KAJIAN RELEVANSI PEMBERLAKUAN STANDAR SERTIFIKASI KETRAMPILAN MANDOR DAN TUKANG PADA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA
TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU PROSES UNTUK BELAJAR DAN SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Oleh: Nur Yekti Merryardani 150 03 047
Leo Willyanto 150 03 076
Dosen Pembimbing: Ir. Rochhardjanto WRD
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 i
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
KAJIAN RELEVANSI PEMBERLAKUAN STANDAR SERTIFIKASI KETRAMPILAN MANDOR DAN TUKANG PADA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TUGAS AKHIR
oleh NUR YEKTI MERRYARDANI 150 03 047
LEO WILLYANTO 150 03 076
DISETUJUI oleh PEMBIMBING
IR. ROCHHARDJANTO WRD
MENGETAHUI
KOORDINATOR TUGAS AKHIR KELOMPOK KEPAKARAN MRK
KETUA PROGRAM STUDI
IR. ROCHHARDJANTO WRD
DR. IR. HERLIEN D. SETIO
ii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diberikan kepada : Nama
: NUR YEKTI MERRYARDANI
NIM
: 150 03 047
Tema Tugas Akhir
: Manajemen Rekayasa Konstruksi
Judul
: Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi
Ketrampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia
Tugas Akhir ini dibuat dalam rangkap 7 (tujuh), yaitu untuk : 1. Mahasiswa (2) 2. Dosen Pembimbing (1) 3. Dosen Penguji (2) 4. Tata Usaha Program Studi Teknik Sipil (1) 5. Perpustakaan (1)
Bandung, Juni 2008 Mengetahui, Pembimbing,
Ir. Rochhardjanto WRD
iii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diberikan kepada : Nama
: Leo Willyanto
NIM
: 150 03 076
Tema Tugas Akhir
: Manajemen Rekayasa Konstruksi
Judul
: Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi
Ketrampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia
Tugas Akhir ini dibuat dalam rangkap 7 (tujuh), yaitu untuk : 1. Mahasiswa (2) 2. Dosen Pembimbing (1) 3. Dosen Penguji (2) 4. Tata Usaha Program Studi Teknik Sipil (1) 5. Perpustakaan (1)
Bandung, Januari 2009 Mengetahui, Pembimbing,
Ir. Rochhardjanto
iv
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TANDA SELESAI TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Tugas Akhir pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, menyatakan bahwa proses Tugas Akhir dari mahasiswa di bawah ini telah selesai :
Nama
: Nur Yekti Merryardani
NIM
: 150 03 047
Tema Tugas Akhir
: Manajemen Rekayasa Konstruksi
Judul
: Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi
Ketrampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia
Bandung, Juni 2008 Mengetahui, Pembimbing,
Ir. Rochhardjanto
v
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TANDA SELESAI TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Tugas Akhir pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, menyatakan bahwa proses Tugas Akhir dari mahasiswa di bawah ini telah selesai :
Nama
: Leo Willyanto
NIM
: 150 03 076
Tema Tugas Akhir
: Manajemen Rekayasa Konstruksi
Judul
: Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi
Ketrampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia
Bandung, Januari 2009 Mengetahui, Pembimbing,
Ir. Rochhardjanto vi
ABSTRAK “ Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi Ketrampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia “ ,oleh Nur Yekti Merryardani ( 15003047 ) dan Leo Willyanto ( 15003076 ) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, 2008. Berdasarkan Undang – Undang No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kontruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan. Dan pada pasal 9 ( 3 ) , dijelaskan bahwa orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian. Sehingga pemilihan penyedia jasa hanya boleh diikuti oleh penyedia jasa yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan diatas ( pasal 17 ( 5 ) ). Keharusan memiliki “ sertifikasi keahlian dan atau ketrampilan” mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul – betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat / standar baku yang dibutuhkan untuk mengatur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi .. Peran mandor dan tukang sebagai tenaga penggerak dan pelaksana utama pada suatu proyek kontruksi sangat mutlak dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek kontruksi. Mandor merupakan motor penggerak tenaga kerja dan pemasok tenaga terampil di bawahnya seperti tukang – tukang dan kuli bangunan yang terlibat dalam proyek konstruksi. Tukang merupakan tenaga kerja utama dalam pelaksanakan pembangunan proyek, dan tukanglah yang mewujudkan suatu desain menjadi kenyataan sesuai dengan tujuan utama suatu proyek dibangun, berdasarkan arahan dari kontraktor dan mandor sebagai atasannya. Dengan demikian, kontraktor dan proyek konstruksi mutlak membutuhkan kerja sama yang saling menguntungkan dan nyaman dengan mandor dan bawahannya sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif dalam pelaksanaan proyek. Standar Ketrampilan Tenaga Kerja yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional untuk bidang ketrampilan Tukang maupun Mandor. akan digunakan sebagai bahan perbandingan antara peraturan dengan kondisi aktual pada proyek konstruksi yang ada. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dari 17 perusahaan kontraktor dan 15 mandor proyek konstruksi yang sedang dilaksanakan di Jakarta, Bandung dan Semarang, diperoleh data bahwa penerapan sertifikasi bagi mandor sesuai peraturan yang ditetapkan, maupun wacana sertifikasi tersebut pada tukang belum layak untuk dilaksanakan di Indonesia. Pengetahuan mengenai standar kompetensi kerja oleh perusahaan kontraktor sudah cukup baik, sedangkan dari pihak mandor maupun tukang mengenai standar kerja tersebut masih minim. Hal ini dapat disebabkan antara lain karena kurangnya informasi atau sosialisasi dari pemerintah dan kurangnya kesadaran dari mandor bahwa penerapan standar kerja yang baik akan meningkatkan daya saing mereka terlebih bagi mandor yang bersertifikat. Hal ini pula yang menyebabkan terbatasnya tenaga kerja mandor maupun tukang yang memiliki sertifikat keterampilan dalam dunia konstruksi sekarang ini. Keywords : Site Manager / Kontraktor Pelaksana, Mandor, Tukang, Standar Kompetensi Ketrampilan Kerja, pelatihan, sertifikasi, kompetensi.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Kajian Relevansi Pemberlakuan Standar Sertifikasi Keterampilan Mandor dan Tukang pada Proyek Konstruksi Indonesia”. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah syarat untuk menyelesaikan pendidikan tahap Sarjana di Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung.
Proses pencarian dan analisis data dilakukan berdasarkan hasil survey di lapangan mengenai sertifikasi keterampilan tukang maupun mandor di beberapa proyek konstruksi yang berada pada tahap pelaksanaan di daerah Bandung, Semarang, dan Jakarta.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan yang kami miliki, karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan senang hati kami terima demi menuju kesempurnaan Tugas Akhir ini. Tak lupa kami memohon maaf kepada seluruh pihak jika ada kekhilafan dan kesalahan yang kami perbuat selama proses penyusunan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun, dan terlebih lagi bagi para pembaca yang berkenan membaca Tugas Akhir ini.
Bandung, Juni 2008
Penulis
viii
Nur Yekti Merryardani
Dalam hidup, selalu akan ada pilihan Bila kita memilih duniawi, kita tidak akan pernah mendapatkan akhirat Namun bila kita memilih akhirat, duniawi akan senantiasa mengikuti akhirat … Terima kasih yang tak terkira saya haturkan kepada : 4JJ1 SWT, atas segala berkah dan perlindunganNYA kepada saya dan orang – orang yang saya cintai. Nabi Muhammad SAW, atas tauladan yang telah diberikan kepada seluruh umat manusia, Papa saya Tri Hardhono, mama Bondan W, mba Nilam atas kasih sayang, kesabaran, dan perannya yang takkan pernah tergantikan maupun terbalaskan. Terutama mama papa, tanpa kalian aku ga akan kuat.. Mas Ir, terima kasih atas semua cobaan yang selalu engkau berikan kami, walau sakit, tapi aku yakin, tanpa semua yang kamu lakukan, aku ga akan bisa seperti ini. Aku harap kamu bisa merasakan kebahagiaan dan sadar, dan insyaAJJ1 aku akan buktikan ke kamu, aku bisa bahagia. Aku tetap menyayangimu .. Bapak Rochhardjanto, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir kami, yang dengan penuh kesabaran telah membimbing dan membagi pelajaran hidup secara luas, sungguh saya takjub dan berterima kasih pada AJJ1 sudah mempertemukan saya dengan orang sehebat Bapak Dimas Wahyu Prasetya.. adikku, sahabat sejatiku, atas semua waktu yang sudah kita lalui, makasih atas bantuannya setiap waktu. Makasi udah selalu ada saat suka duka. Sukses ya sahabatku !! ☺ Harnandi Adhityo, pendampingku, dan keluarga, terima kasih atas kenyaman yang kamu berikan padaku. Aku ngrasa homemy banget saat bareng kamu. Makasih atas semua kesabaran dan kekuatan yang kamu beri, aku bisa juga karenamu..semoga impian kita dapat tercapai ☺ Ibu Ima Fatima, Ibu Reini D. Wirahadikusumah, dan Ibu Rani , sebagai dosen penguji Tugas Akhir kami, atas segala arahan, masukan, dan koreksi yang telah diberikan Pak Willy Tumewu, koordinator TA, tanpa Bapak, saya dan Leo tidak akan mampu menjalani TA ini Leo Willyanto, partnerku tersayang, phew, masi ga percaya ya, kita berhasil.. well, makasi atas kesabarannya. Maafin ya suka bikin kamu sebel. Lain kali jangan banyak bengong ya, ntar mulutmu tambah bulet ☺ Wenci, sahabatku & my girlfriend, makasih udah menampungku saat malam tiba, makasih sumbang sarannya, wew, tanpamu kayanya I’ve lost my mine dech ☺ u’re the best dech Inthul, my another girlfriend, wah, aku dapat pelajaran banyak darimu thul, termasuk cara menyikapi permasalahan, makasih ya thul, walo kamu agak lolhak lolhok tapi u’re the best
HMS ’03, Vai, Anto,Jejen ( makasi yaudah sering dengerin curhatku. Lu tegas banget dech ), Lia, Mery, Ronny, Eva,Ratih, Pandhu, Unip, Hita, Feri Armando,Indah, Tyo, Deasy, Olive, Bagjahee, Monce, Thanks for everything, Bintang dan Doyo, wew ga pernah aku sangka kita mengambil topic yang mirip, makasih atas semuanya ya..sarannya..tenang aja, beda banget kok, tapi aku berguru pada kalian Pak Lili, terima kasih atas semuanya dech..perpusnya nyaman banget buat istirahat siang ma cari info bioskop.. hehehe..homemy Bu Tiktik, Pak Min, Pak Agus 1, Pak Agus 2,Pak Dede, semua pegawai TU, terima kasih atas kesabarannya dengan kecerewetan dan kebawelan saya.. Seluruh responden Tugas Akhir kami, instansi terkait, kontraktor, dan mandor, yang telah berpartisipasi dalam proses pembelajaran serta penyelesaian Tugas Akhir kami, Cimol, Parjo, Mumun,dan kucing kucing lain di kampus maupun dimana pun, thanks udah membawakan arti kasih tak berbalas bagiku. Aga, sahabatku nun jauh disana.. Mas Ganjen atas pertolongan pertama saat ku malas cari makanan malem - malem Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu – persatu,.. terima kasih..
Daftar Isi
Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Ucapan Terima kasih Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
i ii vii viii ix xii xiv
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian 1.3 Ruang Lingkup Penelitian 1.4 Batasan Penelitian 1.5 Metodologi Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan
I-1 I-1 I-5 I-5 I-5 I-6 I-9
BAB II Kajian Pustaka 2.1 Pendahuluan 2.2 Tenaga Kerja Mandor 2.2.1 Definisi Tenaga Kerja Mandor 2.2.2 Kedudukan Tenaga Kerja Mandor 2.2.3 Peran Tenaga Kerja Mandor 2.2.4 Sistem Pengupahan Tenaga Kerja 2.2.5 Jaminan Sosial Tenaga Kerja 2.3 Tenaga Kerja Tukang 2.3.1 Definisi Tenaga Kerja Tukang 2.3.2 Kedudukan Tenaga Kerja Tukang 2.3.3 Peran Tenaga Kerja Tukang 2.3.4 Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Tukang 2.3.5 Jaminan Tenaga Kerja Tukang 2.4 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional 2.5 Kompetensi 2.5.1 Komponen Kompetensi 2.6 Standar Kompetensi 2.6.1 Pengertian Standar Kompetensi 2.6.2 Manfaat Standar Kompetensi 2.7 Standar Kompetensi Kerja
II-1 II-1 II-8 II-8 II-9 II-9 II-10 II-11 II-12 II-12 II-12 II-13 II-13 II-13 II-14 II-16 II-17 II-18 II-18 II-19 II-20
ix
2.7.1 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 2.7.1.1 Studi penyusunan standar kompetensi 2.7.1.2 Persyaratan jabatan kerja mandor 2.7.1.3 Kompetensi kerja mandor 2.7.1.4 Kompetensi kunci kerja mandor 2.7.1.5 Persyaratan jabatan kerja tukang (job requirement) 2.7.1.6 Kompetensi kerja tukang 2.7.2 Pelatihan dan Standar Kompetensi Tenaga Kerja 2.7.3 Pedoman Sertifikasi dan Registrasi Keterampilan Kerja Jasa Konstruksi 2.7.3.1 Dasar hukum serta referensi penyusunan pedoman sertifikasi dan registrasi keterampilan kerja 2.7.3.2 Pengertian istilah – istilah umum 2.7.3.3 Tujuan sertifikasi 2.7.3.4 Sertifikasi keterampilan kerja jasa konstruksi
II-20 II-21 II-22 II-22 II-23 II-23 II-23 II-24 II-25
II-26 II-26 II-28 II-29
BAB III Metodologi Penelitian dan Penyajian Data 3.1 Umum 3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Persiapan Penelitian 3.2.2 Pembuatan Form Kuisioner 3.2.3 Validasi Form Kuisioner 3.2.4 Pengumpulan Data Lapangan 3.2.5 Penetapan, Pengolahan, dan Penyajian Data 3.3 Penyajian Data Eksisting 3.3.1 Proyek- Proyek yang Disurvey 3.3.2 Rekapitulasi Data 3.3.2.1 Data kuisioner dari kontraktor pelaksana 3.3.2.2 Data kuisioner dari mandor 3.3.2.3 Data kuisioner dari tukang 3.3.3 Data Wawancara
III-1 III-1 III-1 III-4 III-4 III-5 III-6 III-6 III-7 III-7 III-9 III-9 III-20 III-29 III-49
BAB IV Analisis Hasil Penelitian Aktualisasi Penerapan Standar Sertifikasi Keterampilan Mandor & Tukang pada Proyek Konstruksi 4.1 Umum 4.2 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi 4.2.1 Peran Kontraktor Pelaksana, Mandor, Tukang
IV-1 IV-1 IV-3 IV-3
x
4.2.1.1 4.2.1.2 4.2.1.3 4.2.1.4
4.3.
Data pustaka Data kuisioner Analisis perbandingan Kesimpulan peran kontraktor pelaksana, Mandor, tukang 4.2.2 Perekrutan Mandor dan Tukang 4.2.2.1 Data pustaka 4.2.2.2 Data kuisioner 4.2.2.3 Analisis perbandingan 4.2.2.4 Kesimpulan perekrutan mandor dan tukang Bidang Keterampilan Mandor dan Tukang 4.3.1 Pelatihan Keterampilan Mandor dan Tukang 4.3.1.1 Studi pustaka 4.3.1.2 Data kuisioner 4.3.1.3 Analisis perbandingan 4.3.1.4 Kesimpulan Pelatihan Keterampilan Mandor dan Tukang 4.3.2 Sertifikasi Mandor dan Tukang 4.3.2.1 Studi pustaka 4.3.2.2 Data kuisioner 4.3.2.2.1 Pengetahuan mengenai sertifikasi 4.3.2.2.2 Pelaksanaan sertifikasi 4.3.2.2.2.1 Sertifikasi mandor 4.3.2.2.2.2 Sertifikasi tukang 4.3.2.2.2.3 Manfaat sertifikasi maupun pelatihan keterampilan 4.3.2.3 Analisis perbandingan 4.3.2.4 Kesimpulan sertifikasi dan pelatihan mandor Dan tukang
IV-3 IV-7 IV-22 IV-27 IV-27 IV-27 IV-28 IV-35 IV-37 IV-38 IV-38 IV-38 IV-41 IV-47 IV-48 IV-49 IV-49 IV-56 IV-56 IV-74 IV-74 IV-88
IV-106 IV-111 IV-118
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi 5.1 Kesimpulan 5.2 Rekomendasi
V-1 V-1 V-2
Daftar Pustaka Lampiran
xv xvi
xi
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Diagram Alir Metode Penelitian Gambar 2.1 Rangkaian Kegiatan dalam Proyek Konstruksi Gambar 2.2 Hubungan Pasar Konstruksi dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Gambar 2.3 Hubungan Antar Pelaku Proyek Konstruksi Gambar 2.4 Strukur Kedudukan Para Pelaku Konstruksi Gambar 2.5 Konsep Pembinaan Jasa Konstruksi Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Gambar 4.1 Persentase status kepemilikan proyek Gambar 4.2 Persentase Status Kontraktor Gambar 4.3 Persentase nilai proyek konstruksi Gambar 4.4 Organisasi Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gambar 4.5 Persentase perlu tidaknya tenaga mandor pada proyek Gambar 4.6 Persentase mandor dan tukang yang digunakan dalam proyek menurut site manager Gambar 4.7 Persentase pemilih mandor yang akan dipekerjakan di proyek Gambar 4.8 Persentase pemilih tukang yang akan dipekerjakan di proyek Gambar 4.9 Persentase pernah / tidaknya pihak kontraktor bekerjasama dengan mandor sebelumnya Gambar 4.10 Persentase keterlibatan kontraktor dalam pengadaan mandor menurut responden mandor Gambar 4.11 Persentase keterlibatan kontraktor pelaksana dalam pengadaan tukang menurut responden site manager Gambar 4.12 Persentase jumlah kerjasama yang pernah dilakukan oleh site manager dengan mandor Gambar 4.13 Persentase kerjasama antara responden tukang dengan kontraktor pelaksana Gambar 4.14 Persentase apakah pengadaan tukang melalui prosedur lelang Gambar 4.15 Dasar pemilihan mandor oleh site manager Gambar 4.16 Dasar pemilihan tukang maupun suppliernya oleh site manager Gambar 4.17 Persentase dasar responden mandor maupun tukang untuk dapat bekerja pada proyek menurut responden mandor dan tukang Gambar 4.18 Persentase ada / tidaknya standar tertentu dalam xv
I-8 II-2 II-4 II-7 II-7 II-15 III-3 IV-1 IV-2 IV-2 IV-6 IV-7 IV-7 IV-8 IV-8 IV-9 IV-10 IV-10 IV-11 IV-11 IV-12 IV-12 IV-13
IV-14
pemilihan tukang oleh kontraktor pelaksana Gambar 4.19 Persentase ada / tidaknya standar tertentu dalam pemilihan tukang oleh responden mandor Gambar 4.20 Persentase ada / tidaknya standar tertentu yang harus dipenuhi oleh tukang yang bekerja pada proyek Gambar 4.21 Persentase pengalaman dan tingkat pendidikan mandor Gambar 4.22 Persentase responden mandor yang terdapat di lapangan Gambar 4.23 Persentase keterampilan responden mandor yang pernah dilakukan sebelum mendalami keterampilan yang dilakukan saat ini Gambar 4.24 Persentase alasan yang melatarbelakangi responden mandor berganti keterampilan pada proyek yang berbeda Gambar 4.25 Persentase responden mandor yang tergabung dalam suatu asosisasi Gambar 4.26 Persentase keterampilan tukang yang digunakan pada proyek menurut site manager Gambar 4.27 Persentase keterampilan lain yang pernah dilakukan oleh responden tukang selain keterampilan yang sedang dilakukan pada proyek saat ini Gambar 4.28 Persentase alasan yang melatarbelakangi perubahan bidang keterampilan yang dijalani responden tukang Gambar 4.29 Persentase pengalaman dan tingkat pendidikan responden tukang Gambar 4.30 Persentase responden tukang yang tergabung dalam suatu asosiasi keterampilan Gambar 4.31 Persentase kerjasama yang pernah mandor lakukan dengan kontraktor pelaksana menurut mandor Gambar 4.32 Persentase kerjasama yang pernah tukang lakukan dengan kontraktor pelaksana menurut tukang Gambar 4.33 Persentase kerjasamayang pernah mandor lakukan dengan tukang menurut mandor Gambar 4.34 Persentase system pembayaran mandor yang pernah diterapkan kontraktor pelaksana Gambar 4.35 Persentase system pembayaran tukang yang pernah diterapkan kontraktor pelaksana Gambar 4.36 Persentase volume pekerjaan mandor dan tukang menurut site manager Gambar 4.37 Volume pekerjaan responden mandor dan tukang di xvi
IV-14 IV-15 IV-15 IV-16 IV-17
IV-17
IV-18 IV-19 IV-20
IV-20 IV-21 IV-21 IV-22 IV-28 IV-29 IV-29 IV-30 IV-30 IV-31
lapangan Gambar 4.38 Persentase ketentuan tertentu dari site manager terkait dengan jumlah tukang yang harus dibawahi oleh mandor Gambar 4.39 Persentase jumlah tukang yang digunakan dalam proyek menurut site manager maupun pada kenyataannya bagi mandor Gambar 4.40 Persentase status keterikatan mandor maupun tukang pada proyek menurut site manager Gambar 4.41 Persentase jaminan yang diberikan kontraktor pelaksana kepada mandor yang dipelerjakannya menurut site manager Gambar 4.42 Persentase tahu/tidaknya responden site manager mengenai pelatihan keterampilan mandor maupun tukang Gambar 4.43 Persentase tahu/tidaknya responden mandor mengenai pelatihan keterampilan mandor Gambar 4.44 Persentase tahu/tidaknya responden mandor pada pelatihan keterampilan mandor dan tanggungan biaya dalam pelatihan Gambar 4.45 Persentase tahu/tidaknya maupun keikutsertaan responden tukang pada pelatihan keterampilan tukang Gambar 4.46 Persentase ketertarikan responden mandor maupun tukang pada pelatihan keterampilan tukang Gambar 4.47 Persentase tanggapan mengenai penting / tidaknya pelatihan keterampilan bagi responden tukang Gambar 4.48 Persentase ada/tidaknya pelatihan khusus dari kontraktor pelaksana bagi tukang sebelum pelaksanaan pekerjaan penting Gambar 4.49 Persentase ada/tidaknya pelatihan khusus dari kontraktor pelaksana bagi tukang sebelum pelaksanaan pekerjaan penting menurut site manager Gambar 4.50 Persentase ada/tidaknya pelatihan khusus dari kontraktor pelaksana bagi tukang sebelum pelaksanaan pekerjaan penting menurut mandor Gambar 4.51 Persentase ada/tidaknya pelatihan khusus dari kontraktor pelaksana bagi tukang sebelum pelaksanaan pekerjaan penting menurut tukang Gambar 4.52 Persentase tahu/tidaknya responden site manager tentang keharusan sertifikasi mandor pada proyek xvii
IV-32
IV-32
IV-33 IV-34
IV-35
IV-41 IV-42
IV-42
IV-43 IV-43 IV-44
IV-45
IV-45
IV-46
IV-46
pemerintahan Gambar 4.53 Persentase asal pengetahuan responden site manager tentang keharusan sertifikasi mandor Gambar 4.54 Persentase pengetahuan responden site manager tentang isi SKKNI mandor Gambar 4.55 Persentase responden mandor yang mengetahui seluk beluk sertifikasi keterampilan mandor yang tercantum pada SKKNI Gambar 4.56 Persentase responden mandor yang mengetahui tentang keharusan sertifikasi pada proyek pemerintahan Gambar 4.57 Persentase responden site manager mengetahui mengenai adanya sertifikasi yang diatur SKKNI tukang Gambar 4.58 Persentase tahu/tidaknya responden site manager tentang akan adanya keharusan sertifikasi tukang pada proyek pemerintahan Gambar 4.59 Persentase asal pengetahuan responden site manager tentang akan adanya keharusan sertifikasi tukang Gambar 4.60 Persentase responden tukang mengetahui bahwa standar kompetensi keterampilan tukang dilegalkan dalam bentuk sertifikasi keterampilan tukang Gambar 4.61 Persentase responden tukang mengetahui mengenai adanya akan segera adanya peraturan kewajiban sertifikasi tukang Gambar 4.62 Persentase pencantuman keharusan sertifikasi tukang Gambar 4.63 Persentase kesediaan kontraktor pelaksana untuk mengadakan pelatihan /uji sertifikasi mandor yang bekerja padanya menurut site manager Gambar 4.64 Persentase ada/tidaknya keterikatan mandor pada kontraktor bila kontraktor bersedia membiayai sertifikasi / pelatihan keterampilan menurut site manager Gambar 4.65 Persentase kesediaan kontraktor pelaksana untuk mengadakan pelatihan /uji sertifikasi tukang yang bekerja padanya menurut site manager Gambar 4.66 Persentase ada/tidaknya keterikatan tukang pada kontraktor bila kontraktor bersedia membiayai sertifikasi / pelatihan keterampilan menurut site manager Gambar 4.67 Persentase apakah responden kontraktor pelaksana xviii
IV-56 IV-56 IV-57
IV-58
IV-58
IV-59
IV-59 IV-60
IV-60
IV-61 IV-61
IV-62
IV-62
IV-63
IV-64
mengetahui prosedur pelaksanaan maupun perolehan sertifikasi bagi mandor maupun tukang Gambar 4.68 Persentase apakah responden mandor mengetahui prosedur pelaksanaan maupun perolehan sertifikasi Gambar 4.69 Persentase apakah responden tukang mengetahui prosedur pelaksanaan maupun perolehan sertifikasi Gambar 4.70 Persentase pihak yang membiayai sertifikasi mandor maupun tukang Gambar 4.71 Persentase tanggapan mandor mengenai keterampilannya yang sedang dilakukannya pada proyek Gambar 4.72 Persentase tanggapan tukang mengenai keterampilannya yang sedang dilakukannya pada proyek Gambar 4.73 Persentase tanggapan mengenai penting / tidaknya sertifikasi maupun pelatihan keterampilan bagi mandor oleh responden mandor Gambar 4.74 Persentase tanggapan mengenai penting / tidaknya sertifikasi maupun pelatihan keterampilan bagi responden mandor Gambar 4.75 Persentase tanggapan mengenai penting / tidaknya sertifikasi maupun pelatihan keterampilan bagi tukang menurut site manager Gambar 4.76 Persentase tanggapan mengenai penting / tidaknya sertifikasi bagi responden tukang Gambar 4.77 Persentase tanggapan responden mandor apakah peraturan keharusan sertifikasi tersebut memberatkan baginya Gambar 4.78 Persentase manfaat dari uji sertifikasi / pelatihan keterampilan bagi responden mandor Gambar 4.79 Persentase tanggapan responden mandor mengenai kemudahan dalam memperoleh sertifikasi Gambar 4.80 Persentase tanggapan responden tukang mengenai kemudahan dalam memperoleh sertifikasi Gambar 4.81 Persentase tanggapan responden mandor terhadap pelaksanaan pelatihan / uji sertifikasi yang ada Gambar 4.82 Persentase ada / tidaknya sanksi khusus atas ketiadaannya sertifikasi mandor Gambar 4.83 Persentase pengetahuan site manager mengenai lembaga yang mengeluarkan sertifikasi keterampilan Gambar 4.84 Persentase ada/tidaknya keharusan sertifikasi mandor xix
IV-64 IV-65 IV-65 IV-66
IV-66
IV-67
IV-67
IV-68
IV-68 IV-69
IV-69 IV-70 IV-70 IV-71 IV-71 IV-72 IV-72
pada proyek pada saat pengumuman penawaran menurut site manager Gambar 4.85 Persentase ada/tidaknya keharusan sertifikasi mandor pada proyek pada saat penawaran menurut site manager Gambar 4.86 Persentase ada/tidaknya keharusan sertifikasi mandor pada proyek pada kenyataanya menurut site manager Gambar 4.87 Persentase ada/tidaknya mandor yang bersertifikat pada proyek menurut site manager Gambar 4.88 Persentase keterampilan yang dimiliki tukang besi / beton pada proyek menurut pengamatan site manager Gambar 4.89 Persentase keterampilan mandor atas pemahaman gambar kerja Gambar 4.90 Persentase item keterampilan mandor atas pemahaman gambar kerja yang dikuasai responden mandor sesuai syarat keterampilan yang dipersyaratkan dalam ketentuan Gambar 4.91 Persentase keterampilan mandor atas persiapan bangsal kerja Gambar 4.92 Persentase item keterampilan mandor atas persiapan bangsal kerja yang dikuasai responden mandor sesuai syarat keterampilan yang dipersyaratkan dalam ketentuan Gambar 4.93 Persentase keterampilan mandor atas pengawasan & koordinasi pekerjaan Gambar 4.94 Persentase item keterampilan mandor atas pengawasan & koordinasi pekerjaan yang dikuasai responden mandor sesuai syarat keterampilan yang dipersyaratkan Gambar 4.95 Persentase keterampilan mandor atas pembuatan program kerja mingguan / bulanan Gambar 4.96 Persentase item keterampilan mandor atas pembuatan program kerja mingguan / bulanan yang dikuasai responden mandor sesuai syarat keterampilan Gambar 4.97 Persentase keterampilan mandor atas pemantauan & evaluasi pekerjaan Gambar 4.98 Persentase item keterampilan mandor atas pemantauan & evaluasi pekerjaan dikuasai responden mandor sesuai syarat keterampilan yang dipersyaratkan dalam ketentuan xx
IV-74
IV-74 IV-75 IV-76 IV-77 IV-78
IV-79 IV-80
IV-81 IV-82
IV-83 IV-84
IV-85 IV-86
IV-87
Gambar 4.99 Persentase ada / tidaknya responden mandor maupun responden tukang yang memiliki sertifikat keterampilan pada proyek Gambar 4.100 Persentase ada/tidaknya mandor yang bersertifikat pada proyek menurut site manager Gambar 4.101 Persentase keterampilan yang dimiliki tukang besi / beton pada proyek menurut pengamatan site manager Gambar 4.102 Persentase keterampilan yang dimiliki tukang kayu pada proyek menurut pengamatan site manager Gambar 4.103 Persentase keterampilan yang dimiliki tukang pasang batu pada proyek menurut pengamatan site manager Gambar 4.104 Persentase Kemampuan menurut tukang batu Gambar 4.105 Persentase asal keterampilan yang dimiliki tukang batu sesuai yang dipersyaratkan Gambar 4.106 Persentase motivasi responden tukang batu mengikuti uji sertifiikasi maupunn pelatihan keterampilan Gambar 4.107 Persentase kesediaan responden tukang batu untuk mengikuti pelatihan maupun uji sertifikasi gratis namun juga memberikan uang saku pengganti Gambar 4.108 Persentase ada/tidaknya perubahan yang terjadi pada responden tukang yang mengikuti uji sertifikasi / pelatihan keterampilan Gambar 4.109 Persentase perubahan yang dirasakan oleh responden tukang batu yang mengikuti uji sertifikasi maupun pelatihan keterampilan Gambar 4.110 Persentase pendapat responden tukang batu mengenai apakah keharusan uji sertifikasi layak diterapkan Gambar 4.111 Persentase Keterampilan yang dikuasai menurut responden tukang kayu Gambar 4.112 Persentase motivasi responden tukang kayu mengikuti uji sertifiikasi maupunn pelatihan keterampilan Gambar 4.113 Persentase asal keterampilan yang dimiliki tukang kayu sesuai yang dipersyaratkan Gambar 4.114 Persentase kesediaan responden tukang kayu untuk mengikuti pelatihan maupun uji sertifikasi gratis namun juga memberikan uang saku pengganti xxi
IV-88 IV-89
IV-90 IV-91
IV-92 IV-93 IV-94
IV-94
IV-95
IV-95
IV-96
IV-96 IV-97
IV-98 IV-99
IV-99
Gambar 4.115 Persentase perubahan yang dirasakan oleh responden tukang kayu yang mengikuti uji sertifikasi maupun pelatihan keterampilan Gambar 4.116 Persentase ada/tidaknya perubahan yang terjadi pada responden tukang kayu mengenai uji sertifikasi keterampilan Gambar 4.117 Persentase pendapat responden tukang kayu mengenai apakah keharusan uji sertifikasi layak diterapkan Gambar 4.118 Persentase Kemampuan menurut responden tukang besi beton Gambar 4.119 Persentase asal keterampilan yang dimiliki tukang besi beton sesuai yang dipersyaratkan Gambar 4.120 Persentase motivasi responden tukang besi beton mengikuti uji sertifiikasi maupunn pelatihan keterampilan Gambar 4.121 Persentase kesediaan responden tukang besi beton untuk mengikuti pelatihan maupun uji sertifikasi gratis namun juga memberikan uang saku pengganti Gambar 4.122 Persentase perubahan yang dirasakan oleh responden tukang besi beton dari uji sertifikasi Gambar 4.123 Persentase ada/tidaknya perubahan yang terjadi pada responden tukang yang mengikuti uji sertifikasi / pelatihan keterampilan Gambar 4.124 Persentase pendapat responden tukang kayu mengenai apakah keharusan uji sertifikasi layak diterapkan Gambar 4.125 Persentase tanggapan responden mandor terhadap perubahan yang terjadi terhadap peserta uji sertifikasi Gambar 4.126 Persentase tanggapan kontraktor pelaksana mengenai pengaruh adanya penerapan sertifikasi mandor Gambar 4.127 Persentase pengaruh terhadap responden kontraktor pelaksana dengan adanya penerapan sertifikasi mandor Gambar 4.128 Persentase pengaruh pada volume kerja mandor maupun pemberian ijin kerja bagi kontraktor dengan adanya penerapan sertifikasi mandor terhadap responden kontraktor pelaksana xxii
IV-100
IV-100
IV-101 IV-102 IV-103
IV-103
IV-104 IV-104
IV-105
IV-105
IV-106
IV-107
IV-107
IV-108
Gambar 4.129 Persentase pengaruh pada volume kerja tukang menurut responden kontraktor pelaksana Gambar 4.130 Persentase pengaruh terhadap responden kontraktor pelaksana dengan akan adanya penerapan sertifikasi tukang Gambar 4.131 Persentase pilihan responden kontraktor pelaksana terhadap adanya tukang maupun mandor bersertifikasi Gambar 4.132 Persentase tanggapan mandor mengenai kelayakan penerapan kewajiban sertifikasi pada proyek pemerintah maupun swasta
xxiii
IV-108
IV-109
IV-110
IV-111
Daftar Tabel Tabel 3.1 Data Proyek Konstruksi (Kontraktor) III-7 Tabel 3.2 Data Pengisi Questioner ( Responden ) III-8 Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Kuisioner Data Umum “ Status Proyek Konstruksi & Kontraktor “ III-9 Tabel 3.4 Rekapitulasi Data Kuestioner Proses Pelaksanaan Proyek Konstruksi dalam Perspektif Site III-9 Tabel 3.5 Data Kuestioner Tanggapan Site Manager / Kontraktor Pelaksana Terhadap adanya Pelatihan maupun Sertifikasi Ketrampilan Mandor III-13 Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Kuestioner Proses Pelaksanaan Proyek Konstruksi dalam Perspektif Site Manager terhadap Keberadaan Tukang - Tukang III-14 Tabel 3.7 Rekapitulasi Data Kuestioner Tanggapan Site Manager / Kontraktor Pelaksana Terhadap adanya Pelatihan maupun Sertifikasi Ketrampilan Mandor III-17 Tabel 3.8 Rekapitulasi Data Kuestioner Mandor III-20 Tabel 3.9 Rekap Data Ketrampilan yang Dipersyaratkan Sesuai dengan item – item Pengujian Sertifikasi Ketrampilan Mandor III-24 Tabel 3.10 Keterangan Mandor III-27 Tabel 3.11 Ketrampilan yang dipersyaratkan bagi mandor III-27 Tabel 3.12 Rekap Data Ketrampilan & Data Pribadi Tukang III-29 Tabel 3.13 Bidang Ketrampilan Tukang Pasang Batu III-32 Tabel 3.14 Status Responden Tukang III-33 Tabel 3.15 Data Rekap Kuestioner Mengenai Pengetahuan Ketrampilan Tukang Batu III-34 Tabel 3.16 Rekap Data Kuestioner Tanggapan Responden Tukang Pasang Batu terhadap Adanya Pelatihan Maupun Uji Sertifikasi Ketrampilan Tukang III-37 Tabel 3.17 Rekap Data Kuestioner Ketrampilan Tukang Kayu III-38 Tabel 3.18 Data Rekap Kestioner Mengenai Pengetahuan Ketrampilan Tukang Kayu III-39 Tabel 3.19 Tanggapan Responden Tukang Kayu Terhadap Adanya Pelatihan & Uji Sertifikasi Ketrampilan Tukang Kayu III-43 Tabel 3.20 Tukang Besi Beton III-44 Tabel 3.21 Tanggapan Responden mengenai Adanya Uji III-45 Sertifikasi Tukang Besi Beton Tabel 3.22 Tanggapan Responden Tukang Kayu Terhadap adanya Pelatihan & Uji Sertifikasi Ketrampilan Tukang Kayu III-48 xiii