkan jenis data yang digunakan,
industri makanan dan minuman merupakan
penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.
salah satu kategori sektor industri di BEI
Berdasarkan karakteristik
yang mempunyai peluang untuk tumbuh
penelitian ini
dan berkembang.
komparatif.
Kondisi ini membuat persaingan perusahaan makanan dan minuman di
masalahnya,
termasuk penelitian kausal
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 5
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
ini
EPS =
dilaksanakan
di
website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
(Tandelilin, 2007:242)
http://idx.co.id, Pusat Informasi Pasar Modal
b. Variabel Independen (X)
(PIPM) Yogyakarta, Indonesian Capital
1) Rasio Utang (X1)
Market Directory (ICMD), dan website
Rasio utang merupakan rasio untuk
resmi perusahaan yang bersangkutan pada
menghitung
bulan November 2013.
perusahaan
seberapa dibiayai
besar
aktiva
dengan
utang.
Variabel Rasio Utang ini diukur dengan Populasi dan Sampel Populasi
menggunakan Debt to Total Asset Ratio
penelitian
ini
adalah
perusahaan makanan dan minuman yang
dan
dihitung
dengan
rumus
sebagai
berikut:
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Populasi dalam penelitian ini
Rasio Utang =
sebanyak 45 perusahaan makanan dan minuman. Teknik pengambilan sampel
(Irham Fahmi, 2012: 62)
secara purposive sampling. Perusahaan yang
2) Return On Equity (ROE)(X2)
memenuhi syarat dalam penelitian ini
Return On Equity merupakan rasio
sebanyak 10 perusahaan, selama 3 tahun
untuk mengukur sejauhmana investasi
sehingga jumlah observasi sebanyak 30
yang
sampel.
perusahaan mampu memberikan return yang
dilakukan
sesuai
investor
dengan
di
tingkat
suatu
yang
Definisi Operasional Variabel Penelitian
diharapkan oleh investor. ROE dihitung
a. Variabel Dependen (Y)
dengan rumus sebagai berikut :
Variabel
dependen
merupakan
variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian adalah Earning Per Share.
ROE = (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuty, 2006:286)
Earning Per Share merupakan besarnya laba yang diterima oleh pemegang saham per lembar saham Perhitungan
Laba
yang dimilikinya.
Earning
menggunakan rumus :
3) Laba Ditahan (X3)
Per
Share
bersih
ditahan
yang
merupakan disimpan
laba untuk
diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah dividen dibayarkan. Laba ditahan ini
6 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
diinvestasikan kembali ke perusahaan
penyebaran data dalam penelitian ini
untuk menambah ekuitas perusahaan. Nilai
menggunakan deviasi standar.
laba ditahan dalam penelitian ini dilihat
b. Uji Asumsi Klasik
dalam laporan keuangan yang diterbitkan
1) Pengujian normalitas
perusahaan.
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas
bertujuan
untuk
menguji
apakah dalam model regresi, variabel
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam
pengganggu
atau
residual
keduanya
penelitian ini adalah teknik dokumentasi,
mempunyai distribusi normal atau tidak.
yaitu teknik pengumpulan data dengan
Secara statistik uji normalitas dilakukan
mengambil data dari jurnal, buku, serta
dengan uji One Sample Kolomogorov-
laporan keuangan perusahaan. Data yang
Smirnov.
diperlukan dalam penelitian ini adalah data
2) Pengujian linearitas
sekunder yang berasal dari laporan–
Uji
linieritas
digunakan
untuk
laporan keuangan perusahaan makanan
mengetahui apakah dalam model regresi
dan minuman yang terdaftar di BEI yang
terhadap hubungan yang linier atau tidak
telah diaudit
antara variabel bebas dengan variabel
tahun
2010-2012 yang
diperoleh dari berbagai sumber yaitu di
terikatnya.
website resmi Bursa Efek Indonesia, Pusat
Lagrange Multiplier. Ghozali (2011: 169)
Informasi
(PIPM)
menjelaskan bahwa uji Lagrange Multiplier
Yogyakarta, Indonesian Capital Market
menghubungkan nilai residual dengan nilai
Directory
kuadrat
Pasar
Modal
(ICMD),
perusahaan
yang
literatur-literatur
website
resmi
bersangkutan, yang
dan
mendukung
penelitian ini.
Uji
variabel
ini
menggunakan
independen-nya.
uji
Data
memenuhi syarat linieritas apabila c2 hitung lebih kecil daripada c2 tabel. 3) Pengujian multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk
Teknik Analisis Data
mengetahui apakah hubungan di antara
a. Analisis Statistik Deskriptif
variabel
Analisis
memiliki
masalah
deskriptif
multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau
memberikan
tidak (Haryadi dan Winda, 2011: 70). Model
gambaran terhadap variabel-variabel yang
regresi yang baik adalah model regresi yang
digunakan
tidak terjadi multikolinearitas yang berarti
dilakukan
agar
dalam
statistik
bebas
dapat
penelitian.
Analisis
statistik deskriptif ini di antaranya meliputi
nilai VIF < 10.
mean, median, dan modus, dan ukuran
4) Pengujian heteroskedastisitas
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 7
Pengujian
ini
digunakan
untuk
variabel independen dengan satu variabel
mengetahui adanya ketidaksamaan residual
dependen. Analisis data ini digunakan
dalam model regresi dari satu pengamatan
untuk mengetahui pengaruh Rasio Utang
ke pengamatan lain. Menurut Sunyoto
terhadap Earning Per Share, Return On
(2007:94), “Heteroskedastisitas terjadi jika
Equity terhadap Earning Per Share dan
pada scatterplot titik-titiknya mempunyai
Laba Ditahan terhadap Earning Per Share.
pola yang teratur baik menyempit, melebar
Model persamaan yang digunakan dalam
maupun bergelombang-gelombang”. “Jika
analisis regresi linier sederhana menurut
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
Sugiyono (2009:270) sebagai berikut:
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas” (Ghozali, 2011: 139).
Y = a + bX Keterangan: Y
5) Pengujian autokorelasi Autokorelasi
= Variabel dependen (Earning Per Share)
adalah
untuk
X
mengetahui
= Variabel independen (Rasio Utang, Return On Equity dan Laba Ditahan)
korelasi yang sempurna antara anggota
a
= Konstanta, nilai Y jika X=0
serangkaian observasi pada periode-periode
b
= Koefisien regresi linier sederhana
penelitian. Ghozali (2011:111) menjelaskan
a) Mencari koefisien determinasi (r2)
bahwa untuk mengetahui ada tidaknya
Menurut
Supranto
(2009:140),
masalah autokorelasi dengan uji Durbin-
koefisien determinasi berganda, mengukur
Watson (DW) dengan kriteria sebagai
besarnya sumbangan /andil dari keseluruhan
berikut:
X secara simultan terhadap variasi (naik
a) 0 < d < dL
= ditolak
turunnya) Y. Besarnya koefisien determinasi
b) dL ≤ d ≤ dU
= tidak ada
adalah kuadrat dari koefisein korelasi
kesimpulan c) 4 – dL < d < 4
= ditolak
(Suharyadi dan Purwanto, 2011:163). b) Menguji signifikansi koefisien korelasi
d) 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL = tidak ada
dengan uji t
kesimpulan e) dU < d < 4 – dU
= tidak ditolak Keterangan:
c. Uji Hipotesis 1) Regresi Linier Sederhana Regresi
t=
linear
sederhana
merupakan regresi yang didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
t
: Nilai t hitung
r
: Koefisien korelasi sederhana
n
: Jumlah sampel
(Sugiyono, 2010:230)
8 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
Kriteria pengambilan kesimpulannya
dependen. Nilai R2 merupakan nilai kuadrat
sebagai berikut:
dari
R
(koefisien
(1) Tingkat sig t < α = 0,05 maka hipotesis
rumusnya menjadi:
korelasi),
sehingga
penelitian didukung, artinya variabel independen secara individu berpengaruh secara
signifikan
terhadap
b) Menguji signifikansi koefisien korelasi
variabel
ganda dengan uji F
dependen.
Uji ini digunakan untuk menguji
(2) Tingkat sig t > α = 0,05 maka hipotesis penelitian
tidak
didukung,
artinya
variabel independen secara individu tidak
signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y secara
membandingkan nilai F
berpengaruh secara signifikan terhadap tabel
variabel dependen.
hitung
dengan (Fh) dengan F
(Ft) pada taraf signifikansi 5%. Sugiyono
(2012:235) merumuskan F hitung dengan
2) Regresi Linier Berganda Analisis
bersama-sama
regresi
menggunakan rumus sebagai berikut: linier
berganda
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Model persamaan yang digunakan dalam analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
: Koefisien korelasi ganda
k
: Jumlah variabel independen
n
: Jumlah anggota sampel
sebagai berikut:
Keterangan :
(1) Tingkat sig F < α = 0,05 maka hipotesis
= Earning Per Share
alternatif (Ha) diterima yaitu variabel
= Rasio Utang
independen secara simultan berpengaruh
= Return On Equity
signifikan terhadap variabel dependen. (2) Tingkat sig F > α = 0,05 maka hipotesis
= Laba Ditahan a
R
Kriteria pengambilan kesimpulannya
Y= a + b1X1+b2X2+b3X3
Y
Keterangan :
= Konstanta, nilai Y jika X=0
alternatif (Ha) ditolak yaitu variabel
= Koefisien regresi linier berganda
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
(Sugiyono, 2012:294) a) Mencari koefisien determinasi (R2) Analisis
ini
digunakan
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh semua variabel
independen
terhadap
variabel
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 9
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Tabel 1. Statistik Deskriptif EPS
Mean Media n SD Min. Max.
RU
LDTH N 75,1570 44,5383 11,4497 68,6480
,143 ,143 -,087 ,782 ,574
ROE
73,2000 45,4650
8,6400 55,3250
12,1965 6,77697 48,1490 8 7,00 19,85 4,09 6,65
50,8636
155,65
Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Most Extreme Differences
69,54
25,69
155,65
Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal karena nilai signifikansi sebesar 0,574 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05. b. Uji linieritas
Hasil Uji Asumsi Klasik
Tabel 3. Hasil Uji Linieritas
a. Uji normalitas Gambar berikut merupakan grafik
N
R2
c2 hitung
18 0.014 0
normal probability plot.
Nilai
c2 tabel 38,88 0,42 5
c2 hitung < c2 tabel
c2
lebih
hitung
Kondisi
kecil
daripada c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut linier. c. Uji multikolinearitas Tabel di bawah ini merupakan hasil
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan
garis
normal
probability plot dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
terdistribusi
secara
uji Multikolinearitas. Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Rasio Utang
normal karena titik-titik penyebaran data mengikuti garis diagonal, sedangkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:
ROE Laba Ditahan
VIF
Kesimpulan Tidak terjadi 1,052 multikolinearitas Tidak terjadi 1,030 multikolinearitas Tidak terjadi 1,062 multikolinearitas
Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardize d Residual N Normal Parametersa,b
30 Mean SD
0E-7 11,388806
Dari disimpulkan
tabel bahwa
di
atas
semua
dapat variabel
independen pada model regresi tidak mengalami multikolinearitas karena masing-
10 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
masing
variabel
independen
nilai
VIF<10.
2,350, sehingga dapat dikatakan bahwa data bebas dari autokorelasi.
d. Uji heteroskedastisitas Hasil Uji Hipotesis.
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6. Ringkasan Regresi Linier Sederhana (Rasio Utang-EPS) Variabel Koefisien Rasio Utang -1,200 Konstanta 128,612 r 0,288 r2 0,083 thitung -1,590 ttabel 2,042 sig 0,123
Dari gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. e. Uji autokorelasi Tabel di bawah ini merupakan hasil uji autokorelasi. Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi R
R Adjusted Std. Durbin Squar R Square Error of e the Watso Estimate n ,975 12,0279 ,950 ,944 2,003 a 2 Apabila dilihat dari hasil perbandingan pada tingkat signifikansi
Tabel
7.
Ringkasan Regresi Linier Sederhana (Return On Equity - EPS) Variabel Koefisien ROE 1,770 Konstanta 54,887 r 0,236 2 r 0,056 thitung 1,284 ttabel 2,042 sig 0,210
Tabel
8.
Tabel
9.
Ringkasan Regresi Linier Sederhana (Laba Ditahan EPS) Variabel Koefisien Laba Ditahan 1,015 Konstanta 5,493 0,961 r 2 0,923 r 18,300 thitung 2,042 ttabel sig 0,000
5% diketahui DW dengan n sebanyak 30 dan jumlah variabel independen (k) sebanyak 3, maka dL sebesar 1,214 dan dU 1,650. Data tidak terjadi autokorelasi pada dU < d < 4 – dU. Dalam penelitian ini hasil yang didapat adalah 1,650< 2,003<
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Konstanta 19,790 Rasio Utang -0,505 ROE 0,967 Laba Ditahan 0,048 R 0,975
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 11
R2 Fhitung Ftabel sig
melalui utang adalah potensi biaya yang
0,950 164,200 2,69 0,000
lebih
Rasio
Utang
terhadap
tingkat
signifikansi
yang
telah
ditentukan yaitu 0,05 atau 0,123 > 0,05 menunjukkan
pengaruh
yang
tidak
signifikan terhadap Earning Per Share, hipotesis
pertama
yang
menyatakan Rasio Utang berpengaruh positif signifikan terhadap Earning Per Share ditolak. Hasil penelitian ini negatif dan
tidak
signifikan
mengindikasikan
bahwa utang dapat menyebabkan kerugian
Hal ini dikarenakan bunga sebagian besar
dari pengembalian yang diperoleh dari pendanaan
manajemen perusahaan yang tidak dapat utang
dengan
baik
untuk
mendanai aktivitas perusahaan, sehingga perusahaan
mengalami
kerugian
dan
berdampak pada laba perusahaan. Jika hal ini
berlangsung
dimungkinkan
terus-menerus
maka
perusahaan
akan
mengalami kesulitan ekonomi dimasa yang akan datang dan dampak yang terburuk yaitu
perusahaan
akan
mengalami
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wild bahwa
motivasi
utama
perusahaan memperoleh pendanaan usaha
selisih
lebih
atas
Selain itu, karena bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan dividen tidak, dampaknya adalah besarnya pajak yang ditanggung perusahaan akan semakin
kecil
sebagai
akibat
dari
penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan sehingga pada akhirnya akan terjadi kenaikan pada EPS. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan Brigham dan Houston (2006:101-103) yang menyatakan bahwa utang dapat memberikan
efek
pengungkit
atau
menaikan jumlah laba perusahaan. Hal ini disebabkan
oleh
perusahaan
harus
peningkatan
aktivias
didukung
dengan
ketersediaan dana sehingga kelangsungan kegiatan
perusahaan
lancar.
Oleh
diharapkan
berjalan
karena
meningkatnya
kebangkrutan.
(2008:213)
utang,
pengembalian akan menjadi keuntungan.
bagi perusahaan. Hal ini disebabkan oleh
mengelola
pandang
jumlahnya tetap, dan jika bunga lebih kecil
Nilai sig t sebesar 0,123 lebih besar
sehingga
sudut
dibandingkan dengan pendanaan ekuitas.
Earning Per Share
dari
Dari
pemegang saham, utang lebih murah
Pembahasan Pengaruh
rendah.
aktivitas akan
dengan
itu
dengan
perusahaan
meningkatkan
laba
perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina
Ayu
(2011)
yang
berjudul
12 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
“Analisis Pengaruh Financial Leverage
bahwa ROE merupakan salah satu faktor
Terhadap
Pada
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
Perusahaan Makanan Dan Minuman Di
laba. Hal ini dikarenakan perusahaan
Bursa Efek Indonesia.” Penelitian tersebut
mengharapkan peningkatan ROE agar
menyimpulkan bahwa Financial Leverage
investor kembali menanamkan modalnya.
yang terdiri dari Debt to Total Asset Ratio
Sehingga kegiatan operasi perusahaan
dan Long Term Debt to Equity Ratio
dapat berjalan dengan baik dan diharapkan
secara parsial dan simultan berpengaruh
akan memperoleh pendapatan yang tinggi
positif dan signifikan terhadap variabel
sehingga
Earning Per Share perusahaan makanan
perusahaan.
Earning
Per
Share
dan minuman go public di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009.
akan
meningkatkan
EPS
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rehla Wifkiya (2008) yang berjudul
Pengaruh Return On Equity terhadap
“Pengaruh ROE, FDR, DR dan CAR
Earning Per Share
terhadap
Nilai sig t sebesar 0,210 lebih besar dari
tingkat
signifikansi
Indonesia
PT
Tbk
Bank
Tahun
Muamalat 2003-2005.”
telah
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
ditentukan yaitu 0,05 atau 0,210 > 0,05
ROE berpengaruh positif dan signifikan
menunjukkan
terhadap
pengaruh
yang
Laba
yang
tidak
signifikan terhadap Earning Per Share,
laba
PT
Bank
Muamalat
Indonesia Tbk Tahun 2003-2005.
sehingga hipotesis kedua yang menyatakan Return On Equity berpengaruh positif
Pengaruh
signifikan terhadap Earning Per Share
Earning Per Share
ditolak. Hasil penelitian ini positif dan
Laba
Ditahan
terhadap
Nilai sig t sebesar 0,000 lebih kecil
tidak signifikan mengindikasikan bahwa
dari
perusahaan dalam mengelola modalnya
ditentukan yaitu 0,05 atau 0,000 < 0,05
belum
sehingga
menunjukkan pengaruh yang signifikan
perusahaan tidak memperoleh laba yang
terhadap Earning Per Share, sehingga
maksimal. Selain itu nilai ROE bukan
hipotesis ketiga yang menyatakan Laba
satu-satunya acuan untuk melihat kinerja
Ditahan berpengaruh positif signifikan
keuangan perusahaan.
terhadap Earning per Share diterima. Hasil
efektif
dan
efisien
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
teori
menurut
Brigham
dan
Houston (2001: 367) yang menyatakan
tingkat
signifikansi
yang
telah
analisis ini mengindikasikan bahwa Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang
penting
untuk
membiayai
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 13
pertumbuhan perusahaan.Perusahaan akan
operasional perusahaan agar perusahaan
menggunakan laba ditahan untuk melunasi
dapat berjalan dengan baik.
utang, cadangan kerugian yang mungkin terjadi
dimasa
depan
mengembangkan
dan
perusahaan
di
untuk
Pengaruh Rasio Utang, Return On
masa
Equity dan Laba Ditahan terhadap
depan. Disisi lain laba ditahan merupakan
Earning Per Share
sumber dana internal perusahaan yang
Nilai sig F sebesar 0,000 lebih
dapat menambah ekuitas perusahaan. Dana
kecil daripada nilai probabilitas yang telah
tersebut
ditentukan
digunakan
aktivitas
untuk
perusahaan
membiayai
yang
0,05
atau
0,000
<
0,05
semakin
menunjukkan pengaruh yang signifikan
meningkat. Oleh karena itu semakin
terhadap Earning Per Share, sehingga
meningkatnya aktivitas perusahaan maka
hipotesis keempat yang menyatakan Rasio
diharapkan
Utang, Return On Equity dan Laba
dapat
pendapatan
meningkatkan
perusahaan
dan
akan
Ditahan secara bersama-sama berpengaruh
meningkatkan laba perusahaan sehingga
signifikan terhadap Earning Per Share
akan meningkatkan EPS perusahaan.
diterima.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan
Wulandari
(2006)
oleh pada
Hasil
signifikan
analisis penelitian ini
mengindiksaikan
bahwa
Ramadhania
perusahaan menggunakan Rasio Utang,
perusahaan
Return On Equity dan Laba Ditahan untuk
manufaktur, yang menyatakan retained
mendapatkan
earning berpengaruh positif dan signifikan
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
terhadap
yang
harga
saham
perusahaan
laba
dilakukan
yang
oleh
tinggi.
Willy
Hasil
Ciptadi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Angkoso (2006) menjelaskan bahwa Debt
Indonesia. Hasil penelitian ini juga sesuai
Ratio
dengan
berpengaruh
teori
menurut
Blom
Bambang Riyanto (2001: 210)
dalam yang
dan
ROE
secara
simultan
positif
dan
signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
menyatakan bahwa laba ditahan juga dapat digunakan untuk investasi. Diharapkan dengan investasi ini perusahaan akan
Simpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
mendapat keuntungan yang maksimal.
pembahasan yang telah dijelaskan di bab
Sehingga laba perusahaan akan meningkat
sebelumnya,
dan EPS perusahaan naik. Laba ditahan
penelitian ini adalah:
juga digunakan untuk mendanai kegiatan
a. Rasio Utang berpengaruh negatif dan
maka
kesimpulan
dari
tidak signifikan terhadap Earning Per
14 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
Share pada perusahaan makanan dan
Indonesia pada tahun 2010-2012. Hal
minuman yang terdaftar di Bursa Efek
ini
Indonesia pada tahun 2010-2012. Hal
regresi linier yaitu Earning Per Share =
ini
persamaan
5,493 + 1,015Laba Ditahan. Nilai sig t
regresi linier yaitu Earning Per Share =
sebesar 0,000 lebih kecil daripada nilai
128,612 – 1,200RasioUtang. Nilai sig t
probabilitas yang telah ditentukan 0,05
sebesar 0,123 lebih besar daripada nilai
atau
probabilitas yang telah ditentukan 0,05
pengaruh
atau
Earning Per Share, sehingga hipotesis
ditunjukkan
0,123
>
dengan
0,05
menunjukkan
ditunjukkan
0,000
<
yang
dengan
0,05
menunjukkan
signifikan
yang
Earning Per Share, sehingga hipotesis
berpengaruh
yang
terhadap Earning Per Share, diterima.
berpengaruh
Rasio
positif
dan
Utang signifikan
Laba
terhadap
pengaruh yang tidak signifikan terhadap
menyatakan
menyatakan
persamaan
positif
dan
Ditahan signifikan
d. Rasio Utang, Return On Equity dan
terhadap Earning Per Share, ditolak.
Laba Ditahan berpengaruh signifikan
b. Return On Equity berpengaruh positif
terhadap Earning Per Share pada
dan tidak signifikan terhadap Earning
perusahaan makanan dan minuman
Per Share pada perusahaan makanan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan minuman yang terdaftar di Bursa
pada
Efek Indonesia pada tahun 2010-2012.
ditunjukkan dengan persamaan regresi
Hal ini ditunjukkan dengan persamaan
yaitu Earning Per Share = 19,790 –
regresi linier yaitu Earning Per Share =
0,505Rasio Utang + 0,967ROE +
54,887 + 1,770ROE. Nilai sig t sebesar
0,048Laba Ditahan. Nilai sig t sebesar
0,210
0,000
lebih
besar
daripada
nilai
tahun
lebih
2010-2012.
kecil
Hal
daripada
ini
nilai
probabilitas yang telah ditentukan 0,05
probabilitas yang telah ditentukan 0,05
atau
atau
0,210
>
0,05
menunjukkan
0,000
<
menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap
pengaruh
Earning Per Share, sehingga hipotesis
Earning Per Share, sehingga hipotesis
yang menyatakan ROE berpengaruh
yang menyatakan Rasio Utang, Return
positif dan signifikan terhadap Earning
On Equity, Laba Ditahan berpengaruh
Per Share, ditolak.
positif dan signifikan terhadap Earning
c. Laba Ditahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share pada
perusahaan
makanan
dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek
yang
0,05
signifikan
Per Share, diterima.
terhadap
Pengaruh Rasio Utang ... (Mey Zakaria Anshory) 15
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: a. Bagi Investor Investor
harus
teliti
dalam
menganalisis kinerja perusahaan agar modal yang ditanamkan memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan
dengan
beberapa
alat
menggunakan
analisis
keuangan,
antara lain Rasio Utang dan ROE. b. Bagi Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. (2003). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (2001). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku Dua Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Perusahaan sebaiknya menggunakan dan mengelola modal, baik itu dari internal
maupun
dari
eksternal
perusahaan dengan baik, sehingga apabila modal tersebut dapat dikelola dengan
baik
diharapkan
akan
Danang Sunyoto. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat; Ringkasan dan Kasus, cetakan pertama. Yogyakarta: Amara Books. Eduardus Tandelilin. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE.
memperoleh laba yang tinggi. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti
memberikan
penelitian
saran
selanjutnya
untuk
sebaiknya
jumlah sampel ditambah dan jenis perusahaan
tidak
hanya
meliputi
Haryadi Sarjono dan Winda Juliani. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
perusahaan makanan dan minuman. Periode
penelitian
ditambah
agar
Irham Fahmi. (2012). Analisis Kinerja keuangan. Bandung: Alfabeta.
mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dan akurat. Selain itu jumlah rasio keuangan yang dijadikan variabel sehingga
penelitian nantinya
lebih
banyak
diharapkan
kesimpulan yang diperoleh lebih baik.
Imam Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS . Semarang: BPFE UNDIP. Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
16 Jurnal Profita Edisi 2 Tahun 2016
Kristina Ayu. (2011). “Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Medan. Diakses tanggal 13 November 2013 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/24739/7.pdf. Mudrajad Kuncoro. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Munawir. (2001). Analisa Laporan keuangan. Yogyakarta: Liberty. Ramadhania Wulandari. (2010). “Pengaruh Earning Per Share, Return On Investment dan Retained Earnings Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. UNY: Yogyakarta. Rehla Wifkia. (2008). “Pengaruh Return On Equity, Financing To Deposit Ratio, Debt Ratio dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Laba PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Tahun 2003-2005”. Skripsi. UIN: Yogyakarta. Diakses tanggal 13 November 2013 dari http://digilib.uinsuka.ac.id/2666/1/BAB%20I,V.pdf. R. Gunawan Sudarmanto. (2005). Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sofyan Yamin, dkk. (2011). Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. . (2012). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. (2011). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat. Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi. Wild, J. John, K. R. Subramanyam dan Robert F. Halsey. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Willy Ciptadi Angkoso. (2006). “Pengaruh Debt Ratio dan Return On Equity Terhadap Pertumbuhan Laba di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Unnes: Semarang. Diakses tanggal 13 November 2013 dari http://lib.unnes.ac.id/4318/1/1674A .pdf. www. idx. co.id. Zaki Baridwan. (2004). Intermediate Accounting, Edisi ke 8. Yogyakarta: BPFE.