46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga TKW. Secara tradisional, pola keluarga patriarki menempatkan istri sebagai pihak yang mengurusi pekerjaan domestik, terutama mengasuh anak. Ketidakseimbangan dalam ekosistem keluarga TKW dikarenakan adanya perubahan fungsi dan peran sebagai tanggapan menuju keseimbangan baru. Dalam keadaan ini keluarga TKW membutuhkan penyesuaian atas perubahan fungsi dan peran anggota keluarga. Keabsenan fungsi yang ditinggal istri secara otomatis akan berpindah tangan menjadi tanggung jawab suami. Artinya suami memegang peran ganda untuk melaksanakan fungsi instrumental dan ekspresif. Dukungan sosial yang diterima keluarga dapat memperkecil beban peran ganda suami sebagai seorang ayah bagi anaknya dan sebagai pencari nafkah bagi keluarganya. Kegagalan tranformasi fungsi dan peran dapat menimbulkan dampak negatif pada keluarga, khususnya terhadap kualitas perkawinan dan kondisi anak. Komunikasi dan afeksi yang berkurang memiliki kemungkinan menurunkan kebahagiaan perkawinan dan kepuasan perkawinan. Selain itu, menurut Gunarsa (2003), perpisahan yang relatif lama antara ibu dan anak bisa menjadi dasar timbulnya kesulitan-kesulitan tingkah laku dan kepribadian anak. Kemerosotan dalam hubungan keluarga juga semakin mengganggu perkembangan anak, hal ini menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia sehingga anak akan mengalami kesulitan penyesuaian sosial di luar rumah serta menurunkan kemampuan berkonsentrasi dan belajar (Hurlock 1980).
Karakteristik TKW • Umur • Pendidikan • Pekerjaan • Pendapatan • Lama menjadi TKW
Kualitas Perkawinan • Kebahagiaan perkawinan • Kepuasan Perkawinan
Karakteristik Suami TKW dan Keluarga • • • •
Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan
Fungsi Pengasuhan Anak •
•
•
•
Jumlah anggota keluarga Tempat tinggal
•
Aset dan Properti
•
Karakteristik Anak • Umur • Jenis kelamin • Nomor urut anak
Dukungan Sosial Lingkungan • Keluarga besar • Tetangga • PJTKI
Peran pengasuhan pengganti ibu Peran pengasuhan ayah Peran pengasuhan ibu sebelum menjadi TKW
Interaksi dalam Keluarga • Interaksi ibu (TKW)-anak • Interaksi ayah-anak • Interaksi suami-istri (TKW)
Kondisi Anak setelah ditinggal ibu menjadi TKW ‐ Keterampilan sosial ‐ Stres ‐ Prestasi
Gambar 2 Kerangka pemikiran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas perkawinan dan kondisi sosial anak pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) 47
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan topik “Analisis Sosial Ekonomi dan Fungsi Keluarga Tenaga Kerja Wanita”. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu (Prasetyo dan Jannah 2005) dan retrospective study (masa lampau). Data cross-sectional study mencakup karakteristik kelurga saat ibu menjadi TKW, fungsi pengasuhan anak (peran pengganti ibu dan peran ayah dalam pengasuhan), interaksi dalam keluarga, kualitas perkawinan dan kondisi anak, sedangkan data berdasarkan metode retrospective yaitu merecall memori tentang karakteristik sebelum TKW (pendapatan, kondisi tempat tinggal, aset) dan peran pengasuhan ibu (TKW) sebelum menjadi TKW. Penelitian dilakukan di tiga desa yaitu Desa Cikahuripan, Cisolok, dan Cikelat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purpossive) dengan pertimbangan Kecamatan Cisolok merupakan kecamatan yang memiliki jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sepuluh terbanyak di Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai Januari 2010 mencakup penyusunan proposal dan instrumen, pengambilan data, analisis data, dan penulisan laporan.
Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian ini adalah keluarga TKW yang berada di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Contoh penelitian ini adalah keluarga dari TKW yang istrinya sedang atau sudah pulang dari luar negeri (maksimal 3 bulan terhitung mundur dari waktu penelitian), istri pernah berangkat ke luar negeri minimal 6 bulan, dan memiliki anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar. Penarikan contoh menggunakan metode purposive sampling dengan teknik snowball. Teknik snowball yang digunakan yaitu dengan mencari satu individu responden dengan karakteristik yang dicari dalam wilayah tertentu, kemudian ditanyai dengan pertanyaan dari kuesioner yang telah disiapkan. Setelah selesai, enumerator menanyakan siapa calon responden yang memiliki kriteria yang sama hingga mencapai target jumlah contoh yaitu 47 keluarga dimana 19 keluarga berasal dari Desa Cikahuripan, 12 keluarga berasal dari Desa Cisolok, dan 16 keluarga berasal dari Desa Cikelat. Responden dalam
49 penelitian ini adalah suami TKW. Metode penarikan contoh tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Propinsi Jawa Barat
purposive Kabupaten Sukabumi
purposive
Kecamatan Cisolok
Desa Cikahuripan
Desa Cisolok
purposive
Desa Cikelat
purposive
n keseluruhan= 47 responden
purposive dengan teknik snowball
Gambar 3. Metode penarikan contoh
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi: (1) karakteristik orangtua (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, tempat tinggal, aset dan properti) dan karakteristik anak (umur, jenis kelamin, nomor urut anak); (2) dukungan sosial (keluarga luas, tetangga, PJTKI); (3) pengasuhan anak (pengasuhan ibu sebelum menjadi TKW, pengganti ibu dan ayah selama ibu menjadi TKW); (4) interaksi dalam keluarga (komunikasi dan bonding ibu anak, ayah anak, dan suami istri); (5) kualitas perkawinan (kebahagiaan perkawinan dan kepuasan perkawinan); (6) kondisi anak (keterampilan sosial dan stres). Data primer diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan alat bantu kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti berdasarkan berbagai penelitian serupa terdahulu dan berdasarkan konsep teoritis. Selain itu, dilakukan indepth interview yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawacara mendalam dengan contoh yang terpilih untuk memperoleh informasi lebih mendalam dan mengklarifikasi informasi yang diperoleh sebelumnya. Data sekunder yaitu rapor untuk mengukur
50 prestasi akademik anak dikumpulkan dari Sekolah Dasar di Kecamatan Cisolok dan data lain yang dikumpulkan dari Kantor Disnakertrans, BPS, Kantor Desa, dan instansi lain yang terkait di Kabupaten Sukabumi. Kontrol kualitas data dilakukan dengan uji reliabilitas Cronbach Alpha (0.577-0.953). Secara lebih rinci peubah, skala, responden, alat dan cara pengukuran penelitian, skala data, jumlah item pertanyaan, dan Cronbach Alpha (α) disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis data, peubah, contoh, alat dan cara pengukuran, skala data, jumlah item pertanyaan, dan chronbah alpha (α) Jenis Data Primer Primer
Primer
Primer
Primer
Primer
Sekunder
Peubah Karakteristik Keluarga Dukungan Sosial • keluarga besar • tetangga • PJTKI Pengasuhan dimensi kehangatan • pengasuhan ibu (pra TKW) • pengasuhan penggnti ibu (saat TKW) • pengasuhan ayah Interaksi dalam Keluarga • interaksi ibu-anak • interaksi ayah-anak • interaksi suami-istri Kualitas Perkawinan • kebahagiaan perkawinan • kepuasan perkawinan Perkemangan Sosial Anak • keterampilan sosial • stres • prestasi belajar Data Demografi
Contoh
Alat & Cara Pengukuran
suami
kuesioner dan wawancara
suami, istri, pengasuh pengganti
kuesioner dan wawancara
suami
suami
kuesioner dan wawancara
kuesioner dan wawancara kuesioner dan wawancara, telaah dokumen
Skala Data
Item pertan yaan
α
0.696 ordinal ordinal ordinal
4 4 4
ordinal
10
ordinal
10
0.949
ordinal
10
0.603
ordinal ordinal ordinal
20 20 20
0.912 0.783 0.910 0.813
ordinal
5
ordinal
5
ordinal ordinal rasio
7 16
0.577
0.688 0.953
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data mencakup tahapan entry, cleaning, editing, scoring, coding, dan analisis data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 13.0 for Windows. Pemberian skor terhadap setiap pertanyaan dari
51 masing-masing variabel, kemudian nilai skor tersebut dijumlahkan. Selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan interval kelas. Interval kelas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Interval kelas (Ik)= Skor maksimum- Skor minimum ∑ kategori Data karakteristik anak meliputi umur, nomor urut anak, dan jenis kelamin, sedangkan data karakteristik keluarga meliputi umur orangtua, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan per kapita, jumlah anggota keluarga, tempat tinggal, frekuensi makan keluarga, dan kepemilikan aset. Umur anak dibagi menjadi dua yaitu masa kanak-kanak akhir (9-12 tahun) dan preadolance (13-15 tahun). Umur orangtua dibagi menjadi tiga kategori yaitu dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), usia lanjut (>60 tahun) (Hurlock 1980). Tingkat pendidikan orangtua dikelompokkan menjadi tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tidak tamat SMA, tamat SMA, dan tamat akademi/PT. Besar keluarga dikelompokkan berdasarkan BKKBN (1996) menjadi tiga kategori yaitu kecil (≤4 orang), sedang (5-6 orang), dan besar (≥7 orang). Pendapatan per kapita per bulan diperoleh dari penjumlahan antara pendapatan keluarga dan pendapatan hasil usaha lain selama satu bulan dibagi jumlah anggota keluarga. Jumlah aset dilihat dari jumlah aset yang dimiliki keluarga antara lain rumah, lahan, alat transportasi, elektronik, furnitur, perhiasan, perlengkapan dapur, dan ternak yang diukur dari kepemilikan sebelum TKW dan saat ini. Tempat tinggal dilihat dari kondisi tempat tinggal keluarga sebelum TKW dan saat ini. Data pengasuhan dimensi kehangatan mengacu pada dimensi arahan Rohner. Gaya pengasuhan ini diberi skor 1 jika jawaban tidak pernah, skor 2 jika jawaban kadang-kadang, dan skor 3 jika jawaban sering. Gaya pengasuhan dikategorikan menjadi tiga ketegori yaitu rendah (10-16), sedang (17-23), dan tinggi (24-30). Interaksi dalam keluarga terdiri dari variabel interaksi anak dan ibu, interaksi anak dan ayah, frekuensi komunikasi anak dan ayah, interaksi suami dan istri. Interaksi terdiri dari komunikasi dan bonding. Interaksi ini diberi skor 1 jika jawaban tidak pernah, skor 2 jika jawaban kadang-kadang, dan skor 3 jika jawaban sering. Masing-masing interaksi anak dan ibu, interaksi anak dan ayah,
52 interaksi suami dan istri dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah (20-33), sedang (34-47), dan tinggi (48-60). Kualitas perkawinan terdiri dari variabel kebahagiaan perkawinan dan kepuasan perkawinan. Kualitas perkawinan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (10-16), sedang (17-23), dan tinggi (24-30). Keterampilan sosial anak juga dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (7-11), sedang (1216), dan tinggi (17-21). Stres anak dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (16-26), sedang (27-37), dan tinggi (38-48). Baik kualitas perkawinan maupun perkembangan sosial anak sebelum pengkategorian, terlebih dahulu diberi skor 1 jika jawaban tidak pernah, skor 2 jika jawaban kadang-kadang, dan skor 3 jika jawaban sering. Prestasi belajar anak dikategorikan menjadi sangat baik (81-90), baik (71-80), cukup (61-70), dan kurang (50-60). Analisi statistik yang digunakan untuk mengolah data adalah : 1. Uji Cronbach Alpha digunakan untuk uji kekonsistenan antar item pertanyaan. 2. Analisis Deskriptif dilakukan untuk menyajikan gambaran berbagai variabel yang diteliti dalam kuesioner dan penjelasan dari wawancara mendalam (indepth interview). 3. Uji beda Independent T-test untuk menguji perbedaan pengasuhan ibu, pengasuhan pengganti ibu, dan pengasuhan ayah; interaksi ibu dan anak dengan interaksi ayah dan anak. 4. Uji Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel 5. Uji Regresi Linear Berganda untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh secara
langsung
terhadap
kualitas
perkawinan
dan
kondisi
anak
(keterampilan sosial, stres, dan prestasi akademik).
Definisi Operasional TKI adalah tenaga kerja Indonesia laki-laki dan perempuan yang bekerja di luar negeri baik legal maupun illegal. TKW adalah tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri baik legal maupun illegal Pra TKW adalah waktu dimana TKW masih tinggal bersama keluarga dan belum bekerja menjadi TKW untuk pertama kalinya. Pasca TKW adalah TKW yang sedang bekerja di luar negeri atau telah pulang dari luar negeri maksimal 3 bulan.
53 Karakteristik Keluarga adalah ciri-ciri dari aspek sosial ekonomi yang melekat pada istri dan suami berupa umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan, jumlah anggota keluarga, tempat tinggal, serta aset dan properti; umur anak, jenis kelamin anak, nomor urut anak. Umur adalah usia suami, istri, dan anak saat penelitian berlangsung yang dinyatakan dalam tahun. Tingkat Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh anggota keluarga. Pekerjaan adalah jenis profesi yang digeluti oleh ayah/ibu dan anak yang mencakup pekerjaan utama dan sampingan yang mendapat imbalan berupa gaji/upah. Pendapatan adalah upah, gaji, atau hasil yang diperoleh dari semua anggota keluarga, baik barang, jasa dan lain-lain yang dinilai dengan uang selama satu bulan. Jumlah Anggota Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang masih tinggal dalam satu rumah atau tidak yang masih menjadi tanggungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dikelompokkan berdasarkan kriteria BKKBN (keluarga kecil ≤ 4 orang, keluarga sedang 5-6 orang, keluarga besar ≥ 7 orang,) Tempat Tinggal adalah keadaan rumah mulai dari sanitasi dan pemenuhan standar dari sebuah rumah. Aset dan Properti adalah seluruh kekayaan keluarga berupa rumah, lahan, alat transportasi, elektronik, furniture, perhiasan, perlengkapan dapur, dan ternak. Dukungan Sosial adalah bantuan yang diterima keluarga berupa dukungan emosi, instrumental, dan informasi dari keluarga besar, tetangga, dan PJTKI (Perusahaan pengiriman Jasa Tenaga Kerja Indonesia). Pengasuh
Anak
adalah
orang
yang
melakukan
pengasuhan
dimensi
kehangatan, meliputi pengasuhan ibu sebelum menjadi TKW, pengganti ibu dan ayah saat ibu menjadi TKW. Pengasuhan
Dimensi
Kehangatan
adalah
pengasuhan
yang
diukur
berdasarkan aspek pengasuhan penerimaan dan pengasuhan penolakan. Pengasuhan Penerimaan adalah menerima keberadaan anak dengan kasih sayang dan kehangatan. Secara verbal diungkapkan dengan pujian,
54 penghargaan, dan kata-kata yang indah dan secara fisik diungkapkan dengan pelukan, ciuman, elusan dan lain-lain. Pengasuhan Penolakan adalah menolak keberadaan anak dengan cara mengabaikan,
kemarahan,
dan
menghukum,
yang
secara
fisik
diekspresikan dengan memukul, mencubit, menendang, mencakar, menampar. Secara verbal diekspresikan dengan mengutuk, mencaci, mengucapkan kata-kata kasar dan kotor kepada anak. Interaksi dalam Keluarga adalah hubungan antar anggota keluarga (orangtuaanak dan suami-istri) yang dilandasi oleh perasaan, perkataan, dan perlakuan anggota keluarga yang dilakukan setiap hari. Interaksi orangtua dan anak diwujudkan dalam bentuk komunikasi dan bonding. Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kualitas Perkawinan diukur berdasarkan kebahagiaan dan kepuasan menurut persepsi suami dalam menilai kehidupan perkawinannya. Kebahagiaan Perkawinan diukur berdasarkan komunikasi dengan pasangan, komunikasi
dengan
keluarga
pasangan,
perilaku
pasangan,
penghargaan, dan komitmen perkawinan. Kepuasan
Perkawinan
diukur
berdasarkan
frekuensi
dan
keterbukaan
komunikasi, keuangan keluarga, hubungan afeksi, hubungan yang setara dengan pasangan, dan komitmen terhadap perkawinan. Keterampilan Sosial adalah kemampuan bergaul dengan orang lain. Stres adalah perasaan tidak nyaman akibat menghadapi kondisi yang berubah. Prestasi adalah nilai akademik yang diperoleh anak selama duduk dibangku sekolah dasar dan diukur dalam empat semester pertemuan.