Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menegah Usaha Mikro Kecil Menengah) ( Suatu Studi Di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil. Dan Menegah Kota Manado) Kania Suryaningrum Masje Pangkey Burhanuddin Kiyai Abstract:This research aims to know and observe the implementation of the program of development of micro small medium by the cooperatives, micro, small, and medium-sized city of manado. an increase in human resources of micro-entrepreneurs, small and medium enterprises are also very limited. Thus this greatly affects the performance of the Department of cooperatives and micro small medium manado well in data retrieval and processing of data. enterprise development for micro, small and medium enterprises appear to have been hampered due to lack of capital and also the soul of entrepreneurship (enterpreneurship). This is due to the lack of a partnership effort with the banks and State-owned enterprises. the factors that cause this internally caused from employees of HR Department of cooperatives and micro small medium manado city is still limited, especially in terms of mastery of accounting cooperative. This needs to be there is special training for employees to master the accounting cooperative so that information will not experience difficulties. external factors that emerged was the lack of human resource capacity of the micro, small and medium enterprises. The research methods used in this study is a qualitative method, with the techniques of primary and secondary data collection performed by the library studies and fieldwork (interviews, observation and documentation studies). as for the respondents/informants of this research is the Head Office of micro small and medium city of manado: 3 sub field of micro small and medium enterprises: 6 people perpetrators of micro enterprises small and medium-sized city of manado. with the data analysis techniques in reduction of data, data presentation, and conclusion and verify the withdrawal. The results showed that the effectiveness of the implementation of the program of development of micro, small, and medium (micro small medium-sized) (a study in the Department of cooperatives and micro small medium manado) in measure of concept by gibson (1984), namely the production, efficiency, customer satisfaction, adaptation, and development. In view of these five aspects, namely the production, efficiency, customer satisfaction, adaptation, and development of almost everything said has not been going well. These are all proven to be due to the utilization of human resources in the Department is still minimal. Additionally in terms of funding for the capital in a given community micro small medium is still very minimal as well. In the management of the loan capital is also very difficult and very convoluted belit. Referring to the discussion and the conclusions above suggest then. in order for the Department of cooperatives and micro small medium city of manado in the efficiency of implementing the development program of micro small medium to medium small micro-businessmen should be based on a sense of responsibility to improve the welfare of the principal micro small medium and not for the personal benefit of a certain group or bureaucracy. Department of cooperatives and micro small medium manado more internal organization, i.e. fix by doing makeovers, engage actors micro small medium to be more willing to use the Department of cooperatives and micro small medium city of manado as a training and learning in terms of entrepreneurship. and provide satisfying service for your principals micro small medium. in order for the Department of cooperatives and micro small medium manado city is more closer to the principals of small medium and micro enterprises can carry out the program to its full potential. and in this case also required the importance of good teamwork and a fellow co-worker that compact implementation of the objectives to be achieved key words: effectiveness of program implementation the development of micro, small, and medium enterprises
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
PENDAHULUAN Pembangunan
nasional
bertujuan
1945
dalam
wadah
negara
Kesatuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan
Republik Indonesia yang merdeka, bersatu,
makmur yang merata material dan spiritual
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
perikehidupan bangsa yang aman, tertib, dan 1
dinamis dalam lingkungan yang merdeka,
mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu,
bersahabat, dan damai.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah
Pembangunan
Nasional
yang
salah satu pilar utama ekonomi nasional
mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa
yang harus memperoleh penempatan utama,
diselenggarakan bersama oleh masyarakat
dukungan, perlindungan dan pengembangan
dan pemerintah. Masyarakat menjadi pelaku
yang
utama
pemerintah
keberpihakan yang tegas kepada kelompok
berkewajiban mengarahkan, membimbing,
usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan
dan
peranan Usaha Besar dan Badan Usaha
pembangunan,
melindungi,
dan
serta
menumbuhkan
suasana dan iklim yang menunjang.
Milik
Sebagai salah satu bangsa yang sedang
berkembang,
Negara.
Sejak
tahun
1997
moneter
sebagai
wujud
terjadinya sektor
krisis UMKM
Indonesia
merupakan sektor yang tangguh dan berdaya
mengejar
tahan prima terhadap terpaan badai krisis,
ketertinggalannya di segala bidang. Salah
karena UMKM memiliki tingkat adaptasi
satu
yang
sedang
bangsa
seluas-luasnya
giat-giatnya
upaya
untuk
ketertinggalannya
salah
tinggi
sehingga
ketika
terjadi
satunya
perubahan akan cepat menyesuaikan diri. Di
dengan melakukan pembangunan di bidang
indonesia, sudah sering dinyatakan didalam
ekonomi
dan
yaitu
mengejar
Dalam
rangka
banyak seminar dan lokalkarya, dan juga
globalisasi
yang
media massa bahwa UMKM dinegeri ini
mengandalkan kemajuan industri, yang
sangat penting terutama sebagai sumber
tujuan
menghadapi
industri. era
utamanya
ekonomi
yang
masyarakat
mewujudkan
struktur
pertumbuhan
seimbang
menuju
pendapatan. Fakta ini menunjukan bahwa
Indonesia
yang
adil
kesempatan
kerja
atau
dan
kesempatan kerja yang diciptakan oleh
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
kelompok usaha tersebut jauh lebih banyak
1945.
dibandingkan tenaga kerja yang bisa diserap Pada tanggal 4 Juli 2008 telah
oleh usaha besar. Karena itu UMKM sangat
ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun
diharapkan
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
optimal
Menengah.
dan
penggangguran yang jumlahnya cenderung
Menengah merupakan kegiatan usaha yang
meningkat setiap tahunya. Dengan banyak
mampu
dan
menyerap tenaga kerja berarti UMKM juga
memberikan pelayanan ekonomi secara luas
mempunyai peran strategis dalam upaya
kepada masyarakat dan dapat berperan
pemerintah memerangi kemiskinan di dalam
dalam proses pemerataan dan peningkatan
negeri.
pendapatan
Usaha
Mikro,
memperluas
Kecil,
lapangan
masyarakat,
untuk
dalam
bisa upaya
terus
berperan
menanggulangi
pendorong
Pemerintah kemudian menyadari akan
pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
pentingnya pengembangan kegiatan UMKM 2
yang dianggap sebagai salah satu alternatif
kritis. Dan tidak hanya itu, Pemerintah pun
penting yang mampu mengurangi beban
memberi
berat yang dihadapi perekonomian nasional
terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil
dan
Dan Menengah (UMKM) karena jumlah
daerah.
Hal
ini
karena
UMKM
perhatian
merupakan langkah awal dari perwujudan
UMKM
kewirausahaan
mendominasi.
merupakan
yang
salah
satu
terbentuk
dan
kegiatan
usaha
di
diusahakan
yang
sangat
besar
Indonesia
yang
sangat
Berbagai
inisiatif
selalu
oleh
pemerintah
melalui
dominan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha
Selain itu pengembangan kegiatan UMKM
Kecil Menengah
relatif tidak memerlukan modal yang besar
individu mau menekuni dunia wirausaha
dan dalam priode krisis selama ini UMKM
dalam bentuk pendirian UMKM.
relatif “survive”. Sejalan dengan otonomi
agar semakin banyak
Pembangunan
UMKM
dalam
daerah, pembangunan UMKM merupakan
meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah
salah satu bidang pemerintahan yang menjadi
paling
kewenangan wajib yang diserahkan kepada
kedudukannya sebagai pemain utama dalam
Kabupaten/Kota.
Oleh
itu
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2)
konsekuensinya
pemerintah
daerah
penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3)
karena
tidak
dapat
(1)
pemain
mengembangkan potensi UMKM, sesuai
kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
dengan kemampuan masing-masing daerah.
masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan
Para pengusaha UMKM dengan berbagai
sumber inovasi, serta (5) sumbangannya
keterbatasannya perlu difasilitasi, digerakan
dalam menjaga neraca pembayaran melalui
dan
semakin
kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak
berkembang naluri kewirausahaannya dengan
dilanda krisis belum semuanya berhasil
upaya-upaya
terencana.
dipertahankan sehingga pemulihan ekonomi
Wirausaha dapat mendayagunakan segala
belum optimal. Usaha mikro dan kecil
sumber daya yang dimiliki, dengan proses
umumnya
yang
menjadikan
bidang yang memanfaatkan sumberdaya alam
UMKM siap menghadapi tantangan krisis
dan padat karya, seperti: pertanian tanaman
global.
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan,
kreatif
sehingga
terpadu
dan
dan
inovatif,
dalam
dari:
mempunyai keleluasaan dalam menggali dan
dimotivasi
penting
dilihat
memiliki
pengembangan
keunggulan
dalam
Usaha mikro kecil dan menengah
perdagangan dan restoran. Usaha menengah
(UMKM) telah terbukti mampu hidup dan
memiliki keunggulan dalam penciptaan nilai
berkembang di dalam badai krisis selama
tambah di sektor hotel, keuangan, persewaan,
lebih dari enam tahun, sektor ini pada
jasa perusahaan dan kehutanan. Usaha besar
kenyataannya mampu menunjukkan kinerja
memiliki
yang lebih tangguh dalam menghadapi masa
pengolahan, listrik dan gas, komunikasi dan 3
keunggulan
dalam
industri
pertambangan. Hal ini membuktikan usaha
sasaran
yang
mikro, kecil, menengah dan usaha besar di
(Bernard,
dalam praktiknya saling melengkapi.
berpendapat
telah
disepakati
bersama
Gibson
(1984)
1992:207). bahwa
kriteria
efektivitas
meliputi: Program pengembangan UMKM merupakan
1. Kriteria efektivitas jangka pendek
kebijakan pengembangan bisnis UMKM
2. Kriteria efektivitas jangka menengah
untuk diimplementasikan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan.
Program
3. Kriteria efektivitas jangka panjang
ini
Gibson mengemukakan 5 aspek yang dapat
berorientasi pada kebutuhan nyata UMKM
digunakan sebagai kriteria efektivitas , yaitu :
dengan memprioritaskan pada peningkatan
Produksi, Efisiensi, Kepuasan, Adaptasi,
efisiensi dan daya saing sehingga pada
Pengembangan.
akhirnya mampu mening katkan penyerapan
Di tingkat daerah, khususnya Kota
tenaga kerja dan memberi nilai tambah (value added).
Strategi
pengembangan
yang UMKM
ditempuh adalah
Manado, dapat dilihat bahwa secara umum
untuk
pertumbuhan perekonomian Kota Manado
mening
tidak terlepas dari kontribusi UMKM. Hal ini
katkan kemampuan pelaku UMKM dalam
dapat dilihat dari jumlah
mengakses sumber pembiayaan, meningkat
UMKM yang ada di Kota Manado yang lima
kan kuantitas dan kualitas melalui pelatihan
tahun terakhir ini mengalami peningkatan.
berwirausaha, meningkatkan kuantitas dan
Keberadaan UMKM saat ini tidak terlepas
kualitas layanan pembiayaan bagi UMKM,
dari peranan Pemerintah Kota Manado yang
memberikan fasilitas dan dukungan bagi lembaga
keuangan
dalam
dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro
memberikan
Kecil
layanan pembiayaan UMKM. Yang perlu
UMKM
itu
sendiri.
jawab
Efektivitas
sebagai
dinas
mengelola
dan
membina
yang
menyangkut
pelayanan-
pelayanan bagi para pelaku UMKM sudah
dalam setiap organisasi. Efektivitas disebut
menjadi tugas dan wewenang dari Dinas
juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau
Koperasi dan UMKM Kota Manado sesuai
sasaran yang telah ditemukan sebelumnya.
dengan tugas pokok fungsi Dinas Koperasi
Hal ini sesuai dengan pendapat soewarno
dan UMKM.
yang mengatakan bahwa efektivitas adalah
Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
Menengah
yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat
telah
menunjukan
perananya
dalam perekonomian nasional, namun masih
yang sama juga dikemukakan oleh Caster I. adalah
dalam
kegiatan
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
efektivitas
Menengah
UMKM yang berada diwilayahnya. Segala
merupakan unsur pokok untuk mencapai
Bernard,
dan
pemerintah yang berwenang dan bertanggung
kita nilai bersama disini adalah efektivitas dari
pertumbuhan
menghadapi berbagai hambatan dan kendala,
tercapainya
4
hambatan-hambatan tersebut bisa berbeda
kemitraan usaha dengan pihak Bank dan
antara satu daerah dengan daerah yang lain.
BUMN.
Pemerintah kota Manado berusaha untuk
meningkatkan
Faktor yang menyebabkan hal ini
kesejahteraan
secara internal disebabkan dari SDM dari
masyarakat melalui penyediaan berbagai
pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kota
kesempatan berusaha di bidang UMKM.
Manado masih terbatas terutama dalam hal
Dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM
penguasaan Akuntansi Koperasi. Hal ini
Kota
dalam
perlu ada pelatihan khusus bagi Pegawai agar
menfasilitasi UMKM Kota Manado dan
menguasai Akuntansi Koperasi sehingga
PEMKOT Manado sebagai pemberi modal.
dalam pembinaan tidak akan mengalami
Manado
sebagai
wadah
Dengan Jumlah UMKM di Kota Manado
yang
Sementara
mencapai
SDM
yang
15.632 dimiliki
kesulitan.
unit
Faktor Eksternal yang muncul adalah
Dinas
kurangnya kemampuan SDM dari gerakan
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Kota Manado sebanyak 25 orang dengan Berdasarkan
tingkat pendidikan Sarjana 22 dan SLTA sebanyak
3
orang.
Sedangkan
uraian
diatas,
penulis merasa tertarik untuk melakukan
yang
penelitian
menguasai akuntansi koperasi sebanyak 6
yang
Pelaksanaan
orang. Peningkatan kualitas sumber daya
Usaha
manusia dari pegawai Dinas Koperasi dan
“
berjudul
Program
Mikro,
Kecil,
Efektivitas
Pengembangan dan
Menengah
(UMKM) (Suatu Studi di Dinas Koperasi
UMKM Kota Manado sampai saat ini masih
dan UMKM Kota Manado)”.
sangat kurang akibat dari keterbatasan dana yang ada.
METODE PENELITIAN
Peningkatan SDM dari Pengusaha
A. Jenis Penelitian
Mikro, Kecil dan Menengah juga sangat terbatas.
dari
Dengan
demikian
ini
Jenis Penelitian yang digunakan pada
sangat
Penelitian ini bersifat kualitatif, dimana
mempengaruhi kinerja Dinas Koperasi dan
peneliti
UMKM
dalam
Efektivitas
dalam
Pengembangan UMKM di Dinas Koperasi
Kota
pengambilan
Manado data
baik
maupun
pengolahan data. Pengembangan
ingin
mengetahui Pelaksanaan
sejauh
apa
Program
Kota Manado. Dengan demikian melalui usaha
penelitian kualitatif ini hanya berusaha untuk
mikro, kecil dan menengah nampaknya
menggambarkan permasalahan yang ada
terhambat disebabkan karena kurangnya
dalam
modal
kewirausahaan
Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha
(enterpreneurship). Hal ini akibat kurangnya
Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Manado.
dan
juga
usaha
jiwa
bagi
kaitanya
dengan
Efektivitas
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk 5
mencermati individu atau sebuah unit secara
diukur
mendalam,
untuk
keberhasilan efektivitas yang dikemukakan
mempelajari secara intensif tentang latar
oleh Gibson (1984) yaitu Produksi, Efisiensi,
belakang keadaan sekarang dan interaksi
Kepuasan, Adaptasi, dan Pengembangan.
tujuanya
adalah
suatu unit sosial.
dengan
indikator-indikator
Berdasarkan uraian tersebut maka
Menurut Djam’an Satori dan Aan
penelitian ini dapat dikatakan efektif apabila
Komariah (2013:25) Penelitian kualitatif
suatu usaha atau kegiatan tersebut telah
adalah suatu pendekatan penelitian yang
mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang
mengungkap situasi sosial tertentu dengan
dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka
mendeskripsikan kenyataan secara benar,
proses pencapaian tujuan tersebut merupakan
dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
keberhasilan dalam melaksanakan program
pengumpulan dan analisis data yang relevan
atau kegiatan menurut wewenang, tugas dan
yang di peroleh dari situasi yang alamiah.
fungsi instansi tersebut untuk membantu UMKM
B.
Lokasi Penelitian
Lokasi
E. Teknik Pengumpulan Data
tepatnya di kantor Dinas Koperasi Usaha
Dalam
Mikro Kecil dan Menengah Kota Manado Jl.
sumber
data
unsur yang terkait dalam masalah yang
mengenai
Efektivitas
wawancara. “Surachman
D. Fokus Penelitian
Pelaksanaan
wawancara
Manado. Data tersebut berupa hasil
dan
menengah kota Manado.
penelitian
melalui
Mikro, Kecil dan Menengah Kota
Bidang usaha mikro kecil dan menengah: 6 kecil
penelitian
UMKM di Dinas Koperasi, Usaha
dan menengah kota Manado: 3 orang sub
mikro
informan
Pelaksanaan Program Pengembangan
diteliti, yaitu : kepala dinas usaha mikro kecil
Efektivitas
cara
diperoleh dari sumber informasi atau
menjadi
(informan) dalam penelitian ini di ambil dari
Fokus
beberapa
Sumber Data Primer Yaitu data yang
C. Informan Penelitian
usaha
peneliti
1. Data Primer
dan UMKM Kota Manado.
pelaku
ini
pengumpulan data yaitu :
usaha Pelaku UMKM Binaan Dinas Koperasi
orang
penulisan
menggunakan
W.R. Supratman No.2 dan sejumlah tempat
yang
menyelesaikan
permasalahanya.
penelitian dilakukan di Manado
Adapun
dalam
Winarto
(1980:163)
data primer adalah data langsung ini
adalah
dan segera diperoleh dari sumber
Program
data oleh penyidik dengan tujuan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
kasus data ini diperoleh melalui
Menengah oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro
wawancara atau interview”.
Kecil dan Menengah Kota Manado, yaitu
2. Data Sekunder 6
Yaitu data yang diperoleh dari
2. Observasi,
dengan
melakukan
tinjauan pustaka, dan instansi yang
pengamatan secara langsung terhadap
terkait
mendukung
gejala atau fenomena yang diteliti.
data
Teknik
yang
penelitian
dapat
ini
dan
yang
ini
digunakan
diperoleh dengan cara mempelajari
memperdalam
data
berbagai literatur yang berkaitan
melalui wawancara.
untuk
yang
diperoleh
dengan masalah yang diteliti, terdiri
3. Dokumentasi, data ini dikumpulkan
atas: Bahan hukum primer, yaitu:
dengan melalui berbagai sumber data
Bahan
mempunyai
yang tertulis, baik yang berhubungan
hukum yang mengikat
dengan masalah kondisi objektif, juga
terdiri dari Kitab Undang-undang No
silsilah dan pendukung data lainya.
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Terutama mengenai akurasi sumber
Kecil dan Menengah.
dokumen,
hukum
kekuatan
“Surachman
yang
Winarto
(1980:163)
bermanfaat
bagi
bukti
penelitian, dan sesuai dengan standar
data sekunder adalah data yang
kualitatif, tidak reaktif.
lebih dulu di kumpulkan oleh orang
F. Teknik Analisis Data
lain di luar penyidik itu sendiri”.
Teknik analisis data yang digunakan peneliti
Data yang dimaksud dikumpulkan dengan
dalam hal ini adalah deskriptif Kualitatif.
teknik sebagai berikut :
Teknik ini menurut Miles dan Huberman
Studi Kepustakaan.
(dalam Djam’an Satori dan Aan Komariah,
Yaitu mempelajari bahan-bahan tertulis
2013) terdiri dari 3 alur yaitu :
berupa
buku-buku,
peraturan
dokumen
perundang-undangan,
1. Reduksi Data (Reduction)
resmi
Sebagaimana
serta
dimaklumi,
ketika
sumber tertulis lain yang berkaitan
peneliti mulai melakukan penelitian
dengan masalah yang diteliti.
tentu saja akan mendapatkan data
Penelitian Lapangan.
yang banyak dan relatif beragam dan
1. Wawancara,
yaitu
suatu
bahkan sangat rumit. Itu sebabnya
teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan
perlu
informasi yang digali dari sumber
melalui reduksi data. Data yang
langsung melalui percakapan atau tanya
diperoleh
jawab. Dalam melakukan wawancara,
laporan atau data yang terperinci.
dibuat pedoman yang dijadikan acuan
Laporan yang disusun berdasarkan
dan
data
instrumen
wawancara
yang
diadakanya
yang
ditulis
analisis
dalam
diperoleh
data
bentuk
direduksi,
dilakukan bersifat terbuka, terstruktur
dirangkum, dipilih hal-hal pokok,
dengan pedoman.
difokuskan
pada
hal-hal
yang
penting. Data hasil mengikhtiarkan 7
dan
memilah-milah
berdasarkan
Kesimpulan awal yang dikemukakan
satuan konsep, tema, dan kategori
masih bersifat sementara, dan akan
tertentu akan memberikan gambaran
berubah bila tidak ditemukan bukti-
yang
lebih
pengamatan
tajam
tentang
hasil
bukti yang kuat dan mendukung pada
juga
mempermudah
tahap pengumpulan data berikutnya.
peneliti untuk mencari kembali data
Tetapi
sebagai
data
dikemukakan
jika
didukung oleh bukti-bukti yang valid
tambahan
sebelumnya
yang
atas diperoleh
diperlukan.
kesimpulan pada
tahap
yang awal,
dan konsisten saat peneliti kembali
2. Penyajian Data (Data Display) Merupakan setelah
apabila
langkah
Reduksi
penyajian
data
ke lapangan mengumpulkan data,
selanjutnya
Data.
maka kesimpulan yang dikemukakan
Teknik
dalam
merupakan
penelitian
kredibel.
kesimpulan
yang
Dengan
demikian
dalam
penelitian
kualitatif dapat dilakukan dalam
kesimpulan
berbagai bentuk seperti tabel, grafik,
kualitatif mungkin dapat menjawab
dan
itu,
rumusan masalah yang dirumuskan
penyajian data bisa dilakukan dalam
sejak awal, tetapi mungkin juga
bentuk
tidak,
sejenisnya.
Lebih dari
uraian
singkat,
bagan,
karena
seperti
telah
hubungan antar ketegori, flowchart
dikemukakan bahwa masalah dan
dan sejenisnya. Dengan demikian
rumusan masalah dalam penelitian
yang paling sering digunakan untuk
kualitatif masih bersifat sementara
menyajikan data dalam penelitian
dan akan berkembang setelah peneliti
kualitatif adalah dengan teks naratif.
berada di lapangan. Kesimpulan
Adapun
dalam penelitian kualitatif adalah
fungsi
data
display
disamping untuk memudahkan dan
merupakan
temuan
baru
yang
memahami apa saja yang terjadi, juga
sebelumnya
belum
pernah
ada.
untuk
Temuan dapat berupa deskripsi atau
merencanakan
kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang
gambaran
telah dipahami tersebut.
sebelumnya masih belum jelas atau
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Conclusion
Drawing
gelap
and
menjadi
suatu
sehingga jelas,
obyek
yang
setelah
diteliti
dapat
berupa
Verification)
hubungan kausal atau interaktif ,
Langkah ketiga dalam analisis data
hipotesis atau teori.
kualitatif
menurut
Miles
dan
Huberman
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi. 8
produksi
Pembahasan
ini
peneliti
mencoba
mengkombinasikan antara definisi produksi Pembahasan pada
hasil
dilakukan
rangkuman
Pembahasan
lima
mengacu
diatas
wawancara.
indikator
dengan
program-program
pengembangan UMKM yang dilaksanakan
pengukuran
oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota
efektivitas menurut Gibson (1984) yaitu
Manado. Poin pertama yang dibahas adalah
Produksi, Efisiensi, Kepuasan, Adaptasi, dan
apakah dengan adanya program-program
Pengembangan. Kelima indikator tersebut
pengembangan
akan di bahas secara berurutan sebagai berikut :
UMKM
UMKM
meningkat
maupun
kuantitas,
dari
maka
kondisi
segi
kualitas
berdasarkan
hasil
observasi dan wawancara yang ditemui
a. Produksi
dilapangan terjadi peningkatan dari segi
Konsep produksi menyatakan bahwa
kualitas
produksi adalah suatu proses mengubah
yang
Dari
sisi
cukup signifikan mengingat bangsa pasar
tersebut bertambah. Penentuan kombinasi produksi
kuantitas.
pemasaran dari usaha mereka sampai saat ini
input menjadi ouput, sehingga nilai barang
faktor-faktor
maupun
yang ada di Kota Manado ini cukup
digunakan
menunjang
dalam proses produksi sangatlah penting
untuk
peningkatan
usaha
mereka. Hanya saja yang menjadi masalah
agar proses produksi yang dilaksanakan
dalam hal ini adalah pemanfaatan fasilitas
dapat efisien dan hasil produksi yang
kredit sangat minim bagi pelaku UMKM,
didapat menjadi optimal. Dalam proses
sehingga hal inilah yang menyebabkan
produksi perusahaan mengubah masukan
peningkatan
(input) yang juga disebut sebagai faktor
tidak
dibandingkan
produksi (factors of production) termasuk
terlalu
dengan
drastis
harapan
bila yang
seharusnya terjadi. Jadi masalah yang tadi
segala sesuatunya yang harus digunakan
soal fasilitas yang diberikan kepada mereka
perusahaan sebagai bagian dari proses
sangat terbatas oleh pihak perbankan atau
produksi menjadi keluaran (output).
BUMN. Menurut Ace Partadireja (1985:21) produksi
adalah
bertujuan
segala
untuk
kegiatan
yang
meningkatkan
atau
Poin kedua adalah hakekat dari aturan atau Standar Operasional Pelayanan (SOP) yang ditetapkan oleh Dinas Koperasi
menambah guna atas suatu benda atau segala
kegiatan
yang
ditujukan
dan
untuk
UMKM
melaksanakan
memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Kota program
Manado
dalam
pengembangan
UMKM, menurut hasil penelitian Untuk Dilihat
dari
penjelasan
dan
menjamin kelancaran pelaksanaan program
rangkuman wawancara maka dalam poin
pengembangan UMKM dibutuhkan aturan
9
tertentu . Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Dimana melalui program pengembangan
Manado
Standar
UMKM ini pelaku usaha di mitrakan dengan
Operasional Pelayanan (SOP) dalam setiap
perbankan dan pemerintah dalam hal untuk
melaksanakan
mendapakan bantuan modal usaha. Tapi
menerapkan
UMKM
aturan
program
yang
pengembangan
dilakukan.
Standart
untuk mendapatakan bantuan modal usaha
Operasional Pelayanan dimana standar ini
tidak mudah, maka dari pada itu Dinas
mengidentifikasikan kepada pelaku usaha
koperasi
untuk ruang gerak mereka standar yang di
berusaha untuk secara maksimal mungkin
berikan kepada pelaku UMKM diberikan
membantu
pelayanan seoptimal mungkin supaya usaha
mendapatlkan bantuan modal. Karena dalam
mereka
dengan
hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Kota
kelompok usaha yang menengah mereka
Manado hanya memfasilitasi pelaku UMKM
hanya mendapat sentuhan pembinaan dalam
dalam mendapatkan bansos.
meningkat
rangka
menjamin
berbeda
kelangsungan
dan
UMKM
pelaku
Kota
Manado
UMKM
untuk
usaha b. Efisiensi
kepada pelaku usaha. Dalam program tercapai
Efisiensi terjadi karena adanya suatu
pelaksanaanya karena untuk semntara ini
kegiatan atau usaha yang dinilai oleh
belum optimal penerapan standarnya atau
perusahaan/lembaga
aturan yang nantinya akan menjadi acuan
menghabiskan resources namun manfaat
bagi mereka masih dalam proses karena
yang dirasakan oleh perusahaan/lembaga
kami
SK
sangatlah kecil, maka perusahaan/lembaga
Walikota tentang surat izin operational dari
tersebut melakukan peninjauan kembali
pada pelaku usaha. Solusi yang kami ambil
semua
yaitu mengadakan pelatihan dan pembinaan
kegiatan/usaha tersebut ditutup kemudian
untuk mengarahkan mereka bahwa mereka
diganti dengan kegiatan/usaha yang lain oleh
harus menaati standar-standar yang telah
perusahaan/lembaga
ditetapkan.
mafaat yang besar bagi perusahaan/lembaga.
pengembangan
UMKM
masih
belum
sementara
membuat
aspek
yang
telah
ikut
banyak
serta
sehingga
dalam
memberi
Efisiensi menunjuk pada pengukuran yang Poin
ke
pelaksanaan
tiga
dengan
program
adanya
berkenaan dengan penggunaan sumber yang
pengembangan
langka oleh organisasi. Efisiensi merupakan
UMKM yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi membantu
dan
UMKM
Kota
meningkatkan
usaha
perbandingan antara output dan input.
Manado
Efisiensi dapat dilihat dari besarnya biaya
pelaku
dan waktu yang diperlukan untuk proses
UMKM, berdasarkan hasil observasi dan wawancara
terjadi
pengembangan
peningkatan
usaha
Pelaku
produksi per unit produk, besarnya biaya
dalam
dan waktu yang diperlukan.
UMKM.
10
Menurut Kamus Lengkap Ekonomi
modal
(2002:149) bahwa “ Efisiensi adalah rasio
usaha
atau
dalam
pemberian
pelatihan.
atau perbandingan usaha atau kerja yang
c. Kepuasan
berhasil, dan seluruh kerja atau pengorbanan
Kepuasan menunjuk pada keberhasilan
yang dikerahkan untuk mencapai hasil tersebut dengan kata lain, rasio antara input
organisasi
memenuhi
kebutuhan
yang
dan output.
dirasakan oleh para anggota dan juga kepuasan bagi para pemakai barang dan jasa
Berdasarkan konsep diatas dapat
yang dihasilkan.Kepuasan dapat diukur dari
disimpulkan bahwa Efisiensi berhubungan
besar kecilnya tingkat kemangkiran, tingkat
erat dengan Produksi yang diciptakan oleh
ketidakhadiran,
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado,
organisasi,
mengenai penggunaan sumberdaya manusia,
tingkat
dan
keluar
semangat
masuk
kerja
yang
ditunjukkan anggota.
penggunaan material, penggunaan financial, Menurut Kotler (2008) kepuasan adalah
dan penggunaan waktu sehingga mencapai kepuasan dari pelaku UMKM itu sendiri
tingkat
sebagai
hasil
membandingkan kinerja atau hasil yang
soal
dirasakan dibandingkan dengan haarapanya.
efisiensi Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Jadi kepuasan atau tidak kepuasan adalah
Manado
program
kesimpilan dari interaksi antara harapan dan
pengembangn UMKM penerapan efisiensi
pengalaman sesudah memakai jasa atau
dalam program pengembangan UMKM
pelayanan
dalam hal ini penggunaan sumberdaya
penampilan kurang dari harapan, maka
manusia khusus bidang UMKM masih
pelanggan tidak dipuaskan, namun apabila
sangat minim dikarenakan dengan jumlah
penampilan sebanding dengan harapan maka
pegawai yang menangani tentang UMKM
pelanggan akan puas, dan apabila penampilan
hanya 5 orang saja sementara banyak sekali
melebihi harapan pelanggan akan sangat puas
pelaku UMKM yang harus didata. Dalam
atau senang.
konsumen.
observasi
dan
Berdasarkan
wawancara
dalam
bicara
melaksanakan
penggunaan material hanya sebatas bantuan dari
pemerintah.
Untuk
diberikan.
konsep
diatas
setelah
Apabila
dapat
dengan produk uang diciptakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado, apakah
dilaksanakan. Dari segi pengguanaan waktu
sudah sesuai atau tidak dengan permintaan
sudah menerapkan seefisien mungkin dalam untuk
seseorang
disimpulkan bahwa kepuasan berhubungan
program pengembangan UMKM yang akan
berkas
yang
Berdasarkan
penggunaan
financial Dinas sudah menyesuaikan dengan
pengurusan
kepuasan
masyarakat dalam hal ini pelaku UMKM,
mendapatkan
sehingga mencapai kepuasan dari pelaku UMKM itu sendiri sebagai konsumen. 11
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil
Manado terhadap pelaku UMKM sudah
observasi yang bicara soal kepuasan yang
cukup baik, misalnya dalam pemberian
diberikan kepada pelaku UMKM dalam
pelatihan dan pembinaan dan pelatihan
program pengembangan UMKM cukup baik.
terhadap UMKM, misalnya juga untuk
Baik dari segi pengurusan izin usaha,
memberikan
menerima pembinaan dan pelatihan, serta
pengurusan
cara untuk mendapatkan modal usaha yang
bantuan modal usaha dari pemerintah Dinas
difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan UMKM
berusaha seoptimal mungkin memberikan
Kota Manado. Menurut beberapa informan
informasi terkait dengan program pemberian
dalam hal ini pelaku UMKM binaan Dinas
bantuan modal dari pemerintah baik yang
Koperasi dan UMKM Kota Manado hanya
datang ke Dinas secara pribadi atau dalam
saja pelaku UMKM belum puas dengan
pelatihan.
pelatihan yang diadakan hanya satu tahun
informasi berkas
atau
untuk
dalam
mendapatkan
e. Pengembangan
satu kali, jika bisa diadakan beberapa kali
Pengembangan
dalam satu tahun. Untuk kinerja pegawainya
kriteria
menunjuk
kepada
sendiri menurut beberapa informan sudah
efektifitas
baik dan akan lebih baik lagi jika lebih
kemampuan organisasi untuk memandang
ditingkatkan lagi. Jadi hasil tersebut dapat
jauh kedepan dan melakukan investasi
disimpulkan
pelaku
dalam rangka mempertahankan hidup dan
UMKM terhadap program pengembangan
mengembangkan usaha organisasi. Kriteria
UMKM belum puas.
pengembangan
bahwa
kepuasan
yang
adalah
lebih
menekankan
pada
upaya organisasi dalam jangka panjang. d. Adaptasi Menurut French dan Bell (2002)
Menurut Gibson (1984) Kemampuan
pengembangan adalah suatu usaha jangka
adaptasi adalah kesanggupan organisasi melakukan
perubahan
sesuai
panjang untuk memperbaiki proses-proses
dengan
pemecahan
tuntutan keadaan.Semakin tinggi frekuensi
melihat
penyesuaian, kemampuan
semakin
mudah
organisasi
dalam
dan
pembaharuan
organisasi, terutama melalui manajemen
tingkat ketidakpastian situasi yang menuntut tindakan
masalah
budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaborasi dengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan
melakukan adaptasi
agen
perubahan
(change
agent),
dan
Sesuai dengan hasil observasi dan
pengguna teori serta tehknologi ilmiah
wawancara yang telah dilakukan peneliti
keperilakuan terapan dan mencakup riset
menngenai indikator keadaptasian untuk
kegiatan.
pelaksanaan program pengembangan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota 12
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
disana tercantum jelas diberikan amanat dan
bahwa pengembangan adalah kemampuan
kewenangan terhadap pemerintah dalam hal
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado
ini Dinas Koperasi dan UMKM Kota
untuk memandang jauh kedepan dalam
Manado terutama dari sisi pembinaan,
rangka pengembangan program UMKM
pengembangan, dan dari sisi manajerial itu
dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil
sudah jelas ditetapkan serta aturan-aturan
observasi dan wawancara yang dilakukan,
lain
dalam hal ini kemampuan sumberdaya
kegiatan kepada pelaku usaha UMKM.
sebagai
pengikat
untuk
kegiatan-
manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan KESIMPULAN DAN SARAN
UMKM Kota Manado dalam pelaksanaan program-program pengembangan UMKM
A. KESIMPULAN
sudah cukup baik. Karena sumberdaya
Berdasarkan hasil-hasil rangkuman
manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan
wawancara dan pembahasan sebagaimana
UMKM Kota Manado kebanyakan sudah
yang
senior yang sudah mempunyai pengetahuan
telah
dikemukakan
pada
bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil
yang luas dalam melaksanakan program-
penelitian ini sebagai berikut :
program pengembangan UMKM. Dari segi kemampuan financial Dinas untuk biaya
1. Di ukur dengan indikator Produksi,
operasional pengembangan UMKM Untuk
program-program
kemampuan financial dinas untuk biaya
UMKM oleh Dinas Koperasi dan
operasional pengembangan sudah cukup
UMK Kota Manado sudah berjalan
karena
didukung
efektif. Terjadi peningkatan dari segi
dengan APBD Kota Manado walaupun
kualitas maupun kuantitas. Dari sisi
masih kecil akan tetapi sudah memberikan
pemasaran dari usaha pelaku UMKM
kontribusi yang signifikan dalam rangka
sampai saat ini cukup signifikan
peningkatan dan penguatan UMKM jadi ada
mengingat bangsa pasar yang ada di
dana yang tertata dalam APBD Kota
Kota Manado ini cukup menunjang
Manado. Dari peralatan pendukung sudah
untuk
cukup
UMKM.
biaya
operasionalnya
menunjang
melaksanakan
dalam
kegiatan.
kebutuhan
peningkatan
pengembangan
usaha
Pelaku
Sedangkan
2. Di ukur dengan indikator Efisiensi,
kewenangan yang dimiliki dinas dalam
Dinas Koperasi dan UMKM Kota
mengembangkan UMKM mengacu pada
Manado terhadap pelaksanaan program
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2008
pengembangan UMKM belum efektif
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
karena jumlah sumberdaya manusia
ada peraturan daerah tentang struktur dan
khususnya bidang UMKM yang masih
organisasi Dinas Koperasi dan UMKM ,
minim, penggunaan material masih 13
sebatas
bantuan
dari
pemerintah,
tentang pembinaan melalui
dan
dalam penggunaan financial sudah
penguasaan Undang-undang tentang
digunakan sesuai dengan program
UMKM
yang
dan
menteri ada juga dari Pemkot Manado
sudah
peraturan-peraturan Walikota. Untuk
akan
dilaksanakan
penggunaan
waktu
yang
optimal diterapkan.
atau
peraturan-peraturan
kemampuan financial dinas untuk
3. Di ukur dengan indikator Kepuasan,
biaya
Dinas Koperasi dan UMKM Kota
sudah
Manado dalam pelaksanaan program
operasionalnya
pengembangan UMKM sudah optimal
APBD Kota Manado walaupun masih
dalam memberikan kepuasan terhadap
kecil akan tetapi sudah memberikan
pelaku UMKM. Dari segi pemberian
kontribusi
pembinaan
dan
rangka peningkatan dan penguatan
UMKM Kota Manado tidak hanya
UMKM jadi ada dana yang tertata
memberikan pelatihan tapi sekaligus
dalam APBD Kota Manado. Dari
dengan
peralatan pendukung sudah cukup
Dinas
Koperasi
mempraktekanya
dengan
operasional cukup
yang
pengembangan karena
biaya
didukung
dengan
signifikan
dalam
mengundang orang yang sudah ahli
menunjang
dalam
kebutuhan
dalam berwirausaha.
melaksanakan
kegiatan.
Sedangkan
4. Di
ukur
dengan
indikator
kewenangan yang dimiliki dinas dalam
Keadaptasian, adaptasi yang dilakukan
mengembangkan
dinas Koperasi dan UMKM Kota
pada Undang-Undang RI No. 20 tahun
Manado
2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
sudah
terhadap berjalan
pelaku
UMKM
dengan
efektif.
Menengah,
UMKM
ada
mengacu
peraturan
daerah
Misalnya jika ada program bangtuan
tentang struktur dan organisasi Dinas
modal usaha dari pemerintah kota atau
Koperasi dan UMKM.
perbankan, UMKM
Dinas Kota
Koperasi Manado
dan
B. Saran
selalu
Mengacu pada hasil temuan dalam
memberikan infomasi terhadap pelaku
penelitian ini maka dapat diberikan beberapa
UMKM yang ingin mengajukan berkas
saran untuk di tindak lanjuti pihak terkait,
pengurusan bantuan modal usaha. 5. Di
ukur
dengan
guna
indikator
mengoptimalkan
efektivitas
pelaksanaan program pengembangan UMKM
Pengembangan, sudah berjalan dengan
oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota
efektif dilihat dari segi kemampuan
Manado saat ini :
sumber daya manusia yang dimiliki 1. Dalam
Dinas khusus dalam bidang UMKM ini
Pegawai
diberikan
upaya
meningkatkan
hasil
produksi dalam pelaksanan program
wawasan 14
pengembangan UMKM, maka produksi
pemanfaatan
sumber
yang diciptakan oleh Dinas Koperasi
(SDM)
dan UMK Kota Manado harus terus
organisasi Dinas Koperasi dan UMKM
ditingkatkan semaksimal mungkin.
Kota Manado ini untuk menambah lagi
yang
akan
daya
manusia
duduk
dalam
2. Agar Dinas Koperasi dan UMKM Kota
pegawai yang mempunyai pengetahuan
Manado dalam efisiensi melaksanaan
yang benar-benar menguasai bidangnya,
program
bukan hanya mampu bekerja tetapi juga
pengembangan
UMKM
terhadap pelaku UMKM hendaknya
harus
didasarkan pada rasa tanggung jawab
menyimpulkan
untuk
meningkatkan
jawab, memberikan pelatihan-pelatihan
pelaku
UMKM
kepentingan
kesejahteraan
dan
pribadi
atau
mengadakan pertemuan bersama secara berkala untuk membahas permasalahanpermasalahan UMKM dalam rangka pengembangan UMKM.
DAFTAR PUSTAKA
pembenahan, mengajak Pelaku UMKM
Bernard, I, Chaster. 1992. Organisasi dan Manajemen Struktur, Prilaku dan French, Bell. 2002. Manajemen, Edisi ke Enam. Jakarta : PT. Prenhalindo Gibson, 1984. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga Kamus Lengkap Ekonomi. 2002. Jakarta : Harta Prima
untuk lebih mau menggunakan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado wadah
pelatihan
dan
pembelajaran dalam hal berwirausaha. memberikan
pelayanan
yang
memuaskan untuk pelaku UMKM. 4. Agar Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado lebih mendekatkan diri kepada
melaksanakan
UMKM
dan
programnya
Kotler, dkk. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga. Partadireja, Ace. 1985. Pengantar Ekonomi. Yogyakarta : BPFEUGM Proses. Jakarta: Gramedia Satori Djam’an, Komariah Aan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Winarto, Surachman. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Jenmars
dapat secara
maksimal. Dan dalam hal ini juga diperlukan pentingnya kerja sama yang baik dan kompak sesama rekan kerja agar terlaksananya tujuan yang ingin dicapai. 5. Agar Pimpinan Dinas Koperasi dan UMKM
Kota
tanggung
birokrasi
organisasi, yaitu dengan melakukan
pelaku
dan
sesuai dengan bidang tugasnya dan
Manado lebih memperbaiki internal
para
tugas
dan
untuk
3. Agar Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Dan
menganalisis
bukan
golongan tertentu.
sebagai
mampu
Manado
melakukan
15