KAJIAN POTENSI BANGUNAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM MERENCANAKAN GEDUNG DI INDONESIA Rezki Ikhsan Rizaldi, Indra Farni, Rini Mulyani Jurusan Teknik Sipil,Falkultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Perkembangan Building Information Modeling (BIM) di Indonesia sampai saat ini masih sangat terbatas, karena masih belum tersosialisasi dengan baik. BIM merupakan suatu proses perencanaan yang bersifat virtual serta berlandaskan pada teknologi, dimana seluruh informasi yang dibuat dalam model perencanaan tersebut telah terintegrasi dengan baik secara digital. Salah satu software yang telah mengadopsi BIM di dalam perencanaan konstruksi adalah Autodesk Revit. Autodesk Revit dapat digunakan dalam pembuatan gambar rencana proyek, pengelolaan proyek, pengendalian proyek, serta penghitungan kuantitas dan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Tugas akhir ini bertujuan untuk mengkaji potensi penggunaan BIM dalam perencanaan konstruksi di Indonesia, khususnya dalam hal perhitungan RAB. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa perhitungan RAB dengan menggunakan BIM sekitar 10% lebih rendah jika dibandingkan dengan perhitungan secara manual/konvensional. Dalam perhitungan volume secara manual/konvensional seringkali digunakan asumsi-asumsi yang bertujuan untuk memudahkan perhitungan, tetapi dapat meningkatkan volume pekerjaan. Sebagai contoh, perhitungan luas lantai dengan asumsi dari as ke as dinding tanpa dikurangi tebal dinding itu sendiri, luas dinding bata yang tidak memperhitungkan volume kolom/balok, dsb. Sedangkan pada BIM, sistem perhitungan volume sangatlah akurat serta benar-benar sesuai dengan pemodelan pada gambar perencanaan. Kata kunci: BIM, gedung, volume, perencanaan, biaya
THE POTENTIAL STUDY OF BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) IN BUILDING PLANNING IN INDONESIA Rezki Ikhsan Rizaldi, Indra Farni, Rini Mulyani Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract The development of Building Information Modeling (BIM) in Indonesia until the present moment is still very limited, because not many people know how to use BIM. BIM is a software autodesk revit used for project management, project controls, project design and Budget Plan (RAB). System design using BIM modeling more closely with a view three-dimensional (3D). The use of BIM is using three (3) design models, namely: architectural, structural, and mechanical electrical plumbing. One of the advantages of BIM software is a faster processing of depiction for all components of the structure which has been provided such as foundations, beams, columns, walls, ceilings, windows, doors and others. Differences in the results of calculations using autodesk revit software by conventional methods is on the autodesk revit software volume calculations are done separately between reinforcement and concrete. The others use of BIM is as follows: 1. Efficiency in the addition of building materials; 2. Faster design of BIM Modeling; 3. Aiding the owner and planner to make decisions related to work processes that have too high impact on the cost of the proposed building at an early stage. The results of calculations performed using autodesk revit is the foundation volume amounted to 664.02 m3 whereas conventional calculation result is 633.6 m3. Comparison of the results of the calculation of volume using autodesk revit by conventional methods of ± 10%.
Keywords: autodesk revit, BIM, project, counting 1.
untuk merancang smart building. Selain itu
PENDAHULUAN Perkembangan Building Information
BIM dapat digunakan untuk mendesain suatu
Modeling (BIM) di Indonesia sampai pada
gedung, pengendalian suatu proyek, dan
saat sekarang ini masih sangat terbatas, hal
menghitung RAB.
itu dikarenakan keterbatasan informasi dan kurangnya
pengetahuan
merencanakan
gedung,
cara
dibutuhkan perencanaan yang baik, sehingga
penggunaan BIM diantara kalangan engineer.
gedung yang akan dibangun dapat memenuhi
Dimasa
BIM
spesifikasi yang direncanakan. Hal tersebut
diproyeksikan mampu membantu engineer
dapat tercapai serta rencana anggaran biaya
yang
akan
tentang
Dalam
datang
yang akurat. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, untuk meefesiensikan dalam perencanaan
dan
ketelitian
dalam
menghitung rencana anggaran biaya suatu
2.
METODOLOGI Adapun
langkah-langkah
dalam
penulisan tugas akhir ini adalah :
Perencanaan & pemodelan gedung
konstruksi gedung, maka digunakan program Autodesk Revit. Autodesk Revit merupakan salah satu software
yang
menerapkan
Perhitungan volume pekerjaan P kinvensional
Building
Information Modeling (BIM) sistem software
RAB
tersebut terdiri dari 3 komponen yaitu Arsitek, Struktur, dan MEP.
Analisa hasil
BIM (Bulding Information Modeling) adalah salah satu perkembangan yang paling menjanjiakan
dalam
industri
rekayasa dan konstruksi. Dengan teknologi BIM dapat diciptakan suatu model vitural yang teliti dengan tampilan 3D. (Chuck Eastman, Paul Teicholz, Rafael Sackc, Kathleen Liston 2008). Akan tetapi, penerapan BIM pada tahap perencanaan di Indonesia masih sangat terbatas, khususnya di Indonesia. Atas dasar itu, penulis mencoba melakukan kajian potensi penggunaan BIM dalam perencanaan gedung di Indonesia sehingga tugas akhir ini penulis
beri
Penggunaan Modeling
judul
“Kajian
Building
(BIM)
Dalam
Gedung Di Indonesia”.
Kesimpulan
arsitektur
Potensi
Information Penggunaan
Gambar 3.1Diagram alir penelitian 3.2 Rencanaan dan pemodelan gedung Pada
saat
mulai
mengoperasikan
program revit, akan muncul tampilan awal Autodesk Revit 2016 yaitu Project (untuk membuat/membuka project), Families, dan Resources.
b. Tahap-tahap
pembuatan
as
bangunan pada aplikasi revit: Langkah pertama membuat desain as bangunan
mengunakan
Revit
ini
dengan system level elevation dapat dilihat pada menu project browser cari dalam
menu
tersebut
Elevation
(building elevation). Setelah Gambar 3.2 Revit 2016
a.
Tahap-tahap membuka tampilan revit:
Pada menu project klik new. Maka akan muncul tampilan seperti
Elevation
(building
elevation) pilih Rear, fungsi pada rear ini
Tahap awal mulai membuat gambar
klik
untuk
membuat
ketinggian
(Horizontal). Cari menu struktur setelah itu akan muncul menu Datum dalam stuktur tersebut, klik Level, level berguna untuk membuat elevation banggunan.
dibawah ini:
Gambar 3.4 Tampilan menu structure Apa
bila
telah
selesai
membuat
elevation,
edit
nama
apabila
dibutuhkan. Gambar 3.3 Tampilan Revit Architecture
Buat terlebih dahulu as bangunan sebagai acuan desain bangunan.
Setelah dipilih maka akan muncul porperties dibagian kiri lihat pada properteis isolted tersebut lihat model pondasi yang digunakan.
Gambar 3.5 Pemabagian ruangan Pemodelan Foundation (Pondasi) a. Tahap-tahap desain pondasi Pilih menu strukture lihat dibagain strukture klik isolated.
Gambar 3.7 Porperties Fundation (Pondasi) Gambar 3.6 Isolated (Pondasi)
Setelah mengambil model pondasi yang digunakan,
lihat
project
browser
dibawah properties pilih pondasi lalu klik at grids.
Gambar 3.8 Multiple (Pondasi)
Blok semua denah tersebut setelah itu pilih ceklis finish di menu multiple.
b. Tahap-tahap pemasangan pembesaian pada pondasi. Pada tahap pemasangan pembesian memerlukan
section
(pemotongan
pondasi) klik dua kali section denah pondasi.
Gambar 3.9 Tahap pemasangan
Gambar 3.11 Pemotongan foundation
foundation(pondasi)
(Pondasi)
Hasil pemasangan pondasi
Pilih struktur klik rebar lalu klik rebar shope browser. Pilih model pembesian yang akan digunakan.
Gambar 3.10 Setalah selesai pemasang foundation (Pondasi)
Gambar 3.12 Pemasangan tulangan (Pondasi)
Pilih projcet browser lalu lihat pada floor plans klik pondasi.
3.3.1 Perhitungan volume pondasi a. Tahap-tahap perhitungan Pilih view klik schcedules lalu pilih schedules/Quantities.
Gambar 3.13 Project browser (Pondasi)
Hasil pembesian pada pondasi.
Gambar 3.15 schedule/Quantities (Volume pondasi) Maka akan tampil new schedule lihat kategori cari name structural framing schedule.
Gambar 3.14 hasil pemodelan pembesian Gambar 3.16 Hasil perhitungan Revit (volume pondasi)
Pilih data-data apa saja yang dibutuhkan.
Data yang tertera pada schedule adalah data yang tertera pada identity data dalam
family
masing-masing.
Penggantian apapun yang dilakukan pada
schedule
dapat
memangaruhi
family.
Gambar 3.17 tampilan schedule propertis (volume pondasi) Available fields menunjukan field apa saja yang hendak dimasukkan kedalam schedule. Ket: Add: Berfungsi untuk memindahkan Available
fields,
menujukan
schedule fields. klik tombol untuk memilih/ menambahkan fields yang dipakai. Remove:
Berfungsi
untuk
memindahkan schedule fields dan menunjukan Available fields. Klik tombol ini untuk menghapus fields yang tidak digunakan. Calculated digunakan
Value: untuk
Opsi
ini
menambahkan
suatu field dengan persentase atau formula (rumus tersendiri).
Gambar 3.18 Hasil perhitungan Revit (volume pondasi)
3.4
Perhitungan
penulangan
(Pondasi,
Balok, Kolom, Plat, dan Tangga) Revit
dapat
digunakan
untuk
menghitung RencanaAnggaran Biaya (RAB) dengan menghitung
volume dari suatu
gedung, dalam perhitungan volume beton, perhitungan
dilakukan
secara
otomatis
dengan memperhitungkan tulangan atau besi yang terpasang pada balok, kolom ataupun
Gambar 3.19 Shedule/ Quantites
plat. Perhitungan volume beton bertulang
Setelah itu, schedule properties akan
pada autodesk revit dilakukan secara terpisah
tebuka dan menu tab pertama (Fields).
antara balok dan coran beton. Perhitungan volume
dilakukan
dengan
mengambil
bentangan bersih suatu balok, kolom ataupun plat.
3.4.1
Rebar (tulangan)
Rebar adalah besi tulangan pada struktur beton yaitu untuk menahan gaya tarik yang timbulkan oleh elemen strukture yang memikul beban. Dimana beton hanya kuat menahan gaya tekan sehingga perlu dibantu
Gambar 3.20 Schedule properties Availabale fields: menunjukan field apa saja yang hendak dimasukkan
dengan material yang kuat menahan gaya
kedalam schedule
tarik yaitu besi baja. a. Tahap-tahap perhitungan Rebar
Ket:
Pilih menu schedule keseluruh bangunan
Add : Berfungsi untuk memindahkan
pada ribbon Veiw - Create – schedules –
Available fields, menujukan schedule
schedule/Quantites lihat pada.
fields.
klik
tombol
memilih/menambahkan dipakai.
fields
untuk yang
Remove : Berfungsi untuk memindahkan schedule
fields
dan
4
menunjukan
Menu
tab
ke
sorting/grouping.
tiga
Menu
ini
dapat
Available fields. Klik tombol ini untuk
membantu
menghapus fields yang tidak digunakan
(seperti abjad) dalam kategori yang
Calculated Value: Opsi ini digunakan
melakukan
adalah
penyortiran
diinginkan.
untuk menambahkan suatu field dengan persentase
atau
formula
(rumus
tersendiri).
Gambar 3.23 Sceduhle properties Ket ; Gambar 3.21 Schedule properties 3
Sort
Mensortir
sesuai
bidang
tertentu.
Menu tab ke dua adalah filter. filter digunakan untuk menyaring tampilan
by:
Grand totals: Menunjukkan akumulasi keseluruhan.
yang akan dimunculkan pada list.
Centeng
untuk
mengaktifkannya. Itemize every instance: Centeng untuk mengaktifkanny. Itemize every instance akan memperlihatkan seluruh objek meskipun mempunyai tipe dan data yang sama.
5
Menu
keempat
adalah
formatting.
Formatting dapat mengatur penamaan Gambar 3.22 Sceduhle properties
heading, orientasi dan penajajaran
Gambar 3.25 Schedule properties Gambar 3.24 Sceduhle properties Ket formatting :
3. ANALISIS HASIL
Fields: Menunjukan nama tampilkan
Perhitungan
Revit
Dengan Konvensional
pada heading. Heading:
1. Perbandingan
Pengisian
nama
yang
ditampilkan pada heading. Heading Orientation: Orientasi pada heading. Alignment: Justification (penjajara) pada kolom.
6
Data yang tertera pada schedule adalah data yang tertera pada identity data dalam
family
masing-masing.
Penggantian apapun yang dilakukan pada schedule dapat memangaruhi family.
Table 4.1 perbandingan perhitungan revit dengan konvensional
Asumsi
yang
digunakan
dalam
perhitungan volume balok pada program revit adalah pada saat perhitungan volume beton
bertulang,
perhitungan
dilakukan
terpisah. Maksudnya adalah saat menghitung volume pondasi, balok, kolom, dan plat lantai perhitungan
volume
pembesian
dilakukan
antara secara
coran
dan
terpisah,
sehingga volume yang didapatkan lebih detail dibandingkan dengan perhitungan secara konvensional.
Selain itu, volume
pondasi, balok, kolom, plat lantai, tangga, yang dihitung di ambil dari panjang bersih balok (Tidak As ke As). 2. Perhitung Revit
3. Perhitung konvensional c. Pekerjaan Pondasi Poer 3,00 x 3,00 x 1.100 M banyak titik
= 64,00
Panjang
=3,00 M / 5,00 M
Lebar
= 3,12 cm
Tinggi
= 1,10 cm
volume 64,00x 3,00x 3,12x 1,10 =85,74 M3 d. Pekerjaan kolom Kolom 70 x 70 cm Banyak titik
=64,00
Tinggi Kolom =23,70 m Dimensi 1
= 0,70 cm
Dimensi 2
= 0,70 cm
volume 23,70 x 0,70 x0,70x64,00=43,23 M3 e. Pekerjaan Balok Balok 400 x 1000 cm banyak
= 6,00 unit
Panajng Balok
= 54,60M
Dimensi 1
=0,40cm
Dimensi 2
=1,00 cm
Volume 6,00x54,60x 0,40 x1,00=131,04 M3
Table 4.2 Perhitungan revit
f. Balok 500 x 850cm
i. Pekerjaan plat lantai
banyak
= 8,00 unit
Lower ground 1
Panajng Balok
=55,60 M
Tebal 30cm
Dimensi 1
=0,50 cm
Luas = P x l
Dimensi 2
=0,85 cm
54,60 x 55,60
= 3.035,76 M2
3.035,76 x 0,30
= 910,73 M3
Volume 8,00 x55,60x 0,50 x 0,85 = 189,04 M3
Ground floor Tebal 15cm
g. Balok 400 x 700cm
Luas = P x l
Banyak = 15,00 unit, P=54,60 M
54,60 x 55,60 = 3.035,76
Banyak = 22,00 unit, P=55,60 M
3,70 x 4,90 = 18,13
Dimensi 1 = 0,40 cm
18,13 – 3.035,76 = 3.017,63M2
Dimensi 2 = 0,70 cm
3.017,63 x 0,15 = 452,64
Volume 15,00 x54,60x0,40 x0,70 = 29,31M3
Uper ground Tebal 15cm
22,00 x 55,60 x 0,40 x 0,70 = 342,49 + 229,31 = 571,8 M3 h. Balok 350 x 700cm
Luas = P x l 54,60 x 55,60 = 3.035,76 3,70 x 4,90 = 18,13
Banyak
=16,00unit , P = 55,60 M
18,13 – 3.035,76 = 3.017,63M2
banyak
=20,00 unit,P = 54,60 M
3.017,63 x 0,15 = 452,64
Dimensi 1 = 0,35 cm Dimensi 2 = 0,70 cm
1st floor
Volume
Tebal 15cm Luas = P x l
16,00 x 55,60 x 0,35 x0,70 =217,95 M3 20,00 x 54,60 x 0,35x 0,70 = 265,54 M3 217,95 + 265,54 = 485,49 M3
54,60 x 55,60 = 3.035,76 3,70 x 4,90 = 18,13 18,13 – 3.035,76 = 3.017,63M2 3.017,63 x 0,15 = 452,64
2nd floor Tebal 15cm
Pasangan Bata Netto
Luas = P x l
433,16 - 74,5 = 358,64 M2
54,60 x 55,60 = 3.035,76 Pas. Bata 1 : 4
3,70 x 4,90 = 18,13 18,13 – 3.035,76 = 3.017,63 M2
Ground floor
Panjang Dinding Bruto
3.017,63 x 0,15 = 452,64 M3
a. Vertikal= 54,60 x 1,00 = 54,60 b. Horizontal=56,00 x2,00=112,00 +
Roof top
=166,60 M
Tebal 12 cm Luas
Tinggi Pasangan = 4,00M
=Pxl Volume 166,60 x 4,00 =666,40 M2
54,60 x 55,60 =3.035,76 M2 3.035,76 x 0,12 = 364,29 M3
j. Pekerjaan pas batu bata
Pas. Bata 1 : 4
Pas. Bata 1 : 4 Lower ground Panjang Dinding Bruto
Uper ground
Panjang Dinding Bruto Vertikal
Vertikal
54,60 x 1,00 = 54,60
54,60 x 1,00 = 54,60
Horizontal
Horizontal
56,00x2,00
=112,00 = 166,60 M
56,00x2,00
=112,00
54,60 + 112,00
54,60 + 112,00
= 166,60 M
Tinggi Pasangan = 2,60 M
Tinggi Pasangan = 2,60 M
Volume
Volume
166,60 x 2,60 =433,16 M2
166,60 x 2,60 =433,16 M2 Dikurangi
Luas
Kusen,
jendela,
Dikurangi
Luas
Kusen,
jendela,
Ventilasi
Ventilasi
P1 = 2,10 x 1,20 x 6,00 =15,12 M2
P1 = 2,10 x 1,20 x 6,00 =15,12 M2
J1 = 1,00 x 1,50 x 6,00 = 9,00 M2
J1 = 1,00 x 1,50 x 6,00 = 9,00 M2
J2=2,10x1,50x16,00
J2=2,10x1,50x16,00
=50,40 M2 + = 74,52 M2
=50,40 M2 + = 74,52 M2
Pasangan Bata Netto
Volume
433,16 - 74,5 = 358,64 M2
166,60 x 2,60 =433,16 M2 Dikurangi
Pas. Bata 1 : 4
Lantai 1
Luas
Kusen,
jendela,
Ventilasi
Panjang Dinding Bruto
P1 = 2,10 x 1,20 x 6,00 =15,12 M2
Vertikal
J1 = 1,00 x 1,50 x 6,00 = 9,00 M2 J2=2,10x1,50x16,00
54,60 x 1,00 = 54,60
=50,40 M2 + = 74,52 M2
Horizontal 56,00x2,00
=112,00
54,60 + 112,00
= 166,60 M
Pasangan Bata Netto 433,16 - 74,5 = 358,64 M2
Tinggi Pasangan = 2,60 M k. Pas. Bata 1 : 4
Volume
Panjang Dinding Bruto
166,60 x 2,60 =433,16 M2 Dikurangi
Luas
Kusen,
Ground floor
jendela,
Ventilasi
a. Vertikal= 54,60 x 1,00 = 54,60 b. Horizontal=56,00 x2,00=112,00 +
P1 = 2,10 x 1,20 x 6,00 =15,12 M2
=166,60 M
J1 = 1,00 x 1,50 x 6,00 = 9,00 M2 J2=2,10x1,50x16,00
=50,40 M2 +
Tinggi Pasangan = 4,00M
= 74,52 M2
Volume 166,60 x 4,00 =666,40 M2
Pasangan Bata Netto 433,16 - 74,5 = 358,64 M2
Jumlah keseluruhan batu-bata Pas. Bata 1 : 4
Lantai 2
Panjang Dinding Bruto Vertikal 54,60 x 1,00 = 54,60 Horizontal 56,00x2,00
=112,00
54,60 + 112,00
= 166,60 M
Tinggi Pasangan = 2,60 M
358,64 +666,40 + 666,40 + 666,40 + 666,40 =3024,24 M2
〈http://www.facilitiesnet.com/software/ar
4. KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
pembahasan
penulis dalam Kajian Potensi Bangun
ticle/BIM-Who-What-How-and-Why– 7546〉.
Building Information Modeling Dalam Merencanakan Gedung Di Indonesia di ambil kesimpulan sebagai berikut:
Faldo Andreo H 2014, Autodesk Revit Architecture, Yogyakarta
1. Hasil perhitungan volume beton bertulang antara revit sedikit lebih efisien
dibandingkan
dengan
perhitungan cara konvensional.
Howardw.
Ashcraft.
2008,
Building
Information Modeling: A Framework for Collaboration, form or by any means or
2. Perhitungan volume beton bertulang
stored in an electronic database or retrieval
dengan menggunakan program revit
system without the express written
dilakukan dengan cara terpisah antara
consent of the American Bar Association.
pembesian dengan beton, beda halnya dengan
menggunakan
metode
konvensional.
Infocom international. Building Information Modeling(http:community.infocomm .org).
3. Perbandingan antara volume revit dengan volume konvensional ±10%
Nawari O. Nawari Michael Kunenstle. 2015, Building
Information
DAFTAR PUSTAKA
Framework
for
Chuck Eastman, Paul Teicholz,,Rafael Sacks,
Francis.
and
Kathleen
Liston
2008,
Structural
Modeling: Desing,
BIM
Handbook:
A
Guide
to
Building
Salman Azhar, PH.D., A.M.ASCE. 2011,
Information
Modeling
for
Owners,
Building Information Modeling (BIM):
Manager,Designers,
Engineers,
and
Contractors, Canada.
Trends,Benefits, Risks, and Challenges for the AEC Industry, Leadership Manage. Eng.
Carmona, J., and Irwin, K. (2007). “BIM: Who, what, how and why.” Building Operating Management.
Su-Ling Fan1, Chen-Hua Wu and ChienChun Hun, “Integration of Cost and Schedule Using BIM,” Journal of Applied
Science and Engineering, Vol. 18, No. 3, pp. 223_232 (2015).
Thesis Mehmet F. Hergunsel. 2011, Benefits Of Building Information Modeling For Construction Managers And BIM Based Scheduling, Worcester Polytechnic Institute.