THT
mcngenal kegan.rmrr ini dan dapnr m.nSctahui kemu']gk naf
ini sefta diagn(rsn band ngnya pada gambaran INAB ynng mcragukan. Kasus: Dilaporkan raiu lnrsLrs karsinoma sel asni sinon;sal kiri padn l.rki ldki u5ia 53 tnhLrn. Penatalaksanaan: Pada prsien ini tidak dilakukan oper;rsl kirena perluasan nrasa lLrmorfya sehingga dircncanakan radiotcrapi dnn kcmoterapi. (esimpulan: ACC rnerupaknn,ruatu kasus y:rng j. .,ns, djagnosis '. '1 grr. . ".rn; n"1g.,1. ', i ., .-r'r , .-l i dr 1..-nt Frt,^ ,,8 diagnosa keganasan
pcrrcntudn penata nksanaann_va.
lhta kunci : karsin.nna sel
asifi
KARSINOMA STt ASINI SINONASAL KIRI Anis tlo (risl'nwnn./ fndang RetnoninSsih./ Diah Prab,wrri R€tnaniri *L:boratori!m/sMF lmu Kesehrtaf Telinga Nidungrcnggorok B€dar Kepah Jan L€herFakLltasKedokt€raf UnversitasBrawjjaya }a Laboralor !m/sMF PaiologiAnalomiFakulras (eiokteraf ufiv.r tas Braw jaya Rumah Sakit Umum d. SailutAfwar, Mr ang
ABSTRAK tatar belakang: Karsinoma sel nsini atau a.lrl. cc|| carcinama IACCr merLrprkan keganasan pada epitel kelenjnr iur d,.ngan beb-"rapa scl ganas yang nrcnunlukkan d fercllsids sel asini scroLs
ciri-cirr a.l.rf),ir ./toplasrri. /ynalen se.retoty granute. merupak:rn kc8anasan ynnB j.r.rn8. Ciri khns d.rr ACCada.rh
dcngan ACC
pen,mbuhan turnor ),an8 lambat. PenentLrnf diaSnosa hislolo8i 'nasa AC(lsering menSalami <es!litan. IrenaialaksairJan dari AcC adrtah
ol
r,
.
di.r"-Jni.
d.ri
, rru
p.rl, \r r
n, Tpun).r t rJ.j u.r.
yarg baik, kekambuhan dan met.rstas s pada kel,.nj;rr Sctah bening ehel men!njukkrn prognosis ),rng buruk. Iuiuan: Agar par.r ahli
211
THT mengenal keganasan ini dan dapat mengetahui kemungkjnan diagnosa keganasan ini serta diagnosa bandingnya pada gambaran FNAB yang meragukan- Kasus: Dilaporl(an satu kasus karsinoma sel asini sinonasal kiri pada laki-laki usia 53 tahun. penatalaksanaani Pada pasien ini tidak dilakukan operasi karena perluasan masa
tumornya sehingga direncanakan radioterapi dan kemoterapi. Kesimpulan: ACC merupakan suatu l(asus yang jarang, diagnosis histologinya sering mengalami kesulitan sehingga memperpanjang penentuan penalaiaksanaannya. Kata kunci : karsinoma selasini
PENDAHULUAN Karsinoma sel asini atau acinic cell carcinoma IACC) merupakan keSanasan pada epitel kelenjar liur dengan beberapa sel ganas yang
menunjukkan diferensiasi sel asini serous dengan ciri cjri adanya citaplasmic zymagen secretory granule. Pada literatur lama ACC digolongkan sebagai tumor jinak, kemudian pada literatur terbaru di masukan dalam golongan tumor ganas karena mempunyai potensi yanB tinggj terhadap kekambuhan dan metastase_
ACC merupakan keganasan yang jarang, sekitar 0,05% dari semua l(eganasan. Angka kejadian ACC lebih banyak pada wanita sekitar 58,8%, pada pria sekjtar 41,2%. ACC sering di temukan pada usia perienSahan yaitu dekade 5 dan 6, Iebih muda dari keganasan keJenjar liur lainnya.
ACC sering didapatkan pada kelenjar parotis yaitu sekitar 8t sampai 98%, 11% pada kelenjar submandibula, dan 3 sampai 10% pada kelenjar ljur minor. Lokasj ACC pada kelenjar liur minor yang pernah diJaporkan djantaranya adalah daerah rongga mulut, bibir, palatum, larin& mandibuia, hidung, dan sinus paranasalis.
214
Faktor resiko yang mungkln menjadi penyebab adalah keterpaparan dengan radiasi dan adanya riwayat keluarga dengan keganasan. D'alam penelitian jangka panjanS, para korban yang se
amat
dari ledakan bom alom di Herosima dan Nagasaki
menunjukan peningkatan resiko 3,5 kali untuk tumor jinak kelenjar dan
l1 kali
untuk turnor ganas kelenjar. Terapi radiasi khususnya
padadaerah kepala dan leher berhubungan secara signifikan terhadap
peningkatan resiko terjadinya keSanasan kelenjar liur, misaJnya iodine 131 yang digunakan untuk terapi penyakit thyroid, isotop
terkonsentrasi pada kelenjar liur. Paparan lo8am pada industri p pa dan senyawa nil(el juga menunjukan hubungan yang signifikan
akan
terhadap peningkatan kejadian keganasan kelenjar liur.
ciri
khas dari
ACc adalah pertumbuhan masa tumor yang
larnbat, soliter, tidak tediksasi terutama yang terdapat pada kelenjar
parotls. Pada kasus kambuh didapatkan berlobus dan tediksasi pada otot dan
kulit. Rasa nyeri didapatkan sekitar 7,5% dari kasus ACC
dan paresis saraf fasial didapatkan pada 3 sampai 5% kasus ACC. Sebagian besar pasien datang memeriksakan
diri setelah
1
tahun dari
awalkeluhannya. Metastase ACC lebih sering secara hematoSen dari pada secara limfatik. Metastase tersering yang pernah didapatkan adalah metastase pada
paru dan tulang. Penyebaran yangjauh dilaporkan I2%, tempat
yang
paling sering adalah limfonodi daerah leher, tempat lain yang
pernah mata,
dilaporkan adalah sinus cavernosus, tulang belakanS, sternum,
hati, dan kulit. Perubahan sel asiniserous normal menjadiACC,terjadibebempa
perbedaan bentuk yang lain dari peftumbuhan histomorfologinya,
yailuacinar, intercalated ductal, ,/acuolated, clear, solid atau lobular, nicrccystic, papillaty cystic, dan follicular.
Penelitian untuk mengidentifikasi perubahan genitik molekuler yang
berhubungan dengan perluasan dan progesifitas tumor kelenjar
215
liur s.nl ini telah d lakukan. Pcrubahan g.:neli( yanB berkaltan dengan
ACC dar (elenjnr liur didapatkaf scdikitny.r satu darl 20 loka! kromosom yritu 1,,1,5,6, dan 17. Frekuensi pnling scring ndnlah perubahan pada kromosom 4p, 5q, 6p,.lan
1
7p, menLrnjukkan adan)ra
hubungan antara gen supresi tumor dcngnn of (ogenesis dari tumor PencBakdn dingnoris hislologi ACC sering menSalam kcsulit.rn,
karena kesamaan sitoloE dcngnn s-.1 rLrmor jinak dan defgan ns ni normnl ke enjar
s€
llur. Diagnosis b;nding ACC aniara lain clear
.('ll (atcir)oma, niu.oepiclernaicl cat.inana, Watthin's !rx)1at dan I'ada umumnyd, pcndt.rlnksana.n dari ACC ada ah operas pe'rganSkalan masa tumor secara cks si luns. Selama tlSa dekade ter;khir, pcngobalan radiasl saia, khust]snyd dcngan sinar r.rdias neuiron, telah mcnunj!k(a. hasil yang baik dan eiektif, tcrutrrnd untuk tumor yaf'l tldak ciJpdt diopci.rsi. KeJnolerapi untuk ierapi ACC dil.rpon€n kurang efektif. KemotcrJpj bisa digLrnakan uniuk tertrp turnor yang hanyn berespon sebagirn terhadap r.diotcrap . ACC ke enjdr I ur sc.ara lLr.rs b sn dlsamnkan defgan kclompok turnor ganas dengan proSnosis yang bnik, eep-.lti nucoeptdetnortl crrciroln.] derajar rendah atau adenL)carcinatt)a deraj:rl rendah. Kcknmbuha. dan meranas s pada kelcnjar Bct.rh bcning leher mef unjukkan pro8rlosis ),a'l9 buruk.
LAPORAN KASUS Dilaporlnrn Eatu kasus lakl aki usin 5-l t.rhuf dal.rng ke pol padd langgal 20 juni 2013 dengan keluhan ada bcnjolan c{ lanSirlanSit mulut pipi kir sLrd.rh 1 rahun, awalnya kecil kemud rn
'll lT
membesar. Benjolan pada rnBit lnngir ridak mudah berdatah Pasicn jug.1 mengeluh hidung sering buntu tcrutamn pnda hldlrng
a16
[iri, kadang cdang miJnisen ddri h dung kirj n]jak 2 rahLn y:jnu alu. P.rsien juga mengeluh tclinga kiri ltdnk dcngar sudnh 2 tahun, dilaikan mendndak, tclin8a kannn lid.rk rda keluhan, ris,aydt keluar cairaf dnJitelingn tiddk ada. Penglihat.tn ganda lida< ada, kerutiLrn rnen€lan rid.rk ida. Pnda pcmeriksaan ilsik di dapatkan kondisi umunr p.rsicn baik, resadaran baik. Padn pcrneriksaan I noskopi ant,.rior pada htdung I ritampak m.rnr p.dat kenya pada dasar rongga hiclung k ri. pada p€merikcaan rinoskopi poslcrior tarnpak mas. mcmefuhi nnsoi.rring (iri. Pad.l pc,meriksaaf te.$orok dan roirBga mu Lrr Tamp;k massa
d p.,lrtum durunr L,kuraf 4x,l cm, pcrmukaan halos, berlobus, pembuluh darah tampak 1)rominen. TclinSa ticlak .lidJpatkan kelainnn, liddk didapatkJn pembesara. gctah bentnts.
Pcmcriksaan penunj.rnB berupa foro wntcr's pada rrnggal 20 jun i 2013 tampak pencb.lan mukosa l)c tuk dome shapc d dinding laternt
fus mnksilnris kanan, tamprk pcrselubungan di sinus m.rks llJris kr rnembentuk level Lrdara dan cairan, tampak penebatnn rnukosa ro'rg8,i hidung kiri. Pcnrcriksaan nasocndoskopi pad. rangRal t 7 iull s
2013 pada rongga
hidurS kiri did.lpdtkan nnsol.rinB bersih, tidak
timpak rrasn, torus tubarlus tcrbuka, tanrpak m;sa pada perteng;han ronggr hidLng, me.rlus rncdius terbu
€.
Rofgga hidung k.rfaf tidak
tarnpdk kelalnan.
FNAB palatum tangsal 29 juni 2013 .lj.l.rp.rrkan hasil hapusan terdlri .iari kclompok .l.rn scbaran sel epitel bc.inri bulat oval dcngan
topl.rsma cukup, b,:gian sel membcntuk rnikrocini, sebagtan tarnpak papil-.r diantaranla teftJ.pat matriks rJtlotd, tampa< s
b berapa scJ ntinya m,.nlndi ntl.rru./enicd tn./uiior d.:n8af k€simpulin mencurigaknn.dcnokarsinoma dcnSaf diagnosa bandinS arlenr:rkarsinoma papilcr dan
oleh.hli
parologi analomt disarankan
untuk b opsi terbukJ untuk dingnosn pastl.
217
i
Hnsil biopsi tcrbLka palatum rangg;r 22 jLrli 201.1 dirlapatkrn
hnsi potorrBan jaringan nlengirdung prolilrr.si sel sel
p
t)esa
berbentuk poligonal, inli htl ijl .rl(scntrik, sitop asrna jernih, seb.gii
l
eosinoiilik .llanrnr.rnyn bcrupa sekat sekai larinta I Iibn,v.rsk'rler defg.rn k.s niprlrn k.15inoma selnsini. Pon.j ksaan tom.rgrnfi komplrrcr di r
t
I
j
I
L
t
I
Pas
cn rlid agnosa dengan k.rninonr.
diftIr.nakaf
radioter.rpi seb.rny.rk l0
kiil
rc .rsini l4bN2N10.hn bcrdasarkan
hari
koisL,l
kepida ahli radlorcnrp kc,nudian dilnnjutkan dengnn k.,rotc,api dengnn .ist)lntin clair 5 Iluourasil berdasarkan h.rsi ko,rsLl dengan kr: srbbagirn onko og penva
PEMBAHASAN Pnd.l kasus
b-.robalkc po iTl
ni.lil.rpork.n sc'orang laki l.rki usi.r 5 J tnh!n datang
ll
KL RSSA. Beber.lp.r.iit.r pcnclitian nrc'n,vebutkrn
usratcrscringyangdi aporkrnadalihd.:kadc5daf 6. .l,asiendnlang dcngan ke rhan benlolan di lnf8lt ldnS t sudah I tahLrn, ridn < nvc,i, tidak mudih bed.]l.rh. A ci,i( Cell Catctnana i.A(:ul ciri
'n.mp'rny.i
ferlLr bLrhnnnyJ lambat. risa nveri han),. did;prtkan pad.1 7.5",1, k.sus. Lokasi lelserlng Ac(l 8l .18%, l,.rda k!lcfjar parotis, I 1o4, prd.l 218
keenjarsubnrandibula, 3sampai 12%pada kelenjar iurminor. ACC pada
daerah kepala dan leher yang pernah d lnporkan terjadi pada
kelenjar liLrr m tongga
nor rongg.r mulut, bibir, palatum, laring, mandlbula,
h dung, sinus paranasal.'.'
ACC serinS didapatkan pada pasien tanpa adanyn Penyebab
laktd rcsik.r.r '
pasti dari A[:C belum dikeLahui, Faktor rcsiko yanB mungkin
roenjadi penyebab
ndalrh keterpaparan defgan radlasi dan adanya
r$ayat keluarga dengan keSanasan. Dalam penelitian jangka panjang, pam
korban yang selamat dari ledakan bom atom
d
Heros ma dan
menunjukan peningkntan resiko 1,5 kali untuk tumor lna(keenjard,rn ll kali untuktumor gafas kelenjar. Terapi radiasi khususnya pada daerah kepala dan leher berhubungan secara Nagasrki
s
gniflkan terhadap peningkatnn resiko terjadinya keg.rnasan k€lenjar
nya odine
lll
yang digunakan untuk terapi penyakit thyroid, sotop a(an terkonsentras pada kelenjar liur. Paparan logam Fda ndustri pipa dan senyawa nikel juga menunjukan hLrbungan liur, misa
fant signifikan terhadap penlngkrlan l(ejadian kcganasan k€lenjar iur.rrrq Pada kaslrs ini lidak d dapatkan adanya faklor resiko. Prda pemeriksaan FNAB didapatkan gambaran hapusan lerdiri dari
kelompok dan sebaran sel epithelial berjnli bulat oval dcngan
cukup, baginn eel mernbcntLrk rnlkrocin , sebagian tampak pap ler dianlaranya terdapat matriks mtrold. Tampak beberapa 5itop asma
sel
intrnya menjadi intranucleated inclusio, yang rnencuriSakan
adenokarsinoma dengan diagnosa banding adenol(arsinoma papiler. fNAB pada kelenjar
liur adalah les diagnostik yanB
LraBus dengan
sersitivitns antara 6070 sampai 100% dan spesifilas 90 sampai 100"1,, nami,n <arena dengan se)
sehingga
gambaran modologi sel ganas lni mempunyai kemiripin
asinl normal, beberapa seltumoriinak, serta seltumorganas
serlngkali belum dapat menegakkan diagnosis histologinya.
Hasi negatif pa su dan posit
f palsu bisa didapatkan pada kelenjar
iur. Ne8atlf palsu terutama dikarendknn kesalahan interprestasi
219
terhadap scl ganas ini akibat kemirtpnnny.r dengan jaringan formal kelenjar iiur, se(a kesulita. dalam mengevaluasj Jesj kistik hiposelulcr yang nampak normal pada dacrnh tersebut. posjtif palsu bisa terjadl akibat galnbarannya mirip dcngan rcaksi iniJamasj. pokok masalah kcsulitannyd adnlah herero8enitas dari tumor jinak ddn rumor gan;s
pada kelcnjar liur mempunyai gambaran sjtoJogt dasar yang sama Kesulitan lain dari FNAB adalrh tokasi tcmpat pcngambjtan tidak bisa diperkirakan karena heterogcnitas set selnya sehingga masth sangat rnungkin bagjan yang teraspirasj ttdak mcwakjli scl sel tL.lmor yrnB sebenarnya..s!.'D I,ada kasus ini pemerjksaan FNAB masih belum dapat meneg.rkkan djaSDosa histologinya karena Sambai.rn sitotoginya (sel cpithelial berjnii bulat oval dengan siioptasma.ukup, bagian se mcmbenLuk mikrocini, seba8jan t.rmpak bebcrapa inri selnya rnenj.rdi
intranucleatecl inclusiot, tjdak m€nunjukan.iri khas ACC, sed;ng gambaran pnpiler denSan matriks /rixold mcmpunyai kesamaan dengan grmbaran papiler dari kelenjar tiroid ctan paru, pada tiroid
maupun paru didapatkan gambaran bert(apsul bcrupa sckacsekar
laring;n fibrovaskuler.r,Pada sediaan ini ahlj paroJogi rnasih
ragu
dan menyarankan untuk evaluasj kelenjar tirojd dan orRan paru serta n e.lr
r
hiou.r
,e.orl" L'lru( D",r Bd..,n,li"Bno.r.
Gambar
2)O
l.
Hasil FNAR
Dirgnosa ACC pa.la pasien ini diLeg,rl(kaf dengan biopsi terh!k. pniatum. Cafirbar;n biopsipalrtu'n berupa potong.rn jaringan mcfBdfdung proiilcrasi sel ,el benr bcrbentul pol)r8onal, inti bu a1 e[sentrik.]-.nBan sitoplasJnr j.rnih, sebagian cos ofilik dtantnranya b€rupa sekat sekai jaring.rn Iibrovaskrler. Cambaran ACC adatah soll€r, bcrkapsu , padnt lonak dengan wnna purih ke.rbu.rf. Se nya Lrcrbcntrk bular nL.rl] po igonnl dengan inri sel cksentrik (tidak pada tempalnyn) dan anak lnli t cldk tampak, sitoplasmanya basof I dengan granul yang kasar atar halus. Tcrl
221
j
rpitcl prptl/.r/r l'ada trenruk folr.u/r/banynk ft,.'r8 runrg k stik teris oleh nraterinl //oterri.€or/J eo\inolil P.d. ALC bcntuk di atas sering did.rf.rlk;rn ko b,r,i5i (lcnSdn saldh satu vafg rnend.,mlnasl, iir.rng
I
d.rpntknrr tunggd.
Cambar 2. Hasil biopsi lerbuka
Canbaraf (T r.ar p.rd,r (.rsus ni br:rup.r pcr uasan nras: melipull sinus Jnnksillnriskiri,r.v,rnr nasi iiri, koanesisi kir, dlnd ng nneoLring sisi k ri, rudng parafnring kir , oroiiring Elsi (irl, d.rn prlJtum durum s sl kiri. Masa j!gn men.leslruksi .li r.iirg lrostoonrcdial sinr s
maksil aris kiri. l!lang nr.rxllln kiri, proscslrs ptcrySoideus kiri,lulang temporal pars mnsLoid kiri, t!1.r.8 volner, sclta mendesa
<
septurn nas
kc knnrn. BcrdJsrrkan ganrbaran CT J.rr k-.snf n*r mas. tumor dJr pdlatum yang meluas ke super.4)osLcr or ACa rnempun!ai r.'ndenri yang rlnBgi unru < t.rjd.linfJ kckambuhan dan nrenpunyai (enlung(ln;rf.volusi k. JrJh nSrcsif. ACC pada kelenj:r' liLrr nrinor mcorp',nv.,i s idt ltb h ailrcsifd bandlfgkan prda ]('l.nj.rr i',r 'ndyor. Pada pemeriksaan USC nb.i.rnen .l.rn ioto d,rdJ tlddk didapatk:rn i.linya nrelrslaq-.. W.rlnrpLrf l.Jrnnsuk tunor ganas dengan der.rj.t refdnh lclnpiACC rn.rrrrp!nv.ri brknl untuk met:rsi.rqe i.ruh. Mct.rstrsr
))2
cenderung sccara hcmatogen
dari pada s,.c;ra limfatik, rlengan I2,t,
ketenderungan lte paru dan tulang. penyebaran jauh dilaporknn dariseluruh pasien.
Prda umumn),a, penaralaksanaan dari ACC adntah operasi penSangkatan masa
tumor secara eksisi
lLraE. Radiotcrapi
diperlir'rbangkan paska operasi terul.rina jika penganBkatan seluruh tumor tidak bisa diJak!kan. Selama tiga dekadc tc,rakhtr, pengobatan radiasi saja, khususnya dcngan sinar rad:asi neuLron, te ah
menunjukkan hasil yang bail( dan efektti, rerutama untuk tumor
$ng lidak dapat dioperasl. Nonh dan kawan,kaw.n menyjmpulknn
radiorerapj disarankan untuk sernua kasus keganasan kelenjar
bahNa liur
paska opcrasi kecuali untuk rumor dengan sradium Tj
T2NO
NO dan
den8an hisLologi deralar rendah.
Stadium penyakii pada pasien jni adalah stadtum tVB sehingga tindakan operasi tidak dapar dilakukan operasi, pnda parien jni
t0 kali dan dilanjutkan dcn3an pada lemoterapi cisplatin 5 fluoro urasil. umumnya, penatalaksanaan darl ACC adalah operasi penganBkatan rnasa {umor s,.cara eksisi direfcanakan radioLerapi sebanyak
RadioLerapi dipertimbangkan setelah operasi t€,rutama jika penganglatan seluruh rurnor tidak bisa dilakukan. Selama tiga dckade fuas.
lerakhir, pengobatan radiasi saja, khususnya dengan sinnr radtasj
telah menunlLrkkan hasil vang baik dan efektif, terurama untLrk tumor yang tidak dapat dioperasi. North dan kawan-kawan nrenyimpulkan bahwa radioterapi disarankan unruk semua kasuE keganasan kelenlar liur paska opcrasi kecuali untuk tumor dengan neurron,
$adi!m
TlNO dan T2NO den8an histologi dcrajat rendah.
Kemorerrpl untuk ACC seba8jan besar dilaporkan kurang
rr.r:
efcktii
(ecua i
untuk menghilanskan rasa sakir., Secara keseluruhan angka harapan hidup 5 year dperikirakan sekitar St,/", dan sekirar 80% untuk 10 rte. Durasi Sejala sin8kar, eksisi yang rjdak menyeluruh,
223
mitosis yang tinggi, nekrosjs fokal, invasj ke sarat jnfiltrasi, ukuran yang luastelah di laporkan sebagai petandaprognosisyangburuk.i,s, Pada pasibn ini belum dapat diJakukan evaluasi karena dalam proses
radioterapi.
DAFTAR PUSTAKA
i.
Al-zaher N, Obeid A, Al Salam S, Sulaiman B. AcinicCell Carcinoma of the Salivary Clands: a Literatur Review. Hematol
Onkol Stem CelJ Ther; 2 OO9. 211):259-264.
2.
3. 4.
5. 6. 7.
Costa AF, Altemani A, Hermsen M. Review Article: Cufient
Concept on Dedifferentiation/High Crade Transformation in Salivary Cland Tumors; 201 t. 9:1 O. Kontis TC, Johns ME. Anatomy and physiology of rhe Salivary Cland. ln: Baily Bj, ed. Head and Neck SurSery Otolaryngology. Philadelphia: Lippincott; 2001. p. 429-36. Al Abri R, MarshalF. Sialoendoscopy in the Old patientsra New Tool or Revolution. J Eurger 201O; 1:95 B.
Mosier KM. Diagnostic RadioSraphic tmagjng for Salivary Endoscopy. Otolaryngol Ciin North Am 2009;42:949 72. Shet T, Chodke R, Kane S, Chjnoy RN. Cytommorphologic patterns in Papillary Cystic Variant of Acinic Cell Carcjnoma of the Salivary Cland. Acta Cyrol. 2006 Jul-Aug; S0(4):388 392. Tavora F, Rassaei N, Shilo K, Foss RD, CaivinJ& Travis WD, Frank
Occult Primary parotid CJand Acinic Cell Adenocarcinoma Presenting with Extensive Lung Metastasis. Arch pathol Lab Med.
TJ.
2OO7
8. 9.
lun;
1
31
(6),970-973
.
Cheuk W, Chan jK. Review: Advances jn Salivary CJand PatholoSy. JoLfnal Compilation Hysropathoiogy; 2007. 50r t -20. AmstronS MD, HofiD, Barber B, Marlow tA, Roemeling C, Cooper Sl. An effective Personalized Approach to RareTumor: prolonged
224
SLrviv.rl in Metastalic Pancreatic Acinar
Of Cenetik Ctrncer;2011.
es 10.
Cel Carcinoma
Based
Analysis and Cell Line Developmenl. iournal of
2:l42
152
MLrkunyadzi P. Review
oi Fine-Needle Aspiration C)tologY
of Salivnry Gland Neoplaema, $/ith EJnpharis on Difterenri:rl 11.
lt )J
Diagnosis. Am I Clin Patlrol; 2002. I l8 ll): 100 I I 5. Andreoli MI, Shrime MC, Devaidh AK. Radiothcrapy in Parot d
AcinicCe I Caft:inomn.Archotolaryngo Head NeckSurg;2012. 3ll (s):
|
5
rt n
v
I
AMTLOBTASTOMA : H TMIMAN DIB UTEKTOMI DAN RIKONSTRUKSI MANDIBULA DENGAN FREE VASCU LARIZED FI BU LAR GRAFT Eru!, Marlinda Adhan, Zanil M!ra, Parintosa, Krist D€partmenllmuPefyakitTelinBa ridungTengSorokFak!hasKedokteran Universt3s ndon€sia RumahsakitUmwPusatctnoMangunkusLmo lakarta
ABSTRAK Pendahuluan: Amcloblnstornn merupakin lumor jinak,vang berasal dari epitel gigi, pertumbuhannya lambat dan bjasanya timbul tdnpa dlse(nl keluhan. Ameloblastoma dapat mengenai daerah t|mpat tumbuh 8igi, yaitu mandibuln (8001, dan maksila 120o1,). ruiuan : Tujuan pefullsin ini rdal.rh mcnamhah pengelahunn sebaga i
dol(ler
mand bula.
laki usia
l3
T
HT mengenaidiagnosis, tata aksana scrt. rckonstruksi
Metode: Pada makalah lni dilaporkan satu kasus, laki tahun dcngnn anrcloblastomn mandibula kanan yang
225