Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
TINGKAT KERUGIAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM BAMBANG KUSHARTONO DAN NAM IRIANI Balai Penelitian Ternak, P .O. Box 221 Bogor, 16002
RINGKASAN Usaha peternakan ayam mempunyai arti ekonomis yang sangat penting dibanding dengan jenis usaha peternakan lainnya . Usaha peternakan unggas khususnya ayam mempunyai beberapa keuntungan antara lain ditinjau dari segi teknis relatif mudah dilakukan, harga produk berupa daging/telur terjangkau oleh lapisan masyarakat . Namun kenyataan dilapangan masih banyak dijumpai kendala-kendala, bahkan tidak sedikit peternak yang mengalami kerugian . Besarnya kerugian peternak ayam bervariasi, kerugian yang dirasakan langsung oleh peternak yaitu erat kaitannya dengan tingginya kematian dan gangguan pertumbuhan . Untuk menghindari kerugian, peternak perlu mendapat penyuluhan tentang unsur-unsur teknik yang mencakup dalam panca usaha peternakan ayam .
PENDAHULUAN Salah satu sumber protein yang bermutu tinggi dan mudah diperoleh ialah telur dan daging dari ternak unggas (ayam) . Dalam rangka usaha menambah penyediaan protein, maka diberbagai tempat diusahakan untuk meningkatkan perkembangan peternak ayam tersebut . Dasar pertimbangan yang menyebabkan peternakan ayam menarik perhatian antara lain peternakan ayam sudah tersebar luas dan merata, produk yang dihasilkan berupa telur dan daging umumnya terjangkau dan digemari oleh masyarakat, serta produk sampingan berupa kotoran sangat bermanfaat sebagai pupuk kandang . Selain itu peternakan ayam sifatnya cepat menghasilkan, modal dan tempat relatif kecil dan yang paling penting peternakan ayam dapat didirikan dekat konsumen sebagai sasaran pemasaran . Tujuan penulisan ini memberikan informasi/rambu-rambu tentang tingkat kerugian usaha peternakan ayam dengan harapan agar peternak bisa mengambil Iangkah-langkah pencegahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan .
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PETERNAK Dalam waktu belakangan ini tampak adanya spesialisasi pada usaha peternakan ayam . Dapat diduga bahwa perkembangan peternakan ayam semakin meningkat, masing-masing bersaing untuk meningkatkan produksi dan keuntungan . Peternak yang akan mampu dan menang bersaing ialah mereka yang tahu teknik usaha ayam . Oleh
166
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
karena sudah sepantasnya bila perhatian lebih diarahkan pada pemberian penyuluhan kepada peternak, mengenai unsur-unsur teknik yang mencakup dalam panca usaha peternakan ayam (Djanah D . 1985) . 1 . Penggunaan bibit unggul Dalam memilih varietas ayam, peternak hendaknya terlebih dahulu menentukan tujuan produksi usaha ternaknya . Setelah itu baru menentukan bibit ayam dan varietas mana yang akan diternakan . Varietas yang baik untuk suatu usaha ternak ayam ialah varietas yang dapat memenuhi kombinasi dari Tujuan produksi usaha ternak • • Dapat berdaya produksi dan daya tahan terhadap iklim setempat dimana usaha itu diselenggarakan • Varietas bibit ayam tersebut setiap saat mudah diperoleh • Harga wajar dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari ayam itu . 2 . Pengadaan kandang yang memenuhi syarat Syarat-syarat kandang dari segi kesehatan ternak ayam yang sangat penting yaitu letak kandang . Sebaiknya letak kandang untuk anak ayam, ayam muda dan ayam dewasa mempunyai jarak yang cukup lebar . Terutama untuk kandang anak ayam harus betul-betul terpisah dari kandang ayam dewasa, karena anak ayam sangat peka terhadap penyakit. 3 . Pengadaan dan pemberian makanan yang bermutu Di dalam peternakan modern masalah makanan minta banyak perhatian . Makan adalah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produksi . Kualitas pakan memegang peranan penting, kesalahan didalam pemberian makan dan minum, baik mengenai jumlah serta mutu, sangat mempengaruhi pertumbuhan ayam yang bersangkutan . Oleh karena itu kita sebagai peternak harus selalu memperhatikan kebutuhan ternak ayam peliharaan tersebut, sesuai dengan tujuan peternakan serta fase hidup ayam yang bersangkutan . Sebagai contoh ayam fase hidup I makanannya berbeda dengan fase II dan seterusnya. Seiring dengan bertambah maju dan luasnya usaha peternakan ayam diberbagai tempat terdapat poultry shop yang menjual segala macam keperluan untuk peternakan ayam, termasuk makanan dengan rupa-rupa feed suplement . Peternak umumnya sudah mengetahui jenis makanan apa yang dibutuhkan . Perlu diperhatikan juga adakalanya penyakit ternak ayam dapat disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) zat-zat vitamin atau mineral dalam ransum makanannya . 4. Pengendalian dan pengawasan penyakit Peternak ayam perlu mengenal macam-macam penyakit ayam yang berbahaya, dan perlu mengetahui cara pengendaliannya agar usaha beternak ayam berhasil . Selanjutnya dalam pengendalian penyakit itu hendaknya perlu diingat bahwa mencegah
1 67
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999 timbulnya/berjangkitnya suatu penyakit adalah lebih baik, lebih mudah dan lebih murah biayanya dari pada mengobatinya . Pencegahan merupakan usaha utama dalarn melakukan pemberantasan penyakit . Pencegahan bisa dilakukan berbagai cara : sanitasi, vaksinasi yang teratur, penggunaan obat-obatan yang dicampur makanan/air minum yang berbentuk feed suplement dan isolasi . Adapun penyakit yang sering mengakibatkan kerugian ada tiga golongan 1 . Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat makanan (defisiensi) yaitu Avitaminose A, Avitaminose B, Rachitis, Peroses 2 . Penyakit menular : ND, Cacar, CRD, Coccidosis, Pullorum, Kolera, Coryza, Cacing, Kutu 3 . Penyakit oleh penyebab lain : Bubul dan kanibal 5 . Perbaikan pemasaran hasil usaha ternak ayam Dalam usaha mencapai keberhasilan, manajemen pemasaran merupakan faktor utama . Salah satu kendala yang sering terjadi adalah tidak mampu mengimbangi persaingan harga produksi dan sarana produksi . Persaingan kurang sehat, adanya permainan harga, sulit menembus jaringan pasar, merupakan suatu bukti bahwa penanganan pemasaran produksi memerlukan suatu perhatian khusus. Upaya meningkatkan keuntungan, peternak harus dapat memasarkan langsung ke konsumen atau penyalur hal ini untuk memperpendek jalur pemasaran . Pedagang penyalur harus merupakan unit-unit yang terkait sebagai unit pemasaran . (Herlambang SM 1979) Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka peternak harus mengerti bidang pemasaran . Mempunyai kemampuan akan perubahan-perubahan yang terjadi mengenai bidang usahanya dan harus mempunyai kemampuan membuat perencanaan untuk masamasa yang akan datang, .Perencanaan yang fleksibel akan mudah untuk menyesuaikan rencana pada kondisi yang berubah .(Mulyana .D, 1989) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUGIAN Beberapa faktor seperti kualitas Day Old Chick (DOC), kualitas pakan, sistim perkandangan dan sistim transportasi sapronak/pronak, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha tersebut disamping faktor kesehatan ternak . Sebagai contoh anak ayam yang kurang baik biasanya akan mengalami pertumbuhan kurang baik, mudah terserang penyakit, sehingga untuk pengelolaannya membutuhkan biaya yang lebih tinggi . Begitu pula penyimpanan pakan yang tidak/kurang memenuhi syarat dapat menyebabkan kontaminasi terutama jamur dan timbulnya aflatoksin, sehingga dapat mendukung timbulnya berbagai penyakit yang akan mempengaruhi pertumbuhan .(Rangga Tabu .C 1996 ) Selain faktor tersebut terdapat faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap penentuan harga jual khususnya ayam pedaging antara lain a . Harga bibit ayam (DOC), pakan dan obat-obatan Harga DOC, pakan dan obat-obatan merupakan faktor yang dominan dalam menetukan harga jual ayam . Amat disayangkan bahwa harga DOC, pakan dan obat-
168
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
obatan tidak selalu didasarkan atas perhitungan biaya produksi, karena keadaan pasar yang tidak mendukung . Hal tersebut sangat berpengaruh pada harga jual ayam apabila terjadi kematian atau gangguan produksi yang diakibatkan oleh suatu penyakit tertentu, sehingga tingkat kerugian yang diderita peternak akan erat hubungannya dengan pengeluaran pada saat kasus penyakit tertentu terjadi . b .Tingkat mortalitas Tingkat mortalitas (kematian) yang tinggi akan mempengaruhi besarnya kerugian yang diderita oleh peternak . Pada usaha peternakan ayam boiler/pedaging umumnya diharapkan besarnya mortalitas sampai panen tidak lebih dari 5 % dengan konversi pakan 2,0 . Hal ini tentu saja harus disesuaikan lagi dengan biaya produksi secara keseluruhan, begitu juga dengan harga ayam waktu dijual . Walau demikian mortalitas yang rendah belum tentu menggambarkan tingkat kerugian yang rendah . c . Umur saat terserang penyakit Umur ayam saat terserang penyakit dapat mempengaruhi besarnya kerugian ekonomis karena sangat erat hubungannya dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh peternak . Biaya tersebut antara lain : pembelian DOC, pakan, obat-obatan, vitamin, vaksin, desinfektan, pemanasan dan upah kerja . Pada umumnya para peternak akan megurangi besarnya biaya pencegahan penyakit apabila kondisi harga pasar sedang mengalami kelesuan, padahal hal ini beresiko tinggi karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan ayam .
KESIMPULAN DAN SARAN Usaha peternakan ayam itu menguntungkan, bila peternak bekerja keras, senantiasa waspada mencegah timbulnya penyakit secara teratur serta selalu mengikuti harga pasaran dengan cekatan . Besarnya kerugian yang timbul pada usaha peternakan ayam sangat bervariasi . Kerugian yang dirasakan langsung oleh peternak ayam pedaging khususnya yaitu erat kaitannya dengan tingginya tingkat kematian dan gangguan pertumbuhan, sehingga akan mengakibatkan berat badan normal yang diinginkan menjadi tidak tercapai dan sangat besar pengaruhnya terhadap harga jual . Penanganan penyakit secara cepat dan tepat dan manajemen pemasaran yang benar perlu mendapatkan perhatian untuk mengurangi tingkat kerugian .
DAFTAR BACAAN Djanah . D . 1985, . Beternak ayam dan i tik . C V . Yasa Guna Herlambang . S . M . 1979 . Pengolahan dan pemasaran secara koperatif . Dalam Laporan Seminar Ilmu dan Industri Perunggasan II . Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan . Bogor . Hal :161-165 . Mulyana . D . 1989 . Kendala Pemasaran dan alternatif perneca hannya . Poultry Indonesia . Vol . 116 . Hal : 6-7
1 69
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Rangga Tabu . C . 1996 . Dampak ekonomis dan penyakit unggas . Dalam Temu Ilmiah Hasil-Hasil Penelitian Petema kan . Balai Penelitian Ternak . Ciawi Bogor . Soendjoto . 1988 . Kualitas, produksi dan biaya produksi . Ayam dan Telur . Vol . 30 . Hal 21-22 .
1 70