Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar Oleh : Amalia Farra Sabrina, S.TP dan Nur Fatimah, S.TP (PBT Ahli BBPPTP Surabaya) Ringkasan BBPPTP Surabaya sebagai UPT Pusat dengan 16 wilayah kerja bekerjasama dengan UPTD Bidang Perbenihan Tanaman Perkebunan yang sama-sama mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pengujian mutu benih, antara lainpengujian kadar air. Permasalahan yang kemudian muncul adalah adanya perbedaan pelaksanaan pengujian kadar air dengan uji acuan, sehingga perlu diketahui seberapa besar perbedaan yang ditimbulkan karena adanya perbedaan perlakuan dalam pengujian ini. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan wadah sampel pada metode pengujian kadar air jarak pagar. Kajian ini dilaksanakan di Ruang Fisika Benih Laboratorium Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya pada September 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah menggunakan uji t α = 0,05. Perlakuan pertama adalah penggunaan wadah sampel crucible dan perlakuan kedua adalah penggunaan wadah sampel alumunium foil sebanyak 10 ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar air benih jarak pagar. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penggunaan wadah sampel crucible terdapat beda nyata dengan penggunaan wadah sampel alumunium foil dengan nilai kadar air yaitu 7,2 % (crucible) dan 6,3 % (alumunium foil).
Kata Kunci : Benih Jarak Pagar, Kadar Air, Wadah Sampel
I.
PENDAHULUAN
tersimpan dalam wahana tertentu yang
1.1
Latar Belakang
digunakan sebagai penerus generasi.
Benih
merupakan
komponen
Benih jarak pagar (Jatropha curcas
penting teknologi kimiawi-biologis yang
L.)
pada
pengembangbiakan
setiap
musim
tanam
untuk
adalah
bahan
tanaman tanaman
hasil secara
komoditas tanaman perkebunan masih
generatif. Jarak pagar adalah tanaman
menjadi masalah karena produksi benih
tahunan yang tahan kekeringan dan
bermutu masih belum dapat mencukupi
dapat beradaptasi dengan lahan dan
permintaan pengguna/petani. Benih dari
agroklimat
segi
sebagai
Indonesia bagian Timur. Benih jarak
dalam
pagar berpotensi sebagai bahan baku
keadaan “istirahat” atau dorman yang
nabati (BBN) atau bio-fuel dan tidak
teknologi
organisme
mini
diartikan hidup
yang
di
Indonesia
terutama
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 1
mengganggu minyak
penyediaan
makan
nasional,
kebutuhan
pada metode pengujian kadar air jarak
kebutuhan
pagar
baik
untuk
pelaksanaan
perbenihan
di
industri oleokimia, dan ekspor CPO,
laboratorium
BBPPTP
karena tidak termasuk sebagai minyak
Surabaya maupun di masing-masing
makan (edible oil).
UPTD.
Kadar air benih adalah jumlah air pada benih yang dapat diuapkan atau
II. METODOLOGI
diukur melalui metode pengukuran yang
2.1 Waktu dan Tempat
telah dibakukan. Kadar air merupakan satu
satu
pengujian
yang
dijadikan
parameter pengujian mutu suatu benih. BBPPTP Surabaya sebagai UPT Pusat
dengan
bekerjasama
16
dengan
wilayah
kerja
UPTD
Kajian dilakukan di Ruang Fisika Benih
Laboratorium
Perbenihan
dan
Tanaman
September 2013.
Bidang 2.2 Alat dan Bahan
sama-sama mempunyai tugas pokok
2.2.1 Alat
melaksanakan
Proteksi
Besar
Perkebunan (BBPPTP) Surabaya pada
Perbenihan Tanaman Perkebunan yang
yaitu
Balai
pengujian
mutu
Alat
yang
digunakan
pada
benih, salah satunya pengujian kadar air.
pengkajian ini adalah timbangan analitik
Masing-masing UPTD memiliki kendala
merk ohaus, crucible dan tutup, balok
dalam melaksanakan pengujian mutu
kotak kayu, mortar, sendok tanduk, oven
benih, antara lain keterbatasan memiliki
merk memmert, desikator merk duran,
peralatan laboratorium, salah satunya
sarung tangan tahan panas dan log book
wadah
pengujian kadar air.
sampel.
Adanya
perbedaan
pelaksanaan pengujian kadar air dengan uji acuan, maka perlu diketahui seberapa
2.2.2 Bahan
berbedanya. Berdasarkan hal tersebut maka
perlu
dilakukan
Kajian
Bahan
yang
digunakan
pengkajian ini adalah benih jarak pagar
Penggunaan Wadah Sampel (Crucible
varietas
dan
aluminium foil dan kertas label.
Aluminium
Foil)
Pada
Metode
pada
IP-3A
(kelas
benih
sebar),
Pengujian Kadar Air Jarak Pagar. 2.3 Metode Pelaksanaan 1.2 Tujuan
Pelaksanakan
Tujuan dari pengkajian ini adalah
dan
wadah sampel pada metode pengujian
pengujian
kadar air jarak pagar.
menggunakan
aluminium
foil)
kadar
air
Metode
pada
metode
jarak
pagar
Oven
Suhu
Rendah Konstan yaitu pada suhu 103 ±
Hasil pengkajian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh
kajian
penggunaan wadah sampel (crucible
untuk mengetahui pengaruh perbedaan
1.3 Manfaat
pengujian
perbedaan
wadah
2o C selama 17 ± 1 jam dengan 10 kali ulangan. Tahapan pelaksanaanya :
sampel
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 2
Bersihkan
wadah
sampel
Catat hasil penimbangan M3 di
sebelum dipakai, jika crucible dan tutup basah maka crucible dan
log book pengujian kadar air.
Hitung kadar air benih jarak
tutup dipanaskan/ dikonstankan
pagar dengan rumus :
terlebih dahulu kedalam oven
%Kadar Air = (M2 – M3)x 100 %
suhu 130o C selama 1 (satu) jam, kemudian
didinginkan
(M2 – M1)
dalam
M1 = berat wadah + tutup
desikator selama 30 menit. Untuk
(dalam gram).
wadah aluminium foil tidak perlu
M2 = berat wadah + benih + tutup
dipanaskan/ dikonstankan.
sebelum dikeringkan
Nyalakan oven dan atur suhu 103
(dalam gram).
o
± 2 C.
M3 = berat wadah + benih +
Timbang wadah sampel kosong =
tutup setelah dikeringkan
M1.
(dalam gram).
Lakukan penghancuran ukuran benih
dengan
cara
ditumbuk
Data yang diperoleh pada kajian
menggunakan mortar.
Masukkan sampel benih yang
penggunaan wadah sampel (crucible dan
telah ditumbuk ke dalam wadah
aluminium foil) pada metode pengujian
sampel dan ditimbang = M2,
kadar air jarak pagar akan dianalisis
berat benih 4 – 5 gram.
menggunakan uji t dengan α = 0,05.
Catat hasil penimbangan M1 dan M2 di log book pengujian kadar
Masukkan wadah sampel berisi
(crucible
sampel benih ke dalam oven.
metode pengujian kadar air jarak pagar
Buka tutup crucible dan letakkan
ini adalah mengukur kadar air benih jarak
masing-masing
pagar
tutup
di
aluminium
dengan
foil)
pada
membandingkan
penggunaan
Panaskan sampel benih jarak
aluminium foil dengan uji acuan sesuai
pagar pada suhu 103 ± 2o C
ISTA yaitu menggunakan crucible.
Bila
sudah
selesai,
didinginkan
dalam
wadah
desikator
wadah
sampel
(termasuk tutup crucible) + isi = M3.
sampel
dari
masing UPTD di wilayah kerja memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaan pengujian mutu benih, salah satunya keterbatasan
selama 30 menit. Timbang
wadah
Kondisi laboratorium di masing-
sampel dikeluarkan dari oven dan
dan
sebelahnya.
selama 17 ± 1 jam.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian penggunaan wadah sampel
air.
2.4 Analisis Data
memiliki
peralatan
laboratorium. Selama ini laboratorium tersebut menggunakan peralatan yang ekonomis
dan
seadanya,
termasuk
pemilihan penggunaan wadah sampel
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 3
pengujian kadar air. Hal ini dimungkinkan
17025 : 2008 klausul 5.4.5, dimana hal
karena tidak adanya toko atau pihak
ini menjadikan suatu laboratorium harus
ketiga yang dapat menyediaan semua
memvalidasi metode uji tidak baku,
peralatan
metode yang didesign/ dikembangkan
laboratorium
di
beberapa
daerah wilayah kerja.
laboratorium,
metode
baku
yang
Pada pengujian kadar air benih
digunakan diluar lingkup yang dimaksud,
jarak pagar sesuai ketentuan dari ISTA
dan penguatan serta metode baku yang
Rules
dimodifikasi
(2010)
wadah
sampel
yang
untuk
digunakan adalah crucible atau crucible
bahwa
porselin dengan suhu pengujian yaitu
penggunaan yang dimaksudkan.
suhu
rendah,
hal
ini
dikarenakan
metode
mengkonfirmasi
itu
sesuai
untuk
Kajian penggunaan wadah sampel
kandungan lemak atau minyak pada
(crucible
benih
tinggi.
metode pengujian kadar air jarak pagar
(2010)
dilakukan pengulangan sebanyak
kepyar
(sepuluh)
jarak
pagar
Berdasarkan
ISTA
menyebutkan
tanaman
cukup Rules jarak
dan
aluminium
kali.
foil)
pada
Harmita
10
(2004)
(Ricinus communis L.) yang merupakan
menyatakan bahwa batas deteksi adalah
satu
pagar
3 (tiga) dan batas kuantitasi adalah 10
merupakan spesies dimana pengukuran
(sepuluh). Batas deteksi adalah jumlah
kadar airnya menggunakan metode oven
terkecil analit dalam sampel yang dapat
suhu rendah konstan yaitu 103 ± 2o C
dideteksi
selama 17 ± 1 jam.
respon signifikan dibandingkan dengan
family
dengan
Menurut
ISTA
menyebutkan
jarak
Rules
pengukuran
(2010)
blangko.
Batas
masih
deteksi
memberikan
merupakan
air
parameter uji batas. Batas kuantitasi
dapat dilakukan dengan menggunakan
merupakan parameter pada analisis renik
dua ulangan dan toleransi antara kedua
dan diartikan sebagai kuantitas terkecil
ulangan
perbedaanya
analit dalam sampel yang masih dapat
maksimum
0,2
%.
kadar
yang
dibatasi
Namun
dalam
memenuhi kriteria cermat dan seksama.
pengkajian penggunaan wadah sampel (crucible
dan
aluminium
foil)
pada
metode pengujian kadar air jarak pagar
3.1
Persiapan Alat dan Bahan Sebelum Pengujian
dilakukan pengulangan masing-masing
Kajian penggunaan wadah sampel
10 (sepuluh) kali. Hal ini dilakukan untuk
(crucible
memenuhi persyaratan validasi metode.
metode pengujian kadar air jarak pagar,
Validasi
sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu
adalah
konfirmasi
melalui
dan
obyektif
menyalan oven dan penyetelan pada
tertentu
untuk suatu maksud khusus dipenuhi (Anonim, 2008). Salah satu pernyataan tersebut termaktub dalam persyaratan ISO/IEC
dimulai
pada
alat
persyaratan
bahan
foil)
pengujian dan pengadaan bukti yang bahwa
dan
aluminium
dengan
suhu 103 ± 2o C. Tahapan adalah
persiapan
menyiapkan
selanjutnya
wadah
sampel
pengujian kadar air dari aluminum foil.
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 4
Aluminium foil dibentuk mengikuti balok
minyak
kotak kayu yang nantinya akan dikaji
terjadinya
perbedaannya dengan wadah sampel
berpengaruh terhadap berat benih dan
crucible.
menyebabkan
Kemudian
masing-masing
wadah sampel ditandai/ diberi kode
tinggi
akan
oksidasi
menyebabkan minyak
kesalahan
yang
dalam
penentuan nilai kadar air.
menggunakan kertas label. 3.2
Pelaksanaan Pengujian Prinsip pengukuran kadar air yaitu menghitung
jumlah
air
yang
hilang
terhadap bobot basah pada benihnya. Tahapan
Gambar 1. Benih Jarak Pagar
pelaksaan
pengkajian
penggunaan wadah sampel (crucible dan Benih jarak pagar sebagai bahan yang
akan
dipersiapkan
diuji dengan
menggunakan (1993) sampel
kadar cara
mortar.
bahwa
tujuan
adalah
airnya ditumbuk
Menurut
Edi
penghancuran
untuk
memperluas
permukaan sampel yang bersentuhan dengan sampel
panas,
sehingga
akan
penguapannya.
air
lebih Salah
pada optimal
satu
alternatif
metode pengukuran kadar air pada benih
besar
yang
berminyak,
yaitu
aluminium foil) pada metode pengujian kadar air jarak pagar dimulai dengan menimbang wadah sampel kosong yang sudah konstan sebagai M1. Setelah itu menimbang berat sampel benih jarak pagar yang sudah dihancurkan sebagai M2. Wadah sampel yang berisi sampel benih jarak pagar yang telah ditumbuk dimasukkan kedalam oven bila suhu sudah konstan 103 ± 2o C. Kemudian waktu pemanasan disetel selama 17 ± 1 jam.
dengan cara memotong atau memecah benih menjadi bagian-bagian kecil.
Sampel akan dikeluarkan dari oven bila waktu pemanasan selesai. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit, ditimbang sebagai M3, dihitung dan ditulis dalam log book pengujian kadar air.
Gambar 2. Proses penghancuran ISTA Rules (2010) menyebutkan bahwa dalam pengukuran kadar air, benih-benih yang berukuran besar perlu dihaluskan (grinding). Benih jarak pagar
Hasil penimbangan M1, M2, dan M3
dihitung
menggunakan
rumus
perhitungan kadar air, yaitu : % Kadar Air = (M2 – M3) x 100 % (M2 – M1)
termasuk ke dalam kategori benih besar,
M1 = berat wadah + tutup (dalam gram).
namun benih jarak mengandung minyak
M2 = berat wadah + benih + tutup
yang tinggi, penghalusan terhadap benih besar
yang
mempunyai
kandungan
sebelum dikeringkan (dalam gram). M3 = berat wadah + benih + tutup setelah dikeringkan (dalam gram).
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 5
Tabel 1. Data Pengujian Kadar Air Benih Jarak Pagar Menggunakan Wadah Sampel Crucible Penimbangan (gram)
Ulangan
Kadar
M1
M2
M3
Air (%)
1
64.7945
69.7945
69.4402
7.1
2
58.6652
63.6682
63.3060
7.2
3
59.2995
64.3039
63.9506
7.1
4
63.9339
68.9339
68.5790
7.1
5
55.6900
60.6889
60.3225
7.3
6
57.2510
62.2482
61.8835
7.3
7
55.0384
60.0412
59.6823
7.2
8
54.4787
59.4798
59.1243
7.1
9
53.0579
58.0585
57.6999
7.2
10
61.7830
66.7845
66.4175
7.3
Rata-Rata
Gambar 3. Sampel Benih Jarak Pagar Menggunakan Wadah Crucible Setelah Dipanaskan
7.2
Dari data di atas, toleransi antar ulangan dari masing-masing perlakuan tidak lebih dari
Gambar 4. Sampel Benih Jarak Pagar Menggunakan Wadah Aluminium Foil Setelah Dipanaskan
0,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian yang dilakukan tidak perlu diulang. Sesuai
Berdasarkan Tabel 2. diketahui toleransi
dengan ketentuan dari BBPPMBTPH (2010),
antar ulangan dari masing-masing perlakuan
menyatakan
dua
tidak lebih dari 0,2 %. Berarti pengujian kadar
ulangan harus tidak lebih dari 0,2 %, jika antar
air menggunakan wadah sampel aluminium foil
ulangan keluar dari toleransi, maka pengujian
tidak perlu diulang lagi. Perbandingan hasil
harus diulang dengan mengambil sub contoh
pengujian
yang baru. Sedangkan hasil pengujian kadar
menggunakan wadah sampel crucible dan
air benih jarak pagar menggunakan wadah
aluminium foil dapat dilihat pada Gambar 5.
bahwa
toleransi
antar
kadar
air
jarak
pagar
antara
sampel dari aluminium foil dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Pengujian Kadar Air Benih Jarak Pagar Menggunakan Wadah Sampel Aluminium Foil Ulangan
Penimbangan (gram)
Kadar
M1
M2
M3
Air (%)
1
0.1931
5.1929
4.8767
6.3
2
0.1777
5.1786
4.8666
6.2
3
0.2387
5.2397
4.9245
6.3
4
0.2261
5.2266
4.9171
6.2
5
0.1721
5.1731
4.8592
6.3
6
0.1673
5.1684
4.8546
6.3
7
0.2054
5.2081
4.9004
6.2
8
0.1607
5.1622
4.8565
6.1
9
0.2074
5.2071
4.8900
6.3
10
0.1642
5.1646
4.8498
6.3
Rata-Rata
6.3
Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Pengujian Kadar Air Jarak Pagar Menggunakan Crucible dan Aluminium Foil (%) Berdasarkan
Gambar
5.
dapat
diketahui adanya perbedaan hasil pengujian kadar air jarak pagar antara menggunakan wadah sampel crucible dan aluminium foil. Hal ini juga dapat ditunjukkan apabila hasil
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 6
pengujian dianalisa menggunakan uji t
mempersyaratkan
dengan α = 0,05%.
menggunakan wadah sampel crucible. Hal
Tabel 3. Analisis Data Menggunakan Uji t Dengan α = 0,05% Group Statistics Perlakuan
N
Kadar Crucible Air (%)
(Kontrol)
Mean
ini
dapat
terjadi
pengujian
kadar
dimungkinkan
air
karena
beberapa sebab, antara lain : penguapan benih pada wadah sampel aluminium foil
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
berbeda dengan crucible. Hasil pengujian
10
7.233
.1347
.0426
10
6.271
.2133
.0674
menunjukkan
bahwa
sampel
dipanaskan
menggunakan
yang wadah
aluminium foil menghasilkan kadar air yang
Aluminium Foil
lebih rendah bila dibandingkan dengan sampel yang dipanaskan menggunakan
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Kadar Equal variances Air assumed (%)
Sig.
1.643 .216
Equal variances not assumed
wadah crucible. Hasil pengujian kadar air benih jarak pagar ini menunjukkan hasil
t-test for Equality of Means
yang berbeda bila dibandingkan dengan t
95% Std. Confidence Sig. Mean Error Interval of the (2- Differ Differ Difference tailed) ence ence Lower Upper
Df
12.0 68
18
.000 .9626 .0798 .7950 1.1301
12.0 15.1 68 93
.000 .9626 .0798 .7927 1.1324
literature.
Menurut
menyebutkan
Anonim
bahwa
(2013)
alumunium
foil
merupakan konduktor panas dan elektrik yang
baik,
bila
dibandingkan
dengan
crucible yang secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek, sehingga
Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa nilai signifikan (2-tailed) 0,000. Hal ini berarti minimal ada 1 (satu) perlakuan yang berbeda dengan perlakuan yang lain atau (Sig (2-tailed) < 0,05 = Tolak Ho atau Terima H1). Hasil pengujian kadar air menggunakan wadah sampel aluminium foil berbeda
dengan
pengujian
kadar
air
menggunakan wadah sampel crucible. Oleh karena itu, penggunaan wadah sampel aluminium foil dalam pengujian kadar air tidak disarankan. Hasil
kajian
wadah
metode pengujian kadar air jarak pagar menunjukkan bahwa penggunaan wadah sampel
menggunakan
berbeda
dengan ISTA
sampel
menggunakan
yang
wadah
dipanaskan
aluminium
foil
mempunyai kadar air yang lebih tinggi bila dibandingkan crucible. konduktor
Sifat
dengan
wadah
aluminium
yang
baik
foil
sampel sebagai
mengakibatkan
penguapan sampel jauh lebih besar bila dibandingkan dengan crucible. Faktor lain yang mempengaruhi hasil pengujian kadar air benih jarak pagar dengan
penggunaan
wadah
sampel
berbeda, yaitu adanya perbedaan antara penggunaan
sampel (crucible dan aluminium foil) pada
berdasarkan
seharusnya
aluminium metode
Rules
(2010)
foil
acuan yang
penggunaan crucible dan alumunium foil dimana
aluminium
foil
tidak
bertutup
berbeda dengan crucible (yang terdiri dari 2 bagian yaitu wadah dan tutup), sehingga faktor koreksi yang mempengaruhi pada proses penimbangan juga berbeda. Selain itu, pada pengambilan sampel benih jarak
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 7
pagar
yang
memberikan
akan
dipanaskan
pengaruh.
Dimana
juga
sampel
menggunakan
crucible
dan
proses
alumunium foil. Dimana menurut ISTA
menggunakan
(2010) dalam pengujian kadar air benih
mortar menghasilkan benih ukuran kecil
tanaman merekomendasikan penggunaan
yang tidak merata, hal ini berbeda bila
crucible dari porselin.
penghancuran
menggunakan
sampel
alat
penghancuran
lain
seperti grinder atau blender yang hasil
4.2 Saran
penghancurannya lebih seragam. Hal ini
Berdasarkan hasil kajian penggunaan
yang mengakibatkan adanya perbedaan
wadah sampel (crucible dan aluminium foil)
hasil pengujian kadar air jarak pagar
pada metode pengujian kadar air jarak
menggunakan wadah sampel crucible dan
pagar menunjukkan adanya hasil yang
aluminium foil.
berbeda
apabila
melakukan
pengujian
kadar air menggunakan wadah sampel IV. KESIMPULAN DAN SARAN
crucible dan aluminium foil. Oleh karena itu
4.1 Kesimpulan
dibutuhkan
sosialisasi
dan
bimbingan
Pengujian kadar air yang dilakukan di
teknik mengenai pengujian mutu benih di
Laboratorium UPTD Bidang Perbenihan
Laboratorium UPTD Bidang Perbenihan
Tanaman Perkebunan di 16 wilayah kerja
Tanaman Perkebunan di 16 wilayah kerja
menggunakan
BBPPTP Surabaya. Serta dibutuhkan pula
aluminium
foil
tidak
direkomendasikan. Hal ini sesuai dengan
konsultasi
pada
hasil kajian penggunaan wadah sampel
terkait
(crucible dan aluminium foil) pada metode
teknologi pengujian pada Laboratorium
pengujian kadar air jarak pagar dimana
BBPPTP
diketahui ada beda nyata antara perlakuan
aplikatif.
agar
Balai/Pusat
kegiatan
Surabaya
Penelitian
pengembangan
lebih
terarah dan
pengujian kadar air menggunakan wadah DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Definisi Validasi Metode. http://www.berbagicerita.org/2012/04/definisivalidasi-metode/. Diakses tanggal 4 Desember 2013. Anonim. 2013. Aluminium Foil. http://en.wikipedia.org/wiki/Aluminium_foil. Diakses tanggal 6 Januari 2014. BBPPMBTPH. 2010. Pedoman Laboratorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikutura. Dirjen Tanaman Pangan. Dirjen Hortikultura, Deptan. Jakarta. Edi, T. 1993. Teknik Penentuan Kadar Air Benih Shorea pinanga, Vatica sumatrana dan Shorea selanica. Bul. Balai Teknologi Perbenihan. Balitbanghut, Dephut.03 (134) : 1-28. ISTA Rules. 2010. International Rules For Seed Testing Edition 2010. Switzerland. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol I, No.3, Desember 2004. 117-135. Departemen Farmasi FMIPA-UI. Jakarta.
Kajian Penggunaan Wadah Sampel (Crucible dan Aluminium Foil) Pada Metode Pengujian Kadar Air Jarak Pagar 8