Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), STRUKTUR MODAL (DER) DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP HARGA SAHAM USAHA RITEL YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Kartini Muslimin STIE Ichsan Puwanto email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori Wholesale and retail trade dengan periode pengamatan tahun 2011 - 2013. Tercatat ada 56 perusahaan yang terdaftar dalam kategori wholesale and retail trade dan 21 perusahaan yang dijadikan kriteria sampel penelitian ini. Metode analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil dari penelitian ini adalah secara parsial ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan struktur modal dan kepemilikan Institusional berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan mempengaruhi perubahan harga saham whosale dan retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan ROE, struktur modal dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham whosale dan retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci: Return On Equity (ROE), Capital Structure, and Ownership.to
Institutional
Abstract This study uses secondary data from the audited financial statements and published in the website Indonesia Stock Exchange (BEI). This research was conducted using a sample of companies that fall into the category Wholesale and retail trade with the observation period of 2011 - 2013. Noted there are 56 companies listed in the category of wholesale and retail trade and 21 companies that made the study sample criteria. Multiple linear regression analysis was used to test the hypothesis. The results of this study are partially ROE positive and significant i mpact on stock prices, while capital and ownership structure Institutional negative effect but did not significantly affect the stock price changes whosale and retail trade listed on the Indonesia Stock Exchange. Simultaneously ROE, capital structure and i nstitutional ownership has positive and significant effect on stock price changes whosale and retail trade listed on the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Return On Equity (ROE), Capital Structure, and Institutional Ownership.to 159
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual saham atau surat berharga lainnya dengan pembeli yang membeli saham atau surat berharga lainnya dengan tujuan mendapatkan dana tambahan untuk kegiatan invetasi perusahaan dan bagi pembeli digunakan sebagai investasi atas dana yang dimiliki baik itu untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek dan menengah. Investasi dalam pasar modal harus memperhitungkan antara keuntungan dimasa yang akan datang dengan resiko yang ditimbulkan dari menginvestasi modal yang dimiliki. Investasi dipasar modal cenderung bersifat spekulatif sehingga resiko yang ada semakin besar, umumnya para investor memiliki tujuan investasi dalam bentuk saham antara lain investor ingin memiliki sebagian atau seluruh yang ada sehingga dapat mengendalikan perusahaan atau untuk mendapatkan keuntungan semata. Perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan barang dan jasa, perdagangan barang atau jasa semakin hari mengalami kenaikan, ini terlihat semakin meningkatnya perusahaan sektor perdagangan yang masuk ke dalam pasar modal, pada tahun tahun 2011 perusahaan subsektor wholesale and retail trade berjumlah 49 perusahaan dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 56 perusahaan (www.idx.co.id) hal ini menunjukkan bahwa investasi di bidang perdagangan barang bersifat borongan, grosiran, kulakan atau barang eceran memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan, potensi perdagangan subsektor ini juga sangat menjanjikan dengan melihat jumlah penduduk
Indonesia yang sangat besar dan kebutuhan akan sandang, papan dan pangan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk itu diperlukan alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, Panggabean (2005) berpendapat bahwa Analisis profitabilitas ini memberikan jawaban akhir tentang efektif tidaknya suatu perusahaan. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan mempertahankan kebijakan dividen yang stabil sementara pada saat yang sama dapat mempertahankan kenaikan kekayaan pemegang saham dalam perusahaan dan indikator profitabilitas yang digunakan adalah Return On Equity (ROE). Menurut Wahyuni dkk (2011) ROE menjadi tolok ukur bagi para investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan efektif atau tidak. semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menggunakan modal kerja sendiri untuk menghasilkan. Sumber pendanaannya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pendanaan dari dalam perusahaan yaitu modal sendiri dan pendanaan yang berasal dari luar perusahaan terdiri atas hutang dan penerbitan saham. Untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya modal maka tugas manajemen keuangan harus menentukan struktur modal yang optimal dimana adanya keseimbangan antara risiko penggunaan hutang jangka panjang dan pengembalian yang diharapkan sehingga akan menaikkan harga saham. 160
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Dari hasil penelitian Kusumawijaya (2011) menyebutkan bahwa struktur modal memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dimana rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan (dengan asumsi titik target struktur modal yang belum optimal). Adanya pemisahan antara kepemilikan dan pelaksana kegiatan perusahaan menimbulkan konflik yang kemudian disebut konflik keagenan. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dengan manajemer di mana pemilik bertujuan meningkatkan nilai perusahaan dengan itu diharapkan kemakmuran pemilik tercapai. kepemilikan institusional diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap manajemen secara optimal dan berkurangnya biaya keagenan sehingga peningkatan nilai perusahan dapat dilakukan. Hasil penelitian Fauzan dkk (2012) menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan institusional, maka akan semakin besar pula nilai perusahaan, ini sejalan dengan penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menemukan bahwa Kepemilikan institusional mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan wholesale and retail trade diantaranya ROE, struktur modal, kepemilikan institusional yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan
dibidang wholesale and retail trade. B. Masalah Pokok Penelitian Berdasarkan Uraian diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah pokok dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel manakah yang dominan mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia ? 2. Apakah ROE, Struktur Modal dan Kepemilikan Institusional secara simultan berpengaruh terhadap harga saham Wholesale and retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis adakah pengaruh ROE, Struktur Modal, Kepemilikan Institusional secara parsial terhadap harga saham Wholesale and retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh secara bersama-sama antara ROE, Struktur Modal, Kepemilikan Institusional terhadap harga saham Wholesale and retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA A. Agency Teori Menurut Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori agency menjelaskan tentang hubungan agen (manajer) dengan principal (pemilik), dimana terjadi perbedaan kepentingan antara principal dengan agent diantaranya kebijakan pendanaan yang merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen dalam rangka pencarian sumber dana (financing) untuk membiayai operasional perusahaan, Para pemegang saham berharap manajemen bertindak atas
161
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
kepentingan mereka sehingga perusahaan dapat meningkat nilai sekaligus memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Selanjutnya Lambert (2001) dalam Rahmayani (2008) mengemukakan bahwa perbedaan kepentingan antara pemilik atau pemegang saham yang menginginkan peningkatan kemakmuran dengan mamfaat dan insentif yang diterima oleh manajen, dan untuk mengatasi konflik antara pemegang saham dengan manajemen dapat dilakukan melalui empat mekanisme antara lain: (1) memberikan atau meningkatkan kepemilikan manajemen di dalam perusahaan (insider shareholder) sehingga manajemen merasa ikut memiliki dan merasakan langsung dari hasil keputusan yang diambil (2) meningkatkan dividen payout ratio (3) meningkatkan pendanaan dengan hutang (4) menguatkan kepemilikan institusional investor, Wahidahwati (2002). Kemudian Moh’d et al (1998) menyatakan investor institusional merupakan pihak yang dapat memonitor agen dengan kepemilikan yang besar, dan menganggap bahwa investor institusional adalah sophisticated investor yang tidak dengan mudah dibodohi oleh tindakan manajer dan berperan memonitor dewan komisaris. B. Trade Off Theory Trade off theory menjelaskan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal belum optimum) peningkatan rasio hutang pada struktur KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konseptual
modal akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar tarif pajak dikali dengan jumlah hutang. Trade off theory juga menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan utang akan meningkatkan nilai perusahaan, sebaliknya jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan, safrida (2008). Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan bisa meningkatkan hutang perusahaan bila tabungan pajak (tax shield) masih terus melebihi biaya financial distrees, struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang spesifik untuk setiap perusahaan dengan biaya modal yang minimum dan menghasilkan nilai perusahaan yang maksimum dan harga saham di proxy kan sebagai nilai perusahaan, Manurung (2012). Menurut Nuswandari (2013) Trade off theory merupakan model struktur modal yang mempunyai asumsi bahwa struktur modal perusahaan merupakan keseimbangan antara keuntungan penggunaan hutang dengan biaya financial distress (kesulitan keuangan) dan agency cost (biaya keagenan). Trade off theory merupakan model didasarkan pada trade off (pertukaran) antara keuntungan dan kerugian penggunaan hutang. Hutang menimbulkan beban bunga yang dapat menghemat pajak. Beban bunga dapat dikurangkan dari pendapatan sehingga laba sebelum pajak juga semakin kecil. Penggunaan hutang yang semakin besar akan mengarah pada kesulitan Penelitian yang dilakukan oleh Adi dkk (2012) menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 162
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Menurut Martono dan Harjito (2002: 60) ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan alat ukur (rasio profitabilitas) yang dapat menunjukkan efektif dan efisien penggunaan modal dari investor untuk menghasilkan laba atau keuntungan yang menjadi hak pemegang saham. Dengan ROE para investor dapat melihat kemampuan perusahaan mengelola modal sendiri atau modal dari pemegang saham secara efektif untuk mendapatkan laba. Dengan peningkatan nilai ROE akan banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan selanjutnya akan meningkatkan pula harga saham.
dasarnya model trade off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan antara mamfaat dan pengorbanan yang timbul akibat penggunaan hutang.
Penelitian Nuraeni (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Hal ini didukung agency theory, Jensen dan Meckling (1976) yang menyatakan bahwa adanya investor institusional dapat mengurangi konflik keagenan antara manajemen dengan pemilik perusahaan, dengan monitoring yang dilakukan kepada manajer akan mengurangi agency cost, menghindari terjadinya moral hazard akan memberikan dampak kepada perusahaan yaitu menghindari risiko terjadinya financial distress. Secara sistematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Penelitian yang dilakukan oleh Amanda (2012) yang menemukan bahwa variabel DER secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini didukung oleh teori struktur model trade off yang menyatakan bahwa jika jumlah hutang meningkat akan menurunkan nilai perusahaan. Pada
Return On Equity (ROE) Struktur Modal (DER)
Harga Saham
Kepemilikan Institusional (KI) Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian : Garis Pengaruh Parsial : Garis Pengaruh Simultan dikemukakan dalam penelitian ini B. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan adalah: sementara dari suatu penelitian yang H1: Besarnya ROE berpengaruh akan diuji kebenarannya. Dari positif dan signifikan tehadap harga perumusan masalah, Model kerangka saham konseptual penelitian dan uraian H2 : Besarnya Struktur Modal sebelumnya, maka hipotesis yang berpengaruh secara negatif dan
163
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
signifikan terhadap Harga saham H3: Besarnya Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006:12) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, mengolah data dan hasil penelitian. B. Waktu Dan Lokasi Penelitian Penelitian ini difokuskan pada perusahaan yang terdaftar (listing) di bursa efek dalam kategori perusahaan Wholesale and Wholesale and Retail Trade di Bursa Efek Indonesia. sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk penelitian kurang lebih dua bulan dari bulan Agustus 2014 – Oktober 2014. C. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat Kuantitatif mengenai laporan keuangan perusahaan dan harga saham penutupan (closing Price) perusahaan. Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id ), media cetak, jurnal. Sedangkan menurut klasifikasi pengumpulannya data yang digunakan adalah time series (time series data) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data ROE tahun 2011-2013 2. Data Struktur Modal tahun 20112013 3. Data Kepemilikan Institusional tahun 2011-2013
H4 :
Besarnya ROE, Struktur Modal, Kepemilikan Institusional berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham METODE PENELITIAN 4. Data Harga Saham tahun 20112013 D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara pengumpulan data yang berhubungan dengan harga saham, ROE, Struktur Modal, Kepemilikan Institusional yang diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id), Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Makassar, artikel, media cetak dan jurnal. E. Populasi Dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat (go publik) dalam kategori Wholesale and Retail Trade periode tahun 20112013 di Bursa Efek Indonesia (BEI).Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria: 1. Ketersediaan dan kelengkapan data perusahaan yang laporan keuangannya disajikan dalam rupiah dan memiliki rasio keuangan atau faktor untuk menghitung ROE, struktur modal dan kepemilikan Institusional dalam periode pengamatan 2011-2013. 2. Harga saham yang dipergunakan adalah harga saham penutupan (closing Price) dan telah diaudit. 3. Tidak mengalami kerugian pada laporan keuangan selama periode 2011-2013. Tabel di bawah ini merupakan tabel penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas. 164
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Tabel. Penentuan sampel No Kriteria Jumlah Emiten 1 Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang terdaftar BEI 44 2 Perusahaan yang tidak sesuai dengan kriteria pertama 10 3 Perusahaan yang tidak sesuai dengan kriteria kedua 2 4 Perusahaan yang tidak sesuai dengan kriteria keempat 11 Perusahaan yang menjadi sampel 21 Sumber: Data sekunder diolah 2014 F. Metode Analisis minimum, maksimum, nilai mean (nilai Untuk melakukan analisis mean). regresi linear berganda perlu dilakukan Variabel ROE memiliki nilai uji asumsi klasik. Asumsi-asumsi minimum sebesar 0,12 dan nilai tersebut adalah: maksimum sebesar 40,78 yang 1. Uji Normalitas menunjukkan bahwa nilai ROE pada 2. Uji Multikolineritas perusahaan yang menjadi sampel adalah 3. Uji Heteroskedastisitas kecil dan nilai standar deviasi sebesar 4. Uji Autokorelasi 7.98434 lebih kecil dari nilai mean Persamaan regresi yang baik sebesar 13.6195 menunjukkan bahwa adalah yang tidak memiliki masalah ROE yang dimiliki masing-masing autokorelasi. Cara yang digunakan sampel perusahaan hampir sama. untuk mendeteksi ada atau tidaknya Variabel DER memiliki nilai autokorelasi yaitu dengan melihat uji minimum sebesar 0.02 dan nilai Durbin-Watson (dw test), hipotesis maksimum sebesar 6.49 Hal ini yang akan diuji : menunjukkan bahwa nilai DER pada H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) perusahaan yang dijadikan sampel H1 : ada autokorelasi ( r ≠ 0) relatif kecil dan nilai standar deviasi HASIL PENELITIAN DAN sebesar 1.24861 lebih besar dari nilai PEMBAHASAN mean sebesar 1.4052 menunjukkan A. Hasil Penelitian bahwa nilai DER pada masing Data yang digunakan dalam perusahaan memiliki perbedaan relatif penelitian ini adalah data sekunder besar. berupa laporan keuangan yang telah Variabel KI memliliki nilai diaudit selama periode tahun 2011 minimum sebesar 7,71 nilai maksimum sampai dengan tahun 2013 yang sebesar 98.64 dan nilai mean 71.3040 dipublikasikan di bursa efek Indonesia sedangkan standar deviasi sebesar (www. idx.co.id).Dengan menggunakan 19.18751. Hal ini menunjukkan bahwa metode pooled data maka 21 KI pada perusahaan yang dijadikan perusahaan yang dijadikan sampel sampel rata-rata Kepemilikan Kemudian dikalikan dengan periode institusional besar dan standar deviasi penelitian (3 tahun) sehingga sampel yang lebih kecil menunjukkan bahwa penelitian menjadi 63 data (21 x 3 = kepemilikan institusional pada masing63). Berikut output SPSS dari setiap masing perusahaan hampir sama. variabel yang diteliti untuk nilai
165
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
dibenarkan dengan pertimbangan bahwa antara risiko yang makin tinggi akibat besarnya hutang dan tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dari resiko yang ditimbulkan dari hutang, sehingga struktur modal yang optimal dapat dicapai. Teori trade off juga menjelaskan bahwa hutang dapat ditingkatkan dengan asumsi bahwa struktur modal perusahaan belum optimal dan adanya keseimbangan antara keuntungan dan kerugian penggunaan hutang, hutang terhadap kreditur menimbulkan beban bunga dapat menghemat pajak, beban bunga menjadi pengurang pendapatan sehingga laba sebelum pajak semakin kecil sehingga beban pajak menjadi semakin sedikit. 3. KI terhadap harga saham Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa KI secara parsial memberikan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional yang besar cenderung tidak efektif dalam memonitor perilaku manajer dalam perusahaan, hal ini disebabkan oleh adanya asimetris informasi antara pemilik perusahaan dengan manajer dimana investor hanya memiliki sebahagian kecil informasi yang dimiliki manajer sebagai pelaksanaan kegiatan perusahaan. 4. Pengaruh ROE, DER, KI secara simultan terhadap Harga Saham Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, DER, KI secara simultan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Ketiga variabel ini dapat menjadi informasi penting bagi investor dalam memprediksi harga saham dan menentukan saham mana yang dipilih
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda baik secara simultan maupun parsial variabel ROE, DER, KI berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Usaha Ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Adapun pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh ROE terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil uji parsial H1 yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan Harga Saham Temuan ini mendukung teori rasio profitabilitas dimana rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dari penggunaan modal sendiri, sehingga laba yang meningkatkat menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan modal sendiri secara efektif sehingga mampu menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. 2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga Saham Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan Harga Saham. Nilai negatif pada variabel DER menunjukkan adanya kenaikan jumlah hutang dan menunjukkan ketergantungan perusahaan pada pihak luar dalam mendanai kegiatan perusahaan tetapi setiap perusahaan tidak dapat menghindarkan diri dari hutang, setiap perusahaan butuh modal kerja yang terkadang tidak bisa didanai oleh keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam teori trade off menyatakan kebijakan untuk membiayai investasi dari hutang dapat 166
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74. Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2 . BPFE. Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi. Aksara. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta. Kuncuro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis. Erlangga, Jakarta. Malthis, R.L dan Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. Masrukhin dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS .Vol 7. No 2. Hal: 197209. Ridwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Pegawai Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Robbins, Stepen, 2007, Perilaku
dalam perusahaan Wholesale and retail trade yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. SIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan terhadap variabel independent (ROE, DER, KI) terhadap variabel dependent (harga saham) dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil penelitian menemukan bahwa secara parsial variabel ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan, ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menggunakan modal sendiri secara efektif dan efisien. Sedangkan variabel DER dan KI secara parsial menunjukkan hasil yang sama yaitu berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap perubahan harga saham . 2. Hasil penelitian selanjutnya menemukan bahwa secara simultan variabel ROE, DER dan KI berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Belajar, Yogyakarta. Dessler, Gary. 2009. Manajemen SDM buku 1. Jakarta : Indeks Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang. Gibson. 2003. Organisasi : Perilaku, struktur dan proses. Erlangga, Jakarta. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Pegawai Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap 167
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Organisasi. Terj: Benyamin Molan. New Jersey Prentice Hall, Inc. Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Saydam Gouzali. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gunung Agung : Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Research Methode For Business: Metodologi Penelitian Untuk bisnis . Salemba Empat. Jakarta. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta. Sitanggang, Crimson. 2005. Analisis Pengaruh Prilaku Pemimpin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Kotamad ya Jak-Bar. Skripsi , UNDIP Semarang. Soedjono, 2000, Strategi Sumber Daya Manusia, Vol. 4, No. 4,hal 233256. Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, CV.Alfabeta, Yogyakarta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit : Alfabeta.CV. Jl. Gegerkalong Hilir 84/88 Bandung. Cetakan Ketiga. Sukarani. 2010. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Columbindo Perdana Cabang Purworejo”.
168
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/