1
Rancang Bangun Aplikasi Website Peneliti Indonesia Tommy Prasetyo, Tony Dwi Susanto dan Hatma Suryotrisongko Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak— Dalam melakukan penelitian, peneliti seringkali membutuhkan rekanan peneliti. Di Indonesia sendiri, belum ada aplikasi yang memudahkan peneliti mencari rekanan peneliti. Proses pencarian rekan penelitian masih dilakukan secara manual. Akibatnya, peneliti mengalami kesulitan dalam mencari rekanan peneliti. Padahal jumlah peneliti di Indonesia yang tercatat sebanyak 7.603 orang (TEMPO.CO, 2012), jumlah perguruan tinggi di Indonesia 3,070 (DIKTI, 2010), 474 lembaga riset atau penelitian yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi, kementerian, dan lembaga penelitian non-kementerian (KOMPAS, 2011). Dengan jumlah yang begitu melimpah, seharusnya dibuat suatu prosedur untuk memudahkan mencari rekanan peneliti di Indonesia. Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan pencarian rekanan peneliti tersebut, diusulkan adanya aplikasi untuk mempermudah pencarian rekanan sesama peneliti yang dapat diakses secara online. Dengan adanya aplikasi ini, secara tidak langsung diharapkan akan mendorong kolaborasi antar peneliti di Indonesia sekaligus menjadi sarana penyalur informasi antar peneliti. Dalam tugas akhir ini, aplikasi dibangun dengan model Prototyping. Adapun metode penelitian tugas akhir ini diawali dengan tahapan studi literatur, dilanjutkan tahapan identifikasi kebutuhan pengguna dengan menggunakan tahapan model prototyping. Hasil yang diharapkan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah dokumen perancangan aplikasi dan aplikasi yang dapat diakses secara online. Dokumen perancangan aplikasi terdiri atas dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) dan diagram diagram UML sebagai pelengkap untuk mempermudah memodelkan sistem.
Kata Kunci—Aplikasi Website Peneliti Indonesia, Prototyping, Dokumen Perancangan, PHP:Hypertext Preprocessor
I. PENDAHULUAN
S
AAT ini, dalam melakukan penelitian, peneliti seringkali membutuhkan rekanan peneliti. Di Indonesia sendiri, belum ada aplikasi yang memudahkan peneliti asal Indonesia untuk mencari sesama rekanan peneliti asal Indonesia. Proses pencarian rekanan sesama peneliti masih dilakukan secara manual. Karena penanganan secara manual tersebut, para peneliti mengalami kesulitan di dalam mencari rekanan peneliti. Padahal jumlah peneliti di Indonesia yang tercatat sebanyak 7.603 orang [1], jumlah perguruan tinggi di Indonesia 3,070 buah [2], 474 lembaga riset atau penelitian yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi, kementerian, dan lembaga penelitian non-kementerian [3]. Dengan jumlah peneliti, perguruan tinggi & lembaga penelitian yang begitu
melimpah, seharusnya dibuat suatu prosedur untuk memudahkan mencari rekanan peneliti di Indonesia. Selain itu, kurangnya koordinasi antar lembaga peneliti di Indonesia juga menjadi satu alasan pengerjaan penelitian ini. Sebanyak 474 Lembaga Riset di Indonesia di-cap “Tanpa Koordinasi” oleh Kepala Dewan Riset Nasional Andrianto Handojo (25/10). Salah satu contoh tidak adanya koordinasi yaitu, untuk penelitian biodiesel sawit, misalnya, ada 11 lembaga penelitian yang melakukannya dan berjalan sendirisendiri. Anggaran yang dihabiskan untuk penelitian itu sekitar Rp 15,2 miliar, tetapi tidak berlanjut ke tingkat aplikasi massal [3]. Adapun salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan pencarian rekanan peneliti tersebut, diusulkan adanya aplikasi untuk mempermudah pencarian rekanan sesama peneliti yang dapat diakses secara online. Nantinya aplikasi ini juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi antar peneliti Indonesia dan sekaligus sebagai wadah penyalur informasi terbaru mengenai kepenelitian di Indonesia. Aplikasi website ini nantinya akan mencontoh sebagian fitur website milik Australia, expertguide.com.au/, website contoh ini sudah berjalan di Australia dan digunakan oleh para peneliti di Australia untuk mencari rekanan sesama peneliti di Australia. Belum adanya aplikasi di Indonesia terkait pencarian rekanan peneliti & kesamaan fungsi tujuan dan fitur website yang sudah ada milik Australia tersebut menjadi alasan pengembang aplikasi akan penggunaan contoh website expertguide.com.au/ sebagai contoh prototype. Detail fitur yang diadopsi dijelaskan pada bab landasan teori. Untuk pengerjaannya nanti, diperlukan rancang bangun aplikasi website peneliti Indonesia untuk mempermudah pencarian rekanan sesama peneliti yang dapat diakses secara online. Di dalam rancang bangun aplikasi ini, digunakan model Prototype [4]. Model Prototype digunakan di dalam metode penelitian penelitian ini untuk memudahkan user dan pengembang dalam menggali kebutuhan pengguna. Nantinya arsitektur berbasis komponen yang divisualisasikan dengan diagram Unified Modeling Language (UML) akan digunakan. Hal tersebut dibutuhkan untuk mempermudah di dalam menerjemahkan kebutuhan fitur yang harus ada di dalam aplikasi menjadi kode aplikasi karena adanya visualisasi dalam bentuk diagram, bukan karena metode model yang digunakan. Rancang bangun aplikasi tersebut terdiri atas perancangan aplikasi serta pembangunan dan pengujian aplikasi. Di dalam perancangan aplikasi akan dihasilkan dokumen perancangan aplikasi yang terdiri atas dua dokumen yaitu dokumen
2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) dan Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL). Kedua dokumen tersebut dapat digunakan sebagai pedoman pembangunan perangkat lunak dan acuan di dalam rancang bangun perangkat lunak di masa yang akan datang. Selanjutnya, di dalam pembangunan dan pengujian aplikasi, dihasilkan aplikasi yang dibangun menggunakan teknologi PHP:Hypertext Preprocessor (PHP) [5]. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Benchmark Website Sejenis expertguide.com.au Adalah website berbayar yang dikhususkan untuk para ahli (selanjutnya akan disebut expert) khusus di Australia. Website ini menyediakan fitur pencarian expert, dimana pengunjung situs dipermudah untuk mencari informasi terkait profil para expert di Australia. Opsi pencarian berdasarkan lokasi, organisasi, bidang keahlian, dan nama menjadi kelebihan utama website ini. Data peneliti profil peneliti yang tadinya terpisah-pisah dapat dengan mudah diakses di situs ini. Pengunjung juga dapat dengan mudah mengetahui publikasi, kontak, maupun ketersediaan expert tersebut apakah untuk research collaboration, consulting work, dan lain sebagainya. Selain itu website ini juga memberikan space iklan logo universitas/organisasi yang ditampilkan dihalaman website yang bermanfaat baik untuk pengunjung yang ingin tahu organisasi-organisasi apa saja yang sudah tergabung, dan juga sebagai sarana organisasi untuk mempromosikan organisasinya. Fitur lain adalah berita (selanjutnya akan disebut news), yang bermanfaat bagi para expert baik untuk mempromosikan hasil karyanya, memperkenalkan organisasinya, atau sekedar update informasi seputar expert. researchgate.net Adalah website sejenis seperti expertguide.com.au namun tidak khusus diperuntukkan untuk 1 negara, tetapi untuk seluruh dunia. researchgate.net memberikan fasilitas untuk mempromosikan hasil penelitian, publikasi yang memanjakan pengunjung untuk dengan mudah melihat isi publikasi. Publikasi tadi dapat dengan mudah dilihat statusnya, berapa jumlah orang yang sudah melihat / mengunduh. Dengan lebih dari tiga juta member [12], Website ini juga menyediakan fitur yang sejenis yaitu news yang dapat digunakan perusahaan untuk mem-posting rekrutmen karyawan. Perusahaan dapat mengikuti status seberapa banyak news tadi sudah dilihat, seberapa banyak aplikan yang sudah mendaftar. ResearchGate juga menyediakan fitur socialnetworking seperti mem-follow peneliti, message dan mengunggah attachment di pesan.
B. Teknik Penggalian Kebutuhan Penggalian kebutuhan aplikasi diperlukan untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian antara aplikasi yang dihasilkan dengan kebutuhan dari pengguna. Menurut Denis [8], teknik penggalian kebutuhan ada tiga, yaitu Interview, Review Dokumen, dan Observasi. C. Prototype Model Hampir sama dengan model waterfall, hanya saja pada tahap analisa requirement dan design, terbentuklah prototype (incomplete-model), blue-print yang digunakan untuk proses development. Setelah prototype dibuat, diserahkan kepada user/customer untuk dievaluasi. Umpan balik (feedback) dibutuhkan untuk membenahi kebutuhan atas perangkat lunak. Jika prototype sudah sesuai dengan keinginan user/customer, maka proses dilanjutkan dengan menambah dan memperbaiki kekurangan dari prototype tadi. Proses perulangan yang terjadi pada prototype digunakan untuk memuaskan kebutuhan user/customer, dan pada saat yang bersamaan menjadikan pengembang aplikasi untuk lebih memahami apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pada model ini lebih banyak perhatian pada kepuasan user dan developer. Metode prototyping digunakan ketika user/customer sulit untuk memberikan kebutuhan pengguna (user requirement) [2]. Selain itu model ini baik digunakan saat digunakan saat pengembang aplikasi merasa tidak yakin dengan tingkat efisiensi dari sebuah algoritma, tingkat adaptasi dari sistem operasi, atau tampilan GUI (Graphical User Interface) yang akan dilihat oleh pengguna [2]. Keuntungan metode prototyping: User/Customer, aktif terlibat dalam pengembangan User dapat mendapat sistem yang jauh lebih baik, karena sebagai user, terkadang ada keinginan untuk merubah pikiran dalam menspesifikasikan kebutuhannya Karena model yang masih uncomplete disediakan dalam model ini. User dapat jauh lebih memahami sistem yang sedang dikembangkan Error dapat dideteksi lebih awal karena sistem dibuat selangkah demi selangkah Fase – fase yang ada pada Model Prototype berdasarkan Pressman [4] adalah sebagai berikut : Communication Quick Plan Modeling Quick Design Construction of Prototype Deployment, Delivery, Feedback D. Unified Modeling Language Unified Modeling Language (UML) adalah standar untuk memodelkan sistem dalam rancang bangun aplikasi. UML dapat didefinisikan sebagai bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang aplikasi membuat blueprint yang menggambarkan visi mereka tentang suatu aplikasi dalam format standar, mudah dimengerti, dan menyediakan mekanisme agar mudah dikomunikasikan dengan pihak lain [6]. Berikut ini adalah
3 beberapa jenis UML diagram yang biasa digunakan: Use Case Diagram Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap kebutuhan aplikasi dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja [7]. Activity Diagram Di dalam activity diagram, dimodelkan alur logika dari use case yang terdapat dalam use case diagram pada metode – metode yang mendukung use case tersebut [6]. Sequence Diagram Di dalam sequence diagram digambarkan interaksi antara objek di dalam dan di luar aplikasi yang ditampilkan dalam bentuk message yang disusun dalam suatu urutan waktu. Secara khusus, diagram ini berasosiasi dengan use case [7]. Class Diagram Pada class digambarkan keadaan (atribut) suatu sistem, sekaligus ditawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode) [7]. E. Metode Pengujian Di dalam pengerjaan penelitian ini, akan dilakukan pengujian aplikasi yang didasarkan pada black box strategies. Pengujian ini melibatkan pengecekan unit-unit aplikasi sebagai sebuah peralatan yang diharapkan memiliki input dan output tertentu, tetapi proses internalnya tidak diketahui (seperti sebuah black box) [9]. Pada pengujian ini, tester tidak perlu mengetahui struktur dari aplikasi. Pengujian ini dilakukan oleh client (salah satu dosen). Kemudian dilanjutkan uji coba oleh user (peneliti) untuk diperoleh feedback sehingga aplikasi dapat digunakan sesuai kebutuhan user. F. PHP: Hypertext Preprocessor Merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server [5]. Hasilnya akan dikirimkan ke client, tempat pemakai yang menggunakan browser. PHP dikenal sebagai bahasa scripting, yang menyatu dengan tag-HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages (JSP). PHP merupakan software open source (PHP-Group, 2013). Alur kerja PHP dimulai dari permintaan suatu halaman web oleh browser, berdasarkan alamat dalam internet atau Uniform Resource Locator (URL). Browser mendapat alamat dari web server, kemudian mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Kemudian web server akan mencari berkas PHP yang diminta, kemudian isinya akan dikirim ke mesin PHP yang memproses dan memberikan hasil berupa kode HTML ke web server. Kemudian web server akan menyampaikan isi halaman web kepada klien melalui browser.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian diperlukan sebagai panduan agar pengerjaan penelitian menjadi terarah. Pada pengerjaan penelitian ini diawali dengan studi literatur yang dilanjutkan dengan rancang bangun perangkat lunak yang mengikuti alur tahapan sesuai dengan model Prototype [2]. Selain itu, di dalam pengerjaan penelitian ini, sejak awal sampai akhir dilakukan aktivitas penyusunan buku penelitian. Penjelasan lebih rinci terhadap metode penelitian adalah sebagai berikut: Studi Literatur Studi Literatur merupakan tahapan dalam mempelajari semua teori yang dibutuhkan di dalam pengerjaan penelitian ini. Requirement & Design Adapun metode requirement & design penelitian ini menggunakan model Prototyping. Construction & Documentation Kebutuhan pengguna yang sudah disepakati kemudian diwujudkan ke dalam use case. Hasil identifikasi kebutuhan pengguna yang berupa use case dianalisis dan disusun menjadi dokumen SKPL yang dilengkapi dengan diagramdiagram UML. Selanjutnya, dilakukan perancangan aplikasi berupa desain database dan antarmuka pengguna dengan detail serta pendefinisian platform apa saja yang akan digunakan di dalam tahap pembangunan aplikasi. Hasil perancangan tersebut kemudian disusun menjadi dokumen DPPL. Perancangan tersebut dilakukan untuk setiap use case sehingga proses pembuatan dokumen DPPL berjalan beriringan dengan proses pembuatan dokumen SKPL. Hal tersebut dilakukan agar dokumen DPPL benar-benar sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan yang didefinisikan pada dokumen SKPL. Selanjutnya dilakukan pembangunan aplikasi, yaitu implementasi perancangan aplikasi yang terdapat pada dokumen SKPL dan DPPL ke dalam kode pemrograman. Implementasi ini dijalankan secara bertahap, yaitu pengimplementasian dilakukan untuk setiap use case tanpa harus menunggu dokumen SKPL dan DPPL selesai dibuat secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna di dalam melakukan koreksi terhadap aplikasi yang dibangun sehingga tidak perlu dilakukan perubahan total terhadap dokumen SKPL dan DPPL ketika aplikasi yang dihasilkan ternyata masih menyimpang dari apa yang diharapkan oleh pengguna. Deployment Hasil pembangunan aplikasi adalah aplikasi yang sudah dapat diakses secara online. Selanjutnya, aplikasi yang dihasilkan akan diuji coba menggunakan black box strategies [9] oleh client. Kemudian dilanjutkan uji coba user (peneliti) untuk diperoleh feedback sehingga aplikasi dapat digunakan sesuai kebutuhan user. Feedback akan disimpan untuk pengembangan Penelitian selanjutnya. Penyusunan Buku Penelitian Pada tahapan ini dilakukan penyusunan laporan berdasarkan perancangan dan pembangunan aplikasi selama masa pengerjaan penelitian. Laporan tersebut disusun dalam bentuk buku penelitian yang dilengkapi
4 dengan lampiran dokumentasi dari perancangan dan pembangunan aplikasi berupa dokumen SKPL dan DPPL. Secara garis besar metode penelitian penelitian dapat dilihat pada flowchart berikut ini: MULAI
Studi Literatur
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGGUNA Wawancara, Benchmark, Pemilihan Fitur
Perancangan & Pengembangan Sistem
Prototype Model CONSTRUCTION & Documentation
Communication & Quick Plan
belum
Modeling Quick Design & Construction Prototype
Client sudah menyetujui aplikasi
belum
ya ya UJI COBA & EVALUASI
Deployment, Delivery, Feedback PENYUSUNAN BUKU TUGAS AKHIR Apakah desain prototype sudah disetujui SELESAI
Gambar 1 Flowchart metode penelitian penelitian
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem penanganan pencarian peneliti yang dianjurkan (menggunakan aplikasi web) Tujuan dari rancang bangun aplikasi Website Peneliti Indonesia (Caripeneliti.org) adalah untuk membantu Peneliti Indonesia melakukan pengaksesan informasi terkait Profil Peneliti Indonesia serta membantu Peneliti untuk memasukkan data-data informasi profilnya sebagai sarana mempromosikan dirinya di kalangan para peneliti Indonesia. Pihak peneliti tidak lagi kebingungan harus mencari data profil peneliti di Indonesia untuk dihubungi dan dijadikan rekanan penelitian sehingga informasi profil peneliti yang tadinya terpisah-pisah menjadi terintegrasi di dalam database aplikasi. Selain itu, pada sistem yang dianjurkan diberikan juga hak akses terhadap Peneliti untuk mengirimkan email sebagai alat untuk menghubungi peneliti lain. Pihak Admin memiliki hak akses untuk mengelola akun (meng-upgrade privilege user menjadi Author/Admin, dan melakukan ban) peneliti selaku pengguna aplikasi serta melakukan pengelolaan terhadap data-data artikel berita, dan memilih peneliti untuk dipromosikan di halaman depan website. Author diberikan hak akses untuk menulis artikel berita dan mengelola artikel berita miliknya sendiri. Peneliti yang memiliki kebutuhan informasi terkait data Peneliti Indonesia tidak perlu menemui pihak yang memiliki informasi ataupun peneliti itu sendiri secara langsung karena peneliti tersebut cukup mengakses informasi yang dibutuhkannya melalui aplikasi web.
Dengan adanya fitur artikel berita, perusahaan juga dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menaruh informasi rekrutmen pekerja. Banyaknya peneliti Indonesia yang nantinya diharapkan tergabung mempermudah proses penyaluran informasi rekrutmen tersebut. Diharapkan secara tidak langsung dengan adanya aplikasi ini juga dapat mendorong kolaborasi antar peneliti di Indonesia. Alur penggunaan website peneliti Indonesia dapat dilihat di LAMPIRAN. Pengguna Aplikasi Di dalam pengoperasian aplikasi caripeneliti.org, pengguna dibagi menjadi tiga dengan hak akses yang berbeda-beda. Ketiga pengguna yang dimaksud adalah Peneliti, Admin, dan Author. Penjelasan mengenai hak akses untuk masing-masing pengguna aplikasi adalah sebagai berikut:
a. Peneliti Berikut ini adalah kebutuhan kunci dari Peneliti:
1. Memiliki hak akses untuk mengelola data diri sendiri. 2. Memiliki hak akses untuk menggunakan fitur send email. b. Admin Berikut ini adalah kebutuhan kunci dari Admin:
1. Memiliki hak akses untuk mengelola akun 2. Memiliki hak akses untuk menulis artikel berita 3. Memiliki hak akses untuk mengelola semua artikel berita 4. Memiliki hak akses untuk memilih peneliti untuk dipromosikan di halaman depan website c. Author Berikut ini adalah kebutuhan kunci dari Author:
1. Memiliki hak akses untuk menulis artikel berita Kebutuhan Utama Aplikasi Kebutuhan fungsional yang merupakan kebutuhan utama di dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut: KF-03. Sistem dapat menyediakan fitur bagi aktor untuk dapat mengisi dan mengubah data-data profilnya. KF-04. Sistem dapat menyediakan fitur bagi aktor untuk mencari dan melihat profil peneliti, menghubungi peneliti. KF-05. Sistem dapat menyediakan fitur bagi aktor untuk membaca artikel berita dan menghubungi admin. Dari kebutuhan fungsional KF-03 dapat diturungkan menjadi fitur F-03 yaitu Fitur Pengelolaan Profil. Fitur F-03 ini digunakan pengguna agar dapat melakukan pengelolaan profil. Aktifitas yang dapat dilakukan diantaranya adalah pengisian data profil, foto profil, pengisian data pengalaman proyek/penelitian, sertifikasi dan juga mengelolanya (ubah dan hapus).
5 Dari kebutuhan fungsional KF-04 & KF-05 dapat diturungkan menjadi fitur F-04 yaitu Fitur Umum. Fitur F-04 ini digunakan pengguna agar dapat melakukan pencarian rekanan peneliti dan menghubunginya, membaca artikel berita, menghubungi admin. Aktifitas yang dapat dilakukan diantaranya adalah melihat daftar peneliti, profil peneliti, mengirim email ke peneliti, mencari peneliti, membaca artikel berita dan mengirimkan email ke peneliti. Desain Fitur Utama Aplikasi Desain fitur utama aplikasi ini meliputi diagram-diagram UML yang terkait dengan fitur Website Peneliti Indonesia yang terdiri atas Use Case Diagram, Activity Diagram, Robustness Diagram, dan Sequence Diagram. Selain itu, diberikan juga antarmuka pengguna terkait fitur pencarian peneliti.
uc Fitur Umum
Non Registered (from Actors)
03.01 Lihat Daftar Peneliti
«extend» 03.02 Lihat Profil Peneliti «extend»
Admin (from Actors)
03.04 Cari Peneliti
03.03 Kirim Email ke Peneliti
Author
Use Case Diagram
(from Actors)
uc Actors
-
03.06 Contact us
Peneliti
User username password status
(from Actors) 03.05 Baca Artikel Berita
Gambar 3 Use Case Diagram Fitur Umum
Peneliti
Admin
Author
Non Registered
Gambar 2 Use Case Diagram Aktor
6 uc Pengelolaan Profil
02.03 Tambah Data Pengalaman Proyek/Penelitian
«extend» 02.04 Lihat Data Pengalaman Proyek/Penelitian
Gambar 7 Antarmuka Halaman Manage Project Experience «extend»
Admin 02.01 Ubah Profile
02.05 Ubah Data Pengalaman Proyek/Penelitian
Halaman Edit Profile
(from Actors) «extend»
02.06 Hapus Data Pengalaman Proyek/Penelitian
Author (from Actors) 02.02 Upload Profile Picture
02.07 Tambah Data Sertifikasi
«extend» 02.08 Lihat Data Sertifikasi «extend» Peneliti
02.09 Ubah Data Sertifikasi
(from Actors) «extend»
02.10 Hapus Data Sertifikasi
Gambar 4 Use Case Diagram Pengelolaan Profil
Antarmuka Pengguna Fitur Utama
Halaman Search
Gambar 5 Antarmuka Halaman Search
Halaman Promo
Gambar 8 Antarmuka Halaman Edit Profile
Halaman List All Researcher
Gambar 9 Antarmuka Halaman List All Researcher
Halaman Profil
Gambar 6 Antarmuka Halaman Promo
Halaman Manage Project Experience
7
Gambar 13 Antarmuka Profile tab Contact
Halaman News
Gambar 14 Antarmuka Halaman DUPAK Unsur Penunjang
V KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pengerjaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 10 Antarmuka Halaman Profile
Halaman Profile (tab Project/Research Experience)
1. Perancangan aplikasi disesuaikan terhadap kebutuhan pengguna yaitu dengan cara menerjemahkan kebutuhan fungsional pengguna sampai menjadi use case. Penjelasan mengenai penurunan kebutuhan tersebut dapat dilihat pada Lampiran Perancangan Aplikasi bagian Kebutuhan Aplikasi. 2. Aplikasi dibangun berdasarkan perancangan aplikasi yang dapat dilihat pada Lampiran Perancangan Aplikasi bagian Desain Aplikasi. Kelengkapan fitur aplikasi ditunjukan dengan ada atau tidaknya tampilan antarmuka pengguna yang merepresentasikan fitur tersebut dan dapat diperiksa pada matriks keruntutan kebutuhan. 3. Manfaat yang diperoleh dari pembangunan aplikasi di antaranya adalah sebagai berikut : Bagi peneliti Indonesia:
Gambar 11 Antarmuka Profile tab Project/Research Experience
Halaman Profile (tab Publication)
Gambar 12Antarmuka Profile tab Publication
Halaman Profile (tab Contact)
1) Mempermudah proses pencarian informasi profil peneliti Indonesia 2) Mempermudah proses menemukan rekanan peneliti Indonesia. 3) Mempermudah proses perekrutan, baik itu rekrutmen pekerjaan ataupun rekrutmen penelitian. 4) Dengan dimudahkannya proses pencarian rekanan peneliti diharapkan secara tidak langsung dapat mendorong kolaborasi antar peneliti di Indonesia. Bagi mahasiswa:
1) Dapat membuat dokumen SKPL dan DPPL sebagai pedoman untuk membangun aplikasi 2) Dapat membuat aplikasi website dengan bahasa pemrograman PHP, framework CodeIgniter, dan database MySQL
8 DAFTAR PUSTAKA [1]
[2] [3]
[4] [5] [6] [7] [8]
[9]
[10]
TEMPO.CO. (2012, August) Tempo. [Online]. HYPERLINK "http://www.tempo.co/read/news/2012/08/30/079426430/SBYJanji-Naikkan-Tunjangan-Peneliti" http://www.tempo.co/read/news/2012/08/30/079426430/SBYJanji-Naikkan-Tunjangan-Peneliti DIKTI. (2010) DIKTI.GO.ID. [Online]. HYPERLINK "http://dp2m.dikti.go.id" http://dp2m.dikti.go.id KOMPAS. (2011, Oct.) 474 Lembaga Riset Tanpa Koordinasi. [Online]. HYPERLINK "http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/26/08263786/474.Lemb aga.Riset.Tanpa.Koordinasi" http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/26/08263786/474.Lemba ga.Riset.Tanpa.Koordinasi R. S. Pressman, Software Engineering a Practitioner's Approach 7th Edition. New York: McGraw-Hill, 2010. Robin Nixon, Learning PHP, MySQL, JavaScript & CSS 2nd Edition. CA: O'Reilly, 2012. T. (2003). UML Bible. Indianapolis: Wiley Publishing. Pender, UML Bible. Indianapolis: Wiley Publishing, 2003. Doug dan Stephens, Matt Rosenberg, Use Case Driven Modelling with UML: Theory and Practice. Newyork: Apress, 2007. A. H. Denis, Systems Analysis and Design with UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach Second Edition. USA: John Willey & Sons, 2005. Anna Rita Fasolino Giuseppe A. Di Lucca, "Testing Web-based applications: The state of the art and future trends," Information and Software Technology 48, pp. 1172–1186, 2006. ResearchGate Digital Team. (2013, June) ResearchGate. [Online]. HYPERLINK "http://news.researchgate.net/index.php?/archives/177-Celebratingthree-million-members.html" http://news.researchgate.net/index.php?/archives/177-Celebratingthree-million-members.html
9 LAMPIRAN Alur Aplikasi Caripeneliti.org Peneliti
Admin
Author
Cari Peneliti Ubah Hak Akses Hak akses admin/author
Mengunjungi situs Caripeneliti.org Ubah hak akses
ya melihat semua daftar peneliti?
tidak
Search Kelola Artikel Berita
ya Mencari peneliti sesuai kata kunci yang diinginkan
Halaman ‘List All Researcher’
Promosikan Researcher
Tambah berita
ya Halaman Profil Peneliti
ya
Pilih 1 researcher
Kembali ke List All Researcher Data disimpan dalam database
tidak kirim email ke peneliti?
Tulis artikel berita
tidak
selesai
selesai ya kirim email dengan fitur yang disediakan aplikasi
tidak
Kirim email dengan provider sendiri
Edit berita
ya
Edit berita tidak
ya Sudah punya akun
tidak
hapus berita
Sign Up
ya
hapus berita
ya selesai
Log in
tidak Akun aktif? ya Akun diban?
Aktivasi akun (cek email)
Ban akun
Ban akun ya
Data disimpan dalam database
tidak Tekan tombol ‘send email’
Hubungi admin
unbanned ya
Halaman Contact this Researcher
unbanned tidak
Baca Artikel Berita Isi form & tekan tombol ‘Send’
selesai
Halaman News Email dikirim
selesai
selesai
Gambar 15 Alur Aplikasi Website Peneliti Indonesia