KARYA TULIS
KARAKTERISTIK PENGUNJUNG REKREASI DAN OBYEK WISATA DI TAMAN HUTAN RAYA DR. MOHAMMAD HATTA ( Recreation Visitors and Resort Characteristics at Great Park Forest Dr. Mohammad Hatta)
Oleh:
Rahmawaty Zaenal Abidin Pian Dini Novalanty Ohara Daulay
DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2006 Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga KARYA TULIS ini berhasil diselesaikan. Judul
yang
dipilih
adalah
‘KARAKTERISTIK
PENGUNJUNG
REKREASI DAN OBYEK WISATA DI TAMAN HUTAN RAYA DR. MOHAMMAD
HATTA,
PADANG,
PROVINSI
SUMATRA
BARAT’.
Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai karakteristik pengunjung rekreasi dan obyek wisata yang ada di Indonesia. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Medan, Mei 2006
Penulis
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI .................................................................................................
iii
PENDAHULUAN............................................................................................. 2 METODOLOGI................................................... .............................
3
•
Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 3
•
Metode Penelitian.........................................................................
3
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 4 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
KARAKTERISTIK PENGUNJUNG REKREASI DAN OBYEK WISATA DI TAMAN HUTAN RAYA DR. MOHAMMAD HATTA, PADANG, PROVINSI SUMATRA BARAT
( Recreation Visitors and Resort Characteristics at Great Park Forest Dr. Mohammad Hatta, Padang, West Sumatera Province ) Oleh: Rahmawaty, Zaenal Abidin Pian, Dini Novalanty Ohara Daulay ABSTRACT The aims of the study were to identify domestic visitors characteristics, resort characteristics and visitors views about resort at Great Park Forest of Dr. Mohammad Hatta, Padang City, West Sumatera. The study was conducted at Great Park Forest of Dr. Mohammad Hatta, Padang City, West Sumatera Province since 2004 May 1st until 31 st. Object of the study was visitors who people come to Great Park Forest of Dr. Mohammad Hatta, Padang City, West Sumatera. Recreation visitors characteristics at Tahura Dr. Mohammad Hatta shown that the most dominant visitors characteristics, male, ages 18-25 years, academy/college graduated and their vacation as students, income < Rp. 500.000,00, expenditure > Rp. 100.000,00/visit, assuming rate of entrance fee at the place is moderate, coming from Padang and its surroundings, and after-work leisure time at 5-7 hours have, 5-8 days in one month days off, and 0-12 days for holiday leisure time. The most of visitors were generally have motivation to enjoy panorama, and also prefer activity enjoy panorama during at Tahura Dr. Mohammad Hatta. Tahura Dr. Mohammad Hatta was natural protected area with large about 240 ha, light surging topography (5-15 %), rather steep (15-30 %) until precipitous and hilly (30-70 %), altitude at 300-700 asl m and fresh and cold climate had, and also interesting nature were consist of mountain, dales, rivers, view scenic and flora and fauna diversity of West Sumatera. Opinion of visitors that resort in Tahura Dr. Mohammad Hatta was easy to reached with good road condition, while panorama around Tahura Dr. Mohammad Hatta was beautiful. Environmental security around Tahura was pertained safety, They feel interested with this resort. Knowledge of respondents about Tahura Dr. Mohammad Hatta as natural protected area and the rules were good, respondents general never done vandalism of flora/fauna and saw people done vandalism of flora/fauna in Tahura. Services, explainations and informations from the guide were good, condition of the facilities in Tahura was complete. The most of respondents were opinion that existence of the facilities need to addition. Keyword : domestic visitors, resort, demand of recreation, Great Park Forest
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
PENDAHULUAN Indonesia kaya akan keindahan alam dan kekayaan flora dan fauna serta nilai
budaya,
sehingga
cukup
berpotensi
bagi
pengembangan
dunia
kepariwisataan alam. Hal ini telah diwujudkan dalam bentuk ekowisata/jasa rekreasi hutan. Salah satunya adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Dr. Mohammad Hatta. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan wisata, maka diperlukan suatu usaha mencari terobosan-terobosan baru guna mengoptimalkan potensi ekowisata yang ada. Perkembangan ekowisata diyakini mampu memberikan dampak yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di daerah terpencil. Tersedianya fasilitas yang kurang memadai, sistem pengelolaan yang kurang baik, dan kurang gencarnya kegiatan pemasaran dan promosi serta pengemasan paket-paket ekowisata menyebabkan penurunan arus kunjungan wisatawan ke lokasi wisata tersebut. Mengingat pangsa pasar yang terbatas dengan kelompok target yang spesifik, maka diperlukan upaya khusus untuk menarik pengunjung datang ke lokasi tersebut dalam jumlah dan frekuensi yang tertentu. Untuk itu, perlu diketahui berbagai karakteristik pengunjung dan karakteristik obyek wisata serta tingkat permintaan rekreasi sehingga dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas dan dapat meningkatkan daya tarik dari obyek wisata tersebut (Hidayati dkk., 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengunjung domestik, karakteristik obyek wisata dan tanggapan pengunjung terhadap obyek wisata di Tahura Dr. Mohammad Hatta, Padang, Provinsi Sumatera Barat.
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta, Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian berlangsung selama satu bulan, mulai tanggal 1 s/d 31 Mei 2004. Metode Penelitian Pengumpulan data primer dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada responden, wawancara serta pengamatan langsung di lapangan. Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling terhadap pengunjung yang datang untuk melaksanakan rekreasi sebanyak 100 responden dengan kriteria responden yaitu cukup dewasa (umur 18 tahun ke atas), sehat jasmani dan rohani serta mampu berkomunikasi dengan baik. Untuk pengunjung yang datang berkelompok, dipilih beberapa orang sebagai wakil kelompoknya. Responden terpilih, diwawancarai dengan mengisi kuisioner. Untuk wawancara langsung dengan para pengunjung, dipilih responden sebanyak 10 % dari sampel pada hari yang bersangkutan. Pengambilan data dilakukan pada pukul 09.00-15.00 WIB selama 7 hari (Senin-Minggu). Data karakteristik pengunjung rekreasi dan obyek wisata, serta tanggapan pengunjung terhadap obyek wisata dianalisis secara deskriptif dan diolah dalam bentuk persentase dan tabel. Hubungan antara karakteristik dengan permintaan rekreasi diuji dengan uji ChiSquare, tanggapan pengunjung terhadap obyek wisata menggunakan Skala Likert dan aspek mana yang mendapat penilaian lebih besar dibandingkan dengan aspek lainnya dari tanggapan pengunjung terhadap obyek wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta menggunakan uji Friedman.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pengunjung Rekreasi di Tahura Dr. Mohammad Hatta
Hasil analisis data dari 100 kuisioner yang dibagikan kepada responden yang
mengunjungi
Tahura
Dr.
Mohammad
Hatta
menunjukkan
bahwa
pengunjung sebagian besar adalah laki-laki (64%), berusia 18-25 tahun (75%) yang terdiri dari para remaja atau pemuda. Keadaan pengunjung yang sebagian besar para remaja atau pemuda merupakan hal yang wajar karena sifat kegiatan rekreasi dan petualangan merupakan daya tarik tersendiri bagi remaja. Berdasakan uji Chi-Square, usia berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan semakin bertambah pula kendala yang akan dihadapi dalam melakukan kegiatan rekreasi. Sedangkan pada usia muda umumnya orang masih memiliki semangat dan motivasi besar, serta kondisi fisik prima untuk melakukan suatu perjalanan rekreasi. Sebagian besar pengunjung (65%) berlatar belakang pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan oleh pengunjung dengan latar belakang pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi memiliki pola berfikir yang luas
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
dan memiliki motivasi pendidikan sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan mereka tentang alam. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa pendidikan berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaban (2004) pada obyek wisata di Bahorok Taman Nasional Gunung Leuser dan Iwan (2004) pada Kawasan Ekosistem Tangkahan Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat yang menunjukkan hal yang sama, yaitu : tingkat pendidikan yang paling dominan dari para pengunjung adalah Akademi/Perguruan Tinggi. Pengunjung dari kawasan Tahura ini terdiri dari berbagai kalangan pekerjaan yaitu pelajar/mahasiswa 75 %, pegawai negeri 12 %, pegawai swasta 10 %, pedagang 1 %, pengusaha/wiraswasta 1 %, dan tidak bekerja 1 %. Beragamnya jenis pekerjaan para pengunjung menunjukkan bahwa obyek wisata Tahura dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat di sekitarnya. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Silaban (2004) yang menyatakan bahwa beragamnya jenis pekerjaan para pengunjung selain menunjukkan bahwa obyek wisata dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat di sekitarnya, juga didukung oleh kondisi obyek wisata sebagai suatu kawasan yang berfungsi untuk pendidikan, penelitian, rekreasi, dan konservasi. Pada uji Chi-Square, jenis pekerjaan berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Aktivitas rekreasi ditentukan
oleh
tersedianya
waktu
luang.
Pelajar/mahasiswa
memiliki
kesempatan melakukan rekreasi yang lebih besar pada waktu liburan. Pekerjaan pengunjung sebagai pelajar/mahasiswa berkaitan dengan tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, pengunjung dengan tingkat pendapatan yang kurang dari Rp. 500.000,00 merupakan kelompok terbesar yaitu sebesar 51%. Hal ini disebabkan pengunjung yang dominan adalah para pelajar/mahasiswa yang rata-rata masih belum memiliki penghasilan tetap atau dengan kata lain masih dibiayai oleh orang tua. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tingkat pendapatan berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Ada orang-orang yang dengan bekerja keras berhasil menaikkan penghasilannya, akan tetapi cenderung menabungnya dan tidak lekas-lekas menghabiskan uangnya untuk perjalanan wisata. Dengan demikian, tidak seluruh tambahan penghasilan digunakan untuk perjalanan wisata termasuk rekreasi (Soekadijo, 1996).
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
Biaya rekreasi yang dikeluarkan umumnya berkisar lebih dari Rp. 100.000,00 untuk satu kali kunjungan (81%). Biaya rekreasi ini terdiri atas biaya persiapan rekreasi, biaya transportasi, biaya di lokasi, dan biaya dokumentasi. Ini berarti kisaran biaya tersebut adalah biaya yang ideal yang disediakan oleh setiap orang untuk satu kali kegiatan rekreasi. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa biaya rekreasi berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Besar kecilnya biaya rekreasi akan mempengaruhi keinginan pengunjung untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Seseorang akan melakukan substitusi jika ada barang/jasa lain yang serupa dengan yang pertama yang dapat disubstitusinya. Sebagian besar pengunjung menganggap harga karcis masuk di Tahura Dr. Mohammad Hatta tergolong sedang (24 %). Ini berarti harga karcis sesuai dengan keinginan pengunjung, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola untuk penetapan harga karcis di masa-masa mendatang. Uji Chi-Square menunjukkan pula anggapan pengunjung tentang harga karcis masuk di Tahura Dr. Mohammad Hatta berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Artinya, dengan tingkat harga karcis masuk yang terjangkau akan memberi
kesempatan
pada
pengunjung
untuk
meningkatkan
frekuensi
kunjungannya. Pengunjung rekreasi yang datang ke Tahura Dr. Mohammad Hatta umumnya berasal dari Kota Padang dan sekitarnya (92%). Selebihnya pengunjung berasal dari Jambi 1 % dan Riau 7 %. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa jarak antara daerah asal pengunjung dengan tempat rekreasi berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Jarak Tahura yang ± 23 km dan memerlukan waktu tempuh ± 25 menit dari Kota Padang memberikan kesempatan yang lebih besar kepada pengunjung yang berasal dari Padang dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan rekreasi dibandingkan dengan pengunjung yang berasal dari provinsi lainnya. Daerah asal pengunjung yang hanya sebatas dari Pulau Sumatera disebabkan oleh wisatawan domestik umumnya bepergian antar kota dan lintas provinsi terdekat, sehingga dari hasil kuisioner yang dibagikan tidak diperoleh pengunjung yang berasal dari luar Pulau Sumatera. Sebagian besar pengunjung (43%) memiliki waktu luang sebanyak 5-7 jam pada hari kerja, memiliki 5-8 hari libur dalam satu bulan (47%), serta 73% memiliki 0-12 hari/tahun untuk cuti/pakansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa umumnya permintaan rekreasi terbesar terjadi pada hari-hari libur atau hari Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
Minggu yang merupakan hari dengan waktu luang harian terpanjang. Pada hari Minggu, sebagian besar pengunjung tidak melakukan pekerjaannya dan memanfaatkan waktu luangnya tersebut untuk santai ataupun untuk berekreasi. Hari-hari kerja dari Senin-Sabtu tidak memungkinkan bagi pengunjung untuk berekreasi, karena mereka harus bekerja dan kuliah/sekolah. Kegiatan rekreasi pada hari-hari kerja juga tidak memungkinkan bagi pengunjung yang berasal dari luar kota Padang, seperti dari Jambi dan Riau, karena jaraknya cukup jauh dan membutuhkan waktu perjalanan yang cukup lama. Waktu luang yang akan digunakan untuk rekreasi akan habis selama perjalanan. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa jumlah waktu luang hari kerja, hari libur/bulan dan lama cuti tahunan berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Yoeti (1980) menyatakan bahwa makin besarnya waktu luang karena dipersingkatnya jam-jam kerja, adanya akhir pekan yang panjang, dan hari-hari libur karyawan akan memperbesar kesempatan untuk melakukan perjalanan pariwisata. Motivasi kedatangan pengunjung ke Tahura Dr. Mohammad Hatta umumnya untuk menikmati keindahan alam/panorama (35%). Motivasi pengunjung dalam berwisata pada kawasan ini dapat dikategorikan sebagai motivasi fisik yaitu dapat memulihkan fisik dan jiwa dari ketegangan dan kebosanan hidup sehari-hari dengan menemukan kembali atau mempertahankan kesehatan fisik dan mental, memperluas wawasan, memuaskan rasa ingin tahu, mewujudkan jati diri, bahkan menambah rasa harga diri, terlebih lagi kepuasan hati mereka yang terpenuhi (Fandeli dan Mukhlison, 2000). Dari gambaran motivasi ini dapat diketahui bahwa tingginya motivasi menikmati keindahan alam menyebabkan tingginya jumlah kegiatan menikmati pemandangan dan kesejukan udara (53%). Mereka menyukai kegiatan duduk-duduk sambil menikmati pemandangan dan segarnya udara. Obyek yang disukai sebagian besar pengunjung adalah keindahan alam (panorama) sebanyak 84%. Dari uji Chi-Square diperoleh bahwa motivasi rekreasi berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi, kegiatan rekreasi tidak berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi dan obyek yang disukai pengunjung berhubungan nyata dengan permintaan rekreasi. Karakteristik Obyek Wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta Kawasan Tahura Dr. Mohammad Hatta mempunyai luasan sebesar 240 ha. Dengan topografi bergelombang ringan (5-15%), agak curam (15-30%)
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
sampai terjal dan berbukit-bukit (30-70%). Berada pada ketinggian 300-700 m dpl dan merupakan obyek wisata alam berupa kawasan pelestarian alam. Lokasi wisata ini memiliki hawa/iklim yang sejuk dan segar serta bentang alam yang menarik berupa pegunungan, lembah, sungai, pemandangan indah dan keanekaragaman flora dan fauna khas Sumatera Barat. Karakteristik obyek rekreasi yang khas merupakan potensi atau daya tarik yang khas yang menentukan tingkat kunjungan pada kawasan tertentu. Potensi atau daya tarik kawasan harus diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan yang baik serta tersedianya sarana dan prasarana penunjang yang cukup dalam mendukung kegiatan rekreasi, karena pada umumnya pengunjung tidak hanya datang berekreasi untuk menikmati daya tarik saja tetapi juga ingin menikmati fasilitas yang mampu memberikan kepuasan. Disamping fasilitas natural, Kawasan wisata alam juga menyediakan beberapa fasilitas buatan. Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun dengan desain bangunan dan penataan yang dilandasi dengan pola dan ciri khas arsitektur lokal yaitu Minangkabau. Kondisi masing-masing fasilitas telah mengalami kerusakan dan dalam kondisi yang kurang terawat. Kawasan Tahura ini sangat cocok bagi pengunjung untuk melakukan berbagai aktivitas wisata alam, karena fasilitasfasilitas untuk berekreasi atau bersenang-senang sangat kurang sekali dan cenderung tidak ada. Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta dan sekitarnya merupakan suatu kawasan rekreasi yang cukup indah. Beberapa obyek wisata di kawasan ini, yaitu : Cagar Alam Lembah Anai yang lebat, Monumen Dr. Mohammad Hatta yang terletak di plaza Tahura, Danau Singkarak yang dapat dimanfaatkan sebagai rekreasi tirta, air terjun dan delta-delta sungai di Lembah Anai, hutan pinus dan panorama Lubuk Selasih, tempat irigasi dan pengelolaan PLTA Singkarak di Asam Pulau, serta dialiri sungai yang beberapa diantaranya bermuara ke Padang, seperti Batang Arau, Batang Kuranji dan Batang Air Dingin. Keindahan alam ini dapat dilihat melalui dua titik strategis yaitu Panorama I dan Panorama II serta di sekitar tempat penginapan tamu yang juga memiliki pemandangan langsung ke arah Pantai Padang. Sepanjang hari pemandangan alam di kawasan ini menjadi lebih indah karena kondisi lingkungan yang berembun dan suhu udara yang sangat mendukung. Hal ini merupakan salah
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
satu faktor yang meningkatkan permintaan rekreasi di Tahura Dr. Mohammad Hatta.
Tanggapan Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta
Tabel 1. Tanggapan Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta Aspek yang Dinilai
Kriteria Penilaian
Jumlah Responden (Orang)
Persentase Penilaian (%)
7 77 16 4 90 6
Persentase Jumlah Responden (%) 7 77 16 4 90 6
1
Kondisi Jalan
2
Kemudahan Menjangkau (Aksesibilitas) Lokasi
Sangat Baik (3) Baik (2) Kurang Baik (1) Sangat Mudah (3) Mudah (2) Sulit (1)
3
Pemandangan Alam (Panorama) Tahura
Sangat Indah (3) Indah (2) Kurang Indah (1) Sangat Aman (3) Aman (2) Kurang Aman (1)
30 70 0 7 90 3
30 70 0 7 90 3
39.13 60.87
4
Keamanan Lingkungan Tahura
5
Sikap Responden Terhadap Keberadaan Tahura Pengetahuan Responden Bahwa Tahura Dr. M. Hatta Merupakan Kawasan Pelestarian Alam Pengetahuan Responden Tentang Peraturan yang Ada Melakukan Perusakan Flora/Fauna di Tahura
Sangat Tertarik (3) Tertarik (2) Kurang Tertarik (1) Tahu (2) Tidak Tahu (1)
29 69 2 87 13
29 69 2 87 13
38.33 60.79 0.88 93.05 6.95
Tahu (2) Tidak Tahu (1)
88 12
88 12
93.62 6.38
Pernah (2) Tidak Pernah (1)
12 88
12 88
6.38 93.62
Melihat Orang Melakukan Perusakan Flora/Fauna Pelayanan, Penerangan dan Informasi Dari Petugas Kepada Pengunjung Keadaan FasilitasFasilitas Rekreasi
Pernah (2) Tidak Pernah (1)
32 68
32 68
48.48 51.52
Sangat Baik (3) Baik (2) Kurang Baik (1)
2 78 20
2 78 20
3.30 85.71 10.99
Sangat Lengkap (3) Lengkap (2) Kurang Lengkap (1)
2 71 27
2 71 27
3.43 81.14 15.43
Perlu (2) Tidak Perlu (1)
58 42
58 42
73.42 26.58
No.
6
7
8
9
10
11
12
Penambahan Jumlah Fasilitas Sumber : Sumatera Barat 2004.
10.99 80.63 8.38 6.06 90.91 3.03
10.29 88.24 1.47
Kondisi jalan menuju obyek wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta dinilai oleh sebagian besar responden baik (77%) dengan persentase penilaian sebesar 80.63% dan mudah dijangkau (90%) dengan persentase penilaian sebesar 90.91% (Tabel 1) yaitu dengan adanya sarana jalan dan angkutan yang cukup memadai. Aksesibilitas yang mudah serta sarana dan prasarana yang memadai Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
sangat dibutuhkan dalam mendukung pengembangan pariwisata (Hidayati dkk., 2003). Kondisi ini diperlukan untuk menarik para wisatawan agar mendapat kepuasan dalam melakukan perjalanan wisatanya sehingga dapat digunakan sebagai promosi untuk menarik wisatawan lainnya. Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan suatu produk wisata adalah pencapaian ke lokasi. Seperti yang dijelaskan Swarbrooke (2000) dalam The Development and Management of Visitor Attractions bahwa lokasi suatu atraksi wisata dapat menentukan keberhasilan dari atraksi wisata tersebut. Pencapaian kawasan Tahura Dr. Mohammad Hatta bagi wisatawan tidaklah sulit. Salah satu produk yang menarik dan berbeda dari Tahura Dr. Mohammad Hatta adalah daya tarik yang berupa iklim yang sejuk, perpaduan bentang alam dan pemandangan yang indah, meliputi pegunungan, perbukitan, hutan hujan tropis, sungai dan lembah serta koleksi flora dan fauna. Selain itu, kawasan ini juga menawarkan wisata alam yang berbeda daya tarik dan aktivitasnya dengan wisata alam lain di Kota Padang, yang umumnya banyak menawarkan wisata alam jenis pantai. Ini dapat dilihat dari penilaian pengunjung terhadap obyek wisata Tahura, dimana sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa pemandangan alam (panorama) Tahura ini indah (70%) dengan persentase penilaian 60.87%. Sifat yang khas inilah yang menjadi daya tarik dari obyek wisata tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fandeli dan Mukhlison (2000) bahwa kepariwisataan alam mempunyai sifat dan perilaku yang spesifik. Setiap lokasi obyek dan daya tarik wisata mempunyai ciri dan sifat yang spesifik. Sifat yang khas ini menjadi daya tariknya. Untuk kondisi keamanan lingkungan di sekitar Tahura Dr. Mohammad Hatta, sebagian besar pengunjung menyatakan aman (90%) dengan persentase penilaian 88.24%. Spillane (1994) mengemukakan bahwa adanya situasi kurang aman mengenai makanan, air atau perlindungan memungkinkan orang menghindari berkunjung ke suatu lokasi. Dengan demikian diharapkan dengan kenyataan bahwa Tahura Dr. Mohammad Hatta merupakan lokasi wisata yang tergolong aman dapat menjadi pemicu bagi pengunjung untuk memilih berwisata di lokasi ini. Tanggapan pengunjung terhadap obyek wisata ini cukup positif, ini dapat dilihat dari sikap mereka yang sebagian besar merasa tertarik (69%) dengan persentase penilaian 60.79%. Disamping menyajikan jenis wisata alam, obyek
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
wisata Tahura Dr. Mohammad Hatta juga berfungsi sebagai wahana pendidikan dan penelitian. Hasil analisis data penilaian terhadap obyek wisata di Tahura Dr. Mohammad
Hatta dengan uji Friedman menunjukkan bahwa ada tiga aspek
yang mendapat penilaian yang lebih besar yaitu pemandangan alam (panorama) Tahura, sikap responden terhadap keberadaan Tahura dan keamanan lingkungan Tahura dengan penilaian masing-masing sebesar 2.3, 2.27 dan 2.04, dan hal ini merupakan alasan pengunjung datang ke Tahura Dr. Mohammad Hatta. Sebagian besar responden telah mengetahui bahwa Tahura Dr. Mohammad Hatta merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki fungsi penelitian, pendidikan, rekreasi dan konservasi (87%) dengan persentase penilaian 93.05%. Selain itu, responden juga mengetahui tentang peraturan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari tingginya kesadaran responden untuk tidak melakukan perusakan flora/fauna di kawasan Tahura tersebut sebesar 88% dengan persentase penilaian 93.62%. Dengan adanya kesadaran responden, diharapkan dapat menekan terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan fisik, maupun terhadap flora dan fauna. Hal ini juga dapat memberikan kemudahan bagi pihak pengelola untuk menjalankan fungsi pengelolaannya dalam meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap misi pelestarian lingkungan, sehingga memberi nilai tambah pada kepentingan edukatif dan apresiasi terhadap lingkungan. Pelayanan, penerangan dan informasi dari petugas kepada pengunjung dinilai oleh para responden baik (78%) dengan persentase penilaian 85.71%. Pelayanan yang diberikan kepada pengunjung tidak hanya berupa pelayanan petugas di lapangan, tetapi termasuk pembangunan dan pengembangan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk meningkatkan pengalaman berwisata pengunjung. Para responden menilai bahwa keadaan fasilitas-fasilitas rekreasi yang ada di lokasi obyek wisata ini lengkap (71%) dengan persentase penilaian 81.14%. Menurut Lascurain (1996), pembangunan fasilitas dalam kawasan lindung selain harus memperhatikan konsumen, juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan (design guidelines), khususnya dalam kawasan lindung. Jika dilihat dari kondisi idealnya suatu kawasan obyek wisata alam, dapat dikatakan bahwa kawasan Tahura kurang memiliki kelengkapan fasilitas. Hal ini
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
dapat dilihat dari tanggapan responden yang menganggap perlu dilakukan penambahan jumlah fasilitas yaitu sebesar 58% dengan persentase penilaian 73.42%. Adapun fasilitas yang diharapkan oleh para responden untuk ditambah dan diperbaiki dalam memenuhi kebutuhannya dalam berwisata antara lain : menara pandang, warung/tempat berjualan, area piknik, tempat bermain anak, bangku taman, penangkaran satwa, penambahan jenis flora dan fauna, pos penjaga hutan, keamanan, tempat penyewaan alat berkemah, kolam renang, warung telekomunikasi, pemandu wisata, pusat pengunjung, pusat informasi pengunjung, tempat penginapan, kamar mandi, toko cinderamata, tempat berteduh dan kotak sampah yang sedikit jumlahnya dan kurang tersebar merata di seluruh areal tempat wisata. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengunjung rekreasi di Tahura Dr. Mohammad Hatta berusia 18-25 tahun, laki-laki, tingkat pendidikan adalah akademi/perguruan tinggi dan pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa, memiliki tingkat pendapatan <
Rp.
500.000,00,
biaya
rekreasi
>
Rp.
100.000,00/kunjungan,
menganggap harga karcis masuk tergolong sedang, berasal dari Padang dan Sekitarnya, dan memiliki waktu luang sebanyak 5-7 jam pada hari kerja, memiliki 4-8 hari libur/bulan, dan memiliki 0-12 hari/tahun untuk cuti/pakansi. Sebagian besar pengunjung juga umumnya memiliki motivasi rekreasi untuk menikmati keindahan alam (panorama), serta lebih menyukai kegiatan menikmati pemandangan selama di Tahura Dr. Mohammad Hatta. 2. Tahura Dr. Mohammad Hatta adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki hawa/iklim yang sejuk dan segar serta bentang alam yang menarik berupa pegunungan, lembah, sungai, pemandangan indah dan keanekaragaman flora dan fauna khas Sumatera Barat. 3. Pengunjung menilai obyek wisata di Tahura Dr. Mohammad Hatta mudah dijangkau dengan kondisi jalan yang baik, sedangkan pemandangan alam di sekitar kawasan Tahura Dr. Mohammad Hatta indah. Keamanan lingkungan di sekitar Tahura tergolong aman, Mereka merasa tertarik terhadap kawasan obyek wisata ini. Pengetahuan responden bahwa Tahura Dr. Mohammad Hatta merupakan kawasan pelestarian alam dan Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
terhadap peraturan yang ada cukup baik, Responden pada umumnya tidak pernah melakukan perusakan flora/fauna dan melihat orang melakukan perusakan flora/fauna di Tahura. Pelayananan, penerangan dan informasi dari petugas kepada pengunjung dinilai baik, keadaan fasilitas-fasilitas rekreasi yang ada di kawasan Tahura ini lengkap. Sebagian
besar
responden
menganggap
perlu
dilakukannya
penambahan jumlah fasilitas di kawasan Tahura Dr. Mohammad Hatta.
Saran
1. Untuk meningkatkan permintaan rekreasi ke Tahura Dr. Mohammad Hatta, sebaiknya perlu diupayakan peningkatan kualitas maupun kuantitas, antara lain, menara pandang, tempat berteduh, warung/tempat berjualan, area piknik, keamanan, tempat bermain anak, bangku taman, penangkaran satwa, penambahan jenis flora dan fauna, pos penjaga hutan, tempat penyewaan alat berkemah, pemandu wisata, kamar mandi, pusat pengunjung, pusat informasi pengunjung, toko cinderamata, penginapan, kolam renang, wartel, dan tempat pembuangan sampah. 2. Untuk menarik jumlah pengunjung yang lebih banyak serta investor untuk menanamkan modalnya, sebaiknya perlu dilakukan promosi yang lebih giat yaitu selain dengan cara konvensional seperti brosur/leaflet, pamflet, booklet, dapat dilakukan dengan mempergunakan teknologi canggih seperti internet sehingga informasi tentang obyek tersebut dapat diakses dengan mudah dari mana pun.
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 2002. Lembah Harau : Tujuan Ekowisata Utama Sumatera Barat. Buletin Penelitian Kehutanan 18(1):5.
Clawson, M and J. L. Knetsch. 1975. Economics of Outdoor Recreation. The John Hopkins Press. Baltimore. Fandeli, C. dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hidayati, D., Mujiyani, L. Rachmawati dan A. Zaelani. 2003. Ekowisata : Pembelajaran dari Kalimantan Timur. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Iwan. 2004. Segmentasi Pasar Ekowisata Berdasarkan Karakteristik Wisatawan di Kawasan Ekosistem Tangkahan Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat. Skripsi Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Lascurain, H. C. 1996. Tourism, Ecotourism and protected Areas. IUCN Protected Areas Programme. IV. World Congress on National Parks and Protected Areas. Cambridge. UK. PT. Reka Cipta Konsultan. 1997. Final Report Penyusunan Site Plan dan Design Fisik Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta Provinsi Sumatera Barat. PT. Reka Cipta Konsultan. Padang. Sihotang, B. R. M. 1999. Analisis Karakteristik Pengunjung Rekreasi Keluarga di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang. Skripsi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Silaban, S. T. U. 2004. Tanggapan Pengunjung Domestik terhadap Obyek Wisata di Bahorok Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Soekadijo, R. G. 1996. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai “Sistem Linkage“). PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Spillane, S. J. J. J. 1994. Pariwisata Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Swarbrooke, J. 2000. The Development and Management of Visitor Attractions. Butterworth Heinemann. Oxford. Yoeti, O. A. 1980. Pemasaran Pariwisata. Angkasa. Bandung.
Rahmawaty : Karakteristik Pengunjung Rekreasi & Objek Wisata di Taman Hutan Raya DR.Moh Hatta, 2006
USU Repository © 2006