Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Zul’aiddin, I D A A Warmadewanti Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Telp. 0183-46205233, email :
[email protected]
ABSTRAK Pengelolaan sampah yang terpadu diperlukan di TPA Tanah Grogot yang mempunyai luasan terbatas, yaitu ± 63.000 m2. Lahan penimbunan TPA diperkirakan akan habis umur pakai 10 tahun kemudian. Berdasarkan hal tersebut maka perlu pengelolaan sampah terpadur di TPA Tanah Grogot. Pengelolaan sampah yang terpadu bertitik tolak pada aktivitas pengolahan sampah untuk tujuan pemanfaatan kembali guna mereduksi sampah yang dibuang ke TPA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji peningkatan umur pakai TPA dengan penerapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan pemanfaatan sampah di Kecamatan Tanah Grogot. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan di lapangan, studi literatur, pengumpulan data ke Dinas terkait dan wawancara/kuisioner dengan dinas terkait serta masyarakat/pemulung/bandar lapak disekitar TPA. Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan aspek teknis, finasial dan lingkungan. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, umur pakai lahan penimbunan TPA Tanah Grogot dapat dipakai sampai 19,4 tahun, dengan menerapkan TPST di TPA. Dibandingkan tanpa adanya TPST umur pakai lahan penimbunan TPA hanya 9,1 tahun. Sampah di Kecamatan Tanah Grogot memiliki potensi ekonomi, sebesar 59,74 % sampah basah yang terpilah dapat diolah menjadi kompos sebesar 77 %. Sebesar 6,57 % sampah plastik yang terpilah dapat didaur ulang sebesar 92,32 % menjadi produk serpihan plastik. Untuk sampah lainnya (logam, kertas dan kaca/gelas) tidak didaur ulang kembali tetapi langsung dikemas dan dijual. Berdasarkan analisis finansial dan analisis aspek lingkungan, penerapan TPST layak secara finansial dilihat dari nilai NPV (+); IRR = 28,55 % > 14 % dan BCR = 1,73 > 1 dan hasil dari analisis aspek lingkungan memiliki resiko medium terhadap lingkungan sekitar TPA. Kata kunci : potensi ekonomi, sampah, TPA, umur pakai.
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan volume sampah menyebabkan kebutuhan lahan penimbunan di TPA semakin meningkat. Cukup sulit memperoleh lahan yang luas dan memenuhi syarat-syarat untuk TPA di kota, sehingga TPA terpaksa ditempatkan di pinggiran kota atau bahkan di luar kota. Hal tersebut mengakibatkan jarak TPS yang umumnya dekat
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
dengan sumber timbulan terhadap TPA cukup jauh waktu tempuhnya (time trip) dan biaya transportasi yang dibutuhkan lebih besar akibat jauhnya jarak tersebut. Cara penyelesaian yang ideal dalam penanganan sampah di perkotaan adalah dengan pengelolaan sampah terpadu. TPA Tanah Grogot mempunyai luasan yang terbatas, yaitu hanya berkisar 63.000 m2 (6,3 ha), areal yang telah terpakai sebagai tempat penimbunan sampah kurang lebih seluas 1 Ha., tahun 2010 rencananya lahan tersebut tidak akan dipergunakan lagi, karena tahun 2009 telah dibangun lahan penimbunan baru seluas ± 3,76 Ha yang akan dioperasionalkan pada tahun 2010 dan direncanakan umur pakai selama 10 tahun. Sisanya 1,54 Ha masih berupa lahan kosong/belum terpakai. Berdasarkan Revisi RTRW Kabupaten Paser 2007-2027 peruntukan lahan TPA untuk Kota Tanah Grogot hanya di lokasi tersebut, oleh karena itu untuk memperpanjang umur pakai TPA Tanah Grogot perlu disusun suatu kajian pengelolaan sampah yang terpadu di TPA Tanah Grogot. Pengolahan sampah terpadu bertujuan untuk memanfaatkan kembali sampah guna mereduksi sampah yang akan dibuang ke Landfill sehingga diharapkan adanya peningkatan umur pakai TPA dan peningkatan potensi ekonomi sampah. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini melakukan kajian dan analisis berdasarkan aspek teknis, aspek finansial dan aspek lingkungan yaitu : 1. Menganalisis dan mengkaji upaya peningkatan umur pakai TPA Tanah Grogot dengan penerapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). 2. Menganalisis dan mengkaji potensi ekonomi sampah yang dapat dilakukan di kecamatan Tanah Grogot. 3. Menganalisis dan mengkaji kelayakan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dari aspek finansial dan aspek lingkungan METODA Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2003). Metoda Pengumpulan Data Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran di lapangan (timbulan sampah, komposisi sampah, densitas sampah dan recovery faktor), metode yang digunakan mengacu pada SK-SNI M36-1991-03 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan serta wawancara/kuisioner dengan dinas terkait serta masyarakat/pemulung/bandar lapak disekitar TPA (harga sampah daur ulang dan persepsi masyarakat terhadap TPA dan TPST. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi literatur dan pengumpulan data ke dinas terkait (kondisi fisik wilayah studi, kependudukan, sarana dan prasarana
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
TPA, Perda terkait tentang pengelolaan persampahan, pendanaan dalam pengelolaan persampahan dan data yang berkaitan dengan aspek lingkungan). Metode yang digunakan wawancara/kuisioner dengan dinas terkait, pengumpulan literatur dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian. Data primer dan data sekunder tersebut akan dianalisis dengan aspek teknis, aspek finansial dan aspek lingkungan. Metoda Analisis Data Aspek Teknis Analisis teknis dilakukan terhadap data-data yang diperoleh baik dari data primer maupun data sekunder. Analisis aspek teknis ini akan dikaji mengenai sistem pengelolaan sampah terpadu yang akan direncanakan untuk diterapkan di TPA Tanah Grogot sehingga dapat meningkatkan umur pakai lahan penimbunan TPA dan potensi ekonomi sampah yang dapat dimanfaatkan. Analisis teknis yang dilakukan adalah : 1. Analisis proyeksi jumlah penduduk; 2. Analisis proyeksi timbulan sampah; 3. Analisis Mass Balance; 4. Analisis potensi reduksi dan potensi penerapan sistem pengolahan terpadu; 5. Analisis umur pakai lahan penimbunan TPA tanpa penanganan; 6. Analisis reduksi sampah dengan konsep TPST; 7. Analisis umur pakai lahan penimbunan TPA dengan penanganan. Aspek Finansial Analisis ini meliputi analisis terhadap biaya yang dianggarkan oleh pemerintah Kabupaten Paser disektor persampahan dan pembiayaan masing-masing kegiatan pengelolaan persampahan. Aspek pembiayaan ini menganalisa besarnya biaya yang dibutuhkan untuk investasi, biaya operasional dan pemeliharaan (BOP) dan benefit/keuntungan hasil penjualan produk daur ulang berdasarkan perhitungan potensi ekonomi sampah. Pembiayaan ini juga mempertimbangkan dengan penyediaan dana pada APBD Pemerintah Kabupaten Paser, bantuan atau pinjaman. Dalam menilai dan mengambil keputusan menerima atau menolak suatu investasi dilakukan penilaian kelayakan dengan berpedoman pada beberapa kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR). Aspek Lingkungan Analisis lingkungan dilakukan untuk mengetahui resiko yang mungkin dapat terjadi akibat adanya penerapan TPST yang berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar TPA. Analisis yang dilakukan adalah : 1. Analisis Kualitatif. Metode analisa kualitatif digunakan dalam bentuk matrik untuk menganalisa resiko terhadap sesuatu kegiatan yang diprediksikan menimbulkan resiko. Matrik analisisnya terdiri dari matrik analisa peluang terjadinya resiko atau kemungkinan terjadinya dan matrik analisa besarnya resiko atau konsekuensi pengaruhnya terhadap lingkungan. Pada tahap akhirnya, kedua matrik tersebut dapat dikombinasikan menjadi suatu matrik penilaian terhadap resiko yang dinyatakan dalam resiko tinggi (High Risk), sedang (Medium Risk), berarti (Significant Risk) dan rendah (Low Risk). Pada matrik analisa peluang terjadinya resiko dapat dilakukan peringkat atau klasifikasi berdasarkan dari peluang terjadinya resiko. 2. Analisis Semi Kuantitatif.
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Metode analisis semi kuantitatif ini merupakan metode yang menganalisa suatu resiko dengan menggunakan suatu nilai tertentu, yang merupakan merupakan nilai skala peringkat atau klasifikasi. Analisis ini menggunakan matrik-matrik, yaitu matrik frekuensi, besaran pengaruh dan sensivitas (kepekaan), kemudian matrikmatrik tersebut dikombinasikan menghasilkan nilai resiko. HASIL DAN DISKUSI Aspek Teknis Proyeksi Penduduk dan Proyeksi Timbulan Sampah Tahun 2009-2018 Berdasarkan data penduduk tahun 2004-2008 laju pertumbuhan penduduk ratarata sebesar 2,05%/tahun. Berdasarkan trend dan perhitungan koefisien korelasi pertumbuhan penduduk, perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Tanah Grogot tahun 2009-2018 menggunakan metoda geometrik. Proyeksi timbulan sampah tahun 2009-2018, berdasarkan analisis proyeksi timbulan sampah domestik menggunakan pendekatan terhadap besaran timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota sesuai dengan SNI 19-3983-1995 sebesar 2,625 L/orang hari atau 0,625 kg/m3 hari, sesuai dengan klasifikasi kota Tanah Grogot sebagai kota kecil. Untuk perhitungan timbulan sampah non domestik ditentukan sebesar 20% dari jumlah timbulan sampah domestik, berdasarkan hasil penelitian Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ITB Bandung dan Departemen PU (1998), tentang laporan final pekerjaan laju timbulan sampah di Indonesia (kota sedang dan kota kecil), persentase total sampah non permukiman adalah 20 – 25 % dari sampah permukiman atau domestik. Perhitungan proyeksi timbulan sampah memperhitungkan tingkat pelayanan, tingkat pelayanan tahun 2015 direncanakan sebesar 75% (KSNP-SPP) dan tahun 2018 sebesar 80% dengan peningkatan secara konstan sebesar 3,5% dan 1,67% per tahun, dari tingkat pelayanan pada tahun 2009 sebesar 54%. Proyeksi timbulan sampah tahun 2009 sebesar 58.738,74 m3/tahun dan pada tahun 2018 sebesar 70.508,54 m3/tahun. Analisis Mass Balance Berdasarkan komposisi dan recovery factor, potensi ekonomi sampah di Kecamatan Tanah Grogot yang dapat didaur ulang adalah sebesar 11,96 ton/hari atau 46,19% dari total timbulan sebesar 25,9 ton/hari berdasarkan dari analisis mass balance (Tabel 1). Tabel 1. Perhitungan Mass Balance
Berdasarkan data di atas, komposisi sampah Kecamatan Tanah Grogot terdiri dari 59,74 % sampah basah dan 40,26 % merupakan sampah kering. Dari hasil pemilahan
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
yang dilaksanakan pada sampah basah sekitar 77 % dari sampah basah dapat dijadikan bahan komposting. Sampah kering yang dapat didaur ulang (recycle) berupa plastik sebesar 12,40% dari 10,43 ton sampah kering yang terpilah atau sebesar 92,32% (3,21 ton) sampah plastik dapat didaur ulang berdasarkan jenis plastik yaitu : PETE, PP Bening, PP Warna, HDPE, PVC dan PS, kertas 40%, logam 68% dan kaca/gelas 61%. Analisis umur pakai lahan penimbunan TPA tanpa penanganan Daya tampung lahan penimbunan TPA dengan luas 3,76 m2 dan volume total daya tampung TPA adalah 202.844,83 m3. Lahan penimbunan TPA akan penuh pada bulan Januari 2018 tanpa penerapan TPST di TPA (Tabel 2). Tabel 2. Perhitungan Masa Pakai Lahan Penimbunan TPA Tanpa Penanganan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sampah Yang Diangkut ke TPA Volume Terkompaksi Volume Berat (m3/tahun) (m3/tahun) (Kg/tahun) 2009 31,718.92 9,452,237.97 2010 34,886.76 10,396,253.98 18,999.35 2011 38,171.15 11,375,002.35 20,788.03 2012 41,575.54 12,389,510.37 22,642.06 2013 45,103.47 13,440,832.88 24,563.37 2014 48,758.57 14,530,052.92 26,553.94 2015 49,758.12 14,827,919.00 27,098.30 2016 52,470.76 15,636,287.72 28,575.61 2017 55,273.72 16,471,568.12 30,102.10 TPA PENUH >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 2018 56,406.83 16,809,235.27 30,719.19
Tahun
Volume Kumulatif (m3/tahun) 18,999.35 39,787.38 62,429.44 86,992.82 113,546.76 140,645.06 169,220.67 199,322.77 202,844.83 230,041.96
Analisis reduksi sampah dengan konsep TPST Analisis potensi reduksi total dengan menggunakan metode TPST (komposting dan daur ulang), berdasarkan mass balance sampah yang terangkut ke TPA dapat direduksi sebesar 46,18% (Tabel 3), contoh perhitungan untuk tahun 2010 : Jumlah reduksi sampah dengan komposting = 13.101,44 kg/hari Jumlah reduksi sampah dengan daur ulang = 7.156,62 kg/hari Jumlah total penanganan dengan reduksi = 20.258,07 kg/hari Tabel 3. Total Reduksi Sampah dengan Konsep TPST (Komposting dan Daur Ulang) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Timbulan Sampah (Kg/hari)
Komposting
25,896.54 28,482.89 31,164.39 33,943.86 36,824.20 39,808.36 40,624.44 42,839.14 45,127.58 46,052.70
13,101.44 14,334.87 15,613.36 16,938.25 18,310.89 18,686.27 19,704.98 20,757.61 21,183.14
Daur Ulang
Total Reduksi (Kg/hari)
7,156.62 7,830.38 8,528.75 9,252.47 10,002.27 10,207.32 10,763.78 11,338.78 11,571.22
20,258.07 22,165.25 24,142.11 26,190.71 28,313.16 28,893.58 30,468.76 32,096.38 32,754.36
Jumlah Reduksi (Kg/hari)
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-5
Timbulan Sampah setelah Reduksi (Kg/hari) 8,224.82 8,999.14 9,801.75 10,633.49 11,495.20 11,730.86 12,370.38 13,031.20 13,298.34
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Analisis Umur Pakai TPA dengan Penanganan Umur pakai lahan penimbunan TPA Tanah Grogot dapat dipakai sampai 19,4 tahun atau sampai bulan April 2028 (Tabel 4) dengan menerapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA. Dibandingkan tanpa adanya TPST umur pakai lahan penimbunan TPA hanya 9,1 tahun atau hanya sampai Januari 2018. Tabel 4. Proyeksi Umur Pakai TPA dengan TPST (Komposting dan Daur Ulang)
No.
Tahun Proyeksi
Berat Sampah Terangkut (Kg/tahun)
Berat Sampah Tereduksi (Kg/tahun)
1
2009
9,452,237.97
-
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
20
Berat Sampah ditimbun (Kg/tahun)
Volume Sampah Terkompaksi (m3)
Volume Sampah Kumulatif (m3)
9,452,237.97
17,274.14
17,274.14
10,396,253.98 10,396,253.98 11,375,002.35 11,375,002.35 12,389,510.37 8,811,871.69 3,577,638.68 13,440,832.88 9,559,610.61 3,881,222.27 14,530,052.92 10,334,303.63 4,195,749.29 14,827,919.00 10,546,156.85 4,281,762.15 15,636,287.72 11,121,098.17 4,515,189.55 16,471,568.12 11,715,180.06 4,756,388.06 16,809,235.27 11,955,341.25 4,853,894.01 16,336,975.80 11,619,453.09 4,717,522.71 16,671,883.80 11,857,651.88 4,814,231.92 17,013,657.42 12,100,733.74 4,912,923.68 17,362,437.40 12,348,798.79 5,013,638.61 18,604,285.73 13,232,046.62 5,372,239.11 18,985,673.59 13,503,303.58 5,482,370.02 19,374,879.90 13,780,121.30 5,594,758.60 19,772,064.94 14,062,613.79 5,709,451.15 20,177,392.27 14,350,897.37 5,826,494.90 TPA PENUH >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 20,591,028.81 14,645,090.76 5,945,938.05 2028
18,999.35 20,788.03 6,538.20 7,093.01 7,667.81 7,825.00 8,251.59 8,692.39 8,870.58 8,621.36 8,798.10 8,978.46 9,162.52 9,817.87 10,019.13 10,224.53 10,434.13 10,648.03
36,273.49 57,061.52 63,599.72 70,692.73 78,360.54 86,185.54 94,437.14 103,129.52 112,000.11 120,621.47 129,419.57 138,398.03 147,560.55 157,378.41 167,397.55 177,622.07 188,056.20 198,704.23 202,844.83 209,570.55
10,866.31
Aspek Finansial Biaya Investasi Biaya total investasi total untuk pembangunan TPST di TPA Tanah Grogot (Tabel 5) berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Rencana Anggaran Biaya untuk pembangunan bangunan/fasilitas dalam unit TPST sesuai dengan kebutuhan teknis sebesar Rp.1.976.002.000,00. Rencana anggaran biaya tersebut sudah termasuk biaya perencanaan sebesar 4% (Rp.73.869.263,00) dan biaya pengawasan sebesar 3% (Rp.55.401.948,00) dan biaya pembelian peralatan berdasarkan kebutuhan peralatan dari perhitungan teknis sebesar Rp.783.250.000,00. Tabel 5. Biaya Investasi Pembangunan TPST di TPA Tanah Grogot NO
KOMPONEN
BIAYA (Rp.)
A. INVESTASI LANGSUNG 1 Komponen Pekerjaan Fisik 2 Mesin dan peralatan Total Investasi Langsung
1,976,002,000 783,250,000 2,759,252,000
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
B. INVESTASI TIDAK LANGSUNG 1 Contingencies (10 % * A) 2 Biaya Teknik (5 % * Contingencies) 3 Administrasi (20 % * A) Total Investasi Tidak Langsung TOTAL INVESTASI PEMBULATAN
275,925,200 55,185,040 137,962,600 469,072,840 3,228,324,840 3,228,324,000
Analisis Kelayakan Investasi Kelayakan investasi dalam pembangunan TPST dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan B/C Ratio (Benefit/Cost Ratio). Berdasarkan analisis NPV, IRR dan B/C Ratio pembangunan TPST layak (Tabel 6) Tabel 6. Perhitungan IRR dan B/C Ratio No I 1
2 3 II 1
Uraian Ongkos ekivalen: Investasi Initial invesment (Rp.) Discount faktor Waktu operasi Majemuk diskrit (A/P,i,10) Investasi ekivalen Operasional dan pemeliharaan Pajak penjualan produk daur ulang Manfaat ekivalen Penjualan produk daur ulang Pendapatan sebelum pajak
Jumlah
3,228,324,000 14% 10.00 0.19171 6,189,134,250 25,217,201,656 3,968,167,665
tahun
61,291,453,158
Internal Rate of Return (IRR) Benefit Cost Ratio (BCR)
28.55 1.73
Keterangan : Dengan Nilai NPV (+) ; IRR = 28,55 > 14 % ; BCR = 1,73 > 1, menunjukkan bahwa penerapan TPST LAYAK dilaksanakan di TPA Tanah Grogot Kota Tanah Grogot
Aspek Lingkungan Metoda Analisis Kualitatif Analisis dengan analisis kualitatif dilakukan berdasarkan dua matrik yaitu matrik peluang resiko dan matrik besaran. Kedua matrik tersebut dikombinasikan menghasilkan nilai resiko. Dari matrik nilai resiko didapat bahwa nilai TPA Tanah Grogot dapat disimpulkan bahwa TPA Tanah Grogot mempunyai Resiko Medium (Tabel 7). Tabel 7. Nilai Resiko Metoda Analisis Kualitatif No.
Resiko
1 2 3 4
Pencemaran air lindi Pencemaran air sumur penduduk Bau tidak sedap Kerusakan jalan akses ke TPA Tanah Grogot Meningkatnya penyakit di warga sekitar TPA/pemulung
5
Nilai Peluang E C C B
Nilai Besaran 1 3 3 3
Nilai Resiko
B
3
M
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-7
L M M M
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
No.
Resiko
6 7 8
Penurunan jumlah flora aquatik Penurunan jumlah fauna aquatik Penurunan jumlah flora darat (terestrial) Penurunan jumlah fauna darat (terestrial) Perubahan tata guna lahan Konflik pemulung dengan penduduk asli Menurunnya estetika lingkungan
9 10 11 12
Nilai Peluang D D D
Nilai Besaran 2 3 2
Nilai Resiko
C
3
S
E C
1 2
L S
B
3
M
L M M
Metoda Analisis Semi Kuantitatif Metoda analisis semi kualitatif dengan menggunakan matrik-matrik, yaitu matrik frekuensi, besaran pengaruh dan sensivitas/kepekaan, kemudian matrik-matrik tersebut dikombinasikan menghasilkan nilai resiko (Tabel 8). Tabel 8. Nilai Resiko Metoda Analisis Semi Kualitatif No.
Resiko
1 2 3 4
Pencemaran air lindi Pencemaran air sumur Bau tidak sedap Kerusakan jalan akses ke TPA Tanah Grogot Meningkatnya penyakit di warga sekitar TPA/pemulung Penurunan jumlah flora aquatik Penurunan jumlah fauna aquatik Penurunan jumlah flora darat (terestrial) Penurunan jumlah fauna darat (terestrial) Perubahan tata guna lahan Konflik pemulung dengan penduduk asli Menurunnya estetika lingkungan
5 6 7 8 9 10 11 12
A 3 5 7 7
B 1 1 3 1
C 1 1 5 3
Nilai D 7 1 1 7
E 1 3 7 7
F 1 5 3 5
G 5 3 5 5
7
5
3
3
3
7
3 3 3
3 1 1
3 1 1
7 7 7
1 1 1
3
3
1
7
5 5
3 3
3 3
7
5
5
Jumlah
Keterangan
105 225 11.025 25.725
Signifikan Signifikan
5
33.075
Signifikan
3 3 3
1 3 1
567 189 63
-
1
3
1
189
-
7 3
3 3
5 5
3 3
14.175 6.075
Signifikan -
7
7
7
5
300.125
Signifikan
Dari tabel di atas maka, diketahui bahwa komponen resiko yang signifikan (nilai resiko ditetapkan apabila lebih dari 6.750) adalah : 1. Bau tidak sedap 2. Kerusakan jalan akses ke TPA Tanah Grogot 3. Meningkatnya penyakit di warga sekitar TPA/ pemulung 4. Perubahan tata guna lahan 5. Menurunnya estetika lingkungan KESIMPULAN 1. Umur pakai lahan Penimbunan TPA Tanah Grogot masih dapat dipakai sampai bulan April 2028, dengan menerapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Tanah Grogot akan memperpanjang umur pakai hingga 19,4 tahun atau 323,6 bulan. Tanpa adanya TPST umur pakai lahan penimbunan TPA hanya sampai bulan Januari 2018 atau hanya 9,1 tahun.
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
2. Sampah di Kecamatan Tanah Grogot yang terangkut ke TPA Tanah Grogot memiliki potensi ekonomi yang besar dan juga dapat mereduksi jumlah sampah yang akan dibuang ke lahan penimbunan TPA. Sistem TPST berdasarkan mass balance, dari 100 % sampah yang terangkut ke TPA sebesar 46,18 % dapat didaur ulang menjadi produk yang dapat dipergunakan kembali. Potensi ekonomi tersebut adalah : Sampah basah, dari 59,74 % sampah basah yang terpilah 77 % dapat diolah menjadi kompos. Sampah kering, dari 6,57 % sampah plastik yang terpilah dapat didaur ulang sebesar 92,32 % menjadi produk serpihan plastik. Untuk sampah lainnya (logam, kertas dan kaca/gelas) tidak didaur ulang kembali tetapi langsung dikemas dan dijual. 3. Berdasarkan analisis finansial dan analisis aspek lingkungan, pengolahan pemprosesan akhir sampah di TPA Tanah Grogot melalui penerapan TPST layak secara finansial dilihat dari nilai NPV (+); IRR = 28,55 % > 14 % dan BCR = 1,73 > 1 dan hasil dari analisis aspek lingkungan memiliki resiko medium terhadap lingkungan sekitar TPA. DAFTAR PUSTAKA Anonim (2008), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta. Azhary, Imam (2007), Strategi Reduksi Sampah untuk memperpanjang Masa Pakai TPA Kebon Kongok – Mataram, Thesis Magister, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, (2009), Kabupaten Paser Dalam Angka 2008, BPS Kabupaten Paser. Bappeda Kabupaten Paser (2007), Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paser 2007-2027, Pemerintah Kabupaten Paser, Tanah Grogot. Damanhuri, E. (2002), ”Pengelolaan Sampah kota : Minimisasi Sampah Terangkut dan Optimasi TPA”, Prosiding Seminar Nasional Daur Ulang Sampah Kota secara Terpadu, Surabaya, 24 Oktober. Dept. PU (1991), Bahan Sosialisasi dan Pelatihan NSPM Persampahan, Balitbang, Surabaya. Dept. PU (1991b), SNI. S-04-1991-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, LPMB, Bandung. Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Perumahan Kab. Paser (2009), Data dan Analisis Penyelenggaraan Persampahan, Tanah Grogot. Firmansyah Wijaya (2007), ”Penentuan Metode Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Menggunakan Analytical Hierarchy Process dan Analisis SWOT (Studi Kasus Kota Tanah Grogot Kalimantan Timur) ”, Tesis Teknik Lingkungan ITS Surabaya, Surabaya. Tchobanoglous, G., Theisen, H., Vigil, S. (1993), Integrated Solid Waste Management, Mc.Graw Hill lnc, International Editions, New York.
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Trihadiningrum, Y. (2009), Material Recovery Facility, Bahan Kuliah Mata Kuliah Pengelolaan Sampah Permukiman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Nazir, M. (2003), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
ISBN : 978979-99735-9-7 D-16-10