KARYA TULIS AKHIR
PERBEDAAN KADAR TROMBOSIT PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN DAN TANPA KONSUMSI ANGKAK DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDIRI
OLEH: IKA AYU DEWI SATITI 08020101
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN 2011
PERBEDAAN KADAR TROMBOSIT PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN DAN TANPA KONSUMSI ANGKAK DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDIRI
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh: IKA AYU DEWI SATITI 08020101
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN 2011
i
LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang 16 Januari 2012
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Sari Yunita
Mengetahui, Fakultas Kedokteran Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes.
ii
Karya Tulis Akhir oleh Ika Ayu Dewi Satiti ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 16 Januari 2012
Tim Penguji
dr.Meddy Setiawan, Sp.PD
, Ketua
dr. Sari Yunita
, Anggota
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP
, Anggota
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perbedaan Kadar Trombosit Penderita DBD Dengan dan Tanpa Konsumsi Angkak di Puskesmas Rawat Inap Kediri”. Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah semakin maraknya penggunaan obat tradisional, salah satunya adalah angkak, yang memiliki efek samping minimal dan dikenal khasiatnya dalam meningkatkan trombosit. Selain itu secara global, penyakit Demam Berdarah Dengue termasuk penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus masih merupakan penyebab infeksi menular yang menjadi masalah keehatan bagi masyarakat dengan epidemiologi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui perbedaan kadar trombosit kadar trombosit penderita Demam Berdarah Dengue dengan dan tanpa konsumsi angkak di puskesmas rawat inap Kediri. Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membimbing, memberi banyak masukkan serta memberi dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. iv
2. dr. Meddy setiawan Sp.PD, selaku Pembimbing I yang telah banyak membantu, membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 3. dr. Sari Yunita, selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing dan mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 4. dr. Ruby Riana Asparini selaku Penguji I yang telah membantu kami dalam mengevaluasi Tugas Akhir ini.. 5. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (TU) yang telah banyak membantu dan memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 6. Orang tuaku tercinta, Arif Yuwono dan Siti Yunaifah yang telah memberi banyak dukungan dan doa yang tiada henti. 7. Adik-adikku: Ika Arum Dewi Satiti dan Arifah Nur Wulandari yang telah membantu dalam proses penulisan dan telah memberi support dan hiburan kepada kami. 8. Teman-teman satu perjuangan di FK’08 yang telah memberi support dan telah banyak bertukar pikiran mengenai Tugas Akhir ini. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini.
v
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri atas segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya. Malang, 20 Januari 2012
Penulis
vi
ABSTRAK Ayu Dewi Satiti, Ika.2011. Perbedaan Kadar Trombosit Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan dan Tanpa Konsumsi Angkak di Puskesmas Rawat Inap Kediri. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pempimbing (1) dr. Meddy Setiawan Sp.PD. (2) dr.Sari Yunita. Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes Albopictus. DBD menunjukkan berbagai manifestasi klinis dan laboratoris, salah satunya adalah manifestasi perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit. Pengobatan DBD bersifat suportif dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi dalam waktu yang cepat dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat. Salah satu pengobatan tradisional yang bisa digunakan untuk menaikkan jumlah trombosit adalah angkak. Tujuan penelitian: mengetahuai adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak di puskesmas rawat inap Kediri. Metode penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan secara crossectional. Populasi adalah pasien DBD rawat inap di Puskesmas Kandangan dan Ngadiluwih Kediri dengan jumlah 40 sampel melalui rekam medik. Adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak diuji dengan uji tindependent. Hasil penelitian: Didapatkan dua hasil penelitian yaitu hasil penelitian yang diperoleh dari uji t independent dan uji t dependent. Hasil uji t independent menujukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Dimana kadar trombosit penderita DBD dengan konsumsi angkak lebih tinggi dibandingkan tanpa konsumsi angkak. Hasil uji t-dependent menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS baik pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak serta terdapat perbedaan kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun dengan tanpa konsumsi angkak. Kata kunci: DBD, Angkak, Kadar trombosit.
vii
ABSTRACT Ayu Dewi Satiti, Ika.2011. The Difference of Thrombocyte Level in Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Patients With or Without Angkak Consumption in Public Health Service with Inpatient Facility Kediri. Final Scientific Writing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang.Adviser : (1) Setiawan, Meddy (2) Yuanita, Sari. Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral infection disease transmitted by Aedes aegepty dan Aedes albopictus mosquitos bites. DHF presents in various clinical and laboratory manifestations caused by the fall of thrombocyte count. DHF is supportively treated with the goals are to repair circulation immediately and to prevent the occurrence of worse complication. One of commonly used traditional medication to enhance thrombocyte level is angkak. Objectives: Finding out the difference of DHF patients thrombocyte level with or without angkak consumption in Public Health Service with inpatient facility Kediri. Method: Analytic descriptive with cross sectional approach. Population were DHF inpatients in the Public Health Services of Kandangan and Ngadiluwih Kediri with 40 samples through medical record. The difference of DHF patients thrombocyte level with or without angkak consumption was evaluated with tindependent test. Result: There were two research results obtained, which were the ones obtained from t dependent and independent test. The result of t-independent test result showed that there was a significant difference in the second day thrombocyte count of the DHF inpatients between the ones with angkak consumption and the ones without it, with p value was 0,000 (p<0,005). The thrombocyte count of the DHF inpatients with angkak consumption was higher than the ones without it because lovastatin containing angkak could enhance thrombocyte count. The tdependent test showed that there was a significant difference between the first and second day thrombocyte count of the DHF inpatients either in the ones with angkak consumption or without it, as much 0,000 (p<0,005). Conclusion: There was difference in the second day thrombocyte count of the DHF inpatients between the ones with angkak consumption and the ones without it as well as there was a thrombocyte count difference between the first and second day DHF inpatients in the ones with angkak consumption or without it. Keywords: DHF, Angkak, Thrombocyte count.
viii
DAFTAR ISI halaman JUDUL ..................................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 1.4.1 Manfaat Praktis ......................................................................... 1.4.2 Manfaat Klinis ..........................................................................
1 1 3 4 4 4 4 4 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 2.1 Demam Berdarah Dengue .................................................................. 2.1.1 Definisi ...................................................................................... 2.1.2 Epidemiologi ............................................................................. 2.1.3 Faktor Penyebab DBD ..............................................................
7 6 6 7 7
2.1.4 Imunopatogenesis...................................................................... 10 2.1.5 Patofisiologi............................................................................... 20 2.1.6 Diagnosis DBD .......................................................................... 27 2.1.7 Penatalaksanaan DBD ............................................................... 29 2.1.8 Pencegahan dan Pemberantasan DBD ...................................... 36 2.2 Angkak atau Red Fermented Rice ...................................................... 37 2.2.1 Definisi Angkak ........................................................................ 37 2.2.2 Kandungan Angkak .................................................................. 39 2.2.3 Manfaat Angkak ........................................................................ 40 2.2.4 Pengaruh Angkak Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit Darah pada Penderita DBD ................................................................. 43 2.2.5 Ragam Bentuk Sediaan Angkak ................................................ 44 2.2.6 Dosis Pemakaian Angkak dan Efek Samping ........................... 46 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ........................................... 47 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 47 3.2 Hipotesis ............................................................................................. 48 ix
BAB 4 METODE PENELITIAN ....................................................................... 4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 4.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 4.3.1 Populasi .................................................................................... 4.3.2 Sampel....................................................................................... 4.3.3 Tehnik Sampling ....................................................................... 4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ............................................... 4.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 4.4.1 Variabel Bebas .......................................................................... 4.4.2 Variabel Tergantung ................................................................. 4.5 Definisi Operasional ........................................................................... 4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 4.7 Alur Penelitian .................................................................................... 4.8 Analisis Data ......................................................................................
49 49 49 49 49 49 49 50 50 50 50 51 53 53 54
BAB 5 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 55 5.1 Deskripsi karakteristik penelitian ........................................................ 55 5.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 56 5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..57 5.1.3 Deskripsi Musim DBD Berdasarkan Jumlah Responden………58 5.2 Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………… 59 5.2.1Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Awal MRS (Sebelum Diterapi)…………………………………………….. 59 5.2.2 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Hari kedua MRS (Setelah Diterapi)……………………...………………… 60 5.3 Pengujian Hipotesis………………………………………………... 62 5.3.1 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre dan Pos Terapi Konservatif dan Konsumsi Angkak………………… 62 5.3.2 Analisa Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Konsumsi Angkak dan Terapi Konservatif……………………………. 63 BAB 6 PEMBAHASAN……………………………………………………. 6.1 Deskripsi karakteristik responden…………………………………. 6.2 Perbedaan Kadar Trombosit Penderita DBD Dengan dan Tanpa Konsumsi Angkak Pada Hari Kedua MRS……………………………………………………….. 6.3 Perbedaan Kadar trombosit Awal MRS Dan Hari kedua MRS…..
66 66
68 69
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 71 7.1 Kesimpulan………………………………………………………… 71 7.2 Saran……………………………………………………………….. 71 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 73 LAMPIRAN…………………………………………………………………… 74
x
DAFTAR TABEL halaman Tabel 2.1 Tabel 2.1 Klasifikasi Derajat keparahan DBD…………………......... 28 Tabel 2.2 Kandungan Angkak.............................................................................. 39 Tabel 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................ 56 Tabel 5.2 Deskripsi Karakteristik Responden Jenis Kelamin............................. 57 Tabel 5.3 Deskripsi Musim DBD Berdasarkan Jumlah Responden................... 58 Tabel 5.4 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Saat Sebelum Diterapi..... 59 Tabel 5.5 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Berdasarkan Rencana Terapi ............................................................................................................................. 60 Tabel 5.6 Deskripsi Jumlah Trombosit Pasien DBD Hari kedua MRS (Setelah Diterapi)................................................................................ 60 Tabel 5.7 Deskripsi Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre dan Pos Konsumsi Angkak................................................................................................ 62 Tabel 5.8 Deskripsi Perbedaan Jumlah Trombosit Antara Pre dan Pos TerapiKonservatif................................................................................ 62 Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Uji t tidak berpasangan (independent sample t test) Antara Pasien yang Mendapatkan Konsumsi Angkak dan Terapi Konservatif pada Hari Kedua MRS................................................ 64
xi
DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Komplek Imun Tidak Infeksius....................................................... 13 Gambar 2.2 Komplek Imun Infeksius............................………………………. 14 Gambar 2.3 Kompleks Virus Tidak Dapat Dineutralisasi……………………... 15 Gambar 2.4 Patofisiolgi Demam Berdarah Dengue (DBD) 1.............................. 16 Gambar 2.5 Limfosit T……………………………….………............................ 17 Gambar 2.6 Patogenesis Demam Berdarah Dengue dan Sindrom Syok Dengue............................................................................................ 18 Gambar 2.7 Respon Imun Infeksi Virus Dengue................................................. 23 Gambar 2.8 Mekanisme Perembesan Plasma Akibat Infeksi Virus Dengue....... 26 Gambar 2.9 Penanganan Tersangka DBD Tanpa Syok....................................... 31 Gambar 2.10 Pemberian Cairan Pada tersangka DBD Dewasa di Ruang Rawat Inap................................................................................................. 32 Gambar 2.11 Penatalaksanaan DBD dengan Peningkatan Hematokrit >20%...... 32 Gambar 2.12 Tatalaksana Sidrom Syok Dengue Pada Dewasa............................ 33 Gambar 2.13 Sediaan Angkak............................................................................... 38 Gambar 5.1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……………….. 57 Gambar 5.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........... 58 Gambar 5.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Musim DBD............ 59 Gambar 5.4 Grafik Jumlah Trombosit Pasien DBD yang Diberi Terapi Angkak dan Konservatif.............................................................................. 65
xii
DAFTAR SINGKATAN DBD KLB WHO BHK DNA APC ADCC ADE RE RNA DSS ROS SER PAF TNF VLDL MHC CSF ICAM DIC PT APTT FDP TF LDL BMP HMG-CoA MMCP
: Demam Berdarah Dengue : Kejadian Luar Biasa : World Health Organization : Baby Hamster Kidney : Deoxyribonucleic acid : Antigen Precenting Cells : Antibody Dependen Cell-mediated Cytotoxity : Antibody Dependent Enhancement : Reticulum Endoplasmic : Ribonucleic acid : Dengue Shock Syndrome : Reactive Oxygen Species : Soft Endoplasmic Reticulum : Platelet Activating Factor : Tumor Necrosis Factor : Very Low Density Lipoprotein : Mayor Histocompability Complex : Colony Stimulating Factor : Intercellular Adhesion Molecule : Disseminated Intravascular Coagulation : Prothrombin Time : Activated Partial Thromboplastin Time : Fibrinogen Degeneration Product : Tissue Factor : Low Density Lipoprotein : Bone Morphogenetic Protein :Hydroxymethylglutaryl coenzyme A : Monocyte and Megakaryocyte Chemotactic Protein
xiii
DAFTAR PUSTAKA Abbas AK, Lictman AH, Fober JS, 2000. Cellular and Molecular Immunology, WB Sauders Company, Philladelphia. Agung A dan Wayan P, 2007, Pola Jumlah Trombsit Demam Berdarah Dengue, Jurnal Penyakit Dalam, Vol.8, p.216-221. Anderson R, Wang S, Osiowy C. Activation of Endothelial Cell Via Antibdyenhanced Dengue Virus Infecition or Peripheral Blood Monocytes. Journal of Virology, 1997, 71(6): 4226-4232. Betty S, Dharma M, Srikandi F. Produksi Konsentrat dan Bubuk Pigmen Angkak dari M onascus Purpureus Serta Stabilitas Selama Penyimpanan, Bul. Teknol. dan Industri Pangan, 1997, Vol 8, p.30-38. Biron CA, Dalon M, Salazar-Mather TP, 2002. Innate Immunity and Viral Infections. In: Kaufmann SHE, Sher A, Ahmed R. Eds. Immunology of Infectious diseases, Wasingtons DC: ASM Press, p.139-160. Broom AK, Smith DW, Hall RA, Johansen CA, et al. 2003. Arbvirus Infection. In :Cook G, Zumla A, eds. Manson’s Tropical Disease. 21st ed. Saunders, London, p.725-764. Chaturvedi U. Cytokine Cascade in Dengue Hemmorrhagic Fever : Implication for Pathogenesis. FEMS Immunol Med Microbiol, 2000, 12(8): 183-188. Chiang W, Talavera F, Sheridan BJ, Halamka J, Brenner B. Dengue Fever,(Online),( http://www.Emedicine.com.html, diakses 28 maret 2010). Depkes, 2005. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan Kesehatan, Depkes RI, Jakarta, n.p. Dinarello CA, Gelfand JA. 2001. Fever and Hyperthermia. In: Braunwald E, Fausi AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL., (Eds), Harrison’s Principles of inernal Medicine. 15h ed. Vol 1. New York: McGraw-Hill, p. 90-94. Djunaedi, 2006. Demam Berdarah Dengue. Epidemiologi, Imunopatologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaannya, UMM press, Malang. Djunaedi D, 2004, Perubahan Kadar Sitokin TNFα , IL-1 ß dan IL-6 dan Molekul Agregasi Vwf DAN pgi2 Pada Berbagai Tingkat Trmbositopenia Pada Penyakit DBD. Disertasi. Fakultas Kedkteran Universtas Airlangga, Surabaya. Dwi, Kristianto. Pengaruh Pemberian Konsumsi Angkak Pada Kadar Trombosit Tikus Putih (Rattus Sp.), Bioverditas, 2009, Vol. 10, p. 218-231. Evi T, Novik N. Pengaruh Pemberian Beras yang Difermentasi oleh Monascus Purpureus Jmba Terhadap Darah Tikus Putih (Rattus Sp.) Hiperkolesterolemia, Bioverditas, 2006, Vol. 7, p. 317-321. xiv
Erwin, Affan. Managemen Terkini DHF Fokus Pada Trombositopenia, Jurnal Penyakit Dalam, 2010, Vol.11, p.219-229. Green S, Vaughn DW, kalayanarooj S,. Early Immune Activation in Acute Dengue Ilness is Releated to Development of Plasma leakage and Disease Severity. J infect Dis, 1999, 179: 755-762. Halstead SB. Dengue, Hematologic aspect. Seminars in Hematology, 1982, 19: p.116-131. Hasim D. Optimizing Angkak Pigments and Lovastatin Production by Monascus Purpureus, Hayati Journal of Bioscience, 2008, Vol 15, p. 61-66. Kurane I, Ennis F.A, 1997. Immunopathogenesis of Dengue Virus Infection. In Gubler DJ, kuno G. (Eds), Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever, Wallingford, UK: Cab International, p. 273-290. Livingstone PG, Kurane I, Dai LC,. Modulation of The Function Of Dengue Virus Spesific Human CD8+ Cytotoxic T cell Clone by IL-2, IL-6 and TNFα. Immunol Invest, 1995, 24: 619-629. Nimmannitya S. Dengue Haemorrhagic Fever. In: Cook G, Zulma A. Eds. Manson’s Tropical Diseases. 21st ed, London: Saunders, 765-772. Nur F. 2010. Hubungan Pemberian Beras Angkak Merah (Monascus Purpureus) Terhadap Hitung Limfosit Pada Mencit Balb/C Model Sepsis. Disertasi. Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret UNS, Solo. Oppenheim J.J, Ruscetti F.W, 2001. Cytokines. In Parslow TG, Stites DP, Terr AL, Imbonden JB. Eds. Lange Medical Immunology. 10th ed. McGraw-Hill Companies, New York, p. 148-166. Sylvia P and Loarraire WM. 2006. Patofisiologi (konsep klinis proses-proses penyakit) jilid 2, EGC, Jakarta. Sean, W. 2006. Innate Immunity and Viral Infections. In: Kaufmann SHE, Sher A, Ahmed R. Eds. Immunology of Infectious diseases, Wasingtons DC: ASM Press, p.159-170. Samsi T, 2000 Dengue Hemorrhagic Fever. Diagnosis, Treatment and control, second edition, World Health Organization, Geneva. Sarwari AR and Mackowiak PA. 1994. Pathogenesis of Fever. In: Amstrong D, Cohen J. Eds. Infectious Diseases Ist ed, Mosby, London, p.311-316. Sharpe E, 2001, Red Yeast Rice, [online], didapat dari (http://www.delano.com/ReferenceArticles/Red-Yeast-Rice-Sharpe.html. diunduh 11 februari 2011). Sucipto, Suryo. 2007. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta. xv
Sugijanto S dan Hariadhi S. 2006, Pola Distribusi Serotype Virus Dengue pada Beberapa Daerah Endemik di Jawa Timur dengan Kondisi Georafis Berbeda. TCD-UNAIR, Surabaya. Sugianto D, Tatang K, Hasna w, et al. Perubahan Jumlah Trombosit pada Demam Berdarah Dengue. Cermin Dunia Kedokteran, 2000, (92) : 14-18. Suharti C. Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia: the role of cytokines in plasma leakage, coagulation and fibrinolysis, Nijmegen University Press, Nijmegen, 2001, p.7-23. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, et al, 2006. Demam Berdarah Dengue. In: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1, ist edition, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta, p.1731-1735. Szomolanyi-Tsuda E, Brehm A, Welsh RM, 2002, Acquired immunity againts viral infection, in: kaufmann SHE, She A, Ahmed R. (Eds). Immunology of infectious diseases, ASM Press, Washingtons DC, p. 247-265. Damisi T. 2008, Sehat dengan Angkak, HATA Publishing, Jakarta. Tisnadjaja D, 2006, Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angkak, Penebar Swadaya, Jakarta. WHO. Dengue Hemorrhagic Fever: diagnosis, treatment, prevention and control. 2nd ed, 1997, WHO, Geneva, p. 1-11. WHO. Dengue/DHF; Regional guidelines on dengue/DHF prevention and control. [online], , didapat dari ( http://www.searo.who.int/en/ Aug 2006. diunduh 11 februari 2011). Zulkarnaen I, Nelwan RHH, Pohan HT, et al, 2001, Demam Berdarah Dengue, Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta.
xvi